Diagram TTT dan CCT digunakan untuk memprediksi transformasi fase austenit pada berbagai laju pendinginan. Diagram TTT menunjukkan transformasi tergantung waktu dan suhu untuk pendinginan isotermal, sementara diagram CCT menunjukkan pengaruh laju pendinginan berkelanjutan terhadap struktur mikro. Kedua diagram penting untuk memahami hubungan antara proses pendinginan, laju pendinginan, dan struktur hasil akhir baja.
1. ( T I M E T E M P E R A T U R E T R A N S F O R M A T I O N )
&
( C O N T I N U O S C O O L I N G T R A N S F O R M A T I O N )
T T T DIAGRAM
&
CCT DIAGRAM
2. TTT diagrams
Diagram TTT (Time Temperature Transformation)
adalah diagram yang menghubungkan
transformasi austenit terhadap waktu dan
temperature.
Biasa juga dikenal diagram transformasi
isothermal
3. TTT DIAGRAM
Diagram TTT adalah sebuah gambaran dari suhu (temperatur) terhadap
waktu logaritma untuk baja paduan dengan komposisi tertentu. Diagram
ini biasanya digunakan untuk menentukan kapan transformasi mulai
dan berakhir pada perlakuan panas yang isothermal (temperatur
konstan) sebelum menjadi campuran Austenit. Ketika Austenit
didinginkan secara perlahan-lahan sampai pada suhu dibawah
temperatur kritis, struktur yang terbentuk ialah Perlit. Semakin
meningkat laju pendinginan, suhu transformasi Perlit akan semakin
menurun. Struktur mikro dari materialnya berubah dengan pasti
bersamaan dengan meningkatnya laju pendinginan. Dengan
memanaskan dan mendinginkan sebuah contoh rangkaian, transformasi
austenit mungkin dapat dicatat.
Diagram TTT menunjukkan kapan transformasi mulai dan berakhir
secara spesifik dan diagram ini juga menunjukkan berapa persen
austenit yang bertransformasi pada saat suhu yang dibutuhkan tercapai.
6. Pada gambar di atas, area sebelah kiri dari kurva
transformasi menunjukkan daerah austenit. Austenit
stabil pada suhu di atas temperatur kritis, tapi tidak
stabil pada suhu di bawah temperature kritis. Kurva
sebelah kiri menandakan dimulainya transformasi
dan kurva sebelah kanan menunjukkan berakhirnya
transformasi. Area diantara kedua kurva tersebut
menandakan austenit bertransformasi ke jenis
struktur kristal yang berbeda. (austenit ke perlit,
austenit ke martensit, austenit bertransformasi ke
bainit).
8. Gambar 2 menunjukkan bagian atas dari diagram TTT. Seperti yang
terlihat pada gambar 2, ketika austenit didinginkan ke suhu di bawah
temperatur kritis, ia bertransformasi ke struktur kristal yang berbeda
tergantung pada ketidakstabilan lingkungannya. Laju pendinginannya
dapat dipilih secara spesifik sehingga austenit dapat bertransformasi
hingga 50%,100%, dan lain sebagainya. Jika kecepatan pendinginan
sangat lambat seperti pada proses annealing, kurva pendinginan akan
melewati sampai seluruh area transformasi dan produk akhir dari
proses pendinginan ini akan menjadi 100% perlit. Dengan kata lain,
ketika laju pendinginan yang diterapkan sangat lambat, seluruh
austenit akan bertransformasi menjadi perlit. Jika laju pendinginan
melewati pertengahan dari daerah transformasi,produk akhirnya
adalah 50% austenit dan 50% perlit, yang berarti bahwa pada laju
pendinginan tertentu kita dapat mempertahankan sebagian dari
austenit, tanpa mengubahnya menjadi perlit.
10. Gambar 3 menunjukkan jenis transformasi yang bisa
didapatkan pada laju pendinginan yang lebih tinggi.
Jika laju pendinginan sangat tinggi, kurva
pendinginan akan tetap berada pada bagian sebelah
kiri dari kurva awal transformasi. Dalam kasus ini
semua austenit akan berubah menjadi martensit. Jika
tidak terdapat gangguan selama pendinginan maka
produkakhirnya akan berupa martensit
12. Pada gambar 4 laju pendinginan A dan B menunjukkan
dua proses pendinginan secara cepat. Dalam hal ini kurva
A akan menyebabkan distorsi yang lebih besar dan
tegangan dalam yang lebih besar dari laju pendinginan B.
Kedua laju pendinginan akan menghasilkan produk akhir
martensit. Lajupendinginan B juga dikenal sebagai laju
pendinginan kritis, seperti ditunjukkan oleh kurva
pendinginan yang menyentuh hidung dari diagram TTT.
Laju pendinginan kritis didefinisikan sebagai laju
pendinginan terendah yang menghasilkan 100% martensit
juga memperkecil tegangan dalam dan distorsi.
14. Pada gambar 5, sebuah proses pendinginan secara
cepat mendapat gangguan (garis horizontal
menunjukkan gangguan) dengan mencelupkan
material ke dalam rendaman garam yang dicairkan
dan direndam pada temperatur konstan yang diikuti
dengan proses pendinginan lain yang melewati daerah
bainit pada diagram TTT. Produk akhirnya adalah
bainit,yang tidak sekeras martensit. Sebagai hasil dari
laju pendinginan D; dimensinya lebih stabil, distorsi
dan tegangan dalam yang ditimbulkan lebih sedikit.
16. Pada gambar 6 laju pendinginan C menggambarkan
proses pendinginan secara lambat, seperti pada
pendinginan furnace. Sebagai contoh untuk
pendinginan jenis ini adalah proses annealing dimana
semua austenit akan berubah menjadi perlit sebagai
hasil dari pendinginan secara lambat.
18. Pada gambar 7, kurva pendinginan E menunjukkan
sebuah laju pendinginan yang tidak cukup tinggi
untuk memproduksi 100% martensit. Hal ini dapat
dengan mudah terlihat dengan melihat pada diagram
TTT. Sejak kurva pendinginan tidak menyinggung
hidung dari diagram transformasi, austenit akan
bertransformasi menjadi 50% perlit (kurva E
menyinggung kurva 50%). Semenjak kurva E
meninggalkan diagram transformasi pada zona
martensit, sisa yang 50% dari austenit akan
bertransformasi menjadi martensit.
20. CCT Diagram
Dalam prakteknya proses pendinginan pada
pembuatan material baja dilakukan secara menerus
mulai dari suhu yang lebih tinggi sampai dengan suhu
rendah. Pengaruh kecepatan pendinginan manerus
terhadap struktur mikro yang terbentuk dapat dilihat
dari diagram Continuos Cooling Transformation
Diagram.
21.
22. Penjelasan diagram:
Pada proses pendinginan secara perlahan seperti
pada garis (a) akan menghasilkan struktur mikro
perlit dan ferlit.
Pada proses pendinginan sedang, seperti, pada garis
(b) akan menghasilkan struktur mikro perlit dan
bainit.
Pada proses pendinginan cepat, seperti garis ( c )
akan menghasilkan struktur mikro martensit.
23. Link youtube tentang penjelasan diagram TTT :
(https://youtu.be/bufF2_pQ6x0)