SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 LATAR BELAKANG 
Memahami latar belakang historis dan konseptual Pancasila dan UUD 1945 merupakan 
suatu bentuk kewajiban bagi setiap warga negara sebelum melaksanakan nilai-nilainya 
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban tersebut 
merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita sebagai warga 
negara. Karena ledudukan Pancasila sebagai dasar negara (filsafat negara), maka setiap warga 
negara wajib loyal kepada dasar negaranya. 
1.2 PERUMUSAN MASALAH 
Perjalanan hidup suatu bangsa sangat tergantung pada efektivitas penyelenggaraan 
negara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar dalam mengatur penyelenggaraan 
negara di segala bidang, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun 
hankam. Era global menuntut kesiapan segenap komponen bangsa untuk mengambil peranan 
sehingga dampak negatif yang muncul dapat segera diantisipasi. 
1.3 FAKTOR-FAKTOR YANG ADA HUBUNGAN 
Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi terbuka, diharapkan mampu menjadi 
filter untuk menyerap pengaruhperubahan zaman di era globaslisasi ini. Leterbukaan ideologi 
Pancasila terutama ditujukan dalam penerapan yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan 
konseptual. Ideologi negara merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuannya 
mengadakan distansi (menjaga jarak) dengan dunia kehidupannya. Anatara ideologi dan 
kenyataan hidup masyarakat terdapat hubungan dialektis, sehingga terjadi pengaruh timbal 
balik yang terwujud dalam interaksi yang di satu pihak memmacu ideologi agar makin 
realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat agar makin mendekati bentuk yang ideal. 
Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat dan juga membentuk masyarakat menuju 
cita-cita.
BAB II 
PEMBAHASAN 
a. Pengertian Ideologi 
Kata ideologo berasal dari bahasa Latin (idea; daya cipta sebagai hasil kesadaran 
manusia dan logos; ilmu). Istilah in diperkenalkan oleh filsuf perancis A. Destut lde 
Tracy (1801) yang mempelajari berbagai gagasan (idea) manusia serta kadar kebenarannya. 
Pengertian ini kemudian meluas sebagai keseluruhan pemikiran, cita rasa, serta segala upaya, 
terutama di bidang politik . Ideologi juga diartikan sebagai filsafah hidupdan pandangan 
dunia (dalam bahasa Jerman disebut Weltanschauung). 
Biasanya, ideologi selalu mengutamakan asas-asas kehidupan politik dan kenegaraan 
sebagai satu kehidupan nasional yang berarti kepemimpinan, kekuasaan, dan kelembegaan 
dengan tujuan kesejahteraan. Berikut ini beberapa pengertian ideoloi. 
a) A. Destult de Tracy 
Ideologi adalah bagian dari filsafat yang merupakan ilmu yang mendasari ilmu- ilmu lain 
seperti pendidikan, etika, politik, dan sebagainya. 
b) Labiratorium IKIP Malang 
Ideologi adalah seperangkat nilai, ide, dan cita-cita, serta metode 
melaksankan/mewujudkannya. 
c) Kamus Ilmiah Populer 
Ideologi adalah cita-cita yang merupakan dasar salah satu sistem politik, paham, 
kepercayaan, dan seterusnya (ideologi sosialis, ideologi islam, dan lain-lain). 
d) Moerdiono 
Ideologi adalah kompleksitas pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi 
landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta 
menentukan sikap dasar untuk mengelolanya. 
e) Encyclopedia International 
Ideologi adalah sistem gagasan, keyakinan, dan sikap yang mendasari cara hidup suatu 
kelompok, kelas, atau masyarakat tertentu. 
f) Prof. Padmo Wahyono, SH. 
Ideologi diberi makna sebgai pandangan hidup bangsa, filsafah hidup bangsa, yang berupa 
seperangkat tata nilai yang dicita-citakan dan akan direalisasikan didalam 
kehidupanberkelompok. Ideologi ini akan memberikan stabilitas arah dalam hidup 
berkelompok dan sekaligus memberikan dinamika gerak menuju apa yang dicita-citakan.
g) Dr. Alfian 
Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang 
bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil mengatur 
tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan. 
Dari pendapat pendapat tersebut di atas, hal yang harus dipahami adalah bahwa suatu 
ideologi pada umumnya mewujudkan pandangan khas tentang pentingnya kerjasama antar 
manusia dalam kerja, hubungan manusia dengan kekuasaan ( politik negara), sumber 
kekuasaan bagi penguasa, dan tingkat kesederajatan antar manusia. Sebagai akibat kekhasan 
tersebut suatu ideologi bisa saja tidak dimengerti oleh kelompok lain yang tidak mau 
menerimanya, dan tidak ajarang pula suatu ideologi menjadi beku, kaku, dan tidak berubah, 
serta menuntut para pengikutnya untuk patuh terhadap ajarannya. 
b. Hakikat dan Fungsi Ideologi 
Suatu Ideologi pada dasarnya merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuannya 
mengadakan distansi (menjaga jarak) dengan dunia kehidupannya. Antara ideologi dan 
kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan dialektis, sehingga berlangsung pengaruh 
timbal balik yang terwujud dalam interaksi yang di satu pihakl memacu ideologi agar 
semakin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat supaya mendekati bentuk yang 
ideal. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat dan juga membentuk masyarakat 
menuju cita-cita. 
Dengan demikian, terlihat bahwa ideologi bukanlah sekedar pengetahuan teoritas belaka, 
tetapi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi adalah satu pilhan 
yang jelas menuntut komitmen untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran 
ideologis seseorang berarti semakin tinggi pula rasa komitmennya untuk melaksanakannya. 
Komitmen itu tercermin dalam sikap seorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan-ketentuan 
normative yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat. 
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapatlah di kemukakan bahwa ideologi mempunyai 
fungsi sebagai berikut: 
a. Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk 
memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya. 
b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunujukkan 
tujuan dalam kehidupan manusia. 
c. Norma-norma yang menjadi peodman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan 
bertindak. 
d. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya. 
e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan 
kegiatan dan mencapai tujuan. 
f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta 
bertingkah laku sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
c. Ideologi sebagai suatu sistem 
Ideologi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem berpikir yang digunakan oleh suatu 
masyarakat untuk menginterprestasikan (mengartikan) hidup dan kehiduupannya. Dapat juga 
dikatakan sebagai identitas suatu masyarakat atau bangsa (identity), yang sering disebut 
dengan istilah “kepribadian bangsa”. Mengingat ideologi merupakan suatu sistem berpikir 
dalam semua aspek kehidupan, maka ia dapat diterapkan ke dalam sistem politik, ekonomi, 
dan sosial budaya. Mula-mula digali dari kenyataan-kenyataan yang (induktif), kemudian 
dirumuskan dalam suatu sistem, dan akhirnya diterapkan kembali dalam segala aspek 
kehidupan (deduktif). 
Ideologi biasanya adalah sistem yang tertutup (deduktif- induktif). Apabila suatu 
masyarakat menganut sistem ideologi tertentu, itu berarti masyarakat tersebut menggunakan 
sistem deduktif; yaitu seluruh kehidupan masyarakat baik politik, ekonomi, maupun 
kehidupan sosial-budaya sehari-hari bersumber dari nilai- nilai tertentu yang dianut oleh 
ideologinya. Contohnya ialah sosialisme-marxisme, liberalisme, dan agama tertentu. 
Ideologi dapat juga mengandung pengertian bahwa dia harus menegara, yaitu nilai- nilai 
yang dikandungnya diatur melalui negara. Jadi, sesungguhnya negaralah yang mempunyai 
peran penting di dalam sistem ideologi guna mengatur warga negaranya dan mencapai cita-cita 
dan tujuannya. 
d. Pancasila sebagai ideologi nasional 
Suatu sistem filsafat pada tingkat perkembangan tertentu melahirkan ideologi. Biasanya 
ideologi lebih mengutamakan asas-asas kehidupan politik dan kenegaraan sebagai satu 
kehidupan nasional yang esensinya adalah kepemimpinan, kekuasaan da n kelembagaan 
dengan tujuan kesejahteraan. Secara filosofis, ideologi bersumber pada suatu sistem filsafat 
dikembangkan dan dilaksanakan oleh suatu ideologi. Berdasarkan asas teoritis demikian, 
maka nilai- nilai yang terkandung di dalam Pancasila adalah falsafah hidup yang berkembang 
dalam sosio-budaya Indonesia. Nilai Pancasila yang telah terkristalisasi dianggap sebagai 
nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa. 
Sedemikian mendasarnya nilai- nilai Pancasila dalam menjiwai dan memberikan watak 
(kepribadian, identitas), pengakuan atas kedudukan Pancasila sebagai filsafat adalah wajar. 
Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakikat 
rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan : Ketuhanan, Kemanusiaan, Kenegaraan,, 
Kekluargaan dan Musyawarah, serta Keadilan Sosial. 
Niali dan fungsi filsafat Pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ini berarti, 
dengan kemerdekaan yang diperoleh bangsa dan negara Indonesia, secara melembaga dan 
formal, kedudukan dan fungsi Pancasila ditingkatkan. Dari keudukannya sebagai filsafat 
hidup ditingkatkan menjadi filsafat negara “dari kondisi sosio-budaya yang terkristalisasi 
menjadi nilai filosofis- ideologis yang kontinental” (dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang 
Dasar 1945)
e. Pancasila sebagai ideologi terbuka 
Abdulkadir Besar dalam tulisannya tentang :Pancasila Ideologi Terbuka”, antara lain 
menyebutkabn bahwa pada umumnya khalayak memehai arti “terbuka” dari pernyataan 
“ideologi terbuka” sebagai filsafat keterbukaan ideologi itu sendiri. Oleh sebab itu, 
pernyataan “Pancasila adalah ideologi terbuka”, banyak dipahami secara harfiah, yaitu 
berbagai konsep dari ideologi lain, terutama dari ideologi liberalisme, seperti hak asasi 
manusia, pasar bebas, mayoritas tunggal, dualisme pemerintahan, serta konsekuensi logis 
sistem oposisi liberal, tanpa penalaran yang sistematis nilai-nilai itu dianggap dan 
diberlakukan sebagai konsep yang inheren dalam ideologi Pancasila. 
Adanya anggapan umum yang demikian, dapat dipahami karena adanya sebab-sebab 
sebagai berikut: 
a. Orang yang bersangkutan tidak atau belum memahami ideologi Pancasila secara memadai, 
dan 
b. “Kebebasan Individu” yang menjadi nilai intrinsik ideologi liberalisme bukannya 
dipersepsikan sebagai konsep ideologis, tetapi justru dipersepsikan sebagai konsep bebas 
nilai yang identik dengan konsep yang bersifat objektif universal. 
Semua konsep dari suatu ideologi niscaya teralir secara deduktif- logis dari nilai intrinsik 
ideologi yang bersangkutan. Sebagai contoh, nilai intrinsik ideologi liberalisme adalah 
kebebasan individu, ideologi komunis adalah hubungan produksi, dan ideologi Pabcasila 
adalah kebersamaan. Berkenaan dengan hal tersebut, konsep dari suatu ideologi tidak dapat 
diberlakukan pada ideologi lain. Bila hal ini dipaksakan, yang akan terwujud adalah cita-cita 
dari ideologi lain. 
a) Dimensi ideologi terbuka 
Dalam pandangan Dr. Alfian, kekuatan suatu ideologi tergantung pada 3 (tiga) dimensi yang 
terkandung didalam dirinya, yaiut: 
1) Dimensi realitas 
Bahwa nilai-nilai dasar di dalam suati ideologi bersumber dari nilai- nilai riil yang hidup 
dalam masyarakat yang tertanam dan berakar di dalam masyarakat, terutama pada waktu 
ideologi itu lahir. Dengan demikian, mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa 
nilai- nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. 
2) Dimensi idealisme 
Bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersabut mengandung idealisme, bukan angan-angan 
(utopia), yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui perwujudan atau 
pengamalannya dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari dengan berbagai dimensinya. 
Ideologi yang tangguh biasanya muncul dari pertautan erat, yang saling mengisi dan saling 
memperkuat antara dimensi realitas dan dimensi idealisme yang terkandung didalamnya. 
3) Dimensi fleksibelitas (pengembangan)
Bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang 
pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan 
atau mengingkari akikat (jati diri) yang terkandung dalam niai- nilai dasarnya. Dimensi 
fleksibelitas atau dimensi pengembangan sangat diperlukan oleh suatu ideologi guna 
memelihara dan memperkuat relevansinya dari masa ke masa. 
b) Gagasan pancasila sebagai ideologi terbuka 
Gagasan pertama mengeni Pancasila sebagai ideologi terbuka secara formal ditampilkan 
sekitar ahun 1985, walaupun semangatnya sendiri sesungguhnya dapat ditelusuri dari 
pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945. Pemikiran Pancasila sebagai deologi 
terbuka tersirat di dalam penjelasan UUD 1945 di mana disebutkan “ Maka telah cukup jika 
Undang-Undang Dasar hanya memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah 
pusat dan lain- lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan 
kesejahteraan sosial terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar 
yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang 
menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah 
caranya membuat, mengubah, dan mencabut”. Dari kutipan tersebut kita dapat memahami 
bahwa UUD1945 pada hakikatnya mengandung unsur keterbukaan; karena dasar UUD 1945 
adalah pancasila, maka Pancasila merupkan ideologi nasional bagi bangsa Indonesia bersifat 
terbuka pula. 
c) Perwujudan Pancasila sebagai ideologi terbuka 
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi 
oleh bangsa Indonesia. Namun demikian, faktor manusia baik penguasa maupun rakyat, 
sangat menentukan dalam mengukur kemampuan sebuah ideologi dalam menyelesaikan 
berbagai masalah. Sebaik apapun ideologi, tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang 
baik, hanyalah utopia atau angan-angan belaka 
d) Batas keterbukaan ideologi Pancasila 
Suatu ideologi, apapun namanya memiliki nilai-nilai dasar atau intrinsik dan nilai 
instrumental. Nilai intrinsik adalah nilai yang dirinya sendiri merupakan tujuan. Seperangkat 
nilai intrinsik (nilai dasar) yang terkandung di dalam setiap ideologi berdaya aktif. Artinya ia 
memberi inspirasi sekaligus energi kapada para penganutnya untuk mencipta dan berbuat. 
Dengan demikian, tiap nilai intrinsik niscaya bersifat khas dan tidak ada duanya. Dalam 
ideologi Pancasila, nilai intrinsikyang dimaksud adalah nilai- nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, 
Persatuan, Kerakyatan, dan keadilan sosial. Sifat keterbukaan ideologi mengandung arti 
bahwadi satu sisi nilai instrumental itu bersifat dinamis, yaitu dapat disesuaiakan dengan 
tuntutan kemajuan zaman, bahkan dapat diganti dengan nilai instrumental lain demi 
terpeliharanya relevansi ideologi dengan tingkat kemajuan masyarakat. Namun disisi lain, 
penyesuaian diri maupun penggantian tersebut tidak boleh berakibat meniadakan nilai dasar 
atau intrinsiknya. Dengan kata lain, keterbukaan ideologi itu ada batasnya.
· Batas jenis pertama : 
Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai instrumental, sedangkan nilai 
dasar atau intrinsiknya mutlak dilarang nilai instrumental dalam ideologi Pancasila adalah 
nilai- nilai lebih lanjut dari nilai- nilai dasar atau intrinsiknya yang dijabarkan secara lebih 
kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945, dan Peraturan Perundang-undangan lainya. 
· Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah norma 
1) Penyesuaian nilai instrumental pada tuntutan kemajuan zaman harus dijaga agar daya 
kerja nilai instrumental yang disesuaiakan itu tetap memadai untuk mewujudkan nilai 
intrinsik yang bersangkutan. Sebab jika nilai instrumental penyesuaian tersebut berdaya kerja 
lain, maka nilai intrinsik yang bersangkutan tak akan pernah terwujud. 
2) Nilai instrumental pengganti tidak boleh bertentangan dengan linea recta nilai 
instrumental yang diganti. Sebab, bila bertentangan itu berarti bertentangan pula dengan nilai 
intrinsiknya yang berdaya meniadakan nilai intrinsikyang bersangkutan.
BAB III 
KESIMPULAN 
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai 
Pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan 
dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu. Meskipun bersifat terbuka 
ideologi Pancasila juga ada batasan dalam keterbukaan tersebut. Karena terbuka disini 
berarti fleksibel yaitu bisa mengikuti perkembangan zaman. Tetapi dalam kefleksibelan 
tersebut Pancasila juga memiliki penyaring, yang berfungsi sebagai pemilah antara hal yang 
layak untuk diikuti oleh bangsa Indonesia. Sehingga tidak semua pengaruh dari luar bisa 
menyatu dengan Pancasila.
MAKALAH 
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 
DISUSUN OLEH : 
KELOMPOK III 
1. SITTI RASMI ARISKA 
2. SUARDI 
3. VERIDAYANTI 
4. WA DONA 
5. WA ODE MUKMIN 
SMA NEGERI 1 RAHA 
2014

More Related Content

What's hot

Ideologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politikIdeologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politiknorma 28
 
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuBab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuSyaiful Ahdan
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalZara Neur
 
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIPendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIfirdayanti8
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiAnto Kolarov
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesiaBab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesiayudikrismen1
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikyudikrismen1
 
Bab VI Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesia
Bab VI Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesiaBab VI Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesia
Bab VI Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesiayudikrismen1
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoSaddam Tjahyo
 

What's hot (19)

Ideologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politikIdeologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politik
 
IDEOLOGI
IDEOLOGIIDEOLOGI
IDEOLOGI
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuBab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
 
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTIPendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
Pendidikan pancasila KELOMPOK 3 FIRDAYANTI
 
Macam macam ideologi
Macam macam ideologi Macam macam ideologi
Macam macam ideologi
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesiaBab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
 
Bab VI Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesia
Bab VI Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesiaBab VI Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesia
Bab VI Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesia
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
 

Viewers also liked (14)

Nia makalah fatma blita
Nia makalah fatma blitaNia makalah fatma blita
Nia makalah fatma blita
 
Nure makalah
Nure makalahNure makalah
Nure makalah
 
Nia makalah bu diah
Nia makalah bu diahNia makalah bu diah
Nia makalah bu diah
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Makalah pbb....
Makalah pbb....Makalah pbb....
Makalah pbb....
 
Model model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipaModel model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipa
 
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02
 
Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2
 
Ganesh
GaneshGanesh
Ganesh
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Tugas makalah biokimia
Tugas makalah biokimiaTugas makalah biokimia
Tugas makalah biokimia
 
Makalah pajak daerah
Makalah pajak daerahMakalah pajak daerah
Makalah pajak daerah
 
Makalah multikultural
Makalah multikulturalMakalah multikultural
Makalah multikultural
 

Similar to Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi yuli ana
 
Ideologi dan ideologi negara
Ideologi dan ideologi negaraIdeologi dan ideologi negara
Ideologi dan ideologi negaraWanda Ardila
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanAdy Purnomo
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiifhnx
 
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaModul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaLukman Priasmoro
 
Pancasila nasional
Pancasila nasional Pancasila nasional
Pancasila nasional susianti4
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalLucky Maharani Safitri
 
Tugas pkn pancasila sebagai ideolodi terbuka
Tugas pkn pancasila sebagai ideolodi terbukaTugas pkn pancasila sebagai ideolodi terbuka
Tugas pkn pancasila sebagai ideolodi terbukaEko Mardianto
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSADINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSAfriedskoa
 
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik MahasiswaPeran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik MahasiswaYulia Fauzi
 
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraAbd Taj Khalwatiyah
 
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptxPancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptxHerningHambarrukmi1
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 

Similar to Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka (20)

Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Ideologi dan ideologi negara
Ideologi dan ideologi negaraIdeologi dan ideologi negara
Ideologi dan ideologi negara
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
 
Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xii
 
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaModul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
 
Pancasila nasional
Pancasila nasional Pancasila nasional
Pancasila nasional
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
 
Tugas pkn pancasila sebagai ideolodi terbuka
Tugas pkn pancasila sebagai ideolodi terbukaTugas pkn pancasila sebagai ideolodi terbuka
Tugas pkn pancasila sebagai ideolodi terbuka
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSADINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
 
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik MahasiswaPeran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
 
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
 
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptxPancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Memahami latar belakang historis dan konseptual Pancasila dan UUD 1945 merupakan suatu bentuk kewajiban bagi setiap warga negara sebelum melaksanakan nilai-nilainya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban tersebut merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita sebagai warga negara. Karena ledudukan Pancasila sebagai dasar negara (filsafat negara), maka setiap warga negara wajib loyal kepada dasar negaranya. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Perjalanan hidup suatu bangsa sangat tergantung pada efektivitas penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara di segala bidang, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun hankam. Era global menuntut kesiapan segenap komponen bangsa untuk mengambil peranan sehingga dampak negatif yang muncul dapat segera diantisipasi. 1.3 FAKTOR-FAKTOR YANG ADA HUBUNGAN Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi terbuka, diharapkan mampu menjadi filter untuk menyerap pengaruhperubahan zaman di era globaslisasi ini. Leterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapan yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual. Ideologi negara merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuannya mengadakan distansi (menjaga jarak) dengan dunia kehidupannya. Anatara ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terdapat hubungan dialektis, sehingga terjadi pengaruh timbal balik yang terwujud dalam interaksi yang di satu pihak memmacu ideologi agar makin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat agar makin mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat dan juga membentuk masyarakat menuju cita-cita.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN a. Pengertian Ideologi Kata ideologo berasal dari bahasa Latin (idea; daya cipta sebagai hasil kesadaran manusia dan logos; ilmu). Istilah in diperkenalkan oleh filsuf perancis A. Destut lde Tracy (1801) yang mempelajari berbagai gagasan (idea) manusia serta kadar kebenarannya. Pengertian ini kemudian meluas sebagai keseluruhan pemikiran, cita rasa, serta segala upaya, terutama di bidang politik . Ideologi juga diartikan sebagai filsafah hidupdan pandangan dunia (dalam bahasa Jerman disebut Weltanschauung). Biasanya, ideologi selalu mengutamakan asas-asas kehidupan politik dan kenegaraan sebagai satu kehidupan nasional yang berarti kepemimpinan, kekuasaan, dan kelembegaan dengan tujuan kesejahteraan. Berikut ini beberapa pengertian ideoloi. a) A. Destult de Tracy Ideologi adalah bagian dari filsafat yang merupakan ilmu yang mendasari ilmu- ilmu lain seperti pendidikan, etika, politik, dan sebagainya. b) Labiratorium IKIP Malang Ideologi adalah seperangkat nilai, ide, dan cita-cita, serta metode melaksankan/mewujudkannya. c) Kamus Ilmiah Populer Ideologi adalah cita-cita yang merupakan dasar salah satu sistem politik, paham, kepercayaan, dan seterusnya (ideologi sosialis, ideologi islam, dan lain-lain). d) Moerdiono Ideologi adalah kompleksitas pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya. e) Encyclopedia International Ideologi adalah sistem gagasan, keyakinan, dan sikap yang mendasari cara hidup suatu kelompok, kelas, atau masyarakat tertentu. f) Prof. Padmo Wahyono, SH. Ideologi diberi makna sebgai pandangan hidup bangsa, filsafah hidup bangsa, yang berupa seperangkat tata nilai yang dicita-citakan dan akan direalisasikan didalam kehidupanberkelompok. Ideologi ini akan memberikan stabilitas arah dalam hidup berkelompok dan sekaligus memberikan dinamika gerak menuju apa yang dicita-citakan.
  • 3. g) Dr. Alfian Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan. Dari pendapat pendapat tersebut di atas, hal yang harus dipahami adalah bahwa suatu ideologi pada umumnya mewujudkan pandangan khas tentang pentingnya kerjasama antar manusia dalam kerja, hubungan manusia dengan kekuasaan ( politik negara), sumber kekuasaan bagi penguasa, dan tingkat kesederajatan antar manusia. Sebagai akibat kekhasan tersebut suatu ideologi bisa saja tidak dimengerti oleh kelompok lain yang tidak mau menerimanya, dan tidak ajarang pula suatu ideologi menjadi beku, kaku, dan tidak berubah, serta menuntut para pengikutnya untuk patuh terhadap ajarannya. b. Hakikat dan Fungsi Ideologi Suatu Ideologi pada dasarnya merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuannya mengadakan distansi (menjaga jarak) dengan dunia kehidupannya. Antara ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan dialektis, sehingga berlangsung pengaruh timbal balik yang terwujud dalam interaksi yang di satu pihakl memacu ideologi agar semakin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat supaya mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat dan juga membentuk masyarakat menuju cita-cita. Dengan demikian, terlihat bahwa ideologi bukanlah sekedar pengetahuan teoritas belaka, tetapi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi adalah satu pilhan yang jelas menuntut komitmen untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang berarti semakin tinggi pula rasa komitmennya untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap seorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan-ketentuan normative yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapatlah di kemukakan bahwa ideologi mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya. b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunujukkan tujuan dalam kehidupan manusia. c. Norma-norma yang menjadi peodman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak. d. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya. e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta bertingkah laku sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
  • 4. c. Ideologi sebagai suatu sistem Ideologi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem berpikir yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk menginterprestasikan (mengartikan) hidup dan kehiduupannya. Dapat juga dikatakan sebagai identitas suatu masyarakat atau bangsa (identity), yang sering disebut dengan istilah “kepribadian bangsa”. Mengingat ideologi merupakan suatu sistem berpikir dalam semua aspek kehidupan, maka ia dapat diterapkan ke dalam sistem politik, ekonomi, dan sosial budaya. Mula-mula digali dari kenyataan-kenyataan yang (induktif), kemudian dirumuskan dalam suatu sistem, dan akhirnya diterapkan kembali dalam segala aspek kehidupan (deduktif). Ideologi biasanya adalah sistem yang tertutup (deduktif- induktif). Apabila suatu masyarakat menganut sistem ideologi tertentu, itu berarti masyarakat tersebut menggunakan sistem deduktif; yaitu seluruh kehidupan masyarakat baik politik, ekonomi, maupun kehidupan sosial-budaya sehari-hari bersumber dari nilai- nilai tertentu yang dianut oleh ideologinya. Contohnya ialah sosialisme-marxisme, liberalisme, dan agama tertentu. Ideologi dapat juga mengandung pengertian bahwa dia harus menegara, yaitu nilai- nilai yang dikandungnya diatur melalui negara. Jadi, sesungguhnya negaralah yang mempunyai peran penting di dalam sistem ideologi guna mengatur warga negaranya dan mencapai cita-cita dan tujuannya. d. Pancasila sebagai ideologi nasional Suatu sistem filsafat pada tingkat perkembangan tertentu melahirkan ideologi. Biasanya ideologi lebih mengutamakan asas-asas kehidupan politik dan kenegaraan sebagai satu kehidupan nasional yang esensinya adalah kepemimpinan, kekuasaan da n kelembagaan dengan tujuan kesejahteraan. Secara filosofis, ideologi bersumber pada suatu sistem filsafat dikembangkan dan dilaksanakan oleh suatu ideologi. Berdasarkan asas teoritis demikian, maka nilai- nilai yang terkandung di dalam Pancasila adalah falsafah hidup yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. Nilai Pancasila yang telah terkristalisasi dianggap sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa. Sedemikian mendasarnya nilai- nilai Pancasila dalam menjiwai dan memberikan watak (kepribadian, identitas), pengakuan atas kedudukan Pancasila sebagai filsafat adalah wajar. Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakikat rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan : Ketuhanan, Kemanusiaan, Kenegaraan,, Kekluargaan dan Musyawarah, serta Keadilan Sosial. Niali dan fungsi filsafat Pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ini berarti, dengan kemerdekaan yang diperoleh bangsa dan negara Indonesia, secara melembaga dan formal, kedudukan dan fungsi Pancasila ditingkatkan. Dari keudukannya sebagai filsafat hidup ditingkatkan menjadi filsafat negara “dari kondisi sosio-budaya yang terkristalisasi menjadi nilai filosofis- ideologis yang kontinental” (dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945)
  • 5. e. Pancasila sebagai ideologi terbuka Abdulkadir Besar dalam tulisannya tentang :Pancasila Ideologi Terbuka”, antara lain menyebutkabn bahwa pada umumnya khalayak memehai arti “terbuka” dari pernyataan “ideologi terbuka” sebagai filsafat keterbukaan ideologi itu sendiri. Oleh sebab itu, pernyataan “Pancasila adalah ideologi terbuka”, banyak dipahami secara harfiah, yaitu berbagai konsep dari ideologi lain, terutama dari ideologi liberalisme, seperti hak asasi manusia, pasar bebas, mayoritas tunggal, dualisme pemerintahan, serta konsekuensi logis sistem oposisi liberal, tanpa penalaran yang sistematis nilai-nilai itu dianggap dan diberlakukan sebagai konsep yang inheren dalam ideologi Pancasila. Adanya anggapan umum yang demikian, dapat dipahami karena adanya sebab-sebab sebagai berikut: a. Orang yang bersangkutan tidak atau belum memahami ideologi Pancasila secara memadai, dan b. “Kebebasan Individu” yang menjadi nilai intrinsik ideologi liberalisme bukannya dipersepsikan sebagai konsep ideologis, tetapi justru dipersepsikan sebagai konsep bebas nilai yang identik dengan konsep yang bersifat objektif universal. Semua konsep dari suatu ideologi niscaya teralir secara deduktif- logis dari nilai intrinsik ideologi yang bersangkutan. Sebagai contoh, nilai intrinsik ideologi liberalisme adalah kebebasan individu, ideologi komunis adalah hubungan produksi, dan ideologi Pabcasila adalah kebersamaan. Berkenaan dengan hal tersebut, konsep dari suatu ideologi tidak dapat diberlakukan pada ideologi lain. Bila hal ini dipaksakan, yang akan terwujud adalah cita-cita dari ideologi lain. a) Dimensi ideologi terbuka Dalam pandangan Dr. Alfian, kekuatan suatu ideologi tergantung pada 3 (tiga) dimensi yang terkandung didalam dirinya, yaiut: 1) Dimensi realitas Bahwa nilai-nilai dasar di dalam suati ideologi bersumber dari nilai- nilai riil yang hidup dalam masyarakat yang tertanam dan berakar di dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir. Dengan demikian, mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai- nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. 2) Dimensi idealisme Bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersabut mengandung idealisme, bukan angan-angan (utopia), yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui perwujudan atau pengamalannya dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari dengan berbagai dimensinya. Ideologi yang tangguh biasanya muncul dari pertautan erat, yang saling mengisi dan saling memperkuat antara dimensi realitas dan dimensi idealisme yang terkandung didalamnya. 3) Dimensi fleksibelitas (pengembangan)
  • 6. Bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari akikat (jati diri) yang terkandung dalam niai- nilai dasarnya. Dimensi fleksibelitas atau dimensi pengembangan sangat diperlukan oleh suatu ideologi guna memelihara dan memperkuat relevansinya dari masa ke masa. b) Gagasan pancasila sebagai ideologi terbuka Gagasan pertama mengeni Pancasila sebagai ideologi terbuka secara formal ditampilkan sekitar ahun 1985, walaupun semangatnya sendiri sesungguhnya dapat ditelusuri dari pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945. Pemikiran Pancasila sebagai deologi terbuka tersirat di dalam penjelasan UUD 1945 di mana disebutkan “ Maka telah cukup jika Undang-Undang Dasar hanya memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan lain- lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah, dan mencabut”. Dari kutipan tersebut kita dapat memahami bahwa UUD1945 pada hakikatnya mengandung unsur keterbukaan; karena dasar UUD 1945 adalah pancasila, maka Pancasila merupkan ideologi nasional bagi bangsa Indonesia bersifat terbuka pula. c) Perwujudan Pancasila sebagai ideologi terbuka Sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Namun demikian, faktor manusia baik penguasa maupun rakyat, sangat menentukan dalam mengukur kemampuan sebuah ideologi dalam menyelesaikan berbagai masalah. Sebaik apapun ideologi, tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang baik, hanyalah utopia atau angan-angan belaka d) Batas keterbukaan ideologi Pancasila Suatu ideologi, apapun namanya memiliki nilai-nilai dasar atau intrinsik dan nilai instrumental. Nilai intrinsik adalah nilai yang dirinya sendiri merupakan tujuan. Seperangkat nilai intrinsik (nilai dasar) yang terkandung di dalam setiap ideologi berdaya aktif. Artinya ia memberi inspirasi sekaligus energi kapada para penganutnya untuk mencipta dan berbuat. Dengan demikian, tiap nilai intrinsik niscaya bersifat khas dan tidak ada duanya. Dalam ideologi Pancasila, nilai intrinsikyang dimaksud adalah nilai- nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan keadilan sosial. Sifat keterbukaan ideologi mengandung arti bahwadi satu sisi nilai instrumental itu bersifat dinamis, yaitu dapat disesuaiakan dengan tuntutan kemajuan zaman, bahkan dapat diganti dengan nilai instrumental lain demi terpeliharanya relevansi ideologi dengan tingkat kemajuan masyarakat. Namun disisi lain, penyesuaian diri maupun penggantian tersebut tidak boleh berakibat meniadakan nilai dasar atau intrinsiknya. Dengan kata lain, keterbukaan ideologi itu ada batasnya.
  • 7. · Batas jenis pertama : Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai instrumental, sedangkan nilai dasar atau intrinsiknya mutlak dilarang nilai instrumental dalam ideologi Pancasila adalah nilai- nilai lebih lanjut dari nilai- nilai dasar atau intrinsiknya yang dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945, dan Peraturan Perundang-undangan lainya. · Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah norma 1) Penyesuaian nilai instrumental pada tuntutan kemajuan zaman harus dijaga agar daya kerja nilai instrumental yang disesuaiakan itu tetap memadai untuk mewujudkan nilai intrinsik yang bersangkutan. Sebab jika nilai instrumental penyesuaian tersebut berdaya kerja lain, maka nilai intrinsik yang bersangkutan tak akan pernah terwujud. 2) Nilai instrumental pengganti tidak boleh bertentangan dengan linea recta nilai instrumental yang diganti. Sebab, bila bertentangan itu berarti bertentangan pula dengan nilai intrinsiknya yang berdaya meniadakan nilai intrinsikyang bersangkutan.
  • 8. BAB III KESIMPULAN Sebagai ideologi terbuka, Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu. Meskipun bersifat terbuka ideologi Pancasila juga ada batasan dalam keterbukaan tersebut. Karena terbuka disini berarti fleksibel yaitu bisa mengikuti perkembangan zaman. Tetapi dalam kefleksibelan tersebut Pancasila juga memiliki penyaring, yang berfungsi sebagai pemilah antara hal yang layak untuk diikuti oleh bangsa Indonesia. Sehingga tidak semua pengaruh dari luar bisa menyatu dengan Pancasila.
  • 9. MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DISUSUN OLEH : KELOMPOK III 1. SITTI RASMI ARISKA 2. SUARDI 3. VERIDAYANTI 4. WA DONA 5. WA ODE MUKMIN SMA NEGERI 1 RAHA 2014