Lailatul Qadar adalah malam di mana Allah menentukan takdir untuk setahun ke depan. Malam ini sangat mulia karena doa akan dikabulkan dan Al-Quran diturunkan. Diperkirakan jatuh pada 10 malam terakhir Ramadhan, terutama malam ganjil. Tanda-tandanya matahari terbit putih dan cuaca cerah namun tidak panas atau dingin. Umat Islam disunnahkan memperbanyak beribadah pada malam ini.
2. APA ITU LAILATUL QADAR
1. Malam saat Allah menurunkan taqdir makhluq
dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia,
2. Malam dikabulkannya do`a,
3. Malam diturunkannya al-Qur`an.
3. SEBAB PENAMAAN LAILATUL QADAR
1.Karena Allah mendisposisikan taqdir (qadar) seluruh makhluq
untuk setahun ke depan pada malam itu dan memerintahkan
pelaksanaannya kepada malaikat. Allah berfirman:
اَهيِفُُق َرْفُيُلُكُرْمَأُيمِكَح
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (QS: al-
Dukhan: 4).
2. Karena keagungan posisi malam itu di sisi Allah.
3. Karena banyaknya malaikat yang turun, sehingga bumi menjadi sempit
untuk menampung mereka.
4. Karena ketaatan-ketaatan pada malam itu memiliki posisi tersendiri di
sisi Allah.
4. KEUTAMAAN LAILATUL QADAR
ُُةَلْيَلُِرْدَقْالُْريَخُْنِمُِفْلَأُرْهَش
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (QS: al-Qadr: 3).
ُْنَمَُامَقَُةَلْيَلُِرْدَقْالاًناَمْيِإاًباَسِتْاح َوَُرِفُغُُهَلاَمَُمَّدَقَتُْنِمُِهِبْنَذ(البخارى)
Orang-orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan keimanan dan
mengharap balasan dari Allah, diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu (HR.
Bukhari)
َُّنِااَذَهَُرْهَّشالُْدَقُْمُك َرَضَحُِهْيِف َوُةَلْيَلُْريَخُْنِمُِفْلَاُرْهَشُْنَماَهَم ِرُحُْدَقَفُِرُحَُمَُْريَخْالُُهَّلُكَُل َو
ُُم َرْحُياَهَْريَخَُّلِاُم ْوُرْحَم(أبنماجه)
Sungguh bulan (yang mulia ini) telah hadir kepada kalian dan di dalamnya terdapat
satu malam yang lebih baik (beribadah padanya) daripada (ibadah) seribu bulan.
Orang-orang yang terhalang untuk mendapatkannya, maka sungguh ia terhalang
untuk mendapatkan seluruh kebaikan dan tidak akan terhalang mendapatkan
kebaikannya kecuali orang-orang yang terhalang dari kebaikan. (HR. Ibnu Majah)
5. WAKTU LAILATUL QADAR
1. Dianjurkan untuk mengupayakan
mendapatkannya pada setiap malam-malam
Ramadhan
2. Lebih dianjurkan untuk mengupayakannya pada
setiap malam 10 malam terakhir Ramadhan
3. Lebih dianjurkan lagi pada malam-malam ganjil 10
malam terakhir Ramadhan
6. DO`A PADA SAAT LAILATUL QADAR
Pada saat Lailatul Qadar, Dianjurkan
memperbanyak membaca do`a:
َُّمُهَّللَاَُكَّنِإُوُفَعُب ِحُتَُوْفَعْالُُفْعاَفىِنَع
Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf,
menyukai maaf, maafkanlah aku
7. HIKMAH WAKTUNYA DIRAHASIAKAN
Agar umat bersungguh-sungguh dalam
menggapainya, sehingga mereka tekun
beribadah selama sebulan penuh
(Ramadhan) karena berharap
mendapatkannya
8. TANDA-TANDA LAILATUL QADAR
Ibnu Hajar Al Asqolani berkata,
ُْدَق َوَُد َر َوُِةَلْيَلِلُِرْدَقْالُاتَم ََلَعَُهُرَثْكَأاَُلُُرَهْظَتَُّلِإَُدْعَبُْنَأي ِضْمَت
“Ada beberapa dalil yang membicarakan tanda-tanda lailatul qadar, namun itu
semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” (Fathul Bari, 4:
260).
Di antara yang menjadi dalil perkataan beliau di atas adalah hadits dari Ubay bin
Ka’ab, ia berkata,
َُىِهُُةَلْيَّاللىِتَّالَان َرَمَأاَهِبُُلوُسَرُِ َّاَلل-صلىهللاعليهوسلم-اَهِامَيِقِبَُىِهُُةَلْيَليِبَصُِةَحُْعبَس
َُين ِرْشِع َواَهُت َارَمَأ َوُْنَأَُعُلْطَتُُسْمَّشالىِفَُحيِبَصُِةاَهِم ْوَيَُءاَضْيَبَُلَُعاَعُشاَهَل.
“Malam itu adalah malam pada saat kami disuruh oleh Rasul untuk
menghidupkannya yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan
tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tidak
bercahaya (sinarnya tidak menyengat)." (HR. Muslim).”
9. يِنِإُُتْنُكُُْتي ِرُأَُةَلْيَلُِرْدَقْال،َُّمُثَُناَهُتْيِس،َُيِه َويِفُِرْشَعْالَُوَ ْاْلُِر ِاخُْنِم،اَهِتَلْيَل
َُيِه َوُةَلْيَلُةَقْلَطُةَجْلَبَُلَُةَّارَحَُوَُلَُبةَد ِار
"Saya pernah diperlihatkan Lailatul Qadar, akan tetapi saya lupa, malam itu
jatuh pada malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, suasana malam itu
cerah dan indah, tidak panas dan tidak dingin." (Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu
Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُُةَلْيَلُِرَدَقالُةَلْيَلُةَحْمَسُةَقَلَطَُلًُة َارَحَُوَُلًُةَد ِارَبُُحِبْصُتُُسَْمشالُِبَصاَهُتَحْيُةَفْيِعَض
اء َرْمَح
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kenyamanan dan cerah, tidak begitu
panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu
cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam
Syu’abul Iman)