SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PEMBUKTIAN
Achmad Hasan Basri, M.H.
Pembuktian dalam setiap perkara merupakan hal sangat
penting, karena pembuktian terkait dengan kemampuan
merekontruksi kejadian atau peristiwa masa lalu atau
lampau menjadi suatu kebenaran.
Hukum Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Tata
Usaha Negara di Indonesia menganut pembuktian
kebenaran materiil. Artinya dalam sengketa yang diadili di
Peradilan Tata Usaha Negara, hakim harus mencari
kebenaran materil dari pada sekedar apa yang diajukan para
pihak dalam persidangan.
Teknik Pembuktian
Conviction Raisonee
Tanpa memerlukan keyakinan
hakim, semata-mata berdasarkan
alasan yang logis atau sah, hakim
dapat mengampil keputusan.
Positieve Wettelijk Bewijst
hakim terikat secara positif terhadap alat
bukti menurut undang-undang, dimana
jika hakim sudah menganggap
terbuktinya suatu perbuatan berdasarkan
alat bukti maka ia dapat menjatuhkan
putusan tanpa memerlukan keyakninan
hakim.
Negatieve Wettelijk Bewijst
pembuktian didasarkan menurut
keyakinan hakim
yang timbul dari alat-alat bukti dalam
undang-undang yang sah
Conviction Angtim
Denga keyakinan hakim.
Jenis Alat Bukti
Pasal 100 UU Peratun
Surat atau
Tulisan
Keterangan Ahli
Keterangan Saksi
Pengakuan Para
Pihak
Pengetahuan
Hakim
Pembuktian di Pengadilan TUN mengarah pada asas pembuktian bebas
terbatas karena menurut Pasal 107 UU Peradilan TUN.
Hakim Pengadilan TUN dapat menentukan sendiri:
Apa yang harus dibuktikan;
Siapa yang harus dibebani pembuktian, hal apa yang harus dibuktikan oleh
para pihak yang berperkara dan hal apa saja yang harus dibuktikan oleh hakim
sendiri;
Alat bukti mana saja yang diutamakan untuk dipergunakan dalam
pembuktian;
Kekuatan pembuktian yang telah diajukan.
Untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti
berdasarkan keyakinan hakim, namun demikian dibatasi oleh sejumlah alat
bukti yang telah ditentukan dalam Pasal 100 UU Peradilan TUN
1. Surat atau tulisan
Pasal 101 UU No. 5 Tahun 1986 0 UU No. 9 Tahun 2004 menyebutkan surat sebagai
alat bukti terdiri atas tiga jenis ialah :
Akta otentik, yaitu surat yang dibuat oleh atau di hadapan seorang Pejabat Umum
yang menurut peraturan perundang-undangan berwenang membuat surat itu dengan
maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau pristiwa hukum
yang tercantum di dalamnya;
Akta di bawah tangan, yaitu surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak
yang bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang
peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya;
Surat-surat lainnya yang bukan akta.
Sesuai dengan sifat Hakim Tata Usaha Negara yang aktif dan dengan mendasarkan pada
ketentuan pasal 85 UU Peradilan TUN, Hakim dapat secara aktif mencari bukti-bukti
tertulis yang ada di tangan Pejabat Tata Usaha Negara
2. Keterangan Ahli
Pasal 102 beserta penjelasannya, serta Pasal 103 UU Peradilan TUN
mengatur tentang keterangan ahli yang pada pokoknya sebagai berikut:
Keterangan ahli adalah pendapat orang yang diberikan di bawah sumpah
dalam persidangan tentang hal yang ia ketahui menurut keahliannya;
Atas permintaan kedua belah pihak, salah satu pihak atau karena jabatannya
Hakim Ketua Sidang dapat menunjukan seseorang atau beberapa orang ahli;
Seorang ahli dalam persidangan harus memberi keterangan baik dengan
surat maupun dengan lisan, yang dikuatkan dengan sumpah atau janji
menurut kebenaran sepanjang pengetahuan yang sebaik-baiknya.
3. Keterangan Saksi
Pasal 86 UU Peradilan TUN pada pokoknya mengatur sebagai berikut:
Atas permintaan salah satu pihak, atau karena jabatannya, Hakim Ketua
Sidang dapat memerintahkan seorang saksi untuk didengar dalam
persidangan;
Apabila saksi tidak datang tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
meskipun telah dipanggil dengan patut dan Hakim cukup mempunyai alasan
untuk menyangka bahwa saksi sengaja tidak datang, Hakim Ketua Sidang
dapat memberi perintah supaya Saki dibawa oleh polisi ke persidangan;
Seorang saksi yang tidak bertempat tinggal di daerah hukum Pengadilan
yang bersangkutan tidak diwajibkan datang di Pangadilan tersebut, tetapi
pemeriksaan saksi itu dapat diserahkan kepada Pengadilan yang daerah
hukumnya meliputi tempat kediaman saksi.
Yang Terhalang Menjadi Saksi
Pasal 88 UU Peradilan TUN
Anak yang belum berusia tujuh
belas tahun
Keluarga sedarah atau semenda
menurut garis keturunan lurus ke
atas atau ke bawah sampai derajat ke
dua dari salah satu pihak yang
bersengketa
Isteri atau suami salah seorang pihak
yang bersengketa meskipun sudah
bercerai
Orang yang hilang ingatan
Yang Dapat Memundur Diri Dari Saksi
Pasal 89 UU Peradilan TUN
Setiap orang yang karena
martabat, pekerjaan, atau
jabatannya diwajibkan
merahasikan segala sesuatu
yang berhubungan dengan
martabat, pekerjaan, atau
jabatannya itu.
Ada atau tidak adanya dasar kewajiban
untuk merahasiakan segala sesuatu,
diserahkan kepada pertimbangan
Hakim.
Saudara laki-laki dan
perempuan, ipar laki-laki
dan perempuan salah satu
pihak
4. Pengakuan Para Pihak
Pengakuan para pihak dapat diperoleh dari metode jawab menjawab.
Replik Duplik
5. Pengetahuan Hakim
Pasal 106 UU Peradilan TUN mengatur
bahwa Pengetahuan Hakim adalah hal
yang olehnya diketahui dan diyakini
kebenarannya.
PTUN PERDATA PIDANA
SURAT SURAT SAKSI
AHLI SAKSI SURAT
SAKSI PENGAKUAN AHLI
PENGAKUAN PIHAK PERSANGKAAN PETUNJUK
PENGATAHUAN HAKIM SUMPAH TERDAKWA
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Pembuktian dan Alat Bukti
Pembuktian dan Alat BuktiPembuktian dan Alat Bukti
Pembuktian dan Alat Buktinadyaduu
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanHak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanamanda lubis
 
pengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumpengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumFakhrul Rozi
 
Analisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologiAnalisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologihudaaja
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm PemerintahanUU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm PemerintahanInspektorat
 
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian hannurul khaiva
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 

What's hot (20)

NOTA PLEDOI.docx
NOTA PLEDOI.docxNOTA PLEDOI.docx
NOTA PLEDOI.docx
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Pembuktian dan Alat Bukti
Pembuktian dan Alat BuktiPembuktian dan Alat Bukti
Pembuktian dan Alat Bukti
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
Hak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanHak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminan
 
pengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumpengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukum
 
Analisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologiAnalisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologi
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
 
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm PemerintahanUU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
 
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Prosedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptunProsedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptun
 
teori dan madzhab kriminologi
teori dan madzhab kriminologiteori dan madzhab kriminologi
teori dan madzhab kriminologi
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 

Similar to JUDIL PTBUN

Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agamantii_meiian
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agamantii_meiian
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktianepylian
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hapGradeAlfonso
 
5 hk pembuktianpid
5 hk pembuktianpid5 hk pembuktianpid
5 hk pembuktianpidRonalto_Tan
 
Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Rudi Sudirdja
 
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIAPEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIAsurrenderyourthrone
 
Critical notes akta otentik
Critical notes akta otentikCritical notes akta otentik
Critical notes akta otentikYefta Tandi
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptasifsardari
 
11 pemrik srtsksiahlitrsgkahentisidik
11 pemrik srtsksiahlitrsgkahentisidik11 pemrik srtsksiahlitrsgkahentisidik
11 pemrik srtsksiahlitrsgkahentisidikRonalto_Tan
 
PERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA.pptx
PERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA.pptxPERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA.pptx
PERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA.pptxFHUGJ
 
praperadilann.pptx
praperadilann.pptxpraperadilann.pptx
praperadilann.pptxDirgaGunk
 

Similar to JUDIL PTBUN (20)

Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
 
5 hk pembuktianpid
5 hk pembuktianpid5 hk pembuktianpid
5 hk pembuktianpid
 
Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Alat bukti dalam Tipikor (Idik Saeful Bahri)
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIAPEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
Critical notes akta otentik
Critical notes akta otentikCritical notes akta otentik
Critical notes akta otentik
 
Pwpoint. Komplisasi.ppt
Pwpoint. Komplisasi.pptPwpoint. Komplisasi.ppt
Pwpoint. Komplisasi.ppt
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
11 pemrik srtsksiahlitrsgkahentisidik
11 pemrik srtsksiahlitrsgkahentisidik11 pemrik srtsksiahlitrsgkahentisidik
11 pemrik srtsksiahlitrsgkahentisidik
 
PERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA.pptx
PERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA.pptxPERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA.pptx
PERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA.pptx
 
praperadilann.pptx
praperadilann.pptxpraperadilann.pptx
praperadilann.pptx
 

Recently uploaded

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 

Recently uploaded (11)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 

JUDIL PTBUN

  • 2. Pembuktian dalam setiap perkara merupakan hal sangat penting, karena pembuktian terkait dengan kemampuan merekontruksi kejadian atau peristiwa masa lalu atau lampau menjadi suatu kebenaran. Hukum Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia menganut pembuktian kebenaran materiil. Artinya dalam sengketa yang diadili di Peradilan Tata Usaha Negara, hakim harus mencari kebenaran materil dari pada sekedar apa yang diajukan para pihak dalam persidangan.
  • 3. Teknik Pembuktian Conviction Raisonee Tanpa memerlukan keyakinan hakim, semata-mata berdasarkan alasan yang logis atau sah, hakim dapat mengampil keputusan. Positieve Wettelijk Bewijst hakim terikat secara positif terhadap alat bukti menurut undang-undang, dimana jika hakim sudah menganggap terbuktinya suatu perbuatan berdasarkan alat bukti maka ia dapat menjatuhkan putusan tanpa memerlukan keyakninan hakim. Negatieve Wettelijk Bewijst pembuktian didasarkan menurut keyakinan hakim yang timbul dari alat-alat bukti dalam undang-undang yang sah Conviction Angtim Denga keyakinan hakim.
  • 4. Jenis Alat Bukti Pasal 100 UU Peratun Surat atau Tulisan Keterangan Ahli Keterangan Saksi Pengakuan Para Pihak Pengetahuan Hakim
  • 5. Pembuktian di Pengadilan TUN mengarah pada asas pembuktian bebas terbatas karena menurut Pasal 107 UU Peradilan TUN. Hakim Pengadilan TUN dapat menentukan sendiri: Apa yang harus dibuktikan; Siapa yang harus dibebani pembuktian, hal apa yang harus dibuktikan oleh para pihak yang berperkara dan hal apa saja yang harus dibuktikan oleh hakim sendiri; Alat bukti mana saja yang diutamakan untuk dipergunakan dalam pembuktian; Kekuatan pembuktian yang telah diajukan. Untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti berdasarkan keyakinan hakim, namun demikian dibatasi oleh sejumlah alat bukti yang telah ditentukan dalam Pasal 100 UU Peradilan TUN
  • 6. 1. Surat atau tulisan Pasal 101 UU No. 5 Tahun 1986 0 UU No. 9 Tahun 2004 menyebutkan surat sebagai alat bukti terdiri atas tiga jenis ialah : Akta otentik, yaitu surat yang dibuat oleh atau di hadapan seorang Pejabat Umum yang menurut peraturan perundang-undangan berwenang membuat surat itu dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau pristiwa hukum yang tercantum di dalamnya; Akta di bawah tangan, yaitu surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya; Surat-surat lainnya yang bukan akta. Sesuai dengan sifat Hakim Tata Usaha Negara yang aktif dan dengan mendasarkan pada ketentuan pasal 85 UU Peradilan TUN, Hakim dapat secara aktif mencari bukti-bukti tertulis yang ada di tangan Pejabat Tata Usaha Negara
  • 7. 2. Keterangan Ahli Pasal 102 beserta penjelasannya, serta Pasal 103 UU Peradilan TUN mengatur tentang keterangan ahli yang pada pokoknya sebagai berikut: Keterangan ahli adalah pendapat orang yang diberikan di bawah sumpah dalam persidangan tentang hal yang ia ketahui menurut keahliannya; Atas permintaan kedua belah pihak, salah satu pihak atau karena jabatannya Hakim Ketua Sidang dapat menunjukan seseorang atau beberapa orang ahli; Seorang ahli dalam persidangan harus memberi keterangan baik dengan surat maupun dengan lisan, yang dikuatkan dengan sumpah atau janji menurut kebenaran sepanjang pengetahuan yang sebaik-baiknya.
  • 8. 3. Keterangan Saksi Pasal 86 UU Peradilan TUN pada pokoknya mengatur sebagai berikut: Atas permintaan salah satu pihak, atau karena jabatannya, Hakim Ketua Sidang dapat memerintahkan seorang saksi untuk didengar dalam persidangan; Apabila saksi tidak datang tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan meskipun telah dipanggil dengan patut dan Hakim cukup mempunyai alasan untuk menyangka bahwa saksi sengaja tidak datang, Hakim Ketua Sidang dapat memberi perintah supaya Saki dibawa oleh polisi ke persidangan; Seorang saksi yang tidak bertempat tinggal di daerah hukum Pengadilan yang bersangkutan tidak diwajibkan datang di Pangadilan tersebut, tetapi pemeriksaan saksi itu dapat diserahkan kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman saksi.
  • 9. Yang Terhalang Menjadi Saksi Pasal 88 UU Peradilan TUN Anak yang belum berusia tujuh belas tahun Keluarga sedarah atau semenda menurut garis keturunan lurus ke atas atau ke bawah sampai derajat ke dua dari salah satu pihak yang bersengketa Isteri atau suami salah seorang pihak yang bersengketa meskipun sudah bercerai Orang yang hilang ingatan
  • 10. Yang Dapat Memundur Diri Dari Saksi Pasal 89 UU Peradilan TUN Setiap orang yang karena martabat, pekerjaan, atau jabatannya diwajibkan merahasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan martabat, pekerjaan, atau jabatannya itu. Ada atau tidak adanya dasar kewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu, diserahkan kepada pertimbangan Hakim. Saudara laki-laki dan perempuan, ipar laki-laki dan perempuan salah satu pihak
  • 11. 4. Pengakuan Para Pihak Pengakuan para pihak dapat diperoleh dari metode jawab menjawab. Replik Duplik
  • 12. 5. Pengetahuan Hakim Pasal 106 UU Peradilan TUN mengatur bahwa Pengetahuan Hakim adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya.
  • 13. PTUN PERDATA PIDANA SURAT SURAT SAKSI AHLI SAKSI SURAT SAKSI PENGAKUAN AHLI PENGAKUAN PIHAK PERSANGKAAN PETUNJUK PENGATAHUAN HAKIM SUMPAH TERDAKWA