SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
MASYARAKAT
KONSUMEN DALAM
ANALISA
HYPERREALITY JEAN
BAUDRILLARD (1929-
2007)
Oleh :
Muhammad Agus
Masyarak
at
post
modernis
me
Nilai tukar telah bergeser
menjadi nilai tanda.
Bukan lagi berdasarkan pada
kegunaan suatu barang atau harga
barang tapi berdasar nilai prestise
dan makna simbolis.
Komoditas menjadi suatu
bangunan dalam hubungan
sosial masyarakat.
Kehidupannya merupakan
kumpulan kode, tanda dan objek
yang berada di sekelilingnya.
Komoditas menjadi kepentingan
yang memediasi hubungan antar
manusia.
I
• Masyarakat Kuno dan feodal : hanya
surplus materi produksi yang
dipertukarkan.
II
• Tahap Kapitalis : salah satu hal utama
dalam konsep Marx, bahwa seluruh
nilai produksi industri dipertukarkan.
III
• Sesuatu yang dipertukarkan; Kebaikan, cinta,
ilmu pengetahuan, kesadaran. Tetapi sebagai
persoalan pertukaran ekonomi, pergantian itu
telah kehilangan kualitas simbolisnya.
EKONOMI POLITIK
Ciri kebudayaan
postmodern
Kebudayaan uang.
Uang bukan lagi
alat tukar tetapi
menjadi simbol,
tanda dan motif
utama.
Lebih mengutamakan
penanda daripada
petanda, media
daripada pesan, fiksi
daripada fakta, sistem
tanda daripada sistem
objek dan estetika
daripada etika.
Ciri kebudayaan
postmodern
Sebuah dunia
simulasi yakni
dunia yang
terbangun
dengan
pengaturan
tanda, citra dan
fakta melalui
produksi maupun
reproduksi.
Kebudayaan ber-
sifat hiperrealita
dimana citra dan
fakta berbenturan
dalam satu ruang
kesadaran yang
sama sehingga
citra dapat
mendahului
realita.
Ditandai
dengan mele-
daknya buda-
ya massa,
budaya
populer serta
budaya media
massa.
MASYARAKAT
KONSUMENAmerika sebagai rumah masyarakat
konsumen.
Konsumsi bukanlah tambahan kecil
bagi perputaran kapital, tetapi
merupakan kekuatan produktif yang
penting bagi kapital itu sendiri.
MASYARAKAT
KONSUMENSistem objek konsumen dan sistem
komunikasi pada dasar periklanan
sebagai pembentukan “sebuah
kode signifikansi” yang mengontrol
objek dan individu di tengah
masyarakat.
Objek menjadi tanda (sign) dan
nilainya ditentukan oleh sebuah
aturan kode.
MASYARAKAT
KONSUMENSebuah suasana dimana segala
sesuatu dijual. Segala sesuatu
adalah komoditas tanda, semua
tanda adalah komoditas. Sehingga
semua objek, pelayanan, tubuh,
seks, kultur, ilmu pengetahuan dan
sebagainya dicipta kan dan
dipertukarkan. Tanda, komoditas
dan kultur berkaitan selamanya.
1. kode,
2. fashion,
3. simulakra,
4. tatanan
praktal,
Harapan pada
Masyarakat Massa
5. ekstasi,
6. kematian,
7. Amerika,
8. Kesempurna-
an yang tidak
berguna.
kode
Saat ini dunia bergerak
dari suatu masyarakat
yang didominasi oleh
tanda dan kode yang
diasosiasikan dengan
komoditas-komoditas ke
suatu masyarakat yang di
dominasi oleh tanda-tanda
dan kode-kode secara
lebih umum.
Perubahan dari kontrol
sarana produksi ke
kontrol kode.
Baudrillard memahami ini
sebagai revolusi sosial
yang dahsyat, sama
pentingnya dengan
revolusi Industri.
kode
f a s h i o n
 Sebagai sebuah paradigma dominasi kode.
 Semua yang kita lihat adalah “permainan sederhana
penanda-penanda” dan akibatnya, hilanglah setiap sistem
rujukan.
 Fashion tidak pernah diciptakan, tetapi selalu dan serta
merta direproduksi.
 Fashion adalah tahapan akhir dari bentuk komoditas.
simulakra
Keaslian (originalitas) dan dunia kultural
yang cepat lenyap.
simulacra
Reality
Heightened and
Exaggerated
Hyperreality
Simulacra
Tatanan
Simulakra
Tatanan ketiga
Didominasi oleh kode dan generasi simulasi oleh model
ketimbang sistem industri
Tatanan kedua
Era industri yang dicirikan dengan produksi dan rangkaian
reproduksi murni dari objek yang identik dengan rangkaian
pengulangan atas objek yang sama
Tatanan pertama
Mulai renaisance sampai awal revolusi industri.
Tatanan
Praktal Simulakra keempat.
 Ketiadaan perbedaan dalam hubungan manusia
dengan televisi dan komputer.
 Sebuah hubungan yang tiada akhir ini juga
menandakan berakhirnya alienasi masyarakat dari
mesin.
 Saat ini manusia membentuk sirkuit yang
diintegrasikan dengan mesin-mesin dan arus
energi yang tak terkendali .
Mengandung makna metamorfosis yang tidak kondisional,
Eskalasi bagi kepentingan eskalasi, sebuah proses perputaran di
luar kontrol yang terus menerus hingga semua esensi hilang.
Akhirnya sistem yang diluar kontrol ini menampakkan kehampaan
dan ketidakbermaknaan.
Kita di bombardir informasi media yang tidak putus-putusnya;
penanda-penanda yang mengambang beredar tanpa akhir.
Media menciptakan segala-galanya beredar pada satu ruang, tanpa
kedalaman, dimana semua objek harus bisa mengikuti yang satu
setelah yang lain tanpa harus memperlambat atau menghentikan
sirkuitnya.
 Segala sesuatunya tersedia untuk komunikasi, banalisasi,
komersialisasi dan konsumsi.
ekstasi
kematian
Kematian ada ketika masyarakat (gereja dan
negara) mendiskriminasikan yang mati.
Kuburan merupakan perkampungan pertama.
Pada masyarakat primitif sekarat dan mati
adalah bagian dari masyarakat. Mereka terlibat
dalam proses pertukaran simbol (selama
seremonial).
A m e r i k a
hyperreality.
Simulakrum
sempurna.
Dangkal, emosi
yang hampa
seperti senyuman
Ronald Reagan.
Yang asli adalah
Disneyland dan televisi.
Disifati dengan lenyapnya
perbedaan.
Dunia citraan sederhana
yang diciptakan di layar
pikiran, dimana kehidupan
= sinema.
A m e r i k a
Kota-kota yang
didesentralisasi,
dimana dapat
menyaksikan
keseluruhan
dunia.
Sebuah dunia kitsch = nilai
estetik & nilai yang lebih
tinggi telah lenyap.
Sebuah dunia gerakan yang
hampa dengan lalulintas
bebas hambatan yang
berasal dari mana-mana,
tidak pergi ke mana-mana.
Kesempurnaan yang
tidak berguna
TERIMA
KASIH
SELANJUTNYA DISKUSI…
Diskusi :

More Related Content

What's hot

Difusi Inovasi PPT
Difusi Inovasi PPTDifusi Inovasi PPT
Difusi Inovasi PPTrandiramlan
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theorymankoma2012
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
strategi kampanye politik di social media
strategi kampanye politik di social mediastrategi kampanye politik di social media
strategi kampanye politik di social mediakatapedia
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Rezka Judittya
 
Materi Pendukung dalam Public Speaking
Materi Pendukung dalam Public SpeakingMateri Pendukung dalam Public Speaking
Materi Pendukung dalam Public SpeakingA Faiz
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theorymankoma2013
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasimankoma2012
 
Public Opinion Theory
Public Opinion TheoryPublic Opinion Theory
Public Opinion Theorymankoma2012
 
Diffusion of Innovation Theory by Afni Faujiah
Diffusion of Innovation Theory by Afni FaujiahDiffusion of Innovation Theory by Afni Faujiah
Diffusion of Innovation Theory by Afni FaujiahCommunication Management
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasimankoma2012
 
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)University of Andalas
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIANTeddy Ayomi
 
Menjadi Konten Kreator Positif
Menjadi Konten Kreator PositifMenjadi Konten Kreator Positif
Menjadi Konten Kreator PositifHani Purnawanti
 
Peranan investor relations dalam public relations
Peranan investor relations dalam public relationsPeranan investor relations dalam public relations
Peranan investor relations dalam public relationsT Byh
 

What's hot (20)

Difusi Inovasi PPT
Difusi Inovasi PPTDifusi Inovasi PPT
Difusi Inovasi PPT
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theory
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Ppt 3 tinjauan antropologi media
Ppt 3 tinjauan antropologi mediaPpt 3 tinjauan antropologi media
Ppt 3 tinjauan antropologi media
 
strategi kampanye politik di social media
strategi kampanye politik di social mediastrategi kampanye politik di social media
strategi kampanye politik di social media
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Materi Pendukung dalam Public Speaking
Materi Pendukung dalam Public SpeakingMateri Pendukung dalam Public Speaking
Materi Pendukung dalam Public Speaking
 
Tradisi Retorika
Tradisi RetorikaTradisi Retorika
Tradisi Retorika
 
Memahami Gender
Memahami GenderMemahami Gender
Memahami Gender
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Public Opinion Theory
Public Opinion TheoryPublic Opinion Theory
Public Opinion Theory
 
Diffusion of Innovation Theory by Afni Faujiah
Diffusion of Innovation Theory by Afni FaujiahDiffusion of Innovation Theory by Afni Faujiah
Diffusion of Innovation Theory by Afni Faujiah
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi
 
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Menjadi Konten Kreator Positif
Menjadi Konten Kreator PositifMenjadi Konten Kreator Positif
Menjadi Konten Kreator Positif
 
Peranan investor relations dalam public relations
Peranan investor relations dalam public relationsPeranan investor relations dalam public relations
Peranan investor relations dalam public relations
 

Similar to Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard

DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...Fariz Halim Aziz
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaiwayan suta
 
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptxDelvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptxViraDelvira
 
Teori-modernitas-kontemporer
Teori-modernitas-kontemporerTeori-modernitas-kontemporer
Teori-modernitas-kontemporerEwald Frederik
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 09: Masyarakat Jaringan dan Komple...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 09: Masyarakat Jaringan dan Komple...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 09: Masyarakat Jaringan dan Komple...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 09: Masyarakat Jaringan dan Komple...Ahmad Ibrahim
 
New Media Cultures
New Media CulturesNew Media Cultures
New Media Culturesaulianastiti
 
Modernisme dan postmodernisme manusia dihidupkan atau modernisme menghidupkan
Modernisme dan postmodernisme manusia dihidupkan atau modernisme menghidupkanModernisme dan postmodernisme manusia dihidupkan atau modernisme menghidupkan
Modernisme dan postmodernisme manusia dihidupkan atau modernisme menghidupkanMuhammadSyarifHidaya12
 
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubunganTinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubunganSonyGobang1
 
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)nisaa malik
 
Sosiologi Ekonomi dan Pelayanan Publik.pptx
Sosiologi Ekonomi dan Pelayanan Publik.pptxSosiologi Ekonomi dan Pelayanan Publik.pptx
Sosiologi Ekonomi dan Pelayanan Publik.pptxIGedeEkoPutraSriSent1
 
Materialisme historis
Materialisme historisMaterialisme historis
Materialisme historisaku ikhsan
 
Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan Frans Dione
 

Similar to Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard (20)

DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
5. postmodernisme
5. postmodernisme5. postmodernisme
5. postmodernisme
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptxDelvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
 
Teori-modernitas-kontemporer
Teori-modernitas-kontemporerTeori-modernitas-kontemporer
Teori-modernitas-kontemporer
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 09: Masyarakat Jaringan dan Komple...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 09: Masyarakat Jaringan dan Komple...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 09: Masyarakat Jaringan dan Komple...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 09: Masyarakat Jaringan dan Komple...
 
Perubahan Sosial
Perubahan SosialPerubahan Sosial
Perubahan Sosial
 
New Media Cultures
New Media CulturesNew Media Cultures
New Media Cultures
 
Modernisme dan postmodernisme manusia dihidupkan atau modernisme menghidupkan
Modernisme dan postmodernisme manusia dihidupkan atau modernisme menghidupkanModernisme dan postmodernisme manusia dihidupkan atau modernisme menghidupkan
Modernisme dan postmodernisme manusia dihidupkan atau modernisme menghidupkan
 
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubunganTinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
 
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
 
Karl marx
Karl marxKarl marx
Karl marx
 
Sosiologi Ekonomi dan Pelayanan Publik.pptx
Sosiologi Ekonomi dan Pelayanan Publik.pptxSosiologi Ekonomi dan Pelayanan Publik.pptx
Sosiologi Ekonomi dan Pelayanan Publik.pptx
 
Materialisme historis
Materialisme historisMaterialisme historis
Materialisme historis
 
Pdf1
Pdf1Pdf1
Pdf1
 
Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan
 
Prb+sosial
Prb+sosialPrb+sosial
Prb+sosial
 
KEMANUSIAAN DAN PERADABAN
KEMANUSIAAN DAN PERADABANKEMANUSIAAN DAN PERADABAN
KEMANUSIAAN DAN PERADABAN
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
 

More from Agus Widiyanto

Filsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
Filsafat Sejarah menurut Alvin TofflerFilsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
Filsafat Sejarah menurut Alvin TofflerAgus Widiyanto
 
Progresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanProgresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanAgus Widiyanto
 
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaRevolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaAgus Widiyanto
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisAgus Widiyanto
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaAgus Widiyanto
 
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut SainsFilsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut SainsAgus Widiyanto
 
Filsafat Pendidian menurut Pancasila
Filsafat Pendidian menurut PancasilaFilsafat Pendidian menurut Pancasila
Filsafat Pendidian menurut PancasilaAgus Widiyanto
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraAgus Widiyanto
 
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsFilsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsAgus Widiyanto
 

More from Agus Widiyanto (10)

Filsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
Filsafat Sejarah menurut Alvin TofflerFilsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
Filsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
 
Progresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanProgresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikan
 
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaRevolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut SainsFilsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
 
Public sphere
Public spherePublic sphere
Public sphere
 
Filsafat Pendidian menurut Pancasila
Filsafat Pendidian menurut PancasilaFilsafat Pendidian menurut Pancasila
Filsafat Pendidian menurut Pancasila
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
 
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsFilsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut Sains
 

Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard

  • 2. Masyarak at post modernis me Nilai tukar telah bergeser menjadi nilai tanda. Bukan lagi berdasarkan pada kegunaan suatu barang atau harga barang tapi berdasar nilai prestise dan makna simbolis. Komoditas menjadi suatu bangunan dalam hubungan sosial masyarakat. Kehidupannya merupakan kumpulan kode, tanda dan objek yang berada di sekelilingnya. Komoditas menjadi kepentingan yang memediasi hubungan antar manusia.
  • 3. I • Masyarakat Kuno dan feodal : hanya surplus materi produksi yang dipertukarkan. II • Tahap Kapitalis : salah satu hal utama dalam konsep Marx, bahwa seluruh nilai produksi industri dipertukarkan. III • Sesuatu yang dipertukarkan; Kebaikan, cinta, ilmu pengetahuan, kesadaran. Tetapi sebagai persoalan pertukaran ekonomi, pergantian itu telah kehilangan kualitas simbolisnya. EKONOMI POLITIK
  • 4. Ciri kebudayaan postmodern Kebudayaan uang. Uang bukan lagi alat tukar tetapi menjadi simbol, tanda dan motif utama. Lebih mengutamakan penanda daripada petanda, media daripada pesan, fiksi daripada fakta, sistem tanda daripada sistem objek dan estetika daripada etika.
  • 5. Ciri kebudayaan postmodern Sebuah dunia simulasi yakni dunia yang terbangun dengan pengaturan tanda, citra dan fakta melalui produksi maupun reproduksi. Kebudayaan ber- sifat hiperrealita dimana citra dan fakta berbenturan dalam satu ruang kesadaran yang sama sehingga citra dapat mendahului realita. Ditandai dengan mele- daknya buda- ya massa, budaya populer serta budaya media massa.
  • 6.
  • 7. MASYARAKAT KONSUMENAmerika sebagai rumah masyarakat konsumen. Konsumsi bukanlah tambahan kecil bagi perputaran kapital, tetapi merupakan kekuatan produktif yang penting bagi kapital itu sendiri.
  • 8. MASYARAKAT KONSUMENSistem objek konsumen dan sistem komunikasi pada dasar periklanan sebagai pembentukan “sebuah kode signifikansi” yang mengontrol objek dan individu di tengah masyarakat. Objek menjadi tanda (sign) dan nilainya ditentukan oleh sebuah aturan kode.
  • 9. MASYARAKAT KONSUMENSebuah suasana dimana segala sesuatu dijual. Segala sesuatu adalah komoditas tanda, semua tanda adalah komoditas. Sehingga semua objek, pelayanan, tubuh, seks, kultur, ilmu pengetahuan dan sebagainya dicipta kan dan dipertukarkan. Tanda, komoditas dan kultur berkaitan selamanya.
  • 10. 1. kode, 2. fashion, 3. simulakra, 4. tatanan praktal, Harapan pada Masyarakat Massa 5. ekstasi, 6. kematian, 7. Amerika, 8. Kesempurna- an yang tidak berguna.
  • 11. kode Saat ini dunia bergerak dari suatu masyarakat yang didominasi oleh tanda dan kode yang diasosiasikan dengan komoditas-komoditas ke suatu masyarakat yang di dominasi oleh tanda-tanda dan kode-kode secara lebih umum.
  • 12. Perubahan dari kontrol sarana produksi ke kontrol kode. Baudrillard memahami ini sebagai revolusi sosial yang dahsyat, sama pentingnya dengan revolusi Industri. kode
  • 13. f a s h i o n  Sebagai sebuah paradigma dominasi kode.  Semua yang kita lihat adalah “permainan sederhana penanda-penanda” dan akibatnya, hilanglah setiap sistem rujukan.  Fashion tidak pernah diciptakan, tetapi selalu dan serta merta direproduksi.  Fashion adalah tahapan akhir dari bentuk komoditas.
  • 14. simulakra Keaslian (originalitas) dan dunia kultural yang cepat lenyap.
  • 17. Tatanan Simulakra Tatanan ketiga Didominasi oleh kode dan generasi simulasi oleh model ketimbang sistem industri Tatanan kedua Era industri yang dicirikan dengan produksi dan rangkaian reproduksi murni dari objek yang identik dengan rangkaian pengulangan atas objek yang sama Tatanan pertama Mulai renaisance sampai awal revolusi industri.
  • 18. Tatanan Praktal Simulakra keempat.  Ketiadaan perbedaan dalam hubungan manusia dengan televisi dan komputer.  Sebuah hubungan yang tiada akhir ini juga menandakan berakhirnya alienasi masyarakat dari mesin.  Saat ini manusia membentuk sirkuit yang diintegrasikan dengan mesin-mesin dan arus energi yang tak terkendali .
  • 19. Mengandung makna metamorfosis yang tidak kondisional, Eskalasi bagi kepentingan eskalasi, sebuah proses perputaran di luar kontrol yang terus menerus hingga semua esensi hilang. Akhirnya sistem yang diluar kontrol ini menampakkan kehampaan dan ketidakbermaknaan. Kita di bombardir informasi media yang tidak putus-putusnya; penanda-penanda yang mengambang beredar tanpa akhir. Media menciptakan segala-galanya beredar pada satu ruang, tanpa kedalaman, dimana semua objek harus bisa mengikuti yang satu setelah yang lain tanpa harus memperlambat atau menghentikan sirkuitnya.  Segala sesuatunya tersedia untuk komunikasi, banalisasi, komersialisasi dan konsumsi. ekstasi
  • 20. kematian Kematian ada ketika masyarakat (gereja dan negara) mendiskriminasikan yang mati. Kuburan merupakan perkampungan pertama. Pada masyarakat primitif sekarat dan mati adalah bagian dari masyarakat. Mereka terlibat dalam proses pertukaran simbol (selama seremonial).
  • 21. A m e r i k a hyperreality. Simulakrum sempurna. Dangkal, emosi yang hampa seperti senyuman Ronald Reagan. Yang asli adalah Disneyland dan televisi. Disifati dengan lenyapnya perbedaan. Dunia citraan sederhana yang diciptakan di layar pikiran, dimana kehidupan = sinema.
  • 22. A m e r i k a Kota-kota yang didesentralisasi, dimana dapat menyaksikan keseluruhan dunia. Sebuah dunia kitsch = nilai estetik & nilai yang lebih tinggi telah lenyap. Sebuah dunia gerakan yang hampa dengan lalulintas bebas hambatan yang berasal dari mana-mana, tidak pergi ke mana-mana.