SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Kegiatan Belajar 4
SIFAT GELOMBANG DE BROGLIE
4.1 Persamaan Gelombang De Broglie
Sebuah foton berfrekuaensi  mempunyai momentum
c
h
p


Yang dapat dinya takan dengan panjang gelombang sebagai

h
p 
Karena c ; maka panjang gelombang foton ditentukan oleh momentumnya
(4.1)
p
h
 Panjang gelombang foton
De Broglie mengusulkan supaya rumus ini berlaku umum yang bisa dipakai untuk
partikel suatu materi atau foton. Momentum suatu partikel bermassa m dan
kecepatan v ialah p = m v dan panjang gelombang de Broglienya ialah
(4.2)


m
h
 Panjang gelombang de Broglie
Makin besar Momentun partikel itu makin pendek panjang gelombangnya. Dalam
Pers. 4.2 menyatakan massa relativistik
22
/1 cv
m
m o


Soal: Cari panjang gelombang de Broglie dari (a) bola golf 46 g dengan kecepatan
30 m/s, dan (b) elektron dengan kecepatan 107
m/s.
Jawab:
(a) m
smkg
sJh 38
34
108,4
/30046,0
.1063,6
m








Panjang gelombang bola golf sedemikian kecil dibandingkan dengan
dimensinya sehingga tidak bisa mengharapkan aspek gelombang dalam
kelakuannya.
(b) Karena v<<c, m  om = 9,110-31
kg, dan
  m
sm
sJh 11
731-
34
103,7
/10kg109,1
.1063,6
m








Dimensi atom sebanding dengan besaran ini- jejari atom hidogen, misalnya ialah
m11
103,5 
 - sehingga tidaklah mengejutkan bahwa sifat gelombang elektron
yang bergerak merupakan kunci dalam usaha kita untuk mengerti struktur atomik
dan kelakuannya.
Persamaan (4.2) telah diturunkan secara eksperimental yang menyangkut difraksi
partikel atomik oleh kristal. Sebelum kita meninjau eksperimen seperti itu, kita
perlu melihat dahulu pertanyaan mengenai gejala jenis gelombang apakah yang
terlibat dalam gelombang materi de Broglie. Dalam gelombang cahaya medan
elektromagnetik berubah terhadap ruang dan waktu; perubahan apakah yang
terlibat dalam gelombang de Broglie?
4.2 Fungsi Gelombang
Kuantintas variabel yang memberi karakterisasi gelombang de Broglie disebut
fungsi gelombang yang diberi lambang  (huruf Yunani psi). Harga fungsi
gelombang yang berkaitan denga sebuah benda bergerak pada suatu titik tertentu
x, y, z dalam ruang pada saat t perpautan dengan peluang untuk mendapatkan
benda tersebut ditempat tersebut pada saat t. Namun  sendiri tidak mempunyai
arti fisis langsung. Terdapat alasan yang sederhana mengapa  tidak dapat
langsung ditafsirkan berdasarkan eksperimen. Peluang (kemungkinan) P bahwa
sesuatu berada disuatu tempat pada suatu saat mempunyai harga diantara dua
batas: 0 yang bersesuaian dengan keabsenannya, dan 1, bersesuaian, dengan
kepastian kehadirannya. (Peluang 0,2 misalnya, menyatakan peluang 20 persen
untuk mendapatkan benda itu). Namun, amplitude suatu gelombang dapat
berharga negatif tidak mempunyai arti. Jadi  itu sendiri tidak bisa merupakan
kuantitas yang teramati.
Keberatan tesebut tidak berlaku untuk
2
 , kuadrat dari harga mutlak fungsi
gelombang yang dikenal sebagai kerapatan puluang. Peluang untuk secara
eksperimental mendapatkan benda yang diberikan oleh fungsi gelombang  pada
titik x, y, z pada saat t berbanding lurus dengan harga
2
 ditempat itu pada saat
t. Harga
2
 yang besar menyatakan peluang yang besar untuk mendapatkan
benda itu, sedangkan harga
2
 yang kecil menyatakan peluang tertentu untuk
mendapatkan berda tersebut disitu. Tafsiran ini mula-mula dikemukakan oleh
Max Born dalam tahun 1926.
Terdapat perbedaan yang besar antara peluang suatu kejadian dan kejadian itu
sendiri. Walaupun kita membicarakan fungsi gelombang  yang memberikan
suatu partikel, menyebar dalam ruang, ini tidak berarti bahwa partikel itu
menyebar. Bila suatu eksperimen dilakukan untuk mendeteksi elektron, misalnya
sebuah elektron dapat ditemukan suatu tempat pada saat tertentu atau kita tidak
dapat menemukannya; tidak terdapat sesuatu yang dinyatakan sebagai 20 persen
elektron. Namun, mungkin saja terdapat peluang 20 persen bahwa suatu elektron
dapat ditemukan ditempat itu pada suatu saat, dan peluang inilah yang dinyatakan
sebagai
2
 .
Pada pihak lain, bila eksperimennya berkaitan dengan banyak benda identik yang
semuanya diperikan (digambarkan) dengan fungsi gelombang yang sama  ,
kerapatan yang sebenarntya dari benda itu di x, y, z pada saat t berbanding lurus
dengan harga
2
 . Sangat dianjurkan untuk membandingkan hubungan antara
 dan kerapatan partikel yang diperikannya dengan hubungan yang dibahas
dalam pasal 2.3 antara medan listrik E dari suatu gelombang elektromagnetik dan
kerapatan N foton yang berkaitan dengan suatu gelombang.
Panjang gelombang-gelombang de Broglie yang berkaitan sebuah benda bergerak
dinyatakan dengan rumus sederhana


m
h

Menemukan amplitude  sebagai fungsi kedudukan dan waktu biasanya
merupakan persoalan yang sulit. Kita akan membahas perhitungan  dalam
Bab.5, kemudian meneruskannya dengan menerapkan gagasan yang
dikembangkan itu pada struktur atom dalam Bab.6. sebelum saat itu kita akan
menganggap kita memiliki pengetahuan mengenai  yang diperlukan untuk
situasi yang sedang dibahas.
Pada kejadian dengan fungsi gelombang  komplek dengan bagian nyata (real)
dan khayal (imaginer)nya tidak nol, kerapatan peluang dinyatakan dengan
perkalian * dari  dengan konjugate kompleks * . Konjugate kompleks
suatu funsi diperoleh dengan mengganti 1i dengan –i bilamana huruf itu
muncul dalam fungsi gelombang. Setiap fungsi kompleks  dapat ditulis dalam
bentuk
(4.2)  i
dengan A dan B memnyatakan fing real. Konjugate kompleks * dari  ialah
(4.3)  i*
sehingga
22222
*  i
karena 12
i . Jadi * selalu merupakan kuantitas positif.
4.3 Kecepatan Gelombang
Dengan kecepatan berapakah gelombang de Broglie menjalar? Karena kita
mengaitkan gelombang de Broglie dengan benda bergerak sangatlah nalar untuk
mengharapkan bahwa gelombang ini menjalar dengan kecepatan v seperti benda
itu. Bila kita beri lambang kecepatan gelombang de Broglie w, kita boleh
menetapkan rumus
vw 
Untuk menentukan harga w, panjang gelombang  merupakan panjang
gelombang de Broglie


m
h

Untuk mendapatkan frekuansinya, kita menyamakan pernyataan Kuantum hvE 
dengan rumus relativistik untuk energi total 2
mcE  untuk mendapatkan
h
mc
v
mchv
2
2


Sehingga kecepatan gelombang de Broglie menjadi
(4.4)
v
ch
h
mc
vw
22
m



Karena kecepatan partikel v harus lebih kecil dari pada kecepatan cahaya c,
kecepatan gelombang de Broglie w selalu lebih besar dari c! Supaya kita bisa
mengerti hasil yang tak terdiga ini, kita harus membedakan antara kecepatan fase
dan kecepatan kelompok (group) (kecepatan fase kadang-kadang disebut
kecepatan gelombang).
Marilah kita mulai dengan meninjau kembali dengan bagaimana gelombang
diperikan secara matematis. Untuk jelasnya kita tinjau tali yang dipentang
sepanjang sumbu x yang getarannya terjadi dalam arah y seperti pada Gb.4-1, dan
sifatnya harmonik (selaras) sederhana. Bila kita pilih t = 0 ketika pergeseran
(perpidahan) tali y pada x=0 maksimum, pergeseran pada waktu berikutnya t pada
tempat yang sama dinyatakan dengan rumus
(4.5) vty 2cos
Gambar 4-1 (a) Timbulnya suatu gelombang pada tali yangterpentang pada suatu waktu. (b)
Bagaimana pergeseran suatu titik pada tali berubah terhadap waktu.
(a)
Tali bergetar
(b)
vty 2cos
Dengan A menyatakan amplitude getaran (yaitu pergeseran maksimum kedua arah
tegak lurus sumbu x) dan frekuensinya v.
Persamaan (4.5) menceritakan kepada kita beberapa pergeseran titik tunggal pada
tali sebagai fungsi dari t. Pemerian yang lengkap suatu gerak gelombang pada tali
yang terpentang harus menceritakan kepada kita berapa y pada setiap titik pada
A
-A
t = 0
x
x = 0
t
A
-A
y
y
tali pada setiap saat. Apa yang kita inginkan adalah suatu rumus yang
memberikan y sebagai fungsi datri keduanya x dan t. Untuk memperoleh rumus
seperti itu, marilah kita bayangkan bahwa kita getarkan tali itu pada x=0 ketika
t=0 , sehingga gelombang mulai menjalar sepanjang tali dalam arah +x (Gb.4-2).
Gelombang ini berkelajuan w yang bergantung dari sifat-sifat tali itu. Gelombang
itu menempuh jarak x=wt dalam waktu t; jadi selang waktu antara pembentukan
gelombang pada x=0 dan tibanya pada titik x ialah x/w. Sesuai dengan harga itu
pergeseran y di x pada waktu t sama dengan harga y di x=0 pada waktu
sebelumnya t- x/w. Dengan demikian mengganti t dalam Pers (4.5) dengan t- x/w
kita mendapatkan rumus yang diinginkan yang menyatakan kita mendapatkan
rumus yang diinginkan yang menyatakan y dalam s dan t :
(4.6) 






w
x
tvy 2cos
Sebagai pengecekan, kita perhatikan pada Pers. (4.6) tereduksi menjadi Pers.(4.5)
ada x=0.
Persamaan (4.6) kita tulis kembali yaitu:







w
vx
vty 2cos
Gambar 4-2 Penjalaran gelombang.
Karena
vw 
Kita dapatkan
(4.7) 








v
vty 2cos
Perssamaan (4.7) sering libih baik dipakai dari pada Pers. (4.6)
Namun, pemerian (deskripsi) gelombang yang sering dipakai merupakan bentuk
lain lagi dari Pers.(4.6). Kita definisikan frekuensi sudut  dan bilangan
gelombang k melalui rumus
(4.8)  2 Frekuensi sudut
(4.9)

2
k Bilangan gelombang
(4.10)
w
k


Satuan  ialah radian per sekon dan satuan k ialah radian per meter. Frekuensi
sudut memperoleh namanya dari gerak melinhkar uniform (beraturan) disini gerak
paertikel mengelilingi lingkaran v kali per detik dan menyapu 2 rad/s.
Bilangan gelombang sama dengan banyaknya radian yang bersesuaian dengan
deretan gelombang yang panjangnya 1 m, karena terdapat 2 rad dalam satu
gelombang. Dinyatakan dalam  dan k, Pers.3.5 menjadi
(4.11)  kxty  2cos
Dalam tiga dimensi k menjadi vektor k yang normal pada muka gelombang dan x
diganti dengan vektor jejari r. Perkalian skalar k . r dipakai sebagai pengganti kx
dalam Pers. (4.11).
4.4 Kecepatan Fase Dan Kecepatan Group
Amplitude gelombang de Broglie yang berkaitan dengan benda bergerak
mencerminkan peluang benda itu didapatkan pada suatu tempat pada saat tertentu.
Jelaslah bahwa gelombang de Broglie tidak dapat dinyatakan dengan rumus yang
menyerupai dengan Pers.(4.11) yang menggambarkan deretan gelombang yang
banyaknya tak tentu dengan amplitude yang sama A. Sebagai penggantinya kita
harapkan gelombang yang menyatakan sebuah benda yang bergerak berkaitan
dengan paket gelombang, atau gelombang group, seperti yang ditunjukkan dalam
Gb.4.3; gelombang pendirinya mempunyai amplitude yang menggantikan
kebergantungan terdeteksi benda itu.
GAMBAR 4-3 Gruop gelombang
group gelombang
Contoh yang terkenal bagaimana group gelombang timbul ialah dalam gejala
ayunan gelombang. Bila dua gelombang bunyi yang amplitudenya sama tetapi
frekuensinya sedikit berlainan ditimbulkan pada saat yang sama (serentak), bunyi
yang kita dengar berfrekuensi sama dengan rata-rata dari kedua frekuensi semula
dan amplitudenya naik dan turun secara perodik (berkala). Fluktuasi amplitude
yang timbul berulang kali tiap detik banyaknya sama dengan perbedaan antara
kedua fekuensi semula. Jika bunyi semula mempunyai frekuensi 441 Hz dengan
dua pencak bunyi yang keras yang disebut ayunan per detik. Timbulnya ayunan
ditunjukkan dalam Gb.4-4.
Secara matematis untuk menggambarkan group gelombang ialah dengan
menyatakannya sebagai superposisi dari gelombang individual yang mempunyai
panjang gelombang berbeda-beda yang interferensinya yang menghasilkan variasi
amplitude yang mendefinisikan bentuk group gelombang. Jika kecepatan
gelombangnya sama, kecepatan penjalaran group gelombang ialah kecepatan yang
sama itu. Namun, jika kecepatan gelombang berubah terhadap panjang
gelombang (seperti yang terjadi pada gelombang de Broglie), gelombang
individual yang berbeda tidak menjalarbersama, dan group gelombang memiliki
kecepatan yang berbeda dari gelombang pendirinya.
GAMBAR 4-4. Pukulan-pukulan dihasilkan oleh adanya dua gelombangdengan
frekuensi-frekuensi yang berbeda.
Tidaklah sukar untuk menghitung kelajuan u yang merupakan kelajuan penjalaran
group gelombang. Marilah kita anggap bahwa group gelombang timbul dari
kombinasi dua gelombang yang beramplitude sama A, tetapi frekuensi sudutnya
berbeda d dan bilangan gelombangnya berbeda dk . Kita dapat menyatakan
gelombang semula dengan rumus:
 kxty  2cos1
    xdkktdy  2cos2
Pergeseran resultan y pada saat t dan pada kedudukan x ialah jumlah dari 1y dan
2y . Dengan pertolongan identitas
)(
2
1
cos)(
2
1
cos2coscos  
Dan hubungan
 cos)cos( 
Kita dapatkan
21 yyy 
      dkxtdxdkktdA  
2
1
cos22
2
1
cos2
Karena d dan dk kecil dibandingkan dengan  dan k berturutan, maka
 22  d
kdkk 22 
Dan
(4.12)   





 x
dk
t
d
kxty
22
coscos2

 Ayunan
+
=
Persamaan 3.11 menyatakan gelombang yang berfrekuensi sudut  dan bilangan
gelombang k yang termodulasi dengan frekuensi sudut ½d dan bilangan
gelombang ½ dk. Efek termodulasi ini menghasilkan group gelombang yang
berbaris peperti pada Gb.3-4. Kecepatan fase w besarnya
(4.13)
k
w

 Kecepatan fase
Sedangkan kecepatan group gelombang ialah
(4.14)
dk
d
u

 Kecepatan group
Bergantung daripada kelakuan kecepatan fase berbah terhadap bilangan
gelombang dalam medium tertentu, kecepatan groupnya bisa lebih besar atau
lebih kecil dari pada kecepatan fasenya. Jika kecepatan fase w sama untuk setiap
panjang gelombang, maka kecepatan group dan kecepatan fasenya sama.
Frekuensi sudut dan bilangan gelombang dari gelombang de Broglie yang
berpautan dengan sebuah benda yang massanya mo yang bergerak dengan
kecepatan v ialah
(4.15)
h
mc
v
2
2
2

 
22
2
/1
2
cvh
cmo



Frekuensi sudut
gelombang de Broglie
dan
(4.16)
h
mv
k


 22

22
/1
2
cvh
vm
k o



Bilangan gelombang de Broglie
Keduanya  dan k merupakan fungsi dari kecepatan v. Kecepatan fase w seperti
yang telah kita dapatkan,
(4.17)
v
c
k
w
2


Yang besarnya melebihi kecepatan benda v dan kecepatan cahaya c, karena v<c.
Kecepatan group u dari gelombang de Broglie yang berkaitan dengan benda itu
ialah
dvdk
dvd
dk
d
u
/
/

Sekarang
  2/322
/1
2
cvh
vm
dv
d o



Dan
(4.18)
  2/322
/1
2
cvh
m
dv
dk o



Sehingga kecepatan groupnya menjadi
(4.19) u = v Kecepatan group de Broglie
Group gelombang yang berkaitan dengan sebuah benda yang bergerak menjalar
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan benda itu. Kecepatan fase w dari
gelombang de Broglie kelihatanya tidak mempunyai arti fisis yang langsung.
1. Cari panjang gelombang de Broglie dari sebutir pasir 1mg yang ditiup
angin dengan kelajuan 20 m/s.
2. Cari panjang gelombang de Broglie sebuah proton 1 MeV. Karena massa
diam proton 938 MeV/C2
, perhitungan dapat dilakukan secara non-
relativistik.
3. Tunjukkan panjang gelombang de Broglie molekul oksigen dalam
kesetimbangan termal dalam atmosfer bertemperatur 20o
C lebih kecil darai
diameternya ~ m10
104 
 .
4. Sebuah proton dan sebuah partikel memiliki panjang gelombnag sama.
Dapat kita mengatakan sesuatu bagaimana perbandingan momentum
linearnya? Bagaimana perbandingan energi foton dengan energi total
partikel?
5. Tunjukkan bahwa energi total partikel bergerak jauh melebihi energi
diamnya, panjang gelombang de Broglienya hampir sama dengan panjang
gelombang foton dengan energi total yang sama.
6. Tunjukkan bahwa panjang gelombang de Broglie sebuah partikel yang
memiliki massa diam mo dan energi kinetik K dinyatakan oleh:
2
2( cmKK
hc
o

7. (a) Turunkan suatu rumus yang benar secara relativistis yang memberikan
panjang gelombang de Broglie untuk partikel bermuatan yang dinyatakan
dalam perbedaan potensial V melalui partikel itu telah dipercepat. (b)
Bagaimana aproksimasi (hampiran) non-relativistik rimusan itu yang
berlaku untuk 2
cmeV o ?
8. Kecepata fase riak pada permukaan cairan ialah  /2 S , dengan S
menyatakan tegangan permukaan dan  kerapatan cairan. Cari kecepatan
group riak tersebut.
9. Kecepata fase gelombang laut ialah  2/g , dengan g menyatakan
percepatan gravitasi. Cari kecepatan group gelombang laut.

More Related Content

What's hot

Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
Risdawati Hutabarat
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
Kira R. Yamato
 
081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.
Fakhrun Nisa
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
kemenag
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
 

What's hot (20)

Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Bahan magnetisasi
Bahan magnetisasiBahan magnetisasi
Bahan magnetisasi
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 

Similar to Sifat gelombang de broglie

Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
keynahkhun
 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyi
ipan1992
 

Similar to Sifat gelombang de broglie (20)

Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat PadatPembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
 
Dualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang PartikelDualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang Partikel
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4
 
Fisika layangan
Fisika layanganFisika layangan
Fisika layangan
 
Lismafisika
LismafisikaLismafisika
Lismafisika
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
 
Mekanika kuantum
Mekanika kuantumMekanika kuantum
Mekanika kuantum
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
Sifat gelombang dari_partikel
Sifat gelombang dari_partikelSifat gelombang dari_partikel
Sifat gelombang dari_partikel
 
fisika modern
fisika modernfisika modern
fisika modern
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
 
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
 
Benda hitam astronomi
Benda hitam astronomiBenda hitam astronomi
Benda hitam astronomi
 
Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitamBahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
 
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
 
Compton Effect
Compton EffectCompton Effect
Compton Effect
 
Fisika gelombang
Fisika gelombangFisika gelombang
Fisika gelombang
 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyi
 

More from SMA Negeri 9 KERINCI

More from SMA Negeri 9 KERINCI (20)

Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93
 
Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94
 
Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95
 
Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96
 
Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97
 
Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98
 
Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99
 
Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100
 
2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)
 
2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)
 
2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)
 
2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)
 
2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)
 
2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)
 
2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)
 
2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)
 
2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)
 
2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)
 
2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)
 
2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Sifat gelombang de broglie

  • 1. Kegiatan Belajar 4 SIFAT GELOMBANG DE BROGLIE 4.1 Persamaan Gelombang De Broglie Sebuah foton berfrekuaensi  mempunyai momentum c h p   Yang dapat dinya takan dengan panjang gelombang sebagai  h p  Karena c ; maka panjang gelombang foton ditentukan oleh momentumnya (4.1) p h  Panjang gelombang foton De Broglie mengusulkan supaya rumus ini berlaku umum yang bisa dipakai untuk partikel suatu materi atau foton. Momentum suatu partikel bermassa m dan kecepatan v ialah p = m v dan panjang gelombang de Broglienya ialah (4.2)   m h  Panjang gelombang de Broglie Makin besar Momentun partikel itu makin pendek panjang gelombangnya. Dalam Pers. 4.2 menyatakan massa relativistik 22 /1 cv m m o   Soal: Cari panjang gelombang de Broglie dari (a) bola golf 46 g dengan kecepatan 30 m/s, dan (b) elektron dengan kecepatan 107 m/s. Jawab: (a) m smkg sJh 38 34 108,4 /30046,0 .1063,6 m         Panjang gelombang bola golf sedemikian kecil dibandingkan dengan dimensinya sehingga tidak bisa mengharapkan aspek gelombang dalam kelakuannya. (b) Karena v<<c, m  om = 9,110-31 kg, dan   m sm sJh 11 731- 34 103,7 /10kg109,1 .1063,6 m         Dimensi atom sebanding dengan besaran ini- jejari atom hidogen, misalnya ialah m11 103,5   - sehingga tidaklah mengejutkan bahwa sifat gelombang elektron yang bergerak merupakan kunci dalam usaha kita untuk mengerti struktur atomik dan kelakuannya.
  • 2. Persamaan (4.2) telah diturunkan secara eksperimental yang menyangkut difraksi partikel atomik oleh kristal. Sebelum kita meninjau eksperimen seperti itu, kita perlu melihat dahulu pertanyaan mengenai gejala jenis gelombang apakah yang terlibat dalam gelombang materi de Broglie. Dalam gelombang cahaya medan elektromagnetik berubah terhadap ruang dan waktu; perubahan apakah yang terlibat dalam gelombang de Broglie? 4.2 Fungsi Gelombang Kuantintas variabel yang memberi karakterisasi gelombang de Broglie disebut fungsi gelombang yang diberi lambang  (huruf Yunani psi). Harga fungsi gelombang yang berkaitan denga sebuah benda bergerak pada suatu titik tertentu x, y, z dalam ruang pada saat t perpautan dengan peluang untuk mendapatkan benda tersebut ditempat tersebut pada saat t. Namun  sendiri tidak mempunyai arti fisis langsung. Terdapat alasan yang sederhana mengapa  tidak dapat langsung ditafsirkan berdasarkan eksperimen. Peluang (kemungkinan) P bahwa sesuatu berada disuatu tempat pada suatu saat mempunyai harga diantara dua batas: 0 yang bersesuaian dengan keabsenannya, dan 1, bersesuaian, dengan kepastian kehadirannya. (Peluang 0,2 misalnya, menyatakan peluang 20 persen untuk mendapatkan benda itu). Namun, amplitude suatu gelombang dapat berharga negatif tidak mempunyai arti. Jadi  itu sendiri tidak bisa merupakan kuantitas yang teramati. Keberatan tesebut tidak berlaku untuk 2  , kuadrat dari harga mutlak fungsi gelombang yang dikenal sebagai kerapatan puluang. Peluang untuk secara eksperimental mendapatkan benda yang diberikan oleh fungsi gelombang  pada titik x, y, z pada saat t berbanding lurus dengan harga 2  ditempat itu pada saat t. Harga 2  yang besar menyatakan peluang yang besar untuk mendapatkan benda itu, sedangkan harga 2  yang kecil menyatakan peluang tertentu untuk mendapatkan berda tersebut disitu. Tafsiran ini mula-mula dikemukakan oleh Max Born dalam tahun 1926. Terdapat perbedaan yang besar antara peluang suatu kejadian dan kejadian itu sendiri. Walaupun kita membicarakan fungsi gelombang  yang memberikan suatu partikel, menyebar dalam ruang, ini tidak berarti bahwa partikel itu menyebar. Bila suatu eksperimen dilakukan untuk mendeteksi elektron, misalnya sebuah elektron dapat ditemukan suatu tempat pada saat tertentu atau kita tidak dapat menemukannya; tidak terdapat sesuatu yang dinyatakan sebagai 20 persen elektron. Namun, mungkin saja terdapat peluang 20 persen bahwa suatu elektron dapat ditemukan ditempat itu pada suatu saat, dan peluang inilah yang dinyatakan sebagai 2  . Pada pihak lain, bila eksperimennya berkaitan dengan banyak benda identik yang semuanya diperikan (digambarkan) dengan fungsi gelombang yang sama  , kerapatan yang sebenarntya dari benda itu di x, y, z pada saat t berbanding lurus
  • 3. dengan harga 2  . Sangat dianjurkan untuk membandingkan hubungan antara  dan kerapatan partikel yang diperikannya dengan hubungan yang dibahas dalam pasal 2.3 antara medan listrik E dari suatu gelombang elektromagnetik dan kerapatan N foton yang berkaitan dengan suatu gelombang. Panjang gelombang-gelombang de Broglie yang berkaitan sebuah benda bergerak dinyatakan dengan rumus sederhana   m h  Menemukan amplitude  sebagai fungsi kedudukan dan waktu biasanya merupakan persoalan yang sulit. Kita akan membahas perhitungan  dalam Bab.5, kemudian meneruskannya dengan menerapkan gagasan yang dikembangkan itu pada struktur atom dalam Bab.6. sebelum saat itu kita akan menganggap kita memiliki pengetahuan mengenai  yang diperlukan untuk situasi yang sedang dibahas. Pada kejadian dengan fungsi gelombang  komplek dengan bagian nyata (real) dan khayal (imaginer)nya tidak nol, kerapatan peluang dinyatakan dengan perkalian * dari  dengan konjugate kompleks * . Konjugate kompleks suatu funsi diperoleh dengan mengganti 1i dengan –i bilamana huruf itu muncul dalam fungsi gelombang. Setiap fungsi kompleks  dapat ditulis dalam bentuk (4.2)  i dengan A dan B memnyatakan fing real. Konjugate kompleks * dari  ialah (4.3)  i* sehingga 22222 *  i karena 12 i . Jadi * selalu merupakan kuantitas positif. 4.3 Kecepatan Gelombang Dengan kecepatan berapakah gelombang de Broglie menjalar? Karena kita mengaitkan gelombang de Broglie dengan benda bergerak sangatlah nalar untuk mengharapkan bahwa gelombang ini menjalar dengan kecepatan v seperti benda itu. Bila kita beri lambang kecepatan gelombang de Broglie w, kita boleh menetapkan rumus vw  Untuk menentukan harga w, panjang gelombang  merupakan panjang gelombang de Broglie   m h  Untuk mendapatkan frekuansinya, kita menyamakan pernyataan Kuantum hvE  dengan rumus relativistik untuk energi total 2 mcE  untuk mendapatkan h mc v mchv 2 2  
  • 4. Sehingga kecepatan gelombang de Broglie menjadi (4.4) v ch h mc vw 22 m    Karena kecepatan partikel v harus lebih kecil dari pada kecepatan cahaya c, kecepatan gelombang de Broglie w selalu lebih besar dari c! Supaya kita bisa mengerti hasil yang tak terdiga ini, kita harus membedakan antara kecepatan fase dan kecepatan kelompok (group) (kecepatan fase kadang-kadang disebut kecepatan gelombang). Marilah kita mulai dengan meninjau kembali dengan bagaimana gelombang diperikan secara matematis. Untuk jelasnya kita tinjau tali yang dipentang sepanjang sumbu x yang getarannya terjadi dalam arah y seperti pada Gb.4-1, dan sifatnya harmonik (selaras) sederhana. Bila kita pilih t = 0 ketika pergeseran (perpidahan) tali y pada x=0 maksimum, pergeseran pada waktu berikutnya t pada tempat yang sama dinyatakan dengan rumus (4.5) vty 2cos Gambar 4-1 (a) Timbulnya suatu gelombang pada tali yangterpentang pada suatu waktu. (b) Bagaimana pergeseran suatu titik pada tali berubah terhadap waktu. (a) Tali bergetar (b) vty 2cos Dengan A menyatakan amplitude getaran (yaitu pergeseran maksimum kedua arah tegak lurus sumbu x) dan frekuensinya v. Persamaan (4.5) menceritakan kepada kita beberapa pergeseran titik tunggal pada tali sebagai fungsi dari t. Pemerian yang lengkap suatu gerak gelombang pada tali yang terpentang harus menceritakan kepada kita berapa y pada setiap titik pada A -A t = 0 x x = 0 t A -A y y
  • 5. tali pada setiap saat. Apa yang kita inginkan adalah suatu rumus yang memberikan y sebagai fungsi datri keduanya x dan t. Untuk memperoleh rumus seperti itu, marilah kita bayangkan bahwa kita getarkan tali itu pada x=0 ketika t=0 , sehingga gelombang mulai menjalar sepanjang tali dalam arah +x (Gb.4-2). Gelombang ini berkelajuan w yang bergantung dari sifat-sifat tali itu. Gelombang itu menempuh jarak x=wt dalam waktu t; jadi selang waktu antara pembentukan gelombang pada x=0 dan tibanya pada titik x ialah x/w. Sesuai dengan harga itu pergeseran y di x pada waktu t sama dengan harga y di x=0 pada waktu sebelumnya t- x/w. Dengan demikian mengganti t dalam Pers (4.5) dengan t- x/w kita mendapatkan rumus yang diinginkan yang menyatakan kita mendapatkan rumus yang diinginkan yang menyatakan y dalam s dan t : (4.6)        w x tvy 2cos Sebagai pengecekan, kita perhatikan pada Pers. (4.6) tereduksi menjadi Pers.(4.5) ada x=0. Persamaan (4.6) kita tulis kembali yaitu:        w vx vty 2cos Gambar 4-2 Penjalaran gelombang. Karena vw  Kita dapatkan (4.7)          v vty 2cos Perssamaan (4.7) sering libih baik dipakai dari pada Pers. (4.6) Namun, pemerian (deskripsi) gelombang yang sering dipakai merupakan bentuk lain lagi dari Pers.(4.6). Kita definisikan frekuensi sudut  dan bilangan gelombang k melalui rumus (4.8)  2 Frekuensi sudut (4.9)  2 k Bilangan gelombang (4.10) w k   Satuan  ialah radian per sekon dan satuan k ialah radian per meter. Frekuensi sudut memperoleh namanya dari gerak melinhkar uniform (beraturan) disini gerak paertikel mengelilingi lingkaran v kali per detik dan menyapu 2 rad/s. Bilangan gelombang sama dengan banyaknya radian yang bersesuaian dengan
  • 6. deretan gelombang yang panjangnya 1 m, karena terdapat 2 rad dalam satu gelombang. Dinyatakan dalam  dan k, Pers.3.5 menjadi (4.11)  kxty  2cos Dalam tiga dimensi k menjadi vektor k yang normal pada muka gelombang dan x diganti dengan vektor jejari r. Perkalian skalar k . r dipakai sebagai pengganti kx dalam Pers. (4.11). 4.4 Kecepatan Fase Dan Kecepatan Group Amplitude gelombang de Broglie yang berkaitan dengan benda bergerak mencerminkan peluang benda itu didapatkan pada suatu tempat pada saat tertentu. Jelaslah bahwa gelombang de Broglie tidak dapat dinyatakan dengan rumus yang menyerupai dengan Pers.(4.11) yang menggambarkan deretan gelombang yang banyaknya tak tentu dengan amplitude yang sama A. Sebagai penggantinya kita harapkan gelombang yang menyatakan sebuah benda yang bergerak berkaitan dengan paket gelombang, atau gelombang group, seperti yang ditunjukkan dalam Gb.4.3; gelombang pendirinya mempunyai amplitude yang menggantikan kebergantungan terdeteksi benda itu. GAMBAR 4-3 Gruop gelombang group gelombang Contoh yang terkenal bagaimana group gelombang timbul ialah dalam gejala ayunan gelombang. Bila dua gelombang bunyi yang amplitudenya sama tetapi frekuensinya sedikit berlainan ditimbulkan pada saat yang sama (serentak), bunyi yang kita dengar berfrekuensi sama dengan rata-rata dari kedua frekuensi semula dan amplitudenya naik dan turun secara perodik (berkala). Fluktuasi amplitude yang timbul berulang kali tiap detik banyaknya sama dengan perbedaan antara kedua fekuensi semula. Jika bunyi semula mempunyai frekuensi 441 Hz dengan dua pencak bunyi yang keras yang disebut ayunan per detik. Timbulnya ayunan ditunjukkan dalam Gb.4-4. Secara matematis untuk menggambarkan group gelombang ialah dengan menyatakannya sebagai superposisi dari gelombang individual yang mempunyai panjang gelombang berbeda-beda yang interferensinya yang menghasilkan variasi amplitude yang mendefinisikan bentuk group gelombang. Jika kecepatan gelombangnya sama, kecepatan penjalaran group gelombang ialah kecepatan yang sama itu. Namun, jika kecepatan gelombang berubah terhadap panjang gelombang (seperti yang terjadi pada gelombang de Broglie), gelombang individual yang berbeda tidak menjalarbersama, dan group gelombang memiliki kecepatan yang berbeda dari gelombang pendirinya.
  • 7. GAMBAR 4-4. Pukulan-pukulan dihasilkan oleh adanya dua gelombangdengan frekuensi-frekuensi yang berbeda. Tidaklah sukar untuk menghitung kelajuan u yang merupakan kelajuan penjalaran group gelombang. Marilah kita anggap bahwa group gelombang timbul dari kombinasi dua gelombang yang beramplitude sama A, tetapi frekuensi sudutnya berbeda d dan bilangan gelombangnya berbeda dk . Kita dapat menyatakan gelombang semula dengan rumus:  kxty  2cos1     xdkktdy  2cos2 Pergeseran resultan y pada saat t dan pada kedudukan x ialah jumlah dari 1y dan 2y . Dengan pertolongan identitas )( 2 1 cos)( 2 1 cos2coscos   Dan hubungan  cos)cos(  Kita dapatkan 21 yyy        dkxtdxdkktdA   2 1 cos22 2 1 cos2 Karena d dan dk kecil dibandingkan dengan  dan k berturutan, maka  22  d kdkk 22  Dan (4.12)          x dk t d kxty 22 coscos2   Ayunan + =
  • 8. Persamaan 3.11 menyatakan gelombang yang berfrekuensi sudut  dan bilangan gelombang k yang termodulasi dengan frekuensi sudut ½d dan bilangan gelombang ½ dk. Efek termodulasi ini menghasilkan group gelombang yang berbaris peperti pada Gb.3-4. Kecepatan fase w besarnya (4.13) k w   Kecepatan fase Sedangkan kecepatan group gelombang ialah (4.14) dk d u   Kecepatan group Bergantung daripada kelakuan kecepatan fase berbah terhadap bilangan gelombang dalam medium tertentu, kecepatan groupnya bisa lebih besar atau lebih kecil dari pada kecepatan fasenya. Jika kecepatan fase w sama untuk setiap panjang gelombang, maka kecepatan group dan kecepatan fasenya sama. Frekuensi sudut dan bilangan gelombang dari gelombang de Broglie yang berpautan dengan sebuah benda yang massanya mo yang bergerak dengan kecepatan v ialah (4.15) h mc v 2 2 2    22 2 /1 2 cvh cmo    Frekuensi sudut gelombang de Broglie dan (4.16) h mv k    22  22 /1 2 cvh vm k o    Bilangan gelombang de Broglie Keduanya  dan k merupakan fungsi dari kecepatan v. Kecepatan fase w seperti yang telah kita dapatkan, (4.17) v c k w 2   Yang besarnya melebihi kecepatan benda v dan kecepatan cahaya c, karena v<c. Kecepatan group u dari gelombang de Broglie yang berkaitan dengan benda itu ialah dvdk dvd dk d u / /  Sekarang   2/322 /1 2 cvh vm dv d o    Dan (4.18)   2/322 /1 2 cvh m dv dk o    Sehingga kecepatan groupnya menjadi
  • 9. (4.19) u = v Kecepatan group de Broglie Group gelombang yang berkaitan dengan sebuah benda yang bergerak menjalar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan benda itu. Kecepatan fase w dari gelombang de Broglie kelihatanya tidak mempunyai arti fisis yang langsung. 1. Cari panjang gelombang de Broglie dari sebutir pasir 1mg yang ditiup angin dengan kelajuan 20 m/s. 2. Cari panjang gelombang de Broglie sebuah proton 1 MeV. Karena massa diam proton 938 MeV/C2 , perhitungan dapat dilakukan secara non- relativistik. 3. Tunjukkan panjang gelombang de Broglie molekul oksigen dalam kesetimbangan termal dalam atmosfer bertemperatur 20o C lebih kecil darai diameternya ~ m10 104   . 4. Sebuah proton dan sebuah partikel memiliki panjang gelombnag sama. Dapat kita mengatakan sesuatu bagaimana perbandingan momentum linearnya? Bagaimana perbandingan energi foton dengan energi total partikel? 5. Tunjukkan bahwa energi total partikel bergerak jauh melebihi energi diamnya, panjang gelombang de Broglienya hampir sama dengan panjang gelombang foton dengan energi total yang sama. 6. Tunjukkan bahwa panjang gelombang de Broglie sebuah partikel yang memiliki massa diam mo dan energi kinetik K dinyatakan oleh: 2 2( cmKK hc o  7. (a) Turunkan suatu rumus yang benar secara relativistis yang memberikan panjang gelombang de Broglie untuk partikel bermuatan yang dinyatakan dalam perbedaan potensial V melalui partikel itu telah dipercepat. (b) Bagaimana aproksimasi (hampiran) non-relativistik rimusan itu yang berlaku untuk 2 cmeV o ? 8. Kecepata fase riak pada permukaan cairan ialah  /2 S , dengan S menyatakan tegangan permukaan dan  kerapatan cairan. Cari kecepatan group riak tersebut. 9. Kecepata fase gelombang laut ialah  2/g , dengan g menyatakan percepatan gravitasi. Cari kecepatan group gelombang laut.