1. Pemahaman konsep HOTS dan analisis KD membantu peserta memahami pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi dan mampu menganalisis KD pengetahuan dan keterampilan. 2. Konsep HOTS mencakup keterampilan berpikir kompleks, menganalisis, membangun hubungan, dan menguraikan materi. Keterampilan berpikir mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. 3. Analisis KD
3. Tujuan
Peserta memahami pembelajaran berorientasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills) dan mampu melakukan analisis KD
7. Pengertian
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking
Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, mengnalisis, dan membangun hubungan dengan
melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
8. ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu
kesatuan dalam proses belajar dan mengajar.
Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
persamalahan yang muncul, mengambil keputusan,
menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan
Keterampilan yang memiliki keinginan kuat
untuk dapat memecahkan masalah muncul
pada kehidupan sehari-hari
10. Dimensi
Pengetahuan
Defenisi
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi
pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik.
Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup
klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam
hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.
Metakognitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai
kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman
dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan
kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
a. Dimensi Pengetahuan
1. Ranah Kognitif
11. 1. Faktual: simbol, lambang, nama orang, pristiwa sejarah,
bumi, langit, matahari, dll.
2. Konseptual: pengertian, konsep, rumus, definisi,
teori evoluasi, rotasi bumi, dll
3. Prosedural: teknik, cara, algoritma, langkah-langkah,
prosedur.
4. Metakognitif: kemampuan menggunakan ketiga dimensi
sebelumnya.
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
8
12. Identifikasi Pengetahuan pada KD
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar
dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memengang buku, cara membalik
halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya
yang terang, dan etika membaca buku) dengan cara yang benar.
Fakta : Buku, anggota tubuh
Konseptual : Hubungan antara jarak membaca dengan kesehatan mata
Prosedural : langkah-langkah membaca buku
Metakoqnitif : Menerapkan cara membaca yang benar
13. b. Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1
L
O
T
S
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
C3
Menerapkan /
Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
tidak biasa
C4
H
O
T
S
Menganalisis
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
C5
Menilai /
Mengevaluasi
Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
C6
Mengkreasi /
Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
14. Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Mengaplikasikan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Mencipta/
Membuat
(C6)
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasagkan
Membaca
Menamai
Menandai
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menyatakan
Menelusuri
Memperkirakan
Menjelaskan
Menceritakan
Mengkatagorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Menjalin
Mendiskusikan
Mencontohkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Menggali
Mengubah
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
Membedakan
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Menghitung
Membangun
Mencegah
Menentukan
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Memproses
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Mengoperasikan
Meramalkan
Mengaudit
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Memecahkan
Menegaskan
Menganalisis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Menguji
Mencerahkan
Membagankan
Menyimpulkan
Menjelajah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengaitkan
Mentransfer
Melatih
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutuskan
Memisahkan
menimbang
Mengumpulkan
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengkatagorikan
Membangun
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merencanakan
Memadukan
Mendikte
Membentuk
Meningkatkan
Menanggulangi
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Merancang
Membatas
Mereparasi
Membuat
Menyiapkan
Memproduksi
Memperjelas
Merangkum
Merekonstruksi
Mengarang
Menyusun
Mengkode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkonstruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
Menampilkan
15. 2. Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi
A1 Penerimaan
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau
stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik
A2 Menanggapi
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan
dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara.
A3 Penilaian
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau
stimulus tertentu.
A4 Mengelola
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas
nilai yang telah dimiliki.
A5 Karakterisasi
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
17. 3. Ranah Psikomotor
Proses Psikomotor Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan
cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini,
siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan
produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini
dinyatakan sebagai “tingkat mahir
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan
situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis
dan konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah
dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada
kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan
keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah
yang lebih efisien).
20. ELEMEN DEFINISI
F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik
R Reason
Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk
disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan
I Inference
Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan
tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya
S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
C Clarity
Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan
pada argumen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil
kesimpulan
O Overview
Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan,
diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan.
1. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, yaitu FRISCO.
2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak
kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
22. 1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan
permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui
sebelum digunakan untuk mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail,
dan mempersiapkan kriteria untuk menentukan hasil pembahasan dari masalah
yang dihadapi.
2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan
masalah, memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan
hipotesis yang terkait dengan masalah.
3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk
memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah,
memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan
menentukan informasi untuk menemukan solusi.
23. 4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan
rencana yang telah ditetapkan.
5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang
terkait dengan solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh
ketika mengimplementasikan solusi dan mengkomunikasikan solusi
yang telah dibuat.
25. 1. Penentuan Target KD
1. Tidak mengubah deskripsi pada KD
2. Memisahkan setiap kompetensi/kata kerja yang ada pada
KD
3. Memisahkan setiap materi pada KD (jika bukan satu
kesatuan)
4. Memisahkan setiap proses pencapaian (jika tidak satu
kesatuan)
5. Menuliskan target jika ada kata “dan/atau” menjadi target
yang terpisah
26. Contoh menentukan target KD:
KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR
3.2 Menghubungkan ciri
pubertas pada laki-laki dan
perempuan dengan kesehatan
reproduksi
1. Menghubungkan ciri pubertas pada
laki-laki dengan kesehatan
reproduksi
2. Menghubungkan ciri pubertas pada
perempuan dengan kesehatan
reproduksi
4.2 Menyajikan karya tentang
cara menyikapi ciri-ciri pubertas
yang dialami
Menyajikan karya tentang
cara menyikapi ciri-ciri
pubertas yang dialami
Kata Kerja KD
Materi
Variabel
Dua target
KD dan
tidak
mengubah
narasi KD
Satu
target KD
dan tidak
mengubah
narasi KD
27. Contoh menentukan target KD:
KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan
dan kesinambungan ruang (geografis,
politik, ekonomi, pendidikan, sosial,
budaya) dari awal kemerdekaan
sampai awal reformasi
• Menganalisis kronologi, perubahan dan
kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan
• Menganalisis kronologi, perubahan dan
kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) awal reformasi
4.2 Menyajikan hasil analisis kronologi,
perubahan dan kesinambungan
ruang (geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) dari awal
kemerdekaan sampai awal reformasi
• Menyajikan hasil analisis kronologi,
perubahan dan kesinambungan ruang
(geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) dari awal
kemerdekaan
• Menyajikan hasil analisis kronologi,
perubahan dan kesinambungan ruang
(geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) awal
reformasi
Kata Kerja KD
Materi Variabel
dua target
KD dan
tidak
mengubah
narasi KD
dua target
KD dan
tidak
mengubah
narasi KD
28. 2. Penentuan Tingkat Kompetesi KD
1. Tidak berpatokan hanya pada kata kerja yang ada pada KD
2. Membaca secara keseluruhan deskripsi pada KD
3. Jika ada dua kata kerja pada KD, maka tingkat kompetensi
pada KD tersebut ada dua.
29. Contoh analisis KD
KD Pengetahuan
3.2 Menghubungkan ciri pubertas
pada laki-laki dan perempuan dengan
kesehatan reproduksi
Syaratnya:
1. Pahami dimensi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakogitif
2. Pahami makna dari setiap tingkat kognitif
pada taksonomi bloom (C1-C6)
3. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja
KD tetapi baca utuh deskripsi KD
Kata Kerja KD Materi Variabel
Dimensi pengetahuan KD adalah KONSEPTUAL =
pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan
terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip,
model, dan struktur
Tingkat kompetensi KD adalah Menganalisis (C4) =
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan
antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
30. KD Keterampilan
4.2 Menyajikan karya tentang cara
menyikapi ciri-ciri pubertas yang
dialami
Syaratnya:
1. Pahami makna dari setiap tingkat
keterampilan pada ranah psikomotor jika
keterampilan konkrit (P1—P5) dan ranh
kognitif jika keterampilan abstrak (C1-C6)
2. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja
KD tetapi baca utuh deskripsi KD
Kata Kerja KD Materi Variabel
Tingkat kompetensi KD adalah Presisi (P3)=
Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam
bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
31. Tugas
Langkah kerja:
1. Untuk jenjang SD (Tematik Terpadu) : memilih KD berpasangan
pada satu pembelajaran (PB) pada salah satu sub tema yang
diajarkan.
2. Untuk jenjang SD/SMP/SMA/SMK (Mata Pelajaran): memilih KD
berpasangan
3. Tulislah pasangan KD dan tentukan target dari KD Pengetahuan
dan KD Keterampilan pada LK-1.a!
32. 3. Matrik Sumbu Simetri
1. Memindahkan kata kerja KD pada kolom yang sejajar
DIMENSI PENGETAHUAN dan DIMENSI PROSES BERFIKIR
sesuai dengan tingkat kompetensi KD
2. Mencari KKO PADANAN kata kerja KD jika TIDAK
OPERASIONAL
3. Menentukan KKO untuk IPK PENDUKUNG dan PENGAYAAN
dan diletakkan sesuai dengan Dimensi Pengetahuan dan
Dimensi Proses Berfikir
33. Contoh Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
DIMENSI
PENGETAHUAN
(Permendikbud
No.
20
Tahun
2016
Tentang
SKL
Pendidikan
Dasar
dan
Menangah)
METAKOGNITIF
Menyimpulkan
PROSEDURAL
Menelaah
KONSEPTUAL Menjelaskan Mengelompokkan
FAKTUAL Mengidentifikasi
C1
MENGINGAT
C2
MEMAHAMI
C3
MENGAPLIKASIKAN
C4
MENGANALISIS
C5
MENGEVALUASI
C6
MENCIPTA
DIMENSI PROSES BERFIKIR
Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom
KKO IPK Pendukung KKO IPK Kunci KKO IPK Pengayaan
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi
34. Tugas
Langkah Kerja:
1. Menentukan gradasi Kata Kerja Operasional (KKO) IPK KD
pengetahuan pada matrik sumbu simetri
2. Kerjakan di LK 1.b
35. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi:
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran,
(Mulyasa, 2007:139).
4. Perumusan IPK
36. Ketentuan Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah
dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi &
kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan
lingkungan/daerah;
37. Perumusan Indikator
A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
Menganalisis KKO
B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi
pada KD
38. Klasifikasi Indikator
1. Indikator Kunci
a. Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
b. Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
c. Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
d. dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang
harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
39. 2. Indikator Pendukung
a.Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
b.Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan dengan indicator
kunci yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
a. mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal KD.
b.tidak selalu harus ada.
c. dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik
dari standar minimal KD.
40. Tugas
Tentukan IPK dan materi pembelajaran dari KD Pengetahuan dan
KD Keterampilan pada LK-1.c!
43. FUNGSI INDIKATOR
Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam:
1. mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar,
2. mendesain kegiatan pembelajaran
3. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
44. Analisis Tingkat UKRK pada KD
Berdasar UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian):
• Indikator sangat penting,
• Indikator pendukung.
Keterangan:
UKRK dapat dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator
penting atau indikator pedukung.
45. Pengertian UKRK
• Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maknanya indikator tersebut penting
dikuasai oleh peserta didik.
• Kontinuitas adalah berkelanjutan, menjadi dasar bagi indikator selanjutnya atau
mempunyai hubungan dengan indikator pada tingkat lanjut.
• Relevansi bermakna bahwa indikator tersebut mempunyai hubungan dengan mata
pelajaran lain.
• Keterpakaian memiliki makna bahwa indikator tersebut memiliki nilai yang aplikatif
dalam kehidupan bermasyarakat.
46. Klasifikasi Indikator
• Dalam melakukan penilaian adalah indikator yang harus diujikan kepada siswa adalah
indikator kunci.
• Indikator kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidikan dalam pelaksanaan penilaian,
karena ndikator inilah yang menjadi tolah ukur dalam mengukur ketercapaian
kompetensi minimal siswa berdasarkan KD.
• Di samping itu, pencapaian komptensi minimal ini merupakan pencapaian yang
berstandar nasional.
• Seperti halnya dengan indicator pendukung dan indicator pengayaan di dalam
melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemahaman peserta
didik terhadap indicator kunci yang telah diberikan.