Lubang biopori dapat meningkatkan luas permukaan tanah untuk menyerap air hingga 41 kali dibandingkan tanpa lubang. Pembuatan lubang biopori relatif mudah dan murah menggunakan alat bor berdiameter 10 cm untuk membuat lubang sedalam 1 meter. Lubang diisi dengan bahan organik seperti dedaunan dan sisa makanan untuk mempercepat proses pengomposan.
1. SAMSUDIN KELURAHAN CIPEDES
Biopori, Apa & Bagaimana Membuatnya ?
Membuat sumur resapan kalau di daerah Bandung, dengan ukuran 2 x 2 x 2 m3 biayanya
lumayan juga, sekitar 4,5 juta rupiah (thn 2010). Pengerjaannya cukup cepat, 2 hari selesai.
Biasanya usaha jasa septik tank yang mempunyai keahlian membuat sumur resapan.
Nah, kalau segitu mahal dan belum tentu ada lahan yang bisa dibongkar, solusi lain adalah
lubang BIOPORI. Alatnya terdiri dari mata bor (biasanya diameter 10cm), tangkai dan stang
putar. Biasanya lubang Biopori dibuat sedalam 1m. Kalau kita hitung berapa kali permukaan
tanah (yang dapat menyerap air) yang kita peroleh dengan lubang biopori adalah sbb:
Tanpa lubang Biopori luas permukaan tanah dengan diameter 10 cm adalah 3 x 5 x 5 (phi
dibulatkan =3), yaitu 75 cm2
Dengan lubang Biopori, luas permukaan tanah :
Luas silinder dengan tinggi 100 cm diameter 10 cm adalah (keliling) x (tinggi) = 2
x 3 x 5 x 100 = 3000 cm2
Luas lubang dasar = 75 cm2
Total luas 3075 cm2
Jadi dengan lubang Biopori luas permukaan menjadi 41 kali, artinya dapat
menyerap 41 kali lebih banyak dibandingkan permukaan tanah dengan diameter
10 cm.
Seharusnya pada kenyataannya jumlah air yang diserap lebih banyak lagi karena permukaan
seluas itu nantinya akan mempunyai porositas yang lebih baik karena adanya aktifitas mikro
organisme di dalam tanah karena adanya bahan kompos yang kita masukkan ke dalam lubang
Biopori.
Volume lubang biopori 1 m = luas penampang x tinggi = 75 x 100 cm3 = 7.5 liter (lebih karena
ada pembulatan), cukup untuk sampah dapur 2-3 hari. Namun akan menyusut seiring
belangsungnya proses pengomposan.
BAGAIMANA MEMBUATNYA ?
Pembuatan lubang Biopori cukup mudah dan dapat dicicil. Pertama kita tentukan letak lubang
Biopori. Biasanya dibuat di jalur aliran air hujan atau tempat yang lebih rendah sehingga banyak
air menggenang. Lubang di sekitar tanaman dapat membantu menyuburkan tanaman tersebut.
Jarak antar lubang tergantung keadaan di lapangan, tetapi sebaiknya tidak kurang dari 30 cm.
Setelah titik lubang ditentukan, sebelum membuat lubang, siapkan wadah (ember atau plastik
digelar) untuk tempat tanah hasil pengeboran supaya area sekitar tidak kotor. Kira2 1 lubang
perlu wadah sebesar kaleng cat ukuran 1 pail. Langkah pengeboran sbb :
1. Putar alat Biopori searah jarum jam. Jika bagian atas mata bor sudah tertutup tanah,
angkat alat, keluarkan tanahnya, tampung di wadah. Boleh saja setelah agak dalam baru
2. diangkat tetapi akan terasa lebih berat. Pengeboran dengan arah vertikal.
2. Pengeboran dilanjutkan sampai kedalaman lubang mencapai 1 m.
3. Jika permukaan air tanah kurang dari 1 m, kedalaman dibuat kurang dari kedalaman
permukaan air tanah karena kompos akan membusuk akibat terendam air terus menerus.
4. Jika di tengah-tengah terdapat batu sehingga pengeboran tidak dapat diteruskan, hentikan
pengeboran, namun lubang tetap dapat dipakai. Jika batu dapat dihancurkan (misal
dengan linggis), pengeboran dapat diteruskan.
5. Mulut lubang boleh diperkuat dengan paralon 4 inci atau semen setinggi sekitar 2 cm,
namun alami tertutup rumputpun cukup bagus.
6. Cuci dan bersihkan terutama mata bor setelah selesai pakai agar tidak mudah berkarat
Isi lubang Biopori boleh apa saja, tetunya yang organik, seperti dedaunan, hasil pangkasan
rumput dan sampah sisa dapur. Lubang yang sudah penuh nantinya akan berkurang/menyusut
lagi karena proses pengomposan. Lubang resapan Biopori ini juga dapat dibuat di sepanjang
selokan. Jika bagian dasar sudah disemen dapat dilubangi sebesar lubang biopori.