SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI
Tujuan
Merancang pembelajaran berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills)
Skenario
Pengantar
Paparan
Pengembangan
Pembelajaran
Berorientasi
HOTS
Desain Kegiatan
Pembelajaran
Berorientasi
HOTS
Simulasi Kegiatan
Pembelajaran
Berorientasi
HOTS
Penguatan
Pengertian
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
High Order Thinking Skill (HOTS) adalah
proses berpikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat
kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan
dengan melibatkan aktivitas mental yang
paling dasar. (Resnick:987)
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir sesuai dengan
ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor yang menjadi satu
kesatuan dalam proses belajar dan
mengajar.
Keterampilan yang dikerahkan dalam
memecahkan permasalahan yang
muncul, mengambil keputusan,
menganalisis, menginvestigasi, dan
menyimpulkan.
Keterampilan yang memiliki
keinginan kuat untuk dapat
memecahkan masalah muncul
pada kehidupan sehari-hari.
Peta kompetensi keterampilan 4Cs sesuai dengan P21
(Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard )
Framework 21st
Century Skills
IP-21CSS Aspek
Creativity
Thinking and
innovation
4Cs
• Berpikir secara kreatif
• Bekerja kreatif dengan lainnya
• Mengimplementasikan inovasi
Critical Thinking
and Problem
Solving
• Penalaran efektif
• Menggunakan sistem berpikir
• Membuat penilaian dan keputusan
• Memecahkan masalah
Communication and
Collaboration
• Berkomunikasi secara jelas
• Berkolaborasi dengan orang lain
Information, Media
and Technology
Skills
ICTs
• Mengakses dan mengevaluasi informasi
• Menggunakan dan menata informasi
• Menganalisis dan menghasilkan media
• Mengaplikasikan teknologi secara efektif
Life and Career Skills
Character
Building
• Menunjukkan perilaku scientific attitude (hasrat ingin tahu, jujur,
teliti, terbuka dan penuh kehati-hatian)
• Menunjukkan penerimaan terhadap nilai moral yang berlaku di
masyarakat
Spiritual
Values
• Menghayati konsep ke-Tuhanan melalui ilmu pengetahuan
• Menginternalisasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari
Dimensi
Pengetahuan
Definisi
Faktual pengetahuan tentang elemen-elemen terpisah dan memiliki cirinya
tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminologi dan detail dan
elemen yang lebih spesifik.
Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi,
mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup
pengetahuan dalam hal keterampilan dan algoritmik, teknik dan metode,
dan model dan struktur.
Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk
menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat
pemahaman dirinya, kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk
mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
Dimensi Pengetahuan
Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1
L
O
T
S
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
C3
Menerapkan /
Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam
situasi yang tidak biasa
C4
H
O
T
S
Menganalisis
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu
terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau
tujuan keseluruhan
C5
Menilai /
Mengevaluasi
Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau
standar
C6
Mengkreasi /
Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama
untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau
fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam
pola atau struktur baru
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Mengaplikasikan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Mencipta/
Membuat
(C6)
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasangkan
Membaca
Menamai
Menandai
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menyatakan
Menelusuri
Memperkirakan
Menjelaskan
Menceritakan
Mengkatagorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Menjalin
Mendiskusikan
Mencontohkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Menggali
Mengubah
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
Membedakan
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Menghitung
Membangun
Mencegah
Menentukan
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Memproses
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Mengoperasikan
Meramalkan
Mengaudit
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Memecahkan
Menegaskan
Menganalisis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Menguji
Mencerahkan
Membagankan
Menyimpulkan
Menjelajah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengaitkan
Mentransfer
Melatih
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutuskan
Memisahkan
Menimbang
Mengumpulkan
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengkatagorikan
Membangun
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merencanakan
Memadukan
Mendikte
Membentuk
Meningkatkan
Menanggulangi
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Merancang
Membatas
Mereparasi
Membuat
Menyiapkan
Memproduksi
Memperjelas
Merangkum
Merekonstruksi
Mengarang
Menyusun
Mengkode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkonstruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
Menampilkan
Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi
A1 Penerimaan
penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima
rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri
peserta didik
A2 Menanggapi
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif
untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu
dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
A3 Penilaian
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap
suatu gejala atau stimulus tertentu.
A4 Mengelola
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki.
A5 Karakterisasi
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya.
Menerima
(A1)
Merespon
(A2)
Menghargai
(A3)
Mengorganisaikan
(A4)
Karakterisasi
Menurut Nilai
(A5)
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Menyenangi
Mengompromikan
Menyambut
Mendukung
Melaporkan
Memilih
Memilah
Menolak
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
Mengasumsikan
Meyakini
Meyakinkan
Memperjelas
Menekankan
Memprakarsai
Menyumbang
Mengimani
Mengubah
Menata
Membangun
Membentuk-
pendapat
Memadukan
Mengelola
Merembuk
Menegosiasi
Membiasakan
Mengubah
perilaku
Berakhlak mulia
Melayani
Mempengaruhi
Mengkualifikasi
Membuktikan
Memecahkan
Proses Psikomotor
Proses Berpikir Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk
umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa
dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan
tertentu.
P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan
keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi,
proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini
dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau
produk agar sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan
lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan
konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih
keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan
otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada
kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan
aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada
tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang
lebih efisien).
Meniru
(P1)
Manipulasi
(P2)
Presisi
(P3)
Artikulasi
(P4)
Naturalisasi
(P5)
Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
Mengatur
Mengumpulkan
Menimbang
Memperkecil
Mengubah
Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Melatih
Memperbaiki
Memanipulasi
Mereparasi
Menunjukkan
Melengkapi
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
Memproduksi
Mencampur
Mengemas
Menyajikan
Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
koordinat
Mengintegrasikan
Beradaptasi
Mengembangkan
Merumuskan
Memodifikasi
master
Mensketsa
Mendesain
Menentukan
Mengelola
Menciptakan
PROSES SAINTIFIK
DALAM MODEL
PEMBELAJARAN
Model-Model Pembelajaran
1. Model Penemuan/Penyingkapan
a. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif
untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Sintak model Discovery Learning:
1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3) Pengumpulan data (Data Collection);
4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
Model-Model Pembelajaran
(2)
b. Inquiry Learning
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik
dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan
dalam setting waktu yang singkat.
Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5) Analisis proses inkuiri.
Model-Model Pembelajaran
(3)
2. Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan
pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan
berpikir dari peserta didik secara individu maupun
kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi
permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Model-Model Pembelajaran
(4)
3. Project Based Learning
Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan
secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan
batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk
untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar
3. Proyeksikan dalam sumbu simetri Kombinasi dimensi pengathuan dan
proses berpikir.
DIMENSI
PENGETAHUAN
(Permendikbud
No.
20
Tahun
2016
Tentang
SKL
Pendidikan
Dasar
dan
Menangah)
METAKOGNITIF
PROSEDURA
L
Mengelompokkan
(mana bulat
mana segiempat)
Menganalisis
-
KONSEPTUA
L
Menjelaska
n (benda
bulat)
FAKTUAL
Menyebutkan
(nama2
benda)
C1
MENGINGAT
C2
MEMAHAMI
C3
MENGAPLIKASIKA
N
C4
MENGANALISI
S
C5
MENGEVALUA
SI
C6
MENCIPTA
DIMENSI PROSES BERPIKIR
Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom
Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah sebagai berikut.
a.Perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan
yang menjadi target yang harus dicapai peserta didik.
b.Tentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK
c.Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk
perumusan IPK agar konsep materi dapat tersampaikan secara
efektif. Gradasi IPK di Identifikasi dari Low Order Thinking
Skill (LOTS) menuju High Order Thinking Skill (HOTS)
d.Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK
pengayaan dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah
dipenuhi oleh peserta didik.
KD
TINGKAT KOMPETENSI
KD
PROSES BERIFIKIR
(C1-C6)
MATERI
DAN SUB
MATERI
INDIKATOR
PENCAPAIAN
KOMPETENS
I
KD Pengetahuan
Dimensi Pengetahuan:
Proses Berpikir:
Proses Berpikir
dan dimensi
pengetahuan:
<Gradasi dimensi
proses berpikir>
IPK
Penunjang:
IPK Kunci:
IPK
Pengayaan :
KD Keterampilan
Tingkat Proses
Keterampilan:
Langkah Proses
Keterampilan:
<Gradasi dimensi
Keterampilan>
IPK
Penunjang:
IPK Kunci:
IPK
Pengayaan:
Format Perumusan IPK
5.Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan
kognitif, psikomotor atau afektif. Perumusan tujuan
pembelajaran harus jelas dalam menunjukkan
kecakapan yang harus dimiliki peserta didik.
Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada
beberapa karakter kecakapan yang akan dikembangkan
guru dalam pembelajaran. Selain itu, tujuan
pembelajaran ini juga bertujuan untuk menguatkan
pilar pendidikan.
6. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran:
a. Pahami KD yang sudah dianalisis
b. Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan
c. Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran, rumuskan
kegiatan pendahuluan yang meliputi Orientasi, Motivasi, dan
Apersepsi
d. Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
 IPK
 Karakteristik peserta didik
 Pendekatan saintifik
 4C (creativity, critical thinking, communication, collaboration)
 PPK dan literasi
e. Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik
individual maupun kelompok.
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
 melakukan kegiatan tindak lanjut
 menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
 Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD
bersangkutan
f. Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
g. Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang
mengaju kepada IPK
Rambu-rambu Pengembangan Butir
Soal – Pilihan Ganda
No. Aspek
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator.
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras, Anatargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda,
dan Kekerasan).
3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)*
5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum menentukan pilihan,
peserta didik melakukan tahapan-tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
7. Pilihan jawaban homogen dan logis.
8. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.
B. Konstruksi
8. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
9. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
10. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.
11. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
12. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
13. Panjang pilihan jawaban relatif sama.
14. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah” atau “semua jawaban di atas
benar" dan sejenisnya.
15. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya.
16. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
C. Bahasa
17. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai
kaidahnya.
18. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
19. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.
20. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
Rambu-rambu Pengembangan Butir
Soal – Tes Uraian
No. Aspek
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk Uraian).
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras, Anatargolongan, Pornografi,
Politik, Propopaganda, dan Kekerasan).
3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai
dengan dunia nyata)*
5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum
menentukan pilihan, peserta didik melakukaan tahapan-tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
B. Konstruksi
6. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang
menuntut jawaban terurai.
7. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
8. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan kriteria/kalimat yang mengandung kata kunci.
9. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
C. Bahasa
11. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan
bahasa asing sesuai kaidahnya.
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
13. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Materi Pembelajaran HOTS.pptx

Prinsip pengembangan instruksional
Prinsip pengembangan instruksionalPrinsip pengembangan instruksional
Prinsip pengembangan instruksionalNur Arfah Mega
 
Konsep HOTs.pptx
Konsep HOTs.pptxKonsep HOTs.pptx
Konsep HOTs.pptxNurul190975
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningMJUNAEDI1961
 
3.2.2 Problem Based Learning.ppt
3.2.2 Problem Based Learning.ppt3.2.2 Problem Based Learning.ppt
3.2.2 Problem Based Learning.pptOtoNurfalah
 
2 2-2-problem-based-learning
2 2-2-problem-based-learning2 2-2-problem-based-learning
2 2-2-problem-based-learningDadang Suhardiman
 
01 kbat-lembaga-peperiksaan
01 kbat-lembaga-peperiksaan01 kbat-lembaga-peperiksaan
01 kbat-lembaga-peperiksaannormyusuf
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningZo Ri
 
keterampilan berpikir tingkat tinggi
keterampilan berpikir tingkat tinggiketerampilan berpikir tingkat tinggi
keterampilan berpikir tingkat tinggiTeguh Permadi
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learningDIKPORABANJARMANGU
 
Pp teknologi pendidikan siska pratiwi
Pp teknologi pendidikan siska pratiwiPp teknologi pendidikan siska pratiwi
Pp teknologi pendidikan siska pratiwiFirka Akha
 
MATERI IMPLEMENTASI KURIKULUM /2013.pptx
MATERI IMPLEMENTASI KURIKULUM /2013.pptxMATERI IMPLEMENTASI KURIKULUM /2013.pptx
MATERI IMPLEMENTASI KURIKULUM /2013.pptxRahmatHidayat4194
 
ASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptxASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptximam6shofwan
 

Similar to Materi Pembelajaran HOTS.pptx (20)

hots.pdf
hots.pdfhots.pdf
hots.pdf
 
Prinsip pengembangan instruksional
Prinsip pengembangan instruksionalPrinsip pengembangan instruksional
Prinsip pengembangan instruksional
 
Konsep HOTs.pptx
Konsep HOTs.pptxKonsep HOTs.pptx
Konsep HOTs.pptx
 
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptxCP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
 
02 hots dareman
02 hots  dareman02 hots  dareman
02 hots dareman
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
2 lembaga peperiksaan
2 lembaga peperiksaan2 lembaga peperiksaan
2 lembaga peperiksaan
 
3.2.2 Problem Based Learning.ppt
3.2.2 Problem Based Learning.ppt3.2.2 Problem Based Learning.ppt
3.2.2 Problem Based Learning.ppt
 
2 2-2-problem-based-learning
2 2-2-problem-based-learning2 2-2-problem-based-learning
2 2-2-problem-based-learning
 
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)   Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
 
01 kbat-lembaga-peperiksaan
01 kbat-lembaga-peperiksaan01 kbat-lembaga-peperiksaan
01 kbat-lembaga-peperiksaan
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
3.7. problem based learning
3.7. problem based learning3.7. problem based learning
3.7. problem based learning
 
keterampilan berpikir tingkat tinggi
keterampilan berpikir tingkat tinggiketerampilan berpikir tingkat tinggi
keterampilan berpikir tingkat tinggi
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
Pp teknologi pendidikan siska pratiwi
Pp teknologi pendidikan siska pratiwiPp teknologi pendidikan siska pratiwi
Pp teknologi pendidikan siska pratiwi
 
MATERI IMPLEMENTASI KURIKULUM /2013.pptx
MATERI IMPLEMENTASI KURIKULUM /2013.pptxMATERI IMPLEMENTASI KURIKULUM /2013.pptx
MATERI IMPLEMENTASI KURIKULUM /2013.pptx
 
Sosialisasi KKNI
Sosialisasi KKNISosialisasi KKNI
Sosialisasi KKNI
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
ASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptxASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptx
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Materi Pembelajaran HOTS.pptx

  • 2. Tujuan Merancang pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills)
  • 4. Pengertian Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
  • 5. ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar. Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan. Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari.
  • 6. Peta kompetensi keterampilan 4Cs sesuai dengan P21 (Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard ) Framework 21st Century Skills IP-21CSS Aspek Creativity Thinking and innovation 4Cs • Berpikir secara kreatif • Bekerja kreatif dengan lainnya • Mengimplementasikan inovasi Critical Thinking and Problem Solving • Penalaran efektif • Menggunakan sistem berpikir • Membuat penilaian dan keputusan • Memecahkan masalah Communication and Collaboration • Berkomunikasi secara jelas • Berkolaborasi dengan orang lain Information, Media and Technology Skills ICTs • Mengakses dan mengevaluasi informasi • Menggunakan dan menata informasi • Menganalisis dan menghasilkan media • Mengaplikasikan teknologi secara efektif Life and Career Skills Character Building • Menunjukkan perilaku scientific attitude (hasrat ingin tahu, jujur, teliti, terbuka dan penuh kehati-hatian) • Menunjukkan penerimaan terhadap nilai moral yang berlaku di masyarakat Spiritual Values • Menghayati konsep ke-Tuhanan melalui ilmu pengetahuan • Menginternalisasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari
  • 7. Dimensi Pengetahuan Definisi Faktual pengetahuan tentang elemen-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminologi dan detail dan elemen yang lebih spesifik. Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam hal keterampilan dan algoritmik, teknik dan metode, dan model dan struktur. Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri. Dimensi Pengetahuan
  • 8. Proses Kognitif PROSES KOGNITIF DEFINISI C1 L O T S Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan C2 Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar C3 Menerapkan / Mengaplikasikan Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa C4 H O T S Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan C5 Menilai / Mengevaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar C6 Mengkreasi / Mencipta Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
  • 9. Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3) Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mencipta/ Membuat (C6) Mengutip Menyebutkan Menjelaskan Menggambar Membilang Mengidentifikasi Mendaftar Menunjukkan Memberi label Memberi indeks Memasangkan Membaca Menamai Menandai Menghafal Meniru Mencatat Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Mentabulasi Memberi kode Menulis Menyatakan Menelusuri Memperkirakan Menjelaskan Menceritakan Mengkatagorikan Mencirikan Merinci Mengasosiasikan Membandingkan Menghitung Mengkontraskan Menjalin Mendiskusikan Mencontohkan Mengemukakan Mempolakan Memperluas Menyimpulkan Meramalkan Merangkum Menjabarkan Menggali Mengubah Mempertahankan Mengartikan Menerangkan Menafsirkan Memprediksi Melaporkan Membedakan Menugaskan Mengurutkan Menentukan Menerapkan Mengkalkulasi Memodifikasi Menghitung Membangun Mencegah Menentukan Menggambarkan Menggunakan Menilai Melatih Menggali Mengemukakan Mengadaptasi Menyelidiki Mempersoalkan Mengkonsepkan Melaksanakan Memproduksi Memproses Mengaitkan Menyusun Memecahkan Melakukan Mensimulasikan Mentabulasi Memproses Membiasakan Mengklasifikasi Menyesuaikan Mengoperasikan Meramalkan Mengaudit Mengatur Menganimasi Mengumpulkan Memecahkan Menegaskan Menganalisis Menyeleksi Merinci Menominasikan Mendiagramkan Mengkorelasikan Menguji Mencerahkan Membagankan Menyimpulkan Menjelajah Memaksimalkan Memerintahkan Mengaitkan Mentransfer Melatih Mengedit Menemukan Menyeleksi Mengoreksi Mendeteksi Menelaah Mengukur Membangunkan Merasionalkan Mendiagnosis Memfokuskan Memadukan Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengarahkan Memprediksi Memperjelas Menugaskan Menafsirkan Mempertahankan Memerinci Mengukur Merangkum Membuktikan Memvalidasi Mengetes Mendukung Memilih Memproyeksikan Mengkritik Mengarahkan Memutuskan Memisahkan Menimbang Mengumpulkan Mengabstraksi Mengatur Menganimasi Mengkatagorikan Membangun Mengkreasikan Mengoreksi Merencanakan Memadukan Mendikte Membentuk Meningkatkan Menanggulangi Menggeneralisasi Menggabungkan Merancang Membatas Mereparasi Membuat Menyiapkan Memproduksi Memperjelas Merangkum Merekonstruksi Mengarang Menyusun Mengkode Mengkombinasikan Memfasilitasi Mengkonstruksi Merumuskan Menghubungkan Menciptakan Menampilkan
  • 10. Ranah Afektif Proses Afektif Definisi A1 Penerimaan penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik A2 Menanggapi suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. A3 Penilaian memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. A4 Mengelola konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. A5 Karakterisasi keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
  • 12. Proses Psikomotor Proses Berpikir Makna P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu. P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir” P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten. P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
  • 15. Model-Model Pembelajaran 1. Model Penemuan/Penyingkapan a. Discovery Learning Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Sintak model Discovery Learning: 1) Pemberian rangsangan (Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3) Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan data (Data Processing); 5) Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
  • 16. Model-Model Pembelajaran (2) b. Inquiry Learning Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat. Sintak/tahap model inkuiri meliputi: 1) Orientasi masalah; 2) Pengumpulan data dan verifikasi; 3) Pengumpulan data melalui eksperimen; 4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan 5) Analisis proses inkuiri.
  • 17. Model-Model Pembelajaran (3) 2. Problem Based Learning (PBL) Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual Sintak model Problem Based Learning : 1) Orientasi peserta didik pada masalah 2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar 3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • 18. Model-Model Pembelajaran (4) 3. Project Based Learning Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain. Sintak PJBL: 1) Pertanyaan mendasar 2) Mendesain perencanaan produk 3) Menyusun jadwal pembuatan 4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek 5) Menguji hasil 6) Evaluasi penglaman belajar
  • 19. 3. Proyeksikan dalam sumbu simetri Kombinasi dimensi pengathuan dan proses berpikir. DIMENSI PENGETAHUAN (Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menangah) METAKOGNITIF PROSEDURA L Mengelompokkan (mana bulat mana segiempat) Menganalisis - KONSEPTUA L Menjelaska n (benda bulat) FAKTUAL Menyebutkan (nama2 benda) C1 MENGINGAT C2 MEMAHAMI C3 MENGAPLIKASIKA N C4 MENGANALISI S C5 MENGEVALUA SI C6 MENCIPTA DIMENSI PROSES BERPIKIR Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
  • 20. 4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dapat dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai berikut. a.Perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang menjadi target yang harus dicapai peserta didik. b.Tentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK c.Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk perumusan IPK agar konsep materi dapat tersampaikan secara efektif. Gradasi IPK di Identifikasi dari Low Order Thinking Skill (LOTS) menuju High Order Thinking Skill (HOTS) d.Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK pengayaan dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah dipenuhi oleh peserta didik.
  • 21. KD TINGKAT KOMPETENSI KD PROSES BERIFIKIR (C1-C6) MATERI DAN SUB MATERI INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENS I KD Pengetahuan Dimensi Pengetahuan: Proses Berpikir: Proses Berpikir dan dimensi pengetahuan: <Gradasi dimensi proses berpikir> IPK Penunjang: IPK Kunci: IPK Pengayaan : KD Keterampilan Tingkat Proses Keterampilan: Langkah Proses Keterampilan: <Gradasi dimensi Keterampilan> IPK Penunjang: IPK Kunci: IPK Pengayaan: Format Perumusan IPK
  • 22. 5.Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif, psikomotor atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain itu, tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk menguatkan pilar pendidikan.
  • 23. 6. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran: a. Pahami KD yang sudah dianalisis b. Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan c. Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran, rumuskan kegiatan pendahuluan yang meliputi Orientasi, Motivasi, dan Apersepsi d. Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:  IPK  Karakteristik peserta didik  Pendekatan saintifik  4C (creativity, critical thinking, communication, collaboration)  PPK dan literasi e. Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik individual maupun kelompok.  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  melakukan kegiatan tindak lanjut  menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.  Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD bersangkutan f. Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran g. Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang mengaju kepada IPK
  • 24. Rambu-rambu Pengembangan Butir Soal – Pilihan Ganda No. Aspek A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator. 2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras, Anatargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda, dan Kekerasan). 3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk membaca). 4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)* 5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum menentukan pilihan, peserta didik melakukan tahapan-tahapan tertentu. 6. Jawaban tersirat pada stimulus. 7. Pilihan jawaban homogen dan logis. 8. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar. B. Konstruksi 8. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 9. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 10. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban. 11. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 12. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi. 13. Panjang pilihan jawaban relatif sama. 14. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah” atau “semua jawaban di atas benar" dan sejenisnya. 15. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya. 16. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain. C. Bahasa 17. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai kaidahnya. 18. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 19. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif. 20. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
  • 25. Rambu-rambu Pengembangan Butir Soal – Tes Uraian No. Aspek A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk Uraian). 2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras, Anatargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda, dan Kekerasan). 3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk membaca). 4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)* 5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum menentukan pilihan, peserta didik melakukaan tahapan-tahapan tertentu. 6. Jawaban tersirat pada stimulus. B. Konstruksi 6. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. 7. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. 8. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan kriteria/kalimat yang mengandung kata kunci. 9. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi. 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain. C. Bahasa 11. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai kaidahnya. 12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 13. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.