Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
MENJADI WIRAUSAHA
1. MK: KEWIRAUSAHAAN
DOSEN : DRS. Endang Dwi S, M.Si
DRS. SIMIN WA, M.Si
TIU :Dengan mata kuliah ini diharapkan mampu
memberikan gambaran kepada mahasiswa
tentang konsep-konsep spirit kewirausahaan
dan mampu menginternalisasi menjadi pola
pikir/pola perilaku dalam kehidupan pribadi
dan kehidupan bermasyarakat.
2. I. MENJADI WIRAUSAHA
1. MENJELASKAN ARTI KEWIRAUSAHAAN
2. MENJELASKAN KARAKTER SEORANG WIRAUSAHA
3. MENJELASKAN TIPE-TIPE WIRAUSAHA
4. MENUMBUHKAN KEINGINAN UNTUK BERWIRAUSAHA
Tujuan Instruksional Khusus
3. 1. MEMBERIKAN PEMAHAMAN PENTINGNYA PERUBAHAN DAN PERANAN
MINDSET (POLA PIKIR)
2. MENJABARKAN PERUBAHAN MINDSET
3. MENGENALKAN MINDSET ENTREPRENEUR
4. MENGENALKAN TEORI KECERDASAN FINANSIAL
II. Berpikir Perubahan
4. 1. MENGENALKAN KREATIVITAS SEBAGAI MODAL PENTING SEORANG
WIRAUSAHAWAN
2. MENJELASKAN HAMBATAN BERPIKIR KREATIF YANG DAPAT
MENGHAMBAT PROGRESS SEBUAH USAHA
3. MENGENALKAN CARA MENGUKUR POTENSI KREATIF
4. MENGENALKAN CARA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN MEMBEBASKAN
DIRI DARI BELENGGU
III. Berpikir Kreatif
5. 1. MEMPELAJARI SALAH SATU KARAKTER YANG PERLU DIKEMBANGKAN
SEBAGAI CALON WIRAUSAHAWAN YAITU SENANTIASA BERORIENTASI
PADA TINDAKAN
2. MEMAHAMI TINDAKAN DAN SIKAP YANG PERLU DIMILIKI UNTUK
DAPAT MENJADI PRIBADI YANG BERORIENTASI PADA TINDAKAN
IV. Berorientasi Pada Tindakan
6. • MENJELASKAN KONSEP RESIKO
• MENJELASKAN BAGAIMANA PENGAMBILAN RESIKO DILAKUKAN
• MENGIDENTIFIKASI RESIKO-RESIKO YANG POTENSIAL TERJADI KETIKA
MEMULAI USAHA
• MENJELASKAN PENGELOLAAN RESIKO
V. Pengambilan Risiko
7. • MENJELASKAN PENTINGNYA KEPEMIMPINAN BAGI SEORANG
WIRAUSAHA
• MENJELASKAN PERBEDAAN MANAGER DAN PEMIMPIN
• MENJELASKAN TEORI KEPEMIMPINAN AWAL
• MENJELASKAN TEORI KEPEMIMPINAN KONTEMPORER
VI. Kepemimpinan
8. • MENJADI WIRAUSAHA BUKAN JALAN
PINTAS UNTUK MENJADI KAYA
• MENJADI WIRAUSAHA ADALAH
SEBUAH PERJUANGAN
• APA PUN YANG DILAKUKAN,
KEWIRAUSAHAAN TIDAK DAPAT
DIBANGUN DALAM TEMPO SEKEJAP.
• Kalau Anda merasa telah berhasil dalam waktu singkat,
periksalah kembali apakah fondasi usaha Anda sudah cukup
kuat? Periksa kembali apakah sukses yang Anda peroleh itu
diraih dengan jujur dan halal, apakah bisnis anda riil atau
fiktif-spekulatif atau ada pihak yang dirugikan? Apakah Anda
sudah memenuhi syarat-syarat dan kewajiban Anda?
VII. Etika Bisnis
9. • MENJELASKAN PENGERTIAN FAKTOR ”X”
• MENEMUKAN DAN MENGGALI FAKTOR ”X”
• MENJELASKAN SIKAP-SIKAP MENGHADAPI FAKTOR ”X”
• MENJELASKAN TIPE DAN KARAKTERISTIK FAKTOR ”X”
VIII. Faktor X
10. • MENJELASKAN CARA-CARA MENCARI GAGASAN BARU
• MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK KREATIF
• MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK KONSULTATIF
• MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK PELAYANAN
• MENJELASKAN BIDANG USAHA KELOMPOK ANALITIS
• MENJELASKAN IDE USAHA DARI IMITASI
IX. Mencari Gagasan Usaha
11. • MENJELASKAN KONSEP PEMASARAN
• MENJELASKAN STRATEGI DAN TAKTIK PEMASARAN
• MENJELASKAN KONSEP BAURAN PEMASARAN
X. Pemasaran
13. ACTION UNTUK MEMULAI SEBUAH USAHA BARU.
SEMUA PROSES YANG AKAN DIJABARKAN DALAM BAB INI MENGACU
PADA BUSINESS PLAN ANDA:
Sales & marketing,
Operasional
Keuangan (Membuat kalkulasi perencanaan pengeluaran
menjadi sangat penting agar financial planning Anda
tidak terlalu melenceng)
XII. Memulai Usaha Baru
14. Komponen penilaian
No. Kegiatan mahasiswa Proporsi (%) dari
nilai akhir
1. Mengikuti Ujian Akhir
(Utama)
40
2. Mengikuti Ujian Mid
Semester
40
3. Membuat tugas terstruktur,
presentasi dan keaktifan di
kelas
20
100
15. Evaluasi hasil
1. Dilaksanakan pada mhs dg jml tatap muka ≥ 75%.
2. Penilaian dengan model Patokan Acuan Pasti (PAP)
yakni perhitungan nilai akhir dengan cara mendasarkan pada
standar yang sudah ditentukan oleh institusi.
≥ 80 = A
66 – 79,99 = B
56 – 65,99 = C
46 – 55,99 = D
< 46 = E
16. DAFTAR BACAAN
Kewirausahaan dari sudut pandang Psikologi
Kepribadian, Benedicta Prihatin Dwi Riyani, PT.
Gramedia Widiasarana, Jakarta, 2003
Kewirausahaan: Teori dan Penerapannya dalam Dunia
Usaha dan Organisasi Pemerintah, Prijambodo, STIA
LAN Press, Jakarta, 2000
Kewirausahaan: Teori dan Praktek, Geoffrey G. Maredith
dkk, Penerbit PPM, Jakarta, 2000.
Mewirausahakan Birokrasi (Reinventing Government):
Mentransformasi Semangat Wirausaha ke dalam Sektor
Publik, David Osborne dan Ted Gaebler, Penerbit PPm,
2007
Kewirausahaan: untuk Mahasiswa dan Umum, Buchori
Alma, Alfabeta, Bandung, 2005
Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Heflin Frinces,
Darussalam, Yogyakarta, 2004
MANUAL Untuk instruktur “kewirausahaan untuk
Program S1, Prof Rhenald Kasali, PhD, Rumah
Perubahan, 2009
17. Wirausaha = wiraswasta
Kata lain “wirausaha”/“wiraswasta”
Wira = berani, utama, jiwa besar.
Swa = sendiri
Sta = berdiri
Wirausaha adalah pribadi yang mampu “berdiri” di
atas kekuatan sendiri atau pribadi yang mampu
“berusaha” sendiri.
18. Disiplin Ilmu Kewiraswastaan
Kewiraswastaan merupakan ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidupnya.
Dahulu: Kewiraswastaan dianggap hanya dapat
dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak
lahir (entrepreneurship are born not made),
sehingga kewiraswastaan dianggap tidak dapat
dipelajari dan diajarkan.
19. Tujuan MK. Kewirausahaan;
a. Memasyarakatkan kewirausahaan melalui
lembaga pendidikan;
b. Menyiapkan kader-kader wirausaha yang
profesional;
c. Menumbuhkembangkan koperasi, usaha kecil,
dan menengah untuk menjadi pelaku ekonomi
yang tangguh dan profesional dalam tatanan
ekonomi kerakyatan
20. Objek Studi Kewiraswastaan
Adalah kemampuan merumuskan tujuan hidup,
memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal,
mengatur waktu dan membiasakan diri untuk
belajar dari pengalaman.
21. Pengertian ke-wu-an
(Inpres No. 4 tahun 1995)
Ke-wu-an adalah smangat (spirit), sikap (attitude),
perilaku dan kemampuan (capability) seseorang
dalam menangani usaha/kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari cipta/terapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru (new product) dengan
meningkatkan efisiensi dalam memberi layanan yang
lebih baik dan memperoleh profit yang lebih besar.
23. Hakekat Kewiraswastaan
Kewiraswastaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri
dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif.
Inti dari kewiraswastaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru,
inovasi adalah bertindak melakukan sesuatu yang
baru).
24. Kewirausahaan
Heflin Princes, 2004
Berarti mengerjakan sesuatu, yaitu sesuatu yang harus
dikerjakan oleh seorang wirausaha. Seorang wirausaha
diartikan sebagai seseorang yang merespon thd
peluang dan mempunyai rasa kebebasan (sense of
freedom) baik dalam dirinya mapun dalam organisasi
untuk bertindak terhadap peluang yang ada.
25. Wirausaha
(GG Meredith dkk)
1. Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan sukses
2. Individu yang berorientasi kepada tindakan dan
bermotivasi tinggi dan mampu mengambil resiko
yang moderat dalam mengejar tujuannya.
26. Kewiraswastaan
Merupakan upaya untuk menghasilkan sesuatu
yang baru, kemudian menyajikan kepada
masyarakat, dan berguna / bermanfaat bagi
masyarakat itu sendiri.
Kewiraswataan ini pada intinya bersumber pada
kreativitas (kemampuan untuk mencipta) individu
untuk dapat mengolah sesuatu menjadi barang
yang berguna dan memiliki nilai lebih.
27. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
Zimmererr (1996)
a. Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
b. Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan
rutin
c. Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang
berbeda
d. Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang
satu jawaban yang benar
e. Melihat kegagalan/kesalahan sbg jalan untuk mencapai
sukses
f. Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar thd
masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
g. Memiliki ketramp helicopter yi kemampuan untuk
bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat
permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian
memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
29. TUJUAN PEMBELAJARAN:
•MENJELASKAN ARTI KEWIRAUSAHAAN
•MENJELASKAN KARAKTER SEORANG WIRAUSAHA
•MENJELASKAN TIPE-TIPE WIRAUSAHA
•MENUMBUHKAN KEINGINAN UNTUK BERWIRAUSAHA
I. Menjadi Wirausaha
30. Wirausaha = wiraswasta
Kata lain “wirausaha”/“wiraswasta”
Wira = berani, utama, jiwa besar.
Swa = sendiri
Sta = berdiri
Wirausaha adalah pribadi yang mampu “berdiri” di
atas kekuatan sendiri atau pribadi yang mampu
“berusaha” sendiri.
31. Disiplin Ilmu Kewiraswastaan
Kewiraswastaan merupakan ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidupnya.
Dahulu: Kewiraswastaan dianggap hanya dapat
dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak
lahir (entrepreneurship are born not made),
sehingga kewiraswastaan dianggap tidak dapat
dipelajari dan diajarkan.
32. Tujuan MK. Kewirausahaan;
a. Memasyarakatkan kewirausahaan melalui
lembaga pendidikan;
b. Menyiapkan kader-kader wirausaha yang
profesional;
c. Menumbuhkembangkan koperasi, usaha kecil,
dan menengah untuk menjadi pelaku ekonomi
yang tangguh dan profesional dalam tatanan
ekonomi kerakyatan
33. Pendahuluan
UMKM mrpk andalan Indonesia ketika
mengalami krisis 1998
Meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu
mereka telah mengambil peran besar
Ekonomi UMKM menjadi tumpuan dan menjadi pilihan
penting bagi para sarjana untuk hidup lebih sejahtera,
mandiri dan menolong banyak orang mengatasi
pengangguran
34. Karakteristik Usaha Mikro & Kecil
Positif
1. Tahan banting
2. Flexibel
3. Mandiri
4. Efisien (dikerjakan
seluruh anggota
keluarga)
5. Self (or family)
financing
Negatif
1. Informal
2. Skala ekonomi rendah
3. Tidak ada standar dan SOP
4. Belum menerapkan prinsip-
prinsip manajemen
5. Tidak disiapkan untuk
menjadi besar atau tumbuh
6. Pengembangan terbatas
38. Lulusan Diploma & Universitas
Yang Menganggur
2007 2008 2009
Diploma 1.228.000 1.514.000 1.424.000
Universitas 1.260.000 1.319.000 1.198.000
Tahun 2009: 1.198.000 Sarjana menganggur
39. Jumlah Usaha di Indonesia
Jenis Usaha Jumlah Usaha
(Unit)
Usaha Mikro 50.700.000
Usaha Kecil 520.220
Usaha Menengah 39.660
Usaha Besar 4.370
40. Siapa Penyerap Tenaga Kerja
Terbanyak
Jumlah Tenaga Kerja
(Orang)
Usaha Mikro 83.647.711
Usaha Kecil,
Usaha Menengah
Usaha Besar
10.024.773
Total yg Bekerja 93.672.484
Usaha Mikro Menyerap 89,3%
Tenaga Kerja Indonesia
42. Delapan karakteristik ke-wu-an)
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer, 1993
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan
jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber
daya untuk menciptakan nilai tambah
8. Tidak menilai keberhasilan dari sekedar uang.
43. Nilai-nilai Hakiki kewiraswastaan
Percaya Diri
Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Keberanian Mengambil Resiko
Kepemimpinan
Berorientasi Masa Depan
Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi
45. Seorang Wirausaha
Menggeluti usaha tidak sekedar ala kadarnya, akan
tetapi dengan keberanian, kegigihan sehingga
usahanya tumbuh
Bersahabat dengan ketidakpastian
Menjalankan usaha yang RIIL, bukan spekulatif
46. Perbedaan antara “usaha yg sesungguhnya” dg “usaha
spekulatif”
1. Usaha Yang Sesungguhnya (Wirausaha)
Didasarkan motif untuk melayani dan memperoleh
kemandirian
Dengan ketulusan, kerjakeras dan inovasi
Bukan jalan pintas, cara cepat menjadi kaya
Membangun secara bertahap
Menjaga nama baik, membangun reputasi
Bukan sekedar passive income, tetapi riil
Pendidikan, persahabatan, spiritualitas sangat penting.
47. 2. Usaha Spekulatif
Didasarkan motif ingin cepat kaya
Mengedepankan cara-cara instant
Mendewa-dewakan “passive income”
Tidak peduli kerugian pihak lain, yang penting,
“saya untung”
Pendidikan dan kehidupan spiritual tidak
dianggap penting
52. Perbedaan usaha Spekulatif dan Usaha Riil
Illusionary Wealth (usaha spekulatif)
Wealth = Money
Intrinsic Wealth (Usaha Riil)
Wealth = Well being
Illusionary wealth, magic.
(Kehidupan yang bisa didapat melalui
spekulasi).
Intrinsic wealth.
(Kehidupan yang artistik, spiritual,
intelligence, intellectual)
Tingkat pengembalian (rate of return),
kinerja ekonomi (economic performance),
peringkat (rating & scoring).
Kontribusi ekonomi dalam jangka
panjang terhadap manusia dan
alam/habitatnya.
Aset yang terus meningkat nilainya,
penampilan yang berlebih (over valued
asset, handsome performance).
Saling memelihara/menjaga.
(mengurangi ketergantungan pada uang),
mengutamakan tata nilai.
Yang kaya semakin kaya, uang bisa
memperbesar uang.
Kekayaan yang diperoleh dari kerja keras,
inovasi, persaingan.
“Jangan bekerja untuk uang, buatlah uang
bekerja untuk Anda.” Bekerja hari ini untuk
hari ini.
“Jangan berilusi, bekerja keraslah, hidup
yang hemat, nikmati pada masanya.”
Bekerja sekarang, nikmati hari tua, dan
sisakan u/ generasi yang akan datang.
53. Kata Kuncinya
Tumbuh,..
Ingatlah tujuan hidup kita bukanlah menjadi kaya,..
Melainkan tumbuh. Untuk tumbuh, Anda harus
percaya, mau, mampu, dan dipelihara,..
Kaya adalah akibat,..
Bukan tujuan,..
Kaya yang bermartabat, bukan sekedar kaya,..
Yaitu: Kaya melalui proses kemandirian
(kewirausahaan)
54. Bersahabat Dengan Ketidakpastian
Karyawan Menolak ketidakpastian,
butuh rasa aman dan
nyaman
Wirausaha Bersahabat dengan
uncertainties
(kalau tidak bekerja keras,
berani menghadapi risiko
rugi, tidak bisa memberi
makan keluarga dan
karyawan)
55. Entrepreneurial Mindset
Action Oriented
Berpikir Simpel
Selalu Mencari Peluang Baru
Mengejar Peluang dengan Disiplin Tinggi
Hanya mengambil Peluang Terbaik
Fokus pada Eksekusi
Memfokuskan Energi setiap orang dalam bisnis
57. Pilihan Entrepreneurship
Karyawan: Bekerja pada orang lain, professional
executive (decision maker)
Intrapreneur: Karyawan dengan jiwa kewirausahaan
(inovatif dan tajam dalam melihat peluang). Yang dicari
adalah kemerdekaan dan akses terhadap resources
Entrepreneur: Memiliki usaha yang dikembangkan
sendiri, pengambil resiko
Social entrepreneur: Pelaku kegiatan sosial berwatak
entrepreneur
Eco-Preneur:Wirausaha dalam bidang lingkungan hidup
Teckno-preneur : Wirausaha dalam bidang teknologi
58. Tips Praktis
Modal utama berwirausaha bukanlah uang,
melainkan keyakinan untuk tumbuh dan menang
Bersahabatlah dengan ketidakpastian
Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru
Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik
Bangunlah network selagi muda, dan jagalah
kepercayaan
Kurangi resiko dengan dukungan data,
informasi, dan kemampuan teknis.
59. PILIH SALAH SATU:
1. CARILAH CONTOH USAHA ARISAN BERANTAI ATAU USAHA
SPEKULATIF DI INTERNET, DAN BUATLAH KOMENTAR ATAU
EVALUASI.
2. CARI BERITA DI KORAN (KLIPING) YANG MEMBAHAS KASUS USAHA
SPEKULATIF DAN BUAT KOMENTAR.
3. BERIKAN CONTOH KASUS NYATA USAHA SPEKULATIF DI MASY DAN
BERIKAN KOMENTAR.
Tugas lapangan
61. Game Kebutuhan dan Keinginan
Tujuan : Mengetahui apakah Anda
memerlukan atau menginginkan
suatu benda
Peralatan : Tidak ada, hanya imajinasi
Peraturan : Bayangkan Anda (mahasiswa)
baru saja mendapat bonus Rp.100
juta, sementara pendapatan Anda
setiap bulannya sudah mencukupi.
Instruktur Anda akan
menyebutkan “10” nama suatu
barang, dan setiap peserta
menentukan apakah mereka
“membutuhkan atau
menginginkan” beserta alasannya.
62. Pola Pikir Entrepreneur
Perbedaan Pola Pikir Entrepreneur vs Non
Entrepreneur:
Produktif versus Konsumtif
Resources Utilization Versus Resources Disposal.
63. Game konsumsi atau investasi
Jenis Asset Klasifikasi Kebutuhan/Keinginan
1. I O
2. I O
3. I O
4. I O
5. I O
6. I O
6. I O
8. I O
9. I O
64. Hambatan Perpepsi Memulai Usaha
Merasa Sudah Terlalu Tua atau Merasa Terlalu
Muda
Tidak Berbakat
Tidak Punya Modal (uang)
65. Setiap hari seorang manusia melakukan self-talk sebanyak
55.000 s/d 60.000 kali.
Sayangnya 77% statement yang diucapkan bersifat negatif dan
melemahkan diri kita (Deepak Chopra).
“Saya kurang sukses”
“Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang
sukses”
“Saya sudah terlalu tua untuk sekolah lagi”
“Saya bodoh”
“Saya tidak berbakat bisnis”
Kata siapa ??? ...
66. Pelajaran Apa Yang Kita Dapat
1. Balita berlatih berjalan karena “motivasi kuat”
setelah bosan merangkak
2. Balita berlatih berjalan karena “tidak banyak
berpikir risiko”
3. TAMBAHKAN list ini:
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________
67. Siapa Bilang ....
Terlalu Tua
Ingat lah, Kolonel Sander pendiri KFC memulai
bisnis pada umur 70 tahun
Tidak Berbakat
Ingat lah, Brian si kaki satu memulai bisnis
karena “kepepet” dan tidak bisa mencari kerja
Tidak Punya Modal
Ingat lah, Onasis memulai bisnis kapal angkut
dengan OPM (Other People Money)
68. Lalu Apa Yang Diperlukan
Untuk Memulai Bisnis, Hanya Perlu 3M :
Motivasi,
Mindset
dan
Make it (Just Do IT)
69. Imagine ....
Saat Anda Jatuh
Cinta, Apa yang
Anda Lakukan?
Isilah daftar
berikut ini:
______________
______________
___________
_____________
71. Kecerdasan Finansial
Syarat penting u/ meningk motivasi berusaha adalah
memahami konsep KECERDASAN FINANSIAL
Ada 2 model u/ menanamkan pola pikir keuangan:
1. Model ketergantungan finansial (Steven Covey):Bahwa
kecerdasan finansial mrpk perbandingan antara TOTAL
PENDAPATAN : TOTAL PENGELUARAN.
2. Cashflow kuadran (Robert T. Kiyosaki): Mengelompokkan
kecenderungan seseorang dalam meraih penghasilan (karir
finansial) ke dalam 4 kuadran yang disebut CASHFLOW
QUADRANT.
72. SO,... Bertransformasilah dengan cepat dan tepat !
CASHFLOW QUADRANT.
Kuadran I: E (employee) /pekerja, penghasilan
seseorang tergantung pada majikannya.
Kuadran II: SE (Self Employee)/ profesional,
penghasilan akan tergantung seberapa keras dia
bekerja, semakin bekerja keras makin besar
penghasilannya.
Kuadran III : B (Business)/bisnis, penghasilannya
tdk tergantung pada kerja kerasnya secara
langsung tetapi dari sistem bisnis yang telah ia
ciptakan,
Kuadran IV: I (Investor), pada posisi ini orang tdk
perlu bekerja lagi, tetapi uanglah yang bekerja untuk
mereka.
73. Game Asset Produktif Vs. Konsumtif
Buatlah daftar asset di rumah Anda milik Anda
sebanyak-banyaknya, kemudian nilai sendiri apakah
asset tersebut, produktif atau konsumtif.
75. Tips Praktis
Melakukan Perubahan pd diri kita:
Gunakan visualisasi harian sesuai dengan
tujuan, misalkan: imajinasikan nikmatnya
mempunyai usaha yang waktunya tidak diatur
oleh orang lain.
Gunakan teknik affirmasi harian dengan
pemilihan kata yang menggugah kesadaran
pikiran, dengan mengucapkan kalimat “saya
semakin sukses” saat kondisi tubuh relaks
bangun pagi.
76. "Kalau Anda menginginkan
perubahan kecil dalam hidup,
ubahlah perilaku Anda.
Tetapi bila Anda
menginginkan perubahan
yang besar dan mendasar,
ubahlah pola pikir Anda."
- Stephen Covey
77.
78. Tujuan Pembelajaran
Memberikan pemahaman pentingnya perubahan
dan peranan mindset (pola pikir)
Menjabarkan perubahan mindset
Mengenalkan mindset entrepreneur
Mengenalkan teori kecerdasan finansial
81. Tujuan Pembelajaran
Mengenalkan kreativitas sebagai modal penting
seorang wirausahawan
Menjelaskan hambatan berpikir kreatif yang dapat
menghambat progress sebuah usaha
Mengenalkan cara mengukur potensi kreatif
Mengenalkan cara meningkatkan kreativitas dan
membebaskan diri dari belenggu
82. Unsur penilaian games kreatifitas
1. Kepala
2. Leher
3. Badan
4. Kaki
5. Tangan
6. Mata
7. Telinga
8. Mulut
83. Kenapa kita kurang kreatif
1. Kita cenderung membatasi diri (to limit self) kita
dengan masa lalu, penget ms lalu. Seharusnya kita
tdk membatasi imaginasi kita, melainkan
memperluasnya dg pikiran2 dan imaginatif.
2. Kita menganggap planet2 di luar bumi spt yg
digambarkan komik, majalah atau cerita.
3. Kita msih memakai frame di bumi dg hewan2nya
msh spt di bumi, berkepala satu,leher satu, mata
dua dsb
4. Ingatlah kreatifitas tdk boleh dibatasi
84. Kreatifitas adalah suatu kejutan yang efektif. Hasil
dari proses kreatifitas adalah sst (produk atau
gagasan) yang mengejutkan. Hal baru itu, belum
pernah ada, belum pernah terpikirkan dan unik.
Karena terkejut itulah maka pasar bisa menaruh
perhatian, berfikir atau menolak (karena blm
terbiasa)
85. Tiga unsur Kreatifitas
Melihat dg sudut pandang (persfektif) yang baru
Menemukan hubungan baru
Membentuk kombinasi baru dari obyek, konsep atau
fenomena.
Ide yang ideal dan bermanfaat adalah pikiran yang terarah
pd invensi (pengembangan gagasan), inovasi (mengubah
gagasan mjd produk ) dan paten (proteksi produk).
86. Jenis hambatan Contoh
Hambatan persepsi • Pola pikir stereotif
• Membatasi masalah scr berlebihan
• Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi
Hambatan Emosi • Takut mengambil resiko (akibat reward & punishmen)
• Tidak menyukai ketidakpastian
• Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan
• Menganggap remeh st masalah
• Tergesa-gesa menyelesaikan masalah
Hambatan kultural • Kultur menghambat pengakumulasian gagasan
(biar lambat asal selamat, aja ngoyo, makan tdk makan
asalkumpul)
Hambatan lingkungan • Kurangnya dukungan sarana dan prasarana kerja
Hambatan intelektual
Hambatan ekspresif
• Terlalu mengandalkan logika
• Enggan menggunakan intuisi
• Menggunakan pengalaman atau cara lama yang terbukti
efektif.
• Keterbatasan seseorang untuk mengkomunikasikan gagasan
baik dg lesan maupun tulisan
Hambatan kreatifitas:
87. Pemunculan ide sbg jiwa kreatifitas membutuhkan st fokus
pemikiran konsentrasi. Dg fokus dan konsentrasi Anda
dengan cepat memilih dan memilah mana informasi dan
aktifitas yg mendukung “ide Anda” dan mana yang tidak.
Misal, Anda akan merintis bisnis rm ikan bakar, maka
hal2 yang mendukung dan tdk mendukung dapat
dianalisis.
Leonardo da Vinci (filosof): Ruangan yg kecil mengontrol pikiran
kita dan ruangan yang luas hanya akan membingungkan kita
88. Melihat Dengan Sudut Pandang Baru
Sebenarnya masalah yang kita hadapi tidak berubah,
tetapi yang kita ubah adalah cara kita dalam
memandang masalah tersebut melalui pola pikir
positip.
Misal : memandang kegagalan sebagai sukses yang
tertunda, bukan kegagalan sebagai alasan untuk
frustasi berat.
91. Teknik meningkatkan kreatifitas dengan
“CREATE”
1. Membuat COMBINASI baru
2. Menggunakan Input yang RANDOM
3. Membuat ELIMINASI
4. Menggunakan ALTERNATIF
5. Mencoba Cara Pikir Terbalik
6. Kasus Ekstrim
92. Tips praktis memperbaiki kreatifitas
Jangan batasi diri
Menjelajahi jalan2 baru
Eksposlah diri Anda dengan orang yang berbeda-beda
Tempa diri dalam hidup yang berwarna ketidakpastian.
Buatlah selalu suasana2 baru
Gunakan cara berfikir paradoks
Kembangkanlah cara berfikir besar
Jangan turuti mitos2
Berfikirlah kritis namun selalu terbuka dan positif.
Lakukan perjalanan2 baru, kunjungilah daerah2 baru
Bacalah bacaan2 yang beragam
Ambillah kesemp2 untuk mengembangkan hal2 yang baru.
96. Tips Meningkatkan Kreativitas
1. Tingkatkan penggunaan otak kanan anda melalui
stimulus visualisasi tujuan, mempelajari seni
musik, serta berolahraga jalan kaki tanpa alas
2. Kenali hambatan kreatifitas anda, dan lakukan
rencana aksi untuk mengeliminir hambatan
tersebut
3. Biasakan berpikir berbeda
101. Kesimpulan Yang Bisa Didapat
Tim SUKSES karena :
1.
2.
3.
Tim GAGAL karena :
1.
2.
3.
102. Hambatan Persepsi Pada Game
1. Membatasi penyelesaian problem dengan asumsi
yang tidak perlu
2. Stereotyping: Berpikir konvensional
3. Terlalu banyak informasi
109. • Mempelajari salah satu karakter yang
perlu dikembangkan sebagai calon
wirausahawan yaitu senantiasa
berorientasi pada tindakan
• Memahami tindakan dan sikap yang perlu
dimiliki untuk dapat menjadi pribadi yang
berorientasi pada tindakan
Tujuan Pengajaran
110. Ciri-ciri Pengusaha
(Mampu Mengambil keputusan dan Bertindak Cepat)
Orientasi PDCA (Plan, Do, Check and Action) Menghindari
- NATO (No Action Talk Only) hasil : gosip, konflik
- NADO (No Action Dream Only) hasil : visi, karya seni
- NACO (No Action Concept Only) hasil : teori, falsafah
NACO
akademis, logika
formal (terlalu
berhati-hati)
111. 8th
Habits of Highly Effective
People
(Stephen Covey)
1. Proaktif
2. Bermula dari Ujung Pemikiran (end of mind)
3. Dahulukan Hal yang Utama
4. Berfikir Menang – Menang (win – win )
5. Memahami Untuk Dipahami
6. Sinergi
7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan
8. Menemukan Keunikan dan Membantu Orang Lain
Menemukannya
112. 1. Proaktif
Mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan
menunggu atau berwacana
Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang
tidak dikehendaki muncul :
Terlatih di lapangan memiliki intuisi
113. Pelajaran dari simbolisasi ini: Lebih baik proaktif, bertindak cepat mengenali
lapangan dan memiliki pertimbangan yang ‘Good’, daripada sesuatu yang
lambat meskipun dengan pertimbangan yang ‘Great’
Contoh
:
114. 2. Bermula Dari Ujung Pemikiran
Tidak Sekedar Tujuan, tetapi Tujuan Yang
Benar
Agar Mencapai Tujuan Yang Benar: Tuliskan
misi pribadi hidup Anda yang menggambarkan
tujuan dan citra diri
Misi pribadi ditemukan melalui serangkaian
tindakan atau kejadian-kejadian pahit sehingga
membentuk kebajikan dan filosofi hidup
116. Penginderaan Manusia Tingkat 1
Mulai dari bayi:
melalui stimulus
temperatur
(panas/hangat-
dingin)
Gerakan-gerakan
Konsep
Bahasa Tubuh
117. Agar Mempunyai Intuisi Matangkan Panca Indera
Dengan Pengalaman
1. Maksimalisasi/Optimalisasi Penginderaan Dengan
Pengalaman Lapangan
2.Sinkronisasi Pikiran
3.Indera Ke-enam Diaktifkan
4.Action/Movement
Penginderaan Manusia Tingkat 2 & 3
118. Penginderaan Manusia Tingkat 4
Merupakan Tahap Tertinggi, Tahap Penerapan
Pengetahuan Dengan Kebijakan...
Kebijakan Membuat Kepemimpinan Seseorang
Lebih Dari Sekedar Pemimpin Biasa Magnet yang
berisi: Visi, Hope dan Inspirasi
119. Hidup Dengan Kejelasan Tujuan
Untuk menjadi sesorang yang berorientasi pada tujuan,
maka lakukanlah dalam hidup Anda langkah-langkah
sebagai berikut:
Tetapkan tujuan akhir (misalnya: Hidup yang bahagia, sehat,
terjamin secara ekonomi dan sejahtera);
Tentukan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan tersebut
(misalnya: Menyelesaikan studi, bekerja selama 5 tahun, lalu
membuka usaha);
Perhatikan setiap kemajuan yang sudah dicapai (misalnya:
Melakukan evaluasi, lalu berevolusi, pindah usaha, merekrut
manajer, memperbaiki proses produksi);
Saat dapat mencapai goal, rayakanlah bersama karyawan dan
keluarga; dan
Pikirkan tujuan-tujuan baru yang lebih menantang (eHow, 2009).
120. Berikan waktu lebih untuk bekerja dengan perencanaan,
mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang dan
recharge pengetahuan
Jadikanlah kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan
prioritas
Bisa membedakan antara Urgent dan Penting :
URGENT situasi yang mendesak
PENTING membutuhkan perhatian yang besar
3. Dahulukan Hal Yang Utama
121. Ingatlah!
Tidak Semua Masalah Harus Menjadi
Prioritas
Manusia yang gagal adalah manusia
yang tidak bisa membedakan mana
pekerjaan prioritas dan bukan…
122. Berwirausaha Pada Dasarnya Adalah
Berupaya Untuk Memenangkan Kehidupan.
Jika saya,…
•Menang, Anda kalah (rugi),… Saya
hanya menang sekali saja.
•Kalah, Anda menang,… Anda
hanya bisa menang sekali saja.
•Kalah, dan Anda juga kalah,… Buat
apa kita teruskan kerjasama ini?
•Menang dan Anda juga menang,…
Kita akan berjalan beriringan, saling
perbaiki, kekal abadi.
4. Berpikir Menang-menang Win-Win
123. 5. Memahami Untuk Dipahami
Seorang Wirausaha haruslah:
Memiliki keterbukaan (open mind) untuk
mendengarkan, dan tidak cepat-cepat menolak,
berargumentasi, atau melawan atas apa yang di dengar
dari pihak lain.
Kebiasaan mendengarkan dan memikirkannya.
Ada usaha menempatkan diri kita pada posisi orang
lain.
124. 6. Sinergi
( 1 + 1 > 2 )
Seorang Wirausaha:
• harus mencari sinergi, yaitu suatu total
yang lebih besar dari penjumlahan elemen-
elemen tunggalnya.
•Sinergi yang efektif sangat bergantung
pada komunikasi.
carilah rekan usaha yang saling
melengkapi, yang berorientasi pada
sinergy agar Anda dapat berorientasi
pada tindakan.
125. 7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan
Kekuatan
Upaya yang dapat dilakukan adalah :
Berikan makanan pada jiwa (spiritual), hidup yang
seimbang, lakukan meditasi, bacalah buku-buku self help
yang membangkitkan semangat atau dengarkanlah musik
yang menggairahkan.
Jangan pernah takut mengahadapi kesalahan kecil.
Smart Mistakes Vs. Dumb Mistakes
(Ingatlah: Ketika manusia menciptakan pensil, manusia juga
menciptakan penghapus)
Bukan yang terkuat melainkan
yang adaptif yang berumur
panjang (Charles Darwin)
126. Contoh
Bo Peabody, wirausahawan internet,
membangun tripod.com. Ia melakukan
latihan blind faith. Blind Faith. Walau
mendapatkan serangkaian penolakan, Bo
percaya bahwa usahanya kelak akan
berhasil dan diterima.
Ia belajar menerima kata-kata penolakan, dan menghadapinya
dengan kepala dingin, sampai penolakan itu berubah menjadi
penerimaan. Ia tekun meyakinkan bahwa investasi mereka
dapat membuahkan hasil (Peabody, 2002).
127. Potensi diri, pada empat
elemen utama
1. Pikiran (mind)
2. Tubuh
3. Hati
4. Jiwa
Dari prilaku efektif menjadi luar biasa. Mulailah
dengan menemukan atau mengenali keunikan
diri sendiri.
8. Temukan Keunikan Pribadi dan
Bantulah Orang Lain Menemukannya
128. Tugas
Untuk menjadi wirausahawan yang mempunyai daya
juang.
Mempunyai intuisi yang tajam
Serta berani mengambil resiko,
Dibutuhkan latihan konkrit yang memungkinkan
Anda kenal betul-betul keadaan lapangan dan berani
mengambil tindakan.
129. Petunjuk
Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari 4-5 orang. Jangan lebih dari 5
orang. Sebab kalau lebih akan terjadi saling andel-
andelan. Empat orang adalah tim yang ideal. Tugas
tim adalah berjualan di kaki lima.
130. Warna-warni Tindakan: Test Brain
Color
Cara BerpikirAnda masing-masing akan menentukan
tindakan seperti apa yang Anda ambil setiap kali Anda
berhadapan dengan masalah. Setiap orang mempunyai
warna-warni pikiran yang berbeda-beda.
Seperti apakah cara berpikir Anda dan bagaimana Anda
merespons persoalan-persoalan, ikuti tes Brain Color
131.
132. Petunjuk Pengisian
Anda diminta memberi skor antara 1 sampai dengan 4 pada setiap baris
kata-kata di bawah ini. Pada statement-statement di bawah ini Anda
akan menemui kata-kata yang biasa Anda temui. Beberapa kata lebih
Anda sukai dari kata yang lainnya karena kata-kata tersebut lebih
mewakili diri Anda. Maka berilah Skor 4 pada kata yang mewakili diri
Anda, dan 1 yang bukan mewakili diri Anda. Sedangkan kata yang
mendekati diri Anda beri skor 3 dan seterusnya.
Perhatikanlah, mengisinya harus baris demi baris (horizontal), bukan
vertikal. Anda baru boleh pindah ke baris berikutnya setelah satu baris
selesai.
Setelah selesai jumlahkanlah skor setiap kolom dan isilah total skor di
bagian bawah. Kini lingkarilah total skor yang tertinggi
134. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan konsep resiko
Menjelaskan bagaimana pengambilan resiko
dilakukan
Mengidentifikasi resiko-resiko yang potensial
terjadi ketika memulai usaha
Menjelaskan pengelolaan resiko
135. Definisi Resiko
St kondisi adanya Ketidakpastian
(uncertainty) dimasa yad.
Konsekuensi yang memunculkan
dampak yang merugikan bagi pelaku
usaha.
Kegiatan usaha yang besar kemungkinan
resiko juga besar ( high risk, high return)
136. Jenis-jenis Resiko Dalam Bisnis
1.Risiko Murni: resiko yang muncul krn st
keputusan/kondisi yg konsekuensinya adalah
kerugian.
Risiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki
Kecelakaan kerja
Risiko akibat tuntutan hukum
Risiko operasional lainnya
Bencana alam (force majure)
2. Risiko spekulatif: resiko yang muncul krn st
keputusan/kondisi yg konsekuensinya adalah
kerugian/keuntungan
• Resiko Perubahan harga :Perubahan harga input atau perubahan
harga output)
Risiko Kredit : resiko krn trnasaksi kredit.
137. Bentuk Kerugian Akibat Resiko
1. Kerugian Langsung
Nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung risiko yang
terjadi. Misal, terjadi konsleting listrik (kebakaran) maka kerugian
langsung = nilai brg dagangan + nilai bangunan yg terbakar.
2. Kerugian Tidak Langsung
Kerugian yang terjadi krn penjualan/profit yang gagal diterima,
disebabkan:
Munculnya biaya operasional tambahan
Kesempatan investasi yang hilang
Kerugian lainnya
138. Bagaimana Mengkalkulasi Resiko
1. Tentukan seberapa sering risiko tersebut terjadi (frekuensi
atau probability)
2. Tentukan dampak yang timbul dari risiko yang terjadi
(dampak)
3. Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula:
Frekuensi x Dampak
139. Contoh Mengkalkulasi Resiko
Risiko terjadinya pencurian barang dagangan
1.Frekuensi: 1 bulan 5 kali
2.Dampak: Dalam setiap kejadian rata-rata kerugian
yang ditanggung adalah Rp 300 ribu
3.Kemungkinan prediksi kerugian:
5 x 300.000 = 1.500.000
Artinya: Dalam satu bulan terdapat risiko
pencurian barang dagangan yang berpotensi
menyebabkan kerugian sebesar Rp1,5 juta
140. Strategi Pengelolaan Resiko
Prinsip Pareto: Membuat daftar urutan resiko2 potensial yg
mgkn terjadi, berdasar prediksi kerugian yg ditimbulkan dr yg
paling tinggi sampai yg paling rendah, dan membuat prioritas
dlm pengelolaan resiko.
Strategi pengelolaan resiko
1.Dikontrol (risk control): mengurangi dampak resiko yg mgk
muncul, misal: SOP, Quality Control
2.Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer): kpd
konsumen, supplier dan asuransi
3.Dibiayai sendiri (risk retention) : a). Dibuat cadangan dana;
b)Tanpa membuat dana cadangan.
4.Dihindari (risk avoidance): Menghindari resiko yg dihadapi.
Misal, prediksi akan hujan lebat, restoran menghindari
penjualan macam2 minuman es.
141. Tips praktis menghadapi resiko
1. Pahami bahwa risiko bukan menjadi penghambat untuk maju.
Risiko harus diambil sebagai konsekuensi menginginkan
sesuatu yang lebih baik (keberhasilan). Semakin tinggi hasil,
semakin besar resiko.
2. Jangan panik. Identifikasi risiko yg mgk muncul dalam bisnis
(lingkungan bisnis, pemasok, pelanggan dan pesaing)
3. Identifikasi seberapa sering risiko tersebut muncul
4. Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko yang muncul
tersebut
5. Siapkan langkah mitigasi risiko, hanya pada risiko yang
dominan/prioritas
6. Untuk mitigasi resiko, gunakan pendekatan “manfaat-biaya”.
Pastikan bhw manfaat yg diperoleh lebih besar dr biaya yang
dikeluarkan.
“SELAMAT MENGAMBIL RESIKO DAN NIKMATILAH HASILNYA”
143. A. Persiapan & Penjelasan Aturan
Main
Setiap peserta mendapat 20 buah kartu. Satu kartu
bernilai 50cringg (mata uang dummy)
Setiap peserta diberikan kebebasan menggunakan
setiap kartu yang diberikan. Kebebasan tersebut
dalam konsteks:
Menggunakan kartu tersebut untuk melakukan
penawaran
Menyimpan kartu
Setiap peserta tidak diperkenankan berkomunikasi
dengan peserta lainnya. Peserta yang melanggar
dapat dikeluarkan dari permainan
144. A. Persiapan & Penjelasan Aturan
Main
Peserta yang berhasil mengelola kartu
(menghasilkan “cringg” paling banyak) akan
mendapat bonus
Peserta dapat meminta kartu tambahan, yang
dianggap sebagai hutang. Satu kartu tambahan
bernilai 100cringg
Pemenang dari permainan ini adalah peserta yang
berhasil mendapatkan total akumulasi “cringg”
yang paling banyak.
145. B. Pelaksanaan
Instruktur menunjukkan uang Rp 500 ribu kepada
peserta.
Uang tersebut akan diberikan kepada peserta yang
memberikan penawaran tertinggi (menggunakan
mata uang “cringg”)
Setiap peserta diberikan kesempatan melakukan
penawaran maksimum 5 kali
146. B. Pelaksanaan
Peserta yang menawar tetapi tidak menang,
harus membayar sejumlah penawaran tertinggi
yang dia ajukan kepada pemenang
Setiap akan melakukan penawaran peserta harus
memberitahukan kepada instruktur dengan
mengangkat tangan
Seperti sebuah tender peserta tidak
diperkenankan memberikan penawaran dengan
nilai yang sama dengan peserta lainnya.
147. B. Pelaksanaan
Setiap 5 menit, instruktur akan
menginformasikan waktu yang tersisa
Akan terdapat 4 sesi dalam permainan ini:
5 menit pertama
5 menit kedua
5 menit ketiga
5 menit keempat
---Waktu permainan selesai---
148. B. Pelaksanaan
Instruktur meminta penawar tertinggi untuk
melakukan pembayaran kepada instruktur
Penawar tertinggi meminta semua penawar yang
terlibat untuk membayar padanya
Instruktur melakukan tabulasi dan settlement
Instruktur mengumumkan pemenang dan
ranking perolehan “cringg”
150. 1. Menginginkan pengembalian
keuntungan yang dikehendaki (besar).
Pilihan investasi: menabung di Bank dg
keuntungan 5% namun pasti atau
investasi di sektor lain dg bunga
mencapai 300%
2. Kondisi kepepet.
Krn kepepet orang tidak mampu/sempat
mengkalkulasi risiko, atau tidak tahu
risiko yang dihadapi
Motivasi dalam
mengambil resiko
152. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan pentingnya kepemimpinan bagi
seorang wirausaha
Menjelaskan perbedaan manager dan pemimpin
Menjelaskan teori kepemimpinan awal
Menjelaskan teori kepemimpinan kontemporer
153. Kisah Mc’Donald
Tahun 1937-an, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan
mobil, kakak beradik Dik & Mor berinovasi dengan membuka
kedai khusus yang bisa memesan dari mobil. Bisnis meraih
sukses besar.
Menu andalan adalah hot-dog, gorengan (french fries), burger,
roti sandwich, coca cola dan aneka salad. Bisnis ini meledak,
bahkan antrian semakin panjang hingga keluar pintu.
Inovasi dilakukan yaitu dengan menghapus pesanan dari mobill,
fokus pada walk-up customer, mengurangi daftar menu, fokus
pada hamburger. Perubahan menjadi berita di media, dan mereka
mendapatkan iklan gratis.
Tahun 1955, usaha mereka stuck, omsetnya tetap, dan banyak
pendatang-pendatang baru yang meniru. Akhirnya usaha itu
mengalami kemunduran.
154. Kisah Mc’Donald
Adalah Ray Kroc yan menuangkan semua konsep yang ada di
kedua kepala kakak beradik itu ke dalam sebuah manual tertulis
McDonald’s system. Manual itu dibeli dan ia pun mendapat hak
untuk memperluas bisnis McDonald’s dengan konsep franchise!
Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang
Mc Donald’s tanpa modal sama sekali. Semuanya dibiayai oleh
para franchise.
155.
156. Tanpa Kepemimpinan, Mimpi Anda Akan
Terbelenggu
Dengan bekerja keras,
kesungguhan dan
kejujuran mencapai skor
8.
Kalau bekerja 2x lebih
keras, skor yang diperoleh
≠ 10 karena Anda sudah
letih, sudah kebanyakan
bekerja. Skor tertinggi
Anda 8,5.
Efektivitas usaha
terbatas!!Sukses Tanpa Kepemimpnan
Source: Maxwell (1993)
157. Tanpa Kepemimpinan, Mimpi Anda
Akan Terbelenggu
Bekerja dengan leadership
bukan semata-mata
entrepreneurship, diawali
dengan melakukan
pendelegasian dan mulai
menggunakan orang lain
sebagai staf.
Leadership skor sekarang
melonjak dari 1 menjadi 7.
Efektivitas berubah
menjadi 7 x 8 = 56. ini
berarti meningkat dari 8
ke 56 atau melonjak 600%
Sukses Dengan Kepemimpnan
Source: Maxwell (1993)
158. Teori
Kepemimpinan Awal
Teori kepemimpinan awal berfokus pada pemimpin
(teori ciri) dan cara pemimpin berinteraksi dengan
anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri terkait
kepemimpinan yang efektif.
163. Perilaku Pemimpin Yang Efektif
Memberikan contoh kepada para karyawan
Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan bagi
para karyawan dan dengan bergairah mengejarnya
Memfokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan
yang menantang dan terus mengarahkan mereka
kepada tujuan tersebut
Menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan
karyawan untuk mencapai tujuan mereka
Menghargai dan mendukung para karyawan
Berkomunikasi dengan para karyawan
164. Perilaku Pemimpin
Yang Efektif
Menghargai keragaman para pekerja.
Merayakan keberhasilan para pekerja
Mendorong kreativitas di antara para
pekerja
Mempertahankan selera humor
Menatap terus masa depan
166. Etos Kerja dan Kualitas Wiraswasta
o Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti adat dan
kebiasaan.
o Etos merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu
masyarakat atau bangsa diterima secara aklamasi (Menurut
Jansen Sinamo).
Berwiraswasta sebagai kehormatan, dan karenanya kita wajib
menjaga kehormatan itu dengan menampilkan kinerja yang
unggul (excellent performance).
Keunggulan budi dan keunggulan karakter yang menghasilkan
kerja dan kinerja yang unggul pada seorang wiraswasta.
Tentunya, keunggulan tersebut berasal dari buah ketekunan
seorang manusia Mahakarya.
167. Contoh Etos kerja dari negara lain
Contoh Negara Tetangga.Singapura,
meskipun negeri kecil dari segi ukuran,
tetapi tinggi dari segi mutu birokrasi, nyaris
bebas KKN, dan unggul di bidang SDM,
wiraswasta dan pelayanan sehingga
memperoleh status terhormat dalam
percaturan bangsa-bangsa.
168. Studi-studi sosiologi pada Kewiraswastaan
keberhasilan di berbagai wilayah
kehidupan baik ekonomi maupun sosial
ditentukan oleh sikap, perilaku dan nilai-
nilai yang diadopsi individu-individu
manusia di dalam komunitas atau konteks
sosialnya.
169. Etos Kerja Bangsa Unggul
Etos kerja Bushido, dinilai sebagai faktor penting
dibalik kesuksesan ekonomi Jepang di kancah dunia.
Etos kerja Protestan bangsa Jerman. Merupakan
Studi etika protestan yang menjadi dasar pemikiran
Max Weber.
170. Etos Kerja Bushido Jepang (7 Prinsip)
1. Gi - keputusan yang benar diambil dengan sikap yang
benar berdasarkan kebenaran.
2. Yu - berani dan bersikap kesatria.
3. Jin - murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap
sesama.
4. Re - bersikap santun, bertindak benar.
5. Makoto - bersikap tulus yang setulus-tulusnya.
6. Melyo - menjaga kehormatan, martabat dan kemuliaan,
serta
7. Chugo: mengabdi dan loyal.
171. Etos kerja Protestan_Jerman
(6 prinsip)
1. bertindak rasional,
2. berdisiplin tinggi,
3. bekerja keras,
4. berorientasi pada kekayaan material,
5. menabung dan berinvestasi, serta
6. hemat, bersahaja dan tidak mengumbar
kesenangan.
172. Jansen H. Sinamo “Guru Etos Indonesia”
menitikberatkan 8 etos kerja sebagai nilai-
nilai yang dianut sebelum menjadi pekerja
professional ataupun sebagai seorang
wiraswasta yang unggul dan profesional di
Indonesia.
173. 8 Etos Kerja Indonesia
1. Kerja adalah rahmat : aku bekerja ikhlas penuh kebersyukuran
2. Kerja adalah amanah : aku bekerja benar penuh tanggung jawab
3. Kerja adalah Panggilan : aku bekerja tuntas penuh kejujuran
4. Kerja adalah Aktualisasi : aku bekerja keras penuh semangat
5. Kerja adalah ibadah : aku bekerja serius penuh kecintaan
6. Kerja adalah seni : aku bekerja cerdas penuh kreativitas
7. Kerja adalah kehormatan : aku bekerja tekun penuh keunggulan
8. Kerja adalah pelayanan : aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati.
174. Namun Kenyataanya karakteristik etos kerja bangsa Indonesia sekarang :
munafik;
tidak bertanggung jawab;
percaya pada takhyul;
lemah wataknya;
budaya loyo,
budaya instan.
Agar perkembangan etos kerja bangsa Indonesia dapat
berkembang, maka tidak ada salahnya bisa meniru ataupun
mengikuti prinsip-prinsip yang terapkan oleh etos kerja Bushido
dan etos kerja protestan.
175. Etos Kerja dalam Pandangan Teori sosial
Max Weber adalah orang pertama yang berhasil menunjukkan bahwa kaum
beragama, dalam hal ini kaum Protestan mempunyai etos kerja yang tinggi.
adanya korelasi positif antara sebuah sistem kepercayaan tertentu
dan kemajuan ekonomi, kemakmuran, dan modernitas.
Tokugawa Religion: The Cultural Roots of Modern Japan (1957)
menganalisis kemajuan Jepang, menjelaskan peranan nilai agama pramodern
itu dalam proses modernisasi.
Michael Novak dalam The Catholic Ethic and the Spirit of Capitalism
(1993) berhasil mengidentifikasikan dan menganalisis gagasan Katolik yang
relevan, bahkan menjadi fondasi sistem sosial, demokrasi, dan kapitalisme
dalam masyarakat bebas.
176. Etos Kerja Dalam Teori di Indonesia
Clifford Geertz yang datang meneliti ke Jawa pada tahun
1950-an membuat kesimpulan pertumbuhan ekonomi
dan pembaharuan Islam Di Indonesia Khususnya
Jawa berjalan secara beriringan.
Ahmad Janan Asifudin, dengan telaah psikologi, lagi-lagi
membuktikan bahwa agama Islam lebih dari cukup
untuk menjadi basis etos kerja Islami untuk
menghasilkan kemajuan.
177. kacamata sosiologi, Weber
Doktrin Protestanisme itu, melahirkan etos:
berpikir rasional,
berdisiplin tinggi,
bekerja tekun sistematik,
berorientasi sukses (material),
tidak-mengumbar-kesenangan-
hemat-dan-bersahaja (asketik),
serta menabung dan berinvestasi, yang menjadi
titik berangkat bagi kapitalisme di dunia modern.
178. Etos Kerja Kewiraswastaan (kesimpulan)
Etos kerja kewiraswastaan merupakan sebuah hakiki dari seorang
wiraswasta dan etos kerja akan menjadi kunci di dalam
keberhasilan jalan suatu usaha.
etos kerja menjadi acuan oleh wiraswasta di semua lini mulai dari
kemempuannya menjadi pimpinan, sampai mengelola usaha dan
bawahannya.
etos kerja sebagai panduan tingkah laku bagi sekelompok orang
atau sebuah institusi (guiding beliefs of a group or institution)
etos kerja sebagai doktrin kerja yang diyakini oleh seorang
wiraswasta sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara khas
dalam perilaku kerja mereka.
Editor's Notes
Saya jadian sama dia karena, saya nekad nembak dia. Seorang disabel bisa sukses karena menghilangkan rasa rendah dirinya.