SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Wisata Budaya
Disampaikan Oleh :
1. Bilhuda R J
2. Dyta Nurhidayati
3. Febriant M R
4. Sarah Yuliana
5. Sena Andhini
6. Sipa Kusuma A.
7. Wielma Dwi Suchia
Pariwisata sebagaimana yang dikatakan John Nais bitt dalam
bukunya Global Paradox, dapat dikategorikan sebagai indusrtri
terbesar di dunia (the world’s largest industry) sekitar 8% dari
ekspor barang dan jasa, pada umumnya berasal dari pariwisata. Di
Asia tenggara, berdasarkan catatan WTO, pariwisata menyumbang
devisa negara sebesar 10%-12% dari DGP dan 7%-8% dari total
emlploment.
Indonesia sendiri negara urutan kedelapan, dikunjungi 5.064
juta orang dengan perolehan devisa 5,7 miliyar dolar Amerika pada
tahun 2000, meski pada akhir tahun 1997 badai krisis melanda
Indonesia, ancaman teroris 11 september 2001 bom Bali, J.W
Mariot kuningan memicu penurunan sektor wisata secara drastis.
Pada 2003 Indonesia hanya dikunjungi 4,5 juta orang dengan
penghasilan devisa 4,3 miliyar juta dolar Amerika.
disini kami akan membahas mengenai pariwisata berbasis
budya.
• Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan
kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai
perjalanan yang dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke
tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan
kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu
perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau
kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan
untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan (Sinaga,
2010:12).
• Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala
seuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk
pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-
usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pariwisata
• Wisata Budaya Merupakan perjalanan wisata atas dasar
keinginan untuk memperluas pandangan seseorang dengan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain
atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan
dan adat istiadat mereka.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Wisata Budaya
adalah bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali
hasil kebudayaan setempat.
• Wisata Budaya adalah Gerakan atau kegiatan wisata yang
dirangsang oleh adanya objek-objek wisata yang berwujud
hasil-hasil seni budaya setempat: Adat istiadat, upacara
agama, tata hidup masyarakat, peninggalan sejarah, hasil
seni, kerajinan-kerajinan rakyat dan sebagainya (R.S.
Damardjati, 1989: 19).
Riset dan penelitian ilmiah serta kegiatan
lain yang bersifat edukatif kultural.
Event pertunjukan yang dikemas dari adat
istiadat atau budaya masyarakat setempat.
Unsur-unsur benda yang dibuat oleh para
nenek moyang sejak jaman dulu kala.
Unsur lain yamg dikemas dalam event
wisata sejarah dan wisata pendidikan
• Dieng Plateau atau yang lebih dikenal dengan Nama Dataran
Tinggi Dieng Adalah Dataran Tinggi Ke dua yang berpenghuni
Setelah Nepal, Dan Dieng Merupakan Gunung Purba Yang
Meletus Jutaan Tahun Silam, yang kini Membentuk Gunung-
gunung Kecil dan Perbukitan, Terletak di Provinsi Jawa
Tengah, Secara Administratif Dieng Terbagi Menjadi dua
Wilayah Kabupaten, Yaitu Kabupaten Wonosobo ( Dieng
Wetan ) dan Kabupaten Banjarnegara ( Dieng Kulon )
• Dieng berasal dari bahasa sansekerta yaitu "Di" yang berarti
tempat yang tinggi atau gunung dan "Hyang" yang berarti
kahyangan. Dengan menggabungkan kedua kata tersebut, maka
bisa diartikan bahwa "Dieng" merupakan daerah pegunungan
tempat para dewa dan dewi bersemayam.
• Telaga: Telaga Warna, sebuah telaga yang sering
memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan
lembayung, Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan
persis dengan Telaga Warna, uniknya warna air di telaga ini
bening seperti tidak tercampur belerang. Keunikan lain
adalah yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga
Pengilon hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti rawa
kecil. Telaga Merdada, adalah merupakan yang terbesar di
antara telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang
tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk
ladang pertanian. Bahkan Telaga ini juga digunakan para
pemancing untuk menyalurkan hobi atau juga wisatawan
yang sekadar berkeliling dengan perahu kecil yang
disewakan oleh penduduk setempat.
Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas
beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah
Candradimuka.
Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7,
antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna,Candi
Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi
Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
Gua: Gua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara
Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai
tempat olah spiritual.
Sumur Jalatunda merupakan salah satu dari sekian banyak
destinasi wisata yang tergabung dalam kompleks
wisata Dataran Tinggi Dieng. Sumur Jalatunda dapat
ditempuh menggunakan motor atau mobil yang juga dapat
Anda sewa dari penduduk atau dengan bertanya pada
pemiliki penginapan. Apabila Anda membutuhkan pemandu,
dapat pula menggunakan jasa mereka untuk kemudahan
Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang
kegunungapian di Dieng.
Museum Dieng Kailasa, menyimpan artefak dan memberikan
informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat
Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta
warisan arkeologi dari Dieng. Memiliki teater untuk melihat
film (saat ini tentang arkeologi Dieng), panggung terbuka di
atas atap museum, serta restoran.
Mata air Sungai Serayu, sering disebut dengan Tuk Bima
Lukar (Tuk = mata air)
Pengunjung bisa merasakan beribu kisah ekstrim menjelajah hutan kuno
dan padang savana, kemudian berpijak diatas batu ratapan angin dengan
landscape pemandangan telaga warna dan pengilon yang menakjubkan.
Selain itu menyajikan lebih dari 21 aktivitas dan petualangan yang dapat
dilakukan di Dieng Plateau. Petualangan diawali dari sunrise Sikunir
sampai dengan sunrise Gunung Prau, Jelajah telaga Cebong hingga telaga
Dringo, dan menyibak fenomena Kawah Sikidang sampai dengan Kawah
Candradimuka.
Bentang alam di Dieng Plateau menjadi surganya para petualang dan
menjadi tempat wisata yang paling diperhitungkan. Dari musim salju,
sampai dengan musim bunga, Dieng Plateau menawarkan keajaiban
yang tak terputus.
Fasilitas umum di Dieng yang perlu diketahui sebagai
berikut : ATM Bank BRI, Puskesmas, Tempat ibadah
(Masjid), Pos Polisi, Terminal dan fasilitas pendukung
seperti : Homestay, rumah makan, tempat perbelanjaan,
taman dan wc umum.
Wisatawan yang datang dari Arah Jakarta ( Terminal Pulo
Gadung dan Kampung Rambutan ) bisa menggunakan
Jalur Bus Jakarta, dari Jakarta juga bisa naik Kereta
Ekonomi atau Bisnis Jurusan Jogja kemudian naik Travel
menuju jurusan Wonosobo ( Mikro Bus ) untuk detailnya
Sbb:# Naik bus > Dari terminal Kampung Rambutan /
Pulo Gadung naik bus jurusan Wonosobo
– dari terminal Wonosobo naik angkot ke tempat mangkal
Mikro Bus jurusan Dieng ( Terminal Mendala )
– Naik Mikro Bus Jurusan Dieng – Batur ,Banjarnegara,
( Turun di Pertigaan Dieng atau Indomart Dieng, Pertigaan
Candi Arjuna , Bank BRI Dieng )
# Naik Kereta > Dari Jakarta naik kereta jurusan Jogjakarta
– Naik Travel jurusan Wonosobo, sampai Ditempat
Mangkal ( Terminal ) Mikro Bus Dieng
– Mikro Bus Dieng- Batur, Banjarnegara.
# Naik Pesawat > Dari Jakarta Naik pesawat ke Jogja /
Semarang, sampai di Jogja naik travel menuju Wonosobo
lalu naik Mikro Bus jurusan Dieng Batur, BanjarNegara,
atau setelah sampai di Semarang bisa juga naik Travel ke
Wonosobo, atau naik bus ke Wonosobo dari Terminal
Terboyo Semarang
Dampak Negatif
1. Kehilangan Kesakralan.
2. Perubahan Tata Pelaksanaan
3. Pergeseran Makna
Dampak Positif
1. Naiknya Taraf Perekonomian
2. Pelestarian Budaya
3. Promosi Pariwisata Daerah
1. Manfaat Pariwisata Dari Segi Ekonomi
2. Manfaat Pariwisata Dari Segi Budaya
3. Manfaat Pariwisata Dari Segi Nilai Pergaulan dan Ilmu
Pengetahuan
Toraja merupakan salah satu kabupaten, di Sulawesi Selatan,
Indonesia. KabupatenTana Toraja yang beribukota di Makale
secara geografis terletak di bagian Utara Provinsi Sulawesi
Selatan yaitu antara 2° – 3° Lintang Selatan dan 119° – 120°
Bujur Timur, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2
persegi.
Kebanyakan penduduk Tana Toraja adalah suku Toraja. Suku
Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara
Sulawesi Selatan, Indonesia.
Sekarang Tana Toraja dikenal dengan pariwisatanya. Pada
tahun 1984, Kementerian Pariwisata Indonesia menyatakan
Kabupaten Toraja sebagai primadona Sulawesi Selatan. Tana
Toraja dipromosikan sebagai “perhentian kedua setelah Bali.
Fasilitas atau amenitas wisata tana toraja :
1. Penginapan (losmen, wisma, hotel)
2. Bisa sewa sepeda, motor, dan sewa mobil
3. Terdapat angkutan umum, taksi, dan taksi motor
4. Terdapat ojek
Objek Wisata Tana Toraja
 Londa: Bebatuan curam disisi makam khas
Tana Toraja, terletak di tempat tinggi dari
bukit dengan dua ang dalam.
 Pallawa: salah satu tongkonan atau rumah
adat, berada diantara pohon-pohon bambu di
puncak bukit.
 Arum jeram sungai sa’dan
• Rambu Solo’, yaitu upacara adat memakamkan leluhur
dengan acara Sapu Randanan, dan Tombi Saratu’.
• Rambu Tuka’ adalah upacara memasuki rumah adat baru
yang disebut Tongkonan atau rumah yang selesai direnovasi
satu kali dalam 50 atau 60 tahun. Upacara ini dikenal juga
dengan nama Ma’Bua’, Meroek, atau Mangrara Banua
Sura’.
Upacara Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’ diiringi dengan seni
tari dan musik khas Toraja selama berhari-hari.
• Adu kerbau (Mapasilaga Tedong). Sebelum diadu, dilakukan parade
kerbau. Ada kerbau bule atau albino, ada pula yang memiliki
bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di
punggung (lontong boke). Jenis yang terakhir ini harganya paling
mahal, bisa di atas Rp 100 juta. Juga terdapat kerbau jantan yang
sudah dikebiri—konon cita rasa dagingnya lebih gurih.
Puluhan kerbau ini dibariskan di lokasi upacara. Selanjutnya, diarak
dan didahului dengan tim pengusung gong, pembawa umbul-
umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke
lapangan yang berlokasi di rante (pemakaman). Di sini kerbau-
kerbau ini dibariskan lagi sebelum diarak ke lokasi upacara.
Saat barisan kerbau meninggalkan lokasi, upacara diiringi dengan
musik tradisional yang iramanya timbul dari sejumlah wanita
menumbuk padi pada sebuah lesung besar dan panjang secara
bergantian.
• UPACARA PENGGANTIAN BAJU JENAZAH "MA’ NENE" Di Toraja ada
sebuah ritual atau kebiasaan dalam prosesi pemakaman. Cukup
unik. Dan, mungkin menyeramkan. Mayat yang telah
disemayamkan bertahun-tahun di sebuah tebing tinggi dan
kuburan batu, tiba-tiba jasadnya bangkit. Mayat itu kemudian
berjalan mencari rumahnya. Setiba di rumah, dia akan tidur lagi.
Cerita mayat berjalan ini sudah dikenal masyarakat Toraja sejak
jaman leluhur, sekarang ini tidak pernah ditemukan lagi acara
seperti itu. Saat ini acara ma' nene yang bisa kita lihat ditoraja
bukan lagi mayat berjalan tetapi hanya sebatas menganti baju
jenazah/mummi
• DU KAKI "SISEMBA" Ini adalah satu atraksi budaya Toraja yang
mungkin tidak ada di daerah lain. acara ini sangat menarik untuk
disaksikan karena atraksi ini lebih mirip dengan tauran namun
sisemba ini hanya menggunakan kekuatan kaki. Atraksi ini biasanya
dilakukan pada saat selesai panen semacam acara syukuran yang
dilaksanakan dalam sebuah acara unik
Terdapat suatu kebiasaan unik di daerah Tana Toraja yaitu
Ma'tinggoro Tedong. Kebiasaan Ma'tinggoro tedong adalah
cara menyembelih kerbau dengan hanya satu kali tebasan
parang kecil. Cara Ma'Tinggoro Tedong ini biasanya
dilakukan pada acara pesta sebelum pemakaman
seseorang yang telah meninggal dunia.
Hingga sekarang tradisi Ma'tinggoro Tedong tetap
dilakukan sebagaian besar masyarakat di Tana Toraja ketika
ada orang yang meninggal dunia. Seperti yang terlihat pada
suatu acara Rambu Solo atau acara kedukaan beberapa
bulan lalu di Daerah Paku Makale, Tana Toraja. (Herlinus
Bare)
Aksesibilitas menuju Tana Toraja, dengan jarak 350 km dari
Makasar, bisa ditempuh melalui dua jalur:
1. Jalur udara : penerbangan dari Bandara Hasanuddin
Makasar, dapat ditempuh selama 45 menit.
2. Jalur darat: melalui bus, atau terdapat juga travel agent,
dengan waktu tempuh sekitar 8 jam.
Beberapa objek wisata seperti Londa, Lemo, atau Kambira
memiliki jalan masuk yang buruk. Jalan masuk menuju
objek wisata berbeda beda, namun rata-rata dalam
kondisi berbatu-batu yang hanya nyaman dilalui dengan
berjalan kaki.
Akses kendaraan tetap dibutuhkan juga, Hal ini mungkin
disebabkan pula oleh sangat tersebarnya objek wisata di
wilayah Tana Toraja dan biaya retribusi yang sangat murah.
Bayangkan saja, rata-rata ongkos masuk satu objek wisata
hanya sekitar Rp. 5.000 per orang. Dengan jumlah
pengunjung yang tidak terlalu banyak, apalagi akses masuk
yang sudah membuat “mundur”para turis, pendapatan dari
segi retribusi sangat jauh panggang daripada api.
Manfaat adanya wisata budaya di tanah torja tentu
menambah penghasilan bagi masyarakat Sulawesi
Selatan, khususnya di Tanah Toraja. Antara tahun 1984
dan 1997, masyarakat Toraja memperoleh pendapatan
dengan bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata, atau
menjual cinderamata.
Warisan budaya yang diposisikan sebagai objek dan daya
tarik wisata memiliki nilai ekonomis karena membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. Selanjutnya
warisan budaya itu sendiri akan mendapat keuntungan
berupa dana untuk pemeliharaannya.
Selain manfaat di bidang ekonomi, manfaat lain yang
dirasakan yaitu Tanah Toraja semakin terkenal, tidak hanya
di Indonesia tetapi sudah dikenal oleh dunia dengan ciri
khas rumah adat tongkonan dan upacara kematian paling
mahal yang dikenal dengan Rambu Solo.
Selain itu, Tana Toraja sudah direkomendasikan untuk
dijadikan kawasan warisan budaya dunia ke Unesco PBB.
Menurut para ahli, setiap jengkal di kabupaten Toraja adalah
kawasan warisan budaya dunia sehingga harus dilestarikan.
Jadi sangat wajib bagi para wisatawan lokal maupun asing
untuk mengunjungi Tanah Toraja ini karena selain
menikmati keindahan alam dan keunikan budayanya para
wisatawan pun akan bertambah wawasan dan pengetahuan
mengenai budaya yang ada di Indonesia.
Dampak positif:
1. Dengan adanya wisata budaya tentunya kebudayaan di
Tanah Toraja semakin dilestarikan sehingga warisan
budaya di Sulawesi Selatan ini semakin kuat dan tidak
mudah tergerus oleh perubahan zaman. (pelestarian
budaya).
2. Meningkatkan perekonomian negara atau menambah
devisa negara dengan datangnya para wisatawan asing.
Dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar Tanah
Toraja karena banyak peluang untuk mendapatkan
keuntungan seperti dengan menjual souvenir, menjadi
tour guide, dll, sehingga dapat memperbaiki taraf,
kualitas, dan pola hidup komunitas setempat dan juga
adanya peningkatan dan pemeliharaan lingkungan yang
lebih baik atau bantuan/perhatian dari pemerintah.
3. Dengan adanya wisata budaya maka akan
adanya konservasi warisan budaya dan alam serta
hubungan keduanya.
4. Akan meningkatkan keterlibatan dan
kebanggaan masyarakat.
5. Fasilitas yang dikembangkan terpakai untuk
masyarakat luas.
6. Tingkat pengangguran akan berkurang karena
banyak masyarakat yang memanfaatkan peluang
wisata budaya untuk menambah penghasilan.
4. Karena masyarakat hanya mengandalkan pada
pariwisata maka akan muncul sifat matrealistis.
5. Meskipun pariwisata menambah devisa negara tetapi
bisa juga pariwisata menyebabkan kebocoran devisa,
inflasi, tidak balancenya ekonomi, lebih rapuh dalam
perubahan ekonomi dan politik.
6. Dampak lain yang dirasakan ialah semakin banyaknya
wisatawan yang datang maka akan mengakibatkan
volume kendaraan bertambah dan akan menimbulkan
kemacetan, selain itu juga akan mencemari lingkungan,
misalnya polusi udara, sampah, dan lain-lain.
• Pariwisata adalah kegiatan perjalanan terencana yang dilakukan
secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain
dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan
kesenangan.Dari berbagai jenis tempat wisata diantaranya
adalah wisata budaya
• Dieng adalah salahsatu destinasi wisata budaya yang
menawarkan banyak kegiatan untuk dilakukan yang terletak di
dataran tinggi.
• Tana Toraja adalah daerah yang sangat potensial untuk dijadikan
destinasi wisata unggulan, namun masih perlu ditingkatkann
kembali.
• Pengembangan suatu daerah menjadi destinasi wisata perlu
diperhatikan apa dampak yang akan ditimbulkan,
pengembangan suatu destinasi perlu menerapkan sistem
pariwisata yang berkelanjutan.
• http://kumpulanreferensitugas.blogspot.com/2011/12/makalah-
wisata-budaya.html
• https://menuwisatadieng.wordpress.com/
• http://www.wisatamu.com/pengertian-wisata-budaya.html
• http://analisispengembanganpariwisata.blogspot.com/
• https://menuwisatadieng.wordpress.com/objek-wisata/
• https://zonegusmawati.wordpress.com/2012/12/19/objek-wisata-
tana-toraja/
• http://diengplateau.com/berbagai-aktivitas-yang-dapat-dilakukan-di-
dieng
• http://www.wisatadieng.info/2015/02/fasilitas-umum-yang-terdapat-
di-dieng.html
• https://menuwisatadieng.wordpress.com/2014/09/09/jalur-akses-
dan-transportasi-menuju-dataran-tinggi-dieng/
• http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/manfaat-
pariwisata-dari-berbagai-segi.html
Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

More Related Content

Similar to Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Tugas geografi nanda julitama dan julio bihoten ( tugas bu eva )
Tugas geografi nanda julitama dan julio bihoten ( tugas bu eva )Tugas geografi nanda julitama dan julio bihoten ( tugas bu eva )
Tugas geografi nanda julitama dan julio bihoten ( tugas bu eva )
ElgradostSmancil
 
daya tarik wisata yang ada di desa wisata Namang Kabupaten Bangka Tengah
daya tarik wisata yang ada di desa wisata Namang Kabupaten Bangka Tengahdaya tarik wisata yang ada di desa wisata Namang Kabupaten Bangka Tengah
daya tarik wisata yang ada di desa wisata Namang Kabupaten Bangka Tengah
kharismanurhawwa
 

Similar to Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja (20)

Dark tourism kelompok 4
Dark tourism kelompok 4Dark tourism kelompok 4
Dark tourism kelompok 4
 
Wisata Budaya Yogyakarta
Wisata Budaya YogyakartaWisata Budaya Yogyakarta
Wisata Budaya Yogyakarta
 
Urban tourism vs rural tourism
Urban tourism vs rural tourismUrban tourism vs rural tourism
Urban tourism vs rural tourism
 
Laporan field trip I irma Jogjakarta - Semarang
Laporan field trip I irma Jogjakarta - SemarangLaporan field trip I irma Jogjakarta - Semarang
Laporan field trip I irma Jogjakarta - Semarang
 
Gambaran umum desa wisata
Gambaran umum desa wisataGambaran umum desa wisata
Gambaran umum desa wisata
 
Powerpoint materi sumber daya Pariwisata.pptx
Powerpoint materi sumber daya Pariwisata.pptxPowerpoint materi sumber daya Pariwisata.pptx
Powerpoint materi sumber daya Pariwisata.pptx
 
Presentation malang tolak.pptx
Presentation malang tolak.pptxPresentation malang tolak.pptx
Presentation malang tolak.pptx
 
Tugas geografi nanda julitama dan julio bihoten ( tugas bu eva )
Tugas geografi nanda julitama dan julio bihoten ( tugas bu eva )Tugas geografi nanda julitama dan julio bihoten ( tugas bu eva )
Tugas geografi nanda julitama dan julio bihoten ( tugas bu eva )
 
Potensi Desa Wisata Wukirsari (Repaired).docx
Potensi Desa Wisata Wukirsari (Repaired).docxPotensi Desa Wisata Wukirsari (Repaired).docx
Potensi Desa Wisata Wukirsari (Repaired).docx
 
Pkn Klaim Budaya oleh Malaysia
Pkn Klaim Budaya oleh MalaysiaPkn Klaim Budaya oleh Malaysia
Pkn Klaim Budaya oleh Malaysia
 
Suku dayak
Suku dayakSuku dayak
Suku dayak
 
Ringkasan materi ips 2014
Ringkasan materi ips 2014Ringkasan materi ips 2014
Ringkasan materi ips 2014
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
Geografi Pariwisata : Dieng & Bromo
Geografi Pariwisata : Dieng & BromoGeografi Pariwisata : Dieng & Bromo
Geografi Pariwisata : Dieng & Bromo
 
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE  PROVINSI MALUKU UTARAPENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE  PROVINSI MALUKU UTARA
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA
 
Kawasan WisataTerintegrasi Kerambitan 070421.pptx
Kawasan WisataTerintegrasi Kerambitan 070421.pptxKawasan WisataTerintegrasi Kerambitan 070421.pptx
Kawasan WisataTerintegrasi Kerambitan 070421.pptx
 
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias SelatanProfil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan
 
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
 
daya tarik wisata yang ada di desa wisata Namang Kabupaten Bangka Tengah
daya tarik wisata yang ada di desa wisata Namang Kabupaten Bangka Tengahdaya tarik wisata yang ada di desa wisata Namang Kabupaten Bangka Tengah
daya tarik wisata yang ada di desa wisata Namang Kabupaten Bangka Tengah
 
MODUL NUSANTARA MINGGU 1 - Mojokerto.pptx
MODUL NUSANTARA MINGGU 1 - Mojokerto.pptxMODUL NUSANTARA MINGGU 1 - Mojokerto.pptx
MODUL NUSANTARA MINGGU 1 - Mojokerto.pptx
 

Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

  • 1. Wisata Budaya Disampaikan Oleh : 1. Bilhuda R J 2. Dyta Nurhidayati 3. Febriant M R 4. Sarah Yuliana 5. Sena Andhini 6. Sipa Kusuma A. 7. Wielma Dwi Suchia
  • 2. Pariwisata sebagaimana yang dikatakan John Nais bitt dalam bukunya Global Paradox, dapat dikategorikan sebagai indusrtri terbesar di dunia (the world’s largest industry) sekitar 8% dari ekspor barang dan jasa, pada umumnya berasal dari pariwisata. Di Asia tenggara, berdasarkan catatan WTO, pariwisata menyumbang devisa negara sebesar 10%-12% dari DGP dan 7%-8% dari total emlploment. Indonesia sendiri negara urutan kedelapan, dikunjungi 5.064 juta orang dengan perolehan devisa 5,7 miliyar dolar Amerika pada tahun 2000, meski pada akhir tahun 1997 badai krisis melanda Indonesia, ancaman teroris 11 september 2001 bom Bali, J.W Mariot kuningan memicu penurunan sektor wisata secara drastis. Pada 2003 Indonesia hanya dikunjungi 4,5 juta orang dengan penghasilan devisa 4,3 miliyar juta dolar Amerika. disini kami akan membahas mengenai pariwisata berbasis budya.
  • 3. • Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12). • Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha- usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata
  • 4. • Wisata Budaya Merupakan perjalanan wisata atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan seseorang dengan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka. • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Wisata Budaya adalah bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan setempat. • Wisata Budaya adalah Gerakan atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya objek-objek wisata yang berwujud hasil-hasil seni budaya setempat: Adat istiadat, upacara agama, tata hidup masyarakat, peninggalan sejarah, hasil seni, kerajinan-kerajinan rakyat dan sebagainya (R.S. Damardjati, 1989: 19).
  • 5. Riset dan penelitian ilmiah serta kegiatan lain yang bersifat edukatif kultural. Event pertunjukan yang dikemas dari adat istiadat atau budaya masyarakat setempat. Unsur-unsur benda yang dibuat oleh para nenek moyang sejak jaman dulu kala. Unsur lain yamg dikemas dalam event wisata sejarah dan wisata pendidikan
  • 6.
  • 7. • Dieng Plateau atau yang lebih dikenal dengan Nama Dataran Tinggi Dieng Adalah Dataran Tinggi Ke dua yang berpenghuni Setelah Nepal, Dan Dieng Merupakan Gunung Purba Yang Meletus Jutaan Tahun Silam, yang kini Membentuk Gunung- gunung Kecil dan Perbukitan, Terletak di Provinsi Jawa Tengah, Secara Administratif Dieng Terbagi Menjadi dua Wilayah Kabupaten, Yaitu Kabupaten Wonosobo ( Dieng Wetan ) dan Kabupaten Banjarnegara ( Dieng Kulon ) • Dieng berasal dari bahasa sansekerta yaitu "Di" yang berarti tempat yang tinggi atau gunung dan "Hyang" yang berarti kahyangan. Dengan menggabungkan kedua kata tersebut, maka bisa diartikan bahwa "Dieng" merupakan daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.
  • 8. • Telaga: Telaga Warna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung, Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan persis dengan Telaga Warna, uniknya warna air di telaga ini bening seperti tidak tercampur belerang. Keunikan lain adalah yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti rawa kecil. Telaga Merdada, adalah merupakan yang terbesar di antara telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk ladang pertanian. Bahkan Telaga ini juga digunakan para pemancing untuk menyalurkan hobi atau juga wisatawan yang sekadar berkeliling dengan perahu kecil yang disewakan oleh penduduk setempat.
  • 9.
  • 10. Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah Candradimuka.
  • 11. Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna,Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
  • 12. Gua: Gua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual.
  • 13. Sumur Jalatunda merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang tergabung dalam kompleks wisata Dataran Tinggi Dieng. Sumur Jalatunda dapat ditempuh menggunakan motor atau mobil yang juga dapat Anda sewa dari penduduk atau dengan bertanya pada pemiliki penginapan. Apabila Anda membutuhkan pemandu, dapat pula menggunakan jasa mereka untuk kemudahan
  • 14. Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang kegunungapian di Dieng.
  • 15. Museum Dieng Kailasa, menyimpan artefak dan memberikan informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari Dieng. Memiliki teater untuk melihat film (saat ini tentang arkeologi Dieng), panggung terbuka di atas atap museum, serta restoran.
  • 16. Mata air Sungai Serayu, sering disebut dengan Tuk Bima Lukar (Tuk = mata air)
  • 17. Pengunjung bisa merasakan beribu kisah ekstrim menjelajah hutan kuno dan padang savana, kemudian berpijak diatas batu ratapan angin dengan landscape pemandangan telaga warna dan pengilon yang menakjubkan. Selain itu menyajikan lebih dari 21 aktivitas dan petualangan yang dapat dilakukan di Dieng Plateau. Petualangan diawali dari sunrise Sikunir sampai dengan sunrise Gunung Prau, Jelajah telaga Cebong hingga telaga Dringo, dan menyibak fenomena Kawah Sikidang sampai dengan Kawah Candradimuka. Bentang alam di Dieng Plateau menjadi surganya para petualang dan menjadi tempat wisata yang paling diperhitungkan. Dari musim salju, sampai dengan musim bunga, Dieng Plateau menawarkan keajaiban yang tak terputus.
  • 18. Fasilitas umum di Dieng yang perlu diketahui sebagai berikut : ATM Bank BRI, Puskesmas, Tempat ibadah (Masjid), Pos Polisi, Terminal dan fasilitas pendukung seperti : Homestay, rumah makan, tempat perbelanjaan, taman dan wc umum.
  • 19. Wisatawan yang datang dari Arah Jakarta ( Terminal Pulo Gadung dan Kampung Rambutan ) bisa menggunakan Jalur Bus Jakarta, dari Jakarta juga bisa naik Kereta Ekonomi atau Bisnis Jurusan Jogja kemudian naik Travel menuju jurusan Wonosobo ( Mikro Bus ) untuk detailnya Sbb:# Naik bus > Dari terminal Kampung Rambutan / Pulo Gadung naik bus jurusan Wonosobo – dari terminal Wonosobo naik angkot ke tempat mangkal Mikro Bus jurusan Dieng ( Terminal Mendala ) – Naik Mikro Bus Jurusan Dieng – Batur ,Banjarnegara, ( Turun di Pertigaan Dieng atau Indomart Dieng, Pertigaan Candi Arjuna , Bank BRI Dieng )
  • 20. # Naik Kereta > Dari Jakarta naik kereta jurusan Jogjakarta – Naik Travel jurusan Wonosobo, sampai Ditempat Mangkal ( Terminal ) Mikro Bus Dieng – Mikro Bus Dieng- Batur, Banjarnegara. # Naik Pesawat > Dari Jakarta Naik pesawat ke Jogja / Semarang, sampai di Jogja naik travel menuju Wonosobo lalu naik Mikro Bus jurusan Dieng Batur, BanjarNegara, atau setelah sampai di Semarang bisa juga naik Travel ke Wonosobo, atau naik bus ke Wonosobo dari Terminal Terboyo Semarang
  • 21. Dampak Negatif 1. Kehilangan Kesakralan. 2. Perubahan Tata Pelaksanaan 3. Pergeseran Makna Dampak Positif 1. Naiknya Taraf Perekonomian 2. Pelestarian Budaya 3. Promosi Pariwisata Daerah
  • 22. 1. Manfaat Pariwisata Dari Segi Ekonomi 2. Manfaat Pariwisata Dari Segi Budaya 3. Manfaat Pariwisata Dari Segi Nilai Pergaulan dan Ilmu Pengetahuan
  • 23. Toraja merupakan salah satu kabupaten, di Sulawesi Selatan, Indonesia. KabupatenTana Toraja yang beribukota di Makale secara geografis terletak di bagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu antara 2° – 3° Lintang Selatan dan 119° – 120° Bujur Timur, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2 persegi. Kebanyakan penduduk Tana Toraja adalah suku Toraja. Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia.
  • 24. Sekarang Tana Toraja dikenal dengan pariwisatanya. Pada tahun 1984, Kementerian Pariwisata Indonesia menyatakan Kabupaten Toraja sebagai primadona Sulawesi Selatan. Tana Toraja dipromosikan sebagai “perhentian kedua setelah Bali.
  • 25. Fasilitas atau amenitas wisata tana toraja : 1. Penginapan (losmen, wisma, hotel) 2. Bisa sewa sepeda, motor, dan sewa mobil 3. Terdapat angkutan umum, taksi, dan taksi motor 4. Terdapat ojek
  • 26. Objek Wisata Tana Toraja  Londa: Bebatuan curam disisi makam khas Tana Toraja, terletak di tempat tinggi dari bukit dengan dua ang dalam.  Pallawa: salah satu tongkonan atau rumah adat, berada diantara pohon-pohon bambu di puncak bukit.  Arum jeram sungai sa’dan
  • 27. • Rambu Solo’, yaitu upacara adat memakamkan leluhur dengan acara Sapu Randanan, dan Tombi Saratu’. • Rambu Tuka’ adalah upacara memasuki rumah adat baru yang disebut Tongkonan atau rumah yang selesai direnovasi satu kali dalam 50 atau 60 tahun. Upacara ini dikenal juga dengan nama Ma’Bua’, Meroek, atau Mangrara Banua Sura’. Upacara Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’ diiringi dengan seni tari dan musik khas Toraja selama berhari-hari.
  • 28.
  • 29. • Adu kerbau (Mapasilaga Tedong). Sebelum diadu, dilakukan parade kerbau. Ada kerbau bule atau albino, ada pula yang memiliki bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di punggung (lontong boke). Jenis yang terakhir ini harganya paling mahal, bisa di atas Rp 100 juta. Juga terdapat kerbau jantan yang sudah dikebiri—konon cita rasa dagingnya lebih gurih. Puluhan kerbau ini dibariskan di lokasi upacara. Selanjutnya, diarak dan didahului dengan tim pengusung gong, pembawa umbul- umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di rante (pemakaman). Di sini kerbau- kerbau ini dibariskan lagi sebelum diarak ke lokasi upacara. Saat barisan kerbau meninggalkan lokasi, upacara diiringi dengan musik tradisional yang iramanya timbul dari sejumlah wanita menumbuk padi pada sebuah lesung besar dan panjang secara bergantian.
  • 30.
  • 31. • UPACARA PENGGANTIAN BAJU JENAZAH "MA’ NENE" Di Toraja ada sebuah ritual atau kebiasaan dalam prosesi pemakaman. Cukup unik. Dan, mungkin menyeramkan. Mayat yang telah disemayamkan bertahun-tahun di sebuah tebing tinggi dan kuburan batu, tiba-tiba jasadnya bangkit. Mayat itu kemudian berjalan mencari rumahnya. Setiba di rumah, dia akan tidur lagi. Cerita mayat berjalan ini sudah dikenal masyarakat Toraja sejak jaman leluhur, sekarang ini tidak pernah ditemukan lagi acara seperti itu. Saat ini acara ma' nene yang bisa kita lihat ditoraja bukan lagi mayat berjalan tetapi hanya sebatas menganti baju jenazah/mummi
  • 32.
  • 33. • DU KAKI "SISEMBA" Ini adalah satu atraksi budaya Toraja yang mungkin tidak ada di daerah lain. acara ini sangat menarik untuk disaksikan karena atraksi ini lebih mirip dengan tauran namun sisemba ini hanya menggunakan kekuatan kaki. Atraksi ini biasanya dilakukan pada saat selesai panen semacam acara syukuran yang dilaksanakan dalam sebuah acara unik
  • 34. Terdapat suatu kebiasaan unik di daerah Tana Toraja yaitu Ma'tinggoro Tedong. Kebiasaan Ma'tinggoro tedong adalah cara menyembelih kerbau dengan hanya satu kali tebasan parang kecil. Cara Ma'Tinggoro Tedong ini biasanya dilakukan pada acara pesta sebelum pemakaman seseorang yang telah meninggal dunia. Hingga sekarang tradisi Ma'tinggoro Tedong tetap dilakukan sebagaian besar masyarakat di Tana Toraja ketika ada orang yang meninggal dunia. Seperti yang terlihat pada suatu acara Rambu Solo atau acara kedukaan beberapa bulan lalu di Daerah Paku Makale, Tana Toraja. (Herlinus Bare)
  • 35. Aksesibilitas menuju Tana Toraja, dengan jarak 350 km dari Makasar, bisa ditempuh melalui dua jalur: 1. Jalur udara : penerbangan dari Bandara Hasanuddin Makasar, dapat ditempuh selama 45 menit. 2. Jalur darat: melalui bus, atau terdapat juga travel agent, dengan waktu tempuh sekitar 8 jam. Beberapa objek wisata seperti Londa, Lemo, atau Kambira memiliki jalan masuk yang buruk. Jalan masuk menuju objek wisata berbeda beda, namun rata-rata dalam kondisi berbatu-batu yang hanya nyaman dilalui dengan berjalan kaki.
  • 36. Akses kendaraan tetap dibutuhkan juga, Hal ini mungkin disebabkan pula oleh sangat tersebarnya objek wisata di wilayah Tana Toraja dan biaya retribusi yang sangat murah. Bayangkan saja, rata-rata ongkos masuk satu objek wisata hanya sekitar Rp. 5.000 per orang. Dengan jumlah pengunjung yang tidak terlalu banyak, apalagi akses masuk yang sudah membuat “mundur”para turis, pendapatan dari segi retribusi sangat jauh panggang daripada api.
  • 37. Manfaat adanya wisata budaya di tanah torja tentu menambah penghasilan bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya di Tanah Toraja. Antara tahun 1984 dan 1997, masyarakat Toraja memperoleh pendapatan dengan bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata, atau menjual cinderamata. Warisan budaya yang diposisikan sebagai objek dan daya tarik wisata memiliki nilai ekonomis karena membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. Selanjutnya warisan budaya itu sendiri akan mendapat keuntungan berupa dana untuk pemeliharaannya.
  • 38. Selain manfaat di bidang ekonomi, manfaat lain yang dirasakan yaitu Tanah Toraja semakin terkenal, tidak hanya di Indonesia tetapi sudah dikenal oleh dunia dengan ciri khas rumah adat tongkonan dan upacara kematian paling mahal yang dikenal dengan Rambu Solo. Selain itu, Tana Toraja sudah direkomendasikan untuk dijadikan kawasan warisan budaya dunia ke Unesco PBB. Menurut para ahli, setiap jengkal di kabupaten Toraja adalah kawasan warisan budaya dunia sehingga harus dilestarikan. Jadi sangat wajib bagi para wisatawan lokal maupun asing untuk mengunjungi Tanah Toraja ini karena selain menikmati keindahan alam dan keunikan budayanya para wisatawan pun akan bertambah wawasan dan pengetahuan mengenai budaya yang ada di Indonesia.
  • 39. Dampak positif: 1. Dengan adanya wisata budaya tentunya kebudayaan di Tanah Toraja semakin dilestarikan sehingga warisan budaya di Sulawesi Selatan ini semakin kuat dan tidak mudah tergerus oleh perubahan zaman. (pelestarian budaya). 2. Meningkatkan perekonomian negara atau menambah devisa negara dengan datangnya para wisatawan asing. Dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar Tanah Toraja karena banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan seperti dengan menjual souvenir, menjadi tour guide, dll, sehingga dapat memperbaiki taraf, kualitas, dan pola hidup komunitas setempat dan juga adanya peningkatan dan pemeliharaan lingkungan yang lebih baik atau bantuan/perhatian dari pemerintah.
  • 40. 3. Dengan adanya wisata budaya maka akan adanya konservasi warisan budaya dan alam serta hubungan keduanya. 4. Akan meningkatkan keterlibatan dan kebanggaan masyarakat. 5. Fasilitas yang dikembangkan terpakai untuk masyarakat luas. 6. Tingkat pengangguran akan berkurang karena banyak masyarakat yang memanfaatkan peluang wisata budaya untuk menambah penghasilan.
  • 41.
  • 42. 4. Karena masyarakat hanya mengandalkan pada pariwisata maka akan muncul sifat matrealistis. 5. Meskipun pariwisata menambah devisa negara tetapi bisa juga pariwisata menyebabkan kebocoran devisa, inflasi, tidak balancenya ekonomi, lebih rapuh dalam perubahan ekonomi dan politik. 6. Dampak lain yang dirasakan ialah semakin banyaknya wisatawan yang datang maka akan mengakibatkan volume kendaraan bertambah dan akan menimbulkan kemacetan, selain itu juga akan mencemari lingkungan, misalnya polusi udara, sampah, dan lain-lain.
  • 43. • Pariwisata adalah kegiatan perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan.Dari berbagai jenis tempat wisata diantaranya adalah wisata budaya • Dieng adalah salahsatu destinasi wisata budaya yang menawarkan banyak kegiatan untuk dilakukan yang terletak di dataran tinggi. • Tana Toraja adalah daerah yang sangat potensial untuk dijadikan destinasi wisata unggulan, namun masih perlu ditingkatkann kembali. • Pengembangan suatu daerah menjadi destinasi wisata perlu diperhatikan apa dampak yang akan ditimbulkan, pengembangan suatu destinasi perlu menerapkan sistem pariwisata yang berkelanjutan.
  • 44. • http://kumpulanreferensitugas.blogspot.com/2011/12/makalah- wisata-budaya.html • https://menuwisatadieng.wordpress.com/ • http://www.wisatamu.com/pengertian-wisata-budaya.html • http://analisispengembanganpariwisata.blogspot.com/ • https://menuwisatadieng.wordpress.com/objek-wisata/ • https://zonegusmawati.wordpress.com/2012/12/19/objek-wisata- tana-toraja/ • http://diengplateau.com/berbagai-aktivitas-yang-dapat-dilakukan-di- dieng • http://www.wisatadieng.info/2015/02/fasilitas-umum-yang-terdapat- di-dieng.html • https://menuwisatadieng.wordpress.com/2014/09/09/jalur-akses- dan-transportasi-menuju-dataran-tinggi-dieng/ • http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/manfaat- pariwisata-dari-berbagai-segi.html