SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
KONSEP DASAR PROSES KEPERAWATAN DALAM FALSAFAH
DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
Febbyola Alyu Saputri / 181101062
alyusaputrifebbyola@gmail.com
Abstrak
Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah yang mendukung
kemampuan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan proses keperawatan
mengandung elemen berpikir kritis yang memungkinkan perawat dapat melakukan penilaian
dan melakukan tindakan berdasarkan nalar. Falsafah merupakan pandangan dan keyakinan
terhadap suatu hal. Paradigma keperawatan merupakan cara pandang dalam merencanakan,
memprediksi, memberikan makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena atau kejadian yang ada dalam keperawatan.
Kata kunci : proses keperawatan, falsafah, paradigma keperawatan.
Latar belakang
Konsep merupakan suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol simbol
yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual
atau model keperawatan (Hidayat,
2007).
Proses keperawatan yaitu metode di
mana suatu konsep diterapkan di dalam
praktik keperawatan.
Dalam proses keperawatan ada
beberapa tahapan yang berurutan dan
saling berhubungan, yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi (Iyer et al, 1996).
“Proses keperawatan merupakan inti
dan dasar dari keperawatan, yang berarti
pusat dari tindakan keperawatan, dapat
digunakan pada setiap pengaturan
pelayanan.”
Proses keperawatan fleksibel, adaptable
dan dapat disesuaikan dengan jumlah
variabel secara terstruktur yang
memberikan suatu landasan yang dapat
diikuti dengan tindakan-tindakan
keperawatan sistematik (Yura dan
Walsh, 1983).
Falsafah keperawatan merupakan
pandangan dasar tentang hakekat
manusia dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam
praktek keperawatan (Hidayat, 2007).
Paradigma adalah hubungan teori-teori
yang membentuk susuan dan mengukur
apakah teori itu berhubungan satu
dengan yang lain sehingga
menimbulkan hal-hal yang perlu
diselidiki (Depkes RI, 1989).
Tujuan
Dalam kajian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana memperoleh
standar untuk prakrik keperawatan,
memperoleh metode dalam memberikan
asuhan keperawatan yang dapat
digunakan dalam segala situasi dan
untuk pendekatan untuk mengenal
masalah-masalah dan mencarikan
alternatif pemecah masalah dalam
memenuhi kebutuhan klien.
Metode
Kajian ini dilakukan dengan metode
analisis, dimana kajian ini dibuat
dengan manganalisis berbagai kajian
bebas, pendapat para ahli, teori, dan
berbagai sumber buku yang
berhubungan dengan proses
keperawatan. Kajian ini dilakukan
dengan kajian bebas yang bersifat
ilmiah berdasarkan perbandingan antara
satu artikel dengan artikel lainnya yang
kemudian perbandingannya itu ditulis
secara beraturan dalam hasil dari kajian.
Dimana lebih memfokuskan pada aspek
pemahaman yang mendalam tentang
suatu topik yang akan dikaji.
Hasil
Paradigma keperawatan terdiri dari
empat komponen keperawatan, yaitu
manusia, keperawatan, sehat-sakit, dan
lingkungan. Dalam kajian ini, kita lebih
berfokus pada keperawatan.
“Keperawatan merupakan suatu bentuk
pelayanan profesional yang adalah
bagian terstruktur dari pelayanan
kesehatan. Di mana didasarkan pada
ilmu dan kunci keperawatan yang
berbentuk pelayanan biopsikososial dan
spiritual, menyeluruh ditujukan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang meliputi
seluruh proses kehidupan manusia.”
Pembahasan
Proses keperawatan adalah kerangka
kerja dan struktur organisasi yang
kreatif untuk memberikan asuhan
keperawatan, namun proses
keperawatan juga cukup flesksibel
untuk digunakan di semua lingkup
keperawatan (Potter dan Perry, 2005).
Proses keperawatan adalah serangkaian
tahapan atau komponen yang mengarah
pada pencapaian tujuan. Tiga
karakteristik dari proses adalah tujuan,
organisasi, dan kreativitas (Belvis,
1978).
Sejarah proses keperawatan. Proses
keperawatan merupakan lima tahap
yang konsisten sesuai dengan
perkembangan profesi keperawatan.
Tahap tersebut pertama kali dijabarkan
oleh Hall (1995).
Pada tahun 1967, Yura dan Walsh
menjabarkan menjadi empat tahap,
yaitu pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Pada tahun ini juga, yang merupakan
edisi pertama dari proses keperawatan
dipublikasikan dalam empat tahap yaitu
pengkajian, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi. Kemudian pada edisi
kedua (1993), proses keperawatan yang
semakin meningkat dipublikasikan.
Bloch (1974), Roy (1975), Mundinger
dan Jauron (1975), serta Aspinal (1976)
pada pertengahan tahun 1970-an,
menyematkan satu tahapan proses
keperawatan yaitu tahapan diagnosis
sehingga menjadi lima tahap, yaitu
pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Dengan berkembangnya waktu, proses
keperawatan sudah dianggap sebagai
suatu dasar hukum dalam praktik
keperawatan.
“ANA (American Nursing Association)
telah menggunakan proses keperawatan
sebagai panduan dalam ekspansi standar
praktik keperawatan dan proses
keperawatan digunakan sebagai suatu
kerangka konsep kurikulum
pendididikan keperawatan pada tahun
1973 (Nursalam, 2009 hlm 1).”
Tujuan proses keperawatan pada
umumnya adalah untuk mengatur
kerangka konsep berdasarkan keadaan
individu, keluarga, dan masyarakat
supaya kebutuhan dapat terpenuhi.
Yura dan Walsh (1983) menyatakan
proses keperawatan adalah suatu proses
tahapan desain tindakan yang ditujukan
untuk memenuhi tujuan keperawatan,
yang meliputi mempertahankan keadaan
kesehatan klien yang optimal, apabila
keadaannya berubah menjadi suatu
kuantitas dan kualitas asuhan
keperawatan terhadap kondisinya guna
kembali ke keadaan yang normal.
“Ketika kesehatan yang optimal tidak
tercapai, maka proses keperawatan
harus dapat menyediakan mutu
kehidupan yang maksimal bersumber
pada keadaannya untuk memperoleh
derajat kehidupan yang lebih tinggi
selama hidupnya (Iyer et al, 1996).”
Fungsi proses keperawatan.
Merupakan kerangka berpikir untuk
melaksanakan fungsi dan tanggung
jawab keperawatan, dan juga
merupakan alat untuk mengenal
masalah klien merencanakan secara
sistematis, melaksanakan rencana dan
menilai hasil.
Sifat proses keperawatan. Pertama
yaitu dinamis dimana dapat berubah
sesuai situasi dan kondisi kebutuhan
klien yang unik. Yang kedua yaitu
siklus, yang memiliki beberapa tahapan
I-II-III dan seterusnya. Bila evaluasi
belum tercapai sesuai tujuan maka
kembali pada tahap I dan seterusnya.
Yang ketiga yaitu interdependen yang
merupakan saling ketergantungan antara
tahap proses keperawatan. Yang
terakhir yaitu fleksibel yang berarti
tidak kaku, luwes, sesuai, dengan
tingkah laku, kondisi fisik, mental dan
emosional dapat berubah.
Tahapan proses keperawatan. Proses
keperawatan adalah cara yang sistematis
yang dilakukan oleh perawat bersama
klien dalam menentukan kebutuhan
asuhan keperawatan dengan melakukan
pengkajian, menentukan diagnosis,
merencanakan tindakan yang akan
dilakukan, melaksanakan tindakan serta
mengevaluasi hasil asuhan yang telah
diberikan dengan fokus kepada klien,
berorientasi pada tujuan pada setiap
tahap saling terjadi ketergantungan dan
saling berhubungan. (Hidayat, 2007).
Bandman dan Bandman (1995)
menguraikan seluruh proses
keperawatan sebagai suatu rangkai
hubungan cara-hasil (means-ends). Cara
adalah keakuratan perawat dalam
mengkaji, mendiagnosa, menangani
klien, dan hasil adalah peningkatan
fungsi dan kesejahteraan klien.
Pertama yaitu pengkajian.
“Pengkajian ialah tahap awal dari
proses keperawatan. Pengkajian
merupakan suatu proses pengumpulan
data yang terstruktur dari berbagai
sumber (klien dan keluarga klien) untuk
menilai dan mengenali status kesehatan
klien (Iyer et al., 1996).”
Tahap pengkajian merupakan dasar
utama dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kenyataan
sangat penting dalam merumuskan
suatu diagnosis keperawatan dan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan respons individu, sebagaimana
yang telah ditentukan dalam standar
praktik keperawatan dari American
Nursing Association (ANA) (Nursalam,
2009 hlm 29).
Kedua yaitu diagnosis keperawatan.
Diagnosis keperawatan adalah suatu
pernyataan yang menjelaskan respons
manusia (status kesehatan atau risiko
perubahan pola) dari individu atau
kelompok di mana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti
untuk menjaga status kesehatan,
menurunkan, membatasi,mecegah, dan
mengubah (Carpenito, 2000).
“Diagnosa keperawatan adalah suatu
masalah kesehatan aktual dan potensial
di mana berdasarkan pendidikan dan
pengalamannya, dan perawat mampu
dan mempunyai kewenangan untuk
memberikan asuhan keperawatan
(Gordon, 1976).”
Kewenangan tersebut dapat diterapkan
berdasarkan standar praktik
keperawatan dan kode etik keperawatan
yang berlaku di Indonesia.
NANDA (North American Nursing
Diagnosis Association) menyatakan
bahwa diagnosis keperawatan adalah
keputusan klinik mengenai respons
individu (klien dan masyarakat) tentang
masalah kesehatan aktual atau potensial
sebagai dasar seleksi intervensi
keperawatan dalam mendapatkan tujuan
pada asuhan keperawatan yang sesuai
dengan kewenangan perawat.
Segala yang terkait akan diagnosis
keperawatan harus didukung oleh data,
dimana menurut NANDA diartikan
sebagai definisi karakteristik. Definis
karakteristik tersebut dinamakan tanda
dan gejala.
Tanda adalah sesuatu yang dapat
diobservasi dan gejala adalah sesuatu
yang dirasakan oleh klien (Nursalam,
2009 hlm 59).
Ketiga yaitu perencanaan.
Perencanaan meliputi pengembangan
strategi desain untuk mencegah,
mengurangi, atau mengkoreksi masalah-
masalah yang telah diidentifikasi pada
diagnosis keperawatan. Tahap ini
dimulai setelah menentukan diagnosis
keperawatan dan menyimpulkan
rencana dokumentasi (Iyer, Taptich, dan
Bernocchi-Losey, 1996).
Rencana keperawatan diartikan sebagai
suatu dokumen tulisan tangan dalam
menyelesaikan masalah, tujuan, dan
intervensi keperawatan.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
rencana keperawatan merupakan
metode komunikasi tentang asuhan
keperawatan kepada klien. Setiap klien
membutuhkan asuhan keperawatan
perlu suatu perencanaan yang baik
(Nursalam, 2009 hlm 77).
Keempat yaitu implementasi.
Implementasi adalah pelaksanaan dari
rencana intervensi untuk mencapai
tujuan yang spesifik (Iyer et al., 1996).
Tahap implementasi dimulai setelah
rencana intervensi disusun dan
ditujukan pada nursing olders untuk
membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu rencana
intervensi yang spesifik dilaksanakan
untuk memodifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi masalah kesehatan klien.
Tujuan implementasi adalah untuk
membantu klien dalam mendapatkan
tujuan yang telah ditetapkan yang
merangkup peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan
kesehatan, dan memfasilitasi koping.
Perencanaan asuhan keperawatan akan
dapat dilaksanakan dengan baik, jika
klien mempunyai keinginan untuk
berpartisipasi dalam implementasi
asuhan keperawatan.
Pada tahap implementasi, perawat
melakukan pengumpulan data dan
menentukan asuhan keperawatan yang
paling sesuai dengan kebutuhan klien.
Semua intervensi keperawatan
didokumentasikan ke dalam format
yang telah ditetapkan oleh instansi
(Nursalam, 2009 hlm 127).
Kelima yaitu evaluasi. Evaluasi adalah
tindakan intelektual untuk melengkapi
proses keperawatan yang menandakan
keberhasilan dari diagnosis
keperawatan, rencana intervensi, dan
implementasinya. Tahap evaluasi
memungkinkan perawat untuk
memonitor kealpaan yang terjadi selama
tahap pengkajian, analisis, perencanaan,
dan implementasi intervensi
(Ignatavicius dan Bayne, 1994).
Menurut Griffith dan Christensen
(1986), evaluasi sebagai suatu yang
direncakan dan perbandingan yang
sistematik pada status kesehatan klien.
Dengan mengukur perkembangan klien
dalam mencapai suatu tujuan maka
perawat dapat menentukan efektivitas
asuhan keperawatan.
Meskipun tahap evaluasi diletakkan
pada akhir proses keperawatan tetapi
tahap ini merupakan bagia integral pada
setiap tahap proses keperawatan.
Pengumpulan data perlu direvisi untuk
menentukan kecukupan data yang telah
dikumpulkan dan kesesuaian perilaku
yang diobservasi. Diagnosis juga perlu
di evaluasi dalam hal keakuratan dan
kelengkapannya. Evaluasi juga
diperlukan pada tahap intervensi untuk
menentukan apakah tujuan intervensi
tersebut dapat dicapai secara efektif
(Nursalam, 2009 hlm 135).
Penutup
Proses keperawatan adalah standar
untuk praktik keperawatan profesional.
Proses keperawatan mencakup lima
langkah yaitu pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi dengan
identifikasi hasil sebagai bagian dari
perencanaan.
Daftar Pustaka
American Nursing Assosiation. 1973.
Standards of Nursing Practice.
Kansas.
Bandmand EL, Bandmand B:
criticalthinking in nursing, ed 2,
Norwalk, Conn, 1995, Appleton
& Lange.
Carpenito, L.J. 1989. Nursing
Diagnosis: Application to
Clinical Practice. 3 rd
ed.
Philadelphia: J.B. Lippincott
Company.
Griffith-Kenney, J.W. dan P.J
Cristensen. 1986. Nursing
Process: Application of
Theories, Framework, and
Models. St. Louis: CV Mosby
Company.
Hamazah. (2012). Teori Kinerja dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008).
Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan Edisi 2. Jakarta.
Salemba Medika.
Hutahaean. (2010). Konsep dan
Dokumentasi Proses
Keperawatan. Jakarta. TIM.
Ignatavicius, D.D. dan M.V. Bayne.
1994. Medical-Surgical
Nursing: A Nursing Process
Approach. Philadelphia: W.B.
Saunders Company.
Iyer, P.W., et al. 1996. Nursing Process
and Nursing Diagnosis.
Philadelphia: W.B. Saunders
Company.
North American Nursing Diagnosis
Association. 1987. Taxonomy I
with Official Diagnostic
Categories. St. Louis
Nursalam. (2009). Proses dan
Dokumentasi Keperawatan :
Konsep dan Praktik. Jakarta.
Salemba Medika.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005).
Buku ajar fundamental
keperawatan: konsep, proses,
dan praktik. (Edisi 4). Jakarta:
Penerbit EGC.
Ramadani, T. (2019).
Mengimplementasikan
kemampuan berpikir kritis
dalam merancang intervensi
keperawatan. Osf.io
Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T.
(2014). Buku Ajar Keperawatan
Dasar. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Simamora, R. H. (2019). Menjadi
perawat yang: CIH’HUY.
Surakarta: Kekata Publisher.
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar
Menuju Keperawatan
Profesional. Jakarta. TIM.
Torwoto, W. (2006). Kebutuhan Dasar
Manusia dan Proses
Keperawatan edisi 3. Jakarta:
Salemba Medika.

More Related Content

Similar to PROSES KEPERAWATAN

2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptxSITIURIFAHFIK1
 
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptxAidilRamadhan7
 
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatanTugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatansuhendi darma
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanVerar Oka
 
Slide_MAKP.pptx
Slide_MAKP.pptxSlide_MAKP.pptx
Slide_MAKP.pptxApriElla
 
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdfKonsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdfdianaputri80
 
Dokumentasi kep 3
Dokumentasi kep 3Dokumentasi kep 3
Dokumentasi kep 3mertayasa
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Isi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatan
Isi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatanIsi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatan
Isi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatanAsyiaah Valdesyiah
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Ade Rahman
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptmanagementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptReviYulia
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanIrwanBudiana2
 

Similar to PROSES KEPERAWATAN (20)

2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
 
Makalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatanMakalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatan
 
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
 
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatanTugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan
 
Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep Keperawatan
 
Slide_MAKP.pptx
Slide_MAKP.pptxSlide_MAKP.pptx
Slide_MAKP.pptx
 
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdfKonsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
 
Dokumentasi kep 3
Dokumentasi kep 3Dokumentasi kep 3
Dokumentasi kep 3
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Isi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatan
Isi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatanIsi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatan
Isi konsep dasar manajemen dlm paradigma keperawatan
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptmanagementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
 

Recently uploaded

PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 

Recently uploaded (20)

PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 

PROSES KEPERAWATAN

  • 1. KONSEP DASAR PROSES KEPERAWATAN DALAM FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN Febbyola Alyu Saputri / 181101062 alyusaputrifebbyola@gmail.com Abstrak Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah yang mendukung kemampuan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan proses keperawatan mengandung elemen berpikir kritis yang memungkinkan perawat dapat melakukan penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar. Falsafah merupakan pandangan dan keyakinan terhadap suatu hal. Paradigma keperawatan merupakan cara pandang dalam merencanakan, memprediksi, memberikan makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena atau kejadian yang ada dalam keperawatan. Kata kunci : proses keperawatan, falsafah, paradigma keperawatan. Latar belakang Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan (Hidayat, 2007). Proses keperawatan yaitu metode di mana suatu konsep diterapkan di dalam praktik keperawatan. Dalam proses keperawatan ada beberapa tahapan yang berurutan dan saling berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Iyer et al, 1996). “Proses keperawatan merupakan inti dan dasar dari keperawatan, yang berarti pusat dari tindakan keperawatan, dapat digunakan pada setiap pengaturan pelayanan.” Proses keperawatan fleksibel, adaptable dan dapat disesuaikan dengan jumlah variabel secara terstruktur yang memberikan suatu landasan yang dapat diikuti dengan tindakan-tindakan keperawatan sistematik (Yura dan Walsh, 1983). Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan (Hidayat, 2007).
  • 2. Paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susuan dan mengukur apakah teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki (Depkes RI, 1989). Tujuan Dalam kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana memperoleh standar untuk prakrik keperawatan, memperoleh metode dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat digunakan dalam segala situasi dan untuk pendekatan untuk mengenal masalah-masalah dan mencarikan alternatif pemecah masalah dalam memenuhi kebutuhan klien. Metode Kajian ini dilakukan dengan metode analisis, dimana kajian ini dibuat dengan manganalisis berbagai kajian bebas, pendapat para ahli, teori, dan berbagai sumber buku yang berhubungan dengan proses keperawatan. Kajian ini dilakukan dengan kajian bebas yang bersifat ilmiah berdasarkan perbandingan antara satu artikel dengan artikel lainnya yang kemudian perbandingannya itu ditulis secara beraturan dalam hasil dari kajian. Dimana lebih memfokuskan pada aspek pemahaman yang mendalam tentang suatu topik yang akan dikaji. Hasil Paradigma keperawatan terdiri dari empat komponen keperawatan, yaitu manusia, keperawatan, sehat-sakit, dan lingkungan. Dalam kajian ini, kita lebih berfokus pada keperawatan. “Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang adalah bagian terstruktur dari pelayanan kesehatan. Di mana didasarkan pada ilmu dan kunci keperawatan yang berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual, menyeluruh ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang meliputi seluruh proses kehidupan manusia.” Pembahasan Proses keperawatan adalah kerangka kerja dan struktur organisasi yang kreatif untuk memberikan asuhan keperawatan, namun proses keperawatan juga cukup flesksibel untuk digunakan di semua lingkup keperawatan (Potter dan Perry, 2005). Proses keperawatan adalah serangkaian tahapan atau komponen yang mengarah
  • 3. pada pencapaian tujuan. Tiga karakteristik dari proses adalah tujuan, organisasi, dan kreativitas (Belvis, 1978). Sejarah proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan lima tahap yang konsisten sesuai dengan perkembangan profesi keperawatan. Tahap tersebut pertama kali dijabarkan oleh Hall (1995). Pada tahun 1967, Yura dan Walsh menjabarkan menjadi empat tahap, yaitu pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahun ini juga, yang merupakan edisi pertama dari proses keperawatan dipublikasikan dalam empat tahap yaitu pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Kemudian pada edisi kedua (1993), proses keperawatan yang semakin meningkat dipublikasikan. Bloch (1974), Roy (1975), Mundinger dan Jauron (1975), serta Aspinal (1976) pada pertengahan tahun 1970-an, menyematkan satu tahapan proses keperawatan yaitu tahapan diagnosis sehingga menjadi lima tahap, yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Dengan berkembangnya waktu, proses keperawatan sudah dianggap sebagai suatu dasar hukum dalam praktik keperawatan. “ANA (American Nursing Association) telah menggunakan proses keperawatan sebagai panduan dalam ekspansi standar praktik keperawatan dan proses keperawatan digunakan sebagai suatu kerangka konsep kurikulum pendididikan keperawatan pada tahun 1973 (Nursalam, 2009 hlm 1).” Tujuan proses keperawatan pada umumnya adalah untuk mengatur kerangka konsep berdasarkan keadaan individu, keluarga, dan masyarakat supaya kebutuhan dapat terpenuhi. Yura dan Walsh (1983) menyatakan proses keperawatan adalah suatu proses tahapan desain tindakan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan, yang meliputi mempertahankan keadaan kesehatan klien yang optimal, apabila keadaannya berubah menjadi suatu kuantitas dan kualitas asuhan keperawatan terhadap kondisinya guna kembali ke keadaan yang normal. “Ketika kesehatan yang optimal tidak tercapai, maka proses keperawatan harus dapat menyediakan mutu
  • 4. kehidupan yang maksimal bersumber pada keadaannya untuk memperoleh derajat kehidupan yang lebih tinggi selama hidupnya (Iyer et al, 1996).” Fungsi proses keperawatan. Merupakan kerangka berpikir untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawab keperawatan, dan juga merupakan alat untuk mengenal masalah klien merencanakan secara sistematis, melaksanakan rencana dan menilai hasil. Sifat proses keperawatan. Pertama yaitu dinamis dimana dapat berubah sesuai situasi dan kondisi kebutuhan klien yang unik. Yang kedua yaitu siklus, yang memiliki beberapa tahapan I-II-III dan seterusnya. Bila evaluasi belum tercapai sesuai tujuan maka kembali pada tahap I dan seterusnya. Yang ketiga yaitu interdependen yang merupakan saling ketergantungan antara tahap proses keperawatan. Yang terakhir yaitu fleksibel yang berarti tidak kaku, luwes, sesuai, dengan tingkah laku, kondisi fisik, mental dan emosional dapat berubah. Tahapan proses keperawatan. Proses keperawatan adalah cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan fokus kepada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan. (Hidayat, 2007). Bandman dan Bandman (1995) menguraikan seluruh proses keperawatan sebagai suatu rangkai hubungan cara-hasil (means-ends). Cara adalah keakuratan perawat dalam mengkaji, mendiagnosa, menangani klien, dan hasil adalah peningkatan fungsi dan kesejahteraan klien. Pertama yaitu pengkajian. “Pengkajian ialah tahap awal dari proses keperawatan. Pengkajian merupakan suatu proses pengumpulan data yang terstruktur dari berbagai sumber (klien dan keluarga klien) untuk menilai dan mengenali status kesehatan klien (Iyer et al., 1996).” Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kenyataan sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosis keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
  • 5. dengan respons individu, sebagaimana yang telah ditentukan dalam standar praktik keperawatan dari American Nursing Association (ANA) (Nursalam, 2009 hlm 29). Kedua yaitu diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia (status kesehatan atau risiko perubahan pola) dari individu atau kelompok di mana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi,mecegah, dan mengubah (Carpenito, 2000). “Diagnosa keperawatan adalah suatu masalah kesehatan aktual dan potensial di mana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, dan perawat mampu dan mempunyai kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan (Gordon, 1976).” Kewenangan tersebut dapat diterapkan berdasarkan standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan yang berlaku di Indonesia. NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) menyatakan bahwa diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik mengenai respons individu (klien dan masyarakat) tentang masalah kesehatan aktual atau potensial sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan dalam mendapatkan tujuan pada asuhan keperawatan yang sesuai dengan kewenangan perawat. Segala yang terkait akan diagnosis keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut NANDA diartikan sebagai definisi karakteristik. Definis karakteristik tersebut dinamakan tanda dan gejala. Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien (Nursalam, 2009 hlm 59). Ketiga yaitu perencanaan. Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, atau mengkoreksi masalah- masalah yang telah diidentifikasi pada diagnosis keperawatan. Tahap ini dimulai setelah menentukan diagnosis keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi (Iyer, Taptich, dan Bernocchi-Losey, 1996). Rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam
  • 6. menyelesaikan masalah, tujuan, dan intervensi keperawatan. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada klien. Setiap klien membutuhkan asuhan keperawatan perlu suatu perencanaan yang baik (Nursalam, 2009 hlm 77). Keempat yaitu implementasi. Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang spesifik (Iyer et al., 1996). Tahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi disusun dan ditujukan pada nursing olders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana intervensi yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang memengaruhi masalah kesehatan klien. Tujuan implementasi adalah untuk membantu klien dalam mendapatkan tujuan yang telah ditetapkan yang merangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping. Perencanaan asuhan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika klien mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam implementasi asuhan keperawatan. Pada tahap implementasi, perawat melakukan pengumpulan data dan menentukan asuhan keperawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien. Semua intervensi keperawatan didokumentasikan ke dalam format yang telah ditetapkan oleh instansi (Nursalam, 2009 hlm 127). Kelima yaitu evaluasi. Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana intervensi, dan implementasinya. Tahap evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor kealpaan yang terjadi selama tahap pengkajian, analisis, perencanaan, dan implementasi intervensi (Ignatavicius dan Bayne, 1994). Menurut Griffith dan Christensen (1986), evaluasi sebagai suatu yang direncakan dan perbandingan yang sistematik pada status kesehatan klien. Dengan mengukur perkembangan klien dalam mencapai suatu tujuan maka perawat dapat menentukan efektivitas asuhan keperawatan.
  • 7. Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan tetapi tahap ini merupakan bagia integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang diobservasi. Diagnosis juga perlu di evaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi untuk menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif (Nursalam, 2009 hlm 135). Penutup Proses keperawatan adalah standar untuk praktik keperawatan profesional. Proses keperawatan mencakup lima langkah yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dengan identifikasi hasil sebagai bagian dari perencanaan. Daftar Pustaka American Nursing Assosiation. 1973. Standards of Nursing Practice. Kansas. Bandmand EL, Bandmand B: criticalthinking in nursing, ed 2, Norwalk, Conn, 1995, Appleton & Lange. Carpenito, L.J. 1989. Nursing Diagnosis: Application to Clinical Practice. 3 rd ed. Philadelphia: J.B. Lippincott Company. Griffith-Kenney, J.W. dan P.J Cristensen. 1986. Nursing Process: Application of Theories, Framework, and Models. St. Louis: CV Mosby Company. Hamazah. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika. Hutahaean. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta. TIM. Ignatavicius, D.D. dan M.V. Bayne. 1994. Medical-Surgical Nursing: A Nursing Process
  • 8. Approach. Philadelphia: W.B. Saunders Company. Iyer, P.W., et al. 1996. Nursing Process and Nursing Diagnosis. Philadelphia: W.B. Saunders Company. North American Nursing Diagnosis Association. 1987. Taxonomy I with Official Diagnostic Categories. St. Louis Nursalam. (2009). Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik. Jakarta. Salemba Medika. Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik. (Edisi 4). Jakarta: Penerbit EGC. Ramadani, T. (2019). Mengimplementasikan kemampuan berpikir kritis dalam merancang intervensi keperawatan. Osf.io Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Simamora, R. H. (2019). Menjadi perawat yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata Publisher. Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta. TIM. Torwoto, W. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.