5. Yang dijadikan sebagai ideology bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Sebagai ideology, Pancasila berisi seperangkat nilai, gagasan, ide, cita-cita atau pemikiran dasar yang dianggap baik oleh bangsa Indonesia. Landasan hukum bahwa pancasila dijadikan ideology bangsa dinyatakan dalam ketetapan MPR No. XVIII/MPR/ 1998 tentang pencabutan ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila ( Eka Prasetya Pancakarsa ) dan penetapan tentang pancasila sebagai dasar Negara. Jadi ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 ini memuat dua hal 1. pencabutan Tap MPR RI No. II/MPR/ 1978 tentang P-4 dan 2. penetapan pancasila sebagai dasar Negara. Catatan risalah/ penjelasan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 menyatakan bahwa dasar Negara yang dimaksud mengandung makna ideology nasional sebagai cita-cita serta tujuan Negara. Berdasarkan ketetapan MPR tersebut dapat disimpulkan bahwa pancasila selain berkedudukan sebagai dasar Negara juga berkedudukan sebagai ideology nasional ( bangsa ) Indonesia.
6. Fungsi pokok dari suatu ideology: 1. Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai oleh suatu masyarakat atau bangsa. 2. Sebagai pemersatu masyarakat atau bangsa. b. Makna Ideology Negara Ideology menjadi sesuatu yang sangat penting dan vital bagi kelangsungan hidup suatu bangsa, hal ini disebabkan karena ideology memberikan kejelasan identitas nasional, memberi inspirasi akan cita-cita dan pendorong dalam mencapai tujuan bangsanya. Dalam politik, ideology menjadi penggerak utama yang dinamis dalam kehidupan Negara karena berfungsi menyatukan rakyat dalam organisasi politik untuk melakukan tindakan politik secara efektif. Pancasila bukan sekedar untuk dipahami dengan penalaran yang jernih, tetapi juga untuk dihayati dalam batin serta diamalkan secara konsisten dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. c. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila sebagai ideology terbuka, maksudnya bahwa setiap warga Negara Indonesia mendapat kesempatan yang sama untuk memikirkan, bagaimana penerapan pancasila dalam kehidupan nyata sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila dan berhak mengembangkannya terus menerus melalui kesepakatan nasional. Pancasila sebagai ideology terbuka merupakan ideology yang berinteraksi secara dinamis dengan perkembangan lingkungan sekitarnya. Masyarakat kita dewasa ini telah menerima pandangan bahwa pancasila merupakan ideology terbuka. Proses penerimaan ini tidaklah mudah. Seperti halnya dengan gagasan baru, masyarakat kita mula-mula menanggapinya dengan hati-hati. Ada kekhawatiran dalam keterbukaan itu berarti diterimanya seluruh nilai apapun, termasuk yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar pancasila itu sendiri. Hal ini tidaklah demikian, karena segala sesuatu yang kita serap dari luar akan disaring oleh nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila.
8. Ideology terbuka memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, tetapi digali dari moral budaya masyarakatnya sendiri. 2. Ideologinya bukan berasal dari sekelompok orang melainkan berasal dari musyawarah dan consensus dari masyarakat atau bangsanya sendiri 3. Nilai-nilai ideology bersifat garis besar dan tidak langsung operasional. Latar belakang Indonsia menganut ideology terbuka: UUD 1945 memberikan kepercayaan besar pada semangat kekeluargaan para penyelenggara Negara. Semangat kekeluargaan itu berkembang sejalan dengan perkembangan jaman dan tuntutan perubahan. Meskipun berubah, namun tetap terdapat nilai-nilai dasar bangsa yang tertanam dalam jiwa para penyelenggara Negara, yaitu semangat kekeluargaan. Kekeluargaan adalah nilai dasar.
9. Keterbukaan ideology bukan saja merupakan suatu penegasan kembali sewaktu penetapan pancasila seperti yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945, tetapi juga merupakan suatu kebutuhan konseptual dalam dunia modern yang berubah sangat cepat. Dengan penegasan pancasila sebagai ideology terbuka, maka kita harus mempertajam kesadaran akan nilai dasar pancasila yang abadi dan mendorong kita untuk mengembangkan pancasila secara kreatif dan dinamis untuk menjawab tantangan jaman. Nilai dasar kekeluargaan ini juga disemangati oleh jiwa gotong royong dan musyawarah mufakat yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sejak adanya bangsa Indonesia. Nilai dasar Itu kemudian dikembangkan ke nilai-nilai instrumentalia. Inilah yang melatarbelakangi kenapa Indonesia menganut ideology terbuka.
10. d. Perbandingan Ideologi Negara Pancasila, Liberalisme, Sosialisme dan Komunisme. Bagi setiap Negara yang sudah merdeka akan menentukan sendiri bentuk dasar negaranya sesuai dengan ideology yang dianut oleh Negara tersebut. Dasar Negara yang berdasarkan ideology bangsanya akan memiliki daya perekat yang kuat untuk dijadikan landasan atau foundasi bagi bangsa dan Negara yang bersangkutan. Bagi Negara - negara yang mengagungkan kebebasan individu maka dasar negaranya akan menggunakan ideology Libral sebagai dasar negaranya. Begitu pula bagi Negara yang tidak mengenal perbedaan kelas social semua dianggap sama, dengan paham sama rata sama rasa maka dasar negaranya akan menggunakan ideology Komunis sebagai dasar negaranya. Bagi Indonesia dasar Negara yang tepat adalah pancasila, karena pancasila merupakan ideology bangsa dan Negara Indonesia.
![Kelompok 1 ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]](data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAAAAAP///yH5BAEAAAAALAAAAAABAAEAAAIBRAA7)