SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Kesehatan lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah 
Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Tujuan utama dari Higien 
Perusahan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat 
dan produktif. Selain itu Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung 
dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja diantaranya melalui 
pengenalan, evaluasi, pengendalian dan melakukan tindakan perbaikan yang 
mungkin dapat dilakukan. Melihat risiko bagi tenaga kerja yang mungkin 
dihadapi di lingkungan kerjanya, maka perlu adanya personil di lingkungan 
industri yang mengerti tentang hygiene industri dan menerapkannya di 
lingkungan kerjanya. 
B. Rumusan Masalah 
a. Apa yang dimaksud hiperkes 
b. Apa saja yang menjadi ruang lingkup 
c. Apa saja yang menjadi tujuan dari hiperkes 
d. Mengetahui berita terupdate tentang hiperkes
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Hiperkes 
Kata Hiperkes sebenarnya singkatan dari Higiene Perusahaan dan 
Keselamatan Kerja. Higiene perusahaan didefinisikan sebagai ilmu dan seni 
dalam melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap 
faktor-faktor lingkungan atau stresses, yang timbul di atau dari tempat kerja, 
yang bisa menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau 
ketidaknyamanan yang berarti bagi pekerja maupun warga masyarakat juga. 
Hiperkes pada dasarnya merupakan penggabungan dua disiplin ilmu 
yang berbeda yaitu medis dan teknis yang menjadi satu kesatuan sehingga 
mempunyai tujuan yang sama yaitu menciptakan tenaga kerja yang sehat dan 
produktif. 
Hiperkes berkembang setelah abad ke-16. Pada tahun 1556 oleh 
Agricola dan 1559 oleh Paracelcus di aderah pertambangan. Benardi 
Rammazini (1633-1714), dikenal sebagai bapak Hiperkes, yang membahas 
hiperkes di industry textile terutama mengenai penyakit akibat kerja (PAK). 
B. Ruang Lingkup Hiperkes 
1. Antisipasi 
Antisipasi merupakan kegiatan untuk memprediksi potensi bahaya dan 
risiko di tempat kerja. Tahap awal dalam melakukan atau penerapan 
higiene industri di tempat kerja. Adapun tujuan dari anntisipasi adalah : 
a. Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini sebelum muncul 
menjadi bahaya dan risiko yang nyata 
b. Mempersiapkan tindakan yang perlu sebelum suatu proses dijalankan 
atau suatu area dimasuki 
c. Meminimalisasi kemungkinan risiko yang terjadi pada saat suatu 
proses dijalankan atau suatu area dimasuki 
2. Rekognisi 
Rekognisis merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali suatu 
bahaya lebih detil dan lebih komprehensif dengan menggunakan suatu
metode yang sistematis sehingga dihasilkan suatu hasil yang objektif dan 
bias dipertanggung jawabkan. Di mana dalam rekognisi ini kita melakukan 
pengenalan dan pengukuran untuk mendapatkan informasi tentang 
konsentrasi, dosis, ukuran (partikel), jenis, kandungan atau struktur, sifat, 
dll . 
Adapun tujuan dari rekognisi adalah : 
a. Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara detil (sifat, kandungan, 
efek, severity, pola pajanan, besaran) 
b. Mengetahui sumber bahaya dan area yang berisiko 
c. Mengetahui pekerja yang berisiko 
3. Evaluasi 
Pada tahap penilaian/evaluasi lingkungan, dilakukan pengukuran, 
pengambilan sampel dan analisis di laboratorium. Melalui penilaian 
lingkungan dapat ditentukan kondisi lingkungan kerja secara kuantitatif 
dan terinci, serta membandingkan hasil pengukuran dan standar yang 
berlaku, sehingga dapat ditentukan perlu atau tidaknya teknologi 
pengendalian, ada atau tidaknya korelasi kasus kecelakaan dan penyakit 
akibat kerja dengan lingkungannya , serta sekaligus merupakan dokumen 
data di tempat kerja. 
Tujuan pengukuran dalam evaluasi yaitu : 
a. Untuk mengetahui tingkat risiko 
b. Untuk mengetahui pajanan pada pekerja 
c. Untuk memenuhi peraturan (legal aspek) 
d. Untuk mengevaluasi program pengendalian yang sudah dilaksanakan 
e. Untuk memastikan apakah suatu area aman untuk dimasuki pekerja 
f. Mengetahui jenis dan besaran hazard secara lebih spesifik 
4. Pengontrolan 
Ada 6 tingkatan Pengontrolan di Tempat Kerja yang dapat dilakukan: 
1) Eliminasi : merupakan upaya menghilangkan bahaya dari sumbernya 
serta menghentikan semua kegiatan pekerja di daerah yang berpotensi 
bahaya.
2) Substitusi : Modifikasi proses untuk mengurangi penyebaran debu 
atau asap, dan mengurangi bahaya, Pengendalian bahaya kesehatan 
kerja dengan mengubah beberapa peralatan proses untuk mengurangi 
bahaya, mengubah kondisi fisik bahan baku yang diterima untuk 
diproses lebih lanjut agar dapat menghilangkan potensi bahayanya. 
3) Isolasi : Menghapus sumber paparan bahaya dari lingkungan pekerja 
dengan menempatkannya di tempat lain atau menjauhkan lokasi kerja 
yang berbahaya dari pekerja lainnya, dan sentralisasi kontrol kamar, 
4) Engineering control : Pengendalian bahaya dengan melakukan 
modifikasi pada faktor lingkungan kerja selain pekerja menghilangkan 
semua bahaya-bahaya yang ditimbulkan, mengurangi sumber bahaya 
dengan mengganti dengan bahan yang kurang berbahaya, proses kerja 
ditempatkan terpisah, menempatan ventilasi local/umum. 
5) Administrasi control: Pengendalian bahaya dengan melakukan 
modifikasi pada interaksi pekerja dengan lingkungan kerja pengaturan 
schedule kerja atau meminimalkan kontak pekerja dengan sumber 
bahaya. 
6) Alat Pelindung Diri (APD), Ini merupakan langkah terakhir dari 
hirarki pengendalian. Jenis-jenis alat pelindung diri Alat pelindung 
diri diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yang berpotensi 
terkena resiko dari bahaya. 
C. Tujuan dari Hiperkes : 
1. Meningkatkan derajat kesehatan karyawan setinggi-tingginya melalui 
pencegahan dan penanggulangan penyakit dan kecelakaan akibat kerja 
serta pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi karyawan. 
2. Meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberantas kelelahan 
kerja,meningkatkan kegairahan kerja dan memberikan perlindungan 
kepada karyawan dan masyarakat sekitarnya thd.bahaya-bahaya yang 
mungkin ditimbulkan oleh perusahaan.
D. Berita Update Tentang Hiperkes 
Limbah Dituding Sebabkan Keracunan, PT SSE Klaten Gelar Uji Lab 
Tandingan 
Belasan pekerja PT Sukses 
Sejahtera Energi (SSE) 
Manisrenggo Klaten dan direksi 
mengikuti audiensi bersama 
Pemkab dan unsur muspida di 
Kantor Badan Lingkungan Hidup 
(BLH) Klaten, Jumat (10/10/2014). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos) 
Jumat, 10 Oktober 2014 17:15 WIB 
Solopos.com, 
KLATEN - PT Sukses Sejahtera Energi (SSE) Manisrenggo Klaten 
berencana menggelar uji lab tandingan terhadap emisi limbah yang selama ini 
dituding menyebabkan keracunan. 
Uji lab tersebut dilakukan pengujian oleh Pemkab dan diklaim tak 
kunjung memberi kepastian soal dampak limbah perusahaan. Diketahui, 
puluhan warga sekitar pabrik diduga keracunan setelah menghirup emisi gas 
buang pabrik, pertengahan September lalu. Tahu Dinas Kesehatan dan Balai 
Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Jogja sempat menguji sampel di udara 
sekitar pabrik. Namun sampai sekarang belum ada dokumen resmi yang 
menyatakan emisi pabrik menjadi penyebab keracunan warga. 
Sebagai informasi, hasil investigasi Dinkes dan BBTKL menyimpulkan 
terdapat senyawa (CO) dan (HC) berlebih di udara sekitar pabrik yang 
menyerupai gas buang kendaraan bermotor yang menyebabkan keracunan 
pada warga. 
Syahruna, menegaskan PT SSE telah melampaui perizinan dengan 
melakukan praktik layaknya industri kelas menengah. Padahal pabrik ini 
hanya mengantongi surat pernyataan pengelolaan lingkungan (SPPL) yang 
notabene untuk industri kecil. “Kalau perusahaan mau terus berkembang, 
pilihannya hanya pindah,” jelasnya, dan mempersilakan pabrik di 
Manisrenggo tetap berjalan asal pembuangan limbah tidak dilakukan di 
sekitar lingkungan yang notabene kawasan permukiman.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Higiene industri didefinisikan sebagai ilmu dan seni dalam melakukan 
antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap faktor-faktor 
lingkungan atau stresses, yang timbul di atau dari tempat kerja, yang bisa 
menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau 
ketidaknyamanan yang berarti bagi pekerja maupun warga masyarakat. 
Higene industri dapat dikatakan sebagai juru bicara antara profesi 
keselamatan dan kedokteran.Adapu ruang lingkup hygiene industry terdiri 
dari antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengontrolan.Potensi bahaya yang 
terdapat di lingkungan industry yaitu bahaya fisik, bahaya kimia, factor 
biologi, ergonomic dan factor psikologi. 
B. Saran 
Agar pekerja bisa nyaman dan produktif perlu upaya untuk meminimalkan 
bahaya di tempat kerja(factor fisika dan factor kimia). Upaya untuk 
melakukan pengendalian bahaya tersebut meliputi: eliminasi, 
substitusi,isolasi dan rekayasa enginering, upaya administrasi dan 
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
DAFTAR PUSTAKA 
1. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/ 
1818121-apa-yang-dimaksud-dengan-hiperkes/#ixzz2EktSSkBX 
2. http://kesmasy.wordpress.com/2010/02/03/hiperkes-higiene-perusahaan-ergonomi- 
dan-kesehatan/ 
3. http://percikcahaya.blogspot.com/2011/01/higiene-perusahaan-dan-kesehatan- 
kerja_19.html 
4. DR. Suma’mur P. K, 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja 
(Hiperkes). Sagung Seto; 
5. Tarwaka, PGDip. Sc., M. Erg, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 
Harapan Press)
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas segala rahmat 
dan hidayah-Nya, sehinggga kami dari kelompok III dapat menyelesaikan makalah yang 
berjudul Dasar-Dasar Hygine Perusahaan tepat pada waktunya sebagai suatu tugas mata 
kuliah Dasar – Dasar Kesehatan Kerja. 
Tidak lupa pula kami ucapkan rasa terima kasih kepada dosen bidang study dan teman-teman 
yang telah ikut dalam membantu menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Kami 
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan 
makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya 
membangun demi perbaikan kedepan. 
Akhirnya harapan dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua 
untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan dapat pula membangkitkan semangat dalam 
berkarya yang lebih baik untuk masa yang akan datang, terima kasih kepada semuanya semoga 
Allah SWT selalu melimpahkan rahmaNya kepada kita. Wassalam. 
Mojokerto, 13 Nopember 2014
MAKALAH HIPERKES 
Nama kelompok : 
1) Ainur Pujianti 1321010001 
2) Andika Krisna S. 1321010002 
3) Devi Wahyuni 1321010006 
4) Hayyu Rohma M. 1321010009 
5) Rian Fitroh H. 1321010011 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 
MASYARAKAT 
MAJAPAHIT MOJOKERTO 
Jl. Raya Gayaman Km. 02, Mojoanyar-Mojokerto 61364 
Telp.(0321) 3299915 Fax. (0321) 331736

More Related Content

What's hot

Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Fachri Latif
 
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptxPPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
johan113673
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Chaicha Ceria
 
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Azmi Nur Rabrusun
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industri
murdiyah
 

What's hot (20)

Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja
 
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptxPPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja
 
Soal uas matematika kelas 2 sd semester 2 dan kunci jawaban
Soal uas matematika kelas 2 sd semester 2 dan kunci jawabanSoal uas matematika kelas 2 sd semester 2 dan kunci jawaban
Soal uas matematika kelas 2 sd semester 2 dan kunci jawaban
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3
 
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
 
Dasar k3 uts
Dasar k3 utsDasar k3 uts
Dasar k3 uts
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Sanitasi & hygiene
Sanitasi & hygieneSanitasi & hygiene
Sanitasi & hygiene
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
 
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaMakalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerja
 
Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerjaKecelakaan kerja
Kecelakaan kerja
 
Faktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan KerjaFaktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan Kerja
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Epidemiologi kecelakaan
Epidemiologi kecelakaanEpidemiologi kecelakaan
Epidemiologi kecelakaan
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industri
 

Viewers also liked

Ppt hiperkes
Ppt hiperkesPpt hiperkes
Ppt hiperkes
rio246193
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi
Garnet Waluyo
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rizal Triyandi
 
Certificate of Employment Talisman.PDF
Certificate of Employment Talisman.PDFCertificate of Employment Talisman.PDF
Certificate of Employment Talisman.PDF
Yudi Prasetyo
 
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdkKonsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Yabniel Lit Jingga
 
Top 50 online marketing tools you should be using
Top 50 online marketing tools you should be usingTop 50 online marketing tools you should be using
Top 50 online marketing tools you should be using
Kiều Trần
 

Viewers also liked (20)

Ppt hiperkes
Ppt hiperkesPpt hiperkes
Ppt hiperkes
 
Hiperkes Yudi.PDF
Hiperkes Yudi.PDFHiperkes Yudi.PDF
Hiperkes Yudi.PDF
 
Pengertian k3
Pengertian k3Pengertian k3
Pengertian k3
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Certificate of Employment Talisman.PDF
Certificate of Employment Talisman.PDFCertificate of Employment Talisman.PDF
Certificate of Employment Talisman.PDF
 
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktavMateri K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktav
 
수원오피, 천안오피, 선릉오피, 일산오피【다솜넷】
수원오피, 천안오피, 선릉오피, 일산오피【다솜넷】수원오피, 천안오피, 선릉오피, 일산오피【다솜넷】
수원오피, 천안오피, 선릉오피, 일산오피【다솜넷】
 
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdkKonsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
 
Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3
 
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
 
천안오피, 강서오피, 부천오피, 수내역오피【다솜넷】
천안오피, 강서오피, 부천오피, 수내역오피【다솜넷】천안오피, 강서오피, 부천오피, 수내역오피【다솜넷】
천안오피, 강서오피, 부천오피, 수내역오피【다솜넷】
 
Top 50 online marketing tools you should be using
Top 50 online marketing tools you should be usingTop 50 online marketing tools you should be using
Top 50 online marketing tools you should be using
 
Tips sehat menggunakan perangkat ti ( komputer )
Tips sehat menggunakan perangkat ti ( komputer )Tips sehat menggunakan perangkat ti ( komputer )
Tips sehat menggunakan perangkat ti ( komputer )
 
Posisi menggunakan komputer dengan benar
Posisi menggunakan komputer dengan benarPosisi menggunakan komputer dengan benar
Posisi menggunakan komputer dengan benar
 
K3
K3K3
K3
 
K3
K3K3
K3
 
Modul k3
Modul k3Modul k3
Modul k3
 
Materi Penjelasan K3
Materi Penjelasan K3Materi Penjelasan K3
Materi Penjelasan K3
 
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
 

Similar to Hiperkes revisi.pptx

3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
Winarso Arso
 
Keamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawanKeamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawan
ulioktaviana
 
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
Materi  kesehatan_kerja_2015_okMateri  kesehatan_kerja_2015_ok
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
suastiawan
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
imamdiani
 

Similar to Hiperkes revisi.pptx (20)

Higene perusahaan
Higene perusahaanHigene perusahaan
Higene perusahaan
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri
 
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaanKelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel   Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel
 
Keamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawanKeamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawan
 
117.ppt
117.ppt117.ppt
117.ppt
 
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
Materi  kesehatan_kerja_2015_okMateri  kesehatan_kerja_2015_ok
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
 
10568562 733137773460319 649519519_n (1)
10568562 733137773460319 649519519_n (1)10568562 733137773460319 649519519_n (1)
10568562 733137773460319 649519519_n (1)
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Makalah swaludin AKPER PEMKAB MUNA
Makalah  swaludin AKPER PEMKAB MUNA Makalah  swaludin AKPER PEMKAB MUNA
Makalah swaludin AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah swaludin (2)
Makalah  swaludin (2)Makalah  swaludin (2)
Makalah swaludin (2)
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Makalah swaludin (2)
Makalah  swaludin (2)Makalah  swaludin (2)
Makalah swaludin (2)
 

More from Ainur

Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
Ainur
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Ainur
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
Ainur
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
Ainur
 
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur   antibiotik dalam kehamilanAinur   antibiotik dalam kehamilan
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur
 
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Ainur
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)
Ainur
 
Jaringan hewan (ainur - vanda)
Jaringan hewan (ainur - vanda)Jaringan hewan (ainur - vanda)
Jaringan hewan (ainur - vanda)
Ainur
 
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakatMuskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Ainur
 

More from Ainur (20)

Jenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupJenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
 
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
Leptospirosis
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur Pujianti
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur   antibiotik dalam kehamilanAinur   antibiotik dalam kehamilan
Ainur antibiotik dalam kehamilan
 
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)
 
Jaringan hewan (ainur - vanda)
Jaringan hewan (ainur - vanda)Jaringan hewan (ainur - vanda)
Jaringan hewan (ainur - vanda)
 
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakatMuskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
Muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
 

Hiperkes revisi.pptx

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Tujuan utama dari Higien Perusahan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Selain itu Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja diantaranya melalui pengenalan, evaluasi, pengendalian dan melakukan tindakan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Melihat risiko bagi tenaga kerja yang mungkin dihadapi di lingkungan kerjanya, maka perlu adanya personil di lingkungan industri yang mengerti tentang hygiene industri dan menerapkannya di lingkungan kerjanya. B. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud hiperkes b. Apa saja yang menjadi ruang lingkup c. Apa saja yang menjadi tujuan dari hiperkes d. Mengetahui berita terupdate tentang hiperkes
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hiperkes Kata Hiperkes sebenarnya singkatan dari Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Higiene perusahaan didefinisikan sebagai ilmu dan seni dalam melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan atau stresses, yang timbul di atau dari tempat kerja, yang bisa menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang berarti bagi pekerja maupun warga masyarakat juga. Hiperkes pada dasarnya merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yang berbeda yaitu medis dan teknis yang menjadi satu kesatuan sehingga mempunyai tujuan yang sama yaitu menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Hiperkes berkembang setelah abad ke-16. Pada tahun 1556 oleh Agricola dan 1559 oleh Paracelcus di aderah pertambangan. Benardi Rammazini (1633-1714), dikenal sebagai bapak Hiperkes, yang membahas hiperkes di industry textile terutama mengenai penyakit akibat kerja (PAK). B. Ruang Lingkup Hiperkes 1. Antisipasi Antisipasi merupakan kegiatan untuk memprediksi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja. Tahap awal dalam melakukan atau penerapan higiene industri di tempat kerja. Adapun tujuan dari anntisipasi adalah : a. Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini sebelum muncul menjadi bahaya dan risiko yang nyata b. Mempersiapkan tindakan yang perlu sebelum suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki c. Meminimalisasi kemungkinan risiko yang terjadi pada saat suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki 2. Rekognisi Rekognisis merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali suatu bahaya lebih detil dan lebih komprehensif dengan menggunakan suatu
  • 3. metode yang sistematis sehingga dihasilkan suatu hasil yang objektif dan bias dipertanggung jawabkan. Di mana dalam rekognisi ini kita melakukan pengenalan dan pengukuran untuk mendapatkan informasi tentang konsentrasi, dosis, ukuran (partikel), jenis, kandungan atau struktur, sifat, dll . Adapun tujuan dari rekognisi adalah : a. Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara detil (sifat, kandungan, efek, severity, pola pajanan, besaran) b. Mengetahui sumber bahaya dan area yang berisiko c. Mengetahui pekerja yang berisiko 3. Evaluasi Pada tahap penilaian/evaluasi lingkungan, dilakukan pengukuran, pengambilan sampel dan analisis di laboratorium. Melalui penilaian lingkungan dapat ditentukan kondisi lingkungan kerja secara kuantitatif dan terinci, serta membandingkan hasil pengukuran dan standar yang berlaku, sehingga dapat ditentukan perlu atau tidaknya teknologi pengendalian, ada atau tidaknya korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan lingkungannya , serta sekaligus merupakan dokumen data di tempat kerja. Tujuan pengukuran dalam evaluasi yaitu : a. Untuk mengetahui tingkat risiko b. Untuk mengetahui pajanan pada pekerja c. Untuk memenuhi peraturan (legal aspek) d. Untuk mengevaluasi program pengendalian yang sudah dilaksanakan e. Untuk memastikan apakah suatu area aman untuk dimasuki pekerja f. Mengetahui jenis dan besaran hazard secara lebih spesifik 4. Pengontrolan Ada 6 tingkatan Pengontrolan di Tempat Kerja yang dapat dilakukan: 1) Eliminasi : merupakan upaya menghilangkan bahaya dari sumbernya serta menghentikan semua kegiatan pekerja di daerah yang berpotensi bahaya.
  • 4. 2) Substitusi : Modifikasi proses untuk mengurangi penyebaran debu atau asap, dan mengurangi bahaya, Pengendalian bahaya kesehatan kerja dengan mengubah beberapa peralatan proses untuk mengurangi bahaya, mengubah kondisi fisik bahan baku yang diterima untuk diproses lebih lanjut agar dapat menghilangkan potensi bahayanya. 3) Isolasi : Menghapus sumber paparan bahaya dari lingkungan pekerja dengan menempatkannya di tempat lain atau menjauhkan lokasi kerja yang berbahaya dari pekerja lainnya, dan sentralisasi kontrol kamar, 4) Engineering control : Pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi pada faktor lingkungan kerja selain pekerja menghilangkan semua bahaya-bahaya yang ditimbulkan, mengurangi sumber bahaya dengan mengganti dengan bahan yang kurang berbahaya, proses kerja ditempatkan terpisah, menempatan ventilasi local/umum. 5) Administrasi control: Pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi pada interaksi pekerja dengan lingkungan kerja pengaturan schedule kerja atau meminimalkan kontak pekerja dengan sumber bahaya. 6) Alat Pelindung Diri (APD), Ini merupakan langkah terakhir dari hirarki pengendalian. Jenis-jenis alat pelindung diri Alat pelindung diri diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yang berpotensi terkena resiko dari bahaya. C. Tujuan dari Hiperkes : 1. Meningkatkan derajat kesehatan karyawan setinggi-tingginya melalui pencegahan dan penanggulangan penyakit dan kecelakaan akibat kerja serta pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi karyawan. 2. Meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberantas kelelahan kerja,meningkatkan kegairahan kerja dan memberikan perlindungan kepada karyawan dan masyarakat sekitarnya thd.bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh perusahaan.
  • 5. D. Berita Update Tentang Hiperkes Limbah Dituding Sebabkan Keracunan, PT SSE Klaten Gelar Uji Lab Tandingan Belasan pekerja PT Sukses Sejahtera Energi (SSE) Manisrenggo Klaten dan direksi mengikuti audiensi bersama Pemkab dan unsur muspida di Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Klaten, Jumat (10/10/2014). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos) Jumat, 10 Oktober 2014 17:15 WIB Solopos.com, KLATEN - PT Sukses Sejahtera Energi (SSE) Manisrenggo Klaten berencana menggelar uji lab tandingan terhadap emisi limbah yang selama ini dituding menyebabkan keracunan. Uji lab tersebut dilakukan pengujian oleh Pemkab dan diklaim tak kunjung memberi kepastian soal dampak limbah perusahaan. Diketahui, puluhan warga sekitar pabrik diduga keracunan setelah menghirup emisi gas buang pabrik, pertengahan September lalu. Tahu Dinas Kesehatan dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Jogja sempat menguji sampel di udara sekitar pabrik. Namun sampai sekarang belum ada dokumen resmi yang menyatakan emisi pabrik menjadi penyebab keracunan warga. Sebagai informasi, hasil investigasi Dinkes dan BBTKL menyimpulkan terdapat senyawa (CO) dan (HC) berlebih di udara sekitar pabrik yang menyerupai gas buang kendaraan bermotor yang menyebabkan keracunan pada warga. Syahruna, menegaskan PT SSE telah melampaui perizinan dengan melakukan praktik layaknya industri kelas menengah. Padahal pabrik ini hanya mengantongi surat pernyataan pengelolaan lingkungan (SPPL) yang notabene untuk industri kecil. “Kalau perusahaan mau terus berkembang, pilihannya hanya pindah,” jelasnya, dan mempersilakan pabrik di Manisrenggo tetap berjalan asal pembuangan limbah tidak dilakukan di sekitar lingkungan yang notabene kawasan permukiman.
  • 6. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Higiene industri didefinisikan sebagai ilmu dan seni dalam melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan atau stresses, yang timbul di atau dari tempat kerja, yang bisa menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang berarti bagi pekerja maupun warga masyarakat. Higene industri dapat dikatakan sebagai juru bicara antara profesi keselamatan dan kedokteran.Adapu ruang lingkup hygiene industry terdiri dari antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengontrolan.Potensi bahaya yang terdapat di lingkungan industry yaitu bahaya fisik, bahaya kimia, factor biologi, ergonomic dan factor psikologi. B. Saran Agar pekerja bisa nyaman dan produktif perlu upaya untuk meminimalkan bahaya di tempat kerja(factor fisika dan factor kimia). Upaya untuk melakukan pengendalian bahaya tersebut meliputi: eliminasi, substitusi,isolasi dan rekayasa enginering, upaya administrasi dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
  • 7. DAFTAR PUSTAKA 1. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/ 1818121-apa-yang-dimaksud-dengan-hiperkes/#ixzz2EktSSkBX 2. http://kesmasy.wordpress.com/2010/02/03/hiperkes-higiene-perusahaan-ergonomi- dan-kesehatan/ 3. http://percikcahaya.blogspot.com/2011/01/higiene-perusahaan-dan-kesehatan- kerja_19.html 4. DR. Suma’mur P. K, 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Sagung Seto; 5. Tarwaka, PGDip. Sc., M. Erg, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Harapan Press)
  • 8. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehinggga kami dari kelompok III dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dasar-Dasar Hygine Perusahaan tepat pada waktunya sebagai suatu tugas mata kuliah Dasar – Dasar Kesehatan Kerja. Tidak lupa pula kami ucapkan rasa terima kasih kepada dosen bidang study dan teman-teman yang telah ikut dalam membantu menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan kedepan. Akhirnya harapan dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan dapat pula membangkitkan semangat dalam berkarya yang lebih baik untuk masa yang akan datang, terima kasih kepada semuanya semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmaNya kepada kita. Wassalam. Mojokerto, 13 Nopember 2014
  • 9. MAKALAH HIPERKES Nama kelompok : 1) Ainur Pujianti 1321010001 2) Andika Krisna S. 1321010002 3) Devi Wahyuni 1321010006 4) Hayyu Rohma M. 1321010009 5) Rian Fitroh H. 1321010011 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT MAJAPAHIT MOJOKERTO Jl. Raya Gayaman Km. 02, Mojoanyar-Mojokerto 61364 Telp.(0321) 3299915 Fax. (0321) 331736