SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA INDUSTRI
MINYAK GORENG ASLI MANDAR DI KECAMATAN
BANGGAE TIMUR KABUPATEN MAJENE
Disusun Oleh:
LIDIA KARNELIA (H1011161052)
RIYO RIYADI (H1011161053)
RAHMAT ADIANTO (H1011161054)
PARANDITUS (H1011161057)
ELISHABET YOHANA (H1011161058)
Skripsi
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul โ€œAnalisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Minyak Goreng Asli Mandar di
Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majeneโ€.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang
telah memberikan motivasi dan bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada penulis. Oleh karena itu, penulis bermaksud mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum mencapai
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini dan penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pontianak, Juni 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................4
1.4 Metodologi Penelitian ............................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................................7
2.1 Produktivitas..........................................................................................................7
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas..............................................8
2.3 Analisis Regresi......................................................................................................12
2.4 Variabel Dummy....................................................................................................14
2.5 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)...................................................14
2.6 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) .......................................................15
2.7 Koefisien Determinasi (๐‘น๐Ÿ) ................................................................................16
BAB III PEMBAHASAN ..............................................................................................18
3.1 Deskripsi Data......................................................................................................18
3.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................................19
3.3 Model Regresi dengan Variabel Dummy............................................................22
3.4 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)...................................................24
3.5 Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t)..........................................................24
3.6 Uji Koefisien Determinasi (๐‘น๐Ÿ) ..........................................................................25
BAB IV PENUTUP........................................................................................................27
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................27
4.2 Saran.....................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................29
LAMPIRAN ...................................................................................................................30
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sebagian Data Penelitian yang akan digunakan .........................................18
Tabel 3.2 Sebagian Data penelitian yang ditransformasi............................................19
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas......................................................................................20
Tabel 3.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................21
Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinearitas ...........................................................................22
Tabel 3.6 Hasil Uji Regresi (Koefisien Regresi)...........................................................23
Tabel 3.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................................24
Tabel 3.8 Hasil Uji Parsial (Uji t)..................................................................................25
Tabel 3.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (๐‘น๐Ÿ)...........................................................26
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Flowchart Regresi Linear Berganda dengan Variabel Dummy...............6
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi menuntut bangsa untuk maju mengejar ketertinggalannya
di semua sektor. Sektor industri merupakan salah satu sektor utama sebagai mesin
penggerak ekonomi nasional. Pembangunan di sektor industri merupakan salah satu
prioritas pembangunan ekonomi dengan tetap memperhatikan pembangunan di
sektor yang lainnya. Pembangunan industri diharapkan mampu membawa
perubahan mendasar dalam struktur ekonomi lainnya, sehingga kemajuan yang di
capai oleh sektor industri akan diikuti kemajuan sektor lain.
Pemanfaatan sumber daya manusia yang ada pada sektor industri,
merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan pada sektor industri tersebut.
Berhasil tidaknya suatu organisasi kerja dalam mencapai tujuan akan tergantung
pada unsur manusianya. Pada saat ini kebutuhan akan sumber daya manusia yang
berkualitas akan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Selain kualitas
sumber daya manusia yang harus diperhatikan, perlu diperhatikan pula faktor-
faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas tenaga kerja. Apabila faktor-
faktor ini diperhatikan pihak industri, maka akan bermanfaat pula bagi industri
tersebut dalam meningkatkan efesiensi industri.
Bagi karyawan, dengan diperhatikannya kebutuhan yang diperlukan akan
menjadi motivasi bagi dirinya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Tingkah laku manusia dalam industri, sulit untuk diramalkan. Sebab tingkah laku
ini muncul dari kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri sendiri serta sistem nilai
yang sama dari diri individu yang berbeda. Faktor penentu dalam kelangsungan
hidup suatu industri adalah faktor karyawan. Naik turunnya tingkat produktivitas
tenaga kerja sangat ditentukan oleh peran serta karyawan. Untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja karyawannya maka perusahaan harus mampu
memberikan dorongan atau rangsangan yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan mereka.
2
Sektor industri memberikan kesempatan pada masyarakat yang
diharapkan dapat membantu memecahkan masalah pengangguran. Dengan tumbuh
dan berkembangnya sektor ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dengan
cukup. Sumber daya manusia atau tenaga kerja harus menjadi pusat perhatian
karena merupakan subjek dan objek yang menentukan dan keterkaitannya sangat
besar sebagai pendukung bagi kelangsungan suatu usaha.
Tingkat produktivitas tenaga kerja per-jam dapat didasarkan pada nilai
output dibagi jumlah tenaga kerja. Banyaknya jumlah tenaga kerja harusnya bisa
lebih dimaksimalkan produktivitasnya sehingga dapat menyokong pendapatan
rumah tangga dan pada akhirnya berdampak positif pada pembangunan nasional.
Produktivitas secara sederhana dapat diartikan dengan peningkatan kuantitas dan
kualitas, bisa juga diartikan bekerja secara efektif dan efisien. Salah satu sector
industri di Kabupaten Majene yang dapat menyerap tenaga kerja adalah industri
pengolahan minyak asli Mandar. Kerja produktif memerlukan keterampilan kerja
yang sesuai dengan isi kerja sehingga bisa menimbulkan penemuan-penemuan baru
untuk memperbaiki cara kerja atau minimal mempertahankan yang sudah baik.
Kerja produktif memerlukan prasyarat lain sebagi pendukung yaitu: Kemauan kerja
yang tinggi, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi
kehidupan minimum, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang
manusiawi dan hubungan kerja yang harmonis. Produktivitas, Inovasi dan
manajemen operasional adalah tiga konsep yang saling berkaitan, atau bisa
dikatakan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Dalam manajemen
operasional terkandung didalamnya inovasi dan produktivitas. Inovasi dapat
dilakukan hanya jika suatu perusahaan itu produktif. Namun perlu diketahui,
produksi berbeda dengan produktivitas. Pengertian produksi lebih mengarah
kepada outputnya atau hasil yang dikeluarkan/ diciptakan, sedangkan produktivitas
adalah efisiensi penggunaan sumber daya, yaitu perbandingan antara input dan
output).
Produktivitas dapat dilihat dari dua dimensi, individu dan organisasi. Pada
dimensi individu, produktivitas erat kaitannya dengan karakteristik dan kepribadian
3
yang selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya, sedangkan dalam
dimensi organisasi, produktivitas mengukur bagaimana perbandingan input dengan
outputnya. Konsep produktivitas ini sudah disinggung ini dapat diaplikasikan tidak
hanya pada konteks industri melainkan kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah
disebutkan diatas, konsep ini berbicara tentang bagaimana individu berusaha untuk
mengubah kualitas hidupnya.
Pengolahan minyak asli Mandar tersebar di 5 kecamatan yang ada di seluruh
kabupaten Majene. Persebaran pengolahan minyak asli Mandar di Kecamatan-
kecamatan tersebut juga bervariasi. Banggae Timur merupakan 1 Kecamatan
dengan jumlah industri pengolahan minyak asli Mandar terbanyak yaitu 9
pengolahan minyak asli Mandar. Kecamatan Banggae dengan jumlah pengolahan
minyak asli Mandar sebanyak 8 industri pengolahan, serta Kecamatan Tubo,
Sendana dan Pamboang masing-masing 1 industri pengolahan minyak asli Mandar.
Dilihat dari jumlah tenaga kerjanya Kecamatan Banggae Timur memiliki jumlah
tenaga kerja yang paling banyak. Jumlah tenaga kerja pada industri pengolahan
minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur sebanyak 101 orang dan
merupakan jumlah paling banyak dibandingkan dengan Kecamatan-kecamatan lain
di Kabupaten Majene, sedangka Kecamatan banggae dengan jumlah tenaga kerja
pada industri pengolahan minyak asli Mandar sebanyak 57 serta Kecamatan Tubo
jumlah tenaga kerjanya sebanyak 6 orang, kecamatan Sendana jumlah tenaga
kerjanya sebanyak 15 orang, dan kecamatan Pamboang dengan jumlah tenaga
kerjanya sebanyak 4 orang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa faktor
pemasaran merupakan faktor utama penyebab tidak mampu berkembangnya
industri minyak asli Mandar tersebut yang akhirnya menyebabkan industri tersebut
gulung tikar dan hanya tersisa 11 industri minyak asli Mandar.
Produktivitas tenaga kerja di industri pengolahan minyak asli Mandar di
kecamatan Banggae Timur sangat bervariasi di lihat dari jumlah tenaga kerja dan
kapasitas produksi per-tahun per-industri pengolahan minyak asli Mandar di
Kecamatan Banggae Timur. Data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten
4
Majene tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah tenaga tertentu yang seharusnya
dapat menghasilkan produktifitas lebih ternyata tidak demikian Misalnya dapat
dilihat pada pengolahan Basri Kadir jumlah tenaga kerja 15 orang dapat
menghasilkan kapasitas produksi/(liter) adalah sebesar 3.500 liter akan tetapi pada
pengolahan Hasanah dengan jumlah tenaga kerja 6 orang mengapa dapat
menghasilkan produktivitas lebih banyak dibandingkan dengan pengolahan Basri
Kadir. Hal ini menunjukkan bahwa ada permasalahan yang mempengaruhi
produkvitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi dalam proses produksi. Dengan adanya permasalahan tersebut
dan dengan melihat faktor upah, tingkat pendidikan dan teknologi yang
mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri minyak asli Mandar, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: โ€œAnalisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri
Minyak Goreng Asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten
Majeneโ€
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh upah tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja
dan teknologi terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri minyak asli di
Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene ?
2. Bagaimana model regresi variabel dummy pada pengaruh upah tenaga kerja,
tingkat pendidikan tenaga kerja dan teknologi terhadap produktivitas tenaga
kerja pada industri minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur
Kabupaten Majene ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Menganalisis pengaruh upah tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja dan
teknologi terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri minyak asli di
Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene.
2. Menganalisis model regresi dummy pada pengaruh upah tenaga kerja, tingkat
pendidikan pendidikan tenaga kerja dan teknologi terhadap produktivitas
5
tenaga kerja pada industri minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur
Kabupaten Majene
1.4 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka,
yaitu dengan membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan metode
dummy. Literatur-literatur tersebut bersumber dari jurnal dan skripsi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dilakukan uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji
multikolinearitas. Kemudian dilakukan uji regresi linear berganda yang terdiri dari
menentukan model regresi, uji F, uji t dan koefisien determinasi. Secara ringkas
metodologi penelitian ini dapat disajikan pada flowchart Gambar 1.1 berikut.
6
Mulai
Input Data ke
Software SPSS
Uji Asumsi Klasik
Uji Kelayakan Model
Uji t
Uji F Uji ๐‘…2
Interpretasi Model
Selesai
Gambar 2.1 Flowchart Regresi Linear Berganda dengan Variabel Dummy
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini terdiri atas beberapa subbab bahasan yaitu pengertian
produktivitas, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, analisis regresi,
variabel dummy, uji simultan, uji parsial serta uji koefisien determinasi. Penjelasan
pertama yaitu mengenai produktivitas yang diberikan pada subbab 2.1 berikut.
2.1 Produktivitas
Istilah produktivitas (productivity) mengacu kepada kuantitas barang dan jasa
yang bisa dihasilkan seorang pekerja per jam-kerja yang telah ditentukan.
Produktivitas merupakan perbandingan antara output dan input atau dengan kata lain
produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan sumber daya yang digunakan.
Menurut Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja, produktivitas
dipandang dari 2 segi yaitu:
a. Secara Filosofis adalah suatu pandangan bahwa kualitas kerja hari ini, harus
lebih baik dari kualitas kerja kemarin dan kualitas kerja hari esok, harus lebih
baik dari hari ini atau kualitas kerja kehidupan hari ini, harus lebih baik dari
kemarin dan kualitas esok harus lebih baik dari hari ini. Dengan kata lain,
merupakan sikap mental untuk selalu melakukan perbaikan dan peningkatan
dalam bekerja dan dalam penghidupan pada umumnya.
b. Secara teknis merupakan rasio antara keluaran (output) dan masukan (input),
๐‘ƒ =
๐‘‚
๐ผ
Dimana :
๐‘ƒ = Produktivitas
๐ผ = Input
๐‘‚ = Output
Secara umum pengukuran produktivitas berarati perbandingan yang dapat
dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu:
1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksana sekarang dengan pelaksana
secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang ini
8
memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang
serta tingkatannya.
2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses)
dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian relatif.
3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang terbaik
sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan.
Untuk menyusun perbandingan-perbandingan ini perlu pula
mempertimbangkan tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran
produktivitas. Paling sedikit ada dua jenis tingkat perbandingan yang berbeda,
yakni produktivitas total dan produktivitas parsial.
Total Produktivitas =
๐ป๐‘Ž๐‘ ๐‘–๐‘™ ๐‘‡๐‘œ๐‘ก๐‘Ž๐‘™
๐‘€๐‘Ž๐‘ ๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‡๐‘œ๐‘ก๐‘Ž๐‘™
Produktivitas Parsial =
๐ป๐‘Ž๐‘ ๐‘–๐‘™ ๐‘ƒ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ ๐‘–๐‘Ž๐‘™
๐‘€๐‘Ž๐‘ ๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‡๐‘œ๐‘ก๐‘Ž๐‘™
Pengukuran produktivitas kerja ini mempunyai peranan penting untuk
mengetahui produktivitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui sejauh
mana produktivitas yang dapat dicapai oleh karyawan. Selain itu pengukuran
produktivitas juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para manajer untuk
meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
perusahaan. Penjelasan selanjutnya yaitu mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas yang diberikan pada subbab 2.2 sebagai berikut.
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Beberapa faktor yang perlu diketahui diantaranya upah, tingkat pendidikan
dan teknologi yang dijelaskan berikut ini.
a. Upah
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada
buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau dilakukan, dinyatakan atau
dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan atau
peraturan-peraturan perundang-undangan dan dibayarkan atas dasar suatu
perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk
buruh sendiri maupun keluarganya.
Upah dalam penelitian ini adalah rata-rata upah yang diberikan pengusaha
9
minyak asli Mandar kepada setiap pekerja baik upah pokok maupun upah lainnya
pada industri minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.
Dapat juga diartikan sebagai sejumlah pembayaran yang diterima buruh atau
karyawan yang bekerja di pengolahan minyak asli Mandar tersebut karena ia telah
melakukan tugasnya yaitu menghasilkan produk. Dari uraian upah pada industri
pengolahan minyak asli Mandar di atas, industri minyak asli Mandar tersebut
menggunakan satuan dalam biaya upah tenaga kerja delam bentuk Rupiah (Rp).
Menurut uraian upah yang digunakan oleh pengusaha minyak asli Mandar adalah
dengan menggunakan sistem pengupahan atau penggajian, yaitu menggunakan
sistem kombinasi adalah merupakan gabungan dari suatu usaha kecil, dimana para
tenga kerjanya diberlakukan sistem pengupahanyang belainan tergantung dari
jenis pekerjaan dan tanggung jawanya dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud upah dalam industri minyak asli
Mandar tersebut adalah upah yang diberikan oleh pengusaha minyak asli Mandar
kepada tenaga kerja karena telah menyelesaikan tugasnya, yaitu berdasarkan upah
pokok dan upah lembur.
b. Tingkat pendidikan
Dictionary of education dalam buku menyebutkan bahwa pendidikan ialah
proses seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah
laku lainnya di dalam masyarakat, proses sosial yang dihadapkan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang datang dari sekolah,
sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan
individu yang optimal.
Pendidikan di Indonesia menganut konsep pendidikan seumur hidup, yang
bertolak belakang dari suatu pandangan bahwa pendidikan adalah unsur esensial
seseorang. Dengan demikian maka pendidikan pada hakekatnya adalah suatu
proses kehidupan masa kini dan sekaligus proses untuk persiapan bagi kehidupan
yang akan datang. Dari sisi ini akan menjadikan pendidikan terbagi dalam ruang
lingkup yang meliputi pendidikan formal, informal dan pendidikan non formal.
1. Pendidikan Formal
10
Pendidikan formal adalah pendidikan yang mempunyai bentuk atau
organsasi tertentu, seperti terdapat di sekolah atau universitas.
2. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di rumah
dalam lingkungan keluarga. Pendidikan ini berlangsung tanpa organisasi, yakni
tanpa orang tertentu yang diangkat atau ditunjuk, tanpa suatu program yang
harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, tanpa evakuasi yang formal
berbentuk ujian. Namun demikian pendidikan informal ini sangat penting bagi
pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh orang tua, orang-orang lain
ditemui anak dalam pergaulan sehari-hari dapat menentukan sikap dan nilai-nilai
yang dijadikan sebagai pedoman dalam hidupnya. Pendidikan semacam ini tidak
mengenal batas waktu dan berlangsung sejak anak lahir hingga akhir hidupnya.
3. Pendidikan non formal
Pendidikan non formal meliputi berbagai usaha khusus yang
diselenggarakan secara terorganisir agar genersi muda dan juga orang dewasa
yang tidak dapat sepenuhnya atau sama sekali tidak berkesempatan mengikuti
pendidikan sekolah dapat memiliki pengetahuan praktis dan keterampilan dasar
yang mereka perlukan sebagai warga masyrakat yang produktif. Dengan
demikian maka pendidikan non formal tidak kalah pentingnya bila
dibandingkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal maupun pendidikan
non formal merupakan bagian-bagian yang integral dari sistem pendidikan
nasional. Pendidikan formal maupun pendidikan non formal merupakan usaha
untegral dalam rangka pelaksanaan seumur hidup. Pendidikan non formal antara
lain meliputi bidang pendidikan masyarakat, keolahragaan, kepemudaan dan
kebudayaan.
Dalam penelitian ini tingkat pendidikan yang dimaksud adalah diukur
dengan tingkat pendidikan yang ditempuh tenaga kerja yang bekerja pada
industri minyak asli Mandar dengan indikator pendidikan non formal. Indikator
tingkat pendidikan memiliki peran dalam produktivitas tenaga kerja. Jika tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh seorang tenaga kerja tinggi maka tinggi pula
11
produktivitasnya. Karena tenaga kerja tersebut dapat berpikir secara lebih kreatif
dan lebih berwawasan luas dari pada tenaga kerja yang tingkat pendidikannya
masih rendah.
Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud tingkat pendidikan pada industri
minyak asli Mandar pada penelitian ini adalah segala tingkat pendidikan yang
telah ditamatkan oleh tenaga kerja yang bekerja di industri minyak asli Mandar,
baik pendidikan formal misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
c. Teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu
bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi mengandung dua
dimensi yaitu sciense dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya.
Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia sekitar kita, artinya mengenai
ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, materi dan energi dalam interaksinya satu
terhadap yang lainnya.
Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini menjadi variabel dummy,
yaitu variabel bebas berukuran kategori bebas non-metrik dan setiap variabel non-
metrik dengan kategori dapat dinyatakan dalam (k-1) variabel dummy. Dalam
penelitian ini terdapat dua macam kategori teknologi yaitu teknologi modern dan
teknologi tradisional. Jika industri kecil tersebut menggunakan mesin dalam
proses produksinya maka dapat dikatakan bahwa industri tersebut menggunakan
teknologi modern. Jika industri kecil tersebut tidak menggunakan mesin dalam
proses produksinya maka dapat dikatakan bahwa industri tersebut menggunakan
teknologi. Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara yang
digunakan dalam mengolah beberapa barang yang disebut input diubah menjadi
barang-barang yang disebut output pada industri minyak kelapa Mandar di
Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene guna menghasilkan barang-
barang baru (utility form), baik dengan menggunakan teknologi tradisional.
Indikator dari teknologi diantaranya:
1. Teknologi tradisional
Teknologi tradisional merupakan teknik yang digunakan oleh pengusaha
12
minyak asli Mandar untuk memproduksi minyak dengan cara yang tradisional
dan menggunakan alat yang tradisional pula. alat tradisionalnya adalah baskom,
panci, stenlis, tampah atau tampan, wajan, pengaduk kayu, botol steril dan kain
penyaring untuk diambil saringnya dari kotorannya.
2. Teknologi modern
Teknologi modern merupakan teknik yang digunakan oleh pengusaha
minyak kelapa untuk memproduksi minyak dengan cara yang lebih modern yaitu
menggunakan alat mesin pengupas kulit kelapa/penghancur kelapa.Berdasarkan
uraian di atas yang dimaksud teknologi pada industri minyak asli Mandar pada
penelitian ini adalah alat yang digunakan yaitu teknologi tradisional.
2.3 Analisis Regresi
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika
yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan
meramal suatu variabel. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai analisis regresi.
1. Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan apabila kita ingin meramalkan
pengaruh satu buah variabel bebas ๐‘‹ terhadap sebuah variabel terikat ๐‘Œ atau
membuktikan bahwa terdapat atau tidak terdapatnya hubungan fungsional antara
satu buah variabel bebas ๐‘‹ dengan sebuah variabel terikat ๐‘Œ. Model regresi
sederhana dengan satu variabel terikat ๐‘Œ dan satu variabel bebas ๐‘‹ sebagai berikut.
๐’€ = ๐œท ๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ + ๐œบ
Keterangan:
๐’€ = Subjek variabel terikat yang diprediksi
๐‘ฟ = Variabel bebas
๐œท ๐ŸŽ = nilai rata-rata ๐‘Œ jika (๐‘‹ = 0)
๐œท ๐Ÿ = nilai rata-rata perubahan pada ๐‘Œ jika ๐‘‹ berubah 1 satuan
๐œบ = kesalahan prediksi (error)
Untuk memperoleh nilai ๐œท ๐ŸŽ dan ๐œท ๐Ÿ digunakan rumus sebagai berikut.
13
๐œท ๐Ÿ =
๐’(โˆ‘ ๐‘ฟ๐’€๐’
๐’Š=๐ŸŽ )โˆ’(โˆ‘ ๐‘ฟ๐’
๐’Š=๐ŸŽ )(โˆ‘ ๐’€๐’
๐’Š=๐ŸŽ )
๐’(โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ๐’
๐’Š=๐ŸŽ )(โˆ‘ ๐’€๐’
๐’Š=๐ŸŽ )
๐œท ๐ŸŽ =
โˆ‘ ๐’€๐’
๐’Š=๐ŸŽ
๐’
โˆ’ (๐œท ๐Ÿ โˆ™
โˆ‘ ๐‘ฟ๐’
๐’Š=๐ŸŽ
๐’
)
2. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan apabila kita ingin meramalkan
pengaruh dua buah variabel bebas ๐‘‹ atau lebih terhadap sebuah variabel terikat ๐‘Œ
atau membuktikan bahwa terdapat atau tidak terdapatnya hubungan fungsional
antara dua buah variabel bebas ๐‘‹ atau lebih dengan sebuah variabel terikat ๐‘Œ. Model
regresi berganda dengan 1 variabel terikat ๐‘Œ dan ๐‘› variabel bebas ๐‘‹ sebagai berikut.
๐’€ = ๐œท ๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ + ๐œท ๐Ÿ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ‘ + โ‹ฏ + ๐œท ๐’ ๐‘ฟ ๐’ + ๐œบ
Misal untuk ๐‘› = 2 diperoleh model regresi sebagai berikut.
๐’€ = ๐œท ๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ + ๐œบ
Keterangan:
๐’€ = Subjek variabel terikat yang diprediksi
๐‘ฟ ๐Ÿ = Variabel bebas 1
๐‘ฟ ๐Ÿ = Variabel bebas 2
๐œท ๐Ÿ = koefisien regresi variabel bebas 1 yang merupakan perubahan pada ๐‘Œ untuk
setiap perubahan ๐‘ฟ ๐Ÿ sebesar 1 satuan dengan asumsi ๐‘ฟ ๐Ÿ merupakan konstanta
๐œท ๐Ÿ = koefisien regresi variabel bebas 2 yang merupakan perubahan pada ๐‘Œ untuk
setiap perubahan ๐‘ฟ ๐Ÿ sebesar 1 satuan dengan asumsi ๐‘ฟ ๐Ÿ merupakan konstanta
๐œบ = kesalahan prediksi (error)
Untuk membuat model regresi berganda dengan 2 variabel bebas ๐‘‹ diatas
membutuhkan data variabel ๐‘Œ, ๐‘‹1 dan ๐‘‹2. Nilai koefisien ๐›ฝ0, ๐›ฝ1 dan ๐›ฝ2 dapat dicari
dengan menggunakan rumus berikut.
โˆ‘ ๐’€๐’
๐’Š=๐ŸŽ = ๐’๐œท ๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ
๐’
๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ
๐’
๐’Š=๐ŸŽ
โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’€๐’
๐’Š=๐ŸŽ = ๐œท ๐ŸŽ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ
๐’
๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ
๐Ÿ๐’
๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ
๐’
๐’Š=๐ŸŽ
โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’€๐’
๐’Š=๐ŸŽ = ๐œท ๐ŸŽ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ
๐’
๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ
๐Ÿ๐’
๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ
๐Ÿ๐’
๐’Š=๐ŸŽ
14
Rumus-rumus tersebut akan memberikan persamaan regresi dengan jumlah kuadrat
deviasi terkecil (minimum sum of squared deviations). Penjelasan selanjutnya yaitu
mengenai variabel dummy yang diberikan pada subbab 2.4 berikut.
2.4 Variabel Dummy
Dalam analisis regresi sering kali bukan hanya variabel-variabel bebas
kuantitatif saja yang mempengaruhi variabel terikat ๐‘Œ tetapi ada juga variabel-
variabel bebas kualitatif yang juga mempengaruhi, seperti jenis kelamin, musim,
warna, pendidikan, dan lain sebagainya. Untuk mengakomodasi adanya variabel
kualitatif ke dalam model regresi dapat dilakukan dengan menggunakan Variabel
Dummy.
Variabel dummy digunakan untuk mengukur variabel bebas yang berskala
ukuran non-metrik atau kategori. Didalam regresi, kita bisa memasukkan variabel
kuantitatif kedalam model regresi. Jika variabel bebas berukuran kategori atau
dokotomi, maka dalam model regresi variabel tersebut harus dinyatakan sebagai
variabel dummy dengan memberikan kode 0 (nol) atau 1 (satu).
Dalam model regresi ๐‘Œ = ๐›ฝ1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘– + ๐›ฝ3 ๐ท๐‘– + ๐œ€๐‘–, ๐‘– = 1, 2, โ‹ฏ , ๐‘› variabel D
merupakan variabel dummy sebagai variabel bebas yang dibernilai 1 atau 0
sehingga persamaan regresi yang terbentuk ada dua yaitu:
Untuk kasus D bernilai 1 diperoleh,
๐‘Œ = ( ๐›ฝ1 + ๐›ฝ3) + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘– + ๐œ€๐‘–
Untuk kasus D bernilai 0 diperoleh,
๐‘Œ = ๐›ฝ1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘– + ๐œ€๐‘–
2.5 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independent yang
terdapat didalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependent.
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
15
1. Merumuskan Hipotesis
๐ป0 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel-variabel bebas
( ๐‘‹1, ๐‘‹2, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (๐‘Œ).
๐ป1 : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel-variabel bebas
( ๐‘‹1, ๐‘‹2, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (๐‘Œ).
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan ๐›ผ = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian.
3. Menentukan ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘”
Nilai ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” dapat diperoleh dengan menggunakan software yang digunakan
untuk meneliti atau secara manual menggunakan rumus berikut ini.
๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” =
๐‘…2
๐‘˜โˆ’1โ„
1โˆ’๐‘…2
๐‘›โˆ’๐‘˜โ„
4. Menentukan F tabel
๐‘‘๐‘“1 = ๐‘˜ โˆ’ 1
๐‘‘๐‘“2 = ๐‘› โˆ’ ๐‘˜
Keterangan:
๐‘› = ๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž
๐‘˜ = ๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž๐‘Ž ๐‘ฃ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘ก๐‘’๐‘™๐‘–๐‘ก๐‘–
5. Kriteria pengujian
๐ป0 diterima atau ๐ป1 ditolak jika ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” < ๐น๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ atau p.value > 0,05
๐ป0 ditolak atau ๐ป1 diterima jika ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” > ๐น๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ atau p.value < 0,05
6. Kesimpulan
Membuat kesimpulan dari hasil pengujian.
2.6 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji t atau Uji koefisien secara parsial merupakan uji yang digunakan untuk
mengetahui apakah dalam suatu model regresi variabel independent ( ๐‘‹1, ๐‘‹2, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (๐‘Œ).
Misal akan diuji pengaruh variabel bebas (๐‘‹1) terhadap variabel terikat (๐‘Œ).
Diberikan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
16
1. Menentukan Hipotesis
๐ป0: Tidak ada pengaruh signifikan dari variabel bebas (๐‘‹1) terhadap variabel
terikat (๐‘Œ)
๐ป1: Ada pengaruh signifikan dari variabel bebas (๐‘‹1) terhadap variabel terikat (๐‘Œ)
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan ๐›ผ = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian.
3. Menentukan ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘”
Nilai ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” dapat diperoleh dengan menggunakan software yang digunakan
untuk meneliti.
4. Menentukan t tabel
5. Kriteria Pengujian
๐ป0 diterima atau ๐ป1 ditolak jika ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” < ๐‘ก๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ atau p.value > 0,05
๐ป0 ditolak atau ๐ป1 diterima jika ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” > ๐‘ก๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ atau p.value < 0,05
6. Kesimpulan
Membuat kesimpulan dari hasil pengujian
Untuk Pengujian koefisien regresi variabel bebas (๐‘‹2, ๐‘‹3, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›) caranya sama
dengan pengujian koefisien regresi variabel bebas ๐‘‹1.
2.7 Koefisien Determinasi (๐‘น ๐Ÿ
)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen (๐‘‹1, ๐‘‹2, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›)
secara serentak terhadap variabel dependent (๐‘Œ). Koefisien ini menunjukkan
seberapa besar presentase variasi variabel independent yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. ๐‘…2
sama dengan 0, maka
tidak ada sedikit pun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen terhadap variabel dependent, atau variasi variabel independen yang
digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi variabel dependen.
Sebaliknya ๐‘…2
sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang
diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau
17
variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100%
variasi variabel dependen.
Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini
selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif. Untuk
regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted ๐‘…2
sebagai
koefisien determinasi. Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran
banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai ๐‘Œ. Sebagai
pedoman jika standard error of th estimate kurang dari standard deviasi ๐‘Œ, maka
model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai ๐‘Œ.
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diambil dari
skripsi mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar tentang Pengaruh
Upah, Tingkat Pendidikan dan Teknologi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Pada Industri Minyak Goreng Asli Mandar Di Kecamatan Banggae Timur
Kabupaten Majene. Sebagian data yang akan digunakan dalam proses analisis
terdapat pada Tabel 3.1 sebagai berikut.
Adanya perbedaan dalam satuan dan besaran variabel bebas menyebabkan
persamaan regresi harus dibuat dengan model logaritma natural. Alasan memilih
logaritma natural sebagai berikut:
1. Menghindari adanya heteroskedastisitas
2. Mengetahui koefisien yang menunjukkan elastis
3. Mendekatkan skala data
Dari hasil transformasi data diperoleh data yang digunakan pada penelitian
ini diperlihatkan pada Tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.1 Sebagian Data Penelitian yang akan digunakan
No ๐’€ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ D
1 810 198000 9 1
2 90 174000 6 0
3 660 237000 6 1
โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ
70 660 237000 6 1
19
Tabel lengkap data penelitian disajikan dalam lampiran
Data pada tabel 3.2 diatas merupakan sebagian data yang akan digunakan
dalam penelitian. Pada Tabel 3.2 tersebut, (Ln ๐‘Œ atau ๐‘Œ) adalah variabel terikat yang
merupakan nilai produktivitas tenaga kerja, (Ln ๐‘‹1 atau ๐‘‹1) adalah variabel bebas
yang merupakan nilai Upah tenaga kerja, ๐‘‹2 adalah variabel bebas yang merupakan
tingkat pendidikan tenaga kerja dan ๐ท adalah variabel bebas yang merupakan
Teknologi yang telah diubah kedalam variabel dummy dengan kategori 1 =
๐‘‡๐‘’๐‘˜๐‘›๐‘œ๐‘™๐‘œ๐‘”๐‘– ๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘› dan 0 = ๐‘‡๐‘’๐‘˜๐‘›๐‘œ๐‘™๐‘œ๐‘”๐‘– ๐‘ก๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘‘๐‘–๐‘ ๐‘–๐‘œ๐‘›๐‘Ž๐‘™.
3.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji
heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Berikut penjelasan mengenai uji
asumsi klasik.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data
atau uji asumsi klasik yang berarti bahwa sebelum dilakukan analisis statistik untuk
uji hipotesis harus dilakukan uji kenormalan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini
uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian kolmogorov smirnov
dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorv smirnov
yaitu:
a. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka data penelitian
berdistribusi normal.
Tabel 3.2 Sebagian Data penelitian yang ditransformasi
No Ln ๐’€ Ln ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐‘ซ
1 6,697034 12,19602 9 1
2 4,49981 12,06681 6 0
3 6,49224 12,37582 6 1
โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ
70 6,49224 12,37582 6 1
20
b. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0,05 maka data penelitian tidak
berdistribusi normal.
Berikut output hasil pengujian dengan SPSS (Statistical Package for Sosial Science)
yang diberikan pada Tabel 3.3 dibawah ini.
Berdasakan Tabel 3.3 tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi
Asiymp.Sig(2-tailed) sebesar 0,079 lebih besar dari 0,05. Sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorov smirnov diatas, dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau
persyaratan normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi.
2. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik untuk penelitian, seharusnya terbebas dari masalah
heteroskedastisitas atau bisa juga disebut dengan asumsi homoskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah menggunakan
metode rank spearman dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji
heteroskedatisitas rank spearman sebagai berikut.
1. Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa data tersebut tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
2. Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa data tersebut terdapat masalah heteroskedastisitas.
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas
21
Berikut output hasil pengujian dengan SPSS (Statistical Package for Sosial Science)
yang diberikan pada Tabel 3.4 dibawah ini.
Berdasarkan Tabel 3.4 diatas diketahui nilai signifikansi atau sig. (2-tailed)
variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1) sebesar 0,761, variabel tingkat pendidikan tenaga
(๐‘‹2) sebesar 0,657 dan variabel teknologi (๐ท) sebesar 0,690. Karena nilai seluruh
variabel independent lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat masalah atau gejala heteroskedastisitas. Dengan demikian, model regresi
yang dipakai untuk penelitian ini layak untuk diproses pada tahap selanjutnya.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis
regresi. Tujuan digunakannya uji multikolinearitas dalam penelitian adalah untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan kuat) antar
variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antar variabel bebas atau tidak terjadi gejala multikolinearitas. Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dalam model regresi yaitu
dengan melihat nilai tolerance dan variance inflating factor (VIF) dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas (tolerance dan VIF) sebagai
berikut.
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai tolerance
1. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas
dalam model regresi.
Tabel 3.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
22
2. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka terjadi multikolinearitas dalam
model regresi.
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai VIF
1. Jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas dalam model
regresi.
2. Jika nilai VIF > 10,00 maka terjadi multikolinearitas dalam model regresi.
Berikut output hasil pengujian dengan SPSS (Statistical Package for Sosial Science)
yang diberikan pada Tabel 3.5 dibawah ini.
Berdasarkan Tabel 3.5 diatas pada bagian collinearity statistics diketahui
nilai tolerance untuk variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1) sebesar 0,626, variabel tingkat
pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) sebesar 0,867 dan variabel teknologi (๐ท) sebesar 0,62
maka nilai tolerance seluruh variabel independen lebih besar dari 0,10. Sementara
nilai VIF untuk upah (๐‘‹1) sebesar 1,599; variabel tingkat pendidikan (๐‘‹2) sebesar
1,153 dan variabel teknologi (๐ท) sebesar 1,611 maka nilai VIF seluruh variabel
independen kurang dari 10,00. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi.
3.3 Model Regresi dengan Variabel Dummy
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda variabel dummy. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, semua
pengolahan data akan dilakukan menggunakan program SPSS (Statistical Package
for Sosial Science).
Adapun hasil regresi dari data penelitian yang diolah dapat dilihat pada Tabel 3.6
berikut.
Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinearitas
23
Berdasarkan Tabel 3.6 diperoleh model regresi untuk pengaruh variabel
upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi (๐ท)
terhadap variabel produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebagai berikut.
๐‘Œ = 2,263 + 0,161๐‘‹1 + 0,044๐‘‹2 + 2,037๐ท
Untuk ๐ท = 0 diperoleh model sebagai berikut :
๐‘Œ = 2,263 + 0,161๐‘‹1 + 0,044๐‘‹2
Interpretasi :
1. Jika upah tenaga kerja (๐‘‹1) dan tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai
nol, maka produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 2,263%.
2. Jika upah tenaga kerja (๐‘‹1) bertambah sebesar 1 (satuan), tetapi tingkat
pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol maka produktivitas tenaga kerja akan
bertambah sebesar 0,161%.
3. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bertambah sebesar 1 (satuan), tetapi
upah tenaga kerja (๐‘‹1) bernilai nol maka produktivitas tenaga kerja akan
bertambah sebesar 0,044%.
Untuk ๐ท = 1 diperoleh model sebagai berikut :
๐‘Œ = 4,3 + 0,161๐‘‹1 + 0,044๐‘‹2
1. Jika upah tenaga kerja (๐‘‹1) dan tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai
nol, maka produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 4,3%.
2. Jika upah tenaga kerja (๐‘‹1) bertambah sebesar 1 (satuan), tetapi tingkat
pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol maka produktivitas tenaga kerja akan
bertambah sebesar 0,161%.
3. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bertambah sebesar 1 (satuan), tetapi
upah tenaga kerja (๐‘‹1) bernilai nol maka produktivitas tenaga kerja akan
bertambah sebesar 0,044%.
Tabel 3.6 Hasil Uji Regresi (Koefisien Regresi)
24
Uji Regresi linear berganda dengan variabel ๐‘‘๐‘ข๐‘š๐‘š๐‘ฆ dalam penelitian ini
meliputi uji koefisien regresi secara simultan (Uji F), uji koefisien regresi secara
parsial (Uji t) dan uji koefisien determinasi (๐‘…2
).
3.4 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadapat variabel dependent. Hasil uji
pengaruh variabel upah tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja dan teknologi
(variabel dummy) dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut :
Berdasarkan Tabel 3.7 diatas diperoleh nilai ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” sebesar 2259,777
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan diperoleh nilai ๐น๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ dengan
menggunakan taraf signifikansi 95%, ๐›ผ = 5%, ๐‘‘๐‘“1 = ๐‘˜ โˆ’ 1 = 3, ๐‘‘๐‘“2 = ๐‘› โˆ’ ๐‘˜ =
70 โˆ’ 4 = 66 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel) sebesar 2,74. Hal
ini menunjukkan bahwa nilai ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” = 2259,777 lebih besar dari ๐น๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ = 2,74
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian ๐ป0 ditolak dan ๐ป1
tidak ditolak yang artinya upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja
(๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ).
3.5 Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependent. Hasil uji pengaruh variabel upah
tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) terhadap
produktivitas tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut.
Tabel 3.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
25
Berdasarkan Tabel 3.8 diatas dapat diketahui nilai signifikansi dari setiap variabel.
a. Pengaruh upah tenaga kerja terhadap produktivitas tenaga kerja.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk variabel upah
tenaga kerja (๐‘‹1) sebesar 0,294. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel upah tenaga kerja ( ๐‘‹1) = 0,294 lebih besar dari 0,05 sehingga ๐ป0 tidak
ditolak yang artinya variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1) tidak berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ).
b. Pengaruh tingkat pendidikan tenaga kerja terhadap produktivitas tenaga kerja
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk variabel tingkat
pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) sebesar 0,000. Hal ini menunjukan bahwa nilai
signifikansi variabel tingkat pendidikan tenaga kerja ( ๐‘‹2) = 0,000 lebih kecil
dari 0,005 sehingga ๐ป0 ditolak yang artinya variabel tingkat pendidikan tenaga
kerja (๐‘‹2) memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ).
c. Pengaruh teknologi terhadap produktivitas tenaga kerja.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk variabel
teknologi (๐ท) sebesar 0,000. Hal ini menunjukan bahwa nilai signifikansi variabel
teknologi ( ๐ท) = 0,000 lebih kecil dari 0,005 sehingga ๐ป0 ditolak yang artinya
variabel teknologi (๐ท) memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja
(๐‘Œ).
3.6 Uji Koefisien Determinasi (๐‘น ๐Ÿ
)
Hasil uji koefisien determinasi (๐‘…2
) dapat dilihat dari nilai koefisien
determinasi pada tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.8 Hasil Uji Parsial (Uji t)
26
Berdasarkan Tabel 3.9 diatas, diperoleh nilai koefisien R sebesar 0.995 yang
berarti bahwa hubungan antara variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan
tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) dengan produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar
99,5%.
Diperoleh juga nilai koefisien determinasi (๐‘…2
) sebesar 0,990 yang artinya
variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi
(๐ท) mempengaruhi produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 99% dan sisanya 1%
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti.
Tabel 3.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (๐‘น ๐Ÿ
)
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian diperoleh kesimpulan bahwa
faktor upah tenaga kerja ( ๐‘‹1) tidak mempengaruhi produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ)
dan faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) adalah tingkat
pendidikan tenaga kerja ( ๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) sehingga diperoleh model terbaik
sebagai berikut.
Untuk ๐ท = 0 diperoleh model yaitu :
๐‘Œ = 2,263 + 0,044๐‘‹2
Interpretasi :
1. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol, maka produktivitas
tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 2,263%.
2. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bertambah sebesar 1 (satuan) maka
produktivitas tenaga kerja akan bertambah sebesar 0,044%.
Untuk ๐ท = 1 diperoleh model yaitu :
๐‘Œ = 4,3 + 0,044๐‘‹2
Interpretasi :
1. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol, maka produktivitas
tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 4,3%.
2. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bertambah sebesar 1 (satuan) maka
produktivitas tenaga kerja akan bertambah sebesar 0,044%.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka akan diajukan saran sebagai
berikut :
1. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja harus diperhatikan upah yang
diberikan karena besar kecilnya upah yang diterima pekerja akan dapat
memotivasi tenaga kerja dalam produktivitas.
2. Tingkat pendidikan juga penting karena seseorang yang memiliki pendidikan
yang tinggi akan mampu menciptakan ide-ide bagus yang dapat berguna untuk
upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja.
28
3. Industri yang sudah menggunakan teknologi modern dikarenakan adanya
keinginan dan usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja atau hasil
kerja selanjutnya dapat meningkatkan hasil produksi pengolahan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Marga S. B, 2010, Pengaruh modal kerja, tenaga kerja dan teknologi terhadap nilai
produksi pada industri kecil, makanan dan minuman kota semarang.
Saidin, 2016, Analisis Pengaruh Upah, tingkat pendidikan dan tekmologi terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Minyak Goreng Asli Mandar di
Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.
30
LAMPIRAN
TABEL LENGKAP DATA YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
No ๐‘‹1 ๐‘‹2 ๐ท ๐‘Œ Ln ๐‘‹1 Ln ๐‘Œ
1 198.000 9 1 810 12,19062 6,697034
2 174.000 6 0 90 12,06681 4,49981
3 237.000 6 1 660 12,37582 6,49224
4 210.000 6 0 96 12,25486 4,564348
5 237.000 9 1 780 12,37582 6,659294
6 198.000 9 1 810 12,19602 6,697034
7 192.000 9 0 90 12,16525 4,49981
8 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402
9 198.000 6 1 750 12,19602 6,620073
10 210.000 6 0 96 12,25486 4,564348
11 237.000 6 1 840 12,37582 6,733402
12 210.000 9 1 840 12,25486 6,733402
13 174.000 6 0 90 12,06681 4,49981
14 210.000 12 1 750 12,25486 6,620073
15 237.000 12 1 960 12,37582 6,620073
16 210.000 6 0 96 12,25486 4,564348
17 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402
18 192.000 6 0 84 12,16525 6,733402
19 237.000 9 1 720 12,37582 6,579251
20 198.000 9 1 870 12,19602 6,768493
21 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402
22 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693
23 210.000 9 0 120 12,25486 4,787492
24 237.000 12 1 960 12,37582 6,866933
25 198.000 9 1 870 12,19602 6,768493
26 210.000 9 1 840 12,25486 6,733402
27 198.000 6 1 720 12,19602 6,579251
28 237.000 12 1 900 12,37582 6,802395
29 210.000 9 1 750 12,25486 6,620073
30 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402
31 192.000 6 0 84 12,16525 4,430817
32 237.000 9 1 840 12,37582 4,430817
33 210.000 6 0 120 12,25486 4,787492
31
34 237.000 6 1 600 12,37582 6,39693
35 210.000 9 1 750 12,25486 6,620073
36 237.000 6 1 600 12,37582 6,39693
37 198.000 9 1 810 12,19602 6,697034
38 193.000 9 0 96 12,17045 4,564348
39 237.000 12 1 900 12,37582 6,802395
40 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693
41 198.000 9 1 840 12,19602 6,733402
42 192.000 6 0 84 12,16525 4,430817
43 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402
44 198.000 9 1 810 12,19602 6,697034
45 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402
46 198.000 9 1 840 12,19602 6,733402
47 198.000 6 1 750 12,19602 6,620073
48 210.000 9 1 720 12,25486 6,579251
49 192.000 6 0 84 12,16525 4,430817
50 198.000 9 1 840 12,19602 6,733402
51 174.000 6 0 84 12,06681 4,430817
52 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693
53 174.000 9 0 90 12,06681 4,49981
54 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693
55 198.000 6 1 750 12,19602 6,620073
56 210.000 6 0 96 12,25486 4,564348
57 237.000 6 1 660 12,37582 6,49224
58 174.000 9 0 90 12,06681 4,49981
59 198.000 9 1 840 12,19602 6,733402
60 210.000 9 1 690 12,25486 6,536692
61 198.000 6 1 810 12,19602 6,697034
62 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693
63 174.000 6 0 84 12,06681 4,430817
64 237.000 12 1 840 12,37582 6,733402
65 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693
66 237.000 12 1 900 12,37582 6,802395
67 198.000 6 1 750 12,37582 6,620073
68 174.000 9 0 90 12,06681 4,49981
69 192.000 6 0 84 12,16525 4,430817
70 237.000 6 1 660 12,37582 6,49224

More Related Content

What's hot

Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2apriliantihermawan
ย 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarVio Robin
ย 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...Muhammad Rafi Kambara
ย 
struktur teks laporan kegiatan
 struktur teks laporan kegiatan struktur teks laporan kegiatan
struktur teks laporan kegiatanUwes Chaeruman
ย 
Kritik jurnal ilmiah 1
Kritik jurnal ilmiah 1Kritik jurnal ilmiah 1
Kritik jurnal ilmiah 1Ratna Nandri
ย 
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barangMikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barangMarya Fitria
ย 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
ย 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
ย 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksHIMA KS FISIP UNPAD
ย 
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaSumardi Arahbani
ย 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
ย 
Makalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikMakalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikenooy
ย 
Korelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptKorelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptMana Khansa
ย 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalUniversitas Negeri Semarang
ย 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSMuliadin Forester
ย 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
ย 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
ย 

What's hot (20)

Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
ย 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
ย 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
ย 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
ย 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
ย 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
ย 
struktur teks laporan kegiatan
 struktur teks laporan kegiatan struktur teks laporan kegiatan
struktur teks laporan kegiatan
ย 
Kritik jurnal ilmiah 1
Kritik jurnal ilmiah 1Kritik jurnal ilmiah 1
Kritik jurnal ilmiah 1
ย 
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barangMikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
ย 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
ย 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
ย 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
ย 
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
ย 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
ย 
Makalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikMakalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknik
ย 
Korelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptKorelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi ppt
ย 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
ย 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
ย 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
ย 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
ย 

Similar to Analisis Regresi berganda

2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...Ryan Isni
ย 
Tugas Besar Pengendalian Produksi_TI20D.pdf
Tugas Besar Pengendalian Produksi_TI20D.pdfTugas Besar Pengendalian Produksi_TI20D.pdf
Tugas Besar Pengendalian Produksi_TI20D.pdfsphinx16
ย 
Ikm rsud cideres 2018
Ikm rsud cideres 2018Ikm rsud cideres 2018
Ikm rsud cideres 2018Mohammad Shafari
ย 
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPADLaporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPADEKPD
ย 
skm ikm rsud majalengka 2017 @abahylbkx
skm  ikm  rsud majalengka 2017 @abahylbkxskm  ikm  rsud majalengka 2017 @abahylbkx
skm ikm rsud majalengka 2017 @abahylbkxMohammad Shafari
ย 
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki SurbaktiContoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbaktisamuel2308
ย 
Ikm rsud cideres 2020
Ikm rsud cideres 2020Ikm rsud cideres 2020
Ikm rsud cideres 2020Mohammad Shafari
ย 
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUDLaporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUDEKPD
ย 
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394dian haryanto
ย 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Yesica Adicondro
ย 
Manajemen stratejik msdm panji 11140893
Manajemen stratejik msdm panji 11140893Manajemen stratejik msdm panji 11140893
Manajemen stratejik msdm panji 11140893PANJI NURRAHMAT
ย 
ANOVA (Analysis of Variance) One Way terhadap data dari 3 tempat cetak
ANOVA (Analysis of Variance) One Way terhadap data dari 3 tempat cetakANOVA (Analysis of Variance) One Way terhadap data dari 3 tempat cetak
ANOVA (Analysis of Variance) One Way terhadap data dari 3 tempat cetakDaniel Willianto
ย 
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...dian haryanto
ย 
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...guestc91ada
ย 
Laporan praktikum sistem produksi
Laporan praktikum sistem produksiLaporan praktikum sistem produksi
Laporan praktikum sistem produksiRohmad_ Putra
ย 
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPARLaporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAREKPD
ย 

Similar to Analisis Regresi berganda (20)

Cover
CoverCover
Cover
ย 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
ย 
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
ย 
Tugas Besar Pengendalian Produksi_TI20D.pdf
Tugas Besar Pengendalian Produksi_TI20D.pdfTugas Besar Pengendalian Produksi_TI20D.pdf
Tugas Besar Pengendalian Produksi_TI20D.pdf
ย 
Ikm rsud cideres 2018
Ikm rsud cideres 2018Ikm rsud cideres 2018
Ikm rsud cideres 2018
ย 
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPADLaporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPAD
ย 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
ย 
skm ikm rsud majalengka 2017 @abahylbkx
skm  ikm  rsud majalengka 2017 @abahylbkxskm  ikm  rsud majalengka 2017 @abahylbkx
skm ikm rsud majalengka 2017 @abahylbkx
ย 
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki SurbaktiContoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
ย 
Ikm rsud cideres 2020
Ikm rsud cideres 2020Ikm rsud cideres 2020
Ikm rsud cideres 2020
ย 
Tugas uts pak ade
Tugas uts pak adeTugas uts pak ade
Tugas uts pak ade
ย 
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUDLaporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
ย 
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394
ย 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard
ย 
Manajemen stratejik msdm panji 11140893
Manajemen stratejik msdm panji 11140893Manajemen stratejik msdm panji 11140893
Manajemen stratejik msdm panji 11140893
ย 
ANOVA (Analysis of Variance) One Way terhadap data dari 3 tempat cetak
ANOVA (Analysis of Variance) One Way terhadap data dari 3 tempat cetakANOVA (Analysis of Variance) One Way terhadap data dari 3 tempat cetak
ANOVA (Analysis of Variance) One Way terhadap data dari 3 tempat cetak
ย 
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
ย 
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
ย 
Laporan praktikum sistem produksi
Laporan praktikum sistem produksiLaporan praktikum sistem produksi
Laporan praktikum sistem produksi
ย 
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPARLaporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
ย 

Recently uploaded

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
ย 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
ย 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
ย 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
ย 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
ย 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
ย 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
ย 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
ย 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
ย 

Recently uploaded (9)

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
ย 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
ย 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
ย 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
ย 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
ย 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
ย 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
ย 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
ย 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
ย 

Analisis Regresi berganda

  • 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA INDUSTRI MINYAK GORENG ASLI MANDAR DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR KABUPATEN MAJENE Disusun Oleh: LIDIA KARNELIA (H1011161052) RIYO RIYADI (H1011161053) RAHMAT ADIANTO (H1011161054) PARANDITUS (H1011161057) ELISHABET YOHANA (H1011161058) Skripsi PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2019
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul โ€œAnalisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Minyak Goreng Asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majeneโ€. Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Oleh karena itu, penulis bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Pontianak, Juni 2019 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii DAFTAR TABEL ...........................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................4 1.4 Metodologi Penelitian ............................................................................................5 BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................................7 2.1 Produktivitas..........................................................................................................7 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas..............................................8 2.3 Analisis Regresi......................................................................................................12 2.4 Variabel Dummy....................................................................................................14 2.5 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)...................................................14 2.6 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) .......................................................15 2.7 Koefisien Determinasi (๐‘น๐Ÿ) ................................................................................16 BAB III PEMBAHASAN ..............................................................................................18 3.1 Deskripsi Data......................................................................................................18 3.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................................19 3.3 Model Regresi dengan Variabel Dummy............................................................22 3.4 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)...................................................24 3.5 Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t)..........................................................24 3.6 Uji Koefisien Determinasi (๐‘น๐Ÿ) ..........................................................................25 BAB IV PENUTUP........................................................................................................27 4.1 Kesimpulan...........................................................................................................27 4.2 Saran.....................................................................................................................27 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................29 LAMPIRAN ...................................................................................................................30
  • 4. iii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Sebagian Data Penelitian yang akan digunakan .........................................18 Tabel 3.2 Sebagian Data penelitian yang ditransformasi............................................19 Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas......................................................................................20 Tabel 3.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................21 Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinearitas ...........................................................................22 Tabel 3.6 Hasil Uji Regresi (Koefisien Regresi)...........................................................23 Tabel 3.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................................24 Tabel 3.8 Hasil Uji Parsial (Uji t)..................................................................................25 Tabel 3.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (๐‘น๐Ÿ)...........................................................26
  • 5. iv DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Flowchart Regresi Linear Berganda dengan Variabel Dummy...............6
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi menuntut bangsa untuk maju mengejar ketertinggalannya di semua sektor. Sektor industri merupakan salah satu sektor utama sebagai mesin penggerak ekonomi nasional. Pembangunan di sektor industri merupakan salah satu prioritas pembangunan ekonomi dengan tetap memperhatikan pembangunan di sektor yang lainnya. Pembangunan industri diharapkan mampu membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi lainnya, sehingga kemajuan yang di capai oleh sektor industri akan diikuti kemajuan sektor lain. Pemanfaatan sumber daya manusia yang ada pada sektor industri, merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan pada sektor industri tersebut. Berhasil tidaknya suatu organisasi kerja dalam mencapai tujuan akan tergantung pada unsur manusianya. Pada saat ini kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Selain kualitas sumber daya manusia yang harus diperhatikan, perlu diperhatikan pula faktor- faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas tenaga kerja. Apabila faktor- faktor ini diperhatikan pihak industri, maka akan bermanfaat pula bagi industri tersebut dalam meningkatkan efesiensi industri. Bagi karyawan, dengan diperhatikannya kebutuhan yang diperlukan akan menjadi motivasi bagi dirinya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Tingkah laku manusia dalam industri, sulit untuk diramalkan. Sebab tingkah laku ini muncul dari kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri sendiri serta sistem nilai yang sama dari diri individu yang berbeda. Faktor penentu dalam kelangsungan hidup suatu industri adalah faktor karyawan. Naik turunnya tingkat produktivitas tenaga kerja sangat ditentukan oleh peran serta karyawan. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja karyawannya maka perusahaan harus mampu memberikan dorongan atau rangsangan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.
  • 7. 2 Sektor industri memberikan kesempatan pada masyarakat yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah pengangguran. Dengan tumbuh dan berkembangnya sektor ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dengan cukup. Sumber daya manusia atau tenaga kerja harus menjadi pusat perhatian karena merupakan subjek dan objek yang menentukan dan keterkaitannya sangat besar sebagai pendukung bagi kelangsungan suatu usaha. Tingkat produktivitas tenaga kerja per-jam dapat didasarkan pada nilai output dibagi jumlah tenaga kerja. Banyaknya jumlah tenaga kerja harusnya bisa lebih dimaksimalkan produktivitasnya sehingga dapat menyokong pendapatan rumah tangga dan pada akhirnya berdampak positif pada pembangunan nasional. Produktivitas secara sederhana dapat diartikan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas, bisa juga diartikan bekerja secara efektif dan efisien. Salah satu sector industri di Kabupaten Majene yang dapat menyerap tenaga kerja adalah industri pengolahan minyak asli Mandar. Kerja produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan isi kerja sehingga bisa menimbulkan penemuan-penemuan baru untuk memperbaiki cara kerja atau minimal mempertahankan yang sudah baik. Kerja produktif memerlukan prasyarat lain sebagi pendukung yaitu: Kemauan kerja yang tinggi, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kehidupan minimum, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi dan hubungan kerja yang harmonis. Produktivitas, Inovasi dan manajemen operasional adalah tiga konsep yang saling berkaitan, atau bisa dikatakan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Dalam manajemen operasional terkandung didalamnya inovasi dan produktivitas. Inovasi dapat dilakukan hanya jika suatu perusahaan itu produktif. Namun perlu diketahui, produksi berbeda dengan produktivitas. Pengertian produksi lebih mengarah kepada outputnya atau hasil yang dikeluarkan/ diciptakan, sedangkan produktivitas adalah efisiensi penggunaan sumber daya, yaitu perbandingan antara input dan output). Produktivitas dapat dilihat dari dua dimensi, individu dan organisasi. Pada dimensi individu, produktivitas erat kaitannya dengan karakteristik dan kepribadian
  • 8. 3 yang selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya, sedangkan dalam dimensi organisasi, produktivitas mengukur bagaimana perbandingan input dengan outputnya. Konsep produktivitas ini sudah disinggung ini dapat diaplikasikan tidak hanya pada konteks industri melainkan kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep ini berbicara tentang bagaimana individu berusaha untuk mengubah kualitas hidupnya. Pengolahan minyak asli Mandar tersebar di 5 kecamatan yang ada di seluruh kabupaten Majene. Persebaran pengolahan minyak asli Mandar di Kecamatan- kecamatan tersebut juga bervariasi. Banggae Timur merupakan 1 Kecamatan dengan jumlah industri pengolahan minyak asli Mandar terbanyak yaitu 9 pengolahan minyak asli Mandar. Kecamatan Banggae dengan jumlah pengolahan minyak asli Mandar sebanyak 8 industri pengolahan, serta Kecamatan Tubo, Sendana dan Pamboang masing-masing 1 industri pengolahan minyak asli Mandar. Dilihat dari jumlah tenaga kerjanya Kecamatan Banggae Timur memiliki jumlah tenaga kerja yang paling banyak. Jumlah tenaga kerja pada industri pengolahan minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur sebanyak 101 orang dan merupakan jumlah paling banyak dibandingkan dengan Kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Majene, sedangka Kecamatan banggae dengan jumlah tenaga kerja pada industri pengolahan minyak asli Mandar sebanyak 57 serta Kecamatan Tubo jumlah tenaga kerjanya sebanyak 6 orang, kecamatan Sendana jumlah tenaga kerjanya sebanyak 15 orang, dan kecamatan Pamboang dengan jumlah tenaga kerjanya sebanyak 4 orang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa faktor pemasaran merupakan faktor utama penyebab tidak mampu berkembangnya industri minyak asli Mandar tersebut yang akhirnya menyebabkan industri tersebut gulung tikar dan hanya tersisa 11 industri minyak asli Mandar. Produktivitas tenaga kerja di industri pengolahan minyak asli Mandar di kecamatan Banggae Timur sangat bervariasi di lihat dari jumlah tenaga kerja dan kapasitas produksi per-tahun per-industri pengolahan minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur. Data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten
  • 9. 4 Majene tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah tenaga tertentu yang seharusnya dapat menghasilkan produktifitas lebih ternyata tidak demikian Misalnya dapat dilihat pada pengolahan Basri Kadir jumlah tenaga kerja 15 orang dapat menghasilkan kapasitas produksi/(liter) adalah sebesar 3.500 liter akan tetapi pada pengolahan Hasanah dengan jumlah tenaga kerja 6 orang mengapa dapat menghasilkan produktivitas lebih banyak dibandingkan dengan pengolahan Basri Kadir. Hal ini menunjukkan bahwa ada permasalahan yang mempengaruhi produkvitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam proses produksi. Dengan adanya permasalahan tersebut dan dengan melihat faktor upah, tingkat pendidikan dan teknologi yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri minyak asli Mandar, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: โ€œAnalisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Minyak Goreng Asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majeneโ€ 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh upah tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja dan teknologi terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri minyak asli di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene ? 2. Bagaimana model regresi variabel dummy pada pengaruh upah tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja dan teknologi terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Menganalisis pengaruh upah tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja dan teknologi terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri minyak asli di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene. 2. Menganalisis model regresi dummy pada pengaruh upah tenaga kerja, tingkat pendidikan pendidikan tenaga kerja dan teknologi terhadap produktivitas
  • 10. 5 tenaga kerja pada industri minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene 1.4 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka, yaitu dengan membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan metode dummy. Literatur-literatur tersebut bersumber dari jurnal dan skripsi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji multikolinearitas. Kemudian dilakukan uji regresi linear berganda yang terdiri dari menentukan model regresi, uji F, uji t dan koefisien determinasi. Secara ringkas metodologi penelitian ini dapat disajikan pada flowchart Gambar 1.1 berikut.
  • 11. 6 Mulai Input Data ke Software SPSS Uji Asumsi Klasik Uji Kelayakan Model Uji t Uji F Uji ๐‘…2 Interpretasi Model Selesai Gambar 2.1 Flowchart Regresi Linear Berganda dengan Variabel Dummy
  • 12. 7 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini terdiri atas beberapa subbab bahasan yaitu pengertian produktivitas, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, analisis regresi, variabel dummy, uji simultan, uji parsial serta uji koefisien determinasi. Penjelasan pertama yaitu mengenai produktivitas yang diberikan pada subbab 2.1 berikut. 2.1 Produktivitas Istilah produktivitas (productivity) mengacu kepada kuantitas barang dan jasa yang bisa dihasilkan seorang pekerja per jam-kerja yang telah ditentukan. Produktivitas merupakan perbandingan antara output dan input atau dengan kata lain produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. Menurut Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja, produktivitas dipandang dari 2 segi yaitu: a. Secara Filosofis adalah suatu pandangan bahwa kualitas kerja hari ini, harus lebih baik dari kualitas kerja kemarin dan kualitas kerja hari esok, harus lebih baik dari hari ini atau kualitas kerja kehidupan hari ini, harus lebih baik dari kemarin dan kualitas esok harus lebih baik dari hari ini. Dengan kata lain, merupakan sikap mental untuk selalu melakukan perbaikan dan peningkatan dalam bekerja dan dalam penghidupan pada umumnya. b. Secara teknis merupakan rasio antara keluaran (output) dan masukan (input), ๐‘ƒ = ๐‘‚ ๐ผ Dimana : ๐‘ƒ = Produktivitas ๐ผ = Input ๐‘‚ = Output Secara umum pengukuran produktivitas berarati perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu: 1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksana sekarang dengan pelaksana secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang ini
  • 13. 8 memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian relatif. 3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan. Untuk menyusun perbandingan-perbandingan ini perlu pula mempertimbangkan tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas. Paling sedikit ada dua jenis tingkat perbandingan yang berbeda, yakni produktivitas total dan produktivitas parsial. Total Produktivitas = ๐ป๐‘Ž๐‘ ๐‘–๐‘™ ๐‘‡๐‘œ๐‘ก๐‘Ž๐‘™ ๐‘€๐‘Ž๐‘ ๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‡๐‘œ๐‘ก๐‘Ž๐‘™ Produktivitas Parsial = ๐ป๐‘Ž๐‘ ๐‘–๐‘™ ๐‘ƒ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ ๐‘–๐‘Ž๐‘™ ๐‘€๐‘Ž๐‘ ๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘‡๐‘œ๐‘ก๐‘Ž๐‘™ Pengukuran produktivitas kerja ini mempunyai peranan penting untuk mengetahui produktivitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui sejauh mana produktivitas yang dapat dicapai oleh karyawan. Selain itu pengukuran produktivitas juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para manajer untuk meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Penjelasan selanjutnya yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas yang diberikan pada subbab 2.2 sebagai berikut. 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Beberapa faktor yang perlu diketahui diantaranya upah, tingkat pendidikan dan teknologi yang dijelaskan berikut ini. a. Upah Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan-peraturan perundang-undangan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya. Upah dalam penelitian ini adalah rata-rata upah yang diberikan pengusaha
  • 14. 9 minyak asli Mandar kepada setiap pekerja baik upah pokok maupun upah lainnya pada industri minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Dapat juga diartikan sebagai sejumlah pembayaran yang diterima buruh atau karyawan yang bekerja di pengolahan minyak asli Mandar tersebut karena ia telah melakukan tugasnya yaitu menghasilkan produk. Dari uraian upah pada industri pengolahan minyak asli Mandar di atas, industri minyak asli Mandar tersebut menggunakan satuan dalam biaya upah tenaga kerja delam bentuk Rupiah (Rp). Menurut uraian upah yang digunakan oleh pengusaha minyak asli Mandar adalah dengan menggunakan sistem pengupahan atau penggajian, yaitu menggunakan sistem kombinasi adalah merupakan gabungan dari suatu usaha kecil, dimana para tenga kerjanya diberlakukan sistem pengupahanyang belainan tergantung dari jenis pekerjaan dan tanggung jawanya dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud upah dalam industri minyak asli Mandar tersebut adalah upah yang diberikan oleh pengusaha minyak asli Mandar kepada tenaga kerja karena telah menyelesaikan tugasnya, yaitu berdasarkan upah pokok dan upah lembur. b. Tingkat pendidikan Dictionary of education dalam buku menyebutkan bahwa pendidikan ialah proses seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat, proses sosial yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang datang dari sekolah, sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan individu yang optimal. Pendidikan di Indonesia menganut konsep pendidikan seumur hidup, yang bertolak belakang dari suatu pandangan bahwa pendidikan adalah unsur esensial seseorang. Dengan demikian maka pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses kehidupan masa kini dan sekaligus proses untuk persiapan bagi kehidupan yang akan datang. Dari sisi ini akan menjadikan pendidikan terbagi dalam ruang lingkup yang meliputi pendidikan formal, informal dan pendidikan non formal. 1. Pendidikan Formal
  • 15. 10 Pendidikan formal adalah pendidikan yang mempunyai bentuk atau organsasi tertentu, seperti terdapat di sekolah atau universitas. 2. Pendidikan Informal Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di rumah dalam lingkungan keluarga. Pendidikan ini berlangsung tanpa organisasi, yakni tanpa orang tertentu yang diangkat atau ditunjuk, tanpa suatu program yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, tanpa evakuasi yang formal berbentuk ujian. Namun demikian pendidikan informal ini sangat penting bagi pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh orang tua, orang-orang lain ditemui anak dalam pergaulan sehari-hari dapat menentukan sikap dan nilai-nilai yang dijadikan sebagai pedoman dalam hidupnya. Pendidikan semacam ini tidak mengenal batas waktu dan berlangsung sejak anak lahir hingga akhir hidupnya. 3. Pendidikan non formal Pendidikan non formal meliputi berbagai usaha khusus yang diselenggarakan secara terorganisir agar genersi muda dan juga orang dewasa yang tidak dapat sepenuhnya atau sama sekali tidak berkesempatan mengikuti pendidikan sekolah dapat memiliki pengetahuan praktis dan keterampilan dasar yang mereka perlukan sebagai warga masyrakat yang produktif. Dengan demikian maka pendidikan non formal tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal maupun pendidikan non formal merupakan bagian-bagian yang integral dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan formal maupun pendidikan non formal merupakan usaha untegral dalam rangka pelaksanaan seumur hidup. Pendidikan non formal antara lain meliputi bidang pendidikan masyarakat, keolahragaan, kepemudaan dan kebudayaan. Dalam penelitian ini tingkat pendidikan yang dimaksud adalah diukur dengan tingkat pendidikan yang ditempuh tenaga kerja yang bekerja pada industri minyak asli Mandar dengan indikator pendidikan non formal. Indikator tingkat pendidikan memiliki peran dalam produktivitas tenaga kerja. Jika tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seorang tenaga kerja tinggi maka tinggi pula
  • 16. 11 produktivitasnya. Karena tenaga kerja tersebut dapat berpikir secara lebih kreatif dan lebih berwawasan luas dari pada tenaga kerja yang tingkat pendidikannya masih rendah. Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud tingkat pendidikan pada industri minyak asli Mandar pada penelitian ini adalah segala tingkat pendidikan yang telah ditamatkan oleh tenaga kerja yang bekerja di industri minyak asli Mandar, baik pendidikan formal misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. c. Teknologi Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi mengandung dua dimensi yaitu sciense dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap yang lainnya. Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini menjadi variabel dummy, yaitu variabel bebas berukuran kategori bebas non-metrik dan setiap variabel non- metrik dengan kategori dapat dinyatakan dalam (k-1) variabel dummy. Dalam penelitian ini terdapat dua macam kategori teknologi yaitu teknologi modern dan teknologi tradisional. Jika industri kecil tersebut menggunakan mesin dalam proses produksinya maka dapat dikatakan bahwa industri tersebut menggunakan teknologi modern. Jika industri kecil tersebut tidak menggunakan mesin dalam proses produksinya maka dapat dikatakan bahwa industri tersebut menggunakan teknologi. Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan dalam mengolah beberapa barang yang disebut input diubah menjadi barang-barang yang disebut output pada industri minyak kelapa Mandar di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene guna menghasilkan barang- barang baru (utility form), baik dengan menggunakan teknologi tradisional. Indikator dari teknologi diantaranya: 1. Teknologi tradisional Teknologi tradisional merupakan teknik yang digunakan oleh pengusaha
  • 17. 12 minyak asli Mandar untuk memproduksi minyak dengan cara yang tradisional dan menggunakan alat yang tradisional pula. alat tradisionalnya adalah baskom, panci, stenlis, tampah atau tampan, wajan, pengaduk kayu, botol steril dan kain penyaring untuk diambil saringnya dari kotorannya. 2. Teknologi modern Teknologi modern merupakan teknik yang digunakan oleh pengusaha minyak kelapa untuk memproduksi minyak dengan cara yang lebih modern yaitu menggunakan alat mesin pengupas kulit kelapa/penghancur kelapa.Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud teknologi pada industri minyak asli Mandar pada penelitian ini adalah alat yang digunakan yaitu teknologi tradisional. 2.3 Analisis Regresi Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal suatu variabel. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai analisis regresi. 1. Regresi Linear Sederhana Analisis regresi sederhana digunakan apabila kita ingin meramalkan pengaruh satu buah variabel bebas ๐‘‹ terhadap sebuah variabel terikat ๐‘Œ atau membuktikan bahwa terdapat atau tidak terdapatnya hubungan fungsional antara satu buah variabel bebas ๐‘‹ dengan sebuah variabel terikat ๐‘Œ. Model regresi sederhana dengan satu variabel terikat ๐‘Œ dan satu variabel bebas ๐‘‹ sebagai berikut. ๐’€ = ๐œท ๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ + ๐œบ Keterangan: ๐’€ = Subjek variabel terikat yang diprediksi ๐‘ฟ = Variabel bebas ๐œท ๐ŸŽ = nilai rata-rata ๐‘Œ jika (๐‘‹ = 0) ๐œท ๐Ÿ = nilai rata-rata perubahan pada ๐‘Œ jika ๐‘‹ berubah 1 satuan ๐œบ = kesalahan prediksi (error) Untuk memperoleh nilai ๐œท ๐ŸŽ dan ๐œท ๐Ÿ digunakan rumus sebagai berikut.
  • 18. 13 ๐œท ๐Ÿ = ๐’(โˆ‘ ๐‘ฟ๐’€๐’ ๐’Š=๐ŸŽ )โˆ’(โˆ‘ ๐‘ฟ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ )(โˆ‘ ๐’€๐’ ๐’Š=๐ŸŽ ) ๐’(โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ )(โˆ‘ ๐’€๐’ ๐’Š=๐ŸŽ ) ๐œท ๐ŸŽ = โˆ‘ ๐’€๐’ ๐’Š=๐ŸŽ ๐’ โˆ’ (๐œท ๐Ÿ โˆ™ โˆ‘ ๐‘ฟ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ ๐’ ) 2. Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda digunakan apabila kita ingin meramalkan pengaruh dua buah variabel bebas ๐‘‹ atau lebih terhadap sebuah variabel terikat ๐‘Œ atau membuktikan bahwa terdapat atau tidak terdapatnya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas ๐‘‹ atau lebih dengan sebuah variabel terikat ๐‘Œ. Model regresi berganda dengan 1 variabel terikat ๐‘Œ dan ๐‘› variabel bebas ๐‘‹ sebagai berikut. ๐’€ = ๐œท ๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ + ๐œท ๐Ÿ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ‘ + โ‹ฏ + ๐œท ๐’ ๐‘ฟ ๐’ + ๐œบ Misal untuk ๐‘› = 2 diperoleh model regresi sebagai berikut. ๐’€ = ๐œท ๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ + ๐œท ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ + ๐œบ Keterangan: ๐’€ = Subjek variabel terikat yang diprediksi ๐‘ฟ ๐Ÿ = Variabel bebas 1 ๐‘ฟ ๐Ÿ = Variabel bebas 2 ๐œท ๐Ÿ = koefisien regresi variabel bebas 1 yang merupakan perubahan pada ๐‘Œ untuk setiap perubahan ๐‘ฟ ๐Ÿ sebesar 1 satuan dengan asumsi ๐‘ฟ ๐Ÿ merupakan konstanta ๐œท ๐Ÿ = koefisien regresi variabel bebas 2 yang merupakan perubahan pada ๐‘Œ untuk setiap perubahan ๐‘ฟ ๐Ÿ sebesar 1 satuan dengan asumsi ๐‘ฟ ๐Ÿ merupakan konstanta ๐œบ = kesalahan prediksi (error) Untuk membuat model regresi berganda dengan 2 variabel bebas ๐‘‹ diatas membutuhkan data variabel ๐‘Œ, ๐‘‹1 dan ๐‘‹2. Nilai koefisien ๐›ฝ0, ๐›ฝ1 dan ๐›ฝ2 dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut. โˆ‘ ๐’€๐’ ๐’Š=๐ŸŽ = ๐’๐œท ๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’€๐’ ๐’Š=๐ŸŽ = ๐œท ๐ŸŽ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐Ÿ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’€๐’ ๐’Š=๐ŸŽ = ๐œท ๐ŸŽ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐Ÿ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ + ๐œท ๐Ÿ โˆ‘ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐Ÿ๐’ ๐’Š=๐ŸŽ
  • 19. 14 Rumus-rumus tersebut akan memberikan persamaan regresi dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil (minimum sum of squared deviations). Penjelasan selanjutnya yaitu mengenai variabel dummy yang diberikan pada subbab 2.4 berikut. 2.4 Variabel Dummy Dalam analisis regresi sering kali bukan hanya variabel-variabel bebas kuantitatif saja yang mempengaruhi variabel terikat ๐‘Œ tetapi ada juga variabel- variabel bebas kualitatif yang juga mempengaruhi, seperti jenis kelamin, musim, warna, pendidikan, dan lain sebagainya. Untuk mengakomodasi adanya variabel kualitatif ke dalam model regresi dapat dilakukan dengan menggunakan Variabel Dummy. Variabel dummy digunakan untuk mengukur variabel bebas yang berskala ukuran non-metrik atau kategori. Didalam regresi, kita bisa memasukkan variabel kuantitatif kedalam model regresi. Jika variabel bebas berukuran kategori atau dokotomi, maka dalam model regresi variabel tersebut harus dinyatakan sebagai variabel dummy dengan memberikan kode 0 (nol) atau 1 (satu). Dalam model regresi ๐‘Œ = ๐›ฝ1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘– + ๐›ฝ3 ๐ท๐‘– + ๐œ€๐‘–, ๐‘– = 1, 2, โ‹ฏ , ๐‘› variabel D merupakan variabel dummy sebagai variabel bebas yang dibernilai 1 atau 0 sehingga persamaan regresi yang terbentuk ada dua yaitu: Untuk kasus D bernilai 1 diperoleh, ๐‘Œ = ( ๐›ฝ1 + ๐›ฝ3) + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘– + ๐œ€๐‘– Untuk kasus D bernilai 0 diperoleh, ๐‘Œ = ๐›ฝ1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘– + ๐œ€๐‘– 2.5 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independent yang terdapat didalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependent. Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
  • 20. 15 1. Merumuskan Hipotesis ๐ป0 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel-variabel bebas ( ๐‘‹1, ๐‘‹2, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (๐‘Œ). ๐ป1 : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel-variabel bebas ( ๐‘‹1, ๐‘‹2, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (๐‘Œ). 2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan ๐›ผ = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. 3. Menentukan ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” Nilai ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” dapat diperoleh dengan menggunakan software yang digunakan untuk meneliti atau secara manual menggunakan rumus berikut ini. ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” = ๐‘…2 ๐‘˜โˆ’1โ„ 1โˆ’๐‘…2 ๐‘›โˆ’๐‘˜โ„ 4. Menentukan F tabel ๐‘‘๐‘“1 = ๐‘˜ โˆ’ 1 ๐‘‘๐‘“2 = ๐‘› โˆ’ ๐‘˜ Keterangan: ๐‘› = ๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž ๐‘˜ = ๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž๐‘Ž ๐‘ฃ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘ก๐‘’๐‘™๐‘–๐‘ก๐‘– 5. Kriteria pengujian ๐ป0 diterima atau ๐ป1 ditolak jika ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” < ๐น๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ atau p.value > 0,05 ๐ป0 ditolak atau ๐ป1 diterima jika ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” > ๐น๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ atau p.value < 0,05 6. Kesimpulan Membuat kesimpulan dari hasil pengujian. 2.6 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji t atau Uji koefisien secara parsial merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi variabel independent ( ๐‘‹1, ๐‘‹2, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (๐‘Œ). Misal akan diuji pengaruh variabel bebas (๐‘‹1) terhadap variabel terikat (๐‘Œ). Diberikan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
  • 21. 16 1. Menentukan Hipotesis ๐ป0: Tidak ada pengaruh signifikan dari variabel bebas (๐‘‹1) terhadap variabel terikat (๐‘Œ) ๐ป1: Ada pengaruh signifikan dari variabel bebas (๐‘‹1) terhadap variabel terikat (๐‘Œ) 2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan ๐›ผ = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. 3. Menentukan ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” Nilai ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” dapat diperoleh dengan menggunakan software yang digunakan untuk meneliti. 4. Menentukan t tabel 5. Kriteria Pengujian ๐ป0 diterima atau ๐ป1 ditolak jika ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” < ๐‘ก๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ atau p.value > 0,05 ๐ป0 ditolak atau ๐ป1 diterima jika ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” > ๐‘ก๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ atau p.value < 0,05 6. Kesimpulan Membuat kesimpulan dari hasil pengujian Untuk Pengujian koefisien regresi variabel bebas (๐‘‹2, ๐‘‹3, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›) caranya sama dengan pengujian koefisien regresi variabel bebas ๐‘‹1. 2.7 Koefisien Determinasi (๐‘น ๐Ÿ ) Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen (๐‘‹1, ๐‘‹2, โ‹ฏ , ๐‘‹ ๐‘›) secara serentak terhadap variabel dependent (๐‘Œ). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel independent yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. ๐‘…2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependent, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi variabel dependen. Sebaliknya ๐‘…2 sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau
  • 22. 17 variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted ๐‘…2 sebagai koefisien determinasi. Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai ๐‘Œ. Sebagai pedoman jika standard error of th estimate kurang dari standard deviasi ๐‘Œ, maka model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai ๐‘Œ.
  • 23. 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diambil dari skripsi mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar tentang Pengaruh Upah, Tingkat Pendidikan dan Teknologi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Minyak Goreng Asli Mandar Di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene. Sebagian data yang akan digunakan dalam proses analisis terdapat pada Tabel 3.1 sebagai berikut. Adanya perbedaan dalam satuan dan besaran variabel bebas menyebabkan persamaan regresi harus dibuat dengan model logaritma natural. Alasan memilih logaritma natural sebagai berikut: 1. Menghindari adanya heteroskedastisitas 2. Mengetahui koefisien yang menunjukkan elastis 3. Mendekatkan skala data Dari hasil transformasi data diperoleh data yang digunakan pada penelitian ini diperlihatkan pada Tabel 3.2 sebagai berikut. Tabel 3.1 Sebagian Data Penelitian yang akan digunakan No ๐’€ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ D 1 810 198000 9 1 2 90 174000 6 0 3 660 237000 6 1 โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ 70 660 237000 6 1
  • 24. 19 Tabel lengkap data penelitian disajikan dalam lampiran Data pada tabel 3.2 diatas merupakan sebagian data yang akan digunakan dalam penelitian. Pada Tabel 3.2 tersebut, (Ln ๐‘Œ atau ๐‘Œ) adalah variabel terikat yang merupakan nilai produktivitas tenaga kerja, (Ln ๐‘‹1 atau ๐‘‹1) adalah variabel bebas yang merupakan nilai Upah tenaga kerja, ๐‘‹2 adalah variabel bebas yang merupakan tingkat pendidikan tenaga kerja dan ๐ท adalah variabel bebas yang merupakan Teknologi yang telah diubah kedalam variabel dummy dengan kategori 1 = ๐‘‡๐‘’๐‘˜๐‘›๐‘œ๐‘™๐‘œ๐‘”๐‘– ๐‘š๐‘œ๐‘‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘› dan 0 = ๐‘‡๐‘’๐‘˜๐‘›๐‘œ๐‘™๐‘œ๐‘”๐‘– ๐‘ก๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘‘๐‘–๐‘ ๐‘–๐‘œ๐‘›๐‘Ž๐‘™. 3.2 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Berikut penjelasan mengenai uji asumsi klasik. 1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik yang berarti bahwa sebelum dilakukan analisis statistik untuk uji hipotesis harus dilakukan uji kenormalan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian kolmogorov smirnov dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorv smirnov yaitu: a. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Tabel 3.2 Sebagian Data penelitian yang ditransformasi No Ln ๐’€ Ln ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ ๐‘ซ 1 6,697034 12,19602 9 1 2 4,49981 12,06681 6 0 3 6,49224 12,37582 6 1 โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ โ‹ฎ 70 6,49224 12,37582 6 1
  • 25. 20 b. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal. Berikut output hasil pengujian dengan SPSS (Statistical Package for Sosial Science) yang diberikan pada Tabel 3.3 dibawah ini. Berdasakan Tabel 3.3 tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi Asiymp.Sig(2-tailed) sebesar 0,079 lebih besar dari 0,05. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorov smirnov diatas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau persyaratan normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi. 2. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik untuk penelitian, seharusnya terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau bisa juga disebut dengan asumsi homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah menggunakan metode rank spearman dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedatisitas rank spearman sebagai berikut. 1. Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut terdapat masalah heteroskedastisitas. Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas
  • 26. 21 Berikut output hasil pengujian dengan SPSS (Statistical Package for Sosial Science) yang diberikan pada Tabel 3.4 dibawah ini. Berdasarkan Tabel 3.4 diatas diketahui nilai signifikansi atau sig. (2-tailed) variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1) sebesar 0,761, variabel tingkat pendidikan tenaga (๐‘‹2) sebesar 0,657 dan variabel teknologi (๐ท) sebesar 0,690. Karena nilai seluruh variabel independent lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah atau gejala heteroskedastisitas. Dengan demikian, model regresi yang dipakai untuk penelitian ini layak untuk diproses pada tahap selanjutnya. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis regresi. Tujuan digunakannya uji multikolinearitas dalam penelitian adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan kuat) antar variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi gejala multikolinearitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dalam model regresi yaitu dengan melihat nilai tolerance dan variance inflating factor (VIF) dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas (tolerance dan VIF) sebagai berikut. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai tolerance 1. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi. Tabel 3.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
  • 27. 22 2. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka terjadi multikolinearitas dalam model regresi. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai VIF 1. Jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi. 2. Jika nilai VIF > 10,00 maka terjadi multikolinearitas dalam model regresi. Berikut output hasil pengujian dengan SPSS (Statistical Package for Sosial Science) yang diberikan pada Tabel 3.5 dibawah ini. Berdasarkan Tabel 3.5 diatas pada bagian collinearity statistics diketahui nilai tolerance untuk variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1) sebesar 0,626, variabel tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) sebesar 0,867 dan variabel teknologi (๐ท) sebesar 0,62 maka nilai tolerance seluruh variabel independen lebih besar dari 0,10. Sementara nilai VIF untuk upah (๐‘‹1) sebesar 1,599; variabel tingkat pendidikan (๐‘‹2) sebesar 1,153 dan variabel teknologi (๐ท) sebesar 1,611 maka nilai VIF seluruh variabel independen kurang dari 10,00. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi. 3.3 Model Regresi dengan Variabel Dummy Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda variabel dummy. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, semua pengolahan data akan dilakukan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Sosial Science). Adapun hasil regresi dari data penelitian yang diolah dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut. Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinearitas
  • 28. 23 Berdasarkan Tabel 3.6 diperoleh model regresi untuk pengaruh variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) terhadap variabel produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebagai berikut. ๐‘Œ = 2,263 + 0,161๐‘‹1 + 0,044๐‘‹2 + 2,037๐ท Untuk ๐ท = 0 diperoleh model sebagai berikut : ๐‘Œ = 2,263 + 0,161๐‘‹1 + 0,044๐‘‹2 Interpretasi : 1. Jika upah tenaga kerja (๐‘‹1) dan tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol, maka produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 2,263%. 2. Jika upah tenaga kerja (๐‘‹1) bertambah sebesar 1 (satuan), tetapi tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol maka produktivitas tenaga kerja akan bertambah sebesar 0,161%. 3. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bertambah sebesar 1 (satuan), tetapi upah tenaga kerja (๐‘‹1) bernilai nol maka produktivitas tenaga kerja akan bertambah sebesar 0,044%. Untuk ๐ท = 1 diperoleh model sebagai berikut : ๐‘Œ = 4,3 + 0,161๐‘‹1 + 0,044๐‘‹2 1. Jika upah tenaga kerja (๐‘‹1) dan tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol, maka produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 4,3%. 2. Jika upah tenaga kerja (๐‘‹1) bertambah sebesar 1 (satuan), tetapi tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol maka produktivitas tenaga kerja akan bertambah sebesar 0,161%. 3. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bertambah sebesar 1 (satuan), tetapi upah tenaga kerja (๐‘‹1) bernilai nol maka produktivitas tenaga kerja akan bertambah sebesar 0,044%. Tabel 3.6 Hasil Uji Regresi (Koefisien Regresi)
  • 29. 24 Uji Regresi linear berganda dengan variabel ๐‘‘๐‘ข๐‘š๐‘š๐‘ฆ dalam penelitian ini meliputi uji koefisien regresi secara simultan (Uji F), uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) dan uji koefisien determinasi (๐‘…2 ). 3.4 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadapat variabel dependent. Hasil uji pengaruh variabel upah tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja dan teknologi (variabel dummy) dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut : Berdasarkan Tabel 3.7 diatas diperoleh nilai ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” sebesar 2259,777 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan diperoleh nilai ๐น๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ dengan menggunakan taraf signifikansi 95%, ๐›ผ = 5%, ๐‘‘๐‘“1 = ๐‘˜ โˆ’ 1 = 3, ๐‘‘๐‘“2 = ๐‘› โˆ’ ๐‘˜ = 70 โˆ’ 4 = 66 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel) sebesar 2,74. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” = 2259,777 lebih besar dari ๐น๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ = 2,74 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian ๐ป0 ditolak dan ๐ป1 tidak ditolak yang artinya upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ). 3.5 Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent. Hasil uji pengaruh variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) terhadap produktivitas tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut. Tabel 3.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
  • 30. 25 Berdasarkan Tabel 3.8 diatas dapat diketahui nilai signifikansi dari setiap variabel. a. Pengaruh upah tenaga kerja terhadap produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1) sebesar 0,294. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel upah tenaga kerja ( ๐‘‹1) = 0,294 lebih besar dari 0,05 sehingga ๐ป0 tidak ditolak yang artinya variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1) tidak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ). b. Pengaruh tingkat pendidikan tenaga kerja terhadap produktivitas tenaga kerja Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk variabel tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) sebesar 0,000. Hal ini menunjukan bahwa nilai signifikansi variabel tingkat pendidikan tenaga kerja ( ๐‘‹2) = 0,000 lebih kecil dari 0,005 sehingga ๐ป0 ditolak yang artinya variabel tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ). c. Pengaruh teknologi terhadap produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk variabel teknologi (๐ท) sebesar 0,000. Hal ini menunjukan bahwa nilai signifikansi variabel teknologi ( ๐ท) = 0,000 lebih kecil dari 0,005 sehingga ๐ป0 ditolak yang artinya variabel teknologi (๐ท) memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ). 3.6 Uji Koefisien Determinasi (๐‘น ๐Ÿ ) Hasil uji koefisien determinasi (๐‘…2 ) dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi pada tabel 3.4 berikut : Tabel 3.8 Hasil Uji Parsial (Uji t)
  • 31. 26 Berdasarkan Tabel 3.9 diatas, diperoleh nilai koefisien R sebesar 0.995 yang berarti bahwa hubungan antara variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) dengan produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 99,5%. Diperoleh juga nilai koefisien determinasi (๐‘…2 ) sebesar 0,990 yang artinya variabel upah tenaga kerja (๐‘‹1), tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) mempengaruhi produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 99% dan sisanya 1% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti. Tabel 3.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (๐‘น ๐Ÿ )
  • 32. 27 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian diperoleh kesimpulan bahwa faktor upah tenaga kerja ( ๐‘‹1) tidak mempengaruhi produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) dan faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) adalah tingkat pendidikan tenaga kerja ( ๐‘‹2) dan teknologi (๐ท) sehingga diperoleh model terbaik sebagai berikut. Untuk ๐ท = 0 diperoleh model yaitu : ๐‘Œ = 2,263 + 0,044๐‘‹2 Interpretasi : 1. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol, maka produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 2,263%. 2. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bertambah sebesar 1 (satuan) maka produktivitas tenaga kerja akan bertambah sebesar 0,044%. Untuk ๐ท = 1 diperoleh model yaitu : ๐‘Œ = 4,3 + 0,044๐‘‹2 Interpretasi : 1. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bernilai nol, maka produktivitas tenaga kerja (๐‘Œ) sebesar 4,3%. 2. Jika tingkat pendidikan tenaga kerja (๐‘‹2) bertambah sebesar 1 (satuan) maka produktivitas tenaga kerja akan bertambah sebesar 0,044%. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka akan diajukan saran sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja harus diperhatikan upah yang diberikan karena besar kecilnya upah yang diterima pekerja akan dapat memotivasi tenaga kerja dalam produktivitas. 2. Tingkat pendidikan juga penting karena seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi akan mampu menciptakan ide-ide bagus yang dapat berguna untuk upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja.
  • 33. 28 3. Industri yang sudah menggunakan teknologi modern dikarenakan adanya keinginan dan usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja atau hasil kerja selanjutnya dapat meningkatkan hasil produksi pengolahan.
  • 34. 29 DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Marga S. B, 2010, Pengaruh modal kerja, tenaga kerja dan teknologi terhadap nilai produksi pada industri kecil, makanan dan minuman kota semarang. Saidin, 2016, Analisis Pengaruh Upah, tingkat pendidikan dan tekmologi terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Minyak Goreng Asli Mandar di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.
  • 35. 30 LAMPIRAN TABEL LENGKAP DATA YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN No ๐‘‹1 ๐‘‹2 ๐ท ๐‘Œ Ln ๐‘‹1 Ln ๐‘Œ 1 198.000 9 1 810 12,19062 6,697034 2 174.000 6 0 90 12,06681 4,49981 3 237.000 6 1 660 12,37582 6,49224 4 210.000 6 0 96 12,25486 4,564348 5 237.000 9 1 780 12,37582 6,659294 6 198.000 9 1 810 12,19602 6,697034 7 192.000 9 0 90 12,16525 4,49981 8 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402 9 198.000 6 1 750 12,19602 6,620073 10 210.000 6 0 96 12,25486 4,564348 11 237.000 6 1 840 12,37582 6,733402 12 210.000 9 1 840 12,25486 6,733402 13 174.000 6 0 90 12,06681 4,49981 14 210.000 12 1 750 12,25486 6,620073 15 237.000 12 1 960 12,37582 6,620073 16 210.000 6 0 96 12,25486 4,564348 17 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402 18 192.000 6 0 84 12,16525 6,733402 19 237.000 9 1 720 12,37582 6,579251 20 198.000 9 1 870 12,19602 6,768493 21 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402 22 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693 23 210.000 9 0 120 12,25486 4,787492 24 237.000 12 1 960 12,37582 6,866933 25 198.000 9 1 870 12,19602 6,768493 26 210.000 9 1 840 12,25486 6,733402 27 198.000 6 1 720 12,19602 6,579251 28 237.000 12 1 900 12,37582 6,802395 29 210.000 9 1 750 12,25486 6,620073 30 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402 31 192.000 6 0 84 12,16525 4,430817 32 237.000 9 1 840 12,37582 4,430817 33 210.000 6 0 120 12,25486 4,787492
  • 36. 31 34 237.000 6 1 600 12,37582 6,39693 35 210.000 9 1 750 12,25486 6,620073 36 237.000 6 1 600 12,37582 6,39693 37 198.000 9 1 810 12,19602 6,697034 38 193.000 9 0 96 12,17045 4,564348 39 237.000 12 1 900 12,37582 6,802395 40 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693 41 198.000 9 1 840 12,19602 6,733402 42 192.000 6 0 84 12,16525 4,430817 43 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402 44 198.000 9 1 810 12,19602 6,697034 45 237.000 9 1 840 12,37582 6,733402 46 198.000 9 1 840 12,19602 6,733402 47 198.000 6 1 750 12,19602 6,620073 48 210.000 9 1 720 12,25486 6,579251 49 192.000 6 0 84 12,16525 4,430817 50 198.000 9 1 840 12,19602 6,733402 51 174.000 6 0 84 12,06681 4,430817 52 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693 53 174.000 9 0 90 12,06681 4,49981 54 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693 55 198.000 6 1 750 12,19602 6,620073 56 210.000 6 0 96 12,25486 4,564348 57 237.000 6 1 660 12,37582 6,49224 58 174.000 9 0 90 12,06681 4,49981 59 198.000 9 1 840 12,19602 6,733402 60 210.000 9 1 690 12,25486 6,536692 61 198.000 6 1 810 12,19602 6,697034 62 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693 63 174.000 6 0 84 12,06681 4,430817 64 237.000 12 1 840 12,37582 6,733402 65 210.000 6 1 600 12,25486 6,39693 66 237.000 12 1 900 12,37582 6,802395 67 198.000 6 1 750 12,37582 6,620073 68 174.000 9 0 90 12,06681 4,49981 69 192.000 6 0 84 12,16525 4,430817 70 237.000 6 1 660 12,37582 6,49224