SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
“Analisis Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit”
Artikel Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Nama : Aflita Anggraini
NIM : 43116110033
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya penulis dapat
menyelesaikan artikel yang berjudul “Analisis Perancangan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit”. Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa artikel ini masih jauh dari apa yang dikatakan
sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Walaupun
demikian, penulis berharap bahwa artikel ini dapat diterima.
Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian artikel ini.
Dan tak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih serta seiring do’a atas segala
amal baik dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.
Akhir kata semoga artikel ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, Desember 2017
Penulis
Aflita Anggraini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang kesehatan telah memiliki
otonomi dan bersifat swadana, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Dengan adanya
tuntutan swadana maka rumah sakit harus bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan
pembiayaan operasional rumah sakit. Hal ini disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan
yang tidak tepat akan berakibat pada inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit.
Hal tersebut dapat menjadi kendala jika informasi yang tersedia tidak mampu
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Kecanggihan
teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan sistem
yang terstruktur, handal dan mampu mengakodomodasi seluruh informasi yang dibutuhkan
yang harus dapat menjawab tantangan yang dihadapi.
Kenyataan yang dihadapi dilapangan menunjukkan lemahnya sistem informasi
manajemen yang dimiliki oleh pihak rumah sakit yang berakibat pada terjadinya inefisiensi
pengelolaan rumah sakit.Lemahnya sistem informasi manajemen membawa pengaruh secara
langsung pada kinerja sistem pengendalian manajemen, yang akan berakibat pada
melemahnya perencanaan dan sekaligus berkurangnya kontrol atas pelaksanaan operasional
rumah sakit. Jika perencanaan dan pengawasan atas kegiatan manajerial telah berkurang,
maka dapat dipastikan inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit akan terjadi, dan ini
akan dibuktikan dengan terjadinya kerugian pada pihak rumah sakit sebagai akibat lemahnya
manajemen rumah sakit.
1.2 Permasalahan
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi pengertian SIRS
fungsi,kebijakan,pengintegrasian SIRS dan lain sebagainya.
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
a. Maksud dari pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit adalah untuk
dapat menghasilkan suatu sistem informasi manajemen yang dapat memberikan
informasi secara akurat bagi pengambilan keputusan di tingkat manajemen.
b. Tujuan pengembangan tak lain adalah untuk :
1. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan
suatu nilai tambah bagi manajemen
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit
3. Memberikan dasar pengawasan bagi manajemen yang kuat dalam bentuk suatu
struktur pengendalian intern didalam sistem yang dikembangkan.
1.4 Manfaat
1. Meningkatkan produkifitas (mengurangi biaya, meningkatkan efektifitas)
2. Memperbaiki kualitas pelayanan
3. Menciptakan keunggulan berkompetisi
4. Mencapai tujuan strategis perusahaan
5. Reorganisasi dan reengineering
6. Pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif
7. Tanggapan secara Cepat atas kebutuhan konsumen dan perubahan dalam lingkungan
bisnis
8. Meningkatkan inovasi dan kreativitas
9. Memenuhi kebutuhan akan informasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Sistem
Manajemen yang modern yang ada saat ini berkembang dari suatu teori dan metode
ilmiah yang kompleks. Teori dan metode tersebut didasarkan pada pendekatan secara teknik-
teknik tertentu. Suatu teknik-teknik itu harus membuat suatu pemahaman tentang organisasi
secara keseluruhan, terstruktur dan terintegrasi satu sama lainnya. .
2.1.1 Definisi sistem
Suatu sistem yang dibangun dan dikembangkan untuk menunjang proses manajerial dan
proses operasional perbankan haruslah berdasarkan tatanan teknologi yang bersaing, yaitu
teknologi yang berbasis komputer. Untuk dapat mendefinisikan sistem ada dua penekanan,
yaitu :
1. Penekanan prosedur
Prosedur adalah suatu urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan
beberapa orang didalam satu atau lebih departemen yang berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2. Elemen atau Komponen
Suatu sistem berdasarkan penekanan pada elemem atau komponen adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran tertentu
dari suatu organisasi. Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan pengertian
sistem adalah sebagai berikut :
a) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran tertentu.
b) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan bertanggung
jawab memproses masukan sehingga menghasilkan keluaran.
c) Sistem adalah kumpulan (gabungan objek atau ide) yang saling terpadu untuk
mencapai tujuan tertentu.
d) Sistem adalah sesuatu yang mempunyai tujuan dan sasaran sebagai hasil akhir.
e) Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk
memenuhi suatu proses ataupun pekerjaan tertentu.
2.1.2 Komponen Sistem
Untuk membentuk suatu sistem ada beberapa komponen yang harus dimiliki, antara lain:
1. Perangkat keras/ hardware adalah komponen fisik berupa peralatan input, proses dan
output .
2. Perangkat lunak/ software adalah instruksi-instruksi yang membuat komputer sebagai
perangkat keras melakukan pekerjaan tertentu.
3. SDM/ brainware adalah user atau pengoperasi sistem.
4. Data adalah fakta-fakta, perkiraan-perkiraan, pendapat-pendapat yang belum memiliki
arti kegunaan.
5. Prosedur adalah instruksi-instruksi yang digunakan dalam mengoperasikan sistem.
2.1.3 Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh organisasi, sehingga informasi
ini sangat penting didalam suatu organisasi. Informasi yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Sumber dari informasi adalah data (kenyataan
yang akan menggabungkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata).
Beberapa definisi dari Informasi :
1. Informasi adalah data yang telah diberikan pengertian dan konteks kegunaannya serta
dikomunikasikan kepada pengguna yang membutuhkannya sebagai keputusan.
2. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi pemakai dalam mengambil suatu keputusan.
3. Informasi sebagai data yang telah diolah dapat berupa gambar, teks, dokumen dan
suara yang telah diorganisasikan dan memiliki makna.
4. Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang
lebih berarti dari suatu kejadian.
2.1.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan, pengolahan, transakssi harian, pendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi serta penyediaan laporan-laporan yang diperlukan.bagi
pihak luar tertentu.
Sistem informasi adalah system yang menyediakan informasi yang sepesifik yang
mendukung proses pengambilan keputusan pada setiap tingkatan organisasi.
Sistem informasi adalah seperangkat tata cara,metodologi,organisasi,perangkat
lunak,dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk memasukkan dan mengambil kembali data
yang dibutuhkan untuk menjalankan dan mengelola organisasi.
2.1.5 Konsep Dasar Analisis Sistem
Analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada, termasuk
mendiagnosa masalah dan memberikan solusi penyelesaian.Adapun langkah-langkah
menganalisis sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada
2. Memahami kerja sistem yang ada
3. Membuat laporan hasil analisis
2.1.6 Konsep Dasar Perancangan Sistem
Perancangan sistem dimaksudkan untuk menghasilkan sistem informasi baru yang
benar-benar dapat menjalankan semua aktifitas dengan baik sehingga dapat menghasilkan
suatu hasil yang digunakan sesuai dengan tujuan.
Perancangan sistem informasi adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
system, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang
bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
2.1.7 Komponen Sistem Informasi
1. Blok masukan,terdiri dari kombinasi prosedur,logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.Komponen ini
merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.
2. Blok keluaran,merupakan produk dari system informasi berupa informasi yang
berkwalitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta
semua pemakai system.
3. Blok teknologi,merupakan toolbox untuk menerima masukan,menjalankan
model,menyimpan dan mengakses data,menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian system secara keseluruhan.Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama,yaitu teknisi,hardware dan software.
4. Blok basis data,merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya,tersimpan di hardware computer dan digunakan software untuk
memanipulasinya .Terdapat 3 hal penting terkait basis data,yaitu data yang
diorganisasi dalam bentuk basis data,simpana permanen untuk basis data tersebut,dan
perangkat lunak yang digunakan untuk memanipulasinya.
5. Blok kendali,merupakan mekanisme yang dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak system dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat teratasi.
2.1.8 Jenis-jenis Sistem Informasi
1. Sistem pengelolaan transaksi,adalah system informasi terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
dan inventarisasi.
2. Sistem otomasi perkantoran,system yang dipakai untuk menganalisis informasi
sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan
cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan
dengan organisasi dan kadang-kadang dengan di luar itu.
3. Sistem kerja pengetahuan,adalah system yang mendukung para pekerja professional
seperti ilmuan,insinyur dan doctor dengan membantu mereka menciptakan
pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkonstribusikannya ke organisasi
atau masyarakat.
4. Sistem informasi manajemen,merupakan system yang menghasilkan informasi untuk
kepentingan manajerial atau proses-proses manajemen organisasi.
5. Sistem pendukung keputusan,merupakan system informasi terkomputerisasi di atas
system informasi manajemen yang lebih menekankan pada fungsi mendukung
pengambilan keputusan di seluruh tahap-tahapnya.
6. Sistem pakar dan kecerdasan buatan,merupakan system yang menggunakan
pendekatan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya
lewat pengguna bisnis dan secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan
seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang alami dalam suatu organisasi.
2.2 Pembangunan Sistem dan Perangkat Lunak
2.2.1 Pembangunan Sistem
Secara umum sistem informasi rumah sakit akan dibagi dalam tiga golongan besar yaitu :
1. Front Desk Modules
Modul ini adalah modul yang digunakan oleh bagian front desk untuk registrasi dan
menangani tagihan kasir. Modul ini terdiri dari sub modul yaitu :
a. Registration (Pendaftaran)
 Registration pasien baru dan pasien langganan dengan berdasarkan nomor medical
record.
 Registrasi untuk klinik dan instalasi
 Payment Methods (Cara pembayaran)
 Cash (pembayaran tunai)
 Discharges/Discount
 Incoming & Outgoing Patient /days /weeks /months (Masuk Keluar Pasien /hari
/minggu /bulan)
 Patient Identification
 Report (laporan)
b. Outpatient (Rawat Jalan)
 Set Doctors Schedules (Jadwal Dokter)
 Set Appointment: Add, Up-Date & Cancel (Pengaturan Perjanjian dokter)
 Medical Record Request
 Medical Record Pasien
 Report (Laporan)
c. Inpatient (Rawat Inap)
 Room Registration (Pemesanan Kamar)
 Medical Consumable and Disposable (Pemakain Obat-obatan dan atat-atat kesehatan)
 Room Patient (Kamar Pasien)
 Kelas kamar
 Medical Record Pasien
 Report (Laporan)
d. Billing Modules
 Invoice/Billing berdasarkan personal, penjamin atau kombinasi
 Cashier management
 Cash Receipt (Nota Penerimaan Kas)
 Invoice (Bukti Faktur)
 Cash Receipt /days /weeks /months (Penerimaan Kas /hari /minggu /bulan)
 Report (laporan)
2. Medical Record Module
Modul medical record adalah modul yang digunakan oleh suster atau dokter bagian
poli/installasi untuk menginput data medik pasien dan kemajuan yang dialami oleh pasien
selama proses pengobatan.
 Medical Record Input data
 Medical Record Analisa and Tracking (Pencarian Data Kesehatan)
 Report (Laporan)
 Medical Record (Data Kesehatan Pasien)
3. Utility Modules
Modul utility adalah modul yang akan digunakan oleh administrator rumah sakit untuk
memberikan akses kepada user untuk mengakses aplikasi berdasarkan installasinya, Dengan
adanya modul ini, keamanan data rumah sakit akan lebih terjamin dan dapat meminimalkan
terjadi unauthorized user di dalam pemakaian aplikasi (database security) Modul ini
digunakan sebagai master database pada seturuh installasi (database administration) yang
terdiri dari:
 Master Pasien
 Master staff (karyawan / dokter / manajemen)
 Master persediaan/Obat/farmasi
 Master Ruang/kelas
 Master Pelayanan /poli/installasi
 Master Lain-lain
 Pemberian akses untuk semua user Rumah sakit dalam mengakses aplikasi
2.2.2 Pembangunan Perangkat Lunak
Pembangunan perangkat lunak akan diarahkan pada pengembangan sistem berbasis
client-server. Database utama yang akan menjadi mesin utama program ini adalah database
yang berkemampuan tinggi.
Berikut ini ada teknologi pendukung yang digunakan untuk membangun Sistem Informasi
Rumah Sakit :
 Microsoft Networking with TCP/IP
 Microsoft Windows 2000 Server
 Microsoft SQL Server 2000 Enterprise
 Microsoft Visual Basic 6 / ASP / PHP
 Seagate Crystal Enterprise Report
 Microsoft Office XP/2003
 Larahis Src System 10.1.8.175
 HOPE System
2.2.3 Pembangunan Sistem Jaringan dan Perangkat Keras
A. Usulan Topologi (Struktur) Jaringan
Karena kompleksitas akses data tidak begitu besar, maka struktur topologi jaringan komputer
yang dirancang adalah struktur topologi Multi Star dengan beberapa pertimbangan :
1. Struktur ini lebih mudah diimplementasikan, sehingga perancangan perangkat lunak
aplikasi juga tidak terlatu rumit.
2. Struktur ini lebih mudah dipelihara, sehingga upaya pemeliharaan yang ditempuh
tidak begitu rumit.
3. Sistem dengan struktur topologi ini relatif lebih aman daripada sistem jaringan dengan
struktur topologi yang lain.
B. Pembagian Kerja dalam Sistem Jaringan Komputer
Sebenarnya, teknologi yang dianut dalam sistem Jaringan komputer ini adalah teknologi
Client-Server (yang retatif masih sangat baru), yang memperlakukan masing – masing
komputer sebagai client (peminta data) sekaligus sebagai server (pemberi data). Untuk
mewujudkan teknologi ini diperlukan sebuah teknologi lanjut yang disebut Sistem Tersebar
(Distributed System) dan sistem basis data Tersebar (Distributed Database System). System
jaringan kerja dalam yang menggunakan teknologi Client-Server ini memiliki beberapa
keunggulan. Antara lain adalah independensinya.
Artinya, apabila salah satu terminal rusak (down), maka hal ini tidak berpengaruh besar
terhadap terminal-terminal yang lain, sehingga system relatif dapat berjalan normal.
Sementara apabila menggunakan teknologi centralized server, maka apabila server rusak,
maka system akan tidak bisa digunakan seluruhnya.
2.2.4 Pembangunan Sumber Daya Manusia
Untuk dapat mengoperasikan perangkat yang ada diperlukan sumber daya manusia yang
dapat diandalkan untuk mengoperasikan sistem yang akan dibangun.Pengembangan
sumberdaya manusia menjadi hal yang sangat penting, mengingat komputer adalah benda
mati, informasi yang dihasilkan akan memberikan nilai jika komputer tersebut dioperasikan
dengan benar.
- Ruang Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pembuatan Program Sistem Informasi Rumah Sakit ini mencakup kegiatan-
kegiatan yang dirinci seperti di bawah ini :
1. Mengumpulkan, mempelajari, dan memahami perundangan, peraturan, ketentuan,
pedoman dan petunjuk tentang penyusunan data rumah sakit.
2. Mengumpulkan contoh-contoh dokumen manajerial rumah sakit termasuk medical
record dari tahun yang telah lalu dan sedang berjalan sehingga diperoleh gambaran
mengenai keadaan dewasa ini.
3. Mengadakan survei terhadap sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam
manajemen di rumah sakit, untuk mengenali permasalahan yang ada dewasa ini
dengan harapan bahwa permasalahan ini dapat diatasi oleh Sistem Informasi
Manajemen yang hendak dikembangkan.
4. Menyusun perangkat lunak sistem informasi Manajemen di lingkungan rumah sakit.
5. Menyusun layar interaksi yang bagi operator sistem terasa akrab, sederhana, dan
mudah ditangani (User’s Friendly).
6. Menyusun spesifikasi teknis perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan
perangkat lunak yang dikembangkan.
7. Menyusun petunjuk operasi (manual guide) sistem yang sederhana dan mudah
dipahami.
8. Mengusulkan garis besar program pengenalan sistem dan pelatihan sumber daya
manusia yang akan menangani Sistem Informasi Rumah Sakit.
9. Melaksanakan program pengenalan sistem dan pelatihan sumber daya manusia secara
terbatas yang dimaksudkan agar Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRs) ini dapat
segera beroperasi.
2.2.4 Gambaran Sistem
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan Sistem Informasi Komputerisasi untuk
Kebutuhan rumah sakit, Ruang Lingkup sistem Aplikasi ini telah menyeluruh dari mulai
Pelayanan dalam hal ini Sistem Informasi Rumah Sakit serta sarana manajemen dalam
pengambilan keputusan.
SIRS dibuat sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan akan adanya sistem Informasi
untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang handal dan terintegrasi serta menyeluruh
dengan pendekatan pada kebutuhan langsung di lapangan. Sehingga dengan adanya SIRS ini
kebutuhan akan adanya informasi yang cepat, tepat, handal serta murah dapat dilakukan baik
informasi billing (keuangan) ataupun riwayat medical record pasien, hal ini akan sangat
membantu para manajer dalam menentukan kebijaksanaan praktis maupun strategic dalam
mengelola rumah sakit. Diagram Cakupan Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit.
Secara garis besar SIRS mempunyai dua fungsi yaitu :
I. Sistem Informasi Pelayanan Rumah Sakit
II. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Dimana kedua fungsi itu saling berkait dan saling melengkapi sehingga pada akhirnya
akan membuat sistem yang terintegrasi dan menjadi sistem yang handal. Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) dikembangkan berdasarkan seluruh fungsi pelayanan rumah sakit yang
ada. Fungsi-fungsi tersebut adalah : Fungsi Informasi Unit Pelayanan, Fungsi Registrasi
Pasien, Fungsi Pelayanan Penunjang Kesehatan, Fungsi Pengendalian Obat-obatan dan
Material, Fungsi Keuangan dan Fungsi Rekam Medik.
SIRS menggunakan teknologi Intranet/Internet, hal ini dibuat dengan tujuan memudahkan
para pemakai (User) dalam mengoperasikannya sehingga user dapat mengoperasikan sistem
ini dengan menggunakan Browser dan data billing pasien dimungkinkan untuk dapat
disambungkan ke internet jika infrastuktur telah tersedia, dengan demikian pasien/keluarga
pasien dapat melihat billing dari luar rumah sakit dengan menggunakan Internet. Sistem
Informasi Rumah Sakit berfungsi sebagai pengendali jalannya kinerja rumah sakit.
SIRS Terpadu ini adalah sebuah sistem informasi berbasis komputer yang terintegrasi
(terpadu) yang berfungsi sebagai pengendali jalannya kinerja rumah sakit yang menyatukan
banyak proses dalam pelayanan konsumen. Proses-proses yang dipadukan di sini antara lain
adalah :
1. Pendaftaran
SIRS menyediakan Fasillitas yang mudah serta efiesien dalam melakukan pencatatan
pendaftaran, dalam Sistem ini pendaftaran dibagi 2 (dua) yaitu :
i. Registrasi : Untuk keperluan UGD, Rawat Jalan serta pelayanan Penunjang Medis
ii. Admission : Pendaftaran khusus untuk pasien Rawat Inap
Fasilitas Pendaftaran disediakan untuk melayani pasien baru dan pasien lama, khusus
untuk pasien baru disediakan form isian data pasien yang akan dimasukan kedalam database
serta diberikan nomer medical Record secara otomatis.Pasien lama tidak pertu mengisi data
lagi yang diperlukan jadi pasien lama hanya tinggaI, memesan pelayanan yang diperlukan
saja.Sistem akan On-line dari Pendaftaran ke pelayanan yang dimaksud dan membentuk
Antrian di pelayanan tersebut dengan menggunakan methode FIFO (First In First Out).
2. Pelayanan
SIRS mendata semua kegiatan yang dilakukan pada saat pelayanan diberikan dari muiai
Diagnosa sarnpai Pengobatan yang diberikan. Setiap tindakan yang mempunyai tarif akan
otomatis ditampilkan tarif dari tindakan tersebut sehingga apabila pasien telah selesai
melakukan tindakan, maka billing pasien langsung dapat di peroleh.
Dalam Sistem ini tarif dibagi menjadi 2 yaitu tarif rumah sakit serta tarif Dokter, sehingga
perhitungan pendapatan Dokter dapat langsung diperoleh setiap dokter selesai melakukan
pelayanan.
Adapun jenis-jenis Pelayanan dibagi seperti beikut ini :
a. UGD
Modul ini digunakan untuk mengelola daftar pasien yang berkunjung, termasuk daftar
riwayat kesehatan pasien, pencatatan pemeriksaan dan tindakan kepada pasien serta
dilengkapi dengan fasititas penanganan operasi/bedah kecil. Modul ini juga dilengkapi
dengan fasititas pencatatan tindakan dan hasil pembedahan, serta laporan-laporan yang
menyangkut pelayanan emergency dan tindakan pembedahan laporan morbiditas, mortalitas
serta laporan komplikasi pasien.
b. Rawat Jalan
Modul ini digunakan untuk mengelola daftar pasien yang berkunjung, termasuk daftar
riwayat kesehatan pasien, pencatatan pemeriksaan dan tindakan kepada pasien. Modul ini
juga dilengkapi dengan laporan-laporan menyangkut pasien yang berkunjung dan diagnosa
penyakit, rujukan dan obat yang telah diberikan.
c. Rawat Inap
Modul ini digunakan secara khusus untuk menangani pasien rawat inap, dimulai sejak
pasien masuk sampai pasien keluar kembali. Modul ini terdiri dari lima (5) modul yaitu:
- Sub Modul Register, sub modul ini digunakan untuk mengolah dan mencatat tentang
pasien yang masuk, pindah dan keluar, pada sub modul ini juga akan dicatat beberapa
informasi mengenai pasien yaitu menyangkut biografi pasien, demografi, penanggung
jawab medis pasien.
- Sub Modul Data Perawatan, sub modul ini digunakan untuk mencatat data pasien atas
tindakan-tindakan perawatan yang diberikan. Pencatatan tersebut antara lain
menyangkut denyut nadi, suhu badan, tekanan darah, pernafasan dan lain-lainnya.
Pada sub modul ini juga akan dicatat Riwayat Penyakit, Pemeriksaan Jasmani,
Tindakan, Pengobatan (farmasi), Laboratorium, Gizi, Radiologi dan lnstruksi Dokter
serta Catatan-catatan Evaluasi untuk menuju kearah penyembuhan.
- Sub Modul Pengendalian Ruangan dan Tempat Tidur, sub modul ini digunakan untuk
mengatur dan mengendalikan penggunaan ruangan dan tempat tidur di rumah sakit.
- Sub Modul Biaya-biaya Keperawatan Lainnya, sub modul ini digunakan untuk
mencatat data-data mengenai biaya keperawatan lainnya yang belum tercakup. Biaya-
biaya tersebut misaInya pemakaian perawatan, oksigen, fasilitas tambahan dan lain-
lainnya. Untuk biaya seperti ruang/tempat tidur, dokter, tindakan, pemeriksaan
penunjang medis dapat secara langsung tercatat pada saat tiap kegiatan di[akukan.
- Sub Modul Laporan Manajemen Pelayanan Rawat Inap, Sub modul ini digunakan
untuk menghasilkan laporan-laporan yang berhubungan dengan manajemen
pelayanan rawat inap, seperti: laporan pasien masuk dan keluar dengan kondisi
terakhir, laporan harian diagnosa pasien rawat inap perbangsal serta laporan-laporan
lainnya.
d. Bedah
Manajemen Bedah dicatat datam Modul ini, dan modul ini terhubung dengan ruang
perawatan Untuk Pemesanan dan Persiapan Bedah, sementara Administrasi dibedah terdiri
dari Laporan Bedah serta Laporan Paska bedah dan Rujukan Ke Penunjang Medis Pada Saat
Bedah dilakukan.
e. ICU
Sistem ICU terpisah dari sistem Rawat Inap karena dalam pengelolaannya
mempunyai manajemen tersendiri.
3. Rekamedis
Informasi rekam medik dapat dikelompokkan kedalam tiga (3) kelompok data yaitu : data
master pasien, data akuntansi pasien serta data akuntansi Rumah Sakit. Dari kelompok data
tersebut dapat di perinci lagi menjadi kelompok-kelompok kecil data yaitu:
i. Data mengenai identitas pasien, berisi informasi mengenai biografi pasien,
demografi, penanggung jawab medis dan keuangan pasien.
ii. Data mengenai status pelayanan, berisi informasi mengenai tanggal kunjungan,
dokter yang menangani, status diagnosa terakhir.
iii. Data mengenai catatan kesehatan (rekam medik), berisi informasi mengenai
riwayat penyakit dan kesehatan pasien, hasil pemeriksaan (konsultasi, fisik,
penunjang medis dll), diagnosa, tindakan-tindakan dan instruksi yang diberikan
oleh dokter, perjalanan penyakit dan perawatan serta obat-obatan yang diberikan.
iv. Data mengenai biaya layanan, berisi informasi mengenai tabel-tabel biaya
pendaftaran, konsultasi, tindakan dokter dan keperawatan, pemeriksaan penunjang
medis, pemakaian obat dan pemakaian peralatan.
4. Farmasi/Apotik
Manajemen Farmasi dilakukan dengan menggunakan On-Line Sistem baik untuk
pengeluaran ke Pasien melalui resep yang dikirim secara On-line dari Dokter maupun pada
saat permintaan Persediaan ke Gudang. Dalam Sistem SIRS ini pelayanan Resep sudah
lengkap termasuk resep obat racikan yang akan mengurangi persediaan di Installasi Farmasi.
5. Inventory
Modul ini berisi tentang Persediaan Gudang dan Depo, dari mulai pendataan pembelian,
pendataan pengeluaran barang, kegunaan, jumlah persediaan yang ada, dll. Untuk pembelian
barang didalam sistem ini juga tercakup daftar supplier (pemasok), harga, masa kadaluarsa
obat (expire date) dari masing-masing obat/barang dan berapa lama proses pengiriman obat
(lead time) dari mulai dipesan sampai dengan tiba ke gudang rumah sakit. Detail dari modul
ini terdiri dari :
- Data Pemasok
- Order Pembelian
- Invoice
- Laporan Pengadaan Barang
- Data Gudang / Depo
- Posisi Stock Awal
- Permintaan barang
- Barang Ketuar
- Barang Masuk
- Laporan Stock Barang
6. Keuangan
Sistem Keuangan SIRS dimulai dari Billing Pasien, Penagihan dan Akuntansi. Modul ini
digunakan untuk menghitung segala Aktifitas Pasien di rumah sakit yang berhubungan
dengan keuangan, modul ini bersifat on-line disemua lini sehingga perhitungan biaya dapat
dilakukan dengan cepat dan terpusat. Menu billing dapat di monitor setiap saat oleh petugas
yang berwenang, dan modul ini berakhir di penagihan akhir pasien.
Modul ini juga on-line kemodul Akuntansi khususnya di AR (Account Receivable)
sehingga untuk kepertuan administrasi keuangan tidak pertu ada entry ulang, petugas
keuangan tinggal melakukan posting data. Yang termasuk dalam modul ini adalah :
- Perhitungan Beban Biaya
- Pembayaran di Kasir
- Pengembalian Deposit /Uang Muka oleh Bendahara
7. Akuntansi
Modul ini akan dibagi tagi menjadi tujuh (7) bagian sub modul yang terdiri dari :
1, Modul Pembelian Barang
Modul ini digunakan untuk mengelola proses pembelian item yang terdiri dari persediaan
inventory untuk rumah sakit, fixed asset dan jasa.
3 Modul Bank
Modul ini digunakan untuk mengelola proses penerimaan dan pengeluaran kas/bank,
termasuk proses rekonsiliasi transaksi kas/bank.
4 Modul Account Receivable
Modul ini digunakan untuk mengelola pengawasan piutang rumah sakit.
5 Modul Account Payable
Modul ini digunakan untuk mengelola transaksi hutang rumah sakit.
6 Modul Fixed Asset
Modul ini digunakan untuk mengelola proses perubahan yang terjadi pada fixed asset rumah
sakit.
7 Modul General Ledger
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengkonsolidasikan data-data akuntansi dari sub
modul-modul lainnya didalam modul akuntansi dan keuangan agar dapat menghasilkan
laporan keuangan.
8 Modul Laporan Akutansi dan Keuangan
Modul ini digunakan untuk melihat dan menghasilkan laporan akuntansi dan keuangan rumah
sakit yang bersifat menajerial untuk kepentingan pihak manajemen. Penampilan dari laporan
ini akan lebih banyak diarahkan pada bentuk laporan statistik ataupun grafik.
2.2.6 Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
A. Manfaat Umum
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan :
a. Efisiensi.
b. Kemudahan.
c. Standard praktek kedokteran yang baik dan benar.
d. Dokumentasi yang Auditable dan Accountable.
e. Mendukung Pemasaran Jasa RS : Mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya,
bahkan gengsi pelayanan.
f. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit.
g. Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit.
h. Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya,
antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMSOSTEK,
Instansi/Perusahaan pemberi jaminan karyawannya, ASKES, dll.
i. Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit.
Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya
a. Fungsi Pelayanan dan Informasi
b. Fungsi Perawatan (medical care)
c. Fungsi Penunjang/Supporting
d. Fungsi Administrasi dan Keuangan
e. Fungsi Pengawasan, dll
Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam rumah sakit
Contoh :
1. Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat mengetahui secara real
time pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
2. Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
3. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Apotik/Farmasi dalam
hal Resep Online dan informasi lainnya.
4. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Laboratorium,
Radiologi, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya
5. Meningkatkan pendapatan rumah sakit.
B. Manfaat Operasional
Peranan operasional sistem informasi dalam rumah sakit antara lain :
1. Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan adalah
kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual
pengerjaaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan
sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja. Kecepatan
ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat. Pada awal pemasangan SIM, ketika
aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika
komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang
tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
2. Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual
orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut
cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM.
SIMRS juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu.
Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan
menolaknya, SIMRS juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien
yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
3. Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di
setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka
dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas
mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal
makalah ini merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
4. Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya
pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan
administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan
perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga
memudahkan analisa mereka.
5. Peningkatan Efisiensi
Penggunaan SIM-RS yang terintegrasi dengan baik, dapat meningkatkan efisiensi
pelayanan kepada pasien dan pihak RS. Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah
klerikal, sekarang beban pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu
konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada
umur tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh,
sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.
Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang-
ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya tinggal memasukan
data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk
ditanda-tangani perawat.
6. Kemudahan pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting.
Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit
sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
C. Manfaat Manajerial
1. Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi
yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend
berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang
diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIM, informasi yang
disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut
sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya
waktu untuk mengambil keputusan.
2. Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari
mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita
ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga
tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
3. Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan
berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data
populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada
kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
D. Manfaat Organisasi
1. Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan
waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal
seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai
contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit
layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun
tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat
untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat
penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga
pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit,
karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat dihitung berdasarkan
data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data tersebut
menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali
data yang salah dimasukkan.
2. Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang
digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif
tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada,
data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga
manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat
dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang
dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut
mengawasi proses tersebut.
3. Koordinasi antar unit (Team working)
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit
layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang
digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut,
unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila
hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.
4. Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau
perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut
terjadi dengan sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang
kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha
mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya
adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
5. Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi
meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem
manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka
dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya
dicetak. Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak
yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik RS / Pemerintah.
Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS tersebut akan diserahkan kepada konsultan,
maka kewajiban dan tanggung-jawab konsultan sebagai mitra kerja RS adalah harus secara
profesional memberikan data dan analisa yang obyektif dan berupaya maksimal untuk
keberhasilan implementasi SIMRS.
Sistem Informasi Manajemen RS yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi RS
antara lain :
a) Pengelolaan sistem manajemen RS yang terpadu dan terkontrol.
b) Memberikan jawaban akan tuntutan kualitas layanan RS.
c) Teknologi informasi diharapkan bisa memberikan solusi-solusi terhadap masalah
kerumitan birokrasi dan transparansi serta meningkatkan produktivitas dan kualitas
layanan dalam hal efektivitas, efisiensi, fleksibilitas dan kecepatan sehingga
terciptanya manajemen operasional RS sakit yang bersih, akuntabel dan mampu
memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat dan stakeholder-nya.
Pendidikan masyarakat dan akses informasi tentang kesehatan yang semakin tinggi
menyebabkan tingginya tuntutan kebutuhan kesehatan. Guna memenuhi tuntutan pelayanan
kesehatan tersebut, maka komputerisasi sangat dibutuhkan di rumah sakit untuk menghindari
kesalahan yang tidak diinginkan seperti redudansi data, unintegrated data, human eror, dan
terlambatnya informasi mengingat faktor kesehatan sangat penting bagi seseorang. Sistem
informasi rumah sakit (SIRS) secara garis besar mempunyai dua fungsi yaitu sistem
informasi pelayanan rumah sakit dan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).
Kedua fungsi tersebut saling terkait dan saling melengkapi sehingga pada akhirnya akan
membuat sistem yang terintegrasi dan handal.
Dari semua peranan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit berbasis komputer
tersebut, akan berpengaruh pada meningkatnya produktivitas kinerja tenaga medis dan staff
administrasi di rumah sakit serta meningkatkan atau memudahkan pelayanan kesehatan
sehingga kini hampir seluruh rumah sakit telah dilengkapi dengan teknologi komputerisasi
dalam sistem informasi rumah sakitnya.
BAB III
METODE PENELITIAN/METODE KERJA
3.1 Metodologi Kerja
Dalam bagian ini akan diuraikan metode kerja dan pembagian kerja yang akan dipakai dalam
perekayasaan perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terpadu ini.
3.1.1 Survei dan Analisis Sistem
 Survei Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini, yang akan dikerjakan adalah mengamati kondisi sistem yang akan
diimplementasikan ke dalam sistem berbantuan komputer. Yang akan diamati dalam survei
ini adalah kebutuhan sistem dalam bentuk perangkat lunak, perangkat keras, dan kebutuhan
sumber daya manusia dalam sistem.
 Analisis Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini yang dikerjakan adalah menganalisa apa yang dibutuhkan oleh sistem.
Perangkat bantu (tools) yang dipakai untuk menganalisa kebutuhan sistem ini adalah Peta
aliran (Flow Map) dan Bagan Alir Data (Data Flow Diagram). Hal yang dianalisis pada tahap
ini adalah :
a. Kebutuhan Perangkat Keras
b. Aliran Informasi yang diperlukan
c. Tingkat kebutuhan operator system
3.1.2 Perancangan Sistem
Pada tahap ini, sistem informasi manajemen Rumah Sakit yang akan dibuat dirancang
sedemikian rupa sesuai dengan hasil analisis sistem yang telah dilakukan pada tahap
sebelumnya. Pada proses perancangan ini, hal yang perlu diperhatikan adalah adanya fungsi –
fungsi kendala sebagai berikut :
a. Teknologi, harus diperhatikan pula hambatan – hambatan teknologi yang ada.
Maksudnya, teknologi yang diterapkan haruslah yang tepat guna.
b. Daya dukung sumber daya manusia, perlu diperhatikan daya dukung sumber daya
manusia yang ada. Maksudnya, apabila untuk tenaga – tenaga tertentu diperlukan
keahlian sampai tingkat tertentu, maka hal ini harus diberi perhatian khusus.
c. Biaya implementasi, tentu saja harus diupayakan pembuatan sistem dengan menekan
harga seefisien mungkin. Karena efisiensi adalah hal mutlak yang harus diperhatikan
pada sebuah sistem informasi.
Yang dilakukan pada proses perancangan ini adalah :
 Perancangan Basis Data
 Perancangan Proses
 Perancangan Logika Program
 Perancangan Sistem Jaringan Komputer
 Perancangan Materi Pelatihan
Berdasarkan performansi sistem yang telah dispesifikasikan di atas, menurut
keragaman informasi yang diminta, maka akan dibangun sebuah struktur sistem yang
memadai. Struktur ini retatif amat rumit, sebab keterkaitan data dan informasi yang harus
dikelola amat kompleks dan spesifik.
Secara teknis Sistem ini dipecah lagi menjadi dua buah subsistem, yakni sistem
Manajemen Basis Data dan Sistem Jaringan Komputer, berikut penjelasannya :
1. Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem Manajemen Basis Data adalah sebuah Subsistem yang digunakan untuk
mengelola basis data yang memuat semua informasi yang akan disajikan. Menurut spesifikasi
masalah yang ada, maka manajemen basis data akan dilakukan dengan cara mengelompokkan
sesuai dengan spesifikasi performansi yang tersedia. Misalnya, data dan informasi tentang
apotek akan dikelola tersendiri. Sementara, data tentang keuangan, misalnya, juga akan
dikelola sendiri. Kemudian secara bersama – sama akan diintegrasikan dalam sebuah sistem
komputer yang terpadu.
2. Subsistem Jaringan Komputer
Subsistem Jaringan komputer adalah subsistem perangkat lunak yang bertugas khusus
untuk menangani proses komunikasi data antar komputer yang terkait dalam satu jaringan
komputer. Subsistem ini sebenarnya adalah subsistem perantara dari sistem kerja dasar dan
sistem perangkat lunak aplikasi Sistem Informasi Manajemen rumah sakit. Perancangan
subsistem jaringan komputer yang baik akan menjamin akurasi data, kemanan, dan keandalan
data.
3.1.3 Perancangan Basis Data
Mengingat implementasi sistem, yang menggunakan teknologi sistem Rumah Sakit,
maka basis data akan dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan teknologi ilmu
komputer yang mutakhir, agar dapat menanganinya. Data akan diatur sedemikian rupa
sehingga masing – masing terminal kerja yang berjauhan letaknya sekalipun dapat
berhubungan dengan baik.
Tiga tipe data yang terakhir akan ditangani khusus oleh ahli – ahli teknologi
informatika yang berpengalaman datam bidang tersebut, mengingat tipe komunikasi basis
data tersebut adalah tipe yang menggunakan teknologi basis data yang retatif canggih.
3.1.4 Pengujian dan Koreksi
a. Pengujian
Program yang telah selesai dibuat diujicobakan apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan atau belum. Uji coba dilakukan dengan cara menjalankan program
aplikasi yang dirancang pada sistem yang sesungguhnya sementara sistem yang lama
tetap berjalan. Dengan demikian dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi. Apabila belum sesuai maka akan dilakukan proses perbaikan dan koreksi.
b. Perbaikan dan Koreksi
Perbaikan dan koreksi adalah proses yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari
langkah pengujian. Proses koreksi sebenarnya dilakukan agak paralel dengan proses
pengujian. Maksudnya, selama uji coba, kesalahan (terutama kesalahan kecil) selalu
akan diusahakan langsung dikoreksi.
3.1.5 Implementasi
Setelah sistem telah dirasa cocok, baru kemudian sistem informasi yang dibuat
dipasang di tempat yang telah dispesifikasikan. implementasi ini metiputi proses instalasi
perangkat keras, proses instalasi perangkat lunak pendukung, proses instalasi jaringan
komputer, dan proses instalasi perangkat lunak aplikasi. Yang dimaksud perangkat lunak
aplikasi di sini adalah Perangkat Lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Terintegrasi di Lingkungan rumah sakit.
3.1.6 Pelatihan
Materi :
- Pelatihan Penggunaan Peralatan
Yang akan dilatihkan dalam materi ini adalah prosedur pemakaian peralatan dalam
pengoperasian sistem. Peralatan yang akan diajarkan pemakaiannya adalah :
a. Komputer Desktop
b. Sistem Jaringan Komputer
- Pelatihan Penggunaan Perangkat Lunak Bantu
Pelatihan perangkat lunak bantu ini ditujukan agar pemakai terbiasa dengan perangkat
lunak penunjang operasional perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
terintegrasi.
- Pelatihan Penggunaan Perangkat Lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit Terintegras
Materi pelatihan ini adalah cara – cara menggunakan Perangkat lunak Sistem
Informasi Manajemen Tersebar yang dirancang. Meliputi segata hal penggunaan, perawatan
sistem dan entri data baru.
- Pelatihan Trouble Shooting
Materi pelatihan dalam topik ini adalah bagaimana mengambil langkah – langkah
pendahuluan apabita system “down”. Kekacauan sistem masih mungkin terjadi. Yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana cara menangani kekacauan sistem semaksimal mungkin
sehingga kehilangan data diusahakan sekecil mungkin. (Bahkan akan dirancang sistem
penyimpanan data yang sangat handal, dengan menggunakan teknologi informatika mutakhir,
sehingga resiko kehilangan data akan sangat kecil).
3.1.7 Pemeliharaan
Pemeliharaan system akan dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati
terhitung dari instalasi pertama kali.
- Pemeliharaan Perangkat Lunak
Pemeliharaan perangkat lunak yang akan kami lakukan antara lain adalah :
a. Mengoptimalkan sistem sesuai dengan volume data (apabila data bertambah karena
diremajakan, tentu akan memerlukan strategi yang berbeda untuk menanganinya)
b. Membersihkan sistem dari item-item yang mengganggu (seperti misalnya virus
komputer, file-file temporer yang tidak diperlukan, dan sebagainya)
- Pemeliharaan Perangkat Keras
Hal – hal yang akan dilakukan dalam pemeliharaan perangkat keras adalah :
a. Pemeriksaan Kinerja Perangkat Keras
dilakukan dengan melakukan on-road testing secara keseluruhan dengan diamati
unjuk kerjanya.
b. Perbaikan Perangkat Keras apabila diperlukan
- Struktur Organisasi
Organisasi personalia dalam pengembangan sistem informasi manajemen di Rumah
Sakit terdiri dari:
1. Penanggung jawab proyek
2. Ketua proyek
3. Manajer operasional
4. Konsultan senior
5. Nara sumber
Tim yang akan dilibatkan dalam proyek pengembangan ini terdiri atas tiga tim utama
dan satu tim pendukung yaitu:
1. Tim sistem analis & ahli manajemen rumah sakit (kesehatan)
2. Tim pengembangan program
3. Tim Instalasi sistem jaringan
4. Tim administrasi di kantor
Masing-masing tim akan dipimpin oleh orang yang berkompeten dibidangnya.
Keseluruhan kerja tim akan diawasi oleh satuan pengendali yang beranggotakan perwakilan
dari pihak rumah sakit, dan bertugas untuk mengawasi jalannya kegiatan dan bertindak
sebagai narasumber utama atas sistem yang berlaku di rumah sakit.
- Jadwal Pelaksanaan
Jangka waktu yang dibutuhkan datam mengembangkan sistern informasi manajemen
rumah sakit di rumah sakit sesuai dengan tahap pengerjaan baik di kantor maupun
dilapangan. Adapun rencana jangka waktu pengerjaan akan dilakukan dengan tahapan
pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Survey pendahuluan 1 (satu)bulan
2. Penelitian dan pengembangan sistem 1 (satu)bulan
3. Pembangunan sistem informasi 1 (satu)bulan
4. Imptementasi 1 (satu)bulan
5. Pemeliharaan sistem & Jaringan periodik
Lokasi pengerjaan akan dilakukan di dua tempat yaitu di Lokasi dan Kantor
Konsultan. Waktu dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi.
Proses pengembangan sistem mutai dari tahapan analisis sampai pada tahapan implementasi
dijadwalkan akan memakan waktu paling sedikit 4 bulan.
Sistem akan terus dievaluasi untuk memantau kemampuan sistem untuk mencapai
tujuan sesuai dengan yang diharapkan, disamping itu juga akan dilakukan perbaikan-
perbaikan yang diperlukan. Rincian jadwal pengembangan sistern ini ditunjukkan pada tabel
sebagai berikut :
1. Tahapan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2. Analisa Kebutuhan Sistem
3. Desain Sistem
4. Implementasi Sistem
5. Pengujian Sistem
6. Pelatihan
- Komponen Biaya
Komponen-komponen biaya yang diperlukan untuk pengembangan Sistem Informasi
Rumah Sakit mulai dari tahap pengembangan sampai dengan implementasi dapat dilihat pada
Surat Penawaran Harga (SPH) pada berkas proposal yg diajukan.
- Diagram Konteks atau Kontext Diagram Sistem Informasi Rumah Sakit :
3.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup pengelolaan informasi dalam
lingkup manajemen pasien (front officemanagement). Lingkup ini antara lain sebagai berikut:
1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar. Modul
ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar
rawat inap. Berikut contoh sistemnya untuk Registrasi Pasien dinamakan System HOPE :
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam, bedah, anak,
obstetri dan ginekologi, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut, cardiologi, radiologi,
bedah orthopedi, paru-paru, kesehatan jiwa, kulit, gizi, umum, UGD, dan lain-lain sesuai
kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien agar
tersimpan di dalam laporan rekam medis pasien.
Berikut contoh sistemnya untuk Rawat Jalan/Poliklinik dinamakan System Larahis :
3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi
dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti: EKG,
EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat jalan, rawat
inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara langsung
maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat
transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen
deposit dan lain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan.
Berikut contoh sistemnya untuk System HOPE di bagian Apotik/Farmasi :
Melalui lingkup manajemen pasien tersebut dapat diperoleh laporan- laporan mengenai :
1. Pendapatan rawat inap dan jalan secara periodik (harian, bulanan dan tahunan).
2. Penerimaan kasir secara periodik.
3. Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien.
4. Rekam medis pasien.
5. Data kegiatan rumah sakit dalam triwulan.
6. Data pasien rawat inap.
7. Data pasien rawat jalan.
8. Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik.
9. Penerimaan kasir pada bagian farmasi/apotik.
10. Data penyakit khusus pasien rawat inap.
11. Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusan.
12. Data penyakit khusus pasien rawat jalan.
3.3.Kelemahan SIMRS
Untuk mewujudkan SIMRS yang diharapkan akan sangat membantu dalam pelayanan
kesehatan nasional ternyata masih menemui banyak kendala didalam pengembangannya
sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain :
a. Pemanfaatan data dan informasi oleh manajemen belum optimal
Era sentralisasi menyebabkan segala sesuatunya serba dari atas menyebabkan para
manajer tidak pernah memikirkan perlunya memanfaatkan data atau infromasi untuk
mendukung pengambilan keputusannya.
b. Pemanfaatan data dan informasi oleh masyarakat kurang dikembangkan
Minat masyarakat memanfaatkan data dan informasi semakin meningkat dengan makin
meluasnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Namun demikikian tuntutan
masyarakat yang meningkat ini kurang berkembang di bidang kesehatan karena kurangnya
respon dari masyarakat itu sendiri dalam bidang kesehatan.
c. Pemanfaatan teknologi komputer belum memadai
Biaya untuk teknologi komputer memang besar, ditambah lagi dengan kurangnya
pengetahuan dalam menggunakan teknologi komputer. Apresiasi yang rendah ini dikarenakan
oleh alasan materu atau manfaat biaya, yang kurang memadai. Investasi untuk teknologi
komputer yang besar belum dapat menjamin akan menghasilkan manfaat yang sepadan jika
tidak digunakan dengan benar.
d. Dana untuk pengembangan sistem informasi kesehatan terbatas
Masalah yang paling sering dihadapi adalah masalah finansial. Kelemahan ini berkaitan
dengan masalah rasio biaya manfaat yang maasih sangat rendah. Selain investasi, sistem
informasi kesehatan juga memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk pemeliharaan dan
perawatannya.
e. Kurangnya tenaga purna waktu untuk sistem informasi kesehatan
Kurangnya tenaga ahli dalam mengolah dan memelihara sebuah sistem juga menjadi
kendala yang paling sering dihadapai. Selama ini di daerah, pengelola data dan informasi
umumnya adalah tenaga yang merangkap tugas atau jabatan lain. Belum lagi ditambah
dengan rendahnya keterampilan dan pengetahuan mereka di bidang informasi, khususnya
teknologi informasi dan manfaatnya.
3.4 Hambatan atau kendala pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Pengelolaan data yang sangat besar baik berupa data medis pasien (medical record)
maupun data administrasi yang dimiliki oleh Rumah Sakit mengakibatkan beberapa
hambatan / kendala, antara lain :
Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun data-data
administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga mengakibatkan :
1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data
sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat,
tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing yang cukup luas.
2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak
sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan
terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari unit satu
ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya perubahan data (efeknya banyak
pelayanan akan berdasarkan sesuka perawan/dokter sehinga dokter / perawat bisa
menambah bahkan mengurangi data/tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang
berobat adalah sodaranya makan dengan seenaknya dokter/perawat memberikan
discont tanpa melalu prosedur yang tepat. Dan menimbulkan kerugian pada rumah
sakit.
4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap
secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat
dipercaya kebenarannya.
Untuk mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
keberadaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit sangat dibutuhkan, sebagai
salah satu langkah strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
memenangkan persaingan bisnis.
3.5 Keunggulan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara
cepat, tepat dan akurat. Berikut keunggulan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit kami:
1. Friendly
a. Sangat mudah untuk digunakan.
b. Telah diimplementasikan selama lebih dari 4 tahun di lebih dari 10 Rumah Sakit
(swasta dan pemerintah).
c. Menu yang sesuai dengan masing-masing peran user sehingga lebih memudahkan
penggunaan.
2. Secure
a. Masing-masing pengguna mempunyai user dan password.
b. Standar keamanan tinggi dengan enkripsi searah.
c. MD5 checksum pada setiap data untuk memeriksa integritas.
d. Pencatatan setiap pengakses.
e. Replikasi database / database terdistribusi, menghindari kegagalan atas resiko 1 server
yang bisa rusak atau dalam masa perawatan.
3. Complete
a. Mengikuti kaidah standard bisnis proses Rumah Sakit.
b. Proses registrasi pasien berbasis sentralisasi maupun desentralisasi / distribusi.
c. Diagnosa pasien Berbasis ICD 9, ICD 10, menyesuaikan pada kebutuhan pengguna.
d. Laporan RL 1 – 6.
e. Laboratorium disertai bantuan sistem cerdas.
f. Laporan tindakan pemeriksaan.
g. Identifikasi alamat pasien dapat ditelusuri dengan bantuan aplikasi Google Map.
h. Keuangan dan Akuntansi : Hutang – Piutang, GL, Cash Flow, Rugi Laba, Neraca (RS
Swasta) dan RBS, RBA (RS Pemerintah).
i. Dapat di diperluas ke subsistem lain seperti Kepegawaian, Penggajian dan Asset.
j. Multi Platform : Aplikasi berjalan baik pada Sistem Operasi Windows, Linux, Apple
Machintosh, including Tablet PC maupun Mobile Phone.
4. Flexible
a. Sebuah organisasi senantiasa berkembang. Misal pada 5 tahun yang lalu jumlah poli
10, saat ini 15 poli, sangat mungkin 5 tahun mendatang menjadi 20 atau 25 poli. Maka
dari itu dibutuhkan aplikasi komputer yang mampu mengikuti perkembangan
organisasi.
b. Demikian pula jumlah, komputer, jenis peralatan akan senantiasa berkembang di masa
mendatang. Aplikasi selayaknya mampu mengikuti dinamika.
c. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit telah teruji di sejumlah Rumah Sakit, dari
jumlah poli yang awalnya beberapa belas sampai beberapa puluh, dari Rumah Sakit
awalnya tipe B menjadi tipe A.
3.6 Rekomendasi untuk perbaikan sistem yang akan datang
Permasalahan yang menjadi penghambat dan kendala dalam perkembangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit, menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ini. SetiapRumah sakit harus memahami betapa
pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan Rumah Sakit. Terdapat dua alasan
utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen informasi, yaitu
meningkatnya kompleksitas kegiatan rumah sakit dan meningkatnya kemampuan komputer.
Dengan tersedianya informasi yang berkualitas, tentunya juga mendorong pegawai untuk
meningkatkan kemampuan kompetitif (competitive advantage) Rumah sakit.
Penyelesaian yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit dalam menghadapi
permasalahan dan kendala dari pengembangan Sistem informasi manajemen rumah sakit
adalah dengan memberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai
pentingnya Sistem informasi manajemen rumah sakit, memberikan pelatihan yang intensif
kepada pengguna Sistem informasi manajemen rumah sakit, dan memberikan insentif kepada
setiap pegawai yang dapat memanfaatkan Sistem informasi manajemen rumah sakit dengan
lebih optimal.
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang penting di dalam suatu organisasi. Sistem informasi sangat
mempengaruhi secara langsung dalam pengambilan keputusan, membuat rencana, dan
mengelola pegawai, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu
bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar
pelayanan minimum, dan menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada
masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan
begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis organisasi,
peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware, database,
dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya. Perubahan di satu komponen akan mempengaruhi
komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat penting saat manajemen mempunyai
rencana ke depan. Kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang biasanya
sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia untuk dapat melaksanakannya. Misalnya,
dalam peningkatan produktivitas kerja para pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas
dari sistem informasi organisasi.
Pengembangan dan pengelolaan sistem saat ini membutuhkan partipasi banyak pihak
di dalam Rumah Sakit, jika dibandingkan peran dan partisipasi pada periode-periode yang
lalu.Dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem
informasi di dalam Rumah Sakit dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada
masyarakat, pemerintahan, swasta, dan bahkan informasi mengenai perkembangan politik
terakhir.
BAB IV
PENUTUP
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan
sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses
pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil
sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat
yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana
dengan baik.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) merupakan bidang yang harus
dikembangkan oleh setiap Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Perkembangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) sangat cepat dan pesat, untuk itu setiap Rumah
Sakit harus dengan cepat untuk dapat beradaptasi dengan teknologi ini.
Diharapkan analisis proposal ini akan memberikan masukan berharga bagi pihak
manajemen rumah sakit, untuk dapat mempertimbangkan usulan pemecahan masalah yang
kami ajukan.Ini merupakan proposal pembuka bagi tahap selanjutnya, khususnya bagi
persiapan survey dilapangan guna menggali data secara lebih mendalam untuk dapat
menentukan luas cakupan, bobot kedalaman, dan tingkat kebutuhan yang diperlukan untuk
menentukan sistem yang sesuai dengan spesifikasi manajemen rumah sakit.
Besar harapan saya semoga apa yang kami usulkan dapat membantu kegiatan
operasional di rumah sakit sehingga akan terjadi bentuk nyata terhadap peningkatan
pelayanan kepada pasian rumah sakit dan masyarakat luas.
Daftar Referensi
1. Kadir, A.,Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Penerbit Andi Yogyakarta, 1999.
2. Buyung, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, 2012.
3. Kristanto, Andi.”Sistem Informasi dan Aplikasinya”. Yokyakarta : Gava Media
Yogyakarta, 2003.
4. Kristanto, Andri. “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya“. Jakarta: Penerbit
Gava Media, 2003.
5. Sanjoyo Raden,“Sistem Informasi Kesehatan”, 2006.
6. Lik Wilarsom , “Konsep,Desain,dan Pengembangan system informasi rumah
sakit.”,2012..

More Related Content

What's hot

Artikel mega nurastuti 43219110270
Artikel mega nurastuti   43219110270Artikel mega nurastuti   43219110270
Artikel mega nurastuti 43219110270MegaNurastuti
 
Analisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAnalisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAinur Rofiq
 
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifPresentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifSTMIK Royal Kisaran
 
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts novalitarlp
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...ASA LILA
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemensariahborubhancin
 
Makalah Sistem Informasi
Makalah Sistem InformasiMakalah Sistem Informasi
Makalah Sistem Informasinicoharens
 
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...Widiya Puji Astuti
 
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...Annisa Dian
 
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...DwiLarasati98
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universita...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universita...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universita...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universita...ASA LILA
 
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...suryo pranoto
 
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...Dea Aulia
 
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Imel Aisyah Amini
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
 

What's hot (18)

Artikel mega nurastuti 43219110270
Artikel mega nurastuti   43219110270Artikel mega nurastuti   43219110270
Artikel mega nurastuti 43219110270
 
Analisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAnalisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasi
 
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifPresentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
 
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemen
 
Makalah Sistem Informasi
Makalah Sistem InformasiMakalah Sistem Informasi
Makalah Sistem Informasi
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
 
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...
Tugas SIM – Annisa Dian Puspita – Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si – Pengantar ...
 
Makalah s.i
Makalah  s.iMakalah  s.i
Makalah s.i
 
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universita...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universita...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universita...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universita...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...
 
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
 
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
 

Similar to SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa Perancangan Sistem Informasi Pada Rumah Sakit, Universitas Mercu Buana, 2017.

Makalah Sistem_Informasi_Rumah_Sakit.docx
Makalah Sistem_Informasi_Rumah_Sakit.docxMakalah Sistem_Informasi_Rumah_Sakit.docx
Makalah Sistem_Informasi_Rumah_Sakit.docxFakhrulRozi36
 
Makalah pendekatan sistem
Makalah pendekatan sistemMakalah pendekatan sistem
Makalah pendekatan sistemnessa_ti
 
15, si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas merc...
15, si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas merc...15, si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas merc...
15, si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas merc...ASA LILA
 
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...RavenaZahran
 
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018). Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018). IndahManuela
 
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)dhibah
 
07, si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewaji...
07, si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewaji...07, si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewaji...
07, si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewaji...ASA LILA
 
Tugas sistem informasi kelompok 1
Tugas sistem informasi kelompok 1Tugas sistem informasi kelompok 1
Tugas sistem informasi kelompok 1Randy Raynard
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...Dian Anggraeni
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...mutiah indah
 
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)j3fr1
 
Pengantar Sistem Informasi
Pengantar Sistem InformasiPengantar Sistem Informasi
Pengantar Sistem InformasiAsadCungkring97
 
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...Octhaviani Arbaniya
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi dan Pengendalian InternalSI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi dan Pengendalian InternalRanti Pusriana
 
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA oleh Ranti P...
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA oleh Ranti P...Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA oleh Ranti P...
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA oleh Ranti P...Ranti Pusriana
 
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...Lia Sapoean
 
Proposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
Proposal Pernacangan Sistem Informasi PerusahaanProposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
Proposal Pernacangan Sistem Informasi PerusahaanM.Hafizhul afiq
 
Tugas Makalah Sistem Informasi (PowerPoint)
Tugas Makalah Sistem Informasi (PowerPoint)Tugas Makalah Sistem Informasi (PowerPoint)
Tugas Makalah Sistem Informasi (PowerPoint)dhaniginting
 

Similar to SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa Perancangan Sistem Informasi Pada Rumah Sakit, Universitas Mercu Buana, 2017. (20)

Makalah Sistem_Informasi_Rumah_Sakit.docx
Makalah Sistem_Informasi_Rumah_Sakit.docxMakalah Sistem_Informasi_Rumah_Sakit.docx
Makalah Sistem_Informasi_Rumah_Sakit.docx
 
Makalah pendekatan sistem
Makalah pendekatan sistemMakalah pendekatan sistem
Makalah pendekatan sistem
 
15, si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas merc...
15, si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas merc...15, si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas merc...
15, si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas merc...
 
Ml2 f301487
Ml2 f301487Ml2 f301487
Ml2 f301487
 
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
 
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018). Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Roindah Ezra Manuela Silalahi (2018).
 
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)
 
Sim
SimSim
Sim
 
07, si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewaji...
07, si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewaji...07, si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewaji...
07, si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewaji...
 
Tugas sistem informasi kelompok 1
Tugas sistem informasi kelompok 1Tugas sistem informasi kelompok 1
Tugas sistem informasi kelompok 1
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
 
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
 
Pengantar Sistem Informasi
Pengantar Sistem InformasiPengantar Sistem Informasi
Pengantar Sistem Informasi
 
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
SIM, OCTHAVIANI ARBANIYA, HAPZI ALI, ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi dan Pengendalian InternalSI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
 
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA oleh Ranti P...
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA oleh Ranti P...Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA oleh Ranti P...
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA oleh Ranti P...
 
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...
Si pi paper uts, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, sistem informasi dan impl...
 
Proposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
Proposal Pernacangan Sistem Informasi PerusahaanProposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
Proposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
 
Tugas Makalah Sistem Informasi (PowerPoint)
Tugas Makalah Sistem Informasi (PowerPoint)Tugas Makalah Sistem Informasi (PowerPoint)
Tugas Makalah Sistem Informasi (PowerPoint)
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa Perancangan Sistem Informasi Pada Rumah Sakit, Universitas Mercu Buana, 2017.

  • 1. “Analisis Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” Artikel Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Nama : Aflita Anggraini NIM : 43116110033 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan artikel yang berjudul “Analisis Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit”. Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa artikel ini masih jauh dari apa yang dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Walaupun demikian, penulis berharap bahwa artikel ini dapat diterima. Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian artikel ini. Dan tak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih serta seiring do’a atas segala amal baik dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata semoga artikel ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Jakarta, Desember 2017 Penulis Aflita Anggraini
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang kesehatan telah memiliki otonomi dan bersifat swadana, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Dengan adanya tuntutan swadana maka rumah sakit harus bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan operasional rumah sakit. Hal ini disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit. Hal tersebut dapat menjadi kendala jika informasi yang tersedia tidak mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Kecanggihan teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan sistem yang terstruktur, handal dan mampu mengakodomodasi seluruh informasi yang dibutuhkan yang harus dapat menjawab tantangan yang dihadapi. Kenyataan yang dihadapi dilapangan menunjukkan lemahnya sistem informasi manajemen yang dimiliki oleh pihak rumah sakit yang berakibat pada terjadinya inefisiensi pengelolaan rumah sakit.Lemahnya sistem informasi manajemen membawa pengaruh secara langsung pada kinerja sistem pengendalian manajemen, yang akan berakibat pada melemahnya perencanaan dan sekaligus berkurangnya kontrol atas pelaksanaan operasional rumah sakit. Jika perencanaan dan pengawasan atas kegiatan manajerial telah berkurang, maka dapat dipastikan inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit akan terjadi, dan ini akan dibuktikan dengan terjadinya kerugian pada pihak rumah sakit sebagai akibat lemahnya manajemen rumah sakit. 1.2 Permasalahan Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi pengertian SIRS fungsi,kebijakan,pengintegrasian SIRS dan lain sebagainya. 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan a. Maksud dari pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit adalah untuk dapat menghasilkan suatu sistem informasi manajemen yang dapat memberikan informasi secara akurat bagi pengambilan keputusan di tingkat manajemen. b. Tujuan pengembangan tak lain adalah untuk : 1. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan suatu nilai tambah bagi manajemen 2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit 3. Memberikan dasar pengawasan bagi manajemen yang kuat dalam bentuk suatu struktur pengendalian intern didalam sistem yang dikembangkan.
  • 4. 1.4 Manfaat 1. Meningkatkan produkifitas (mengurangi biaya, meningkatkan efektifitas) 2. Memperbaiki kualitas pelayanan 3. Menciptakan keunggulan berkompetisi 4. Mencapai tujuan strategis perusahaan 5. Reorganisasi dan reengineering 6. Pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif 7. Tanggapan secara Cepat atas kebutuhan konsumen dan perubahan dalam lingkungan bisnis 8. Meningkatkan inovasi dan kreativitas 9. Memenuhi kebutuhan akan informasi
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dasar Sistem Manajemen yang modern yang ada saat ini berkembang dari suatu teori dan metode ilmiah yang kompleks. Teori dan metode tersebut didasarkan pada pendekatan secara teknik- teknik tertentu. Suatu teknik-teknik itu harus membuat suatu pemahaman tentang organisasi secara keseluruhan, terstruktur dan terintegrasi satu sama lainnya. . 2.1.1 Definisi sistem Suatu sistem yang dibangun dan dikembangkan untuk menunjang proses manajerial dan proses operasional perbankan haruslah berdasarkan tatanan teknologi yang bersaing, yaitu teknologi yang berbasis komputer. Untuk dapat mendefinisikan sistem ada dua penekanan, yaitu : 1. Penekanan prosedur Prosedur adalah suatu urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen yang berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2. Elemen atau Komponen Suatu sistem berdasarkan penekanan pada elemem atau komponen adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran tertentu dari suatu organisasi. Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan pengertian sistem adalah sebagai berikut : a) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. b) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan bertanggung jawab memproses masukan sehingga menghasilkan keluaran. c) Sistem adalah kumpulan (gabungan objek atau ide) yang saling terpadu untuk mencapai tujuan tertentu. d) Sistem adalah sesuatu yang mempunyai tujuan dan sasaran sebagai hasil akhir. e) Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses ataupun pekerjaan tertentu.
  • 6. 2.1.2 Komponen Sistem Untuk membentuk suatu sistem ada beberapa komponen yang harus dimiliki, antara lain: 1. Perangkat keras/ hardware adalah komponen fisik berupa peralatan input, proses dan output . 2. Perangkat lunak/ software adalah instruksi-instruksi yang membuat komputer sebagai perangkat keras melakukan pekerjaan tertentu. 3. SDM/ brainware adalah user atau pengoperasi sistem. 4. Data adalah fakta-fakta, perkiraan-perkiraan, pendapat-pendapat yang belum memiliki arti kegunaan. 5. Prosedur adalah instruksi-instruksi yang digunakan dalam mengoperasikan sistem. 2.1.3 Konsep Dasar Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Informasi yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Sumber dari informasi adalah data (kenyataan yang akan menggabungkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata). Beberapa definisi dari Informasi : 1. Informasi adalah data yang telah diberikan pengertian dan konteks kegunaannya serta dikomunikasikan kepada pengguna yang membutuhkannya sebagai keputusan. 2. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi pemakai dalam mengambil suatu keputusan. 3. Informasi sebagai data yang telah diolah dapat berupa gambar, teks, dokumen dan suara yang telah diorganisasikan dan memiliki makna. 4. Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian. 2.1.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan, pengolahan, transakssi harian, pendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta penyediaan laporan-laporan yang diperlukan.bagi pihak luar tertentu. Sistem informasi adalah system yang menyediakan informasi yang sepesifik yang mendukung proses pengambilan keputusan pada setiap tingkatan organisasi. Sistem informasi adalah seperangkat tata cara,metodologi,organisasi,perangkat lunak,dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk memasukkan dan mengambil kembali data yang dibutuhkan untuk menjalankan dan mengelola organisasi.
  • 7. 2.1.5 Konsep Dasar Analisis Sistem Analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada, termasuk mendiagnosa masalah dan memberikan solusi penyelesaian.Adapun langkah-langkah menganalisis sistem informasi adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada 2. Memahami kerja sistem yang ada 3. Membuat laporan hasil analisis 2.1.6 Konsep Dasar Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk menghasilkan sistem informasi baru yang benar-benar dapat menjalankan semua aktifitas dengan baik sehingga dapat menghasilkan suatu hasil yang digunakan sesuai dengan tujuan. Perancangan sistem informasi adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. 2.1.7 Komponen Sistem Informasi 1. Blok masukan,terdiri dari kombinasi prosedur,logika dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.Komponen ini merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. 2. Blok keluaran,merupakan produk dari system informasi berupa informasi yang berkwalitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai system. 3. Blok teknologi,merupakan toolbox untuk menerima masukan,menjalankan model,menyimpan dan mengakses data,menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian system secara keseluruhan.Teknologi terdiri dari 3 bagian utama,yaitu teknisi,hardware dan software. 4. Blok basis data,merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,tersimpan di hardware computer dan digunakan software untuk memanipulasinya .Terdapat 3 hal penting terkait basis data,yaitu data yang diorganisasi dalam bentuk basis data,simpana permanen untuk basis data tersebut,dan perangkat lunak yang digunakan untuk memanipulasinya. 5. Blok kendali,merupakan mekanisme yang dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak system dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat teratasi.
  • 8. 2.1.8 Jenis-jenis Sistem Informasi 1. Sistem pengelolaan transaksi,adalah system informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin dan inventarisasi. 2. Sistem otomasi perkantoran,system yang dipakai untuk menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang dengan di luar itu. 3. Sistem kerja pengetahuan,adalah system yang mendukung para pekerja professional seperti ilmuan,insinyur dan doctor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkonstribusikannya ke organisasi atau masyarakat. 4. Sistem informasi manajemen,merupakan system yang menghasilkan informasi untuk kepentingan manajerial atau proses-proses manajemen organisasi. 5. Sistem pendukung keputusan,merupakan system informasi terkomputerisasi di atas system informasi manajemen yang lebih menekankan pada fungsi mendukung pengambilan keputusan di seluruh tahap-tahapnya. 6. Sistem pakar dan kecerdasan buatan,merupakan system yang menggunakan pendekatan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis dan secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang alami dalam suatu organisasi. 2.2 Pembangunan Sistem dan Perangkat Lunak 2.2.1 Pembangunan Sistem Secara umum sistem informasi rumah sakit akan dibagi dalam tiga golongan besar yaitu : 1. Front Desk Modules Modul ini adalah modul yang digunakan oleh bagian front desk untuk registrasi dan menangani tagihan kasir. Modul ini terdiri dari sub modul yaitu : a. Registration (Pendaftaran)  Registration pasien baru dan pasien langganan dengan berdasarkan nomor medical record.  Registrasi untuk klinik dan instalasi  Payment Methods (Cara pembayaran)  Cash (pembayaran tunai)  Discharges/Discount  Incoming & Outgoing Patient /days /weeks /months (Masuk Keluar Pasien /hari /minggu /bulan)  Patient Identification  Report (laporan)
  • 9. b. Outpatient (Rawat Jalan)  Set Doctors Schedules (Jadwal Dokter)  Set Appointment: Add, Up-Date & Cancel (Pengaturan Perjanjian dokter)  Medical Record Request  Medical Record Pasien  Report (Laporan) c. Inpatient (Rawat Inap)  Room Registration (Pemesanan Kamar)  Medical Consumable and Disposable (Pemakain Obat-obatan dan atat-atat kesehatan)  Room Patient (Kamar Pasien)  Kelas kamar  Medical Record Pasien  Report (Laporan) d. Billing Modules  Invoice/Billing berdasarkan personal, penjamin atau kombinasi  Cashier management  Cash Receipt (Nota Penerimaan Kas)  Invoice (Bukti Faktur)  Cash Receipt /days /weeks /months (Penerimaan Kas /hari /minggu /bulan)  Report (laporan) 2. Medical Record Module Modul medical record adalah modul yang digunakan oleh suster atau dokter bagian poli/installasi untuk menginput data medik pasien dan kemajuan yang dialami oleh pasien selama proses pengobatan.  Medical Record Input data  Medical Record Analisa and Tracking (Pencarian Data Kesehatan)  Report (Laporan)  Medical Record (Data Kesehatan Pasien) 3. Utility Modules Modul utility adalah modul yang akan digunakan oleh administrator rumah sakit untuk memberikan akses kepada user untuk mengakses aplikasi berdasarkan installasinya, Dengan adanya modul ini, keamanan data rumah sakit akan lebih terjamin dan dapat meminimalkan terjadi unauthorized user di dalam pemakaian aplikasi (database security) Modul ini digunakan sebagai master database pada seturuh installasi (database administration) yang terdiri dari:
  • 10.  Master Pasien  Master staff (karyawan / dokter / manajemen)  Master persediaan/Obat/farmasi  Master Ruang/kelas  Master Pelayanan /poli/installasi  Master Lain-lain  Pemberian akses untuk semua user Rumah sakit dalam mengakses aplikasi 2.2.2 Pembangunan Perangkat Lunak Pembangunan perangkat lunak akan diarahkan pada pengembangan sistem berbasis client-server. Database utama yang akan menjadi mesin utama program ini adalah database yang berkemampuan tinggi. Berikut ini ada teknologi pendukung yang digunakan untuk membangun Sistem Informasi Rumah Sakit :  Microsoft Networking with TCP/IP  Microsoft Windows 2000 Server  Microsoft SQL Server 2000 Enterprise  Microsoft Visual Basic 6 / ASP / PHP  Seagate Crystal Enterprise Report  Microsoft Office XP/2003  Larahis Src System 10.1.8.175  HOPE System 2.2.3 Pembangunan Sistem Jaringan dan Perangkat Keras A. Usulan Topologi (Struktur) Jaringan Karena kompleksitas akses data tidak begitu besar, maka struktur topologi jaringan komputer yang dirancang adalah struktur topologi Multi Star dengan beberapa pertimbangan : 1. Struktur ini lebih mudah diimplementasikan, sehingga perancangan perangkat lunak aplikasi juga tidak terlatu rumit. 2. Struktur ini lebih mudah dipelihara, sehingga upaya pemeliharaan yang ditempuh tidak begitu rumit. 3. Sistem dengan struktur topologi ini relatif lebih aman daripada sistem jaringan dengan struktur topologi yang lain. B. Pembagian Kerja dalam Sistem Jaringan Komputer Sebenarnya, teknologi yang dianut dalam sistem Jaringan komputer ini adalah teknologi Client-Server (yang retatif masih sangat baru), yang memperlakukan masing – masing komputer sebagai client (peminta data) sekaligus sebagai server (pemberi data). Untuk
  • 11. mewujudkan teknologi ini diperlukan sebuah teknologi lanjut yang disebut Sistem Tersebar (Distributed System) dan sistem basis data Tersebar (Distributed Database System). System jaringan kerja dalam yang menggunakan teknologi Client-Server ini memiliki beberapa keunggulan. Antara lain adalah independensinya. Artinya, apabila salah satu terminal rusak (down), maka hal ini tidak berpengaruh besar terhadap terminal-terminal yang lain, sehingga system relatif dapat berjalan normal. Sementara apabila menggunakan teknologi centralized server, maka apabila server rusak, maka system akan tidak bisa digunakan seluruhnya. 2.2.4 Pembangunan Sumber Daya Manusia Untuk dapat mengoperasikan perangkat yang ada diperlukan sumber daya manusia yang dapat diandalkan untuk mengoperasikan sistem yang akan dibangun.Pengembangan sumberdaya manusia menjadi hal yang sangat penting, mengingat komputer adalah benda mati, informasi yang dihasilkan akan memberikan nilai jika komputer tersebut dioperasikan dengan benar. - Ruang Lingkup Pekerjaan Pekerjaan Pembuatan Program Sistem Informasi Rumah Sakit ini mencakup kegiatan- kegiatan yang dirinci seperti di bawah ini : 1. Mengumpulkan, mempelajari, dan memahami perundangan, peraturan, ketentuan, pedoman dan petunjuk tentang penyusunan data rumah sakit. 2. Mengumpulkan contoh-contoh dokumen manajerial rumah sakit termasuk medical record dari tahun yang telah lalu dan sedang berjalan sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan dewasa ini. 3. Mengadakan survei terhadap sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam manajemen di rumah sakit, untuk mengenali permasalahan yang ada dewasa ini dengan harapan bahwa permasalahan ini dapat diatasi oleh Sistem Informasi Manajemen yang hendak dikembangkan. 4. Menyusun perangkat lunak sistem informasi Manajemen di lingkungan rumah sakit. 5. Menyusun layar interaksi yang bagi operator sistem terasa akrab, sederhana, dan mudah ditangani (User’s Friendly). 6. Menyusun spesifikasi teknis perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan perangkat lunak yang dikembangkan. 7. Menyusun petunjuk operasi (manual guide) sistem yang sederhana dan mudah dipahami. 8. Mengusulkan garis besar program pengenalan sistem dan pelatihan sumber daya manusia yang akan menangani Sistem Informasi Rumah Sakit. 9. Melaksanakan program pengenalan sistem dan pelatihan sumber daya manusia secara terbatas yang dimaksudkan agar Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRs) ini dapat segera beroperasi.
  • 12. 2.2.4 Gambaran Sistem Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan Sistem Informasi Komputerisasi untuk Kebutuhan rumah sakit, Ruang Lingkup sistem Aplikasi ini telah menyeluruh dari mulai Pelayanan dalam hal ini Sistem Informasi Rumah Sakit serta sarana manajemen dalam pengambilan keputusan. SIRS dibuat sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan akan adanya sistem Informasi untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang handal dan terintegrasi serta menyeluruh dengan pendekatan pada kebutuhan langsung di lapangan. Sehingga dengan adanya SIRS ini kebutuhan akan adanya informasi yang cepat, tepat, handal serta murah dapat dilakukan baik informasi billing (keuangan) ataupun riwayat medical record pasien, hal ini akan sangat membantu para manajer dalam menentukan kebijaksanaan praktis maupun strategic dalam mengelola rumah sakit. Diagram Cakupan Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit. Secara garis besar SIRS mempunyai dua fungsi yaitu : I. Sistem Informasi Pelayanan Rumah Sakit II. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Dimana kedua fungsi itu saling berkait dan saling melengkapi sehingga pada akhirnya akan membuat sistem yang terintegrasi dan menjadi sistem yang handal. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dikembangkan berdasarkan seluruh fungsi pelayanan rumah sakit yang ada. Fungsi-fungsi tersebut adalah : Fungsi Informasi Unit Pelayanan, Fungsi Registrasi Pasien, Fungsi Pelayanan Penunjang Kesehatan, Fungsi Pengendalian Obat-obatan dan Material, Fungsi Keuangan dan Fungsi Rekam Medik. SIRS menggunakan teknologi Intranet/Internet, hal ini dibuat dengan tujuan memudahkan para pemakai (User) dalam mengoperasikannya sehingga user dapat mengoperasikan sistem ini dengan menggunakan Browser dan data billing pasien dimungkinkan untuk dapat disambungkan ke internet jika infrastuktur telah tersedia, dengan demikian pasien/keluarga pasien dapat melihat billing dari luar rumah sakit dengan menggunakan Internet. Sistem Informasi Rumah Sakit berfungsi sebagai pengendali jalannya kinerja rumah sakit. SIRS Terpadu ini adalah sebuah sistem informasi berbasis komputer yang terintegrasi (terpadu) yang berfungsi sebagai pengendali jalannya kinerja rumah sakit yang menyatukan banyak proses dalam pelayanan konsumen. Proses-proses yang dipadukan di sini antara lain adalah : 1. Pendaftaran SIRS menyediakan Fasillitas yang mudah serta efiesien dalam melakukan pencatatan pendaftaran, dalam Sistem ini pendaftaran dibagi 2 (dua) yaitu : i. Registrasi : Untuk keperluan UGD, Rawat Jalan serta pelayanan Penunjang Medis ii. Admission : Pendaftaran khusus untuk pasien Rawat Inap Fasilitas Pendaftaran disediakan untuk melayani pasien baru dan pasien lama, khusus untuk pasien baru disediakan form isian data pasien yang akan dimasukan kedalam database serta diberikan nomer medical Record secara otomatis.Pasien lama tidak pertu mengisi data lagi yang diperlukan jadi pasien lama hanya tinggaI, memesan pelayanan yang diperlukan
  • 13. saja.Sistem akan On-line dari Pendaftaran ke pelayanan yang dimaksud dan membentuk Antrian di pelayanan tersebut dengan menggunakan methode FIFO (First In First Out). 2. Pelayanan SIRS mendata semua kegiatan yang dilakukan pada saat pelayanan diberikan dari muiai Diagnosa sarnpai Pengobatan yang diberikan. Setiap tindakan yang mempunyai tarif akan otomatis ditampilkan tarif dari tindakan tersebut sehingga apabila pasien telah selesai melakukan tindakan, maka billing pasien langsung dapat di peroleh. Dalam Sistem ini tarif dibagi menjadi 2 yaitu tarif rumah sakit serta tarif Dokter, sehingga perhitungan pendapatan Dokter dapat langsung diperoleh setiap dokter selesai melakukan pelayanan. Adapun jenis-jenis Pelayanan dibagi seperti beikut ini : a. UGD Modul ini digunakan untuk mengelola daftar pasien yang berkunjung, termasuk daftar riwayat kesehatan pasien, pencatatan pemeriksaan dan tindakan kepada pasien serta dilengkapi dengan fasititas penanganan operasi/bedah kecil. Modul ini juga dilengkapi dengan fasititas pencatatan tindakan dan hasil pembedahan, serta laporan-laporan yang menyangkut pelayanan emergency dan tindakan pembedahan laporan morbiditas, mortalitas serta laporan komplikasi pasien. b. Rawat Jalan Modul ini digunakan untuk mengelola daftar pasien yang berkunjung, termasuk daftar riwayat kesehatan pasien, pencatatan pemeriksaan dan tindakan kepada pasien. Modul ini juga dilengkapi dengan laporan-laporan menyangkut pasien yang berkunjung dan diagnosa penyakit, rujukan dan obat yang telah diberikan. c. Rawat Inap Modul ini digunakan secara khusus untuk menangani pasien rawat inap, dimulai sejak pasien masuk sampai pasien keluar kembali. Modul ini terdiri dari lima (5) modul yaitu: - Sub Modul Register, sub modul ini digunakan untuk mengolah dan mencatat tentang pasien yang masuk, pindah dan keluar, pada sub modul ini juga akan dicatat beberapa informasi mengenai pasien yaitu menyangkut biografi pasien, demografi, penanggung jawab medis pasien. - Sub Modul Data Perawatan, sub modul ini digunakan untuk mencatat data pasien atas tindakan-tindakan perawatan yang diberikan. Pencatatan tersebut antara lain menyangkut denyut nadi, suhu badan, tekanan darah, pernafasan dan lain-lainnya. Pada sub modul ini juga akan dicatat Riwayat Penyakit, Pemeriksaan Jasmani, Tindakan, Pengobatan (farmasi), Laboratorium, Gizi, Radiologi dan lnstruksi Dokter serta Catatan-catatan Evaluasi untuk menuju kearah penyembuhan. - Sub Modul Pengendalian Ruangan dan Tempat Tidur, sub modul ini digunakan untuk mengatur dan mengendalikan penggunaan ruangan dan tempat tidur di rumah sakit.
  • 14. - Sub Modul Biaya-biaya Keperawatan Lainnya, sub modul ini digunakan untuk mencatat data-data mengenai biaya keperawatan lainnya yang belum tercakup. Biaya- biaya tersebut misaInya pemakaian perawatan, oksigen, fasilitas tambahan dan lain- lainnya. Untuk biaya seperti ruang/tempat tidur, dokter, tindakan, pemeriksaan penunjang medis dapat secara langsung tercatat pada saat tiap kegiatan di[akukan. - Sub Modul Laporan Manajemen Pelayanan Rawat Inap, Sub modul ini digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan yang berhubungan dengan manajemen pelayanan rawat inap, seperti: laporan pasien masuk dan keluar dengan kondisi terakhir, laporan harian diagnosa pasien rawat inap perbangsal serta laporan-laporan lainnya. d. Bedah Manajemen Bedah dicatat datam Modul ini, dan modul ini terhubung dengan ruang perawatan Untuk Pemesanan dan Persiapan Bedah, sementara Administrasi dibedah terdiri dari Laporan Bedah serta Laporan Paska bedah dan Rujukan Ke Penunjang Medis Pada Saat Bedah dilakukan. e. ICU Sistem ICU terpisah dari sistem Rawat Inap karena dalam pengelolaannya mempunyai manajemen tersendiri. 3. Rekamedis Informasi rekam medik dapat dikelompokkan kedalam tiga (3) kelompok data yaitu : data master pasien, data akuntansi pasien serta data akuntansi Rumah Sakit. Dari kelompok data tersebut dapat di perinci lagi menjadi kelompok-kelompok kecil data yaitu: i. Data mengenai identitas pasien, berisi informasi mengenai biografi pasien, demografi, penanggung jawab medis dan keuangan pasien. ii. Data mengenai status pelayanan, berisi informasi mengenai tanggal kunjungan, dokter yang menangani, status diagnosa terakhir. iii. Data mengenai catatan kesehatan (rekam medik), berisi informasi mengenai riwayat penyakit dan kesehatan pasien, hasil pemeriksaan (konsultasi, fisik, penunjang medis dll), diagnosa, tindakan-tindakan dan instruksi yang diberikan oleh dokter, perjalanan penyakit dan perawatan serta obat-obatan yang diberikan. iv. Data mengenai biaya layanan, berisi informasi mengenai tabel-tabel biaya pendaftaran, konsultasi, tindakan dokter dan keperawatan, pemeriksaan penunjang medis, pemakaian obat dan pemakaian peralatan. 4. Farmasi/Apotik Manajemen Farmasi dilakukan dengan menggunakan On-Line Sistem baik untuk pengeluaran ke Pasien melalui resep yang dikirim secara On-line dari Dokter maupun pada saat permintaan Persediaan ke Gudang. Dalam Sistem SIRS ini pelayanan Resep sudah lengkap termasuk resep obat racikan yang akan mengurangi persediaan di Installasi Farmasi.
  • 15. 5. Inventory Modul ini berisi tentang Persediaan Gudang dan Depo, dari mulai pendataan pembelian, pendataan pengeluaran barang, kegunaan, jumlah persediaan yang ada, dll. Untuk pembelian barang didalam sistem ini juga tercakup daftar supplier (pemasok), harga, masa kadaluarsa obat (expire date) dari masing-masing obat/barang dan berapa lama proses pengiriman obat (lead time) dari mulai dipesan sampai dengan tiba ke gudang rumah sakit. Detail dari modul ini terdiri dari : - Data Pemasok - Order Pembelian - Invoice - Laporan Pengadaan Barang - Data Gudang / Depo - Posisi Stock Awal - Permintaan barang - Barang Ketuar - Barang Masuk - Laporan Stock Barang 6. Keuangan Sistem Keuangan SIRS dimulai dari Billing Pasien, Penagihan dan Akuntansi. Modul ini digunakan untuk menghitung segala Aktifitas Pasien di rumah sakit yang berhubungan dengan keuangan, modul ini bersifat on-line disemua lini sehingga perhitungan biaya dapat dilakukan dengan cepat dan terpusat. Menu billing dapat di monitor setiap saat oleh petugas yang berwenang, dan modul ini berakhir di penagihan akhir pasien. Modul ini juga on-line kemodul Akuntansi khususnya di AR (Account Receivable) sehingga untuk kepertuan administrasi keuangan tidak pertu ada entry ulang, petugas keuangan tinggal melakukan posting data. Yang termasuk dalam modul ini adalah : - Perhitungan Beban Biaya - Pembayaran di Kasir - Pengembalian Deposit /Uang Muka oleh Bendahara 7. Akuntansi Modul ini akan dibagi tagi menjadi tujuh (7) bagian sub modul yang terdiri dari : 1, Modul Pembelian Barang Modul ini digunakan untuk mengelola proses pembelian item yang terdiri dari persediaan inventory untuk rumah sakit, fixed asset dan jasa. 3 Modul Bank Modul ini digunakan untuk mengelola proses penerimaan dan pengeluaran kas/bank, termasuk proses rekonsiliasi transaksi kas/bank.
  • 16. 4 Modul Account Receivable Modul ini digunakan untuk mengelola pengawasan piutang rumah sakit. 5 Modul Account Payable Modul ini digunakan untuk mengelola transaksi hutang rumah sakit. 6 Modul Fixed Asset Modul ini digunakan untuk mengelola proses perubahan yang terjadi pada fixed asset rumah sakit. 7 Modul General Ledger Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengkonsolidasikan data-data akuntansi dari sub modul-modul lainnya didalam modul akuntansi dan keuangan agar dapat menghasilkan laporan keuangan. 8 Modul Laporan Akutansi dan Keuangan Modul ini digunakan untuk melihat dan menghasilkan laporan akuntansi dan keuangan rumah sakit yang bersifat menajerial untuk kepentingan pihak manajemen. Penampilan dari laporan ini akan lebih banyak diarahkan pada bentuk laporan statistik ataupun grafik. 2.2.6 Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit A. Manfaat Umum Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan : a. Efisiensi. b. Kemudahan. c. Standard praktek kedokteran yang baik dan benar. d. Dokumentasi yang Auditable dan Accountable. e. Mendukung Pemasaran Jasa RS : Mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan. f. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit. g. Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit. h. Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMSOSTEK, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan karyawannya, ASKES, dll. i. Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya a. Fungsi Pelayanan dan Informasi b. Fungsi Perawatan (medical care) c. Fungsi Penunjang/Supporting d. Fungsi Administrasi dan Keuangan
  • 17. e. Fungsi Pengawasan, dll Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam rumah sakit Contoh : 1. Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bag Registrasi. 2. Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan. 3. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya. 4. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Laboratorium, Radiologi, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya 5. Meningkatkan pendapatan rumah sakit. B. Manfaat Operasional Peranan operasional sistem informasi dalam rumah sakit antara lain : 1. Kecepatan Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat. Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja. 2. Akurasi Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti. 3. Integrasi Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
  • 18. 4. Peningkatan pelayanan Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka. 5. Peningkatan Efisiensi Penggunaan SIM-RS yang terintegrasi dengan baik, dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kepada pasien dan pihak RS. Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya. Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang- ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani perawat. 6. Kemudahan pelaporan Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut. C. Manfaat Manajerial 1. Kecepatan mengambil keputusan Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIM, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita. Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya waktu untuk mengambil keputusan. 2. Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
  • 19. 3. Kemudahan penyusunan strategi Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang kita susun. D. Manfaat Organisasi 1. Budaya Kerja Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah dimasukkan. 2. Transparansi SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada, data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses tersebut. 3. Koordinasi antar unit (Team working) Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi. 4. Pemahaman sistem
  • 20. Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja. 5. Mengurangi biaya administrasi Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang. Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik RS / Pemerintah. Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS tersebut akan diserahkan kepada konsultan, maka kewajiban dan tanggung-jawab konsultan sebagai mitra kerja RS adalah harus secara profesional memberikan data dan analisa yang obyektif dan berupaya maksimal untuk keberhasilan implementasi SIMRS. Sistem Informasi Manajemen RS yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi RS antara lain : a) Pengelolaan sistem manajemen RS yang terpadu dan terkontrol. b) Memberikan jawaban akan tuntutan kualitas layanan RS. c) Teknologi informasi diharapkan bisa memberikan solusi-solusi terhadap masalah kerumitan birokrasi dan transparansi serta meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan dalam hal efektivitas, efisiensi, fleksibilitas dan kecepatan sehingga terciptanya manajemen operasional RS sakit yang bersih, akuntabel dan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat dan stakeholder-nya. Pendidikan masyarakat dan akses informasi tentang kesehatan yang semakin tinggi menyebabkan tingginya tuntutan kebutuhan kesehatan. Guna memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan tersebut, maka komputerisasi sangat dibutuhkan di rumah sakit untuk menghindari kesalahan yang tidak diinginkan seperti redudansi data, unintegrated data, human eror, dan terlambatnya informasi mengingat faktor kesehatan sangat penting bagi seseorang. Sistem informasi rumah sakit (SIRS) secara garis besar mempunyai dua fungsi yaitu sistem informasi pelayanan rumah sakit dan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS). Kedua fungsi tersebut saling terkait dan saling melengkapi sehingga pada akhirnya akan membuat sistem yang terintegrasi dan handal. Dari semua peranan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit berbasis komputer tersebut, akan berpengaruh pada meningkatnya produktivitas kinerja tenaga medis dan staff administrasi di rumah sakit serta meningkatkan atau memudahkan pelayanan kesehatan sehingga kini hampir seluruh rumah sakit telah dilengkapi dengan teknologi komputerisasi dalam sistem informasi rumah sakitnya.
  • 21. BAB III METODE PENELITIAN/METODE KERJA 3.1 Metodologi Kerja Dalam bagian ini akan diuraikan metode kerja dan pembagian kerja yang akan dipakai dalam perekayasaan perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terpadu ini. 3.1.1 Survei dan Analisis Sistem  Survei Kebutuhan Sistem Pada tahap ini, yang akan dikerjakan adalah mengamati kondisi sistem yang akan diimplementasikan ke dalam sistem berbantuan komputer. Yang akan diamati dalam survei ini adalah kebutuhan sistem dalam bentuk perangkat lunak, perangkat keras, dan kebutuhan sumber daya manusia dalam sistem.  Analisis Kebutuhan Sistem Pada tahap ini yang dikerjakan adalah menganalisa apa yang dibutuhkan oleh sistem. Perangkat bantu (tools) yang dipakai untuk menganalisa kebutuhan sistem ini adalah Peta aliran (Flow Map) dan Bagan Alir Data (Data Flow Diagram). Hal yang dianalisis pada tahap ini adalah : a. Kebutuhan Perangkat Keras b. Aliran Informasi yang diperlukan c. Tingkat kebutuhan operator system 3.1.2 Perancangan Sistem Pada tahap ini, sistem informasi manajemen Rumah Sakit yang akan dibuat dirancang sedemikian rupa sesuai dengan hasil analisis sistem yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Pada proses perancangan ini, hal yang perlu diperhatikan adalah adanya fungsi – fungsi kendala sebagai berikut : a. Teknologi, harus diperhatikan pula hambatan – hambatan teknologi yang ada. Maksudnya, teknologi yang diterapkan haruslah yang tepat guna. b. Daya dukung sumber daya manusia, perlu diperhatikan daya dukung sumber daya manusia yang ada. Maksudnya, apabila untuk tenaga – tenaga tertentu diperlukan keahlian sampai tingkat tertentu, maka hal ini harus diberi perhatian khusus. c. Biaya implementasi, tentu saja harus diupayakan pembuatan sistem dengan menekan harga seefisien mungkin. Karena efisiensi adalah hal mutlak yang harus diperhatikan pada sebuah sistem informasi. Yang dilakukan pada proses perancangan ini adalah :  Perancangan Basis Data  Perancangan Proses  Perancangan Logika Program  Perancangan Sistem Jaringan Komputer
  • 22.  Perancangan Materi Pelatihan Berdasarkan performansi sistem yang telah dispesifikasikan di atas, menurut keragaman informasi yang diminta, maka akan dibangun sebuah struktur sistem yang memadai. Struktur ini retatif amat rumit, sebab keterkaitan data dan informasi yang harus dikelola amat kompleks dan spesifik. Secara teknis Sistem ini dipecah lagi menjadi dua buah subsistem, yakni sistem Manajemen Basis Data dan Sistem Jaringan Komputer, berikut penjelasannya : 1. Subsistem Manajemen Basis Data Subsistem Manajemen Basis Data adalah sebuah Subsistem yang digunakan untuk mengelola basis data yang memuat semua informasi yang akan disajikan. Menurut spesifikasi masalah yang ada, maka manajemen basis data akan dilakukan dengan cara mengelompokkan sesuai dengan spesifikasi performansi yang tersedia. Misalnya, data dan informasi tentang apotek akan dikelola tersendiri. Sementara, data tentang keuangan, misalnya, juga akan dikelola sendiri. Kemudian secara bersama – sama akan diintegrasikan dalam sebuah sistem komputer yang terpadu. 2. Subsistem Jaringan Komputer Subsistem Jaringan komputer adalah subsistem perangkat lunak yang bertugas khusus untuk menangani proses komunikasi data antar komputer yang terkait dalam satu jaringan komputer. Subsistem ini sebenarnya adalah subsistem perantara dari sistem kerja dasar dan sistem perangkat lunak aplikasi Sistem Informasi Manajemen rumah sakit. Perancangan subsistem jaringan komputer yang baik akan menjamin akurasi data, kemanan, dan keandalan data. 3.1.3 Perancangan Basis Data Mengingat implementasi sistem, yang menggunakan teknologi sistem Rumah Sakit, maka basis data akan dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan teknologi ilmu komputer yang mutakhir, agar dapat menanganinya. Data akan diatur sedemikian rupa sehingga masing – masing terminal kerja yang berjauhan letaknya sekalipun dapat berhubungan dengan baik. Tiga tipe data yang terakhir akan ditangani khusus oleh ahli – ahli teknologi informatika yang berpengalaman datam bidang tersebut, mengingat tipe komunikasi basis data tersebut adalah tipe yang menggunakan teknologi basis data yang retatif canggih. 3.1.4 Pengujian dan Koreksi a. Pengujian Program yang telah selesai dibuat diujicobakan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Uji coba dilakukan dengan cara menjalankan program aplikasi yang dirancang pada sistem yang sesungguhnya sementara sistem yang lama tetap berjalan. Dengan demikian dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Apabila belum sesuai maka akan dilakukan proses perbaikan dan koreksi. b. Perbaikan dan Koreksi Perbaikan dan koreksi adalah proses yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari langkah pengujian. Proses koreksi sebenarnya dilakukan agak paralel dengan proses
  • 23. pengujian. Maksudnya, selama uji coba, kesalahan (terutama kesalahan kecil) selalu akan diusahakan langsung dikoreksi. 3.1.5 Implementasi Setelah sistem telah dirasa cocok, baru kemudian sistem informasi yang dibuat dipasang di tempat yang telah dispesifikasikan. implementasi ini metiputi proses instalasi perangkat keras, proses instalasi perangkat lunak pendukung, proses instalasi jaringan komputer, dan proses instalasi perangkat lunak aplikasi. Yang dimaksud perangkat lunak aplikasi di sini adalah Perangkat Lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi di Lingkungan rumah sakit. 3.1.6 Pelatihan Materi : - Pelatihan Penggunaan Peralatan Yang akan dilatihkan dalam materi ini adalah prosedur pemakaian peralatan dalam pengoperasian sistem. Peralatan yang akan diajarkan pemakaiannya adalah : a. Komputer Desktop b. Sistem Jaringan Komputer - Pelatihan Penggunaan Perangkat Lunak Bantu Pelatihan perangkat lunak bantu ini ditujukan agar pemakai terbiasa dengan perangkat lunak penunjang operasional perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit terintegrasi. - Pelatihan Penggunaan Perangkat Lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terintegras Materi pelatihan ini adalah cara – cara menggunakan Perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Tersebar yang dirancang. Meliputi segata hal penggunaan, perawatan sistem dan entri data baru. - Pelatihan Trouble Shooting Materi pelatihan dalam topik ini adalah bagaimana mengambil langkah – langkah pendahuluan apabita system “down”. Kekacauan sistem masih mungkin terjadi. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara menangani kekacauan sistem semaksimal mungkin sehingga kehilangan data diusahakan sekecil mungkin. (Bahkan akan dirancang sistem penyimpanan data yang sangat handal, dengan menggunakan teknologi informatika mutakhir, sehingga resiko kehilangan data akan sangat kecil). 3.1.7 Pemeliharaan Pemeliharaan system akan dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati terhitung dari instalasi pertama kali. - Pemeliharaan Perangkat Lunak
  • 24. Pemeliharaan perangkat lunak yang akan kami lakukan antara lain adalah : a. Mengoptimalkan sistem sesuai dengan volume data (apabila data bertambah karena diremajakan, tentu akan memerlukan strategi yang berbeda untuk menanganinya) b. Membersihkan sistem dari item-item yang mengganggu (seperti misalnya virus komputer, file-file temporer yang tidak diperlukan, dan sebagainya) - Pemeliharaan Perangkat Keras Hal – hal yang akan dilakukan dalam pemeliharaan perangkat keras adalah : a. Pemeriksaan Kinerja Perangkat Keras dilakukan dengan melakukan on-road testing secara keseluruhan dengan diamati unjuk kerjanya. b. Perbaikan Perangkat Keras apabila diperlukan - Struktur Organisasi Organisasi personalia dalam pengembangan sistem informasi manajemen di Rumah Sakit terdiri dari: 1. Penanggung jawab proyek 2. Ketua proyek 3. Manajer operasional 4. Konsultan senior 5. Nara sumber Tim yang akan dilibatkan dalam proyek pengembangan ini terdiri atas tiga tim utama dan satu tim pendukung yaitu: 1. Tim sistem analis & ahli manajemen rumah sakit (kesehatan) 2. Tim pengembangan program 3. Tim Instalasi sistem jaringan 4. Tim administrasi di kantor Masing-masing tim akan dipimpin oleh orang yang berkompeten dibidangnya. Keseluruhan kerja tim akan diawasi oleh satuan pengendali yang beranggotakan perwakilan dari pihak rumah sakit, dan bertugas untuk mengawasi jalannya kegiatan dan bertindak sebagai narasumber utama atas sistem yang berlaku di rumah sakit. - Jadwal Pelaksanaan Jangka waktu yang dibutuhkan datam mengembangkan sistern informasi manajemen rumah sakit di rumah sakit sesuai dengan tahap pengerjaan baik di kantor maupun dilapangan. Adapun rencana jangka waktu pengerjaan akan dilakukan dengan tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. Survey pendahuluan 1 (satu)bulan 2. Penelitian dan pengembangan sistem 1 (satu)bulan 3. Pembangunan sistem informasi 1 (satu)bulan 4. Imptementasi 1 (satu)bulan 5. Pemeliharaan sistem & Jaringan periodik
  • 25. Lokasi pengerjaan akan dilakukan di dua tempat yaitu di Lokasi dan Kantor Konsultan. Waktu dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi. Proses pengembangan sistem mutai dari tahapan analisis sampai pada tahapan implementasi dijadwalkan akan memakan waktu paling sedikit 4 bulan. Sistem akan terus dievaluasi untuk memantau kemampuan sistem untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan, disamping itu juga akan dilakukan perbaikan- perbaikan yang diperlukan. Rincian jadwal pengembangan sistern ini ditunjukkan pada tabel sebagai berikut : 1. Tahapan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2. Analisa Kebutuhan Sistem 3. Desain Sistem 4. Implementasi Sistem 5. Pengujian Sistem 6. Pelatihan - Komponen Biaya Komponen-komponen biaya yang diperlukan untuk pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit mulai dari tahap pengembangan sampai dengan implementasi dapat dilihat pada Surat Penawaran Harga (SPH) pada berkas proposal yg diajukan. - Diagram Konteks atau Kontext Diagram Sistem Informasi Rumah Sakit :
  • 26. 3.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup pengelolaan informasi dalam lingkup manajemen pasien (front officemanagement). Lingkup ini antara lain sebagai berikut: 1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar. Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar rawat inap. Berikut contoh sistemnya untuk Registrasi Pasien dinamakan System HOPE : 2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam, bedah, anak, obstetri dan ginekologi, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut, cardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, kesehatan jiwa, kulit, gizi, umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan di dalam laporan rekam medis pasien. Berikut contoh sistemnya untuk Rawat Jalan/Poliklinik dinamakan System Larahis : 3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis. 4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti: EKG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain. 5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-lain. 6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan. Berikut contoh sistemnya untuk System HOPE di bagian Apotik/Farmasi :
  • 27. Melalui lingkup manajemen pasien tersebut dapat diperoleh laporan- laporan mengenai : 1. Pendapatan rawat inap dan jalan secara periodik (harian, bulanan dan tahunan). 2. Penerimaan kasir secara periodik. 3. Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien. 4. Rekam medis pasien. 5. Data kegiatan rumah sakit dalam triwulan. 6. Data pasien rawat inap. 7. Data pasien rawat jalan. 8. Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik. 9. Penerimaan kasir pada bagian farmasi/apotik. 10. Data penyakit khusus pasien rawat inap. 11. Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusan. 12. Data penyakit khusus pasien rawat jalan. 3.3.Kelemahan SIMRS Untuk mewujudkan SIMRS yang diharapkan akan sangat membantu dalam pelayanan kesehatan nasional ternyata masih menemui banyak kendala didalam pengembangannya sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain : a. Pemanfaatan data dan informasi oleh manajemen belum optimal Era sentralisasi menyebabkan segala sesuatunya serba dari atas menyebabkan para manajer tidak pernah memikirkan perlunya memanfaatkan data atau infromasi untuk mendukung pengambilan keputusannya. b. Pemanfaatan data dan informasi oleh masyarakat kurang dikembangkan Minat masyarakat memanfaatkan data dan informasi semakin meningkat dengan makin meluasnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Namun demikikian tuntutan masyarakat yang meningkat ini kurang berkembang di bidang kesehatan karena kurangnya respon dari masyarakat itu sendiri dalam bidang kesehatan.
  • 28. c. Pemanfaatan teknologi komputer belum memadai Biaya untuk teknologi komputer memang besar, ditambah lagi dengan kurangnya pengetahuan dalam menggunakan teknologi komputer. Apresiasi yang rendah ini dikarenakan oleh alasan materu atau manfaat biaya, yang kurang memadai. Investasi untuk teknologi komputer yang besar belum dapat menjamin akan menghasilkan manfaat yang sepadan jika tidak digunakan dengan benar. d. Dana untuk pengembangan sistem informasi kesehatan terbatas Masalah yang paling sering dihadapi adalah masalah finansial. Kelemahan ini berkaitan dengan masalah rasio biaya manfaat yang maasih sangat rendah. Selain investasi, sistem informasi kesehatan juga memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk pemeliharaan dan perawatannya. e. Kurangnya tenaga purna waktu untuk sistem informasi kesehatan Kurangnya tenaga ahli dalam mengolah dan memelihara sebuah sistem juga menjadi kendala yang paling sering dihadapai. Selama ini di daerah, pengelola data dan informasi umumnya adalah tenaga yang merangkap tugas atau jabatan lain. Belum lagi ditambah dengan rendahnya keterampilan dan pengetahuan mereka di bidang informasi, khususnya teknologi informasi dan manfaatnya. 3.4 Hambatan atau kendala pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pengelolaan data yang sangat besar baik berupa data medis pasien (medical record) maupun data administrasi yang dimiliki oleh Rumah Sakit mengakibatkan beberapa hambatan / kendala, antara lain : Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga mengakibatkan : 1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing yang cukup luas. 2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi. 3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka perawan/dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi data/tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah sodaranya makan dengan seenaknya dokter/perawat memberikan
  • 29. discont tanpa melalu prosedur yang tepat. Dan menimbulkan kerugian pada rumah sakit. 4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya. Untuk mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, keberadaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit sangat dibutuhkan, sebagai salah satu langkah strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis. 3.5 Keunggulan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Berikut keunggulan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit kami: 1. Friendly a. Sangat mudah untuk digunakan. b. Telah diimplementasikan selama lebih dari 4 tahun di lebih dari 10 Rumah Sakit (swasta dan pemerintah). c. Menu yang sesuai dengan masing-masing peran user sehingga lebih memudahkan penggunaan. 2. Secure a. Masing-masing pengguna mempunyai user dan password. b. Standar keamanan tinggi dengan enkripsi searah. c. MD5 checksum pada setiap data untuk memeriksa integritas. d. Pencatatan setiap pengakses. e. Replikasi database / database terdistribusi, menghindari kegagalan atas resiko 1 server yang bisa rusak atau dalam masa perawatan. 3. Complete a. Mengikuti kaidah standard bisnis proses Rumah Sakit. b. Proses registrasi pasien berbasis sentralisasi maupun desentralisasi / distribusi. c. Diagnosa pasien Berbasis ICD 9, ICD 10, menyesuaikan pada kebutuhan pengguna. d. Laporan RL 1 – 6. e. Laboratorium disertai bantuan sistem cerdas. f. Laporan tindakan pemeriksaan. g. Identifikasi alamat pasien dapat ditelusuri dengan bantuan aplikasi Google Map. h. Keuangan dan Akuntansi : Hutang – Piutang, GL, Cash Flow, Rugi Laba, Neraca (RS Swasta) dan RBS, RBA (RS Pemerintah).
  • 30. i. Dapat di diperluas ke subsistem lain seperti Kepegawaian, Penggajian dan Asset. j. Multi Platform : Aplikasi berjalan baik pada Sistem Operasi Windows, Linux, Apple Machintosh, including Tablet PC maupun Mobile Phone. 4. Flexible a. Sebuah organisasi senantiasa berkembang. Misal pada 5 tahun yang lalu jumlah poli 10, saat ini 15 poli, sangat mungkin 5 tahun mendatang menjadi 20 atau 25 poli. Maka dari itu dibutuhkan aplikasi komputer yang mampu mengikuti perkembangan organisasi. b. Demikian pula jumlah, komputer, jenis peralatan akan senantiasa berkembang di masa mendatang. Aplikasi selayaknya mampu mengikuti dinamika. c. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit telah teruji di sejumlah Rumah Sakit, dari jumlah poli yang awalnya beberapa belas sampai beberapa puluh, dari Rumah Sakit awalnya tipe B menjadi tipe A. 3.6 Rekomendasi untuk perbaikan sistem yang akan datang Permasalahan yang menjadi penghambat dan kendala dalam perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ini. SetiapRumah sakit harus memahami betapa pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan Rumah Sakit. Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan rumah sakit dan meningkatnya kemampuan komputer. Dengan tersedianya informasi yang berkualitas, tentunya juga mendorong pegawai untuk meningkatkan kemampuan kompetitif (competitive advantage) Rumah sakit. Penyelesaian yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit dalam menghadapi permasalahan dan kendala dari pengembangan Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah dengan memberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai pentingnya Sistem informasi manajemen rumah sakit, memberikan pelatihan yang intensif kepada pengguna Sistem informasi manajemen rumah sakit, dan memberikan insentif kepada setiap pegawai yang dapat memanfaatkan Sistem informasi manajemen rumah sakit dengan lebih optimal. Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang penting di dalam suatu organisasi. Sistem informasi sangat mempengaruhi secara langsung dalam pengambilan keputusan, membuat rencana, dan mengelola pegawai, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan. Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis organisasi, peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware, database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya. Perubahan di satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat penting saat manajemen mempunyai
  • 31. rencana ke depan. Kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang biasanya sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia untuk dapat melaksanakannya. Misalnya, dalam peningkatan produktivitas kerja para pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi organisasi. Pengembangan dan pengelolaan sistem saat ini membutuhkan partipasi banyak pihak di dalam Rumah Sakit, jika dibandingkan peran dan partisipasi pada periode-periode yang lalu.Dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam Rumah Sakit dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada masyarakat, pemerintahan, swasta, dan bahkan informasi mengenai perkembangan politik terakhir.
  • 32. BAB IV PENUTUP Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) merupakan bidang yang harus dikembangkan oleh setiap Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) sangat cepat dan pesat, untuk itu setiap Rumah Sakit harus dengan cepat untuk dapat beradaptasi dengan teknologi ini. Diharapkan analisis proposal ini akan memberikan masukan berharga bagi pihak manajemen rumah sakit, untuk dapat mempertimbangkan usulan pemecahan masalah yang kami ajukan.Ini merupakan proposal pembuka bagi tahap selanjutnya, khususnya bagi persiapan survey dilapangan guna menggali data secara lebih mendalam untuk dapat menentukan luas cakupan, bobot kedalaman, dan tingkat kebutuhan yang diperlukan untuk menentukan sistem yang sesuai dengan spesifikasi manajemen rumah sakit. Besar harapan saya semoga apa yang kami usulkan dapat membantu kegiatan operasional di rumah sakit sehingga akan terjadi bentuk nyata terhadap peningkatan pelayanan kepada pasian rumah sakit dan masyarakat luas.
  • 33. Daftar Referensi 1. Kadir, A.,Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Penerbit Andi Yogyakarta, 1999. 2. Buyung, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, 2012. 3. Kristanto, Andi.”Sistem Informasi dan Aplikasinya”. Yokyakarta : Gava Media Yogyakarta, 2003. 4. Kristanto, Andri. “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya“. Jakarta: Penerbit Gava Media, 2003. 5. Sanjoyo Raden,“Sistem Informasi Kesehatan”, 2006. 6. Lik Wilarsom , “Konsep,Desain,dan Pengembangan system informasi rumah sakit.”,2012..