SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Download to read offline
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                Editor By
                                Muh. Syihab Ikbal, S.Pd
                                Hamaron D, S.Pd
                                              1
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                                     DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
          A. Judul Percobaan ......................................................................................... 1
          B. Latar Belakang........................................................................................... 1
          C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
          D. Tujuan Percobaan ...................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 3
          A. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier) .......... 4
          B. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier) ............... 7
BAB III METODOLOGI EKPERIMEN ............................................................... 13
          A. Alat dan Bahan ........................................................................................ 13
          B. Prosedur Kerja ......................................................................................... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 17
          A. Hasil Pengamatan .................................................................................... 17
          B. Analisis Data ........................................................................................... 22
          C. Pembahasan ............................................................................................. 34
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 38
          A. Kesimpulan .............................................................................................. 38
          B. Saran ........................................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA




                                                                                                                                 2
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                       BAB I
                              PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan

   Judul percobaan ini yaitu “Penyearah Gelombang”

B. Latar Belakang

            Hampir sebagian besar peralatan elektronika menggunakan sumber daya

   listrik 220 volt / 50 Hz dari PLN. Beberapa peralatan seperti radio atau tape kecil

   menggunakan baterai sebagai sumber tegangan namun sebagian menggunakan

   listrik PLN sebagai sumber tenaganya. Untuk itu dibutuhkan suatu rangkaian

   yang dapat mengubah arus listrik bolak-balik (AC) dari PLN menjadi arus listrik

   searah (DC). Komponen yang melaksanakan konversi ini disebut dengan

   rangkaian penyearah gelombang yang dalam perkembangannya dikembangkan

   menjadi suatu catu daya.

            Secara prinsip, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator,

   dioda,    dan   kondensator/kapasitor.   Transformator    merupakan     komponen

   elektronika yang berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan.

   Kondensator atau kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan untuk

   sementara waktu dan merupakan filter (penyaring) pada rangkaian rectifier.

   Dioda merupakan komponen aktif yang digunakan sebagai penyearah arus listrik,

   pengaman arus dan tegangan listrik, serta pemblokir arus dan tegangan listrik.

            Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang mengubah

   gelombang sinus AC (Alternating Current) menjadi deretan pulsa DC (Direct


                                                                                    3
Rangkaian Penyearah Gelombang




   Current). Ini merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC

   halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan elektronika. Bentuk dari suatu

   rangkaian penyearah adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dan

   rangkaian penyearah gelombang penuh.

C. Rumusan Masalah

          Adapun yang menjadi rumusan masalah pada percobaan ini yaitu sebagai

   berikut:

   1. Bagaimanakah penerapan dioda sebagai suatu komponen penyearah?

   2. Bagaimana prinsip kerja rangkaian penyearah setengah gelombang?

   3. Bagaimana prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh?

   4. Bagaiman pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah

      gelombang?

D. Tujuan Percobaan

          Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini yaitu sebagai

   berikut:

   1. Memahami fungsi dioda sebagai penyearah.

   2. Memahami prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang.

   3. Memahami prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh.

   4. Mengidentifikasi pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah

      gelombang.




                                                                            4
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                         BAB II
                                 KAJIAN PUSTAKA


         Secara prinsip, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator,

dioda, dan kondensator/kapasitor. Transformator merupakan komponen elektronika

yang berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan. Kondensator atau

kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan untuk sementara waktu dan

merupakan filter (penyaring) pada rangkaian rectifier. Dioda merupakan komponen

aktif yang digunakan sebagai penyearah arus listrik, pengaman arus dan tegangan

listrik, serta pemblokir arus dan tegangan listrik.

         Rangkaian penyearah (rectifier) adalah rangkaian yang digunakan untuk

mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Karena input

sumbernya memiliki tegangan AC yang relative tinggi, digunakan sebuah

transformator penurun tegangan (step-down transformator) dengan rasio lilitan yang

sesuai untuk mengkonversi tegangan ini ke tegangan rendah. Output AC dari sisi

sekunder transformator kemudian disearahkan dengan dioda-dioda rectifier silicon

konvensional untuk menghasilkan output yang masih kasar.

         Pada Rangkaian penyearah ini ada dua yaitu penyearah setengah gelombang

(Half-Wave-Rectifier) dan penyearah gelombang penuh (Full-Wave-Rectifiier) yaitu

sebagai berikut :




                                                                                5
Rangkaian Penyearah Gelombang




A. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang (Half Wafe Rectifier)

        Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada

   gambar 2.1 berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan

   tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan

   AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.




             Gambar 2.1 : rangkaian penyearah setengah gelombang
        Pada rangkaian tersebut, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari

   arus AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang

   disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave).

        Gambar rangkaian tersebut menunjukkan sumber AC menghasilkan sebuah

   tegangan Sinusoidal, bila Dioda diasumsikan sebagai sebuah Dioda Ideal. Pada

   Siklus Positif / Putaran Setengah positif, Dioda akan menjadi sebuah Dioda

   dengan Bias Maju, artinya dioda dapat berlaku sebagai sebuah saklar tertutup.

        Gelombang masukan pada rangkaian penyearah setengah gelombang

   berupa gelombang Sinus dengan nilai seketika Vin dengan sebuah nilai Puncak

   Vp(in).




                                                                                   6
Rangkaian Penyearah Gelombang




             Vin
            VP(in)

                                                            t


       Gambar 2.2: Gelombang input rangkaian penyarah gelombang

     Gambar 2.2 di atas menunjukkan bahwa bentuk gelombang input pada

rangkaian penyearah setengah gelombang adalah gelombang sinusoidal.

Gelombang ini merupakan gelombang yang masuk pada rangakaian sebelum

impuls masukan melewati komponen dioda.

     Pada penyearah setengah gelombang, dioda akan berlaku sebagai

penghantar selama putaran setengah Positif dan tidak berlaku sebagai penghantar

pada setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah

Gelombang. Hal ini terjadi karena dioda berada dalam keadaan bias maju yang

hanya melewatkan deretan pulsa positif dan memotong deretan pulsa negatif

pada gelombang masukan. Akibatnya gelombang keluaran akan menjadi deretan

pulsa positif setengah gelombang, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
             Vout
            VP(out)

                                                            t

        Gambar 2.3: keluaran pada penyearah setengah gelombang


                                                                              7
Rangkaian Penyearah Gelombang




     Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah, artinya

arus mengalir hanya pada satu arah, tegangan setengan gelombang tersebut

merupakan tegangan DC yang bergerak naik sampai nilai max dan turun sampai

nol dan tetap nol selama siklus setengan negatif.

     Pada gambar 2.3 ditunjukkan bahwa keluaran pada penyearah setengah

gelombang merupakan keluaran yang masih kasar. Untuk mengatasi hal tersebut

maka pada rangkaian ditambahkan komponen kapasitor. Kapasitor yang

digunakan dipasang parallel terhadapa beban R, seperti yang ditunjukkan pada

gambar berikut ini:




         Gambar 2.4: penyearah setengah gelombang dengan filter

     Kapasitor    yang    dipasang   pada    rangkaian   akan   menyaring   atau

menghaluskan keluaran yang masih kasar tersebut sehingga keluaran yang

terbentuk adalah keluaran yang berbentuk riplle. Ini dapat ditunjukkan pada

gambar berikut ini:




         Gambar 2.5: gelombang ripple hasil pemfilteran kapasitor


                                                                              8
Rangkaian Penyearah Gelombang




        Gambar 2.4 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter

   kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk

   gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan

   bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang

   dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan

   tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan

   kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai

   dengan sifat pengosongan kapasitor.

        Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke

   beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis

   horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan

   semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan

   tegangan ripple yang besarnya adalah :

                        V = V -V                                 …....... (1)
                          r    M    L



B. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (Full Wafe Rectifier)

        Rangkaian penyearah setengah gelombang (half wave rectifier) ternyata

   memiliki kelemahan sehingga tidak maksimal untuk digunakan, kelemahannya

   adalah arus listrik yang mengalir ke beban hanya separuh dari setiap satu cycle.

   Hal ini akan menyulitkan dalam proses filtering (penghalusan). Untuk mengatasi

   kelemahan ini adalah penyearah gelombang penuh.




                                                                                  9
Rangkaian Penyearah Gelombang




     Rectifier gelombang penuh adalah equivalen dengan dua kali rectifier

setengah gelombang, sebab center tap masing-masing Rectifier mempunyai

tegangan masukan yang equal dengan setengah tegangan sekunder.

     Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh seperti terlihat pada gambar.

Menggunakan dua dioda dan satu center tape transformer.



                                       D1
           AC                                     RL



                                        D2
         Gambar 2.6: Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda




                  Gambar 2.7: Aliran arus pada diode 1

     Dioda D1 menghantar ke putaran setengah positif dan Dioda D2

menghantar ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier

mengalir selama setengah putaran bersama-sama. Rangkaian equivalen pada

putaran maju setengah siklus positif, D1 merupakan Dioda dengan bias maju




                                                                          10
Rangkaian Penyearah Gelombang




yang akan menghasilkan sebuah tegangan beban positif yang diindikasikan

sebagai Polarity Plus-Minus melalui Resistor beban.




                   Gambar 2.8: aliran arus pada diode 2

      Rangkaian equivalen pada putaran maju setengah siklus Negatif, D2

merupakan Dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan sebuah tegangan

beban positif.

      Selama kedua putaran setengah, tegangan beban mempunyai polaritas yang

sama dan arus beban berada dalam satu arah, Rangkaian ini disebut sebagai

Rectifier gelombang penuh, sebab mengganti tegangan masukan AC ke Pulsating

(getaran) tegangan keluaran DC. Bentuk keluaran dari penyearah gelombang

penuh dengan dua diode ditunjukkan pada gambar berikut ini:




      Gambar 2.9: Keluaran pada penyearah gelombang penuh 2 dioda


                                                                         11
Rangkaian Penyearah Gelombang




      Selain itu terdapat rangkaian penyearah gelombang penuh dengan tipe lain

yang dinamakan penyearah type jembatan. Rangkaian ini terdiri dari empat

diode. Bentuk rangkaian penyearah gelombang penuh dengan jembatan dapat

ditunjukkan pada gambar berikut ini:




        Gambar 2.10: penyearah gelombang penuh dengan jembatan

      Rectifier jembatan menyerupai Rectifier gelombang penuh sebab

menghasilkan tegangan keluaran gelombang penuh, Dioda D1 dan D2

menghantar di atas setengah siklus positif da D3 dan D4 menghantar di atas

setengah siklus negatif.

      Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk

setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator

pada saat siklus yang sama.

      Aliran arus yang melewati rangkaian tersebut ditunjukkan pada gambar

berikut ini:




                                                                           12
Rangkaian Penyearah Gelombang




    Gambar 2.11: Aliran arus pada rangkaian penyearah gelombang penuh

                    dengan jembatan.

      Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju

beban dan kembali melalui dioda C. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan

D mengalami reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda

tersebut bersifat sebagai isolator.

      Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui

dioda D menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena dioda B dan C

mengalami reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.

Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan tegangan

beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan (tegangan DC).

      Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda

(dioda bridge) ditunjukkan seperti pada gambar berikut:




                                                                           13
Rangkaian Penyearah Gelombang




Gambar 2.12: Keluaran pada penyearah gelombang penuh dengan jembatan




                                                                       14
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                       BAB III
                         METODOLOGI EKSPERIMEN

E. Alat dan Bahan

        Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:

  1. Alat-alat yang digunakan yaitu:

     a. Osiloskop Sinar Katoda (CRO)                              1 set

     b. Transformator engkel 1 ampere (Step Down)                 1 buah

     c. Kabel penghubung                                          10 buah

     d. Voltmeter digital                                         1 buah

  2. Bahan-bahan yang digunakan yaitu:

     a. Dioda penyearah IN 5399                                   2 buah

     b. Dioda Kuprok                                              1 buah

     c. Resistor tetap, dengan spesifikasi

         Resistor 100 ΩJ                                         1 buah

         Resistor 150 ΩJ                                         1 buah

         Resistor 220 ΩJ                                         1 buah

         Resistor 270 ΩJ                                         1 buah

     d. Kapasitor elco dengan spesifikasi

         Elco 1000 μF                                            1 buah

         Elco 3300 μF                                            1 buah

         Elco 4700 μF                                            1 buah



                                                                            15
Rangkaian Penyearah Gelombang




F. Prosedur Kerja

  1. Penyearah Setengah Gelombang

     a. Catat spesifikasi komponen alat yang digunakan, selanjutnya rangkai kit

        percobaan seperti pada gambar berikut :




                    Gambar 3.1 : Penyearah setengah gelombang

     b. Setelah yakin bahwa rangkaian yang telah dibuat sudah benar, kemudian

        hubungkanlah input salah satu chanel osiloskop dengan terminal input dari

        rangkaian untuk mendapatkan tampilan gelombang puncak ke puncak (VPP)

        dan menggambar bentuk gelombangnya di atas kertas grafik semilog.

     c. Pindahkan probe osiloskop ke output (Vout) rangkaian untuk mengamati

        tampilan keluaran. Catat ini sebagai tegangan keluaran (Vout) dan gambarkan

        bentuk gelombangnya.

     d. Menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan keluaran dari rangkaian.

        Catat sebagai nilai tegangan dc (Vdc).




                                                                                16
Rangkaian Penyearah Gelombang




  e. Pasang kapasitor paralel dengan resistor kemudian menghubungkan probe

     osiloskop untuk menghitung tegangan riak (Vrpp) dan menampilkan bentuk

     gelombangnya.

  f. Catat hasil yang diperoleh pada lembar data yang telah disediakan.


2. Penyearah Gelombang Penuh

  a. Rangkai kit percobaan seperti pada gambar di bawah ini Gambar 2.3 :

     Penyearah gelombang penuh/ jembatan




               Gambar 3.2: Rangkaian penyearah gelombang

  b. Hubungkan input salah satu chanel osiloskop dengan terminal input (Vin)

     dari rangkaian untuk mendapatkan tampilan gelombang puncak ke puncak

     (VPP). Catat hasil pengamatan ini sebagai nilai tegangan VPP, dan gambar

     bentuk gelombangnya.

  c. Pindahkan probe osiloskop ke output (Vout) rangkaian untuk mengamati

     tampilan keluaran. Catat ini sebagai tegangan keluaran (Vout) dan gambar

     bentuk gelombangnya.



                                                                          17
Rangkaian Penyearah Gelombang




d. Gunakan voltmeter untuk mengukur tegangan keluaran dari rangkaian. Catat

  sebagai nilai tegangan dc (Vdc).

e. Ulangi kegiatan (2) sampai dengan (4) dengan memparalel hambatan beban

  dengan sebuah kapasitor elektrolit (Elco).

f. Ulangi kegiatan (5) dengan menggunakan kapasitor yang berbeda.




                                                                        18
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                         BAB IV
                         HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan

   1. Penyearah Setengah Gelombang

        Spesifikasi komponen:

          Resistor               : 100 Ω

          Capasitor 1 (C1)       : 1000 μF = 10-3 F

          Capasitor 2 (C2)       : 3300 μF = 3,3 x 10-3 F

          Capasitor 3 (C3)       : 4700 μF = 4,7 x 10-3 F

        Batas ukur vertikal     : 5 volt/div

        Batas ukur horizontal : 5 ms/div

        Periode (T)             : 0,02 sekon

                                     1
        Frekuensi (f)           :       Hz
                                     𝑇

        Vin (Vpp) dari CRO      : 24 volt

        Vout (Vp) dari CRO      : 12 volt

        Vout (Vdc) dari Voltmeter            : 10,7 volt

        Penunjukkan skala tegangan riak:

           Untuk Capasitor 1 (C1)            : 4 skala

           Untuk Capasitor 2 (C2)            : 3 skala

           Untuk Capasitor 3 (C3)            : 4 skala




                                                            19
Rangkaian Penyearah Gelombang




 Bentuk-bentuk gelombang penyearah setengah gelombang

   a) Gelombang input (Vin)




   b) Gelombang output (Vout)




                                                         20
Rangkaian Penyearah Gelombang




c) Gelombang Riak (Vrpp).

    Capasitor 1 (C1) 1000 μF




    Capasitor 2 (C2) 3300 μF




    Capasitor 3 (C3) 4700 μF




                                  21
Rangkaian Penyearah Gelombang




2. Penyearah Gelombang Penuh

    Spesifikasi komponen:

     Resistor                   : 100 Ω

     Capasitor 1 (C1)           : 1000 μF = 10-3 F

     Capasitor 2 (C2)           : 3300 μF = 3,3 x 10-3 F

     Capasitor 3 (C3)           : 4700 μF = 4,7 x 10-3 F

    Batas ukur vertikal        : 5 volt/div

    Batas ukur horizontal      : 5 ms/div

    Periode (T)                : 0,02 sekon

                                    1
    Frekuensi (f)              :       Hz
                                    𝑇

    Vin (Vpp) dari CRO         : 24 volt

    Vout (Vp) dari CRO         : 12 volt

    Vout (Vdc) dari Voltmeter : 20 volt

    Penunjukkan skala tegangan riak:

      Untuk Capasitor 1 (C1) : 4 skala

      Untuk Capasitor 2 (C2) : 3 skala

      Untuk Capasitor 3 (C3) : 5 skala




                                                           22
Rangkaian Penyearah Gelombang




 Bentuk-bentuk gelombang penyearah gelombang penuh

   a) Gelombang input (Vin)




   b) Gelombang output (Vout)




   c) Gelombang Riak (Vrpp)

        Capasitor 1 (C1) 1000 μF




                                                      23
Rangkaian Penyearah Gelombang




              Capasitor 2 (C2) 3300 μF




              Capasitor 3 (C3) 4700 μF




B. Analisis Data

  1. Penyearah Setengah Gelombang

     a) Menghitung Tegangan Input dan tegangan Output

       R1    = 100 Ω

       C1    = 1000 µ F

       C2    = 3300 µ F



                                                        24
Rangkaian Penyearah Gelombang




C3    = 4700 µ F

 Untuk Tegangan input

     Pengukuran dengan CRO (Vin)


     Batas ukur vertikal   = 5 Volt/div

                               𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙
     Nst vertikal          =             5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

                           = 1 volt/skala

     Batas ukur horisontal = 5 ms/div

                               𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑠𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
     Nst Horisontal        =             5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

                           = 1 ms/skala

     Nst Horisontal        = 10-3 sekon/skala

     Periode (T)           = Penunjukan skala x Nst Skala Horisontal

                           = 20 skala x 10-3 sekon/skala

     Periode (T)           = 0,02 sekon

                               1
     Frekuensi ( f )       =        Hz
                                𝑇

                                1
                           =
                               0,02

     Frekuensi ( f )       = 50 Hz

     Vin (Vpp) CRO         = Penunjukkan skala x NST Vertikal

                           = 24 skala x 1 volt/skala

     Vin (Vpp) CRO         = 24 volt



                                                                       25
Rangkaian Penyearah Gelombang




                               𝑉𝑝𝑝
    Vp                    =
                                  2

                              24
                          =
                              2

    Vp                    = 12 volt

                               𝑉𝑝
    Vrms                  =
                                  2

                              12
                          =
                               2

    Vrms                  = 8,48 volt

    Vdc                   = 0,901 . Vrms volt

                          = 0,901 x 8,48 volt

    Vdc                   = 7,64 volt

 Untuk Tegangan output ( Vdc ) pada resistor

   Pengukuran dengan CRO

    Batas ukur vertikal        = 5 Volt/div

                                      5 𝑣𝑜𝑙𝑡 /𝑑𝑖𝑣
    Nst vertikal               =       5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

                               = 1 volt/skala

    Vout (Vp) CRO              = Penunjukkan skala x Nst Skala Vertikal

                               = 12 skala x 1 volt/skala

    Vp                         = 12 volt




                                                                          26
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                   𝑉𝑝
       Vrms                    =
                                    2

                                   12
                               =
                                    2

       Vrms                    = 8,48 volt

       Vdc                     = 0,901 x Vrms

                               = 0,901 x 8,48

       Vdc                     = 7,67 volt         (A)

      Pengukuran dengan Voltmeter

       Vrms                    = 10,7 Volt (B)

      % Kesalahan relatif (KR) tegangan efektif (Vrms)

                                   [ 𝐵− 𝐴 ]
             % KR Vrms         =               x 100 %
                                         𝐵

                                   10,7−7,67
                               =               x 100 %
                                        10,7

             % KR Vrms         = 28,32 %

      Pelaporan Fisika (PF)

             PF                = [ Vrms + ½ Nst Vertikal] Volt

             PF                = ( 8,48 ± 0,5) Volt

b) Pengukuran tegangan Riak (Vrpp)

   a. Pengukuran dengan CRO (Vrpp A)

       1. Untuk Kapasitor 1 (C1) = 1000 µF = 10-3 F



                                                                 27
Rangkaian Penyearah Gelombang




      Nst vertikal CRO       = 0,4 volt

      Vrpp1a                 = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO

                             = 4 x 0,4

      Vrpp1a                 = 1,6 volt

   2. Untuk Kapasitor 2 (C2) = 3300 µF = 3,3 x 10-3 F


       Nst vertikal CRO      = 0,2 volt


      Vrpp2a                 = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO

                             = 3 x 0,2

      Vrpp2a                 = 0,6 volt

   3. Untuk Kapasitor 3 (C3) = 4700 µF = 4,7 x 10-3 F


       Nst vertikal CRO      = 0,1 volt


      Vrpp3a                 = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO

                             = 4 x 0,1

      Vrpp3a                 = 0,4 volt

b. Hasil Pengukuran tegangan riak dengan Perhitungan (Vrpp B) dengan

   perhitungan

   1. Untuk Kapasitor 1 (C1) = 1000 µF = 10-3 F

                                       1
      Vrpp1b                 =                 Vp
                                 2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶1

                                          1
                             =                      × 12 volt
                                 2×50×100×10 −3



                                                                     28
Rangkaian Penyearah Gelombang




       Vrpp1b                    = 1,2 volt

   2. Untuk Kapasitor 2 (C2) = 3300 µF = 3,3 x 10-3 F

                                            1
       Vrpp2b                    =                 Vp
                                     2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶2

                                                   1
                                 =                          × 12 Volt
                                     2×50×100×3,3×10 −3

       Vrpp2b                    = 0,36 volt

   3. Untuk Kapasitor 3 (C3) = 4700 µF = 4,7 x 10-3 F

                                            1
       Vrpp3b                    =                 Vp
                                     2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶3

                                                   1
                                 =                          × 12 Volt
                                     2×50×100×4,7×10 −3

       Vrpp3b                    = 0,26 volt

c. % Kesalahan relatif (KR) tegangan riak (Vrpp)

                                 [ Vrpp 1a− Vrpp 1b ]
   % KR Vrpp1                =                            × 100 %
                                         Vrpp 1a

                                 [ 1,6−1,2 ]
                             =                  × 100 %
                                      1,6

                             = 25 %

                                 [ Vrpp 2a− Vrpp 2b ]
   % KR Vrpp2                =                            × 100 %
                                         Vrpp 1a

                                 [ 0,6−0,36]
                             =                  × 100 %
                                      0,6

                             = 40 %




                                                                        29
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                      [ Vrpp 3a− Vrpp 3b ]
        % KR Vrpp3                =                            × 100 %
                                            Vrpp 3b

                                      [ 0,4−0,26 ]
                                  =                  × 100 %
                                          0,4

                                  = 35 %

        Pelaporan Fisika (PF)

        PF1   = [ Vrpp1 + ½ Nst Vertikal] Volt

              = 1,6 ± ½ . 0,4 volt

              = 1,6 ± 0,2 volt

        PF2   = [ Vrpp2 + ½ Nst Vertikal] Volt

              = 0,6 ± ½ . 0,2 volt

              = 0,6 ± 0,1 volt

        PF3   = [ Vrpp3 + ½ Nst Vertikal] Volt

              = 0,4 ± ½ . 0,1 volt

              = 0,4 ± 0,05 volt



2. Penyearah Gelombang Penuh

  a) Menghitung Tegangan Input dan tegangan Output

   R1    = 100 Ω

   C1    = 1000 µ F

   C2    = 3300 µ F

   C3    = 4700 µ F



                                                                         30
Rangkaian Penyearah Gelombang




 Untuk Tegangan input

   Pengukuran dengan CRO (Vin)


   Batas ukur vertikal   = 5 Volt/div

                             𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙
   Nst vertikal          =             5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

                         = 1 volt/skala

   Batas ukur horisontal = 5 ms/div

                             𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑠𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
   Nst Horisontal        =             5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

                         = 1 ms/skala

   Nst Horisontal        = 10-3 sekon/skala

   Periode (T)           = Penunjukan skala x Nst Skala Horisontal

                         = 20 skala x 10-3 sekon/skala

   Periode (T)           = 0,02 sekon

                             1
   Frekuensi ( f )       =        Hz
                              𝑇

                              1
                         =
                             0,02

   Frekuensi ( f )       = 50 Hz

   Vin (Vpp) CRO         = Penunjukkan skala x NST Vertikal

                         = 24 skala x 1 volt/skala

   Vin (Vpp) CRO         = 24 volt




                                                                     31
Rangkaian Penyearah Gelombang




                               𝑉𝑝𝑝
    Vp                    =
                                  2

                              24
                          =
                              2

    Vp                    = 12 volt

                               𝑉𝑝
    Vrms                  =
                                  2

                              12
                          =
                               2

    Vrms                  = 8,48 volt

    Vdc                   = 0,901 . Vrms volt

                          = 0,901 x 8,48 volt

    Vdc                   = 7,64 volt

 Untuk Tegangan output ( Vdc ) pada resistor

   Pengukuran dengan CRO

    Batas ukur vertikal        = 5 Volt/div

                                      5 𝑣𝑜𝑙𝑡 /𝑑𝑖𝑣
    Nst vertikal               =       5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

                               = 1 volt/skala

    Vout (Vp) CRO              = Penunjukkan skala x Nst Skala Vertikal

                               = 12 skala x 1 volt/skala

    Vp                         = 12 volt




                                                                          32
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                    𝑉𝑝
       Vrms                     =
                                     2

                                    12
                                =
                                     2

       Vrms                     = 8,48 volt

       Vdc                      = 0,901 x Vrms

                                = 0,901 x 8,48

       Vdc                      = 7,67 volt           (A)

      Pengukuran dengan Voltmeter

       Vrms                     = 20 Volt (B)

      % Kesalahan relatif (KR) tegangan efektif (Vrms)

                                    [ 𝐵− 𝐴 ]
             % KR Vrms          =               x 100 %
                                          𝐵

                                    20−7,67
                                =             x 100 %
                                         20

             % KR Vrms          = 61,65 %

      Pelaporan Fisika (PF)

             PF                 = [ Vrms + ½ Nst Vertikal] Volt

             PF                 = ( 8,48 ± 0,5) Volt

b) Pengukuran tegangan Riak (Vrpp)

   a. Pengukuran dengan CRO (Vrpp A)

       1. Untuk Kapasitor 1 (C1)         = 1000 µF = 10-3 F

             Nst vertikal CRO            = 0,2 volt



                                                                  33
Rangkaian Penyearah Gelombang




      Vrpp1a                  = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO

                              = 4 x 0,2

      Vrpp1a                  = 0,8 volt

   2. Untuk Kapasitor 2 (C2) = 3300 µF = 3,3 x 10-3 F


       Nst vertikal CRO       = 0,1 volt


      Vrpp2a                  = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO

                              = 3 x 0,1

      Vrpp2a                  = 0,3 volt

   3. Untuk Kapasitor 3 (C3) = 4700 µF = 4,7 x 10-3 F


       Nst vertikal CRO       = 0,04 volt


      Vrpp3a                  = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO

                              = 5 x 0,04

      Vrpp3a                  = 0,2 volt

b. Hasil Pengukuran tegangan riak dengan Perhitungan (Vrpp B) dengan

  perhitungan

  1. Untuk Kapasitor 1 (C1)   = 1000 µF = 10-3 F

                                        1
      Vrpp1b                  =                 Vp
                                  2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶1

                                           1
                              =                      × 12 volt
                                  2×50×100×10 −3

      Vrpp1b                  = 1,2 volt


                                                                      34
Rangkaian Penyearah Gelombang




2. Untuk Kapasitor 2 (C2)       = 3300 µF = 3,3 x 10-3 F

                                           1
    Vrpp2b                      =                 Vp
                                    2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶2

                                                  1
                                =                          × 12 Volt
                                    2×50×100×3,3×10 −3

    Vrpp2b                      = 0,36 volt

3. Untuk Kapasitor 3 (C3)       = 4700 µF = 470 x 10-6 F

                                           1
    Vrpp3b                      =                 Vp
                                    2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶3

                                                  1
                                =                          × 12 Volt
                                    2×50×100×4,7×10 −3

    Vrpp3b                      = 0,26 volt

% Kesalahan relatif (KR) tegangan riak (Vrpp)

                                [ Vrpp 1a− Vrpp 1b ]
% KR Vrpp1                  =                            × 100 %
                                        Vrpp 1a

                                [ 0,8−1,2 ]
                            =                  × 100 %
                                     0,8

                            = 50 %

                                [ Vrpp 2a− Vrpp 2b ]
% KR Vrpp2                  =                            × 100 %
                                        Vrpp 1a

                                [ 0,3−0,36 ]
                            =                  × 100 %
                                     0,3

                            = 20 %




                                                                       35
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                        [ Vrpp 3a− Vrpp 3b ]
          % KR Vrpp3                =                            × 100 %
                                              Vrpp 3b

                                        [ 0,2−0,26 ]
                                    =                  × 100 %
                                            0,2

                                    = 30 %

          Pelaporan Fisika (PF)

          PF1   = [ Vrpp1 + ½ Nst Vertikal] Volt

                = 0,8 ± ½ . 0,2 volt

                = 0,8 ± 0,1 volt

          PF2   = [ Vrpp2 + ½ Nst Vertikal] Volt

                = 0,3 ± ½ . 0,1 volt

                = 0,3 ± 0,05 volt

          PF3   = [ Vrpp3 + ½ Nst Vertikal] Volt

                = 0,2 ± ½ . 0,04 volt

                = 0,2 ± 0,02 volt


C. Pembahasan

  1. Penyearah Setengah Gelombang

         Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka nilai tegangan input

  (Vpp) sebesar 24 volt dan gelombang masukan yang terbentuk adalah berbentuk

  sunisoidal. Kemudian ketika diukur tegangan outputnya (Vp) maka diperoleh nilai

  sebesar 12 volt dan nilai tegangan output yang diperoleh dengan voltmeter digital

  sebesar 10,7 volt. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai tegangan efektif


                                                                                 36
Rangkaian Penyearah Gelombang




(Vrms) sebesar 8,48 volt, sehingga besarnya nilai tegangan dc (Vdc) pada

masukan dan keluaran sebesar 7,64 volt.

       Berdasarkan hasil pengamatan, pada bagian input dari rangkaian penyearah

setengah gelombang, dapat dilihat melalui CRO bahwa bentuk gelombang input

adalah gelombang sinusoidal. Gelombang ini merupakan gelombang arus bolak

balik yang senantiasa berubah terhadap waktu. Namun, setelah melalui komponen

dioda, bentuk gelombang menjadi setengah dari gelombang input. Ini

menunjukkan bahwa pada saat gelombang input melewati komponen diode maka

gelombang tersebut akan disearahkan oleh diode. Namun, keluaran yang terbentuk

ini masih merupakan gelombang yang kasar. Untuk menghaluskan gelombang

keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada rangkaian. Kapasitor akan

menyaring gelombang keluaran sehingga akan terbentuk gelombang riak yang

halus. Dari data-data yang diperoleh, dapat ditunjukkan besarnya nilai tegangan

riak pada kapasitor 1000 μF sebesar 1,6 volt, untuk kapasitor 3300 μF diperoleh

nilai sebesar 0,6 volt dan untuk kapasitor 4700 μF diperoleh nilai sebesar 0,4 μF.

Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai kapasitor

yang digunakan maka gelombang riak (Vrpp) yang dihasilkan akan semakin kecil,

dan tegangan riak juga akan semakin halus.




2. Penyearah Setengah Gelombang



                                                                               37
Rangkaian Penyearah Gelombang




       Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat diketahui bahwa dengan

menggunakan hambatan beban sebesar 100 ohm, maka diperoleh nilai tegangan

input (Vpp) dari CRO sebesar 24 volt sedangkan nilai tegangan output (Vp) dari

CRO sebesar 12 volt. Kemudian untuk tegangan output (Vdc) dari voltmeter

diperoleh nilai sebesar 20 volt. Bentuk tegangan input pada penyearah gelombang

penuh sama dengan bentuk gelombang input pada penyearah setengah gelombang

yaitu berbentuk sinusoidal. Sedangkan pada gelombang outpunya memiliki

perbedaan dengan penyearah setengah gelombang. Ketika gelombang input

melewati diode dan sebuah hambatan beban (RL) pada rangkaian penyearah

gelombang penuh maka isyarat keluaran gelombangnya akan berbentuk deretan

gelombang positif penuh dan gelombang negative akan terpotong. Hal inilah yang

menjadi prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan

isyarat positif secara penuh dan memotong isyarat negative pada keadaan diode

berpanjar maju.

       Setelah diparalelkan dengan sebuah kapasitor, maka terbentuk gelombang

yang puncaknya sedikit meruncing. Gelombang inilah yang dinamakan dengan

gelombang riak (ripple). Hal ini terjadi karena pada saat gelombang keluaran

melewati sebuah kapasitor maka akan terjadi penapisan atau filter oleh kapasitor.

Semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka semakin kecil nilai tegangan

riaknya. Hal ini ditunjukkan pada hasil pengamatan yang diperoleh. Pada kapasitor

1000 μF nilai tegangan riak sebesar 0,8 votl, pada kapasitor 3300 μF nilai

tegangan riaknya menjadi 0,3 volt sedangkan pada kapasitor 4700 μF nilai


                                                                              38
Rangkaian Penyearah Gelombang




tegangan riak menjadi semakin kecil yaitu sebesar 0,2 volt. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakain besar nilai kapasitor yang digunakan maka nilai

tegangan riak akan semakin kecil sehingga gelombang riak akan semakin merata.




                                                                            39
Rangkaian Penyearah Gelombang




                                     BAB I
                                  PENUTUP

G. Kesimpulan

          Adapun yang menjadi kesimpulan pada percobaan ini yaitu sebagai

   berikut:

   1. Dioda merupakan komponen aktif yang dapat menyearahkan arus AC menjadi

      arus DC pada keadaan berpanjar maju.

   2. Adapun prinsip kerja dari half-Wafe Rectifier adalah pada saat tegangan bolak

      balik positif dioda akan panjar maju. Saat itu arus akan mengalir dari

      transformator ke dioda, beban dan kembali ke transformator sehingga pada

      ujung-ujung beban akan terdapat beda tegangan yang bentuknya sama dengan

      tegangan masukan. Setengah periode berikutnya dioda akan dipanjar mundur,

      saat itu tidak ada arus yang mengalir sehingga pada ujung-ujung beban tidak

      ada tegangan.

   3. Pada penyearah gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran

      setengah negatif sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran positif pada

      isyarat keluarannya.

   4. Pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang adalah

      berperan sebagai penyaring isyarat keluaran sehingga terbentuk gelombang

      riak/ripple     (Vrpp), semakin besar nilai kapasitor maka semakin kecil

      gelombang riak yang terbentuk dan nilai tegangan riak juga akan semakin

      kecil.


                                                                                40
Rangkaian Penyearah Gelombang




H. Saran

           Adapun saran yang dapat kami berikan dalam percobaan ini yaitu sebagai

   berikut:

   1. Sebelum melakukan pengamatan, CRO (Osiloskop) sebaiknya dikalibrasi

      terlebih dahulu agar tampilan gelombang menjadi lebih baik.

   2. Jangan menyentuh bagian lilitan primer transformator sebab memiliki

      tegangan yang tinggi yaitu sebesar 220 volt / 50 Hz.

   3. Jika komponen resistor, dioda, dan kapasitor menjadi panas pada saat

      pengamatan maka segera lepaskan sambungan dari sumber tegangan PLN

      agar tidak mengakibatkan kerusakan pada komponen yang digunakan.

   4. Keaktifan dan ketelitian sangat diperlukan pada saat melakukan pengamatan.




                                                                               41
Rangkaian Penyearah Gelombang




                             DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2009. Http///Eksperimen elka/pp_full.php.htm. diakses pada tanggal 11
              Januari 2011.

Bakri, Abdul Haris dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar: Badan Penerbit
                UNM.

Rusmadi, Dedi. 1999. Mengenal Teknik Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.

Shrader, Robert L. 1989. Komunikasi Elektronika (Revisi Terjemahan). Jakarta:
                Erlangga.

Sutrisno, 1986, Elektronika Teori dan Penerapannya, Bandung; ITB

Tim Penyusun. 2007. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar II. Makassar:
              Laboratorium Fisika UIN Alauddin.




                                                                            42

More Related Content

What's hot

Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 
Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Mujib Akhmad
 
Penyearah naris
Penyearah narisPenyearah naris
Penyearah narisNaris Hito
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
 
Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cRidwan Satria
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaAnnisa Nabila
 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7suparman unkhair
 
Presentasi rangkaian dioda penyearah
Presentasi rangkaian dioda penyearahPresentasi rangkaian dioda penyearah
Presentasi rangkaian dioda penyearahDavid Suban Koten
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaMuhammad Hendra
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhUniv of Jember
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 

What's hot (20)

Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Elektronika analog 1
Elektronika analog 1
 
Penyearah naris
Penyearah narisPenyearah naris
Penyearah naris
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
 
Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter c
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 Dioda
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
 
Presentasi rangkaian dioda penyearah
Presentasi rangkaian dioda penyearahPresentasi rangkaian dioda penyearah
Presentasi rangkaian dioda penyearah
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
Laporan dioda
Laporan diodaLaporan dioda
Laporan dioda
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 

Similar to Gelombang

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRizky211141
 
fakhrian riferly_062001500011
fakhrian riferly_062001500011fakhrian riferly_062001500011
fakhrian riferly_062001500011Fakhrian Riferly
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu dayaLuxcu
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxArifinSyahrial
 
03 konverter-ac-to-dc
03 konverter-ac-to-dc03 konverter-ac-to-dc
03 konverter-ac-to-dceman71
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxMagda519030
 
Power supply
Power supplyPower supply
Power supplykemenag
 
Modul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpModul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpFaishal Adlan
 
Penuntun praktikum e lka 2 uin
Penuntun praktikum e lka 2 uinPenuntun praktikum e lka 2 uin
Penuntun praktikum e lka 2 uinSyihab Ikbal
 

Similar to Gelombang (20)

Penyearah arus
Penyearah arusPenyearah arus
Penyearah arus
 
Materi bab 3 hpf
Materi bab 3 hpfMateri bab 3 hpf
Materi bab 3 hpf
 
Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
fakhrian riferly_062001500011
fakhrian riferly_062001500011fakhrian riferly_062001500011
fakhrian riferly_062001500011
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
 
03 konverter-ac-to-dc
03 konverter-ac-to-dc03 konverter-ac-to-dc
03 konverter-ac-to-dc
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
 
Power supply
Power supplyPower supply
Power supply
 
Dioda11
Dioda11Dioda11
Dioda11
 
Jenis jenis dioda
Jenis jenis diodaJenis jenis dioda
Jenis jenis dioda
 
Ppt modul 9
Ppt modul 9Ppt modul 9
Ppt modul 9
 
Tugas dioda elka
Tugas dioda elkaTugas dioda elka
Tugas dioda elka
 
Dioda tugas
Dioda tugasDioda tugas
Dioda tugas
 
Modul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpModul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lp
 
sak.pptx
sak.pptxsak.pptx
sak.pptx
 
Gambar less
Gambar lessGambar less
Gambar less
 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
 
Penuntun praktikum e lka 2 uin
Penuntun praktikum e lka 2 uinPenuntun praktikum e lka 2 uin
Penuntun praktikum e lka 2 uin
 

More from Syihab Ikbal

Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Syihab Ikbal
 
Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Syihab Ikbal
 
Dioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorDioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorSyihab Ikbal
 
Bab 6-bahan-semikonduktor
Bab 6-bahan-semikonduktorBab 6-bahan-semikonduktor
Bab 6-bahan-semikonduktorSyihab Ikbal
 
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain ACKapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain ACSyihab Ikbal
 
Rangkaian Arus Searah
Rangkaian Arus SearahRangkaian Arus Searah
Rangkaian Arus SearahSyihab Ikbal
 
Arus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan ListrikArus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan ListrikSyihab Ikbal
 
8. karakteristik dioda
8. karakteristik dioda8. karakteristik dioda
8. karakteristik diodaSyihab Ikbal
 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rcSyihab Ikbal
 
Pedoman praktikum fisika dasar
Pedoman   praktikum   fisika   dasarPedoman   praktikum   fisika   dasar
Pedoman praktikum fisika dasarSyihab Ikbal
 
6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balikSyihab Ikbal
 
4. rangkian ekivalen
4. rangkian ekivalen4. rangkian ekivalen
4. rangkian ekivalenSyihab Ikbal
 
5. pengisian dan pengosongan kapasitor
5. pengisian dan pengosongan kapasitor5. pengisian dan pengosongan kapasitor
5. pengisian dan pengosongan kapasitorSyihab Ikbal
 
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran teganganSyihab Ikbal
 
2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrikSyihab Ikbal
 
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
1. pengenalan dan pengetesan komp. elkaSyihab Ikbal
 
Contoh format laporan
Contoh format laporanContoh format laporan
Contoh format laporanSyihab Ikbal
 

More from Syihab Ikbal (18)

Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Tp zener follower 2
Tp zener follower 2
 
Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Tp zener follower 2
Tp zener follower 2
 
Dioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorDioda Semikonduktor
Dioda Semikonduktor
 
Bab 6-bahan-semikonduktor
Bab 6-bahan-semikonduktorBab 6-bahan-semikonduktor
Bab 6-bahan-semikonduktor
 
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain ACKapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
 
Alat Ukur Listrik
Alat Ukur ListrikAlat Ukur Listrik
Alat Ukur Listrik
 
Rangkaian Arus Searah
Rangkaian Arus SearahRangkaian Arus Searah
Rangkaian Arus Searah
 
Arus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan ListrikArus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan Listrik
 
8. karakteristik dioda
8. karakteristik dioda8. karakteristik dioda
8. karakteristik dioda
 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc
 
Pedoman praktikum fisika dasar
Pedoman   praktikum   fisika   dasarPedoman   praktikum   fisika   dasar
Pedoman praktikum fisika dasar
 
6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik
 
4. rangkian ekivalen
4. rangkian ekivalen4. rangkian ekivalen
4. rangkian ekivalen
 
5. pengisian dan pengosongan kapasitor
5. pengisian dan pengosongan kapasitor5. pengisian dan pengosongan kapasitor
5. pengisian dan pengosongan kapasitor
 
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
 
2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik
 
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
 
Contoh format laporan
Contoh format laporanContoh format laporan
Contoh format laporan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Gelombang

  • 1. Rangkaian Penyearah Gelombang Editor By Muh. Syihab Ikbal, S.Pd Hamaron D, S.Pd 1
  • 2. Rangkaian Penyearah Gelombang DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Judul Percobaan ......................................................................................... 1 B. Latar Belakang........................................................................................... 1 C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 D. Tujuan Percobaan ...................................................................................... 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 3 A. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier) .......... 4 B. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier) ............... 7 BAB III METODOLOGI EKPERIMEN ............................................................... 13 A. Alat dan Bahan ........................................................................................ 13 B. Prosedur Kerja ......................................................................................... 14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 17 A. Hasil Pengamatan .................................................................................... 17 B. Analisis Data ........................................................................................... 22 C. Pembahasan ............................................................................................. 34 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 38 A. Kesimpulan .............................................................................................. 38 B. Saran ........................................................................................................ 39 DAFTAR PUSTAKA 2
  • 3. Rangkaian Penyearah Gelombang BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Judul percobaan ini yaitu “Penyearah Gelombang” B. Latar Belakang Hampir sebagian besar peralatan elektronika menggunakan sumber daya listrik 220 volt / 50 Hz dari PLN. Beberapa peralatan seperti radio atau tape kecil menggunakan baterai sebagai sumber tegangan namun sebagian menggunakan listrik PLN sebagai sumber tenaganya. Untuk itu dibutuhkan suatu rangkaian yang dapat mengubah arus listrik bolak-balik (AC) dari PLN menjadi arus listrik searah (DC). Komponen yang melaksanakan konversi ini disebut dengan rangkaian penyearah gelombang yang dalam perkembangannya dikembangkan menjadi suatu catu daya. Secara prinsip, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator, dioda, dan kondensator/kapasitor. Transformator merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan. Kondensator atau kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan untuk sementara waktu dan merupakan filter (penyaring) pada rangkaian rectifier. Dioda merupakan komponen aktif yang digunakan sebagai penyearah arus listrik, pengaman arus dan tegangan listrik, serta pemblokir arus dan tegangan listrik. Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang mengubah gelombang sinus AC (Alternating Current) menjadi deretan pulsa DC (Direct 3
  • 4. Rangkaian Penyearah Gelombang Current). Ini merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan elektronika. Bentuk dari suatu rangkaian penyearah adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dan rangkaian penyearah gelombang penuh. C. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah pada percobaan ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan dioda sebagai suatu komponen penyearah? 2. Bagaimana prinsip kerja rangkaian penyearah setengah gelombang? 3. Bagaimana prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh? 4. Bagaiman pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang? D. Tujuan Percobaan Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini yaitu sebagai berikut: 1. Memahami fungsi dioda sebagai penyearah. 2. Memahami prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang. 3. Memahami prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh. 4. Mengidentifikasi pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang. 4
  • 5. Rangkaian Penyearah Gelombang BAB II KAJIAN PUSTAKA Secara prinsip, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator, dioda, dan kondensator/kapasitor. Transformator merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan. Kondensator atau kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan untuk sementara waktu dan merupakan filter (penyaring) pada rangkaian rectifier. Dioda merupakan komponen aktif yang digunakan sebagai penyearah arus listrik, pengaman arus dan tegangan listrik, serta pemblokir arus dan tegangan listrik. Rangkaian penyearah (rectifier) adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Karena input sumbernya memiliki tegangan AC yang relative tinggi, digunakan sebuah transformator penurun tegangan (step-down transformator) dengan rasio lilitan yang sesuai untuk mengkonversi tegangan ini ke tegangan rendah. Output AC dari sisi sekunder transformator kemudian disearahkan dengan dioda-dioda rectifier silicon konvensional untuk menghasilkan output yang masih kasar. Pada Rangkaian penyearah ini ada dua yaitu penyearah setengah gelombang (Half-Wave-Rectifier) dan penyearah gelombang penuh (Full-Wave-Rectifiier) yaitu sebagai berikut : 5
  • 6. Rangkaian Penyearah Gelombang A. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang (Half Wafe Rectifier) Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya. Gambar 2.1 : rangkaian penyearah setengah gelombang Pada rangkaian tersebut, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Gambar rangkaian tersebut menunjukkan sumber AC menghasilkan sebuah tegangan Sinusoidal, bila Dioda diasumsikan sebagai sebuah Dioda Ideal. Pada Siklus Positif / Putaran Setengah positif, Dioda akan menjadi sebuah Dioda dengan Bias Maju, artinya dioda dapat berlaku sebagai sebuah saklar tertutup. Gelombang masukan pada rangkaian penyearah setengah gelombang berupa gelombang Sinus dengan nilai seketika Vin dengan sebuah nilai Puncak Vp(in). 6
  • 7. Rangkaian Penyearah Gelombang Vin VP(in) t Gambar 2.2: Gelombang input rangkaian penyarah gelombang Gambar 2.2 di atas menunjukkan bahwa bentuk gelombang input pada rangkaian penyearah setengah gelombang adalah gelombang sinusoidal. Gelombang ini merupakan gelombang yang masuk pada rangakaian sebelum impuls masukan melewati komponen dioda. Pada penyearah setengah gelombang, dioda akan berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah Positif dan tidak berlaku sebagai penghantar pada setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah Gelombang. Hal ini terjadi karena dioda berada dalam keadaan bias maju yang hanya melewatkan deretan pulsa positif dan memotong deretan pulsa negatif pada gelombang masukan. Akibatnya gelombang keluaran akan menjadi deretan pulsa positif setengah gelombang, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut: Vout VP(out) t Gambar 2.3: keluaran pada penyearah setengah gelombang 7
  • 8. Rangkaian Penyearah Gelombang Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah, artinya arus mengalir hanya pada satu arah, tegangan setengan gelombang tersebut merupakan tegangan DC yang bergerak naik sampai nilai max dan turun sampai nol dan tetap nol selama siklus setengan negatif. Pada gambar 2.3 ditunjukkan bahwa keluaran pada penyearah setengah gelombang merupakan keluaran yang masih kasar. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada rangkaian ditambahkan komponen kapasitor. Kapasitor yang digunakan dipasang parallel terhadapa beban R, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini: Gambar 2.4: penyearah setengah gelombang dengan filter Kapasitor yang dipasang pada rangkaian akan menyaring atau menghaluskan keluaran yang masih kasar tersebut sehingga keluaran yang terbentuk adalah keluaran yang berbentuk riplle. Ini dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini: Gambar 2.5: gelombang ripple hasil pemfilteran kapasitor 8
  • 9. Rangkaian Penyearah Gelombang Gambar 2.4 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor. Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah : V = V -V …....... (1) r M L B. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (Full Wafe Rectifier) Rangkaian penyearah setengah gelombang (half wave rectifier) ternyata memiliki kelemahan sehingga tidak maksimal untuk digunakan, kelemahannya adalah arus listrik yang mengalir ke beban hanya separuh dari setiap satu cycle. Hal ini akan menyulitkan dalam proses filtering (penghalusan). Untuk mengatasi kelemahan ini adalah penyearah gelombang penuh. 9
  • 10. Rangkaian Penyearah Gelombang Rectifier gelombang penuh adalah equivalen dengan dua kali rectifier setengah gelombang, sebab center tap masing-masing Rectifier mempunyai tegangan masukan yang equal dengan setengah tegangan sekunder. Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh seperti terlihat pada gambar. Menggunakan dua dioda dan satu center tape transformer. D1 AC RL D2 Gambar 2.6: Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda Gambar 2.7: Aliran arus pada diode 1 Dioda D1 menghantar ke putaran setengah positif dan Dioda D2 menghantar ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir selama setengah putaran bersama-sama. Rangkaian equivalen pada putaran maju setengah siklus positif, D1 merupakan Dioda dengan bias maju 10
  • 11. Rangkaian Penyearah Gelombang yang akan menghasilkan sebuah tegangan beban positif yang diindikasikan sebagai Polarity Plus-Minus melalui Resistor beban. Gambar 2.8: aliran arus pada diode 2 Rangkaian equivalen pada putaran maju setengah siklus Negatif, D2 merupakan Dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan sebuah tegangan beban positif. Selama kedua putaran setengah, tegangan beban mempunyai polaritas yang sama dan arus beban berada dalam satu arah, Rangkaian ini disebut sebagai Rectifier gelombang penuh, sebab mengganti tegangan masukan AC ke Pulsating (getaran) tegangan keluaran DC. Bentuk keluaran dari penyearah gelombang penuh dengan dua diode ditunjukkan pada gambar berikut ini: Gambar 2.9: Keluaran pada penyearah gelombang penuh 2 dioda 11
  • 12. Rangkaian Penyearah Gelombang Selain itu terdapat rangkaian penyearah gelombang penuh dengan tipe lain yang dinamakan penyearah type jembatan. Rangkaian ini terdiri dari empat diode. Bentuk rangkaian penyearah gelombang penuh dengan jembatan dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini: Gambar 2.10: penyearah gelombang penuh dengan jembatan Rectifier jembatan menyerupai Rectifier gelombang penuh sebab menghasilkan tegangan keluaran gelombang penuh, Dioda D1 dan D2 menghantar di atas setengah siklus positif da D3 dan D4 menghantar di atas setengah siklus negatif. Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Aliran arus yang melewati rangkaian tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini: 12
  • 13. Rangkaian Penyearah Gelombang Gambar 2.11: Aliran arus pada rangkaian penyearah gelombang penuh dengan jembatan. Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju beban dan kembali melalui dioda C. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D mengalami reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator. Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena dioda B dan C mengalami reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini. Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan (tegangan DC). Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge) ditunjukkan seperti pada gambar berikut: 13
  • 14. Rangkaian Penyearah Gelombang Gambar 2.12: Keluaran pada penyearah gelombang penuh dengan jembatan 14
  • 15. Rangkaian Penyearah Gelombang BAB III METODOLOGI EKSPERIMEN E. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu: 1. Alat-alat yang digunakan yaitu: a. Osiloskop Sinar Katoda (CRO) 1 set b. Transformator engkel 1 ampere (Step Down) 1 buah c. Kabel penghubung 10 buah d. Voltmeter digital 1 buah 2. Bahan-bahan yang digunakan yaitu: a. Dioda penyearah IN 5399 2 buah b. Dioda Kuprok 1 buah c. Resistor tetap, dengan spesifikasi  Resistor 100 ΩJ 1 buah  Resistor 150 ΩJ 1 buah  Resistor 220 ΩJ 1 buah  Resistor 270 ΩJ 1 buah d. Kapasitor elco dengan spesifikasi  Elco 1000 μF 1 buah  Elco 3300 μF 1 buah  Elco 4700 μF 1 buah 15
  • 16. Rangkaian Penyearah Gelombang F. Prosedur Kerja 1. Penyearah Setengah Gelombang a. Catat spesifikasi komponen alat yang digunakan, selanjutnya rangkai kit percobaan seperti pada gambar berikut : Gambar 3.1 : Penyearah setengah gelombang b. Setelah yakin bahwa rangkaian yang telah dibuat sudah benar, kemudian hubungkanlah input salah satu chanel osiloskop dengan terminal input dari rangkaian untuk mendapatkan tampilan gelombang puncak ke puncak (VPP) dan menggambar bentuk gelombangnya di atas kertas grafik semilog. c. Pindahkan probe osiloskop ke output (Vout) rangkaian untuk mengamati tampilan keluaran. Catat ini sebagai tegangan keluaran (Vout) dan gambarkan bentuk gelombangnya. d. Menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan keluaran dari rangkaian. Catat sebagai nilai tegangan dc (Vdc). 16
  • 17. Rangkaian Penyearah Gelombang e. Pasang kapasitor paralel dengan resistor kemudian menghubungkan probe osiloskop untuk menghitung tegangan riak (Vrpp) dan menampilkan bentuk gelombangnya. f. Catat hasil yang diperoleh pada lembar data yang telah disediakan. 2. Penyearah Gelombang Penuh a. Rangkai kit percobaan seperti pada gambar di bawah ini Gambar 2.3 : Penyearah gelombang penuh/ jembatan Gambar 3.2: Rangkaian penyearah gelombang b. Hubungkan input salah satu chanel osiloskop dengan terminal input (Vin) dari rangkaian untuk mendapatkan tampilan gelombang puncak ke puncak (VPP). Catat hasil pengamatan ini sebagai nilai tegangan VPP, dan gambar bentuk gelombangnya. c. Pindahkan probe osiloskop ke output (Vout) rangkaian untuk mengamati tampilan keluaran. Catat ini sebagai tegangan keluaran (Vout) dan gambar bentuk gelombangnya. 17
  • 18. Rangkaian Penyearah Gelombang d. Gunakan voltmeter untuk mengukur tegangan keluaran dari rangkaian. Catat sebagai nilai tegangan dc (Vdc). e. Ulangi kegiatan (2) sampai dengan (4) dengan memparalel hambatan beban dengan sebuah kapasitor elektrolit (Elco). f. Ulangi kegiatan (5) dengan menggunakan kapasitor yang berbeda. 18
  • 19. Rangkaian Penyearah Gelombang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Penyearah Setengah Gelombang  Spesifikasi komponen: Resistor : 100 Ω Capasitor 1 (C1) : 1000 μF = 10-3 F Capasitor 2 (C2) : 3300 μF = 3,3 x 10-3 F Capasitor 3 (C3) : 4700 μF = 4,7 x 10-3 F  Batas ukur vertikal : 5 volt/div  Batas ukur horizontal : 5 ms/div  Periode (T) : 0,02 sekon 1  Frekuensi (f) : Hz 𝑇  Vin (Vpp) dari CRO : 24 volt  Vout (Vp) dari CRO : 12 volt  Vout (Vdc) dari Voltmeter : 10,7 volt  Penunjukkan skala tegangan riak:  Untuk Capasitor 1 (C1) : 4 skala  Untuk Capasitor 2 (C2) : 3 skala  Untuk Capasitor 3 (C3) : 4 skala 19
  • 20. Rangkaian Penyearah Gelombang  Bentuk-bentuk gelombang penyearah setengah gelombang a) Gelombang input (Vin) b) Gelombang output (Vout) 20
  • 21. Rangkaian Penyearah Gelombang c) Gelombang Riak (Vrpp).  Capasitor 1 (C1) 1000 μF  Capasitor 2 (C2) 3300 μF  Capasitor 3 (C3) 4700 μF 21
  • 22. Rangkaian Penyearah Gelombang 2. Penyearah Gelombang Penuh  Spesifikasi komponen: Resistor : 100 Ω Capasitor 1 (C1) : 1000 μF = 10-3 F Capasitor 2 (C2) : 3300 μF = 3,3 x 10-3 F Capasitor 3 (C3) : 4700 μF = 4,7 x 10-3 F  Batas ukur vertikal : 5 volt/div  Batas ukur horizontal : 5 ms/div  Periode (T) : 0,02 sekon 1  Frekuensi (f) : Hz 𝑇  Vin (Vpp) dari CRO : 24 volt  Vout (Vp) dari CRO : 12 volt  Vout (Vdc) dari Voltmeter : 20 volt  Penunjukkan skala tegangan riak:  Untuk Capasitor 1 (C1) : 4 skala  Untuk Capasitor 2 (C2) : 3 skala  Untuk Capasitor 3 (C3) : 5 skala 22
  • 23. Rangkaian Penyearah Gelombang  Bentuk-bentuk gelombang penyearah gelombang penuh a) Gelombang input (Vin) b) Gelombang output (Vout) c) Gelombang Riak (Vrpp)  Capasitor 1 (C1) 1000 μF 23
  • 24. Rangkaian Penyearah Gelombang  Capasitor 2 (C2) 3300 μF  Capasitor 3 (C3) 4700 μF B. Analisis Data 1. Penyearah Setengah Gelombang a) Menghitung Tegangan Input dan tegangan Output R1 = 100 Ω C1 = 1000 µ F C2 = 3300 µ F 24
  • 25. Rangkaian Penyearah Gelombang C3 = 4700 µ F  Untuk Tegangan input Pengukuran dengan CRO (Vin) Batas ukur vertikal = 5 Volt/div 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 Nst vertikal = 5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 = 1 volt/skala Batas ukur horisontal = 5 ms/div 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑠𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 Nst Horisontal = 5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 = 1 ms/skala Nst Horisontal = 10-3 sekon/skala Periode (T) = Penunjukan skala x Nst Skala Horisontal = 20 skala x 10-3 sekon/skala Periode (T) = 0,02 sekon 1 Frekuensi ( f ) = Hz 𝑇 1 = 0,02 Frekuensi ( f ) = 50 Hz Vin (Vpp) CRO = Penunjukkan skala x NST Vertikal = 24 skala x 1 volt/skala Vin (Vpp) CRO = 24 volt 25
  • 26. Rangkaian Penyearah Gelombang 𝑉𝑝𝑝 Vp = 2 24 = 2 Vp = 12 volt 𝑉𝑝 Vrms = 2 12 = 2 Vrms = 8,48 volt Vdc = 0,901 . Vrms volt = 0,901 x 8,48 volt Vdc = 7,64 volt  Untuk Tegangan output ( Vdc ) pada resistor  Pengukuran dengan CRO Batas ukur vertikal = 5 Volt/div 5 𝑣𝑜𝑙𝑡 /𝑑𝑖𝑣 Nst vertikal = 5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 = 1 volt/skala Vout (Vp) CRO = Penunjukkan skala x Nst Skala Vertikal = 12 skala x 1 volt/skala Vp = 12 volt 26
  • 27. Rangkaian Penyearah Gelombang 𝑉𝑝 Vrms = 2 12 = 2 Vrms = 8,48 volt Vdc = 0,901 x Vrms = 0,901 x 8,48 Vdc = 7,67 volt (A)  Pengukuran dengan Voltmeter Vrms = 10,7 Volt (B)  % Kesalahan relatif (KR) tegangan efektif (Vrms) [ 𝐵− 𝐴 ] % KR Vrms = x 100 % 𝐵 10,7−7,67 = x 100 % 10,7 % KR Vrms = 28,32 %  Pelaporan Fisika (PF) PF = [ Vrms + ½ Nst Vertikal] Volt PF = ( 8,48 ± 0,5) Volt b) Pengukuran tegangan Riak (Vrpp) a. Pengukuran dengan CRO (Vrpp A) 1. Untuk Kapasitor 1 (C1) = 1000 µF = 10-3 F 27
  • 28. Rangkaian Penyearah Gelombang Nst vertikal CRO = 0,4 volt Vrpp1a = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO = 4 x 0,4 Vrpp1a = 1,6 volt 2. Untuk Kapasitor 2 (C2) = 3300 µF = 3,3 x 10-3 F Nst vertikal CRO = 0,2 volt Vrpp2a = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO = 3 x 0,2 Vrpp2a = 0,6 volt 3. Untuk Kapasitor 3 (C3) = 4700 µF = 4,7 x 10-3 F Nst vertikal CRO = 0,1 volt Vrpp3a = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO = 4 x 0,1 Vrpp3a = 0,4 volt b. Hasil Pengukuran tegangan riak dengan Perhitungan (Vrpp B) dengan perhitungan 1. Untuk Kapasitor 1 (C1) = 1000 µF = 10-3 F 1 Vrpp1b = Vp 2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶1 1 = × 12 volt 2×50×100×10 −3 28
  • 29. Rangkaian Penyearah Gelombang Vrpp1b = 1,2 volt 2. Untuk Kapasitor 2 (C2) = 3300 µF = 3,3 x 10-3 F 1 Vrpp2b = Vp 2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶2 1 = × 12 Volt 2×50×100×3,3×10 −3 Vrpp2b = 0,36 volt 3. Untuk Kapasitor 3 (C3) = 4700 µF = 4,7 x 10-3 F 1 Vrpp3b = Vp 2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶3 1 = × 12 Volt 2×50×100×4,7×10 −3 Vrpp3b = 0,26 volt c. % Kesalahan relatif (KR) tegangan riak (Vrpp) [ Vrpp 1a− Vrpp 1b ] % KR Vrpp1 = × 100 % Vrpp 1a [ 1,6−1,2 ] = × 100 % 1,6 = 25 % [ Vrpp 2a− Vrpp 2b ] % KR Vrpp2 = × 100 % Vrpp 1a [ 0,6−0,36] = × 100 % 0,6 = 40 % 29
  • 30. Rangkaian Penyearah Gelombang [ Vrpp 3a− Vrpp 3b ] % KR Vrpp3 = × 100 % Vrpp 3b [ 0,4−0,26 ] = × 100 % 0,4 = 35 % Pelaporan Fisika (PF) PF1 = [ Vrpp1 + ½ Nst Vertikal] Volt = 1,6 ± ½ . 0,4 volt = 1,6 ± 0,2 volt PF2 = [ Vrpp2 + ½ Nst Vertikal] Volt = 0,6 ± ½ . 0,2 volt = 0,6 ± 0,1 volt PF3 = [ Vrpp3 + ½ Nst Vertikal] Volt = 0,4 ± ½ . 0,1 volt = 0,4 ± 0,05 volt 2. Penyearah Gelombang Penuh a) Menghitung Tegangan Input dan tegangan Output R1 = 100 Ω C1 = 1000 µ F C2 = 3300 µ F C3 = 4700 µ F 30
  • 31. Rangkaian Penyearah Gelombang  Untuk Tegangan input Pengukuran dengan CRO (Vin) Batas ukur vertikal = 5 Volt/div 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 Nst vertikal = 5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 = 1 volt/skala Batas ukur horisontal = 5 ms/div 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑠𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 Nst Horisontal = 5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 = 1 ms/skala Nst Horisontal = 10-3 sekon/skala Periode (T) = Penunjukan skala x Nst Skala Horisontal = 20 skala x 10-3 sekon/skala Periode (T) = 0,02 sekon 1 Frekuensi ( f ) = Hz 𝑇 1 = 0,02 Frekuensi ( f ) = 50 Hz Vin (Vpp) CRO = Penunjukkan skala x NST Vertikal = 24 skala x 1 volt/skala Vin (Vpp) CRO = 24 volt 31
  • 32. Rangkaian Penyearah Gelombang 𝑉𝑝𝑝 Vp = 2 24 = 2 Vp = 12 volt 𝑉𝑝 Vrms = 2 12 = 2 Vrms = 8,48 volt Vdc = 0,901 . Vrms volt = 0,901 x 8,48 volt Vdc = 7,64 volt  Untuk Tegangan output ( Vdc ) pada resistor  Pengukuran dengan CRO Batas ukur vertikal = 5 Volt/div 5 𝑣𝑜𝑙𝑡 /𝑑𝑖𝑣 Nst vertikal = 5 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 = 1 volt/skala Vout (Vp) CRO = Penunjukkan skala x Nst Skala Vertikal = 12 skala x 1 volt/skala Vp = 12 volt 32
  • 33. Rangkaian Penyearah Gelombang 𝑉𝑝 Vrms = 2 12 = 2 Vrms = 8,48 volt Vdc = 0,901 x Vrms = 0,901 x 8,48 Vdc = 7,67 volt (A)  Pengukuran dengan Voltmeter Vrms = 20 Volt (B)  % Kesalahan relatif (KR) tegangan efektif (Vrms) [ 𝐵− 𝐴 ] % KR Vrms = x 100 % 𝐵 20−7,67 = x 100 % 20 % KR Vrms = 61,65 %  Pelaporan Fisika (PF) PF = [ Vrms + ½ Nst Vertikal] Volt PF = ( 8,48 ± 0,5) Volt b) Pengukuran tegangan Riak (Vrpp) a. Pengukuran dengan CRO (Vrpp A) 1. Untuk Kapasitor 1 (C1) = 1000 µF = 10-3 F Nst vertikal CRO = 0,2 volt 33
  • 34. Rangkaian Penyearah Gelombang Vrpp1a = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO = 4 x 0,2 Vrpp1a = 0,8 volt 2. Untuk Kapasitor 2 (C2) = 3300 µF = 3,3 x 10-3 F Nst vertikal CRO = 0,1 volt Vrpp2a = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO = 3 x 0,1 Vrpp2a = 0,3 volt 3. Untuk Kapasitor 3 (C3) = 4700 µF = 4,7 x 10-3 F Nst vertikal CRO = 0,04 volt Vrpp3a = Penunjukan skala x Nst vertikal CRO = 5 x 0,04 Vrpp3a = 0,2 volt b. Hasil Pengukuran tegangan riak dengan Perhitungan (Vrpp B) dengan perhitungan 1. Untuk Kapasitor 1 (C1) = 1000 µF = 10-3 F 1 Vrpp1b = Vp 2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶1 1 = × 12 volt 2×50×100×10 −3 Vrpp1b = 1,2 volt 34
  • 35. Rangkaian Penyearah Gelombang 2. Untuk Kapasitor 2 (C2) = 3300 µF = 3,3 x 10-3 F 1 Vrpp2b = Vp 2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶2 1 = × 12 Volt 2×50×100×3,3×10 −3 Vrpp2b = 0,36 volt 3. Untuk Kapasitor 3 (C3) = 4700 µF = 470 x 10-6 F 1 Vrpp3b = Vp 2 .𝑓 𝑅𝑙 .𝐶3 1 = × 12 Volt 2×50×100×4,7×10 −3 Vrpp3b = 0,26 volt % Kesalahan relatif (KR) tegangan riak (Vrpp) [ Vrpp 1a− Vrpp 1b ] % KR Vrpp1 = × 100 % Vrpp 1a [ 0,8−1,2 ] = × 100 % 0,8 = 50 % [ Vrpp 2a− Vrpp 2b ] % KR Vrpp2 = × 100 % Vrpp 1a [ 0,3−0,36 ] = × 100 % 0,3 = 20 % 35
  • 36. Rangkaian Penyearah Gelombang [ Vrpp 3a− Vrpp 3b ] % KR Vrpp3 = × 100 % Vrpp 3b [ 0,2−0,26 ] = × 100 % 0,2 = 30 % Pelaporan Fisika (PF) PF1 = [ Vrpp1 + ½ Nst Vertikal] Volt = 0,8 ± ½ . 0,2 volt = 0,8 ± 0,1 volt PF2 = [ Vrpp2 + ½ Nst Vertikal] Volt = 0,3 ± ½ . 0,1 volt = 0,3 ± 0,05 volt PF3 = [ Vrpp3 + ½ Nst Vertikal] Volt = 0,2 ± ½ . 0,04 volt = 0,2 ± 0,02 volt C. Pembahasan 1. Penyearah Setengah Gelombang Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka nilai tegangan input (Vpp) sebesar 24 volt dan gelombang masukan yang terbentuk adalah berbentuk sunisoidal. Kemudian ketika diukur tegangan outputnya (Vp) maka diperoleh nilai sebesar 12 volt dan nilai tegangan output yang diperoleh dengan voltmeter digital sebesar 10,7 volt. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai tegangan efektif 36
  • 37. Rangkaian Penyearah Gelombang (Vrms) sebesar 8,48 volt, sehingga besarnya nilai tegangan dc (Vdc) pada masukan dan keluaran sebesar 7,64 volt. Berdasarkan hasil pengamatan, pada bagian input dari rangkaian penyearah setengah gelombang, dapat dilihat melalui CRO bahwa bentuk gelombang input adalah gelombang sinusoidal. Gelombang ini merupakan gelombang arus bolak balik yang senantiasa berubah terhadap waktu. Namun, setelah melalui komponen dioda, bentuk gelombang menjadi setengah dari gelombang input. Ini menunjukkan bahwa pada saat gelombang input melewati komponen diode maka gelombang tersebut akan disearahkan oleh diode. Namun, keluaran yang terbentuk ini masih merupakan gelombang yang kasar. Untuk menghaluskan gelombang keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada rangkaian. Kapasitor akan menyaring gelombang keluaran sehingga akan terbentuk gelombang riak yang halus. Dari data-data yang diperoleh, dapat ditunjukkan besarnya nilai tegangan riak pada kapasitor 1000 μF sebesar 1,6 volt, untuk kapasitor 3300 μF diperoleh nilai sebesar 0,6 volt dan untuk kapasitor 4700 μF diperoleh nilai sebesar 0,4 μF. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka gelombang riak (Vrpp) yang dihasilkan akan semakin kecil, dan tegangan riak juga akan semakin halus. 2. Penyearah Setengah Gelombang 37
  • 38. Rangkaian Penyearah Gelombang Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat diketahui bahwa dengan menggunakan hambatan beban sebesar 100 ohm, maka diperoleh nilai tegangan input (Vpp) dari CRO sebesar 24 volt sedangkan nilai tegangan output (Vp) dari CRO sebesar 12 volt. Kemudian untuk tegangan output (Vdc) dari voltmeter diperoleh nilai sebesar 20 volt. Bentuk tegangan input pada penyearah gelombang penuh sama dengan bentuk gelombang input pada penyearah setengah gelombang yaitu berbentuk sinusoidal. Sedangkan pada gelombang outpunya memiliki perbedaan dengan penyearah setengah gelombang. Ketika gelombang input melewati diode dan sebuah hambatan beban (RL) pada rangkaian penyearah gelombang penuh maka isyarat keluaran gelombangnya akan berbentuk deretan gelombang positif penuh dan gelombang negative akan terpotong. Hal inilah yang menjadi prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh dan memotong isyarat negative pada keadaan diode berpanjar maju. Setelah diparalelkan dengan sebuah kapasitor, maka terbentuk gelombang yang puncaknya sedikit meruncing. Gelombang inilah yang dinamakan dengan gelombang riak (ripple). Hal ini terjadi karena pada saat gelombang keluaran melewati sebuah kapasitor maka akan terjadi penapisan atau filter oleh kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka semakin kecil nilai tegangan riaknya. Hal ini ditunjukkan pada hasil pengamatan yang diperoleh. Pada kapasitor 1000 μF nilai tegangan riak sebesar 0,8 votl, pada kapasitor 3300 μF nilai tegangan riaknya menjadi 0,3 volt sedangkan pada kapasitor 4700 μF nilai 38
  • 39. Rangkaian Penyearah Gelombang tegangan riak menjadi semakin kecil yaitu sebesar 0,2 volt. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakain besar nilai kapasitor yang digunakan maka nilai tegangan riak akan semakin kecil sehingga gelombang riak akan semakin merata. 39
  • 40. Rangkaian Penyearah Gelombang BAB I PENUTUP G. Kesimpulan Adapun yang menjadi kesimpulan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut: 1. Dioda merupakan komponen aktif yang dapat menyearahkan arus AC menjadi arus DC pada keadaan berpanjar maju. 2. Adapun prinsip kerja dari half-Wafe Rectifier adalah pada saat tegangan bolak balik positif dioda akan panjar maju. Saat itu arus akan mengalir dari transformator ke dioda, beban dan kembali ke transformator sehingga pada ujung-ujung beban akan terdapat beda tegangan yang bentuknya sama dengan tegangan masukan. Setengah periode berikutnya dioda akan dipanjar mundur, saat itu tidak ada arus yang mengalir sehingga pada ujung-ujung beban tidak ada tegangan. 3. Pada penyearah gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran setengah negatif sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran positif pada isyarat keluarannya. 4. Pengaruh pemasangan kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang adalah berperan sebagai penyaring isyarat keluaran sehingga terbentuk gelombang riak/ripple (Vrpp), semakin besar nilai kapasitor maka semakin kecil gelombang riak yang terbentuk dan nilai tegangan riak juga akan semakin kecil. 40
  • 41. Rangkaian Penyearah Gelombang H. Saran Adapun saran yang dapat kami berikan dalam percobaan ini yaitu sebagai berikut: 1. Sebelum melakukan pengamatan, CRO (Osiloskop) sebaiknya dikalibrasi terlebih dahulu agar tampilan gelombang menjadi lebih baik. 2. Jangan menyentuh bagian lilitan primer transformator sebab memiliki tegangan yang tinggi yaitu sebesar 220 volt / 50 Hz. 3. Jika komponen resistor, dioda, dan kapasitor menjadi panas pada saat pengamatan maka segera lepaskan sambungan dari sumber tegangan PLN agar tidak mengakibatkan kerusakan pada komponen yang digunakan. 4. Keaktifan dan ketelitian sangat diperlukan pada saat melakukan pengamatan. 41
  • 42. Rangkaian Penyearah Gelombang DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2009. Http///Eksperimen elka/pp_full.php.htm. diakses pada tanggal 11 Januari 2011. Bakri, Abdul Haris dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar: Badan Penerbit UNM. Rusmadi, Dedi. 1999. Mengenal Teknik Elektronika. Bandung: Pionir Jaya. Shrader, Robert L. 1989. Komunikasi Elektronika (Revisi Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Sutrisno, 1986, Elektronika Teori dan Penerapannya, Bandung; ITB Tim Penyusun. 2007. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar II. Makassar: Laboratorium Fisika UIN Alauddin. 42