SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Finite state automata (FSA) bukanlah mesin fisik tetapi suatu model matematika dari
suatu sistem yang menerima input dan output. FSA merupakan mesin automata dari
bahasa regular (tipe 3). Suatu FSA memiliki state yang banyaknya berhingga, dan dapat
berpindah dari suatu state ke state lain. Perubahan state dinyatakan oleh fungsi transisi.
Suatu FSA secara formal dinyatakan oleh 5 (lima) tupel M = (Q, Σ, δ, S, F) dimana :
Q = Himpunan state / kedudukan
 = Himpunan simbol input / masukan
 = Fungsi transisi
S = State awal / kedudukan awal
F = Himpunan state akhir
FSA berdasar pada pendefinisian kemampuan berubah state-statenya bisa dikelompokkan
kedalam Deterministic Finite Automata dan Non Deterministic Finite Automata.
III.1 Deterministic Finite Automata (DFA)
Pada DFA dari suatu state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol input
(masukan) yang di terima.
Contoh 1
Konfigurasi DFA contoh 1 secara formal adalah sebagai berikut :
Q = {q0, q1, q2}
 = {a, b}
MODUL MATA KULIAH
TEORI BAHASA DAN OTOMATA
IFBAB III
FINITE STATE AUTOMATA
a
q0
b q1
a
b q2
a
b
S = q0
F = {q2}
Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :
 (q0, a) = q0,  (q0, b) = q1,
 (q1, a) = q1,  (q1, b) = q2,
 (q2, a) = q1,  (q2, b) = q2.
Jika disajikan dalam tabel transisi :
 a b
q0 q0 q1
q1 q1 q2
q2 q1 q2
* Dalam DFA, selalu dan pasti terdapat satu state berikutnya untuk setiap pasangan state-
input.
III.2 Non Deterministic Finite Automata
(NFA)
Pada NFA dari suatu state bisa terdapat nol (0), satu (1), atau lebih busur keluar
(transisis) berlabel simbol yang sama. Jadi setiap pasangna state-input, kita bisa memiliki
0 atau lebih pilihan untuk state berikutnya.
Contoh 2
a
q0
a,b
q1
a, b
Pada NFA contoh 2 diatas terdapat dua busur keluar berlabel input ‘a’. Dari state q0 bila
mendapat input ‘a’ bisa berpindah ke state q0 atau q1 yang secara formal dinyatakan : 
(q0, a) = {q0, q1}
Konfigurasi NFA contoh 2 secara formal adalah sebagai berikut :
Q = {q0, q1 }
 = {a, b}
S = q0
F = {q1}
Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :
 (q0, a) = {q0,q1},  (q0, b) = q1,
 (q1, a) = q1,  (q1, b) = q1,
Jika disajikan dalam tabel transisi :
 a b
q0 {q0,q1} {q1}
q1 {q1} {q1}
* Perhatikan : Dalam cara penulisan state hasil transisi pada tabel transisi untuk NFA,
digunakan kurung kurawal ‘{‘ dan ‘}’karena hasil transisisnya merupakan suatu
himpunan state.
* Pada bagian ini dapat dilihat NFA dengan lebih dari satu pilihan state berikutnya.
Contoh 3
b
q0
a
q1
a
Konfigurasi NFA contoh 3 secara formal adalah sebagai berikut :
Q = {q0, q1 }
 = {a, b}
S = q0
F = {q1}
Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :
 (q0, a) = q1,  (q0, b) = q0,
 (q1, a) = q0,  (q1, b) = Ø,
Jika disajikan dalam tabel transisi :
 a b
q0 {q1} {q0}
q1 {q0} Ø
III.3 Ekivalensi Non Deterministic Finite
Automata dengan Deterministic
Finite Automata
Dari sebuah NFA dapat dibuat bentuk DFA nya yang ekivalen (bersesuaian). Ekivalen
disini artinya mampu memproduksi atau menerima bahasa yang sama. Adapun tahap
pembuatan DFA yang ekivalen dari suatu NFA adalah sebagai berikut:
Contoh 4 Diketahui NFA sebagai berikut
Konfigurasi NFA contoh 4 secara formal adalah sebagai berikut :
0
q0
0,1 q1
1
1
Q = {q0, q1 }
 = {0, 1}
S = q0
F = {q1}
Tabel transisinya :
 0 1
q0 {q0, q1} {q1}
q1 Ø {q0, q1}
- Kita mulai dengan state {q0}
Telusuri state berikutnya :
  (q0, 0) = {q0, q1 }
  (q0, 1) = {q1}
Hasilnya :
- Selanjutnya telusuri untuk setiap state baru yang terbentuk :
  (q1, 0) = Ø
  (q1, 1) = {q0, q1}
  ({q0,q1}, 0) = {q0, q1} adalah hasil gabungan dari
{q0}
{q0}
{q0, q1}0
{q1}
1
 (q0, 0) = {q0, q1}dengan  (q1, 0) = Ø
  ({q0,q1}, 1) = {q0, q1} adalah hasil gabungan dari
 (q0, 1) = {q1}dengan  (q1, 0) = {q0, q1}
Hasilnya :
- Selanjutnya telusuri state baru yang terbentuk :
  (Ø, 0) = Ø
  (Ø, 0) = Ø
Hasilnya :
- Selanjutnya kita ingat bahwa F = {q1} maka himpunan state akhir (F) sekarang
adalah semua yang mengandung state q1.
{q0}
{q0, q1}0
{q1}
1
0
{ Ø }
1
0,1
{q0}
0
{q1}
1
0
1
{q0, q1}
0,1
{ Ø }
0,1
F = {{q1}, {q0, q1}}
Hasilnya :
{q0}
0
{q1}
1
0
1
{q0, q1}
0,1
{ Ø }
0,1
Latihan 3
Buatlah DFA yang ekivalen !
1. Diketahui NFA sebagai berikut :
Dengan tabel transisi sebagai berikut :
 0 1
q0 {q0, q1} {q1}
q1 Ø Ø
2. Diketahui NFA sebagai berikut :
 = {0, 1},
F = {q0},
S = q0.
q0
a,b
a
q1
q0
FSA-DFA

More Related Content

What's hot

Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensibagus222
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilNailul Hasibuan
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulervionk
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Integral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu iIntegral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu irafsanjanistrong
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsiSiti Khotijah
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear unna_ahmad
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06KuliahKita
 

What's hot (20)

ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema euler
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Integral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu iIntegral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu i
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 

Similar to FSA-DFA

Finite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBOFinite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBOahmad haidaroh
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf
#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf
#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdfAdelBn1
 
Teori bahasa otomata pertemuan 5
Teori bahasa otomata pertemuan 5Teori bahasa otomata pertemuan 5
Teori bahasa otomata pertemuan 5nhiyabelle
 
Ekivalensi NFA - DFA(4).ppt
Ekivalensi NFA - DFA(4).pptEkivalensi NFA - DFA(4).ppt
Ekivalensi NFA - DFA(4).pptssuser4ee77f
 
Teori bahasa dan automata2
Teori bahasa dan automata2Teori bahasa dan automata2
Teori bahasa dan automata2Nurdin Al-Azies
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
Teori bahasa otomata pertemuan 4
Teori bahasa otomata pertemuan 4Teori bahasa otomata pertemuan 4
Teori bahasa otomata pertemuan 4nhiyabelle
 
Teori bahasa dan automata5b
Teori bahasa dan automata5bTeori bahasa dan automata5b
Teori bahasa dan automata5bNurdin Al-Azies
 
flip-flop-ppt-8.pdf
flip-flop-ppt-8.pdfflip-flop-ppt-8.pdf
flip-flop-ppt-8.pdfDonyHendra2
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataBanta Cut
 
Aturan produksi Finite State Automata
Aturan produksi Finite State AutomataAturan produksi Finite State Automata
Aturan produksi Finite State AutomataMateri Kuliah Online
 
Push Down Automata (PDA)
Push Down Automata (PDA)Push Down Automata (PDA)
Push Down Automata (PDA)dhea zafarina
 

Similar to FSA-DFA (20)

Finite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBOFinite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf
#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf
#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf
 
Tbo.ppt
Tbo.pptTbo.ppt
Tbo.ppt
 
TBO02-FSA.ppt
TBO02-FSA.pptTBO02-FSA.ppt
TBO02-FSA.ppt
 
SLIDE KE-4 DFA
SLIDE KE-4 DFASLIDE KE-4 DFA
SLIDE KE-4 DFA
 
Teori bahasa otomata pertemuan 5
Teori bahasa otomata pertemuan 5Teori bahasa otomata pertemuan 5
Teori bahasa otomata pertemuan 5
 
Ekivalensi NFA - DFA(4).ppt
Ekivalensi NFA - DFA(4).pptEkivalensi NFA - DFA(4).ppt
Ekivalensi NFA - DFA(4).ppt
 
Teori bahasa dan automata2
Teori bahasa dan automata2Teori bahasa dan automata2
Teori bahasa dan automata2
 
chapter-6.pdf
chapter-6.pdfchapter-6.pdf
chapter-6.pdf
 
Modul tba
Modul tbaModul tba
Modul tba
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
3. fsa
3. fsa3. fsa
3. fsa
 
Teori bahasa otomata pertemuan 4
Teori bahasa otomata pertemuan 4Teori bahasa otomata pertemuan 4
Teori bahasa otomata pertemuan 4
 
Teori bahasa dan automata5b
Teori bahasa dan automata5bTeori bahasa dan automata5b
Teori bahasa dan automata5b
 
flip-flop-ppt-8.pdf
flip-flop-ppt-8.pdfflip-flop-ppt-8.pdf
flip-flop-ppt-8.pdf
 
SLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFASLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFA
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 
Aturan produksi Finite State Automata
Aturan produksi Finite State AutomataAturan produksi Finite State Automata
Aturan produksi Finite State Automata
 
Push Down Automata (PDA)
Push Down Automata (PDA)Push Down Automata (PDA)
Push Down Automata (PDA)
 

More from Materi Kuliah Online

Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakMateri Kuliah Online
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Materi Kuliah Online
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDMateri Kuliah Online
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiMateri Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaMateri Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesMateri Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananMateri Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorMateri Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessMateri Kuliah Online
 

More from Materi Kuliah Online (20)

Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
 
Interfacing Number Display
Interfacing Number DisplayInterfacing Number Display
Interfacing Number Display
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

FSA-DFA

  • 1. Finite state automata (FSA) bukanlah mesin fisik tetapi suatu model matematika dari suatu sistem yang menerima input dan output. FSA merupakan mesin automata dari bahasa regular (tipe 3). Suatu FSA memiliki state yang banyaknya berhingga, dan dapat berpindah dari suatu state ke state lain. Perubahan state dinyatakan oleh fungsi transisi. Suatu FSA secara formal dinyatakan oleh 5 (lima) tupel M = (Q, Σ, δ, S, F) dimana : Q = Himpunan state / kedudukan  = Himpunan simbol input / masukan  = Fungsi transisi S = State awal / kedudukan awal F = Himpunan state akhir FSA berdasar pada pendefinisian kemampuan berubah state-statenya bisa dikelompokkan kedalam Deterministic Finite Automata dan Non Deterministic Finite Automata. III.1 Deterministic Finite Automata (DFA) Pada DFA dari suatu state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol input (masukan) yang di terima. Contoh 1 Konfigurasi DFA contoh 1 secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1, q2}  = {a, b} MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA IFBAB III FINITE STATE AUTOMATA a q0 b q1 a b q2 a b
  • 2. S = q0 F = {q2} Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = q0,  (q0, b) = q1,  (q1, a) = q1,  (q1, b) = q2,  (q2, a) = q1,  (q2, b) = q2. Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 q0 q1 q1 q1 q2 q2 q1 q2 * Dalam DFA, selalu dan pasti terdapat satu state berikutnya untuk setiap pasangan state- input. III.2 Non Deterministic Finite Automata (NFA) Pada NFA dari suatu state bisa terdapat nol (0), satu (1), atau lebih busur keluar (transisis) berlabel simbol yang sama. Jadi setiap pasangna state-input, kita bisa memiliki 0 atau lebih pilihan untuk state berikutnya. Contoh 2 a q0 a,b q1 a, b
  • 3. Pada NFA contoh 2 diatas terdapat dua busur keluar berlabel input ‘a’. Dari state q0 bila mendapat input ‘a’ bisa berpindah ke state q0 atau q1 yang secara formal dinyatakan :  (q0, a) = {q0, q1} Konfigurasi NFA contoh 2 secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1 }  = {a, b} S = q0 F = {q1} Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = {q0,q1},  (q0, b) = q1,  (q1, a) = q1,  (q1, b) = q1, Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 {q0,q1} {q1} q1 {q1} {q1} * Perhatikan : Dalam cara penulisan state hasil transisi pada tabel transisi untuk NFA, digunakan kurung kurawal ‘{‘ dan ‘}’karena hasil transisisnya merupakan suatu himpunan state. * Pada bagian ini dapat dilihat NFA dengan lebih dari satu pilihan state berikutnya. Contoh 3 b q0 a q1 a
  • 4. Konfigurasi NFA contoh 3 secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1 }  = {a, b} S = q0 F = {q1} Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = q1,  (q0, b) = q0,  (q1, a) = q0,  (q1, b) = Ø, Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 {q1} {q0} q1 {q0} Ø III.3 Ekivalensi Non Deterministic Finite Automata dengan Deterministic Finite Automata Dari sebuah NFA dapat dibuat bentuk DFA nya yang ekivalen (bersesuaian). Ekivalen disini artinya mampu memproduksi atau menerima bahasa yang sama. Adapun tahap pembuatan DFA yang ekivalen dari suatu NFA adalah sebagai berikut: Contoh 4 Diketahui NFA sebagai berikut Konfigurasi NFA contoh 4 secara formal adalah sebagai berikut : 0 q0 0,1 q1 1 1
  • 5. Q = {q0, q1 }  = {0, 1} S = q0 F = {q1} Tabel transisinya :  0 1 q0 {q0, q1} {q1} q1 Ø {q0, q1} - Kita mulai dengan state {q0} Telusuri state berikutnya :   (q0, 0) = {q0, q1 }   (q0, 1) = {q1} Hasilnya : - Selanjutnya telusuri untuk setiap state baru yang terbentuk :   (q1, 0) = Ø   (q1, 1) = {q0, q1}   ({q0,q1}, 0) = {q0, q1} adalah hasil gabungan dari {q0} {q0} {q0, q1}0 {q1} 1
  • 6.  (q0, 0) = {q0, q1}dengan  (q1, 0) = Ø   ({q0,q1}, 1) = {q0, q1} adalah hasil gabungan dari  (q0, 1) = {q1}dengan  (q1, 0) = {q0, q1} Hasilnya : - Selanjutnya telusuri state baru yang terbentuk :   (Ø, 0) = Ø   (Ø, 0) = Ø Hasilnya : - Selanjutnya kita ingat bahwa F = {q1} maka himpunan state akhir (F) sekarang adalah semua yang mengandung state q1. {q0} {q0, q1}0 {q1} 1 0 { Ø } 1 0,1 {q0} 0 {q1} 1 0 1 {q0, q1} 0,1 { Ø } 0,1
  • 7. F = {{q1}, {q0, q1}} Hasilnya : {q0} 0 {q1} 1 0 1 {q0, q1} 0,1 { Ø } 0,1
  • 8. Latihan 3 Buatlah DFA yang ekivalen ! 1. Diketahui NFA sebagai berikut : Dengan tabel transisi sebagai berikut :  0 1 q0 {q0, q1} {q1} q1 Ø Ø 2. Diketahui NFA sebagai berikut :  = {0, 1}, F = {q0}, S = q0. q0 a,b a q1 q0