SlideShare a Scribd company logo
1 of 202
Download to read offline
Karena Aku Mencintai
Manusia Setengah Dewa
KARENA AKU MENCINTAI MANUSIA
                         SETENGAH DEWA
                                                            EDITED By : FAISAL SAPUTRA



Aku adalah seorang gadis yang berjuang untuk hidupku sendiri di Ibukota.
Walaupun, kalau dipikir", keluargaku masih mampu membiayai aku hidup. Tapi aku
lebih memilih untuk membiayai hidupku sendiri, merasakan hasil peluhku sendiri.


Aku masih ingat semua kejadian yang membuatku memilih hidup sendiri.


“Hanna, denger yang Mas Yudi bilang….”
“Gak, Hanna pokoknya gak mau rumah ini dijual!!”
“HANNA !!!!”….Brruukkk…


Kejadian itu masih terngiang di telingaku. Kala itu, Aku harus mempertahankan
apa yang Almh. Ibuku amanatkan untukku.


“Hanna, rumah ini jangan sampai dijual. Simpan semua surat – surat dan kotak
perhiasan Ibu ini di bunker rahasiamu.Baca surat dari Ibu saat keadaan sudah
stabil. Ibu percaya Hanna bisa.”


Tak lama setelah itu Ibu tiada. Banyak hal berkecamuk di hatiku. Sanggupkah
aku?


Ketika keadaan mulai stabil, Aku teringat pesan Ibu dan bunker rahasiaku. Malam
itu, aku membaca suratnya dan terkesima. Ibu meninggalkanku banyak amanat,
diantaranya beliau ingin rumah tidak dijual dan menitipkan surat – surat rumah
padaku. Ada sekotak kado terbungkus kertas kopi bertuliskan “Untuk Hanna” dan
itu tertulis di dalam surat Ibu sebagai “Kado Pernikahan” untukku dan Ibu
menginginkan agar aku membukanya pada saat aku akan menikah. Terlalu cepat
dan terlalu panjang Ibuku berpikir tentang masa depanku. Seorang Hanna bisa
menikah?? Apa mungkin ??


                                                                  faisal saputra, 2010
Seorang Hanna adalah gadis yang tertutup, pemurung, minder, perasa, rapuh tapi
manja. Aku selalu merasa nyaman bercerita tentang segala hal pada Ibuku. Namun
sejak Ibuku meninggal, aku lebih sering bercerita pada “Jurnalku” yang kuberi
nama “Kintan”.


Kintan atau Jurnalku adalah sahabatku. Segala keluh kesah kuuraikan secara jujur
pada Kintan. Tapi kalau aku sedang malas cerita, aku menyimpan semua itu
sendirian. Sejak aku tahu rumah ingin dijual, aku berpikir betapa piciknya kakak –
kakakku. Malam itu, aku putuskan menyimpan semua yang Ibu amanatkan padaku
dan menaruhnya kembali dengan rapi di bunker rahasiaku. Kotak bertuliskan
“Untuk Hanna” kutaruh diatas semua benda milik Ibuku. Aku mengakhiri malam
itu dengan menyegel rapi bunker rahasiaku dan mengepak pakaianku karena
keesokan harinya, aku ingin pergi…ya…pergi.!


Aku pergi keluar dari rumah keesokkan harinya dengan membawa apa yang aku
punya, pakaian dan kintan. Berkat sahabatku, Ari, aku bisa pergi dengan mudah
dari rumah. Di sepanjang perjalanan, Ari sempat menanyakan tentang apa yang
terjadi. Sedang aku hanya berkomentar,


“NO COMMENT…”


Ari yang sudah lama mengenalku hanya mendengus kesal mendengar aku berkata
itu dan itu berulang kali. Aku memang malas untuk menjawab tentang itu semua
karena bagiku itu buang – buang waktu. Aku sedang berpikir akan hidup seperti
apa diluar sana.Seorang Hanna yang….aahhh…Ari pun berpikir bahwa aku tidak bisa
bertahan.


Sampai malam hari datang, hari pertamaku tanpa AC, tanpa TV, tanpa telepon,
tanpa kasur empuk dan tanpa makan malam, aku berpikir untuk berubah. Aku
bercerita tentang ini pada Kintan dan aku memutuskan untuk mempersiapkan
“Alter Ego” ku.




                                                                   faisal saputra, 2010
Ya, Alter Ego, jati diri keduaku. Malam itu kuputuskan menamai alter egoku
dengan Laras, Laras Anggun Anindya. Karakter Laras 180° berbeda denganku.
Laras adalah wanita yang anggun, cantik, lembut, open minded, dewasa, easy
going dan punya sifat – sifat manis lainnya.


Aku hidup dalam jati diri Laras bertahun – tahun sampai kadang aku merasa kalau
aku adalah Laras, terlahir sebagai Laras bukan Hanna. Hanna sepertinya sudah
hilang, terkubur disudut hatiku paling dalam dan aku seperti terbuai dengan itu
semua. Sampai aku tak memikirkan apapun, bahkan KTP dengan status asal –
asalan Hanna pun tak jadi masalah buatku. Aku seperti bukan Hanna, tapi
sepenuhnya Laras.


Kadang aku berpikir untuk mengakhiri perjalanan Laras, tapi aku tak bisa. Laras
seperti mendarah daging di dalam diriku. Kadang sifat Hanna-ku berontak tapi
kuabaikan. Yang tak bisa kuabaikan hanya Kintan. Dia tetap sahabatku, baik aku
Hanna ataupun Laras. Hanya pada Kintan, aku bisa jadi sosok Hanna dan Laras
sekaligus. Mungkin kalau Kintan bisa bicara, dia pasti berteriak marah padaku.
Hanya pada Kintan aku tuliskan syair – syair kegundahanku dan cerita – cerita
hidupku. Entah cerita kegundahan Hanna yang ingin mengakhiri perjalanan Laras
maupun kegundahan Laras tentang cerita – cerita cinta.


Sejak ada Laras, cinta datang silih berganti di hidupku sebagai Hanna. Tapi semua
hanya selintas lalu, tidak ada yang benar – benar tulus. Hanna ingin rasakan
“cinta” seperti yang dipunyai Ibu. Ibu dan ayahku adalah 2 manusia yang punya
sifat yang sangat bertolak belakang. Ibu yang ceria, tak kenal kata lelah, supel,
easy going, lembut namun tegas tampak seperti Laras untukku. Sedang Ayah,
seorang yang punya dedikasi tinggi pada pekerjaan, tidak ngoyo, punya dunia
sendiri, lembut dan tegas. Ibu dan Ayah bias berjalan beriringan sampai maut
memisahkan. Cinta seperti itu yang ingin aku, sebagai Hanna miliki.


Aku ingin belajar menjadi Ibu dan laras tampak menguasai itu. Sekarang aku
mencari sosok “ayah” tapi apa ada manusia yang sama seperti Ayahku???




                                                                    faisal saputra, 2010
Oke, I‟ll find it but sebagai siapa?? Hanna?? Laras?? Sepertinya aku belum bisa
menonjolkan sosok Hanna, diriku sendiri. Aku menjadikan Laras sebagai tamengku,
tameng andalanku, untuk mencari cinta sejatiku. Aku menemukan media yang
bagus untuk mencari „cinta‟ ku itu. Internet!.


Ya, Internet!


Mungin aku bisa mencarinya lewat friendster atau facebook yang sedang booming
akhir – akhir ini. Untukku yang bekerja di sebuah business centre tampak
mempermudah semuanya. Aku bias online 3 kai sehari untuk cek friendster dan
facebook-ku dan tampaknya, aku tidak menemukan masalah.


Masalah timbul ketika partner kerjaku sekaligus kakak angkatku, Andi,
memperkenalkan aku dengan game online. Mas Andi memperkenalkan aku dengan
Idolstreet dan RF Online. Namun aku terkesima dengan idolstreet yang punya
tampilan char selayaknya „barbie‟, membuat aku terhubung dengan Laras dan
mengabaikan RF Online.


Di Idolstreet, awal pergaulan aku sebagai Laras dimulai. Di situ akubersahabat
dengan Satria. Satria buatku sahabat selain Kintan walaupun Kintan tetap nomor
wahid di hidupku. Satria membuka pintuku sebagai Laras ke pergaulannya. Sejak
itu, charku yang bernama sama denganku pun mulai dikenal orang.


Sampai aku bertemu Yudha. Yudha adalah sahabat sekaligus kakak angkat Satria.
Yudha yang kutahu adalah lajang, punya gamecenter mungil, baik, perhatian dan
penyayang. Sejak itu aku akrab dengan Yudha, dia menjadi “couple” ku di
Idolstreet. Sampai suatu ketika kebenaran terbuka. Aku sebagai Laras selalu bilang
selalu bilang kalau aku bekerja di luar negeri tapi teman bermain idolstreetku
tidak bias bohong dan menyembunyikan keberadaanku. Sampai terkuaklah dimana
aku berada dan Yudha pun berubah.


Saat itu aku benar – benar kalut dan ingin mengetahui kebenaran dibalik sikap
Yudha yang berubah. Aku dan temanku nekat dating ke tepat Yudha dan


                                                                   faisal saputra, 2010
taraaaaa….Yudha ternyata buan Yudha yang ada di profil friendster-nya selama
ini. Yudha adalah kakak dari laki – laki yang fotonya terpampang di friendster
yang selama ini kulihat.


Motif si kakak yang memang bernama Yudha adalah ingin menjodohkan adiknya
yang bernama Rian denganku. Saat itu, harapanku untuk dapatkan cinta buyar.
Seolah – olah memang dunia sedang memperolok – olok Hanna dan Laras
bersamaan, tidak ada yang sejati tampaknya, tulus pun tidak. Setelah aku tahu
semuanya, aku sebagai Hanna hanya bias berlapang dada walaupun aku sebagai
Laras merasa tidak terima. Jujur, aku terlanjur saying pada sosok Rian yang
ternyata bersifat Yudha.


Enta mengapa, hati ini bilang kalau perjalanan cintaku baru akan dimulai.
Sepertinya, Kintan pun mengatakan hal yang sama, tapi mana mungkin. Yudha
sudah beristri dan mempunyai 1 orang anak laki – laki bernama Alief. Aku bukan
tipe perusak rumah tangga orang jika sebagai Hanna tapi Laras pun akan
berpikiran sama, no no no thanks.


Tapi kenapa hatiku sebagai Hanna dan Laras berkata bahwa perjalanan cintaku
baru akan dimulai?? Dengan Rian?? Tampaknya tidak. Lalu dengan siapa?? Apa
ada laki – laki lain selain Yudha?? Kalau memang ada, kuharap ini yang terakhir
untuk Laras dan Hanna, tapi siapa??


Kegundahanku akankah seperti ini selama hidupku?? Apakah benar kerapuhanku ini
dapat membuat hidupku lebih baik??


Perkenalkan, namaku Hanna, Hanna Vieanka Maryam.


Hari itu terlalu banyak yang terjadi di hidupku. Setelah kejadian Yudha dan Rian,
Aku sebagai Laras dan Hanna seolah enggan untuk mencari apa yang menjadi
tujuan utama selama ini. Seolah, mencari 'cinta' melalui media internet memang
salah. Sepulang dari kantor, tak pelak, aku mencari Kintan. Aku ingin
menumpahkan segala kekesalan di hati hari itu.


                                                                  faisal saputra, 2010
Aku menemukan Kintan di atas meja belajar di kamar kostku. Kubuka lembar
demi lembar mencari bagian yang kosong untuk kuisi tentang hariku hari itu.
Lambat namun pasti, lembar yang kosong itu mulai terisi dengan bagaimana
lelahnya aku, kegundahanku sebagai Hanna. Laras?? Laras tampaknya tak ambil
bagian untuk hari itu.


Setelah lelah menceritakan semuanya, aku merasa belum saatnya untuk
meninggalkan malam, jadi kuputuskan untuk bermain game online 1 atau 2 jam.
Aku pergi ke sebuah gamecenter dekat kost dan begitu sampai, rasanya sejam
atau 2 jam kurang cukup untukku. Aku memutuskan untuk mengambil paket
malam. Jadilah aku main 12 jam hari itu. Aku memutuskan untuk main
Idolstreet.


Aku membuka billing komputer yang akan kumainkan malam itu, men - double
klik icon Idolstreet dan menunggu loading untuk masuk ke game tersebut selesai.
Id login kumasukan, password dan kurang dari 1 menit aku sudah berada dalam
game tersebut. Belum selangkah char-ku jalan, sudah ada whisp dr Yudha.


"Ras, Aku mau bicara", tulis Yudha saat itu.


"Oke.....mau bicara dimana Mas?", jawabku


"Di Titanic aja. Kamu bikin room aja pake namamu Ras, ya?" balas Yudha.


"Oke", ketikku di layar chat...


Tanpa banyak pikir, aku menyewa room di Titanic yang kuberi nama Laras dan
langsung kukabari Yudha untuk masuk ke room tersebut sambil memberitahukan
password-nya. Tak perlu begitu lama menunggu Yudha. Dia tiba di room Titanic
secepat kilat.


"Ras, sini!", panggil Yudha agar aku mendekati char-nya


                                                                 faisal saputra, 2010
"kenapa Mas?", jawabku setelah charku berhadapan dengan char-nya


"Ras, aku mau minta maaf atas kejadian waktu itu. Maaf, bukan maksudnya
membohongi kamu. Tapi jujur, itu memang alasan kenapa aku mendekatimu", jelas
Yudha.


"Sudahlah Mas, ga usah dipikirkan. Yang sudah terjadi terjadilah. Itu memang
sudah nasibku. Lagipula, ini dunia maya, semua orang berhak melakukan apapun
yang mereka suka, termasuk Mas Yudha", jawabku


"Bukan Ras, Bukan itu. Memang benar yang kamu bicarakan. Tapi bukan itu yang
mau aku bicarakan sekarang", jawabnya


"Lalu apa???", jawabku sambil keheranan.


Agak lama aku menunggu Yudha menuliskan sesuatu di layar chat.


"Aku mau bicara kalau sebenarnya apa yang sudah kulakukan terhadapmu kemarin
sudah mempengaruhi hidupku", tulis Yudha tak lama kemudian.


"Maksudnya???", jawabku segera.


"Ya, Aku jadi benar - benar sayang dan jatuh cinta sama kamu, Ras. Waktu kamu
ke tempatku kemarin, ingin mengetahui semua kebenarannya, aku hanya bisa
terdiam karena sebenarnya aku sayang sama kamu.", jelas Yudha


"hhhhaaaaaahhhh????!!", aku kaget.


"Maaf....", jawab Yudha.


"Tapi Mas, kamu kan sudah beristri, punya 1 anak yang masih kecil. Aku ga mau
merusak rumah tanggamu", jawabku.


                                                                 faisal saputra, 2010
"Tapi aku nggak sayang istriku", tukas Yudha.


"Sayang atau ga sayang, itu bukan urusanku. Mas Yudha harus bertanggungjawab
atas apapun yang udah Mas Yudha lakukan dan ucapkan", jawabku.


"Tapi aku benar - benar sayang sama kamu, Ras", tulis Yudha.


"Tapi Mas,......", aku kehabisan kata - kata.


"Ras, plizzzz.....kasih aku kesempatan!!", tulis Yudha.


"Haaaahhh....Laras ga tau. Dah, Laras Off!", jawabku bergegas.


Belum sempat Yudha membalas tulisanku, aku keburu menekan Alt + F4 di
keyboardku dan aku tidak menyelesaikan paketku malam itu.


Aku berjalan gontai keluar dari gamecenter itu dan sesampainya aku di kost, aku
hanya bisa merebahkan kepalaku di bantal. Aku berpikir, Apa yang kucari??? apa
ini yang kucari ???? Tapi Yudha sudah beristri.


Hanna berpikir, ternyata Laras begitu bodoh. Dibalik Laras yang sempurna,
tersimpan kegundahan yang sama dengan Hanna. Hanna yang selalu gundah karena
tidak ada pria yang akan memandangnya seperti seorang pria memandang Laras.
Laras yang selalu gundah karena tampaknya selalu menemukan kegagalan dalam
setiap langkahnya.


Ingin rasanya aku sebagai Hanna mengubur jauh2 sosok Laras dan berusaha
menjadi diriku yang sesungguhnya. Tapi aku belum siap mengetahui kalau dunia ini
terlalu besar untuk seorang Hanna.


Aku menutup hari itu dengan setengah hati dan hanya bisa berkata, "JUST
BACK OFF"....or SURRENDER ???


                                                                 faisal saputra, 2010
Keesokan paginya, aku terbangun seperti biasa. Hanya ada 1 yang mengganjal
dihatiku. Apa yang ingin aku lakukan hari ini???


Aku sebagai Hanna ingin melewati hari itu dengan bekerja seperti biasa, tapi aku
sebagai Laras ingin melewati hari itu dengan menangis. Laras sedang gundah,
gundah karena cinta. Kenapa aku harus kenal dengan Yudha??


Aku terbangun dr tempat tidurku, bersiap - siap untuk berangkat ke kantor
seperti biasa. setelah semuanya siap, aku bergegas keluar kost dan
memberhentikan angkutan umum apapun yang lewat. jarak tempuh kantorku dan
kost hanya 300mtr, jadi dalam tempo 15 menit, sudah pasti sampai.


Sesampainya di kantor, aku sudah disambut tampang bantalnya Mas Andi dan
ajakan setannya...


"Han, RF yuk nanti pulang kerja??? yuk haaann!!", ajak Mas Andi.


"Ogah....lagi ga napsu main game ahhh.", jawabku sambil slonong girl ke arah meja
administrasi.


"Pliss Hannaaa....ya ya?? Hanna mau apa Mas beliin deh!", rayu Mas Andi.


"Bener ya Mas???", semaanggaatt dunk kalo ada iming - imingnya.


"Bener..apa ajah buat Hanna asal temenin gwe main RF", jawab Mas Andi.


"Hanna minta dibayarin makan Mie Kremes nanti, deal??", hehehehe


"Deal...!!!, thank you adikku manis", jawab Mas Andi.


Ya, aku sebagai Hanna akan selalu jadi adik yang paling manis untuk Mas Andi.
Hanya partner - partner kerjaku yang menganggapku sebagai Hanna yang manis.


                                                                     faisal saputra, 2010
Mas Andi pernah marah padaku tentang Laras.


"Han, Laras itu ga perlu ada. Laras itu sama seperti Hanna. Menutupi sesuatu
yang tak perlu ditutupi. Manusia tidak ada yang sempurna. Bagiku, tidak ada
yang salah dengan Hanna. Kamu manis, baik, cerdas, supel, apa yang harus kamu
takuti??? Anak - anak juga ga pernah keberatan dengan sifatmu. Kamu hanya
perlu mencintai dirimu sendiri, ngerti Han??"


Mas Eko, Supervisor-ku juga pernah marah ttg hal yang sama.


"Hanna yang ini dah cukup buatku kalau aku laki - laki single. Sayangnya aku
sudah menikah dan ga ada adik laki - lakiku yang masih single. Kalo ada, sudah
kulamar kamu buat dia. Laras buang aja ke laut. Laki - laki mana yang mau lepas
wanita seperti kamu, Han??? kalau dia lepas kamu, berarti dia manusia paling
bodoh"


Semua perkataan itu selalu terngiang - ngiang di telingaku setiap hari. Tapi
terkadang egoku bermain disini. Laras juga berhak untuk mengetahui bagaimana
jalannya nanti. Sedangkan Hanna hanya bisa menunggu ketidakpastian, akan
sampai mana Laras memakan hidupnya.


Aku menghampiri komputerku dan mengaktifkan Yahoo Messenger ku. Tak lama
aku OL, datang PM dr sahabatku, Dewi. Begitu kulihat daftar teman - temanku,
tertera nama Yudha disitu. Dia OL.


"Han, lo dimana?", Tulis Dewi singkat.


"Dikantor, kenapa dew?", balasku.


"Ini gwe lagi YMan sama Mas Yudha. Parah.", balas Dewi


Kenapa parah??? kebetulan Dewi juga main Idolstreet dan dia kenal dengan
Yudha.


                                                                  faisal saputra, 2010
"Parah kenapa???", jawabku keheranan.


"Mas Yudha nekat niy.", makin bingung aku dengan jawaban Dewi.


"Nekat kenapa?", tanyaku.


"Sebelumnya gwe mau tanya ma lo. Lo sayang ga sama Mas Yudha?", tulis Dewi


"hmm..gwe sayang dia kalau dia single, bukan triple kayak sekarang", jawabku.


"bentar", balas Dewi


Agak lama aku menunggu balasan dari Dewi. Dalam hati banyak pertanyaan. Belum
hilang rasa gundahku atas apa yang terjadi kemarin. Memang semua salahku
melangkah. Menjalani semuanya kayaknya ga mungkin. Saat harus kusudahi semua,
banyak banget hambatannya.


"Han, Mas Yudha nekat mau ceraiin istrinya. Dia lebih pilih lo. Gila!", PM dari
Dewi tiba - tiba.


"Haaaaahhhhh??!! bilang ga boleh...", jawabku segera.


"Dia bener - bener cinta mati sama kamu, Han", jawab Dewi tak lama.


"Oke. Tapi aku tetep ga bisa sama dia, dew. Lo paham kan??", balasku


"Ya..ya...Idolstreet bawa semuanya ke kehidupan nyata ya, Han. Gwe ga tau kalo
semuanya jadi begini.", jelas Dewi.


"Iyh. Seandainya dia single, gwe mau jalanin hidup sama dia tapi kenyataannya ga
bisa kan??", balasku.




                                                                  faisal saputra, 2010
"Iya. Gwe juga setuju lo sama dia klo dia belum punya istri. Mas Yudha baik
kok.", balas Dewi.


"Iyah", jawabku singkat.


Setelah percakapan itu, hatiku sebagai Hanna bicara pada Laras.


"Apa ini yang lo mau, Ras??? Mau sampe kapan lo siksa hidup gwe, Ras??"


Tapi Laras diam saja.


Hari itu semua pekerjaanku kuselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Selepas
kerja, Mas Andi sudah menyeretku ke depan kompi gamecenter yang ada,
kebetulan di lantai atas tempat kerjaku. ( tempatku provide Gamecenter juga
soalnya - red )


Selesai memasukkan Akses Billing Pegawai ke kompi tersebut, aku men - double
click icon RF Online sesuai janjiku ke Mas Andi. Jadilah aku seorang pemain RF
terhitung hari itu. Mas Andi menyuruhku membuat sebuah Char Accretia dan
sejak hari itu juga, aku menjadi seorang Accretia Comet ( Comet nama Server
tempat aku bermain ).


Aku memilih menjadi Warrior. Nama charku VieANKaCHu.


Dengan sabar Mas Andi membimbingku dan aku tertantang dengan RF Online.
Ternyata, di RF Online aku menemukan Satria, Sahabatku di Idolstreet.


"Ras, maen RF Juga??", tanya Satria.


"Kok lo tau ini gwe, Sat??", tanyaku kembali.


"Orang tanya, balik nanya. Tau lah, Lo kan ga kreatif. Nama Vieanka cuma 1 biji
di dunia pergame online-an. Cuma lo doang", jawab Satria.


                                                                  faisal saputra, 2010
"wkwkwkwkwkw....iya yah?? gimana kabar, Sat??", tanya ku.


"Baik. Bentar ya, panggil anak - anak dulu. Ada Laras ya kudu dikabar - kabari",
jawab Satria.


"Anak - anak?? siapa??", tanyaku.


"Semuanya juga ada. Lo masuk Guild kita aja ya, Ras. Bentar, Panca ketuanya,
dia lg OTW", jawab Satria.


wedew...ternyata dunia kecil juga. Semua temen - temen Idolstreetku ternyata
maen RF Online juga, Accretia juga dan Comet juga.


"LARAAAASSSS!!"........


Aku terpaku dengan tulisan Hijau di layar ***u. bingung gimana bikin warna yang
sama, aku tanya Mas Andi.


"Mas, ini jawabnya gimana?? kok Hijau sendiri yang lain kan abu" warnanya",
tanyaku ke Mas Andi yang sedang asiik di sebelahku.


Akhirnya dia ajarin gimana cara balesnya. Itu ternyata whisp dari char yang
namanya Nca.


"Ini Panca ya??", balasku.


"Iyah. Masuk Guild Ras", ajak Panca.


Aku menekan tombol yang ada di pojok kanan bawah layar monitorku. Detik itu
aku jadi anggota Guild S.C.O.R.P.I.ON.


"wew...makasih ya nca. siapa aja yang main di guild ini??", tanyaku.


                                                                  faisal saputra, 2010
"semuanya juga ada. Mas Yudha, Mas Rian, Satria, gwe, Jho, banyak", jawab
Panca.


"waduhhh....oke deh.", jawabku. Walaupun di hati bingung, aku masuk ke dalam
dunia apa lagi ini.


"Ras, Tahun Baru nanti dateng ke Bekasi ya??", ajak Panca.


"Mang ada acara apa??", tanyaku.


"Kita bakar2 ayam disini. oke??", jawab panca.


"Ya deh, Aku kesana..", jawabku.


"seepp...sini kubantuin GB", ajak Panca.


Ngerti ga ngerti, aku ikutin aja ajakan Panca.


Itu berjalan setiap hari. Idolstreet kulupakan. Aku jadi addicted ke RF Online.
Guild S.C.O.R.P.I.ONku sudah seperti keluarga buatku. Terkadang, aku maen RF
Online bukan untuk GB atau Leveling, tapi cuma untuk bertemu teman -
temanku, sahabat - sahabatku. Ternyata sejak aku addicted dengan RF, bukan
cuma Laras yang masuk kedalamnya, Hanna pun ikut terbius pesona RF Online.


Entah berapa lama aku sudah bermain RF Online. Aku seperti bisa melepaskan
semua beban - bebanku. Walaupun aku merasa seperti anak bawang di guildku,
tapi aku bahagia. Kadang bisa menjadi Laras dan Hanna sekaligus di waktu yang
sama.


Aku tak merasa bahwa RF Online yang akan membawaku ke dalam dunia yang
sekarang sedang kujalani sendiri. Dunia dimana aku mengorbankan semua
kehidupanku.


                                                                   faisal saputra, 2010
Tenyata semua baru saja dimulai...kehidupanku baru saja dimulai....


Haahhh......


Entah berapa lama aku terbius oleh RF Online sampai aku gak sadar akan
penyakit lamaku yang bisa datang kapan saja. Sehari aku ga main RF Onlie, terasa
ada yang hilang.


Aku mengidap Anti - Phospholipid Syndrom atau Sindrom Darah Kental sejak
SMU.


Sindrom darah kental adalah penyakit autoimun yang menyebabkan darah menjadi
kental. Antibodi antifosfolipid merupakan salah satu faktor risiko trombosis
dimana darah di dalam tubuh cenderung kental dan mudah membeku sehingga
dapat menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh darah nadi (arteri) maupun
pembuluh darah balik (vena). Keberadaan antibodi terhadap fosfolipid ini dapat
diketahui melalui pemeriksaan antibodi dalam darah dengan mendeteksi adanya
Antibody Anticardiolipin (ACA) dan Lupus Anticoagulan (LA). Adanya antibodi ini
pada seseorang tidak serta merta atau tidak secara absolut menunjukkan bahwa
akan terjadi pembekuan darah, namun kemungkinan terjadinya pembekuan darah
akan lebih besar daripada orang lain. Banyak individu dengan antibodi ini tidak
mengalami sumbatan pembuluh darah (trombosis), ada yang baru akan mengalami
gejala akibat trombosis suatu saat kemudian, namun ada pula yang menunjukkan
gejala sindrom darah kental ini di usia muda.


Akibat darah kental, pasokan darah yang membawa oksigen, zat-zat nutrisi, dan
lain-lain ke organ dan jaringan di dalam tubuh dapat berkurang bahkan terhenti
sama sekali, -tergantung pada tingkat keparahan kelainan tersebut-, sehingga
menimbulkan gangguan pada berbagai organ di dalam tubuh. Gejala pada otak
berupa sakit kepala atau migren berulang, vertigo, kejang, daya ingat menurun,
bahkan strok yang tidak lazim pada usia 40-an. Gejala pada mata dapat
menyebabkan penglihatan kabur hingga buta mendadak. Pada telinga dapat terjadi


                                                                   faisal saputra, 2010
pendengaran berkurang bahkan tuli mendadak. Gejala pada jantung dapat berupa
serangan jantung. Organ lain seperti ginjal, hati, paru-paru juga dapat mengalami
trombosis, demikian pula pada kulit dan vena dalam di lengan atau kaki.


Karena aku maen RF Online tak kenal waktu, malam itu jadi malam paling
menyakitkan untukku dan awal pertemuanku dengan dia.


Malam itu aku sedang leveling di Lab. Bionik. Tiba2 darah segar keluar dari
hidungku. Reflek aku langsung lari menuju kamar mandi untuk membersihkan
semuanya. Darah yang keluar dari hidungku membuat aku kesakitan. Begitu
kuanggap darahnya berenti, aku kembali ke meja komputerku dan menulis whisp
ke Yudha yang malam itu sedang membantuku leveling untuk rehat sebentar. Aku
memberitahukan Yudha apa yang terjadi, tapi dia tidak bisa berbuat apa - apa.


Merasakan kesakitan yang sangat membuatku tak konsen untuk melanjutkan
leveling, jadi aku kembali ke markas accretia dan duduk disana sambil mengetikkan
kata - kata dari lagu yang sedang kuputar di komputer server di chat guild. Tiba
- tiba ada yang menuliskan sesuatu di chat guild.


"Ras, pliss deh..dah malam gini nyanyi - nyanyi, berisik tau!!"


Begitu kubaca, ternyata pengirimnya adalah N3Yo, salah satu anak guildku.


"Ya dah...muuv deh", balasku.


"Iyah niy, Bisa diem ga siy. Ganggu konsentrasi orang aja"


Aduhhh..ada lagi yang bilang kalau aku ganggu konsentrasinya main. Setelah
kuteliti, bukan N3Yo yang mengirimkan tulisan itu, tetapi anak guild yang
bernama Bho.


"Ya Ya....muuv deh kalo Laras ganggu konsentrasi lo", jawabku.




                                                                  faisal saputra, 2010
"Ya, lain kali diem aja klo ga lagi ngapa - ngapain. Dah malam, ngerti ga?", jawab
Bho.


"Ya, ngerti....", balasku.


"Mba Ras, ngapain di markas??", N3Yo bertanya padaku.


Aku tak menjawab pertanyaannya. Aku terlanjur sakit hati karena aku ga tau
harus gimana caranya menghilangkan rasa sakit akibat mimisan tadi.


"Hoy, lo ga jawab yang N3Yo tanya?? Lo Hode ya??", tanya char yang bernama
Bho itu.


"Sorry Bho, gwe ga tau lo siapa tapi yang jelas gwe bukan HODE dan N3Yo dah
tau siapa gwe dibanding lo. Skrg gwe lagi kesakitan karena gwe baru aja mimisan
dan kalo lo ga ngerti gimana rasanya, JUST BACK OFF....BOY!!", jawabku.


Tanpa tunggu panjang lebar dan menunggu balasannya, aku langsung keluar dari
game tersebut dan bener - bener rehat sambil mengatur emosiku.


Setelah hampir 30 menit aku rehat dr RF Online, aku berusaha untuk login lagi.
Setelah masuk, semua fungsi chat aku block, dari chat all, guild, whisp, sampai
chat map. Aku murni bermain game itu sendiri, gak chat sama siapa pun, even
Yudha.


setelah hampir se jam aku OL sendiri, iseng kubuka semua fungsi chat. Aku
terkejut, teman - teman guildku sedang membicarakan aku.


GoLDIroN : Laras memang begitu, kalo diceng-in suka ga mau..
tapi kalo ngeceng-in orang demen....gitulah cewek...


Bho : Jadi char yang namanya VieANKaCHu itu bener" cewek ya??




                                                                  faisal saputra, 2010
N3Yo : Iyah. Kita kenal dia dah lama banget. Baru tau ya Bho???


Bho : ya iya lah....duuhh..ga enak gwe...ngerasa bersalah..


TheKin9 : udahlah. Kasian Laras....mana chat di block semua lagi...


Bho : iyah....


Aku ga tega. Memang hanya chat whisp yang ga aku buka. Setelah dipikir - pikir,
aku membuka chat whisp. Tak berapa lama, Bho whisp aku.


"Ras, maav ya..aku ngaku salah", aku Bho


"Ga papa kok. Aku mang dah biasa diginiin. Aku kan badutnya Scorpie", jawabku


"Bukan kok. Kamu bukan badutnya Scorpie", balas Bho.


"Hehehe...menurut kamu bukan, menurutku iya. Udahlah.", jawabku


"Mang tadi kamu kenapa?", tanya Bho


"Ga kok, cuma mimisan aja. Ga usah dipikirin", jawabku


"haaahhh??!! Yudha tau??", tanya dia lagi.


"Ya, dia tau. Udahlah", jawabku


"Kok malah diem aja..??", tanyanya.


"Bis mau gimana???", tanyaku.


"Kenapa ga datengin kamu?", tanyanya.




                                                                  faisal saputra, 2010
"Buat apa??? bikin repot orang aja.", jawabku


"Tapi kan kamu lagi sakit. Dia kan satu kota sama kamu masa ga bs dtg?", tanya
bho lagi.


"Ya itu kan urusannya dya mau dateng atau ga.", jawabku


"Ya ampuuunnn...Maav ya", jawabnya.


"Ya, ga papa kok, Bho", jawabku


Setelah itu Bho terdiam. Aku melanjutkan permainanku kembali. Tak lama, dia
whisp aku lagi.


"Ras, boleh minta no hapenya?", Tanya Bho.


"Ya, tapi buat apa?", tanyaku.


"Kalo ga boleh juga ga papa", jawabnya.


"boleh, ini 0818*****98", jawabku.


"oke...aku off ya. maavin aku ya Ras", pintanya.


"Iyah...berisik", jawabku


Ga lama memang dia off. Aku pun Off. Hidungku dan sakit kepalaku tidak bisa
kompromi.


Sesampainya aku di kost, HPku berbunyi. Ku sama sekali ga mengenali nomornya.


"Ya, siapa ya", tanyaku heran.




                                                               faisal saputra, 2010
"Ini Bho, gimana keadaannya Ras?", jawab yang disana.


"Begini lah....aku istirahat dulu ya, Bho. Besok aja diterusin ngobrolnya", balasku.


"Tapi bener istirahat ya, Ras", Tanyanya.


"Iyah...", jawabku.


"Ya dah, met istirahat, Beb", balasnya.


Aku langsung menutup HPku dan aku tersadar...Kalau ada yang aneh. Dia
memanggilku "Beb".


Aku langsung merebahkan diriku di kasur dan enggan berpikir macam - macam,
padahal, inilah awal semuanya terjadi. Aku cuma anak bawang, ga pantas
diperlakukan spesial.


Setelah kejadian itu, Aku semakin dekat dengan sosok Aji a.k.a Bho.


Setiap hari kita ga pernah melewatkan hari tanpa sms dan OL RF online. Sampai
suatu saat dya kirim sms yang bunyinya,


"Ras, sebaiknya kita jadi adik kakak aja ya???"


Dalam hati aku bertanya,


"Memang selama ini hubunganku dengan Bho apa??"


Aku mengirimkan sms kembali kepadanya, bertanya memang ada apa dan memang
dya merasa hubungan ini hubungan apa?


Dya membalasnya dengan isi sms ini,




                                                                    faisal saputra, 2010
"Ras, jujur aku jadi sayang banget sama kamu. Aku ngerasa kamu dah kayak
pacarku. Tapi aku ga enak sama Yudha. Aku ngerasa dah ambil kamu dari Yudha"


Aku terperangah membaca sms itu. Aku cuma bisa meneteskan air mata walaupun
aku ga tahu kenapa airmata itu keluar. Tak berapa lama, Bho menelponku.


"Ya?", jawabku ketika mengangkat telpon drnya.


"Ras, maafin aku. Aku ga sanggup ambil kamu dari Yudha", ujarnya


"Yudha???", tanyaku


"Iyah, Yudha. Aku tau kamu deket sama Yudha sebelum kenal aku. Aku juga tau
perasaan Yudha sama kamu. Aku lebih baik mundur daripada ngerasa bersalah
sama Yudha", jawabnya.


"Sekarang aku tanya, gimana perasaan kamu sama aku?", tanyaku sambil setengah
terisak.


"Jujur, Aku sayang sama kamu Ras", jawabnya.


"Skrg aku jawab jujur sama kamu", ujarku.


"Jawab apa??", tanyanya.


"Aku mau jujur, kalo aku juga sayang sama km. Aku juga sayang sama Yudha.
Tapi sayangku sama Yudha cm sebagai adik karena aku tahu kalau aku ga bs sama
dya", jawabku.


"Kenapa ga bs??", tanya Bho.


"Yudha sudah beristri dan punya anak. Aku bukan perempuan yang suka merusak
rumah tangga orang. Tapi aku juga ga bisa melarang orang untuk sayang aku",


                                                               faisal saputra, 2010
jawabku yang sudah menangis saat itu.


"Aku.....Ras....Aku....", ujarnya setengah terbata.


"Dari dulu aku selalu mencari cinta untuk hidupku sendiri. Tapi semuanya pergi.
Orang - orang yang aku sayang pergi, aku sendiri. Atau aku memang harus sendiri
ji??", tanyaku dengan tangisku.


"Ga.....ga.....aduuuhhh", jawabnya.


Sebelum sempat dya berbicara, aku sudah menutup flip HPku yang otomatis
memutuskan pembicaraanku dengan Bho. Aku menangis sejadi - jadinya. Semua
seperti flashback untukku.


Ketika Ayahku pergi meninggalkan dunia ini, aku belum mengerti apa arti
kehilangan. Yang kuingat hanya senyumnya, tegasnya, kebaikannya, amarahnya dan
semua yang pernah aku rasa adalah suka.


Ketika kakak perempuanku yang paling tua meninggal, aku hanya bisa terdiam.
Mengenang dya sebagai kakak yang paling mengerti aku. Aku hanya bisa melihat
ke-4 anak - anaknya yang masih kecil dan butuh perhatian seorang Ibu. Ketika
itu, aku hanya bs telpon semua teman2ku dan melampiaskan kesedihanku.


Ketika Ibuku meninggal, aku sudah mengerti semua. Ketika itu, penyakit Anti -
Phospholipid-ku sedang parah - parahnya. Ibu yang selalu mendukungku agar aku
bisa survive dan semangat sekolah untuk mengejar beasiswa serta lulus SMU
dengan nilai yang baik. Aku yang terancam pergi dari dunia kala itu. Aku sudah
memikirkan bahwa aku yang akan mengisi tempat kosong disamping makam
kakakku. Tapi ternyata, Ibuku pergi meninggalkan aku. Rasanya hatiku hampa.
Bener2 ga bs apa2..


Ini yang aku rasa sekarang, HAMPA....




                                                                 faisal saputra, 2010
Tak berapa lama, HPku kembali berbunyi....kubuka flip HPku dan aku melihat
nama Bho di layar HPku. kuangkat...


"Ya....", jawabku.


"Beb, maafin aku. Aku ga bisa boong kalo aku bener - bener sayang sama kamu",
ujarnya.


"Ya...", jawabku.


"Aku.....bener - bener sayang kamu", ujarnya lagi.


"Ya.....", jawabku.


"Kenapa kamu cuma jawab 'ya ya ya' dari tadi??", tanyanya.


"Aku tau kalau aku tidak pantas diperjuangkan, ji. Jadi jangan paksa diri kamu
untuk sayang dan berjuang untukku", jawabku.


"Kenapa??? aku sekarang mau berjuang untuk kamu Ras, apapun", ujarnya.


"Jangan....nanti kamu menyesal", jawabku.


"Ga, aku ga perduli siapa kamu, ada apa denganmu, aku sayang kamu", jawabnya.


"andaikan dya tau Laras itu siapa...", hatiku berbicara.


"Terserah kamu, ji", jawabku.


"Aku mau kamu jadi pacarku. Aku mau kamu jadi istriku, aku mau kamu jadi
bagian hidupku, aku mau kamu jadi jodohku", ujarnya.


"ga salah??? aku ga pantes, ji", jawabku sambil kembali terisak.


                                                                   faisal saputra, 2010
"Udah, aku ga perduli kamu mau ngomong apa. Aku tetep mau kamu jadi pacarku
mulai detik ini, ngerti??", ujarnya.


"Ya......", aku kembali menangis ketika mengucapkan kata - kata itu.


Setelah pembicaraan itu, aku dan Bho sepakat untuk main RF Online. Dia pakai
char Bho dan aku pakai char Cora-ku. Kita berjanji bertemu di Istana Haram. Aku
menunggunya lama kemudian muncullah sosok Bho dibelakangku, Besar. Dia minta
kepadaku untuk mengambil foto kami berdua. Aku menyimpannya dengan hati2.


Hati itu aku merasa bingung sekaligus bahagia. Bingung karena apa aku harus
membuka diriku sebagai Hanna atau tetap sebagai Laras. Bahagia karena aku
mempunyai teman berbagi sekarang.


Ini adalah awal dari apa yang harus kujalani sekarang. Hitamku berawal dari
kehadiran cinta ini........cinta yang sebenarnya harus kubunuh, tapi aku tak
sanggup. Dilema....


Setelah hari itu, kehidupanku sebagai Hanna dan Laras berubah. Setiap pagi selalu
ada yang menelponku untuk membangunkanku dan mengucapkan kata - kata "Luv
U Beb" setiap hari.


Rutinitasku berubah. Hpku yang awalnya Gagu a.k.a Ga Guna, mendadak berubah
kayak HPnya selebritis yang sedang kejar setoran. Dering Hp baik telpon masuk
atau sms ga berenti2 dan itu berasal dari orang dan nomor yang sama yaitu Bho.
Setiap hari aku harus melaporkan ke Bho, memakai baju apa aaku ke
kantor....huuffff....karena waktu dya telponku di jalan, dya dengar ada yg godain
aku. huffff....


Rutinitas hibernasiku juga berubah, dari biasa tidur mlm jadi tidur pagi.
huuufff...masa - masa indah buatku sekarang yang hanya bisa mengingatnya.




                                                                   faisal saputra, 2010
Sampai suatu waktu dia menelponku disaat jam istirahat kantor. Kala itu Mas
Andi yang angkat telponku, aku ga tau dya ngomong apa tapi yang jelas tiba -
tiba Mas andi memberikan telpon itu padaku...


"Niy, cowok lo...", sambil memberikan hpku.


"Weeehhh...kenapa?", tanyaku


"Ngomong aja sama dya, oke?", sambil tersenyum simpul.


"Penasaran, kalo dah senyum - senyum setan gitu, biasanya ada yg aneh", pikirku
dalam hati


"Haloo..."


"Iyh beb...", jawabnya.


"ngomong apa sama Mas Andi tadi?", tanyaku.


"Ga, ga ngomong apa2. kalau pun ngomong, rahasia atuh cinta", jawabnya.


"kok rahasia - rahasiaan?", tanyaku.


"Iyah, ini obrolan laki - laki, perempuan ga boleh tau", jawabnya.


Obrolan ini berlangsung sampai aku pulang ke kost. Tapi sesampainya di kost,
obrolan pun semakin serius, ga ada lagi bercanda - bercanda.


"Ras, kamu kerja di Samarinda aja. Disini juga banyak kok lowongan. sekalian aku
bs jagain kamu", ajak Bho.


"wew...masa???", tanyaku.




                                                                     faisal saputra, 2010
Singkat cerita, malam itu aku memutuskan untuk mencari kesempatan kerja di
Samarinda. Tapi ternyata ini menjadi awal perpecahan aku dengan Mas Andi dan
teman - temanku. Mereka ga setuju aku pergi kesana. Tapi akal sehatku ga bs
berpikir jernih. Hari itu bagai neraka di kantorku, semua orang cuek padaku. Tapi
entah kenapa, aku seolah - olah tidak memperdulikan mereka.


Kejadian hari itu tidak merubah keputusanku. Aku tetap akan berangkat ke
Samarinda walaupun aku belum memutuskan kapan.


Dalam hati berpikir, "ini baru anak - anak kantor, apa jadinya kalo anak - anak
guild tau???"......


Setelah hari itu, tiada hari tanpa sms atau telpon. Frekuensi Bho menelponku
jadi lebih sering dari biasanya ketika tahu bahwa aku akan pergi ke Samarinda.
Teman - teman kantorku sudah tidak bisa membantahku atau berusaha
meyakinkanku untuk tidak berangkat ke Samarinda. Mas Andi mulai jarang bicara
padaku, begitu juga yang lain...dan saat itu, semakin membuatku yakin kalau
memang aku harus ke Samarinda...


Jadi hari itu aku putuskan untuk memberitahukan ke Mas Eko sebagai Supervisor
ku bahwa aku positive ke Samarinda...Aku pergi ke kantor seperti biasa, Mas
Andi sudah stand by lebih dulu dari aku. Aku langsung menyapanya dan
menanyakan Mas Eko sudah datang atau belum.


"Mas Andi, Mas Eko dah dateng lom?", tanyaku


"Lom, kenapa lo nyari Eko, Han?", jawabnya


"hmm..Hanna mau resign akhir bulan ini ( Januari )", jawabku


"hah??? lo dah dapet kerjaan baru? dimana?", tanya Mas Andi


"Hanna jadi berangkat ke Samarinda, Tgl. 3 Februari besok", jawabku


                                                                  faisal saputra, 2010
Aku langsung melihat perubahan yang terjadi di raut muka Mas Andi. Dia
langsung berdiri dari kursinya dan menghampiriku.


"Lo mau kesana? Ngapain?? ngejar si Bho itu?", tanyanya..


"Ga, Hanna mau cari suasana baru. Hanna bosen di jakarta juga sekalian biar
deket dya", jawabku.


"Lo gilaaaaa...lo bener2 gilaaaa", jawabnya.


Hari itu benar2 hari yang memuakkan buatku. Bener - bener bete setengah gila
karena semua teman - teman kantorku ga sepaham denganku.


Sejak saat itu, Mas Andi sering membuka HPku, membalas semua sms dr Bho dan
itu dengan sepengetahuanku. Biar dia tau kalau memang Bho bukan laki - laki ga
bener. Saat itu mataku benar - benar tertutup dengan semua pesonanya.


Waktu berjalan cepat sampai tiba saatnya aku berangkat. Aku ingat hari itu
tanggal 1 Februari. Malam itu aku bermain RF dengan Bho. GoLdIron a.k.a Jho
tiba2 whisp aku.


"ras, mau kemana?", tanyanya.


"Mau Opp....mau istirahat", jawabku.


"tumben...", ujarnya


"Huuh....oiya, Jho, aku pamitan ya", ujarku


"Mau kemana? Opp aja pake pamit", jawabnya


"Ga Lusa aku mau ke Samarinda", jawabku.


                                                                 faisal saputra, 2010
"Apa???...ga ga....Lo ga boleh kemana2", Jawabnya.


"Kenapa?", tanyaku


"Pokoknya lo ga boleh kemana2..Bho Anak samarinda, Lo jadian ya ma dya?
jangan bilang iyah", jawabnya.


"Iyh, Ras jadian sama bho", jawabku


"AN***NK....sumpah...", ujarnya.


Tiba - tiba charnya Offline sampai tidak berapa lama, TheKin9 a.k.a Yudha whisp
aku...


"Ras.....lagi dimana?", tanyanya..


"Dimana? di Sette...kenapa?", tanyaku


"Bisa ke Markas ga? aku pengen ngomong", Yudha tulis itu seakan - akan ada
masalah penting yang harus diutarakan.


"Ya...ras kesana", jawabku.


Setelah melewati beberapa menit, char Vieankachu - ku tiba di Markas. Aku
sempat berkeliling Markas cuma sekedar ingin tahu, ada siapa saja disana.


"ras, dimana?", Yudha whisp aku lagi.


"Dimarkas...", jawabku


"tunggu disitu", suruhnya...




                                                                  faisal saputra, 2010
"ya....", jawabku.


Tiba - tiba, bho whisp aku.....


"Beb, di Markas?? Ngapain?", tanyanya..


"Huuh....ga tau ini Yudha mau ngomong", jawabku


"Mau ngomong apa Yudha?", tanyanya.


"Ga tau...ini lagi nunggu....kenapa?", tanyaku


"Ga, ntar kasih tau ya dya ngomong apa aja", katanya.


"Iyh, beb....", jawabku.


Aku duduk di depan bank. sambil liat kiri kanan ada siapa aja. tiba - tiba Yudha
dtg...duduk disebelahku.


"ras, kamu kenapa?", tanyanya.


"kenapa? ga kenapa2? mang kenapa?", tanyaku beruntun.


"Kok jarang OL lagi?", tanyanya.


"oooo.....males aja", jawabku


Belum sempat Yudha tulis sesuatu, aku langsung mengutarakan kalo aku mau
pamit ke samarinda.


"Mas Yud, Ras Pamit...", ujarku.


"Pamit kemana? Opp? kok cuma bentar?", tanyanya.


                                                                  faisal saputra, 2010
"Ga, Lusa Ras mau ke Samarinda", Jawabku.


"HAAAAHHHHHHHHHH!!!!!!!...ngapain?", tanyanya.


"HHHmmmm....Ras mau cari suasana baru, sekalian cr kerja disana", jawabku.


"Eh, si Bho anak Samarinda juga kayaknya. Eh, jangan2 kamu?",..


"Kenapa mas ?", tanyaku..


"Kamu sama Bho ga jadian kan??", tanyanya.


"hmmm...Ras jadian ma Bho, Mas", jawabku.


"HAAAAAAAAAAAAHH!!! Trus kmu mau ksana demi dya gitu?", tanya Yudha.


"Ga kok...", jawabku.


"Bentar - bentar.......Bentar....kamu disini aja. Tunggu", suruh Yudha.


Aku menunggu di markas sekian lama, lama banget..sekitar 20 menit sampe tiba
- tiba Yudha whisp aku..


"Ras, Party..Party ma aku", suruhnya.


"Oke...", sambil ku tekan comment untuk party sama Yudha.


Aku kaget karena Bho sudah 1 party dengan Yudha.


"Ras, skrg pake chat party aja....aku mau ngomong ma kalian ber2", kata Yudha.


"Ngomong apa?", tanyaku.


                                                                  faisal saputra, 2010
Tiba - tiba chat party dari Yudha masuk ke layar monitorku...


"Ras, Bho, kalian jadian?", tanya Yudha..


"Iyh...kenapa? kan tadi lo dah tau dari gwe, kenapa lo tanya lagi, Yud", jawab
Bho.


"Ga, gwe cuma mau pastiin aja. Kenapa lo bs jadian ma Laras?", tanya Yudha


"Ya karena gwe sayang ma dya. Lo sendiri kenapa? Tadi lo bilang Laras cinta
sejati lo, kenapa lo ga berusaha rebut dya dari gwe?", tanya bho


Aku yang membaca semua itu cuma bisa terdiam. Aku ga bisa nulis apa - apa.
Aku cuma bs tertegun di depan layar monitor komputerku...menunggu apa yg
akan terjadi kemudian.


"Laras memang cinta sejati gwe tapi gwe ga bs rebut dya dari lo ataupun dari
siapapun, karena gwe ga bisa", jawabnya.


"kenapa?", tanya Bho.


"Karena gwe dah beristri dan punya anak. Oke, memang gwe ga sayang sama istri
gwe, gwe sayang sama Laras, cuma gwe punya anak yang bener - bener gwe
sayang, bho. Gwe ga bs lepas tanggung jawab", jawab Yudha.


"Kalo mang Laras cinta sejati lo, Lo harusnya bisa milih dong mana yang terbaik
buat lo", ujar Bho.


"Ya, gwe bisa milih kalo Laras lah yang terbaik buat gwe. Tapi lo liat posisi gwe,
Gwe ga bs korbanin anak gwe, ngerti kan lo?", jawab Yudha.


"ya....trus mau lo apa?", tanya bho ke Yudha.


                                                                   faisal saputra, 2010
"Gwe mau lo jaga Laras. Jangan lepasin dya. Ngerti? Gwe restuin lo pacaran ma
Laras", ujar Yudha.


"Thanks....doain gwe bisa membentuk keluarga yang baik nanti", jawab Bho.


"Gwe doain...Jaga dia di Samarinda buat gwe", ujar Yudha.


"Ya....", jawab Bho.


Malam itu, RFku berakhir dengan perasaan ga tentu. Belum lama aku Off dari
RF, ada telpon masuk ke HPku. Kubaca di Layarnya...Jho.


"Ras, Ini Jho", kata suara yang kudengar di HPku.


"Ya...kenapa Jho?", tanyaku.


"Lo ga boleh pergi sama Bho. Lo ga Boleh ke Samarinda, Ga boleh!!", ujarnya.


"kenapa?", tanyaku.


"Lo dah kayak kakak buat gwe. Kalo mang lo mau ke Samarinda, suruh si Bho
jemput lo ke Jakarta, bukan lo yg ke Samarinda Sendiri!!", jawabnya dengan nada
tinggi.


"Ya, ga Bisa....PokokNya Ga Boleh!!", Ujarnya..


Malam itu secara bergilir, semua anak - anak Guildku menelponku. Mereka tidak
mengijinkan aku untuk berangkat ke samarinda. Namun, tekadku sudah bulat kalau
aku tetap pergi ke Samarinda.


Malam itu sepertinya semua amarah teman - temanku, ku anggap angin lalu.
Lusa tetap aku berangkat ke Samarinda. Aku sepertinya sudah buta dengan cinta


                                                                faisal saputra, 2010
sehingga mengorbankan segalanya. Aku ga ada pikiran macam2 tentang Bho.
Semuanya sepertinya indah....berwarna...


Andai aku tau semua akan berakhir Hitam, aku lebih pilih tetap disini....Andaikan
aku bisa memutar kembali waktu...huuuffttt...


Samarinda kota yang Indah, dengan sejuta memori.......memori indah namun
terlalu kelam untuk diingat......Samarinda itu......


Setelah malam gari dimana semua men-judge bahwa aku salah, aku mempersiapkan
semuanya. Tak pakaian, Baju2, semuanya, sampai tiket yang sudah kupesan lewat
Reservation Online. Kala itu, aku menggunakan Lion Air.


Aku sudah mempersiapkan semuanya, sampai hari itu tiba...


Pagi itu, aku sedah mendapat telpon dr Bho, yang kala itu tetap kerja walaupun
aku mau datang, maklum PNS..


Hari itu aku naik penerbangan ke Balikpapan jam 15.20. Pagi itu aku siap2
sendirian. Tampaknya teman2 kantorku pun enggan untuk mengucapkan "Selamat
Tinggal Untukku". Mungkin bagi mereka aku sudah terlalu menyakiti hati mereka
kali ya.


Aku berangkat dr kost jam 10 pagi ke Pasar Minggu untuk naik DAMRI dari sana.
Perjalanan ku tempuh tanpa ada hambatan. Aku sampai di Terminal Pasar Minggu
dengan selamat. Naik bus DAMRI dengan selamat walaupun masih harus
menunggu lama.


Di bus tersebut aku menelpon Bho, dengan provider yang sama dengan Bho,
rasanya akan baik2 saja, pulsaku akan tahan sampe Samarinda. Kucari namanya di
daftar hpku...kutekan dan kudengar nada sambungnya...


"hallo beb", sapa suara disebrang sana.


                                                                  faisal saputra, 2010
"Haloo...beb, aku dah di bis mau ke Bandara", jawabku.


"Wew, ati2 ya dijalan", ujarnya.


"ya...", jawabku.


"Ya udah, simpen pulsanya buat dijalan nanti", ingatnya.


"Oke...tha2", jawabku.


"eeh...mana Love Spell nya?", tanya Bho.


"oh iya, Luv you beb, Muuuaacchh", jawabku


"Luv You too, Muuaachhh", balasnya


Aku pun menutup flip hape ku. Ughhh..rasanya deg2an. Gimana ya? bakal ketemu
sama seseorang yang memang dah masuk kedalam hidupku.


Bus pun mulai berjalan. Lambat namun pasti, bus yang sudah dipenuhi penumpang
itu pun melaju.


Aku melihat pemandangan di luar jendelaku dan berpikir,


"Apa aku akan merindukan semua ini?? apa jalan yang kupilih sudah benar?? apa
dya benar2 menyayangiku?? apa aku sanggup jauh dr suasana ini??"


tapi itu hanya pikiran selintas laluku. Aku tak memikirkan semua itu. Yang
kupikirkan kala itu hanya, bisa ga seorang Hanna sampai ke Samarinda dengan
selamat.


Sampai di bandara, aku langsung menuju loket Check in untuk dapetin Boarding


                                                                 faisal saputra, 2010
Pass....bayar Airport Taxes, langsung nunggu di Waiting
Room...wkwkwkwkwkw....standart.


Pas nunggu, aku di temenin sama suara si Bpk. Bho yang menelponku.


Ga terasa, pukul 15.00 sudah tiba. Aku mulai mengirimkan sms ke semua
teman2ku minta pamitan. ada yang bales, ada yg diem aja. gpp lah.


Jam 15.15 aku mulai memasuki pesawat, kuliat di boarding pass ku, kursiku
nomor 5C...huufftt...


lama kutunggu, akhirnya pesawat itu jalan juga dan aku akhirnya meninggalkan
Jakarta...Banyak bayangan sekelebat masuk di pikiranku, tapi tak kuperdulikan.
Yang aku inginkan hanya sampai di Samarinda dengan selamat.


Pukul 18.30, aku sampai di Balikpapan. Turun di lapangan terbang a.k.a Bandara
Sepinggan malam itu. Udaranya berangin alias Windy.....beeuuhh...rasanya,
menusuk banget.


Aku langsung menelpon Bho saat itu, nada sambung terdengar..


"Hallo beb, dah dimana?", tanyanya.


"Masih di Jakarta", jawabku.


"Hah?????", jawabnya.


"Boong denk...dah di Sepinggan", jawabku sambil terkekeh.


"Pantes, suaranya jenih, deket", jawabnya.


"huuh", jawabku.




                                                                 faisal saputra, 2010
"ya dah, nanti dari situ kamu naik taxi aja ke Terminal Bus, bilang mau naik Bus
yang ke Samarinda, ya?" jelas bho.


"Oke Oke beb...Luv You, Muuaacchhh", jawabku.


Perjalananku masih jauh teman..........Massssiiihhhhh jauh untuk sampai ke
Samarinda dan menemukan bahwa semuanya akan menjadi hitam.


Andai aku taauuuu...


Setelah aku menutup Hpku, aku mulai mengikuti orang – orang yang berada di
depanku karena jujur aku bingung. Bandara Sepinggan tidak seperti Bandara
Soekarno – Hatta yang teratur. Aku akhirnya tahu kalau Bandara Sepinggan itu
kecil, waktu itu hanya ada Pesawatku, Lion Air dan Batavia Air.


Aku mengikuti orang – orang di depanku sampai tiba di tempat pengambilan
bagasi, deg – degan, takut bagasiku ilang. Setelah menunggu lama, akhirnya
terlihatlah tas pakaianku, hitam dengan ciri khas pita orange di kantung depan
tas tersebut. Kuhampiri, kuangkat..Huuufftt...berat walaupun isinya cuma
pakaian aja. Aku menenteng tas pakaianku seorang diri, berjalan menuju pintu
keluar dan begitu sampai di depan Bandara Sepinggan, sejauh mata memandang,
hanya ada taxi.


“Pasti taxi nembak nih”, pikirku dalam hati.


Dan itu terbukti ketika kutanyakan berapa ongkos taxi dari Bandara ke Terminal
Bus.


“Rp. 45.000 kak”, jawab supir taxi yang disambut tanda tanya buatku.


“Mungkin Terminal Bus itu jauh kali dari sini”, pikirku dalam hati.


Akhirnya, aku menaiki taxi tersebut dengan harga Rp. 45.000 yang kami


                                                                  faisal saputra, 2010
sepakati dari awal. Di dalam perjalanan, Si Supir bertanya,


“Mau ke Samarinda ya, Kak?”, tanyanya.


“Iyah, Kenapa memangnya? Masih ada kan Busnya?”, tanyaku lagi.


“Masih. Tapi kenapa ga naik taxi aja kesana sekalian?”, jawabnya.
“Duuhh, saya dijemput di terminal. Nanti ke Samarinda sama – sama temen
saya”, alibiku. Soalnya serem juga kan jalan dari Balikpapan ke Samarinda.
Kebetulan aku belum tau medannya seperti apa.


“Oooo.....”, jawab si supir taxi.


Sambil kuperhatikan jalan, Balikpapan termasuk kota yang bersih. Tak sempat ku
berpikir macam – macam, tiba – tiba si supir bilang,


“Sudah sampai kak”, ujarnya.


“Haaaaahhhhh”, dalam hatiku.


Perasaan belum ada 15 menit naik taxi, kok dah sampai?? kalau di Jakarta,
itungan taxi seharga Rp. 45.000 itu ya, kayak dari Grogol ke Cawang deh. Tapi
karena aku malas berargumen, aku langsung keluar taxi dan celingak – celinguk.


“Ke Samarinda kak???”, terdengar suara di belakangku.


“Uugghh...iyah.”, jawabku setengah kaget.


“Kalau mau ke Samarinda jam segini, naiknya dari lampu merah disebelah sana
kak”, sambil menunjukkan arah lampu merah tersebut.


“Ooo..trus saya naik apa ya kesana?”, tanyaku.




                                                                    faisal saputra, 2010
“Naik ojek aja kak, Rp. 5,000. saya antarkan”, ujarnya.


“Ooo..tukang ojek toh”, pikirku.


Tanpa pikir panjang, akhirnya aku setuju naik ojek ke lampu merah tersebut.
Jaraknya lumayan jauh ya, tapi terobati karena Busnya masih ada. Setelah
mengucapkan terima kasih, aku segera menaiki bus itu.


“Ke Samarinda kak?”, tanya kondektur itu.


“Iyah, ini bis ke Samarinda kan?”, tanyaku.


“Iyah. Untung masih sempat, ini bus terakhir kak”, jawabnya.


“Hmmm...beruntung berarti saya. Makasih Pak!”, jawabku.


“Sama – Sama”, jawabnya.


Kulihat kiri kanan, bangku masih sepi. Tiba – tiba teringat kalau aku belum
makan dari Jakarta. Aku lihat melalui jendela, ada warung rokok yang masih buka.
Beli roti yang Rp. 1000 an lumayan buat ganjel deh.


Aku turun dari bus dan membiarkan tas pakaianku di dalam bus. Aku membeli 1
buah donal coklat dan segelas aqua gelas. Setelah bayar, langsung naik ke bus ga
pake lama. Begitu duduk di Bus, ternyata si supir mulai menyalakan mesin Bus.


“akhirnya jalan juga”, ujarku dalam hati sambil melihat jam di tanganku yang
sudah menunjukkan pukul 19.00.


Tapi setelah kutunggu, kok gak jalan – jalan? Ternyata, cuma mau manasin mesin
aja. Bus itu jalan pukul. 20.00 dari Balikpapan. Ketika bus itu jalan, aku
menelpon Bho.




                                                                  faisal saputra, 2010
“Halo, beb. Dah dimana?”, tanyanya.


“Masih di Bus, baru jalan”, jawabku.


“Tapi masih ada kan Busnya?”, tanyanya.


“Masih lah. Kalo dah ga ada, aku naik bus apa sekarang? Bus setan ya?”, jawabku
yang dibalas suara tawa Bho.


“Ya dah, simpen pulsanya buat nanti. Kalau sudah lewatin Jembatan Sungai
Mahakam, telpon ya”, suruhnya.


“Oke”, jawabku.


Aku segera menutup hapeku dan mulai berpikir, perjalanan seperti apa yang akan
aku lewati sekarang.


Sebisa mataku memandang, hanya ada warna hitam. Aku gak tau pemandangan
apa yang sedang aku lewati. Yang kutahu, Bus itu melaju cepat seperti cara jalan
KOPAJA atau Metro Mini di Jakarta. Agak sebel juga karena ga bisa liat apa –
apa, tapi mau tidur juga ga bisa, takut kelewatan.


Akhirnya aku cuma bisa diem, berdoa semoga bener ini bus ke Samarinda.


1 jam......sudah lewat...tapi belum sampe2 juga...


2 jam.....sudah lewat, tapi bener2 belum sampe juga...


Hampir 3 jam, baru aku merasa sudah melewati beberapa pemukiman penduduk.
Tak berapa lama, aku melihat Jembatan Besar di depan sana


“Apa itu Jembatan Sungai Mahakam??”, tanyaku dalam hati.




                                                                 faisal saputra, 2010
Aku ga bisa mikir apa – apa, cuma aku langsung telpon Bho.


“Ya Beb, dah sampe mana?”, tanyanya.


“Kayaknya dah sampe Samarinda deh”, jawabku.


“Dah liat Jembatan Sungai Mahakam??”, tanyanya.


“Iyh, udah”, jawabku. Tau bener tau salah, nyaut aja 'udah'. Yang aku ingat
cuma aku melewati pemukiman penduduk yang terbuat dari kayu disamping sungai
itu.


“Ya dah, aku jemput di Terminal Bus deh. Ya?”, tanyanya.
“Oke, Ati2 dijalan ya Beb?”, ujarku.


“Siipp...Luv You beb”, jawabnya.


“Luv You too”, jawabku sambil menutup flip hpku.


Ketika aku melewati bagian daratan yang lebih tinggi dari Sungai Mahakam, Aku
sempet mengambil gambar Jembatan tersebut.


Tak berapa lama, aku akan melewati Jembatan tersebut. Rasa di dada
berkecamuk. Ini kali pertamaku pergi keluar Jakarta tanpa siapa pun. Ketika
melewati Jembatan itu, dalam hati aku berteriak..


“WELCOME TO SAMARINDA, HANNA!!!!!”....


Aku tak tahu apa yang terjadi setelah itu, cuma aku bangga, aku bisa sampai
Samarinda dengan usahaku sendiri. Dalam hati, Andai Ibuku masih hidup,, mungkin
dia dah jantungan denger aku ke Samarinda sendiri.


Bus itu melaju ke arah tertentu yang seperti aku tau kalau itu mengarah ke


                                                                 faisal saputra, 2010
Terminal Bus Samarinda. Tak berapa lama memang aku sampai di Terminal Bus
Samarinda. Begitu turun dari Bus, belasan tukang ojek menawarkan jasa untuk
mengantarkan kami, penumpang bus tersebut ke alamat yang dituju masing –
masing. Cuma untukku, itu tak perlu, karena aku dijemput Bho..


Tak berapa lama, hapeku berbunyi, ternyata Bho.


“Beb, dimana??”, tanyanya.


“Di Terminal”, jawabku.


“Aku dah didepan terminal. Kamu dimananya?”, tanyanya.


“Di dalam terminal, kenapa?”, tanyaku.


“Keluar...keluar sini dari terminal. Aku di pintu depan”, ujarnya.


“Oke”, jawabku.


Sambil kutenteng tas pakaianku yang makin lama kok makin berat ke pintu
depan. Aku tak perduli dengan siulan para pria – pria di sepanjang jalan yang aku
lewati. Sesampainya aku di pintu depan, Aku tidak menemukan sosok Bho sama
sekali.


Tak lama, hpku berbunyi lagi. Kuhempaskan tas pakaianku dan kubuka flip hapeku,
ternyata Bho.


“Beb, kamu dimana?”, tanyanya.


“Dah di pintu depan, kamu dimana?”, tanyaku.


“Aku dah dipintu depan. Kamu mang di pintu depannya dimana?”, tanyanya




                                                                     faisal saputra, 2010
“Ya di depan pintunya”, jawabku


“Apa kamu di pintu yang lain ya?”, tanyanya.


“Mang ada berapa pintu???” tanyaku agak2 panik.


“Ada 2, bentar2, aku ke pintu yang satu lagi, Tunggu situ, jangan kemana2”,
ujarnya.


“Iyah”, jawabku sambil menutup hpku.


Lama aku menunggu sampai aku digodain bapak – bapak yang berenti disebelahku
dengan motornya menawarkan ingin kemana. Jujur, serem. Tak berapa lama,
datanglah motor yang menghampiriku. Begitu motor itu berhenti di depanku,
sontak bapak – bapak yang menggodaku, pergi. Si Pengendara membuka tutup
helmnya dan aku baru sadar kalo itu, Bho.


“wew beby, lucu amat berdiri disitu. Sini, ngapain diem disitu”, tanyanya.


Aku melangkah maju sambil manyun karena sebel, dari Balikpapan sampe
Samarinda jauh, capek, yang jemput lelet. Begitu kuhampiri dya, begitu aku
berdiri di sampingnya, aku langsung menghempaskan kembali tas pakaianku ke
tanah, begitu kuhempaskan tas itu ke tanah, Bho langsung membuka helmnya dan
memelukku. Rasanya, kangen itu bener – bener meledak. Bho memelukku erat.
Dia melepaskan pelukannya setelah mengecup keningku.


“Beby, capek?”, tanyanya.


“Iyah”, jawabku.


“Ya dah, kita cari hotel aja dl ya?”, ujarnya.


“Kok hotel?? mang km belum cariin kost buat aku, beb?”, tanyaku.


                                                                 faisal saputra, 2010
“Belum, ga sempet. Besok pagi aja ya?”, jawabnya.


“Ya dah, deh”, jawabku.


“Ini pake helmnya. Aku beli yang warnanya sama kayak helmku. Gpp kan?”,
tanyanya.


“Ga papa”, jawabku.


Akhirnya aku memakai helm tersebut, menaiki motor Satria Fu – nya dan
mengikuti kemana motor itu melaju. Aku gak tau apa yang ada dipikiran Bho dan
aku juga mendadak ga bisa mikir apa – apa. Apa yang terjadi kemudian diluar
perkiraanku.


Apa memang itu harus kulewati???......


Malam itu aku berkeliling Samarinda untuk cari hotel, ternyata dia juga belum
cari hotel dr tadi keran sibuk maen RF. Dari satu hotel ke hotel lain. Akhirnya
kita nemuin satu hotel yang lumayan lah klo buat tidur aja. Dia check in pake
namanya. Gak lama kita dianterin ke kamar yang dah disewa dan hal pertama
yang aku lakuin, lompat ke kasur karena bener – bener capek.


“Huuuuaaaahhh....”, teriakku sambil menjatuhkan diri di kasurnya.


“Eh, langsung tidur lagi. Capek banget ya Beb?”, tanya Bho.


“Iyah, capek. Kupikir Balikpapan – Samarinda tuh deket, taunya??”, jawabku.


“Jauh ya Beb?”, tanya Bho.


“Banget", Jawabku.




                                                                    faisal saputra, 2010
"Eh, sini – sini, bangun dulu”, ajaknya sambil menyuruhku bangun dari kasur.


“Kenapa???”, tanyaku heran sambil berusaha bangun dari tempat tidur.


“Sini.....”, jawabnya sambil langsung memelukku erat.


“Kangen banget sama Beby. Kangen banget”, ujarnya.


Lama dia memelukku, kemudian Bho mencium keningku dan memandang wajahku
dari dekat.


“Beb, kamu lucu. Aku kangen banget sama kamu, beb. Kangen...”, ujarnya.


“Iyah....sama”, jawabku yang cuma bisa diam terpaku ga bisa ngomong apa – apa.


Kemudian Bho mencium bibirku, lama sekali. Aku rasanya bingung waktu dicium
Bho seperti itu. Ada perasaan seperti terbang kemana gitu. Mungkin karena
waktu itu aku terbuai cinta, cinta yang bisa membuatku lupa akan segalanya
sampai aku bisa menyerahkan apa yang kupertahankan untuk laki – laki yang saat
itu masih menyayangiku.


Ya, malam itu aku menyerahkan semuanya ke Bho. Idiot sekali perbuatanku saat
itu kalau kupikir – pikir sekarang. Tapi, dia seolah – olah bisa meyakinkanku kalau
dia akan selamanya untukku. Bisa menerima apa adanya aku. Terlalu picik
pemikiranku saat itu.


Setelah semuanya terjadi, Aku dan Bho langsung tertidur sampai aku tak
memikirkan apa yang telah terjadi.


Pagi harinya, aku terbangun oleh bunyi hapeku, ternyata teman SMU-ku, Pandu
yang sms. Aku tak sempat membalasnya karena terpikir olehku apa yang sudah
kulakukan dengan Bho semalam. Apa yang ada dipikiranku semalam??? Aku
langsung membangunkan Bho. Kucium pipinya...dia terbangun.


                                                                   faisal saputra, 2010
“Pagi Beb.....”, sapanya sambil memelukku.


“Pagi juga....Enak bubunya??”, tanyaku.


“Enak, kayak ada yang jagain. Tenang”, ujarnya.


“Beb, enak bubunya?”, tanyanya.


“Iyah, enak”, jawabku.


“Hmmm....eh Beb, boleh minta sesuatu ga?”, tanyanya.


“Apa???”, tanyaku.


“Beb, kalo kurusan bagus deh. Kurusin dikit ya??”, pintanya.


“Ya......mang mau ngurusin badan kok”, ujarku.


Jujur, saat aku berangkat ke Samarinda, berat badanku Wow banget. Mungkin
ada sekitar 77 – 78 Kg, padahal tinggi badanku cuma 162cm. ( aslinya sekarang
jauh dr kata gemuk....kekurusan malah..)


“Aku pengen Beb paling ga perutnya rata, lengannya kecil, pahanya kecil. Bisa??”,
tanyanya.


“Bisa.....”, jawabku


“Aku minta 3 bulan bisa? Deal??”, pintanya.


“Oke Deal”, jawabku.


“Oke. Sekarang Beb bubu aja lagi. Aku mau anter si bapak ke Klinik dl, nanti


                                                                 faisal saputra, 2010
siang aku dateng lagi. Kita cari kost, oke?”, ujarnya.


“Oke....”, jawabku.


Setelah selesai mandi, Bho segera berangkat. Begitu Bho berangkat, aku ga bisa
tidur. Aku bergegas mandi dan segera membersihkan tempat tidur dan aku
melihat sesuatu disana....merah itu...


Aku melihatnya di atas sprei putih itu. Aku cuma bisa diam menatapnya dan
berharap kalau apa yang sudah kulakukan itu akan baik – baik saja, walaupun aku
meragukannya saat itu. Aku segera mengambil MP3 Playerku, kupasang headset –
nya di telingaku menekan tombol On dan berusaha tenang. Aku mendengarkan
semua lagu – lagunya dan merasakan rindu yang teramat dalam kepada semua
teman – temanku di Jakarta. Kalau aku tidak pergi, kalau aku mengikuti saran
teman – temanku, mungkin bercak merah itu tak mungkin terlihat oleh mataku.


Aku menangis dan tak sadar, aku tertidur.


Tok Tok Tok....


“Huuffttt....”.....


Aku terbangun oleh suara ketukan di pintu.


“Sebentar...”, jawabku.


Setelah kubuka, ternyata itu Bho...


“Enak bubunya???”, tanyanya.


“Iyah...”, jawabku. Sambil berusaha menenangkan diri seakan2 aku tidak
menangis.




                                                                 faisal saputra, 2010
“Yuk, kita ke cari kost buat kamu. Beres – beresin bajunya”, ujar Bho.


“Iyah...”, jawabku sambil beranjak membereskan semua pakaianku.


Dalam hatiku saat itu berkata, “apa yang Bho rasakan ya??”....Cuma aku tidak
memperdulikannya.


Setelah baju rapi, aku segera bersiap2 untuk berangkat. Tapi Bho kemudian
memanggilku..


“Beb, cini..”, ajaknya.


“Kenapa ciy Beb?”, tanyaku.


“Pengen cium beby...”, ujarnya.


“Ugghh..dah mau berangkat pake minta cium2 segala”, jawabku.


“Masih kangen beb....kangen banget”, ujarnya.


Aku pun menghampirinya dan Bho segera memelukku dan mencium bibirku, lama.
Sampai aku sulit bernapas. Aku gak tau harus gimana....meleleh.


Setelah ciuman mematikan itu, Aku dan Bho segera meninggalkan hotel dan
bergegas ke kost baruku. Setelah lama duduk diatas motor, akhirnya sampai juga
di kost tersebut. Agak jauh dan karena faktor roaming a.k.a ga ngerti jalan,
bagiku, itu jauh. Letaknya di Jalan Gatot Soebroto ( kayak nama jalan di
Jakarta yaa?? ).


Begitu masuk, aku langsung suka tempatnya. Kasurnya Spring Bed, dapet kipas
angin, meja belajar, lemari tapi kamar mandi diluar dan itu kost bebas. Harganya
Rp. 350.000. Wew, di Jakarta ga mungkin dapet segitu. Alhasil, aku segera
membayar kost tersebut dan membereskannya.Bho pulang ke rumahnya untuk


                                                                  faisal saputra, 2010
membawa apa saja barang – barang yang kubutuhkan. Dia bilang kalau dia akan
datang besok siang. Memang, hari sudah malam waktu itu.


Setelah kubereskan semuanya, aku segera merebahkan diri di kasur baruku.


“What I've done, God??”, dalam hatiku berkata sambil menerawang langit –
langit kamarku.


Aku ga tau apa yang terjadi besok. Yang terjadi terjadilah....Huuufftt...Akhirnya
aku menutup hari itu dengan tangis dalam hati dan akhirnya aku tertidur.


The Real Story....had just begin.........


Pagi keesokkan harinya aku terbangun dikarenakan ada ketukan di pintu kamarku.
Ku masih belum bisa beranjak dari kasurku karena kurasakan rasa lelah yang
terlalu. Ketukan itu terdengar lagi bersama suara yang sangat ku kenal, Bho. Ku
lihat layar Hpku, kaget, karena sudah jam 15.00 WIT,


“Haaaahhhh...siang amat!!!!”, pekikku dalam hati.


Langsung aku terduduk di kasurku dan berdiri, berlari – lari kecil kearah pintu
kamar kostku, lalu kubuka pintunya, terlihatlah wajah Bho.


“Lama amat siy bukanya Beb??”, tanya Bho sambil berjalan masuk ke kamarku.


“Huuh, baru bangun aku Beb...muuv”, jawabku sambil manyun karena baru bener
– bener bangun.


“Ya dah, ga papa. Enak bubunya?”, tanyanya sambil menghampiriku, membenahi
rambutku yang berantakan.


“Enak, buktinya baru bangun jam 3 siang. Mantab”, jawabku.




                                                                   faisal saputra, 2010
“Hehehehe.....ini aku bawain banyak barang buat kamu. Buka yuk”, Jawabnya
sambil memelukku dan mencium keningku.


Lalu dia membuka tas yang dia bawa lalu memperlihatkan semuanya padaku. Dia
bawa piring, gelas, sendok, alat2 tulis, senter, gantungan baju, sampe kapur
barus a.k.a kamper.


“Banyak amat Beb bawaannya???”, tanyaku.


“Huuh....kan Beb pasti butuh semuanya niy”, jawabnya.


“Ada yang kurang Beb.”, jawabku


“Apa???”, tanyanya.


“Anterin aku ke Swalayan ya. Mau beli pembalut. Dah tanggal – tanggal aku
haid”, jawabku.


“Iyah..mau pergi sekarang? Mang Beb dah “dapet”??”, tanyanya.


“Kayaknya mau dapet, ini dah tanggal 5 Beb...”, jawabku.


“Oke oke....Yuk!”, ajaknya.


Kami pun pergi ke Swalayan terdekat. Berusaha bersikap tenang, karena jujur
saat itu aku memang mengharapkan untuk segera haid. Apa yang sudah kulakukan
membuat hatiku tak tenang tapi aku tak bisa apa – apa selain banyak berdoa.


Setelah kami pulang dari Swalayan, itu saatnya bagiku untuk mengenal lebih jauh.
Setelah percakapan yang cukup lama sambil kami berbaring di tempat tidur,
barulah aku sadar bahwa dia Pria Gemini yang egois. Dia tidak suka dipush, tidak
suka dilarang – larang. Tapi sebenarnya dia seorang pria yang posesif terhadap
pasangannya, terhadap aku. Dia melarangku dalam segala hal, yaitu :


                                                                  faisal saputra, 2010
1.Aku tidak boleh keluar kost kalau tidak perlu.
2.Aku tidak boleh main game online apapun.
3.Aku harus kabari semua aktivitasku tapi aku tidak perlu tahu apa yang dia
lakukan.
4.Dia berhak lakukan apapun yang dia suka.
5.Dia berhak tentukan kemana aku pergi.
6.Dia berhak tahu pria mana yang dekat denganku apabila kami ternyata putus
dan apabila pria tersebut tak cocok untukku ( menurutnya.. ), maka aku tidak
boleh jadi / dekat denganku.
7.Aku tidak boleh bersikap manja dengannya.


Masih banyak lagi sepertinya larangan2 dari Bho selain dia juga mem – pushku
harus langsing singset. Selama aku disana, jarang rasanya menyentuh yang
namanya nasi. Aku ingat, keesokkan harinya dia bawa 3 botol aqua 1 literan dan
3 bungkus roti manis yang kecil – kecil dan itu adalah makananku setiap hari.
Waktu itu aku haid tanggal 6 Februari siang. Rasanya, perut perih campur
sakitnya nyeri haid dan tanpa Bho tahu, AP Syndrom ku mulai kambuh.


Berhari – hari aku hanya makan roti itu dan minum air itu. Terkadang kalau
memang airnya dah habis, dia belum mengantarkan atau membelikanku air, aku
harus minum air dari bak mandi. >.<


Tapi itu belum cukup menyadarkanku. Rasanya aku masih buta dengan cinta itu.
Bho juga mulai jarang datang ke kost ku, jadwal datangnya tak tentu. Terkadang
datang hanya tanya kabar, naik ke kasur dan tidur sampai batas kunjungan di
kost ku habis, kemudian dia pulang ke GEIM ( nama Game Center tempat dia
biasa main di Jalan Antasari – punya Zenith ), main sampai pagi, pulang ke
rumah buat mandi, kerja, sore ke kostku, tidur disana, jam 11 mlm pulang ke
Game Center buat RF-an trus pulang. Itulah siklus kehidupan seorang Bho.
Waktu aku mau melamar kerja, dia memang mengantarku mem-print semua
lamaran dan CV, membantu mem-fotocopy semua dokumenku. Tapi kalau aku
mendapat panggilan, aku harus berangkat sendiri dengan berbekal sebuah peta


                                                                 faisal saputra, 2010
kota Samarinda.


Karena aku ga tau trayek Angkutan Kota disana, akhirnya aku memutuskan untuk
berjalan kaki dari kost ke tempat tujuan. Memang, mayoritas semua penduduk
Samarinda mengendarai motor, otomatis trayek angkutan kota cuma 3, Trayek A
Mobil Biru, Trayek B Mobil Merah dan Trayek C Mobil Hijau. Aku lupa dari mana
ke mana semua trayek itu, ga jelas soalnya.


Peta Samarinda itu sontak menjadi jimat kebanggaanku. Aku pernah jalan dari Jl.
Gatot Soebroto, ke Jl. Agus Salim, trus Ke Jl. K.H. Khalid, Trus tembus Jl.
Perintis Kemerdekaan, Nongol2 di Jl. Awang Long, jalan lagi ke Jl. Gajah Mada,
lurus lewat Kantor Gubernur di sana, lewat Jl. RE Martadinata, ngaso dulu di
pinggir Sungai Mahakam ( sambil mikir, “gila, jauh juga gwe jalan” ), trus jalan
lagi lewat Jl. P. Antasari, lurus lewat Jl. Soetomo, Kanan ke Jl. Soepomo, liat
Mal Lembuswana, motong lewat Jl. Camar, tembus2, GATOT
SOEBROTO...sampe kost-an. Agak bangga juga karena cuma berbekal Peta, aku
sampe juga ke kost, modal nekat, kaki lumayan sakit. Tapi seneng.


Ya, itu yang kudapat di Samarinda, selain jagoan mati lampu, nomor 1 deh. Dari
mulai ngomel sampe terbiasa. Makan cuma roti aja. Minum cuma air putih aja.
Indah dunia. Apa kata dunia kalau aku ga mampu jalani semuanya???


Rasa sakit haid itu ga kerasa sampai akhirnya haidku selesai tanggal 10 Februari
dan kejadian selanjutnya membuat hidupku dilema, harus sedih atau bahagia
dengan keadaan yang sedang kuhadapi......


Let the story begin......



Semakin hari, jadwal kedatangan Bho ke kostku menjadi tidak bisa diprediksi.
Terkadang dia juga tak datang alasannya banyak, tapi itu tak kupikirkan sama
sekali.




                                                                  faisal saputra, 2010
Tapi entah, hari ini, 13 Februari, dia datang ke kostku, padahal hari masih sore.
Dia datang dan langsung masuk ke kamar kostku yang kebetulan tak kukunci. Aku
sedang mendengarkan MP3 Playerku saat dia masuk.


“Sore beby!!!”, sapanya.


“Huuummmm….”, balasku yang saat itu masih mendengarkan music melalui
headset MP3ku.


“Matiin dulu dunk musiknya. Ga kangen ya???”, tanyanya.


Mendengar dia berkata seperti itu, aku langsung melepaskan headset MP3ku dan
tersenyum.


“Lho, bukannya kamu beb yang ga kangen sama aku?”, jawabku sambil berdiri
menghampiri kasurku.


“Kata siapa aku ga kangen kamu?”, jawabnya.


“Kata aku barusan Beb. Lagian ga ada kabar!!”, jawabku sambil manyun manja.


“Tuhh..jangan kayak anak kecil deh”, jawabnya.


Ya, itu yang selalu kudapat setiap aku keluar manjanya. Lumrah siy sebenernya
kalo aku ngambek manja karena memang cuma dia satu – satunya manusia yang
kukenal di Samarinda. Kadang ku berpikir, apakah benar – benar sayang padaku.


Hari itu aku benar – benar tak bisa pungkiri bahwa aku kangen banget sama Bho.
Apa pun yang dia lakukan asal dia bisa didekatku, pasti kulakukan. Hari itu dia
meminta sesuatu kepadaku. Sesuatu yang mungkin berat untuk kuulangi lagi tapi
karena terdorong rasa sayangku padanya, kami pun melakukannya lagi. Yang ini
berbeda dari pengalaman pertama dan kedua. Aku merasakan perasaan yang tidak
bisa kuungkapkan dengan kata – kata. Sepertinya kami saling memiliki, dia milikku


                                                                  faisal saputra, 2010
dan aku miliknya. Sampai kami merasakan sesuatu yang benar – benar tidak bisa
kami bending dan bagiku, itu sesuatu yang indah.


Kami tak tau sudah berapa lama kami bergelut dengan perasaan itu. Waktu
terasa berhenti, semuanya diam, terasa dunia hanya milik kami berdua. Aku tak
tau yang Bho rasakan saat itu, tapi buatku adalah segalanya.


Kami terbaring tak berdaya, menghela napas kami yang tersengal – sengal. Aku
tak memikirkan apapun saat itu, yang kupikirkan hanya ada aku dan dia.


Tak lama berselang, ketika semua sudah terasa normal, Bho bergerak. Dia
merubah posisi tidurnya berbaring menghadapku, dia mengusap peluh di keningku
dan mengecupnya.


“Beb, aku takut”, ujarnya.


“Takut apa?”, tanyaku.


“Takut semuanya…”, ujarnya.


“Semuanya???”, tanyaku.


“Ya, semuanya. Aku takut beb”, ujarnya.


“Coba kamu jelasin, kamu takut apa?”, tanyaku sambil merubah posisiku
menghadapnya sambil mengelus pipinya.


Dia memegang tanganku yang mengelus pipinya, mengecupnya dan
menggenggamnya erat.


“Aku takut kamu bukan jodohku, Aku takut kamu ga akan jadi istriku, aku takut
kamu ga aka nada buatku, aku takut!”, ujarnya.




                                                                faisal saputra, 2010
“Aku akan selalu ada buat kamu beb, tapi kamu yang selalu pergi”, Ujarku.


“Aku takut, aku takut aku ga bisa jauh dari kamu”, ujarnya.


“Memang kenapa kamu ga bisa jauh dariku??”, tanyaku.


“Ini pengalaman pertamaku melakukan sesuatu sampai sejauh ini. Kalo kamu nanti
“Isi”, aku belum siap”, ujarnya.


“Hmmm……aku juga belum siap”, jawabku


“Itu dia, Beb. Tapi aku bener – bener ga bisa jauh dari kamu. Aku yang bikin
kamu begini”, ujarnya.


“Trus kamu maunya apa?”, tanyaku.


“Aku ga tau mau apa?....”, jawabnya.


Kami pun terdiam. Aku baru menyadari bahwa dia mengeluarkan sesuatu ke dalam
diriku. Langsung pikiranku mengatakan bahwa aku harus tenang, kalau tidak, bisa
jadi pertumpahan darah saat itu juga.


Memang yang indah yang kurasakan, sampai saat ini pun aku masih bisa ingat
bagaimana rasanya. Tapi aku tak ambil pusing saat itu. Tak terasa kami pun
tertidur..


“Beb….”, suara itu membangunkanku.


“Hmmm….”, Jawabku yang masih setengah sadar.


“Aku pulang dulu ya….mau ke GEIM. Dah janjian niy sama anak2 sekalian mau
tambah billing”, jawabnya.




                                                                 faisal saputra, 2010
“Oia…..ya dah kalo gitu”, jawabku sambil berusaha bangun dari kasur.


“Udah, beb tidur aja. Ga usah anterin aku ke depan. Ya??”, ujarnya.


“Iyah”,jawabku.


Dia segera keluar dari kamar kostku. Kudengar motornya berlalu. Aku segera
bangun, mau ke kamar mandi, pengen pipis. Begitu bangun, kulihat HP Bho
tertinggal. Kuambil, mati ternyata. Kunyalakan dan ternyata ada kode pengaman
HPnya.


Penasaran, Aku pindahkan Simcardnya ke Hpku, kuaktifkan dan tak sengaja, aku
membuka Outboxnya. Dia mengirimkan sebuah sms ke seseorang bernama “Zhie”,
yang kutahu bahwa dia adalah mantan gebetan Bho, isinya…


“Adeeeeeekkkk…….Kakak kangeeeeeeeeeeennnnnnn”…


Huffttt……nyesek banget pas baca itu. Rasanya mau marah tapi kupikir, buat
apa, buang – buang energy. Langsung aku ke kamar mandi. Selesai mandi, aku
langsung siap – siap untuk interview besok. Tidur.


Keesokkan harinya, aku bangun pagi jam 07.00 WITA. Aku langsung mandi dan
bersiap – siap. Setelah semuanya siap, aku berangkat. HP Bho kutinggal di kamar
kost karena aku ga perduli lagi.


Sebelum berangkat, aku mampir ke tempat ibu kost dl ingin menanyakan rute
angkot ( orang Samarinda bilang angkot itu Taxi hehehe..kalo taxi disebut apa
ya?? ). Aku harus naik angkot hijau. Tapi sebelum itu, aku harus jalan ke AM
Sangaji dulu, lewat pasar di jalan Perniagaan, baru naik angkot dari sebrang pasar
ke Jl. P. Antasari.


Tampaknya aku datang terlalu cepat. Akhirnya aku makan nasi kuning dulu
sebentar. Rasanya seneng juga ngerasain nasi lagi setelah lama makan roti.


                                                                   faisal saputra, 2010
Setelah pulang dari sana, di jalan, bho telpon Tanya ttg HPnya, ya aku kasih tau
kalau HPnya ada di kost. Malam harinya, dia ke kost jam 9 malam.


Hari demi hari kulewati seperti itu, sampai suatu hari aku merasakan ada yang
gak beres denganku. Kepalaku sering pusing, aku sama sekali ga napsu makan,
maunya tiduran aja. Ibu kost dan temen kostku sampai heran karena aku ga
keluar – keluar kamar. Begitu aku keluar kamar, mereka menanyakan itu
kepadaku.


Temen kostku bilang kok aku kayak orang hamil, malas ngapa – ngapain. Apa yang
temen kostku utarakan langsung tertangkap otakku. Apa benar aku hamil??


Keesokkan harinya, aku langsung pergi ke apotik di jl. Camar, pagi – pagi. Aku
membeli sebuah alat test kehamilan dan aku langsung memakainya begitu aku
sampai di kost.


Kuikuti semua petunjuk di kemasan alat test tersebut, aku menunggu hasilnya
dengan perasaan tak menentu. Aku ingat betul, itu tanggal 24 Februari. Hari
paling membingungkan buatku. Setelah menunggu lama, aku terkejut dengan hasil
yang tertera di alat test kehamilan itu. Hasilnya Positif.


Aku menangis sejadi – jadinya. Aku bingung. Aku rasanya ga tega untuk
mengugurkannya dan ga mampu juga kalau harus mempertahankannya karena kami
sama – sama belum siap.


Hari itu, aku benar – benar drop. Aku mimisan hebat, migrant berat dan lemas.
Tapi yang lebih hebatnya, Bho ga tau. Karena aku terlanjur bête dengan
statement dari dia sehari sebelumnya. Waktu itu aku tanya kenapa aku ga boleh
tanya tentang apa yang Bho kerjain. Dia jawab…


“Kamu ga perlu tanya itu Beb, aku baik – baik aja. Kamu tuh kalo mau ngabarin
aku kabarin kalo kost kamu banjir trus tinggal 0.5mtr lg km mau tenggelam,


                                                                  faisal saputra, 2010
baru telpon atau kabarin aku”.


Oke…Done!!...


Dengan bertambahnya masalah hari itu, itu membuatku berpikir keras. Apa yang
harus kulakukan. Aku menemukan solusinya tapi aku harus rela kehilangan Bho,
ya, kehilangan Bho.


Aku tau apa yang akan terjadi apabila aku memberitahukan tentang kehamilanku
pada Bho dan rasanya aku ga sanggup menambah daftar dosa dalam hidupku.


What will happen next??? Is out of my mind……huufftttt


Lagu dari band Garasi diatas menjadi soundtrack hidupku saat itu. Kudengarkan
lagu itu setiap hari sambil menunggu kedatangan Bho ke kost ku. Lagu ini yang
selalu mewakili semua gelisah hatiku. Setiap Bho datang ke kost, mulutku rasanya
ingin utarakan semua yang terjadi, tapi begitu mau mengeluarkan suara, seperti
ada yang mencekik tenggorokanku. Jangankan suara, melihat dia pun rasanya aku
tak sanggup.


Sebenarnya, pada saat peristiwa itu terjadi, secara tak sengaja, aku merekam
suara saat dia merayuku. Itu kulakukan agar saat aku merindukannya tapi
sosoknya tidak bisa ada di sampingku, aku masih bisa mendengarkan suaranya.
Sampai sekarang, rekaman itu masih tersimpan rapi sebagai bukti bahwa aku
masih menghargai dirinya sebagai seorang yang pernah ada di hatiku dan
memberiku sesuatu yang sangat aku sayang saat ini.


Malam tgl. 1 Maret aku memutuskan untuk mengutarakan semua keputusanku
walaupun aku tak membicarakan mengenai kehamilanku. Hari itu dia datang
sekitar pukul 7 malam. Seperti biasa, dia datang dengan motor Satria FU berplat
putih, mengenakan jaket coklatnya dan helm VOG Super Sonic hitamnya. Pintu
kamarku terbuka…tampaklah sosok yang sebenarnya tak mau kulihat. Dia
menyapaku,


                                                                 faisal saputra, 2010
“Malam beb….”, sapanya.


“Iyah…malam. Tumben dateng?”, tanyaku.


“Kok nanyanya gitu??? Kamu kangen ya beb?”, tanyanya.


“Ga tau kangen atau ga….tapi yang jelas, roti manisnya sama aquanya abis tuh”,
jawabku.


Bho heran melihat perubahan sikapku. Biasanya aku terlihat manja dan seolah
menanggap kalau aku begitu membutuhkan kehadirannya. Seandainya aku tau
dimana beli roti itu, aku pasti jalan sendiri.


“Kok gitu?”, tanyanya.


“Kenapa? Kan aku ngasih tau kalo makanan abis. Jadi aku Tanya kamu beli
dimana?”, jawabku.


“Iyah, nanti aku beli lagi. Tapi kok kamu aneh beb??”, tanyanya.


“Aneh kenapa??? Biasa aja kok beb”, jawabku.


“Hmmm..eh, beb. Kenapa ya kok aku jadi pengen makan terus? Menunya ga
berubah2. Kmrn smp mkn 5 kali”, tanyanya.


“Kelaperan kali kamu atau doyan”, jawabku.


“Gak kok. Aku malah ga suka makan itu. Kamu tau aku ga suka makan kerang.
Kmrn sampe makan bny”, ujarnya.


“Kok bisa, kayak orang ngidam aja. Kamu ngidam Beb?”, tanyaku.




                                                                   faisal saputra, 2010
“Ga tau, tapi bener kayak ngidam. Tau deh, mang kamu hamil?”, tanyanya.


Stuck ditanya gitu, aku Cuma senyum aja. Tapi aku mau coba pancing….


“Kalo iyah mang kenapa?”, tanyaku.


“Beneran?”, tanyanya.


“Kalo bener gimana? Kalo enggak gimana?”, tanyaku.


“Kalo bener, aku lom siap Beb. Kalo boong mah, Alhamdulillah”, jawabnya.


Jawabannya makin memperkuat keputusanku. Karena aku tau seperti apa sifat
Bho.


“Beb, kayaknya aku mau pindah kost aja”, ujarku mengalihkan pembicaraan.


“kenapa mau pindah kost?”, tanyanya heran.


“Ga papa, dah ga nyaman disini. Takut kena banjir juga Beb. Ga papa kan?”,
tanyaku.


“Ya ga papa. Tapi carinya yang kayak gini juga ya….biar aku bs nengokin kamu”,
ujarnya.


“Iyah…..”, jawabku.


Aku Cuma bias mengangguk aja. Tapi tiba – tiba dia nyeletuk…


“Beb, tadi kamu lom jawab. Kamu ga hamil kan??”, tanyanya.


“Ga….”, jawabku spontan.




                                                                faisal saputra, 2010
“Trus aku kenapa ya beb kok tiba – tiba bisa suka banget makan kerang? Kalo ga
makan, mual”, ujarnya.


“Mungkin kamu mang lagi pengen kali ya”, jawabku.


“Masa?”, jawabnya


Aku tau kalau Bho lagi ngidam. Malam itu kami mencari kost-an, tapi ga nemu
yang kami pengen. Ditengah jalan, dya ngajak makan kerang rebus. Dia makan
banyak banget disitu. Aku kasian liat dia, kasian karena dia belum bisa terima
kalau wanita yang ada disampingnya sedang mengandung darah dagingnya.


Malam itu Bho pun tampak aneh, dia biasa membawa motornya dengan kecepatan
tinggi. Tapi malam ini dia membawa motornya dengan kecepatan yang luar biasa
lambat.


“Beb, jalannya pelan aja ya. Ga tau niy, feelingku nyuruh bonceng bawa kamu
pelan2”


Itu yang dia ucapkan malam itu.


Sebelum sampai kost, dia mampir ke swalayan, namanya Planet Swalayan. Dia beli
banyak cemilan dan makanan. Aku Tanya buat apa, dia jawab..


“Cemilannya buat ngemil di GEIM. Makanannya buat kamu”


Hah…aku bingung….


“Beb, kamu kan ga begitu suka ngemil? Kok tumben ngemil skrg?”, tanyaku.


“Iyah niy, ga tau. Aku dr beberapa hari lalu pengen banget makan chitato sama
Lays. Ngidam!”, ujarnya




                                                                  faisal saputra, 2010
“Tapi ga banyak kayak gini kali, Beb”, jawabku,


“Ga tau deh, segini biasanya masih kurang. Kamu bener ga hamil kan beb?”,
tanyanya kesekian kali.


“Berisik deh”, jawabku sambil memencet hidungnya.


Bho kemudian merangkulku, mencium keningku dan berkata…


“Kalo bener kamu hamil, aku bingung tapi seneng karena aku makannya jd banyak.
Cuma…”, ujarnya.


“Cuma apa beb?”, tanyaku.


“Cuma aku ga tau nanti anakku makan apa. Aku bener – bener lom siap Beb”,
ujarnya sambil melihat wajahku.


Mungkin dia ingin membaca raut wajahku. Membaca apakah aku berbohong atau
ada sesuatu yang aku sembunyikan. Sungguh, Aku takut dia tau kalau aku
bohong.


“Huuh….aku tau kok”, jawabku sambil kusembuyikan raut gelisahku.


“Ya dah, yuk pulang. Dah malam. Besok kita cari kost lagi. Pulang aku kerja ya
Beb?”, ujarnya.


“Iyah…..”, jawabku.


Setelah dia mengantarkanku ke kost dan sudah kupastikan bahwa dia sudah pergi
ke GEIM, aku segera pergi ke net dekat kostku. Niatku, aku ingin mencari tahu
tentang “NGIDAM”. Apa benar laki – laki bisa ngidam??


Malam itu kebetulan aku dapat tempat yang agak ke pojok. Itu memberiku


                                                                 faisal saputra, 2010
keleluasaan untuk mencari informasi tentang apa yang kubutuhkan. Aku
medapatkannya….dan tercengang.


( Info dari Blog )
Istri hamil tapi mendadak suami yang ngidam, lho kok bisa? Mungkin beberapa
suami pernah mengalami fenomena tersebut saat istri mereka hamil? Namun
benarkah ada hubungan antara kehamilan dan ngidam yang dialami sang istri
dengan 'ngidam mendadak' yang dialami suami?


Para peneliti dari St George's University, London, Inggris mencoba meneliti
fenomena gejala tersebut pada 282 calon ayah. Dan dalam studinya, mereka
menemukan beberapa calon ayah mengalami mual-mual di pagi hari (morning
sickness), kram, rasa sakit dan tak nyaman pada punggung. Meski ditemukan
kemiripan gejala-gejala saat hamil pada pria namun fenomena yang dikenal dengan
'Couvade Syndrome' ini, masih belum bisa djelaskan secara pasti. Fenomena ini
masih dianggap sebagai sesuatu yang misterius.


Para peneliti memonitor pria dengan usia 19-55 tahun, di mana pasangan mereka
secara rutin juga memeriksakan kandungan di St George's Hospital. Calon ayah ini
juga mengalami gejala-gejala yang dialami istri mereka, seperti kejang otot
(kram), nyeri dan rasa tak nyaman pada punggung, perubahaan mood, kenaikan
nafsu makan, mual-mual di pagi hari, mudah lelah, depresi, fainting, susah tidur,
pusing, dan sakit gigi yang terkadang juga dialami ibu hamil. Dan pada tingkat
yang lebih tinggi, beberapa pria juga mengalami perubahan ukuran perut yang
semakin membesar seperti tengah mengandung, atau biasa disebut dengan istilah
'baby bump'. Dalam studi ini beberapa pria mengalami gejala dan ngidam di awal
kehamilan pasangan mereka, namun ada beberapa yang harus mengalami gejala
tersebut sampai si bayi lahir. "Mereka terlihat seperti mewarisi gejala kehamilan
seperti yang dialami pasangan mereka, namun terkadang mereka tak
menyadarinya," jelas pemimpin riset Dr Arthur Brennan.


Salah seorang responden mengatakan pada BBC: "Aku selalu cepat merasa lapar
dan ingin makan setiap waktu. Nafsu makanku terus meningkat. Bahkan aku tak


                                                                   faisal saputra, 2010
pernah bisa berhenti untuk tidak menyantap ayam olahan dan poppadoms
(makanan khas india)." Beberapa pria juga mengatakan mengalami rasa sakit
perut, mual-mual saat bangun pagi, dan juga rasa tak nyaman pada bagian
pinggang, dan moody. Namun semuanya akan berakhir saat bayi lahir. "Beberapa
orang mungkin mengalami hal tersebut dan ingin merasakan apa yang dirasakan
pasangan mereka, namun beberapa dari mereka juga mengalami gejala-gejala itu di
luar keinginan mereka," tambah Dr. Brennan yang menyebutkan Couvade
Syndrome tak bisa didiagnosa secara medis.


Senada dengan Dr. Brennan, Dr Val Collington, kepala School of Midwifery St
George's, mengatakan wanita yang tengah menjalani masa kehamilan dan menjelang
kelahiran terkadang juga dibarengi dengan 'gejala hamil' yang ditemukan pada
pasangan pria mereka, terlebih pada trimester pertama. Dr Harriet Gross,
pengajar senior dari Department of Human Sciences, Loughborough University
menyebut gejala tersebut sebagai sympathetic pregnancy, dan memiliki korelasi
dengan fenomena psikosomatis (gejala yang dialami tubuh secara fisik yang
disebabkan oleh dorongan psikis), yang diikuti perubahan hormonal pada tubuh
calon bapak.


Memang ada beberapa suami yang tak menyadari bahwa ia mengalami perubahan
emosi dan kondisi tubuh saat istri mereka hamil, namun ada mungkin juga yang
menyadari namun malu untuk mengakuinya.


WOW….


Baiklah. Setelah mendapat informasi itu, aku segera pulang dan tidur nyenyak.
Setidaknya aku berlega hati karena ga terlalu merasakan apa yang Bho rasakan.


Keesokan harinya, Bho menepati janjinya untuk mengantarkan aku cari kost baru.
Malam itu kami mencari di seputaran Jl. Juanda. Kami tak menemukan kost
yang seperti kostku di Jl. Gatot Soebroto. Kemudian tibalah aku di Jl. Juanda
8. Aku menemukan kost yang aku mau, sebuah kost khusus wanita. Memang jauh
dari yang Bho inginkan. Dia marah padaku malam itu. Sekembalinya kami di kost


                                                                  faisal saputra, 2010
ku yang lama, dia menunjukkan rasa tidak sukanya.


“Kenapa kamu langsung setuju aja siy?”, tanyanya.


“Kenapa mangnya? Capek Beb keliling2 tapi ga nemu, aku gak
sanggup…perutku…”, ujarku sambil menutup mulutku, takut keceplosan.


“Kenapa perut kamu??”, tanyanya


“Mampus….mati gwe dya tanya lagi…”,hatiku berbicara.


“Perutku tuh lagi ga enak. Lagi mules2 dari kemaren”, jawabku.


“Masa? Kemaren kamu ga papa deh Beb”, ujarnya…


“Beneran…ughhh”, jawabku sambil pura2 memegang perutku yang saat itu bukan
mules tapi mual.


“Beb, apa siy yang kamu sembunyiin dari aku??? Jujur deh”, ujarnya setengah
memaksaku.


“Ga ada apa2….kenapa siy beb??”, tanyaku.


“Aku bingung. Aku mendadak suka, cenderung doyan makanan yang selama ini ga
aku suka, nafsu makanku ga terkendali, dipikiranku Cuma ada kamu kamu dan
kamu. Aku juga ga tau kenapa setiap aku bonceng kamu naik motor, perasaanku
bilang kalau aku ga boleh bawa kamu naik motor kenceng2..ada apa siy beb?”,
ujarnya dengan nada yang agak tinggi walaupun masih terdengar lembut buatku.


“Itu Cuma pikiran kamu aja”, jawabku.


“Ga..ga mungkin. Trus kamu kenapa pilih kost yang khusus cewek siy? Kamu ga
suka aku dtg ya?”, tanyanya.


                                                                 faisal saputra, 2010
“Enggak..aku suka kamu dtg. Cuma aku capek kalo harus kesana kemari tapi ga
nemu. Perutku sakit Beb”, ujarku yang hampir menangis.


Melihatku yang sudah setengah menangis, Bho memelukku. Memelukku erat.
Memelukku erat sekali. Kemudian dia mencium keningku berulang – ulang.
Kemudian dia menangkupkan tangannya diwajahku yang masih merah bengkak krn
masih sesegukan nangis. Dia menatapku lama…kemudian mencium
bibirku…lama….dan aku tidak merasakan ada gairah disana tapi aku merasakan rasa
sayang dan rasa memohon seakan – akan dia ingin tau apa yang sedang kurasakan
dan kusembunyikan. Setelah dia selesai menciumku, tangannya tetap menangkup
wajahku dan dia mengatakan sesuatu padaku.


“Beb, aku ga tau apa yang kamu sembunyiin dariku. Kamu tau aku gelisah pengen
tau. Aku juga tau kalo kamu lagi gelisah. Aku peluk kamu, aku cium kamu, tapi
kamu tetep ga mau bilang. Kamu kenapa?”, tanyanya.


Ingin rasa hatiku mengatakan…”Aku hamil chayank”..dan berharap dia bahagia
mendengarnya dan kembali memelukku erat. Tapi itu Cuma bayangan di pelupuk
mataku yang akhirnya makin memperderas aliran air mataku. Bho heran melihatku
kembali menangis…kembali memelukku sambil mengatakan sesuatu…


“kalau kamu ada masalah, kamu cerita!”, ujarnya.


“kamu ada masalah beb?”, tanyanya.


Aku hanya bisa menggeleng perlahan…


“Trus kenapa??”, tanyanya.


“Aku sayang kamu Beb”, jawabku sambil memeluknya erat. Aku memeluknya erat
seakan – akan aku tahu bahwa dia bukan untukku.




                                                                faisal saputra, 2010
“Aku tau kamu sayang aku, beb. Tapi ada apa? Ngomong?”, desaknya.


“Ga..ga papa. Mungkin Cuma karena kangen aja”, jawabku masih sambil menangis.


“Kangen??? Kamu kangen aku sampe nangis gini? Trus kenapa pilih kost itu?”,
tanyanya.


“Karena aku capek keliling2 Samarinda, cari yang kayak kost ini ga ada. Perutku
sakit Beb!”, ujarku.


“Perut kamu kenapa? Kamu kemaren ga kenapa2, knp bs sakit sekarang?”,
tanyanya.


“Ga tau”, jawabku


“Ya dah, sini….”, ajaknya.


Bho duduk di kasur ku dan dia menyuruhku duduk dipangkuannya. Aku tak kuasa
menolaknya karena aku memang butuh ketenangan. Setelah aku duduk di
pangkuannya, dia kemudian menghapus air mataku dan mencubit hidungku.


“Arrgghhhh….”, erangku.


“Kenapa?”, sambil setengah ketawa.


“Mampet Beb…abis nangis malah dipencet idungnya”, jawabku setengah manyun.


“Udah2….muuv ya kalo aku tadi bentak – bentak kamu. Jujur, aku ga mau
kehilangan momen kayak gini Beb. Jujur, aku Cuma bisa tidur nyenyak di kasur
kamu. Walaupun kasur dirumahku lebih bagus, Cuma aku lebih bahagia tidur di
kasur kamu”, ujarnya.


“Kenapa begitu?”, tanyaku.


                                                                 faisal saputra, 2010
“Aku ngerasa dijagain, disayang….makanya aku sebel kamu pilih kost itu sampe
kasih DP segala. Kita bisa cari kost yang lain besok Beb”, ujarnya.


“Muuv, tapi aku ga kuat. Perutku sakit. Ga sanggup kalo harus naik motor
lama2”, jawabku.


“Perut kamu kenapa siy Beb?”, tanyanya sambil mengusap – usap perutku.


Hiks……tangisku meledak lagi ketika dia mengelus perutku. Saat itu aku hanya
berpikir dan berkata dalam hati. Aku mengatakannya kepada sesosok makhluk
hidup yang ada diperutku.


“Nak, itu tangan ayah lg elus perut bunda. Inget ya chayank, ayah juga sayang
kamu”


Aku mengatakannya seolah – olah benar bho sayang sama janin yang ada di
perutku. Entah si kecil bisa merasakan atau tidak, yang jelas aku sudah
mengatakannya bahwa ayahnya sayang.


“Kamu kenapa siy beby???”, sambil menarik wajahku supaya aku melihat
wajahnya.


“Ga papa…..ga papa”, jawabku.


Akhirnya Bho menyerah untuk mendesaknya mengatakan yang sebenarnya. Malam
itu kami berkemas untuk membereskan semua barang2ku di kost lama. Aku
pindah malam itu juga.


Dia mengantarkanku ke kost baruku. Dia merasa bahwa dia tidak akan bisa
mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan, sebelum pulang, dia menciumku di
depan kamar kostku sambil memelukku erat. Kemudian mencium bibirku sekali
lagi, membuatku meleleh lagi kemudian ia menyudahinya dengan mencium


                                                                      faisal saputra, 2010
keningku.


“Beb, aku pulang dl. Kamu jangan khawatir sama aku ya, aku baik2 aja”, ujarnya.


“Iyah…..”, jawabku lemas.


Aku melihat kepergiannya dengan hati yang tak menentu. Entah hati bahagia
atau sedih dengan semua keputusan yang kuambil, tapi aku mulai belajar meng-
ikhlaskan segala sesuatu yang akan terjadi di hari – hari depan.


Malam itu, ketika aku membereskan semua pakaianku ke dalam lemari, aku
melihat Kintan. Sahabat lamaku yang selama ini kuabaikan. Dia tampak kusam,
tak terawat. Aku kembali menangis melihat dan mengingat semuanya. Kupeluk
Kintan erat – erat dan aku mulai membaca semua yang kuceritakan dari awal
sampai lembar terakhir. Tangisku semakin menjadi dan aku mengakhiri malam itu
dengan tangisan demi tangisan dan akhirnya aku tertidur.


Aku tak tau apa yang terjadi setelah itu….andai aku tau akan pahit rasanya, aku
pasti tidak akan melakukannya…..


Semua itu pasti ada hikmahnya…..tapi selanjutnya…aku tau…semakin aku
mencintainya…semakin aku tau bahwa aku bukan wanita tegar yang bisa menelan
apapun sendirian. Aku butuh dia….benar – benar butuh dia…


Pagi itu aku terbangun dan menyadari bahwa untuk tidur atau sekedar
membicarakan hal – hal yang begitulah.ini bukan kamar kost-ku yang dulu. Bukan
kamar tempat biasa aku dan bho menghabiskan waktu entah


Kepergiannya semalam menyisakan perasaan yang membingungkan untukku.


Kulihat kamar itu sekeliling, catnya yang pink menyiratkan perasaan yang berbeda
dengan perasaanku saat itu. Aku terduduk di kasurku yang hanya setipis tikar,
mengambil guling dan bersandar pada dinding dibelakangku. Aku memikirkan, “apa


                                                                   faisal saputra, 2010
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Imajinasi yang nyata
Imajinasi yang nyataImajinasi yang nyata
Imajinasi yang nyata
redsempire
 
Cinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhirCinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhir
Rio Soeqer
 
Depok, i'm lost in love
Depok, i'm lost in loveDepok, i'm lost in love
Depok, i'm lost in love
Ifa Gre'
 
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by MardhatillahCerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Mardhatillah Ibrahim
 

What's hot (19)

Kado buat elisa
Kado buat elisaKado buat elisa
Kado buat elisa
 
HaPPy16rd
HaPPy16rdHaPPy16rd
HaPPy16rd
 
Cerpen 1 pop
Cerpen 1 popCerpen 1 pop
Cerpen 1 pop
 
Kisah Hidup Damayanti
Kisah Hidup Damayanti Kisah Hidup Damayanti
Kisah Hidup Damayanti
 
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
 
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlapCerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
"CERPEN"
"CERPEN""CERPEN"
"CERPEN"
 
173533428 cerpen
173533428 cerpen173533428 cerpen
173533428 cerpen
 
Imajinasi yang nyata
Imajinasi yang nyataImajinasi yang nyata
Imajinasi yang nyata
 
Cinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhirCinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhir
 
Hyrftu
HyrftuHyrftu
Hyrftu
 
A. guardian angel
A. guardian angelA. guardian angel
A. guardian angel
 
Depok, i'm lost in love
Depok, i'm lost in loveDepok, i'm lost in love
Depok, i'm lost in love
 
presentasi cerpen bahasa indonesia
presentasi cerpen bahasa indonesiapresentasi cerpen bahasa indonesia
presentasi cerpen bahasa indonesia
 
Cerpenku
CerpenkuCerpenku
Cerpenku
 
Aku hanya guru lesmu
Aku hanya guru lesmuAku hanya guru lesmu
Aku hanya guru lesmu
 
Teks ulasan buku non akademik
Teks ulasan buku non akademikTeks ulasan buku non akademik
Teks ulasan buku non akademik
 
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by MardhatillahCerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
Cerpen "Cinta salah benci juga salah" by Mardhatillah
 

Similar to Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com

Ebook tuhan maha romantis bab 1
Ebook tuhan maha romantis   bab 1Ebook tuhan maha romantis   bab 1
Ebook tuhan maha romantis bab 1
ElviraYunita2
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-over
onessfee
 
Kecil kecil keren
Kecil kecil kerenKecil kecil keren
Kecil kecil keren
Lifia Marza
 
Cerpen bahasa indonesia fathul
Cerpen bahasa indonesia fathulCerpen bahasa indonesia fathul
Cerpen bahasa indonesia fathul
khalifatulhidayah
 

Similar to Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com (20)

Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..
 
Analisis cerpen Lara lana Filosopi Kopi
Analisis cerpen Lara lana Filosopi KopiAnalisis cerpen Lara lana Filosopi Kopi
Analisis cerpen Lara lana Filosopi Kopi
 
Cerpe
CerpeCerpe
Cerpe
 
Guruji.docx
Guruji.docxGuruji.docx
Guruji.docx
 
A. guardian angel
A. guardian angelA. guardian angel
A. guardian angel
 
Persahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuhPersahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuh
 
TEMA DAN PESAN DALAM CERPEN (PUISI) XI.pptx
TEMA DAN PESAN DALAM CERPEN (PUISI) XI.pptxTEMA DAN PESAN DALAM CERPEN (PUISI) XI.pptx
TEMA DAN PESAN DALAM CERPEN (PUISI) XI.pptx
 
Kertas pena by cmoot
Kertas pena by cmootKertas pena by cmoot
Kertas pena by cmoot
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
Cinta brontosauruscdfhgjgj
Cinta brontosauruscdfhgjgjCinta brontosauruscdfhgjgj
Cinta brontosauruscdfhgjgj
 
Ebook tuhan maha romantis bab 1
Ebook tuhan maha romantis   bab 1Ebook tuhan maha romantis   bab 1
Ebook tuhan maha romantis bab 1
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-over
 
Dan lainnya sebagiannya
Dan lainnya sebagiannyaDan lainnya sebagiannya
Dan lainnya sebagiannya
 
Bahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenBahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - Cerpen
 
Post 1
Post 1Post 1
Post 1
 
Kecil kecil keren
Kecil kecil kerenKecil kecil keren
Kecil kecil keren
 
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
 
Cinta dan tahajud terakhirku satu
Cinta dan tahajud terakhirku satuCinta dan tahajud terakhirku satu
Cinta dan tahajud terakhirku satu
 
Cerpen bahasa indonesia fathul
Cerpen bahasa indonesia fathulCerpen bahasa indonesia fathul
Cerpen bahasa indonesia fathul
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 

More from onessfee

2 perbedaan 1_hati
2 perbedaan 1_hati2 perbedaan 1_hati
2 perbedaan 1_hati
onessfee
 
1st love never die camarillo maxwell
1st love never die   camarillo maxwell1st love never die   camarillo maxwell
1st love never die camarillo maxwell
onessfee
 
Bawalah hatiku bersama cinta ii
Bawalah hatiku bersama cinta iiBawalah hatiku bersama cinta ii
Bawalah hatiku bersama cinta ii
onessfee
 
Bidadariuntukikhwan
BidadariuntukikhwanBidadariuntukikhwan
Bidadariuntukikhwan
onessfee
 
Sayap bidadari
Sayap bidadariSayap bidadari
Sayap bidadari
onessfee
 
Cahaya bintang
Cahaya bintangCahaya bintang
Cahaya bintang
onessfee
 
Dee perahu kertas.onessfee.blogspot.com
Dee perahu kertas.onessfee.blogspot.comDee perahu kertas.onessfee.blogspot.com
Dee perahu kertas.onessfee.blogspot.com
onessfee
 
Kisah klan otori 4
Kisah klan otori 4Kisah klan otori 4
Kisah klan otori 4
onessfee
 
Bukan di negeri_dongeng
Bukan di negeri_dongengBukan di negeri_dongeng
Bukan di negeri_dongeng
onessfee
 

More from onessfee (11)

2 perbedaan 1_hati
2 perbedaan 1_hati2 perbedaan 1_hati
2 perbedaan 1_hati
 
1st love never die camarillo maxwell
1st love never die   camarillo maxwell1st love never die   camarillo maxwell
1st love never die camarillo maxwell
 
Bawalah hatiku bersama cinta ii
Bawalah hatiku bersama cinta iiBawalah hatiku bersama cinta ii
Bawalah hatiku bersama cinta ii
 
Bidadariuntukikhwan
BidadariuntukikhwanBidadariuntukikhwan
Bidadariuntukikhwan
 
Sayap bidadari
Sayap bidadariSayap bidadari
Sayap bidadari
 
Cahaya bintang
Cahaya bintangCahaya bintang
Cahaya bintang
 
Dee perahu kertas.onessfee.blogspot.com
Dee perahu kertas.onessfee.blogspot.comDee perahu kertas.onessfee.blogspot.com
Dee perahu kertas.onessfee.blogspot.com
 
Aku ingin seperti laki laki
Aku ingin seperti laki lakiAku ingin seperti laki laki
Aku ingin seperti laki laki
 
Badai badai puber onessfee.blogspot.com
Badai badai puber onessfee.blogspot.comBadai badai puber onessfee.blogspot.com
Badai badai puber onessfee.blogspot.com
 
Kisah klan otori 4
Kisah klan otori 4Kisah klan otori 4
Kisah klan otori 4
 
Bukan di negeri_dongeng
Bukan di negeri_dongengBukan di negeri_dongeng
Bukan di negeri_dongeng
 

Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com

  • 2.
  • 3. KARENA AKU MENCINTAI MANUSIA SETENGAH DEWA EDITED By : FAISAL SAPUTRA Aku adalah seorang gadis yang berjuang untuk hidupku sendiri di Ibukota. Walaupun, kalau dipikir", keluargaku masih mampu membiayai aku hidup. Tapi aku lebih memilih untuk membiayai hidupku sendiri, merasakan hasil peluhku sendiri. Aku masih ingat semua kejadian yang membuatku memilih hidup sendiri. “Hanna, denger yang Mas Yudi bilang….” “Gak, Hanna pokoknya gak mau rumah ini dijual!!” “HANNA !!!!”….Brruukkk… Kejadian itu masih terngiang di telingaku. Kala itu, Aku harus mempertahankan apa yang Almh. Ibuku amanatkan untukku. “Hanna, rumah ini jangan sampai dijual. Simpan semua surat – surat dan kotak perhiasan Ibu ini di bunker rahasiamu.Baca surat dari Ibu saat keadaan sudah stabil. Ibu percaya Hanna bisa.” Tak lama setelah itu Ibu tiada. Banyak hal berkecamuk di hatiku. Sanggupkah aku? Ketika keadaan mulai stabil, Aku teringat pesan Ibu dan bunker rahasiaku. Malam itu, aku membaca suratnya dan terkesima. Ibu meninggalkanku banyak amanat, diantaranya beliau ingin rumah tidak dijual dan menitipkan surat – surat rumah padaku. Ada sekotak kado terbungkus kertas kopi bertuliskan “Untuk Hanna” dan itu tertulis di dalam surat Ibu sebagai “Kado Pernikahan” untukku dan Ibu menginginkan agar aku membukanya pada saat aku akan menikah. Terlalu cepat dan terlalu panjang Ibuku berpikir tentang masa depanku. Seorang Hanna bisa menikah?? Apa mungkin ?? faisal saputra, 2010
  • 4. Seorang Hanna adalah gadis yang tertutup, pemurung, minder, perasa, rapuh tapi manja. Aku selalu merasa nyaman bercerita tentang segala hal pada Ibuku. Namun sejak Ibuku meninggal, aku lebih sering bercerita pada “Jurnalku” yang kuberi nama “Kintan”. Kintan atau Jurnalku adalah sahabatku. Segala keluh kesah kuuraikan secara jujur pada Kintan. Tapi kalau aku sedang malas cerita, aku menyimpan semua itu sendirian. Sejak aku tahu rumah ingin dijual, aku berpikir betapa piciknya kakak – kakakku. Malam itu, aku putuskan menyimpan semua yang Ibu amanatkan padaku dan menaruhnya kembali dengan rapi di bunker rahasiaku. Kotak bertuliskan “Untuk Hanna” kutaruh diatas semua benda milik Ibuku. Aku mengakhiri malam itu dengan menyegel rapi bunker rahasiaku dan mengepak pakaianku karena keesokan harinya, aku ingin pergi…ya…pergi.! Aku pergi keluar dari rumah keesokkan harinya dengan membawa apa yang aku punya, pakaian dan kintan. Berkat sahabatku, Ari, aku bisa pergi dengan mudah dari rumah. Di sepanjang perjalanan, Ari sempat menanyakan tentang apa yang terjadi. Sedang aku hanya berkomentar, “NO COMMENT…” Ari yang sudah lama mengenalku hanya mendengus kesal mendengar aku berkata itu dan itu berulang kali. Aku memang malas untuk menjawab tentang itu semua karena bagiku itu buang – buang waktu. Aku sedang berpikir akan hidup seperti apa diluar sana.Seorang Hanna yang….aahhh…Ari pun berpikir bahwa aku tidak bisa bertahan. Sampai malam hari datang, hari pertamaku tanpa AC, tanpa TV, tanpa telepon, tanpa kasur empuk dan tanpa makan malam, aku berpikir untuk berubah. Aku bercerita tentang ini pada Kintan dan aku memutuskan untuk mempersiapkan “Alter Ego” ku. faisal saputra, 2010
  • 5. Ya, Alter Ego, jati diri keduaku. Malam itu kuputuskan menamai alter egoku dengan Laras, Laras Anggun Anindya. Karakter Laras 180° berbeda denganku. Laras adalah wanita yang anggun, cantik, lembut, open minded, dewasa, easy going dan punya sifat – sifat manis lainnya. Aku hidup dalam jati diri Laras bertahun – tahun sampai kadang aku merasa kalau aku adalah Laras, terlahir sebagai Laras bukan Hanna. Hanna sepertinya sudah hilang, terkubur disudut hatiku paling dalam dan aku seperti terbuai dengan itu semua. Sampai aku tak memikirkan apapun, bahkan KTP dengan status asal – asalan Hanna pun tak jadi masalah buatku. Aku seperti bukan Hanna, tapi sepenuhnya Laras. Kadang aku berpikir untuk mengakhiri perjalanan Laras, tapi aku tak bisa. Laras seperti mendarah daging di dalam diriku. Kadang sifat Hanna-ku berontak tapi kuabaikan. Yang tak bisa kuabaikan hanya Kintan. Dia tetap sahabatku, baik aku Hanna ataupun Laras. Hanya pada Kintan, aku bisa jadi sosok Hanna dan Laras sekaligus. Mungkin kalau Kintan bisa bicara, dia pasti berteriak marah padaku. Hanya pada Kintan aku tuliskan syair – syair kegundahanku dan cerita – cerita hidupku. Entah cerita kegundahan Hanna yang ingin mengakhiri perjalanan Laras maupun kegundahan Laras tentang cerita – cerita cinta. Sejak ada Laras, cinta datang silih berganti di hidupku sebagai Hanna. Tapi semua hanya selintas lalu, tidak ada yang benar – benar tulus. Hanna ingin rasakan “cinta” seperti yang dipunyai Ibu. Ibu dan ayahku adalah 2 manusia yang punya sifat yang sangat bertolak belakang. Ibu yang ceria, tak kenal kata lelah, supel, easy going, lembut namun tegas tampak seperti Laras untukku. Sedang Ayah, seorang yang punya dedikasi tinggi pada pekerjaan, tidak ngoyo, punya dunia sendiri, lembut dan tegas. Ibu dan Ayah bias berjalan beriringan sampai maut memisahkan. Cinta seperti itu yang ingin aku, sebagai Hanna miliki. Aku ingin belajar menjadi Ibu dan laras tampak menguasai itu. Sekarang aku mencari sosok “ayah” tapi apa ada manusia yang sama seperti Ayahku??? faisal saputra, 2010
  • 6. Oke, I‟ll find it but sebagai siapa?? Hanna?? Laras?? Sepertinya aku belum bisa menonjolkan sosok Hanna, diriku sendiri. Aku menjadikan Laras sebagai tamengku, tameng andalanku, untuk mencari cinta sejatiku. Aku menemukan media yang bagus untuk mencari „cinta‟ ku itu. Internet!. Ya, Internet! Mungin aku bisa mencarinya lewat friendster atau facebook yang sedang booming akhir – akhir ini. Untukku yang bekerja di sebuah business centre tampak mempermudah semuanya. Aku bias online 3 kai sehari untuk cek friendster dan facebook-ku dan tampaknya, aku tidak menemukan masalah. Masalah timbul ketika partner kerjaku sekaligus kakak angkatku, Andi, memperkenalkan aku dengan game online. Mas Andi memperkenalkan aku dengan Idolstreet dan RF Online. Namun aku terkesima dengan idolstreet yang punya tampilan char selayaknya „barbie‟, membuat aku terhubung dengan Laras dan mengabaikan RF Online. Di Idolstreet, awal pergaulan aku sebagai Laras dimulai. Di situ akubersahabat dengan Satria. Satria buatku sahabat selain Kintan walaupun Kintan tetap nomor wahid di hidupku. Satria membuka pintuku sebagai Laras ke pergaulannya. Sejak itu, charku yang bernama sama denganku pun mulai dikenal orang. Sampai aku bertemu Yudha. Yudha adalah sahabat sekaligus kakak angkat Satria. Yudha yang kutahu adalah lajang, punya gamecenter mungil, baik, perhatian dan penyayang. Sejak itu aku akrab dengan Yudha, dia menjadi “couple” ku di Idolstreet. Sampai suatu ketika kebenaran terbuka. Aku sebagai Laras selalu bilang selalu bilang kalau aku bekerja di luar negeri tapi teman bermain idolstreetku tidak bias bohong dan menyembunyikan keberadaanku. Sampai terkuaklah dimana aku berada dan Yudha pun berubah. Saat itu aku benar – benar kalut dan ingin mengetahui kebenaran dibalik sikap Yudha yang berubah. Aku dan temanku nekat dating ke tepat Yudha dan faisal saputra, 2010
  • 7. taraaaaa….Yudha ternyata buan Yudha yang ada di profil friendster-nya selama ini. Yudha adalah kakak dari laki – laki yang fotonya terpampang di friendster yang selama ini kulihat. Motif si kakak yang memang bernama Yudha adalah ingin menjodohkan adiknya yang bernama Rian denganku. Saat itu, harapanku untuk dapatkan cinta buyar. Seolah – olah memang dunia sedang memperolok – olok Hanna dan Laras bersamaan, tidak ada yang sejati tampaknya, tulus pun tidak. Setelah aku tahu semuanya, aku sebagai Hanna hanya bias berlapang dada walaupun aku sebagai Laras merasa tidak terima. Jujur, aku terlanjur saying pada sosok Rian yang ternyata bersifat Yudha. Enta mengapa, hati ini bilang kalau perjalanan cintaku baru akan dimulai. Sepertinya, Kintan pun mengatakan hal yang sama, tapi mana mungkin. Yudha sudah beristri dan mempunyai 1 orang anak laki – laki bernama Alief. Aku bukan tipe perusak rumah tangga orang jika sebagai Hanna tapi Laras pun akan berpikiran sama, no no no thanks. Tapi kenapa hatiku sebagai Hanna dan Laras berkata bahwa perjalanan cintaku baru akan dimulai?? Dengan Rian?? Tampaknya tidak. Lalu dengan siapa?? Apa ada laki – laki lain selain Yudha?? Kalau memang ada, kuharap ini yang terakhir untuk Laras dan Hanna, tapi siapa?? Kegundahanku akankah seperti ini selama hidupku?? Apakah benar kerapuhanku ini dapat membuat hidupku lebih baik?? Perkenalkan, namaku Hanna, Hanna Vieanka Maryam. Hari itu terlalu banyak yang terjadi di hidupku. Setelah kejadian Yudha dan Rian, Aku sebagai Laras dan Hanna seolah enggan untuk mencari apa yang menjadi tujuan utama selama ini. Seolah, mencari 'cinta' melalui media internet memang salah. Sepulang dari kantor, tak pelak, aku mencari Kintan. Aku ingin menumpahkan segala kekesalan di hati hari itu. faisal saputra, 2010
  • 8. Aku menemukan Kintan di atas meja belajar di kamar kostku. Kubuka lembar demi lembar mencari bagian yang kosong untuk kuisi tentang hariku hari itu. Lambat namun pasti, lembar yang kosong itu mulai terisi dengan bagaimana lelahnya aku, kegundahanku sebagai Hanna. Laras?? Laras tampaknya tak ambil bagian untuk hari itu. Setelah lelah menceritakan semuanya, aku merasa belum saatnya untuk meninggalkan malam, jadi kuputuskan untuk bermain game online 1 atau 2 jam. Aku pergi ke sebuah gamecenter dekat kost dan begitu sampai, rasanya sejam atau 2 jam kurang cukup untukku. Aku memutuskan untuk mengambil paket malam. Jadilah aku main 12 jam hari itu. Aku memutuskan untuk main Idolstreet. Aku membuka billing komputer yang akan kumainkan malam itu, men - double klik icon Idolstreet dan menunggu loading untuk masuk ke game tersebut selesai. Id login kumasukan, password dan kurang dari 1 menit aku sudah berada dalam game tersebut. Belum selangkah char-ku jalan, sudah ada whisp dr Yudha. "Ras, Aku mau bicara", tulis Yudha saat itu. "Oke.....mau bicara dimana Mas?", jawabku "Di Titanic aja. Kamu bikin room aja pake namamu Ras, ya?" balas Yudha. "Oke", ketikku di layar chat... Tanpa banyak pikir, aku menyewa room di Titanic yang kuberi nama Laras dan langsung kukabari Yudha untuk masuk ke room tersebut sambil memberitahukan password-nya. Tak perlu begitu lama menunggu Yudha. Dia tiba di room Titanic secepat kilat. "Ras, sini!", panggil Yudha agar aku mendekati char-nya faisal saputra, 2010
  • 9. "kenapa Mas?", jawabku setelah charku berhadapan dengan char-nya "Ras, aku mau minta maaf atas kejadian waktu itu. Maaf, bukan maksudnya membohongi kamu. Tapi jujur, itu memang alasan kenapa aku mendekatimu", jelas Yudha. "Sudahlah Mas, ga usah dipikirkan. Yang sudah terjadi terjadilah. Itu memang sudah nasibku. Lagipula, ini dunia maya, semua orang berhak melakukan apapun yang mereka suka, termasuk Mas Yudha", jawabku "Bukan Ras, Bukan itu. Memang benar yang kamu bicarakan. Tapi bukan itu yang mau aku bicarakan sekarang", jawabnya "Lalu apa???", jawabku sambil keheranan. Agak lama aku menunggu Yudha menuliskan sesuatu di layar chat. "Aku mau bicara kalau sebenarnya apa yang sudah kulakukan terhadapmu kemarin sudah mempengaruhi hidupku", tulis Yudha tak lama kemudian. "Maksudnya???", jawabku segera. "Ya, Aku jadi benar - benar sayang dan jatuh cinta sama kamu, Ras. Waktu kamu ke tempatku kemarin, ingin mengetahui semua kebenarannya, aku hanya bisa terdiam karena sebenarnya aku sayang sama kamu.", jelas Yudha "hhhhaaaaaahhhh????!!", aku kaget. "Maaf....", jawab Yudha. "Tapi Mas, kamu kan sudah beristri, punya 1 anak yang masih kecil. Aku ga mau merusak rumah tanggamu", jawabku. faisal saputra, 2010
  • 10. "Tapi aku nggak sayang istriku", tukas Yudha. "Sayang atau ga sayang, itu bukan urusanku. Mas Yudha harus bertanggungjawab atas apapun yang udah Mas Yudha lakukan dan ucapkan", jawabku. "Tapi aku benar - benar sayang sama kamu, Ras", tulis Yudha. "Tapi Mas,......", aku kehabisan kata - kata. "Ras, plizzzz.....kasih aku kesempatan!!", tulis Yudha. "Haaaahhh....Laras ga tau. Dah, Laras Off!", jawabku bergegas. Belum sempat Yudha membalas tulisanku, aku keburu menekan Alt + F4 di keyboardku dan aku tidak menyelesaikan paketku malam itu. Aku berjalan gontai keluar dari gamecenter itu dan sesampainya aku di kost, aku hanya bisa merebahkan kepalaku di bantal. Aku berpikir, Apa yang kucari??? apa ini yang kucari ???? Tapi Yudha sudah beristri. Hanna berpikir, ternyata Laras begitu bodoh. Dibalik Laras yang sempurna, tersimpan kegundahan yang sama dengan Hanna. Hanna yang selalu gundah karena tidak ada pria yang akan memandangnya seperti seorang pria memandang Laras. Laras yang selalu gundah karena tampaknya selalu menemukan kegagalan dalam setiap langkahnya. Ingin rasanya aku sebagai Hanna mengubur jauh2 sosok Laras dan berusaha menjadi diriku yang sesungguhnya. Tapi aku belum siap mengetahui kalau dunia ini terlalu besar untuk seorang Hanna. Aku menutup hari itu dengan setengah hati dan hanya bisa berkata, "JUST BACK OFF"....or SURRENDER ??? faisal saputra, 2010
  • 11. Keesokan paginya, aku terbangun seperti biasa. Hanya ada 1 yang mengganjal dihatiku. Apa yang ingin aku lakukan hari ini??? Aku sebagai Hanna ingin melewati hari itu dengan bekerja seperti biasa, tapi aku sebagai Laras ingin melewati hari itu dengan menangis. Laras sedang gundah, gundah karena cinta. Kenapa aku harus kenal dengan Yudha?? Aku terbangun dr tempat tidurku, bersiap - siap untuk berangkat ke kantor seperti biasa. setelah semuanya siap, aku bergegas keluar kost dan memberhentikan angkutan umum apapun yang lewat. jarak tempuh kantorku dan kost hanya 300mtr, jadi dalam tempo 15 menit, sudah pasti sampai. Sesampainya di kantor, aku sudah disambut tampang bantalnya Mas Andi dan ajakan setannya... "Han, RF yuk nanti pulang kerja??? yuk haaann!!", ajak Mas Andi. "Ogah....lagi ga napsu main game ahhh.", jawabku sambil slonong girl ke arah meja administrasi. "Pliss Hannaaa....ya ya?? Hanna mau apa Mas beliin deh!", rayu Mas Andi. "Bener ya Mas???", semaanggaatt dunk kalo ada iming - imingnya. "Bener..apa ajah buat Hanna asal temenin gwe main RF", jawab Mas Andi. "Hanna minta dibayarin makan Mie Kremes nanti, deal??", hehehehe "Deal...!!!, thank you adikku manis", jawab Mas Andi. Ya, aku sebagai Hanna akan selalu jadi adik yang paling manis untuk Mas Andi. Hanya partner - partner kerjaku yang menganggapku sebagai Hanna yang manis. faisal saputra, 2010
  • 12. Mas Andi pernah marah padaku tentang Laras. "Han, Laras itu ga perlu ada. Laras itu sama seperti Hanna. Menutupi sesuatu yang tak perlu ditutupi. Manusia tidak ada yang sempurna. Bagiku, tidak ada yang salah dengan Hanna. Kamu manis, baik, cerdas, supel, apa yang harus kamu takuti??? Anak - anak juga ga pernah keberatan dengan sifatmu. Kamu hanya perlu mencintai dirimu sendiri, ngerti Han??" Mas Eko, Supervisor-ku juga pernah marah ttg hal yang sama. "Hanna yang ini dah cukup buatku kalau aku laki - laki single. Sayangnya aku sudah menikah dan ga ada adik laki - lakiku yang masih single. Kalo ada, sudah kulamar kamu buat dia. Laras buang aja ke laut. Laki - laki mana yang mau lepas wanita seperti kamu, Han??? kalau dia lepas kamu, berarti dia manusia paling bodoh" Semua perkataan itu selalu terngiang - ngiang di telingaku setiap hari. Tapi terkadang egoku bermain disini. Laras juga berhak untuk mengetahui bagaimana jalannya nanti. Sedangkan Hanna hanya bisa menunggu ketidakpastian, akan sampai mana Laras memakan hidupnya. Aku menghampiri komputerku dan mengaktifkan Yahoo Messenger ku. Tak lama aku OL, datang PM dr sahabatku, Dewi. Begitu kulihat daftar teman - temanku, tertera nama Yudha disitu. Dia OL. "Han, lo dimana?", Tulis Dewi singkat. "Dikantor, kenapa dew?", balasku. "Ini gwe lagi YMan sama Mas Yudha. Parah.", balas Dewi Kenapa parah??? kebetulan Dewi juga main Idolstreet dan dia kenal dengan Yudha. faisal saputra, 2010
  • 13. "Parah kenapa???", jawabku keheranan. "Mas Yudha nekat niy.", makin bingung aku dengan jawaban Dewi. "Nekat kenapa?", tanyaku. "Sebelumnya gwe mau tanya ma lo. Lo sayang ga sama Mas Yudha?", tulis Dewi "hmm..gwe sayang dia kalau dia single, bukan triple kayak sekarang", jawabku. "bentar", balas Dewi Agak lama aku menunggu balasan dari Dewi. Dalam hati banyak pertanyaan. Belum hilang rasa gundahku atas apa yang terjadi kemarin. Memang semua salahku melangkah. Menjalani semuanya kayaknya ga mungkin. Saat harus kusudahi semua, banyak banget hambatannya. "Han, Mas Yudha nekat mau ceraiin istrinya. Dia lebih pilih lo. Gila!", PM dari Dewi tiba - tiba. "Haaaaahhhhh??!! bilang ga boleh...", jawabku segera. "Dia bener - bener cinta mati sama kamu, Han", jawab Dewi tak lama. "Oke. Tapi aku tetep ga bisa sama dia, dew. Lo paham kan??", balasku "Ya..ya...Idolstreet bawa semuanya ke kehidupan nyata ya, Han. Gwe ga tau kalo semuanya jadi begini.", jelas Dewi. "Iyh. Seandainya dia single, gwe mau jalanin hidup sama dia tapi kenyataannya ga bisa kan??", balasku. faisal saputra, 2010
  • 14. "Iya. Gwe juga setuju lo sama dia klo dia belum punya istri. Mas Yudha baik kok.", balas Dewi. "Iyah", jawabku singkat. Setelah percakapan itu, hatiku sebagai Hanna bicara pada Laras. "Apa ini yang lo mau, Ras??? Mau sampe kapan lo siksa hidup gwe, Ras??" Tapi Laras diam saja. Hari itu semua pekerjaanku kuselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Selepas kerja, Mas Andi sudah menyeretku ke depan kompi gamecenter yang ada, kebetulan di lantai atas tempat kerjaku. ( tempatku provide Gamecenter juga soalnya - red ) Selesai memasukkan Akses Billing Pegawai ke kompi tersebut, aku men - double click icon RF Online sesuai janjiku ke Mas Andi. Jadilah aku seorang pemain RF terhitung hari itu. Mas Andi menyuruhku membuat sebuah Char Accretia dan sejak hari itu juga, aku menjadi seorang Accretia Comet ( Comet nama Server tempat aku bermain ). Aku memilih menjadi Warrior. Nama charku VieANKaCHu. Dengan sabar Mas Andi membimbingku dan aku tertantang dengan RF Online. Ternyata, di RF Online aku menemukan Satria, Sahabatku di Idolstreet. "Ras, maen RF Juga??", tanya Satria. "Kok lo tau ini gwe, Sat??", tanyaku kembali. "Orang tanya, balik nanya. Tau lah, Lo kan ga kreatif. Nama Vieanka cuma 1 biji di dunia pergame online-an. Cuma lo doang", jawab Satria. faisal saputra, 2010
  • 15. "wkwkwkwkwkw....iya yah?? gimana kabar, Sat??", tanya ku. "Baik. Bentar ya, panggil anak - anak dulu. Ada Laras ya kudu dikabar - kabari", jawab Satria. "Anak - anak?? siapa??", tanyaku. "Semuanya juga ada. Lo masuk Guild kita aja ya, Ras. Bentar, Panca ketuanya, dia lg OTW", jawab Satria. wedew...ternyata dunia kecil juga. Semua temen - temen Idolstreetku ternyata maen RF Online juga, Accretia juga dan Comet juga. "LARAAAASSSS!!"........ Aku terpaku dengan tulisan Hijau di layar ***u. bingung gimana bikin warna yang sama, aku tanya Mas Andi. "Mas, ini jawabnya gimana?? kok Hijau sendiri yang lain kan abu" warnanya", tanyaku ke Mas Andi yang sedang asiik di sebelahku. Akhirnya dia ajarin gimana cara balesnya. Itu ternyata whisp dari char yang namanya Nca. "Ini Panca ya??", balasku. "Iyah. Masuk Guild Ras", ajak Panca. Aku menekan tombol yang ada di pojok kanan bawah layar monitorku. Detik itu aku jadi anggota Guild S.C.O.R.P.I.ON. "wew...makasih ya nca. siapa aja yang main di guild ini??", tanyaku. faisal saputra, 2010
  • 16. "semuanya juga ada. Mas Yudha, Mas Rian, Satria, gwe, Jho, banyak", jawab Panca. "waduhhh....oke deh.", jawabku. Walaupun di hati bingung, aku masuk ke dalam dunia apa lagi ini. "Ras, Tahun Baru nanti dateng ke Bekasi ya??", ajak Panca. "Mang ada acara apa??", tanyaku. "Kita bakar2 ayam disini. oke??", jawab panca. "Ya deh, Aku kesana..", jawabku. "seepp...sini kubantuin GB", ajak Panca. Ngerti ga ngerti, aku ikutin aja ajakan Panca. Itu berjalan setiap hari. Idolstreet kulupakan. Aku jadi addicted ke RF Online. Guild S.C.O.R.P.I.ONku sudah seperti keluarga buatku. Terkadang, aku maen RF Online bukan untuk GB atau Leveling, tapi cuma untuk bertemu teman - temanku, sahabat - sahabatku. Ternyata sejak aku addicted dengan RF, bukan cuma Laras yang masuk kedalamnya, Hanna pun ikut terbius pesona RF Online. Entah berapa lama aku sudah bermain RF Online. Aku seperti bisa melepaskan semua beban - bebanku. Walaupun aku merasa seperti anak bawang di guildku, tapi aku bahagia. Kadang bisa menjadi Laras dan Hanna sekaligus di waktu yang sama. Aku tak merasa bahwa RF Online yang akan membawaku ke dalam dunia yang sekarang sedang kujalani sendiri. Dunia dimana aku mengorbankan semua kehidupanku. faisal saputra, 2010
  • 17. Tenyata semua baru saja dimulai...kehidupanku baru saja dimulai.... Haahhh...... Entah berapa lama aku terbius oleh RF Online sampai aku gak sadar akan penyakit lamaku yang bisa datang kapan saja. Sehari aku ga main RF Onlie, terasa ada yang hilang. Aku mengidap Anti - Phospholipid Syndrom atau Sindrom Darah Kental sejak SMU. Sindrom darah kental adalah penyakit autoimun yang menyebabkan darah menjadi kental. Antibodi antifosfolipid merupakan salah satu faktor risiko trombosis dimana darah di dalam tubuh cenderung kental dan mudah membeku sehingga dapat menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh darah nadi (arteri) maupun pembuluh darah balik (vena). Keberadaan antibodi terhadap fosfolipid ini dapat diketahui melalui pemeriksaan antibodi dalam darah dengan mendeteksi adanya Antibody Anticardiolipin (ACA) dan Lupus Anticoagulan (LA). Adanya antibodi ini pada seseorang tidak serta merta atau tidak secara absolut menunjukkan bahwa akan terjadi pembekuan darah, namun kemungkinan terjadinya pembekuan darah akan lebih besar daripada orang lain. Banyak individu dengan antibodi ini tidak mengalami sumbatan pembuluh darah (trombosis), ada yang baru akan mengalami gejala akibat trombosis suatu saat kemudian, namun ada pula yang menunjukkan gejala sindrom darah kental ini di usia muda. Akibat darah kental, pasokan darah yang membawa oksigen, zat-zat nutrisi, dan lain-lain ke organ dan jaringan di dalam tubuh dapat berkurang bahkan terhenti sama sekali, -tergantung pada tingkat keparahan kelainan tersebut-, sehingga menimbulkan gangguan pada berbagai organ di dalam tubuh. Gejala pada otak berupa sakit kepala atau migren berulang, vertigo, kejang, daya ingat menurun, bahkan strok yang tidak lazim pada usia 40-an. Gejala pada mata dapat menyebabkan penglihatan kabur hingga buta mendadak. Pada telinga dapat terjadi faisal saputra, 2010
  • 18. pendengaran berkurang bahkan tuli mendadak. Gejala pada jantung dapat berupa serangan jantung. Organ lain seperti ginjal, hati, paru-paru juga dapat mengalami trombosis, demikian pula pada kulit dan vena dalam di lengan atau kaki. Karena aku maen RF Online tak kenal waktu, malam itu jadi malam paling menyakitkan untukku dan awal pertemuanku dengan dia. Malam itu aku sedang leveling di Lab. Bionik. Tiba2 darah segar keluar dari hidungku. Reflek aku langsung lari menuju kamar mandi untuk membersihkan semuanya. Darah yang keluar dari hidungku membuat aku kesakitan. Begitu kuanggap darahnya berenti, aku kembali ke meja komputerku dan menulis whisp ke Yudha yang malam itu sedang membantuku leveling untuk rehat sebentar. Aku memberitahukan Yudha apa yang terjadi, tapi dia tidak bisa berbuat apa - apa. Merasakan kesakitan yang sangat membuatku tak konsen untuk melanjutkan leveling, jadi aku kembali ke markas accretia dan duduk disana sambil mengetikkan kata - kata dari lagu yang sedang kuputar di komputer server di chat guild. Tiba - tiba ada yang menuliskan sesuatu di chat guild. "Ras, pliss deh..dah malam gini nyanyi - nyanyi, berisik tau!!" Begitu kubaca, ternyata pengirimnya adalah N3Yo, salah satu anak guildku. "Ya dah...muuv deh", balasku. "Iyah niy, Bisa diem ga siy. Ganggu konsentrasi orang aja" Aduhhh..ada lagi yang bilang kalau aku ganggu konsentrasinya main. Setelah kuteliti, bukan N3Yo yang mengirimkan tulisan itu, tetapi anak guild yang bernama Bho. "Ya Ya....muuv deh kalo Laras ganggu konsentrasi lo", jawabku. faisal saputra, 2010
  • 19. "Ya, lain kali diem aja klo ga lagi ngapa - ngapain. Dah malam, ngerti ga?", jawab Bho. "Ya, ngerti....", balasku. "Mba Ras, ngapain di markas??", N3Yo bertanya padaku. Aku tak menjawab pertanyaannya. Aku terlanjur sakit hati karena aku ga tau harus gimana caranya menghilangkan rasa sakit akibat mimisan tadi. "Hoy, lo ga jawab yang N3Yo tanya?? Lo Hode ya??", tanya char yang bernama Bho itu. "Sorry Bho, gwe ga tau lo siapa tapi yang jelas gwe bukan HODE dan N3Yo dah tau siapa gwe dibanding lo. Skrg gwe lagi kesakitan karena gwe baru aja mimisan dan kalo lo ga ngerti gimana rasanya, JUST BACK OFF....BOY!!", jawabku. Tanpa tunggu panjang lebar dan menunggu balasannya, aku langsung keluar dari game tersebut dan bener - bener rehat sambil mengatur emosiku. Setelah hampir 30 menit aku rehat dr RF Online, aku berusaha untuk login lagi. Setelah masuk, semua fungsi chat aku block, dari chat all, guild, whisp, sampai chat map. Aku murni bermain game itu sendiri, gak chat sama siapa pun, even Yudha. setelah hampir se jam aku OL sendiri, iseng kubuka semua fungsi chat. Aku terkejut, teman - teman guildku sedang membicarakan aku. GoLDIroN : Laras memang begitu, kalo diceng-in suka ga mau.. tapi kalo ngeceng-in orang demen....gitulah cewek... Bho : Jadi char yang namanya VieANKaCHu itu bener" cewek ya?? faisal saputra, 2010
  • 20. N3Yo : Iyah. Kita kenal dia dah lama banget. Baru tau ya Bho??? Bho : ya iya lah....duuhh..ga enak gwe...ngerasa bersalah.. TheKin9 : udahlah. Kasian Laras....mana chat di block semua lagi... Bho : iyah.... Aku ga tega. Memang hanya chat whisp yang ga aku buka. Setelah dipikir - pikir, aku membuka chat whisp. Tak berapa lama, Bho whisp aku. "Ras, maav ya..aku ngaku salah", aku Bho "Ga papa kok. Aku mang dah biasa diginiin. Aku kan badutnya Scorpie", jawabku "Bukan kok. Kamu bukan badutnya Scorpie", balas Bho. "Hehehe...menurut kamu bukan, menurutku iya. Udahlah.", jawabku "Mang tadi kamu kenapa?", tanya Bho "Ga kok, cuma mimisan aja. Ga usah dipikirin", jawabku "haaahhh??!! Yudha tau??", tanya dia lagi. "Ya, dia tau. Udahlah", jawabku "Kok malah diem aja..??", tanyanya. "Bis mau gimana???", tanyaku. "Kenapa ga datengin kamu?", tanyanya. faisal saputra, 2010
  • 21. "Buat apa??? bikin repot orang aja.", jawabku "Tapi kan kamu lagi sakit. Dia kan satu kota sama kamu masa ga bs dtg?", tanya bho lagi. "Ya itu kan urusannya dya mau dateng atau ga.", jawabku "Ya ampuuunnn...Maav ya", jawabnya. "Ya, ga papa kok, Bho", jawabku Setelah itu Bho terdiam. Aku melanjutkan permainanku kembali. Tak lama, dia whisp aku lagi. "Ras, boleh minta no hapenya?", Tanya Bho. "Ya, tapi buat apa?", tanyaku. "Kalo ga boleh juga ga papa", jawabnya. "boleh, ini 0818*****98", jawabku. "oke...aku off ya. maavin aku ya Ras", pintanya. "Iyah...berisik", jawabku Ga lama memang dia off. Aku pun Off. Hidungku dan sakit kepalaku tidak bisa kompromi. Sesampainya aku di kost, HPku berbunyi. Ku sama sekali ga mengenali nomornya. "Ya, siapa ya", tanyaku heran. faisal saputra, 2010
  • 22. "Ini Bho, gimana keadaannya Ras?", jawab yang disana. "Begini lah....aku istirahat dulu ya, Bho. Besok aja diterusin ngobrolnya", balasku. "Tapi bener istirahat ya, Ras", Tanyanya. "Iyah...", jawabku. "Ya dah, met istirahat, Beb", balasnya. Aku langsung menutup HPku dan aku tersadar...Kalau ada yang aneh. Dia memanggilku "Beb". Aku langsung merebahkan diriku di kasur dan enggan berpikir macam - macam, padahal, inilah awal semuanya terjadi. Aku cuma anak bawang, ga pantas diperlakukan spesial. Setelah kejadian itu, Aku semakin dekat dengan sosok Aji a.k.a Bho. Setiap hari kita ga pernah melewatkan hari tanpa sms dan OL RF online. Sampai suatu saat dya kirim sms yang bunyinya, "Ras, sebaiknya kita jadi adik kakak aja ya???" Dalam hati aku bertanya, "Memang selama ini hubunganku dengan Bho apa??" Aku mengirimkan sms kembali kepadanya, bertanya memang ada apa dan memang dya merasa hubungan ini hubungan apa? Dya membalasnya dengan isi sms ini, faisal saputra, 2010
  • 23. "Ras, jujur aku jadi sayang banget sama kamu. Aku ngerasa kamu dah kayak pacarku. Tapi aku ga enak sama Yudha. Aku ngerasa dah ambil kamu dari Yudha" Aku terperangah membaca sms itu. Aku cuma bisa meneteskan air mata walaupun aku ga tahu kenapa airmata itu keluar. Tak berapa lama, Bho menelponku. "Ya?", jawabku ketika mengangkat telpon drnya. "Ras, maafin aku. Aku ga sanggup ambil kamu dari Yudha", ujarnya "Yudha???", tanyaku "Iyah, Yudha. Aku tau kamu deket sama Yudha sebelum kenal aku. Aku juga tau perasaan Yudha sama kamu. Aku lebih baik mundur daripada ngerasa bersalah sama Yudha", jawabnya. "Sekarang aku tanya, gimana perasaan kamu sama aku?", tanyaku sambil setengah terisak. "Jujur, Aku sayang sama kamu Ras", jawabnya. "Skrg aku jawab jujur sama kamu", ujarku. "Jawab apa??", tanyanya. "Aku mau jujur, kalo aku juga sayang sama km. Aku juga sayang sama Yudha. Tapi sayangku sama Yudha cm sebagai adik karena aku tahu kalau aku ga bs sama dya", jawabku. "Kenapa ga bs??", tanya Bho. "Yudha sudah beristri dan punya anak. Aku bukan perempuan yang suka merusak rumah tangga orang. Tapi aku juga ga bisa melarang orang untuk sayang aku", faisal saputra, 2010
  • 24. jawabku yang sudah menangis saat itu. "Aku.....Ras....Aku....", ujarnya setengah terbata. "Dari dulu aku selalu mencari cinta untuk hidupku sendiri. Tapi semuanya pergi. Orang - orang yang aku sayang pergi, aku sendiri. Atau aku memang harus sendiri ji??", tanyaku dengan tangisku. "Ga.....ga.....aduuuhhh", jawabnya. Sebelum sempat dya berbicara, aku sudah menutup flip HPku yang otomatis memutuskan pembicaraanku dengan Bho. Aku menangis sejadi - jadinya. Semua seperti flashback untukku. Ketika Ayahku pergi meninggalkan dunia ini, aku belum mengerti apa arti kehilangan. Yang kuingat hanya senyumnya, tegasnya, kebaikannya, amarahnya dan semua yang pernah aku rasa adalah suka. Ketika kakak perempuanku yang paling tua meninggal, aku hanya bisa terdiam. Mengenang dya sebagai kakak yang paling mengerti aku. Aku hanya bisa melihat ke-4 anak - anaknya yang masih kecil dan butuh perhatian seorang Ibu. Ketika itu, aku hanya bs telpon semua teman2ku dan melampiaskan kesedihanku. Ketika Ibuku meninggal, aku sudah mengerti semua. Ketika itu, penyakit Anti - Phospholipid-ku sedang parah - parahnya. Ibu yang selalu mendukungku agar aku bisa survive dan semangat sekolah untuk mengejar beasiswa serta lulus SMU dengan nilai yang baik. Aku yang terancam pergi dari dunia kala itu. Aku sudah memikirkan bahwa aku yang akan mengisi tempat kosong disamping makam kakakku. Tapi ternyata, Ibuku pergi meninggalkan aku. Rasanya hatiku hampa. Bener2 ga bs apa2.. Ini yang aku rasa sekarang, HAMPA.... faisal saputra, 2010
  • 25. Tak berapa lama, HPku kembali berbunyi....kubuka flip HPku dan aku melihat nama Bho di layar HPku. kuangkat... "Ya....", jawabku. "Beb, maafin aku. Aku ga bisa boong kalo aku bener - bener sayang sama kamu", ujarnya. "Ya...", jawabku. "Aku.....bener - bener sayang kamu", ujarnya lagi. "Ya.....", jawabku. "Kenapa kamu cuma jawab 'ya ya ya' dari tadi??", tanyanya. "Aku tau kalau aku tidak pantas diperjuangkan, ji. Jadi jangan paksa diri kamu untuk sayang dan berjuang untukku", jawabku. "Kenapa??? aku sekarang mau berjuang untuk kamu Ras, apapun", ujarnya. "Jangan....nanti kamu menyesal", jawabku. "Ga, aku ga perduli siapa kamu, ada apa denganmu, aku sayang kamu", jawabnya. "andaikan dya tau Laras itu siapa...", hatiku berbicara. "Terserah kamu, ji", jawabku. "Aku mau kamu jadi pacarku. Aku mau kamu jadi istriku, aku mau kamu jadi bagian hidupku, aku mau kamu jadi jodohku", ujarnya. "ga salah??? aku ga pantes, ji", jawabku sambil kembali terisak. faisal saputra, 2010
  • 26. "Udah, aku ga perduli kamu mau ngomong apa. Aku tetep mau kamu jadi pacarku mulai detik ini, ngerti??", ujarnya. "Ya......", aku kembali menangis ketika mengucapkan kata - kata itu. Setelah pembicaraan itu, aku dan Bho sepakat untuk main RF Online. Dia pakai char Bho dan aku pakai char Cora-ku. Kita berjanji bertemu di Istana Haram. Aku menunggunya lama kemudian muncullah sosok Bho dibelakangku, Besar. Dia minta kepadaku untuk mengambil foto kami berdua. Aku menyimpannya dengan hati2. Hati itu aku merasa bingung sekaligus bahagia. Bingung karena apa aku harus membuka diriku sebagai Hanna atau tetap sebagai Laras. Bahagia karena aku mempunyai teman berbagi sekarang. Ini adalah awal dari apa yang harus kujalani sekarang. Hitamku berawal dari kehadiran cinta ini........cinta yang sebenarnya harus kubunuh, tapi aku tak sanggup. Dilema.... Setelah hari itu, kehidupanku sebagai Hanna dan Laras berubah. Setiap pagi selalu ada yang menelponku untuk membangunkanku dan mengucapkan kata - kata "Luv U Beb" setiap hari. Rutinitasku berubah. Hpku yang awalnya Gagu a.k.a Ga Guna, mendadak berubah kayak HPnya selebritis yang sedang kejar setoran. Dering Hp baik telpon masuk atau sms ga berenti2 dan itu berasal dari orang dan nomor yang sama yaitu Bho. Setiap hari aku harus melaporkan ke Bho, memakai baju apa aaku ke kantor....huuffff....karena waktu dya telponku di jalan, dya dengar ada yg godain aku. huffff.... Rutinitas hibernasiku juga berubah, dari biasa tidur mlm jadi tidur pagi. huuufff...masa - masa indah buatku sekarang yang hanya bisa mengingatnya. faisal saputra, 2010
  • 27. Sampai suatu waktu dia menelponku disaat jam istirahat kantor. Kala itu Mas Andi yang angkat telponku, aku ga tau dya ngomong apa tapi yang jelas tiba - tiba Mas andi memberikan telpon itu padaku... "Niy, cowok lo...", sambil memberikan hpku. "Weeehhh...kenapa?", tanyaku "Ngomong aja sama dya, oke?", sambil tersenyum simpul. "Penasaran, kalo dah senyum - senyum setan gitu, biasanya ada yg aneh", pikirku dalam hati "Haloo..." "Iyh beb...", jawabnya. "ngomong apa sama Mas Andi tadi?", tanyaku. "Ga, ga ngomong apa2. kalau pun ngomong, rahasia atuh cinta", jawabnya. "kok rahasia - rahasiaan?", tanyaku. "Iyah, ini obrolan laki - laki, perempuan ga boleh tau", jawabnya. Obrolan ini berlangsung sampai aku pulang ke kost. Tapi sesampainya di kost, obrolan pun semakin serius, ga ada lagi bercanda - bercanda. "Ras, kamu kerja di Samarinda aja. Disini juga banyak kok lowongan. sekalian aku bs jagain kamu", ajak Bho. "wew...masa???", tanyaku. faisal saputra, 2010
  • 28. Singkat cerita, malam itu aku memutuskan untuk mencari kesempatan kerja di Samarinda. Tapi ternyata ini menjadi awal perpecahan aku dengan Mas Andi dan teman - temanku. Mereka ga setuju aku pergi kesana. Tapi akal sehatku ga bs berpikir jernih. Hari itu bagai neraka di kantorku, semua orang cuek padaku. Tapi entah kenapa, aku seolah - olah tidak memperdulikan mereka. Kejadian hari itu tidak merubah keputusanku. Aku tetap akan berangkat ke Samarinda walaupun aku belum memutuskan kapan. Dalam hati berpikir, "ini baru anak - anak kantor, apa jadinya kalo anak - anak guild tau???"...... Setelah hari itu, tiada hari tanpa sms atau telpon. Frekuensi Bho menelponku jadi lebih sering dari biasanya ketika tahu bahwa aku akan pergi ke Samarinda. Teman - teman kantorku sudah tidak bisa membantahku atau berusaha meyakinkanku untuk tidak berangkat ke Samarinda. Mas Andi mulai jarang bicara padaku, begitu juga yang lain...dan saat itu, semakin membuatku yakin kalau memang aku harus ke Samarinda... Jadi hari itu aku putuskan untuk memberitahukan ke Mas Eko sebagai Supervisor ku bahwa aku positive ke Samarinda...Aku pergi ke kantor seperti biasa, Mas Andi sudah stand by lebih dulu dari aku. Aku langsung menyapanya dan menanyakan Mas Eko sudah datang atau belum. "Mas Andi, Mas Eko dah dateng lom?", tanyaku "Lom, kenapa lo nyari Eko, Han?", jawabnya "hmm..Hanna mau resign akhir bulan ini ( Januari )", jawabku "hah??? lo dah dapet kerjaan baru? dimana?", tanya Mas Andi "Hanna jadi berangkat ke Samarinda, Tgl. 3 Februari besok", jawabku faisal saputra, 2010
  • 29. Aku langsung melihat perubahan yang terjadi di raut muka Mas Andi. Dia langsung berdiri dari kursinya dan menghampiriku. "Lo mau kesana? Ngapain?? ngejar si Bho itu?", tanyanya.. "Ga, Hanna mau cari suasana baru. Hanna bosen di jakarta juga sekalian biar deket dya", jawabku. "Lo gilaaaaa...lo bener2 gilaaaa", jawabnya. Hari itu benar2 hari yang memuakkan buatku. Bener - bener bete setengah gila karena semua teman - teman kantorku ga sepaham denganku. Sejak saat itu, Mas Andi sering membuka HPku, membalas semua sms dr Bho dan itu dengan sepengetahuanku. Biar dia tau kalau memang Bho bukan laki - laki ga bener. Saat itu mataku benar - benar tertutup dengan semua pesonanya. Waktu berjalan cepat sampai tiba saatnya aku berangkat. Aku ingat hari itu tanggal 1 Februari. Malam itu aku bermain RF dengan Bho. GoLdIron a.k.a Jho tiba2 whisp aku. "ras, mau kemana?", tanyanya. "Mau Opp....mau istirahat", jawabku. "tumben...", ujarnya "Huuh....oiya, Jho, aku pamitan ya", ujarku "Mau kemana? Opp aja pake pamit", jawabnya "Ga Lusa aku mau ke Samarinda", jawabku. faisal saputra, 2010
  • 30. "Apa???...ga ga....Lo ga boleh kemana2", Jawabnya. "Kenapa?", tanyaku "Pokoknya lo ga boleh kemana2..Bho Anak samarinda, Lo jadian ya ma dya? jangan bilang iyah", jawabnya. "Iyh, Ras jadian sama bho", jawabku "AN***NK....sumpah...", ujarnya. Tiba - tiba charnya Offline sampai tidak berapa lama, TheKin9 a.k.a Yudha whisp aku... "Ras.....lagi dimana?", tanyanya.. "Dimana? di Sette...kenapa?", tanyaku "Bisa ke Markas ga? aku pengen ngomong", Yudha tulis itu seakan - akan ada masalah penting yang harus diutarakan. "Ya...ras kesana", jawabku. Setelah melewati beberapa menit, char Vieankachu - ku tiba di Markas. Aku sempat berkeliling Markas cuma sekedar ingin tahu, ada siapa saja disana. "ras, dimana?", Yudha whisp aku lagi. "Dimarkas...", jawabku "tunggu disitu", suruhnya... faisal saputra, 2010
  • 31. "ya....", jawabku. Tiba - tiba, bho whisp aku..... "Beb, di Markas?? Ngapain?", tanyanya.. "Huuh....ga tau ini Yudha mau ngomong", jawabku "Mau ngomong apa Yudha?", tanyanya. "Ga tau...ini lagi nunggu....kenapa?", tanyaku "Ga, ntar kasih tau ya dya ngomong apa aja", katanya. "Iyh, beb....", jawabku. Aku duduk di depan bank. sambil liat kiri kanan ada siapa aja. tiba - tiba Yudha dtg...duduk disebelahku. "ras, kamu kenapa?", tanyanya. "kenapa? ga kenapa2? mang kenapa?", tanyaku beruntun. "Kok jarang OL lagi?", tanyanya. "oooo.....males aja", jawabku Belum sempat Yudha tulis sesuatu, aku langsung mengutarakan kalo aku mau pamit ke samarinda. "Mas Yud, Ras Pamit...", ujarku. "Pamit kemana? Opp? kok cuma bentar?", tanyanya. faisal saputra, 2010
  • 32. "Ga, Lusa Ras mau ke Samarinda", Jawabku. "HAAAAHHHHHHHHHH!!!!!!!...ngapain?", tanyanya. "HHHmmmm....Ras mau cari suasana baru, sekalian cr kerja disana", jawabku. "Eh, si Bho anak Samarinda juga kayaknya. Eh, jangan2 kamu?",.. "Kenapa mas ?", tanyaku.. "Kamu sama Bho ga jadian kan??", tanyanya. "hmmm...Ras jadian ma Bho, Mas", jawabku. "HAAAAAAAAAAAAHH!!! Trus kmu mau ksana demi dya gitu?", tanya Yudha. "Ga kok...", jawabku. "Bentar - bentar.......Bentar....kamu disini aja. Tunggu", suruh Yudha. Aku menunggu di markas sekian lama, lama banget..sekitar 20 menit sampe tiba - tiba Yudha whisp aku.. "Ras, Party..Party ma aku", suruhnya. "Oke...", sambil ku tekan comment untuk party sama Yudha. Aku kaget karena Bho sudah 1 party dengan Yudha. "Ras, skrg pake chat party aja....aku mau ngomong ma kalian ber2", kata Yudha. "Ngomong apa?", tanyaku. faisal saputra, 2010
  • 33. Tiba - tiba chat party dari Yudha masuk ke layar monitorku... "Ras, Bho, kalian jadian?", tanya Yudha.. "Iyh...kenapa? kan tadi lo dah tau dari gwe, kenapa lo tanya lagi, Yud", jawab Bho. "Ga, gwe cuma mau pastiin aja. Kenapa lo bs jadian ma Laras?", tanya Yudha "Ya karena gwe sayang ma dya. Lo sendiri kenapa? Tadi lo bilang Laras cinta sejati lo, kenapa lo ga berusaha rebut dya dari gwe?", tanya bho Aku yang membaca semua itu cuma bisa terdiam. Aku ga bisa nulis apa - apa. Aku cuma bs tertegun di depan layar monitor komputerku...menunggu apa yg akan terjadi kemudian. "Laras memang cinta sejati gwe tapi gwe ga bs rebut dya dari lo ataupun dari siapapun, karena gwe ga bisa", jawabnya. "kenapa?", tanya Bho. "Karena gwe dah beristri dan punya anak. Oke, memang gwe ga sayang sama istri gwe, gwe sayang sama Laras, cuma gwe punya anak yang bener - bener gwe sayang, bho. Gwe ga bs lepas tanggung jawab", jawab Yudha. "Kalo mang Laras cinta sejati lo, Lo harusnya bisa milih dong mana yang terbaik buat lo", ujar Bho. "Ya, gwe bisa milih kalo Laras lah yang terbaik buat gwe. Tapi lo liat posisi gwe, Gwe ga bs korbanin anak gwe, ngerti kan lo?", jawab Yudha. "ya....trus mau lo apa?", tanya bho ke Yudha. faisal saputra, 2010
  • 34. "Gwe mau lo jaga Laras. Jangan lepasin dya. Ngerti? Gwe restuin lo pacaran ma Laras", ujar Yudha. "Thanks....doain gwe bisa membentuk keluarga yang baik nanti", jawab Bho. "Gwe doain...Jaga dia di Samarinda buat gwe", ujar Yudha. "Ya....", jawab Bho. Malam itu, RFku berakhir dengan perasaan ga tentu. Belum lama aku Off dari RF, ada telpon masuk ke HPku. Kubaca di Layarnya...Jho. "Ras, Ini Jho", kata suara yang kudengar di HPku. "Ya...kenapa Jho?", tanyaku. "Lo ga boleh pergi sama Bho. Lo ga Boleh ke Samarinda, Ga boleh!!", ujarnya. "kenapa?", tanyaku. "Lo dah kayak kakak buat gwe. Kalo mang lo mau ke Samarinda, suruh si Bho jemput lo ke Jakarta, bukan lo yg ke Samarinda Sendiri!!", jawabnya dengan nada tinggi. "Ya, ga Bisa....PokokNya Ga Boleh!!", Ujarnya.. Malam itu secara bergilir, semua anak - anak Guildku menelponku. Mereka tidak mengijinkan aku untuk berangkat ke samarinda. Namun, tekadku sudah bulat kalau aku tetap pergi ke Samarinda. Malam itu sepertinya semua amarah teman - temanku, ku anggap angin lalu. Lusa tetap aku berangkat ke Samarinda. Aku sepertinya sudah buta dengan cinta faisal saputra, 2010
  • 35. sehingga mengorbankan segalanya. Aku ga ada pikiran macam2 tentang Bho. Semuanya sepertinya indah....berwarna... Andai aku tau semua akan berakhir Hitam, aku lebih pilih tetap disini....Andaikan aku bisa memutar kembali waktu...huuuffttt... Samarinda kota yang Indah, dengan sejuta memori.......memori indah namun terlalu kelam untuk diingat......Samarinda itu...... Setelah malam gari dimana semua men-judge bahwa aku salah, aku mempersiapkan semuanya. Tak pakaian, Baju2, semuanya, sampai tiket yang sudah kupesan lewat Reservation Online. Kala itu, aku menggunakan Lion Air. Aku sudah mempersiapkan semuanya, sampai hari itu tiba... Pagi itu, aku sedah mendapat telpon dr Bho, yang kala itu tetap kerja walaupun aku mau datang, maklum PNS.. Hari itu aku naik penerbangan ke Balikpapan jam 15.20. Pagi itu aku siap2 sendirian. Tampaknya teman2 kantorku pun enggan untuk mengucapkan "Selamat Tinggal Untukku". Mungkin bagi mereka aku sudah terlalu menyakiti hati mereka kali ya. Aku berangkat dr kost jam 10 pagi ke Pasar Minggu untuk naik DAMRI dari sana. Perjalanan ku tempuh tanpa ada hambatan. Aku sampai di Terminal Pasar Minggu dengan selamat. Naik bus DAMRI dengan selamat walaupun masih harus menunggu lama. Di bus tersebut aku menelpon Bho, dengan provider yang sama dengan Bho, rasanya akan baik2 saja, pulsaku akan tahan sampe Samarinda. Kucari namanya di daftar hpku...kutekan dan kudengar nada sambungnya... "hallo beb", sapa suara disebrang sana. faisal saputra, 2010
  • 36. "Haloo...beb, aku dah di bis mau ke Bandara", jawabku. "Wew, ati2 ya dijalan", ujarnya. "ya...", jawabku. "Ya udah, simpen pulsanya buat dijalan nanti", ingatnya. "Oke...tha2", jawabku. "eeh...mana Love Spell nya?", tanya Bho. "oh iya, Luv you beb, Muuuaacchh", jawabku "Luv You too, Muuaachhh", balasnya Aku pun menutup flip hape ku. Ughhh..rasanya deg2an. Gimana ya? bakal ketemu sama seseorang yang memang dah masuk kedalam hidupku. Bus pun mulai berjalan. Lambat namun pasti, bus yang sudah dipenuhi penumpang itu pun melaju. Aku melihat pemandangan di luar jendelaku dan berpikir, "Apa aku akan merindukan semua ini?? apa jalan yang kupilih sudah benar?? apa dya benar2 menyayangiku?? apa aku sanggup jauh dr suasana ini??" tapi itu hanya pikiran selintas laluku. Aku tak memikirkan semua itu. Yang kupikirkan kala itu hanya, bisa ga seorang Hanna sampai ke Samarinda dengan selamat. Sampai di bandara, aku langsung menuju loket Check in untuk dapetin Boarding faisal saputra, 2010
  • 37. Pass....bayar Airport Taxes, langsung nunggu di Waiting Room...wkwkwkwkwkw....standart. Pas nunggu, aku di temenin sama suara si Bpk. Bho yang menelponku. Ga terasa, pukul 15.00 sudah tiba. Aku mulai mengirimkan sms ke semua teman2ku minta pamitan. ada yang bales, ada yg diem aja. gpp lah. Jam 15.15 aku mulai memasuki pesawat, kuliat di boarding pass ku, kursiku nomor 5C...huufftt... lama kutunggu, akhirnya pesawat itu jalan juga dan aku akhirnya meninggalkan Jakarta...Banyak bayangan sekelebat masuk di pikiranku, tapi tak kuperdulikan. Yang aku inginkan hanya sampai di Samarinda dengan selamat. Pukul 18.30, aku sampai di Balikpapan. Turun di lapangan terbang a.k.a Bandara Sepinggan malam itu. Udaranya berangin alias Windy.....beeuuhh...rasanya, menusuk banget. Aku langsung menelpon Bho saat itu, nada sambung terdengar.. "Hallo beb, dah dimana?", tanyanya. "Masih di Jakarta", jawabku. "Hah?????", jawabnya. "Boong denk...dah di Sepinggan", jawabku sambil terkekeh. "Pantes, suaranya jenih, deket", jawabnya. "huuh", jawabku. faisal saputra, 2010
  • 38. "ya dah, nanti dari situ kamu naik taxi aja ke Terminal Bus, bilang mau naik Bus yang ke Samarinda, ya?" jelas bho. "Oke Oke beb...Luv You, Muuaacchhh", jawabku. Perjalananku masih jauh teman..........Massssiiihhhhh jauh untuk sampai ke Samarinda dan menemukan bahwa semuanya akan menjadi hitam. Andai aku taauuuu... Setelah aku menutup Hpku, aku mulai mengikuti orang – orang yang berada di depanku karena jujur aku bingung. Bandara Sepinggan tidak seperti Bandara Soekarno – Hatta yang teratur. Aku akhirnya tahu kalau Bandara Sepinggan itu kecil, waktu itu hanya ada Pesawatku, Lion Air dan Batavia Air. Aku mengikuti orang – orang di depanku sampai tiba di tempat pengambilan bagasi, deg – degan, takut bagasiku ilang. Setelah menunggu lama, akhirnya terlihatlah tas pakaianku, hitam dengan ciri khas pita orange di kantung depan tas tersebut. Kuhampiri, kuangkat..Huuufftt...berat walaupun isinya cuma pakaian aja. Aku menenteng tas pakaianku seorang diri, berjalan menuju pintu keluar dan begitu sampai di depan Bandara Sepinggan, sejauh mata memandang, hanya ada taxi. “Pasti taxi nembak nih”, pikirku dalam hati. Dan itu terbukti ketika kutanyakan berapa ongkos taxi dari Bandara ke Terminal Bus. “Rp. 45.000 kak”, jawab supir taxi yang disambut tanda tanya buatku. “Mungkin Terminal Bus itu jauh kali dari sini”, pikirku dalam hati. Akhirnya, aku menaiki taxi tersebut dengan harga Rp. 45.000 yang kami faisal saputra, 2010
  • 39. sepakati dari awal. Di dalam perjalanan, Si Supir bertanya, “Mau ke Samarinda ya, Kak?”, tanyanya. “Iyah, Kenapa memangnya? Masih ada kan Busnya?”, tanyaku lagi. “Masih. Tapi kenapa ga naik taxi aja kesana sekalian?”, jawabnya. “Duuhh, saya dijemput di terminal. Nanti ke Samarinda sama – sama temen saya”, alibiku. Soalnya serem juga kan jalan dari Balikpapan ke Samarinda. Kebetulan aku belum tau medannya seperti apa. “Oooo.....”, jawab si supir taxi. Sambil kuperhatikan jalan, Balikpapan termasuk kota yang bersih. Tak sempat ku berpikir macam – macam, tiba – tiba si supir bilang, “Sudah sampai kak”, ujarnya. “Haaaaahhhhh”, dalam hatiku. Perasaan belum ada 15 menit naik taxi, kok dah sampai?? kalau di Jakarta, itungan taxi seharga Rp. 45.000 itu ya, kayak dari Grogol ke Cawang deh. Tapi karena aku malas berargumen, aku langsung keluar taxi dan celingak – celinguk. “Ke Samarinda kak???”, terdengar suara di belakangku. “Uugghh...iyah.”, jawabku setengah kaget. “Kalau mau ke Samarinda jam segini, naiknya dari lampu merah disebelah sana kak”, sambil menunjukkan arah lampu merah tersebut. “Ooo..trus saya naik apa ya kesana?”, tanyaku. faisal saputra, 2010
  • 40. “Naik ojek aja kak, Rp. 5,000. saya antarkan”, ujarnya. “Ooo..tukang ojek toh”, pikirku. Tanpa pikir panjang, akhirnya aku setuju naik ojek ke lampu merah tersebut. Jaraknya lumayan jauh ya, tapi terobati karena Busnya masih ada. Setelah mengucapkan terima kasih, aku segera menaiki bus itu. “Ke Samarinda kak?”, tanya kondektur itu. “Iyah, ini bis ke Samarinda kan?”, tanyaku. “Iyah. Untung masih sempat, ini bus terakhir kak”, jawabnya. “Hmmm...beruntung berarti saya. Makasih Pak!”, jawabku. “Sama – Sama”, jawabnya. Kulihat kiri kanan, bangku masih sepi. Tiba – tiba teringat kalau aku belum makan dari Jakarta. Aku lihat melalui jendela, ada warung rokok yang masih buka. Beli roti yang Rp. 1000 an lumayan buat ganjel deh. Aku turun dari bus dan membiarkan tas pakaianku di dalam bus. Aku membeli 1 buah donal coklat dan segelas aqua gelas. Setelah bayar, langsung naik ke bus ga pake lama. Begitu duduk di Bus, ternyata si supir mulai menyalakan mesin Bus. “akhirnya jalan juga”, ujarku dalam hati sambil melihat jam di tanganku yang sudah menunjukkan pukul 19.00. Tapi setelah kutunggu, kok gak jalan – jalan? Ternyata, cuma mau manasin mesin aja. Bus itu jalan pukul. 20.00 dari Balikpapan. Ketika bus itu jalan, aku menelpon Bho. faisal saputra, 2010
  • 41. “Halo, beb. Dah dimana?”, tanyanya. “Masih di Bus, baru jalan”, jawabku. “Tapi masih ada kan Busnya?”, tanyanya. “Masih lah. Kalo dah ga ada, aku naik bus apa sekarang? Bus setan ya?”, jawabku yang dibalas suara tawa Bho. “Ya dah, simpen pulsanya buat nanti. Kalau sudah lewatin Jembatan Sungai Mahakam, telpon ya”, suruhnya. “Oke”, jawabku. Aku segera menutup hapeku dan mulai berpikir, perjalanan seperti apa yang akan aku lewati sekarang. Sebisa mataku memandang, hanya ada warna hitam. Aku gak tau pemandangan apa yang sedang aku lewati. Yang kutahu, Bus itu melaju cepat seperti cara jalan KOPAJA atau Metro Mini di Jakarta. Agak sebel juga karena ga bisa liat apa – apa, tapi mau tidur juga ga bisa, takut kelewatan. Akhirnya aku cuma bisa diem, berdoa semoga bener ini bus ke Samarinda. 1 jam......sudah lewat...tapi belum sampe2 juga... 2 jam.....sudah lewat, tapi bener2 belum sampe juga... Hampir 3 jam, baru aku merasa sudah melewati beberapa pemukiman penduduk. Tak berapa lama, aku melihat Jembatan Besar di depan sana “Apa itu Jembatan Sungai Mahakam??”, tanyaku dalam hati. faisal saputra, 2010
  • 42. Aku ga bisa mikir apa – apa, cuma aku langsung telpon Bho. “Ya Beb, dah sampe mana?”, tanyanya. “Kayaknya dah sampe Samarinda deh”, jawabku. “Dah liat Jembatan Sungai Mahakam??”, tanyanya. “Iyh, udah”, jawabku. Tau bener tau salah, nyaut aja 'udah'. Yang aku ingat cuma aku melewati pemukiman penduduk yang terbuat dari kayu disamping sungai itu. “Ya dah, aku jemput di Terminal Bus deh. Ya?”, tanyanya. “Oke, Ati2 dijalan ya Beb?”, ujarku. “Siipp...Luv You beb”, jawabnya. “Luv You too”, jawabku sambil menutup flip hpku. Ketika aku melewati bagian daratan yang lebih tinggi dari Sungai Mahakam, Aku sempet mengambil gambar Jembatan tersebut. Tak berapa lama, aku akan melewati Jembatan tersebut. Rasa di dada berkecamuk. Ini kali pertamaku pergi keluar Jakarta tanpa siapa pun. Ketika melewati Jembatan itu, dalam hati aku berteriak.. “WELCOME TO SAMARINDA, HANNA!!!!!”.... Aku tak tahu apa yang terjadi setelah itu, cuma aku bangga, aku bisa sampai Samarinda dengan usahaku sendiri. Dalam hati, Andai Ibuku masih hidup,, mungkin dia dah jantungan denger aku ke Samarinda sendiri. Bus itu melaju ke arah tertentu yang seperti aku tau kalau itu mengarah ke faisal saputra, 2010
  • 43. Terminal Bus Samarinda. Tak berapa lama memang aku sampai di Terminal Bus Samarinda. Begitu turun dari Bus, belasan tukang ojek menawarkan jasa untuk mengantarkan kami, penumpang bus tersebut ke alamat yang dituju masing – masing. Cuma untukku, itu tak perlu, karena aku dijemput Bho.. Tak berapa lama, hapeku berbunyi, ternyata Bho. “Beb, dimana??”, tanyanya. “Di Terminal”, jawabku. “Aku dah didepan terminal. Kamu dimananya?”, tanyanya. “Di dalam terminal, kenapa?”, tanyaku. “Keluar...keluar sini dari terminal. Aku di pintu depan”, ujarnya. “Oke”, jawabku. Sambil kutenteng tas pakaianku yang makin lama kok makin berat ke pintu depan. Aku tak perduli dengan siulan para pria – pria di sepanjang jalan yang aku lewati. Sesampainya aku di pintu depan, Aku tidak menemukan sosok Bho sama sekali. Tak lama, hpku berbunyi lagi. Kuhempaskan tas pakaianku dan kubuka flip hapeku, ternyata Bho. “Beb, kamu dimana?”, tanyanya. “Dah di pintu depan, kamu dimana?”, tanyaku. “Aku dah dipintu depan. Kamu mang di pintu depannya dimana?”, tanyanya faisal saputra, 2010
  • 44. “Ya di depan pintunya”, jawabku “Apa kamu di pintu yang lain ya?”, tanyanya. “Mang ada berapa pintu???” tanyaku agak2 panik. “Ada 2, bentar2, aku ke pintu yang satu lagi, Tunggu situ, jangan kemana2”, ujarnya. “Iyah”, jawabku sambil menutup hpku. Lama aku menunggu sampai aku digodain bapak – bapak yang berenti disebelahku dengan motornya menawarkan ingin kemana. Jujur, serem. Tak berapa lama, datanglah motor yang menghampiriku. Begitu motor itu berhenti di depanku, sontak bapak – bapak yang menggodaku, pergi. Si Pengendara membuka tutup helmnya dan aku baru sadar kalo itu, Bho. “wew beby, lucu amat berdiri disitu. Sini, ngapain diem disitu”, tanyanya. Aku melangkah maju sambil manyun karena sebel, dari Balikpapan sampe Samarinda jauh, capek, yang jemput lelet. Begitu kuhampiri dya, begitu aku berdiri di sampingnya, aku langsung menghempaskan kembali tas pakaianku ke tanah, begitu kuhempaskan tas itu ke tanah, Bho langsung membuka helmnya dan memelukku. Rasanya, kangen itu bener – bener meledak. Bho memelukku erat. Dia melepaskan pelukannya setelah mengecup keningku. “Beby, capek?”, tanyanya. “Iyah”, jawabku. “Ya dah, kita cari hotel aja dl ya?”, ujarnya. “Kok hotel?? mang km belum cariin kost buat aku, beb?”, tanyaku. faisal saputra, 2010
  • 45. “Belum, ga sempet. Besok pagi aja ya?”, jawabnya. “Ya dah, deh”, jawabku. “Ini pake helmnya. Aku beli yang warnanya sama kayak helmku. Gpp kan?”, tanyanya. “Ga papa”, jawabku. Akhirnya aku memakai helm tersebut, menaiki motor Satria Fu – nya dan mengikuti kemana motor itu melaju. Aku gak tau apa yang ada dipikiran Bho dan aku juga mendadak ga bisa mikir apa – apa. Apa yang terjadi kemudian diluar perkiraanku. Apa memang itu harus kulewati???...... Malam itu aku berkeliling Samarinda untuk cari hotel, ternyata dia juga belum cari hotel dr tadi keran sibuk maen RF. Dari satu hotel ke hotel lain. Akhirnya kita nemuin satu hotel yang lumayan lah klo buat tidur aja. Dia check in pake namanya. Gak lama kita dianterin ke kamar yang dah disewa dan hal pertama yang aku lakuin, lompat ke kasur karena bener – bener capek. “Huuuuaaaahhh....”, teriakku sambil menjatuhkan diri di kasurnya. “Eh, langsung tidur lagi. Capek banget ya Beb?”, tanya Bho. “Iyah, capek. Kupikir Balikpapan – Samarinda tuh deket, taunya??”, jawabku. “Jauh ya Beb?”, tanya Bho. “Banget", Jawabku. faisal saputra, 2010
  • 46. "Eh, sini – sini, bangun dulu”, ajaknya sambil menyuruhku bangun dari kasur. “Kenapa???”, tanyaku heran sambil berusaha bangun dari tempat tidur. “Sini.....”, jawabnya sambil langsung memelukku erat. “Kangen banget sama Beby. Kangen banget”, ujarnya. Lama dia memelukku, kemudian Bho mencium keningku dan memandang wajahku dari dekat. “Beb, kamu lucu. Aku kangen banget sama kamu, beb. Kangen...”, ujarnya. “Iyah....sama”, jawabku yang cuma bisa diam terpaku ga bisa ngomong apa – apa. Kemudian Bho mencium bibirku, lama sekali. Aku rasanya bingung waktu dicium Bho seperti itu. Ada perasaan seperti terbang kemana gitu. Mungkin karena waktu itu aku terbuai cinta, cinta yang bisa membuatku lupa akan segalanya sampai aku bisa menyerahkan apa yang kupertahankan untuk laki – laki yang saat itu masih menyayangiku. Ya, malam itu aku menyerahkan semuanya ke Bho. Idiot sekali perbuatanku saat itu kalau kupikir – pikir sekarang. Tapi, dia seolah – olah bisa meyakinkanku kalau dia akan selamanya untukku. Bisa menerima apa adanya aku. Terlalu picik pemikiranku saat itu. Setelah semuanya terjadi, Aku dan Bho langsung tertidur sampai aku tak memikirkan apa yang telah terjadi. Pagi harinya, aku terbangun oleh bunyi hapeku, ternyata teman SMU-ku, Pandu yang sms. Aku tak sempat membalasnya karena terpikir olehku apa yang sudah kulakukan dengan Bho semalam. Apa yang ada dipikiranku semalam??? Aku langsung membangunkan Bho. Kucium pipinya...dia terbangun. faisal saputra, 2010
  • 47. “Pagi Beb.....”, sapanya sambil memelukku. “Pagi juga....Enak bubunya??”, tanyaku. “Enak, kayak ada yang jagain. Tenang”, ujarnya. “Beb, enak bubunya?”, tanyanya. “Iyah, enak”, jawabku. “Hmmm....eh Beb, boleh minta sesuatu ga?”, tanyanya. “Apa???”, tanyaku. “Beb, kalo kurusan bagus deh. Kurusin dikit ya??”, pintanya. “Ya......mang mau ngurusin badan kok”, ujarku. Jujur, saat aku berangkat ke Samarinda, berat badanku Wow banget. Mungkin ada sekitar 77 – 78 Kg, padahal tinggi badanku cuma 162cm. ( aslinya sekarang jauh dr kata gemuk....kekurusan malah..) “Aku pengen Beb paling ga perutnya rata, lengannya kecil, pahanya kecil. Bisa??”, tanyanya. “Bisa.....”, jawabku “Aku minta 3 bulan bisa? Deal??”, pintanya. “Oke Deal”, jawabku. “Oke. Sekarang Beb bubu aja lagi. Aku mau anter si bapak ke Klinik dl, nanti faisal saputra, 2010
  • 48. siang aku dateng lagi. Kita cari kost, oke?”, ujarnya. “Oke....”, jawabku. Setelah selesai mandi, Bho segera berangkat. Begitu Bho berangkat, aku ga bisa tidur. Aku bergegas mandi dan segera membersihkan tempat tidur dan aku melihat sesuatu disana....merah itu... Aku melihatnya di atas sprei putih itu. Aku cuma bisa diam menatapnya dan berharap kalau apa yang sudah kulakukan itu akan baik – baik saja, walaupun aku meragukannya saat itu. Aku segera mengambil MP3 Playerku, kupasang headset – nya di telingaku menekan tombol On dan berusaha tenang. Aku mendengarkan semua lagu – lagunya dan merasakan rindu yang teramat dalam kepada semua teman – temanku di Jakarta. Kalau aku tidak pergi, kalau aku mengikuti saran teman – temanku, mungkin bercak merah itu tak mungkin terlihat oleh mataku. Aku menangis dan tak sadar, aku tertidur. Tok Tok Tok.... “Huuffttt....”..... Aku terbangun oleh suara ketukan di pintu. “Sebentar...”, jawabku. Setelah kubuka, ternyata itu Bho... “Enak bubunya???”, tanyanya. “Iyah...”, jawabku. Sambil berusaha menenangkan diri seakan2 aku tidak menangis. faisal saputra, 2010
  • 49. “Yuk, kita ke cari kost buat kamu. Beres – beresin bajunya”, ujar Bho. “Iyah...”, jawabku sambil beranjak membereskan semua pakaianku. Dalam hatiku saat itu berkata, “apa yang Bho rasakan ya??”....Cuma aku tidak memperdulikannya. Setelah baju rapi, aku segera bersiap2 untuk berangkat. Tapi Bho kemudian memanggilku.. “Beb, cini..”, ajaknya. “Kenapa ciy Beb?”, tanyaku. “Pengen cium beby...”, ujarnya. “Ugghh..dah mau berangkat pake minta cium2 segala”, jawabku. “Masih kangen beb....kangen banget”, ujarnya. Aku pun menghampirinya dan Bho segera memelukku dan mencium bibirku, lama. Sampai aku sulit bernapas. Aku gak tau harus gimana....meleleh. Setelah ciuman mematikan itu, Aku dan Bho segera meninggalkan hotel dan bergegas ke kost baruku. Setelah lama duduk diatas motor, akhirnya sampai juga di kost tersebut. Agak jauh dan karena faktor roaming a.k.a ga ngerti jalan, bagiku, itu jauh. Letaknya di Jalan Gatot Soebroto ( kayak nama jalan di Jakarta yaa?? ). Begitu masuk, aku langsung suka tempatnya. Kasurnya Spring Bed, dapet kipas angin, meja belajar, lemari tapi kamar mandi diluar dan itu kost bebas. Harganya Rp. 350.000. Wew, di Jakarta ga mungkin dapet segitu. Alhasil, aku segera membayar kost tersebut dan membereskannya.Bho pulang ke rumahnya untuk faisal saputra, 2010
  • 50. membawa apa saja barang – barang yang kubutuhkan. Dia bilang kalau dia akan datang besok siang. Memang, hari sudah malam waktu itu. Setelah kubereskan semuanya, aku segera merebahkan diri di kasur baruku. “What I've done, God??”, dalam hatiku berkata sambil menerawang langit – langit kamarku. Aku ga tau apa yang terjadi besok. Yang terjadi terjadilah....Huuufftt...Akhirnya aku menutup hari itu dengan tangis dalam hati dan akhirnya aku tertidur. The Real Story....had just begin......... Pagi keesokkan harinya aku terbangun dikarenakan ada ketukan di pintu kamarku. Ku masih belum bisa beranjak dari kasurku karena kurasakan rasa lelah yang terlalu. Ketukan itu terdengar lagi bersama suara yang sangat ku kenal, Bho. Ku lihat layar Hpku, kaget, karena sudah jam 15.00 WIT, “Haaaahhhh...siang amat!!!!”, pekikku dalam hati. Langsung aku terduduk di kasurku dan berdiri, berlari – lari kecil kearah pintu kamar kostku, lalu kubuka pintunya, terlihatlah wajah Bho. “Lama amat siy bukanya Beb??”, tanya Bho sambil berjalan masuk ke kamarku. “Huuh, baru bangun aku Beb...muuv”, jawabku sambil manyun karena baru bener – bener bangun. “Ya dah, ga papa. Enak bubunya?”, tanyanya sambil menghampiriku, membenahi rambutku yang berantakan. “Enak, buktinya baru bangun jam 3 siang. Mantab”, jawabku. faisal saputra, 2010
  • 51. “Hehehehe.....ini aku bawain banyak barang buat kamu. Buka yuk”, Jawabnya sambil memelukku dan mencium keningku. Lalu dia membuka tas yang dia bawa lalu memperlihatkan semuanya padaku. Dia bawa piring, gelas, sendok, alat2 tulis, senter, gantungan baju, sampe kapur barus a.k.a kamper. “Banyak amat Beb bawaannya???”, tanyaku. “Huuh....kan Beb pasti butuh semuanya niy”, jawabnya. “Ada yang kurang Beb.”, jawabku “Apa???”, tanyanya. “Anterin aku ke Swalayan ya. Mau beli pembalut. Dah tanggal – tanggal aku haid”, jawabku. “Iyah..mau pergi sekarang? Mang Beb dah “dapet”??”, tanyanya. “Kayaknya mau dapet, ini dah tanggal 5 Beb...”, jawabku. “Oke oke....Yuk!”, ajaknya. Kami pun pergi ke Swalayan terdekat. Berusaha bersikap tenang, karena jujur saat itu aku memang mengharapkan untuk segera haid. Apa yang sudah kulakukan membuat hatiku tak tenang tapi aku tak bisa apa – apa selain banyak berdoa. Setelah kami pulang dari Swalayan, itu saatnya bagiku untuk mengenal lebih jauh. Setelah percakapan yang cukup lama sambil kami berbaring di tempat tidur, barulah aku sadar bahwa dia Pria Gemini yang egois. Dia tidak suka dipush, tidak suka dilarang – larang. Tapi sebenarnya dia seorang pria yang posesif terhadap pasangannya, terhadap aku. Dia melarangku dalam segala hal, yaitu : faisal saputra, 2010
  • 52. 1.Aku tidak boleh keluar kost kalau tidak perlu. 2.Aku tidak boleh main game online apapun. 3.Aku harus kabari semua aktivitasku tapi aku tidak perlu tahu apa yang dia lakukan. 4.Dia berhak lakukan apapun yang dia suka. 5.Dia berhak tentukan kemana aku pergi. 6.Dia berhak tahu pria mana yang dekat denganku apabila kami ternyata putus dan apabila pria tersebut tak cocok untukku ( menurutnya.. ), maka aku tidak boleh jadi / dekat denganku. 7.Aku tidak boleh bersikap manja dengannya. Masih banyak lagi sepertinya larangan2 dari Bho selain dia juga mem – pushku harus langsing singset. Selama aku disana, jarang rasanya menyentuh yang namanya nasi. Aku ingat, keesokkan harinya dia bawa 3 botol aqua 1 literan dan 3 bungkus roti manis yang kecil – kecil dan itu adalah makananku setiap hari. Waktu itu aku haid tanggal 6 Februari siang. Rasanya, perut perih campur sakitnya nyeri haid dan tanpa Bho tahu, AP Syndrom ku mulai kambuh. Berhari – hari aku hanya makan roti itu dan minum air itu. Terkadang kalau memang airnya dah habis, dia belum mengantarkan atau membelikanku air, aku harus minum air dari bak mandi. >.< Tapi itu belum cukup menyadarkanku. Rasanya aku masih buta dengan cinta itu. Bho juga mulai jarang datang ke kost ku, jadwal datangnya tak tentu. Terkadang datang hanya tanya kabar, naik ke kasur dan tidur sampai batas kunjungan di kost ku habis, kemudian dia pulang ke GEIM ( nama Game Center tempat dia biasa main di Jalan Antasari – punya Zenith ), main sampai pagi, pulang ke rumah buat mandi, kerja, sore ke kostku, tidur disana, jam 11 mlm pulang ke Game Center buat RF-an trus pulang. Itulah siklus kehidupan seorang Bho. Waktu aku mau melamar kerja, dia memang mengantarku mem-print semua lamaran dan CV, membantu mem-fotocopy semua dokumenku. Tapi kalau aku mendapat panggilan, aku harus berangkat sendiri dengan berbekal sebuah peta faisal saputra, 2010
  • 53. kota Samarinda. Karena aku ga tau trayek Angkutan Kota disana, akhirnya aku memutuskan untuk berjalan kaki dari kost ke tempat tujuan. Memang, mayoritas semua penduduk Samarinda mengendarai motor, otomatis trayek angkutan kota cuma 3, Trayek A Mobil Biru, Trayek B Mobil Merah dan Trayek C Mobil Hijau. Aku lupa dari mana ke mana semua trayek itu, ga jelas soalnya. Peta Samarinda itu sontak menjadi jimat kebanggaanku. Aku pernah jalan dari Jl. Gatot Soebroto, ke Jl. Agus Salim, trus Ke Jl. K.H. Khalid, Trus tembus Jl. Perintis Kemerdekaan, Nongol2 di Jl. Awang Long, jalan lagi ke Jl. Gajah Mada, lurus lewat Kantor Gubernur di sana, lewat Jl. RE Martadinata, ngaso dulu di pinggir Sungai Mahakam ( sambil mikir, “gila, jauh juga gwe jalan” ), trus jalan lagi lewat Jl. P. Antasari, lurus lewat Jl. Soetomo, Kanan ke Jl. Soepomo, liat Mal Lembuswana, motong lewat Jl. Camar, tembus2, GATOT SOEBROTO...sampe kost-an. Agak bangga juga karena cuma berbekal Peta, aku sampe juga ke kost, modal nekat, kaki lumayan sakit. Tapi seneng. Ya, itu yang kudapat di Samarinda, selain jagoan mati lampu, nomor 1 deh. Dari mulai ngomel sampe terbiasa. Makan cuma roti aja. Minum cuma air putih aja. Indah dunia. Apa kata dunia kalau aku ga mampu jalani semuanya??? Rasa sakit haid itu ga kerasa sampai akhirnya haidku selesai tanggal 10 Februari dan kejadian selanjutnya membuat hidupku dilema, harus sedih atau bahagia dengan keadaan yang sedang kuhadapi...... Let the story begin...... Semakin hari, jadwal kedatangan Bho ke kostku menjadi tidak bisa diprediksi. Terkadang dia juga tak datang alasannya banyak, tapi itu tak kupikirkan sama sekali. faisal saputra, 2010
  • 54. Tapi entah, hari ini, 13 Februari, dia datang ke kostku, padahal hari masih sore. Dia datang dan langsung masuk ke kamar kostku yang kebetulan tak kukunci. Aku sedang mendengarkan MP3 Playerku saat dia masuk. “Sore beby!!!”, sapanya. “Huuummmm….”, balasku yang saat itu masih mendengarkan music melalui headset MP3ku. “Matiin dulu dunk musiknya. Ga kangen ya???”, tanyanya. Mendengar dia berkata seperti itu, aku langsung melepaskan headset MP3ku dan tersenyum. “Lho, bukannya kamu beb yang ga kangen sama aku?”, jawabku sambil berdiri menghampiri kasurku. “Kata siapa aku ga kangen kamu?”, jawabnya. “Kata aku barusan Beb. Lagian ga ada kabar!!”, jawabku sambil manyun manja. “Tuhh..jangan kayak anak kecil deh”, jawabnya. Ya, itu yang selalu kudapat setiap aku keluar manjanya. Lumrah siy sebenernya kalo aku ngambek manja karena memang cuma dia satu – satunya manusia yang kukenal di Samarinda. Kadang ku berpikir, apakah benar – benar sayang padaku. Hari itu aku benar – benar tak bisa pungkiri bahwa aku kangen banget sama Bho. Apa pun yang dia lakukan asal dia bisa didekatku, pasti kulakukan. Hari itu dia meminta sesuatu kepadaku. Sesuatu yang mungkin berat untuk kuulangi lagi tapi karena terdorong rasa sayangku padanya, kami pun melakukannya lagi. Yang ini berbeda dari pengalaman pertama dan kedua. Aku merasakan perasaan yang tidak bisa kuungkapkan dengan kata – kata. Sepertinya kami saling memiliki, dia milikku faisal saputra, 2010
  • 55. dan aku miliknya. Sampai kami merasakan sesuatu yang benar – benar tidak bisa kami bending dan bagiku, itu sesuatu yang indah. Kami tak tau sudah berapa lama kami bergelut dengan perasaan itu. Waktu terasa berhenti, semuanya diam, terasa dunia hanya milik kami berdua. Aku tak tau yang Bho rasakan saat itu, tapi buatku adalah segalanya. Kami terbaring tak berdaya, menghela napas kami yang tersengal – sengal. Aku tak memikirkan apapun saat itu, yang kupikirkan hanya ada aku dan dia. Tak lama berselang, ketika semua sudah terasa normal, Bho bergerak. Dia merubah posisi tidurnya berbaring menghadapku, dia mengusap peluh di keningku dan mengecupnya. “Beb, aku takut”, ujarnya. “Takut apa?”, tanyaku. “Takut semuanya…”, ujarnya. “Semuanya???”, tanyaku. “Ya, semuanya. Aku takut beb”, ujarnya. “Coba kamu jelasin, kamu takut apa?”, tanyaku sambil merubah posisiku menghadapnya sambil mengelus pipinya. Dia memegang tanganku yang mengelus pipinya, mengecupnya dan menggenggamnya erat. “Aku takut kamu bukan jodohku, Aku takut kamu ga akan jadi istriku, aku takut kamu ga aka nada buatku, aku takut!”, ujarnya. faisal saputra, 2010
  • 56. “Aku akan selalu ada buat kamu beb, tapi kamu yang selalu pergi”, Ujarku. “Aku takut, aku takut aku ga bisa jauh dari kamu”, ujarnya. “Memang kenapa kamu ga bisa jauh dariku??”, tanyaku. “Ini pengalaman pertamaku melakukan sesuatu sampai sejauh ini. Kalo kamu nanti “Isi”, aku belum siap”, ujarnya. “Hmmm……aku juga belum siap”, jawabku “Itu dia, Beb. Tapi aku bener – bener ga bisa jauh dari kamu. Aku yang bikin kamu begini”, ujarnya. “Trus kamu maunya apa?”, tanyaku. “Aku ga tau mau apa?....”, jawabnya. Kami pun terdiam. Aku baru menyadari bahwa dia mengeluarkan sesuatu ke dalam diriku. Langsung pikiranku mengatakan bahwa aku harus tenang, kalau tidak, bisa jadi pertumpahan darah saat itu juga. Memang yang indah yang kurasakan, sampai saat ini pun aku masih bisa ingat bagaimana rasanya. Tapi aku tak ambil pusing saat itu. Tak terasa kami pun tertidur.. “Beb….”, suara itu membangunkanku. “Hmmm….”, Jawabku yang masih setengah sadar. “Aku pulang dulu ya….mau ke GEIM. Dah janjian niy sama anak2 sekalian mau tambah billing”, jawabnya. faisal saputra, 2010
  • 57. “Oia…..ya dah kalo gitu”, jawabku sambil berusaha bangun dari kasur. “Udah, beb tidur aja. Ga usah anterin aku ke depan. Ya??”, ujarnya. “Iyah”,jawabku. Dia segera keluar dari kamar kostku. Kudengar motornya berlalu. Aku segera bangun, mau ke kamar mandi, pengen pipis. Begitu bangun, kulihat HP Bho tertinggal. Kuambil, mati ternyata. Kunyalakan dan ternyata ada kode pengaman HPnya. Penasaran, Aku pindahkan Simcardnya ke Hpku, kuaktifkan dan tak sengaja, aku membuka Outboxnya. Dia mengirimkan sebuah sms ke seseorang bernama “Zhie”, yang kutahu bahwa dia adalah mantan gebetan Bho, isinya… “Adeeeeeekkkk…….Kakak kangeeeeeeeeeeennnnnnn”… Huffttt……nyesek banget pas baca itu. Rasanya mau marah tapi kupikir, buat apa, buang – buang energy. Langsung aku ke kamar mandi. Selesai mandi, aku langsung siap – siap untuk interview besok. Tidur. Keesokkan harinya, aku bangun pagi jam 07.00 WITA. Aku langsung mandi dan bersiap – siap. Setelah semuanya siap, aku berangkat. HP Bho kutinggal di kamar kost karena aku ga perduli lagi. Sebelum berangkat, aku mampir ke tempat ibu kost dl ingin menanyakan rute angkot ( orang Samarinda bilang angkot itu Taxi hehehe..kalo taxi disebut apa ya?? ). Aku harus naik angkot hijau. Tapi sebelum itu, aku harus jalan ke AM Sangaji dulu, lewat pasar di jalan Perniagaan, baru naik angkot dari sebrang pasar ke Jl. P. Antasari. Tampaknya aku datang terlalu cepat. Akhirnya aku makan nasi kuning dulu sebentar. Rasanya seneng juga ngerasain nasi lagi setelah lama makan roti. faisal saputra, 2010
  • 58. Setelah pulang dari sana, di jalan, bho telpon Tanya ttg HPnya, ya aku kasih tau kalau HPnya ada di kost. Malam harinya, dia ke kost jam 9 malam. Hari demi hari kulewati seperti itu, sampai suatu hari aku merasakan ada yang gak beres denganku. Kepalaku sering pusing, aku sama sekali ga napsu makan, maunya tiduran aja. Ibu kost dan temen kostku sampai heran karena aku ga keluar – keluar kamar. Begitu aku keluar kamar, mereka menanyakan itu kepadaku. Temen kostku bilang kok aku kayak orang hamil, malas ngapa – ngapain. Apa yang temen kostku utarakan langsung tertangkap otakku. Apa benar aku hamil?? Keesokkan harinya, aku langsung pergi ke apotik di jl. Camar, pagi – pagi. Aku membeli sebuah alat test kehamilan dan aku langsung memakainya begitu aku sampai di kost. Kuikuti semua petunjuk di kemasan alat test tersebut, aku menunggu hasilnya dengan perasaan tak menentu. Aku ingat betul, itu tanggal 24 Februari. Hari paling membingungkan buatku. Setelah menunggu lama, aku terkejut dengan hasil yang tertera di alat test kehamilan itu. Hasilnya Positif. Aku menangis sejadi – jadinya. Aku bingung. Aku rasanya ga tega untuk mengugurkannya dan ga mampu juga kalau harus mempertahankannya karena kami sama – sama belum siap. Hari itu, aku benar – benar drop. Aku mimisan hebat, migrant berat dan lemas. Tapi yang lebih hebatnya, Bho ga tau. Karena aku terlanjur bête dengan statement dari dia sehari sebelumnya. Waktu itu aku tanya kenapa aku ga boleh tanya tentang apa yang Bho kerjain. Dia jawab… “Kamu ga perlu tanya itu Beb, aku baik – baik aja. Kamu tuh kalo mau ngabarin aku kabarin kalo kost kamu banjir trus tinggal 0.5mtr lg km mau tenggelam, faisal saputra, 2010
  • 59. baru telpon atau kabarin aku”. Oke…Done!!... Dengan bertambahnya masalah hari itu, itu membuatku berpikir keras. Apa yang harus kulakukan. Aku menemukan solusinya tapi aku harus rela kehilangan Bho, ya, kehilangan Bho. Aku tau apa yang akan terjadi apabila aku memberitahukan tentang kehamilanku pada Bho dan rasanya aku ga sanggup menambah daftar dosa dalam hidupku. What will happen next??? Is out of my mind……huufftttt Lagu dari band Garasi diatas menjadi soundtrack hidupku saat itu. Kudengarkan lagu itu setiap hari sambil menunggu kedatangan Bho ke kost ku. Lagu ini yang selalu mewakili semua gelisah hatiku. Setiap Bho datang ke kost, mulutku rasanya ingin utarakan semua yang terjadi, tapi begitu mau mengeluarkan suara, seperti ada yang mencekik tenggorokanku. Jangankan suara, melihat dia pun rasanya aku tak sanggup. Sebenarnya, pada saat peristiwa itu terjadi, secara tak sengaja, aku merekam suara saat dia merayuku. Itu kulakukan agar saat aku merindukannya tapi sosoknya tidak bisa ada di sampingku, aku masih bisa mendengarkan suaranya. Sampai sekarang, rekaman itu masih tersimpan rapi sebagai bukti bahwa aku masih menghargai dirinya sebagai seorang yang pernah ada di hatiku dan memberiku sesuatu yang sangat aku sayang saat ini. Malam tgl. 1 Maret aku memutuskan untuk mengutarakan semua keputusanku walaupun aku tak membicarakan mengenai kehamilanku. Hari itu dia datang sekitar pukul 7 malam. Seperti biasa, dia datang dengan motor Satria FU berplat putih, mengenakan jaket coklatnya dan helm VOG Super Sonic hitamnya. Pintu kamarku terbuka…tampaklah sosok yang sebenarnya tak mau kulihat. Dia menyapaku, faisal saputra, 2010
  • 60. “Malam beb….”, sapanya. “Iyah…malam. Tumben dateng?”, tanyaku. “Kok nanyanya gitu??? Kamu kangen ya beb?”, tanyanya. “Ga tau kangen atau ga….tapi yang jelas, roti manisnya sama aquanya abis tuh”, jawabku. Bho heran melihat perubahan sikapku. Biasanya aku terlihat manja dan seolah menanggap kalau aku begitu membutuhkan kehadirannya. Seandainya aku tau dimana beli roti itu, aku pasti jalan sendiri. “Kok gitu?”, tanyanya. “Kenapa? Kan aku ngasih tau kalo makanan abis. Jadi aku Tanya kamu beli dimana?”, jawabku. “Iyah, nanti aku beli lagi. Tapi kok kamu aneh beb??”, tanyanya. “Aneh kenapa??? Biasa aja kok beb”, jawabku. “Hmmm..eh, beb. Kenapa ya kok aku jadi pengen makan terus? Menunya ga berubah2. Kmrn smp mkn 5 kali”, tanyanya. “Kelaperan kali kamu atau doyan”, jawabku. “Gak kok. Aku malah ga suka makan itu. Kamu tau aku ga suka makan kerang. Kmrn sampe makan bny”, ujarnya. “Kok bisa, kayak orang ngidam aja. Kamu ngidam Beb?”, tanyaku. faisal saputra, 2010
  • 61. “Ga tau, tapi bener kayak ngidam. Tau deh, mang kamu hamil?”, tanyanya. Stuck ditanya gitu, aku Cuma senyum aja. Tapi aku mau coba pancing…. “Kalo iyah mang kenapa?”, tanyaku. “Beneran?”, tanyanya. “Kalo bener gimana? Kalo enggak gimana?”, tanyaku. “Kalo bener, aku lom siap Beb. Kalo boong mah, Alhamdulillah”, jawabnya. Jawabannya makin memperkuat keputusanku. Karena aku tau seperti apa sifat Bho. “Beb, kayaknya aku mau pindah kost aja”, ujarku mengalihkan pembicaraan. “kenapa mau pindah kost?”, tanyanya heran. “Ga papa, dah ga nyaman disini. Takut kena banjir juga Beb. Ga papa kan?”, tanyaku. “Ya ga papa. Tapi carinya yang kayak gini juga ya….biar aku bs nengokin kamu”, ujarnya. “Iyah…..”, jawabku. Aku Cuma bias mengangguk aja. Tapi tiba – tiba dia nyeletuk… “Beb, tadi kamu lom jawab. Kamu ga hamil kan??”, tanyanya. “Ga….”, jawabku spontan. faisal saputra, 2010
  • 62. “Trus aku kenapa ya beb kok tiba – tiba bisa suka banget makan kerang? Kalo ga makan, mual”, ujarnya. “Mungkin kamu mang lagi pengen kali ya”, jawabku. “Masa?”, jawabnya Aku tau kalau Bho lagi ngidam. Malam itu kami mencari kost-an, tapi ga nemu yang kami pengen. Ditengah jalan, dya ngajak makan kerang rebus. Dia makan banyak banget disitu. Aku kasian liat dia, kasian karena dia belum bisa terima kalau wanita yang ada disampingnya sedang mengandung darah dagingnya. Malam itu Bho pun tampak aneh, dia biasa membawa motornya dengan kecepatan tinggi. Tapi malam ini dia membawa motornya dengan kecepatan yang luar biasa lambat. “Beb, jalannya pelan aja ya. Ga tau niy, feelingku nyuruh bonceng bawa kamu pelan2” Itu yang dia ucapkan malam itu. Sebelum sampai kost, dia mampir ke swalayan, namanya Planet Swalayan. Dia beli banyak cemilan dan makanan. Aku Tanya buat apa, dia jawab.. “Cemilannya buat ngemil di GEIM. Makanannya buat kamu” Hah…aku bingung…. “Beb, kamu kan ga begitu suka ngemil? Kok tumben ngemil skrg?”, tanyaku. “Iyah niy, ga tau. Aku dr beberapa hari lalu pengen banget makan chitato sama Lays. Ngidam!”, ujarnya faisal saputra, 2010
  • 63. “Tapi ga banyak kayak gini kali, Beb”, jawabku, “Ga tau deh, segini biasanya masih kurang. Kamu bener ga hamil kan beb?”, tanyanya kesekian kali. “Berisik deh”, jawabku sambil memencet hidungnya. Bho kemudian merangkulku, mencium keningku dan berkata… “Kalo bener kamu hamil, aku bingung tapi seneng karena aku makannya jd banyak. Cuma…”, ujarnya. “Cuma apa beb?”, tanyaku. “Cuma aku ga tau nanti anakku makan apa. Aku bener – bener lom siap Beb”, ujarnya sambil melihat wajahku. Mungkin dia ingin membaca raut wajahku. Membaca apakah aku berbohong atau ada sesuatu yang aku sembunyikan. Sungguh, Aku takut dia tau kalau aku bohong. “Huuh….aku tau kok”, jawabku sambil kusembuyikan raut gelisahku. “Ya dah, yuk pulang. Dah malam. Besok kita cari kost lagi. Pulang aku kerja ya Beb?”, ujarnya. “Iyah…..”, jawabku. Setelah dia mengantarkanku ke kost dan sudah kupastikan bahwa dia sudah pergi ke GEIM, aku segera pergi ke net dekat kostku. Niatku, aku ingin mencari tahu tentang “NGIDAM”. Apa benar laki – laki bisa ngidam?? Malam itu kebetulan aku dapat tempat yang agak ke pojok. Itu memberiku faisal saputra, 2010
  • 64. keleluasaan untuk mencari informasi tentang apa yang kubutuhkan. Aku medapatkannya….dan tercengang. ( Info dari Blog ) Istri hamil tapi mendadak suami yang ngidam, lho kok bisa? Mungkin beberapa suami pernah mengalami fenomena tersebut saat istri mereka hamil? Namun benarkah ada hubungan antara kehamilan dan ngidam yang dialami sang istri dengan 'ngidam mendadak' yang dialami suami? Para peneliti dari St George's University, London, Inggris mencoba meneliti fenomena gejala tersebut pada 282 calon ayah. Dan dalam studinya, mereka menemukan beberapa calon ayah mengalami mual-mual di pagi hari (morning sickness), kram, rasa sakit dan tak nyaman pada punggung. Meski ditemukan kemiripan gejala-gejala saat hamil pada pria namun fenomena yang dikenal dengan 'Couvade Syndrome' ini, masih belum bisa djelaskan secara pasti. Fenomena ini masih dianggap sebagai sesuatu yang misterius. Para peneliti memonitor pria dengan usia 19-55 tahun, di mana pasangan mereka secara rutin juga memeriksakan kandungan di St George's Hospital. Calon ayah ini juga mengalami gejala-gejala yang dialami istri mereka, seperti kejang otot (kram), nyeri dan rasa tak nyaman pada punggung, perubahaan mood, kenaikan nafsu makan, mual-mual di pagi hari, mudah lelah, depresi, fainting, susah tidur, pusing, dan sakit gigi yang terkadang juga dialami ibu hamil. Dan pada tingkat yang lebih tinggi, beberapa pria juga mengalami perubahan ukuran perut yang semakin membesar seperti tengah mengandung, atau biasa disebut dengan istilah 'baby bump'. Dalam studi ini beberapa pria mengalami gejala dan ngidam di awal kehamilan pasangan mereka, namun ada beberapa yang harus mengalami gejala tersebut sampai si bayi lahir. "Mereka terlihat seperti mewarisi gejala kehamilan seperti yang dialami pasangan mereka, namun terkadang mereka tak menyadarinya," jelas pemimpin riset Dr Arthur Brennan. Salah seorang responden mengatakan pada BBC: "Aku selalu cepat merasa lapar dan ingin makan setiap waktu. Nafsu makanku terus meningkat. Bahkan aku tak faisal saputra, 2010
  • 65. pernah bisa berhenti untuk tidak menyantap ayam olahan dan poppadoms (makanan khas india)." Beberapa pria juga mengatakan mengalami rasa sakit perut, mual-mual saat bangun pagi, dan juga rasa tak nyaman pada bagian pinggang, dan moody. Namun semuanya akan berakhir saat bayi lahir. "Beberapa orang mungkin mengalami hal tersebut dan ingin merasakan apa yang dirasakan pasangan mereka, namun beberapa dari mereka juga mengalami gejala-gejala itu di luar keinginan mereka," tambah Dr. Brennan yang menyebutkan Couvade Syndrome tak bisa didiagnosa secara medis. Senada dengan Dr. Brennan, Dr Val Collington, kepala School of Midwifery St George's, mengatakan wanita yang tengah menjalani masa kehamilan dan menjelang kelahiran terkadang juga dibarengi dengan 'gejala hamil' yang ditemukan pada pasangan pria mereka, terlebih pada trimester pertama. Dr Harriet Gross, pengajar senior dari Department of Human Sciences, Loughborough University menyebut gejala tersebut sebagai sympathetic pregnancy, dan memiliki korelasi dengan fenomena psikosomatis (gejala yang dialami tubuh secara fisik yang disebabkan oleh dorongan psikis), yang diikuti perubahan hormonal pada tubuh calon bapak. Memang ada beberapa suami yang tak menyadari bahwa ia mengalami perubahan emosi dan kondisi tubuh saat istri mereka hamil, namun ada mungkin juga yang menyadari namun malu untuk mengakuinya. WOW…. Baiklah. Setelah mendapat informasi itu, aku segera pulang dan tidur nyenyak. Setidaknya aku berlega hati karena ga terlalu merasakan apa yang Bho rasakan. Keesokan harinya, Bho menepati janjinya untuk mengantarkan aku cari kost baru. Malam itu kami mencari di seputaran Jl. Juanda. Kami tak menemukan kost yang seperti kostku di Jl. Gatot Soebroto. Kemudian tibalah aku di Jl. Juanda 8. Aku menemukan kost yang aku mau, sebuah kost khusus wanita. Memang jauh dari yang Bho inginkan. Dia marah padaku malam itu. Sekembalinya kami di kost faisal saputra, 2010
  • 66. ku yang lama, dia menunjukkan rasa tidak sukanya. “Kenapa kamu langsung setuju aja siy?”, tanyanya. “Kenapa mangnya? Capek Beb keliling2 tapi ga nemu, aku gak sanggup…perutku…”, ujarku sambil menutup mulutku, takut keceplosan. “Kenapa perut kamu??”, tanyanya “Mampus….mati gwe dya tanya lagi…”,hatiku berbicara. “Perutku tuh lagi ga enak. Lagi mules2 dari kemaren”, jawabku. “Masa? Kemaren kamu ga papa deh Beb”, ujarnya… “Beneran…ughhh”, jawabku sambil pura2 memegang perutku yang saat itu bukan mules tapi mual. “Beb, apa siy yang kamu sembunyiin dari aku??? Jujur deh”, ujarnya setengah memaksaku. “Ga ada apa2….kenapa siy beb??”, tanyaku. “Aku bingung. Aku mendadak suka, cenderung doyan makanan yang selama ini ga aku suka, nafsu makanku ga terkendali, dipikiranku Cuma ada kamu kamu dan kamu. Aku juga ga tau kenapa setiap aku bonceng kamu naik motor, perasaanku bilang kalau aku ga boleh bawa kamu naik motor kenceng2..ada apa siy beb?”, ujarnya dengan nada yang agak tinggi walaupun masih terdengar lembut buatku. “Itu Cuma pikiran kamu aja”, jawabku. “Ga..ga mungkin. Trus kamu kenapa pilih kost yang khusus cewek siy? Kamu ga suka aku dtg ya?”, tanyanya. faisal saputra, 2010
  • 67. “Enggak..aku suka kamu dtg. Cuma aku capek kalo harus kesana kemari tapi ga nemu. Perutku sakit Beb”, ujarku yang hampir menangis. Melihatku yang sudah setengah menangis, Bho memelukku. Memelukku erat. Memelukku erat sekali. Kemudian dia mencium keningku berulang – ulang. Kemudian dia menangkupkan tangannya diwajahku yang masih merah bengkak krn masih sesegukan nangis. Dia menatapku lama…kemudian mencium bibirku…lama….dan aku tidak merasakan ada gairah disana tapi aku merasakan rasa sayang dan rasa memohon seakan – akan dia ingin tau apa yang sedang kurasakan dan kusembunyikan. Setelah dia selesai menciumku, tangannya tetap menangkup wajahku dan dia mengatakan sesuatu padaku. “Beb, aku ga tau apa yang kamu sembunyiin dariku. Kamu tau aku gelisah pengen tau. Aku juga tau kalo kamu lagi gelisah. Aku peluk kamu, aku cium kamu, tapi kamu tetep ga mau bilang. Kamu kenapa?”, tanyanya. Ingin rasa hatiku mengatakan…”Aku hamil chayank”..dan berharap dia bahagia mendengarnya dan kembali memelukku erat. Tapi itu Cuma bayangan di pelupuk mataku yang akhirnya makin memperderas aliran air mataku. Bho heran melihatku kembali menangis…kembali memelukku sambil mengatakan sesuatu… “kalau kamu ada masalah, kamu cerita!”, ujarnya. “kamu ada masalah beb?”, tanyanya. Aku hanya bisa menggeleng perlahan… “Trus kenapa??”, tanyanya. “Aku sayang kamu Beb”, jawabku sambil memeluknya erat. Aku memeluknya erat seakan – akan aku tahu bahwa dia bukan untukku. faisal saputra, 2010
  • 68. “Aku tau kamu sayang aku, beb. Tapi ada apa? Ngomong?”, desaknya. “Ga..ga papa. Mungkin Cuma karena kangen aja”, jawabku masih sambil menangis. “Kangen??? Kamu kangen aku sampe nangis gini? Trus kenapa pilih kost itu?”, tanyanya. “Karena aku capek keliling2 Samarinda, cari yang kayak kost ini ga ada. Perutku sakit Beb!”, ujarku. “Perut kamu kenapa? Kamu kemaren ga kenapa2, knp bs sakit sekarang?”, tanyanya. “Ga tau”, jawabku “Ya dah, sini….”, ajaknya. Bho duduk di kasur ku dan dia menyuruhku duduk dipangkuannya. Aku tak kuasa menolaknya karena aku memang butuh ketenangan. Setelah aku duduk di pangkuannya, dia kemudian menghapus air mataku dan mencubit hidungku. “Arrgghhhh….”, erangku. “Kenapa?”, sambil setengah ketawa. “Mampet Beb…abis nangis malah dipencet idungnya”, jawabku setengah manyun. “Udah2….muuv ya kalo aku tadi bentak – bentak kamu. Jujur, aku ga mau kehilangan momen kayak gini Beb. Jujur, aku Cuma bisa tidur nyenyak di kasur kamu. Walaupun kasur dirumahku lebih bagus, Cuma aku lebih bahagia tidur di kasur kamu”, ujarnya. “Kenapa begitu?”, tanyaku. faisal saputra, 2010
  • 69. “Aku ngerasa dijagain, disayang….makanya aku sebel kamu pilih kost itu sampe kasih DP segala. Kita bisa cari kost yang lain besok Beb”, ujarnya. “Muuv, tapi aku ga kuat. Perutku sakit. Ga sanggup kalo harus naik motor lama2”, jawabku. “Perut kamu kenapa siy Beb?”, tanyanya sambil mengusap – usap perutku. Hiks……tangisku meledak lagi ketika dia mengelus perutku. Saat itu aku hanya berpikir dan berkata dalam hati. Aku mengatakannya kepada sesosok makhluk hidup yang ada diperutku. “Nak, itu tangan ayah lg elus perut bunda. Inget ya chayank, ayah juga sayang kamu” Aku mengatakannya seolah – olah benar bho sayang sama janin yang ada di perutku. Entah si kecil bisa merasakan atau tidak, yang jelas aku sudah mengatakannya bahwa ayahnya sayang. “Kamu kenapa siy beby???”, sambil menarik wajahku supaya aku melihat wajahnya. “Ga papa…..ga papa”, jawabku. Akhirnya Bho menyerah untuk mendesaknya mengatakan yang sebenarnya. Malam itu kami berkemas untuk membereskan semua barang2ku di kost lama. Aku pindah malam itu juga. Dia mengantarkanku ke kost baruku. Dia merasa bahwa dia tidak akan bisa mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan, sebelum pulang, dia menciumku di depan kamar kostku sambil memelukku erat. Kemudian mencium bibirku sekali lagi, membuatku meleleh lagi kemudian ia menyudahinya dengan mencium faisal saputra, 2010
  • 70. keningku. “Beb, aku pulang dl. Kamu jangan khawatir sama aku ya, aku baik2 aja”, ujarnya. “Iyah…..”, jawabku lemas. Aku melihat kepergiannya dengan hati yang tak menentu. Entah hati bahagia atau sedih dengan semua keputusan yang kuambil, tapi aku mulai belajar meng- ikhlaskan segala sesuatu yang akan terjadi di hari – hari depan. Malam itu, ketika aku membereskan semua pakaianku ke dalam lemari, aku melihat Kintan. Sahabat lamaku yang selama ini kuabaikan. Dia tampak kusam, tak terawat. Aku kembali menangis melihat dan mengingat semuanya. Kupeluk Kintan erat – erat dan aku mulai membaca semua yang kuceritakan dari awal sampai lembar terakhir. Tangisku semakin menjadi dan aku mengakhiri malam itu dengan tangisan demi tangisan dan akhirnya aku tertidur. Aku tak tau apa yang terjadi setelah itu….andai aku tau akan pahit rasanya, aku pasti tidak akan melakukannya….. Semua itu pasti ada hikmahnya…..tapi selanjutnya…aku tau…semakin aku mencintainya…semakin aku tau bahwa aku bukan wanita tegar yang bisa menelan apapun sendirian. Aku butuh dia….benar – benar butuh dia… Pagi itu aku terbangun dan menyadari bahwa untuk tidur atau sekedar membicarakan hal – hal yang begitulah.ini bukan kamar kost-ku yang dulu. Bukan kamar tempat biasa aku dan bho menghabiskan waktu entah Kepergiannya semalam menyisakan perasaan yang membingungkan untukku. Kulihat kamar itu sekeliling, catnya yang pink menyiratkan perasaan yang berbeda dengan perasaanku saat itu. Aku terduduk di kasurku yang hanya setipis tikar, mengambil guling dan bersandar pada dinding dibelakangku. Aku memikirkan, “apa faisal saputra, 2010