SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN




   Program Doktor Bidang Ilmu Sosial
         Universitas Pasundan
               Bandung
                 2012                  1
Sistimatika
   Pembangunan dan Kemiskinan
    a. Hipotesis Kuznet
    b. Teori dan Konsep kemiskinan

   Kemiskinan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi
    Indonesia
    a. Data dan Angka
    b. Indeks Pembangunan Manusia
     c. MP3EI



                                                    2
Literatur




            3
Pembangunan dan Kemiskinan
                         4
Pro
  Poor
                          Kemiskinan




                                                          Pro
                           Masalah
                         Pembangunan


Pro Job
                                                      Growth?
                                                            ?
          Pengangguran                 Ketidaadilan




                                                            5
HIPOTESIS KUZNETS
   Data data ekonomi periode 1970–1980, pertumbuhan ekonomi dan
    distribusi pendapatan -terutama di LDS (Less Developing Countries)-
    menunjukan korelasi positif antara laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat
    kesenjangan ekonomi.
   Demikian pula, studi yang dilakukan di negara negara Eropa Barat,
    menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi justru membuat ketimpangan
    antara kaum miskin dan kaum kaya semakin melebar.
   Hipotesis Kuznets menegaskan, yaitu, dalam jangka pendek ada korelasi
    positif antara pertumbuhan pendapatan perkapita dengan kesenjangan
    pendapatan. Namun dalam jangka panjang hubungan keduanya menjadi
    korelasi yang negatip.
   Fenomena ini dikenal dengan nama “Kurva U terbalik dari Hipotesis
    Kuznets”. Pertanyaannya adalah berapa lama jangka pendek itu? Dan
    berapa lama jangka panjang itu? Kapan titik balik dicapai?
Kurva Kuznet




               7
   Hubungan pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesenjangan ekonomi
    adalah hubungan positif.
   Deininger dan Squire (1995, 1996) menyimpulkan bahwa ada korelasi
    positif antara pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan peningkatan
    angka kemiskinan.
   Studi yang dilakukan oleh World Bank (1990), Fields dan Jakobson
    (1989) dan Ravallion (1995), menunjukan tidak ada korelasi antara
    pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kemiskinan.
   Kedua studi yang mempunyai hasil bertolak belakang tersebut, justru
    menguatkan hipotesis dari Kuznets dengan kurva U terbalik.
   Kuznets menyimpulkan bahwa pola hubungan yang positif kemudian
    menjadi negatif, menunjukkan terjadi proses evolusi dari distribusi
    pendapatan dari masa transisi suatu ekonomi pedesaan (rural) ke
    suatu ekonomi perkotaan (urban) atau ekonomi industri.
Pengertian konvensional kemiskinan hanya
berdimensi    tunggal     yakni      kekurangan,
ketidakmerataan,   atau      diartikan   sebagai
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup    minimal,    serta     diikuti   dengan
ketidakadilan dalam distribusi pendapatan.
Semuanya berciri kuantitatif dan moneymetric.




                                                   9
The poor shall be taken to mean
persons, families and groups of
persons whose resources material,
cultural and social are so limited as to
exclude them from the minimum
acceptable way of life in the member
state where they live.

(Inequality and Poverty Reexamined, Stephen P Jenkins &
John Micklewright, 147).




                                                          10
Kemiskinan bukan saja ketidakmampuan
ekonomi namun juga menyentuh masalah
ketidakmandirian atau ketergantungan pada
individu dan kelompok atau negara lain.




                                            11
Ketergantungan


   [Dependency is]…an historical condition which shapes a
   certain structure of the world economy such that it favors
   some countries to the detriment of others and limits the
   development possibilities of the subordinate
   economics…a situation in which the economy of a certain
   group of countries is conditioned by the development and
   expansion of another economy, to which their own is
   subjected.

   (Theotonio Dos Santos, “The Structure of Dependence,” in K.T. Fann and
   Donald C. Hodges, eds., Readings in U.S. Imperialism. Boston: Porter
   Sargent, 1971, p. 226)




                                                                            12
Teori
Ketergantungan
(Dependency
Theory)
dikembangkan pada      Kebijakan
akhir tahun 1950-an     Publik
oleh Raul Presibich
(Direktur Economic
Commission for Latin
America, ECLA).




                            13
World System   Globalisasi
                             Neoliberalisme
  Theory        Ekonomi




                                              14
Kemiskinan absolut.


Kemiskinan relatif.


Kemiskinan subyektif.

                        15
Perspektif struktural
  Perspektif kultural
                                  atau situasional
(cultural perspective).
                             (situational perspective).




                   Michael Sherraden (2006:46-54)    16
Masalah         Ketergantungan ekonomi;
Struktural      Rendahnya derajat kesehatan;
                Rendahnya tingkat pendidikan;
Masalah
                Tekanan masalah Sosial
Kultural
                Kondisi keterisolasian



                               LIngkaran
                              Kemiskinan




                                                 17
Kebijakan negara mengakibatkan adanya kelompok
masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan (poverty
trap), deprivasi (social deprivation), isolasi, ketidak-
berdayaan dan ketiadaan akses kepada sumberdaya
alam, sarana dan prasarana sosial ekonomi dan
kesenjangan.

(Chambers 1983).




                                                           18
Pengukuran
Poverty severity index (P2): This measure gives more weight to the very poor by
   taking the square of the distance from poverty line. It is calculated by squaring the
   relative shortfall of per capita consumption to the poverty line and then averaging
   across population while assigning zero values to those above the poverty line. When
   a transfer is made from a poor person to someone who is poorer, this registers a
   decrease in aggregate poverty.
US$1 and US$2 PPP per day poverty measures: To compare poverty across
   countries, the World Bank uses estimates of consumption converted into US dollars
   using purchasing power parity (PPP) rates rather than exchange rates. The PPP
   exchange rate shows the numbers of units of a country‟s currency needed to buy in
   that country the same amount of goods and services that US$1 would buy in the US.
   These exchange rates are computed based on prices and quantities for each country
   collected in benchmark surveys, which are usually undertaken every five years. Chen
   and Ravallion (2001) present an update on world poverty using a US$1-a-day poverty
   line. According to their calculations, in 1993 the US$1-a-day PPP poverty line was
   equivalent to Rp 20,811-a-month (US$2). The PPP poverty lines are adjusted over
   time by relative rates of inflation, using consumer price index (CPI) data. So in 2006,
   the US$1 PPP poverty line is equivalent to Rp 97,218 per person per month while the
   US$2 PPP poverty line is equivalent to Rp 194,439 per person per month.
                                                                                       19
Poverty headcount index (Po): This is the share of the population whose
   consumption is below the poverty line. The headcount index, sometimes referred to
   as the „poverty incidence‟, is the most popular poverty measure. However, this
   measure fails to differentiate between sub-groups of the poor and does not indicate
   the extent of poverty. It remains unchanged even if a poor person becomes poorer or
   better off, provided that they remain below the poverty line. Therefore, in order to
   develop a comprehensive understanding of poverty, it is important to complement the
   headcount index with the other two poverty measures of Foster, Green and
   Thorbecke (FGT).
Poverty gap index (P1): The mean aggregate consumption shortfall relative to the
   poverty line across the whole population, with a zero value assigned to those above
   the poverty line. The poverty gap can provide an indication of how many resources
   would be needed to alleviate poverty through cash transfers perfectly targeted to the
   poor. This index better describes the depth of the poverty but does not indicate the
   severity of poverty. However, it does not change if a transfer is made from a poor
   person to someone who is even poorer.


                                                                                      20
Tiga Langkah Pokok Kebijakan Pemerintah

     Incentives                            Clarity of
     and Skills                            Functions




                                           Results
  Information,                            Orientation
  Participation
       and
  Consultation


                     www.ginandjar.com
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium di Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), New York tahun 2000

                        mengurangi separuh proporsi penduduk dunia yang
                        berpenghasilan kurang dari 1 dollar AS per hari dan
                        proporsi penduduk yang menderita kelaparan;


                        mengurangi separuh proporsi jumlah penduduk
                        yang tidak memiliki akses pada air minum yang
                        sehat;

                        menjamin semua anak, laki-laki dan perempuan,
                        menyelesaikan sekolah dasar;

                        menurunkan hingga 2/3 kematian bayi & anak dibawah
Memerangi kemiskinan    usia lima tahun;
 harus dicapai pada
     tahun 2015         menghentikan penyebaran penyakit HIV / AIDS, malaria
                        dan jenis penyakit menular lainnya;


                        menghilangkan ketidaksetaraan gender di sekolah;


                        menerapkan dengan konsekuen kebijakan
                        pembangunan berkelanjutan;

                        mengembangkan kemitraan untuk pembangunan di
                        semua tingkatan.

                                                                               22
Dasar Pembangunan Nasional


                   Building community capacity
                          as social capital




                                              Enhancing social
 Providing economic capital                   entrepreneurship at
 Through Community Block                      community level through
              Grants/BLM                      facilitators/community
                                              leaders

GSAPS-2008                    www.ginandjar.com                         23
1.   Social development is economic development.
2.   Investasi di bidang sosial tidak kalah penting dari segi
     ekonomi.
3.   Dari kajian di 90 negara, Birdsall antara lain
     menunjukkan adanya asosiasi positif antara angka
     partisipasi sekolah (school enrollment) dengan angka
     rata-rata pertumbuhan ekonomi.
Birdsall, Nancy, Social Development is Economic Development. Policy Research
Development. World Bank, 1993.




                                                                               24
26
27
28
29
   Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret
    2008 sebesar 34,96 juta orang (15,42 persen).
    Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret
    2009 yang berjumlah 32,53 juta (14,15 persen), berarti
    jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,43 juta.
   Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan turun
    lebih tajam dari pada daerah perkotaan. Selama periode
    Maret 2008-Maret 2009, penduduk miskin di daerah
    perdesaan berkurang 1,57 juta orang, sementara di
    daerah perkotaan berkurang 0,86 juta orang.
   Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan
    dan perdesaan tidak banyak berubah. Pada periode
    Maret 2008 – Maret 2009, perubahan persentase
    penduduk miskin di perkotaan sebesar 0,93 persen, dan
    di perdesaan mencapai 0,58 persen.
   Menurut Badan Pusat Statistik (2000) kemiskinan
    didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara
    dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan
    480 kg/kapita/tahun di daerah perkotaan.
   Menurut hasil survey Susenas (1999), kemiskinan
    disetarakan dengan pengeluaran untuk bahan
    makanan dan non makanan sebesar Rp.89.845,-
    /kapita/bulan dan Rp.69.420,-/kapita/bulan.
   Ukuran kemiskinan yang dianut oleh negara negara
    dari standar Bank Dunia, ternyata secara empiris
    kadang kadang kurang bisa menjelaskan fenomena
    kemiskinan. Terutama, membandingkan kemiskinan
    dengan kesejahteraan.
38
39
Tujuan MDGs di Indonesia




                           40
41
42
43
Wasalam
          54

More Related Content

What's hot

Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi
Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomiStrategi dan kebijakan pembangunan ekonomi
Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomiNur Huda
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanBazari Azhar Azizi
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapitaHubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapitaprilla marta
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaMohammad Sugiharto
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanArief Anzarullah
 
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Oswar Mungkasa
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Novi Lestari
 
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdPerkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdFrans Dione
 
Kelompok 2 'teori keynes'(1)
Kelompok 2 'teori keynes'(1)Kelompok 2 'teori keynes'(1)
Kelompok 2 'teori keynes'(1)saifulmunajat
 

What's hot (20)

Masalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme PembangunanMasalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme Pembangunan
 
Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi
Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomiStrategi dan kebijakan pembangunan ekonomi
Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapitaHubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Jurnal Barang Publik
Jurnal Barang PublikJurnal Barang Publik
Jurnal Barang Publik
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
 
PPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINANPPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINAN
 
Teori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kotaTeori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kota
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional
 
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdPerkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
 
Kelompok 2 'teori keynes'(1)
Kelompok 2 'teori keynes'(1)Kelompok 2 'teori keynes'(1)
Kelompok 2 'teori keynes'(1)
 

Viewers also liked

Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi PendapatanKetimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi PendapatanNailul Alfiyah
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesiasindu_57
 
Basis Data Terpadu untuk Perlindungan Sosial
Basis Data Terpadu untuk Perlindungan SosialBasis Data Terpadu untuk Perlindungan Sosial
Basis Data Terpadu untuk Perlindungan SosialOswar Mungkasa
 
Kuliah 05 manusia dan kemiskinan
Kuliah 05   manusia dan kemiskinanKuliah 05   manusia dan kemiskinan
Kuliah 05 manusia dan kemiskinanar_
 
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...Yunita Siswanti
 
Kemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinyaKemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinyaandittrio
 
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMari belajar Exact
 
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanPaparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanWdd Wuryanto
 
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosialSosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosialFransiscaveria Desyyanti
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahAgus Dwi Wicaksono
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanMiracLe Min
 
Penulisan proposal
Penulisan proposalPenulisan proposal
Penulisan proposalDevhy vhy
 
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Purwo Adi Wibowo
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaArif cebe
 

Viewers also liked (20)

Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi PendapatanKetimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia
 
Basis Data Terpadu untuk Perlindungan Sosial
Basis Data Terpadu untuk Perlindungan SosialBasis Data Terpadu untuk Perlindungan Sosial
Basis Data Terpadu untuk Perlindungan Sosial
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
economic growth I
economic growth Ieconomic growth I
economic growth I
 
Kuliah 05 manusia dan kemiskinan
Kuliah 05   manusia dan kemiskinanKuliah 05   manusia dan kemiskinan
Kuliah 05 manusia dan kemiskinan
 
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
 
Kemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinyaKemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinya
 
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguran
 
Em.14
Em.14Em.14
Em.14
 
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanPaparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
 
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosialSosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
Sosiologi kelas XI bentuk bentuk masalah sosial
 
Pemetaan dp2m
Pemetaan dp2mPemetaan dp2m
Pemetaan dp2m
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayah
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
Penulisan proposal
Penulisan proposalPenulisan proposal
Penulisan proposal
 
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 

Similar to Permasalahan Pembangunan: kemiskinan dan Ketidakadilan

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN Dini Sri Rahayu
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatanAndi Sutandi
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanRizqy Naharusshoimin
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963abdul ajid
 
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatansitiaisah12140250
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmariatul qibtiyah
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanerlina na
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanMUHAMAD ZAKY MUJAHID
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemayogadadung
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanifat fatiroh
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanEnengNs
 
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatanFindi Rifa'i
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanemi halimi
 

Similar to Permasalahan Pembangunan: kemiskinan dan Ketidakadilan (20)

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx
 
05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
 
Agus ppt
Agus pptAgus ppt
Agus ppt
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
 
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
Ekonomi kemiskinan
Ekonomi kemiskinanEkonomi kemiskinan
Ekonomi kemiskinan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 

More from Rully Indrawan

Skema pembiayaan riset, 2013
Skema pembiayaan riset, 2013Skema pembiayaan riset, 2013
Skema pembiayaan riset, 2013Rully Indrawan
 
Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)Rully Indrawan
 
Mengelola dana penelitian
Mengelola dana penelitianMengelola dana penelitian
Mengelola dana penelitianRully Indrawan
 
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiPeran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiRully Indrawan
 
Kiat lolos dalam usulan dp2 m
Kiat lolos dalam usulan dp2 mKiat lolos dalam usulan dp2 m
Kiat lolos dalam usulan dp2 mRully Indrawan
 
Konsep Pembangunan Ekonomi
Konsep Pembangunan EkonomiKonsep Pembangunan Ekonomi
Konsep Pembangunan EkonomiRully Indrawan
 
Penelitian dan Profesionalisme guru
Penelitian dan Profesionalisme guru Penelitian dan Profesionalisme guru
Penelitian dan Profesionalisme guru Rully Indrawan
 
Instrumen strategis perencanaan pendidikan di Jabar
Instrumen strategis perencanaan  pendidikan di JabarInstrumen strategis perencanaan  pendidikan di Jabar
Instrumen strategis perencanaan pendidikan di JabarRully Indrawan
 
Manajemen Lembaga penelitian
Manajemen Lembaga penelitianManajemen Lembaga penelitian
Manajemen Lembaga penelitianRully Indrawan
 
koperasi dan pembangunan SDM
koperasi dan pembangunan SDM  koperasi dan pembangunan SDM
koperasi dan pembangunan SDM Rully Indrawan
 
Globalisasi pendidikan ekonomi
Globalisasi pendidikan ekonomi Globalisasi pendidikan ekonomi
Globalisasi pendidikan ekonomi Rully Indrawan
 
Asuransi ciayumajakuning
Asuransi ciayumajakuning Asuransi ciayumajakuning
Asuransi ciayumajakuning Rully Indrawan
 

More from Rully Indrawan (20)

Skema pembiayaan riset, 2013
Skema pembiayaan riset, 2013Skema pembiayaan riset, 2013
Skema pembiayaan riset, 2013
 
Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)
 
Mengelola dana penelitian
Mengelola dana penelitianMengelola dana penelitian
Mengelola dana penelitian
 
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiPeran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
 
Kiat lolos dalam usulan dp2 m
Kiat lolos dalam usulan dp2 mKiat lolos dalam usulan dp2 m
Kiat lolos dalam usulan dp2 m
 
Kiat nulis di jurnal
Kiat nulis di jurnalKiat nulis di jurnal
Kiat nulis di jurnal
 
orasi ilmia
orasi ilmiaorasi ilmia
orasi ilmia
 
Konsep Pembangunan Ekonomi
Konsep Pembangunan EkonomiKonsep Pembangunan Ekonomi
Konsep Pembangunan Ekonomi
 
Pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM  Pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM
 
Penelitian dan Profesionalisme guru
Penelitian dan Profesionalisme guru Penelitian dan Profesionalisme guru
Penelitian dan Profesionalisme guru
 
Instrumen strategis perencanaan pendidikan di Jabar
Instrumen strategis perencanaan  pendidikan di JabarInstrumen strategis perencanaan  pendidikan di Jabar
Instrumen strategis perencanaan pendidikan di Jabar
 
Paradigma baru PT
Paradigma baru  PT Paradigma baru  PT
Paradigma baru PT
 
Kosika
KosikaKosika
Kosika
 
Artikel jurnal ilmiah
Artikel jurnal ilmiahArtikel jurnal ilmiah
Artikel jurnal ilmiah
 
Manajemen Lembaga penelitian
Manajemen Lembaga penelitianManajemen Lembaga penelitian
Manajemen Lembaga penelitian
 
koperasi dan pembangunan SDM
koperasi dan pembangunan SDM  koperasi dan pembangunan SDM
koperasi dan pembangunan SDM
 
Globalisasi pendidikan ekonomi
Globalisasi pendidikan ekonomi Globalisasi pendidikan ekonomi
Globalisasi pendidikan ekonomi
 
Kompas pasca BHP
Kompas pasca BHP Kompas pasca BHP
Kompas pasca BHP
 
Asuransi ciayumajakuning
Asuransi ciayumajakuning Asuransi ciayumajakuning
Asuransi ciayumajakuning
 
Hibah pasca
Hibah pasca Hibah pasca
Hibah pasca
 

Permasalahan Pembangunan: kemiskinan dan Ketidakadilan

  • 1. ADMINISTRASI PEMBANGUNAN Program Doktor Bidang Ilmu Sosial Universitas Pasundan Bandung 2012 1
  • 2. Sistimatika  Pembangunan dan Kemiskinan a. Hipotesis Kuznet b. Teori dan Konsep kemiskinan  Kemiskinan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia a. Data dan Angka b. Indeks Pembangunan Manusia c. MP3EI 2
  • 5. Pro Poor Kemiskinan Pro Masalah Pembangunan Pro Job Growth? ? Pengangguran Ketidaadilan 5
  • 6. HIPOTESIS KUZNETS  Data data ekonomi periode 1970–1980, pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan -terutama di LDS (Less Developing Countries)- menunjukan korelasi positif antara laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesenjangan ekonomi.  Demikian pula, studi yang dilakukan di negara negara Eropa Barat, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi justru membuat ketimpangan antara kaum miskin dan kaum kaya semakin melebar.  Hipotesis Kuznets menegaskan, yaitu, dalam jangka pendek ada korelasi positif antara pertumbuhan pendapatan perkapita dengan kesenjangan pendapatan. Namun dalam jangka panjang hubungan keduanya menjadi korelasi yang negatip.  Fenomena ini dikenal dengan nama “Kurva U terbalik dari Hipotesis Kuznets”. Pertanyaannya adalah berapa lama jangka pendek itu? Dan berapa lama jangka panjang itu? Kapan titik balik dicapai?
  • 8. Hubungan pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesenjangan ekonomi adalah hubungan positif.  Deininger dan Squire (1995, 1996) menyimpulkan bahwa ada korelasi positif antara pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan peningkatan angka kemiskinan.  Studi yang dilakukan oleh World Bank (1990), Fields dan Jakobson (1989) dan Ravallion (1995), menunjukan tidak ada korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kemiskinan.  Kedua studi yang mempunyai hasil bertolak belakang tersebut, justru menguatkan hipotesis dari Kuznets dengan kurva U terbalik.  Kuznets menyimpulkan bahwa pola hubungan yang positif kemudian menjadi negatif, menunjukkan terjadi proses evolusi dari distribusi pendapatan dari masa transisi suatu ekonomi pedesaan (rural) ke suatu ekonomi perkotaan (urban) atau ekonomi industri.
  • 9. Pengertian konvensional kemiskinan hanya berdimensi tunggal yakni kekurangan, ketidakmerataan, atau diartikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal, serta diikuti dengan ketidakadilan dalam distribusi pendapatan. Semuanya berciri kuantitatif dan moneymetric. 9
  • 10. The poor shall be taken to mean persons, families and groups of persons whose resources material, cultural and social are so limited as to exclude them from the minimum acceptable way of life in the member state where they live. (Inequality and Poverty Reexamined, Stephen P Jenkins & John Micklewright, 147). 10
  • 11. Kemiskinan bukan saja ketidakmampuan ekonomi namun juga menyentuh masalah ketidakmandirian atau ketergantungan pada individu dan kelompok atau negara lain. 11
  • 12. Ketergantungan [Dependency is]…an historical condition which shapes a certain structure of the world economy such that it favors some countries to the detriment of others and limits the development possibilities of the subordinate economics…a situation in which the economy of a certain group of countries is conditioned by the development and expansion of another economy, to which their own is subjected. (Theotonio Dos Santos, “The Structure of Dependence,” in K.T. Fann and Donald C. Hodges, eds., Readings in U.S. Imperialism. Boston: Porter Sargent, 1971, p. 226) 12
  • 13. Teori Ketergantungan (Dependency Theory) dikembangkan pada Kebijakan akhir tahun 1950-an Publik oleh Raul Presibich (Direktur Economic Commission for Latin America, ECLA). 13
  • 14. World System Globalisasi Neoliberalisme Theory Ekonomi 14
  • 16. Perspektif struktural Perspektif kultural atau situasional (cultural perspective). (situational perspective). Michael Sherraden (2006:46-54) 16
  • 17. Masalah  Ketergantungan ekonomi; Struktural  Rendahnya derajat kesehatan;  Rendahnya tingkat pendidikan; Masalah  Tekanan masalah Sosial Kultural  Kondisi keterisolasian LIngkaran Kemiskinan 17
  • 18. Kebijakan negara mengakibatkan adanya kelompok masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan (poverty trap), deprivasi (social deprivation), isolasi, ketidak- berdayaan dan ketiadaan akses kepada sumberdaya alam, sarana dan prasarana sosial ekonomi dan kesenjangan. (Chambers 1983). 18
  • 19. Pengukuran Poverty severity index (P2): This measure gives more weight to the very poor by taking the square of the distance from poverty line. It is calculated by squaring the relative shortfall of per capita consumption to the poverty line and then averaging across population while assigning zero values to those above the poverty line. When a transfer is made from a poor person to someone who is poorer, this registers a decrease in aggregate poverty. US$1 and US$2 PPP per day poverty measures: To compare poverty across countries, the World Bank uses estimates of consumption converted into US dollars using purchasing power parity (PPP) rates rather than exchange rates. The PPP exchange rate shows the numbers of units of a country‟s currency needed to buy in that country the same amount of goods and services that US$1 would buy in the US. These exchange rates are computed based on prices and quantities for each country collected in benchmark surveys, which are usually undertaken every five years. Chen and Ravallion (2001) present an update on world poverty using a US$1-a-day poverty line. According to their calculations, in 1993 the US$1-a-day PPP poverty line was equivalent to Rp 20,811-a-month (US$2). The PPP poverty lines are adjusted over time by relative rates of inflation, using consumer price index (CPI) data. So in 2006, the US$1 PPP poverty line is equivalent to Rp 97,218 per person per month while the US$2 PPP poverty line is equivalent to Rp 194,439 per person per month. 19
  • 20. Poverty headcount index (Po): This is the share of the population whose consumption is below the poverty line. The headcount index, sometimes referred to as the „poverty incidence‟, is the most popular poverty measure. However, this measure fails to differentiate between sub-groups of the poor and does not indicate the extent of poverty. It remains unchanged even if a poor person becomes poorer or better off, provided that they remain below the poverty line. Therefore, in order to develop a comprehensive understanding of poverty, it is important to complement the headcount index with the other two poverty measures of Foster, Green and Thorbecke (FGT). Poverty gap index (P1): The mean aggregate consumption shortfall relative to the poverty line across the whole population, with a zero value assigned to those above the poverty line. The poverty gap can provide an indication of how many resources would be needed to alleviate poverty through cash transfers perfectly targeted to the poor. This index better describes the depth of the poverty but does not indicate the severity of poverty. However, it does not change if a transfer is made from a poor person to someone who is even poorer. 20
  • 21. Tiga Langkah Pokok Kebijakan Pemerintah Incentives Clarity of and Skills Functions Results Information, Orientation Participation and Consultation www.ginandjar.com
  • 22. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York tahun 2000 mengurangi separuh proporsi penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 1 dollar AS per hari dan proporsi penduduk yang menderita kelaparan; mengurangi separuh proporsi jumlah penduduk yang tidak memiliki akses pada air minum yang sehat; menjamin semua anak, laki-laki dan perempuan, menyelesaikan sekolah dasar; menurunkan hingga 2/3 kematian bayi & anak dibawah Memerangi kemiskinan usia lima tahun; harus dicapai pada tahun 2015 menghentikan penyebaran penyakit HIV / AIDS, malaria dan jenis penyakit menular lainnya; menghilangkan ketidaksetaraan gender di sekolah; menerapkan dengan konsekuen kebijakan pembangunan berkelanjutan; mengembangkan kemitraan untuk pembangunan di semua tingkatan. 22
  • 23. Dasar Pembangunan Nasional Building community capacity as social capital Enhancing social Providing economic capital entrepreneurship at Through Community Block community level through Grants/BLM facilitators/community leaders GSAPS-2008 www.ginandjar.com 23
  • 24. 1. Social development is economic development. 2. Investasi di bidang sosial tidak kalah penting dari segi ekonomi. 3. Dari kajian di 90 negara, Birdsall antara lain menunjukkan adanya asosiasi positif antara angka partisipasi sekolah (school enrollment) dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi. Birdsall, Nancy, Social Development is Economic Development. Policy Research Development. World Bank, 1993. 24
  • 25.
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 28. 28
  • 29. 29
  • 30. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2008 sebesar 34,96 juta orang (15,42 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2009 yang berjumlah 32,53 juta (14,15 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,43 juta.  Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan turun lebih tajam dari pada daerah perkotaan. Selama periode Maret 2008-Maret 2009, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 1,57 juta orang, sementara di daerah perkotaan berkurang 0,86 juta orang.  Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah. Pada periode Maret 2008 – Maret 2009, perubahan persentase penduduk miskin di perkotaan sebesar 0,93 persen, dan di perdesaan mencapai 0,58 persen.
  • 31. Menurut Badan Pusat Statistik (2000) kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan 480 kg/kapita/tahun di daerah perkotaan.  Menurut hasil survey Susenas (1999), kemiskinan disetarakan dengan pengeluaran untuk bahan makanan dan non makanan sebesar Rp.89.845,- /kapita/bulan dan Rp.69.420,-/kapita/bulan.  Ukuran kemiskinan yang dianut oleh negara negara dari standar Bank Dunia, ternyata secara empiris kadang kadang kurang bisa menjelaskan fenomena kemiskinan. Terutama, membandingkan kemiskinan dengan kesejahteraan.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. 38
  • 39. 39
  • 40. Tujuan MDGs di Indonesia 40
  • 41. 41
  • 42. 42
  • 43. 43
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54. Wasalam 54