1. PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi
Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di
Kabupaten Serdang Bedagai
LAPORAN DRAFT AKHIR
2. LATAR BELAKANG
Perkembangan Kabupaten Serdang Bedagai akan terus meningkat
sejalan dengan perkembangan jumlah dan aktivitas penduduk,
semakin beragamnya aktivitas penduduk semakin cepat pula
berkembang.
Untuk mendukung perkembangan daerah dilakukan pembenahan
sarana transportasi, salah satu sarana transportasi yaitu angkutan
penumpang (angkutan umum, angkutan pibadi) dan angkutan
barang.
Pembenahan sarana transportasi dilakukan dengan memperhatikan
permasalahan yang dihadapi pada saat ini yaitu memberikan
pelayanan bagi pengguna jasa transportasi yang belum terlayani oleh
rute angkutan umum.
Salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya daerah yang belum
terlayani rute angkutan umum adalah aksesibilitas berupa jarak, tata
guna lahan dan biaya perjalanan.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :
Untuk membuat suatu pedoman arah kebijakan yang bersifat
Rekomendasi tentang pengembangan sistem transportasi yang ada di
Kabupaten Serdang Bedagai, khususnya transportasi pedesaan.
Tujuan :
Untuk menyusun sistem jaringan pelayanan seluruh moda yang
terintegrasi
Untuk mengetahui bagaimana interaksi dan perbandingan nilai
aksesibilitas antar desa di Kabupaten Serdang Bedagai serta peran
penting transportasi dan tingkat efektivitas angkutan umum terhadap
masyarakat
Untuk menyusun kebutuhan sarana dan prasarana, sistem pelayanan
dan alternatif pendanaan sesuai dengan potensi wilayah.
4. EVOLUSI ANGKUTAN UMUM
Angkutan umum terdiri dari angkutan individu (ojek, becak
bermotor) dan angkutan massal (angkutan desa, angkutan
kota, bus sedang dan bus besar
Berdasarkan evolusi kemajuan angkutan umum Kabupaten
Serdang Bedagai tergolong kedalam kota menengah yaitu
angkutan umum terdiri dari angkutan kota, angkutan desa dan
bus sedang; angkutan individu terdiri dari becak dan ojek.
5. POLA PERGERAKAN ANGKUTAN PEDESAAN
Pergerakan angkutan pedesaan berdasarkan
trayek/rute yang sudah ditentukan
Pergerakan menggunakan angkutan umum dilakukan
berdasarkan beberapa aktivitas perjalanan yaitu:
Perjalanan untuk bekerja (working trips);
Perjalanan untuk kegiatan pendidikan (educational trips);
Perjalanan untuk berbelanja (shopping trips);
Perjalanan untuk berekreasi (recreation trips);
Perjalanan untuk kegiatan sosial (social trips);
Perjalanan ke rumah (home trips)
6. Daftar Trayek/Rute Angkutan Umum
Berdasarkan Jenis Armada
No.
Nama Perusahaan
Rute/Trayek
Tempat Singgah/
Pangkalan
Keterangan
−
PP
−
Matapao - Bts. Tebing Tinggi
Pangkalan
PP
Sei Rampah - Bts Tebing Tinggi
Pangkalan
PP
−
Sei Rampah - Bedagai - Bts. Tebing Tinggi
Pangkalan
PP
−
2
KPU. Rajawali
Pangkalan
−
1
Perbaungan - Bts. Tebing Tinggi
Bts. Tebing Tinggi - Rampah - Bedagai
Pangkalan
PP
CV. Citra
3
CV. Tambun
Tebing Tinggi - Dolok Masihul
Pangkalan
PP
4
CV. Serbaguna
Tebing Tinggi - Bandar Khalipah
Pangkalan
PP
5
KPU. Rajawali 02
Medan - Tebing Tinggi
Pangkalan
PP
6
CV. Netis
Medan - Dolok Masihul
Pangkalan
PP
7
CV. Nitra
Medan - Silinda
Pangkalan
PP
8
CV. Dirgantara
Medan - Tj. Beringin
Pangkalan
PP
9
CV. Sandra Prima
Medan - Tj. Beringin
Pangkalan
PP
10
CV. Kurnia
Sipispis - T. Tinggi
Pangkalan
PP
11
CV. Sinar Raya
Sipispis - P. Siantar
Pangkalan
PP
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Serdang Bedagai
7.
8. Faktor Yang Mempengaruhi
Interaksi Antar Wilayah
Penggunaan Lahan
Karakteristik
penggunaan
lahan
akan
mempengaruhi pembentukan pergerakan yang
dibedakan menjadi pembangkit dan penarik
pergerakan.
Aksesibilitas
Jika lokasi tata guna lahan saling berdekatan dengan
pelayanan transportasi yang baik, dapat dikatakan
aksesibilitasnya tinggi, namun jika aktivitas berlangsung pada
lokasi yang berjauhan dengan pelayanan jaringan transportasi
yang buruk, maka aksesibilitasnya akan rendah.
9. ZONA KEGIATAN
Pembagian zona didasarkan pada batas administrasi dan aksesibilitas antar
kecamatan.
Zona
Kecamatan
Penggunaan Lahan
1
Kotarih, Silinda, Bintang Perkebunan sawit, karet, perumahan/permukiman dan
Bayu.
pertanian.
2
Dolok Masihul,
Serbajadi, Pegajahan.
Perkebunan sawit, karet, industri, pertanian, perumahan/
permukiman, fasilitas sosial dan umum dan perdagangan.
3
Sipispis, Dolok
Merawan.
Perkebunan sawit, karet, industri, pertanian, pertambangan,
kawasan wisata, perumahan/permukiman dan fasilitas sosial
dan umum.
4
Tebing Tinggi, Tebing
Syahbandar, Bandar
Khalipah.
Perkebunan sawit, karet, industri, pertanian, budidaya ikan
air payau, perumahan dan permukiman, fasilitas sosial dan
umum.
5
Tanjung Beringin, Sei
Rampah, Sei Bamban.
Perkebunan sawit, karet, industri, pertanian, perdagangan,
perumahan/permukiman, fasilitas sosial dan umum,
budidaya ikan, TPI serta perkantoran.
6
Perkebunan sawit, karet, industri, wisata Theme Park,
Teluk Mengkudu, Pantai
pertanian, perdagangan, perumahan/permukiman, fasilitas
Cermin, Perbaungan.
sosial dan umum dan perkantoran.
10.
11. Luas Penggunaan Lahan Berdasarkan Zona
Tabel Penggunaan Lahan Berdasarkan Zona
Jenis Penggunaan Lahan (Ha)
Kecamatan
Perkebunan
Industri
Kawasan Wisata
Pertanian
Zona 1
6,614.04
0.00
0.00
8,501.75
Zona 2
20,356.88
58.32
0.00
14,620.31
Zona 3
20,942.17
94.02
43.53
8,750.37
Zona 4
24,617.00
190.07
0.00
7,716.37
Zona 5
13,328.29
1,650.49
19.01
15,852.66
Zona 6
8,041.16
266.59
320.04
15,581.82
Sumber : Hasil Analisis
12. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Zona
Tabel Kepadatan Penduduk Dirinci Per Zona di
Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010
Zona
Luas Wilayah
(km²)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km²)
1
230.35
26,888
117
2
381.23
75,100
197
3
265.86
48,646
183
4
418.59
97,218
232
5
345.33
143,034
414
6
258.87
183,937
711
Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011; diolah
15. MATRIKS ASAL TUJUAN
Matriks asal tujuan (MAT) merupakan proses permodelan
transportasi yang berhubungan dengan pergerakan asal
perjalanan yang ada pada setiap zona pada wilayah
studi.
Metode yang digunakan dalam menganalisa matriks asal tujuan
yaitu metode tidak langsung berdasarkan jumlah penduduk yang
melakukan pergerakan setiap zona dan jarak terdekat antar
zona. Pergerakan perjalanan dengan menggunakan jumlah
penduduk berdasarkan umur yang melakukan aktivitas yaitu
umur 6-60 tahun dengan asumsi umur 0-5 tahun tidak
melakukan aktivitas pergerakan secara rutin setiap hari.
17. Berdasarkan analisa Matriks Asal Tujuan (MAT) zona yang paling
berpotensi untuk menjadi tujuan perjalanan (zona penarik) adalah
zona 6 dimana terletak di kawasan pusat kota dengan jumlah tarikan
mencapai 24,55% dari seluruh perjalanan sedangkan bangkitan
perjalanan berasal dari zona 5 sebesar 37,93% dan zona 6 sebesar
24,55% dari seluruh perjalanan. Besarnya jumlah penduduk di zona
5 dan zona 6 mempengaruhi besarnya pergerakan dengan demikian
zona penarik sekaligus sebagai zona pembangkit yaitu berada di
zona 5 dan zona 6.
Dengan demikian, dapat dilihat pola perjalanan penduduk Kabupaten
Serdang Bedagai yang malakukan aktivitas keseharian berada di
dalam wilayah kota dengan tujuan terbesar menuju ke pusat kota .
18. Tabel Jumlah Perjalanan Berdasarkan Pasangan Zona Asal
Tujuan Perjalanan/Hari
Pasangan
Zona Asal
Tujuan
Jumlah
Perjalanan
Pasangan
Zona Asal
Tujuan
Jumlah
Perjalanan
Pasangan
Zona Asal
Tujuan
Jumlah
Perjalanan
1-1
8,331
2-5
48,748
4-6
44,397
1-2
12,765
2-6
57,092
1-3
4,104
5-5
536,838
1-4
5,033
3-3
109,324
5-6
102,078
1-5
8,060
3-4
17,976
1-6
10,745
3-5
22,492
6-6
275,282
3-6
22,997
2-2
99,679
2-3
22,504
4-4
98,522
2-4
26,279
4-5
73,682
Sumber: Hasil Analisa
Dari tabel diatas diketahui pergerakan antar zona, jumlah perjalanan yang
dominan berada pada pasangan zona 5 dan zona 6, hal ini dimungkinkan karena
zona 5 dan 6 memiliki jumlah penduduk yang besar yang terdapat pusat
perdagangan, perkantoran, bisnis, wisata dan industri.
19.
20. Pelaku Aktivitas
Berdasarkan hasil analisa rata-rata orang yang melakukan aktivitas terbesar
berada di zona 6 sebesar 51.606 jiwa, sedangkan zona 1 melakukan aktivitas
terendah sebesar 7.898 jiwa.
Tabel Pelaku Aktivitas Berdasarkan Umur
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia (orang)
Zona
Rata-rata penduduk
yang melakukan
aktivitas (jiwa)
06-12
13-16
17-59
>60
1
1,284
1,312
5,302
576
7,898
2
4,214
6,681
17,027
1,981
27,922
3
3,106
3,562
15,296
1,591
21,964
4
4,749
2,819
20,184
1,686
27,752
5
7,611
6,261
24,224
3,713
38,097
6
10,343
9,084
32,178
4,2
51,606
Sumber : Hasil Analisa
21. Maksud Melakukan Perjalanan
Maksud melakukan perjalanan merupakan latar belakang
melakukan perjalanan. Perjalanan yang dilakukan antara lain
sekolah, bekerja, berbelanja, kegiatan sosial, rekreasi, bisnis dan
perjalanan pulang.
Dari hasil analisis diketahui bahwa maksud melakukan perjalanan
terbesar berdasarkan aktivitas kegiatan yaitu bekerja dan sekolah
sebesar 24% perjalanan
22. Penggunaan Moda
Penggunaan moda berdasarkan jenis angkutan yang digunakan
di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu kendaraan pribadi,
angkutan kota, angkutan desa, ojek dan becak motor.
Zona
Kendaraan
Pribadi
Ojek
Becak
Bermotor
1
93,40
1,10
0,00
0,00
5,50
2
78,94
10,53
0,00
3,16
7,37
3
80,00
8,00
0,00
7,00
5,00
4
71,43
16,48
5,50
5,49
1,10
5
65,00
10,00
12,00
5,00
8,00
6
65,29
0,98
11,97
8,70
13,06
Sumber : Hasil Analisa
Angkutan Kota Angkutan Desa
24. PENGARUH AKSESIBILITAS
TERHADAP TINGKAT PELAYANAN
Tingkat pelayanan
transportasi dipengaruhi oleh aksesibilitas di
Kabupaten Sedang Bedagai.
Tingkat aksesibilitas diukur berdasarkan beberapa variabel yaitu
kondisi jalan, panjang dan lebar jalan. Kondisi ruas jalan yang di
data merupakan ruas jalan utama terdiri dari akses masuk menuju
kecamatan dan akses utama menuju pusat kecamatan.
25. Tabel Kondisi Ruas Jalan Berdasarkan Akses Utama
No.
Nama Ruas Jalan
Kelas Jalan
Tipe Lajur Panjang Lebar
Jalan
Ruas (Km) (m)
Kondisi
Jenis
Permukaan
1
Batas Sei Ular - Sei Rampah
Kelas I
2/2 UD
33.20
8
Baik
Aspal
2
3
4
5
6
7
Sei rampah - Tebing Tinggi
Perbaungan - Pantai Cermin
Simp. Matapao - Sialang Buah
Pekan Sialang Buah - Pantai
Sei rampah - Tj. Beringin
Melati - Pegajahan
Kelas I
Kelas I
Kelas II
Kelas II
Kelas II
Kelas II
2/2 UD
2/2 UD
2/2 UD
2/2 UD
2/2 UD
2/2 UD
12.95
1.80
5.00
9.49
7.93
10.50
8
6
4
4
5
4
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
8
Kampung Binjai - Bandar
Khalipah
Kelas II
2/2 UD
13.35
4
Baik
Aspal
9
Tebing Tinggi - Sipispis
Kelas II
2/2 UD
27.10
4
Sedang
Aspal
Kelas I
2/2 UD
18.00
4
Baik
Aspal
Kelas II
2/2 UD
23.00
4
Rusak
Aspal
12 Simp. Kotarih - Kotarih
Kelas II
2/2 UD
10.00
4
Sedang
Aspal
13 Kotarih - Silinda
Kelas II
2/2 UD
8.00
4
Sedang
Aspal
14 D.Masihul - Bintang Bayu
15 Bintang Bayu - Serba Jadi
Kelas II
Kelas II
2/2 UD
2/2 UD
4.84
13.00
4
6
Baik
Baik
Aspal
Aspal
Tebing Tinggi - Dolok
Merawan
Simp. Belidahan - Dolok
11
Masihul
10
Sumber : Pengolahan Data
26. Tingkat Kepadatan Ruas Jalan
Tingkat kepadatan lalulintas di hitung berdasarkan data arus lalulintas
pada ruas-ruas jalan yang berada pada wilayah studi diperoleh dari
pengumpulan data primer. Data tersebut berasal dari hasil survei
Traffic Counting (TC) tahun 2012, lokasi survei Traffic Counting (TC)
tersebut terdiri dari 4 (dua) titik yang terletak pada bagian dari masingmasing titik pengamatan.
Lokasi titik 1 : Jl. Lintas Sumatera (dari arah Bts. Deli Serdang menuju
arah Sei Rampah);
Lokasi titik 2 : Jl. T.R.Nurdin (dari arah Perbaungan menuju arah Pantai
Cermin);
Lokasi titik 3 : Simp. Bedagai (dari arah Sei Rampah menuju arah
Tanjung Beringin);
Lokasi titik 4 : Jl. Sudirman (dari arah Dolok Masihul menuju arah
Serba Jadi).
27. Data Survei Trafic Counting (TC) dalam (SMP)
No
Ruas Jalan
Tipe
Lajur
Jalan
Lebar
Jalan (m)
Jumlah
Kendaraan/
hari
(smp/jam)
1
Jl. Lintas Sumatera
2/2 UD
8,0
2967.55
2
Jl. T.R.Nurdin
2/2 UD
6
1854,7
3
Simpang Bedagai
2/2 UD
5
779,75
4
Jl. Sudirman
2/2 UD
5
1488,75
Sumber : Hasil Pengamatan Dilapangan Tahun 2012
Tabel Proyeksi Pertumbuhan Lalulintas Berdasarkan Tahun
Proyeksi
Pertumbuhan
Lalulintas
Berdasarkan
Data LHR
kurun waktu
20 tahun
2017
Total LHR
Tahun
2022
2027
2032
Jl. Lintas Sumatera
3787
4834
6169
7874
Simpang Bedagai
995
1270
1621
2069
Jl. Sudirman (Dolok
Masihul)
1900
2425
3095
3950
Jl. T.R.Nurdin
2367
3021
3856
4921
Lokasi
Sumber: Hasil analisa
29. RENCANA TRAYEK ANGKUTAN
Berdasarkan hasil analisa MAT menunjukkan bahwa besarnya tarikan
dan bangkitan perjalanan berada di zona 5, zona 6 dan zona 2. Jika
diperbandingkan dengan proyeksi pertumbuhan lalulintas tahun ke 20
yaitu 2032 angka pertumbuhan terbesar berada di ruas jalan Lintas
Sumatera, T.R.Nurdin dan Jl. Sudirman. Jika dilihat berdasarkan zona
kawasan Jl. Sudirman berada di zona 2, Jl. T.R.Nurdin berada di zona
6 dan Jl. Lintas Sumatera berada di zona 5. Berdasarkan analisa
tersebut alternatif pengembangan jaringan trayek berdasarkan jaringan
jalan alternatif diprioritaskan terhadap zona 5, zona 6 dan zona 2.
30. Waktu Pelaksanaan (Tahun)
No.
1
Jenis Kegiatan
2013 - 2017
2018 - 2022
2023 - 2027
2028 - 2032
Keterangan
Rencana jaringan rute angkutan umum
Zona 2 ke zona 5
Perbaungan - Simp. Belidaan - Simpang Empat Pergulaan - Dolok Masihul
Rencana rute angkutan
umum dan angkutan barang
Perbaungan - Melati Kebun - Rabung SialangSimpang Empat - Simp. Belidaan
Zona 2 ke zona 4
Dolok Masihul - Tebing Tinggi
Penambahan moda
angkutan
Dolok Masihul - Serbajadi - Galang
Penambahan armada
Zona 5 ke zona 4
Pekan Tj. Beringin - Pematang Cermai - Juhar
Rencana rute angkutan
umum
Juhar - Pematang Cermai - Simp. Bedagai
Rencana rute angkutan
barang
Zona 6 ke zona 5
Pantai Cermin - Perbaungan - Sei Rampah
Rencana rute angkutan
umum
Zona 6 ke zona zona 5
Pantai Cermin Kiri - Kuala Lama - Sialang Buah Bagan Kuala - Kayu Besar
2
Rencana peningkatan kapasitas ruas jalan
Jl. Lintas sumatera
Jl. Sudirman (Dolok Masihul)
Jalan Pekan Tanjung Beringin
3
Rencana peningkatan konstruksi jalan
Setiap jalan dengan kontruksi jalan tanah
Rencana jalur pesisir pantai
timur
34. KESIMPULAN
Kebutuhan akan angkutan di Kabupaten Serdang Bedagai sangat
diperlukan sebagai sarana alternatif untuk mendukung aktivitas
bekerja, belanja, sekolah, wisata dll;
Struktur rute angkutan umum berbentuk radial yang berorientasi
terbatas pada pusat perdagangan dan jasa yang terletak di jalan
utama;
Berdasarkan kondisi eksisting pelayanan lintasan rute angkutan
baru menjangkau sebagian kecil kawasan, sehingga ada kawasan
yang belum terjangkau pelayanan lintasan rute;
Keluar masuknya angkutan barang saat ini melalui jalan utama
sehingga mengakibatkan kemacetan di beberapa titik;
Permintaan akan pelayanan angkutan umum kurun waktu 20 tahun
cukup besar, perlu peningkatan prasarana yang memadai untuk
mendukung volume lalulintas.
35. REKOMENDASI
Lintasan rute angkutan umum dalam kurun waktu 20 tahun
diharapkan melayani kawasan yang memiliki tingkat pertumbuhan
penduduk dan aktivitas yang tinggi;
Diperlukannya tempat khusus naik atau turun penumpang seperti
halte di daerah pusat perkantoran, perdagangan dan jasa;
Adanya rute pengalih untuk angkutan barang seperti jalan lingkar
agar angkutan barang tidak melalui akses utama, sehingga tidak
menghambat kelancaran lalulintas;
Tersedianya terminal penumpang sekurang-kurangnya tipe C pada
awal pemberangkatan dan terminal tujuan.