SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
1
PERKEMBANGAN TASAWUF DAN TAREKAT ABAD
19 DI INDONESIA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sejarah Perkembangan Tasawuf
Dosen Pengampu : Ibu Arikhah, M. Ag.
Disusun Oleh :
Roinal Rois Al Kalim (124411042)
JURUSAN
TASAWUF DAN PSIKOTERAPI
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
2
I. PENDAHULUAN
Tasawuf seiring kita temui dalam kazanah dunia Islam, dan melalui
perkembangannya tasawuf kini telah masuk ke Indonesia, sejarah merupakan hal
yang tidak dapat kita lupakan. Ilmu tasawuf yang pada intinya sebagai usaha
menyingkap tabir yang membatasi manusia dengan Allah Swt. dan juga sebagai
usaha untuk melacak cahaya dari kegelapan dunia ini, dengan sistem yang
tersusun melalui latihan ruhaniah atau riadlotun nafs.
Dengan masuknya tasawuf ke Indonesia kita tau apa itu tasawuf. Jiwa
tasawuf adalah jiwa yang bersih. Pembahasan tasawuf yang dilakukan oleh para
tokoh tersebut juga tentu saja berhubungan dengan tarekat yang beliau praktikan,
yang sebagian besarnya adalah mempraktikan tasawuf akhlaqi, walaupun ada juga
yang bernuansa falsafi, dan tarekat yang beliau amalkan juga beragam, mulai
Tarekat Qadariyyah, Tarekat Naqsyabandiyyah, Tarekat Qodiriyyah
Naqsabandiyyah (TQN), Khalwatiyyah, Tarekat Sammaniyyah, Tarekat
Syatariyyah, serta Tarekat Naqsabandiyyah Khalidiyyah.
Pada abad 19 perkembangan tasawuf di Indonesia terdapat tokoh-tokoh
yang sangat berperan penting dengan pemikiran-pemikirannya dan
berkembangnya dinamika tarekat di Nusantara cukup member arti yang signifikan
bagi tetap hidupnya Islam dan kaum muslimin yang mempunyai minat terhadap
aspek spiritual Islam ini dan pemerhati esoterisme1
Islam.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana perkembangan tasawuf di Indonesia abad 19?
B. Bagaimana corak dan karakteristik tasawuf di Indonesia abad 19?
C. Siapa tokoh-tokoh tasawuf dan tarekat di Indonesia abad 19? Dan Bagaimana
perannya?
1
Esoterisme ialah istilah yang dua makna. Mengikut kamus Chambers 20thC dictionary, 1972,
esoterisme bermaksud pegangan pendapat esotorik, dan berasal dari perkataan Yunani
“esoterikos” yaitu kata majmuk (dalam) yaitu (kebatinan), atau (mistik), berlawanan eksoterik.
Menurut Istilah esoterisme adalah sifat-sifat bersama yang menyatukan aliran-aliran, tetapi tiada
satu pun yang menjadikan “kebatinan”, misteri atau rahasia sebagai sifat penting. Lihat:
ms.wikipedia.org/wiki/Esoterisme.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
3
III. PEMBAHASAN
A. Perkembangan Tasawuf di Indonesia Abad 19
Dengan pengaruh gerakan Wahabiyah yang di inspirasi ajaran Ibn
Taimiyah sampai juga di Indonesia. Khusus dalam aspek sufisme, pada permulaan
tahun 50-an, melalui buku Hamka “Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya”
serta “Tasawuf Modern”, ia berusaha memperlihatkan bahwa tasawuf yang benar
itu adalah yang tetap berakar pada prinsip tauhid, yakni Tuhan hanya Satu.
Artinya, bertasawuf adalah mengisi diri dengan sifat-sifat kesempurnaan Allah,
mengidentifikasi diri dengan sifat-sifat ilahiyah, “al-ittishaf bi shifat ar-Rahman
„ala thaqati‟l basyariyah”. Bertasawuf bukan berarti menolak hidup (duniawi),
tetapi bertasawuf juga harus tetap meleburkan diri ke dalam gelanggang
kehidupan masyarakat luas, seperti kehidupan biasanya.2
Namun, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam yang menganut
paham Ahlussunnah wal Jama‟ah (Aswaja) sebagai pendukung dan penghayat
Tasawuf. NU membina keselarasan antara tasawuf al-Ghazali dengan Tauhid
Asy‟ariyah dan Maturidiyah serta hukum fiqh sesuai dengan salah satu mazhab
sunni. Dengan banyaknya tarekat yang bermunculan, bahwa tarekat yang diakui
sah oleh NU hanya tarekat yang sudah diakui baik dan benar oleh syeikh-syeikh
tarekat sedunia, yang disebut Tarekat al-Mu‟tabarah3
yang sesuai dengan prinsip-
prinsip Aswaja.
Selain dari itu, dalam pandangan jamaah ini, sufisme sebagai salah satu
tradisi keilmuan dan gaya beragamaan umat Islam, adalah warisan yang sangat
berharga dari masa lampau yang harus dilestarikan sejauh mungkin tanpa
menutup pertumbuhan kreativitas individual. Tradisi merupakan persambungan
atau kontinuitas masa lampau dengan masa kini, yang tidak dapat begitu saja
diputuskan tanpa menimbulkan akibat-akibat yang merugikan individu dan
2
Hamka, Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1978, h. 235.
3
Bagi NU menganut tasawuf adalah yang sejalan dengan tasawuf sunni dan menolak tasawuf
syi’i, maka Tarekat al-Mu’tabarah adalah sufisme dan tarekat yang diterima bersumber dari al-
Ghazali dan Jinaidi al-Baghdadi. Lihat, Prof. H. A. Rivay Siregar, Tasawuf dari Sufisme Klasik ke
Neo Sufisme, Ed. 2., Cet. 2., Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002, h. 221.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
4
masyarakat. Tradisi keilmuan itu, sufisme yang melahirkan suatu sikap yang
menekankan keterpautan dimensi ukhrawi dalam kehidupan manusia, adalah
sesuatu kenyataan yang tidak bisa di tolak.
Maka dari itu, dari pihak lembaga pemerintahan berupaya mengaktualkan
sufisme di nusantara, munculah dari Fakultas Ushuluddin IAIN. Gagasan ini
bersifat akademis, yakni dengan dibukanya Jurusan Tasawuf pada fakultas
tersebut sekitar tahun akademi 1960/1961 di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Walau kemudian jurusan in di tutup karena kurangnya peminat, namun progam
studi ilmu Tasawuf di fakultas Ushuluddin IAIN terus dikembangkan hingga
sekarang.4
Nampaknya sufisme yang diajarkan di Indonesia sudah diwarnai oleh
tarekat sebagai lembaga atau paguyuban. Akan tetapi apabila dilihat dari
kegemaran para santri generasi awal mempelajari tasawuf dari buku-buku yang
pada umumnya karangan al-Ghazali, ternyata belum tercampuri ajaran tarekat.5
Dengan demikian, maka tasawuf yang berkembang pada masa awal itu,
didominasi oleh tasawuf aliran sunni. Namun masih perlu dicatat, bahwa
perkiraan ini belum berarti akan meluruskan jalan ke arah penelusuran
perkembang tasawuf di Indonesia. Sampai sekarang, nampaknya masalah ini
belum tuntas yang mengakibatkan timbulnya anggapan yang mempersamakan
tasawuf dengan tarekat. Padahal iu jelas berbeda.
B. Corak dan Karakteristik Tasawuf di Indonesia Abad 19
Pada abad 19 ini, karakter tasawuf di Indonesia adalah sebagai kajian ilmu
yang di pelajari dengan bukti munculnya atau berdirinya IAIN yang
memunculkan kajian ilmu tasawuf sebagai prodi atau jurusan. Dan IAIN
dipandang berperan dalam dinamika perkembangan wacana intelektual Islam di
Indonesia karena pendekatannya terhadap Islam yang khas seperti ini. IAIN
4
Ibid,, h. 223.
5
Ibid.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
5
selama ini lebih menekankan pemaknaan dan pemahaman yang luas terhadap
Islam (broad definition and understanding of Islam).6
Secara antoprologis, sufisme kota di kenal sebagai trend baru di Indonesia
sepanjang dua dekade ini. Sebelumnya, sufisme lebih dikenal sebagai gejala
beragama di pedesaan. Sufisme kota, kata Muslim Abdurrohman, bisa terjadi
minimal karena dua hal: pertama : hijrahnya para pengamal tasawwuf dari desa ke
kota, lalu membentuk jamaah atau kursus tasawwuf. Kedua : sejumlah orang kota
bermasalah tengah mencari ketenangan ke pusat-pusat tasawwuf di desa. Adapun
sufisme secara sederhana didifinisikan sebagi gejala minat masyarakat pada
tasawwuf. Sufisme adalah istilah yang popular dalam literatur barat (Sufism),
sedangkan dalam literatur arab dan indonesia hingga 1980-an adalah tasawwuf.
sufisme kontemporer (biasanya berciri longgar dan terbuka siapapun bisa
masuk) yang aktivitasnya tidak menjiplak model sufi sebelumnya. Model ini
dapat dilihat dalam kelompok-kelompok pengajian eksekutif, seperti Paramadina,
Tazkia Sejati, Grend Wijaya.dan IIMaN. Model ini pula yang berkembang di
kampus-kampus perguruan tinggi umum. Kedua : Sufisme konvesionel. Yaitu
gaya sufisme yang pernah ada sebelumnya dan kini diminati kembali. Model ini
adalah yang berbentuk tarekat (Qadiriyah Wa Naqsabandiyah, Syatariyah,
syadzziliyah, dan lain-lain), ada juga yang nontarekat (banyak di anut kalangan
Muhammadiyah yang merujuk tasawwuf Buya Hamka dan Syekh Khatib al-
Minangkabawi).
C. Tokoh-tokoh Tasawuf dan Tarekat di Indonesia Abad 19 dan Perannya
Dengan berkembangnya sufisme dan tarekat di Indonesia, terdapat tokoh-
tokoh yang berperan penting dalam kelembagaan tarekat di abad modern ini.
Adapun tokoh-tokoh tersebut adalah :
1. Syekh Muslih Ibn ‘Abd Al-Rahman
6
Pandangan seperti ini sudah cukup sering dikemukakan banyak kalangan. Namun, dalam hal ini,
kami mengutip penjelasan Richard G. Kraince, seorang kandidat PhD dari Ohio University yang
tengah mengadakan penelitian tentang IAIN dan modernisasi pendidikan di Indonesia. Richard G.
Kraince, wawancara, Jakarta, 23 Februari 2000.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
6
Syekh Muslih Ibn „Abd Al-Rahman adalah pendiri TQN (Tarekat
Qodiriyah wa Naqsabandiyah) cabang Mranggen, dilahirkan di desa Mranggen, di
Semarang timur (Jawa Tengah). Beliau lahir pada tahun 1917, karena bapaknya
Kiai „Abd Al-Rahman sebagai pendiri sebuah pesantren modern yang telah ia
dirikan sendiri tahun 1905 maka pendidikan agama awalnya di rumah. Dan beliau
adalah seorang keturunan Sunan Kalijaga (salah satu dari Sembilan orang suci
Pulau Jawa/Wali Songo).7
Kiai Muslih juga belajar sebentar di bawah bimbingan Kiai Haji Ibrahim
Brumbung, dan kemudian pergi ke pondok pesantren Termas (Pacitan), dan
kemudian ke Sarang (Rembang), pada setiap pesantren tempat belajarnya tersebut
beliau menghabiskan tiga tahun. Selagi di pesantren Sarang, ia juga berpatisipasi
pada halaqah mingguan Kiai Maksum di Lasem dan belajar Tafsir Jalalayn.8
Kiai Muslih juga menerima ijazahnya yang pertamanya untuk mengajar
Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah dari seorang guru dari Banten, „Abd al-Latif bin
„Ali Banten, seorang khalifah Kiai Asnawi Caringin. Dan Kiai Muslih dibaiat
kedua kalinya oleh Kiai Ibrahim Brumbung tapi tidak menerima ijazah darinya,
karena wafat sebelum memberikan ijazah, walaupun demikian beliau menerima
dari Khalifahnya Kiai Ibrahim yaitu „Abd Rahman Menur. Beliau sendiri
menyebut keduanya sebagai afiliasinya.9
Karya-karya Kiai Muslih ibn „Abd al-Rahman yang berbicara secara rinci
tentang tasawuf meliputi :
a. Al-Futuhat al-Rabbaniyyah fi al-Tariqah al-Qodiriyyah wa al-
Naqsabandiyyah
7
Nasab beilau sebagai berikut : ‘Abd al-Rahman ibn Qasidil Haq ibn Abdullah Muhajir (Raden
Oyong/Raden Atro Wedono, Wedono Gubug Porwodadi) ibn Raden Ngabehi Dipowacono/
Dipokusumo ibn Pangeran Sedokrapyak (Pangeran Wirokusumo) ibn Panembahan Wijil
(Panembahan Notoprojo II) ibn Panembahan Agung (Panembahan Notoprojo I) ibn Panembahan
Sabrang ibn Panembahan Ketib Kadilangu ibn Sunan Hadi (Panembahan Kali) ibn Sunan Kalijaga.
Lihat Qowa’id, “Tarekat dan Politik Kasus Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Desa
Mranggen Demak Jawa Tengah” (M. A. Thesis), Universitas Indonesia, Jakarta: 1993, h. 103-105.
8
Martin van Bruinessen, “Muslikh of Mranggen”, dalam Dictionaire Biographique des Savant et
Grandes Figures du Monde Musulman Peripherique, du xixe siècle a nos jours.ed, Marc
Gaborieau, et al. Paris: EHESS, 1992, fasc.2, h. 23-24.
9
Muslih ibn ‘Abd al-Rahman, ‘Umdat al-Salik fi Khayr al-Masalik, Purworejo: Shirka al-Tijara, tt.,
h. 142, 147. Dalam buku Dr. Hj. Sri Mulyati, MA., Tasawuf Nusantara: Rangkaian Mutiara Sufi
Terkemuka, Jakarta: Kencana, 2006, h. 185.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
7
b. „Umdak fi al-Salik fi Khayr al-Masalik
c. Risalah Tuntunan Thariqah Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah
d. Munajat al-Thariqah al-Qodiriyyah wa al-Naqsyabandiyyah wa
Ad‟iyatuha
e. Al-Nur al-Burhani fi Tarjamat al-Lujayn al-Dani di Dzikr Nubdzah min
Manaqib al-Syekh „Abd al-Qadir al-Jilani.10
Fokus utama studi Kiai Muslih adalah pada tata bahasa Arab tradisional
(nahw), ilmu pokok yang ia ajar bersama dengan fikih di pesantren bapaknya di
Mranggen. Kemudian ia menggantikan sebagai pengasuh pada tahun 1960-an
sampai 1970-an, beliau juga memimpin jaringan tarekat yang paling tersebar luas
di Jawa Tengah, dengan beberapa cabang di luar, seperti di Kalimantan Barat dan
Kalimantan Selatan.
Pengikutnya kebanyakan terorganisir ke dalam kelompok lokal, masing-
masing di koordinir oleh seorang wakil (badal) yang memimpin upacara
pertemuan-pertemuan agama mingguan. Dapat dihitung dengan jari wakil-wakil
yang diangkat ke tingkatan khalifah; dengan kekuasaan untuk menyebarkan
dengan bebas ajaran tarekat, terutama Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah
di Pulau Jawa. Tugas-tugas mereka dibagi antara cabang-cabang di Jawa Timur,
Jawa Barat, dan Jawa Tengah.11
2. K.H. Romly Tamim
Kh.Romly Tamim kelahiran Rejoso tahun 1888 M. Beliau adalah putra
Kyai Haji Tamim yang ketiga. Pengalaman pendidikan diperoleh dari ayah dan
kakak iparnya dalam usia muda, sedang masa menjelang dewasanya dididik di
Pondok Pesantren Bangkalan Madura seperti ayah kakak yaitu dibawah asuhan
Kyai Kholil.
Dari pendidikan ini kemudian diteruskan ke pendidikan tebu ireng yang
diasuh oleh Kyai Hasyim asy‟ari. Waktu Kyai Romly Tamim sudah ikut
membantu sebagai tenaga pengajar, Kyai Hasyim Asy‟ari mulai menaruh simpati
dan sayangnya kepada tenaga baru tersebut. Dari sisnilah simpati itu berlanjut
10
Dr. Hj. Sri Mulyati, MA., Tasawuf Nusantara: Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka, Jakarta:
Kencana, 2006, h.185.
11
Ibid., h.185-186.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
8
sehingga pada tahun 1923 Kyai Romly Tamim diambil menantu oleh Kyai
Hasyim Asy‟ari mmendapatkan Nyi Azzah Dalam perkawinan ini tidak
membuahkan satu anakpun.
Nama Kiai Romly Tamim juga merupakan nama paling lekat
hubungannya dengan Pondok Pensantren Darul Ulum (Dar al-„Ulum). Pesantren
ini adalah di antara paling terkenal di Jombang, Jawa Timur, yang lainnya
Tebuirng, Tambakberas, dan Denanyar.
Pendiri pesantren Darul Ulum adalah Kiai Tamim Irsyad, ayah Kiai
Romly. Sedangkan Kiai Romly mulai melanjutkan memegang pesantren Darul
Ulum pada tahun 1938. Kiai Dahlan dan Kiai Maksum yang kembali dari studi
mereka di Mekkah dan memutuskan untuk menegaskan dan memajukan kembali
Pesantren Darul Ulum, untuk menghormati almamater mereka sebelumnya di
Mekkah. Sebagai tambahan terhadap sistem tradisional, Pesantren Darul Ulum
mulai untuk menerapkan sistem madrasah pada 1933. Dan di tahun 1948, di
mulai penerimaan santri putri, yang pada akhirnya didirikanlah Madrasah
Mu‟alimat tahun 1954.12
Karya tulis Kiai Romly Tamim adalah Thamarat al-Fikriyya: Risalah fi
Silsilat al-Tariqa al-Qodiriyyah wa al-Naqsyabandiyya, dan Tuntunan Amalan
Istighosah, yang aslinya ditulis dalam bahasa Melayu (dalam tulisan Arab).13
Dan
ciri khas dari Kiai Romly sebagai berikut :
a. Di dalam pendahuluan (khutbat al-Kitab), beliau mengacu pada pendiri
TQN,
b. Satu bab tentang jumlah paling sedikit dzikir Naqsyabandi dan dzikir
Qodiri yang boleh dilakukan oleh pengikut,
c. Bab atas manfaat Dzikir,
d. Bab mengenai manfaat tafakur,
e. Penjelasan Kitab al-Islam wa al-Iman,
f. Bab tentang rukun iman,
g. Bab tentang rukun islam,
12
Imam Bawani, Pondok Pesantren “Darul Ulum” Jombang Jawa Timur, Jakarta: Departemen
Agama, 1981, h.1-15.
13
Dr. Hj. Sri Mulyati, MA., op. cit., h. 202.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
9
h. Bab atas Tanbih,
i. Bab tentang Khatima fi al-ma‟rifa wa al-syari‟ah wa al-tariqoh wa al-
haqiqah.14
3. K.H. A. Shohibulwafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom)
K.H. A. Shohibulwafa Tajul „Arifin (Abah Anom) lahir pada tanggal 1
Januari 1915 di Suryalaya, Jawa Barat, putra kelima dari Abah Sepuh, ibunya
bernama H. Juhriyah. Abah Anom juga punya nama lain yaitu Mumun
Zakarmudji (H. Shohib).
Abah Anom menikah dengan Euis Ru‟yanah pada tahun 1938 pada usia 23
tahun. Pada tahun yang sama beliau pergi ke Mekkah ditemani oleh
keponakannya, Simri Hasanuddin dan tinggal di Mekkah selama tujuh bulan
untuk belajar. Belaiu belajar tasawuf dan tarekat dengan Syekh Romly dari Garut,
Wakil Abah Sepuh yang tinggal di Jabal Qubesy, dekat Mekkah. Sepulangnya
dari Mekkah pada tahun 1939, beliau membantu ayahnya mengajar di Pesantrn
Suryalaya dan kemudian membantu dalam perang kemerdekaan (1945-1949).
Pada tahun 1953, beliau ditunjuk untuk memimpin Pesantren Suryalaya dan
bertindak mewakili Abah Sepuh.15
Selama tahun 1953-1962, Abah Anom aktif menolong Tentara Indonesia
melawan pemberontakan Kartosuwiryo. Selama tahun 1962-1995, beliau
membantu pemerintah di daerah Suryalaya dalam hal pertanian, pendidikan,
lingkungan, sosial, kesehatan, koperasi, dan politik.
Abah Anom juga berhasil menyebarkan TQN di Singapura, Malaysia,
Brunei Darussalam, dan Thailand. Sejak tahun 1980 beliau telah membangun dua
puluh dua Pondok Inabah untuk penanggulangan korban penyalah guna obat dan
narkotika, dan selama lebih 22 Pondok Inabah ini telah menyembuhkan 9.000
anak muda yang kecanduan obat terlarang tersebut. Pondok Inabah juga didirikan
di Singapura dan Malaysia.16
Pandangan Abah Anom Terhadap Peran Tarekat di Masyarakat
14
Ibid., h. 204-205.
15
Ibid., h. 216-217.
16
Ibid.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
10
Abah Anom mempunyai pendapat yang sangat definit tentang peran sosial
tasawuf. Beliau mengkritik para orientasi Barat yang menyelenggarakan riset
tentang Sufisme untuk mencari kekurangan-kekurangannya dalam observasi
mereka, seraya beragumentasi bahwa tasawuf adalah bidang kajian yang sulit dan
tidak dapat disentuh oleh mereka yang tidak sepenuhnya mengenal Islam.
Pendapat Abah Anom dapat dimengerti dan sejalan dengan pendapat W.
C. Chittick, ia mengamati bahwa kajian sarjana Barat tentang zikir itu biasanya
“mengabaikan konsep sentral zikir tersebut di dalam Al-Qur‟an yang merupakan
sumber asal konsep zikir tersebut. Sebagai gantinya lebih menekankan pada
gerakan fisik, badan dan teknik konsentrasi yang disjikan oleh banyak tarekat,
walaupun kegiatan-kegiatan tersebut tidak selalu menjadi minat utama di dalam
tradisi sufi itu sendiri.”17
Bagi Abah Anom, TQN menyediakan jalan terbaik menuju pencapaian
yang diidealkan oleh Abah Sepuh. Dia merujuk pada tujuan yang selalu dibaca
sesudah shalat: Ilahi anta maqsudi wa ridhoka mathlubi a‟tini mahabbataka wa
ma‟rifatak, yang artinya “Oh Tuhanku Engkaulah tujuanku, kerelaanMu-lah yang
kucari, berikanlah aku kecintaan kepadaMu dan makrifat terhadapMu”. Doa ini
dibaca oleh ikhwan TQN dua kali sehari sesudah sholat fardhu. Beliau kemudian
menguraikan tiga arti penting dari doa ini yaitu:
a. Kedekatan (taqarrub) kepada Allah SWT yang berarti bahwa membuat
seseorang dekat dengan Allah melalui ibadah sampai tidak ada lagi
dinding pemisah antara pengabdi („abid) dan yang disembah (ma‟bud),
atau antara pencipta (kholiq) dan yang diciptakan (makhluq).
b. Menuju jalan yang diinginkan oleh Allah baik di dalam beribadah atau
diluarnya, karena dalam tindakan seseorang harus mengikuti aturan-
aturan Tuhan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.
c. Cinta dan pengetahuan contoh rasa cinta untuk bersamaan dengan
pengetahuan yang jelas tentang Allah, Dzat yang tidak satu pun yang
17
Ibid., h. 220.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
11
menyerupai-Nya; cinta yang terdiri dari kekuatan jiwa dan kejujuran
hati.18
Apabila cinta tumbuh, kebijaksanaan timbul, bersamaan dengan sifat-sifat
yang lain, membuat orang betul-betul jujur lahir dan batin. Seseorang akan dapat
bertindak adil dan meletakkan sesuatu pada tempatnya. Dari transmisi cinta akan
datang sebuah perasaan cinta terhadap semua makhluk, terhadap negara, bangsa,
dan agama.
Pemikiran Abah Anom dari karyanya Akhlaq al-Karimah “Hati yang
penuh kalimat Allah adalah yang berdenyut dengan irama keagungan dan
kemuliaan Tuhan.” Pikiran dari orang yang memiliki hati seperti itu adalah
berterima kasih bersyukur kepada Tuhan: seluruh hidupnya adalah kenyataan
yang dipersembahkan untuk Tuhan, sedemikian sehingga ia tampak seperti
makhluk dengan kepribadian yang dihiasi dengan sikap terpuji; manusia seperti
itu cintanya (mahabbah) kepada Tuhan khususnya, dan mempunyai perasaan rasa
kasihan pada manusia dan alam semesta secara umum.19
IV. KESIMPULAN
 Sufisme yang diajarkan di Indonesia sudah diwarnai oleh tarekat sebagi
lembaga atau paguyuban. maka tasawuf yang berkembang pada masa awal itu,
didominasi oleh tasawuf aliran sunni. Namun masih perlu dicatat, bahwa
perkiraan ini belum berarti akan meluruskan jalan ke arah penelusuran
perkembang tasawuf di Indonesia. Sampai sekarang, nampaknya masalah ini
belum tuntas yang mengakibatkan timbulnya anggapan yang mempersamakan
tasawuf dengan tarekat. Padahal iu jelas berbeda.
 Tokoh-tokoh Tasawuf dan dan berperan mengembangkan Tarekat di
Indonesia itu adalah :
1. Syekh Muslih Ibn „Abd Al-Rahman
2. K.H. Romly Tamim
3. K.H. A. Shohibulwafa Tajul „Arifin (Abah Anom)
18
Ibid., h.221.
19
Abah Anom, Akhlaq al-Karimah, h. 14-15., dalam buku Dr. Hj. Sri Mulyati, MA., Tasawuf
Nusantara: Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka, Jakarta: Kencana, 2006, h. 248-249.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
12
V. PENUTUP
Demikianlah, makalah yang saya paparkan serta masih jauh dari kata
baik.Oleh sebab itu, masukan dari berbagai pihak sangatlah saya harapkan, untuk
memperkaya materi dan memperdalam pemahaman.Tak lupa ucapan ma‟af dan
terima kasih saya haturkan dengan sepenuh hati kepada semua pihak atas
kerjasama di dalam pembuatan maupun penyampaian materi ini. Ihdina al-
Shirathal Mustaqim..Wallahu A‟lamu Bi al-Shawab.
Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia
13
DAFTAR PUSTAKA
Bawani, Imam, Pondok Pesantren “Darul Ulum” Jombang Jawa Timur, Jakarta:
Departemen Agama, 1981.
Hamka, Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta: Yayasan Nurul
Islam, 1978.
Martin van Bruinessen, “Muslikh of Mranggen”, dalam Dictionaire Biographique
des Savant et Grandes Figures du Monde Musulman Peripherique, du xixe
siècle a nos jours.ed, Marc Gaborieau, et al. Paris: EHESS, 1992, fasc.2
ms.wikipedia.org/wiki/Esoterisme.
Mulyati, Sri, Tasawuf Nusantara: Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka, Jakarta:
Kencana, 2006.
Muslih ibn „Abd al-Rahman, „Umdat al-Salik fi Khayr al-Masalik, Purworejo:
Shirka al-Tijara, tt.
Qowa‟id, “Tarekat dan Politik Kasus Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di
Desa Mranggen Demak Jawa Tengah” (M. A. Thesis), Universitas
Indonesia, Jakarta: 1993.
Siregar, A. Rivay, Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme, Ed. 2., Cet. 2.,
Jakarta: PT RsajaGrafindo Persada, 2002.

More Related Content

What's hot

Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssarfian kurniawan
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiHalimatus Sa'diyah
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidindayat7
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufUlfiatu Rochmah
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Maghfur Amien
 
Epistemologi Bayani, Irfani, Burhani Al-Jabiri dan.pptx
Epistemologi Bayani, Irfani, Burhani Al-Jabiri dan.pptxEpistemologi Bayani, Irfani, Burhani Al-Jabiri dan.pptx
Epistemologi Bayani, Irfani, Burhani Al-Jabiri dan.pptxAchmadZuhri5
 
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islamKondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islamradar radius
 
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam Syarifatul Marwiyah
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufroffiq
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaAlvie Mencarie Cahaya
 
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
 
Presentasi ilmu munasabah bab 8
Presentasi ilmu munasabah bab 8Presentasi ilmu munasabah bab 8
Presentasi ilmu munasabah bab 8Putri Har
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ahMythaChan
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahtriutaribismillah
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxYanaeri1990
 
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan MutasyabihatKB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan MutasyabihatIstna Zakia Iriana
 
pengenalan tarekat
pengenalan tarekatpengenalan tarekat
pengenalan tarekatLela Warni
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamIstna Zakia Iriana
 

What's hot (20)

Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
 
Makki & madani
Makki & madaniMakki & madani
Makki & madani
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
 
Epistemologi Bayani, Irfani, Burhani Al-Jabiri dan.pptx
Epistemologi Bayani, Irfani, Burhani Al-Jabiri dan.pptxEpistemologi Bayani, Irfani, Burhani Al-Jabiri dan.pptx
Epistemologi Bayani, Irfani, Burhani Al-Jabiri dan.pptx
 
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islamKondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
 
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawuf
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
 
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
 
Sejarah islam
Sejarah islamSejarah islam
Sejarah islam
 
Presentasi ilmu munasabah bab 8
Presentasi ilmu munasabah bab 8Presentasi ilmu munasabah bab 8
Presentasi ilmu munasabah bab 8
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
 
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan MutasyabihatKB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
 
pengenalan tarekat
pengenalan tarekatpengenalan tarekat
pengenalan tarekat
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 

Viewers also liked

Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAkhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAsma'ul Khusna
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiAsep Anwar Musadad
 
1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawufMas Enjoying
 
Memahami Sejarah Perkembangan Tasawuf
Memahami Sejarah Perkembangan TasawufMemahami Sejarah Perkembangan Tasawuf
Memahami Sejarah Perkembangan Tasawufshofichofifah
 
Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawiSkripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawiEko Supriyo
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf
Makalah sejarah perkembangan tasawufMakalah sejarah perkembangan tasawuf
Makalah sejarah perkembangan tasawufAinul Mukarrob
 
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaWati Rahmawati
 
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufPengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufRia Widia
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
 
Pendidikan Agama Islam: Islam di Nusantara
Pendidikan Agama Islam: Islam di NusantaraPendidikan Agama Islam: Islam di Nusantara
Pendidikan Agama Islam: Islam di NusantaraBrilly Ramadhanti
 
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuSpm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuディー アン
 
Karangan Pendahuluan SPM
Karangan Pendahuluan SPMKarangan Pendahuluan SPM
Karangan Pendahuluan SPMImtiyaz 99
 
Cara menulis pendahuluan karangan dengan menggunakan teknik faclk
Cara menulis pendahuluan karangan dengan menggunakan teknik faclkCara menulis pendahuluan karangan dengan menggunakan teknik faclk
Cara menulis pendahuluan karangan dengan menggunakan teknik faclksmktsj2
 
Makalah batas wilayah laut indonesia
Makalah batas wilayah laut indonesiaMakalah batas wilayah laut indonesia
Makalah batas wilayah laut indonesiaahmad akhyar
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanSariana Csg
 

Viewers also liked (17)

Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAkhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
 
1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf
 
Memahami Sejarah Perkembangan Tasawuf
Memahami Sejarah Perkembangan TasawufMemahami Sejarah Perkembangan Tasawuf
Memahami Sejarah Perkembangan Tasawuf
 
Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawiSkripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf
Makalah sejarah perkembangan tasawufMakalah sejarah perkembangan tasawuf
Makalah sejarah perkembangan tasawuf
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawuf
 
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
 
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufPengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
Pendidikan Agama Islam: Islam di Nusantara
Pendidikan Agama Islam: Islam di NusantaraPendidikan Agama Islam: Islam di Nusantara
Pendidikan Agama Islam: Islam di Nusantara
 
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuSpm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
 
Karangan Pendahuluan SPM
Karangan Pendahuluan SPMKarangan Pendahuluan SPM
Karangan Pendahuluan SPM
 
Cara menulis pendahuluan karangan dengan menggunakan teknik faclk
Cara menulis pendahuluan karangan dengan menggunakan teknik faclkCara menulis pendahuluan karangan dengan menggunakan teknik faclk
Cara menulis pendahuluan karangan dengan menggunakan teknik faclk
 
Makalah batas wilayah laut indonesia
Makalah batas wilayah laut indonesiaMakalah batas wilayah laut indonesia
Makalah batas wilayah laut indonesia
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah Kepemimpinan
 

Similar to Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)

Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti AliAlam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti AliAli Murfi
 
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti AliAlam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti AliAli Murfhy
 
ARTIKEL_PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DARI KLASIK SAMPAI MODERN_DAHLAN SYUKUR.pdf
ARTIKEL_PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DARI KLASIK SAMPAI MODERN_DAHLAN SYUKUR.pdfARTIKEL_PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DARI KLASIK SAMPAI MODERN_DAHLAN SYUKUR.pdf
ARTIKEL_PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DARI KLASIK SAMPAI MODERN_DAHLAN SYUKUR.pdfDahlanSyukur
 
Kerangka berfikir kalam kontemporer
Kerangka berfikir kalam kontemporerKerangka berfikir kalam kontemporer
Kerangka berfikir kalam kontemporerRifan Abidin
 
DR. HASANI AHMAD SAID, MA - ISLAM DAN BUDAYA DI BANTEN
DR. HASANI AHMAD SAID, MA - ISLAM DAN BUDAYA DI BANTENDR. HASANI AHMAD SAID, MA - ISLAM DAN BUDAYA DI BANTEN
DR. HASANI AHMAD SAID, MA - ISLAM DAN BUDAYA DI BANTENHasaniahmadsaid
 
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptxGERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptxrenirosyida1
 
Ideologi al yasar al islami
Ideologi al yasar al islamiIdeologi al yasar al islami
Ideologi al yasar al islamiyuandakusuma
 
Filsafat Agama Islam
Filsafat Agama IslamFilsafat Agama Islam
Filsafat Agama Islamfikarcool
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfZukét Printing
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxZukét Printing
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8trisvo
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasBun Faris
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamNUR DIANA
 
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.docx
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.docxPeran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.docx
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.docxZukét Printing
 
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.pdf
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.pdfPeran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.pdf
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.pdfZukét Printing
 

Similar to Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah) (20)

Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti AliAlam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
 
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti AliAlam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
Alam Pikiran Islam Modern Indonesia; A Mukti Ali
 
Ahlaq tasawuf
Ahlaq tasawufAhlaq tasawuf
Ahlaq tasawuf
 
Ppi
PpiPpi
Ppi
 
ARTIKEL_PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DARI KLASIK SAMPAI MODERN_DAHLAN SYUKUR.pdf
ARTIKEL_PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DARI KLASIK SAMPAI MODERN_DAHLAN SYUKUR.pdfARTIKEL_PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DARI KLASIK SAMPAI MODERN_DAHLAN SYUKUR.pdf
ARTIKEL_PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF DARI KLASIK SAMPAI MODERN_DAHLAN SYUKUR.pdf
 
Kerangka berfikir kalam kontemporer
Kerangka berfikir kalam kontemporerKerangka berfikir kalam kontemporer
Kerangka berfikir kalam kontemporer
 
DR. HASANI AHMAD SAID, MA - ISLAM DAN BUDAYA DI BANTEN
DR. HASANI AHMAD SAID, MA - ISLAM DAN BUDAYA DI BANTENDR. HASANI AHMAD SAID, MA - ISLAM DAN BUDAYA DI BANTEN
DR. HASANI AHMAD SAID, MA - ISLAM DAN BUDAYA DI BANTEN
 
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptxGERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
 
Ideologi al yasar al islami
Ideologi al yasar al islamiIdeologi al yasar al islami
Ideologi al yasar al islami
 
Filsafat Agama Islam
Filsafat Agama IslamFilsafat Agama Islam
Filsafat Agama Islam
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8
 
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docxRPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
 
Kyai dan perubahan_sosial
Kyai dan perubahan_sosialKyai dan perubahan_sosial
Kyai dan perubahan_sosial
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docxMakalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
 
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.docx
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.docxPeran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.docx
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.docx
 
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.pdf
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.pdfPeran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.pdf
Peran dan Kontribusi Masyarakat Pesantren dalam Berbangsa dan Bernegara.pdf
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 

Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)

  • 1. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 1 PERKEMBANGAN TASAWUF DAN TAREKAT ABAD 19 DI INDONESIA MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Sejarah Perkembangan Tasawuf Dosen Pengampu : Ibu Arikhah, M. Ag. Disusun Oleh : Roinal Rois Al Kalim (124411042) JURUSAN TASAWUF DAN PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013
  • 2. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 2 I. PENDAHULUAN Tasawuf seiring kita temui dalam kazanah dunia Islam, dan melalui perkembangannya tasawuf kini telah masuk ke Indonesia, sejarah merupakan hal yang tidak dapat kita lupakan. Ilmu tasawuf yang pada intinya sebagai usaha menyingkap tabir yang membatasi manusia dengan Allah Swt. dan juga sebagai usaha untuk melacak cahaya dari kegelapan dunia ini, dengan sistem yang tersusun melalui latihan ruhaniah atau riadlotun nafs. Dengan masuknya tasawuf ke Indonesia kita tau apa itu tasawuf. Jiwa tasawuf adalah jiwa yang bersih. Pembahasan tasawuf yang dilakukan oleh para tokoh tersebut juga tentu saja berhubungan dengan tarekat yang beliau praktikan, yang sebagian besarnya adalah mempraktikan tasawuf akhlaqi, walaupun ada juga yang bernuansa falsafi, dan tarekat yang beliau amalkan juga beragam, mulai Tarekat Qadariyyah, Tarekat Naqsyabandiyyah, Tarekat Qodiriyyah Naqsabandiyyah (TQN), Khalwatiyyah, Tarekat Sammaniyyah, Tarekat Syatariyyah, serta Tarekat Naqsabandiyyah Khalidiyyah. Pada abad 19 perkembangan tasawuf di Indonesia terdapat tokoh-tokoh yang sangat berperan penting dengan pemikiran-pemikirannya dan berkembangnya dinamika tarekat di Nusantara cukup member arti yang signifikan bagi tetap hidupnya Islam dan kaum muslimin yang mempunyai minat terhadap aspek spiritual Islam ini dan pemerhati esoterisme1 Islam. II. RUMUSAN MASALAH A. Bagaimana perkembangan tasawuf di Indonesia abad 19? B. Bagaimana corak dan karakteristik tasawuf di Indonesia abad 19? C. Siapa tokoh-tokoh tasawuf dan tarekat di Indonesia abad 19? Dan Bagaimana perannya? 1 Esoterisme ialah istilah yang dua makna. Mengikut kamus Chambers 20thC dictionary, 1972, esoterisme bermaksud pegangan pendapat esotorik, dan berasal dari perkataan Yunani “esoterikos” yaitu kata majmuk (dalam) yaitu (kebatinan), atau (mistik), berlawanan eksoterik. Menurut Istilah esoterisme adalah sifat-sifat bersama yang menyatukan aliran-aliran, tetapi tiada satu pun yang menjadikan “kebatinan”, misteri atau rahasia sebagai sifat penting. Lihat: ms.wikipedia.org/wiki/Esoterisme.
  • 3. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 3 III. PEMBAHASAN A. Perkembangan Tasawuf di Indonesia Abad 19 Dengan pengaruh gerakan Wahabiyah yang di inspirasi ajaran Ibn Taimiyah sampai juga di Indonesia. Khusus dalam aspek sufisme, pada permulaan tahun 50-an, melalui buku Hamka “Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya” serta “Tasawuf Modern”, ia berusaha memperlihatkan bahwa tasawuf yang benar itu adalah yang tetap berakar pada prinsip tauhid, yakni Tuhan hanya Satu. Artinya, bertasawuf adalah mengisi diri dengan sifat-sifat kesempurnaan Allah, mengidentifikasi diri dengan sifat-sifat ilahiyah, “al-ittishaf bi shifat ar-Rahman „ala thaqati‟l basyariyah”. Bertasawuf bukan berarti menolak hidup (duniawi), tetapi bertasawuf juga harus tetap meleburkan diri ke dalam gelanggang kehidupan masyarakat luas, seperti kehidupan biasanya.2 Namun, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam yang menganut paham Ahlussunnah wal Jama‟ah (Aswaja) sebagai pendukung dan penghayat Tasawuf. NU membina keselarasan antara tasawuf al-Ghazali dengan Tauhid Asy‟ariyah dan Maturidiyah serta hukum fiqh sesuai dengan salah satu mazhab sunni. Dengan banyaknya tarekat yang bermunculan, bahwa tarekat yang diakui sah oleh NU hanya tarekat yang sudah diakui baik dan benar oleh syeikh-syeikh tarekat sedunia, yang disebut Tarekat al-Mu‟tabarah3 yang sesuai dengan prinsip- prinsip Aswaja. Selain dari itu, dalam pandangan jamaah ini, sufisme sebagai salah satu tradisi keilmuan dan gaya beragamaan umat Islam, adalah warisan yang sangat berharga dari masa lampau yang harus dilestarikan sejauh mungkin tanpa menutup pertumbuhan kreativitas individual. Tradisi merupakan persambungan atau kontinuitas masa lampau dengan masa kini, yang tidak dapat begitu saja diputuskan tanpa menimbulkan akibat-akibat yang merugikan individu dan 2 Hamka, Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1978, h. 235. 3 Bagi NU menganut tasawuf adalah yang sejalan dengan tasawuf sunni dan menolak tasawuf syi’i, maka Tarekat al-Mu’tabarah adalah sufisme dan tarekat yang diterima bersumber dari al- Ghazali dan Jinaidi al-Baghdadi. Lihat, Prof. H. A. Rivay Siregar, Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme, Ed. 2., Cet. 2., Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002, h. 221.
  • 4. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 4 masyarakat. Tradisi keilmuan itu, sufisme yang melahirkan suatu sikap yang menekankan keterpautan dimensi ukhrawi dalam kehidupan manusia, adalah sesuatu kenyataan yang tidak bisa di tolak. Maka dari itu, dari pihak lembaga pemerintahan berupaya mengaktualkan sufisme di nusantara, munculah dari Fakultas Ushuluddin IAIN. Gagasan ini bersifat akademis, yakni dengan dibukanya Jurusan Tasawuf pada fakultas tersebut sekitar tahun akademi 1960/1961 di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Walau kemudian jurusan in di tutup karena kurangnya peminat, namun progam studi ilmu Tasawuf di fakultas Ushuluddin IAIN terus dikembangkan hingga sekarang.4 Nampaknya sufisme yang diajarkan di Indonesia sudah diwarnai oleh tarekat sebagai lembaga atau paguyuban. Akan tetapi apabila dilihat dari kegemaran para santri generasi awal mempelajari tasawuf dari buku-buku yang pada umumnya karangan al-Ghazali, ternyata belum tercampuri ajaran tarekat.5 Dengan demikian, maka tasawuf yang berkembang pada masa awal itu, didominasi oleh tasawuf aliran sunni. Namun masih perlu dicatat, bahwa perkiraan ini belum berarti akan meluruskan jalan ke arah penelusuran perkembang tasawuf di Indonesia. Sampai sekarang, nampaknya masalah ini belum tuntas yang mengakibatkan timbulnya anggapan yang mempersamakan tasawuf dengan tarekat. Padahal iu jelas berbeda. B. Corak dan Karakteristik Tasawuf di Indonesia Abad 19 Pada abad 19 ini, karakter tasawuf di Indonesia adalah sebagai kajian ilmu yang di pelajari dengan bukti munculnya atau berdirinya IAIN yang memunculkan kajian ilmu tasawuf sebagai prodi atau jurusan. Dan IAIN dipandang berperan dalam dinamika perkembangan wacana intelektual Islam di Indonesia karena pendekatannya terhadap Islam yang khas seperti ini. IAIN 4 Ibid,, h. 223. 5 Ibid.
  • 5. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 5 selama ini lebih menekankan pemaknaan dan pemahaman yang luas terhadap Islam (broad definition and understanding of Islam).6 Secara antoprologis, sufisme kota di kenal sebagai trend baru di Indonesia sepanjang dua dekade ini. Sebelumnya, sufisme lebih dikenal sebagai gejala beragama di pedesaan. Sufisme kota, kata Muslim Abdurrohman, bisa terjadi minimal karena dua hal: pertama : hijrahnya para pengamal tasawwuf dari desa ke kota, lalu membentuk jamaah atau kursus tasawwuf. Kedua : sejumlah orang kota bermasalah tengah mencari ketenangan ke pusat-pusat tasawwuf di desa. Adapun sufisme secara sederhana didifinisikan sebagi gejala minat masyarakat pada tasawwuf. Sufisme adalah istilah yang popular dalam literatur barat (Sufism), sedangkan dalam literatur arab dan indonesia hingga 1980-an adalah tasawwuf. sufisme kontemporer (biasanya berciri longgar dan terbuka siapapun bisa masuk) yang aktivitasnya tidak menjiplak model sufi sebelumnya. Model ini dapat dilihat dalam kelompok-kelompok pengajian eksekutif, seperti Paramadina, Tazkia Sejati, Grend Wijaya.dan IIMaN. Model ini pula yang berkembang di kampus-kampus perguruan tinggi umum. Kedua : Sufisme konvesionel. Yaitu gaya sufisme yang pernah ada sebelumnya dan kini diminati kembali. Model ini adalah yang berbentuk tarekat (Qadiriyah Wa Naqsabandiyah, Syatariyah, syadzziliyah, dan lain-lain), ada juga yang nontarekat (banyak di anut kalangan Muhammadiyah yang merujuk tasawwuf Buya Hamka dan Syekh Khatib al- Minangkabawi). C. Tokoh-tokoh Tasawuf dan Tarekat di Indonesia Abad 19 dan Perannya Dengan berkembangnya sufisme dan tarekat di Indonesia, terdapat tokoh- tokoh yang berperan penting dalam kelembagaan tarekat di abad modern ini. Adapun tokoh-tokoh tersebut adalah : 1. Syekh Muslih Ibn ‘Abd Al-Rahman 6 Pandangan seperti ini sudah cukup sering dikemukakan banyak kalangan. Namun, dalam hal ini, kami mengutip penjelasan Richard G. Kraince, seorang kandidat PhD dari Ohio University yang tengah mengadakan penelitian tentang IAIN dan modernisasi pendidikan di Indonesia. Richard G. Kraince, wawancara, Jakarta, 23 Februari 2000.
  • 6. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 6 Syekh Muslih Ibn „Abd Al-Rahman adalah pendiri TQN (Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah) cabang Mranggen, dilahirkan di desa Mranggen, di Semarang timur (Jawa Tengah). Beliau lahir pada tahun 1917, karena bapaknya Kiai „Abd Al-Rahman sebagai pendiri sebuah pesantren modern yang telah ia dirikan sendiri tahun 1905 maka pendidikan agama awalnya di rumah. Dan beliau adalah seorang keturunan Sunan Kalijaga (salah satu dari Sembilan orang suci Pulau Jawa/Wali Songo).7 Kiai Muslih juga belajar sebentar di bawah bimbingan Kiai Haji Ibrahim Brumbung, dan kemudian pergi ke pondok pesantren Termas (Pacitan), dan kemudian ke Sarang (Rembang), pada setiap pesantren tempat belajarnya tersebut beliau menghabiskan tiga tahun. Selagi di pesantren Sarang, ia juga berpatisipasi pada halaqah mingguan Kiai Maksum di Lasem dan belajar Tafsir Jalalayn.8 Kiai Muslih juga menerima ijazahnya yang pertamanya untuk mengajar Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah dari seorang guru dari Banten, „Abd al-Latif bin „Ali Banten, seorang khalifah Kiai Asnawi Caringin. Dan Kiai Muslih dibaiat kedua kalinya oleh Kiai Ibrahim Brumbung tapi tidak menerima ijazah darinya, karena wafat sebelum memberikan ijazah, walaupun demikian beliau menerima dari Khalifahnya Kiai Ibrahim yaitu „Abd Rahman Menur. Beliau sendiri menyebut keduanya sebagai afiliasinya.9 Karya-karya Kiai Muslih ibn „Abd al-Rahman yang berbicara secara rinci tentang tasawuf meliputi : a. Al-Futuhat al-Rabbaniyyah fi al-Tariqah al-Qodiriyyah wa al- Naqsabandiyyah 7 Nasab beilau sebagai berikut : ‘Abd al-Rahman ibn Qasidil Haq ibn Abdullah Muhajir (Raden Oyong/Raden Atro Wedono, Wedono Gubug Porwodadi) ibn Raden Ngabehi Dipowacono/ Dipokusumo ibn Pangeran Sedokrapyak (Pangeran Wirokusumo) ibn Panembahan Wijil (Panembahan Notoprojo II) ibn Panembahan Agung (Panembahan Notoprojo I) ibn Panembahan Sabrang ibn Panembahan Ketib Kadilangu ibn Sunan Hadi (Panembahan Kali) ibn Sunan Kalijaga. Lihat Qowa’id, “Tarekat dan Politik Kasus Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Desa Mranggen Demak Jawa Tengah” (M. A. Thesis), Universitas Indonesia, Jakarta: 1993, h. 103-105. 8 Martin van Bruinessen, “Muslikh of Mranggen”, dalam Dictionaire Biographique des Savant et Grandes Figures du Monde Musulman Peripherique, du xixe siècle a nos jours.ed, Marc Gaborieau, et al. Paris: EHESS, 1992, fasc.2, h. 23-24. 9 Muslih ibn ‘Abd al-Rahman, ‘Umdat al-Salik fi Khayr al-Masalik, Purworejo: Shirka al-Tijara, tt., h. 142, 147. Dalam buku Dr. Hj. Sri Mulyati, MA., Tasawuf Nusantara: Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka, Jakarta: Kencana, 2006, h. 185.
  • 7. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 7 b. „Umdak fi al-Salik fi Khayr al-Masalik c. Risalah Tuntunan Thariqah Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah d. Munajat al-Thariqah al-Qodiriyyah wa al-Naqsyabandiyyah wa Ad‟iyatuha e. Al-Nur al-Burhani fi Tarjamat al-Lujayn al-Dani di Dzikr Nubdzah min Manaqib al-Syekh „Abd al-Qadir al-Jilani.10 Fokus utama studi Kiai Muslih adalah pada tata bahasa Arab tradisional (nahw), ilmu pokok yang ia ajar bersama dengan fikih di pesantren bapaknya di Mranggen. Kemudian ia menggantikan sebagai pengasuh pada tahun 1960-an sampai 1970-an, beliau juga memimpin jaringan tarekat yang paling tersebar luas di Jawa Tengah, dengan beberapa cabang di luar, seperti di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Pengikutnya kebanyakan terorganisir ke dalam kelompok lokal, masing- masing di koordinir oleh seorang wakil (badal) yang memimpin upacara pertemuan-pertemuan agama mingguan. Dapat dihitung dengan jari wakil-wakil yang diangkat ke tingkatan khalifah; dengan kekuasaan untuk menyebarkan dengan bebas ajaran tarekat, terutama Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah di Pulau Jawa. Tugas-tugas mereka dibagi antara cabang-cabang di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.11 2. K.H. Romly Tamim Kh.Romly Tamim kelahiran Rejoso tahun 1888 M. Beliau adalah putra Kyai Haji Tamim yang ketiga. Pengalaman pendidikan diperoleh dari ayah dan kakak iparnya dalam usia muda, sedang masa menjelang dewasanya dididik di Pondok Pesantren Bangkalan Madura seperti ayah kakak yaitu dibawah asuhan Kyai Kholil. Dari pendidikan ini kemudian diteruskan ke pendidikan tebu ireng yang diasuh oleh Kyai Hasyim asy‟ari. Waktu Kyai Romly Tamim sudah ikut membantu sebagai tenaga pengajar, Kyai Hasyim Asy‟ari mulai menaruh simpati dan sayangnya kepada tenaga baru tersebut. Dari sisnilah simpati itu berlanjut 10 Dr. Hj. Sri Mulyati, MA., Tasawuf Nusantara: Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka, Jakarta: Kencana, 2006, h.185. 11 Ibid., h.185-186.
  • 8. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 8 sehingga pada tahun 1923 Kyai Romly Tamim diambil menantu oleh Kyai Hasyim Asy‟ari mmendapatkan Nyi Azzah Dalam perkawinan ini tidak membuahkan satu anakpun. Nama Kiai Romly Tamim juga merupakan nama paling lekat hubungannya dengan Pondok Pensantren Darul Ulum (Dar al-„Ulum). Pesantren ini adalah di antara paling terkenal di Jombang, Jawa Timur, yang lainnya Tebuirng, Tambakberas, dan Denanyar. Pendiri pesantren Darul Ulum adalah Kiai Tamim Irsyad, ayah Kiai Romly. Sedangkan Kiai Romly mulai melanjutkan memegang pesantren Darul Ulum pada tahun 1938. Kiai Dahlan dan Kiai Maksum yang kembali dari studi mereka di Mekkah dan memutuskan untuk menegaskan dan memajukan kembali Pesantren Darul Ulum, untuk menghormati almamater mereka sebelumnya di Mekkah. Sebagai tambahan terhadap sistem tradisional, Pesantren Darul Ulum mulai untuk menerapkan sistem madrasah pada 1933. Dan di tahun 1948, di mulai penerimaan santri putri, yang pada akhirnya didirikanlah Madrasah Mu‟alimat tahun 1954.12 Karya tulis Kiai Romly Tamim adalah Thamarat al-Fikriyya: Risalah fi Silsilat al-Tariqa al-Qodiriyyah wa al-Naqsyabandiyya, dan Tuntunan Amalan Istighosah, yang aslinya ditulis dalam bahasa Melayu (dalam tulisan Arab).13 Dan ciri khas dari Kiai Romly sebagai berikut : a. Di dalam pendahuluan (khutbat al-Kitab), beliau mengacu pada pendiri TQN, b. Satu bab tentang jumlah paling sedikit dzikir Naqsyabandi dan dzikir Qodiri yang boleh dilakukan oleh pengikut, c. Bab atas manfaat Dzikir, d. Bab mengenai manfaat tafakur, e. Penjelasan Kitab al-Islam wa al-Iman, f. Bab tentang rukun iman, g. Bab tentang rukun islam, 12 Imam Bawani, Pondok Pesantren “Darul Ulum” Jombang Jawa Timur, Jakarta: Departemen Agama, 1981, h.1-15. 13 Dr. Hj. Sri Mulyati, MA., op. cit., h. 202.
  • 9. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 9 h. Bab atas Tanbih, i. Bab tentang Khatima fi al-ma‟rifa wa al-syari‟ah wa al-tariqoh wa al- haqiqah.14 3. K.H. A. Shohibulwafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom) K.H. A. Shohibulwafa Tajul „Arifin (Abah Anom) lahir pada tanggal 1 Januari 1915 di Suryalaya, Jawa Barat, putra kelima dari Abah Sepuh, ibunya bernama H. Juhriyah. Abah Anom juga punya nama lain yaitu Mumun Zakarmudji (H. Shohib). Abah Anom menikah dengan Euis Ru‟yanah pada tahun 1938 pada usia 23 tahun. Pada tahun yang sama beliau pergi ke Mekkah ditemani oleh keponakannya, Simri Hasanuddin dan tinggal di Mekkah selama tujuh bulan untuk belajar. Belaiu belajar tasawuf dan tarekat dengan Syekh Romly dari Garut, Wakil Abah Sepuh yang tinggal di Jabal Qubesy, dekat Mekkah. Sepulangnya dari Mekkah pada tahun 1939, beliau membantu ayahnya mengajar di Pesantrn Suryalaya dan kemudian membantu dalam perang kemerdekaan (1945-1949). Pada tahun 1953, beliau ditunjuk untuk memimpin Pesantren Suryalaya dan bertindak mewakili Abah Sepuh.15 Selama tahun 1953-1962, Abah Anom aktif menolong Tentara Indonesia melawan pemberontakan Kartosuwiryo. Selama tahun 1962-1995, beliau membantu pemerintah di daerah Suryalaya dalam hal pertanian, pendidikan, lingkungan, sosial, kesehatan, koperasi, dan politik. Abah Anom juga berhasil menyebarkan TQN di Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Sejak tahun 1980 beliau telah membangun dua puluh dua Pondok Inabah untuk penanggulangan korban penyalah guna obat dan narkotika, dan selama lebih 22 Pondok Inabah ini telah menyembuhkan 9.000 anak muda yang kecanduan obat terlarang tersebut. Pondok Inabah juga didirikan di Singapura dan Malaysia.16 Pandangan Abah Anom Terhadap Peran Tarekat di Masyarakat 14 Ibid., h. 204-205. 15 Ibid., h. 216-217. 16 Ibid.
  • 10. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 10 Abah Anom mempunyai pendapat yang sangat definit tentang peran sosial tasawuf. Beliau mengkritik para orientasi Barat yang menyelenggarakan riset tentang Sufisme untuk mencari kekurangan-kekurangannya dalam observasi mereka, seraya beragumentasi bahwa tasawuf adalah bidang kajian yang sulit dan tidak dapat disentuh oleh mereka yang tidak sepenuhnya mengenal Islam. Pendapat Abah Anom dapat dimengerti dan sejalan dengan pendapat W. C. Chittick, ia mengamati bahwa kajian sarjana Barat tentang zikir itu biasanya “mengabaikan konsep sentral zikir tersebut di dalam Al-Qur‟an yang merupakan sumber asal konsep zikir tersebut. Sebagai gantinya lebih menekankan pada gerakan fisik, badan dan teknik konsentrasi yang disjikan oleh banyak tarekat, walaupun kegiatan-kegiatan tersebut tidak selalu menjadi minat utama di dalam tradisi sufi itu sendiri.”17 Bagi Abah Anom, TQN menyediakan jalan terbaik menuju pencapaian yang diidealkan oleh Abah Sepuh. Dia merujuk pada tujuan yang selalu dibaca sesudah shalat: Ilahi anta maqsudi wa ridhoka mathlubi a‟tini mahabbataka wa ma‟rifatak, yang artinya “Oh Tuhanku Engkaulah tujuanku, kerelaanMu-lah yang kucari, berikanlah aku kecintaan kepadaMu dan makrifat terhadapMu”. Doa ini dibaca oleh ikhwan TQN dua kali sehari sesudah sholat fardhu. Beliau kemudian menguraikan tiga arti penting dari doa ini yaitu: a. Kedekatan (taqarrub) kepada Allah SWT yang berarti bahwa membuat seseorang dekat dengan Allah melalui ibadah sampai tidak ada lagi dinding pemisah antara pengabdi („abid) dan yang disembah (ma‟bud), atau antara pencipta (kholiq) dan yang diciptakan (makhluq). b. Menuju jalan yang diinginkan oleh Allah baik di dalam beribadah atau diluarnya, karena dalam tindakan seseorang harus mengikuti aturan- aturan Tuhan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. c. Cinta dan pengetahuan contoh rasa cinta untuk bersamaan dengan pengetahuan yang jelas tentang Allah, Dzat yang tidak satu pun yang 17 Ibid., h. 220.
  • 11. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 11 menyerupai-Nya; cinta yang terdiri dari kekuatan jiwa dan kejujuran hati.18 Apabila cinta tumbuh, kebijaksanaan timbul, bersamaan dengan sifat-sifat yang lain, membuat orang betul-betul jujur lahir dan batin. Seseorang akan dapat bertindak adil dan meletakkan sesuatu pada tempatnya. Dari transmisi cinta akan datang sebuah perasaan cinta terhadap semua makhluk, terhadap negara, bangsa, dan agama. Pemikiran Abah Anom dari karyanya Akhlaq al-Karimah “Hati yang penuh kalimat Allah adalah yang berdenyut dengan irama keagungan dan kemuliaan Tuhan.” Pikiran dari orang yang memiliki hati seperti itu adalah berterima kasih bersyukur kepada Tuhan: seluruh hidupnya adalah kenyataan yang dipersembahkan untuk Tuhan, sedemikian sehingga ia tampak seperti makhluk dengan kepribadian yang dihiasi dengan sikap terpuji; manusia seperti itu cintanya (mahabbah) kepada Tuhan khususnya, dan mempunyai perasaan rasa kasihan pada manusia dan alam semesta secara umum.19 IV. KESIMPULAN  Sufisme yang diajarkan di Indonesia sudah diwarnai oleh tarekat sebagi lembaga atau paguyuban. maka tasawuf yang berkembang pada masa awal itu, didominasi oleh tasawuf aliran sunni. Namun masih perlu dicatat, bahwa perkiraan ini belum berarti akan meluruskan jalan ke arah penelusuran perkembang tasawuf di Indonesia. Sampai sekarang, nampaknya masalah ini belum tuntas yang mengakibatkan timbulnya anggapan yang mempersamakan tasawuf dengan tarekat. Padahal iu jelas berbeda.  Tokoh-tokoh Tasawuf dan dan berperan mengembangkan Tarekat di Indonesia itu adalah : 1. Syekh Muslih Ibn „Abd Al-Rahman 2. K.H. Romly Tamim 3. K.H. A. Shohibulwafa Tajul „Arifin (Abah Anom) 18 Ibid., h.221. 19 Abah Anom, Akhlaq al-Karimah, h. 14-15., dalam buku Dr. Hj. Sri Mulyati, MA., Tasawuf Nusantara: Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka, Jakarta: Kencana, 2006, h. 248-249.
  • 12. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 12 V. PENUTUP Demikianlah, makalah yang saya paparkan serta masih jauh dari kata baik.Oleh sebab itu, masukan dari berbagai pihak sangatlah saya harapkan, untuk memperkaya materi dan memperdalam pemahaman.Tak lupa ucapan ma‟af dan terima kasih saya haturkan dengan sepenuh hati kepada semua pihak atas kerjasama di dalam pembuatan maupun penyampaian materi ini. Ihdina al- Shirathal Mustaqim..Wallahu A‟lamu Bi al-Shawab.
  • 13. Perkembangan Tasawuf dan Tarekat Abad 19 di Indonesia 13 DAFTAR PUSTAKA Bawani, Imam, Pondok Pesantren “Darul Ulum” Jombang Jawa Timur, Jakarta: Departemen Agama, 1981. Hamka, Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1978. Martin van Bruinessen, “Muslikh of Mranggen”, dalam Dictionaire Biographique des Savant et Grandes Figures du Monde Musulman Peripherique, du xixe siècle a nos jours.ed, Marc Gaborieau, et al. Paris: EHESS, 1992, fasc.2 ms.wikipedia.org/wiki/Esoterisme. Mulyati, Sri, Tasawuf Nusantara: Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka, Jakarta: Kencana, 2006. Muslih ibn „Abd al-Rahman, „Umdat al-Salik fi Khayr al-Masalik, Purworejo: Shirka al-Tijara, tt. Qowa‟id, “Tarekat dan Politik Kasus Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Desa Mranggen Demak Jawa Tengah” (M. A. Thesis), Universitas Indonesia, Jakarta: 1993. Siregar, A. Rivay, Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme, Ed. 2., Cet. 2., Jakarta: PT RsajaGrafindo Persada, 2002.