SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Keluarga merupakan buaian tempat anak melihat cahaya kehidupan 
pertama, sehingga apapun yang dicurahkan dalam sebuah keluarga akan 
meninggalkan kesan yang mendalam terhadap watak, pikiran serta sikap dan 
perilaku anak. Sebab tujuan dalam membina kehidupan keluarga adalah agar 
dapat melahirkan generasi baru sebagai penerus perjuangan hidup orang tua. 
Untuk itulah orang tua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban dalam 
pendidikan anak-anaknya. 
Totalitas sikap orang tua dalam memperhatikan segala aktivitas anak 
selama menjalani rutinitasnya sebagai pelajar sangat diperlukan agar si anak 
mudah dalam mentransfer ilmu selama menjalani proses belajar, di samping 
itu juga agar ia dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Perhatian 
orang tua dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan 
terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan 
fasilitas belaja 
B. Rumusan Masalah 
1. Apakah Makna Keluarga ? 
2. Bagaimana Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga ? 
3. Apa Fungsi dan Peran Keluarga ? 
4. Bagaimana Keluarga Sebagai Sistem Sosial ? 
C. Tujuan 
1. Untuk mengatahui Makna Keluarga 
2. Untuk mengatahui Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga 
3. Untuk mengatahui Fungsi dan Peran Keluarga 
4. Untuk mengatahui Keluarga Sebagai Sistem Sosial
2 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Makna Keluarga 
Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama kepada anak 
agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Keluarga berkewajiban 
mengajar, membimbing atau membiasakan anggotanya untuk mempelajari 
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 
Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan 
pengaruh inti, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga 
dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orang tua dan orang-orang 
terdekat. Dalam bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap 
keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. 
Ia dinamis dan memiliki sejarah “perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan” 
yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari). 
Sebagian ahli menyebutnya bahwa pengaruh keluarga amat besar dalam 
pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk 
kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, 
tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai yang 
rusak. 
Sejalan dengan modernitas, sekolah memang berperan sebagai in loco 
parentis atau mengambil alih peran orang tua. Tetapi institusi sekolah tidak 
akan mampu mengambil alih seluruh peran orang tua dalam pendidikan anak. 
Globalisasi, kalau ditinjau dari dampak kultural dan kemajuan teknologi, 
merupakan wahana ‘penjajahan’ oleh kultur yang dominan. Nilai-nilai budaya 
dominan ini yang sebagian besar tidak sesuai dengan timbangan moral 
Indonesia sudah menembus kamar-kamar dan sekeliling kita. 
Dalam konteks ini, keluarga bisa dimetafora sebagai sebuah benteng 
yang mampu menciptakan ‘imunisasi’ bukan ‘sterilisasi’. Pendekatan 
imunisasi bermakna bahwa anak tetap berperan aktif dalam lingkungan global 
tetapi pendidikan dalam keluarga memberinya kekebalan terhadap pengaruh-pengaruh 
negatif dari globalisasi. Dengan kata lain, putra-putri kita diarahkan
untuk secara optimal meraih manfaat dan nilai positif dari globalisasi. 
Idealnya, kita arahkan mereka untuk menjadi ‘pemain’, bukan ‘penonton’ 
apalagi ‘obyek’ globalisasi. Sedangkan ‘sterilisasi’ akan berdampak kurang 
baik bagi pertumbuhan anak dan bisa menumbuhkan sikap eskapisme dan 
isolatif. 
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuh 
kembangkan fitrah beragama anak. Menurut Hurlock dalam Syamsu (2001 ; 
138) Keluarga merupakan “Training Centre” bagi penanaman nilai-nilai. 
Pengembangan fitrah atau jiwa beragama anak, seyogianya bersamaan 
dengan perkembangan kepribadiannya, yaitu sejak lahir bahkan lebih dari itu 
sejak dalam kandungan. 
Pendidikan dalam lingkungan keluarga sebaiknya diberikan sedini 
mungkin St. Franciscus Xaverius mengatakan: “Give me the children until are 
seven and anyone may have them afterward”. Sedangkan menurut Sayyidina 
Ali bin Abi Thalib (RA), seorang sahabat utama Rasulullah Muhammad 
(SAW), menganjurkan: Ajaklah anak pada usia sejak lahir sampai tujuh tahun 
bermain, ajarkan anak peraturan atau adab ketika meraka berusia tujuh 
sampai empat belas tahun, pada usia empat belas sampai dua puluh satu 
tahun, jadikanlah anak sebagai mitra orang tuanya. 
3 
B. Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga 
Ketika kita berpikir untuk memberi hadiah, biasanya kita memikirkan 
apa yang mau dibeli. Namun jika Anda diajak mengingat kembali hadiah 
yang pernah Anda terima, mungkin yang paling Anda ingat bukanlah hadiah 
berbentuk materi—namun bisa jadi jenis hadiah yang sangat menyentuh hati 
dan jiwa. 
Hal itu bisa jadi dalam berbagai bentuk, selain hal-hal materi, yang 
menunjukkan orang-orang menyatakan cinta mereka kepada Anda. Ada lima 
hadiah cinta yang bisa kita berikan kepada keluarga yang dapat membuat 
perbedaan besar dalam hidup mereka:
4 
1. Memberi perhatian dan kasih sayang 
Kita semua ingin diperhatikan, namun banyak dari kita yang tidak 
memberi perhatian dan kasih sayang untuk orang lain. Kenangan terindah 
yang bisa diberikan kepada orang yang kita cintai adalah mendengarkan 
dengan sepenuh hati, untuk memahami dan menerima, bukannya 
menghakimi, dan untuk bersikap terbuka, bukannya takut disakiti. 
Pikirkan tentang seseorang yang terakhir kali benar-benar 
mendengarkan Anda dan memberi Anda pemahaman dan penerimaan. 
Perasaan dipahami dan diterima dengan penuh perhatian dan kasih sayang 
adalah salah satu perasaan terbaik di dunia. Daripada mencurahkan upaya 
agar diperhatikan orang lain, mengapa tidak mencurahkan upaya untuk 
memberikan orang lain? Anda mungkin akan terkejut betapa indah rasanya 
ketika Anda bisa memberikan hadiah ini pada keluarga Anda. 
2. Memberi keberanian 
Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepada orang-orang 
terdekat adalah keberanian kita sendiri. Ini artinya memiliki 
keberanian untuk berdiri di sisi yang menurut kita benar, untuk bersikap 
jujur tentang apa yang kita inginkan dan tidak inginkan, apa yang akan kita 
lakukan dan tidak akan lakukan, apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kita 
terima. 
Artinya memiliki keberanian untuk mengendalikan diri kita, walau 
jika orang lain tidak menyenanginya. Ini berarti menolak perilaku yang 
mengendalikan kita yang berasal dari rasa takut akan: kemarahan, 
penolakan, perlawanan, namun sebaliknya berusaha jujur dan 
mengendalikan diri. Ini artinya bersedia untuk menghadapi konflik dan 
bukannya melarikan diri dari masalah. 
Ketika kita memiliki keberanian untuk menghadapi konflik dan 
mengatakan yang sebenarnya, kita tidak hanya memberikan teladan 
keberanian pada keluarga, namun kita memberikan kesempatan bagi orang
yang kita cintai untuk melangkah menghadapi kebenaran dan belajar 
untuk menjadi berani. 
5 
3. Memberi bantuan 
Kita hidup di bumi untuk belajar mencintai diri sendiri dan sesama, 
serta membantu satu sama lain. Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita 
berikan kepada keluarga adalah peran melayani. Membantu orang lain 
mengisi hati dan jiwa dengan cara yang tidak biasa. Jika anak-anak tidak 
pernah melihat orangtua mereka melayani dan membantu orang lain, 
mereka mungkin tidak pernah bisa merasakan kebahagian dan pencapaian 
yang berasal dari memberi. Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita 
berikan kepada keluarga adalah untuk menunjukkan bagaimana melayani 
dan membantu. 
4. Memberi kreativitas 
Kita semua dilahirkan dengan berbagai cara untuk mengekspresikan 
kreativitas. Mengekspresikan kreativitas adalah cara mendalam untuk 
berhubungan dengan jiwa, karena kreativitas merupakan ekspresi langsung 
dari jiwa. Memberikan keluarga Anda dengan banyak cara untuk 
mengekspresikan kreativitas mereka adalah hadiah yang besar. Kreativitas 
dapat diekspresikan dalam begitu banyak cara—memasak, kerajinan, 
membangun sesuatu, musik, seni, jalan-jalan, bercerita, menulis, humor, 
fotografi dan video—kemungkinannya tak terbatas! Proyek keluarga yang 
kreatif sesungguhnya luar biasa dalam membangun kedekatan keluarga. 
5. Memberi kegembiraan 
Berbagi adalah hadiah terbaik untuk diberikan kepada orang lain. 
Berbagi adalah sesuatu yang menular—tawa dan canda dapat membantu 
orang lain mengurangi kemurungan dan kehampaan, dan merasa 
bersemangat kembali.
Ketika kita bisa berbagi, kita merasakan ketulusan yang luar biasa, 
ketulusan yang timbul dari keinginan tulus dalam memberi. Ketulusan kita 
dapat membawa penerangan bagi seluruh keluarga. Anak-anak 
menyukainya ketika orangtua mereka riang, romantis, dan menyenangkan. 
Canda tawa dalam keluarga adalah salah satu pengalaman paling berharga 
dalam hidup. 
Kita harus berupaya memberikan hadiah-hadiah ini setiap hari, 
bukan hanya selama musim liburan atau pada acara khusus. Hadiah ini 
jauh lebih penting daripada hal materi yang kita beli untuk seseorang. 
Bahkan, kita mungkin tidak begitu terfokus pada hadiah materi jika kita 
sering memberikan hadiah cinta—kepedulian, kasih sayang, keberanian, 
pelayanan, kreativitas, dan ketulusan. 
6 
C. Fungsi dan Peran Keluarga 
Beberapa fungsi keluarga adalah (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 214-217) : 
1. Fungsi Pengaturan Keturunan 
Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan 
seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan 
berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik 
lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks 
pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga 
akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini 
merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar 
kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis 
saja. 
Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya 
dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta 
pemeliharaan pada hari tuanya. Pada umumnya masyarakat mengatakan 
bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan
karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang 
berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan 
rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan 
dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak anak semakin 
banyak yang memuja arwah nenek moyangnya. 
7 
2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan 
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak 
hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar 
si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya 
tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, 
anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik 
dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak 
harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan 
tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat 
berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai 
sarana-sarananya. 
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari 
kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi 
emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara 
masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian 
seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang 
berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, 
khususnya seorang ibu. 
3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi 
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan 
keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan 
pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. 
Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi 
ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana 
semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata
pencaharian yang sama. Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan 
di antara anggota keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi 
kepentingan untuk melanjutkan keturunan, 
akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja. 
Suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala 
dalam bekerja. Jadi, hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang 
sebagai teman sekerja yang sedikit banyak juga dipengaruhi oleh 
kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali 
terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan 
berkurang atau hilang sama sekali. 
8 
4. Fungsi Pelindung 
Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai 
bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka 
fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara. 
5. Fungsi Penentuan Status 
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka 
keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu 
sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. 
Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa 
keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. 
Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. 
Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam 
lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan 
karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang 
dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed 
Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, 
kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. 
6. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang 
sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat 
berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan 
pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung 
pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin 
modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini 
mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, 
misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang 
jompo. 
9 
7. Fungsi Afeksi 
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau 
rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang 
serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama 
sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. 
Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang 
bayi untuk bertahan hidup 
D. Keluarga Sebagai Sistem Sosial 
Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat 
tetapi menempatikedudukan yang primer dan fundamental dalam kehidupan 
manusia. Sedangkan Ki Hajar Dewantoro seperti yang dikutip Sugiyanto 
(1999 : 25) menyatakan ³Keluarga adalahkumpulan beberapa orang yang 
karena terikat oleh satu turunan tingkah laku, mengerti danmerasa berdiri 
sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak 
bersamasama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing 
anggotanya´. Dariuraian di atas dapat disimpulkan pengertian keluarga adalah 
suatu kelompok social terkecildari masyarakat yang terdiri atas kumpulan 
orang yang terikat oleh suatu hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang 
memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok 
tertentu lainnya.1) Keluarga IntiDinamakan juga nuclear family , yang terdiri 
atas ayah, ibu dan anak yang belummenikah. Mereka mempunyai ikatan 
secara hukum (agama), biologi, psikologis dan sosialekonomi yang dilandasi
cinta kasih dan tanggung jawab.2) Keluarga LuasDinamakan juga extended 
family yang terdiri atas keluarga inti ditambah dengananak-anak yang telah 
menikah, serta anggota keluarga yang lain, seperti kakak dan adik darisuami 
istri, mertua, paman, bibi dan keponakan yang tinggal dalam satu 
rumah.Setelah mengetahui pengertian didalam keluarga, keluarga sendiri 
memiliki sistemsosial sendiri guna menjalani interaksi sosialnya. 
Ikatan famili itu akan mempunyai berbagai fungsi sosial, kesatuan 
hukum, upacara-upacara ritual dan juga pendidikan anak.segala perilaku 
manusia senantiasa diatur menurut cara-cara tertentu yang telah 
disepakati bersama, contohnya dalam lembaga keluarga, seorang kepala 
keluarga tidak bisa semaunyasendiri pulang malam harus izin istri, harus 
menafkahi, dan mengerjakan peranannya.1) Peranan ayah dapat dirumuskan 
:(a) Sumber kekuasaan dan dasar identifikasi.(b) Bertanggung jawab untuk 
memenuhi kebutuhan keluarga.(c) Perlindungan ancaman dari luar.(d) 
Pendidik dari segi rasional.2) Peranan ibu dapat dirumuskan :(a) Pemberi rasa 
aman, sumber kasih sayang.(b) Tempat mencurahkan isi hati.(c) Mengatur 
kehidupan rumah tangga.(d) Pembimbing kehidupan rumah tangga.(e) 
Pendidikan segi emosional.(f) Penyimpan tradisi. 
Hal berikut yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial di dalam 
keluarga. Setelahmelakukan interaksi tersebut tidak luputnya akan terjadinya 
penurunan garis keturunan.Hubungan- hubungan garis keturunan tersebut 
yang merupakan sistem untuk menghubungkan interaksi sosial di dalam 
keluarga 
10
11 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga 
atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, 
keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat 
terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu” (Narwoko dan Suyanto, 
2004, p. 14). 
Keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yakni keluarga batih atau 
keluarga inti (conjugal family) dan keluarga kerabat (consanguine family). 
Conjugal Family atau keluarga batih didasarkan atas ikatan perkawinan dan 
terdiri dari seorang suami, istri, dan anak-anak mereka yang belum kawin. 
Lain halnya dengan consanguine family. Keluarga hubungan kerabat sedarah 
atau consanguine family tidak didasarkan pada pertalian kehidupan suami 
istri, melainkan pada pertalian darah atau ikatan keturunan dari sejumlah 
orang kerabat. 
Keluarga kerabat terdiri dari hubungan darah dari beberapa generasi 
yang mungkin berdiam pada satu rumah atau mungkin pula berdiam pada 
tempat lain yang berjauhan. “Kesatuan keluarga consanguine ini disebut juga 
sebagai extended family atau keluarga luas 
B. Saran 
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak 
terdapat kesalahan dan kekurangan oleh karena itu kritik dan saran dari para 
pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.
12 
DAFTAR PUSTAKA 
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2050236-definisi-jenis-dan-fungsi- 
keluarga/#ixzz1UqQ0Z8uJ 
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2204202-pengertian-remaja/# 
ixzz1iYOfYZxG 
didown load 7/15/04. 6. http://www.google= peran keluarga dalam perkembangan 
anak.com 
P. Mardi santoso/A.M.Nuchajatie pengantar sosiologi untuk SMA jilid 1, 
literature media sukses. Jl madrasah No. 38, Pekayon. Pasar Rebo, Jaarta Timur
13 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan 
Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat 
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran 
ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul 
"Anggota Kehidupan Keluarga” 
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai 
pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena 
itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi 
perbaikan-perbaikan lebih lanjut. 
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan 
manfaat bagi yang membutuhkan. 
Bima, Oktober 2014 
Penulis 
i
14 
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i 
KATA PENGANTAR................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 
B. Rumusan masalah ........................................................................... 1 
C. Tujuan ............................................................................................. 1 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Makna Keluarga.............................................................................. 2 
B. Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga........................................... 3 
C. Fungsi dan Peran Keluarga ............................................................. 6 
D. Keluarga Sebagai Sistem Sosial ..................................................... 9 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan ................................................................................... 11 
B. Saran............................................................................................... 11 
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12 
ii

More Related Content

What's hot

Pendidikan dan Pendampingan Anak pada Era Globalisasi
Pendidikan dan Pendampingan Anak pada Era GlobalisasiPendidikan dan Pendampingan Anak pada Era Globalisasi
Pendidikan dan Pendampingan Anak pada Era GlobalisasiSABDA
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaBlog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Mengatasi Anak Kurang Gaul
Mengatasi Anak Kurang GaulMengatasi Anak Kurang Gaul
Mengatasi Anak Kurang GaulHendra Surya
 
Skpw 2163 kuliah 11 keluarga tahap tua (april 2013)
Skpw 2163 kuliah 11   keluarga tahap tua (april 2013)Skpw 2163 kuliah 11   keluarga tahap tua (april 2013)
Skpw 2163 kuliah 11 keluarga tahap tua (april 2013)Jamiah Manap
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaAli Murfi
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Komunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawanKomunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawanSMK
 
Hubungan antar teman sebaya
Hubungan antar teman sebayaHubungan antar teman sebaya
Hubungan antar teman sebayaMaftukah Ara
 
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakatPengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakatIrSatria
 
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh EfektifPendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektifagusmimha
 
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anakPengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak08081995
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianROSMAINIAMRIL29
 
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarang
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarangBagaimana mendidik anak anak masa sekarang
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarangisantpenyair
 
Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^Beh Ming Hua
 
Saat Anak Digegas Meretas
Saat Anak Digegas MeretasSaat Anak Digegas Meretas
Saat Anak Digegas MeretasLusius Sinurat
 

What's hot (19)

Attachment kanak
Attachment kanakAttachment kanak
Attachment kanak
 
Pendidikan dan Pendampingan Anak pada Era Globalisasi
Pendidikan dan Pendampingan Anak pada Era GlobalisasiPendidikan dan Pendampingan Anak pada Era Globalisasi
Pendidikan dan Pendampingan Anak pada Era Globalisasi
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
 
Mengatasi Anak Kurang Gaul
Mengatasi Anak Kurang GaulMengatasi Anak Kurang Gaul
Mengatasi Anak Kurang Gaul
 
Skpw 2163 kuliah 11 keluarga tahap tua (april 2013)
Skpw 2163 kuliah 11   keluarga tahap tua (april 2013)Skpw 2163 kuliah 11   keluarga tahap tua (april 2013)
Skpw 2163 kuliah 11 keluarga tahap tua (april 2013)
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam Keluarga
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Komunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawanKomunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawan
 
Hubungan antar teman sebaya
Hubungan antar teman sebayaHubungan antar teman sebaya
Hubungan antar teman sebaya
 
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakatPengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
 
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh EfektifPendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
 
Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua
 
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anakPengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
 
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarang
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarangBagaimana mendidik anak anak masa sekarang
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarang
 
Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^
 
Saat Anak Digegas Meretas
Saat Anak Digegas MeretasSaat Anak Digegas Meretas
Saat Anak Digegas Meretas
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Panggilan menjadi orangtua
Panggilan menjadi orangtuaPanggilan menjadi orangtua
Panggilan menjadi orangtua
 

Similar to Keluarga dan Pendidikan

Keluarga, ibu, ayah, dan anak
Keluarga, ibu, ayah, dan anakKeluarga, ibu, ayah, dan anak
Keluarga, ibu, ayah, dan anakSalma Van Licht
 
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptxPembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptxToniPenuam
 
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Anis Ilahi
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxardise2
 
buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13ifutureleaders
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppmemuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
TINY_20210722_150206.pdf
TINY_20210722_150206.pdfTINY_20210722_150206.pdf
TINY_20210722_150206.pdfFajarApriliana
 
Memahami kemandirian
Memahami kemandirianMemahami kemandirian
Memahami kemandirianDeep Walker
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptPEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptjuju220822
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxrayitri1
 

Similar to Keluarga dan Pendidikan (20)

Keluarga, ibu, ayah, dan anak
Keluarga, ibu, ayah, dan anakKeluarga, ibu, ayah, dan anak
Keluarga, ibu, ayah, dan anak
 
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptxPembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
 
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
 
buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 pp
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
TINY_20210722_150206.pdf
TINY_20210722_150206.pdfTINY_20210722_150206.pdf
TINY_20210722_150206.pdf
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Memahami kemandirian
Memahami kemandirianMemahami kemandirian
Memahami kemandirian
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptPEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
 

More from Iyens Syeikhbu

Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanIyens Syeikhbu
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Iyens Syeikhbu
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Achmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkAchmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkIyens Syeikhbu
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranIyens Syeikhbu
 
Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaIyens Syeikhbu
 
Achmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkAchmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkIyens Syeikhbu
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranIyens Syeikhbu
 

More from Iyens Syeikhbu (10)

Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Achmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkAchmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkk
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
 
Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluarga
 
Achmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkAchmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkk
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
 
Perspektif global
Perspektif globalPerspektif global
Perspektif global
 

Keluarga dan Pendidikan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan buaian tempat anak melihat cahaya kehidupan pertama, sehingga apapun yang dicurahkan dalam sebuah keluarga akan meninggalkan kesan yang mendalam terhadap watak, pikiran serta sikap dan perilaku anak. Sebab tujuan dalam membina kehidupan keluarga adalah agar dapat melahirkan generasi baru sebagai penerus perjuangan hidup orang tua. Untuk itulah orang tua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban dalam pendidikan anak-anaknya. Totalitas sikap orang tua dalam memperhatikan segala aktivitas anak selama menjalani rutinitasnya sebagai pelajar sangat diperlukan agar si anak mudah dalam mentransfer ilmu selama menjalani proses belajar, di samping itu juga agar ia dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Perhatian orang tua dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belaja B. Rumusan Masalah 1. Apakah Makna Keluarga ? 2. Bagaimana Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga ? 3. Apa Fungsi dan Peran Keluarga ? 4. Bagaimana Keluarga Sebagai Sistem Sosial ? C. Tujuan 1. Untuk mengatahui Makna Keluarga 2. Untuk mengatahui Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga 3. Untuk mengatahui Fungsi dan Peran Keluarga 4. Untuk mengatahui Keluarga Sebagai Sistem Sosial
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Makna Keluarga Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Keluarga berkewajiban mengajar, membimbing atau membiasakan anggotanya untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh inti, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orang tua dan orang-orang terdekat. Dalam bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. Ia dinamis dan memiliki sejarah “perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan” yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari). Sebagian ahli menyebutnya bahwa pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai yang rusak. Sejalan dengan modernitas, sekolah memang berperan sebagai in loco parentis atau mengambil alih peran orang tua. Tetapi institusi sekolah tidak akan mampu mengambil alih seluruh peran orang tua dalam pendidikan anak. Globalisasi, kalau ditinjau dari dampak kultural dan kemajuan teknologi, merupakan wahana ‘penjajahan’ oleh kultur yang dominan. Nilai-nilai budaya dominan ini yang sebagian besar tidak sesuai dengan timbangan moral Indonesia sudah menembus kamar-kamar dan sekeliling kita. Dalam konteks ini, keluarga bisa dimetafora sebagai sebuah benteng yang mampu menciptakan ‘imunisasi’ bukan ‘sterilisasi’. Pendekatan imunisasi bermakna bahwa anak tetap berperan aktif dalam lingkungan global tetapi pendidikan dalam keluarga memberinya kekebalan terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi. Dengan kata lain, putra-putri kita diarahkan
  • 3. untuk secara optimal meraih manfaat dan nilai positif dari globalisasi. Idealnya, kita arahkan mereka untuk menjadi ‘pemain’, bukan ‘penonton’ apalagi ‘obyek’ globalisasi. Sedangkan ‘sterilisasi’ akan berdampak kurang baik bagi pertumbuhan anak dan bisa menumbuhkan sikap eskapisme dan isolatif. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan fitrah beragama anak. Menurut Hurlock dalam Syamsu (2001 ; 138) Keluarga merupakan “Training Centre” bagi penanaman nilai-nilai. Pengembangan fitrah atau jiwa beragama anak, seyogianya bersamaan dengan perkembangan kepribadiannya, yaitu sejak lahir bahkan lebih dari itu sejak dalam kandungan. Pendidikan dalam lingkungan keluarga sebaiknya diberikan sedini mungkin St. Franciscus Xaverius mengatakan: “Give me the children until are seven and anyone may have them afterward”. Sedangkan menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib (RA), seorang sahabat utama Rasulullah Muhammad (SAW), menganjurkan: Ajaklah anak pada usia sejak lahir sampai tujuh tahun bermain, ajarkan anak peraturan atau adab ketika meraka berusia tujuh sampai empat belas tahun, pada usia empat belas sampai dua puluh satu tahun, jadikanlah anak sebagai mitra orang tuanya. 3 B. Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga Ketika kita berpikir untuk memberi hadiah, biasanya kita memikirkan apa yang mau dibeli. Namun jika Anda diajak mengingat kembali hadiah yang pernah Anda terima, mungkin yang paling Anda ingat bukanlah hadiah berbentuk materi—namun bisa jadi jenis hadiah yang sangat menyentuh hati dan jiwa. Hal itu bisa jadi dalam berbagai bentuk, selain hal-hal materi, yang menunjukkan orang-orang menyatakan cinta mereka kepada Anda. Ada lima hadiah cinta yang bisa kita berikan kepada keluarga yang dapat membuat perbedaan besar dalam hidup mereka:
  • 4. 4 1. Memberi perhatian dan kasih sayang Kita semua ingin diperhatikan, namun banyak dari kita yang tidak memberi perhatian dan kasih sayang untuk orang lain. Kenangan terindah yang bisa diberikan kepada orang yang kita cintai adalah mendengarkan dengan sepenuh hati, untuk memahami dan menerima, bukannya menghakimi, dan untuk bersikap terbuka, bukannya takut disakiti. Pikirkan tentang seseorang yang terakhir kali benar-benar mendengarkan Anda dan memberi Anda pemahaman dan penerimaan. Perasaan dipahami dan diterima dengan penuh perhatian dan kasih sayang adalah salah satu perasaan terbaik di dunia. Daripada mencurahkan upaya agar diperhatikan orang lain, mengapa tidak mencurahkan upaya untuk memberikan orang lain? Anda mungkin akan terkejut betapa indah rasanya ketika Anda bisa memberikan hadiah ini pada keluarga Anda. 2. Memberi keberanian Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepada orang-orang terdekat adalah keberanian kita sendiri. Ini artinya memiliki keberanian untuk berdiri di sisi yang menurut kita benar, untuk bersikap jujur tentang apa yang kita inginkan dan tidak inginkan, apa yang akan kita lakukan dan tidak akan lakukan, apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kita terima. Artinya memiliki keberanian untuk mengendalikan diri kita, walau jika orang lain tidak menyenanginya. Ini berarti menolak perilaku yang mengendalikan kita yang berasal dari rasa takut akan: kemarahan, penolakan, perlawanan, namun sebaliknya berusaha jujur dan mengendalikan diri. Ini artinya bersedia untuk menghadapi konflik dan bukannya melarikan diri dari masalah. Ketika kita memiliki keberanian untuk menghadapi konflik dan mengatakan yang sebenarnya, kita tidak hanya memberikan teladan keberanian pada keluarga, namun kita memberikan kesempatan bagi orang
  • 5. yang kita cintai untuk melangkah menghadapi kebenaran dan belajar untuk menjadi berani. 5 3. Memberi bantuan Kita hidup di bumi untuk belajar mencintai diri sendiri dan sesama, serta membantu satu sama lain. Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepada keluarga adalah peran melayani. Membantu orang lain mengisi hati dan jiwa dengan cara yang tidak biasa. Jika anak-anak tidak pernah melihat orangtua mereka melayani dan membantu orang lain, mereka mungkin tidak pernah bisa merasakan kebahagian dan pencapaian yang berasal dari memberi. Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepada keluarga adalah untuk menunjukkan bagaimana melayani dan membantu. 4. Memberi kreativitas Kita semua dilahirkan dengan berbagai cara untuk mengekspresikan kreativitas. Mengekspresikan kreativitas adalah cara mendalam untuk berhubungan dengan jiwa, karena kreativitas merupakan ekspresi langsung dari jiwa. Memberikan keluarga Anda dengan banyak cara untuk mengekspresikan kreativitas mereka adalah hadiah yang besar. Kreativitas dapat diekspresikan dalam begitu banyak cara—memasak, kerajinan, membangun sesuatu, musik, seni, jalan-jalan, bercerita, menulis, humor, fotografi dan video—kemungkinannya tak terbatas! Proyek keluarga yang kreatif sesungguhnya luar biasa dalam membangun kedekatan keluarga. 5. Memberi kegembiraan Berbagi adalah hadiah terbaik untuk diberikan kepada orang lain. Berbagi adalah sesuatu yang menular—tawa dan canda dapat membantu orang lain mengurangi kemurungan dan kehampaan, dan merasa bersemangat kembali.
  • 6. Ketika kita bisa berbagi, kita merasakan ketulusan yang luar biasa, ketulusan yang timbul dari keinginan tulus dalam memberi. Ketulusan kita dapat membawa penerangan bagi seluruh keluarga. Anak-anak menyukainya ketika orangtua mereka riang, romantis, dan menyenangkan. Canda tawa dalam keluarga adalah salah satu pengalaman paling berharga dalam hidup. Kita harus berupaya memberikan hadiah-hadiah ini setiap hari, bukan hanya selama musim liburan atau pada acara khusus. Hadiah ini jauh lebih penting daripada hal materi yang kita beli untuk seseorang. Bahkan, kita mungkin tidak begitu terfokus pada hadiah materi jika kita sering memberikan hadiah cinta—kepedulian, kasih sayang, keberanian, pelayanan, kreativitas, dan ketulusan. 6 C. Fungsi dan Peran Keluarga Beberapa fungsi keluarga adalah (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 214-217) : 1. Fungsi Pengaturan Keturunan Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya. Pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan
  • 7. karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak anak semakin banyak yang memuja arwah nenek moyangnya. 7 2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya. Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu. 3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata
  • 8. pencaharian yang sama. Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan, akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja. Suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi, hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang sedikit banyak juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan berkurang atau hilang sama sekali. 8 4. Fungsi Pelindung Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara. 5. Fungsi Penentuan Status Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. 6. Fungsi Pemeliharaan
  • 9. Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo. 9 7. Fungsi Afeksi Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup D. Keluarga Sebagai Sistem Sosial Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempatikedudukan yang primer dan fundamental dalam kehidupan manusia. Sedangkan Ki Hajar Dewantoro seperti yang dikutip Sugiyanto (1999 : 25) menyatakan ³Keluarga adalahkumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan tingkah laku, mengerti danmerasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersamasama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya´. Dariuraian di atas dapat disimpulkan pengertian keluarga adalah suatu kelompok social terkecildari masyarakat yang terdiri atas kumpulan orang yang terikat oleh suatu hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok tertentu lainnya.1) Keluarga IntiDinamakan juga nuclear family , yang terdiri atas ayah, ibu dan anak yang belummenikah. Mereka mempunyai ikatan secara hukum (agama), biologi, psikologis dan sosialekonomi yang dilandasi
  • 10. cinta kasih dan tanggung jawab.2) Keluarga LuasDinamakan juga extended family yang terdiri atas keluarga inti ditambah dengananak-anak yang telah menikah, serta anggota keluarga yang lain, seperti kakak dan adik darisuami istri, mertua, paman, bibi dan keponakan yang tinggal dalam satu rumah.Setelah mengetahui pengertian didalam keluarga, keluarga sendiri memiliki sistemsosial sendiri guna menjalani interaksi sosialnya. Ikatan famili itu akan mempunyai berbagai fungsi sosial, kesatuan hukum, upacara-upacara ritual dan juga pendidikan anak.segala perilaku manusia senantiasa diatur menurut cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama, contohnya dalam lembaga keluarga, seorang kepala keluarga tidak bisa semaunyasendiri pulang malam harus izin istri, harus menafkahi, dan mengerjakan peranannya.1) Peranan ayah dapat dirumuskan :(a) Sumber kekuasaan dan dasar identifikasi.(b) Bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga.(c) Perlindungan ancaman dari luar.(d) Pendidik dari segi rasional.2) Peranan ibu dapat dirumuskan :(a) Pemberi rasa aman, sumber kasih sayang.(b) Tempat mencurahkan isi hati.(c) Mengatur kehidupan rumah tangga.(d) Pembimbing kehidupan rumah tangga.(e) Pendidikan segi emosional.(f) Penyimpan tradisi. Hal berikut yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial di dalam keluarga. Setelahmelakukan interaksi tersebut tidak luputnya akan terjadinya penurunan garis keturunan.Hubungan- hubungan garis keturunan tersebut yang merupakan sistem untuk menghubungkan interaksi sosial di dalam keluarga 10
  • 11. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu” (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 14). Keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yakni keluarga batih atau keluarga inti (conjugal family) dan keluarga kerabat (consanguine family). Conjugal Family atau keluarga batih didasarkan atas ikatan perkawinan dan terdiri dari seorang suami, istri, dan anak-anak mereka yang belum kawin. Lain halnya dengan consanguine family. Keluarga hubungan kerabat sedarah atau consanguine family tidak didasarkan pada pertalian kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian darah atau ikatan keturunan dari sejumlah orang kerabat. Keluarga kerabat terdiri dari hubungan darah dari beberapa generasi yang mungkin berdiam pada satu rumah atau mungkin pula berdiam pada tempat lain yang berjauhan. “Kesatuan keluarga consanguine ini disebut juga sebagai extended family atau keluarga luas B. Saran Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2050236-definisi-jenis-dan-fungsi- keluarga/#ixzz1UqQ0Z8uJ Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2204202-pengertian-remaja/# ixzz1iYOfYZxG didown load 7/15/04. 6. http://www.google= peran keluarga dalam perkembangan anak.com P. Mardi santoso/A.M.Nuchajatie pengantar sosiologi untuk SMA jilid 1, literature media sukses. Jl madrasah No. 38, Pekayon. Pasar Rebo, Jaarta Timur
  • 13. 13 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul "Anggota Kehidupan Keluarga” Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan. Bima, Oktober 2014 Penulis i
  • 14. 14 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i KATA PENGANTAR................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan masalah ........................................................................... 1 C. Tujuan ............................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Makna Keluarga.............................................................................. 2 B. Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga........................................... 3 C. Fungsi dan Peran Keluarga ............................................................. 6 D. Keluarga Sebagai Sistem Sosial ..................................................... 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 11 B. Saran............................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12 ii