SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
AnalisisRelevansiGoing Concern SebagaiKonsepDasarAkuntansiSyariah UsepZainulArif 40601010
Latarbelakang  Islam itulebih integral darisekedaragama (Qardhawi, 2001) Islam merupakansebuahkonsepintegratifdankomprehensif (sempurna) yang tidakdapatdipisahkandalammengisihidupdankehidupanmanusia, baikdalamhubungankepadaTuhan-nyamaupunhubungansesamamanusiadanalamsemesta(Al Banna, 1997). Syariahmerupakanpedoman yang digunakanolehumat Islam untukberperilakudalamsegalaaspekkehidupan (Triyuwono, 1996: 10).Bagiumat Islam, kegiatanbisnistidakakanpernahterlepasdariikatansyariah.
Smith (1997; Narsa, 2007) menyatakanbahwaakuntansimenyediakanjasa yang pentingdidalamlingkunganbisnisuntukmembantupengambilankeputusanalokasisumberdaya yang terbatas. Hal inibahwakonsepteoriakuntansi yang sekarang (akuntansikonvensional) masihdapatdipakaisebagaidasardalammerumuskankonsepakuntansi yang sesuaidengannilai-nilaisyariah Islam (SofyanSyafri, 2001). Anggapantentangakuntansisebagaiilmupengetahuandanpraktik yang bebasdarinilai(value free)padaakhirtahun 1970-an sudahmulaidigoyangkeberadaannya (Triyuwono, 1996: 12).
In other side Penelitian yang dilakukanolehAdnan (1996) yang berjudulAn Invetigation of Accounting Concepts an Practice in Islamic Banks, The Case of Bank Islam Malaysia Berhaddan Bank Muamalat Indonesia yang dalamkesimpulannyasalahsatudiantaranyabahwasebenarnyatidaksemuakonsepdasarakuntansidapatditerimasecarasyari'ah. sehinggaperlunyadibangun model akuntansi yang memangsesuaidengansyari'ah, biladiharapkanterjadikonsistensiantaragerakekonomi Islam danistrumenpendukungnya.
Next  Going concern (kelangsunganhidup) adalahkelangsunganhidupsuatubadanusahadanmerupakanasumsidalampelaporankeuangansuatuentitassehinggajikasuatuentitasmengalamikondisi yang sebaliknya, entitastersebutmenjadimasalah (petronela, 2004; SantosadanWedari, 2007).  Going concerndisebutjugasebagaikontinuitas yang merupakanasumsiakuntansi yang memperkirakansuatubisnisakanberlanjutdalamjangkawaktu yang tidakterbatas (syahrul, 2000; SantosadanWedari, 2007). Asumsigoing concernberartisuatubadanusahadianggapakanmampumempertahankankegiatanusahanyadalamjangkapanjangdantidakdilikuidasidalamwaktujangkapendek
Kalaukerangkadasarakuntansikonvensionalsecaraeksplisitmemakaiduaasumsidasar, yaknidasarakrual(accrual basic)dankelangsunganusaha(going concern), makaasumsidasar yang dipakaidalamkerangkadasarversi AAO-IFI terdiridariempathal, yakni: The accounting unit concept, The going concern concept, The periodicity concept, The stability of purchasing power of the monetary unit. Komparasikeduakonsepdasardiatas, secarategasmenunjukkanbahwahanyaadasatukonsepdasar yang sama-samadiakuiolehkedua model akuntansiyaknikonsepgoing concern. Ironisnyaadalahbahwasebetulnyakonsepinisudahbanyakdiserangolehberbagaipakar, misalnya Husband (1954), Sterling (1967), Fremgen (1968), Boris (1991) dan Abdel Magid (1981).
Dalam Islam, aktivitasbisnisataumuamalahpadadasarnyaadalahbolehselamatidakadanashataudalil-dalil yang melarangnya.  Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa Syariah diturunkan untuk mewujudkan kemaslahatan dan menyempurnakannya, mengeliminasi dan mereduksi kerusakan, memberikan alternatif pilihan terbaik di antara beberapa pilihan, memberikan nilai maslahat yang maksimal di antara beberapa maslahat, dan menghilangkan nilai kerusakan yang lebih besar dengan menanggung kerusakan yang lebih kecil. Salahsatusyaratsahakadadalahmasalahpemberianbataswaktuakad. Artinyaharusadamasakontrak yang jelas yang sudahditetapdiawalakad. Hal inimenunjukkanbahwaketikapendirianusahaharusjelasakadnyadanberapa lama masakontraknya. Hal inibertentangandengankonsepGoing Concern yang menyatakanbahwaperusahaandidirikanuntukmasa yang tidakterbatasatauuntukselamanya. Tidakadaharapanperusahaanakandilikuidasidalamjangkapendek.
The reason why? BagimanakahkonsepIstimrariyah (kontinuitas entity) dalamperspektifakuntasisyariah Bagaimanakahrelevansigoingconcernsebagaikonsepdasarakuntansisyariah
Islam TeoriakuntansiPositif Teori Akuntansi  Normatif Muamalah TeoriAkuntansi Maqasid Syari’ah Konsep Akad dan Perseroan dalam Muamalah Postula Akuntansi Konsep Teoritis akuntansi Going Concern KonsepIstimrariyahdalam Islam Relevansi Going Concern sbg konsep dasar akuntansi syariah Flows Idea
Research Metodology TahapDeskriptif Ontologimenyangkuttentanghakikatapa yang dikajiatauscience of being qua being (Ervin Laszlo, 1971; Muhammad, 2003).  Epistimologiadalahberkaitandenganbagaimanacarailmupengetahuanmelakukanpengkajiandanmenyusuntubuhpengetahuannyaataustudifilsafat yang membahasruanglingkupdanbatas-bataspengetahuan. Metodologidigunakanuntukmengujimetode-metode yang digunakanatau yang akandigunakanuntukmenghasilkanpengetahuan yang valid (Gaffikin, 1988; Muhammad, 2003).  Sementaraaksiologiadalahtiangpenyanggafilsafatilmu yang berkaitandengankegunaanilmu yang telahtersusunitudipergunakanatautheory of value ( Runes, 1972: 32; Muhammad, 2003).  Berdasarkantigasisitersebutselanjutnyadapatdilakukananalisisterhadapesensiilmupengetahuan. Walaupunharusdisadaribahwasebagaibahanuntukmengkajiakuntansisyariahmakajalan yang terbaik yang ditempuhadalahmempelajariakuntansibarat yang sudahdemikianmapandanberkembang, bahkantelahdianutbaikolehmasyarakatbaratmaupunmasyarakatmuslim (Harahap, 1997)
Dari sinilahakandapatditemukanhakikatilmu yang sebenarnya, baikdarisisipengertian, caramemperolehdankegunaanbagimasyarakatislampadakhususnyadanmasyarakatduniapadaumumnya. Hadjisarosamenyatakan “sesuatu (ekonomi/akuntansi) menurutpengertian yang umumakanmemperolehpredikatsyariahsetelahdikenalisecarabenardanutuh, dengancatatan, benardanutuhmenurut hokum-hukumketetapan-Nya (sunnatullah) (Poernomosidi, 1997).
TahapEvaluatif Metode yang digunakanpadatahapevaluatifadalahmetodeanalitikkritis-rasional. Metodeiniditerapkanmengingatpadatahapinidilakukanupayamembandingkankonsepakuntansibaratdenganakuntansisyariah.  sehingga Cooper and Hopper berargumen, bahwa: “… it is a concern with accessing the significance of accounting as a set of everyday practices and as a series of theorical discourses central to studies in accounting” (Cooper & Hopper, 1987; Muhammad, 2003) Melaluipendekatancritical theorykitaakanmelihatsuatuteoriitubukansajaterletakpadaupayamenempatkanideologisebagai ‘bentukpemikiran’ akantetapijugaakanmencobamengkajitentangbagaimanakondisisosial, sepertisistemakuntansi yang dikembangkanolehkaumkapitalis, terpenuhinyakepuasankebutuhanhidup, dankebebasandiridarikondisisosialmasyarakat yang rentan (Alvesson, 1987; Muhammad, 2003)
Berdasarkanuraiandiatasmakamelaluipendekatancritical theoryiniakanmampumenemukankerangkanrasionalhakikatdanpenerapanteoriakuntansi yang lebihsesuaidenganbudayalokal Islam, yang saratdengannilai. Dengankata lain, pendekatan yang diterapkandalampenelitianiniharusdimapankansebagai: “a process which can be used for analyzing and changing the nature of any accounting system, and its social context of any particular organization” (Laughlin, 1987; Muhammad, 2003).
MetodePengumpulanData Sesuaidenganpendekatan yang digunakandalampenelitianini, maka yang digunakanadalahberupapernyataan-pernyataanahli yang relevan. Dengandemikianteknikpengambilan sample data adalahdengan purposive sampling/data, yang selanjutnyadidukungdenganteknikanalisisisi (content analysis). Teknikinimenurutbogdandanbiklen (1982) yang dikutipsyafi’iedimaksudkanuntukpengambilansampel internal (internal sampling)yaitukeputusan yang diambil, begitupenelitimemilikisuatupikiranumumtentangjumlahdokumensertamacamnya yang akandikaji, dengansiapaakanberbicara, dankapanakanmelakukanobservasi. Penggalian data-data primer mula-muladilakukandenganmengumpulkanayat-ayat yang berkaitandenganistilahperhitungan (hisab), akad yang dalampenggaliannyamenggunakanteknikdokumentasimurni. Sedangkanuntukmengumpulkan data skunderdilakukandenganmencaripokok-pokokpikiran yang ditulisolehparailmuwan yang telahditulisdalambuku-bukuterutama yang berkaitandengantemasentral yang telahdiajukan, dalamrangkamenemukanesensitentangkonsepakuntansi.
Technical and analysis model SehubungandenganpermasalahanakuntansimakaGaffikinmenyarankanempattahapan yang harusdilaluiolehpenelitidalammenerapkanmetodologianalisis. Keempattahapantersebutadalah: logical, envioronmental, ideological dan linguistic (Gaffikin, 1989; Muhammad, 2003). Masing-masingtahapantersebutsalingberkaitaneratsatudengan yang lain. Olehkarenaitu, keberhasilankonstruksiteoriiniakanmenemukankecocokankriteriapadasemuabidang.
DalamKamusBesarBahasa Indonesia artirelevansiadalahhubunganataukaitan. Kata serapan dari kata asing yaitu relevant. Makna hubungan ini artinya adanya kesesuaian antara satu hal dengan hal yang lain. Dan dapatdisimpulkanbahwa a) akuntansimenyediakanjasa yang pentingdidalamlingkunganbisnisuntukmembantupengambilankeputusanalokasisumberdaya yang terbatas; b) informasi yang disediakanakuntansibersifatkuantitatif yang dapatdigunakandenganevaluasikualitatifdalampengambilankeputusanekonomi; c) meskipunakuntansimelaporkanapa yang telahterjaditetapibergunauntukpengambilankeputusandimasamendatang (Smith, Skousen, danStice, 1997; Narsa, 2007).
TujuanKhusus Tujuankhususlaporankeuanganadalahuntukmenyajikanlaporanposisikeuangan, hasilusaha, danperubahanposisikeuanganlainnyasecarawajardansesuaidengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principle). TujuanUmum TujuanKualitatif Relevan Dapatdimengerti Dapatdicekkebenarannya Netral Tepatwaktu Dapatdiperbandingkan Lengkap
Kerangkakerjakonseptual kerangkakerjakonseptualserupadengankonstitusiyaitusuatukoheren yang terdiridaritujuandankonsep fundamental yang salingberhubungan, yang menjadilandasanbagipenetapanstandar yang konsistendaripenentuansifat, fungsi, sertabatas-batasdariakuntansikeuangandanlaporankeuangan.
The benefit is: Agar bermanfaatmakapenetapanstandarharusberlandaskandanberhubungandenganserangkaiankonsepsertatujuan fundamental.  Masalah-masalahpraktis yang baruakandapatdipecahkansecaracepatjikamengacupadakerangkateoridasar yang telahada.
Accounting theory LebihlanjutdikatanolehHendriksendan Van Breda (1992) seperti yang dikutipTriyuwono (2005) bahwatujuanutamadariteoriakuntansiadalahmemberikansatu set prinsip yang diturunkansecaralogisuntukdijadikansebagaireferensidalammenilaidanmengembangkanpraktikakuntansi.
Positive accounting theory Teoriekonomipositif, menurut Friedman (1953; Suwardjono, 2005), padahakekatnyaterbebasdariikatanpelbagaiaspeketika—sebagaimanadikemukakan Keynes. Dialebihmengacukeistilah “apaadanya” (what it is) daripadakeistilah “seharusnyademikian” (it should be). Dengandemikian, fungsinyaharusdinilaiberdasarkanketepatan (precision), bidangkajian (scope), dankesesuaianperamalanberdasarkanpadapengalaman. Ringkasnya, ekonomipositifadalah, ataudapatdikategorikansebagaiilmupengetahuan yang objektif (objective science), sepertihalnyailmufisika. Teoriakuntansipositifmerupakanvariandariteoriekonomipositif. Teoriiniberkembangseiringdengankebutuhanuntukmenjelaskandanmemprediksirealitaspraktik-praktikakuntansi yang adadimasyarakat—what it is (Watts dan Zimmerman, 1986; Suwardjono, 2005).
Normative accounting theory TeoriAkuntansiNormatifadalahPenjelasanataupenalaranuntukmenjustifikasikelayakansuatuperlakuanakuntansi paling sesuaidengantujuan yang telahditetapkan. Lebihmenjelaskanpraktik-praktikakuntansi yang seharusnyaberlaku “it should be”. Nilaisebagaisasaran. Akuntansinormatifadalahpraktikakuntansi yang dilaksanakansesuaidenganaturan yang telahditetapkan. AturantersebutdikenaldengannamaPraktikAkuntansiBerterimaUmum (PABU) atauGAAP. Salahsatubagiankecildari PABU adalah SAK ataustandarakuntansiKeuangan.
KosepDasar(Basic Assumptions) AsumsiEntitasAkuntansi(Economic Entity Assumption) Asumsi entitas ekonomi mengandung arti bahwa aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit pertanggungjawaban tertentu, dengan kata lain aktivitas entitas bisnis dapat dipisahkan dan dibedakan dengan aktivitas pemiliknya dan dengan setiap unit bisnis lainnya.
AsumsiKelangsunganHidup (Going Concern Assumption) Asumsigoing concernberartisuatubadanusahadianggapakanmampumempertahankankegiatanusahanyadalamjangkapanjangdantidakdilikuidasidalamwaktujangkapendek. Melaluikonsepini, suatuentitasdiasumsikanakanmelanjutkanoperasinyacukup lama untukmewujudkanproyek-proyeknya, komitmen, dankegiatan yang sedangberlangsung (Belkaoui, 1992).  Harahap (2001) menyatakanbahwa going concern disebutjuga continuity. Artinyaperusahaandianggapakanterusmelaksanakanoperasinyasepanjangprosespernyelesaianproyek, perjanjian, dankegiatan yang sedangberlangsung. Perusahaan dianggaptidakakanberhenti, ditutupataudilikuidasidimasa yang akandatang.
Asumsi Unit PengukuranatauMoneter (Monetary Unit Assumption) Asumsi ini mengandung pengertian bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Sebagai catatan unit moneter adalah unit yang relevan, sederhana, tersedia secara universal, dapat dipahami, dan berguna. Selain itu, aplikasi asumsi ini tergantung pada asumsi-asumsi yang lebih dasar bahwa data kuantitatif akan berguna dalam mengkomunikasikan informasi ekonomi dan membuat keputusan ekonomi yang rasional.
AsumsiPeriodeWaktu (Periodicity Assumption) Latar belakang atau alasan adanya asumsi ini yaitu pemakai perlu diberitahu tentang kinerja dan status ekonomi perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat  mengevaluasi dan membandingkan dengan perusahaan lain.
Konsep Teoritis Akuntansi Proprietary Theory Fokusawalkepentinganpelaporankeuanganentitasperusahaanadalah proprietor  (pemilik). Proprietor, sepertidijelaskanRosenfield (2005; Mulawarman, 2006) adalahseorangataubanyakorang yang berkepentinganterhadapkeberhasilanataukegagalanusahadanbagaimanausahadilakukan yang dapatmemberikantranfersumberdayakepadamerekasecarasukarela.  Asset – Liabilities = Proprietor’s Equity ( Aset – Kewajiban = EkuitasPemilik )
Entity Theory MenurutEntity Theory, entitasdianggapsebagaisesuatu yang terpisahdanberbedadaripihak yang menanamkan modal dalamperusahaandan unit usahaitulah yang menjadipusatperhatian yang harusdilayani, bukannyapemilik. Entitasdikonsepsikanmemilikieksistensi yang terpisah (Lorig 1964; Kam 1990; Belkaoui 2000; Suwardjono 2006; Mulawarman, 2009).
Asset = Equities Asset = Liabilities + Stockholder’s Equity Berbedadenganteoriproprietary, teorientitasperusahaantidakberhubungandengannilaisekarangolehkarenapenekanannyaadalahakuntabilitascostkepadapemilikataupemegangsahamlainnya. Dengandemikiandasarpengukuran yang relevanadalah historical cost.
Enterprise Theory Suojanen (1954; Mulawarman, 2006) memformulasikanperusahandalamkerangkaThe Enterprise Theory, sebagaiperusahaan yang merupakanbagiandarikomunitassosial, institusidimanakeputusan yang dibuatlebihdipengaruhiolehberbagaikelompok yang sebenarnyalebihdarihanyashareholders.
Teori Dana Menurut teori dana, dasar akuntansi bukanlah pemilik ataupun kesatuan tetapi sekelompok aktiva dan kewajiban serta kendalanya yang disebut dana yang mengatur penggunaan aktiva. Jadi teori dana memandang unit bisnis terdiri dari sumber daya ekonomik dan kewajiban serta batasan-batasan yang bertalian dengan penggunaan sumber daya ini.
TeoriAkad Dan Perseroan DalamFikihMuamalah
Dalam Islam, aktivitasbisnisataumuamalahpadadasarnyaadalahbolehselamatidakadanashataudalil-dalil yang melarangnya.  اَلأَصْلُ فِيْ الْمُعَامَلاَتِ اَلْحِلُّ “Hukumasalmuamalahadalahhalalataumubah”
Kaidah lain darikaidahdasarmuamalah (Syamhudi, 2007) adalahpertama; Muamalatdilakukanatasdasarsukarela, tanpamengandungunsur-unsurpaksaan. Kedua; Muamalatdilakukanatasdasarpertimbanganmendatangkanmanfaatdanmenghindarimadharatdalamhidupbermasyarakat. Ketiga; Muamalatdilakukandenganmemeliharaunsurkeadilan, menghindariunsurpenganiayaan, unsur-unsurmengambilkesempatandalamkesempitan.
Secaraumum, maslahahdiartikansebagaikebaikan (kesejahteraan) duniadanakhirat. Para ahliushulfiqhmendefinisikannyasebagaisegalasesuatu yang mengandungmanfaat, kegunaan, kebaikandanmenghindarkanmudharat, kerusakandanmafsadah. (jalb al-nafa’iywadafa’i al-dharar). Maqasid al-syari’ahdikembangkanuntukmencapaitujuanakhirdaridilaksanakannyasyari’ahyaitukemaslahatanumatmanusia, bagi Imam as-Syatibikemaslahatanyang hendakdiwujudkanituterbagikepadatigatingkatan, yaitukebutuhandaruriyyah, kebutuhanhajiyyahdankebutuhantahsiniyyah (Anwar, 2003).  kebutuhandaruriyyahadalahtingkatankebutuhan yang harusadaataudapatdisebutsebagaikebutuhan primer.  maqasid al-hajiyyah, ialahkebutuhansekunder, dimanadalamtingkataninibilakebutuhantersebuttidakdapatdiwujudkantidaksampaimengancamkeselamatannya, namunakanmengalamihambatandankesulitan.  kebutuhantakhsiniyyah, ialahtingkatankebutuhan yang apabilatidakdipenuhitidakakanmengancameksistensisalahsatudari lima halpokoktadidantidakmenimbulkankesulitan.
Akad Al-‘aqdu (akad) adalah ar-rabthu wa al –ihkam wa at-taqwiyah (mengikat, menetapkan, menguatkan) (as-Sabatin, 2009).  Akad menurut istilah syariah adalah keterpautan ijab dan qabul menurut konteks yang dibenarkan syariah, yang memunculkan implikasi pada objeknya.
Rukundansyaratakad Rukun (1) Dua pihak yang berakad (al-‘aqidan); (2) Objek akad (mahal al-‘aqd); (3) Redaksi akad (shighath al-a’qd). Syarat Kelayakanduapihak yang berakad. Kapasitasobjekakadterhadaphukumakad. Akadbukantermasuk yang dilarangolehnashsyariah Akadharusmemenuhisyarat-syaratin’iqadspesifikasinya.
Perseroan Dalam Islam Perseroan DalamIslam syirkahberartimencampurkanduabagianataulebihsedemikianrupasehinggatidakdapatlagidibedakansatubagiandenganbagianlainnya (An-Nabhani, 1990: 146).  Adapunmenurutmaknasyariat, syirkahadalahsuatuakadantaraduapihakataulebih, yang bersepakatuntukmelakukansuatuusahadengantujuanmemperolehkeuntungan (An-Nabhani, 1990: 146).
Nabi Saw bersabda, sebagaimanadituturkan Abu Hurairahra: Allah ‘AzzawaJallatelahberfirman: Akuadalahpihakketigadariduapihak yang ber-syirkahselamasalahsatunyatidakmengkhianati yang lainnya. Kalausalahsatunyaberkhianat, Akukeluardarikeduanya. [HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-Daruquthni]. Rukunsyirkah yang pokokada 3 (tiga) yaitu: (1) akad (ijab-kabul), disebutjugashighat; (2) duapihak yang berakad (‘âqidâni), syaratnyaharusmemilikikecakapan (ahliyah) melakukantasharruf (pengelolaanharta); (2) obyekakad (mahal), disebutjugama’qûd ‘alayhi, yang mencakuppekerjaan (amal) dan/atau modal (mâl) (Al-Jaziri, 1996: 69; Al-Khayyath, 1982: 76; 1989: 13; Shiddiq, 2007).
Macam-macamsyirkah SyirkahInân syirkahantaraduapihakataulebih yang masing-masingmemberikonstribusikerja (‘amal) dan modal (mâl).  ). Contohsyirkahinân: A dan B insinyurtekniksipil. A dan B sepakatmenjalankanbisnispropertidenganmembangundanmenjualbelikanrumah. Masing-masingmemberikankonstribusi modal sebesarRp 500 jutadankeduanyasama-samabekerjadalamsyirkahtersebut.
Syirkah ‘Abdan syirkahantaraduapihakataulebih yang masing-masinghanyamemberikankonstribusikerja (‘amal), tanpakonstribusi modal (mâl) Contohnya: A dan B. keduanyaadalahnelayan, bersepakatmelautbersamauntukmencariikan. Merekasepakat pula, jikamemperolehikandandijual, hasilnyaakandibagidenganketentuan: A mendapatkansebesar 60% dan B sebesar 40%.
SyirkahMudhârabah syirkahantaraduapihakataulebihdenganketentuan, satupihakmemberikankonstribusikerja (‘amal), sedangkanpihak lain memberikankonstribusimodal (mâl) (An-Nabhani, 1990: 152).  SyirkahWujûh syirkahantaraduapihak (misal A dan B) yang sama-samamemberikankonstribusikerja (‘amal), denganpihakketiga (misalnya C) yang memberikankonstribusi modal (mâl). Dalamhalini, pihak A dan B adalahtokohmasyarakat. Syirkahsemacaminihakikatnyatermasukdalamsyirkahmudhârabahsehinggaberlakuketentuan-ketentuansyirkahmudhârabahpadanya (An-Nabhani, 1990: 154).
SyirkahMufâwadhah syirkahantaraduapihakataulebih yang menggabungkansemuajenissyirkahdiatas (syirkahinân, ‘abdan, mudhârabah, danwujûh) (An-Nabhani, 1990: 156; Al-Khayyath, 1982: 25).  Contoh: A adalahpemodal, berkonstribusi modal kepada B dan C, duainsinyurtekniksipil, yang sebelumnyasepakat, bahwamasing-masingberkonstribusikerja. Kemudian B dan C jugasepakatuntukberkonstribusi modal, untukmembelibarangsecarakreditatasdasarkepercayaanpedagangkepada B dan C. Dalamhalini, padaawalnya yang adaadalahsyirkah ‘abdan, yaituketika B dan C sepakatmasing-masingber-syirkahdenganmemberikankonstribusikerjasaja. Lalu, ketika A memberikan modal kepada B dan C, berartidiantaramerekabertigaterwujudsyirkahmudhârabah. Di sini A sebagaipemodal, sedangkan B dan C sebagaipengelola. Ketika B dan C sepakatbahwamasing-masingmemberikankonstribusi modal, disampingkonstribusikerja, berartiterwujudsyirkahinândiantara B dan C. Ketika B dan C membelibarangsecarakreditatasdasarkepercayaanpedagangkepadakeduanya, berartiterwujudsyirkahwujûhantara B dan C. Dengandemikian, bentuksyirkahsepertiinitelahmenggabungkansemuajenissyirkah yang ada, yang disebutsyirkahmufâwadhah.
Perseroan dalamSistemKapitalis Perseroan “Firma” Perseroan inimerupakantransaksiantaraduaorangataulebih yang sepakatmelakukanperdaganganbersamadengannamatertentu, kemudiansemuaanggotanyaterikatdenganhutang-hutangperseroandenganjaminanhartamilikmereka, tanpabatas.  Perseroan Saham perseroan yang terbentukdariparapesero yang tidakdikenaliolehkhalayak. Pendiriperseroansahamadalahtiaporang yang melakukantransksiperseroan yang pertama. Sebab, transaksi yang itulah yang menjadikanparapelakunyaterikatdenganaktivitastertentudalamrangkamereallisasikantujuanbersama, yaituperseroan. Sedangkanuntukmendaftarkandiridalamperseroantersebut, mengharuskanseseoranguntukmembelisatulembarsuratsahamataulebih, dariproyekperseroan, sebaikompensasidarinilainamaperseroantersebut.
Legal Entity Legal entityatausyakhhiyyahqanuniyyahadalahsuatuungkapanmengenaientitas yang terpisah, yang memungkinkannyauntukmenuntutataudituntutpihak lain secaralangsungdalamsifatnyasebagaisuatuperibadi. (Zaid, 2004). Dalamkajianhukumperusahaan (company law), perusahaandiposisikansebagaiseparate legal entity, yaitusebagaibadanhukum yang hartasertabeberapahallainnyaterpisahdenganparapemegangsaham, maupunparadireksinya. PrinsipinilahirsejakadanyaKasusSolomon v Solomonpadatahun 1897 (Karsayuda, 2008).
Hartaperusahaan (share) terpisahdariharta-hartapemegangsahamdandireksinya ; Jikaterjadibankrap (bangkrut), makahartaperusahaansaja yang digunakanuntukmembayarutang-utangmaupunkewajibanlainnyakepadaparapihak ; Dalammelaksanakanperjanjiandenganpihak lain digunakannamaperusahaantersebut, bukannamadireksimaupunparakomisaris. Dalamkonteksiniadabeberapahal yang dapatdilakukanolehsebuahperusahaan, yaitu : Dapatmembukarekeningdi Bank atasnamaperusahaan; Dapatmembeliberbagaimacam property, sepertitanah, mobildanlainnyaatasnamaperusahaan; Dapatberhutangkepadaberbagaipihaktermasukinstitusi-institusikeuanganatasnamaperusahaan. Dapatmelakukangugatan, maupundigugatdiPengadilan. Dan dalambeberapahaldapatdikenakansangsipidana. Perusahaan menjadisesuatu yang berterusandandapatdiwariskan. Iatidaktergantungdaripanjangnyaumurpendiri, atauhal-hal yang berkaitandenganpendirinya. Mendapatkanbeberapakeistimewaandalamperuntukkanperundang-undangan.
Analis Dan Pembahasan
AnalisisKonsepIstimrariyah (KontinuitasEntity) DalamPerspektifAkuntasiSyariah. Seperti yang sudahdijelaskansebelumnyabahwakonsepistimrariyah (kontinuitasentity) adalahkonsep yang memberikanpandanganbahwaperusahaanituakanterusmenjalankankegiatannyasampaiwaktu yang tidakdiketahui, danlikuidasinyamerupakanmasalahpengecualian, kecualijikaterdapatindikasi yang mengarahkepadakebalikannya (Zaid, 2004). Seperti yang dinyatakanoleh Abdel Magid (1981) danRoszaini (2001) bahwa “Mudharaba and musharaka contracts are for specific periods, however, these are assumed to continue until one or all of the parties involved decide to terminate such contracts.”Iniartinyabahwaasumsigoing concernseperti yang didefinisikanolehakuntansikonvensionaladalahtidakberlaku. Kontinuitasusahaharusberdasarkankesepakatankontrakantarakeduabelahpihak yang melakukankontraktersebut.
KonsepDasar aksioma atau pernyataan yang tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya karena secara umum telah diterima kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan ekonomi, politik, sosial, dan hukum dimana akuntansi beroperasi (Tuanakotta, 1984: 79; Arwani, 2009).
Diskursus
AnalisisKonsepIstimrariyah (KontinuitasEntity) DalamPerspektifAkuntasiSyariah. konsepistimrariyah (kontinuitasentity) adalahkonsep yang memberikanpandanganbahwaperusahaanituakanterusmenjalankankegiatannyasampaiwaktu yang tidakdiketahui, danlikuidasinyamerupakanmasalahpengecualian, kecualijikaterdapatindikasi yang mengarahkepadakebalikannya (Zaid, 2004).
Legal Entity
Islamic view
RelevansiGoing ConcernSebagaiKonsepDasarAkuntansiSyariah Imam Ghazali (1937) sebagaimana yang dikutip Djaenudin (2009) menyatakan bahwa tujuan syari’ah adalah memelihara kesejahteraan manusia yang mencakup perlindungan keimanan, perlindungan kehidupan, perlindungan akal, perlindungan keturunan, dan perlindungan harta benda, hal-hal yang mendukung untuk merealisasikan lima hal yang harus dilindungi ini adalah tergolong perbuatan yang maslahah bagi manusia dan dikehendaki.
Prinsip-prinsipekonomiislammenurutIbnKhaldun TauhidIllahiyyah kemakmuranduniaakhirat dimensi material dan moral rahmatli al-’alamin
Pandanganparaahli Sebagaimana yang sudahdijelaskandibagiantinjauanteori, Going concern (kelangsungan hidup) adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang sebaliknya, entitas tersebut menjadi masalah (petronela, 2004; Santosa dan Wedari, 2007).  Going concerndisebutjugasebagaikontinuitas yang merupakanasumsiakuntansi yang memperkirakansuatubisnisakanberlanjutdalamjangkawaktu yang tidakterbatas (syahrul, 2000; SantosadanWedari, 2007).  Asumsigoing concernberartisuatubadanusahadianggapakanmampumempertahankankegiatanusahanyadalamjangkapanjangdantidakdilikuidasidalamwaktujangkapendek. Melaluikonsepini, suatuentitasdiasumsikanakanmelanjutkanoperasinyacukup lama untukmewujudkanproyek-proyeknya, komitmen, dankegiatan yang sedangberlangsung (Belkaoui, 1992).
Diantara yang mendukung Syahatah (2001) menyatakanalasannyamengapagoing concernmasihsesuaidenganpandanganakuntansi Islam bahwa, halinididasarkanpadapengertianbahwakehidupaninijugaberkesinambungan. Manusiamemangakanfana, tapi Allah akanmewariskansemua yang adadialamini.  Zaid (2004) menyatakanbahwaumurperusahaantidaklahtergantungpadaumurpemiliknya, yakniparapemiliknyaitutentuakanberjalanmenujuketiadaan. Ketiadaanmerekaitutidaklahmenghentikankehidupandimukabumiini, bahkankehidupaniniakanterusberjalan, denganatautanpaadanyamereka.
Yang menolak Husband (1954; Adnan, 2005), yang mengkritikkonsepini, keduanyamemandangbahwauntukbisnisventurepadadasarnyaadalahentitas yang memilikipengalaman, konsepkelangsunganatauasumsikeabadiantampaknyatidakdiperlukan. Sterling (1968) menolakkonsepini, asumsigoing  concerndianggapnyamasih absurd. 	The high rate of business failure would make it difficult to build an evidential case for a projection of continuity. No business has ever continued ‘indefinitely’ into the future.  Fremgen (1968) jugamenganggapgoing concernbukansebagaiasumsiataupostulat. Iamenyatakan:  	…the going concern concept assumption has had no important 	influence on the formulation of accounting principles.
Abdel Magid (1981) menolakkonsepini, iaberpendapatbahwa"the Islamic model of mudaraba does not recognize the going concern assumption." BahkanRoszaini (2001) danAdnan (2005) jugamenyatakanasumsiataupostulatgoing concernsebenarnyasangatbertentangandengankonseptauhid. Hal inidikarenakanentitasbisnisdiasumsikanabadi. IniartinyaentitasbisnissamadenganTuhan. Padahal yang abadisejatinyahanya Allah saja.  Roszaini (2001) menyatakansecarategasbahwagoing concernatau kelangsungan usaha tergantung pada persetujuan kontrak antara kelompok yang terlibat dalam aktivitas bagi hasil.
Basic argument  Syahatah (2001) konseppenilaian yang berdasarkannilaitukar yang berlaku(current Value) T. Gambling dan R.A.A. Karim (1991), Muhammad (2004) jugamenyatakanbahwa basis penilaian yang sesuaidengankerangka Islam adalahpenilaianberbasiszakat.
AnalisisRelevansiGoingConcernAkuntansiSyariah

More Related Content

Viewers also liked

Editing images in the WordPress media manager
Editing images in the WordPress media managerEditing images in the WordPress media manager
Editing images in the WordPress media managerJeremy Dawes
 
Building your own CPAN with Pinto
Building your own CPAN with PintoBuilding your own CPAN with Pinto
Building your own CPAN with Pintoandrefsantos
 
Service learning (Mr Seah)(KTPH)
Service learning (Mr Seah)(KTPH)Service learning (Mr Seah)(KTPH)
Service learning (Mr Seah)(KTPH)Jasper Phang
 
Student leadership in conduct symposiumonline
Student leadership in conduct   symposiumonlineStudent leadership in conduct   symposiumonline
Student leadership in conduct symposiumonlineTEDx Adventure Catalyst
 
Where are you? Get found in Google by customers
Where are you? Get found in Google by customersWhere are you? Get found in Google by customers
Where are you? Get found in Google by customersJeremy Dawes
 
Dibujo tecnico i
Dibujo tecnico iDibujo tecnico i
Dibujo tecnico iDiego030809
 
iPhone ios7 imap settings
iPhone ios7 imap settingsiPhone ios7 imap settings
iPhone ios7 imap settingsJeremy Dawes
 

Viewers also liked (12)

Cant Stand It - Never Shout Never
Cant  Stand It - Never Shout NeverCant  Stand It - Never Shout Never
Cant Stand It - Never Shout Never
 
Editing images in the WordPress media manager
Editing images in the WordPress media managerEditing images in the WordPress media manager
Editing images in the WordPress media manager
 
Alf Lizzio 2015
Alf Lizzio 2015Alf Lizzio 2015
Alf Lizzio 2015
 
Building your own CPAN with Pinto
Building your own CPAN with PintoBuilding your own CPAN with Pinto
Building your own CPAN with Pinto
 
Service learning (Mr Seah)(KTPH)
Service learning (Mr Seah)(KTPH)Service learning (Mr Seah)(KTPH)
Service learning (Mr Seah)(KTPH)
 
Student leadership in conduct symposiumonline
Student leadership in conduct   symposiumonlineStudent leadership in conduct   symposiumonline
Student leadership in conduct symposiumonline
 
Where are you? Get found in Google by customers
Where are you? Get found in Google by customersWhere are you? Get found in Google by customers
Where are you? Get found in Google by customers
 
Dibujo tecnico i
Dibujo tecnico iDibujo tecnico i
Dibujo tecnico i
 
Mktng
MktngMktng
Mktng
 
iPhone ios7 imap settings
iPhone ios7 imap settingsiPhone ios7 imap settings
iPhone ios7 imap settings
 
Asset finance fact sheet email
Asset finance   fact sheet emailAsset finance   fact sheet email
Asset finance fact sheet email
 
La Excepción
La ExcepciónLa Excepción
La Excepción
 

Similar to AnalisisRelevansiGoingConcernAkuntansiSyariah

Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...bennyagussetiono
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
 
Be & gg, ivan setiawan, prof. dr. hapzi ali cma, etika bisnis di pt fin logis...
Be & gg, ivan setiawan, prof. dr. hapzi ali cma, etika bisnis di pt fin logis...Be & gg, ivan setiawan, prof. dr. hapzi ali cma, etika bisnis di pt fin logis...
Be & gg, ivan setiawan, prof. dr. hapzi ali cma, etika bisnis di pt fin logis...vanset98
 
TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...
TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...
TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...DwiputroAdiLaksono
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Manage...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Manage...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Manage...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Manage...mutiah indah
 
SIM, TIARA AYUNINGSIH, HAPZI ALI, MM, CMA, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MER...
SIM, TIARA AYUNINGSIH, HAPZI ALI, MM, CMA, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MER...SIM, TIARA AYUNINGSIH, HAPZI ALI, MM, CMA, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MER...
SIM, TIARA AYUNINGSIH, HAPZI ALI, MM, CMA, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MER...Tiara Ayuningsih
 
10, sm, siti rohmawati, strategic management business ethics, csr, risk man...
10, sm, siti rohmawati, strategic management   business ethics, csr, risk man...10, sm, siti rohmawati, strategic management   business ethics, csr, risk man...
10, sm, siti rohmawati, strategic management business ethics, csr, risk man...Siti Rohmawati
 
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...michaelyohanes5
 
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docxPendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docxFamiliantoro Maun
 
Social and Organizational Foundation of Ergonomics
Social and Organizational Foundation of ErgonomicsSocial and Organizational Foundation of Ergonomics
Social and Organizational Foundation of ErgonomicsHnAlfiany
 
presentasi metopen.pptx
presentasi metopen.pptxpresentasi metopen.pptx
presentasi metopen.pptxRanugiri89
 
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...Nadiatur Rakhma
 
Hukum ketanagakerjaan tugas(pp-1)[2]
Hukum ketanagakerjaan tugas(pp-1)[2]Hukum ketanagakerjaan tugas(pp-1)[2]
Hukum ketanagakerjaan tugas(pp-1)[2]Zams Zams
 
teori kontigensi Struktural.pptx
teori kontigensi Struktural.pptxteori kontigensi Struktural.pptx
teori kontigensi Struktural.pptxherzanetti
 
Etika bisnis-islam-konvensional
Etika bisnis-islam-konvensionalEtika bisnis-islam-konvensional
Etika bisnis-islam-konvensionalanharwahyu
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...Muhammad Frayogi
 

Similar to AnalisisRelevansiGoingConcernAkuntansiSyariah (20)

Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
 
Be & gg, ivan setiawan, prof. dr. hapzi ali cma, etika bisnis di pt fin logis...
Be & gg, ivan setiawan, prof. dr. hapzi ali cma, etika bisnis di pt fin logis...Be & gg, ivan setiawan, prof. dr. hapzi ali cma, etika bisnis di pt fin logis...
Be & gg, ivan setiawan, prof. dr. hapzi ali cma, etika bisnis di pt fin logis...
 
etika bisnis
etika bisnisetika bisnis
etika bisnis
 
TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...
TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...
TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Manage...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Manage...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Manage...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Implementasi COSO Enterprise Risk Manage...
 
SIM, TIARA AYUNINGSIH, HAPZI ALI, MM, CMA, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MER...
SIM, TIARA AYUNINGSIH, HAPZI ALI, MM, CMA, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MER...SIM, TIARA AYUNINGSIH, HAPZI ALI, MM, CMA, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MER...
SIM, TIARA AYUNINGSIH, HAPZI ALI, MM, CMA, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MER...
 
10, sm, siti rohmawati, strategic management business ethics, csr, risk man...
10, sm, siti rohmawati, strategic management   business ethics, csr, risk man...10, sm, siti rohmawati, strategic management   business ethics, csr, risk man...
10, sm, siti rohmawati, strategic management business ethics, csr, risk man...
 
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
 
F.A. SAPUTRI KDK2T2.pdf
F.A. SAPUTRI KDK2T2.pdfF.A. SAPUTRI KDK2T2.pdf
F.A. SAPUTRI KDK2T2.pdf
 
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docxPendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
 
Social and Organizational Foundation of Ergonomics
Social and Organizational Foundation of ErgonomicsSocial and Organizational Foundation of Ergonomics
Social and Organizational Foundation of Ergonomics
 
presentasi metopen.pptx
presentasi metopen.pptxpresentasi metopen.pptx
presentasi metopen.pptx
 
Tugas ide riset proposal
Tugas ide riset proposalTugas ide riset proposal
Tugas ide riset proposal
 
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
 
Hukum ketanagakerjaan tugas(pp-1)[2]
Hukum ketanagakerjaan tugas(pp-1)[2]Hukum ketanagakerjaan tugas(pp-1)[2]
Hukum ketanagakerjaan tugas(pp-1)[2]
 
teori kontigensi Struktural.pptx
teori kontigensi Struktural.pptxteori kontigensi Struktural.pptx
teori kontigensi Struktural.pptx
 
Knowledge management
Knowledge managementKnowledge management
Knowledge management
 
Etika bisnis-islam-konvensional
Etika bisnis-islam-konvensionalEtika bisnis-islam-konvensional
Etika bisnis-islam-konvensional
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 

Recently uploaded (19)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 

AnalisisRelevansiGoingConcernAkuntansiSyariah

  • 2. Latarbelakang Islam itulebih integral darisekedaragama (Qardhawi, 2001) Islam merupakansebuahkonsepintegratifdankomprehensif (sempurna) yang tidakdapatdipisahkandalammengisihidupdankehidupanmanusia, baikdalamhubungankepadaTuhan-nyamaupunhubungansesamamanusiadanalamsemesta(Al Banna, 1997). Syariahmerupakanpedoman yang digunakanolehumat Islam untukberperilakudalamsegalaaspekkehidupan (Triyuwono, 1996: 10).Bagiumat Islam, kegiatanbisnistidakakanpernahterlepasdariikatansyariah.
  • 3. Smith (1997; Narsa, 2007) menyatakanbahwaakuntansimenyediakanjasa yang pentingdidalamlingkunganbisnisuntukmembantupengambilankeputusanalokasisumberdaya yang terbatas. Hal inibahwakonsepteoriakuntansi yang sekarang (akuntansikonvensional) masihdapatdipakaisebagaidasardalammerumuskankonsepakuntansi yang sesuaidengannilai-nilaisyariah Islam (SofyanSyafri, 2001). Anggapantentangakuntansisebagaiilmupengetahuandanpraktik yang bebasdarinilai(value free)padaakhirtahun 1970-an sudahmulaidigoyangkeberadaannya (Triyuwono, 1996: 12).
  • 4. In other side Penelitian yang dilakukanolehAdnan (1996) yang berjudulAn Invetigation of Accounting Concepts an Practice in Islamic Banks, The Case of Bank Islam Malaysia Berhaddan Bank Muamalat Indonesia yang dalamkesimpulannyasalahsatudiantaranyabahwasebenarnyatidaksemuakonsepdasarakuntansidapatditerimasecarasyari'ah. sehinggaperlunyadibangun model akuntansi yang memangsesuaidengansyari'ah, biladiharapkanterjadikonsistensiantaragerakekonomi Islam danistrumenpendukungnya.
  • 5. Next Going concern (kelangsunganhidup) adalahkelangsunganhidupsuatubadanusahadanmerupakanasumsidalampelaporankeuangansuatuentitassehinggajikasuatuentitasmengalamikondisi yang sebaliknya, entitastersebutmenjadimasalah (petronela, 2004; SantosadanWedari, 2007). Going concerndisebutjugasebagaikontinuitas yang merupakanasumsiakuntansi yang memperkirakansuatubisnisakanberlanjutdalamjangkawaktu yang tidakterbatas (syahrul, 2000; SantosadanWedari, 2007). Asumsigoing concernberartisuatubadanusahadianggapakanmampumempertahankankegiatanusahanyadalamjangkapanjangdantidakdilikuidasidalamwaktujangkapendek
  • 6. Kalaukerangkadasarakuntansikonvensionalsecaraeksplisitmemakaiduaasumsidasar, yaknidasarakrual(accrual basic)dankelangsunganusaha(going concern), makaasumsidasar yang dipakaidalamkerangkadasarversi AAO-IFI terdiridariempathal, yakni: The accounting unit concept, The going concern concept, The periodicity concept, The stability of purchasing power of the monetary unit. Komparasikeduakonsepdasardiatas, secarategasmenunjukkanbahwahanyaadasatukonsepdasar yang sama-samadiakuiolehkedua model akuntansiyaknikonsepgoing concern. Ironisnyaadalahbahwasebetulnyakonsepinisudahbanyakdiserangolehberbagaipakar, misalnya Husband (1954), Sterling (1967), Fremgen (1968), Boris (1991) dan Abdel Magid (1981).
  • 7. Dalam Islam, aktivitasbisnisataumuamalahpadadasarnyaadalahbolehselamatidakadanashataudalil-dalil yang melarangnya. Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa Syariah diturunkan untuk mewujudkan kemaslahatan dan menyempurnakannya, mengeliminasi dan mereduksi kerusakan, memberikan alternatif pilihan terbaik di antara beberapa pilihan, memberikan nilai maslahat yang maksimal di antara beberapa maslahat, dan menghilangkan nilai kerusakan yang lebih besar dengan menanggung kerusakan yang lebih kecil. Salahsatusyaratsahakadadalahmasalahpemberianbataswaktuakad. Artinyaharusadamasakontrak yang jelas yang sudahditetapdiawalakad. Hal inimenunjukkanbahwaketikapendirianusahaharusjelasakadnyadanberapa lama masakontraknya. Hal inibertentangandengankonsepGoing Concern yang menyatakanbahwaperusahaandidirikanuntukmasa yang tidakterbatasatauuntukselamanya. Tidakadaharapanperusahaanakandilikuidasidalamjangkapendek.
  • 8. The reason why? BagimanakahkonsepIstimrariyah (kontinuitas entity) dalamperspektifakuntasisyariah Bagaimanakahrelevansigoingconcernsebagaikonsepdasarakuntansisyariah
  • 9. Islam TeoriakuntansiPositif Teori Akuntansi Normatif Muamalah TeoriAkuntansi Maqasid Syari’ah Konsep Akad dan Perseroan dalam Muamalah Postula Akuntansi Konsep Teoritis akuntansi Going Concern KonsepIstimrariyahdalam Islam Relevansi Going Concern sbg konsep dasar akuntansi syariah Flows Idea
  • 10. Research Metodology TahapDeskriptif Ontologimenyangkuttentanghakikatapa yang dikajiatauscience of being qua being (Ervin Laszlo, 1971; Muhammad, 2003). Epistimologiadalahberkaitandenganbagaimanacarailmupengetahuanmelakukanpengkajiandanmenyusuntubuhpengetahuannyaataustudifilsafat yang membahasruanglingkupdanbatas-bataspengetahuan. Metodologidigunakanuntukmengujimetode-metode yang digunakanatau yang akandigunakanuntukmenghasilkanpengetahuan yang valid (Gaffikin, 1988; Muhammad, 2003). Sementaraaksiologiadalahtiangpenyanggafilsafatilmu yang berkaitandengankegunaanilmu yang telahtersusunitudipergunakanatautheory of value ( Runes, 1972: 32; Muhammad, 2003). Berdasarkantigasisitersebutselanjutnyadapatdilakukananalisisterhadapesensiilmupengetahuan. Walaupunharusdisadaribahwasebagaibahanuntukmengkajiakuntansisyariahmakajalan yang terbaik yang ditempuhadalahmempelajariakuntansibarat yang sudahdemikianmapandanberkembang, bahkantelahdianutbaikolehmasyarakatbaratmaupunmasyarakatmuslim (Harahap, 1997)
  • 11. Dari sinilahakandapatditemukanhakikatilmu yang sebenarnya, baikdarisisipengertian, caramemperolehdankegunaanbagimasyarakatislampadakhususnyadanmasyarakatduniapadaumumnya. Hadjisarosamenyatakan “sesuatu (ekonomi/akuntansi) menurutpengertian yang umumakanmemperolehpredikatsyariahsetelahdikenalisecarabenardanutuh, dengancatatan, benardanutuhmenurut hokum-hukumketetapan-Nya (sunnatullah) (Poernomosidi, 1997).
  • 12. TahapEvaluatif Metode yang digunakanpadatahapevaluatifadalahmetodeanalitikkritis-rasional. Metodeiniditerapkanmengingatpadatahapinidilakukanupayamembandingkankonsepakuntansibaratdenganakuntansisyariah. sehingga Cooper and Hopper berargumen, bahwa: “… it is a concern with accessing the significance of accounting as a set of everyday practices and as a series of theorical discourses central to studies in accounting” (Cooper & Hopper, 1987; Muhammad, 2003) Melaluipendekatancritical theorykitaakanmelihatsuatuteoriitubukansajaterletakpadaupayamenempatkanideologisebagai ‘bentukpemikiran’ akantetapijugaakanmencobamengkajitentangbagaimanakondisisosial, sepertisistemakuntansi yang dikembangkanolehkaumkapitalis, terpenuhinyakepuasankebutuhanhidup, dankebebasandiridarikondisisosialmasyarakat yang rentan (Alvesson, 1987; Muhammad, 2003)
  • 13. Berdasarkanuraiandiatasmakamelaluipendekatancritical theoryiniakanmampumenemukankerangkanrasionalhakikatdanpenerapanteoriakuntansi yang lebihsesuaidenganbudayalokal Islam, yang saratdengannilai. Dengankata lain, pendekatan yang diterapkandalampenelitianiniharusdimapankansebagai: “a process which can be used for analyzing and changing the nature of any accounting system, and its social context of any particular organization” (Laughlin, 1987; Muhammad, 2003).
  • 14. MetodePengumpulanData Sesuaidenganpendekatan yang digunakandalampenelitianini, maka yang digunakanadalahberupapernyataan-pernyataanahli yang relevan. Dengandemikianteknikpengambilan sample data adalahdengan purposive sampling/data, yang selanjutnyadidukungdenganteknikanalisisisi (content analysis). Teknikinimenurutbogdandanbiklen (1982) yang dikutipsyafi’iedimaksudkanuntukpengambilansampel internal (internal sampling)yaitukeputusan yang diambil, begitupenelitimemilikisuatupikiranumumtentangjumlahdokumensertamacamnya yang akandikaji, dengansiapaakanberbicara, dankapanakanmelakukanobservasi. Penggalian data-data primer mula-muladilakukandenganmengumpulkanayat-ayat yang berkaitandenganistilahperhitungan (hisab), akad yang dalampenggaliannyamenggunakanteknikdokumentasimurni. Sedangkanuntukmengumpulkan data skunderdilakukandenganmencaripokok-pokokpikiran yang ditulisolehparailmuwan yang telahditulisdalambuku-bukuterutama yang berkaitandengantemasentral yang telahdiajukan, dalamrangkamenemukanesensitentangkonsepakuntansi.
  • 15. Technical and analysis model SehubungandenganpermasalahanakuntansimakaGaffikinmenyarankanempattahapan yang harusdilaluiolehpenelitidalammenerapkanmetodologianalisis. Keempattahapantersebutadalah: logical, envioronmental, ideological dan linguistic (Gaffikin, 1989; Muhammad, 2003). Masing-masingtahapantersebutsalingberkaitaneratsatudengan yang lain. Olehkarenaitu, keberhasilankonstruksiteoriiniakanmenemukankecocokankriteriapadasemuabidang.
  • 16. DalamKamusBesarBahasa Indonesia artirelevansiadalahhubunganataukaitan. Kata serapan dari kata asing yaitu relevant. Makna hubungan ini artinya adanya kesesuaian antara satu hal dengan hal yang lain. Dan dapatdisimpulkanbahwa a) akuntansimenyediakanjasa yang pentingdidalamlingkunganbisnisuntukmembantupengambilankeputusanalokasisumberdaya yang terbatas; b) informasi yang disediakanakuntansibersifatkuantitatif yang dapatdigunakandenganevaluasikualitatifdalampengambilankeputusanekonomi; c) meskipunakuntansimelaporkanapa yang telahterjaditetapibergunauntukpengambilankeputusandimasamendatang (Smith, Skousen, danStice, 1997; Narsa, 2007).
  • 17. TujuanKhusus Tujuankhususlaporankeuanganadalahuntukmenyajikanlaporanposisikeuangan, hasilusaha, danperubahanposisikeuanganlainnyasecarawajardansesuaidengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principle). TujuanUmum TujuanKualitatif Relevan Dapatdimengerti Dapatdicekkebenarannya Netral Tepatwaktu Dapatdiperbandingkan Lengkap
  • 18. Kerangkakerjakonseptual kerangkakerjakonseptualserupadengankonstitusiyaitusuatukoheren yang terdiridaritujuandankonsep fundamental yang salingberhubungan, yang menjadilandasanbagipenetapanstandar yang konsistendaripenentuansifat, fungsi, sertabatas-batasdariakuntansikeuangandanlaporankeuangan.
  • 19. The benefit is: Agar bermanfaatmakapenetapanstandarharusberlandaskandanberhubungandenganserangkaiankonsepsertatujuan fundamental. Masalah-masalahpraktis yang baruakandapatdipecahkansecaracepatjikamengacupadakerangkateoridasar yang telahada.
  • 20. Accounting theory LebihlanjutdikatanolehHendriksendan Van Breda (1992) seperti yang dikutipTriyuwono (2005) bahwatujuanutamadariteoriakuntansiadalahmemberikansatu set prinsip yang diturunkansecaralogisuntukdijadikansebagaireferensidalammenilaidanmengembangkanpraktikakuntansi.
  • 21. Positive accounting theory Teoriekonomipositif, menurut Friedman (1953; Suwardjono, 2005), padahakekatnyaterbebasdariikatanpelbagaiaspeketika—sebagaimanadikemukakan Keynes. Dialebihmengacukeistilah “apaadanya” (what it is) daripadakeistilah “seharusnyademikian” (it should be). Dengandemikian, fungsinyaharusdinilaiberdasarkanketepatan (precision), bidangkajian (scope), dankesesuaianperamalanberdasarkanpadapengalaman. Ringkasnya, ekonomipositifadalah, ataudapatdikategorikansebagaiilmupengetahuan yang objektif (objective science), sepertihalnyailmufisika. Teoriakuntansipositifmerupakanvariandariteoriekonomipositif. Teoriiniberkembangseiringdengankebutuhanuntukmenjelaskandanmemprediksirealitaspraktik-praktikakuntansi yang adadimasyarakat—what it is (Watts dan Zimmerman, 1986; Suwardjono, 2005).
  • 22. Normative accounting theory TeoriAkuntansiNormatifadalahPenjelasanataupenalaranuntukmenjustifikasikelayakansuatuperlakuanakuntansi paling sesuaidengantujuan yang telahditetapkan. Lebihmenjelaskanpraktik-praktikakuntansi yang seharusnyaberlaku “it should be”. Nilaisebagaisasaran. Akuntansinormatifadalahpraktikakuntansi yang dilaksanakansesuaidenganaturan yang telahditetapkan. AturantersebutdikenaldengannamaPraktikAkuntansiBerterimaUmum (PABU) atauGAAP. Salahsatubagiankecildari PABU adalah SAK ataustandarakuntansiKeuangan.
  • 23. KosepDasar(Basic Assumptions) AsumsiEntitasAkuntansi(Economic Entity Assumption) Asumsi entitas ekonomi mengandung arti bahwa aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit pertanggungjawaban tertentu, dengan kata lain aktivitas entitas bisnis dapat dipisahkan dan dibedakan dengan aktivitas pemiliknya dan dengan setiap unit bisnis lainnya.
  • 24. AsumsiKelangsunganHidup (Going Concern Assumption) Asumsigoing concernberartisuatubadanusahadianggapakanmampumempertahankankegiatanusahanyadalamjangkapanjangdantidakdilikuidasidalamwaktujangkapendek. Melaluikonsepini, suatuentitasdiasumsikanakanmelanjutkanoperasinyacukup lama untukmewujudkanproyek-proyeknya, komitmen, dankegiatan yang sedangberlangsung (Belkaoui, 1992). Harahap (2001) menyatakanbahwa going concern disebutjuga continuity. Artinyaperusahaandianggapakanterusmelaksanakanoperasinyasepanjangprosespernyelesaianproyek, perjanjian, dankegiatan yang sedangberlangsung. Perusahaan dianggaptidakakanberhenti, ditutupataudilikuidasidimasa yang akandatang.
  • 25.
  • 26. Asumsi Unit PengukuranatauMoneter (Monetary Unit Assumption) Asumsi ini mengandung pengertian bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Sebagai catatan unit moneter adalah unit yang relevan, sederhana, tersedia secara universal, dapat dipahami, dan berguna. Selain itu, aplikasi asumsi ini tergantung pada asumsi-asumsi yang lebih dasar bahwa data kuantitatif akan berguna dalam mengkomunikasikan informasi ekonomi dan membuat keputusan ekonomi yang rasional.
  • 27. AsumsiPeriodeWaktu (Periodicity Assumption) Latar belakang atau alasan adanya asumsi ini yaitu pemakai perlu diberitahu tentang kinerja dan status ekonomi perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat mengevaluasi dan membandingkan dengan perusahaan lain.
  • 28. Konsep Teoritis Akuntansi Proprietary Theory Fokusawalkepentinganpelaporankeuanganentitasperusahaanadalah proprietor (pemilik). Proprietor, sepertidijelaskanRosenfield (2005; Mulawarman, 2006) adalahseorangataubanyakorang yang berkepentinganterhadapkeberhasilanataukegagalanusahadanbagaimanausahadilakukan yang dapatmemberikantranfersumberdayakepadamerekasecarasukarela. Asset – Liabilities = Proprietor’s Equity ( Aset – Kewajiban = EkuitasPemilik )
  • 29. Entity Theory MenurutEntity Theory, entitasdianggapsebagaisesuatu yang terpisahdanberbedadaripihak yang menanamkan modal dalamperusahaandan unit usahaitulah yang menjadipusatperhatian yang harusdilayani, bukannyapemilik. Entitasdikonsepsikanmemilikieksistensi yang terpisah (Lorig 1964; Kam 1990; Belkaoui 2000; Suwardjono 2006; Mulawarman, 2009).
  • 30. Asset = Equities Asset = Liabilities + Stockholder’s Equity Berbedadenganteoriproprietary, teorientitasperusahaantidakberhubungandengannilaisekarangolehkarenapenekanannyaadalahakuntabilitascostkepadapemilikataupemegangsahamlainnya. Dengandemikiandasarpengukuran yang relevanadalah historical cost.
  • 31. Enterprise Theory Suojanen (1954; Mulawarman, 2006) memformulasikanperusahandalamkerangkaThe Enterprise Theory, sebagaiperusahaan yang merupakanbagiandarikomunitassosial, institusidimanakeputusan yang dibuatlebihdipengaruhiolehberbagaikelompok yang sebenarnyalebihdarihanyashareholders.
  • 32. Teori Dana Menurut teori dana, dasar akuntansi bukanlah pemilik ataupun kesatuan tetapi sekelompok aktiva dan kewajiban serta kendalanya yang disebut dana yang mengatur penggunaan aktiva. Jadi teori dana memandang unit bisnis terdiri dari sumber daya ekonomik dan kewajiban serta batasan-batasan yang bertalian dengan penggunaan sumber daya ini.
  • 33. TeoriAkad Dan Perseroan DalamFikihMuamalah
  • 34. Dalam Islam, aktivitasbisnisataumuamalahpadadasarnyaadalahbolehselamatidakadanashataudalil-dalil yang melarangnya. اَلأَصْلُ فِيْ الْمُعَامَلاَتِ اَلْحِلُّ “Hukumasalmuamalahadalahhalalataumubah”
  • 35. Kaidah lain darikaidahdasarmuamalah (Syamhudi, 2007) adalahpertama; Muamalatdilakukanatasdasarsukarela, tanpamengandungunsur-unsurpaksaan. Kedua; Muamalatdilakukanatasdasarpertimbanganmendatangkanmanfaatdanmenghindarimadharatdalamhidupbermasyarakat. Ketiga; Muamalatdilakukandenganmemeliharaunsurkeadilan, menghindariunsurpenganiayaan, unsur-unsurmengambilkesempatandalamkesempitan.
  • 36. Secaraumum, maslahahdiartikansebagaikebaikan (kesejahteraan) duniadanakhirat. Para ahliushulfiqhmendefinisikannyasebagaisegalasesuatu yang mengandungmanfaat, kegunaan, kebaikandanmenghindarkanmudharat, kerusakandanmafsadah. (jalb al-nafa’iywadafa’i al-dharar). Maqasid al-syari’ahdikembangkanuntukmencapaitujuanakhirdaridilaksanakannyasyari’ahyaitukemaslahatanumatmanusia, bagi Imam as-Syatibikemaslahatanyang hendakdiwujudkanituterbagikepadatigatingkatan, yaitukebutuhandaruriyyah, kebutuhanhajiyyahdankebutuhantahsiniyyah (Anwar, 2003). kebutuhandaruriyyahadalahtingkatankebutuhan yang harusadaataudapatdisebutsebagaikebutuhan primer. maqasid al-hajiyyah, ialahkebutuhansekunder, dimanadalamtingkataninibilakebutuhantersebuttidakdapatdiwujudkantidaksampaimengancamkeselamatannya, namunakanmengalamihambatandankesulitan. kebutuhantakhsiniyyah, ialahtingkatankebutuhan yang apabilatidakdipenuhitidakakanmengancameksistensisalahsatudari lima halpokoktadidantidakmenimbulkankesulitan.
  • 37. Akad Al-‘aqdu (akad) adalah ar-rabthu wa al –ihkam wa at-taqwiyah (mengikat, menetapkan, menguatkan) (as-Sabatin, 2009). Akad menurut istilah syariah adalah keterpautan ijab dan qabul menurut konteks yang dibenarkan syariah, yang memunculkan implikasi pada objeknya.
  • 38. Rukundansyaratakad Rukun (1) Dua pihak yang berakad (al-‘aqidan); (2) Objek akad (mahal al-‘aqd); (3) Redaksi akad (shighath al-a’qd). Syarat Kelayakanduapihak yang berakad. Kapasitasobjekakadterhadaphukumakad. Akadbukantermasuk yang dilarangolehnashsyariah Akadharusmemenuhisyarat-syaratin’iqadspesifikasinya.
  • 39. Perseroan Dalam Islam Perseroan DalamIslam syirkahberartimencampurkanduabagianataulebihsedemikianrupasehinggatidakdapatlagidibedakansatubagiandenganbagianlainnya (An-Nabhani, 1990: 146). Adapunmenurutmaknasyariat, syirkahadalahsuatuakadantaraduapihakataulebih, yang bersepakatuntukmelakukansuatuusahadengantujuanmemperolehkeuntungan (An-Nabhani, 1990: 146).
  • 40. Nabi Saw bersabda, sebagaimanadituturkan Abu Hurairahra: Allah ‘AzzawaJallatelahberfirman: Akuadalahpihakketigadariduapihak yang ber-syirkahselamasalahsatunyatidakmengkhianati yang lainnya. Kalausalahsatunyaberkhianat, Akukeluardarikeduanya. [HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-Daruquthni]. Rukunsyirkah yang pokokada 3 (tiga) yaitu: (1) akad (ijab-kabul), disebutjugashighat; (2) duapihak yang berakad (‘âqidâni), syaratnyaharusmemilikikecakapan (ahliyah) melakukantasharruf (pengelolaanharta); (2) obyekakad (mahal), disebutjugama’qûd ‘alayhi, yang mencakuppekerjaan (amal) dan/atau modal (mâl) (Al-Jaziri, 1996: 69; Al-Khayyath, 1982: 76; 1989: 13; Shiddiq, 2007).
  • 41. Macam-macamsyirkah SyirkahInân syirkahantaraduapihakataulebih yang masing-masingmemberikonstribusikerja (‘amal) dan modal (mâl). ). Contohsyirkahinân: A dan B insinyurtekniksipil. A dan B sepakatmenjalankanbisnispropertidenganmembangundanmenjualbelikanrumah. Masing-masingmemberikankonstribusi modal sebesarRp 500 jutadankeduanyasama-samabekerjadalamsyirkahtersebut.
  • 42. Syirkah ‘Abdan syirkahantaraduapihakataulebih yang masing-masinghanyamemberikankonstribusikerja (‘amal), tanpakonstribusi modal (mâl) Contohnya: A dan B. keduanyaadalahnelayan, bersepakatmelautbersamauntukmencariikan. Merekasepakat pula, jikamemperolehikandandijual, hasilnyaakandibagidenganketentuan: A mendapatkansebesar 60% dan B sebesar 40%.
  • 43. SyirkahMudhârabah syirkahantaraduapihakataulebihdenganketentuan, satupihakmemberikankonstribusikerja (‘amal), sedangkanpihak lain memberikankonstribusimodal (mâl) (An-Nabhani, 1990: 152). SyirkahWujûh syirkahantaraduapihak (misal A dan B) yang sama-samamemberikankonstribusikerja (‘amal), denganpihakketiga (misalnya C) yang memberikankonstribusi modal (mâl). Dalamhalini, pihak A dan B adalahtokohmasyarakat. Syirkahsemacaminihakikatnyatermasukdalamsyirkahmudhârabahsehinggaberlakuketentuan-ketentuansyirkahmudhârabahpadanya (An-Nabhani, 1990: 154).
  • 44. SyirkahMufâwadhah syirkahantaraduapihakataulebih yang menggabungkansemuajenissyirkahdiatas (syirkahinân, ‘abdan, mudhârabah, danwujûh) (An-Nabhani, 1990: 156; Al-Khayyath, 1982: 25). Contoh: A adalahpemodal, berkonstribusi modal kepada B dan C, duainsinyurtekniksipil, yang sebelumnyasepakat, bahwamasing-masingberkonstribusikerja. Kemudian B dan C jugasepakatuntukberkonstribusi modal, untukmembelibarangsecarakreditatasdasarkepercayaanpedagangkepada B dan C. Dalamhalini, padaawalnya yang adaadalahsyirkah ‘abdan, yaituketika B dan C sepakatmasing-masingber-syirkahdenganmemberikankonstribusikerjasaja. Lalu, ketika A memberikan modal kepada B dan C, berartidiantaramerekabertigaterwujudsyirkahmudhârabah. Di sini A sebagaipemodal, sedangkan B dan C sebagaipengelola. Ketika B dan C sepakatbahwamasing-masingmemberikankonstribusi modal, disampingkonstribusikerja, berartiterwujudsyirkahinândiantara B dan C. Ketika B dan C membelibarangsecarakreditatasdasarkepercayaanpedagangkepadakeduanya, berartiterwujudsyirkahwujûhantara B dan C. Dengandemikian, bentuksyirkahsepertiinitelahmenggabungkansemuajenissyirkah yang ada, yang disebutsyirkahmufâwadhah.
  • 45. Perseroan dalamSistemKapitalis Perseroan “Firma” Perseroan inimerupakantransaksiantaraduaorangataulebih yang sepakatmelakukanperdaganganbersamadengannamatertentu, kemudiansemuaanggotanyaterikatdenganhutang-hutangperseroandenganjaminanhartamilikmereka, tanpabatas. Perseroan Saham perseroan yang terbentukdariparapesero yang tidakdikenaliolehkhalayak. Pendiriperseroansahamadalahtiaporang yang melakukantransksiperseroan yang pertama. Sebab, transaksi yang itulah yang menjadikanparapelakunyaterikatdenganaktivitastertentudalamrangkamereallisasikantujuanbersama, yaituperseroan. Sedangkanuntukmendaftarkandiridalamperseroantersebut, mengharuskanseseoranguntukmembelisatulembarsuratsahamataulebih, dariproyekperseroan, sebaikompensasidarinilainamaperseroantersebut.
  • 46. Legal Entity Legal entityatausyakhhiyyahqanuniyyahadalahsuatuungkapanmengenaientitas yang terpisah, yang memungkinkannyauntukmenuntutataudituntutpihak lain secaralangsungdalamsifatnyasebagaisuatuperibadi. (Zaid, 2004). Dalamkajianhukumperusahaan (company law), perusahaandiposisikansebagaiseparate legal entity, yaitusebagaibadanhukum yang hartasertabeberapahallainnyaterpisahdenganparapemegangsaham, maupunparadireksinya. PrinsipinilahirsejakadanyaKasusSolomon v Solomonpadatahun 1897 (Karsayuda, 2008).
  • 47. Hartaperusahaan (share) terpisahdariharta-hartapemegangsahamdandireksinya ; Jikaterjadibankrap (bangkrut), makahartaperusahaansaja yang digunakanuntukmembayarutang-utangmaupunkewajibanlainnyakepadaparapihak ; Dalammelaksanakanperjanjiandenganpihak lain digunakannamaperusahaantersebut, bukannamadireksimaupunparakomisaris. Dalamkonteksiniadabeberapahal yang dapatdilakukanolehsebuahperusahaan, yaitu : Dapatmembukarekeningdi Bank atasnamaperusahaan; Dapatmembeliberbagaimacam property, sepertitanah, mobildanlainnyaatasnamaperusahaan; Dapatberhutangkepadaberbagaipihaktermasukinstitusi-institusikeuanganatasnamaperusahaan. Dapatmelakukangugatan, maupundigugatdiPengadilan. Dan dalambeberapahaldapatdikenakansangsipidana. Perusahaan menjadisesuatu yang berterusandandapatdiwariskan. Iatidaktergantungdaripanjangnyaumurpendiri, atauhal-hal yang berkaitandenganpendirinya. Mendapatkanbeberapakeistimewaandalamperuntukkanperundang-undangan.
  • 49. AnalisisKonsepIstimrariyah (KontinuitasEntity) DalamPerspektifAkuntasiSyariah. Seperti yang sudahdijelaskansebelumnyabahwakonsepistimrariyah (kontinuitasentity) adalahkonsep yang memberikanpandanganbahwaperusahaanituakanterusmenjalankankegiatannyasampaiwaktu yang tidakdiketahui, danlikuidasinyamerupakanmasalahpengecualian, kecualijikaterdapatindikasi yang mengarahkepadakebalikannya (Zaid, 2004). Seperti yang dinyatakanoleh Abdel Magid (1981) danRoszaini (2001) bahwa “Mudharaba and musharaka contracts are for specific periods, however, these are assumed to continue until one or all of the parties involved decide to terminate such contracts.”Iniartinyabahwaasumsigoing concernseperti yang didefinisikanolehakuntansikonvensionaladalahtidakberlaku. Kontinuitasusahaharusberdasarkankesepakatankontrakantarakeduabelahpihak yang melakukankontraktersebut.
  • 50. KonsepDasar aksioma atau pernyataan yang tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya karena secara umum telah diterima kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan ekonomi, politik, sosial, dan hukum dimana akuntansi beroperasi (Tuanakotta, 1984: 79; Arwani, 2009).
  • 52. AnalisisKonsepIstimrariyah (KontinuitasEntity) DalamPerspektifAkuntasiSyariah. konsepistimrariyah (kontinuitasentity) adalahkonsep yang memberikanpandanganbahwaperusahaanituakanterusmenjalankankegiatannyasampaiwaktu yang tidakdiketahui, danlikuidasinyamerupakanmasalahpengecualian, kecualijikaterdapatindikasi yang mengarahkepadakebalikannya (Zaid, 2004).
  • 53.
  • 55.
  • 57. RelevansiGoing ConcernSebagaiKonsepDasarAkuntansiSyariah Imam Ghazali (1937) sebagaimana yang dikutip Djaenudin (2009) menyatakan bahwa tujuan syari’ah adalah memelihara kesejahteraan manusia yang mencakup perlindungan keimanan, perlindungan kehidupan, perlindungan akal, perlindungan keturunan, dan perlindungan harta benda, hal-hal yang mendukung untuk merealisasikan lima hal yang harus dilindungi ini adalah tergolong perbuatan yang maslahah bagi manusia dan dikehendaki.
  • 59. Pandanganparaahli Sebagaimana yang sudahdijelaskandibagiantinjauanteori, Going concern (kelangsungan hidup) adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang sebaliknya, entitas tersebut menjadi masalah (petronela, 2004; Santosa dan Wedari, 2007). Going concerndisebutjugasebagaikontinuitas yang merupakanasumsiakuntansi yang memperkirakansuatubisnisakanberlanjutdalamjangkawaktu yang tidakterbatas (syahrul, 2000; SantosadanWedari, 2007). Asumsigoing concernberartisuatubadanusahadianggapakanmampumempertahankankegiatanusahanyadalamjangkapanjangdantidakdilikuidasidalamwaktujangkapendek. Melaluikonsepini, suatuentitasdiasumsikanakanmelanjutkanoperasinyacukup lama untukmewujudkanproyek-proyeknya, komitmen, dankegiatan yang sedangberlangsung (Belkaoui, 1992).
  • 60. Diantara yang mendukung Syahatah (2001) menyatakanalasannyamengapagoing concernmasihsesuaidenganpandanganakuntansi Islam bahwa, halinididasarkanpadapengertianbahwakehidupaninijugaberkesinambungan. Manusiamemangakanfana, tapi Allah akanmewariskansemua yang adadialamini. Zaid (2004) menyatakanbahwaumurperusahaantidaklahtergantungpadaumurpemiliknya, yakniparapemiliknyaitutentuakanberjalanmenujuketiadaan. Ketiadaanmerekaitutidaklahmenghentikankehidupandimukabumiini, bahkankehidupaniniakanterusberjalan, denganatautanpaadanyamereka.
  • 61. Yang menolak Husband (1954; Adnan, 2005), yang mengkritikkonsepini, keduanyamemandangbahwauntukbisnisventurepadadasarnyaadalahentitas yang memilikipengalaman, konsepkelangsunganatauasumsikeabadiantampaknyatidakdiperlukan. Sterling (1968) menolakkonsepini, asumsigoing concerndianggapnyamasih absurd. The high rate of business failure would make it difficult to build an evidential case for a projection of continuity. No business has ever continued ‘indefinitely’ into the future. Fremgen (1968) jugamenganggapgoing concernbukansebagaiasumsiataupostulat. Iamenyatakan: …the going concern concept assumption has had no important influence on the formulation of accounting principles.
  • 62. Abdel Magid (1981) menolakkonsepini, iaberpendapatbahwa"the Islamic model of mudaraba does not recognize the going concern assumption." BahkanRoszaini (2001) danAdnan (2005) jugamenyatakanasumsiataupostulatgoing concernsebenarnyasangatbertentangandengankonseptauhid. Hal inidikarenakanentitasbisnisdiasumsikanabadi. IniartinyaentitasbisnissamadenganTuhan. Padahal yang abadisejatinyahanya Allah saja. Roszaini (2001) menyatakansecarategasbahwagoing concernatau kelangsungan usaha tergantung pada persetujuan kontrak antara kelompok yang terlibat dalam aktivitas bagi hasil.
  • 63. Basic argument Syahatah (2001) konseppenilaian yang berdasarkannilaitukar yang berlaku(current Value) T. Gambling dan R.A.A. Karim (1991), Muhammad (2004) jugamenyatakanbahwa basis penilaian yang sesuaidengankerangka Islam adalahpenilaianberbasiszakat.