3. B. FUNGSI SURAT
Alat untuk menyampaikan pemberitahuan,
permintaan atau permohonan, buah pikiran
atau gagasan
Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian
Alat untuk mengingat, misalnya surat-surat
yang diarsipkan
Bukti historis, misalnya surat-surat
bersejarah
Pedoman kerja, misalnya surat keputusan
dan surat perintah
4. C. BENTUK SURAT
Bentuk surat ialah pola surat menurut
susunan letak bagian-bagian surat.
Setiap bagian surat itu amat penting
peranannya sebagai identifikasi atau
petunjuk pengelolaan surat.
5. C. BENTUK SURAT
Macam-macam bentuk surat :
1. Bentuk lurus penuh
2. Bentuk lurus
3. Bentuk setengah lurus
4. Bentuk bertekuk
5. Bentuk resmi Indonesia lama
6. Bentuk resmi Indonesia baru
6. D. BAGIAN-BAGIAN SURAT
1. Kepala surat
- lambang instansi
- nama instansi
- alamat instansi
- garis penutup
7. D. BAGIAN-BAGIAN SURAT
2.Tanggal surat
Ditulis secara lengkap, yaitu tanggal
ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan
huruf, tahun ditulis dengan angka. Sebelum
tanggal tidak dicantumkan nama kota,
karena nama kota sudah tercantum dalam
kepala surat. Setelah angka tahun tidak
diikuti tanda baca apapun.
8. D. BAGIAN-BAGIAN SURAT
3. Nomor, Lampiran, dan Hal atau Perihal
Kata nomor, lampiran, dan perihal ditulis
dengan diawali dengan huruf kapital dengan
diikuti tanda titik dua yang ditulis secara estetik
ke bawah sesuai dengan panjang pendeknya
ketiga kata itu.
Kata nomor diikuti nomor berdasarkan
nomor urut surat dengan kode yang berlaku
pada instansi pengirim surat. Nomor suratdan
kode dibatasi garis miring, ditulis rapat tanpa
spasi dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda
hubung.
9. Kata lampiran ditulis di bawah nomor jika
ada yang dilampirkan pada surat.
Kata lampiran diikuti tanda titik dua
disertai jumlah barang yang dilampirkan.
Jumlah barang ditulis dengan huruf, tidak
dengan angka dan tidak diakhiri tanda baca.
Pada awal kata yang menyatakan jumlah
ditulis dengan huruf kapital.
10. Kata hal diikuti tanda titik dua disertai
pokok surat yang diawali dengan huruf
kapital tanpa diberi garis bawah dan tidak di
akhiri tanda baca. Pokok surat hendaknya
dapat menggambarkan pesan yang ada
dalam isi surat.
11. 4. Alamat surat
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua
macam bentuk.
a. Alamat surat dituliskan di sebelah kanan
atas di bawah tanggal surat.
b. Alamat surat dituliskan di sebelah kiri atas
di bawah bagian hal atu sebelum salam
pembuka.
12. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
alamat surat:
a. penulisan nama penerima harus cermat dan
lengkap
b.nama diawali huruf kapital pada setiap unsurnya,
tidak menggunakan huruf kapital seluruhnya.
c. untuk menyatakan yang terhormat cukup
dituliskanYth.Tidak perlu kata kepada sebelumYth.
Karena kata kapada berfungsi sebagai kata
penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan
arah. Alamat pengirim tidak di dahului kata dari
yang berfungsi sebagai penghubung antar bagian
kalimat yang menyatakan asal.
13. d. Kata serapan ibu, bapak, saudara digunakan
pada alamat surat sebelum nama penerima
surat. Kata ibu dan bapak tidak disingkat,
sedangkan kata saudara dapat disingkat sdr.
e. Kata serapan ibu, bapak, dan sdr tidak
digunakan jika nama orang yang dituju
bergelar akademik sebelum namanya, seperti
Dr., dr., Ir., Drs., atau memiliki pangkat
seperti kapten, kolonel, atau yang lain.
14. f. Jika yang dituju nama jabatan seseorang (misal:
kepala desa, camat, atau kepala), kata sapaan
tidak digunakan.
g. Setiap unsur alamat ditulis lengkap dengan awal
huruf kapital. Nama kota atau wilayah, tidak
ditulis dengan huruf kapital semua, tetapi
dengan huruf awal huruf kapital dan tidak
digarisbawahi serta tidak diakhiri tanda baca.
h. Alamat yang dituju hendaknya nama orang yang
disertai nama jabatannya, atau nama jabatannya
saja dan bukan nama instansinya.
15. 5. Penulisan Salam
a. Salam pembuka
salam pembuka yang sangat lazim digunakan
adalah ungkapan dengan hormat dengan
ketentuan sebagai berikut. Ungkapan dengan
hormat ditulis dengan huruf awal kapital dan
yang lain huruf kecil, kemudian diakhiri tanda
koma
16. b. Salam penutup
Salam penutup yang lazim digunakan adalah
ungkapan hormat kami, hormat saya, salam
takzim, dan wassalam dengan ketentuan
sebagai berikut.
huruf pertama kata hormat, salam, dan
wassalam ditulis dengan huruf kapital. Pada
akhir salam penutup dibubuhkan tanda
koma, bukan tanda titik atau tandabaca yang
lain,.
17. 6. Isi surat
a. Bagian pembuka
bagian pembuka mengantarkan isi surat yang akan
disampaikan, berisi pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, atau jawaban.
b. Bagian isi surat
bagian isi surat mengemukakan hal yang perlu
disampaikan kepada penerima surat. Namun, isi surat harus
singkat, lugas, dan jelas.
c. Bagian penutup
bagian penutup merupakan simpulan dan kunci isi surat.
Bagian ini dapat mengandung harapan penulis surat atau
dapat berisi ucapan terima kasih.
18. 7. Nama Pengirim
nama pengirim ditulis di bawah salam
penutup di bawah tanda tangan. Hal jyang
perlu diperhatikan dalam penulisan nama:
a. Nama jabatan penanda tangan ditulis di
bagian kanan bawah, diakhiri tanvda baca
koma(,) dengan huruf kapital pada setiap
awal kata, kecuali kata penghubung.
19. b. Nama pejabat penanda tangan ditulisd di
bawah dan sejajar dengan nama jabatan
penanda tangan.
c.Tanda tangan dibubuhkan di antara nama
jabatan dan nama pejabat.
d. Penulisan nama tidak perlu menggunakan
huruf kapital seluruhnya, tetapi menggunakan
huruf awal huruf kapital pada setiap unsur nama
tanpa tanda kurung serta tanda garis bawah, dan
tidak diakhiri tanda titik.
20. e. NIP atau NIK ditulis di bawah dan sejajar
dengan nama pejabat penanda tangan tidak
diikuti tanda titik.
f. Cap dinas atau cap jabatan dibubuhkan
dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda
tangan pejabat penanda tangan surat.
21. 8.Tembusan
Bagian ini hanya dicantumkan jika surat itu
mermerlukan tembusan untuk beberapa instansi
atau pihak lain yang ada hubungannya dengan
surat yang bersangkutan, dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Kata tembusan diikuti tanda titik dua, tanpa
garis bawah, sejajar dengan singkatanYth. Dan
sebaris dengan nama pejabat penanda tangan
surat.
22. b. Pihak yang diberi tembusan ditulis di bawah
kata tembusan, apabila yang diberi tembusan
lebih dari satu diberi nomor urut dengan angka
arab. Jika pihak yang diberi tembusan hanya
satu, tidak diberi nomor.
c. Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama
jabatan atau nama orang, bukan nama kantor
atau instansi.
d. Dalam tembusan tidak perlu digunakan
ungkapan KepadaYth. atauYth.
23. e. Di belakang nama diberi tembusan tidak
perlu diberi ungkapan untuk perhatian, untuk
menjadi perhatian, sebagai laporan, sebagai
undangan, atau ungkapan lain.
f. Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan
tulisan Arsip atau pertinggal karena setiap
surat dinas itu harus memiliki arsip.
24. 9. Inisial
Inisial (sandi) ditempatkan pada bagian
paling bawah sebelah kiri di bawah tembusan
(kalau ada). Inisial merupakan tanda
pengenal yang berupa singkatan nama
pengonsep dan pengetik/penulis surat. Inisial
berguna untuk keperluan selingkung
pengirim surat untuk mengetahui siapa
pengonsep dan pengetik surat.