SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
@rio_soeqer

@rio_soeqer

1 @Pertemuan Pertama
agi ini udara yang keluar masuk dari jendela kamar terasa sangat
dingin. Sinar mentari pagi yang masuk ke kamarku menjadikan ruangan dan
badanku terasa hangat, Aku langsung menuju kekamar mandi. Setelah selesai
mandi dan keluar, mataku tertuju kepada sebuah kertas putih yang dilipat dan
diletakkan diatas meja tepat disamping handphoneku.
“ Kak hari ini Aku pulang kuliah agak telat karena ada tambahan jam mata
kuliah. Oh ya tadi pagi Ayah menelphone katanya dua minggu ini belum bisa
pulang kerumah.”
Secarik kertas itu ternyata pesan yang ditulis oleh Adikku, Rudi. Ya dia
adalah Adik sepupuku dari desa. Dia adalah anak dari paman Roni dan Bi Ratih.
Saat Rudi masih bayi Bi Ratih meninggal karena terserang penyakit, sedangkan
paman Roni meninggal karena kecelakaan sewaktu Rudi masih duduk dibangku
kelas 6 sekolah dasar. Sejak saat itu Ayahku membawanya ke rumah dan
mengangkatnya sebagai anak. Bagiku walau Aku dan Rudi bukan saudara
kandung,tapi

ia adalah Adik yang sangat baik untukku. Kami sering

menghabiskan waktu berdua. Karena Aku sendiri adalah anak semata wayang.
Aku senang dengan diangkatnya Rudi menjadi Adikku, karena Aku bisa memiliki
teman bermain, bercanda dan bercerita dirumah. Walaupun Aku dua tahun lebih
tua darinya, tapi Rudi mempunyai sifat lebih lebih dewasa dariku.

1
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Ayah dan Ibuku jarang pulang kerumah karena urusan Bisnisnya di Luar
Kota, selain Rudi dirumah ada Bi Darsih dan Bi Minah. Merekalah yang mencuci
pakaian dan menyiapkan kami masakan serta Pak Mahmud yang bertugas sebagai
penjaga malam. Kadang Aku merasa bahwa Ayah dan Ibuku tidak menyayangiku
sebagai anak, karena terlalu sibuk dengan pekerjaanya. Tapi pendapatku tersebut
tidak selamanya benar, toh mereka bekerja juga demi mencukupi kebutuhanku
dan Adikku. Apalagi sekarang ini, Aku dan Adikku mengeluarkan banyak biaya
untuk keperluan kuliah.
Waktu sudah menujukkan pukul delapan pagi, ini hari pertamaku praktek di
SMA Harapan Bangsa. Memang serasa sedikit malas untuk berangkat, lebih lagi
hari ini hari senin. Rasa malas dalam hatiku semakin bertambah. Aku berusaha
melepas rasa malas. Ku ambil Tas Punggungku. Tak lupaku masukkan Laptop,
Chargeran Handphone, Parfum, sisir dan sebotol air mineral. Ya itulah barang
pokok yang harusku bawa setiap pergi keluar ataupun kuliah.
Pulang dari tempat praktek Aku langsung menuju ke Sanggar Kretifitas
Delapan. Selain kuliah kesibukanku adalah mengajar di sebuah sanggar seni yang
ada di Kota ini. Ada Delapan orang yang mengurus sanggar ini sehingga kami
berikan nama Kreatifitas Delapan. Bang Fey merupakan pencetus, pendiri dan
bertindak selaku ketua. Selain itu ada Mba’ Indah wakil ketua, Bendahara Mba’
Wati ,Sekretaris Rahmat dan seterusnya anggota, yaitu Aku, Aris, Mawar, dan
Hery. Mereka semua adalah keluarga kedua bagiku. Selain Adikku Rudi,
merekalah yang selalu menghiburku. Terlebih lagi dengan Rahmat dan Mba’
Indah yang begitu konyol dan kocak.

2
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Belum sempat masuk kedalam sanggar, Rahmat memanggilku dan sedikit
mengajak berbincang soal Praktek di Sekolah-sekolah yang di berikan kampus.
“ Rei. . . bagaimana prakteknya di SMA Harapan Bangsa..? lancar-lancar
aja kan…?” Tanya Rahmat kepadaku
“Alhamdulilah, , semua berjalan dengan baik. . kalau kamu gimana…? “
“ Lancar sih, , tapi di SMA Pelita cukup susah siswa-siswinya, agak nakalnakal “ jawab Rahmat dengan nada lirih.
“ Hahaha. . coba kemarin kamu gabung saja denganku

, , kamu sih ku

ajak bareng di SMA Harapan Bangsa tidak mau..”
“ Woi, , kamu ini, , malah ngerumpi di luar, “ Bentak Bang Fey dengan
nada tinggi. Mendengar suaranya tersebut, Aku dan Rahmat serasa terhipnotis,
langsung berjalan masuk ke gedung sederhana tempat kami latihan dan mengajar.
Kami semua sudah terbiasa dengan bentakan bang Fey, yah diantara kami ber
delapan Bang Fey lah yang lebih berumur. Dan kami semua menjulukinya Datuk
Seni. Pengalaman Bang Fey di bidang Seni Cukup banyak terutama theater, band,
melukis dan menyanyi.
Sampai didalam ruangan kulihat kesibukan teman-teman kreatifitas Delapan
yang sedang mengajari anak-anak , mulai siswa SD sampai SMA bahkan ada juga
Mahasiswa yang belajar di Sanggar Kami ini. Terlihat Rahmat dengan postur
tubuhnya yang besar sedang mengajari beberapa siswa membaca puisi dengan
baik. Dengan suaranya yang besar dan mimik wajahnya yang lucu membuat
batinku tertawa. Disudut lain kulihat sibuknya Bang Fey yang sedang mencari
naskah theater yang baru.

3
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Aku masih sedikit letih, jadi Aku duduk di kursi tepat diatasnya ada kipas
angin kecil yang berputar. Sambil menikmati angin yang berhembus keseluruh
tubuh mataku tertuju ke sudut ruangan sanggar sebelah kanan. Terlihat Mawar
dan Mba’ Indah sedang mengajar Tari Tradisional. Ada tiga perempuan yang
sedang diajarinya. Aku terus memandangi salah satu dari ketiga perempuan itu.
Terlihat gerakan tubuhnya begitu lunglai dan indah dibandingkan dengan yang
lain. Gerakan-gerakan tangannya begitu lembut. Mataku yang tak henti
memandanginya. Wajahnya yang begitu manis dan parasnya begitu cantik.
Pakaian yang dikenakan hampir semuanya bewarna ungu. Itu membuat Aku
bertambah senang memandanginya. Sepertinya Aku telah terhipnotis olehnya.
Ada gejolak dalam hati yang membujukku untuk mengetahui siapa gerangan
namanya. Tapi Aku sedikit malu untuk melakukannya. Aku semakin dalam masuk
kedalam lamunanku.
“ Woi Rei, ,

ngelamun saja kamu. . .!” Tegur Aris sambil menepuk

punggungku. Lamunan dan khayalku sontak hilang karenanya.
“ Tidak apa-apa Ris, , , Cuma lagi malas saja.” Jawabku mengelakkan
candaaanya.
“ Ah yang benar. . . daritadi ku perhatikan kamu memandangi peremuan
yang berbaju ungu disana.!” Asyik asyik. . ada yang jatuh cinta pada pandangan
pertama ni. . . .!” Gurau Aris kepadaku. Mendengar gurauannya Aku langsung
berfikir, apa benar yang dikatakan Aris itu. Aku memang terpesona olehnya. Tapi
apa mungkin Aku jatuh cinta padanya. Inikan baru pertemuan pertama dengan
perempuan itu, namanya saja Aku tak tahu.

4
@rio_soeqer

@rio_soeqer

2 @Arvina Namanya

rvina. Yah perempuan yang Aku pandangi tadi bernama Arvina. Saat
berkenalan dan berjabat tangan suara yang keluar dari bibir tipisnya begitu
lembut. Aku masih terngiang suaranya saat ia menyebutkan namanya, Arvina. Dia
adalah siswa baru yang sedang belajar tari tradisional di sanggar kreatifitas
Delapan. Bersama dua orang temannya. Mereka bertiga adalah mahasiswa
semester dua Di STMIK Dinamika. Sebelumnya Aku terkejut saat dia
mengatakan dan menyebutkan nama kampusnya. Kampus itu adalah tempat
Adikku Rudi menimbang ilmu. Dalam hatiku bertanya-tanya, apa Rudi tau dan
mengenal perempuan itu. Aku semakin penasaran. Penasaran yang cukup besar,
Aku ingin tahu semuanya tentang Arvina.
Sejak perkenalan di sanggar tadi Aku selalu teringat wajahnya, tutur
sapanya yang terus terbawa hingga aku sampai dirumah. Lagi lagi Aku terjerat
dalam lamunanku. Aku terbayang bayang dirinya. Bayang wajahnya terus
merasuk pikiranku. Ini perasaan tak benar. Aku tak pernah merasakan seperti ini.
Apa Aku jatuh cinta. Apa Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku semakin
dalam merasuk dalam dunia khayalku. Tak lama Aku terdengar suara langkah
kaki. Kemudian suara pintu kamar yang terbuka. Aku tahu suara langkah kaki
siapa itu. Itu pasti Rudi. Yah. . dia baru pulang dari kuliahnya. Aku langsung
beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar dan menuju kekamar Rudi.

5
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Rud. . kau sudah pulang ya,,,? Bukakan pintu, ada yang mau Kakak
tanyakan…!” panggilku sambil mengetuk pintu kamar Rudi berulang kali.
“ Ya kak. . masuklah pintunya tidakku kunci …!” sahut Rudi dari dalam
kamar.
Aku langsung membuka pintu. Kulihat Rudi terbaring diatas kasurnya yang
rapi. Berbeda dengan kamarku yang selalu berantakan. Kalau gak dibereskan oleh
bi Minah pasti kamarku sudah seperti kapal pecah.
“ Ada apa Kak. . ? apa yang mau Kakak tanyakan..?. . .!” Tanya Rudi
penasaran.
“ Beh . ada deh, , kamu ini pulang kuliah malam begini bukannya mandi
dulu, ini malah tidur tiduran. Huh. . liat tuh badan lah kumel ,”
“ Aku lagi malas, , Kak. Pikiranku lagu kacau.

Aku bingung harus

bagaimana..?” ungkapnya dengan nada sedih. Mendengar setiap kata yang
dilontarkan dari mulutnya Aku jadi mengurungkan niat untuk menanyakan
sesuatu padanya. Aku jadi ingin tahu apa yang terjadi dengan Adikku ini. Tidak
biasanya dia begitu.
“ Ada apa Rud, , ayolah cerita dengan Kakak, siapa tahu Kakak bisa bantu.”
“ Pusing Kak mau cerita dari mana..? Aku bingung apa sih sebenernya mau
perempuan itu, , sampai buat Aku begini. Kakak tau kan kak perempuan yang
Aku pacarin sekarang. Sudah tiga minggu Aku jalani hubungan dengannya, tapi
tak pernah Aku dianggap olehnya. Sekarang hanya masalah kecil, dia
menyalahkan Aku, dia malah mutusin Aku tanpa sebab begini, “ ungkap Rudi
dengan nada sedih dan sedikit emosi.

6
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Mendengar ceritanya Aku pun ikut merasa sedih. Aku tau perasaan Adikku
bagaimana. Aku begitu tau sifatnya bagaimana. Aku mencoba membujuknya, dan
menasehatinya agar ia tak begitu terlarut sedih dengan masalahnya. Selama ini dia
pacaran dengan perempuan manapun Aku tak pernah dikenalkan dengan pacarnya
itu. Aku tak tau sekarang perempuan mana yang dipacarinnya. Kalau Aku tau,
Aku pasti bisa membantunya untuk menjelaskannya kepada pacarnya. Selama ini
Aku lihat Rudi memang sedikit Playboy. Seringkali dia cerita tentang pacar dan
mantan – mantanya. Selama ini Aku tak bisa selalu melarangnya, bahkan untuk
pacaran, biarlah dia yang memilih. Sebagai Kakak angkat Aku hanya bisa
menasehati dirinya.
*****
Setelah malam tadi, pagi ini Aku lihat Rudi sudah sedikit melupakan
masalahnya. Yah selama ini jika ada masalah sebesar apapun Ia tak pernah
menunjukkan kesedihannya. Ia selalu tersenyum. Sejak kecil ia memang begitu.
Aku bangga mempunyai Adik sepertinya.
Saat sarapan Aku lihat Rudi begitu lahap makan seperti biasanya.
Dibandingkan Aku yang makan sedikit, ia begitu lahap dan cepat. Mungkin jika
dirumah ini diadakan lomba makan pasti dia yang menang.
“ Oh ya Kak, tadi malam katanya ada yang mau Kakak tanyakan..? kok tadi
malam terbalik Kakak yang malah mendengar cerita ku..?” Tanya Rudi sambil
melahap terus nasi goreng yang dibuatkan oleh Bi Darsih.

7
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Iya yah,, Kakak lupa Rud, , memang sih ada. . ! tapi kayaknya gak usah
sekarang lah, kapan-kapan aja yah hehehe, atau nanti malam aja kalau kamu
sudah pulang kuliah”.
“ Ok lah Kak,, , Aku tunggu ceritanya, , jangan buat Aku penasaran ya ! ”.
“ Tapi Kakak tidak janji . . hehehe “. Jelasku sambil menghabiskan nasi
goreng yang tinggal beberapa suap lagi.

*****

8
@rio_soeqer

@rio_soeqer

3 @Semakin Dekat
ore ini setelah pulang dari SMA Harapan Bangsa ntah apa yang
membujukku, tiba-tiba saja kendaraan yang Aku naiki kuarahkan menuju sanggar.
apa yang merasuki pikiranku ini. Aku hanya ingat dan terbayang wajah Arvina.
Mungkin karena itu yang menuntunku kearah sanggar. Padahal Aku tau hari ini
hari selasa, pasti tak ada orang yang latihan disana. Tapi ntah mengapa Aku
begitu semangat untuk datang kesana.
Sampai di sanggar Aku langsung masuk kedalam.

Aku berdiri tepat

dihadapan kaca besar yang melekat didinding. Aku tak sadar jika Aku sedang
memakai kemeja bewarna ungu. Aku tak tau kenapa Aku begitu suka dengan
warna ungu ini. Aku terus memandangi diri sendiri didepan cermin. Tiba-tiba
terdengar suara merdu yang berasal dari luar sanggar. Suara yang bisa
menghipnotisku. Suara yang indah yang mengucapkan salam.
“ Assalammualaikum. . . !” Sekali lagi suara itu keluar dari mulut seseorang,
seraya mununggu balasan dari orang yang mendengarnya. Aku tau suara ini yah. .
Aku tahu, walau jarang terdengar ditelinga Aku hafal akan suara yang indah ini.
Sambil bergegas menuju keluar Aku mencoba menjawab salam dari suara itu.
“ Waalaikumsalam. . . !”
Sampai di depan pintu Aku begitu kaget, dua orang peremuan berdiri tepat
berada didepanku. Salah satunya memakai kemeja putih dan celana jeans bewarna

9
@rio_soeqer

@rio_soeqer

hitam. Di tangan kanannya membawa tas kecil bewarna hitam juga. Perempuan
satu lagi memakai baju dres bewarna ungu yang lagi ngetren sekarang ini.
Memakai kacamata yang tulangnya sedikit bewarna ungu. Tasnya dipakai
selempang disebelah kiri dan tangan kanannya memegang handphone. Aku begitu
gugup ketika berada tepat didepannya. Jantungku yang semula berdenyut tenang
kini begitu cepat berdetak, seperti genderang mau perang. Darahku begitu cepat
mengalir, deras seakan terasa alirannya mengalir keseluruh tubuhku. Suara merdu
yang indah tadi berasal dari dirinya. Yah itu dia. Arvina.
“ Eh kalian, murid baru kemarin yah, Arvina dan Safitri. Ada yang bisa
Kakak bantu?, , hari inikan kita tidak ada latihan “. Tanyaku kepada mereka.
Walaupun

terasa

gugup

untuk

berkata,

tapi

Aku

mencoba

tidak

memperlihatkannya kepada mereka.
“ Ini kak, , kebetulan tadi lewat sini, jadi sekalian mampir saja.” Jawab
Safitri
“ Oh begitu! tapi maaf, Kakak-kakak yang lain lagi mengurus pekerjaannya,
jadi Cuma Kakak sendiri disini!”
“ Tidak apa-apa kak, “. Jawab Safitri sekali lagi dengan senyumnya sambil
menyenggol pundak Arvina yang dari tadi hanya diam dan tersipu malu. Aku
hanya mendengarnya mengucapkan salam tadi. Selebihnya, sekarang dia hanya
11

diam dan banyak menundukan kepala. Saat Aku memandangi matanya kulihat
wajah malu yang terpancar dari wajah cantiknya itu. Apakah perempuan ini
memang pemalu Aku tak tahu, padahal Aku ingin mendengar suaranya yang
merdu berhembus kearah telinga yang dapat menyejukkan hatiku.

10
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Masuk saja yuk, kita bicara didalam saja.”
“ Iya kak. . makasih “ jawab Arvina.
Aduh, mendengar suaranya Aku jadi salah tingkah sendiri. Rasa gugupku
semakin bertambah. Aku tak tau kenapa Aku jadi begini. Aku sangat mengagumi
dirinya. Benarkah Aku merasakan semua ini. Baru dua hari ini Aku mengenalnya,
tapi kenapa Aku merasa telah bertahun tahun mengenalnya. Sepertinya ada rasa
yang tak biasa dalam hatiku terhadapnya tapi ntah mengapa. Mungkinkah ini
pertanda Aku jatuh cinta, jatuh cinta pada pandangan pertama.
Waktu yang berjalan begitu cepat. Tak terasa sudah hampir dua jam Aku,
Arvina dan Safitri bercerita kesana kemari. Mulai dari hobby sampai pengalamanpengalaman yang pernah dialami. Ternyata Arvina memang perempuan yang
pemalu. Yang lebih banyak bercerita hanya Safitri. Suaranya yang besar dan
nyerocos seperti burung beo. Tapi Aku senang, berkat blak-blakannya Safitri Aku
jadi tau tentang Arvina. Memang Arvina hanya bercerita sedikit, tapi kenapa Aku
senang mendengar dia bercerita. Mulai dari dirinya yang sangat menyukai warna
ungu. Dalam hati Aku berkata, “kok sama dengan Aku yang sangat
menggandrungi warna yang identik dengan janda atau duda itu. Jangan jangan
jodoh”. Hahaha hati kecilku berkata seperti itu. Hanya sedikit untuk
menyenangkan hati. Selain menyukai warna ungu, ternyata hobbynya sama juga
denganku, yaitu membaca cerpen atau novel. Berarti dengan hobby kami yang
sama ini sepertinya Aku bisa lebih dekat mengenalnya. Akupun mendapat
kesempatan untuk mengantarnya pulang.
*****

11
@rio_soeqer

@rio_soeqer

4 @Bukan Harapanku
eesokan harinya setelah pulang dari SMA Harapan Bangsa Aku menuju
Sanggar. Semoga seperti kemarin, ada Arvina. Semenjak ku antar dia pulang
kerumah kemarin Aku selalu mengingatnya. Namanya yang selalu ingin Aku
ucapkan lewat bibirku. Arvina, kenapa Aku bisa begini karenamu. Sepertinya Aku
tergila – gila olehmu. Tapi kali ini Aku tak mau terlena oleh khayalan dan
lamunan semata.
Sampai di Sanggar Aku disambut oleh celotehan Mba’ Indah. Sambil
membawa beberapa Map yang berisikan kertas-kertas.
“ Rei. . kamu lama banget datangnya emanglah. . . “ cetus Mba’ Indah
sambil menyusun Map-map kedalam sebuah kardus.
“ Yah Mba’ maaf, tadi dijalan emang Aku sedikit lambat “
“ Aduh, kalau gitu ayo cepat antar Mba’ ke SMA Muhammaddiyah..!”
“ SMA Muhammaddiyah . . !”ujarku heran.
“ Iya, , ini mau mengantar berkas-berkas ini, dari tadi Mba’ nungguin kalian
semua, eh malah gak ada yang datang. Soalnya Mba’ tidak bawa motor sendiri
Rei, , tadi Mbak diantar !”
“ Baiklah Mba’, ayo Aku antar .!” Walau dengan berat hati dan dengan
sedikit terpakasa akhirnya Aku mengantar Mba’ Indah. Padahal kedatanganku ke
sanggar ingin bertemu dengan Arvina. Aduh ternyata tak sesuai dengan yang Aku

12
@rio_soeqer

@rio_soeqer

inginkan. Tapi ya sudahlah, lagian Mba’ Indah sudah Aku anggap sebagai
Saudaraku sendiri. Setelah Mba’ Indah naik, motorpun aku pacu dengan perlahan.
“ Stop. Stop .Stop. .. !” Cetus Mba’ indah dengan spontan menyuruhku
menghentikan sepeda motor yang baru dikendarain selama 10 Menit.
“ Ada apa Mba’,,,?” tanyaku heran.
“ Sudah Mba’ turun disini aja Rei, , !”
“ Loh kan belum sampai Mba’, , ,!”
“ iya tapi kan gerbang sekolahnya sudah kelihatan tuh !” ucap Mba’ Indah
sambil menunjuk gerbang SMA Muhammadiyah yang bewarna hijau.
“ Iya lah Mba’, , tapi beneran nih tidak apa-apa..?”
“ Iya biar Mba’ jalan aja, lagi pula tadi Mba’ lupa mengunci Sanggar.
Tolong ya kamu balik lagi kesana. Dari tadi Mba’ kepikiran takut ada orang lain
yang masuk dan mengambil barang-barang yang ada di Sanggar !” jelas Mba’
Indah dengan sedikit cemas.
Mendengar penjelasan Mba’ indah Aku langsung menghidupkan kembali
sepeda motor. “Siap Mba”. Aku langsung menuju ke sanggar. Dengan kecepatan
tinggi Aku mengendarainya. Satu, dua kendaraan lain Aku lewati. Saat melewati
sebuah tikungan, kendaraan yangku kendarai mulai oleng karna jalan aspal yang
tidak rata. Tiba-tiba ada anak kecil yang menyebrang jalan. Aku langsung
membelokkan sepeda motorku ke kanan, Naas, ternyata dari arah berlawanan ada
sebuah mobil pick up bewarna putih tepat didepanku. Tak sempat lagi Aku
menghindarinya dan akhirnya. . . . . Brakk.

13
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Sejak itu Aku tak tahu lagi apa yang ku rasa. Aku hanya merasa kepala
yang pusing dan seluruh tubuh yang terasa sedikit nyeri dan sakit. Perlahan Aku
membuka mata. Sejenakku awasi keadaan disekitarku. Agak terasa asing. Ku lihat
ada selang infuse yang tertancap ditangan kiriku.
“ Dimana Aku. . ?” dengan suara yang serak, Aku mencoba bertanya dengan
orang yang berada disamping tempat tidurku.
“ Kakak dirumah sakit kak, , !”
Aku pandangi wajah suara orang itu. Yah ternyata Adikku Rudi.
“ Kakak lagi dimana Rud ?”
“ Kakak lagi dirumah sakit , kemarin Kakak kecelakaan !”
“ Ya allah, , jadi sejak kemarin Kakak tak sadarkan diri. . !”
“ Iya kak ..!”
Tok Tok. .
Suara ketukan pintu menghentikan pembicaraan kami. Terdengar dari luar
suara gaduh. Dan tertawa seseorang yang begitu sangat Aku ingat. Pintu terbuka.
Dan ternyata benar suara tertawa yang Aku tebak tadi. Berasal dari anak-anak
Kretifitas Delapan. Ada Bang Fey, Mba’ Indah, Mba’ Wati, Aris dan Rahmat.
“ Rei, , maafin Mba’ ya, gara gara Mba’ kamu jadi seperti ini”. Ucap Mba’
indah. Dia sangat merasa bersalah.
“ Ya Mba’, Mba’ tidak perlu minta maaf. Ini semua juga gara-gara Aku
yang tidak hati-hati bawa motornya.”
“ Sudah-sudah, ,jangan saling menyalahkan diri sendiri”. Cetus Rahmat
seraya menengahkan kami berdua.

14
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Bener tuh kata sih Rahmat, ” tambah Aris.
“ Iya, lagi pula kan semua itu takdir Tuhan, makanya Rei lain kali naik
motor itu hati-hati “ jelas Mba’ Wati sambil meletakkan parcel buah yang mereka
bawa di atas meja.
“ Sudah sekarang kamu istirahat saja Rei, jangan pikirkan dulu soal siapa
yang salah dan siapa yang benar. Tapi semoga jangan lama-lama ya sakitnya nanti
di sanggar sepi tidak ada kamu!” Sahut Bang Fey
“ Oh ya hampir abang lupa Rei. Tadi Mawar dan Hery tittip salam. Mereka
belum bisa datang hari ini. Katanya ada urusan sedikit. Mungkin nanti malam atau
besok..!” jelas Mba’ Wati.
Yah. Walau Mawar dan Hery tak datang, tapi Aku sudah cukup terhibur
dengan kedatangan mereka semua. Rasa pusing dan sakit badanku terasa sedikit
hilang. Sudah hampir satu jam mereka menghiburku. Akhirnya, bang Fey dan
teman yang lain berpamitan untuk pulang.
Sambil mengucap salam bang Fey dan yang lain meninggalkan ruangan.
Rudi mengantar mereka sampai keluar. Setelah itu, ia kembali lagi keruangan
tempat Aku dirawat. Di dalam, ia duduk dikursi yang ia tempati tadi. Lama ia
mengamati wajahku.
“ Astagfirullah,’ gumamnya pelan.
“ Ada apa Rud..?”
“ Aku belum sama sekali mengabari Ayah dan Ibu Kak..!”
“ Tidak usah Rud, Kakak tidak mau Ayah dan Ibu khawatir..!”

15
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Tapi Kak, , nanti mereka tambah khawatir kalau kita tidak kasih kabar
sedikitpun..!”
“ Iya Rud . tapi sebelum kamu menghubungi Ayah dan Ibu tolong kasih tau
Kakak. Apa kata dokter, apa ada yang parah yang terjadi dengan Kakak…?”
“ Tadi sih dokter agak sedikit heran. Menurut saksi tempat Kakak
kecelakaan, katanya motor yang Kakak bawa melaju dengan kecepatan tinggi.
Tapi kok Kakak tidak apa-apa.!” jelasnya
“ Iya juga ya..!” sahutku dengan heran. “ trus dokter ngomong apa lagi..?”
“ Katanya sih kalau rasa pusing atau sakitnya sudah hilang Kakak sudah
diizinin untuk pulang. Ya udah kak, Aku keluar dulu mau menghubungi Ayah dan
Ibu!”
Selang beberapa menit Rudi keluar

kemudian kembali lagi masuk

menyodorkan HP kepadaku.
“ Ini kak, Ibu mau ngomong!”
“ Hallo Nak,, kamu Tidak apa-apa kan,sejak kemarin perasaan Ibu sungguh
khawatir terhadapmu. Tadi Adikmu sudah jelasin semua pada ibu”. Suara wanita
separuh baya yang membawa sedikit pelita bagiku. Ya itu suara ibuku. Satusatunya perempuan yang sangat Aku cinta, untuk saat ini.
“ Ya Bu, , Aku tidak apa-apa. Ibu jangan terlalu khawatir ya, besok juga
Aku sudah bisa pulang”. Jawabku. Semoga Ibu tak terlalu khawatir dengan apa
yang terjadi padaku saat ini.
“ Iya nak, , tapi Ibu sebagai orang tua sungguh sangat mengkhawatirkanmu
nak.

Ibu

terlalu

sibuk

dengan

urusan

16

pekerjaan,

sehingga

kurang
@rio_soeqer

@rio_soeqer

memperhatiaknmu,” Mendengar kata-kata dari Ibu mataku berkaca-kaca. Tak
terasa setetes air mata mengalir di pipiku.
“ Bu, , Aku bukan anak kecil lagi, Tidak apa-apa kok. Lagi pula disinikan
ada Rudi yang jadi menemaniku!” Aku mencoba tegar mengucapkannya, Karna
Aku tahu Ayah dan Ibuvsibuk dengan pekerjaannya itu semua demi mencukupi
kehidupanku. Ya, mencukupi segalah kebutuhanku juga Rudi.
“ Besok siang Ayah dan Ibu pasti pulang nak, , jangan lupa istirahat ya..?”
“ Baik Bu. Oh ya salam dengan Ayah , nanti kalau pulang ingatkan Ayah
unutk menyetir mobilnya denganhati-hati, jangan terlalu kencang!”
“ Iya nanti Ibu sampaikan. Assalammualaikum”.
“ Waalaikum salam”.
Tut Tut Tut. Telephone pun segeraku tutup. Sebenarnya Aku sedikit
khawatir dengan Ayah dan Ibu. Biasanya mendengar kabar buruk yang terjadi
denganku mereka terlalu panik. Aku tidak mau terjdi sesuatu dengan mereka.
Dulu saja saat mendengar Aku jatuh dari tangga sewaktu SMP, karna terlalu
khawatir dan panik dengan keadaanku, Ayah sempat jatuh dari motornya. Karna
itu Ayah kehilangan jari kelingking sebelah kirinya. Sejak saat itu Aku menjadi
sangat hati-hati. Aku menjadi merasa sangat bersalah. Dan Aku tak mau kejadian
itu terulang lagi.

*****

17
@rio_soeqer

@rio_soeqer

5 @Asa Yang Hilang
“ Rud, , Kakak sudah mulai bosan, ingin cepat pulang kerumah!” Keluhku
pada Rudi yang sedang asyik membaca majalah remaja mingguan.
“ Tapi kak, , Kakak harus istirahat “.
“ Ah, , Kakak sudah sembuh, , kemarin kamu bilang kalau Kakak sudah
tidak merasa pusing atau sakit, Kakak sudah boleh pulang “.
“ Aduh, , dasar Kakaku yang keras kepala. Oke deh, Aku temui dokter dulu
dan mengurus administrasinya”.
Dengan terpaksa Rudi berjalan keluar ruangan. Ia langsung menuju
keruangan dokter dan kemudian membayar biaya selama Aku dirawat dirumah
sakit ini. Aku terus menatap pintu. Berharap sebelum Aku pulang kerumah ada
seseorang yang sangat Aku tunggu datang menjenguk yaitu, Arvina.
Tok Tok Tok “Assalammualaikum”.
Suara ketukan pintu menghamburkan fikiranku tentang Arvina. Aku pun
spontan terkejut dan menjawab salam itu.
“ Waalaikum salam, silahkan masuk”.
“ Apa kabar Rei..?” sapa perempuan berjilbab putih bersih kepadaku.
Mawar.
“ Alhamdulilah lebih baik dari yang kemarin.”
“ Maaf yah, Aku dan Hery baru bisa menjengukmu sekarang, soalnya
kemarin ada urusan !”

18
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ bener Rei, jadi hari ini kami berdua bela-belain datang kemari. Biarlah
urusan pekerjaan yang belum selesai bisa nanti saja,” tambah Hery
“ Ah kalian ini, tidak usah terlalu khawatir begitu, lagipula hari ini Aku
sudah diizinin pulang. Tuh Adikku Rudi lagi menemui dokter dan mengurusnya”.
“ Oh bagus deh. Kalau begitu biar kami bantu membereskan barangbarangmu”. Sambut mawar.
Tak lama kemudian Rudi bersama dokter dan suster masuk keruangan.
Dengan peralatan yang dibawanya dokter itu memeriksa sementara keadaanku.
“ Jantung sudah sedikit normal, kalau begit tolong lepaskan selang infusnya
sus”. Ujar dokter Andi yang mengobatiku sambil memerintahkan suster untuk
melepaskan selang infuse yang terpasang di tangan kiriku itu.
“ Yah, sepertinya sudah agak baikkan, anda saya izinkan pulang”. Ujar
dokter yang berumur setengah baya itu, rambutnya sedikit botak.
“ Terima kasih dok, atas bantuannya” . lanjut Rudi
Setelah semua urusan telah selesai dengan didorong diatas kursi roda oleh
Rudi, Aku menuju rumah dibantu dengan Hery dan Mawar. Menggunakan mobil
kijang milik hery. Badanku masih sedikit lemas. Luka bekas tusukan jarum infus
masih terasa sakit. Dalam perjalanan menuju rumah jantungku begitu berdetak
cepat. Aku langsung memikirkan Ayah dan Ibu, Aku begitu khawatir dengan
keadaan mereka. Niat dalam hati untuk menghubungi mereka agar tahu
bagaimana keadaan mereka.

19
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Rudi, pinjam HPmu, Kakak mau menghubungi Ayah…? “ ucapku sambil
membangunkan Rudi yang sedang tertidur dalam mobil. Yah, HPku hilang saat
kecelakaan.
“ Hoam, ambil saja ditas Kak…!” jawabnya dengan nada malas sambil
merenggangkan tangan-tangannya.
Beberapa kali Aku mencoba hubungi nomor Ayah tak ada respon. Yang
terdengar hanya suara operator yang memberi tahu bahwa nomor yang dihubungi
tidak aktif.
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan,
cobalah beberapa saat lagi.” Berulang kali ku coba tetap sama. Begitu pun
nomor Ibuku. Tak ada jawaban, hanya suara oerator yang menjawabnya.
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan,
cobalah beberapa saat lagi.”
Hatiku semakin was-was. Aku semakin memikirkan keadaan Ayah dan
Ibuku. Ku coba untuk terus berfikiran positive. Kemungkinan mereka sedang
sibuk atau mungkin sedang berada dalam perjalanan pulang, jadi handphone di
nonaktifkan.
Sampai di depan rumah ada suasana sedikit aneh. Banyak kerumunan orang.
Aku begitu heran apa yang sedang mereka lihat itu. Dengan di bantu oleh Rudi,
Aku berjalan memasuki rumah. Badanku yang semula terasa lemas kini hilang
menjadi semangat berkat rasa penasaran itu.
“ Ada apa ini..? tanyaku dengan perasaan hati yang tak enak. Aku tidak
sabar untuk mengetahui apa yang terjadi. Namun orang-orang di sekitar tak ada

20
@rio_soeqer

@rio_soeqer

juga yang bicara. Akhirnya Aku mendorong Pak RT yang mencoba
menghalangiku. Dengan kasar Aku mendorong Pak RT hingga ia terjatuh. Saat
itupun keadaan menjadi begitu jelas.
“ Ayah ,,,,, Ibu,,,,,!” Aku menjerit. Aku memandangi Ayah dan Ibu yang
tergeletak dan tak berdaya dengan balutan kain kafan putih yang bersih. Aku
terdiam. Rudi berlari, menangis dan memeluk jasad Ayah dan Ibu. Tubuhku yang
semula bersemangat kini menjadi lemas tak terasa kembali. Perlahan butiran air
yang keluar dari mataku menetes dan mengalir di pipi.
Ayah…? Ibu…? Apa yang terjadi dengan kalian? Tidak mungkin ini terjadi.
Aku terduduk lemas di lantai. Pak RT mendekatiku. “ Sabar Rei, sabar ya. Ini
cobaan buat kamu dan Adikmu.”
“ Kenapa..? tapi kenapa secepat ini?’
“ Kecelakaan,” ucap Pak RT padaku “ tadi pagi pukul delapan ban mobil
sebelah kanan yang dikendarai oleh Ayahmu pecah, kemudian oleng dan terguling
ke dalam jurang disisi kanan jalan. Kasusnya sudah ditangani polisi.”
“Allah, ini semua tak adil bagiku, Aku sekarang menjadi yatim piatu.
Ayahku , Ibuku…?”. Ocehku tak jelas
“ Rudi….,” panggilku dengan parau. Meski hatiku begitu sedih tapi Aku
enggan menangis terus. Rudi berdiri sambil mengusap air matanya dan berjalan
mendekatiku. Memelukku dengan erat.
“ Ayah Kak…. Ibu juga Kak…” tangis Rudi pecah.

Ia menangis di

pelukkanku. Suara orang-orang yang membaca surat Yasin membuat suasana
menjadi tambah haru.

21
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Aku melepaskan pelukan Rudi dan berjalan mendekati jasad Ayah dan Ibu.
“ Ayah… Ibu,,, ini Rei .., Aku sudah sembuh. Aku sudah pulang dari rumah
sakit. Ayah dan Ibu mau melihat keadaanku kan? Ayah… bangun Yah…. Ibu…
bangun Bu..? “ lihat nih Yah , Bu, Aku sudah sehat. Jangan pergi,, AYAH..IBU
BANGUN

!,

BANGUN

AYAH..BANGUN

BU

!

raunganku

sambil

menggoyangkan jasad mereka. Rudi mendekatiku dan memelukku dengan erat.
“ Kak, , kasihan Ayah dan Ibu kalau Kakak seperti itu. Aku juga sedih kak,
Istigfar kak…” Bujuk Rudi, ia masih menangis.
Saat ini Aku tak mengerti dengan istigfar. Aku hanya tau kalau Ayah dan
25

Ibuku telah meninggal dunia. Jiwaku begitu sedih dan kalut. Ku lepaskan pelukan
Rudi. Aku pandangi sekali lagi wajah Ayah dan Ibuku. Kucoba melukis wajah
Ayah dan Ibu untuk terakhir kalinya dalam otakku.
Aku tak tau apa jadinya hidupku setelah ini. Tanpa Ayah dan Ibu. Tanpa
kasih sayangnya, tanpa cintanya dan perhatian mereka. Kenapa ini semua begitu
cepat. Kenapa bukan Aku saja yang pergi. Allah begitu tak adil. Aku merasa
Allah tak pernah menyayangiku. Aku belum siap menerima semua ini.

*****

22
@rio_soeqer

@rio_soeqer

6 @Tahajjudku
Ucapan turut berduka cita banyak berdatangan yang ditujukan untuku dan
Rudi.

Aku

hanya

bisa

tersenyum

saat

mereka

mengucapkan

turut

berbelasungkawanya. Walau Aku tersenyum, tapi sebenarnya Aku menangis
dalam hati. Aku tak ingin menunjukkan kesedihanku ini pada semua orang.
Mungkin Aku akan mengalami stres, depresi ataupun yang sejenisnya dengan
musibah ini. Walau sahabat dan teman-temanku selalu berusaha menghibur.
Seusai tahlilan Aku mendekati Pak RT, ada sesuatu yang ingin Aku
tanyakan.
“ Pak..? boleh Aku menanyakan sesuatu..?”
“ Oh tentu saja boleh Rei, ,!” jawab Pak RT sambil menepuk-nepuk
punggungku.
“ Kenapa Allah itu tidak adil ya..? kenapa Allah memanggil Ayah dan Ibuku
secara bersamaan..!”
“ Astagfirullah, kenapa kamu bicara seperti itu.. sesungguhnya Allah Itu
Maha Adil Rei..!”
“ Tidak Pak, kalau Allah adil tak mungkin dia memberikan cobaan ini
padaku. Allah juga tak sayang padaku. Allah begitu jahat…!”
“ Rei,, Allah itu sayang kepada semua umatnya. Makanya Allah
memberikan cobaan dan musibah ini pada kamu dan Adikmu.”
“ Tapi kenapa harus begini pak.?” Bantahku.

23
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Ya memang. Tapi dengan Allah memberikan musibah ini berarti Allah
masih sayang pada kamu. Dan sesungguhnya dibalik musibah itu ada anugrah,
dan dibalik anugrah pasti ada hikmahnya.” Jelas Pak RT sambil mengelusmengelus kepalaku, kemudian berdiri dan berpamitan pergi.”sudah dulu ya,
Bapak mau pulang dulu , oh ya pesan Bapak kalau nanti malam kamu terbangun
jangan lupa shalat Tahajjud ya.”
“ Ya Pak, terima kasih.”
Setelah para tetangga yang ikut tahlilan pulang. Aku langsung masuk
kamar. Walau diruang tamu masih sibuk membereskan dan membersihkan
ruangan tapi Aku begitu malas untuk membantunya. Ada pak Mahmud, Bi Darsih,
Bi Minah dan Rudi. Sampai di kamar, Aku langsung merobohkan tubuhku di atas
kasur. Aku masih memikirkan dan menelaah kata kata dari Pak RT. “
sesungguhnya di balik musibah itu ada anugrah, dan dibalik anugrah pasti ada
hikmahnya.” Apa sih sebenarnya maksud Pak RT, trus pake menyuruhku untuk
Sholat Tahajud. Shalat lima waktu yang wajib saja sungguh jarang Aku lakukan.
Malam semakin larut. Tapi mataku sungguh sangat sulit untuk dipejamkan.
Kata-kata pak RT masih membenak difikiranku. Shalat Tahajud?. Memang apa
keistimewaanya?. Yang Aku tahu sholat tahajud adalah sholat yang dilakukan
pada malam hari, dan didahului dengan tidur dengan jumlah raakat minimal dua
dan diutamakan dilakukan pada saat sepertiga malam. Hanya itu yang Aku tau
selebihnya tidak ada lagi. Aku memang kurang kalau yang berhubungan dengan
agama. Dari sekolah dasar sampai kuliah tidak ada satu sekolah yang menjelaskan

24
@rio_soeqer

@rio_soeqer

dan mengajarkan islam dengan rinci. Mungkin kalau Aku sekolah di Madrasah
Tsanawiyah atau Madrasah Aliyah Aku bisa mengetahui lebih.
Aku tertidur. Tapi sepertinya tidurku tidak nyenyak. Sehingga Aku
terbangun lagi. Jam menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Aku teringat tentang
shalat tahajjud. Aku coba saja saran dari Pak RT tadi malam. Semoga saja walau
shalat lima waktu jarang Aku lakukan ,shalat sunah tahajjudku ini diterima oleh
Allah. dengan perasaan yang bercampur aduk Aku mengambil wudhu dan
melaksanakan shalat tahajjud.
Selesai shalat Aku menangis. Air mataku mengalir begitu saja di pipi. Di
tengah kesunyian malam yang sepi ini, Aku teringat oleh segala kesalahan yang
Aku perbuat. Aku yang sering membantah dan melawan pada orang tuaku. Pada
siapa Aku harus memohon maaf, sekarang mereka telah tiada. Kenapa penyesalan
ini baru datang sekarang. Kesalahan-kesalahan yang telah Aku perbuat kepada
semua orang baik yang Aku sengaja ataupun yang tak ku sengaja. Aku sungguh
menyesalinya.
Sejujurnya Aku juga malu terhadap Allah yang telah menciptakanku. Aku
begitu melupakan tuhan yang telah menciptakanku. Allah yang maha pemurah,
Allah yang maha penyayang, maha pemaaf dan maha segalanya telah aku
lupakan. Bahkan Aku telah menghinanya. Aku menghakimi Allah itu tak sayang
denganku dan Allah itu tak adil. Sungguh terlalu diriku ini. Aku begitu
menyalahkan diriku sendiri. Ya Allah ampunilah hambanmu ini. Ampuni segala
kesalahan dan dosa-dosa yang ku perbuat.

25
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Tok Tok “ Assalammualaikum, Kak….” Suara ketukan pintu kamar dan
disusul dengan ucapan salam.
“ Waalaikum salam. Sebentar!” jawabku sambil menyimpan sajadah, dan
melepas baju koko dan menggantinya dengan kaos oblong biasa. Air mata
dipipiku juga buru-buru ku hapus. Aku tahu pasti itu Rudi. Aku tak mau ia tahu
kalau Aku lagi shalat dan menangis. Aku malu.
“ Masuk Rud. . .!”
“ Ada apa kak..? tadi dari kamar Aku dengar kakak bicara sendiri. Dan
kenapa Kakak belum tidur jam segini?” tanyanya heran
“ Ah tidak ada apa-apa. Cuma kakak susah tidur saja. Kamu sendiri kenapa
tidak tidur Rud.?”
“ Oh, Aku baru selesai shalat kak.!”
“ Shalat apa emangnya?. Shalat tahajjud ya?”.
“ Iya kak, shalat tahajjud.! Emang kenapa kak?”
“ Tidak Apa-apa. Sebenarnya shalat tahajjud yang sebenarnya itu apa sih
Rud, dan apa manfaatnya?”
“ Menurut buku yang pernah Aku baca Kak, shalat tahajjud merupakan
kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus
dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam
kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan
juga menjadi hiasan surga. Masih banyak sih manfaat yang lain”. Rudi
memandangi mataku.
“ Selain itu apa?” Tambahku.

26
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Rudi menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan.” Selain itu,
salat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain Kak, dimana bagi orang
yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, keselamatan dan kesenangan
di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan,
akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap
perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, trus akan
mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya,
dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya
ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan diatas shirat bagaikan kilat.
itu sih Kak kalau tidak salah.” Jelas Rudi panjang.
“ Hmm ya sudah, nanti Kakak cari tau lagi deh heehe. Tidur sana sudah
larut ini”. Jawabku sambil mengajaknya untuk melanjutkan tidur.

*****

27
@rio_soeqer

@rio_soeqer

7 @Tak Semuanya Indah
atu bulan setelah meninggalnya Ayah dan Ibu Aku sudah bisa sedikit
lepas dari kesedihan, Aku tak mau terus terpuruk dalam jurang kesedihan itu. Aku
harus menjalani aktifitas ku seperti biasanya. Ayah dan Ibu pasti lebih bahagia
jika anaknya bisa menjadi seperti yang mereka inginkan dulu. Walau Ayah dan
Ibu telah tiada, tapi Aku harus bisa tetap bisa menjadi seperti yang diinginkan
Ayah dan Ibuku.
Sore itu langit tampak cerah, angin yang bertiup perlahan menghembuskan
setiap butir debu yang berterbangan. Setelah Adzan Ashar Aku menyempatkan
diri kerumah Arvina. Memang sejak pertama Aku sudah terkesan dengannya,
dialah perempuan pertama yang membuat hatiku berdesir. Motor ku pacu dengan
perlahan. Beberapa menit kemudian Aku sampai didepan rumah Arvina, pohon
beringin menyambut dengan menggoyangkan ranting dan daunnya.
“ Assalammualaikum!” sambil ku ketuk beberapa kali pintu rumahnya
“Waalaikumsalam,!” jawab seseorang dari dalam rumah. Tak lama
kemudian pintu terbuka. Terlihat sosok perempuan memakai baju lengan panjang
berwarna ungu dipadu dengan rok hitam panjang yang anggun. “ Silahkan masuk
Kak, tumben ada apa ini?” Tanya Arvina padaku.
“ Tidak ada apa-apa, kebetulan tadi Kakak lewat sini, jadi Kakak sekalian
mampir, tidak apa-apa kan!”

28
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Oh ya, Silahkan duduk Kak!” tangannya mengayun mempersilahkanku
duduk di sofa.
Hatiku semakin tak menentu, Aku semakin ragu untuk menyatakan cintaku
pada Arvina. Tapi dengan sedikit keberanian Aku mulai membuka kata padanya.
Mencoba merangkai beberapa kalimat untuknya.
“ Sebenarnya ada yang mau Kakak bicarakan padamu Arvina!”
“ Apa itu Kak?” Tanya nya heran. Sambil menyelipkan tangannya ke bawah
rok.
“ Sebenarnya ada perasaan yang tak Kakak mengerti yang Kakak rasakan!”
mataku mencoba menatap mata Arvina. “ Sejak pertama Kakak sudah terkesan
dengan dirimu Arvina, terkesan dengan wajahmu yang cantik, terkesan dengan
kedua matamu, terkesan dengan semua yang ada padamu Arvina!”
Wajah putih Arvina merona. Ia hanya terdiam dengan beberapa kata yang
ku ucapkan.
“ Memang kenapa denganku Kak?” Arvina menundukkan kepalanya.
“ Kakak menyukai semua yang ada pada dirimu Arvina, coba tatap kedua
mata Kakak! Kakak sayang denganmu Arvina! Apa kamu juga sayang dengan
Kakak?” ucapku sambil memandangi kedua matanya.
33

Mendengar kata-kataku Arvina hanya diam, tak banyak kata yang
diucapkan dari bibirnya. Aku hanya menunggu balasan dari dirinya. SAYANG,
Aku menunggu satu kata itu. Aku menunggu Arvina mengatakan bahwa ia juga
sayang padaku.

29
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Arvina juga belum merespon sedikitpun kata-kataku. Ia masih sedikit
bingung dengan apa yang telah Aku ungkapkan padanya. Mungkin begitu cepat
aku mengatakan ini semua. Sampai akhirnya Aku memutuskan untuk pulang, tak
ada sedikitpun jawaban yang keluar dari mulutnya. Diam dan hanya diam.
Sampai dirumah pun Aku masih menunggu jawabannya. Aku ambil
handphone disaku celana, ku coba mengirim pesan kepadanya.
“ Assalammualaikum, Arvina semoga kamu tahu bahwa Kakak benar-benar
sayang denganmu. Kakak begitu terkesan dengan mu sejak awal kita bertemu!”
Tak selang berapalama ku kirim pesan kemudian satu pesan balasan dari
Arvina masuk.
“ Waalaikumsalam, terima kasih kak telah menyayangiku. Bagiku Kakak
memang pria baik yang mampu membuatku tenang jika berada disisi Kakak!”
Aku tersenyum sendiri memebaca sms dari Arvina. Lebih dari lima kali Aku
membacanya. Kemudian Aku kembali menulis dan kukirimkan pada Arvina.
“ Arvina, sebenarnya kamu sayang atau tidak dengan Kakak?”
Pesan telah kukirim. Tapi balasan dari Arvina belum juga Aku terima. HP
terus ku timang-timang sambil menunggu sms darinya. Bosan Aku menunggu
akhirnya kukirim lagi satu pesan untuknya.
“ Kamu bingung menjawab pertanyaan Kakak?, Tak usah begitu kau
pikirkan pertanyaan itu, Kakak Cuma mau bilang kalau bayangmu selalu hadir
didalam pelupuk matak Kakak!”
Tak selang berapa lama baru sms dari Arvina masuk. Gejolak hati semakin
bertambah kuat. Ku baca sms yang masuk.

30
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Maaf Kak, sebenarnya ku juga sangat mengagumi Kakak, ingin rasa hati
untuk selalu memandang dan berada disisi Kakak!”
Aku membalas singkat.
“ Bisakah sekarang kita bertemu? Untuk membagi rasa yang ada dalam
hati kita?”
Spontan sms dibalas oleh Arvina cepat.
“ Dimana Kak?”
Aku pun kembali membalas dengan singkat.
“ Dalam mimpi kita!”
Malam semakin larut. Obrolan kami melalui pesan singkat berhenti. Dalam
hatiku berharap untuk bertemu perempuan yang menggetarkan hatiku, perempuan
yang bisa membuat Aku tenang selama Aku berada disisinya, Arvina.

*****

31
@rio_soeqer

@rio_soeqer

8 @Cinta Tak Harus Memiliki
emakin hari hubunganku dan Arvina semakin dekat. Ada sebuah ikatan
yang mengikat antara kami berdua. Ikatan yang biasa dirasakan oleh sepasang
muda-mudi. Pacaran, walau dalam islam tidak ada kata itu tapi kebanyakan para
remaja yang melakukannya, termasuk Aku. Memang Arvina bukan orang pertama
yang pernah mengisi hatiku. Tapi pada dirinya lah Aku benar-benar merasa
berbeda. Aku sangat menyayanginya.
Pagi ini Aku tak ada kegiatan. Hari minggu begini biasanya Aku pergi
dengan Rudi, tapi sayangnya ia lagi pergi dengan teman kuliahnya. Biasanya
setiap akhir pekan Aku selalu dengannya tapi kali ini beda, akhir pekan menjadi
sangat membosankan.
Aku duduk didepan teras rumah. Angin yang bertiup begitu sejuk, pohonpohon menari mengayunkan setiap dahannya mengikuti hembusan angin. Tibatiba seorang perempuan datang menghampiriku, wajahnya agak oval, hidungnya
tidak terlalu pesek, Aku mengenali perempuan itu. Safitri, ya perempuan yang
menghampiriku itu Safitri teman baik Arvina.
“ Assalammualaikum” Safitri menjulurkan tangan kanannya.
Aku menyambut tangannya, menyalami. “ Waalaikumsalam.”
“ Boleh Aku meminta sesuatu Kak?”

37

32
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Aku terdiam,” selagi Kakak mampu, insyaAllah akan Kakak lakukan.” Aku
berusaha bernafas lancar walaupun hati sedikit berdetak.
“ Kami mohon kak jangan sakiti Adik Kakak sendiri!”
Aku terperanjat, terkejut, sedikit bergerak memperbaiki tempat dudukku,”
memang salah Kakak apa Safitri? Terus kenapa dengan Adik Kakak?”
“ Kakak memang tidak salah, tapi Kakak jangan terus menyakiti hati teman
saya yang juga Adik Kakak!”
“ Rudi maksudmu?” Aku sedikit heran.
“ iya Kak, mungkin Kakak tidak tahu, sebenarnya Arvina itu adalah kekasih
Adik Kakak, Rudi. Mereka memang sudah putus, tapi asal Kakak tahu Adik
Kakak masih sangat menyayangi Arvina. Sebelum Kakak dan Arvina dekat,
sebenarnya Rudi sudah mengajaknya untuk kembali menerima Rudi menjadi
kekasihnya.” Terang Safitri jelas.
Aku terdiam. Sedikit tak percaya. Tanpa sadar Aku telah menyakiti dan
melukai hati Adikku sendiri. Aku meremas genggaman. Aku tertunduk tak bisa
untuk mengangkat. Mataku menjadi berkaca-kaca, sedikit berair. Aku
memejamkan mata, haruskah Aku menjauh dari orang yang telah sangat
kusayangi. Aku sedikitpun tak menduga, terbesitpun tak ada dalam pikirannya
jika Rudi juga menyayangi Arvina. Hatiku menjadi tak menentu, sakitpun seolah
tak tergambar, terlebih jika Aku mengingat nama Rudi yang telah menjadi Adik
sekaligus sahabat yang begitu dekat denganku.

33
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Maaf Kak jika Aku telah membuat Kakak bingung, Aku melakukan ini
demi kebaikan Kakak dan juga Rudi!” Safitri meninggalkanku. Berjalan lurus
sampai hilang menyisakan bayangan.
Langit tampak cerah. Awan bergumpal-gumpal berjalan beriringan
mengikuti setiap hembusan angin. Rudi baru pulang. Ia melangkah kearah kamar,
Aku menghadang didepannya.
“ Boleh Kakak minta tolong Rud?”
“ Boleh kak!”
Aku membuang pandangan sesaat, kuhirup nafas kuat-kuat,” bisa antarkan
Kakak kerumah Arvina teman kuliahmu ?”
Wajah Rudi berubah menjadi mengkerut. Tangannya menggaruk-garukkan
kepala.
“ Apa yang mau kita lakukan disana kak, Aku kan juga baru pulang!”
“ Kakak cuma ingin main kerumahnya!” jawabku pelan.
“ Apa maksud Kakak agar Aku mengantar Kakak kesana?”
“ Kakak ingin tahu bagaimana kedua matamu itu melihatnya,”
“ Hanya itu kak!” Rudi mengeras.
“ Ya.”
Rudi sejenak terpaku. Aku tahu dalam hatinya pasti bertanya-tanya.
“ Jangan bersamaku Kak!”
39

“ Kenapa?”
“ Terserah Aku Kak!” Rudi kembali mengeras.

34
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Baiklah, tapi Kakak tidak mau menyakitimu Rud,” Aku berpaling, kaki
kulangkahkan untuk pergi.
“ Tunggu Kak!” Rudi mencegah. Sepertinya ia berubah pikiran. “ Baiklah
Kak, ayo kuantar sekarang,”
Aku dan Rudi berangkat berboncengan menuju rumah Arvina. Tak lama
motor dipacu kami berdua sampai didepan rumah berwarna hijau dengan pohon
beringin didepannya. Pintu tampak terbuka, satu jendela menganga, Aku
mengetuk pintu,” Assalammualaikum!”
“ Waalaikumsalam,,,” tak selang berapa lama salam tersahut, Arvina keluar,
kerudungnya berwarna biru sama dengan baju yang dipakainya, senyum manis
terpancar dari wajahnya,” Mari masuk!”
Saat melihat Rudi bersamaku paras Arvina menciut, wajah Rudi juga
mengkerut. Dua insan saling menatap dimuka pintu. Arvina menjulurkan tangan,”
Silahkan duduk Kak Rei, Rud,”
“ Ada apa Kak?” Tanya Arvina heran.
“ Kalian berdua tidak apa-apakan?” Aku tak sadar mengucap.
“ Maksud Kakak apa?” sahut Rudi.
“ Jangan bohong Rud, Kakak tahu.Maaf kalau selama ini Kakak tidak tahu
Arvina adalah perempuan yang dulu kau cinta, dan sebenarnya kamu masih
menyimpan rasa sayangmu pada Arvina. Kalau kau memang sayang katakana
Rud,” nada bicaraku sediktit tinggi.” kamu juga Arvina, kalau kamu memang
masih sayang dengan Rudi katakanlah, sekarang Rudi ada dihadapanmu.” Aku
sedikti memaksa.

35
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Kakak!!!” Rudi mencegah.
Arvina menundukkan kepala, kedua tangan menutupi wajahnya.
“ Aku ikhlas kak dengan semua ini, Aku juga sudah menganggap Arvina
sebagai Kakak perempuanku, seperti Aku menganggapmu sebagai Kakak!”
tambah Rudi.
Aku tersentak. Arvina hanya diam, matanya berkaca.
“ Aku tahu kedatangan Kakak dan Rudi kesini, tapi mohon sekarang
tinggalkan Aku sendiri. Untuk sekarang Aku mau sendiri,” ucap Arvina, matanya
masih berkaca, dipipinya dibasahi oleh air matanya.
“ Kita harus bicara Kak!” Rudi menghampiriku yang duduk di sudut sofa.
“ Apa ?”
Rudi tak menjawab, ia melangkah keluar rumah. Aku mengekor dibelakang.
Motor dipacu kencang oleh Rudi, menyelip diantara kendaraan yang lewat.
Rem dipijak, ban mendesit di aspal. Rudi turun, Aku masih duduk diatas motor.
“ Sekarang Kakak katakan apa sebenarnya maksud Kakak?”
Aku turun dari motor, melangkah mendekati Rudi.
“ Sebagai Kakak Aku tidak mau terus-terusan menyakitimu Rud! Kakak
tahu kalau kamu masih sayang dengan Arvina. Kalau memang kalian berdua
masih saling sayang, kembalilah, rajutlah cinta kalian yang dulu.”
“ Kakak salah kak!” Rudi mengelak.
“ kenapa?”
“ Kalau memang benar Aku masih sayang dengan Arvina tak perlu Aku
harus bersamanya. Karna sekarang ia sudah bersama Kakak. Aku bahagia jika

36
@rio_soeqer

@rio_soeqer

bisa melihat Arvina bahagia dengan Kakak. Lagi pula cinta itu tak harus memiliki.
Cinta juga harus bisa mengikhlaskan jika orang yang kita cinta itu telah
mendapatkan pengganti yang lain.” Jelas Rudi panjang.
Aku terdiam mendengar penjelasan darinya. Aku tahu sifatnya memang dia
tak pernah terlalu memikirkan apa yang terjadi. Tapi walaupun memang dirinya
mengikhlaskan Arvina untukku, tapi Aku begitu berat menjalaninya. Tak
mungkin Aku bisa tertawa jika ada hati yang terluka, tak mungkin juga Aku
tersenyum jika disuatu sisi ada hati yang tersakiti.

*****

37
@rio_soeqer

@rio_soeqer

9 @Rasa Tak Percaya
aktu berjalan begitu cepat, siang berganti malam, panas berganti
dingin, musim hujan sudah berganti menjadi musim kemarau. Tak kusangka
hubunganku dan Arvina sudah berjalan selama tiga bulan. Tapi hatiku masih
begitu merasa bersalah dengan Rudi. Tapi semakin lama Aku menjalani hubungan
dengan Arvina rasa sayang yang tumbuh dihatiku semakin bertambah. Benih –
benih cinta yang telah tumbuh sudah berkembang. Semakin hari rasa itu semakin
terasa sangat dalam. Cinta memang yang sedang kurasakan ini adalah cinta. Aku
merasa sedang dimabuk cinta.
Hari ini sepulang dari kuliah Aku menyempatkan diri datang ke sanggar
kreatifitas delapan. Sudah lama Aku memang tidak bertemu dengan teman-teman
disana. Sampai disanggar sanggar terlihat seperti biasa. Banyak kendaraan yang
diparkirkan diluar. Sebelum masuk, Aku duduk dikursi panjang yang ada didepan
sanggar, tepat berada dibawah pohon mangga yang rindang. Udara yang terhirup
begitu segar.
Tas kuletakkan dibawah kursi, saat Aku mengambil handphone di tas, tibatiba tiga orang perempuan menghampiriku, mereka duduk mengumpul
disampingku, berjejer, ditangan mereka tergenggam selendang. Walau tak begitu
hafal nama mereka satu persatu tapi Aku tahu mereka bertiga adalah siswa yang
belajar tari di kreatifitas delapan.

38
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Kakak, kok sekarang jarang datang kesini?” salah satu dari mereka
bertanya padaku, lesung pipinya terlihat saat ia tersenyum.
“ Iya, maaf ya, soalnya Kakak juga lagi sibuk membuat laporan praktek!”
jawab ku sambil membalas senyumannya.
“ Oh ya kak, boleh kan kami bertanya sesuatu!” salah satu dari mereka
menambah, paling muda rambutnya panjang terurai.
“ Iya boleh, selagi pertanyaannya tidak aneh-aneh!”
“ Kak Arvina itu pacaar Kakak kan? Itu yang siswa yang paling cantik disini
Kak?”
Aku memperbaiki tempat dudukku. Keningku mengerut, Aku sedikit heran
dengan pertanyaan mereka. Aku pun menjawab singkat,” Iya benar, memang
kenapa?”.
“ Tapi Kakak jangan marah ya!” perempuan berlesung pipi dalam
meyakinkan.
“ Iya Kakak tidak marah kok!”
“ Kemarin siang kami bertiga lihat kak Arvina berduaan kak dengan lakilaki lain!”
Aku memejamkan mata. Berusaha tak menanggapi kata-kata dari mereka.
“ Iya Kak benar tuh, laki-laki itu juga sering Kak datang kerumah kak
Arvina, soalnya rumahku kan dekat dengan rumah Kak Arvina!” tambah
perempuan yang berhidung pesek yang sejak tadi hanya diam.

39
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Hatiku semakin merasa tak tenang. Benarkah apa yang barusan Aku dengar
dari tiga orang perempuan ini. Apakah harus kupercaya atau tidak. Aku menjadi
tak bisa berkata, hanya sedikit saja yang kuucapkan.
“ Boleh Kakak tahu siapa laki-laki itu?”
Tiga perempuan itu saling pandang, perempuan yang berambut panjang
menjawab.
“ Kak Rudi !”
Aku seketika terhempas mendengar nama Rudi. Laki-laki yang pergi
dengan Arvina itu Rudi. Lagi-lagi Aku tak begitu menduga sedikit rasa tak
percaya dengan apa yang baru Aku dengar. Memang Rudi lebih awal menyimpan
hati untuk Arvina. Tapi apakah mungkin dia mau kembali lagi menundukkan hati
Arvina. Bukankah ia juga pernah bilang kalau telah ikhlas dengan semua yang
terjadi. Perasaanku semakin bercampur aduk tak menentu. Semua rasa hadir
dalam hatiku, cemburu, galau, marah semua menjadi satu.
“ Maaf ya Kak, kami tidak bermaksud membuat….” Belum selesai
perempuan itu bicara Aku langsung memotongnya.
“ Tidak apa-apa, makasih yah!” ujarku dengan lirih.
“ Soalnya kami semua heran, kan yang pacaran dengan Arvina itu Kakak,
tapi kenapa kok Kak Rudi yang sering jalan dan kerumahnya. Sekali lagi mohon
maaf Kak,” Tambah perempuan berambut panjang, ucapannya sedikit merasa
bersalah. Lalu mereka bertiga meninggalkanku, kembali bersama yang lain latihan
menari.

40
@rio_soeqer

@rio_soeqer

10 @Kejujuran Yang menyakitkan
atahari yang tinggi semakin terik. Burung gereja berterbangan dari
pohon ke atap membawa sejarik rumput untuk membuat sangkar. Angin
berhembus dari utara keselatan. Tas ransel kembali ku letakkan dibelakang
punggung, tak ada lagi semangat untuk melihat keadaan sanggar dan seisinya.
Kulangkahkan kaki kearah sepeda motor. Tiba – tiba dengan tergesa-gesa Safitri
menghampiriku, sambil membawa sebuah novel.
“ Tunggu Kak, ini ada titipan dari Arvina. Ia mau mengembalikan novel
yang Kakak pinjamkan.” Ucap Safitri dengan nafas yang terbata-bata.
“ Oh iya terima kasih yah. Arvinanya mana Fit?” tanyaku sambil
mengambil novel yang diberikan oleh Saafitri.
“ Aku tidak tahu kak, dia tadi cuma pesan untuk mengembalikan novel ini
ke Kakak, kalau begitu Aku masuk lagi ya Kak!” jawab Safitri sambil
mengarahkan langkahnya kembali masuk kedalam sanggar.
Sejenak Aku terdiam. Kemudian ku buka novel yang diberikan oleh Safitri,
tanpa sengaja selembar kertas terjatuh dari dalam novel. Aku ambil selembar
kertas itu dan langsung membacanya.

Andai Aku berani untuk mengungkapan semua ini, tanpa harus dengan
sepucuk surat ini, tapi apa dayaku Aku atak mampu mengungkapakan kejujuran
ini.

41
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Tak pernah kuduga cinta akan seperti ini, tak bisa Aku mengatur cinta. Aku
tak menduga semua akan berubah secepat ini, kenapa tak bisa Aku terima
kenyataan ini. Entah apa yang sekarang Aku inginkan Akupun semakin tak
mengerti. Perasaan bersalah semakin mengusikku. Aku inginkan dirinya sedang
Aku adalah milikmu.
Aku tahu mungkin Kakak kecewa, Kakak boleh membenciku ataupun
merasa benci pada diriku sendiri. Cinta seakan hanya permainan dan percobaan,
sungguh Aku tak terbayang akan begini jadinya. Ini menyakitkan buatku, semakin
Kakak mengalah untukku semakin perih hatiku. Betapa jahatnya kau yang tak
bisa menerima ketulusan cinta Kakak. Aku tak ingin terus dan terus membuat
Kakak kecewa.
Aku seakan bisu dihadapan Kakak, semua kata yang kuucap seakan hanya
sia-sia. Kata maaf, terima kasih sampai tak pantas Aku ucapkan. Aku bingung
bagaimana menghadapi semua ini. Aku sudah memikirkan semua ini, Aku tak
pernah bisa membahagiakan orang-orang. Aku ingin Kakak lupakan Aku,
percaya dan yakinlah Kakak akan dapatkan seseorang yang jauh lebih baik
daripada Aku.

48

Aku sadar Aku tak pantas menuntut cinta. Sejak dulu Aku selalu mencoba
menghindari cinta yang sebenarnya Aku inginkan, karna kau sudah tau cinta itu
akan sesakit ini tapi cinta tak bisa disalahkan. Aku tak menyesali semua ini, karna
Aku yakin ada hikmah yang sangat besar dari cerita yang bagiku sulit ini. Aku
sudah terlalu letih menjalani ini. Biarkan Aku tenang, sendiri dulu.

42
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Aku terdiam membisu dihadapan secarik kertas. Rasa dingin yang datang
langsung menjelma kedalam sumsum, rasa hati perih. Hati yang utuh menjadi
hancur seperti daun yang berguguran. Perasaan hatiku begitu menyiksa batin, tak
kuasa menerima kenyataan yang telah terjadi. Arvina adalah perempuan yang
benar-benarku cinta, mengapa begitu tega membuatku menjadi seperti ini. Aku
tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, yang ku tahu Aku butuh satu kepastian.
Aku mengambil handphone.
“ Apa maksud semua ini Arvina? Apa Kakak tidak pantas untukmu?”
Tak selang berapa lama Arvina membalas.
“ Aku bukan yang terbaik buat Kakak. Aku takut membuat Kakak kecewa.
Maafkan Aku.”
Ku timang handphone yang tergenggam

di tangan kiriku. Aku

meninggalkan sanggar tanpa pamit, kegalauan menerpa hatiku. Sepeda motor ku
pacu kencang. Menyalip setiap kendaraan yang lewat.
Sampai dirumah Aku langsung masuk kamar. Pintu ku tutup rapat. Tak ada
lagi rasa dalam hatiku, Aku berada didalam ujung kehampaan. Yang terfikirkan
hanya Arvina dan Rudi, orang yang begitu sangat Aku sayangi. Perlahan ku ambil
handphone

didalam

saku.

Ku

beranikan

diri

menghubungi

Rudi,”Assalammualaikum,”
“ Waalaikum salam.”
“ Rudi….”
“ Ada apa kak?”
“ Kamu sekarang dimana Rud..?” Aku berharap bisa menemuinya.

43
@rio_soeqer

@rio_soeqer

“ Maaf kak Aku lagi sibuk!” suara langsung terputus. Tak berapa lama satu
pesan masuk dari Rudi.
“ Assalammualaikum. Sebelumnya Aku minta maaf Kak, Aku lelah dengan
semua ini, sekarang Aku dan Arvina sudah kembali merajut tali kasih sayang dan
ku harap Kakak mengerti akan semua ini. terserah Kakak mau menganggapku
apa, tapi Aku masih menganggapmu sebagai sahabat dan juga Kakakku. Terima
kasih untuk semuanya Kak, sekali lagi Aku minta maaf.”
Ku lepaskan handphone dalam genggaman, jatuh diatas lantai. Aku
tersungkur direlung tangis, ku keluarkan air mata yang selama ini tertahan. Walau
tak pantas seorang lelaki menangis tapi perihnya hati yang terasa menghancurkan
bendungan air mata itu, mengalir membasahi pipi. Tubuhku bergetar mengikuti
petikan dawai kesedihan. Hati terus merintih. Ku merasa menjalani hidup tiada
arti. Rasa senang sedikit terselip dihati melihat orang yang disayang bahagia, tapi
rasa perih didada tak bisa terus tertutupi.
Tanpa sadar aku telah tertidur dan terbangun pukul 2 dini hari. Pikiranku
masih terpusat pada Rudi dan Arvina. Aku beranjak dari tempat tidur, dan teringat
pesan dari Pak RT lagi yang selalu mengingatkan, jika terbangun dari tidur
dimalam hari cobalah untuk mendirikan tahajjud.
Akupun mengarahkan langkah kekamar mandi, membasuh muka, tangan
dan kaki untuk berwudhu. Ku bentangkan sajadah kecil berwarna merah
pemberian dari Rudi saat ulang tahunku. Ku membaca niat untuk sholat tahajud.
“ USHALLIISUNNATATTAHAJJUDI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA ”
.

44
@rio_soeqer

@rio_soeqer

Selesai sholat, air mataku terjatuh kembali. Aku masih mengingat Rudi dan
Arvina. Tak mau menahan kesedihan lebih lama Aku beranjak dari kamar dan
keluar rumah. Kuhidupkan kendaraan bermotor ditengah kesunyian malam.
Mencoba mencari sedikit ketenangan diluar sana. Rudi pun keluar dari kamar
mendengar suara motor yang Aku hidupkan. Sambil mengucek kedua matanya ia
mendekatiku.
“ Kakak ngapain pagi-pagi buta begini hidupin nih motor”.
Aku hanya diam, tak ada niat untuk menjawab pertanyaan dari Rudi.
“ Kakak Marah dengan Aku Kak?” Rudi kembali bertanya dengan nada
lirih.
“ Pikirkan saja sendiri Rud”. Jawabku cetus sambil menaiki sepeda motor
yang sejak tadi kuhidupkan.
“ Kakak Mau kemana? Maafkan Aku Kak”. Rudi mencoba untuk
mencegah.
“ Mencari Kehidupan, yah sudah Kakak maafkan Rud”. Jawabku singkat
dan sambil menarik gas kendaraan bermotor, meninggalkan Rudi didepan
halaman Rumah.
Sepeda motor kukendarai dengan begitu cepat, situasi jalan sepi hanya ada
beberapa kendaraan yang lewat. sepeda motor ku tambah kecepatan, menyalip
kendaraan yang lewat. Kemana arah yang kutuju Aku tak tahu yang jelas sepeda
motor yang kukendarai terus kutambah kecepatan.
Pikirankupun masih terbayang soal Rudi dan Arvina, semuanya masih
begitu

jelas

tersimpan

dalam

memori

45

otak.

Kecepatan

semakin
@rio_soeqer

@rio_soeqer

kutambah,kecepatannyaya melebihi lari sang jaguar, dan tanpa sadar motor yang
kukendarai hilang keseimbangan, terus mengarah kesisi kiri jalan hingga
menabrak trotoar jalan. Aku terpental sejauh lima meter. Tak ada lagi yang bisa
kurasa. Darah merah segar mengalir dari hidung. Kepala terasa pusing dan seluruh
badan terasa remuk. Beberapa orang mngerumuni dan berusaha menolongku.
Mataku mulai kabur, berkunang-kunang hingga semua menjadi gelap.

*****

46

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

173533428 cerpen
173533428 cerpen173533428 cerpen
173533428 cerpen
 
Sebatang pen
Sebatang penSebatang pen
Sebatang pen
 
Kliping cerpen
Kliping cerpenKliping cerpen
Kliping cerpen
 
Andai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan zAndai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan z
 
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Cinta pertama
Cinta pertamaCinta pertama
Cinta pertama
 
Contoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatanContoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatan
 
Wahyueeeeeeee
WahyueeeeeeeeWahyueeeeeeee
Wahyueeeeeeee
 
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpen
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpenSemangat yang tak terkalahkan versi cerpen
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpen
 
Post 1
Post 1Post 1
Post 1
 
Cerpenku
CerpenkuCerpenku
Cerpenku
 
Cerpen indo
Cerpen indoCerpen indo
Cerpen indo
 
My last love
My last love My last love
My last love
 
Perempuan Yunani dan Guru Bahasa Indonesia
Perempuan Yunani dan Guru Bahasa IndonesiaPerempuan Yunani dan Guru Bahasa Indonesia
Perempuan Yunani dan Guru Bahasa Indonesia
 
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIACERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiri
 
Cc 1
Cc 1Cc 1
Cc 1
 
Ketika mas gagah pergi helvy tiana rosa
Ketika mas gagah pergi   helvy tiana rosaKetika mas gagah pergi   helvy tiana rosa
Ketika mas gagah pergi helvy tiana rosa
 

Similar to Pertemuan Pertama (20)

Cerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran UnikCerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran Unik
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
Untukmu_aku_ada
  Untukmu_aku_ada  Untukmu_aku_ada
Untukmu_aku_ada
 
Ceritaku
CeritakuCeritaku
Ceritaku
 
Adekecil
AdekecilAdekecil
Adekecil
 
Sepenggal cerita kisah cinta ku
Sepenggal cerita kisah cinta kuSepenggal cerita kisah cinta ku
Sepenggal cerita kisah cinta ku
 
Syal merah
Syal merahSyal merah
Syal merah
 
Cerpen jangan pergi
Cerpen jangan pergiCerpen jangan pergi
Cerpen jangan pergi
 
Cerpen Jangan Pergi
Cerpen Jangan PergiCerpen Jangan Pergi
Cerpen Jangan Pergi
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupku
 
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
 
Arti sebuah kata
Arti sebuah kataArti sebuah kata
Arti sebuah kata
 
Menebus Dosa Di Jalanku
Menebus Dosa Di JalankuMenebus Dosa Di Jalanku
Menebus Dosa Di Jalanku
 
Revolusi Berganti Sebelum Mati
Revolusi Berganti Sebelum MatiRevolusi Berganti Sebelum Mati
Revolusi Berganti Sebelum Mati
 
Ccccc
CccccCcccc
Ccccc
 
Tentang aku
Tentang akuTentang aku
Tentang aku
 
Cerpe
CerpeCerpe
Cerpe
 
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYE
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYEKetika cinta harus bersabar - TERE LIYE
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYE
 
Cerpen bahasa indonesia fathul
Cerpen bahasa indonesia fathulCerpen bahasa indonesia fathul
Cerpen bahasa indonesia fathul
 

Pertemuan Pertama

  • 1. @rio_soeqer @rio_soeqer 1 @Pertemuan Pertama agi ini udara yang keluar masuk dari jendela kamar terasa sangat dingin. Sinar mentari pagi yang masuk ke kamarku menjadikan ruangan dan badanku terasa hangat, Aku langsung menuju kekamar mandi. Setelah selesai mandi dan keluar, mataku tertuju kepada sebuah kertas putih yang dilipat dan diletakkan diatas meja tepat disamping handphoneku. “ Kak hari ini Aku pulang kuliah agak telat karena ada tambahan jam mata kuliah. Oh ya tadi pagi Ayah menelphone katanya dua minggu ini belum bisa pulang kerumah.” Secarik kertas itu ternyata pesan yang ditulis oleh Adikku, Rudi. Ya dia adalah Adik sepupuku dari desa. Dia adalah anak dari paman Roni dan Bi Ratih. Saat Rudi masih bayi Bi Ratih meninggal karena terserang penyakit, sedangkan paman Roni meninggal karena kecelakaan sewaktu Rudi masih duduk dibangku kelas 6 sekolah dasar. Sejak saat itu Ayahku membawanya ke rumah dan mengangkatnya sebagai anak. Bagiku walau Aku dan Rudi bukan saudara kandung,tapi ia adalah Adik yang sangat baik untukku. Kami sering menghabiskan waktu berdua. Karena Aku sendiri adalah anak semata wayang. Aku senang dengan diangkatnya Rudi menjadi Adikku, karena Aku bisa memiliki teman bermain, bercanda dan bercerita dirumah. Walaupun Aku dua tahun lebih tua darinya, tapi Rudi mempunyai sifat lebih lebih dewasa dariku. 1
  • 2. @rio_soeqer @rio_soeqer Ayah dan Ibuku jarang pulang kerumah karena urusan Bisnisnya di Luar Kota, selain Rudi dirumah ada Bi Darsih dan Bi Minah. Merekalah yang mencuci pakaian dan menyiapkan kami masakan serta Pak Mahmud yang bertugas sebagai penjaga malam. Kadang Aku merasa bahwa Ayah dan Ibuku tidak menyayangiku sebagai anak, karena terlalu sibuk dengan pekerjaanya. Tapi pendapatku tersebut tidak selamanya benar, toh mereka bekerja juga demi mencukupi kebutuhanku dan Adikku. Apalagi sekarang ini, Aku dan Adikku mengeluarkan banyak biaya untuk keperluan kuliah. Waktu sudah menujukkan pukul delapan pagi, ini hari pertamaku praktek di SMA Harapan Bangsa. Memang serasa sedikit malas untuk berangkat, lebih lagi hari ini hari senin. Rasa malas dalam hatiku semakin bertambah. Aku berusaha melepas rasa malas. Ku ambil Tas Punggungku. Tak lupaku masukkan Laptop, Chargeran Handphone, Parfum, sisir dan sebotol air mineral. Ya itulah barang pokok yang harusku bawa setiap pergi keluar ataupun kuliah. Pulang dari tempat praktek Aku langsung menuju ke Sanggar Kretifitas Delapan. Selain kuliah kesibukanku adalah mengajar di sebuah sanggar seni yang ada di Kota ini. Ada Delapan orang yang mengurus sanggar ini sehingga kami berikan nama Kreatifitas Delapan. Bang Fey merupakan pencetus, pendiri dan bertindak selaku ketua. Selain itu ada Mba’ Indah wakil ketua, Bendahara Mba’ Wati ,Sekretaris Rahmat dan seterusnya anggota, yaitu Aku, Aris, Mawar, dan Hery. Mereka semua adalah keluarga kedua bagiku. Selain Adikku Rudi, merekalah yang selalu menghiburku. Terlebih lagi dengan Rahmat dan Mba’ Indah yang begitu konyol dan kocak. 2
  • 3. @rio_soeqer @rio_soeqer Belum sempat masuk kedalam sanggar, Rahmat memanggilku dan sedikit mengajak berbincang soal Praktek di Sekolah-sekolah yang di berikan kampus. “ Rei. . . bagaimana prakteknya di SMA Harapan Bangsa..? lancar-lancar aja kan…?” Tanya Rahmat kepadaku “Alhamdulilah, , semua berjalan dengan baik. . kalau kamu gimana…? “ “ Lancar sih, , tapi di SMA Pelita cukup susah siswa-siswinya, agak nakalnakal “ jawab Rahmat dengan nada lirih. “ Hahaha. . coba kemarin kamu gabung saja denganku , , kamu sih ku ajak bareng di SMA Harapan Bangsa tidak mau..” “ Woi, , kamu ini, , malah ngerumpi di luar, “ Bentak Bang Fey dengan nada tinggi. Mendengar suaranya tersebut, Aku dan Rahmat serasa terhipnotis, langsung berjalan masuk ke gedung sederhana tempat kami latihan dan mengajar. Kami semua sudah terbiasa dengan bentakan bang Fey, yah diantara kami ber delapan Bang Fey lah yang lebih berumur. Dan kami semua menjulukinya Datuk Seni. Pengalaman Bang Fey di bidang Seni Cukup banyak terutama theater, band, melukis dan menyanyi. Sampai didalam ruangan kulihat kesibukan teman-teman kreatifitas Delapan yang sedang mengajari anak-anak , mulai siswa SD sampai SMA bahkan ada juga Mahasiswa yang belajar di Sanggar Kami ini. Terlihat Rahmat dengan postur tubuhnya yang besar sedang mengajari beberapa siswa membaca puisi dengan baik. Dengan suaranya yang besar dan mimik wajahnya yang lucu membuat batinku tertawa. Disudut lain kulihat sibuknya Bang Fey yang sedang mencari naskah theater yang baru. 3
  • 4. @rio_soeqer @rio_soeqer Aku masih sedikit letih, jadi Aku duduk di kursi tepat diatasnya ada kipas angin kecil yang berputar. Sambil menikmati angin yang berhembus keseluruh tubuh mataku tertuju ke sudut ruangan sanggar sebelah kanan. Terlihat Mawar dan Mba’ Indah sedang mengajar Tari Tradisional. Ada tiga perempuan yang sedang diajarinya. Aku terus memandangi salah satu dari ketiga perempuan itu. Terlihat gerakan tubuhnya begitu lunglai dan indah dibandingkan dengan yang lain. Gerakan-gerakan tangannya begitu lembut. Mataku yang tak henti memandanginya. Wajahnya yang begitu manis dan parasnya begitu cantik. Pakaian yang dikenakan hampir semuanya bewarna ungu. Itu membuat Aku bertambah senang memandanginya. Sepertinya Aku telah terhipnotis olehnya. Ada gejolak dalam hati yang membujukku untuk mengetahui siapa gerangan namanya. Tapi Aku sedikit malu untuk melakukannya. Aku semakin dalam masuk kedalam lamunanku. “ Woi Rei, , ngelamun saja kamu. . .!” Tegur Aris sambil menepuk punggungku. Lamunan dan khayalku sontak hilang karenanya. “ Tidak apa-apa Ris, , , Cuma lagi malas saja.” Jawabku mengelakkan candaaanya. “ Ah yang benar. . . daritadi ku perhatikan kamu memandangi peremuan yang berbaju ungu disana.!” Asyik asyik. . ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama ni. . . .!” Gurau Aris kepadaku. Mendengar gurauannya Aku langsung berfikir, apa benar yang dikatakan Aris itu. Aku memang terpesona olehnya. Tapi apa mungkin Aku jatuh cinta padanya. Inikan baru pertemuan pertama dengan perempuan itu, namanya saja Aku tak tahu. 4
  • 5. @rio_soeqer @rio_soeqer 2 @Arvina Namanya rvina. Yah perempuan yang Aku pandangi tadi bernama Arvina. Saat berkenalan dan berjabat tangan suara yang keluar dari bibir tipisnya begitu lembut. Aku masih terngiang suaranya saat ia menyebutkan namanya, Arvina. Dia adalah siswa baru yang sedang belajar tari tradisional di sanggar kreatifitas Delapan. Bersama dua orang temannya. Mereka bertiga adalah mahasiswa semester dua Di STMIK Dinamika. Sebelumnya Aku terkejut saat dia mengatakan dan menyebutkan nama kampusnya. Kampus itu adalah tempat Adikku Rudi menimbang ilmu. Dalam hatiku bertanya-tanya, apa Rudi tau dan mengenal perempuan itu. Aku semakin penasaran. Penasaran yang cukup besar, Aku ingin tahu semuanya tentang Arvina. Sejak perkenalan di sanggar tadi Aku selalu teringat wajahnya, tutur sapanya yang terus terbawa hingga aku sampai dirumah. Lagi lagi Aku terjerat dalam lamunanku. Aku terbayang bayang dirinya. Bayang wajahnya terus merasuk pikiranku. Ini perasaan tak benar. Aku tak pernah merasakan seperti ini. Apa Aku jatuh cinta. Apa Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku semakin dalam merasuk dalam dunia khayalku. Tak lama Aku terdengar suara langkah kaki. Kemudian suara pintu kamar yang terbuka. Aku tahu suara langkah kaki siapa itu. Itu pasti Rudi. Yah. . dia baru pulang dari kuliahnya. Aku langsung beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar dan menuju kekamar Rudi. 5
  • 6. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Rud. . kau sudah pulang ya,,,? Bukakan pintu, ada yang mau Kakak tanyakan…!” panggilku sambil mengetuk pintu kamar Rudi berulang kali. “ Ya kak. . masuklah pintunya tidakku kunci …!” sahut Rudi dari dalam kamar. Aku langsung membuka pintu. Kulihat Rudi terbaring diatas kasurnya yang rapi. Berbeda dengan kamarku yang selalu berantakan. Kalau gak dibereskan oleh bi Minah pasti kamarku sudah seperti kapal pecah. “ Ada apa Kak. . ? apa yang mau Kakak tanyakan..?. . .!” Tanya Rudi penasaran. “ Beh . ada deh, , kamu ini pulang kuliah malam begini bukannya mandi dulu, ini malah tidur tiduran. Huh. . liat tuh badan lah kumel ,” “ Aku lagi malas, , Kak. Pikiranku lagu kacau. Aku bingung harus bagaimana..?” ungkapnya dengan nada sedih. Mendengar setiap kata yang dilontarkan dari mulutnya Aku jadi mengurungkan niat untuk menanyakan sesuatu padanya. Aku jadi ingin tahu apa yang terjadi dengan Adikku ini. Tidak biasanya dia begitu. “ Ada apa Rud, , ayolah cerita dengan Kakak, siapa tahu Kakak bisa bantu.” “ Pusing Kak mau cerita dari mana..? Aku bingung apa sih sebenernya mau perempuan itu, , sampai buat Aku begini. Kakak tau kan kak perempuan yang Aku pacarin sekarang. Sudah tiga minggu Aku jalani hubungan dengannya, tapi tak pernah Aku dianggap olehnya. Sekarang hanya masalah kecil, dia menyalahkan Aku, dia malah mutusin Aku tanpa sebab begini, “ ungkap Rudi dengan nada sedih dan sedikit emosi. 6
  • 7. @rio_soeqer @rio_soeqer Mendengar ceritanya Aku pun ikut merasa sedih. Aku tau perasaan Adikku bagaimana. Aku begitu tau sifatnya bagaimana. Aku mencoba membujuknya, dan menasehatinya agar ia tak begitu terlarut sedih dengan masalahnya. Selama ini dia pacaran dengan perempuan manapun Aku tak pernah dikenalkan dengan pacarnya itu. Aku tak tau sekarang perempuan mana yang dipacarinnya. Kalau Aku tau, Aku pasti bisa membantunya untuk menjelaskannya kepada pacarnya. Selama ini Aku lihat Rudi memang sedikit Playboy. Seringkali dia cerita tentang pacar dan mantan – mantanya. Selama ini Aku tak bisa selalu melarangnya, bahkan untuk pacaran, biarlah dia yang memilih. Sebagai Kakak angkat Aku hanya bisa menasehati dirinya. ***** Setelah malam tadi, pagi ini Aku lihat Rudi sudah sedikit melupakan masalahnya. Yah selama ini jika ada masalah sebesar apapun Ia tak pernah menunjukkan kesedihannya. Ia selalu tersenyum. Sejak kecil ia memang begitu. Aku bangga mempunyai Adik sepertinya. Saat sarapan Aku lihat Rudi begitu lahap makan seperti biasanya. Dibandingkan Aku yang makan sedikit, ia begitu lahap dan cepat. Mungkin jika dirumah ini diadakan lomba makan pasti dia yang menang. “ Oh ya Kak, tadi malam katanya ada yang mau Kakak tanyakan..? kok tadi malam terbalik Kakak yang malah mendengar cerita ku..?” Tanya Rudi sambil melahap terus nasi goreng yang dibuatkan oleh Bi Darsih. 7
  • 8. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Iya yah,, Kakak lupa Rud, , memang sih ada. . ! tapi kayaknya gak usah sekarang lah, kapan-kapan aja yah hehehe, atau nanti malam aja kalau kamu sudah pulang kuliah”. “ Ok lah Kak,, , Aku tunggu ceritanya, , jangan buat Aku penasaran ya ! ”. “ Tapi Kakak tidak janji . . hehehe “. Jelasku sambil menghabiskan nasi goreng yang tinggal beberapa suap lagi. ***** 8
  • 9. @rio_soeqer @rio_soeqer 3 @Semakin Dekat ore ini setelah pulang dari SMA Harapan Bangsa ntah apa yang membujukku, tiba-tiba saja kendaraan yang Aku naiki kuarahkan menuju sanggar. apa yang merasuki pikiranku ini. Aku hanya ingat dan terbayang wajah Arvina. Mungkin karena itu yang menuntunku kearah sanggar. Padahal Aku tau hari ini hari selasa, pasti tak ada orang yang latihan disana. Tapi ntah mengapa Aku begitu semangat untuk datang kesana. Sampai di sanggar Aku langsung masuk kedalam. Aku berdiri tepat dihadapan kaca besar yang melekat didinding. Aku tak sadar jika Aku sedang memakai kemeja bewarna ungu. Aku tak tau kenapa Aku begitu suka dengan warna ungu ini. Aku terus memandangi diri sendiri didepan cermin. Tiba-tiba terdengar suara merdu yang berasal dari luar sanggar. Suara yang bisa menghipnotisku. Suara yang indah yang mengucapkan salam. “ Assalammualaikum. . . !” Sekali lagi suara itu keluar dari mulut seseorang, seraya mununggu balasan dari orang yang mendengarnya. Aku tau suara ini yah. . Aku tahu, walau jarang terdengar ditelinga Aku hafal akan suara yang indah ini. Sambil bergegas menuju keluar Aku mencoba menjawab salam dari suara itu. “ Waalaikumsalam. . . !” Sampai di depan pintu Aku begitu kaget, dua orang peremuan berdiri tepat berada didepanku. Salah satunya memakai kemeja putih dan celana jeans bewarna 9
  • 10. @rio_soeqer @rio_soeqer hitam. Di tangan kanannya membawa tas kecil bewarna hitam juga. Perempuan satu lagi memakai baju dres bewarna ungu yang lagi ngetren sekarang ini. Memakai kacamata yang tulangnya sedikit bewarna ungu. Tasnya dipakai selempang disebelah kiri dan tangan kanannya memegang handphone. Aku begitu gugup ketika berada tepat didepannya. Jantungku yang semula berdenyut tenang kini begitu cepat berdetak, seperti genderang mau perang. Darahku begitu cepat mengalir, deras seakan terasa alirannya mengalir keseluruh tubuhku. Suara merdu yang indah tadi berasal dari dirinya. Yah itu dia. Arvina. “ Eh kalian, murid baru kemarin yah, Arvina dan Safitri. Ada yang bisa Kakak bantu?, , hari inikan kita tidak ada latihan “. Tanyaku kepada mereka. Walaupun terasa gugup untuk berkata, tapi Aku mencoba tidak memperlihatkannya kepada mereka. “ Ini kak, , kebetulan tadi lewat sini, jadi sekalian mampir saja.” Jawab Safitri “ Oh begitu! tapi maaf, Kakak-kakak yang lain lagi mengurus pekerjaannya, jadi Cuma Kakak sendiri disini!” “ Tidak apa-apa kak, “. Jawab Safitri sekali lagi dengan senyumnya sambil menyenggol pundak Arvina yang dari tadi hanya diam dan tersipu malu. Aku hanya mendengarnya mengucapkan salam tadi. Selebihnya, sekarang dia hanya 11 diam dan banyak menundukan kepala. Saat Aku memandangi matanya kulihat wajah malu yang terpancar dari wajah cantiknya itu. Apakah perempuan ini memang pemalu Aku tak tahu, padahal Aku ingin mendengar suaranya yang merdu berhembus kearah telinga yang dapat menyejukkan hatiku. 10
  • 11. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Masuk saja yuk, kita bicara didalam saja.” “ Iya kak. . makasih “ jawab Arvina. Aduh, mendengar suaranya Aku jadi salah tingkah sendiri. Rasa gugupku semakin bertambah. Aku tak tau kenapa Aku jadi begini. Aku sangat mengagumi dirinya. Benarkah Aku merasakan semua ini. Baru dua hari ini Aku mengenalnya, tapi kenapa Aku merasa telah bertahun tahun mengenalnya. Sepertinya ada rasa yang tak biasa dalam hatiku terhadapnya tapi ntah mengapa. Mungkinkah ini pertanda Aku jatuh cinta, jatuh cinta pada pandangan pertama. Waktu yang berjalan begitu cepat. Tak terasa sudah hampir dua jam Aku, Arvina dan Safitri bercerita kesana kemari. Mulai dari hobby sampai pengalamanpengalaman yang pernah dialami. Ternyata Arvina memang perempuan yang pemalu. Yang lebih banyak bercerita hanya Safitri. Suaranya yang besar dan nyerocos seperti burung beo. Tapi Aku senang, berkat blak-blakannya Safitri Aku jadi tau tentang Arvina. Memang Arvina hanya bercerita sedikit, tapi kenapa Aku senang mendengar dia bercerita. Mulai dari dirinya yang sangat menyukai warna ungu. Dalam hati Aku berkata, “kok sama dengan Aku yang sangat menggandrungi warna yang identik dengan janda atau duda itu. Jangan jangan jodoh”. Hahaha hati kecilku berkata seperti itu. Hanya sedikit untuk menyenangkan hati. Selain menyukai warna ungu, ternyata hobbynya sama juga denganku, yaitu membaca cerpen atau novel. Berarti dengan hobby kami yang sama ini sepertinya Aku bisa lebih dekat mengenalnya. Akupun mendapat kesempatan untuk mengantarnya pulang. ***** 11
  • 12. @rio_soeqer @rio_soeqer 4 @Bukan Harapanku eesokan harinya setelah pulang dari SMA Harapan Bangsa Aku menuju Sanggar. Semoga seperti kemarin, ada Arvina. Semenjak ku antar dia pulang kerumah kemarin Aku selalu mengingatnya. Namanya yang selalu ingin Aku ucapkan lewat bibirku. Arvina, kenapa Aku bisa begini karenamu. Sepertinya Aku tergila – gila olehmu. Tapi kali ini Aku tak mau terlena oleh khayalan dan lamunan semata. Sampai di Sanggar Aku disambut oleh celotehan Mba’ Indah. Sambil membawa beberapa Map yang berisikan kertas-kertas. “ Rei. . kamu lama banget datangnya emanglah. . . “ cetus Mba’ Indah sambil menyusun Map-map kedalam sebuah kardus. “ Yah Mba’ maaf, tadi dijalan emang Aku sedikit lambat “ “ Aduh, kalau gitu ayo cepat antar Mba’ ke SMA Muhammaddiyah..!” “ SMA Muhammaddiyah . . !”ujarku heran. “ Iya, , ini mau mengantar berkas-berkas ini, dari tadi Mba’ nungguin kalian semua, eh malah gak ada yang datang. Soalnya Mba’ tidak bawa motor sendiri Rei, , tadi Mbak diantar !” “ Baiklah Mba’, ayo Aku antar .!” Walau dengan berat hati dan dengan sedikit terpakasa akhirnya Aku mengantar Mba’ Indah. Padahal kedatanganku ke sanggar ingin bertemu dengan Arvina. Aduh ternyata tak sesuai dengan yang Aku 12
  • 13. @rio_soeqer @rio_soeqer inginkan. Tapi ya sudahlah, lagian Mba’ Indah sudah Aku anggap sebagai Saudaraku sendiri. Setelah Mba’ Indah naik, motorpun aku pacu dengan perlahan. “ Stop. Stop .Stop. .. !” Cetus Mba’ indah dengan spontan menyuruhku menghentikan sepeda motor yang baru dikendarain selama 10 Menit. “ Ada apa Mba’,,,?” tanyaku heran. “ Sudah Mba’ turun disini aja Rei, , !” “ Loh kan belum sampai Mba’, , ,!” “ iya tapi kan gerbang sekolahnya sudah kelihatan tuh !” ucap Mba’ Indah sambil menunjuk gerbang SMA Muhammadiyah yang bewarna hijau. “ Iya lah Mba’, , tapi beneran nih tidak apa-apa..?” “ Iya biar Mba’ jalan aja, lagi pula tadi Mba’ lupa mengunci Sanggar. Tolong ya kamu balik lagi kesana. Dari tadi Mba’ kepikiran takut ada orang lain yang masuk dan mengambil barang-barang yang ada di Sanggar !” jelas Mba’ Indah dengan sedikit cemas. Mendengar penjelasan Mba’ indah Aku langsung menghidupkan kembali sepeda motor. “Siap Mba”. Aku langsung menuju ke sanggar. Dengan kecepatan tinggi Aku mengendarainya. Satu, dua kendaraan lain Aku lewati. Saat melewati sebuah tikungan, kendaraan yangku kendarai mulai oleng karna jalan aspal yang tidak rata. Tiba-tiba ada anak kecil yang menyebrang jalan. Aku langsung membelokkan sepeda motorku ke kanan, Naas, ternyata dari arah berlawanan ada sebuah mobil pick up bewarna putih tepat didepanku. Tak sempat lagi Aku menghindarinya dan akhirnya. . . . . Brakk. 13
  • 14. @rio_soeqer @rio_soeqer Sejak itu Aku tak tahu lagi apa yang ku rasa. Aku hanya merasa kepala yang pusing dan seluruh tubuh yang terasa sedikit nyeri dan sakit. Perlahan Aku membuka mata. Sejenakku awasi keadaan disekitarku. Agak terasa asing. Ku lihat ada selang infuse yang tertancap ditangan kiriku. “ Dimana Aku. . ?” dengan suara yang serak, Aku mencoba bertanya dengan orang yang berada disamping tempat tidurku. “ Kakak dirumah sakit kak, , !” Aku pandangi wajah suara orang itu. Yah ternyata Adikku Rudi. “ Kakak lagi dimana Rud ?” “ Kakak lagi dirumah sakit , kemarin Kakak kecelakaan !” “ Ya allah, , jadi sejak kemarin Kakak tak sadarkan diri. . !” “ Iya kak ..!” Tok Tok. . Suara ketukan pintu menghentikan pembicaraan kami. Terdengar dari luar suara gaduh. Dan tertawa seseorang yang begitu sangat Aku ingat. Pintu terbuka. Dan ternyata benar suara tertawa yang Aku tebak tadi. Berasal dari anak-anak Kretifitas Delapan. Ada Bang Fey, Mba’ Indah, Mba’ Wati, Aris dan Rahmat. “ Rei, , maafin Mba’ ya, gara gara Mba’ kamu jadi seperti ini”. Ucap Mba’ indah. Dia sangat merasa bersalah. “ Ya Mba’, Mba’ tidak perlu minta maaf. Ini semua juga gara-gara Aku yang tidak hati-hati bawa motornya.” “ Sudah-sudah, ,jangan saling menyalahkan diri sendiri”. Cetus Rahmat seraya menengahkan kami berdua. 14
  • 15. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Bener tuh kata sih Rahmat, ” tambah Aris. “ Iya, lagi pula kan semua itu takdir Tuhan, makanya Rei lain kali naik motor itu hati-hati “ jelas Mba’ Wati sambil meletakkan parcel buah yang mereka bawa di atas meja. “ Sudah sekarang kamu istirahat saja Rei, jangan pikirkan dulu soal siapa yang salah dan siapa yang benar. Tapi semoga jangan lama-lama ya sakitnya nanti di sanggar sepi tidak ada kamu!” Sahut Bang Fey “ Oh ya hampir abang lupa Rei. Tadi Mawar dan Hery tittip salam. Mereka belum bisa datang hari ini. Katanya ada urusan sedikit. Mungkin nanti malam atau besok..!” jelas Mba’ Wati. Yah. Walau Mawar dan Hery tak datang, tapi Aku sudah cukup terhibur dengan kedatangan mereka semua. Rasa pusing dan sakit badanku terasa sedikit hilang. Sudah hampir satu jam mereka menghiburku. Akhirnya, bang Fey dan teman yang lain berpamitan untuk pulang. Sambil mengucap salam bang Fey dan yang lain meninggalkan ruangan. Rudi mengantar mereka sampai keluar. Setelah itu, ia kembali lagi keruangan tempat Aku dirawat. Di dalam, ia duduk dikursi yang ia tempati tadi. Lama ia mengamati wajahku. “ Astagfirullah,’ gumamnya pelan. “ Ada apa Rud..?” “ Aku belum sama sekali mengabari Ayah dan Ibu Kak..!” “ Tidak usah Rud, Kakak tidak mau Ayah dan Ibu khawatir..!” 15
  • 16. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Tapi Kak, , nanti mereka tambah khawatir kalau kita tidak kasih kabar sedikitpun..!” “ Iya Rud . tapi sebelum kamu menghubungi Ayah dan Ibu tolong kasih tau Kakak. Apa kata dokter, apa ada yang parah yang terjadi dengan Kakak…?” “ Tadi sih dokter agak sedikit heran. Menurut saksi tempat Kakak kecelakaan, katanya motor yang Kakak bawa melaju dengan kecepatan tinggi. Tapi kok Kakak tidak apa-apa.!” jelasnya “ Iya juga ya..!” sahutku dengan heran. “ trus dokter ngomong apa lagi..?” “ Katanya sih kalau rasa pusing atau sakitnya sudah hilang Kakak sudah diizinin untuk pulang. Ya udah kak, Aku keluar dulu mau menghubungi Ayah dan Ibu!” Selang beberapa menit Rudi keluar kemudian kembali lagi masuk menyodorkan HP kepadaku. “ Ini kak, Ibu mau ngomong!” “ Hallo Nak,, kamu Tidak apa-apa kan,sejak kemarin perasaan Ibu sungguh khawatir terhadapmu. Tadi Adikmu sudah jelasin semua pada ibu”. Suara wanita separuh baya yang membawa sedikit pelita bagiku. Ya itu suara ibuku. Satusatunya perempuan yang sangat Aku cinta, untuk saat ini. “ Ya Bu, , Aku tidak apa-apa. Ibu jangan terlalu khawatir ya, besok juga Aku sudah bisa pulang”. Jawabku. Semoga Ibu tak terlalu khawatir dengan apa yang terjadi padaku saat ini. “ Iya nak, , tapi Ibu sebagai orang tua sungguh sangat mengkhawatirkanmu nak. Ibu terlalu sibuk dengan urusan 16 pekerjaan, sehingga kurang
  • 17. @rio_soeqer @rio_soeqer memperhatiaknmu,” Mendengar kata-kata dari Ibu mataku berkaca-kaca. Tak terasa setetes air mata mengalir di pipiku. “ Bu, , Aku bukan anak kecil lagi, Tidak apa-apa kok. Lagi pula disinikan ada Rudi yang jadi menemaniku!” Aku mencoba tegar mengucapkannya, Karna Aku tahu Ayah dan Ibuvsibuk dengan pekerjaannya itu semua demi mencukupi kehidupanku. Ya, mencukupi segalah kebutuhanku juga Rudi. “ Besok siang Ayah dan Ibu pasti pulang nak, , jangan lupa istirahat ya..?” “ Baik Bu. Oh ya salam dengan Ayah , nanti kalau pulang ingatkan Ayah unutk menyetir mobilnya denganhati-hati, jangan terlalu kencang!” “ Iya nanti Ibu sampaikan. Assalammualaikum”. “ Waalaikum salam”. Tut Tut Tut. Telephone pun segeraku tutup. Sebenarnya Aku sedikit khawatir dengan Ayah dan Ibu. Biasanya mendengar kabar buruk yang terjadi denganku mereka terlalu panik. Aku tidak mau terjdi sesuatu dengan mereka. Dulu saja saat mendengar Aku jatuh dari tangga sewaktu SMP, karna terlalu khawatir dan panik dengan keadaanku, Ayah sempat jatuh dari motornya. Karna itu Ayah kehilangan jari kelingking sebelah kirinya. Sejak saat itu Aku menjadi sangat hati-hati. Aku menjadi merasa sangat bersalah. Dan Aku tak mau kejadian itu terulang lagi. ***** 17
  • 18. @rio_soeqer @rio_soeqer 5 @Asa Yang Hilang “ Rud, , Kakak sudah mulai bosan, ingin cepat pulang kerumah!” Keluhku pada Rudi yang sedang asyik membaca majalah remaja mingguan. “ Tapi kak, , Kakak harus istirahat “. “ Ah, , Kakak sudah sembuh, , kemarin kamu bilang kalau Kakak sudah tidak merasa pusing atau sakit, Kakak sudah boleh pulang “. “ Aduh, , dasar Kakaku yang keras kepala. Oke deh, Aku temui dokter dulu dan mengurus administrasinya”. Dengan terpaksa Rudi berjalan keluar ruangan. Ia langsung menuju keruangan dokter dan kemudian membayar biaya selama Aku dirawat dirumah sakit ini. Aku terus menatap pintu. Berharap sebelum Aku pulang kerumah ada seseorang yang sangat Aku tunggu datang menjenguk yaitu, Arvina. Tok Tok Tok “Assalammualaikum”. Suara ketukan pintu menghamburkan fikiranku tentang Arvina. Aku pun spontan terkejut dan menjawab salam itu. “ Waalaikum salam, silahkan masuk”. “ Apa kabar Rei..?” sapa perempuan berjilbab putih bersih kepadaku. Mawar. “ Alhamdulilah lebih baik dari yang kemarin.” “ Maaf yah, Aku dan Hery baru bisa menjengukmu sekarang, soalnya kemarin ada urusan !” 18
  • 19. @rio_soeqer @rio_soeqer “ bener Rei, jadi hari ini kami berdua bela-belain datang kemari. Biarlah urusan pekerjaan yang belum selesai bisa nanti saja,” tambah Hery “ Ah kalian ini, tidak usah terlalu khawatir begitu, lagipula hari ini Aku sudah diizinin pulang. Tuh Adikku Rudi lagi menemui dokter dan mengurusnya”. “ Oh bagus deh. Kalau begitu biar kami bantu membereskan barangbarangmu”. Sambut mawar. Tak lama kemudian Rudi bersama dokter dan suster masuk keruangan. Dengan peralatan yang dibawanya dokter itu memeriksa sementara keadaanku. “ Jantung sudah sedikit normal, kalau begit tolong lepaskan selang infusnya sus”. Ujar dokter Andi yang mengobatiku sambil memerintahkan suster untuk melepaskan selang infuse yang terpasang di tangan kiriku itu. “ Yah, sepertinya sudah agak baikkan, anda saya izinkan pulang”. Ujar dokter yang berumur setengah baya itu, rambutnya sedikit botak. “ Terima kasih dok, atas bantuannya” . lanjut Rudi Setelah semua urusan telah selesai dengan didorong diatas kursi roda oleh Rudi, Aku menuju rumah dibantu dengan Hery dan Mawar. Menggunakan mobil kijang milik hery. Badanku masih sedikit lemas. Luka bekas tusukan jarum infus masih terasa sakit. Dalam perjalanan menuju rumah jantungku begitu berdetak cepat. Aku langsung memikirkan Ayah dan Ibu, Aku begitu khawatir dengan keadaan mereka. Niat dalam hati untuk menghubungi mereka agar tahu bagaimana keadaan mereka. 19
  • 20. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Rudi, pinjam HPmu, Kakak mau menghubungi Ayah…? “ ucapku sambil membangunkan Rudi yang sedang tertidur dalam mobil. Yah, HPku hilang saat kecelakaan. “ Hoam, ambil saja ditas Kak…!” jawabnya dengan nada malas sambil merenggangkan tangan-tangannya. Beberapa kali Aku mencoba hubungi nomor Ayah tak ada respon. Yang terdengar hanya suara operator yang memberi tahu bahwa nomor yang dihubungi tidak aktif. “Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi.” Berulang kali ku coba tetap sama. Begitu pun nomor Ibuku. Tak ada jawaban, hanya suara oerator yang menjawabnya. “Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi.” Hatiku semakin was-was. Aku semakin memikirkan keadaan Ayah dan Ibuku. Ku coba untuk terus berfikiran positive. Kemungkinan mereka sedang sibuk atau mungkin sedang berada dalam perjalanan pulang, jadi handphone di nonaktifkan. Sampai di depan rumah ada suasana sedikit aneh. Banyak kerumunan orang. Aku begitu heran apa yang sedang mereka lihat itu. Dengan di bantu oleh Rudi, Aku berjalan memasuki rumah. Badanku yang semula terasa lemas kini hilang menjadi semangat berkat rasa penasaran itu. “ Ada apa ini..? tanyaku dengan perasaan hati yang tak enak. Aku tidak sabar untuk mengetahui apa yang terjadi. Namun orang-orang di sekitar tak ada 20
  • 21. @rio_soeqer @rio_soeqer juga yang bicara. Akhirnya Aku mendorong Pak RT yang mencoba menghalangiku. Dengan kasar Aku mendorong Pak RT hingga ia terjatuh. Saat itupun keadaan menjadi begitu jelas. “ Ayah ,,,,, Ibu,,,,,!” Aku menjerit. Aku memandangi Ayah dan Ibu yang tergeletak dan tak berdaya dengan balutan kain kafan putih yang bersih. Aku terdiam. Rudi berlari, menangis dan memeluk jasad Ayah dan Ibu. Tubuhku yang semula bersemangat kini menjadi lemas tak terasa kembali. Perlahan butiran air yang keluar dari mataku menetes dan mengalir di pipi. Ayah…? Ibu…? Apa yang terjadi dengan kalian? Tidak mungkin ini terjadi. Aku terduduk lemas di lantai. Pak RT mendekatiku. “ Sabar Rei, sabar ya. Ini cobaan buat kamu dan Adikmu.” “ Kenapa..? tapi kenapa secepat ini?’ “ Kecelakaan,” ucap Pak RT padaku “ tadi pagi pukul delapan ban mobil sebelah kanan yang dikendarai oleh Ayahmu pecah, kemudian oleng dan terguling ke dalam jurang disisi kanan jalan. Kasusnya sudah ditangani polisi.” “Allah, ini semua tak adil bagiku, Aku sekarang menjadi yatim piatu. Ayahku , Ibuku…?”. Ocehku tak jelas “ Rudi….,” panggilku dengan parau. Meski hatiku begitu sedih tapi Aku enggan menangis terus. Rudi berdiri sambil mengusap air matanya dan berjalan mendekatiku. Memelukku dengan erat. “ Ayah Kak…. Ibu juga Kak…” tangis Rudi pecah. Ia menangis di pelukkanku. Suara orang-orang yang membaca surat Yasin membuat suasana menjadi tambah haru. 21
  • 22. @rio_soeqer @rio_soeqer Aku melepaskan pelukan Rudi dan berjalan mendekati jasad Ayah dan Ibu. “ Ayah… Ibu,,, ini Rei .., Aku sudah sembuh. Aku sudah pulang dari rumah sakit. Ayah dan Ibu mau melihat keadaanku kan? Ayah… bangun Yah…. Ibu… bangun Bu..? “ lihat nih Yah , Bu, Aku sudah sehat. Jangan pergi,, AYAH..IBU BANGUN !, BANGUN AYAH..BANGUN BU ! raunganku sambil menggoyangkan jasad mereka. Rudi mendekatiku dan memelukku dengan erat. “ Kak, , kasihan Ayah dan Ibu kalau Kakak seperti itu. Aku juga sedih kak, Istigfar kak…” Bujuk Rudi, ia masih menangis. Saat ini Aku tak mengerti dengan istigfar. Aku hanya tau kalau Ayah dan 25 Ibuku telah meninggal dunia. Jiwaku begitu sedih dan kalut. Ku lepaskan pelukan Rudi. Aku pandangi sekali lagi wajah Ayah dan Ibuku. Kucoba melukis wajah Ayah dan Ibu untuk terakhir kalinya dalam otakku. Aku tak tau apa jadinya hidupku setelah ini. Tanpa Ayah dan Ibu. Tanpa kasih sayangnya, tanpa cintanya dan perhatian mereka. Kenapa ini semua begitu cepat. Kenapa bukan Aku saja yang pergi. Allah begitu tak adil. Aku merasa Allah tak pernah menyayangiku. Aku belum siap menerima semua ini. ***** 22
  • 23. @rio_soeqer @rio_soeqer 6 @Tahajjudku Ucapan turut berduka cita banyak berdatangan yang ditujukan untuku dan Rudi. Aku hanya bisa tersenyum saat mereka mengucapkan turut berbelasungkawanya. Walau Aku tersenyum, tapi sebenarnya Aku menangis dalam hati. Aku tak ingin menunjukkan kesedihanku ini pada semua orang. Mungkin Aku akan mengalami stres, depresi ataupun yang sejenisnya dengan musibah ini. Walau sahabat dan teman-temanku selalu berusaha menghibur. Seusai tahlilan Aku mendekati Pak RT, ada sesuatu yang ingin Aku tanyakan. “ Pak..? boleh Aku menanyakan sesuatu..?” “ Oh tentu saja boleh Rei, ,!” jawab Pak RT sambil menepuk-nepuk punggungku. “ Kenapa Allah itu tidak adil ya..? kenapa Allah memanggil Ayah dan Ibuku secara bersamaan..!” “ Astagfirullah, kenapa kamu bicara seperti itu.. sesungguhnya Allah Itu Maha Adil Rei..!” “ Tidak Pak, kalau Allah adil tak mungkin dia memberikan cobaan ini padaku. Allah juga tak sayang padaku. Allah begitu jahat…!” “ Rei,, Allah itu sayang kepada semua umatnya. Makanya Allah memberikan cobaan dan musibah ini pada kamu dan Adikmu.” “ Tapi kenapa harus begini pak.?” Bantahku. 23
  • 24. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Ya memang. Tapi dengan Allah memberikan musibah ini berarti Allah masih sayang pada kamu. Dan sesungguhnya dibalik musibah itu ada anugrah, dan dibalik anugrah pasti ada hikmahnya.” Jelas Pak RT sambil mengelusmengelus kepalaku, kemudian berdiri dan berpamitan pergi.”sudah dulu ya, Bapak mau pulang dulu , oh ya pesan Bapak kalau nanti malam kamu terbangun jangan lupa shalat Tahajjud ya.” “ Ya Pak, terima kasih.” Setelah para tetangga yang ikut tahlilan pulang. Aku langsung masuk kamar. Walau diruang tamu masih sibuk membereskan dan membersihkan ruangan tapi Aku begitu malas untuk membantunya. Ada pak Mahmud, Bi Darsih, Bi Minah dan Rudi. Sampai di kamar, Aku langsung merobohkan tubuhku di atas kasur. Aku masih memikirkan dan menelaah kata kata dari Pak RT. “ sesungguhnya di balik musibah itu ada anugrah, dan dibalik anugrah pasti ada hikmahnya.” Apa sih sebenarnya maksud Pak RT, trus pake menyuruhku untuk Sholat Tahajud. Shalat lima waktu yang wajib saja sungguh jarang Aku lakukan. Malam semakin larut. Tapi mataku sungguh sangat sulit untuk dipejamkan. Kata-kata pak RT masih membenak difikiranku. Shalat Tahajud?. Memang apa keistimewaanya?. Yang Aku tahu sholat tahajud adalah sholat yang dilakukan pada malam hari, dan didahului dengan tidur dengan jumlah raakat minimal dua dan diutamakan dilakukan pada saat sepertiga malam. Hanya itu yang Aku tau selebihnya tidak ada lagi. Aku memang kurang kalau yang berhubungan dengan agama. Dari sekolah dasar sampai kuliah tidak ada satu sekolah yang menjelaskan 24
  • 25. @rio_soeqer @rio_soeqer dan mengajarkan islam dengan rinci. Mungkin kalau Aku sekolah di Madrasah Tsanawiyah atau Madrasah Aliyah Aku bisa mengetahui lebih. Aku tertidur. Tapi sepertinya tidurku tidak nyenyak. Sehingga Aku terbangun lagi. Jam menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Aku teringat tentang shalat tahajjud. Aku coba saja saran dari Pak RT tadi malam. Semoga saja walau shalat lima waktu jarang Aku lakukan ,shalat sunah tahajjudku ini diterima oleh Allah. dengan perasaan yang bercampur aduk Aku mengambil wudhu dan melaksanakan shalat tahajjud. Selesai shalat Aku menangis. Air mataku mengalir begitu saja di pipi. Di tengah kesunyian malam yang sepi ini, Aku teringat oleh segala kesalahan yang Aku perbuat. Aku yang sering membantah dan melawan pada orang tuaku. Pada siapa Aku harus memohon maaf, sekarang mereka telah tiada. Kenapa penyesalan ini baru datang sekarang. Kesalahan-kesalahan yang telah Aku perbuat kepada semua orang baik yang Aku sengaja ataupun yang tak ku sengaja. Aku sungguh menyesalinya. Sejujurnya Aku juga malu terhadap Allah yang telah menciptakanku. Aku begitu melupakan tuhan yang telah menciptakanku. Allah yang maha pemurah, Allah yang maha penyayang, maha pemaaf dan maha segalanya telah aku lupakan. Bahkan Aku telah menghinanya. Aku menghakimi Allah itu tak sayang denganku dan Allah itu tak adil. Sungguh terlalu diriku ini. Aku begitu menyalahkan diriku sendiri. Ya Allah ampunilah hambanmu ini. Ampuni segala kesalahan dan dosa-dosa yang ku perbuat. 25
  • 26. @rio_soeqer @rio_soeqer Tok Tok “ Assalammualaikum, Kak….” Suara ketukan pintu kamar dan disusul dengan ucapan salam. “ Waalaikum salam. Sebentar!” jawabku sambil menyimpan sajadah, dan melepas baju koko dan menggantinya dengan kaos oblong biasa. Air mata dipipiku juga buru-buru ku hapus. Aku tahu pasti itu Rudi. Aku tak mau ia tahu kalau Aku lagi shalat dan menangis. Aku malu. “ Masuk Rud. . .!” “ Ada apa kak..? tadi dari kamar Aku dengar kakak bicara sendiri. Dan kenapa Kakak belum tidur jam segini?” tanyanya heran “ Ah tidak ada apa-apa. Cuma kakak susah tidur saja. Kamu sendiri kenapa tidak tidur Rud.?” “ Oh, Aku baru selesai shalat kak.!” “ Shalat apa emangnya?. Shalat tahajjud ya?”. “ Iya kak, shalat tahajjud.! Emang kenapa kak?” “ Tidak Apa-apa. Sebenarnya shalat tahajjud yang sebenarnya itu apa sih Rud, dan apa manfaatnya?” “ Menurut buku yang pernah Aku baca Kak, shalat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga. Masih banyak sih manfaat yang lain”. Rudi memandangi mataku. “ Selain itu apa?” Tambahku. 26
  • 27. @rio_soeqer @rio_soeqer Rudi menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan.” Selain itu, salat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain Kak, dimana bagi orang yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, trus akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan diatas shirat bagaikan kilat. itu sih Kak kalau tidak salah.” Jelas Rudi panjang. “ Hmm ya sudah, nanti Kakak cari tau lagi deh heehe. Tidur sana sudah larut ini”. Jawabku sambil mengajaknya untuk melanjutkan tidur. ***** 27
  • 28. @rio_soeqer @rio_soeqer 7 @Tak Semuanya Indah atu bulan setelah meninggalnya Ayah dan Ibu Aku sudah bisa sedikit lepas dari kesedihan, Aku tak mau terus terpuruk dalam jurang kesedihan itu. Aku harus menjalani aktifitas ku seperti biasanya. Ayah dan Ibu pasti lebih bahagia jika anaknya bisa menjadi seperti yang mereka inginkan dulu. Walau Ayah dan Ibu telah tiada, tapi Aku harus bisa tetap bisa menjadi seperti yang diinginkan Ayah dan Ibuku. Sore itu langit tampak cerah, angin yang bertiup perlahan menghembuskan setiap butir debu yang berterbangan. Setelah Adzan Ashar Aku menyempatkan diri kerumah Arvina. Memang sejak pertama Aku sudah terkesan dengannya, dialah perempuan pertama yang membuat hatiku berdesir. Motor ku pacu dengan perlahan. Beberapa menit kemudian Aku sampai didepan rumah Arvina, pohon beringin menyambut dengan menggoyangkan ranting dan daunnya. “ Assalammualaikum!” sambil ku ketuk beberapa kali pintu rumahnya “Waalaikumsalam,!” jawab seseorang dari dalam rumah. Tak lama kemudian pintu terbuka. Terlihat sosok perempuan memakai baju lengan panjang berwarna ungu dipadu dengan rok hitam panjang yang anggun. “ Silahkan masuk Kak, tumben ada apa ini?” Tanya Arvina padaku. “ Tidak ada apa-apa, kebetulan tadi Kakak lewat sini, jadi Kakak sekalian mampir, tidak apa-apa kan!” 28
  • 29. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Oh ya, Silahkan duduk Kak!” tangannya mengayun mempersilahkanku duduk di sofa. Hatiku semakin tak menentu, Aku semakin ragu untuk menyatakan cintaku pada Arvina. Tapi dengan sedikit keberanian Aku mulai membuka kata padanya. Mencoba merangkai beberapa kalimat untuknya. “ Sebenarnya ada yang mau Kakak bicarakan padamu Arvina!” “ Apa itu Kak?” Tanya nya heran. Sambil menyelipkan tangannya ke bawah rok. “ Sebenarnya ada perasaan yang tak Kakak mengerti yang Kakak rasakan!” mataku mencoba menatap mata Arvina. “ Sejak pertama Kakak sudah terkesan dengan dirimu Arvina, terkesan dengan wajahmu yang cantik, terkesan dengan kedua matamu, terkesan dengan semua yang ada padamu Arvina!” Wajah putih Arvina merona. Ia hanya terdiam dengan beberapa kata yang ku ucapkan. “ Memang kenapa denganku Kak?” Arvina menundukkan kepalanya. “ Kakak menyukai semua yang ada pada dirimu Arvina, coba tatap kedua mata Kakak! Kakak sayang denganmu Arvina! Apa kamu juga sayang dengan Kakak?” ucapku sambil memandangi kedua matanya. 33 Mendengar kata-kataku Arvina hanya diam, tak banyak kata yang diucapkan dari bibirnya. Aku hanya menunggu balasan dari dirinya. SAYANG, Aku menunggu satu kata itu. Aku menunggu Arvina mengatakan bahwa ia juga sayang padaku. 29
  • 30. @rio_soeqer @rio_soeqer Arvina juga belum merespon sedikitpun kata-kataku. Ia masih sedikit bingung dengan apa yang telah Aku ungkapkan padanya. Mungkin begitu cepat aku mengatakan ini semua. Sampai akhirnya Aku memutuskan untuk pulang, tak ada sedikitpun jawaban yang keluar dari mulutnya. Diam dan hanya diam. Sampai dirumah pun Aku masih menunggu jawabannya. Aku ambil handphone disaku celana, ku coba mengirim pesan kepadanya. “ Assalammualaikum, Arvina semoga kamu tahu bahwa Kakak benar-benar sayang denganmu. Kakak begitu terkesan dengan mu sejak awal kita bertemu!” Tak selang berapalama ku kirim pesan kemudian satu pesan balasan dari Arvina masuk. “ Waalaikumsalam, terima kasih kak telah menyayangiku. Bagiku Kakak memang pria baik yang mampu membuatku tenang jika berada disisi Kakak!” Aku tersenyum sendiri memebaca sms dari Arvina. Lebih dari lima kali Aku membacanya. Kemudian Aku kembali menulis dan kukirimkan pada Arvina. “ Arvina, sebenarnya kamu sayang atau tidak dengan Kakak?” Pesan telah kukirim. Tapi balasan dari Arvina belum juga Aku terima. HP terus ku timang-timang sambil menunggu sms darinya. Bosan Aku menunggu akhirnya kukirim lagi satu pesan untuknya. “ Kamu bingung menjawab pertanyaan Kakak?, Tak usah begitu kau pikirkan pertanyaan itu, Kakak Cuma mau bilang kalau bayangmu selalu hadir didalam pelupuk matak Kakak!” Tak selang berapa lama baru sms dari Arvina masuk. Gejolak hati semakin bertambah kuat. Ku baca sms yang masuk. 30
  • 31. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Maaf Kak, sebenarnya ku juga sangat mengagumi Kakak, ingin rasa hati untuk selalu memandang dan berada disisi Kakak!” Aku membalas singkat. “ Bisakah sekarang kita bertemu? Untuk membagi rasa yang ada dalam hati kita?” Spontan sms dibalas oleh Arvina cepat. “ Dimana Kak?” Aku pun kembali membalas dengan singkat. “ Dalam mimpi kita!” Malam semakin larut. Obrolan kami melalui pesan singkat berhenti. Dalam hatiku berharap untuk bertemu perempuan yang menggetarkan hatiku, perempuan yang bisa membuat Aku tenang selama Aku berada disisinya, Arvina. ***** 31
  • 32. @rio_soeqer @rio_soeqer 8 @Cinta Tak Harus Memiliki emakin hari hubunganku dan Arvina semakin dekat. Ada sebuah ikatan yang mengikat antara kami berdua. Ikatan yang biasa dirasakan oleh sepasang muda-mudi. Pacaran, walau dalam islam tidak ada kata itu tapi kebanyakan para remaja yang melakukannya, termasuk Aku. Memang Arvina bukan orang pertama yang pernah mengisi hatiku. Tapi pada dirinya lah Aku benar-benar merasa berbeda. Aku sangat menyayanginya. Pagi ini Aku tak ada kegiatan. Hari minggu begini biasanya Aku pergi dengan Rudi, tapi sayangnya ia lagi pergi dengan teman kuliahnya. Biasanya setiap akhir pekan Aku selalu dengannya tapi kali ini beda, akhir pekan menjadi sangat membosankan. Aku duduk didepan teras rumah. Angin yang bertiup begitu sejuk, pohonpohon menari mengayunkan setiap dahannya mengikuti hembusan angin. Tibatiba seorang perempuan datang menghampiriku, wajahnya agak oval, hidungnya tidak terlalu pesek, Aku mengenali perempuan itu. Safitri, ya perempuan yang menghampiriku itu Safitri teman baik Arvina. “ Assalammualaikum” Safitri menjulurkan tangan kanannya. Aku menyambut tangannya, menyalami. “ Waalaikumsalam.” “ Boleh Aku meminta sesuatu Kak?” 37 32
  • 33. @rio_soeqer @rio_soeqer Aku terdiam,” selagi Kakak mampu, insyaAllah akan Kakak lakukan.” Aku berusaha bernafas lancar walaupun hati sedikit berdetak. “ Kami mohon kak jangan sakiti Adik Kakak sendiri!” Aku terperanjat, terkejut, sedikit bergerak memperbaiki tempat dudukku,” memang salah Kakak apa Safitri? Terus kenapa dengan Adik Kakak?” “ Kakak memang tidak salah, tapi Kakak jangan terus menyakiti hati teman saya yang juga Adik Kakak!” “ Rudi maksudmu?” Aku sedikit heran. “ iya Kak, mungkin Kakak tidak tahu, sebenarnya Arvina itu adalah kekasih Adik Kakak, Rudi. Mereka memang sudah putus, tapi asal Kakak tahu Adik Kakak masih sangat menyayangi Arvina. Sebelum Kakak dan Arvina dekat, sebenarnya Rudi sudah mengajaknya untuk kembali menerima Rudi menjadi kekasihnya.” Terang Safitri jelas. Aku terdiam. Sedikit tak percaya. Tanpa sadar Aku telah menyakiti dan melukai hati Adikku sendiri. Aku meremas genggaman. Aku tertunduk tak bisa untuk mengangkat. Mataku menjadi berkaca-kaca, sedikit berair. Aku memejamkan mata, haruskah Aku menjauh dari orang yang telah sangat kusayangi. Aku sedikitpun tak menduga, terbesitpun tak ada dalam pikirannya jika Rudi juga menyayangi Arvina. Hatiku menjadi tak menentu, sakitpun seolah tak tergambar, terlebih jika Aku mengingat nama Rudi yang telah menjadi Adik sekaligus sahabat yang begitu dekat denganku. 33
  • 34. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Maaf Kak jika Aku telah membuat Kakak bingung, Aku melakukan ini demi kebaikan Kakak dan juga Rudi!” Safitri meninggalkanku. Berjalan lurus sampai hilang menyisakan bayangan. Langit tampak cerah. Awan bergumpal-gumpal berjalan beriringan mengikuti setiap hembusan angin. Rudi baru pulang. Ia melangkah kearah kamar, Aku menghadang didepannya. “ Boleh Kakak minta tolong Rud?” “ Boleh kak!” Aku membuang pandangan sesaat, kuhirup nafas kuat-kuat,” bisa antarkan Kakak kerumah Arvina teman kuliahmu ?” Wajah Rudi berubah menjadi mengkerut. Tangannya menggaruk-garukkan kepala. “ Apa yang mau kita lakukan disana kak, Aku kan juga baru pulang!” “ Kakak cuma ingin main kerumahnya!” jawabku pelan. “ Apa maksud Kakak agar Aku mengantar Kakak kesana?” “ Kakak ingin tahu bagaimana kedua matamu itu melihatnya,” “ Hanya itu kak!” Rudi mengeras. “ Ya.” Rudi sejenak terpaku. Aku tahu dalam hatinya pasti bertanya-tanya. “ Jangan bersamaku Kak!” 39 “ Kenapa?” “ Terserah Aku Kak!” Rudi kembali mengeras. 34
  • 35. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Baiklah, tapi Kakak tidak mau menyakitimu Rud,” Aku berpaling, kaki kulangkahkan untuk pergi. “ Tunggu Kak!” Rudi mencegah. Sepertinya ia berubah pikiran. “ Baiklah Kak, ayo kuantar sekarang,” Aku dan Rudi berangkat berboncengan menuju rumah Arvina. Tak lama motor dipacu kami berdua sampai didepan rumah berwarna hijau dengan pohon beringin didepannya. Pintu tampak terbuka, satu jendela menganga, Aku mengetuk pintu,” Assalammualaikum!” “ Waalaikumsalam,,,” tak selang berapa lama salam tersahut, Arvina keluar, kerudungnya berwarna biru sama dengan baju yang dipakainya, senyum manis terpancar dari wajahnya,” Mari masuk!” Saat melihat Rudi bersamaku paras Arvina menciut, wajah Rudi juga mengkerut. Dua insan saling menatap dimuka pintu. Arvina menjulurkan tangan,” Silahkan duduk Kak Rei, Rud,” “ Ada apa Kak?” Tanya Arvina heran. “ Kalian berdua tidak apa-apakan?” Aku tak sadar mengucap. “ Maksud Kakak apa?” sahut Rudi. “ Jangan bohong Rud, Kakak tahu.Maaf kalau selama ini Kakak tidak tahu Arvina adalah perempuan yang dulu kau cinta, dan sebenarnya kamu masih menyimpan rasa sayangmu pada Arvina. Kalau kau memang sayang katakana Rud,” nada bicaraku sediktit tinggi.” kamu juga Arvina, kalau kamu memang masih sayang dengan Rudi katakanlah, sekarang Rudi ada dihadapanmu.” Aku sedikti memaksa. 35
  • 36. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Kakak!!!” Rudi mencegah. Arvina menundukkan kepala, kedua tangan menutupi wajahnya. “ Aku ikhlas kak dengan semua ini, Aku juga sudah menganggap Arvina sebagai Kakak perempuanku, seperti Aku menganggapmu sebagai Kakak!” tambah Rudi. Aku tersentak. Arvina hanya diam, matanya berkaca. “ Aku tahu kedatangan Kakak dan Rudi kesini, tapi mohon sekarang tinggalkan Aku sendiri. Untuk sekarang Aku mau sendiri,” ucap Arvina, matanya masih berkaca, dipipinya dibasahi oleh air matanya. “ Kita harus bicara Kak!” Rudi menghampiriku yang duduk di sudut sofa. “ Apa ?” Rudi tak menjawab, ia melangkah keluar rumah. Aku mengekor dibelakang. Motor dipacu kencang oleh Rudi, menyelip diantara kendaraan yang lewat. Rem dipijak, ban mendesit di aspal. Rudi turun, Aku masih duduk diatas motor. “ Sekarang Kakak katakan apa sebenarnya maksud Kakak?” Aku turun dari motor, melangkah mendekati Rudi. “ Sebagai Kakak Aku tidak mau terus-terusan menyakitimu Rud! Kakak tahu kalau kamu masih sayang dengan Arvina. Kalau memang kalian berdua masih saling sayang, kembalilah, rajutlah cinta kalian yang dulu.” “ Kakak salah kak!” Rudi mengelak. “ kenapa?” “ Kalau memang benar Aku masih sayang dengan Arvina tak perlu Aku harus bersamanya. Karna sekarang ia sudah bersama Kakak. Aku bahagia jika 36
  • 37. @rio_soeqer @rio_soeqer bisa melihat Arvina bahagia dengan Kakak. Lagi pula cinta itu tak harus memiliki. Cinta juga harus bisa mengikhlaskan jika orang yang kita cinta itu telah mendapatkan pengganti yang lain.” Jelas Rudi panjang. Aku terdiam mendengar penjelasan darinya. Aku tahu sifatnya memang dia tak pernah terlalu memikirkan apa yang terjadi. Tapi walaupun memang dirinya mengikhlaskan Arvina untukku, tapi Aku begitu berat menjalaninya. Tak mungkin Aku bisa tertawa jika ada hati yang terluka, tak mungkin juga Aku tersenyum jika disuatu sisi ada hati yang tersakiti. ***** 37
  • 38. @rio_soeqer @rio_soeqer 9 @Rasa Tak Percaya aktu berjalan begitu cepat, siang berganti malam, panas berganti dingin, musim hujan sudah berganti menjadi musim kemarau. Tak kusangka hubunganku dan Arvina sudah berjalan selama tiga bulan. Tapi hatiku masih begitu merasa bersalah dengan Rudi. Tapi semakin lama Aku menjalani hubungan dengan Arvina rasa sayang yang tumbuh dihatiku semakin bertambah. Benih – benih cinta yang telah tumbuh sudah berkembang. Semakin hari rasa itu semakin terasa sangat dalam. Cinta memang yang sedang kurasakan ini adalah cinta. Aku merasa sedang dimabuk cinta. Hari ini sepulang dari kuliah Aku menyempatkan diri datang ke sanggar kreatifitas delapan. Sudah lama Aku memang tidak bertemu dengan teman-teman disana. Sampai disanggar sanggar terlihat seperti biasa. Banyak kendaraan yang diparkirkan diluar. Sebelum masuk, Aku duduk dikursi panjang yang ada didepan sanggar, tepat berada dibawah pohon mangga yang rindang. Udara yang terhirup begitu segar. Tas kuletakkan dibawah kursi, saat Aku mengambil handphone di tas, tibatiba tiga orang perempuan menghampiriku, mereka duduk mengumpul disampingku, berjejer, ditangan mereka tergenggam selendang. Walau tak begitu hafal nama mereka satu persatu tapi Aku tahu mereka bertiga adalah siswa yang belajar tari di kreatifitas delapan. 38
  • 39. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Kakak, kok sekarang jarang datang kesini?” salah satu dari mereka bertanya padaku, lesung pipinya terlihat saat ia tersenyum. “ Iya, maaf ya, soalnya Kakak juga lagi sibuk membuat laporan praktek!” jawab ku sambil membalas senyumannya. “ Oh ya kak, boleh kan kami bertanya sesuatu!” salah satu dari mereka menambah, paling muda rambutnya panjang terurai. “ Iya boleh, selagi pertanyaannya tidak aneh-aneh!” “ Kak Arvina itu pacaar Kakak kan? Itu yang siswa yang paling cantik disini Kak?” Aku memperbaiki tempat dudukku. Keningku mengerut, Aku sedikit heran dengan pertanyaan mereka. Aku pun menjawab singkat,” Iya benar, memang kenapa?”. “ Tapi Kakak jangan marah ya!” perempuan berlesung pipi dalam meyakinkan. “ Iya Kakak tidak marah kok!” “ Kemarin siang kami bertiga lihat kak Arvina berduaan kak dengan lakilaki lain!” Aku memejamkan mata. Berusaha tak menanggapi kata-kata dari mereka. “ Iya Kak benar tuh, laki-laki itu juga sering Kak datang kerumah kak Arvina, soalnya rumahku kan dekat dengan rumah Kak Arvina!” tambah perempuan yang berhidung pesek yang sejak tadi hanya diam. 39
  • 40. @rio_soeqer @rio_soeqer Hatiku semakin merasa tak tenang. Benarkah apa yang barusan Aku dengar dari tiga orang perempuan ini. Apakah harus kupercaya atau tidak. Aku menjadi tak bisa berkata, hanya sedikit saja yang kuucapkan. “ Boleh Kakak tahu siapa laki-laki itu?” Tiga perempuan itu saling pandang, perempuan yang berambut panjang menjawab. “ Kak Rudi !” Aku seketika terhempas mendengar nama Rudi. Laki-laki yang pergi dengan Arvina itu Rudi. Lagi-lagi Aku tak begitu menduga sedikit rasa tak percaya dengan apa yang baru Aku dengar. Memang Rudi lebih awal menyimpan hati untuk Arvina. Tapi apakah mungkin dia mau kembali lagi menundukkan hati Arvina. Bukankah ia juga pernah bilang kalau telah ikhlas dengan semua yang terjadi. Perasaanku semakin bercampur aduk tak menentu. Semua rasa hadir dalam hatiku, cemburu, galau, marah semua menjadi satu. “ Maaf ya Kak, kami tidak bermaksud membuat….” Belum selesai perempuan itu bicara Aku langsung memotongnya. “ Tidak apa-apa, makasih yah!” ujarku dengan lirih. “ Soalnya kami semua heran, kan yang pacaran dengan Arvina itu Kakak, tapi kenapa kok Kak Rudi yang sering jalan dan kerumahnya. Sekali lagi mohon maaf Kak,” Tambah perempuan berambut panjang, ucapannya sedikit merasa bersalah. Lalu mereka bertiga meninggalkanku, kembali bersama yang lain latihan menari. 40
  • 41. @rio_soeqer @rio_soeqer 10 @Kejujuran Yang menyakitkan atahari yang tinggi semakin terik. Burung gereja berterbangan dari pohon ke atap membawa sejarik rumput untuk membuat sangkar. Angin berhembus dari utara keselatan. Tas ransel kembali ku letakkan dibelakang punggung, tak ada lagi semangat untuk melihat keadaan sanggar dan seisinya. Kulangkahkan kaki kearah sepeda motor. Tiba – tiba dengan tergesa-gesa Safitri menghampiriku, sambil membawa sebuah novel. “ Tunggu Kak, ini ada titipan dari Arvina. Ia mau mengembalikan novel yang Kakak pinjamkan.” Ucap Safitri dengan nafas yang terbata-bata. “ Oh iya terima kasih yah. Arvinanya mana Fit?” tanyaku sambil mengambil novel yang diberikan oleh Saafitri. “ Aku tidak tahu kak, dia tadi cuma pesan untuk mengembalikan novel ini ke Kakak, kalau begitu Aku masuk lagi ya Kak!” jawab Safitri sambil mengarahkan langkahnya kembali masuk kedalam sanggar. Sejenak Aku terdiam. Kemudian ku buka novel yang diberikan oleh Safitri, tanpa sengaja selembar kertas terjatuh dari dalam novel. Aku ambil selembar kertas itu dan langsung membacanya. Andai Aku berani untuk mengungkapan semua ini, tanpa harus dengan sepucuk surat ini, tapi apa dayaku Aku atak mampu mengungkapakan kejujuran ini. 41
  • 42. @rio_soeqer @rio_soeqer Tak pernah kuduga cinta akan seperti ini, tak bisa Aku mengatur cinta. Aku tak menduga semua akan berubah secepat ini, kenapa tak bisa Aku terima kenyataan ini. Entah apa yang sekarang Aku inginkan Akupun semakin tak mengerti. Perasaan bersalah semakin mengusikku. Aku inginkan dirinya sedang Aku adalah milikmu. Aku tahu mungkin Kakak kecewa, Kakak boleh membenciku ataupun merasa benci pada diriku sendiri. Cinta seakan hanya permainan dan percobaan, sungguh Aku tak terbayang akan begini jadinya. Ini menyakitkan buatku, semakin Kakak mengalah untukku semakin perih hatiku. Betapa jahatnya kau yang tak bisa menerima ketulusan cinta Kakak. Aku tak ingin terus dan terus membuat Kakak kecewa. Aku seakan bisu dihadapan Kakak, semua kata yang kuucap seakan hanya sia-sia. Kata maaf, terima kasih sampai tak pantas Aku ucapkan. Aku bingung bagaimana menghadapi semua ini. Aku sudah memikirkan semua ini, Aku tak pernah bisa membahagiakan orang-orang. Aku ingin Kakak lupakan Aku, percaya dan yakinlah Kakak akan dapatkan seseorang yang jauh lebih baik daripada Aku. 48 Aku sadar Aku tak pantas menuntut cinta. Sejak dulu Aku selalu mencoba menghindari cinta yang sebenarnya Aku inginkan, karna kau sudah tau cinta itu akan sesakit ini tapi cinta tak bisa disalahkan. Aku tak menyesali semua ini, karna Aku yakin ada hikmah yang sangat besar dari cerita yang bagiku sulit ini. Aku sudah terlalu letih menjalani ini. Biarkan Aku tenang, sendiri dulu. 42
  • 43. @rio_soeqer @rio_soeqer Aku terdiam membisu dihadapan secarik kertas. Rasa dingin yang datang langsung menjelma kedalam sumsum, rasa hati perih. Hati yang utuh menjadi hancur seperti daun yang berguguran. Perasaan hatiku begitu menyiksa batin, tak kuasa menerima kenyataan yang telah terjadi. Arvina adalah perempuan yang benar-benarku cinta, mengapa begitu tega membuatku menjadi seperti ini. Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, yang ku tahu Aku butuh satu kepastian. Aku mengambil handphone. “ Apa maksud semua ini Arvina? Apa Kakak tidak pantas untukmu?” Tak selang berapa lama Arvina membalas. “ Aku bukan yang terbaik buat Kakak. Aku takut membuat Kakak kecewa. Maafkan Aku.” Ku timang handphone yang tergenggam di tangan kiriku. Aku meninggalkan sanggar tanpa pamit, kegalauan menerpa hatiku. Sepeda motor ku pacu kencang. Menyalip setiap kendaraan yang lewat. Sampai dirumah Aku langsung masuk kamar. Pintu ku tutup rapat. Tak ada lagi rasa dalam hatiku, Aku berada didalam ujung kehampaan. Yang terfikirkan hanya Arvina dan Rudi, orang yang begitu sangat Aku sayangi. Perlahan ku ambil handphone didalam saku. Ku beranikan diri menghubungi Rudi,”Assalammualaikum,” “ Waalaikum salam.” “ Rudi….” “ Ada apa kak?” “ Kamu sekarang dimana Rud..?” Aku berharap bisa menemuinya. 43
  • 44. @rio_soeqer @rio_soeqer “ Maaf kak Aku lagi sibuk!” suara langsung terputus. Tak berapa lama satu pesan masuk dari Rudi. “ Assalammualaikum. Sebelumnya Aku minta maaf Kak, Aku lelah dengan semua ini, sekarang Aku dan Arvina sudah kembali merajut tali kasih sayang dan ku harap Kakak mengerti akan semua ini. terserah Kakak mau menganggapku apa, tapi Aku masih menganggapmu sebagai sahabat dan juga Kakakku. Terima kasih untuk semuanya Kak, sekali lagi Aku minta maaf.” Ku lepaskan handphone dalam genggaman, jatuh diatas lantai. Aku tersungkur direlung tangis, ku keluarkan air mata yang selama ini tertahan. Walau tak pantas seorang lelaki menangis tapi perihnya hati yang terasa menghancurkan bendungan air mata itu, mengalir membasahi pipi. Tubuhku bergetar mengikuti petikan dawai kesedihan. Hati terus merintih. Ku merasa menjalani hidup tiada arti. Rasa senang sedikit terselip dihati melihat orang yang disayang bahagia, tapi rasa perih didada tak bisa terus tertutupi. Tanpa sadar aku telah tertidur dan terbangun pukul 2 dini hari. Pikiranku masih terpusat pada Rudi dan Arvina. Aku beranjak dari tempat tidur, dan teringat pesan dari Pak RT lagi yang selalu mengingatkan, jika terbangun dari tidur dimalam hari cobalah untuk mendirikan tahajjud. Akupun mengarahkan langkah kekamar mandi, membasuh muka, tangan dan kaki untuk berwudhu. Ku bentangkan sajadah kecil berwarna merah pemberian dari Rudi saat ulang tahunku. Ku membaca niat untuk sholat tahajud. “ USHALLIISUNNATATTAHAJJUDI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA ” . 44
  • 45. @rio_soeqer @rio_soeqer Selesai sholat, air mataku terjatuh kembali. Aku masih mengingat Rudi dan Arvina. Tak mau menahan kesedihan lebih lama Aku beranjak dari kamar dan keluar rumah. Kuhidupkan kendaraan bermotor ditengah kesunyian malam. Mencoba mencari sedikit ketenangan diluar sana. Rudi pun keluar dari kamar mendengar suara motor yang Aku hidupkan. Sambil mengucek kedua matanya ia mendekatiku. “ Kakak ngapain pagi-pagi buta begini hidupin nih motor”. Aku hanya diam, tak ada niat untuk menjawab pertanyaan dari Rudi. “ Kakak Marah dengan Aku Kak?” Rudi kembali bertanya dengan nada lirih. “ Pikirkan saja sendiri Rud”. Jawabku cetus sambil menaiki sepeda motor yang sejak tadi kuhidupkan. “ Kakak Mau kemana? Maafkan Aku Kak”. Rudi mencoba untuk mencegah. “ Mencari Kehidupan, yah sudah Kakak maafkan Rud”. Jawabku singkat dan sambil menarik gas kendaraan bermotor, meninggalkan Rudi didepan halaman Rumah. Sepeda motor kukendarai dengan begitu cepat, situasi jalan sepi hanya ada beberapa kendaraan yang lewat. sepeda motor ku tambah kecepatan, menyalip kendaraan yang lewat. Kemana arah yang kutuju Aku tak tahu yang jelas sepeda motor yang kukendarai terus kutambah kecepatan. Pikirankupun masih terbayang soal Rudi dan Arvina, semuanya masih begitu jelas tersimpan dalam memori 45 otak. Kecepatan semakin
  • 46. @rio_soeqer @rio_soeqer kutambah,kecepatannyaya melebihi lari sang jaguar, dan tanpa sadar motor yang kukendarai hilang keseimbangan, terus mengarah kesisi kiri jalan hingga menabrak trotoar jalan. Aku terpental sejauh lima meter. Tak ada lagi yang bisa kurasa. Darah merah segar mengalir dari hidung. Kepala terasa pusing dan seluruh badan terasa remuk. Beberapa orang mngerumuni dan berusaha menolongku. Mataku mulai kabur, berkunang-kunang hingga semua menjadi gelap. ***** 46