Fathul berusaha mempertemukan Orin dengan sahabat-sahabat lamanya yang telah bertengkar dengannya. Namun sahabat-sahabat Orin bersikeras tidak mau memaafkannya karena sudah terlanjur sakit hati dengan sikap Orin yang dulu. Meskipun begitu, Fathul tetap berusaha membela dan menolong Orin meskipun akhirnya usahanya gagal.
1. Biodata
nama lengkap : KHOLIFATUL HIDAYAH
nama panggilan : FATUL
ttl : YOGYAKARTA/ 7 SEPTEMBER 1999
hobi : MEMBACA, DENGERIN MUSIK, NONTON
FILM, JOGGING DAN TIDUR
kelas : X MIPA 5
cita-cita : DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DAN
PENGUSAHA
motto : learn from the past,live for today and plan for
tomorrow
socmed : LINE/PATH/FB : Khalifatul hidayah
TWITT : @Khalifatul_H
PIN : 7453A4AA
IG : KHALIFATULHIDAYAH09
KESAN : Belajar sama bapak asyik,trus belajarnya
santai tapi pelajaran tetap berjalan sesuai
dengan KD yang akan di berikan.
PESAN : Semoga bapak dapat menjadi guru yang
baik dan berprestasi.
Pengorbananku Yang Tak Dianggap
2. Namaku adalah Khalifathul Hidayah. Biasa dipanggil Fathul. Di Sekolah, aku
mempunyai teman yang banyak. Ini adalah kisahku, pengalamanku,dan kisah
nyata hidupku yang tak mungkin bisa aku lupakan dari dalam hidupku.
Aku mempuyai sahabat yang menurutku dia itu baik, manis, cantik dan pintar
namanya Rinda Sabila. Yang biasa dipanggil Orin. Aku baru saja mengenalnya.
Fathul mempunyai beberapa sahabat yang tidak kalah dengan dia namanya
(Hafizah, Tiara, Dhyah, dan Selli). Kemana-mana pun mereka selalu bersama.
Orin sangat ditakuti oleh teman-temannya termasuk sahabatnya gak ada satu
pun dari teman maupun sahabatnya yang berani dengan Orin. Banyak orang
yang menganggap Orin egois dan sombong.
Inilah awal dari semuanya. Ketika di Paris, Orin suka semena-mena terhadap
sahabatnya (Hafizah, Tiara, Dhyah, dan Selli). Mereka Ingin sekali
mengungkapkan ketidak sukaan sikap Orin yang suka semena-mena terhadap
orang lain, tapi tidak ada satu pun yang dari mereka yang berani dengan Orin.
Mereka memendam amarah yang sangat besar terhadap Orin.
Awal kehancuran persahabatan mereka, karena mereka (Hafizah, Tiara, Dhyah,
dan Selli) memendam amarah, akhirnya mereka mengungkapkan itu. Mereka
semua sudah tidak tahan dengan kelakuan Orin yang semakin egois dan
bertindak semena-mena. Mereka mencaci maki dan tidak menganggap Orin lagi
sebagai sahabat meraka. Mereka pada saat itu bertengkar hebat dengan
sahabatnya dan saat itu pun Orin tidak mempunyai teman lagi selain “aku dan
teman Sdnya(Caca)”.
Orin berkali-kali minta maaf kepada mereka,mungkin sudah sampai ratusan
kali, tetapi tetap saja tidak dianggap oleh mereka semua. Mereka memusuhi
Orin, menjauhi, menghina dan menyindir di Socmed. Aku tidak tega melihat
Orin seperti itu. Meskipun aku baru kenal Orin , tapi aku sudah menganggap dia
seperti keluargaku sendiri.
Keesokan harinya, Orin tidak masuk sekolah dan dia mengirim sebuah pesan
kepadaku dan isi pesan itu cukup panjang namun inti dari pesan itu adalah dia
tidak masuk sekolah karena sakit. Dan Orin hampir putus asa menghadapi
cobaan yang begitu berat . Aku terus memberi semangat untuk Orin dan aku
juga berusaha terus menerus supaya Orin bisa baikan dengan sahabat-
sahabatnya.
Sudah berhari-hari Orin tidak masuk sekolah. Aku khawatir dengan
keadaannya. Tiap hari aku terus mencoba menjelaskan permasalahan kepada
sahabatnya. Sampai suatu hari aku membuat janji dengan Hafizah,Tiara,Dhyah
3. dan Selli di sebuah tempat yang sudah aku beritahu kepada mereka. Tepat pada
pukul 15.00 sehabis pulang sekolah aku langsung bertemu dengan mereka
seraya berkata dengan lembut.
“Hai kalian sudah lama menunggu disini?” ujar Fathul kepada mereka.
“Tidak terlalu lama kok tul,kita baru sampe juga kok.” Ujar Hafizah kepada
Fathul.
“Mmmm baiklah Hafizah. Sebenarnya tujuan aku kesini adalah aku ingin
menyakan sesutu hal kepada kalian semua” ujar Fathul dengan nada suara yang
rendah.
“Okey tul,emang kamu mau nanyain hal apa pada kami?” ujar Dhyah kepada
Fathul dengan melirik kepada para sahabatnya.
“Sebenarnya aku mau nanayain ini kepada kalian, dan aku kasihan dengan
keadaan Orin saat ini. Sudah berapa hari ini dia tidak masuk sekolah. Dan aku
rasa ini ada hubungannya dengan permasalahan kalian.” Ujar Fathul dengan
nada yang agak sedikit gugup.
“Jadi kamu ingin bertemu dengan kami untuk membicarakan Orin?” ujar Selli
dengan nada yang sangat judes dan menusuk.
“Iya,aku ingin bertemu dengan kalian karena ingin mempersatukan kalian
kembali. Aku ingin kalian seperti kayak dulu lagi gak seperti ini!” ujar Fathul
dengan nada yang sedikit merendah.
“Okey,jadi itu permasalahan kamu menyuruh kita berempat kesini!!!!! Teman
seperti Orin itu tidak pantas menerima hal itu.” Ujar Tiara kepada Fathul
dengan nada suara yang tinggi.
“Ayolah maafkan saja Orin, dia sudah sadar dan aku yakin dia itu akan
berubah..” seraya fatul berbicara(Hafizah,Tiara,Dyah,dan Selli).
“Percuma aja kamu belain Orin, kami gak akan memaafkan Orin..” ujar Dhyah
sahabat Orin yang melirik dengan sinis kepada Fathul.
“Ayolaah.... Aku jadi taruhannya jika Orin tidak berubah dan tetap berbuat
seperti itu kalian boleh ngapain aku apa aja sesuka hati kalian” Kata Fathul
dengan memberanikan diri.
4. “Hahaaa.... Kamu itu dibayar berapa siihh sama si Orin? Ngapain kamu mau
temenan sama anak yang kayak gitu. Orin itu gak pantes jadi temen kamu” Kata
Dhyah seraya melirik dengan judes.
“Aku gak dibayar tu sama Orin. Aku cuman gak tega aja ngeliat kalian
bertengkar dan aku juga gak mau liat sahabatku sedih. Gara-gara mikirin
masalah ini Orin sampai sakit parah. Apa kalian gak kasian sama dia ? Dia itu
kan juga sahabat kalian. Apa kalian gak inget dulu kalian kemana-mana selalu
bersama ?” Kata Fathul dengan berani.
“Ngapain kita kasihan sama Orin ? Orin sudah bertindak seperti itu ke kami
semua. Gak pantes dia dikasihani!!! Percuma dia gak akan bisa berubah!!!” Ujar
Dhyah kepada Fathul.
“Ayolaah..... Orin sudah berjanji akan berubah dan dia kan sudah minta maaf ke
kalian. Apa sih yang harus Orin lakuin biar kalian semua mau maafin Orin ?”
Kataku
“Gak perlu ngelakuin apa-apa!!!! Kita semua sudah terlanjur marah dan sakit
hati gara-gara Orin temenmu itu!!!! Kita gak mau lagi kenal sama yang
namanya Orin!!!! Kita semua sudah muak dengan apa yang berhubungan sama
dia!!! Gak usah bahas dia lagi di depan kita!!!” Kata Selli dengan judes.
“Ya sudahlah kalau memang kalian tidak mau memaafkan Orin tidak apa.
Semoga kalaian besok bisa bersatu kembalai walaupun itu tidak mudah. Aku
berharap semoga kalian bisa bersama kembali” ujar Fathul dengan nada yang
rendah.
“Baiklah Thul,mungkin urusan kita udah selesai dan kami bisa pulangkan?” ujar
Hafizah kepada Fathul dengan nada yang agak lembut.
“ Okey, terimakasih ya sudah mau datang. Dan semoga semua permasalahan
kalian dapat selesai secepatnya.” Ujar Fathul dengan nada yang rendah.
(dan mereka pun pulang seraya tersenyum kepada Fathul)
Di sekolah Orin Cuma punya sedikit teman, yaahh,,,, salah satunya aku yang
masih mau berteman dengan dia dan mau membantu agar hubungan dia sama
sahabatnya kembali normal seperti dulu. Meskipun perjuanganku buat
ngebaikin hubungan Orin sama temannya tidak berhasil tetapi aku tetap
berusaha meskipun hasilnya nihil.
Setiap hari aku dan Orin selalu berdua, kemana-mana berdua. Pada saat itu aku
dijauhi banyak temaenku gara-gara aku masih mau berteman sama Orin.
5. Meskipun demikian aku tidak pernah ninggalin Orin meskipun aku dijauhi
temanku. Aku pernah bilang gini ke Orin “Aku gak tau lagi harus berbuat
apalai. Aku sudah ngelakuin apa aja supaya kamu sama sahabatmu bisa baikan
lagi seperti dulu, tapi hasilnya nihil!” Kataku
“Yaa sudahlah Thul, mungkin mereka udah gak mau lagi berteman sama aku.
Gak papa lah Thul, toh aku juga masih punya sahabat sebaik kamu. Aku anggep
kamu sudah seperti keluargaku sendiri.” Kata Orin
“Maaf yaa Rin, aku gak bisa ngebaikin kamu sama sahabat kamu itu. Ohh iya
Rin kalo nanti kita kelas 6 kamu pasti punya temen baru dan mungkin kamu
baikan sama sahabatmu pasti kamu lupa deeh sama aku.” Kataku
“Inget yaa Thul, aku gak akan pernah lupa sama kamu, meskipun aku sudah
punya temen baru!!! Kamu itu baik banget Thul sama aku, disaat semua
sahabatku menjauh, kamu malah deket sama aku, kamu selalu nyemangati aku.
Kamu yang buat aku semangat untuk menjalani cobaan ini Thul. Aku gak akan
pernah lupa sama kamu.” Kata Orin
“Gak mungkin Rin,, kamu gak lupa sama aku. Liat aja besok, semua yang aku
omongin tadi pasti jadi kenyataan.” Kataku
“Gak!!!! Aku pasti inget sama kamu. Aku pasti inget sama kebaikanmu Thul.
Aku gak bakal lupa sama kamu.” Kata Orin
Singkat cerita. Besok adalah hari kenaikan kelas. Aku dan Orin berharap kelas 6
kita satu kelas, ternyata tidak!!!! Aku masuk 6A dan Orin masuk 6B. Awal
masuk kelas kita masih deket. Kita masih bersahabat dan aku juga terus
berusaha supaya Orin bisa baikan sama sahabatnya seperti dulu. Lama-
kelamaan Orin punya temen yang banyak dan banyak adik kelas yang ngefans
sama Orin.
Inilah saat mimpi burukku benar terjadi!!!! Orin sekarang sudah punya temen
yang banyak. Sahabat Orin yang dulu(Hafizah, Tiara, Dhyah, dan Selli) pun
satu persatu sudah memaafkan Orin. Dan aku pun senang, akhirnya usahaku
untuk memperbaiki hubungan Orin dengan sahabatnya pun membuahkan hasil.
Meskipun membutuhkan proses yang panjang dan lama sekali.
Waktu terus berjalan, akhirnya mereka sudah baikan dan kembali berlima lagi
seperti dulu. Kemana-mana berlima dan ngapa-ngapain juga berlima seperti
dulu. Pertamanya siihh aku pasti senang tapi lambat laun waktu berjalan
hubunganku dengan Orin pun renggang tidak seperti dulu lagi. Jika aku bertemu
dengan Orin di kantin atau dimanapun aku selalu nyapa dia, tetapi gak pernah
di respon sama Orin. Senyum atau noleh ke aku aja enggak sama sekali. Aku
6. gak tau kenapa dia berbuat seperti ini sama aku padahal menurutku aku juga
gak punya salah sama dia. Di sms pun gak pernah dibales katanya siihhh gak
punya pulsa tapi waktu aku sms pake nomornya kakakku yang dia gak tau itu
nomorku pasti dibalesnya.
Yaa.... Inilah yang namanya Sahabat Sesaat(mungkin). Pengorbananku Yang
Tak Dianggap sama sekali hanya dibalas dengan kejamnya sikap dia denganku.
Sekarang aku tidak pernah contact dengan dia lagi. Biarlah dia bahagia dengan
sahabatnya. Dan aku berusaha untuk melupakan dia walaupun gak mudah tapi
aku harus berusaha untuk melupakan dia.
-The End-
7. Teksnegosiasi
Fathul : Hai kalian sudah lama menunggu disini?
Hafizah : Tidak terlalu lama kok tul,kita baru sampe juga kok.
Fathul : Mmmm baiklah Hafizah. Sebenarnya tujuan aku kesini adalah
aku ingin menyakan sesutu hal kepada kalian semua.
Dhyah : Okey tul,emang kamu mau nanyain hal apa pada kami?
Fathul : Sebenarnya aku mau nanyain ini kepada kalian, dan aku kasihan
dengan keadaan Orin saat ini. Sudah berapa hari ini dia tidak
masuk sekolah. Dan aku rasa ini ada hubungannya dengan
permasalahan kalian.
Selli : Jadi kamu ingin bertemu dengan kami untuk membicarakan
Orin?
Fathul : Iya,aku ingin bertemu dengan kalian karena ingin mempersatukan
kalian kembali. Aku ingin kalian seperti kayak dulu lagi gak seperti
ini!
Tiara : Okey,jadi itu permasalahan kamu menyuruh kita berempat
kesini!!!!! Teman seperti Orin itu tidak pantas menerima hal itu.
Fathul : Ayolah maafkan saja Orin, dia sudah sadar dan aku yakin dia itu
akan berubah.
Dhyah : Percuma aja kamu belain Orin, kami gak akan
memaafkan Orin.
Fathul : Ayolaah.... Aku jadi taruhannya jika Orin tidak berubah dan tetap
berbuat seperti itu kalian boleh ngapain aku apa aja sesuka hati
kalian.
Dhyah : Hahaaa.... Kamu itu dibayar berapa siihh sama si Orin? Ngapain
kamu mau temenan sama anak yang kayak gitu. Orin itu gak pantes
jadi temen kamu.
Fathul : Aku gak dibayar tu sama Orin. Aku cuman gak tega aja ngeliat
kalian bertengkar dan aku juga gak mau liat sahabatku sedih. Gara-
gara mikirin masalah ini Orin sampai sakit parah. Apa kalian gak
8. kasian sama dia ? Dia itu kan juga sahabat kalian. Apa kalian gak
inget dulu kalian kemana-mana selalu bersama ?
Dhyah : Ngapain kita kasihan sama Orin ? Orin sudah bertindak seperti itu
ke kami semua. Gak pantes dia dikasihani!!! Percuma dia gak akan
bisa berubah!!!
Fathul : Ayolaah..... Orin sudah berjanji akan berubah dan dia kan sudah
minta maaf ke kalian. Apa sih yang harus Orin lakuin biar kalian
semua mau maafin Orin ?
Selli : Gak perlu ngelakuin apa-apa!!!! Kita semua sudah terlanjur
marah dan sakit hati gara-gara Orin temenmu itu!!!! Kita gak mau
lagi kenal sama yang namanya Orin!!!! Kita semua sudah muak
dengan apa yang berhubungan sama dia!!! Gak usah bahas dia lagi
di depan kita
Fathul : Ya sudahlah kalau memang kalian tidak mau memaafkan Orin
tidak apa. Semoga kalaian besokbisa bersatu kembalai walaupun
itu tidak mudah. Aku berharap semoga kalian bisa bersama
kembali.
Hafizah : Baiklah tul,mungkin urusan kita udah selesai dan kami bisa
pulangkan?
Fathul : Okey, terimakasih ya sudah mau datang. Dan semoga semua
permasalahan kalian dapat selesai secepatnya.
(dan mereka pun pulang seraya tersenyum kepada Fathul)