SlideShare a Scribd company logo
1 of 178
MK: KEWIRAUSAHAAN
DOSEN : DRS. Endang Dwi S, M.Si
DRS. SIMIN WA, M.Si
TIU :Dengan mata kuliah ini diharapkan mampu
memberikan gambaran kepada mahasiswa
tentang konsep-konsep spirit kewirausahaan
dan mampu menginternalisasi menjadi pola
pikir/pola perilaku dalam kehidupan pribadi
dan kehidupan bermasyarakat.
I. MENJADI WIRAUSAHA
1. MENJELASKAN ARTI KEWIRAUSAHAAN
2. MENJELASKAN KARAKTER SEORANG WIRAUSAHA
3. MENJELASKAN TIPE-TIPE WIRAUSAHA
4. MENUMBUHKAN KEINGINAN UNTUK BERWIRAUSAHA
Tujuan Instruksional Khusus
1. MEMBERIKAN PEMAHAMAN PENTINGNYA PERUBAHAN DAN PERANAN
MINDSET (POLA PIKIR)
2. MENJABARKAN PERUBAHAN MINDSET
3. MENGENALKAN MINDSET ENTREPRENEUR
4. MENGENALKAN TEORI KECERDASAN FINANSIAL
II. Berpikir Perubahan
1. MENGENALKAN KREATIVITAS SEBAGAI MODAL PENTING SEORANG
WIRAUSAHAWAN
2. MENJELASKAN HAMBATAN BERPIKIR KREATIF YANG DAPAT
MENGHAMBAT PROGRESS SEBUAH USAHA
3. MENGENALKAN CARA MENGUKUR POTENSI KREATIF
4. MENGENALKAN CARA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN MEMBEBASKAN
DIRI DARI BELENGGU
III. Berpikir Kreatif
1. MEMPELAJARI SALAH SATU KARAKTER YANG PERLU DIKEMBANGKAN
SEBAGAI CALON WIRAUSAHAWAN YAITU SENANTIASA BERORIENTASI
PADA TINDAKAN
2. MEMAHAMI TINDAKAN DAN SIKAP YANG PERLU DIMILIKI UNTUK
DAPAT MENJADI PRIBADI YANG BERORIENTASI PADA TINDAKAN
IV. Berorientasi Pada Tindakan
• MENJELASKAN KONSEP RESIKO
• MENJELASKAN BAGAIMANA PENGAMBILAN RESIKO DILAKUKAN
• MENGIDENTIFIKASI RESIKO-RESIKO YANG POTENSIAL TERJADI KETIKA
MEMULAI USAHA
• MENJELASKAN PENGELOLAAN RESIKO
V. Pengambilan Risiko
• MENJELASKAN PENTINGNYA KEPEMIMPINAN BAGI SEORANG
WIRAUSAHA
• MENJELASKAN PERBEDAAN MANAGER DAN PEMIMPIN
• MENJELASKAN TEORI KEPEMIMPINAN AWAL
• MENJELASKAN TEORI KEPEMIMPINAN KONTEMPORER
VI. Kepemimpinan
• MENJADI WIRAUSAHA BUKAN JALAN
PINTAS UNTUK MENJADI KAYA
• MENJADI WIRAUSAHA ADALAH
SEBUAH PERJUANGAN
• APA PUN YANG DILAKUKAN,
KEWIRAUSAHAAN TIDAK DAPAT
DIBANGUN DALAM TEMPO SEKEJAP.
• Kalau Anda merasa telah berhasil dalam waktu singkat,
periksalah kembali apakah fondasi usaha Anda sudah cukup
kuat? Periksa kembali apakah sukses yang Anda peroleh itu
diraih dengan jujur dan halal, apakah bisnis anda riil atau
fiktif-spekulatif atau ada pihak yang dirugikan? Apakah Anda
sudah memenuhi syarat-syarat dan kewajiban Anda?
VII. Etika Bisnis
• MENJELASKAN PENGERTIAN FAKTOR ”X”
• MENEMUKAN DAN MENGGALI FAKTOR ”X”
• MENJELASKAN SIKAP-SIKAP MENGHADAPI FAKTOR ”X”
• MENJELASKAN TIPE DAN KARAKTERISTIK FAKTOR ”X”
VIII. Faktor X
• MENJELASKAN CARA-CARA MENCARI GAGASAN BARU
• MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK KREATIF
• MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK KONSULTATIF
• MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK PELAYANAN
• MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK ANALITIS
• MENJELASKAN IDE USAHA DARI IMITASI
IX. Mencari Gagasan Usaha
• MENJELASKAN KONSEP PEMASARAN
• MENJELASKAN STRATEGI DAN TAKTIK PEMASARAN
• MENJELASKAN KONSEP BAURAN PEMASARAN
X. Pemasaran
XI. Manajemen Keuangan &
Pembiayaan Usaha
ACTION UNTUK MEMULAI SEBUAH USAHA BARU.
SEMUA PROSES YANG AKAN DIJABARKAN DALAM BAB INI MENGACU
PADA BUSINESS PLAN ANDA:
Sales & marketing,
Operasional
Keuangan (Membuat kalkulasi perencanaan pengeluaran
menjadi sangat penting agar financial planning Anda
tidak terlalu melenceng)
XII. Memulai Usaha Baru
Komponen penilaian
No. Kegiatan mahasiswa Proporsi (%) dari
nilai akhir
1. Mengikuti Ujian Akhir
(Utama)
40
2. Mengikuti Ujian Mid
Semester
40
3. Membuat tugas terstruktur,
presentasi dan keaktifan di
kelas
20
100
Evaluasi hasil
1. Dilaksanakan pada mhs dg jml tatap muka ≥ 75%.
2. Penilaian dengan model Patokan Acuan Pasti (PAP)
yakni perhitungan nilai akhir dengan cara mendasarkan pada
standar yang sudah ditentukan oleh institusi.
≥ 80 = A
66 – 79,99 = B
56 – 65,99 = C
46 – 55,99 = D
< 46 = E
DAFTAR BACAAN
Kewirausahaan dari sudut pandang Psikologi
Kepribadian, Benedicta Prihatin Dwi Riyani, PT.
Gramedia Widiasarana, Jakarta, 2003
Kewirausahaan: Teori dan Penerapannya dalam Dunia
Usaha dan Organisasi Pemerintah, Prijambodo, STIA
LAN Press, Jakarta, 2000
Kewirausahaan: Teori dan Praktek, Geoffrey G. Maredith
dkk, Penerbit PPM, Jakarta, 2000.
Mewirausahakan Birokrasi (Reinventing Government):
Mentransformasi Semangat Wirausaha ke dalam Sektor
Publik, David Osborne dan Ted Gaebler, Penerbit PPm,
2007
Kewirausahaan: untuk Mahasiswa dan Umum, Buchori
Alma, Alfabeta, Bandung, 2005
Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Heflin Frinces,
Darussalam, Yogyakarta, 2004
MANUAL Untuk instruktur “kewirausahaan untuk
Program S1, Prof Rhenald Kasali, PhD, Rumah
Perubahan, 2009
Wirausaha = wiraswasta
Kata lain “wirausaha”/“wiraswasta”
Wira = berani, utama, jiwa besar.
Swa = sendiri
Sta = berdiri
Wirausaha adalah pribadi yang mampu “berdiri” di
atas kekuatan sendiri atau pribadi yang mampu
“berusaha” sendiri.
Disiplin Ilmu Kewiraswastaan
Kewiraswastaan merupakan ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidupnya.
Dahulu: Kewiraswastaan dianggap hanya dapat
dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak
lahir (entrepreneurship are born not made),
sehingga kewiraswastaan dianggap tidak dapat
dipelajari dan diajarkan.
Tujuan MK. Kewirausahaan;
a. Memasyarakatkan kewirausahaan melalui
lembaga pendidikan;
b. Menyiapkan kader-kader wirausaha yang
profesional;
c. Menumbuhkembangkan koperasi, usaha kecil,
dan menengah untuk menjadi pelaku ekonomi
yang tangguh dan profesional dalam tatanan
ekonomi kerakyatan
Objek Studi Kewiraswastaan
Adalah kemampuan merumuskan tujuan hidup,
memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal,
mengatur waktu dan membiasakan diri untuk
belajar dari pengalaman.
Pengertian ke-wu-an
(Inpres No. 4 tahun 1995)
Ke-wu-an adalah smangat (spirit), sikap (attitude),
perilaku dan kemampuan (capability) seseorang
dalam menangani usaha/kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari cipta/terapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru (new product) dengan
meningkatkan efisiensi dalam memberi layanan yang
lebih baik dan memperoleh profit yang lebih besar.
Unsur-unsur kewiraswastaan:
Motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan
semangat dan kemampuan memanfaatkan
peluang.
Hakekat Kewiraswastaan
Kewiraswastaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri
dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif.
Inti dari kewiraswastaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru,
inovasi adalah bertindak melakukan sesuatu yang
baru).
Kewirausahaan
Heflin Princes, 2004
Berarti mengerjakan sesuatu, yaitu sesuatu yang harus
dikerjakan oleh seorang wirausaha. Seorang wirausaha
diartikan sebagai seseorang yang merespon thd
peluang dan mempunyai rasa kebebasan (sense of
freedom) baik dalam dirinya mapun dalam organisasi
untuk bertindak terhadap peluang yang ada.
Wirausaha
(GG Meredith dkk)
1. Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan sukses
2. Individu yang berorientasi kepada tindakan dan
bermotivasi tinggi dan mampu mengambil resiko
yang moderat dalam mengejar tujuannya.
Kewiraswastaan
 Merupakan upaya untuk menghasilkan sesuatu
yang baru, kemudian menyajikan kepada
masyarakat, dan berguna / bermanfaat bagi
masyarakat itu sendiri.
 Kewiraswataan ini pada intinya bersumber pada
kreativitas (kemampuan untuk mencipta) individu
untuk dapat mengolah sesuatu menjadi barang
yang berguna dan memiliki nilai lebih.
Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
Zimmererr (1996)
a. Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
b. Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan
rutin
c. Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang
berbeda
d. Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang
satu jawaban yang benar
e. Melihat kegagalan/kesalahan sbg jalan untuk mencapai
sukses
f. Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar thd
masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
g. Memiliki ketramp helicopter yi kemampuan untuk
bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat
permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian
memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
Bab 1
Menjadi Wirausaha
PERTEMUAN 2
TUJUAN PEMBELAJARAN:
•MENJELASKAN ARTI KEWIRAUSAHAAN
•MENJELASKAN KARAKTER SEORANG WIRAUSAHA
•MENJELASKAN TIPE-TIPE WIRAUSAHA
•MENUMBUHKAN KEINGINAN UNTUK BERWIRAUSAHA
I. Menjadi Wirausaha
Wirausaha = wiraswasta
Kata lain “wirausaha”/“wiraswasta”
Wira = berani, utama, jiwa besar.
Swa = sendiri
Sta = berdiri
Wirausaha adalah pribadi yang mampu “berdiri” di
atas kekuatan sendiri atau pribadi yang mampu
“berusaha” sendiri.
Disiplin Ilmu Kewiraswastaan
Kewiraswastaan merupakan ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidupnya.
Dahulu: Kewiraswastaan dianggap hanya dapat
dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak
lahir (entrepreneurship are born not made),
sehingga kewiraswastaan dianggap tidak dapat
dipelajari dan diajarkan.
Tujuan MK. Kewirausahaan;
a. Memasyarakatkan kewirausahaan melalui
lembaga pendidikan;
b. Menyiapkan kader-kader wirausaha yang
profesional;
c. Menumbuhkembangkan koperasi, usaha kecil,
dan menengah untuk menjadi pelaku ekonomi
yang tangguh dan profesional dalam tatanan
ekonomi kerakyatan
Pendahuluan
UMKM mrpk andalan Indonesia ketika
mengalami krisis 1998
Meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu
mereka telah mengambil peran besar
Ekonomi UMKM menjadi tumpuan dan menjadi pilihan
penting bagi para sarjana untuk hidup lebih sejahtera,
mandiri dan menolong banyak orang mengatasi
pengangguran
Karakteristik Usaha Mikro & Kecil
Positif
1. Tahan banting
2. Flexibel
3. Mandiri
4. Efisien (dikerjakan
seluruh anggota
keluarga)
5. Self (or family)
financing
Negatif
1. Informal
2. Skala ekonomi rendah
3. Tidak ada standar dan SOP
4. Belum menerapkan prinsip-
prinsip manajemen
5. Tidak disiapkan untuk
menjadi besar atau tumbuh
6. Pengembangan terbatas
Jumlah Penduduk Indonesia
2008 228 Juta
2009 231 Juta
2010 234 Juta
2011 247 Juta
2014 250 juta
Terus Bertambah !!!
Jumlah Angkatan Kerja
2008 111,48 Juta
2009 113,74 Juta
Dalam Setahun ini saja
Bertambah 2,26 Juta
0
20
40
60
80
100
120
2007 2008 2009
Angkatan Kerja
Bekerja
1/2 Penganggur
Penganggur
Yang Bekerja & Menganggur
8,14% atau 9,26 Juta Penganggur
Lulusan Diploma & Universitas
Yang Menganggur
2007 2008 2009
Diploma 1.228.000 1.514.000 1.424.000
Universitas 1.260.000 1.319.000 1.198.000
Tahun 2009: 1.198.000 Sarjana menganggur
Jumlah Usaha di Indonesia
Jenis Usaha Jumlah Usaha
(Unit)
Usaha Mikro 50.700.000
Usaha Kecil 520.220
Usaha Menengah 39.660
Usaha Besar 4.370
Siapa Penyerap Tenaga Kerja
Terbanyak
Jumlah Tenaga Kerja
(Orang)
Usaha Mikro 83.647.711
Usaha Kecil,
Usaha Menengah
Usaha Besar
10.024.773
Total yg Bekerja 93.672.484
Usaha Mikro Menyerap 89,3%
Tenaga Kerja Indonesia
Bagaimana Produktivitas
Produktivitas
(Rupiah/Tenaga Kerja)
Usaha Mikro Dibawah 11,57 Juta
Usaha Kecil 11,57 Juta
Usaha Menengah 38,71 Juta
Usaha Besar 2,22 Milyar
Delapan karakteristik ke-wu-an)
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer, 1993
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan
jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber
daya untuk menciptakan nilai tambah
8. Tidak menilai keberhasilan dari sekedar uang.
Nilai-nilai Hakiki kewiraswastaan
Percaya Diri
Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Keberanian Mengambil Resiko
Kepemimpinan
Berorientasi Masa Depan
Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi
Kl A 7 sep 2015
Seorang Wirausaha
Menggeluti usaha tidak sekedar ala kadarnya, akan
tetapi dengan keberanian, kegigihan sehingga
usahanya tumbuh
Bersahabat dengan ketidakpastian
Menjalankan usaha yang RIIL, bukan spekulatif
Perbedaan antara “usaha yg sesungguhnya” dg “usaha
spekulatif”
1. Usaha Yang Sesungguhnya (Wirausaha)
Didasarkan motif untuk melayani dan memperoleh
kemandirian
Dengan ketulusan, kerjakeras dan inovasi
Bukan jalan pintas, cara cepat menjadi kaya
Membangun secara bertahap
Menjaga nama baik, membangun reputasi
Bukan sekedar passive income, tetapi riil
Pendidikan, persahabatan, spiritualitas sangat penting.
2. Usaha Spekulatif
Didasarkan motif ingin cepat kaya
Mengedepankan cara-cara instant
Mendewa-dewakan “passive income”
Tidak peduli kerugian pihak lain, yang penting,
“saya untung”
Pendidikan dan kehidupan spiritual tidak
dianggap penting
Contoh-Contoh Usaha
Spekulatif
Perbedaan usaha Spekulatif dan Usaha Riil
Illusionary Wealth (usaha spekulatif)
Wealth = Money
Intrinsic Wealth (Usaha Riil)
Wealth = Well being
Illusionary wealth, magic.
(Kehidupan yang bisa didapat melalui
spekulasi).
Intrinsic wealth.
(Kehidupan yang artistik, spiritual,
intelligence, intellectual)
Tingkat pengembalian (rate of return),
kinerja ekonomi (economic performance),
peringkat (rating & scoring).
Kontribusi ekonomi dalam jangka
panjang terhadap manusia dan
alam/habitatnya.
Aset yang terus meningkat nilainya,
penampilan yang berlebih (over valued
asset, handsome performance).
Saling memelihara/menjaga.
(mengurangi ketergantungan pada uang),
mengutamakan tata nilai.
Yang kaya semakin kaya, uang bisa
memperbesar uang.
Kekayaan yang diperoleh dari kerja keras,
inovasi, persaingan.
“Jangan bekerja untuk uang, buatlah uang
bekerja untuk Anda.” Bekerja hari ini untuk
hari ini.
“Jangan berilusi, bekerja keraslah, hidup
yang hemat, nikmati pada masanya.”
Bekerja sekarang, nikmati hari tua, dan
sisakan u/ generasi yang akan datang.
Kata Kuncinya
Tumbuh,..
Ingatlah tujuan hidup kita bukanlah menjadi kaya,..
Melainkan tumbuh. Untuk tumbuh, Anda harus
percaya, mau, mampu, dan dipelihara,..
Kaya adalah akibat,..
Bukan tujuan,..
Kaya yang bermartabat, bukan sekedar kaya,..
Yaitu: Kaya melalui proses kemandirian
(kewirausahaan)
Bersahabat Dengan Ketidakpastian
Karyawan Menolak ketidakpastian,
butuh rasa aman dan
nyaman
Wirausaha Bersahabat dengan
uncertainties
(kalau tidak bekerja keras,
berani menghadapi risiko
rugi, tidak bisa memberi
makan keluarga dan
karyawan)
Entrepreneurial Mindset
Action Oriented
Berpikir Simpel
Selalu Mencari Peluang Baru
Mengejar Peluang dengan Disiplin Tinggi
Hanya mengambil Peluang Terbaik
Fokus pada Eksekusi
Memfokuskan Energi setiap orang dalam bisnis
Success = f (choice)
Pilihan Entrepreneurship
Karyawan: Bekerja pada orang lain, professional
executive (decision maker)
Intrapreneur: Karyawan dengan jiwa kewirausahaan
(inovatif dan tajam dalam melihat peluang). Yang dicari
adalah kemerdekaan dan akses terhadap resources
Entrepreneur: Memiliki usaha yang dikembangkan
sendiri, pengambil resiko
Social entrepreneur: Pelaku kegiatan sosial berwatak
entrepreneur
Eco-Preneur:Wirausaha dalam bidang lingkungan hidup
Teckno-preneur : Wirausaha dalam bidang teknologi
Tips Praktis
Modal utama berwirausaha bukanlah uang,
melainkan keyakinan untuk tumbuh dan menang
Bersahabatlah dengan ketidakpastian
Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru
Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik
Bangunlah network selagi muda, dan jagalah
kepercayaan
Kurangi resiko dengan dukungan data,
informasi, dan kemampuan teknis.
PILIH SALAH SATU:
1. CARILAH CONTOH USAHA ARISAN BERANTAI ATAU USAHA
SPEKULATIF DI INTERNET, DAN BUATLAH KOMENTAR ATAU
EVALUASI.
2. CARI BERITA DI KORAN (KLIPING) YANG MEMBAHAS KASUS USAHA
SPEKULATIF DAN BUAT KOMENTAR.
3. BERIKAN CONTOH KASUS NYATA USAHA SPEKULATIF DI MASY DAN
BERIKAN KOMENTAR.
Tugas lapangan
PERTEMUAN 3
Bagian II
Berpikir Perubahan
Game Kebutuhan dan Keinginan
Tujuan : Mengetahui apakah Anda
memerlukan atau menginginkan
suatu benda
Peralatan : Tidak ada, hanya imajinasi
Peraturan : Bayangkan Anda (mahasiswa)
baru saja mendapat bonus Rp.100
juta, sementara pendapatan Anda
setiap bulannya sudah mencukupi.
Instruktur Anda akan
menyebutkan “10” nama suatu
barang, dan setiap peserta
menentukan apakah mereka
“membutuhkan atau
menginginkan” beserta alasannya.
Pola Pikir Entrepreneur
Perbedaan Pola Pikir Entrepreneur vs Non
Entrepreneur:
Produktif versus Konsumtif
Resources Utilization Versus Resources Disposal.
Game konsumsi atau investasi
Jenis Asset Klasifikasi Kebutuhan/Keinginan
1. I O
2. I O
3. I O
4. I O
5. I O
6. I O
6. I O
8. I O
9. I O
Hambatan Perpepsi Memulai Usaha
Merasa Sudah Terlalu Tua atau Merasa Terlalu
Muda
Tidak Berbakat
Tidak Punya Modal (uang)
Setiap hari seorang manusia melakukan self-talk sebanyak
55.000 s/d 60.000 kali.
Sayangnya 77% statement yang diucapkan bersifat negatif dan
melemahkan diri kita (Deepak Chopra).
“Saya kurang sukses”
“Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang
sukses”
“Saya sudah terlalu tua untuk sekolah lagi”
“Saya bodoh”
“Saya tidak berbakat bisnis”
Kata siapa ??? ...
Pelajaran Apa Yang Kita Dapat
1. Balita berlatih berjalan karena “motivasi kuat”
setelah bosan merangkak
2. Balita berlatih berjalan karena “tidak banyak
berpikir risiko”
3. TAMBAHKAN list ini:
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________
Siapa Bilang ....
Terlalu Tua
Ingat lah, Kolonel Sander pendiri KFC memulai
bisnis pada umur 70 tahun
Tidak Berbakat
Ingat lah, Brian si kaki satu memulai bisnis
karena “kepepet” dan tidak bisa mencari kerja
Tidak Punya Modal
Ingat lah, Onasis memulai bisnis kapal angkut
dengan OPM (Other People Money)
Lalu Apa Yang Diperlukan
Untuk Memulai Bisnis, Hanya Perlu 3M :
Motivasi,
Mindset
dan
Make it (Just Do IT)
Imagine ....
Saat Anda Jatuh
Cinta, Apa yang
Anda Lakukan?
Isilah daftar
berikut ini:
______________
______________
___________
_____________
Sekali Lagi, Ingatlah:
Tingkatkan Hasrat Berwirausaha Anda sebagaimana
Hasrat Anda Saat Jatuh Cinta Pertama
Kecerdasan Finansial
Syarat penting u/ meningk motivasi berusaha adalah
memahami konsep KECERDASAN FINANSIAL
Ada 2 model u/ menanamkan pola pikir keuangan:
1. Model ketergantungan finansial (Steven Covey):Bahwa
kecerdasan finansial mrpk perbandingan antara TOTAL
PENDAPATAN : TOTAL PENGELUARAN.
2. Cashflow kuadran (Robert T. Kiyosaki): Mengelompokkan
kecenderungan seseorang dalam meraih penghasilan (karir
finansial) ke dalam 4 kuadran yang disebut CASHFLOW
QUADRANT.
SO,... Bertransformasilah dengan cepat dan tepat !
CASHFLOW QUADRANT.
Kuadran I: E (employee) /pekerja, penghasilan
seseorang tergantung pada majikannya.
Kuadran II: SE (Self Employee)/ profesional,
penghasilan akan tergantung seberapa keras dia
bekerja, semakin bekerja keras makin besar
penghasilannya.
Kuadran III : B (Business)/bisnis, penghasilannya
tdk tergantung pada kerja kerasnya secara
langsung tetapi dari sistem bisnis yang telah ia
ciptakan,
Kuadran IV: I (Investor), pada posisi ini orang tdk
perlu bekerja lagi, tetapi uanglah yang bekerja untuk
mereka.
Game Asset Produktif Vs. Konsumtif
Buatlah daftar asset di rumah Anda milik Anda
sebanyak-banyaknya, kemudian nilai sendiri apakah
asset tersebut, produktif atau konsumtif.
Harta Produktif Harta Konsumtif
Tips Praktis
Melakukan Perubahan pd diri kita:
Gunakan visualisasi harian sesuai dengan
tujuan, misalkan: imajinasikan nikmatnya
mempunyai usaha yang waktunya tidak diatur
oleh orang lain.
Gunakan teknik affirmasi harian dengan
pemilihan kata yang menggugah kesadaran
pikiran, dengan mengucapkan kalimat “saya
semakin sukses” saat kondisi tubuh relaks
bangun pagi.
"Kalau Anda menginginkan
perubahan kecil dalam hidup,
ubahlah perilaku Anda.
Tetapi bila Anda
menginginkan perubahan
yang besar dan mendasar,
ubahlah pola pikir Anda."
- Stephen Covey
Tujuan Pembelajaran
Memberikan pemahaman pentingnya perubahan
dan peranan mindset (pola pikir)
Menjabarkan perubahan mindset
Mengenalkan mindset entrepreneur
Mengenalkan teori kecerdasan finansial
UANGUANG WAKTUWAKTU
MinusMinus MinusMinus
MinusMinus SurplusSurplus
SurplusSurplus MinusMinus
SurplusSurplus SurplusSurplus
Mana Yang Anda Pilih?
WHY?,...
PERTEMUAN 4
Bab 3
Berpikir Kreatif
Tujuan Pembelajaran
Mengenalkan kreativitas sebagai modal penting
seorang wirausahawan
Menjelaskan hambatan berpikir kreatif yang dapat
menghambat progress sebuah usaha
Mengenalkan cara mengukur potensi kreatif
Mengenalkan cara meningkatkan kreativitas dan
membebaskan diri dari belenggu
Unsur penilaian games kreatifitas
1. Kepala
2. Leher
3. Badan
4. Kaki
5. Tangan
6. Mata
7. Telinga
8. Mulut
Kenapa kita kurang kreatif
1. Kita cenderung membatasi diri (to limit self) kita
dengan masa lalu, penget ms lalu. Seharusnya kita
tdk membatasi imaginasi kita, melainkan
memperluasnya dg pikiran2 dan imaginatif.
2. Kita menganggap planet2 di luar bumi spt yg
digambarkan komik, majalah atau cerita.
3. Kita msih memakai frame di bumi dg hewan2nya
msh spt di bumi, berkepala satu,leher satu, mata
dua dsb
4. Ingatlah kreatifitas tdk boleh dibatasi
Kreatifitas adalah suatu kejutan yang efektif. Hasil
dari proses kreatifitas adalah sst (produk atau
gagasan) yang mengejutkan. Hal baru itu, belum
pernah ada, belum pernah terpikirkan dan unik.
Karena terkejut itulah maka pasar bisa menaruh
perhatian, berfikir atau menolak (karena blm
terbiasa)
Tiga unsur Kreatifitas
Melihat dg sudut pandang (persfektif) yang baru
Menemukan hubungan baru
Membentuk kombinasi baru dari obyek, konsep atau
fenomena.
Ide yang ideal dan bermanfaat adalah pikiran yang terarah
pd invensi (pengembangan gagasan), inovasi (mengubah
gagasan mjd produk ) dan paten (proteksi produk).
Jenis hambatan Contoh
Hambatan persepsi • Pola pikir stereotif
• Membatasi masalah scr berlebihan
• Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi
Hambatan Emosi • Takut mengambil resiko (akibat reward & punishmen)
• Tidak menyukai ketidakpastian
• Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan
• Menganggap remeh st masalah
• Tergesa-gesa menyelesaikan masalah
Hambatan kultural • Kultur menghambat pengakumulasian gagasan
(biar lambat asal selamat, aja ngoyo, makan tdk makan
asalkumpul)
Hambatan lingkungan • Kurangnya dukungan sarana dan prasarana kerja
Hambatan intelektual
Hambatan ekspresif
• Terlalu mengandalkan logika
• Enggan menggunakan intuisi
• Menggunakan pengalaman atau cara lama yang terbukti
efektif.
• Keterbatasan seseorang untuk mengkomunikasikan gagasan
baik dg lesan maupun tulisan
Hambatan kreatifitas:
Pemunculan ide sbg jiwa kreatifitas membutuhkan st fokus
pemikiran konsentrasi. Dg fokus dan konsentrasi Anda
dengan cepat memilih dan memilah mana informasi dan
aktifitas yg mendukung “ide Anda” dan mana yang tidak.
Misal, Anda akan merintis bisnis rm ikan bakar, maka
hal2 yang mendukung dan tdk mendukung dapat
dianalisis.
Leonardo da Vinci (filosof): Ruangan yg kecil mengontrol pikiran
kita dan ruangan yang luas hanya akan membingungkan kita
Melihat Dengan Sudut Pandang Baru
Sebenarnya masalah yang kita hadapi tidak berubah,
tetapi yang kita ubah adalah cara kita dalam
memandang masalah tersebut melalui pola pikir
positip.
Misal : memandang kegagalan sebagai sukses yang
tertunda, bukan kegagalan sebagai alasan untuk
frustasi berat.
Pemikir Kreatif Selalu Bertanya:
Shape/bentuk
Color/warna
Use/kegunaan
Material/bahan
Part/bagian
Size/ukuran
“SCUMPS”
Teknik meningkatkan kreatifitas dengan
“CREATE”
1. Membuat COMBINASI baru
2. Menggunakan Input yang RANDOM
3. Membuat ELIMINASI
4. Menggunakan ALTERNATIF
5. Mencoba Cara Pikir Terbalik
6. Kasus Ekstrim
Tips praktis memperbaiki kreatifitas
Jangan batasi diri
Menjelajahi jalan2 baru
Eksposlah diri Anda dengan orang yang berbeda-beda
Tempa diri dalam hidup yang berwarna ketidakpastian.
Buatlah selalu suasana2 baru
Gunakan cara berfikir paradoks
Kembangkanlah cara berfikir besar
Jangan turuti mitos2
Berfikirlah kritis namun selalu terbuka dan positif.
Lakukan perjalanan2 baru, kunjungilah daerah2 baru
Bacalah bacaan2 yang beragam
Ambillah kesemp2 untuk mengembangkan hal2 yang baru.
Teknik Visual Thinking
www.howstuffworks.com
ATM = Amati, Tiru, Modifikasi
Tips Meningkatkan Kreativitas
1. Tingkatkan penggunaan otak kanan anda melalui
stimulus visualisasi tujuan, mempelajari seni
musik, serta berolahraga jalan kaki tanpa alas
2. Kenali hambatan kreatifitas anda, dan lakukan
rencana aksi untuk mengeliminir hambatan
tersebut
3. Biasakan berpikir berbeda
Quotation/kutipan
“Kreatifitas terdiri dari 1 persen
inspirasi dan 99 persen kerja
keras.”
- Thomas Alfa Edison
Seberapa Kreatifkah Anda ???
KUESIONER
Hambatan Kreativitas
Adam, Conceptual Blockbusting
Kesimpulan Yang Bisa Didapat
Tim SUKSES karena :
1.
2.
3.
Tim GAGAL karena :
1.
2.
3.
Hambatan Persepsi Pada Game
1. Membatasi penyelesaian problem dengan asumsi
yang tidak perlu
2. Stereotyping: Berpikir konvensional
3. Terlalu banyak informasi
Perspektif
Perspektif
Perspektif
Perspektif
Game Bermain Abjad
Bab 4
Berorientasi Pada Tindakan
PERTEMUAN 5
• Mempelajari salah satu karakter yang
perlu dikembangkan sebagai calon
wirausahawan yaitu senantiasa
berorientasi pada tindakan
• Memahami tindakan dan sikap yang perlu
dimiliki untuk dapat menjadi pribadi yang
berorientasi pada tindakan
Tujuan Pengajaran
Ciri-ciri Pengusaha
(Mampu Mengambil keputusan dan Bertindak Cepat)
Orientasi PDCA (Plan, Do, Check and Action)  Menghindari
- NATO (No Action Talk Only)  hasil : gosip, konflik
- NADO (No Action Dream Only)  hasil : visi, karya seni
- NACO (No Action Concept Only)  hasil : teori, falsafah
NACO 
akademis, logika
formal (terlalu
berhati-hati)
8th
Habits of Highly Effective
People
(Stephen Covey)
1. Proaktif
2. Bermula dari Ujung Pemikiran (end of mind)
3. Dahulukan Hal yang Utama
4. Berfikir Menang – Menang (win – win )
5. Memahami Untuk Dipahami
6. Sinergi
7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan
8. Menemukan Keunikan dan Membantu Orang Lain
Menemukannya
1. Proaktif
Mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan
menunggu atau berwacana
Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang
tidak dikehendaki muncul :
Terlatih di lapangan  memiliki intuisi
Pelajaran dari simbolisasi ini: Lebih baik proaktif, bertindak cepat mengenali
lapangan dan memiliki pertimbangan yang ‘Good’, daripada sesuatu yang
lambat meskipun dengan pertimbangan yang ‘Great’
Contoh
:
2. Bermula Dari Ujung Pemikiran
Tidak Sekedar Tujuan, tetapi Tujuan Yang
Benar
Agar Mencapai Tujuan Yang Benar: Tuliskan
misi pribadi hidup Anda yang menggambarkan
tujuan dan citra diri
Misi pribadi ditemukan melalui serangkaian
tindakan atau kejadian-kejadian pahit sehingga
membentuk kebajikan dan filosofi hidup
FilosofiFilosofi
PembelajaranPembelajaran
SejarahSejarah
AnugrahAnugrah
Kebajikan dapat diperoleh melalui tahapan
berikut:
Sumber: Rhenadl Kasali (2009), “Marketing in Crisis”
Penginderaan Manusia Tingkat 1
 Mulai dari bayi:
melalui stimulus
temperatur
(panas/hangat-
dingin)
 Gerakan-gerakan
 Konsep
 Bahasa Tubuh
Agar Mempunyai Intuisi  Matangkan Panca Indera
Dengan Pengalaman
1. Maksimalisasi/Optimalisasi Penginderaan Dengan
Pengalaman Lapangan
2.Sinkronisasi Pikiran
3.Indera Ke-enam Diaktifkan
4.Action/Movement
Penginderaan Manusia Tingkat 2 & 3
Penginderaan Manusia Tingkat 4
Merupakan Tahap Tertinggi, Tahap Penerapan
Pengetahuan Dengan Kebijakan...
Kebijakan Membuat Kepemimpinan Seseorang
Lebih Dari Sekedar Pemimpin Biasa  Magnet yang
berisi: Visi, Hope dan Inspirasi
Hidup Dengan Kejelasan Tujuan
Untuk menjadi sesorang yang berorientasi pada tujuan,
maka lakukanlah dalam hidup Anda langkah-langkah
sebagai berikut:
 Tetapkan tujuan akhir (misalnya: Hidup yang bahagia, sehat,
terjamin secara ekonomi dan sejahtera);
 Tentukan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan tersebut
(misalnya: Menyelesaikan studi, bekerja selama 5 tahun, lalu
membuka usaha);
 Perhatikan setiap kemajuan yang sudah dicapai (misalnya:
Melakukan evaluasi, lalu berevolusi, pindah usaha, merekrut
manajer, memperbaiki proses produksi);
 Saat dapat mencapai goal, rayakanlah bersama karyawan dan
keluarga; dan
 Pikirkan tujuan-tujuan baru yang lebih menantang (eHow, 2009).
Berikan waktu lebih untuk bekerja dengan perencanaan,
mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang dan
recharge pengetahuan
Jadikanlah kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan
prioritas
Bisa membedakan antara Urgent dan Penting :
URGENT  situasi yang mendesak
PENTING  membutuhkan perhatian yang besar
3. Dahulukan Hal Yang Utama
Ingatlah!
Tidak Semua Masalah Harus Menjadi
Prioritas
Manusia yang gagal adalah manusia
yang tidak bisa membedakan mana
pekerjaan prioritas dan bukan…
Berwirausaha Pada Dasarnya Adalah
Berupaya Untuk Memenangkan Kehidupan.
Jika saya,…
•Menang, Anda kalah (rugi),… Saya
hanya menang sekali saja.
•Kalah, Anda menang,… Anda
hanya bisa menang sekali saja.
•Kalah, dan Anda juga kalah,… Buat
apa kita teruskan kerjasama ini?
•Menang dan Anda juga menang,…
Kita akan berjalan beriringan, saling
perbaiki, kekal abadi.
4. Berpikir Menang-menang Win-Win
5. Memahami Untuk Dipahami
Seorang Wirausaha haruslah:
Memiliki keterbukaan (open mind) untuk
mendengarkan, dan tidak cepat-cepat menolak,
berargumentasi, atau melawan atas apa yang di dengar
dari pihak lain.
Kebiasaan mendengarkan dan memikirkannya.
Ada usaha menempatkan diri kita pada posisi orang
lain.
6. Sinergi
( 1 + 1 > 2 )
Seorang Wirausaha:
• harus mencari sinergi, yaitu suatu total
yang lebih besar dari penjumlahan elemen-
elemen tunggalnya.
•Sinergi yang efektif sangat bergantung
pada komunikasi.
carilah rekan usaha yang saling
melengkapi, yang berorientasi pada
sinergy agar Anda dapat berorientasi
pada tindakan.
7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan
Kekuatan
Upaya yang dapat dilakukan adalah :
 Berikan makanan pada jiwa (spiritual), hidup yang
seimbang, lakukan meditasi, bacalah buku-buku self help
yang membangkitkan semangat atau dengarkanlah musik
yang menggairahkan.
 Jangan pernah takut mengahadapi kesalahan kecil.
Smart Mistakes Vs. Dumb Mistakes
(Ingatlah: Ketika manusia menciptakan pensil, manusia juga
menciptakan penghapus)
Bukan yang terkuat melainkan
yang adaptif yang berumur
panjang (Charles Darwin)
Contoh
Bo Peabody, wirausahawan internet,
membangun tripod.com. Ia melakukan
latihan blind faith. Blind Faith. Walau
mendapatkan serangkaian penolakan, Bo
percaya bahwa usahanya kelak akan
berhasil dan diterima.
Ia belajar menerima kata-kata penolakan, dan menghadapinya
dengan kepala dingin, sampai penolakan itu berubah menjadi
penerimaan. Ia tekun meyakinkan bahwa investasi mereka
dapat membuahkan hasil (Peabody, 2002).
Potensi diri, pada empat
elemen utama
1. Pikiran (mind)
2. Tubuh
3. Hati
4. Jiwa
Dari prilaku efektif menjadi luar biasa. Mulailah
dengan menemukan atau mengenali keunikan
diri sendiri.
8. Temukan Keunikan Pribadi dan
Bantulah Orang Lain Menemukannya

Tugas
Untuk menjadi wirausahawan yang mempunyai daya
juang.
Mempunyai intuisi yang tajam
Serta berani mengambil resiko,
Dibutuhkan latihan konkrit yang memungkinkan
Anda kenal betul-betul keadaan lapangan dan berani
mengambil tindakan.
Petunjuk
Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari 4-5 orang. Jangan lebih dari 5
orang. Sebab kalau lebih akan terjadi saling andel-
andelan. Empat orang adalah tim yang ideal. Tugas
tim adalah berjualan di kaki lima.
Warna-warni Tindakan: Test Brain
Color
Cara BerpikirAnda masing-masing akan menentukan
tindakan seperti apa yang Anda ambil setiap kali Anda
berhadapan dengan masalah. Setiap orang mempunyai
warna-warni pikiran yang berbeda-beda.
Seperti apakah cara berpikir Anda dan bagaimana Anda
merespons persoalan-persoalan, ikuti tes Brain Color
Petunjuk Pengisian
 Anda diminta memberi skor antara 1 sampai dengan 4 pada setiap baris
kata-kata di bawah ini. Pada statement-statement di bawah ini Anda
akan menemui kata-kata yang biasa Anda temui. Beberapa kata lebih
Anda sukai dari kata yang lainnya karena kata-kata tersebut lebih
mewakili diri Anda. Maka berilah Skor 4 pada kata yang mewakili diri
Anda, dan 1 yang bukan mewakili diri Anda. Sedangkan kata yang
mendekati diri Anda beri skor 3 dan seterusnya.
 Perhatikanlah, mengisinya harus baris demi baris (horizontal), bukan
vertikal. Anda baru boleh pindah ke baris berikutnya setelah satu baris
selesai.
 Setelah selesai jumlahkanlah skor setiap kolom dan isilah total skor di
bagian bawah. Kini lingkarilah total skor yang tertinggi
Pengambilan Resiko
PERTEMUAN 6
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan konsep resiko
Menjelaskan bagaimana pengambilan resiko
dilakukan
Mengidentifikasi resiko-resiko yang potensial
terjadi ketika memulai usaha
Menjelaskan pengelolaan resiko
Definisi Resiko
 St kondisi adanya Ketidakpastian
(uncertainty) dimasa yad.
 Konsekuensi yang memunculkan
dampak yang merugikan bagi pelaku
usaha.
 Kegiatan usaha yang besar kemungkinan
resiko juga besar ( high risk, high return)
Jenis-jenis Resiko Dalam Bisnis
1.Risiko Murni: resiko yang muncul krn st
keputusan/kondisi yg konsekuensinya adalah
kerugian.
 Risiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki
 Kecelakaan kerja
 Risiko akibat tuntutan hukum
 Risiko operasional lainnya
 Bencana alam (force majure)
2. Risiko spekulatif: resiko yang muncul krn st
keputusan/kondisi yg konsekuensinya adalah
kerugian/keuntungan
• Resiko Perubahan harga :Perubahan harga input atau perubahan
harga output)
 Risiko Kredit : resiko krn trnasaksi kredit.
Bentuk Kerugian Akibat Resiko
1. Kerugian Langsung
Nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung risiko yang
terjadi. Misal, terjadi konsleting listrik (kebakaran) maka kerugian
langsung = nilai brg dagangan + nilai bangunan yg terbakar.
2. Kerugian Tidak Langsung
Kerugian yang terjadi krn penjualan/profit yang gagal diterima,
disebabkan:
Munculnya biaya operasional tambahan
Kesempatan investasi yang hilang
Kerugian lainnya
Bagaimana Mengkalkulasi Resiko
1. Tentukan seberapa sering risiko tersebut terjadi (frekuensi
atau probability)
2. Tentukan dampak yang timbul dari risiko yang terjadi
(dampak)
3. Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula:
Frekuensi x Dampak
Contoh Mengkalkulasi Resiko
Risiko terjadinya pencurian barang dagangan
1.Frekuensi: 1 bulan 5 kali
2.Dampak: Dalam setiap kejadian rata-rata kerugian
yang ditanggung adalah Rp 300 ribu
3.Kemungkinan prediksi kerugian:
5 x 300.000 = 1.500.000
Artinya: Dalam satu bulan terdapat risiko
pencurian barang dagangan yang berpotensi
menyebabkan kerugian sebesar Rp1,5 juta
Strategi Pengelolaan Resiko
Prinsip Pareto: Membuat daftar urutan resiko2 potensial yg
mgkn terjadi, berdasar prediksi kerugian yg ditimbulkan dr yg
paling tinggi sampai yg paling rendah, dan membuat prioritas
dlm pengelolaan resiko.
Strategi pengelolaan resiko
1.Dikontrol (risk control): mengurangi dampak resiko yg mgk
muncul, misal: SOP, Quality Control
2.Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer): kpd
konsumen, supplier dan asuransi
3.Dibiayai sendiri (risk retention) : a). Dibuat cadangan dana;
b)Tanpa membuat dana cadangan.
4.Dihindari (risk avoidance): Menghindari resiko yg dihadapi.
Misal, prediksi akan hujan lebat, restoran menghindari
penjualan macam2 minuman es.
Tips praktis menghadapi resiko
1. Pahami bahwa risiko bukan menjadi penghambat untuk maju.
Risiko harus diambil sebagai konsekuensi menginginkan
sesuatu yang lebih baik (keberhasilan). Semakin tinggi hasil,
semakin besar resiko.
2. Jangan panik. Identifikasi risiko yg mgk muncul dalam bisnis
(lingkungan bisnis, pemasok, pelanggan dan pesaing)
3. Identifikasi seberapa sering risiko tersebut muncul
4. Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko yang muncul
tersebut
5. Siapkan langkah mitigasi risiko, hanya pada risiko yang
dominan/prioritas
6. Untuk mitigasi resiko, gunakan pendekatan “manfaat-biaya”.
Pastikan bhw manfaat yg diperoleh lebih besar dr biaya yang
dikeluarkan.
“SELAMAT MENGAMBIL RESIKO DAN NIKMATILAH HASILNYA”
How To:
Risk Taking Games
A. Persiapan & Penjelasan Aturan
Main
Setiap peserta mendapat 20 buah kartu. Satu kartu
bernilai 50cringg (mata uang dummy)
Setiap peserta diberikan kebebasan menggunakan
setiap kartu yang diberikan. Kebebasan tersebut
dalam konsteks:
 Menggunakan kartu tersebut untuk melakukan
penawaran
 Menyimpan kartu
Setiap peserta tidak diperkenankan berkomunikasi
dengan peserta lainnya. Peserta yang melanggar
dapat dikeluarkan dari permainan
A. Persiapan & Penjelasan Aturan
Main
Peserta yang berhasil mengelola kartu
(menghasilkan “cringg” paling banyak) akan
mendapat bonus
Peserta dapat meminta kartu tambahan, yang
dianggap sebagai hutang. Satu kartu tambahan
bernilai 100cringg
Pemenang dari permainan ini adalah peserta yang
berhasil mendapatkan total akumulasi “cringg”
yang paling banyak.
B. Pelaksanaan
Instruktur menunjukkan uang Rp 500 ribu kepada
peserta.
Uang tersebut akan diberikan kepada peserta yang
memberikan penawaran tertinggi (menggunakan
mata uang “cringg”)
Setiap peserta diberikan kesempatan melakukan
penawaran maksimum 5 kali
B. Pelaksanaan
Peserta yang menawar tetapi tidak menang,
harus membayar sejumlah penawaran tertinggi
yang dia ajukan kepada pemenang
Setiap akan melakukan penawaran peserta harus
memberitahukan kepada instruktur dengan
mengangkat tangan
Seperti sebuah tender peserta tidak
diperkenankan memberikan penawaran dengan
nilai yang sama dengan peserta lainnya.
B. Pelaksanaan
Setiap 5 menit, instruktur akan
menginformasikan waktu yang tersisa
Akan terdapat 4 sesi dalam permainan ini:
 5 menit pertama
 5 menit kedua
 5 menit ketiga
 5 menit keempat
---Waktu permainan selesai---
B. Pelaksanaan
Instruktur meminta penawar tertinggi untuk
melakukan pembayaran kepada instruktur
Penawar tertinggi meminta semua penawar yang
terlibat untuk membayar padanya
Instruktur melakukan tabulasi dan settlement
Instruktur mengumumkan pemenang dan
ranking perolehan “cringg”
Konsep Risiko, Tips & Trik Pengelolaan
Risiko
1. Menginginkan pengembalian
keuntungan yang dikehendaki (besar).
Pilihan investasi: menabung di Bank dg
keuntungan 5% namun pasti atau
investasi di sektor lain dg bunga
mencapai 300%
2. Kondisi kepepet.
Krn kepepet orang tidak mampu/sempat
mengkalkulasi risiko, atau tidak tahu
risiko yang dihadapi
Motivasi dalam
mengambil resiko
Bab 6
Kepemimpinan
PERTEMUAN 7
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan pentingnya kepemimpinan bagi
seorang wirausaha
Menjelaskan perbedaan manager dan pemimpin
Menjelaskan teori kepemimpinan awal
Menjelaskan teori kepemimpinan kontemporer
Kisah Mc’Donald
 Tahun 1937-an, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan
mobil, kakak beradik Dik & Mor berinovasi dengan membuka
kedai khusus yang bisa memesan dari mobil. Bisnis meraih
sukses besar.
 Menu andalan adalah hot-dog, gorengan (french fries), burger,
roti sandwich, coca cola dan aneka salad. Bisnis ini meledak,
bahkan antrian semakin panjang hingga keluar pintu.
 Inovasi dilakukan yaitu dengan menghapus pesanan dari mobill,
fokus pada walk-up customer, mengurangi daftar menu, fokus
pada hamburger. Perubahan menjadi berita di media, dan mereka
mendapatkan iklan gratis.
 Tahun 1955, usaha mereka stuck, omsetnya tetap, dan banyak
pendatang-pendatang baru yang meniru. Akhirnya usaha itu
mengalami kemunduran.
Kisah Mc’Donald
 Adalah Ray Kroc yan menuangkan semua konsep yang ada di
kedua kepala kakak beradik itu ke dalam sebuah manual tertulis
McDonald’s system. Manual itu dibeli dan ia pun mendapat hak
untuk memperluas bisnis McDonald’s dengan konsep franchise!
 Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang
Mc Donald’s tanpa modal sama sekali. Semuanya dibiayai oleh
para franchise.
Tanpa Kepemimpinan, Mimpi Anda Akan
Terbelenggu
 Dengan bekerja keras,
kesungguhan dan
kejujuran mencapai skor
8.
 Kalau bekerja 2x lebih
keras, skor yang diperoleh
≠ 10 karena Anda sudah
letih, sudah kebanyakan
bekerja. Skor tertinggi
Anda 8,5.
Efektivitas usaha
terbatas!!Sukses Tanpa Kepemimpnan
Source: Maxwell (1993)
Tanpa Kepemimpinan, Mimpi Anda
Akan Terbelenggu
 Bekerja dengan leadership
bukan semata-mata
entrepreneurship, diawali
dengan melakukan
pendelegasian dan mulai
menggunakan orang lain
sebagai staf.
 Leadership skor sekarang
melonjak dari 1 menjadi 7.
Efektivitas berubah
menjadi 7 x 8 = 56. ini
berarti meningkat dari 8
ke 56 atau melonjak 600%
Sukses Dengan Kepemimpnan
Source: Maxwell (1993)
Teori
Kepemimpinan Awal
Teori kepemimpinan awal berfokus pada pemimpin
(teori ciri) dan cara pemimpin berinteraksi dengan
anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri terkait
kepemimpinan yang efektif.
Teori
Kepemimpinan Awal
Pendekatan Kepemimpinan Model Terkini
Pendekatan Kepemimpinan Model Terkini
Pendekatan Kepemimpinan Model Terkini
Perilaku Pemimpin Yang Efektif
Memberikan contoh kepada para karyawan
Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan bagi
para karyawan dan dengan bergairah mengejarnya
Memfokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan
yang menantang dan terus mengarahkan mereka
kepada tujuan tersebut
Menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan
karyawan untuk mencapai tujuan mereka
Menghargai dan mendukung para karyawan
Berkomunikasi dengan para karyawan
Perilaku Pemimpin
Yang Efektif
Menghargai keragaman para pekerja.
Merayakan keberhasilan para pekerja
Mendorong kreativitas di antara para
pekerja
Mempertahankan selera humor
Menatap terus masa depan
ETOS KERJA
WIRAUSAHA
Etos Kerja dan Kualitas Wiraswasta
o Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti adat dan
kebiasaan.
o Etos merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu
masyarakat atau bangsa diterima secara aklamasi (Menurut
Jansen Sinamo).
 Berwiraswasta sebagai kehormatan, dan karenanya kita wajib
menjaga kehormatan itu dengan menampilkan kinerja yang
unggul (excellent performance).
 Keunggulan budi dan keunggulan karakter yang menghasilkan
kerja dan kinerja yang unggul pada seorang wiraswasta.
Tentunya, keunggulan tersebut berasal dari buah ketekunan
seorang manusia Mahakarya.
Contoh Etos kerja dari negara lain
Contoh Negara Tetangga.Singapura,
meskipun negeri kecil dari segi ukuran,
tetapi tinggi dari segi mutu birokrasi, nyaris
bebas KKN, dan unggul di bidang SDM,
wiraswasta dan pelayanan sehingga
memperoleh status terhormat dalam
percaturan bangsa-bangsa.
Studi-studi sosiologi pada Kewiraswastaan
keberhasilan di berbagai wilayah
kehidupan baik ekonomi maupun sosial
ditentukan oleh sikap, perilaku dan nilai-
nilai yang diadopsi individu-individu
manusia di dalam komunitas atau konteks
sosialnya.
Etos Kerja Bangsa Unggul
Etos kerja Bushido, dinilai sebagai faktor penting
dibalik kesuksesan ekonomi Jepang di kancah dunia.
Etos kerja Protestan bangsa Jerman. Merupakan
Studi etika protestan yang menjadi dasar pemikiran
Max Weber.
Etos Kerja Bushido Jepang (7 Prinsip)
1. Gi - keputusan yang benar diambil dengan sikap yang
benar berdasarkan kebenaran.
2. Yu - berani dan bersikap kesatria.
3. Jin - murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap
sesama.
4. Re - bersikap santun, bertindak benar.
5. Makoto - bersikap tulus yang setulus-tulusnya.
6. Melyo - menjaga kehormatan, martabat dan kemuliaan,
serta
7. Chugo: mengabdi dan loyal.
Etos kerja Protestan_Jerman
(6 prinsip)
1. bertindak rasional,
2. berdisiplin tinggi,
3. bekerja keras,
4. berorientasi pada kekayaan material,
5. menabung dan berinvestasi, serta
6. hemat, bersahaja dan tidak mengumbar
kesenangan.
Jansen H. Sinamo “Guru Etos Indonesia”
menitikberatkan 8 etos kerja sebagai nilai-
nilai yang dianut sebelum menjadi pekerja
professional ataupun sebagai seorang
wiraswasta yang unggul dan profesional di
Indonesia.
8 Etos Kerja Indonesia
1. Kerja adalah rahmat : aku bekerja ikhlas penuh kebersyukuran
2. Kerja adalah amanah : aku bekerja benar penuh tanggung jawab
3. Kerja adalah Panggilan : aku bekerja tuntas penuh kejujuran
4. Kerja adalah Aktualisasi : aku bekerja keras penuh semangat
5. Kerja adalah ibadah : aku bekerja serius penuh kecintaan
6. Kerja adalah seni : aku bekerja cerdas penuh kreativitas
7. Kerja adalah kehormatan : aku bekerja tekun penuh keunggulan
8. Kerja adalah pelayanan : aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati.
Namun Kenyataanya karakteristik etos kerja bangsa Indonesia sekarang :
munafik;
tidak bertanggung jawab;
percaya pada takhyul;
lemah wataknya;
budaya loyo,
budaya instan.
Agar perkembangan etos kerja bangsa Indonesia dapat
berkembang, maka tidak ada salahnya bisa meniru ataupun
mengikuti prinsip-prinsip yang terapkan oleh etos kerja Bushido
dan etos kerja protestan.
Etos Kerja dalam Pandangan Teori sosial
 Max Weber adalah orang pertama yang berhasil menunjukkan bahwa kaum
beragama, dalam hal ini kaum Protestan mempunyai etos kerja yang tinggi.
 adanya korelasi positif antara sebuah sistem kepercayaan tertentu
dan kemajuan ekonomi, kemakmuran, dan modernitas.
 Tokugawa Religion: The Cultural Roots of Modern Japan (1957)
menganalisis kemajuan Jepang, menjelaskan peranan nilai agama pramodern
itu dalam proses modernisasi.
 Michael Novak dalam The Catholic Ethic and the Spirit of Capitalism
(1993) berhasil mengidentifikasikan dan menganalisis gagasan Katolik yang
relevan, bahkan menjadi fondasi sistem sosial, demokrasi, dan kapitalisme
dalam masyarakat bebas.
Etos Kerja Dalam Teori di Indonesia
Clifford Geertz yang datang meneliti ke Jawa pada tahun
1950-an membuat kesimpulan pertumbuhan ekonomi
dan pembaharuan Islam Di Indonesia Khususnya
Jawa berjalan secara beriringan.
Ahmad Janan Asifudin, dengan telaah psikologi, lagi-lagi
membuktikan bahwa agama Islam lebih dari cukup
untuk menjadi basis etos kerja Islami untuk
menghasilkan kemajuan.
kacamata sosiologi, Weber
Doktrin Protestanisme itu, melahirkan etos:
 berpikir rasional,
berdisiplin tinggi,
bekerja tekun sistematik,
berorientasi sukses (material),
tidak-mengumbar-kesenangan-
hemat-dan-bersahaja (asketik),
serta menabung dan berinvestasi, yang menjadi
titik berangkat bagi kapitalisme di dunia modern.
Etos Kerja Kewiraswastaan (kesimpulan)
 Etos kerja kewiraswastaan merupakan sebuah hakiki dari seorang
wiraswasta dan etos kerja akan menjadi kunci di dalam
keberhasilan jalan suatu usaha.
 etos kerja menjadi acuan oleh wiraswasta di semua lini mulai dari
kemempuannya menjadi pimpinan, sampai mengelola usaha dan
bawahannya.
 etos kerja sebagai panduan tingkah laku bagi sekelompok orang
atau sebuah institusi (guiding beliefs of a group or institution)
 etos kerja sebagai doktrin kerja yang diyakini oleh seorang
wiraswasta sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara khas
dalam perilaku kerja mereka.

More Related Content

What's hot

Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selresky r.p
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanFira Nursya`bani
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaanRISA ANDRIANI
 
Jenis,fungsi dan Peran Wirausahawan
Jenis,fungsi dan Peran WirausahawanJenis,fungsi dan Peran Wirausahawan
Jenis,fungsi dan Peran WirausahawanGabeSihombing
 
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausahaFaktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausahaUFDK
 
MOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAMOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAAyah Abeeb
 
Menjadi Wirausaha Sukses
Menjadi Wirausaha SuksesMenjadi Wirausaha Sukses
Menjadi Wirausaha SuksesKacung Abdullah
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiYesica Adicondro
 
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10mohamad amsanudin
 
Bahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Bahan ajar kewirausahaan Bp. DwijonoBahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Bahan ajar kewirausahaan Bp. DwijonoAndrew Hutabarat
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanDominicus Prabowo
 
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur SuksesMenjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur SuksesYodhia Antariksa
 

What's hot (20)

Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaan
 
Jenis,fungsi dan Peran Wirausahawan
Jenis,fungsi dan Peran WirausahawanJenis,fungsi dan Peran Wirausahawan
Jenis,fungsi dan Peran Wirausahawan
 
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausahaFaktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
 
MOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAMOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHA
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 
Biodata penulis buku
Biodata penulis bukuBiodata penulis buku
Biodata penulis buku
 
Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
Menjadi Wirausaha Sukses
Menjadi Wirausaha SuksesMenjadi Wirausaha Sukses
Menjadi Wirausaha Sukses
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
 
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
 
Bahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Bahan ajar kewirausahaan Bp. DwijonoBahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Bahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaan
 
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur SuksesMenjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
 

Viewers also liked

power point kewirausahaan
power point kewirausahaanpower point kewirausahaan
power point kewirausahaanalikaaa1
 
power point "wirausaha"
power point "wirausaha"power point "wirausaha"
power point "wirausaha"Yurra Graska
 
Pra ku Sistem Perwaktuan pada Jam Tangan Kayu Berbasis Arduino dengan Sambun...
Pra ku Sistem Perwaktuan pada Jam Tangan Kayu  Berbasis Arduino dengan Sambun...Pra ku Sistem Perwaktuan pada Jam Tangan Kayu  Berbasis Arduino dengan Sambun...
Pra ku Sistem Perwaktuan pada Jam Tangan Kayu Berbasis Arduino dengan Sambun...muh naufal
 
Maklumat bisnis kreatif
Maklumat bisnis kreatifMaklumat bisnis kreatif
Maklumat bisnis kreatifAndri Mi'rad
 
Surat Al kautsar
Surat Al   kautsar Surat Al   kautsar
Surat Al kautsar mbak_aul
 
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir KreatifKewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir KreatifThrone Rush Indo
 
Workshop pembuatan buku upn
Workshop pembuatan buku upnWorkshop pembuatan buku upn
Workshop pembuatan buku upnPrayudi
 
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKSAPA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKSWidya Kurnia Arizona San
 
Proses kreativitas dan inovasi
Proses kreativitas dan inovasiProses kreativitas dan inovasi
Proses kreativitas dan inovasiArif
 
Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.
Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.
Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.dangochied
 
Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasiKreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasiDani Maulana
 
Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif firo HAR
 

Viewers also liked (20)

power point kewirausahaan
power point kewirausahaanpower point kewirausahaan
power point kewirausahaan
 
Silabus kewirus 1
Silabus kewirus 1Silabus kewirus 1
Silabus kewirus 1
 
Modul 7 kewirausahaan
Modul 7 kewirausahaanModul 7 kewirausahaan
Modul 7 kewirausahaan
 
power point "wirausaha"
power point "wirausaha"power point "wirausaha"
power point "wirausaha"
 
Pra ku Sistem Perwaktuan pada Jam Tangan Kayu Berbasis Arduino dengan Sambun...
Pra ku Sistem Perwaktuan pada Jam Tangan Kayu  Berbasis Arduino dengan Sambun...Pra ku Sistem Perwaktuan pada Jam Tangan Kayu  Berbasis Arduino dengan Sambun...
Pra ku Sistem Perwaktuan pada Jam Tangan Kayu Berbasis Arduino dengan Sambun...
 
Maklumat bisnis kreatif
Maklumat bisnis kreatifMaklumat bisnis kreatif
Maklumat bisnis kreatif
 
Dasar-dasar Kewirausahaan
Dasar-dasar KewirausahaanDasar-dasar Kewirausahaan
Dasar-dasar Kewirausahaan
 
Surat Al kautsar
Surat Al   kautsar Surat Al   kautsar
Surat Al kautsar
 
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir KreatifKewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
 
Workshop pembuatan buku upn
Workshop pembuatan buku upnWorkshop pembuatan buku upn
Workshop pembuatan buku upn
 
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKSAPA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
 
Makalah kewirausahaan olah_cokelat-libre
Makalah kewirausahaan olah_cokelat-libreMakalah kewirausahaan olah_cokelat-libre
Makalah kewirausahaan olah_cokelat-libre
 
Proses kreativitas dan inovasi
Proses kreativitas dan inovasiProses kreativitas dan inovasi
Proses kreativitas dan inovasi
 
Makalah kewirausahaan
Makalah  kewirausahaanMakalah  kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.
Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.
Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.
 
Formulir buku besar jurnal dan tambahan
Formulir buku besar jurnal dan tambahanFormulir buku besar jurnal dan tambahan
Formulir buku besar jurnal dan tambahan
 
Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasiKreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasi
 
Makalah Kewirausahaan
Makalah KewirausahaanMakalah Kewirausahaan
Makalah Kewirausahaan
 
Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif
 
Ppt tugas pak agung (055)
Ppt tugas pak agung (055)Ppt tugas pak agung (055)
Ppt tugas pak agung (055)
 

Similar to MENJADI WIRAUSAHA

Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanPutri Aisyah
 
Materi produk kreatif dan kewirausahaan
Materi produk kreatif dan kewirausahaanMateri produk kreatif dan kewirausahaan
Materi produk kreatif dan kewirausahaanBang Neng
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanAdang Suryana
 
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaanrasmawati ridwan
 
Bab 1-Sikap dan Perilaku Wirausahawan.pptx
Bab 1-Sikap dan Perilaku Wirausahawan.pptxBab 1-Sikap dan Perilaku Wirausahawan.pptx
Bab 1-Sikap dan Perilaku Wirausahawan.pptxAidahMunawaroh
 
Materi X-1.ppt
Materi X-1.pptMateri X-1.ppt
Materi X-1.pptAgusDwik1
 
Ppt 1- kwu
Ppt 1- kwuPpt 1- kwu
Ppt 1- kwuparulian
 
Gbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanGbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanRicky Foeh
 
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...SetyaDarmawan
 
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...xena levina
 
Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01andrytri
 

Similar to MENJADI WIRAUSAHA (20)

Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Materi produk kreatif dan kewirausahaan
Materi produk kreatif dan kewirausahaanMateri produk kreatif dan kewirausahaan
Materi produk kreatif dan kewirausahaan
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3
 
Makalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaaMakalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaa
 
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
 
Makalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaaMakalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaa
 
Bab 1-Sikap dan Perilaku Wirausahawan.pptx
Bab 1-Sikap dan Perilaku Wirausahawan.pptxBab 1-Sikap dan Perilaku Wirausahawan.pptx
Bab 1-Sikap dan Perilaku Wirausahawan.pptx
 
Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3
 
Materi X-1.ppt
Materi X-1.pptMateri X-1.ppt
Materi X-1.ppt
 
Konsep kewirausahan
Konsep kewirausahanKonsep kewirausahan
Konsep kewirausahan
 
Makalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaaMakalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaa
 
Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3
 
Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3
 
Ppt 1- kwu
Ppt 1- kwuPpt 1- kwu
Ppt 1- kwu
 
Gbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanGbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaan
 
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
 
Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2
 
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
 
Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

MENJADI WIRAUSAHA

  • 1. MK: KEWIRAUSAHAAN DOSEN : DRS. Endang Dwi S, M.Si DRS. SIMIN WA, M.Si TIU :Dengan mata kuliah ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang konsep-konsep spirit kewirausahaan dan mampu menginternalisasi menjadi pola pikir/pola perilaku dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat.
  • 2. I. MENJADI WIRAUSAHA 1. MENJELASKAN ARTI KEWIRAUSAHAAN 2. MENJELASKAN KARAKTER SEORANG WIRAUSAHA 3. MENJELASKAN TIPE-TIPE WIRAUSAHA 4. MENUMBUHKAN KEINGINAN UNTUK BERWIRAUSAHA Tujuan Instruksional Khusus
  • 3. 1. MEMBERIKAN PEMAHAMAN PENTINGNYA PERUBAHAN DAN PERANAN MINDSET (POLA PIKIR) 2. MENJABARKAN PERUBAHAN MINDSET 3. MENGENALKAN MINDSET ENTREPRENEUR 4. MENGENALKAN TEORI KECERDASAN FINANSIAL II. Berpikir Perubahan
  • 4. 1. MENGENALKAN KREATIVITAS SEBAGAI MODAL PENTING SEORANG WIRAUSAHAWAN 2. MENJELASKAN HAMBATAN BERPIKIR KREATIF YANG DAPAT MENGHAMBAT PROGRESS SEBUAH USAHA 3. MENGENALKAN CARA MENGUKUR POTENSI KREATIF 4. MENGENALKAN CARA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN MEMBEBASKAN DIRI DARI BELENGGU III. Berpikir Kreatif
  • 5. 1. MEMPELAJARI SALAH SATU KARAKTER YANG PERLU DIKEMBANGKAN SEBAGAI CALON WIRAUSAHAWAN YAITU SENANTIASA BERORIENTASI PADA TINDAKAN 2. MEMAHAMI TINDAKAN DAN SIKAP YANG PERLU DIMILIKI UNTUK DAPAT MENJADI PRIBADI YANG BERORIENTASI PADA TINDAKAN IV. Berorientasi Pada Tindakan
  • 6. • MENJELASKAN KONSEP RESIKO • MENJELASKAN BAGAIMANA PENGAMBILAN RESIKO DILAKUKAN • MENGIDENTIFIKASI RESIKO-RESIKO YANG POTENSIAL TERJADI KETIKA MEMULAI USAHA • MENJELASKAN PENGELOLAAN RESIKO V. Pengambilan Risiko
  • 7. • MENJELASKAN PENTINGNYA KEPEMIMPINAN BAGI SEORANG WIRAUSAHA • MENJELASKAN PERBEDAAN MANAGER DAN PEMIMPIN • MENJELASKAN TEORI KEPEMIMPINAN AWAL • MENJELASKAN TEORI KEPEMIMPINAN KONTEMPORER VI. Kepemimpinan
  • 8. • MENJADI WIRAUSAHA BUKAN JALAN PINTAS UNTUK MENJADI KAYA • MENJADI WIRAUSAHA ADALAH SEBUAH PERJUANGAN • APA PUN YANG DILAKUKAN, KEWIRAUSAHAAN TIDAK DAPAT DIBANGUN DALAM TEMPO SEKEJAP. • Kalau Anda merasa telah berhasil dalam waktu singkat, periksalah kembali apakah fondasi usaha Anda sudah cukup kuat? Periksa kembali apakah sukses yang Anda peroleh itu diraih dengan jujur dan halal, apakah bisnis anda riil atau fiktif-spekulatif atau ada pihak yang dirugikan? Apakah Anda sudah memenuhi syarat-syarat dan kewajiban Anda? VII. Etika Bisnis
  • 9. • MENJELASKAN PENGERTIAN FAKTOR ”X” • MENEMUKAN DAN MENGGALI FAKTOR ”X” • MENJELASKAN SIKAP-SIKAP MENGHADAPI FAKTOR ”X” • MENJELASKAN TIPE DAN KARAKTERISTIK FAKTOR ”X” VIII. Faktor X
  • 10. • MENJELASKAN CARA-CARA MENCARI GAGASAN BARU • MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK KREATIF • MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK KONSULTATIF • MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK PELAYANAN • MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK ANALITIS • MENJELASKAN IDE USAHA DARI IMITASI IX. Mencari Gagasan Usaha
  • 11. • MENJELASKAN KONSEP PEMASARAN • MENJELASKAN STRATEGI DAN TAKTIK PEMASARAN • MENJELASKAN KONSEP BAURAN PEMASARAN X. Pemasaran
  • 12. XI. Manajemen Keuangan & Pembiayaan Usaha
  • 13. ACTION UNTUK MEMULAI SEBUAH USAHA BARU. SEMUA PROSES YANG AKAN DIJABARKAN DALAM BAB INI MENGACU PADA BUSINESS PLAN ANDA: Sales & marketing, Operasional Keuangan (Membuat kalkulasi perencanaan pengeluaran menjadi sangat penting agar financial planning Anda tidak terlalu melenceng) XII. Memulai Usaha Baru
  • 14. Komponen penilaian No. Kegiatan mahasiswa Proporsi (%) dari nilai akhir 1. Mengikuti Ujian Akhir (Utama) 40 2. Mengikuti Ujian Mid Semester 40 3. Membuat tugas terstruktur, presentasi dan keaktifan di kelas 20 100
  • 15. Evaluasi hasil 1. Dilaksanakan pada mhs dg jml tatap muka ≥ 75%. 2. Penilaian dengan model Patokan Acuan Pasti (PAP) yakni perhitungan nilai akhir dengan cara mendasarkan pada standar yang sudah ditentukan oleh institusi. ≥ 80 = A 66 – 79,99 = B 56 – 65,99 = C 46 – 55,99 = D < 46 = E
  • 16. DAFTAR BACAAN Kewirausahaan dari sudut pandang Psikologi Kepribadian, Benedicta Prihatin Dwi Riyani, PT. Gramedia Widiasarana, Jakarta, 2003 Kewirausahaan: Teori dan Penerapannya dalam Dunia Usaha dan Organisasi Pemerintah, Prijambodo, STIA LAN Press, Jakarta, 2000 Kewirausahaan: Teori dan Praktek, Geoffrey G. Maredith dkk, Penerbit PPM, Jakarta, 2000. Mewirausahakan Birokrasi (Reinventing Government): Mentransformasi Semangat Wirausaha ke dalam Sektor Publik, David Osborne dan Ted Gaebler, Penerbit PPm, 2007 Kewirausahaan: untuk Mahasiswa dan Umum, Buchori Alma, Alfabeta, Bandung, 2005 Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Heflin Frinces, Darussalam, Yogyakarta, 2004 MANUAL Untuk instruktur “kewirausahaan untuk Program S1, Prof Rhenald Kasali, PhD, Rumah Perubahan, 2009
  • 17. Wirausaha = wiraswasta Kata lain “wirausaha”/“wiraswasta” Wira = berani, utama, jiwa besar. Swa = sendiri Sta = berdiri Wirausaha adalah pribadi yang mampu “berdiri” di atas kekuatan sendiri atau pribadi yang mampu “berusaha” sendiri.
  • 18. Disiplin Ilmu Kewiraswastaan Kewiraswastaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidupnya. Dahulu: Kewiraswastaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir (entrepreneurship are born not made), sehingga kewiraswastaan dianggap tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
  • 19. Tujuan MK. Kewirausahaan; a. Memasyarakatkan kewirausahaan melalui lembaga pendidikan; b. Menyiapkan kader-kader wirausaha yang profesional; c. Menumbuhkembangkan koperasi, usaha kecil, dan menengah untuk menjadi pelaku ekonomi yang tangguh dan profesional dalam tatanan ekonomi kerakyatan
  • 20. Objek Studi Kewiraswastaan Adalah kemampuan merumuskan tujuan hidup, memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal, mengatur waktu dan membiasakan diri untuk belajar dari pengalaman.
  • 21. Pengertian ke-wu-an (Inpres No. 4 tahun 1995) Ke-wu-an adalah smangat (spirit), sikap (attitude), perilaku dan kemampuan (capability) seseorang dalam menangani usaha/kegiatan yang mengarah pada upaya mencari cipta/terapkan cara kerja, teknologi dan produk baru (new product) dengan meningkatkan efisiensi dalam memberi layanan yang lebih baik dan memperoleh profit yang lebih besar.
  • 22. Unsur-unsur kewiraswastaan: Motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan memanfaatkan peluang.
  • 23. Hakekat Kewiraswastaan Kewiraswastaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Inti dari kewiraswastaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru, inovasi adalah bertindak melakukan sesuatu yang baru).
  • 24. Kewirausahaan Heflin Princes, 2004 Berarti mengerjakan sesuatu, yaitu sesuatu yang harus dikerjakan oleh seorang wirausaha. Seorang wirausaha diartikan sebagai seseorang yang merespon thd peluang dan mempunyai rasa kebebasan (sense of freedom) baik dalam dirinya mapun dalam organisasi untuk bertindak terhadap peluang yang ada.
  • 25. Wirausaha (GG Meredith dkk) 1. Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses 2. Individu yang berorientasi kepada tindakan dan bermotivasi tinggi dan mampu mengambil resiko yang moderat dalam mengejar tujuannya.
  • 26. Kewiraswastaan  Merupakan upaya untuk menghasilkan sesuatu yang baru, kemudian menyajikan kepada masyarakat, dan berguna / bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.  Kewiraswataan ini pada intinya bersumber pada kreativitas (kemampuan untuk mencipta) individu untuk dapat mengolah sesuatu menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai lebih.
  • 27. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan Zimmererr (1996) a. Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik? b. Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin c. Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda d. Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar e. Melihat kegagalan/kesalahan sbg jalan untuk mencapai sukses f. Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar thd masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi g. Memiliki ketramp helicopter yi kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
  • 29. TUJUAN PEMBELAJARAN: •MENJELASKAN ARTI KEWIRAUSAHAAN •MENJELASKAN KARAKTER SEORANG WIRAUSAHA •MENJELASKAN TIPE-TIPE WIRAUSAHA •MENUMBUHKAN KEINGINAN UNTUK BERWIRAUSAHA I. Menjadi Wirausaha
  • 30. Wirausaha = wiraswasta Kata lain “wirausaha”/“wiraswasta” Wira = berani, utama, jiwa besar. Swa = sendiri Sta = berdiri Wirausaha adalah pribadi yang mampu “berdiri” di atas kekuatan sendiri atau pribadi yang mampu “berusaha” sendiri.
  • 31. Disiplin Ilmu Kewiraswastaan Kewiraswastaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidupnya. Dahulu: Kewiraswastaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir (entrepreneurship are born not made), sehingga kewiraswastaan dianggap tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
  • 32. Tujuan MK. Kewirausahaan; a. Memasyarakatkan kewirausahaan melalui lembaga pendidikan; b. Menyiapkan kader-kader wirausaha yang profesional; c. Menumbuhkembangkan koperasi, usaha kecil, dan menengah untuk menjadi pelaku ekonomi yang tangguh dan profesional dalam tatanan ekonomi kerakyatan
  • 33. Pendahuluan UMKM mrpk andalan Indonesia ketika mengalami krisis 1998 Meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu mereka telah mengambil peran besar Ekonomi UMKM menjadi tumpuan dan menjadi pilihan penting bagi para sarjana untuk hidup lebih sejahtera, mandiri dan menolong banyak orang mengatasi pengangguran
  • 34. Karakteristik Usaha Mikro & Kecil Positif 1. Tahan banting 2. Flexibel 3. Mandiri 4. Efisien (dikerjakan seluruh anggota keluarga) 5. Self (or family) financing Negatif 1. Informal 2. Skala ekonomi rendah 3. Tidak ada standar dan SOP 4. Belum menerapkan prinsip- prinsip manajemen 5. Tidak disiapkan untuk menjadi besar atau tumbuh 6. Pengembangan terbatas
  • 35. Jumlah Penduduk Indonesia 2008 228 Juta 2009 231 Juta 2010 234 Juta 2011 247 Juta 2014 250 juta Terus Bertambah !!!
  • 36. Jumlah Angkatan Kerja 2008 111,48 Juta 2009 113,74 Juta Dalam Setahun ini saja Bertambah 2,26 Juta
  • 37. 0 20 40 60 80 100 120 2007 2008 2009 Angkatan Kerja Bekerja 1/2 Penganggur Penganggur Yang Bekerja & Menganggur 8,14% atau 9,26 Juta Penganggur
  • 38. Lulusan Diploma & Universitas Yang Menganggur 2007 2008 2009 Diploma 1.228.000 1.514.000 1.424.000 Universitas 1.260.000 1.319.000 1.198.000 Tahun 2009: 1.198.000 Sarjana menganggur
  • 39. Jumlah Usaha di Indonesia Jenis Usaha Jumlah Usaha (Unit) Usaha Mikro 50.700.000 Usaha Kecil 520.220 Usaha Menengah 39.660 Usaha Besar 4.370
  • 40. Siapa Penyerap Tenaga Kerja Terbanyak Jumlah Tenaga Kerja (Orang) Usaha Mikro 83.647.711 Usaha Kecil, Usaha Menengah Usaha Besar 10.024.773 Total yg Bekerja 93.672.484 Usaha Mikro Menyerap 89,3% Tenaga Kerja Indonesia
  • 41. Bagaimana Produktivitas Produktivitas (Rupiah/Tenaga Kerja) Usaha Mikro Dibawah 11,57 Juta Usaha Kecil 11,57 Juta Usaha Menengah 38,71 Juta Usaha Besar 2,22 Milyar
  • 42. Delapan karakteristik ke-wu-an) M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer, 1993 1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. 2. Lebih memilih risiko yang moderat. 3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil 4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera 5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan 6. Memiliki semangat kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik . 7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah 8. Tidak menilai keberhasilan dari sekedar uang.
  • 43. Nilai-nilai Hakiki kewiraswastaan Percaya Diri Berorientasi Pada Tugas dan Hasil Keberanian Mengambil Resiko Kepemimpinan Berorientasi Masa Depan Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi
  • 44. Kl A 7 sep 2015
  • 45. Seorang Wirausaha Menggeluti usaha tidak sekedar ala kadarnya, akan tetapi dengan keberanian, kegigihan sehingga usahanya tumbuh Bersahabat dengan ketidakpastian Menjalankan usaha yang RIIL, bukan spekulatif
  • 46. Perbedaan antara “usaha yg sesungguhnya” dg “usaha spekulatif” 1. Usaha Yang Sesungguhnya (Wirausaha) Didasarkan motif untuk melayani dan memperoleh kemandirian Dengan ketulusan, kerjakeras dan inovasi Bukan jalan pintas, cara cepat menjadi kaya Membangun secara bertahap Menjaga nama baik, membangun reputasi Bukan sekedar passive income, tetapi riil Pendidikan, persahabatan, spiritualitas sangat penting.
  • 47. 2. Usaha Spekulatif Didasarkan motif ingin cepat kaya Mengedepankan cara-cara instant Mendewa-dewakan “passive income” Tidak peduli kerugian pihak lain, yang penting, “saya untung” Pendidikan dan kehidupan spiritual tidak dianggap penting
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52. Perbedaan usaha Spekulatif dan Usaha Riil Illusionary Wealth (usaha spekulatif) Wealth = Money Intrinsic Wealth (Usaha Riil) Wealth = Well being Illusionary wealth, magic. (Kehidupan yang bisa didapat melalui spekulasi). Intrinsic wealth. (Kehidupan yang artistik, spiritual, intelligence, intellectual) Tingkat pengembalian (rate of return), kinerja ekonomi (economic performance), peringkat (rating & scoring). Kontribusi ekonomi dalam jangka panjang terhadap manusia dan alam/habitatnya. Aset yang terus meningkat nilainya, penampilan yang berlebih (over valued asset, handsome performance). Saling memelihara/menjaga. (mengurangi ketergantungan pada uang), mengutamakan tata nilai. Yang kaya semakin kaya, uang bisa memperbesar uang. Kekayaan yang diperoleh dari kerja keras, inovasi, persaingan. “Jangan bekerja untuk uang, buatlah uang bekerja untuk Anda.” Bekerja hari ini untuk hari ini. “Jangan berilusi, bekerja keraslah, hidup yang hemat, nikmati pada masanya.” Bekerja sekarang, nikmati hari tua, dan sisakan u/ generasi yang akan datang.
  • 53. Kata Kuncinya Tumbuh,.. Ingatlah tujuan hidup kita bukanlah menjadi kaya,.. Melainkan tumbuh. Untuk tumbuh, Anda harus percaya, mau, mampu, dan dipelihara,.. Kaya adalah akibat,.. Bukan tujuan,.. Kaya yang bermartabat, bukan sekedar kaya,.. Yaitu: Kaya melalui proses kemandirian (kewirausahaan)
  • 54. Bersahabat Dengan Ketidakpastian Karyawan Menolak ketidakpastian, butuh rasa aman dan nyaman Wirausaha Bersahabat dengan uncertainties (kalau tidak bekerja keras, berani menghadapi risiko rugi, tidak bisa memberi makan keluarga dan karyawan)
  • 55. Entrepreneurial Mindset Action Oriented Berpikir Simpel Selalu Mencari Peluang Baru Mengejar Peluang dengan Disiplin Tinggi Hanya mengambil Peluang Terbaik Fokus pada Eksekusi Memfokuskan Energi setiap orang dalam bisnis
  • 56. Success = f (choice)
  • 57. Pilihan Entrepreneurship Karyawan: Bekerja pada orang lain, professional executive (decision maker) Intrapreneur: Karyawan dengan jiwa kewirausahaan (inovatif dan tajam dalam melihat peluang). Yang dicari adalah kemerdekaan dan akses terhadap resources Entrepreneur: Memiliki usaha yang dikembangkan sendiri, pengambil resiko Social entrepreneur: Pelaku kegiatan sosial berwatak entrepreneur Eco-Preneur:Wirausaha dalam bidang lingkungan hidup Teckno-preneur : Wirausaha dalam bidang teknologi
  • 58. Tips Praktis Modal utama berwirausaha bukanlah uang, melainkan keyakinan untuk tumbuh dan menang Bersahabatlah dengan ketidakpastian Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik Bangunlah network selagi muda, dan jagalah kepercayaan Kurangi resiko dengan dukungan data, informasi, dan kemampuan teknis.
  • 59. PILIH SALAH SATU: 1. CARILAH CONTOH USAHA ARISAN BERANTAI ATAU USAHA SPEKULATIF DI INTERNET, DAN BUATLAH KOMENTAR ATAU EVALUASI. 2. CARI BERITA DI KORAN (KLIPING) YANG MEMBAHAS KASUS USAHA SPEKULATIF DAN BUAT KOMENTAR. 3. BERIKAN CONTOH KASUS NYATA USAHA SPEKULATIF DI MASY DAN BERIKAN KOMENTAR. Tugas lapangan
  • 61. Game Kebutuhan dan Keinginan Tujuan : Mengetahui apakah Anda memerlukan atau menginginkan suatu benda Peralatan : Tidak ada, hanya imajinasi Peraturan : Bayangkan Anda (mahasiswa) baru saja mendapat bonus Rp.100 juta, sementara pendapatan Anda setiap bulannya sudah mencukupi. Instruktur Anda akan menyebutkan “10” nama suatu barang, dan setiap peserta menentukan apakah mereka “membutuhkan atau menginginkan” beserta alasannya.
  • 62. Pola Pikir Entrepreneur Perbedaan Pola Pikir Entrepreneur vs Non Entrepreneur: Produktif versus Konsumtif Resources Utilization Versus Resources Disposal.
  • 63. Game konsumsi atau investasi Jenis Asset Klasifikasi Kebutuhan/Keinginan 1. I O 2. I O 3. I O 4. I O 5. I O 6. I O 6. I O 8. I O 9. I O
  • 64. Hambatan Perpepsi Memulai Usaha Merasa Sudah Terlalu Tua atau Merasa Terlalu Muda Tidak Berbakat Tidak Punya Modal (uang)
  • 65. Setiap hari seorang manusia melakukan self-talk sebanyak 55.000 s/d 60.000 kali. Sayangnya 77% statement yang diucapkan bersifat negatif dan melemahkan diri kita (Deepak Chopra). “Saya kurang sukses” “Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang sukses” “Saya sudah terlalu tua untuk sekolah lagi” “Saya bodoh” “Saya tidak berbakat bisnis” Kata siapa ??? ...
  • 66. Pelajaran Apa Yang Kita Dapat 1. Balita berlatih berjalan karena “motivasi kuat” setelah bosan merangkak 2. Balita berlatih berjalan karena “tidak banyak berpikir risiko” 3. TAMBAHKAN list ini: ___________________________________ ___________________________________ ___________________________________ ___________________________
  • 67. Siapa Bilang .... Terlalu Tua Ingat lah, Kolonel Sander pendiri KFC memulai bisnis pada umur 70 tahun Tidak Berbakat Ingat lah, Brian si kaki satu memulai bisnis karena “kepepet” dan tidak bisa mencari kerja Tidak Punya Modal Ingat lah, Onasis memulai bisnis kapal angkut dengan OPM (Other People Money)
  • 68. Lalu Apa Yang Diperlukan Untuk Memulai Bisnis, Hanya Perlu 3M : Motivasi, Mindset dan Make it (Just Do IT)
  • 69. Imagine .... Saat Anda Jatuh Cinta, Apa yang Anda Lakukan? Isilah daftar berikut ini: ______________ ______________ ___________ _____________
  • 70. Sekali Lagi, Ingatlah: Tingkatkan Hasrat Berwirausaha Anda sebagaimana Hasrat Anda Saat Jatuh Cinta Pertama
  • 71. Kecerdasan Finansial Syarat penting u/ meningk motivasi berusaha adalah memahami konsep KECERDASAN FINANSIAL Ada 2 model u/ menanamkan pola pikir keuangan: 1. Model ketergantungan finansial (Steven Covey):Bahwa kecerdasan finansial mrpk perbandingan antara TOTAL PENDAPATAN : TOTAL PENGELUARAN. 2. Cashflow kuadran (Robert T. Kiyosaki): Mengelompokkan kecenderungan seseorang dalam meraih penghasilan (karir finansial) ke dalam 4 kuadran yang disebut CASHFLOW QUADRANT.
  • 72. SO,... Bertransformasilah dengan cepat dan tepat ! CASHFLOW QUADRANT. Kuadran I: E (employee) /pekerja, penghasilan seseorang tergantung pada majikannya. Kuadran II: SE (Self Employee)/ profesional, penghasilan akan tergantung seberapa keras dia bekerja, semakin bekerja keras makin besar penghasilannya. Kuadran III : B (Business)/bisnis, penghasilannya tdk tergantung pada kerja kerasnya secara langsung tetapi dari sistem bisnis yang telah ia ciptakan, Kuadran IV: I (Investor), pada posisi ini orang tdk perlu bekerja lagi, tetapi uanglah yang bekerja untuk mereka.
  • 73. Game Asset Produktif Vs. Konsumtif Buatlah daftar asset di rumah Anda milik Anda sebanyak-banyaknya, kemudian nilai sendiri apakah asset tersebut, produktif atau konsumtif.
  • 75. Tips Praktis Melakukan Perubahan pd diri kita: Gunakan visualisasi harian sesuai dengan tujuan, misalkan: imajinasikan nikmatnya mempunyai usaha yang waktunya tidak diatur oleh orang lain. Gunakan teknik affirmasi harian dengan pemilihan kata yang menggugah kesadaran pikiran, dengan mengucapkan kalimat “saya semakin sukses” saat kondisi tubuh relaks bangun pagi.
  • 76. "Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku Anda. Tetapi bila Anda menginginkan perubahan yang besar dan mendasar, ubahlah pola pikir Anda." - Stephen Covey
  • 77.
  • 78. Tujuan Pembelajaran Memberikan pemahaman pentingnya perubahan dan peranan mindset (pola pikir) Menjabarkan perubahan mindset Mengenalkan mindset entrepreneur Mengenalkan teori kecerdasan finansial
  • 79. UANGUANG WAKTUWAKTU MinusMinus MinusMinus MinusMinus SurplusSurplus SurplusSurplus MinusMinus SurplusSurplus SurplusSurplus Mana Yang Anda Pilih? WHY?,...
  • 81. Tujuan Pembelajaran Mengenalkan kreativitas sebagai modal penting seorang wirausahawan Menjelaskan hambatan berpikir kreatif yang dapat menghambat progress sebuah usaha Mengenalkan cara mengukur potensi kreatif Mengenalkan cara meningkatkan kreativitas dan membebaskan diri dari belenggu
  • 82. Unsur penilaian games kreatifitas 1. Kepala 2. Leher 3. Badan 4. Kaki 5. Tangan 6. Mata 7. Telinga 8. Mulut
  • 83. Kenapa kita kurang kreatif 1. Kita cenderung membatasi diri (to limit self) kita dengan masa lalu, penget ms lalu. Seharusnya kita tdk membatasi imaginasi kita, melainkan memperluasnya dg pikiran2 dan imaginatif. 2. Kita menganggap planet2 di luar bumi spt yg digambarkan komik, majalah atau cerita. 3. Kita msih memakai frame di bumi dg hewan2nya msh spt di bumi, berkepala satu,leher satu, mata dua dsb 4. Ingatlah kreatifitas tdk boleh dibatasi
  • 84. Kreatifitas adalah suatu kejutan yang efektif. Hasil dari proses kreatifitas adalah sst (produk atau gagasan) yang mengejutkan. Hal baru itu, belum pernah ada, belum pernah terpikirkan dan unik. Karena terkejut itulah maka pasar bisa menaruh perhatian, berfikir atau menolak (karena blm terbiasa)
  • 85. Tiga unsur Kreatifitas Melihat dg sudut pandang (persfektif) yang baru Menemukan hubungan baru Membentuk kombinasi baru dari obyek, konsep atau fenomena. Ide yang ideal dan bermanfaat adalah pikiran yang terarah pd invensi (pengembangan gagasan), inovasi (mengubah gagasan mjd produk ) dan paten (proteksi produk).
  • 86. Jenis hambatan Contoh Hambatan persepsi • Pola pikir stereotif • Membatasi masalah scr berlebihan • Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi Hambatan Emosi • Takut mengambil resiko (akibat reward & punishmen) • Tidak menyukai ketidakpastian • Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan • Menganggap remeh st masalah • Tergesa-gesa menyelesaikan masalah Hambatan kultural • Kultur menghambat pengakumulasian gagasan (biar lambat asal selamat, aja ngoyo, makan tdk makan asalkumpul) Hambatan lingkungan • Kurangnya dukungan sarana dan prasarana kerja Hambatan intelektual Hambatan ekspresif • Terlalu mengandalkan logika • Enggan menggunakan intuisi • Menggunakan pengalaman atau cara lama yang terbukti efektif. • Keterbatasan seseorang untuk mengkomunikasikan gagasan baik dg lesan maupun tulisan Hambatan kreatifitas:
  • 87. Pemunculan ide sbg jiwa kreatifitas membutuhkan st fokus pemikiran konsentrasi. Dg fokus dan konsentrasi Anda dengan cepat memilih dan memilah mana informasi dan aktifitas yg mendukung “ide Anda” dan mana yang tidak. Misal, Anda akan merintis bisnis rm ikan bakar, maka hal2 yang mendukung dan tdk mendukung dapat dianalisis. Leonardo da Vinci (filosof): Ruangan yg kecil mengontrol pikiran kita dan ruangan yang luas hanya akan membingungkan kita
  • 88. Melihat Dengan Sudut Pandang Baru Sebenarnya masalah yang kita hadapi tidak berubah, tetapi yang kita ubah adalah cara kita dalam memandang masalah tersebut melalui pola pikir positip. Misal : memandang kegagalan sebagai sukses yang tertunda, bukan kegagalan sebagai alasan untuk frustasi berat.
  • 89. Pemikir Kreatif Selalu Bertanya: Shape/bentuk Color/warna Use/kegunaan Material/bahan Part/bagian Size/ukuran
  • 91. Teknik meningkatkan kreatifitas dengan “CREATE” 1. Membuat COMBINASI baru 2. Menggunakan Input yang RANDOM 3. Membuat ELIMINASI 4. Menggunakan ALTERNATIF 5. Mencoba Cara Pikir Terbalik 6. Kasus Ekstrim
  • 92. Tips praktis memperbaiki kreatifitas Jangan batasi diri Menjelajahi jalan2 baru Eksposlah diri Anda dengan orang yang berbeda-beda Tempa diri dalam hidup yang berwarna ketidakpastian. Buatlah selalu suasana2 baru Gunakan cara berfikir paradoks Kembangkanlah cara berfikir besar Jangan turuti mitos2 Berfikirlah kritis namun selalu terbuka dan positif. Lakukan perjalanan2 baru, kunjungilah daerah2 baru Bacalah bacaan2 yang beragam Ambillah kesemp2 untuk mengembangkan hal2 yang baru.
  • 93.
  • 94.
  • 96. Tips Meningkatkan Kreativitas 1. Tingkatkan penggunaan otak kanan anda melalui stimulus visualisasi tujuan, mempelajari seni musik, serta berolahraga jalan kaki tanpa alas 2. Kenali hambatan kreatifitas anda, dan lakukan rencana aksi untuk mengeliminir hambatan tersebut 3. Biasakan berpikir berbeda
  • 97. Quotation/kutipan “Kreatifitas terdiri dari 1 persen inspirasi dan 99 persen kerja keras.” - Thomas Alfa Edison
  • 98. Seberapa Kreatifkah Anda ??? KUESIONER
  • 99.
  • 101. Kesimpulan Yang Bisa Didapat Tim SUKSES karena : 1. 2. 3. Tim GAGAL karena : 1. 2. 3.
  • 102. Hambatan Persepsi Pada Game 1. Membatasi penyelesaian problem dengan asumsi yang tidak perlu 2. Stereotyping: Berpikir konvensional 3. Terlalu banyak informasi
  • 108. Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan PERTEMUAN 5
  • 109. • Mempelajari salah satu karakter yang perlu dikembangkan sebagai calon wirausahawan yaitu senantiasa berorientasi pada tindakan • Memahami tindakan dan sikap yang perlu dimiliki untuk dapat menjadi pribadi yang berorientasi pada tindakan Tujuan Pengajaran
  • 110. Ciri-ciri Pengusaha (Mampu Mengambil keputusan dan Bertindak Cepat) Orientasi PDCA (Plan, Do, Check and Action)  Menghindari - NATO (No Action Talk Only)  hasil : gosip, konflik - NADO (No Action Dream Only)  hasil : visi, karya seni - NACO (No Action Concept Only)  hasil : teori, falsafah NACO  akademis, logika formal (terlalu berhati-hati)
  • 111. 8th Habits of Highly Effective People (Stephen Covey) 1. Proaktif 2. Bermula dari Ujung Pemikiran (end of mind) 3. Dahulukan Hal yang Utama 4. Berfikir Menang – Menang (win – win ) 5. Memahami Untuk Dipahami 6. Sinergi 7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan 8. Menemukan Keunikan dan Membantu Orang Lain Menemukannya
  • 112. 1. Proaktif Mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau berwacana Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul : Terlatih di lapangan  memiliki intuisi
  • 113. Pelajaran dari simbolisasi ini: Lebih baik proaktif, bertindak cepat mengenali lapangan dan memiliki pertimbangan yang ‘Good’, daripada sesuatu yang lambat meskipun dengan pertimbangan yang ‘Great’ Contoh :
  • 114. 2. Bermula Dari Ujung Pemikiran Tidak Sekedar Tujuan, tetapi Tujuan Yang Benar Agar Mencapai Tujuan Yang Benar: Tuliskan misi pribadi hidup Anda yang menggambarkan tujuan dan citra diri Misi pribadi ditemukan melalui serangkaian tindakan atau kejadian-kejadian pahit sehingga membentuk kebajikan dan filosofi hidup
  • 115. FilosofiFilosofi PembelajaranPembelajaran SejarahSejarah AnugrahAnugrah Kebajikan dapat diperoleh melalui tahapan berikut: Sumber: Rhenadl Kasali (2009), “Marketing in Crisis”
  • 116. Penginderaan Manusia Tingkat 1  Mulai dari bayi: melalui stimulus temperatur (panas/hangat- dingin)  Gerakan-gerakan  Konsep  Bahasa Tubuh
  • 117. Agar Mempunyai Intuisi  Matangkan Panca Indera Dengan Pengalaman 1. Maksimalisasi/Optimalisasi Penginderaan Dengan Pengalaman Lapangan 2.Sinkronisasi Pikiran 3.Indera Ke-enam Diaktifkan 4.Action/Movement Penginderaan Manusia Tingkat 2 & 3
  • 118. Penginderaan Manusia Tingkat 4 Merupakan Tahap Tertinggi, Tahap Penerapan Pengetahuan Dengan Kebijakan... Kebijakan Membuat Kepemimpinan Seseorang Lebih Dari Sekedar Pemimpin Biasa  Magnet yang berisi: Visi, Hope dan Inspirasi
  • 119. Hidup Dengan Kejelasan Tujuan Untuk menjadi sesorang yang berorientasi pada tujuan, maka lakukanlah dalam hidup Anda langkah-langkah sebagai berikut:  Tetapkan tujuan akhir (misalnya: Hidup yang bahagia, sehat, terjamin secara ekonomi dan sejahtera);  Tentukan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan tersebut (misalnya: Menyelesaikan studi, bekerja selama 5 tahun, lalu membuka usaha);  Perhatikan setiap kemajuan yang sudah dicapai (misalnya: Melakukan evaluasi, lalu berevolusi, pindah usaha, merekrut manajer, memperbaiki proses produksi);  Saat dapat mencapai goal, rayakanlah bersama karyawan dan keluarga; dan  Pikirkan tujuan-tujuan baru yang lebih menantang (eHow, 2009).
  • 120. Berikan waktu lebih untuk bekerja dengan perencanaan, mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang dan recharge pengetahuan Jadikanlah kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas Bisa membedakan antara Urgent dan Penting : URGENT  situasi yang mendesak PENTING  membutuhkan perhatian yang besar 3. Dahulukan Hal Yang Utama
  • 121. Ingatlah! Tidak Semua Masalah Harus Menjadi Prioritas Manusia yang gagal adalah manusia yang tidak bisa membedakan mana pekerjaan prioritas dan bukan…
  • 122. Berwirausaha Pada Dasarnya Adalah Berupaya Untuk Memenangkan Kehidupan. Jika saya,… •Menang, Anda kalah (rugi),… Saya hanya menang sekali saja. •Kalah, Anda menang,… Anda hanya bisa menang sekali saja. •Kalah, dan Anda juga kalah,… Buat apa kita teruskan kerjasama ini? •Menang dan Anda juga menang,… Kita akan berjalan beriringan, saling perbaiki, kekal abadi. 4. Berpikir Menang-menang Win-Win
  • 123. 5. Memahami Untuk Dipahami Seorang Wirausaha haruslah: Memiliki keterbukaan (open mind) untuk mendengarkan, dan tidak cepat-cepat menolak, berargumentasi, atau melawan atas apa yang di dengar dari pihak lain. Kebiasaan mendengarkan dan memikirkannya. Ada usaha menempatkan diri kita pada posisi orang lain.
  • 124. 6. Sinergi ( 1 + 1 > 2 ) Seorang Wirausaha: • harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar dari penjumlahan elemen- elemen tunggalnya. •Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi. carilah rekan usaha yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergy agar Anda dapat berorientasi pada tindakan.
  • 125. 7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan Upaya yang dapat dilakukan adalah :  Berikan makanan pada jiwa (spiritual), hidup yang seimbang, lakukan meditasi, bacalah buku-buku self help yang membangkitkan semangat atau dengarkanlah musik yang menggairahkan.  Jangan pernah takut mengahadapi kesalahan kecil. Smart Mistakes Vs. Dumb Mistakes (Ingatlah: Ketika manusia menciptakan pensil, manusia juga menciptakan penghapus) Bukan yang terkuat melainkan yang adaptif yang berumur panjang (Charles Darwin)
  • 126. Contoh Bo Peabody, wirausahawan internet, membangun tripod.com. Ia melakukan latihan blind faith. Blind Faith. Walau mendapatkan serangkaian penolakan, Bo percaya bahwa usahanya kelak akan berhasil dan diterima. Ia belajar menerima kata-kata penolakan, dan menghadapinya dengan kepala dingin, sampai penolakan itu berubah menjadi penerimaan. Ia tekun meyakinkan bahwa investasi mereka dapat membuahkan hasil (Peabody, 2002).
  • 127. Potensi diri, pada empat elemen utama 1. Pikiran (mind) 2. Tubuh 3. Hati 4. Jiwa Dari prilaku efektif menjadi luar biasa. Mulailah dengan menemukan atau mengenali keunikan diri sendiri. 8. Temukan Keunikan Pribadi dan Bantulah Orang Lain Menemukannya 
  • 128. Tugas Untuk menjadi wirausahawan yang mempunyai daya juang. Mempunyai intuisi yang tajam Serta berani mengambil resiko, Dibutuhkan latihan konkrit yang memungkinkan Anda kenal betul-betul keadaan lapangan dan berani mengambil tindakan.
  • 129. Petunjuk Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Jangan lebih dari 5 orang. Sebab kalau lebih akan terjadi saling andel- andelan. Empat orang adalah tim yang ideal. Tugas tim adalah berjualan di kaki lima.
  • 130. Warna-warni Tindakan: Test Brain Color Cara BerpikirAnda masing-masing akan menentukan tindakan seperti apa yang Anda ambil setiap kali Anda berhadapan dengan masalah. Setiap orang mempunyai warna-warni pikiran yang berbeda-beda. Seperti apakah cara berpikir Anda dan bagaimana Anda merespons persoalan-persoalan, ikuti tes Brain Color
  • 131.
  • 132. Petunjuk Pengisian  Anda diminta memberi skor antara 1 sampai dengan 4 pada setiap baris kata-kata di bawah ini. Pada statement-statement di bawah ini Anda akan menemui kata-kata yang biasa Anda temui. Beberapa kata lebih Anda sukai dari kata yang lainnya karena kata-kata tersebut lebih mewakili diri Anda. Maka berilah Skor 4 pada kata yang mewakili diri Anda, dan 1 yang bukan mewakili diri Anda. Sedangkan kata yang mendekati diri Anda beri skor 3 dan seterusnya.  Perhatikanlah, mengisinya harus baris demi baris (horizontal), bukan vertikal. Anda baru boleh pindah ke baris berikutnya setelah satu baris selesai.  Setelah selesai jumlahkanlah skor setiap kolom dan isilah total skor di bagian bawah. Kini lingkarilah total skor yang tertinggi
  • 134. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan konsep resiko Menjelaskan bagaimana pengambilan resiko dilakukan Mengidentifikasi resiko-resiko yang potensial terjadi ketika memulai usaha Menjelaskan pengelolaan resiko
  • 135. Definisi Resiko  St kondisi adanya Ketidakpastian (uncertainty) dimasa yad.  Konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan bagi pelaku usaha.  Kegiatan usaha yang besar kemungkinan resiko juga besar ( high risk, high return)
  • 136. Jenis-jenis Resiko Dalam Bisnis 1.Risiko Murni: resiko yang muncul krn st keputusan/kondisi yg konsekuensinya adalah kerugian.  Risiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki  Kecelakaan kerja  Risiko akibat tuntutan hukum  Risiko operasional lainnya  Bencana alam (force majure) 2. Risiko spekulatif: resiko yang muncul krn st keputusan/kondisi yg konsekuensinya adalah kerugian/keuntungan • Resiko Perubahan harga :Perubahan harga input atau perubahan harga output)  Risiko Kredit : resiko krn trnasaksi kredit.
  • 137. Bentuk Kerugian Akibat Resiko 1. Kerugian Langsung Nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung risiko yang terjadi. Misal, terjadi konsleting listrik (kebakaran) maka kerugian langsung = nilai brg dagangan + nilai bangunan yg terbakar. 2. Kerugian Tidak Langsung Kerugian yang terjadi krn penjualan/profit yang gagal diterima, disebabkan: Munculnya biaya operasional tambahan Kesempatan investasi yang hilang Kerugian lainnya
  • 138. Bagaimana Mengkalkulasi Resiko 1. Tentukan seberapa sering risiko tersebut terjadi (frekuensi atau probability) 2. Tentukan dampak yang timbul dari risiko yang terjadi (dampak) 3. Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula: Frekuensi x Dampak
  • 139. Contoh Mengkalkulasi Resiko Risiko terjadinya pencurian barang dagangan 1.Frekuensi: 1 bulan 5 kali 2.Dampak: Dalam setiap kejadian rata-rata kerugian yang ditanggung adalah Rp 300 ribu 3.Kemungkinan prediksi kerugian: 5 x 300.000 = 1.500.000 Artinya: Dalam satu bulan terdapat risiko pencurian barang dagangan yang berpotensi menyebabkan kerugian sebesar Rp1,5 juta
  • 140. Strategi Pengelolaan Resiko Prinsip Pareto: Membuat daftar urutan resiko2 potensial yg mgkn terjadi, berdasar prediksi kerugian yg ditimbulkan dr yg paling tinggi sampai yg paling rendah, dan membuat prioritas dlm pengelolaan resiko. Strategi pengelolaan resiko 1.Dikontrol (risk control): mengurangi dampak resiko yg mgk muncul, misal: SOP, Quality Control 2.Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer): kpd konsumen, supplier dan asuransi 3.Dibiayai sendiri (risk retention) : a). Dibuat cadangan dana; b)Tanpa membuat dana cadangan. 4.Dihindari (risk avoidance): Menghindari resiko yg dihadapi. Misal, prediksi akan hujan lebat, restoran menghindari penjualan macam2 minuman es.
  • 141. Tips praktis menghadapi resiko 1. Pahami bahwa risiko bukan menjadi penghambat untuk maju. Risiko harus diambil sebagai konsekuensi menginginkan sesuatu yang lebih baik (keberhasilan). Semakin tinggi hasil, semakin besar resiko. 2. Jangan panik. Identifikasi risiko yg mgk muncul dalam bisnis (lingkungan bisnis, pemasok, pelanggan dan pesaing) 3. Identifikasi seberapa sering risiko tersebut muncul 4. Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko yang muncul tersebut 5. Siapkan langkah mitigasi risiko, hanya pada risiko yang dominan/prioritas 6. Untuk mitigasi resiko, gunakan pendekatan “manfaat-biaya”. Pastikan bhw manfaat yg diperoleh lebih besar dr biaya yang dikeluarkan. “SELAMAT MENGAMBIL RESIKO DAN NIKMATILAH HASILNYA”
  • 143. A. Persiapan & Penjelasan Aturan Main Setiap peserta mendapat 20 buah kartu. Satu kartu bernilai 50cringg (mata uang dummy) Setiap peserta diberikan kebebasan menggunakan setiap kartu yang diberikan. Kebebasan tersebut dalam konsteks:  Menggunakan kartu tersebut untuk melakukan penawaran  Menyimpan kartu Setiap peserta tidak diperkenankan berkomunikasi dengan peserta lainnya. Peserta yang melanggar dapat dikeluarkan dari permainan
  • 144. A. Persiapan & Penjelasan Aturan Main Peserta yang berhasil mengelola kartu (menghasilkan “cringg” paling banyak) akan mendapat bonus Peserta dapat meminta kartu tambahan, yang dianggap sebagai hutang. Satu kartu tambahan bernilai 100cringg Pemenang dari permainan ini adalah peserta yang berhasil mendapatkan total akumulasi “cringg” yang paling banyak.
  • 145. B. Pelaksanaan Instruktur menunjukkan uang Rp 500 ribu kepada peserta. Uang tersebut akan diberikan kepada peserta yang memberikan penawaran tertinggi (menggunakan mata uang “cringg”) Setiap peserta diberikan kesempatan melakukan penawaran maksimum 5 kali
  • 146. B. Pelaksanaan Peserta yang menawar tetapi tidak menang, harus membayar sejumlah penawaran tertinggi yang dia ajukan kepada pemenang Setiap akan melakukan penawaran peserta harus memberitahukan kepada instruktur dengan mengangkat tangan Seperti sebuah tender peserta tidak diperkenankan memberikan penawaran dengan nilai yang sama dengan peserta lainnya.
  • 147. B. Pelaksanaan Setiap 5 menit, instruktur akan menginformasikan waktu yang tersisa Akan terdapat 4 sesi dalam permainan ini:  5 menit pertama  5 menit kedua  5 menit ketiga  5 menit keempat ---Waktu permainan selesai---
  • 148. B. Pelaksanaan Instruktur meminta penawar tertinggi untuk melakukan pembayaran kepada instruktur Penawar tertinggi meminta semua penawar yang terlibat untuk membayar padanya Instruktur melakukan tabulasi dan settlement Instruktur mengumumkan pemenang dan ranking perolehan “cringg”
  • 149. Konsep Risiko, Tips & Trik Pengelolaan Risiko
  • 150. 1. Menginginkan pengembalian keuntungan yang dikehendaki (besar). Pilihan investasi: menabung di Bank dg keuntungan 5% namun pasti atau investasi di sektor lain dg bunga mencapai 300% 2. Kondisi kepepet. Krn kepepet orang tidak mampu/sempat mengkalkulasi risiko, atau tidak tahu risiko yang dihadapi Motivasi dalam mengambil resiko
  • 152. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pentingnya kepemimpinan bagi seorang wirausaha Menjelaskan perbedaan manager dan pemimpin Menjelaskan teori kepemimpinan awal Menjelaskan teori kepemimpinan kontemporer
  • 153. Kisah Mc’Donald  Tahun 1937-an, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil, kakak beradik Dik & Mor berinovasi dengan membuka kedai khusus yang bisa memesan dari mobil. Bisnis meraih sukses besar.  Menu andalan adalah hot-dog, gorengan (french fries), burger, roti sandwich, coca cola dan aneka salad. Bisnis ini meledak, bahkan antrian semakin panjang hingga keluar pintu.  Inovasi dilakukan yaitu dengan menghapus pesanan dari mobill, fokus pada walk-up customer, mengurangi daftar menu, fokus pada hamburger. Perubahan menjadi berita di media, dan mereka mendapatkan iklan gratis.  Tahun 1955, usaha mereka stuck, omsetnya tetap, dan banyak pendatang-pendatang baru yang meniru. Akhirnya usaha itu mengalami kemunduran.
  • 154. Kisah Mc’Donald  Adalah Ray Kroc yan menuangkan semua konsep yang ada di kedua kepala kakak beradik itu ke dalam sebuah manual tertulis McDonald’s system. Manual itu dibeli dan ia pun mendapat hak untuk memperluas bisnis McDonald’s dengan konsep franchise!  Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang Mc Donald’s tanpa modal sama sekali. Semuanya dibiayai oleh para franchise.
  • 155.
  • 156. Tanpa Kepemimpinan, Mimpi Anda Akan Terbelenggu  Dengan bekerja keras, kesungguhan dan kejujuran mencapai skor 8.  Kalau bekerja 2x lebih keras, skor yang diperoleh ≠ 10 karena Anda sudah letih, sudah kebanyakan bekerja. Skor tertinggi Anda 8,5. Efektivitas usaha terbatas!!Sukses Tanpa Kepemimpnan Source: Maxwell (1993)
  • 157. Tanpa Kepemimpinan, Mimpi Anda Akan Terbelenggu  Bekerja dengan leadership bukan semata-mata entrepreneurship, diawali dengan melakukan pendelegasian dan mulai menggunakan orang lain sebagai staf.  Leadership skor sekarang melonjak dari 1 menjadi 7. Efektivitas berubah menjadi 7 x 8 = 56. ini berarti meningkat dari 8 ke 56 atau melonjak 600% Sukses Dengan Kepemimpnan Source: Maxwell (1993)
  • 158. Teori Kepemimpinan Awal Teori kepemimpinan awal berfokus pada pemimpin (teori ciri) dan cara pemimpin berinteraksi dengan anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri terkait kepemimpinan yang efektif.
  • 163. Perilaku Pemimpin Yang Efektif Memberikan contoh kepada para karyawan Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan bagi para karyawan dan dengan bergairah mengejarnya Memfokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus mengarahkan mereka kepada tujuan tersebut Menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan mereka Menghargai dan mendukung para karyawan Berkomunikasi dengan para karyawan
  • 164. Perilaku Pemimpin Yang Efektif Menghargai keragaman para pekerja. Merayakan keberhasilan para pekerja Mendorong kreativitas di antara para pekerja Mempertahankan selera humor Menatap terus masa depan
  • 166. Etos Kerja dan Kualitas Wiraswasta o Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti adat dan kebiasaan. o Etos merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu masyarakat atau bangsa diterima secara aklamasi (Menurut Jansen Sinamo).  Berwiraswasta sebagai kehormatan, dan karenanya kita wajib menjaga kehormatan itu dengan menampilkan kinerja yang unggul (excellent performance).  Keunggulan budi dan keunggulan karakter yang menghasilkan kerja dan kinerja yang unggul pada seorang wiraswasta. Tentunya, keunggulan tersebut berasal dari buah ketekunan seorang manusia Mahakarya.
  • 167. Contoh Etos kerja dari negara lain Contoh Negara Tetangga.Singapura, meskipun negeri kecil dari segi ukuran, tetapi tinggi dari segi mutu birokrasi, nyaris bebas KKN, dan unggul di bidang SDM, wiraswasta dan pelayanan sehingga memperoleh status terhormat dalam percaturan bangsa-bangsa.
  • 168. Studi-studi sosiologi pada Kewiraswastaan keberhasilan di berbagai wilayah kehidupan baik ekonomi maupun sosial ditentukan oleh sikap, perilaku dan nilai- nilai yang diadopsi individu-individu manusia di dalam komunitas atau konteks sosialnya.
  • 169. Etos Kerja Bangsa Unggul Etos kerja Bushido, dinilai sebagai faktor penting dibalik kesuksesan ekonomi Jepang di kancah dunia. Etos kerja Protestan bangsa Jerman. Merupakan Studi etika protestan yang menjadi dasar pemikiran Max Weber.
  • 170. Etos Kerja Bushido Jepang (7 Prinsip) 1. Gi - keputusan yang benar diambil dengan sikap yang benar berdasarkan kebenaran. 2. Yu - berani dan bersikap kesatria. 3. Jin - murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama. 4. Re - bersikap santun, bertindak benar. 5. Makoto - bersikap tulus yang setulus-tulusnya. 6. Melyo - menjaga kehormatan, martabat dan kemuliaan, serta 7. Chugo: mengabdi dan loyal.
  • 171. Etos kerja Protestan_Jerman (6 prinsip) 1. bertindak rasional, 2. berdisiplin tinggi, 3. bekerja keras, 4. berorientasi pada kekayaan material, 5. menabung dan berinvestasi, serta 6. hemat, bersahaja dan tidak mengumbar kesenangan.
  • 172. Jansen H. Sinamo “Guru Etos Indonesia” menitikberatkan 8 etos kerja sebagai nilai- nilai yang dianut sebelum menjadi pekerja professional ataupun sebagai seorang wiraswasta yang unggul dan profesional di Indonesia.
  • 173. 8 Etos Kerja Indonesia 1. Kerja adalah rahmat : aku bekerja ikhlas penuh kebersyukuran 2. Kerja adalah amanah : aku bekerja benar penuh tanggung jawab 3. Kerja adalah Panggilan : aku bekerja tuntas penuh kejujuran 4. Kerja adalah Aktualisasi : aku bekerja keras penuh semangat 5. Kerja adalah ibadah : aku bekerja serius penuh kecintaan 6. Kerja adalah seni : aku bekerja cerdas penuh kreativitas 7. Kerja adalah kehormatan : aku bekerja tekun penuh keunggulan 8. Kerja adalah pelayanan : aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati.
  • 174. Namun Kenyataanya karakteristik etos kerja bangsa Indonesia sekarang : munafik; tidak bertanggung jawab; percaya pada takhyul; lemah wataknya; budaya loyo, budaya instan. Agar perkembangan etos kerja bangsa Indonesia dapat berkembang, maka tidak ada salahnya bisa meniru ataupun mengikuti prinsip-prinsip yang terapkan oleh etos kerja Bushido dan etos kerja protestan.
  • 175. Etos Kerja dalam Pandangan Teori sosial  Max Weber adalah orang pertama yang berhasil menunjukkan bahwa kaum beragama, dalam hal ini kaum Protestan mempunyai etos kerja yang tinggi.  adanya korelasi positif antara sebuah sistem kepercayaan tertentu dan kemajuan ekonomi, kemakmuran, dan modernitas.  Tokugawa Religion: The Cultural Roots of Modern Japan (1957) menganalisis kemajuan Jepang, menjelaskan peranan nilai agama pramodern itu dalam proses modernisasi.  Michael Novak dalam The Catholic Ethic and the Spirit of Capitalism (1993) berhasil mengidentifikasikan dan menganalisis gagasan Katolik yang relevan, bahkan menjadi fondasi sistem sosial, demokrasi, dan kapitalisme dalam masyarakat bebas.
  • 176. Etos Kerja Dalam Teori di Indonesia Clifford Geertz yang datang meneliti ke Jawa pada tahun 1950-an membuat kesimpulan pertumbuhan ekonomi dan pembaharuan Islam Di Indonesia Khususnya Jawa berjalan secara beriringan. Ahmad Janan Asifudin, dengan telaah psikologi, lagi-lagi membuktikan bahwa agama Islam lebih dari cukup untuk menjadi basis etos kerja Islami untuk menghasilkan kemajuan.
  • 177. kacamata sosiologi, Weber Doktrin Protestanisme itu, melahirkan etos:  berpikir rasional, berdisiplin tinggi, bekerja tekun sistematik, berorientasi sukses (material), tidak-mengumbar-kesenangan- hemat-dan-bersahaja (asketik), serta menabung dan berinvestasi, yang menjadi titik berangkat bagi kapitalisme di dunia modern.
  • 178. Etos Kerja Kewiraswastaan (kesimpulan)  Etos kerja kewiraswastaan merupakan sebuah hakiki dari seorang wiraswasta dan etos kerja akan menjadi kunci di dalam keberhasilan jalan suatu usaha.  etos kerja menjadi acuan oleh wiraswasta di semua lini mulai dari kemempuannya menjadi pimpinan, sampai mengelola usaha dan bawahannya.  etos kerja sebagai panduan tingkah laku bagi sekelompok orang atau sebuah institusi (guiding beliefs of a group or institution)  etos kerja sebagai doktrin kerja yang diyakini oleh seorang wiraswasta sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.

Editor's Notes

  1. Saya jadian sama dia karena, saya nekad nembak dia. Seorang disabel bisa sukses karena menghilangkan rasa rendah dirinya.
  2. 1.Pom bensin, 2. lukis dg lumpur, tinta, 3. restoran mobil, 4. kuliah jj, 5. berfikir hasil dp proses, 6. ceker setan, singkong keju meledak.
  3. GREAT IS THE ENEMY OF GOOD  better do something good quickly than do great slowly, because every start up can be improved upon (Bo Peabody)