2. ASAL USUL DIENG
Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: "di" yang berarti
"tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian,
Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Teori
lain menyatakan, nama Dieng berasal dari bahasa Sunda ("di hyang") karena
diperkirakan pada masa pra-Medang (sekitar abad ke-7 Masehi) daerah itu berada
dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
3. DATARAN TINGGI DIENG
Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah, yang masuk
wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat
kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Dieng memiliki Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar
12—20 °C di siang hari dan 6—10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus),
suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh
penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada
tanaman pertanian.
4. GEOLOGI
Dataran tinggi Dieng adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya,
seperti Yellowstone ataupun Dataran Tinggi Tengger. Sesungguhnya ia
adalahkaldera dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak
kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya.
Keadaan ini sangat berbahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah itu, terbukti
dengan adanya bencana letusan gas Kawah Sinila 1979. Tidak hanya gas beracun, tetapi
juga dapat dimungkinkan terjadi gempa bumi, letusan lumpur, tanah longsor, dan banjir.
Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang
sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan.
Secara biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik karena ditemukan di air-air panas di
dekat kawah beberapa spesies bakteri termofilik ("suka panas") yang dapat dipakai untuk
menyingkap kehidupan awal di bumi.
5. Letak Geografis
Berdasarkan Pergub No. 5 Tahun 2009 tentang pengendalian lingkungan hidup, kawasan
Dieng terletak pada koordinat 109° 41’ 00’’ sampai dengan 109° 58’ 00’’ Bujur Timur dan
07° 09’ 30’’
sampai dengan 07° 17’ 00’’ Lintang Selatan,
yang meliputi 6 (enam) Kabupaten, 18 (delapan belas) Kecamatan dan 109 (seratus
sembilan) Desa.
6. Data iklim Dieng
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata
tertinggi °C (°F)
17.9
(64.2)
18.5
(65.3)
18.6
(65.5)
18.4
(65.1)
18.5
(65.3)
18.5
(65.3)
18.2
(64.8)
18.0
(64.4)
18.5
(65.3)
18.8
(65.8)
19.2
(66.6)
18.8
(65.8)
18.49
(65.28)
Rata-rata
harian °C (°F)
13.9
(57)
14.3
(57.7)
14.4
(57.9)
14.4
(57.9)
14.3
(57.7)
13.8
(56.8)
13.2
(55.8)
12.8
(55)
13.6
(56.5)
14.2
(57.6)
14.7
(58.5)
14.4
(57.9)
14
(57.19)
Rata-rata
terendah °C
(°F)
10.0
(50)
10.1
(50.2)
10.3
(50.5)
10.4
(50.7)
10.1
(50.2)
9.2
(48.6)
8.3
(46.9)
7.6
(45.7)
8.7
(47.7)
9.6
(49.3)
10.3
(50.5)
10.1
(50.2)
9.56
(49.21)
Presipitasi mm
(inci)
370
(14.57)
430
(16.93)
434
(17.09)
249
(9.8)
153
(6.02)
83
(3.27)
53
(2.09)
35
(1.38)
57
(2.24)
170
(6.69)
230
(9.06)
388
(15.28)
2.652
(104,42)
Dieng memiliki iklim hangat dan sedang. Hujan sering terjadi di wilayah Dieng, bahkan di
musim kemarau. Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen, Dieng masuk dalam golongan Cfb.
Rata-rata suhu tahunan di Dieng adalah 14.0 °C
IKLIM
7. Pembagian administratif
Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar Kab. Wonosobo dan Dieng
Kulon, Kecamatan Batur Kab. Banjarnegara.
Batas Wilayah
Sebelah utara : Kabupaten Kendal
Barat Laut : Kabupaten Pekalongan
Barat : Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Propinsi Jawa Tengah
Potensi
Pertanian (Kentang, Kubis, Wortel, Carica, Purwaceng dan
Bawang-bawangan) Pariwisata (obyek wisata alam & Sejarah
Telaga, Kawah, Candi) dan Peternakan.
Suhu udara
Rata-rata 12—21°C di siang hari dan 5-9°C di malam hari.
musim kemarau (bulan Juli – September), suhu udara dapat
mencapai -4°C di pagi hari
Jumlah penduduk 42.739 jiwa (Th 2011) Sumber data : LMDH Alam Lestari
8. ARKEOLOGI
Candi di Dieng merupakan candi Hindu tertua di Pulau Jawa, yang dibangun pada
tahun 809 M pada masa wangsa Sanjaya. Candi Dieng dibagi dalam lima kelompok,
diantaranya adalah :
KELOMPOK NAMA CANDI
1 Candi Dwarawati dan Candi Parikesit.
2
Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi
Sembadra, dan Candi Semar.
3
Candi Sentyaki, Candi Petruk, Candi Antareja, Candi Gareng,
Candi Nakula Sadewa dan Candi Gatotkaca.
4 Candi Bima.
5 Candi Magersari, Candi Pandu, dan Candi Abiyasa.
9. TAHUN SEJARAH AKTIVITAS VULKANIK
1939 Erupsi freatik (13 Oktober – 3 November). Retakan membentuk lereng dan menghasilkan pancaran lumpur.
1944
(4 Desember). Hujan abu dan lumpur terjadi di desa Kepakisan, Sekalem, Sidolok, Pagerkandang, Djawera, dan
Kepakisan-lor hingga gelap pekat. Akibat letusan 59 orang tewas, 38 orang luka (sebagian luka bakar), dan 55
orang menghilang.
1979
(20 Februari) Kawah Sinila mengeluarkan gas karbondioksida dan Hidrogen Sulfida (H2S). 149 orang tewas dan
17 ribu penduduk dievakuasi dari enam desa di sekitar kawah Sinila.
1992
(18 Maret) gas beracun menewaskan satu orang di sekitar sungai yang terletak 200 meter sebelah barat Kawah
Sikidang.
2009
(16 Januari) Kawah Sibanteng meningkat statusnya menjadi waspada. (1 – 19 September) terdapat dua gempa
vulkanik. Sedangkan pada (20 – 23 September), terdapat setidaknya satu gempa vulkanik, dan satu gempa
vulkanik lagi pada (24 September) dan pada tanggal (26 – 27 September) Erupsi freatik terjadi di Kawah Sileri.
2011
(23 Mei) Kenaikan status dari Normal (level I) ke Waspada (level II). Kemudian pada tanggal (29 Mei 2011) status
dinaikan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
2013 (11 Maret) Kawah Timbang dinaikkan status dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II).
10. Legenda Kawah Sikidang
Legenda terjadinya Kawah Sikidang Dieng dilator belakangi oleh kisah cinta antara Ratu
Shinta Dewi seorang putri cantik dan Raja Kidang Garungan seorang raja yang berbadan manusia
berkepala hewan kijang.
Cerita ini berawal dari Raja Kidang Garungan yang hendak mengikuti sayembara untuk
meminang Ratu Shinta Dewi akan tetapi Ratu Shinta Dewi mengelak pinangan dari Raja Kidang
Garungan karena memiliki bagian tubuh yang tidak wajar yaitu dengan kepala Kijang.
Pengkhianatan itu terjadi ketika sang ratu memberikan syarat kepada sang raja yakni membuat
sumur yang sangat dalam akan tetapi Ratu Shinta Dewi dan tentaranya berbuat curang
menimbun Raja Kidang Garungan ke dalam sumur. Saat itulah sang raja tertimbun di dalam tanah
dan tidak bisa keluar dan dalam kemarahannya sang raja mengeluarkan kesaktiannya sehingga
terjadi ledakan yang berbentuk kawah. Berulang kali sang raja mencoba untuk keluar dilokasi
yang berbeda dan seolah tampak seperti jejak hewan kidang/kijang melompat kesana kemari.
Oleh karena itu kawah ini dinamakan Kawah Sikidang (Sikijang).
11. Seni dan Budaya
Dieng Plateau memiliki peradaban yang tinggi dan
tua dalam hal seni dan budaya lokal. Salah satunya
adalah upacara ruwatan cukur rambut
gembel/gimbal sebagai tolak balak Anak-anak
pegunungan Dieng, sedangkan dalam bidang
kesenian Dieng Plateau memiliki berbagai jenis
tarian khas, seperti : Tari Topeng Lengger dan Tari
Rampak Yakso.
16. 13 Fakta Unik
1. Dieng merupakan dataran tinggi terluas di Dunia setelah Nepal.
2. Secara unik banyak anak-anak pegunungan Dieng berambut gimbal, yang tumbuh secara
alami.
3. Pada musim kemarau suhu udara di Dieng saat pagi hari bisa mencapai titik beku. Tercatat
pada bulan Agustus 2014 pagi hari suhu udara mencapai -4°C.
4. Carica dan Purwaceng merupakan tubuhan endemik, di Indonesia hanya tumbuh di
pegunungan Dieng. Keduanya merupakan iconya kuliner Dieng yang digemari pelancong.
5. Dieng merupakan daerah penghasil kentang terbesar di Indonesia.
6. Kumpulan Candi di Dieng merupakan candi Hindu tertua di pulau Jawa yang dibangun pada
abad ke VIII.
7. Dieng memiliki tempat terbaik untuk menyaksikan sunrise.
17. 8. Hulu Sungai Serayu berasal dari mata air Bima Lukar yang terdapat di pegunungan Dieng.
9. Dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa.
Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana.
10. Dieng memiliki lingkungan alam yang unik, khas dan beragam diantaranya adalah (Kawah,
Telaga, Alam Pegunungan dan Mata Air).
11. Gunung Prau yang terletak di Dieng menjadi gunung terpopuler di Jawa Tengah, oleh para
pendaki Gunung ini mendapat julukan, “Puncak Seribu Bukit”.
12.Adanya Danau vulkanik di Dieng, yang paling terkenal adalah Telaga Warna.
13.Dua kali Kesempatan melihat matahari terbit di Dieng (Golden Sunrise di Gardu Pandang Tieng
dan Silver Sunrise di Komplek Candi Arjuna).
18. Kuliner khas
Carica adalah sejenis pepaya, di Indonesia hanya tumbuh di
Pegunungan Dieng. Oleh masyarakat setempat buah carica diolah
menjadi manisan yang memiliki tekstur kenyal dan rasa asam manis.
19. EVENT
Pertunjukan seni kebiasaan, Pemutaran nominator festival film dieng,
Pagelaran wayang kulit, Pesta lampion & kembang api, Pagelaran Jazz
Atas Awan
DCF untuk 7 kalinya akan dilakukan di tanggal 5 sampai 7 Agustus
2016 , sekarang adalah waktu yang di tunggu untuk kegiatan Festival
Budaya Dieng pada tahun 2016 , 2016 tentu akan lebih banyak peserta
yang akan mengikuti DCF 2016 sebagai acara rutinan tiap tahun yang di
adakan oleh Dinas Pariwisata Jawa Tengah dan warga sekitar Dieng .
Dieng Culture Festival 2016 akan menyajikan acara tahunan
pemotongan rambut Gimbal di Dieng , Festival kembang api ,
menerbangkan lampu Lampion sebanyak 5000 , festival jazz di atas
awan , Film Festival Dieng , pertunjukan kegiatan seni tradisional Dieng
dan banyak lagi acara yang dapat anda saksikan saat berkunjung ke
Dataran Tinggi Dieng untuk menyaksikan Dieng Culture Festival ke 7 .
Dieng Culture Festival 2016 tahun ini jatuh pada tanggal 05-07 Agustus
2016 dan diperkirakan lebih banyak wisatawan yang berkunjung untuk
menikmati Gelar Budaya tahunan ini .
20. BROMO
Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam
agama Hindu), adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini
memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat
wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten
Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai obyek wisata
di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya
sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam
Nasional Bromo Tengger Semeru.
21. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan
kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter
(utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya
berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Taman Nasional yang bentangan barat-timurnya sekitar 20-30 kilometer dan
utara-selatannya sekitar 40 km ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas
wilayahnya sekitar 50.276,3 ha.
22. Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo/Gunung
Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan
upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di
bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada
tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan
Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
23. LETAK GEOGRAFIS
Temperatur udara: 3° - 20° C.
Curah hujan rata-rata: 6.600 mm/tahun
Ketinggian tempat: 750 - 3.676 m. Dpl
Letak geografis: 7°51’ - 8°11’ LS, 112°47’ - 113°10’ BT
24. 5 Fakta Menarik Tentangnya
1. Sejarahnya Unik dan Menarik
Gunung Bromo terbentuk dari dua gunung yang saling berhimpitan satu dengan yang lain.
Gunung Tengger merupakan gunung yang paling besar dan meletus sehingga materi
vulkaniknya terlempar ke arah tenggara yang membentuk sebuah lembah yang besar. Letusan
tersebut menimbulkan sebuah kaldera yang besar yang di dalam kaldera tersebut terjadi
penumpukan materi vulkanik yang menyebabkan terbentuknya lautan pasir, Gunung
Widodaren, Gunung Watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok dan Gunung Bromo yang kini
menjadi objek wisata yang fenomenal.
2. Bromo Punya Legenda Masyarakat
Menurut legenda yang beredar di masyarakat, wisata Bromo ditengarai dimulai dari asal usus
adanya Suku Tengger. Pada masa Raja Brawijata, ada seorang anak perempuan bernama Rara
Anteng yang menikah dengan Joko Seger, ketika terjadi kekacauan masyarakat yang setiap
pada Hindu pindah ke Bali sedangkan sisanya bersama dengan pasangan tersebut pindah ke
Tengger di kaki Gunung Bromo.
25. 3. Gunung Bromo Berada di Komplek Pegununungan
Gunung Bromo berada di komplek pegunungan Tengger yang memiliki hamparan pasir
luas dengan gunung gunung lain di sekitarnya seperti Gunung Batok, Widodaren,
Kusi, dan Semeru.
4. Upacara Kasado
Para wisatawan akan lebih banyak datang ke Gunung Bromo pada Bulan Desember atau
Januari dimana pada objek wisata Bromo tersebut diadakan upacara Kasado yang
dilaksanakan sebagai upacara tanda syukur atas hasil lading dan ternak masyarakat sekitar
Gunung Bromo. Selain upacara Kasado ada juga upacara lainnya seperti Upacara Karo dan
Upacara Ayak Ayak
5. Matahari Terbit yang Menakjubkan
Yang menakjubkan dari Gunung Bromo adalah Anda bisa menikmati keindahan matahari
terbit yang memukai dan dikenal sebagai golden sunrise. Keindahan tersebut bisa dengan
mudah inikmati pada sebuah tanjakan yang disebut sebagai Puncak Pananjakan.
26. NASI ARON
Nasi Aron disebut sebagai makanan kuliner khas warga Tengger. Dibuat dari
bahan dasar jagung putih yang hanya dapat ditemui di lereng Gunung Bromo.
Penyajiannya didampingi oleh sayur daun ranti, tahu, campuran kentang dengan tahu,
tempe, dan ikan laut. Tak lupa tambahan sambal terasi untuk memberikan sensasi
pedas di lidah.
Nasi Aron lebih gurih dan lebih mengenyangkan dibandingkan dengan nasi biasa.
Penyimpanannya pun bisa tahan sampai satu minggu jika Anda tahu cara
menyimpannya. Selain karena rasanya yang lezat dan khas, makanan ini memiliki
khasiat untuk menurunkan kolestrol dan mengobati diabetes, dan juga dapat
menahan lapar hingga berjam-jam. Nasi Aron dapat ditemukan di Desa Seruni, sebuah
desa di seputaran lereng Bromo di kawasan penanjakan 2 bromo.
27. Iga Bromo
Makanan ini juga tak kalahnikmatnya, walaupun banyak masyarakat luar yang
belum mengenal Iga Kawah Bromo atau Iga pasir ini. Anda bisa menikmati sensasi
iga ala Bromo di Warung Zahira yang terletak di kaki gunung
28. Sawut Kabut Bromo
Biasanya makanan khas ini dibuat oleh masyarakat Tengger pada saat ada acara-
acara tertentu maupun saat kedatangan tamu dari luar daerah. Sawut kabut Bromo
berbahan dasar sama dengan makanan sawut dari daerah lainnya. Namun, ubi
pohonnya berasal dari Gunung Bromo
31. EVENT
Jazz Gunung adalah suatu festival atau event pertunjukan musik bergenre
jazz dengan nuansa etnik yang dilaksanakan dengan memberikan nuansa
lain dan berbeda layaknya pertunjukan musik jazz lainnya yaitu jazz gunung
ini di gelar dengan panggung terbuka dan lokasinya di dinginnya suasana
alam Gunung Bromo.
32. POTENSI WISATA DI JAWA BARAT
1. Pantai Pangandaran
2. Pantai Ujung Genteng
3. Tangkuban Perahu
4. Puncak Bogor
5. Situs Megalithikum Cianjur
6. Curug Cikaso
7. Green Canyon
8. Kawah Putih
9. Kampung Naga
10. Desa Wisata Cibuntu
33. POTENSI WISATA DI BANTEN
1. Pantai sawarna
2. Ujung Kulon
3. Tanjung Lesung
4. Anyer
5. Pantai Legon Pari
6. Benteng Spellwijk
7. Kampung Baduy
8. Pulau Burung
9. Gunung Krakatau
10. Rawa Dano
34. POTENSI WISATA DI DAERAH ISTIMEWA
YOGAKARTA
1. Keraton Jogjakarta
2. Goa Pindul
3. Kali Biru
4. Gunung Merapi
5. Gunung Api Purba
6. Pantai Timang
7. Goa Jomblang
8. Taman Sari
9. Pantai Baron
10. Pantai Kukup