SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KONFLIK
Proses interaksi yang terjadi akibat
adanya ketidaksesuaian dua pendapat
atau lebih yang berpengaruh atas pihak
yang terlibat baik positif maupun negatif
SASARAN SESI
 PESERTA MAMPU MENGIDENTIFIKASI SUMBER KONFLIK
DI TEMPAT KERJA
 PESERTA MEMAHAMI DAMPAK DARI KONFLIK YANG
TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK
 PESERTA MENGUASAI TEKNIK-TEKNIK MENGATASI DAN
MENANGANI KONFLIK
THE TRADITIONAL VIEW
(1930-1940)
 Konflik harus dihindari 
indikasi adanya
ketidakberfungsian dalam
kelompok
 Konflik tidak baik,
merusak, berbahaya,
negatif, irasional
 Konflik tidak sesuai
dengan prinsip keagamaan
THE BEHAVIORAL VIEW
(1940 – MID 1970’S)
 Konflik bersifat natural 
tidak dapat dihilangkan
 Konflik kadang bisa
bermanfaat atau menjadi
kekuatan positif bagi
kelompok dalam
pencapaian prestasi
 Konflik rasional
THE INTERACTIONIST VIEW
(AFTER 1970’S)
 Konflik diperlukan dalam
level tertentu untuk
memelihara kelompok agar
tetap mawas diri, kreatif,
dan inovatif
 Kondisi yang harmonis,
damai, ‘adem ayem’ 
dapat membuat kelompok
statis, apatis dan kurang
tanggap terhadap
perubahan
Pertentangan potensial Kesadaran & personalisasi Perilaku
Hasil
TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV
PROSES KONFLIK
Kondisi - kondisi
yang mengawali
* Komunikasi
* Struktur
* Variabel - variabel
pribadi
Konflik yang
disadari
Cara - cara
menangani konflik
* Kompetisi
* Kolaborasi
* Kompromi
* Menghindari
* Akomondasi
Konflik yang
dirasakan
Menurunkan hasil
kerja kelompok
Meningkatkan hasil
kerja kelompok
Konflik yang
terbuka
KOMUNIKASI
(KONDISI SUMBER KONFLIK)
PERBEDAAN LATAR BELAKANG PRIBADI YANG
BERKAITAN DENGAN KETRAMPILAN
BERKOMUNIKASI
GANGGUAN PADA SALURAN KOMUNIKASI
KETIDAKTEPATAN PEMILIHAN MEDIA
KOMUNIKASI
STRUKTUR
(KONDISI SUMBER KONFLIK)
UKURAN KELOMPOK BESAR
TINGKAT SPESIALISASI PEKERJAAN
TINGGI
USIA ANGGOTA KELOMPOK MUDA
TINGKAT TURN-OVER TINGGI
KETIDAKJELASAN TANGGUNGJAWAB DAN
WEWENANG
PERBEDAAN SASARAN ANTAR
DEPARTEMEN
GAYA KEPEMIMPINAN YANG KAKU
IMBAL JASA YANG TIDAK ADIL
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK WIN-LOSE
FAKTOR PRIBADI
(KONDISI SUMBER KONFLIK)
KARAKTERISTIK PRIBADI
OTORITER, DOGMATIS,
KURANG PERCAYA DIRI
PERBEDAAN NILAI 
PRASANGKA,
KETIDAKSETUJUAN,
PENILAIAN NEGATIF (HALO
EFFECT), STEREOTYPING
ADA DUA JENIS KONFLIK
* Konflik yang Functional
Konflik yang mendukung pencapaian sasaran
kelompok dan memperbaiki hasil kerja
(prestasi) kelompok
* Konflik yang Disfunctional
Konflik yang menghambat atau menurunkan
hasil kerja (prestasi) kelompok
SITUASI
A
B
C
DERAJAT
KONFLIK
Rendah atau
tidak ada
Optimal
Tinggi
TIPE
KONFLIK
Tidak
berfungsi
Berfungsi
Tidak
berfungsi
CIRI-CIRI
ORGANISASI
* Apatis
* Stagnasi
* Tak
berespons
terhadap
perubahan
* Tak ada idea-idea
baru
* Bersemangat
* Innovative
* Self critical
* Merusak
* Kacau
* Tak
kooperatip
PRESTASI
KERJA
Rendah
Tinggi
Rendah
A B C
DERAJAT KONFLIK
RENDAH TINGGI
RENDAH
P
R
E
S
T
A
S
I
K
E
R
J
A
TINGGI
CARA-CARA MENANGANI KONFLIK
KOMPETISI KOLABORASI
KOMPROMI
MENGHINDAR
AKOMODASI
C
O
N
C
E
R
N
F
O
R
S
E
L
F
CONCERN FOR OTHERS
RENDAH TINGGI
TINGGI
CARA MENANGANI KONFLIK
KOMPETISI
Suatu upaya untuk mencapai tujuan
atau meneruskan keinginan tanpa
menghiraukan akibatnya terhadap
pihak-pihak yang berkonflik,
menyaingi, dan mendominasi.
Pendekatannya adalah menang-
kalah.
KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGANAN
KONFLIK
ORIENTASI
PENANGANAN
KONFLIK
SITUASI YANG COCOK
Kompetisi  Bila kecepatan keputusan adalah vital. Misalnya
keadaan darurat.
 Pada masalah penting dimana tindakan yang tidak
populer ingin diterapkan. Misalnya pemotongan
biaya, menjalankan peraturan yang tidak populer,
disiplin.
 Bila vital untuk kesejahteraan organisasi dimana
kita tahu bahwa kita benar
 Melawan orang-orang yang mengambil
keuntungan dari orang yang mengalah.
MENGHINDAR
Seseorang yang menyadari
adanya konflik memberikan
reaksi dengan menarik diri atau
memendam konflik tersebut.
KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGANAN
KONFLIK
ORIENTASI
PENANGANAN
KONFLIK
SITUASI YANG COCOK
Menghindari  Bila masalahnya remeh atau masalah yang lebih penting
ditekan
 Bila kita tidak memperoleh kesempatan untuk memuaskan
keinginan kita
 Bila potensi mengganggu lebih besar dari pada keuntungan
 Untuk membiarkan orang-orang jadi tenang dulu dan
memperoleh kembali perspektif
 Bila pengumpulan informasi mengganti keputusan
langsung
 Bila orang lain dapat menyelesaikan konflik dengan lebih
efektif
 Bila masalahnya terlihat menyinggung atau merupakan
gejala dari masalah lain.
AKOMODASI
Dalam hal pihak-pihak yang
berkonflik ingin menenangkan pihak
lawan, yang bersangkutan bersedia
menempatkan kepentingan pihak
lawan di atas kepentingannya sendiri.
Atau untuk menjaga agar hubungan
tetap baik, salah satu pihak bersedia
untuk berkorban.
KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGANAN
KONFLIK
ORIENTASI
PENANGANAN
KONFLIK
SITUASI YANG COCOK
Menyesuaikan
(Akomodasi)
 Bila kita tahu kita salah, memberi kesempatan
posisi yang lebih untuk didengarkan dan dipelajari,
dan memperlihatkan masuk akalnya kita.
 Bila masalah lebih penting bagi orang lain dari pada
untuk kita, memuaskan orang lain dan memelihara
kerja sama
 Untuk membina kredibilitas sosial bagi masalah
yang akan datang
 Untuk menormalkan kerugian bila kita dalam posisi
kalah atau rugi.
 Bila harmonis dan kestabilan sangat penting
 Memberi kesempatan pada bawahan untuk belajar
dari kesalahan
KOMPROMI
Masing-masing pihak yang berkonflik
harus menyerahkan sesuatu, maka
terjadilah saling memberi, sehingga
konflik berakhir dengan persetujuan
bersama. Dalam kompromi tidak ada
pihak yang menang ataupun kalah.
KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGAN
KONFLIK
ORIENTASI
PENANGANAN
KONFLIK
SITUASI YANG COCOK
Kompromi  Bila sasaran itu penting tetapi tidak perlu usaha yang
besar atau ada potensi gangguan untuk menang
sendiri yang lebih besar.
 Bila lawan dengan kekuatan seimbang disetujui
untuk bersama-sama dalam pencapaian sasaran
yang eksklusif.
 Untuk mencapai penyelesaian sementara atas
masalah yang kompleks
 Untuk dapat mencapai suatu keputusan yang
berguna dalam waktu yang terbatas
 Sebagai suatu pengganti bila penyesuaian dan
kompetisi tidak berhasil.
KOLABORASI
Masing-masing pihak yang berkonflik ingin
memuaskan keinginan semua pihak, ada
kerjasama untuk mencapai hasil yang
saling menguntungkan. Perilaku dari
pihak-pihak yang bersangkutan ditujukan
untuk pemecahan masalah dengan jalan
memperjelas perbedaan, bukan dengan
jalan menampung macam-macam
pandangan. Pendekatannya adalah
menang-menang.
KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGAN
KONFLIK
ORIENTASI
PENANGANAN
KONFLIK
SITUASI YANG COCOK
Kolaborasi  Mencari keputusan yang terintegrasi bila kedua
pihak yang tersangkut sangat penting untuk
dikolaborasikan
 Jika sasaran kita adalah belajar.
 Untuk menggabungkan pengetahuan dari orang-
orang yang berbeda pandangan
 Untuk mendapat kesepakatan dengan
memasukkan yang tersangkut ke dalam
konsensus
 Untuk bekerja dengan perasaan dan perasaan ini
dipengaruhi oleh hubungan manusia
PENANGANAN KONFLIK
INTROSPEKSI DIRI
MENGIDENTIFIKASI KEBERADAAN KONFLIK SECARA
DINI
MENENTUKAN PERAN DAN TINDAKAN DALAM
MENANGANI KONFLIK
MENGEVALUASI PIHAK-PIHAK TERLIBAT
MENGIDENTIFIKASI SUMBER KONFLIK
MENGHILANGKAN HAMBATAN YANG ADA
MENGETAHUI PILIHAN PENYELESAIAN YANG SESUAI

More Related Content

Similar to KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt

Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
dewantimega
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
NurulEfiningsih2
 

Similar to KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt (20)

Manajemen_Konflik.pdf
Manajemen_Konflik.pdfManajemen_Konflik.pdf
Manajemen_Konflik.pdf
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
 
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikonsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
 
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013
 
Manajemen konflik_felicia michelle K._6019210057_kelas A
Manajemen konflik_felicia michelle K._6019210057_kelas AManajemen konflik_felicia michelle K._6019210057_kelas A
Manajemen konflik_felicia michelle K._6019210057_kelas A
 
Kuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflik
 
Gaya NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"
Gaya NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"Gaya NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"
Gaya NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"
 
Konflik
KonflikKonflik
Konflik
 
basic ttg konflik.ppt
basic ttg konflik.pptbasic ttg konflik.ppt
basic ttg konflik.ppt
 
Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi
Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi
Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi
 
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
 
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
 
PENGELOLAAN KONFLIK
PENGELOLAAN KONFLIKPENGELOLAAN KONFLIK
PENGELOLAAN KONFLIK
 
konflik.ppt
konflik.pptkonflik.ppt
konflik.ppt
 
Materi konflik organisasi
Materi konflik organisasiMateri konflik organisasi
Materi konflik organisasi
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
 
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
 
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
 
konflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.pptkonflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.ppt
 
Interpersonall skill b _negotiating _zulfa aenaeni_4520210015
Interpersonall skill b _negotiating _zulfa aenaeni_4520210015Interpersonall skill b _negotiating _zulfa aenaeni_4520210015
Interpersonall skill b _negotiating _zulfa aenaeni_4520210015
 

More from AGSI1

BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptBASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 

More from AGSI1 (20)

ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxRencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
 
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxCONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptPENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAudit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
 
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptHACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
 
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptBASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
 
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptBASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
 
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptINTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
 
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptMengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptPERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptMEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxPamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
 
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptTPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
 
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxStrategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxpenyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppttipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxsilabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 

KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt

  • 1. KONFLIK Proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian dua pendapat atau lebih yang berpengaruh atas pihak yang terlibat baik positif maupun negatif
  • 2. SASARAN SESI  PESERTA MAMPU MENGIDENTIFIKASI SUMBER KONFLIK DI TEMPAT KERJA  PESERTA MEMAHAMI DAMPAK DARI KONFLIK YANG TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK  PESERTA MENGUASAI TEKNIK-TEKNIK MENGATASI DAN MENANGANI KONFLIK
  • 3. THE TRADITIONAL VIEW (1930-1940)  Konflik harus dihindari  indikasi adanya ketidakberfungsian dalam kelompok  Konflik tidak baik, merusak, berbahaya, negatif, irasional  Konflik tidak sesuai dengan prinsip keagamaan
  • 4. THE BEHAVIORAL VIEW (1940 – MID 1970’S)  Konflik bersifat natural  tidak dapat dihilangkan  Konflik kadang bisa bermanfaat atau menjadi kekuatan positif bagi kelompok dalam pencapaian prestasi  Konflik rasional
  • 5. THE INTERACTIONIST VIEW (AFTER 1970’S)  Konflik diperlukan dalam level tertentu untuk memelihara kelompok agar tetap mawas diri, kreatif, dan inovatif  Kondisi yang harmonis, damai, ‘adem ayem’  dapat membuat kelompok statis, apatis dan kurang tanggap terhadap perubahan
  • 6. Pertentangan potensial Kesadaran & personalisasi Perilaku Hasil TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV PROSES KONFLIK Kondisi - kondisi yang mengawali * Komunikasi * Struktur * Variabel - variabel pribadi Konflik yang disadari Cara - cara menangani konflik * Kompetisi * Kolaborasi * Kompromi * Menghindari * Akomondasi Konflik yang dirasakan Menurunkan hasil kerja kelompok Meningkatkan hasil kerja kelompok Konflik yang terbuka
  • 7. KOMUNIKASI (KONDISI SUMBER KONFLIK) PERBEDAAN LATAR BELAKANG PRIBADI YANG BERKAITAN DENGAN KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI GANGGUAN PADA SALURAN KOMUNIKASI KETIDAKTEPATAN PEMILIHAN MEDIA KOMUNIKASI
  • 8. STRUKTUR (KONDISI SUMBER KONFLIK) UKURAN KELOMPOK BESAR TINGKAT SPESIALISASI PEKERJAAN TINGGI USIA ANGGOTA KELOMPOK MUDA TINGKAT TURN-OVER TINGGI KETIDAKJELASAN TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG PERBEDAAN SASARAN ANTAR DEPARTEMEN GAYA KEPEMIMPINAN YANG KAKU IMBAL JASA YANG TIDAK ADIL HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK WIN-LOSE
  • 9. FAKTOR PRIBADI (KONDISI SUMBER KONFLIK) KARAKTERISTIK PRIBADI OTORITER, DOGMATIS, KURANG PERCAYA DIRI PERBEDAAN NILAI  PRASANGKA, KETIDAKSETUJUAN, PENILAIAN NEGATIF (HALO EFFECT), STEREOTYPING
  • 10. ADA DUA JENIS KONFLIK * Konflik yang Functional Konflik yang mendukung pencapaian sasaran kelompok dan memperbaiki hasil kerja (prestasi) kelompok * Konflik yang Disfunctional Konflik yang menghambat atau menurunkan hasil kerja (prestasi) kelompok
  • 11. SITUASI A B C DERAJAT KONFLIK Rendah atau tidak ada Optimal Tinggi TIPE KONFLIK Tidak berfungsi Berfungsi Tidak berfungsi CIRI-CIRI ORGANISASI * Apatis * Stagnasi * Tak berespons terhadap perubahan * Tak ada idea-idea baru * Bersemangat * Innovative * Self critical * Merusak * Kacau * Tak kooperatip PRESTASI KERJA Rendah Tinggi Rendah A B C DERAJAT KONFLIK RENDAH TINGGI RENDAH P R E S T A S I K E R J A TINGGI
  • 12. CARA-CARA MENANGANI KONFLIK KOMPETISI KOLABORASI KOMPROMI MENGHINDAR AKOMODASI C O N C E R N F O R S E L F CONCERN FOR OTHERS RENDAH TINGGI TINGGI
  • 13. CARA MENANGANI KONFLIK KOMPETISI Suatu upaya untuk mencapai tujuan atau meneruskan keinginan tanpa menghiraukan akibatnya terhadap pihak-pihak yang berkonflik, menyaingi, dan mendominasi. Pendekatannya adalah menang- kalah.
  • 14. KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGANAN KONFLIK ORIENTASI PENANGANAN KONFLIK SITUASI YANG COCOK Kompetisi  Bila kecepatan keputusan adalah vital. Misalnya keadaan darurat.  Pada masalah penting dimana tindakan yang tidak populer ingin diterapkan. Misalnya pemotongan biaya, menjalankan peraturan yang tidak populer, disiplin.  Bila vital untuk kesejahteraan organisasi dimana kita tahu bahwa kita benar  Melawan orang-orang yang mengambil keuntungan dari orang yang mengalah.
  • 15. MENGHINDAR Seseorang yang menyadari adanya konflik memberikan reaksi dengan menarik diri atau memendam konflik tersebut.
  • 16. KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGANAN KONFLIK ORIENTASI PENANGANAN KONFLIK SITUASI YANG COCOK Menghindari  Bila masalahnya remeh atau masalah yang lebih penting ditekan  Bila kita tidak memperoleh kesempatan untuk memuaskan keinginan kita  Bila potensi mengganggu lebih besar dari pada keuntungan  Untuk membiarkan orang-orang jadi tenang dulu dan memperoleh kembali perspektif  Bila pengumpulan informasi mengganti keputusan langsung  Bila orang lain dapat menyelesaikan konflik dengan lebih efektif  Bila masalahnya terlihat menyinggung atau merupakan gejala dari masalah lain.
  • 17. AKOMODASI Dalam hal pihak-pihak yang berkonflik ingin menenangkan pihak lawan, yang bersangkutan bersedia menempatkan kepentingan pihak lawan di atas kepentingannya sendiri. Atau untuk menjaga agar hubungan tetap baik, salah satu pihak bersedia untuk berkorban.
  • 18. KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGANAN KONFLIK ORIENTASI PENANGANAN KONFLIK SITUASI YANG COCOK Menyesuaikan (Akomodasi)  Bila kita tahu kita salah, memberi kesempatan posisi yang lebih untuk didengarkan dan dipelajari, dan memperlihatkan masuk akalnya kita.  Bila masalah lebih penting bagi orang lain dari pada untuk kita, memuaskan orang lain dan memelihara kerja sama  Untuk membina kredibilitas sosial bagi masalah yang akan datang  Untuk menormalkan kerugian bila kita dalam posisi kalah atau rugi.  Bila harmonis dan kestabilan sangat penting  Memberi kesempatan pada bawahan untuk belajar dari kesalahan
  • 19. KOMPROMI Masing-masing pihak yang berkonflik harus menyerahkan sesuatu, maka terjadilah saling memberi, sehingga konflik berakhir dengan persetujuan bersama. Dalam kompromi tidak ada pihak yang menang ataupun kalah.
  • 20. KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGAN KONFLIK ORIENTASI PENANGANAN KONFLIK SITUASI YANG COCOK Kompromi  Bila sasaran itu penting tetapi tidak perlu usaha yang besar atau ada potensi gangguan untuk menang sendiri yang lebih besar.  Bila lawan dengan kekuatan seimbang disetujui untuk bersama-sama dalam pencapaian sasaran yang eksklusif.  Untuk mencapai penyelesaian sementara atas masalah yang kompleks  Untuk dapat mencapai suatu keputusan yang berguna dalam waktu yang terbatas  Sebagai suatu pengganti bila penyesuaian dan kompetisi tidak berhasil.
  • 21. KOLABORASI Masing-masing pihak yang berkonflik ingin memuaskan keinginan semua pihak, ada kerjasama untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan. Perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan ditujukan untuk pemecahan masalah dengan jalan memperjelas perbedaan, bukan dengan jalan menampung macam-macam pandangan. Pendekatannya adalah menang-menang.
  • 22. KAPAN MENGGUNAKAN KELIMA ORIENTASI PENANGAN KONFLIK ORIENTASI PENANGANAN KONFLIK SITUASI YANG COCOK Kolaborasi  Mencari keputusan yang terintegrasi bila kedua pihak yang tersangkut sangat penting untuk dikolaborasikan  Jika sasaran kita adalah belajar.  Untuk menggabungkan pengetahuan dari orang- orang yang berbeda pandangan  Untuk mendapat kesepakatan dengan memasukkan yang tersangkut ke dalam konsensus  Untuk bekerja dengan perasaan dan perasaan ini dipengaruhi oleh hubungan manusia
  • 23. PENANGANAN KONFLIK INTROSPEKSI DIRI MENGIDENTIFIKASI KEBERADAAN KONFLIK SECARA DINI MENENTUKAN PERAN DAN TINDAKAN DALAM MENANGANI KONFLIK MENGEVALUASI PIHAK-PIHAK TERLIBAT MENGIDENTIFIKASI SUMBER KONFLIK MENGHILANGKAN HAMBATAN YANG ADA MENGETAHUI PILIHAN PENYELESAIAN YANG SESUAI