SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Pengantar Catudaya atau power supply merupakan suaturangkaian elektronic yang mengubah arus listrik bolak-
balik menjadi arus listrik searah. Hampir semua peralatan elektronik membutuhkan catudaya agar dapat berfungsi.
Beberapa radio atau tape kecil menggunakan baterai sebagai sumber tenaga namun sebagian besar menggunakan
listrik PLN sebagai sumber tenaganya. Untuk itu dibutuhkan suatu rangkaian yang dapat mengubah arus listrik bolak-
balik dari PLN menjadi arus listrik searah. Ada banyak jenis atau variasi rangkaian catudaya dengan segala kelebihan
dan kekurangannya. Namun secara prinsip rangkaian catudaya terdiri atas transformator, dioda dan condensator.
Gambar 1
Transformator digunakan untuk menurunkan atau menaikkan tegangan AC sesuai kebutuhan
Rangkaian penyearah (rectifier circuit) Bagian utama atau boleh dikatakan jantung suatu catudaya
adalah rangkaian penyearah yang mengubah gelombang sinus AC menjadi deretan pulsa DC. Ini
merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC halus yang dibutuhkan oleh suatu
peralatan elektronik.
Bambar 2
Gambar 3
Penyearah setengah gelombang (halfwave rectifier) Hampir sebagian besar peralatan elektronik
menggunakan sumber daya listrik 220 volt/ 50 Hz dari PLN. Bentuk gelombang arus listrik AC dari PLN
berbentuk gelombang sinus. Nilai rata-rata (average value) dari gelombang sinus adalah nol karena nilai
positif dan negatipnya sama dan bergantian. Untuk memperoleh nilai positip atau negatip yang rata
maka salah satu gelombang sinus itu, positip atau negatip harus di cancel. Bentuk dasar rangkaian
penyearah setengah gelombang seperti terlihat pada gambar A. Beban yang membutuhkan sumber
tenaga listrik searah diwakili oleh resistor. Sebuah dioda diletakkan seri atau berderet dengan beban
sehingga arus listrik hanya mengalir ke satu arah saja.
Bambar 4
Gambar B menunjukkan apa yang terjadi dalam circuit selama periode setengah gelombang positip dari
arus listrik bolak-balik. Anoda dari Katoda memperoleh gelombang positip, akibatnya dioda konduksi,
arus listrik mengalir melalui beban. Pada beban timbul tegangan positip setengah gelombang. Jalannya
arus listrik dari negatip AC menuju beban, dari beban menuju ke katoda dioda dan kembali ke terminal
positip AC.
Bambar 5
Gambar 6
Gambar C menunjukkan setengah gelombang sinus berikutnya dari AC. Di sini anoda D1 menerima
tegangan negatip akibatnya dioda menyumbat sehingga arus listrik tidak dapat mengalir dan pada
beban tidak timbul tegangan. Dari gambar A,B,C jelas bahwa pada rangkaian penyearah setengah
gelombang arus listrik AC diubah menjadi arus pulsa DC. Sudah barang tentu arus listrik pulsa DC tidak
sesuai sebagai sumber energi bagi kebanyakan alat elektronik. Yang dibutuhkan adalah arus listrik DC
yang rata dan stabil. Rangkaian penyearah setengah gelombang hanyalah merupakan prinsip dasar
catudaya. Pada paragraf berikutnya akan diketahui pengembangan prinsip dasar catudaya diantaranya
penyearah gelombang penuh (fullwave), penyearah jembatan (ridge), penghalusan (filtering).
Gambar 7
Gambar 8
Penyearah gelombang penuh (fullwave rectifier)
Gambar 9
Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh seperti terlihat pada gambar. Menggunakan dua dioda
dan satu center tape transformer. Jika titik tengah transformer ditemukan maka tegangan di kedua
ujung lilitan sekunder berlawanan fasa 180 derajat. Jadi ketika misalnya tegangan dititik A mengayun
kearah positip diukur dari titik tengah lilitan sekunder maka tegangan dititik B mengayun ke arah negatif
diukur dari titik yang sama. Mari kita lihat prinsip kerja penyearah gelombang penuh ini.
Gambar A menunjukkan ketika anoda D1 mendapat tegangan positip, Anoda D2 mendapat tegangan
negatip.
Gambar 10
Pada kedudukan ini hanya D1 saja yang konduksi atau terhubung singkat. Arus listrik mengalir dari titik
tengah sekunder melalui beban, kemudian melalui D1 dan kembali ketitik tengah melalui lilitan atas
sekunder. Da hal ini D1 berfungsi seperti saklar atau switch yang menutup sehingga arus listrik mengalir
melalui beban disaat perioda positip dari gelombang sinus AC.
Gambar B menunjukkan apa yang terjadi selama setengah periode berikutnya ketika polaritas berganti.
Gambar 11
Anoda D1 mengayun kearah negatip sementara anoda D2 mengayun kearah positip. Akibatnya D1
menyumbat, sebaliknya D2 konduksi atau terhubung singkat. Pada keadaan ini arus listrik mengalir dari
titik setengah sekunder melalui beban dan D2 kembali ketitik tengah setelah melalui lilitan bawah
sekunder. Perhatikan bahwa dalam rangkaian penyearah gelomang arus listrik mengalir sepanjang satu
perioda. Sedangkan dalam rangkaian penyearah setengah gelombang arus listrik hanya mengalir selama
setengah perioda saja. Jadi penyearah gelombang penuh (fullwave rectifier) lebih baik dari penyearah
setengah gelombang (halfwave rectifier).
Penyearah type jembatan (bridge rectifier) Rangkaian dasar penyearah type jembatan seperti terlihat
pada gambar. Terdiri atas satu transformer dan 4(empat) dioda yang disusun sedemikian rupa sehingga
arus listrik hanya mengalir kesatu arah saja melalui beban. Circuit ini tidak memerlukan sekunder
bersenter tapi sebagaimana pada rangkaian penyearah gelombang penuh. Bahkan transformator tidak
diperlukan jika tegangan DC yang dibutuhkan relatif sama dengan tegangan jaringan PLN, misalnya.
Artinya titik A dan B dapat dihubungkan langsung dengan jaringan yang tersedia di rumah.
Gambar 12
Transformator digunakan bila tegangan DC yang dibutuhkan lebih kecil atau lebih besar dari tegangan
jaringan. Selain itu adakalanya transformator digunakan sebagai isolatopr antara tegangan jaringan
dengan tegangan rangkaian.
Gambar A menunjukkan jalannya aliran arus listrik selama periode positip AC (sine wave). D1 an D2
konduksi. Arus listrik mengalir dari ujung lilitan bawah sekunder melalui beban, D1, D2, dan kembali ke
lilitan bawah sekunder.
Gambar 13
Setengah perioda berikut polaritas sinewave berganti seperti terlihat pada gambar B. Ujung lilitan atas
sekunder sekarang menjadi negatip, ujung lilitan bawah menjadi positif.D3 dan D4 konduksi. Pada
kedudukan ini arus listrik mengalir dari ujung lilitan atas sekunder melalui beban, D3, D4 dan kembali
lilitan bawah sekunder. Dari gambar A dan B nampak jelas arus listrik yang mengalir melalui beban
selalu dalam arah yang sama.
Gambar 14
Filtering (penghalusan). Sebagaimana telah kita lihat pada bab sebelumnya bahwa arus listrik DC yang
keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa. Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok
atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun.
Gambar 15
Untuk itu perlu dilakukan suatu cara filtering agar arus listrik Dc yang masih berupa deretan pulsa itu
menjadi arus listrik DC yang halus/ rata. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya dengan C
filter, RC filter dan LC filter. Pada bab berikut hanya akan dibahas C filter (basic). Sedangkan RC maupun
LC filter merupakan pengembangan C filter yang fungsinya lebih menghaluskan tegangan output dioda.
Capacitor sebagai filter. Filtering atau penghalusan yang paling sederhana ialah dengan
menggunakan capacitor yang dihubungkan seperti terlihat pada gambar. Tegangan input rata-rata
(average) 115 volt. Tegangan puncak 162 volt. mari kita lihat apa yang terjadi ketika suatu capasitor
ditambahkan pada output dioda. Pada saat anoda D1 mendapat pulsa positip, D1 langsung konduksi dan
capacitor mulai mengisi. Ketika capacitor telah mencapai tegangan puncak D1 menyumbat karena
katodanya lebih positip daripada anodanya. Capacitor harus membuang (discharge) muatannya melalui
beban yang mempunyai resistan tertentu. Oleh karenanya waktu discharge capacitor lebih lama
dibanding waktu yang dibutuhkan AC untuk melakukan satu periode (cycle). Akibatnya sebelum
capacitor mencapai nol volt diisi kembali oleh pulsa berikutnya.
Gambar 16
Gambar 17
Gambar 18
Bagaimana bentuk tegangan DC setelah difilter dengan capacitor dapat dilihat pada gambar. Gambar A
menunjukkan output penyearah setengah gelombang tanpa capacitor. Tampak jelas tegangan rata-
ratanya (E ave) hanya sitar 31% dari tegangan puncak. Ketika suatu capacitor ditambahkan maka
bentuk tegangan outputnya seperti terlihat pada gambar B. Di sini capacitor mencegah tegangan output
mencapai nol volt. Sehingga tegangan output rata-ratanya naik dibanding sebelumnya (no capacitor).
Jika nilai capacitornya dibesarkan atau ditambah maka bentuk tegangan outputnya seperti terlihat pada
gambar C. Tampak jelas tegangan rata-ratanya (E ave) meningkat dibandingkan sebelumnya (nilai
capacitor yang lebih besar diperlukan bila arus listrik yang dinutuhkan beban relativ besar.
Gambar 19
Tegangan rata-rata (E ave). Jika kita mengatakan tegangan AC ini 115 V, sesungguhnya yang kita
sebutkan adalah tegangan efektif (E rms). Sedangkan tegangan puncaknya (Epeak0 adalah: E peak = E
rms x 1,414 E peak = 115 V x 1,414 = 162,6 v.
Gambar 20
Gambar 21
Sedangkan tegangan rata-ratanya adalah 0 v karena positip dan negatip bergantian (alternate). Yang
dibutuhkan rangkaian elektronika adalah tegangan rata-rata atau E ave. Untuk mendapatkan E ave
maka salah satu gelombang AC (positip / negatip) harus di clip / dipotong (lihat gambar). E ave = E
peak x 0,0318 E ave = 162,6 v x 0,318 = 51,7 v. Output E ave pencatudaya setengah gelombang sukar
difilter karena mengandung ripple 50Hz Pada catudaya type jembatan (bridge rectifier) hubungan antara
tegangan puncak E peak dengan tegangan rata-rata E ave sebagai berikut:
Gambar 22
E peak = E rms x 1,414 E peak = 115v x 1,414 = 162,6v.
E ave = E peak x 0,636 E ave = 1,62,6v x 0,636 = 103,4v.
Dari perbandingan di atas tampak jelas bahwa output tegangan DC catudaya type jembatan lebih besar
dari type setengah gelombang. Walaupun ripple frequency catudaya jembatan 120Hz, secara teknis
mudah difilter atau disaring dibanding ripple frequency 60Hz dari pencatudaya type setengah
gelombang.

More Related Content

What's hot

Presentasi rangkaian dioda penyearah
Presentasi rangkaian dioda penyearahPresentasi rangkaian dioda penyearah
Presentasi rangkaian dioda penyearahDavid Suban Koten
 
Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Mujib Akhmad
 
Penyearah naris
Penyearah narisPenyearah naris
Penyearah narisNaris Hito
 
Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Eno Sastrodiharjo
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhWahyu Pratama
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezonrezon arif
 
Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaSyihab Ikbal
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaAnnisa Nabila
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Dana Mezzi
 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhsintaKikiAprilia
 
Laporan 3 gelombang penuh
Laporan 3 gelombang penuhLaporan 3 gelombang penuh
Laporan 3 gelombang penuhridwan35
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangWahyu Pratama
 

What's hot (20)

Presentasi rangkaian dioda penyearah
Presentasi rangkaian dioda penyearahPresentasi rangkaian dioda penyearah
Presentasi rangkaian dioda penyearah
 
Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Elektronika analog 1
Elektronika analog 1
 
Penyearah naris
Penyearah narisPenyearah naris
Penyearah naris
 
Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2
 
Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
 
Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen Elektronika
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Mengenal komponen-Komponen elektronika
Mengenal komponen-Komponen elektronikaMengenal komponen-Komponen elektronika
Mengenal komponen-Komponen elektronika
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 Dioda
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
 
Laporan 3 gelombang penuh
Laporan 3 gelombang penuhLaporan 3 gelombang penuh
Laporan 3 gelombang penuh
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Iniquidad
IniquidadIniquidad
Iniquidad
 
Serie liderazgo
Serie liderazgoSerie liderazgo
Serie liderazgo
 
Como hacer discipulos
Como hacer discipulosComo hacer discipulos
Como hacer discipulos
 
Kegel exercises
Kegel exercisesKegel exercises
Kegel exercises
 
Presentacion Nro 2 saia
Presentacion Nro 2 saiaPresentacion Nro 2 saia
Presentacion Nro 2 saia
 
Presentacion estadistica
Presentacion estadisticaPresentacion estadistica
Presentacion estadistica
 
Absolutismo
AbsolutismoAbsolutismo
Absolutismo
 
Mistakes feb 17 ana
Mistakes feb 17 anaMistakes feb 17 ana
Mistakes feb 17 ana
 
Resume09142016
Resume09142016Resume09142016
Resume09142016
 
Битва 1.0 - БЕЛЬВИЛЬ
Битва 1.0 - БЕЛЬВИЛЬБитва 1.0 - БЕЛЬВИЛЬ
Битва 1.0 - БЕЛЬВИЛЬ
 
Cathodic prevention of steel rebars in concrete the international outlook
Cathodic prevention of steel rebars in concrete the international outlookCathodic prevention of steel rebars in concrete the international outlook
Cathodic prevention of steel rebars in concrete the international outlook
 
Fichas del bingo de los amigos
Fichas del bingo de los amigosFichas del bingo de los amigos
Fichas del bingo de los amigos
 
Subitización 1 a 4 panadería
Subitización 1 a 4  panaderíaSubitización 1 a 4  panadería
Subitización 1 a 4 panadería
 
Swsmc 1-running withhorses-gilgal
Swsmc 1-running withhorses-gilgalSwsmc 1-running withhorses-gilgal
Swsmc 1-running withhorses-gilgal
 
Atención y lateralidad izquierda derecha
Atención y lateralidad izquierda   derechaAtención y lateralidad izquierda   derecha
Atención y lateralidad izquierda derecha
 
Jonathan vides 1.1 telemetria
Jonathan vides 1.1  telemetriaJonathan vides 1.1  telemetria
Jonathan vides 1.1 telemetria
 
Koza z dzwonkiem baśń rumuńska
Koza z dzwonkiem baśń rumuńskaKoza z dzwonkiem baśń rumuńska
Koza z dzwonkiem baśń rumuńska
 
Lider siervo un nuevo
Lider siervo un nuevoLider siervo un nuevo
Lider siervo un nuevo
 
teatrillos para emociones
teatrillos para emocionesteatrillos para emociones
teatrillos para emociones
 
052215 - FAX TO DELNER THOMAS & BENNIE THOMPSON (Estonian)
052215 - FAX TO DELNER THOMAS & BENNIE THOMPSON (Estonian)052215 - FAX TO DELNER THOMAS & BENNIE THOMPSON (Estonian)
052215 - FAX TO DELNER THOMAS & BENNIE THOMPSON (Estonian)
 

Similar to Gambar less

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRizky211141
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxArifinSyahrial
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Djodi Antono
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxMagda519030
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliUniv of Jember
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxIchsanLuga1
 
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)Fahmy Akbar Aparat
 

Similar to Gambar less (20)

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
 
sak.pptx
sak.pptxsak.pptx
sak.pptx
 
Ppt modul 12
Ppt modul 12Ppt modul 12
Ppt modul 12
 
Forward Type SMPS
Forward Type SMPSForward Type SMPS
Forward Type SMPS
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
 
Ppt modul 23
Ppt modul 23Ppt modul 23
Ppt modul 23
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
 
Ppt modul 23
Ppt modul 23Ppt modul 23
Ppt modul 23
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 
Ppt modul 10
Ppt modul 10Ppt modul 10
Ppt modul 10
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
 
IGBT
IGBTIGBT
IGBT
 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptx
 
3 komponen elektronika
3 komponen elektronika3 komponen elektronika
3 komponen elektronika
 
Ppt modul 9
Ppt modul 9Ppt modul 9
Ppt modul 9
 
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
 

Gambar less

  • 1. Pengantar Catudaya atau power supply merupakan suaturangkaian elektronic yang mengubah arus listrik bolak- balik menjadi arus listrik searah. Hampir semua peralatan elektronik membutuhkan catudaya agar dapat berfungsi. Beberapa radio atau tape kecil menggunakan baterai sebagai sumber tenaga namun sebagian besar menggunakan listrik PLN sebagai sumber tenaganya. Untuk itu dibutuhkan suatu rangkaian yang dapat mengubah arus listrik bolak- balik dari PLN menjadi arus listrik searah. Ada banyak jenis atau variasi rangkaian catudaya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Namun secara prinsip rangkaian catudaya terdiri atas transformator, dioda dan condensator. Gambar 1 Transformator digunakan untuk menurunkan atau menaikkan tegangan AC sesuai kebutuhan Rangkaian penyearah (rectifier circuit) Bagian utama atau boleh dikatakan jantung suatu catudaya adalah rangkaian penyearah yang mengubah gelombang sinus AC menjadi deretan pulsa DC. Ini merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan elektronik. Bambar 2 Gambar 3 Penyearah setengah gelombang (halfwave rectifier) Hampir sebagian besar peralatan elektronik menggunakan sumber daya listrik 220 volt/ 50 Hz dari PLN. Bentuk gelombang arus listrik AC dari PLN berbentuk gelombang sinus. Nilai rata-rata (average value) dari gelombang sinus adalah nol karena nilai positif dan negatipnya sama dan bergantian. Untuk memperoleh nilai positip atau negatip yang rata maka salah satu gelombang sinus itu, positip atau negatip harus di cancel. Bentuk dasar rangkaian penyearah setengah gelombang seperti terlihat pada gambar A. Beban yang membutuhkan sumber tenaga listrik searah diwakili oleh resistor. Sebuah dioda diletakkan seri atau berderet dengan beban sehingga arus listrik hanya mengalir ke satu arah saja. Bambar 4 Gambar B menunjukkan apa yang terjadi dalam circuit selama periode setengah gelombang positip dari arus listrik bolak-balik. Anoda dari Katoda memperoleh gelombang positip, akibatnya dioda konduksi, arus listrik mengalir melalui beban. Pada beban timbul tegangan positip setengah gelombang. Jalannya arus listrik dari negatip AC menuju beban, dari beban menuju ke katoda dioda dan kembali ke terminal positip AC. Bambar 5 Gambar 6 Gambar C menunjukkan setengah gelombang sinus berikutnya dari AC. Di sini anoda D1 menerima tegangan negatip akibatnya dioda menyumbat sehingga arus listrik tidak dapat mengalir dan pada beban tidak timbul tegangan. Dari gambar A,B,C jelas bahwa pada rangkaian penyearah setengah gelombang arus listrik AC diubah menjadi arus pulsa DC. Sudah barang tentu arus listrik pulsa DC tidak sesuai sebagai sumber energi bagi kebanyakan alat elektronik. Yang dibutuhkan adalah arus listrik DC yang rata dan stabil. Rangkaian penyearah setengah gelombang hanyalah merupakan prinsip dasar catudaya. Pada paragraf berikutnya akan diketahui pengembangan prinsip dasar catudaya diantaranya penyearah gelombang penuh (fullwave), penyearah jembatan (ridge), penghalusan (filtering).
  • 2. Gambar 7 Gambar 8 Penyearah gelombang penuh (fullwave rectifier) Gambar 9 Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh seperti terlihat pada gambar. Menggunakan dua dioda dan satu center tape transformer. Jika titik tengah transformer ditemukan maka tegangan di kedua ujung lilitan sekunder berlawanan fasa 180 derajat. Jadi ketika misalnya tegangan dititik A mengayun kearah positip diukur dari titik tengah lilitan sekunder maka tegangan dititik B mengayun ke arah negatif diukur dari titik yang sama. Mari kita lihat prinsip kerja penyearah gelombang penuh ini. Gambar A menunjukkan ketika anoda D1 mendapat tegangan positip, Anoda D2 mendapat tegangan negatip. Gambar 10 Pada kedudukan ini hanya D1 saja yang konduksi atau terhubung singkat. Arus listrik mengalir dari titik tengah sekunder melalui beban, kemudian melalui D1 dan kembali ketitik tengah melalui lilitan atas sekunder. Da hal ini D1 berfungsi seperti saklar atau switch yang menutup sehingga arus listrik mengalir melalui beban disaat perioda positip dari gelombang sinus AC. Gambar B menunjukkan apa yang terjadi selama setengah periode berikutnya ketika polaritas berganti. Gambar 11 Anoda D1 mengayun kearah negatip sementara anoda D2 mengayun kearah positip. Akibatnya D1 menyumbat, sebaliknya D2 konduksi atau terhubung singkat. Pada keadaan ini arus listrik mengalir dari titik setengah sekunder melalui beban dan D2 kembali ketitik tengah setelah melalui lilitan bawah sekunder. Perhatikan bahwa dalam rangkaian penyearah gelomang arus listrik mengalir sepanjang satu perioda. Sedangkan dalam rangkaian penyearah setengah gelombang arus listrik hanya mengalir selama setengah perioda saja. Jadi penyearah gelombang penuh (fullwave rectifier) lebih baik dari penyearah setengah gelombang (halfwave rectifier). Penyearah type jembatan (bridge rectifier) Rangkaian dasar penyearah type jembatan seperti terlihat pada gambar. Terdiri atas satu transformer dan 4(empat) dioda yang disusun sedemikian rupa sehingga arus listrik hanya mengalir kesatu arah saja melalui beban. Circuit ini tidak memerlukan sekunder bersenter tapi sebagaimana pada rangkaian penyearah gelombang penuh. Bahkan transformator tidak diperlukan jika tegangan DC yang dibutuhkan relatif sama dengan tegangan jaringan PLN, misalnya. Artinya titik A dan B dapat dihubungkan langsung dengan jaringan yang tersedia di rumah. Gambar 12 Transformator digunakan bila tegangan DC yang dibutuhkan lebih kecil atau lebih besar dari tegangan jaringan. Selain itu adakalanya transformator digunakan sebagai isolatopr antara tegangan jaringan dengan tegangan rangkaian. Gambar A menunjukkan jalannya aliran arus listrik selama periode positip AC (sine wave). D1 an D2 konduksi. Arus listrik mengalir dari ujung lilitan bawah sekunder melalui beban, D1, D2, dan kembali ke lilitan bawah sekunder.
  • 3. Gambar 13 Setengah perioda berikut polaritas sinewave berganti seperti terlihat pada gambar B. Ujung lilitan atas sekunder sekarang menjadi negatip, ujung lilitan bawah menjadi positif.D3 dan D4 konduksi. Pada kedudukan ini arus listrik mengalir dari ujung lilitan atas sekunder melalui beban, D3, D4 dan kembali lilitan bawah sekunder. Dari gambar A dan B nampak jelas arus listrik yang mengalir melalui beban selalu dalam arah yang sama. Gambar 14 Filtering (penghalusan). Sebagaimana telah kita lihat pada bab sebelumnya bahwa arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa. Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun. Gambar 15 Untuk itu perlu dilakukan suatu cara filtering agar arus listrik Dc yang masih berupa deretan pulsa itu menjadi arus listrik DC yang halus/ rata. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya dengan C filter, RC filter dan LC filter. Pada bab berikut hanya akan dibahas C filter (basic). Sedangkan RC maupun LC filter merupakan pengembangan C filter yang fungsinya lebih menghaluskan tegangan output dioda. Capacitor sebagai filter. Filtering atau penghalusan yang paling sederhana ialah dengan menggunakan capacitor yang dihubungkan seperti terlihat pada gambar. Tegangan input rata-rata (average) 115 volt. Tegangan puncak 162 volt. mari kita lihat apa yang terjadi ketika suatu capasitor ditambahkan pada output dioda. Pada saat anoda D1 mendapat pulsa positip, D1 langsung konduksi dan capacitor mulai mengisi. Ketika capacitor telah mencapai tegangan puncak D1 menyumbat karena katodanya lebih positip daripada anodanya. Capacitor harus membuang (discharge) muatannya melalui beban yang mempunyai resistan tertentu. Oleh karenanya waktu discharge capacitor lebih lama dibanding waktu yang dibutuhkan AC untuk melakukan satu periode (cycle). Akibatnya sebelum capacitor mencapai nol volt diisi kembali oleh pulsa berikutnya. Gambar 16 Gambar 17 Gambar 18 Bagaimana bentuk tegangan DC setelah difilter dengan capacitor dapat dilihat pada gambar. Gambar A menunjukkan output penyearah setengah gelombang tanpa capacitor. Tampak jelas tegangan rata- ratanya (E ave) hanya sitar 31% dari tegangan puncak. Ketika suatu capacitor ditambahkan maka bentuk tegangan outputnya seperti terlihat pada gambar B. Di sini capacitor mencegah tegangan output mencapai nol volt. Sehingga tegangan output rata-ratanya naik dibanding sebelumnya (no capacitor). Jika nilai capacitornya dibesarkan atau ditambah maka bentuk tegangan outputnya seperti terlihat pada gambar C. Tampak jelas tegangan rata-ratanya (E ave) meningkat dibandingkan sebelumnya (nilai capacitor yang lebih besar diperlukan bila arus listrik yang dinutuhkan beban relativ besar. Gambar 19 Tegangan rata-rata (E ave). Jika kita mengatakan tegangan AC ini 115 V, sesungguhnya yang kita sebutkan adalah tegangan efektif (E rms). Sedangkan tegangan puncaknya (Epeak0 adalah: E peak = E rms x 1,414 E peak = 115 V x 1,414 = 162,6 v. Gambar 20
  • 4. Gambar 21 Sedangkan tegangan rata-ratanya adalah 0 v karena positip dan negatip bergantian (alternate). Yang dibutuhkan rangkaian elektronika adalah tegangan rata-rata atau E ave. Untuk mendapatkan E ave maka salah satu gelombang AC (positip / negatip) harus di clip / dipotong (lihat gambar). E ave = E peak x 0,0318 E ave = 162,6 v x 0,318 = 51,7 v. Output E ave pencatudaya setengah gelombang sukar difilter karena mengandung ripple 50Hz Pada catudaya type jembatan (bridge rectifier) hubungan antara tegangan puncak E peak dengan tegangan rata-rata E ave sebagai berikut: Gambar 22 E peak = E rms x 1,414 E peak = 115v x 1,414 = 162,6v. E ave = E peak x 0,636 E ave = 1,62,6v x 0,636 = 103,4v. Dari perbandingan di atas tampak jelas bahwa output tegangan DC catudaya type jembatan lebih besar dari type setengah gelombang. Walaupun ripple frequency catudaya jembatan 120Hz, secara teknis mudah difilter atau disaring dibanding ripple frequency 60Hz dari pencatudaya type setengah gelombang.