SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Konsep HOTS dan Analisis KD
Waktu: 4 JP
PENGANTAR (10’)
Tujuan
Peserta memahami pembelajaran berorientasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills) dan mampu melakukan analisis KD
Skenario
Fasilitator
menjelaskan konsep
dasar HOTS dan
membagi kelompok
Melakukan analisis
KD pengetahuan
dan keterampilan
secara individu
Presentasi (60’)
Penguatan (30’)
Bahan/media
• Bahan Presentasi
• LK-1a. Target KD
• LK-1b. Matrik sumbu simetris KD Pengetahuan
• LK-1c. Format Perumusan IPK
KONSEP DASAR HOTS (30’)
Pengertian
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking
Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, mengnalisis, dan membangun hubungan dengan
melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu
kesatuan dalam proses belajar dan mengajar.
Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
persamalahan yang muncul, mengambil keputusan,
menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan
Keterampilan yang memiliki keinginan kuat
untuk dapat memecahkan masalah muncul
pada kehidupan sehari-hari
1. TRANSFER KNOWLEDGE
Dimensi
Pengetahuan
Defenisi
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi
pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik.
Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup
klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam
hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.
Metakognitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai
kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman
dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan
kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
a. Dimensi Pengetahuan
1. Ranah Kognitif
1. Faktual: simbol, lambang, nama orang, pristiwa sejarah,
bumi, langit, matahari, dll.
2. Konseptual: pengertian, konsep, rumus, definisi,
teori evoluasi, rotasi bumi, dll
3. Prosedural: teknik, cara, algoritma, langkah-langkah,
prosedur.
4. Metakognitif: kemampuan menggunakan ketiga dimensi
sebelumnya.
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
8
Identifikasi Pengetahuan pada KD
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar
dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memengang buku, cara membalik
halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya
yang terang, dan etika membaca buku) dengan cara yang benar.
Fakta : Buku, anggota tubuh
Konseptual : Hubungan antara jarak membaca dengan kesehatan mata
Prosedural : langkah-langkah membaca buku
Metakoqnitif : Menerapkan cara membaca yang benar
b. Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1
L
O
T
S
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
C3
Menerapkan /
Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
tidak biasa
C4
H
O
T
S
Menganalisis
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
C5
Menilai /
Mengevaluasi
Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
C6
Mengkreasi /
Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Mengaplikasikan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Mencipta/
Membuat
(C6)
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasagkan
Membaca
Menamai
Menandai
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menyatakan
Menelusuri
Memperkirakan
Menjelaskan
Menceritakan
Mengkatagorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Menjalin
Mendiskusikan
Mencontohkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Menggali
Mengubah
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
Membedakan
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Menghitung
Membangun
Mencegah
Menentukan
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Memproses
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Mengoperasikan
Meramalkan
Mengaudit
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Memecahkan
Menegaskan
Menganalisis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Menguji
Mencerahkan
Membagankan
Menyimpulkan
Menjelajah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengaitkan
Mentransfer
Melatih
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutuskan
Memisahkan
menimbang
Mengumpulkan
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengkatagorikan
Membangun
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merencanakan
Memadukan
Mendikte
Membentuk
Meningkatkan
Menanggulangi
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Merancang
Membatas
Mereparasi
Membuat
Menyiapkan
Memproduksi
Memperjelas
Merangkum
Merekonstruksi
Mengarang
Menyusun
Mengkode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkonstruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
Menampilkan
2. Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi
A1 Penerimaan
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau
stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik
A2 Menanggapi
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan
dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara.
A3 Penilaian
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau
stimulus tertentu.
A4 Mengelola
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas
nilai yang telah dimiliki.
A5 Karakterisasi
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Menerima
(A1)
Merespon
(A2)
Menghargai
(A3)
Mengorganisaikan
(A4)
Karakterisasi Menurut
Nilai
(A5)
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Menyenangi
Mengompromikan
Menyambut
Mendukung
Melaporkan
Memilih
Memilah
Menolak
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
Mengasumsikan
Meyakini
Meyakinkan
Memperjelas
Menekankan
Memprakarsai
Menyumbang
Mengimani
Mengubah
Menata
Membangun
Membentuk-
pendapat
Memadukan
Mengelola
Merembuk
Menegosiasi
Membiasakan
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Melayani
Mempengaruhi
Mengkualifikasi
Membuktikan
Memecahkan
3. Ranah Psikomotor
Proses Psikomotor Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan
cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini,
siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan
produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini
dinyatakan sebagai “tingkat mahir
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan
situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis
dan konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah
dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada
kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan
keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah
yang lebih efisien).
Meniru
(P1)
Manipulasi
(P2)
Presisi
(P3)
Artikulasi
(P4)
Naturalisasi
(P5)
Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
Mengatur
Mengumpulkan
Menimbang
Memperkecil
Mengubah
Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Melatih
Memperbaiki
Memanipulasi
Mereparasi
Menunjukkan
Melengkapi
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
Memproduksi
Mencampur
Mengemas
Menyajikan
Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
koordinat
Mengintegrasikan
Beradaptasi
Mengembangkan
Merumuskan
Memodifikasi master
Mensketsa
Mendesain
Menentukan
Mengelola
Menciptakan
2. Critical dan Creative Thinking
ELEMEN DEFINISI
F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik
R Reason
Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk
disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan
I Inference
Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan
tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya
S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
C Clarity
Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan
pada argumen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil
kesimpulan
O Overview
Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan,
diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan.
1. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, yaitu FRISCO.
2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak
kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
3. Problem Solving
1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan
permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui
sebelum digunakan untuk mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail,
dan mempersiapkan kriteria untuk menentukan hasil pembahasan dari masalah
yang dihadapi.
2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan
masalah, memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan
hipotesis yang terkait dengan masalah.
3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk
memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah,
memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan
menentukan informasi untuk menemukan solusi.
4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan
rencana yang telah ditetapkan.
5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang
terkait dengan solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh
ketika mengimplementasikan solusi dan mengkomunikasikan solusi
yang telah dibuat.
ANALISIS KOMPETENSI DASAR
1. Penentuan Target KD
1. Tidak mengubah deskripsi pada KD
2. Memisahkan setiap kompetensi/kata kerja yang ada pada
KD
3. Memisahkan setiap materi pada KD (jika bukan satu
kesatuan)
4. Memisahkan setiap proses pencapaian (jika tidak satu
kesatuan)
5. Menuliskan target jika ada kata “dan/atau” menjadi target
yang terpisah
Contoh menentukan target KD:
KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR
3.2 Menghubungkan ciri
pubertas pada laki-laki dan
perempuan dengan kesehatan
reproduksi
1. Menghubungkan ciri pubertas pada
laki-laki dengan kesehatan
reproduksi
2. Menghubungkan ciri pubertas pada
perempuan dengan kesehatan
reproduksi
4.2 Menyajikan karya tentang
cara menyikapi ciri-ciri pubertas
yang dialami
Menyajikan karya tentang
cara menyikapi ciri-ciri
pubertas yang dialami
Kata Kerja KD
Materi
Variabel
Dua target
KD dan
tidak
mengubah
narasi KD
Satu
target KD
dan tidak
mengubah
narasi KD
Contoh menentukan target KD:
KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan
dan kesinambungan ruang (geografis,
politik, ekonomi, pendidikan, sosial,
budaya) dari awal kemerdekaan
sampai awal reformasi
• Menganalisis kronologi, perubahan dan
kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan
• Menganalisis kronologi, perubahan dan
kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) awal reformasi
4.2 Menyajikan hasil analisis kronologi,
perubahan dan kesinambungan
ruang (geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) dari awal
kemerdekaan sampai awal reformasi
• Menyajikan hasil analisis kronologi,
perubahan dan kesinambungan ruang
(geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) dari awal
kemerdekaan
• Menyajikan hasil analisis kronologi,
perubahan dan kesinambungan ruang
(geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) awal
reformasi
Kata Kerja KD
Materi Variabel
dua target
KD dan
tidak
mengubah
narasi KD
dua target
KD dan
tidak
mengubah
narasi KD
2. Penentuan Tingkat Kompetesi KD
1. Tidak berpatokan hanya pada kata kerja yang ada pada KD
2. Membaca secara keseluruhan deskripsi pada KD
3. Jika ada dua kata kerja pada KD, maka tingkat kompetensi
pada KD tersebut ada dua.
Contoh analisis KD
KD Pengetahuan
3.2 Menghubungkan ciri pubertas
pada laki-laki dan perempuan dengan
kesehatan reproduksi
Syaratnya:
1. Pahami dimensi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakogitif
2. Pahami makna dari setiap tingkat kognitif
pada taksonomi bloom (C1-C6)
3. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja
KD tetapi baca utuh deskripsi KD
Kata Kerja KD Materi Variabel
Dimensi pengetahuan KD adalah KONSEPTUAL =
pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan
terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip,
model, dan struktur
Tingkat kompetensi KD adalah Menganalisis (C4) =
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan
antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
KD Keterampilan
4.2 Menyajikan karya tentang cara
menyikapi ciri-ciri pubertas yang
dialami
Syaratnya:
1. Pahami makna dari setiap tingkat
keterampilan pada ranah psikomotor jika
keterampilan konkrit (P1—P5) dan ranh
kognitif jika keterampilan abstrak (C1-C6)
2. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja
KD tetapi baca utuh deskripsi KD
Kata Kerja KD Materi Variabel
Tingkat kompetensi KD adalah Presisi (P3)=
Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam
bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
Tugas
Langkah kerja:
1. Untuk jenjang SD (Tematik Terpadu) : memilih KD berpasangan
pada satu pembelajaran (PB) pada salah satu sub tema yang
diajarkan.
2. Untuk jenjang SD/SMP/SMA/SMK (Mata Pelajaran): memilih KD
berpasangan
3. Tulislah pasangan KD dan tentukan target dari KD Pengetahuan
dan KD Keterampilan pada LK-1.a!
3. Matrik Sumbu Simetri
1. Memindahkan kata kerja KD pada kolom yang sejajar
DIMENSI PENGETAHUAN dan DIMENSI PROSES BERFIKIR
sesuai dengan tingkat kompetensi KD
2. Mencari KKO PADANAN kata kerja KD jika TIDAK
OPERASIONAL
3. Menentukan KKO untuk IPK PENDUKUNG dan PENGAYAAN
dan diletakkan sesuai dengan Dimensi Pengetahuan dan
Dimensi Proses Berfikir
Contoh Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
DIMENSI
PENGETAHUAN
(Permendikbud
No.
20
Tahun
2016
Tentang
SKL
Pendidikan
Dasar
dan
Menangah)
METAKOGNITIF
Menyimpulkan
PROSEDURAL
Menelaah
KONSEPTUAL Menjelaskan Mengelompokkan
FAKTUAL Mengidentifikasi
C1
MENGINGAT
C2
MEMAHAMI
C3
MENGAPLIKASIKAN
C4
MENGANALISIS
C5
MENGEVALUASI
C6
MENCIPTA
DIMENSI PROSES BERFIKIR
Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom
KKO IPK Pendukung KKO IPK Kunci KKO IPK Pengayaan
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi
Tugas
Langkah Kerja:
1. Menentukan gradasi Kata Kerja Operasional (KKO) IPK KD
pengetahuan pada matrik sumbu simetri
2. Kerjakan di LK 1.b
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi:
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran,
(Mulyasa, 2007:139).
4. Perumusan IPK
Ketentuan Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah
dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi &
kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan
lingkungan/daerah;
Perumusan Indikator
A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
Menganalisis KKO
B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi
pada KD
Klasifikasi Indikator
1. Indikator Kunci
a. Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
b. Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
c. Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
d. dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang
harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
2. Indikator Pendukung
a.Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
b.Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan dengan indicator
kunci yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
a. mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal KD.
b.tidak selalu harus ada.
c. dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik
dari standar minimal KD.
Tugas
Tentukan IPK dan materi pembelajaran dari KD Pengetahuan dan
KD Keterampilan pada LK-1.c!
Presentasi (60’)
Penguatan (30’)
FUNGSI INDIKATOR
Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam:
1. mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar,
2. mendesain kegiatan pembelajaran
3. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Analisis Tingkat UKRK pada KD
Berdasar UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian):
• Indikator sangat penting,
• Indikator pendukung.
Keterangan:
UKRK dapat dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator
penting atau indikator pedukung.
Pengertian UKRK
• Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maknanya indikator tersebut penting
dikuasai oleh peserta didik.
• Kontinuitas adalah berkelanjutan, menjadi dasar bagi indikator selanjutnya atau
mempunyai hubungan dengan indikator pada tingkat lanjut.
• Relevansi bermakna bahwa indikator tersebut mempunyai hubungan dengan mata
pelajaran lain.
• Keterpakaian memiliki makna bahwa indikator tersebut memiliki nilai yang aplikatif
dalam kehidupan bermasyarakat.
Klasifikasi Indikator
• Dalam melakukan penilaian adalah indikator yang harus diujikan kepada siswa adalah
indikator kunci.
• Indikator kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidikan dalam pelaksanaan penilaian,
karena ndikator inilah yang menjadi tolah ukur dalam mengukur ketercapaian
kompetensi minimal siswa berdasarkan KD.
• Di samping itu, pencapaian komptensi minimal ini merupakan pencapaian yang
berstandar nasional.
• Seperti halnya dengan indicator pendukung dan indicator pengayaan di dalam
melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemahaman peserta
didik terhadap indicator kunci yang telah diberikan.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 1. Konsep HOTS.pptx

peta pemikiran
peta pemikiranpeta pemikiran
peta pemikiranMohd Irzan
 
ASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptxASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptximam6shofwan
 
Presentasi Model P5.pptx
Presentasi Model P5.pptxPresentasi Model P5.pptx
Presentasi Model P5.pptxssuser9bc446
 
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptxrahaquintrahadia
 
MODEL PENILAIAN ALTERNATIF
MODEL PENILAIAN ALTERNATIFMODEL PENILAIAN ALTERNATIF
MODEL PENILAIAN ALTERNATIFAPRILIANYUNTIARI
 
Rpp revisi 2017 ppkn kelas 10 sma
Rpp revisi 2017 ppkn kelas 10 smaRpp revisi 2017 ppkn kelas 10 sma
Rpp revisi 2017 ppkn kelas 10 smaDiva Pendidikan
 
Teknologi pendidikan novita dewi
Teknologi pendidikan novita dewiTeknologi pendidikan novita dewi
Teknologi pendidikan novita dewiprawitasari_novita
 
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khususahimza
 
3. Pendalaman Materi Pembelajaran_rev2.pptx
3. Pendalaman Materi Pembelajaran_rev2.pptx3. Pendalaman Materi Pembelajaran_rev2.pptx
3. Pendalaman Materi Pembelajaran_rev2.pptxRifkyAzuraL
 
Kursus Program i-Think
Kursus Program i-ThinkKursus Program i-Think
Kursus Program i-ThinkMokhzani Fadir
 
Peta pemikiran
Peta pemikiranPeta pemikiran
Peta pemikiranisza76
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranguest11d30d
 
Materi perkuliahan pendidikan dan pelatihan
Materi perkuliahan pendidikan dan pelatihanMateri perkuliahan pendidikan dan pelatihan
Materi perkuliahan pendidikan dan pelatihanUsi Lanita
 

Similar to 1. Konsep HOTS.pptx (20)

peta pemikiran
peta pemikiranpeta pemikiran
peta pemikiran
 
3. peta-pemikiran
3. peta-pemikiran3. peta-pemikiran
3. peta-pemikiran
 
ASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptxASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptx
 
Presentasi Model P5.pptx
Presentasi Model P5.pptxPresentasi Model P5.pptx
Presentasi Model P5.pptx
 
Kognitif
KognitifKognitif
Kognitif
 
Peta pemikiran
Peta pemikiranPeta pemikiran
Peta pemikiran
 
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
 
MODEL PENILAIAN ALTERNATIF
MODEL PENILAIAN ALTERNATIFMODEL PENILAIAN ALTERNATIF
MODEL PENILAIAN ALTERNATIF
 
Powerpoint bab 1
Powerpoint bab 1Powerpoint bab 1
Powerpoint bab 1
 
02 hots dareman
02 hots  dareman02 hots  dareman
02 hots dareman
 
Rpp revisi 2017 ppkn kelas 10 sma
Rpp revisi 2017 ppkn kelas 10 smaRpp revisi 2017 ppkn kelas 10 sma
Rpp revisi 2017 ppkn kelas 10 sma
 
Teknologi pendidikan novita dewi
Teknologi pendidikan novita dewiTeknologi pendidikan novita dewi
Teknologi pendidikan novita dewi
 
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
 
3. Pendalaman Materi Pembelajaran_rev2.pptx
3. Pendalaman Materi Pembelajaran_rev2.pptx3. Pendalaman Materi Pembelajaran_rev2.pptx
3. Pendalaman Materi Pembelajaran_rev2.pptx
 
Kursus Program i-Think
Kursus Program i-ThinkKursus Program i-Think
Kursus Program i-Think
 
Peta pemikiran
Peta pemikiranPeta pemikiran
Peta pemikiran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Materi perkuliahan pendidikan dan pelatihan
Materi perkuliahan pendidikan dan pelatihanMateri perkuliahan pendidikan dan pelatihan
Materi perkuliahan pendidikan dan pelatihan
 
hots.pdf
hots.pdfhots.pdf
hots.pdf
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

1. Konsep HOTS.pptx

  • 1. Konsep HOTS dan Analisis KD Waktu: 4 JP
  • 3. Tujuan Peserta memahami pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) dan mampu melakukan analisis KD
  • 4. Skenario Fasilitator menjelaskan konsep dasar HOTS dan membagi kelompok Melakukan analisis KD pengetahuan dan keterampilan secara individu Presentasi (60’) Penguatan (30’)
  • 5. Bahan/media • Bahan Presentasi • LK-1a. Target KD • LK-1b. Matrik sumbu simetris KD Pengetahuan • LK-1c. Format Perumusan IPK
  • 7. Pengertian Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, mengnalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
  • 8. ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar. Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan persamalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari
  • 10. Dimensi Pengetahuan Defenisi Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik. Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur. Metakognitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri. a. Dimensi Pengetahuan 1. Ranah Kognitif
  • 11. 1. Faktual: simbol, lambang, nama orang, pristiwa sejarah, bumi, langit, matahari, dll. 2. Konseptual: pengertian, konsep, rumus, definisi, teori evoluasi, rotasi bumi, dll 3. Prosedural: teknik, cara, algoritma, langkah-langkah, prosedur. 4. Metakognitif: kemampuan menggunakan ketiga dimensi sebelumnya. Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) 8
  • 12. Identifikasi Pengetahuan pada KD 3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memengang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang, dan etika membaca buku) dengan cara yang benar. Fakta : Buku, anggota tubuh Konseptual : Hubungan antara jarak membaca dengan kesehatan mata Prosedural : langkah-langkah membaca buku Metakoqnitif : Menerapkan cara membaca yang benar
  • 13. b. Proses Kognitif PROSES KOGNITIF DEFINISI C1 L O T S Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan C2 Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar C3 Menerapkan / Mengaplikasikan Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa C4 H O T S Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan C5 Menilai / Mengevaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar C6 Mengkreasi / Mencipta Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
  • 14. Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3) Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mencipta/ Membuat (C6) Mengutip Menyebutkan Menjelaskan Menggambar Membilang Mengidentifikasi Mendaftar Menunjukkan Memberi label Memberi indeks Memasagkan Membaca Menamai Menandai Menghafal Meniru Mencatat Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Mentabulasi Memberi kode Menulis Menyatakan Menelusuri Memperkirakan Menjelaskan Menceritakan Mengkatagorikan Mencirikan Merinci Mengasosiasikan Membandingkan Menghitung Mengkontraskan Menjalin Mendiskusikan Mencontohkan Mengemukakan Mempolakan Memperluas Menyimpulkan Meramalkan Merangkum Menjabarkan Menggali Mengubah Mempertahankan Mengartikan Menerangkan Menafsirkan Memprediksi Melaporkan Membedakan Menugaskan Mengurutkan Menentukan Menerapkan Mengkalkulasi Memodifikasi Menghitung Membangun Mencegah Menentukan Menggambarkan Menggunakan Menilai Melatih Menggali Mengemukakan Mengadaptasi Menyelidiki Mempersoalkan Mengkonsepkan Melaksanakan Memproduksi Memproses Mengaitkan Menyusun Memecahkan Melakukan Mensimulasikan Mentabulasi Memproses Membiasakan Mengklasifikasi Menyesuaikan Mengoperasikan Meramalkan Mengaudit Mengatur Menganimasi Mengumpulkan Memecahkan Menegaskan Menganalisis Menyeleksi Merinci Menominasikan Mendiagramkan Mengkorelasikan Menguji Mencerahkan Membagankan Menyimpulkan Menjelajah Memaksimalkan Memerintahkan Mengaitkan Mentransfer Melatih Mengedit Menemukan Menyeleksi Mengoreksi Mendeteksi Menelaah Mengukur Membangunkan Merasionalkan Mendiagnosis Memfokuskan Memadukan Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengarahkan Memprediksi Memperjelas Menugaskan Menafsirkan Mempertahankan Memerinci Mengukur Merangkum Membuktikan Memvalidasi Mengetes Mendukung Memilih Memproyeksikan Mengkritik Mengarahkan Memutuskan Memisahkan menimbang Mengumpulkan Mengabstraksi Mengatur Menganimasi Mengkatagorikan Membangun Mengkreasikan Mengoreksi Merencanakan Memadukan Mendikte Membentuk Meningkatkan Menanggulangi Menggeneralisasi Menggabungkan Merancang Membatas Mereparasi Membuat Menyiapkan Memproduksi Memperjelas Merangkum Merekonstruksi Mengarang Menyusun Mengkode Mengkombinasikan Memfasilitasi Mengkonstruksi Merumuskan Menghubungkan Menciptakan Menampilkan
  • 15. 2. Ranah Afektif Proses Afektif Definisi A1 Penerimaan Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik A2 Menanggapi suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. A3 Penilaian memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. A4 Mengelola konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. A5 Karakterisasi keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
  • 17. 3. Ranah Psikomotor Proses Psikomotor Makna P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu. P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten. P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
  • 19. 2. Critical dan Creative Thinking
  • 20. ELEMEN DEFINISI F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik R Reason Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan I Inference Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya C Clarity Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan pada argumen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil kesimpulan O Overview Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan, diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan. 1. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, yaitu FRISCO. 2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
  • 22. 1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui sebelum digunakan untuk mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk menentukan hasil pembahasan dari masalah yang dihadapi. 2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan masalah, memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan hipotesis yang terkait dengan masalah. 3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah, memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan menentukan informasi untuk menemukan solusi.
  • 23. 4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana yang telah ditetapkan. 5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah. 6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait dengan solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan solusi dan mengkomunikasikan solusi yang telah dibuat.
  • 25. 1. Penentuan Target KD 1. Tidak mengubah deskripsi pada KD 2. Memisahkan setiap kompetensi/kata kerja yang ada pada KD 3. Memisahkan setiap materi pada KD (jika bukan satu kesatuan) 4. Memisahkan setiap proses pencapaian (jika tidak satu kesatuan) 5. Menuliskan target jika ada kata “dan/atau” menjadi target yang terpisah
  • 26. Contoh menentukan target KD: KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR 3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi 1. Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dengan kesehatan reproduksi 2. Menghubungkan ciri pubertas pada perempuan dengan kesehatan reproduksi 4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami Kata Kerja KD Materi Variabel Dua target KD dan tidak mengubah narasi KD Satu target KD dan tidak mengubah narasi KD
  • 27. Contoh menentukan target KD: KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR 3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan sampai awal reformasi • Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan • Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) awal reformasi 4.2 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan sampai awal reformasi • Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan • Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) awal reformasi Kata Kerja KD Materi Variabel dua target KD dan tidak mengubah narasi KD dua target KD dan tidak mengubah narasi KD
  • 28. 2. Penentuan Tingkat Kompetesi KD 1. Tidak berpatokan hanya pada kata kerja yang ada pada KD 2. Membaca secara keseluruhan deskripsi pada KD 3. Jika ada dua kata kerja pada KD, maka tingkat kompetensi pada KD tersebut ada dua.
  • 29. Contoh analisis KD KD Pengetahuan 3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi Syaratnya: 1. Pahami dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakogitif 2. Pahami makna dari setiap tingkat kognitif pada taksonomi bloom (C1-C6) 3. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja KD tetapi baca utuh deskripsi KD Kata Kerja KD Materi Variabel Dimensi pengetahuan KD adalah KONSEPTUAL = pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur Tingkat kompetensi KD adalah Menganalisis (C4) = Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
  • 30. KD Keterampilan 4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami Syaratnya: 1. Pahami makna dari setiap tingkat keterampilan pada ranah psikomotor jika keterampilan konkrit (P1—P5) dan ranh kognitif jika keterampilan abstrak (C1-C6) 2. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja KD tetapi baca utuh deskripsi KD Kata Kerja KD Materi Variabel Tingkat kompetensi KD adalah Presisi (P3)= Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
  • 31. Tugas Langkah kerja: 1. Untuk jenjang SD (Tematik Terpadu) : memilih KD berpasangan pada satu pembelajaran (PB) pada salah satu sub tema yang diajarkan. 2. Untuk jenjang SD/SMP/SMA/SMK (Mata Pelajaran): memilih KD berpasangan 3. Tulislah pasangan KD dan tentukan target dari KD Pengetahuan dan KD Keterampilan pada LK-1.a!
  • 32. 3. Matrik Sumbu Simetri 1. Memindahkan kata kerja KD pada kolom yang sejajar DIMENSI PENGETAHUAN dan DIMENSI PROSES BERFIKIR sesuai dengan tingkat kompetensi KD 2. Mencari KKO PADANAN kata kerja KD jika TIDAK OPERASIONAL 3. Menentukan KKO untuk IPK PENDUKUNG dan PENGAYAAN dan diletakkan sesuai dengan Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Berfikir
  • 33. Contoh Matrik Sumbu Simetri Kombinasi DIMENSI PENGETAHUAN (Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menangah) METAKOGNITIF Menyimpulkan PROSEDURAL Menelaah KONSEPTUAL Menjelaskan Mengelompokkan FAKTUAL Mengidentifikasi C1 MENGINGAT C2 MEMAHAMI C3 MENGAPLIKASIKAN C4 MENGANALISIS C5 MENGEVALUASI C6 MENCIPTA DIMENSI PROSES BERFIKIR Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom KKO IPK Pendukung KKO IPK Kunci KKO IPK Pengayaan 3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi
  • 34. Tugas Langkah Kerja: 1. Menentukan gradasi Kata Kerja Operasional (KKO) IPK KD pengetahuan pada matrik sumbu simetri 2. Kerjakan di LK 1.b
  • 35. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi: Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran, (Mulyasa, 2007:139). 4. Perumusan IPK
  • 36. Ketentuan Perumusan Indikator 1. Indikator dirumuskan dari KD 2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur 3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami. 4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda 5. Hanya mengandung satu tindakan. 6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;
  • 37. Perumusan Indikator A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD Menganalisis KKO B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi pada KD
  • 38. Klasifikasi Indikator 1. Indikator Kunci a. Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK. b. Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD. c. Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD. d. dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
  • 39. 2. Indikator Pendukung a.Membantu peserta didik memahami indikator kunci. b.Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan dengan indicator kunci yang dipelajari. 3. Indikator Pengayaan a. mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari standar minimal KD. b.tidak selalu harus ada. c. dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.
  • 40. Tugas Tentukan IPK dan materi pembelajaran dari KD Pengetahuan dan KD Keterampilan pada LK-1.c!
  • 43. FUNGSI INDIKATOR Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam: 1. mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar, 2. mendesain kegiatan pembelajaran 3. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
  • 44. Analisis Tingkat UKRK pada KD Berdasar UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian): • Indikator sangat penting, • Indikator pendukung. Keterangan: UKRK dapat dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator penting atau indikator pedukung.
  • 45. Pengertian UKRK • Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maknanya indikator tersebut penting dikuasai oleh peserta didik. • Kontinuitas adalah berkelanjutan, menjadi dasar bagi indikator selanjutnya atau mempunyai hubungan dengan indikator pada tingkat lanjut. • Relevansi bermakna bahwa indikator tersebut mempunyai hubungan dengan mata pelajaran lain. • Keterpakaian memiliki makna bahwa indikator tersebut memiliki nilai yang aplikatif dalam kehidupan bermasyarakat.
  • 46. Klasifikasi Indikator • Dalam melakukan penilaian adalah indikator yang harus diujikan kepada siswa adalah indikator kunci. • Indikator kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidikan dalam pelaksanaan penilaian, karena ndikator inilah yang menjadi tolah ukur dalam mengukur ketercapaian kompetensi minimal siswa berdasarkan KD. • Di samping itu, pencapaian komptensi minimal ini merupakan pencapaian yang berstandar nasional. • Seperti halnya dengan indicator pendukung dan indicator pengayaan di dalam melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemahaman peserta didik terhadap indicator kunci yang telah diberikan.