SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
67 
BAB III 
METODE DAN OBJEK PENELITIAN 
3.1 Metode Penelitian 
3.1.1 Metode Penelitian yang Digunakan 
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Menurut Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah: 
Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. 
Sedangkan Ety Rochaety (2007:17) mendevinisikan metode deskriptif adalah sebagai berikut: 
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel lain. 
Ditinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif dengan pendekatan studi kasus. 
Penelitian verifikatif menurut Ety Rohaety (2007:13): 
Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang diajukan disertai data empiris. Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kausalitas variabel-variabelnya.
68 
Adapun Maxfield (dalam Nazir, 2005:57) menerangkan bahwa: 
Studi kasus atau penelitian kasus (case study) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas, dengan tujuan memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. 
3.1.2 Populasi dan Sampel 
Sugiyono (2009:72) mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 
Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja pada PT. PLN (Persero) Pusharlis Unit Workshop dan Pemeliharaan IV di Jalan Raya Dayeuhkolot Km. 9 Bandung dengan jumlah 55 orang pegawai tetap dan sebagian besar lainnya adalah pegawai lepas. Pegawai lepas tersebut biasanya dipanggil ketika perusahaan membutuhkan jumlah karyawan yang lebih banyak. 
Suharsimi Arikunto (2002:112) berpendapat bahwa apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Sedangkan jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
69 
Dikarenakan populasi hanya berjumlah 55 orang pegawai (kurang dari 100 orang), untuk mendapatkan data yang representatif maka semua populasi dijadikan sampel. Dengan kata lain, metode sampel yang digunakan adalah metode sensus. 
3.1.3 Devinisi Konsep 
Menurut Nazir (2005:123) konsep menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas. 
Pemberian Devinisi konsep disini adalah untuk membantu memperjelas pengamatan yang akan diteliti sebagai berikut: 
a. Budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh angora-anggota organisasi itu yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain (Robbins, 2006:719). 
b. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Hasibiuan, 2007:94). 
3.1.4 Devinisi Operasional 
Berdasarkan pendapat Singarimbun (1995) devinisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
70 
Adapun variable-variabel dari masalah ini adalah: 
a. Variabel bebas (X) 
Variabel independen/bebas adalah variable yang mempengaruhi terhadap variable lain (Nazir, 2005). Adapun variabel bebas dari masalah ini adalah Budaya Organisasi. 
b. Variabel terikat (Y) 
Variabel dependen/terikat adalah variabel yang tergantung kepada variabel lain (Nazir, 2005). Adapun variabel dependen dari masalah ini adalah Kinerja Karyawan. 
Adapun operasionalisasi variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada table dibawah ini. 
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel 
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan 
di PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) UWP IV Bandung Konsep Variabel Devinisi Variabel Indikator Uraian Indikator Skala Data Nomor Item Angket 
Budaya 
Budaya Organisasi (X) 
suatu sistem makna bersama yang dianut oleh angota- anggota organisasi itu yang membedakan organisasi itu 
a. Perhatian kepada detail 
Tingkat ketelitian karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. 
Ordinal 
C.1 
b. Orientasi hasil 
Tingkat kelengkapan dalam menyelesaikan tugas 
Ordinal 
C.2, C.3 
c. Orientasi tim 
Tingkat efektifitas tim dalam pemecahan masalah 
Ordinal 
C.4 
Tingkat integritas tim dalam menyelesaikan masalah 
Ordinal 
C.5, C.6 
d. Agresifitas 
Tingkat kompetisi karyawan dalam melakukan tugas 
Ordinal 
C.7,C 8
71 
Konsep Variabel Devinisi Variabel Indikator Uraian Indikator Skala Data Nomor Item Angket 
dari organisasi- organisasi lain (Robbins, 2006:719) 
Tingkat sikap agresif karyawan dalam menghadapi setiap pekerjaan 
Ordinal 
C.9 
e. Stabilitas 
Tingkat konsistensi dalam menjalankan tugas 
Ordinal 
C.10 
Tingkat pemahaman karyawan terhadap visi dan misi organisasi 
Ordinal 
C.11 
f. Inovasi 
Tingkat motivasi karyawan dalam menciptakan inovasi 
Ordinal 
C.12 
Tingkat Peluang karyawan untuk berkreasi 
Ordinal 
C.13 
g. Orientasi manusia 
Tingkat sistem penghargaan yang jelas kepada karyawan 
Ordinal 
C.14, C.15 
Kinerja 
Kinerja Karyawan (Y) 
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. (Hasibiuan, 2007:94) 
a. Kesetiaan 
Kepeduian yang tinggi kepada perusahaan 
Ordinal 
D.1, D.2 
Rasa memiliki perusahaan yang tinggi 
Ordinal 
D.3 
Tetap bertahan didalam perusahaan 
Ordinal 
D.4 
b. Prestasi kerja 
Kualitas hasil pekerjaan 
Ordinal 
D.5 
Kuantitas hasil pekerjaan 
Ordinal 
D.6 
c. Kejujuran 
Jujur dalam melaksanakan tugas- tugasnya 
Ordinal 
D.7, D.8 
d. Kedisiplinan 
Taat pada peraturan yang berlaku 
Ordinal 
D.9 
Ketepatan waktu dalam kehadiran 
Ordinal 
D.10 
e. Kreatifitas 
Mengembangkan kreatifitasnya dalam menyelesaikan pekerjaan 
Ordinal 
D.11 
f. Kerja sama 
Bekerjasama dalam satu tim 
Ordinal 
D.12 
Bekerjasama antar seksi lain 
Ordinal 
D.13 
g. Kepemimpinan 
Memiliki pengaruh yang kuat 
Ordinal 
D.14 
Berwibawa dan dihormati rekan kerja 
Ordinal 
D.15 
Memotivasi orang lain untuk bekerja efektif 
Ordinal 
D.16 
h. Kepribadian 
Sikap yang baik 
Ordinal 
D.17 
Berpenampilan simpatik dan wajar 
Ordinal 
D.18 
i. Prakarsa 
Berinisiatif menciptakan sesuatu yang meningkatkan keefektifan 
Ordinal 
D.19 
Berinisiatif dalam pengambilan keputusan penyelesaian masalah 
Ordinal 
D.20 
j. Kecakapan 
Keterampilan dalam melaksanakan tugas 
Ordinal 
D.21 
Tingkat pengalaman dalam menyelesaikan tugas 
Ordinal 
D.22 
k. Tanggung jawab 
Tidak menunda pekerjaan 
Ordinal 
D.23 
Berani memikul resiko pekerjaan 
Ordinal 
D.24
72 
3.1.5 Teknik Pengumpulan Data 
Untuk memperoleh data/keterangan/informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 
1. Teknik Pengumpulan Data Primer yaitu : 
a. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan sejumlah pertanyaan kepada pihak terkait. 
b. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya-jawab secara langsung kepada pihak-pihak terkait. 
c. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian di lokasi penelitian. 
2. Teknik Pengumpulan Data Skunder yaitu : 
a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan ojek penelitian. 
b. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian, serta yang lainnya.
73 
3.1.6 Teknik Pengukuran Skor 
Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menentukan jawaban kuesioner responden yang disebarkan kepada responden (Sugiyono:108). 
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah: 
1. Untuk alterbatif jawaban Sangat Setuju diberi skor 5 
2. Untuk alternatif jawaban Setuju diberi skor 4 
3. Untuk alternatif jawaban Kurang Setuju diberi skor 3 
4. Untuk alternatif jawaban Tidak Setuju diberi skor 2 
5. Untuk alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 
Untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing- masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka ditentukan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban responden, maka dapat ditentukan interval kelasnya terlebih dahulu yaitu sebagai berikut: 
Maka diperoleh interval sebagai berikut: 
Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing- masing variabel yaitu:
74 
Tabel 3.2 Pengukuran Skor 
Kategori 
Nilai 
Sangat Tinggi 
4,24 – 5,00 
Tinggi 
3,43 – 4,23 
Sedang 
2,62 – 3,42 
Rendah 
1,81 – 2,61 
Sangat Rendah 
1,00 – 1,80 
Teknik pengukuran frekuensi skor ini digunakan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian. Frekuensi skor pada setiap alternatif jawaban angket dihitung sehingga diperoleh presentase jawaban setiap alternatif jawaban. Presentase skor jawaban selanjutnya digunakan untuk mengetahui dan menginterpretasikan kecenderungan jawaban responden pada setiap indikator dan dimensi masing-masing variabel. 
3.1.7 Peningkatan Ukuran Skala Penelitian 
Pengumpulan data melalui kuesioner dengan penilaian jawaban angket five option scale, menghasilkan data dengan ukuran skala ordinal. Guna kepentingan analisis selanjutnya terutama dalam memenuhi persyaratan analisis regresi (data bersifat interval atau rasio), maka data dalam bentuk skala ordinal tersebut harus ditingkatkan menjadi skala interval. 
Peningkatan skala ordinal menjadi interval dalam penelitian ini akan digunakan Method of Successive Intervals (MSI). Dalam MSI, peningkatan
75 
skala dari ordinal ke interval ini dilakukan untuk setiap item pada masing- masing variabel (Al-Rasyid, 1993:131-134). 
Tahapan-tahapan Metode of Successive Interval adalah sebagai berikut: 
1. Mementukan ferkuensi setiap responden. 
2. Menentukan proporsi setiap responden dengan membagi frekuensi dengan jumlah sampel. 
3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon sehingga diperoleh kumulatif. 
4. Menentukan nilai Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran normal baku. 
5. Menghitung scale value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh transformes scale value (TSV). 
3.1.8 Pengujian Instrumen Penelitian 
a. Uji Validitas 
Uji validitas adalah suatu pengujian untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas perlu dilakukan agar instrument yang digunakan peneliti dapat dipastikan kebenarannya, sehingga hasil pengujian hipotesis tepat. 
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
76 
mepunyai validitas tinggi (Suharsimi Arikunto, 1998:144). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal yang digunakan analisis faktor dengan cara mengkolerasikan jumlah skor tiap faktor dengan jumlah skor total masing-masing variabel. 
Menurut Hasan (2002:80), syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3. Dengan demikian, semua pertanyaan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus disisihkan karena dianggap tidak valid. Untuk membantu perhitungan korelasi tersebut, penulis menggunakan Software SPSS 20 for Windows. 
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment Pearson yang dikutip Hasan (2002:103) yaitu: Σ Σ Σ √ Σ Σ Σ Σ 
Keterangan: 
rxy : Koefisien Korelasi Produk Momen 
x : Skor setiap item 
x : skor total dikurangi item tersebut 
n : jumlah sampel 
b. Uji Reliablitas 
Reliabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan dari hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah
77 
pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliable). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya yang berarti skor hasil pengukuran tersebut terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error). 
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach). Walaupun secara teori besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00-1,00, tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah tercapai dalam suatu pengukuran karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber kekeliruan yang potensial. Koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negative (-), tetapi dalam pengukuran reliabilitas yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpensi reliabilitas selalu mengacu kepada yang positif. 
Teknik perhitungan reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Alpha Cronbach (Singgah Santoso, 2000:271-291): 
Dimana: 
α = koefisien reliabilitas 
r = rata-rata korelasi antara faktor pembentuk sub variabel.
78 
3.1.9 Uji Persyaratan Pengolahan Data 
Uji persyaratan pengolahan data untuk uji hipotesis meliputi (1) uji normalitas dan (2) uji homogenitas. 
a. Uji normalitas, dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolmografv- Smirnov (Santoso, 2001:86-93). 
b. Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terkait dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi yaitu uji F dan uji F test (Santoso, 2003:349-359). 
Uji persyaratan pengolahan data diatas, dalam penelitian ini menggunakan bantuan program paket SPSS versi 20.00 untuk uji normalitas dan linieritas. 
3.1.10 Teknik Analisis Data 
Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah analisis data kuantitatif dengan bantuan statistik. Karena data yang dimiliki telah ditransformasikan dari data ordinal menjadi data interval, maka hipotesis yang digunakan penulis akan diuji dengan menggunakan teknik analisis koefisien korelasi product moment, regresi linear sederhana, dan koefisien determinasi.
79 
a. Koefisien Korelasi Product Moment 
Menurut Sugiyono (2011:228) teknik korelasi ini digunakan untuk: “Mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama”. Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : Σ Σ Σ √ Σ Σ Σ Σ 
Keterangan : 
rxy = Angka indeks korelatif “r” product moment 
N = Populasi 
Σx = Jumlah seluruh skor x 
Σy = Jumlah seluruh skor y 
Σxy = Jumlah hasil kali antar skor x dan skor y 
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 
a. Nilai rxy yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain. 
b. Nilai rxy yang negative menunjukkan kedua variabel negatif, artinya menurunnya, nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.
80 
c. Nilai rxy yang sama dengan nol (0) menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. 
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:231) seperti dijabarkan dalam tabel dibawah ini. 
Tabel 3.3 
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi 
Interval Korelasi 
Tingkat Hubungan 
0,00 – 0,199 
Sangat Rendah 
0,20 – 0,399 
Rendah 
0,40 – 0,599 
Sedang 
0,60 – 0,799 
Kuat 
0,80 – 1,000 
Sangat Kuat 
Sumber: (Sugiyono, 2011:231) 
Dari nilai rxy yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel karelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencatumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesis dapat diterima. 
b. Regresi Linear Sederhana 
Apabila analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat
81 
simetris, kausal dan reciprocial, maka analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaik-turunkan (Sugiyono, 2011:260). 
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. 
Menurut Sugiyono (2011:261), “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”. Persamaan umum regresi sederhana X terhadap Y adalah sebagai berikut: ̂ 
Dimana: 
̂ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. 
a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan). 
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. 
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 
Harga a dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Σ Σ Σ Σ Σ Σ
82 
Harga b dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Σ Σ Σ Σ Σ 
Keterangan: 
a = bilangan konstan 
b = angka arah atau koefisien regresi 
X = variabel independen 
Y = variabel dependen 
n = banyaknya sampel 
e = Standard estimation of error 
c. Koefisiensi Determinan 
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (rxy) dan dikalikan dengan 100%. 
Keterangan : 
KP = Koefisien Determinant 
rxy = Koefisien Korelasi Product Moment 
Sugiyono (2011:231) menerangkan bahwa: “Koefisien Determinasi adalah kuadrad dari koefisien korelasi (r2)”. Koefisien ini disebut juga sebagai koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel
83 
dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. 
3.1.10 Teknik Pengujian Hipotesis 
Untuk menguji apakah variabel-variabel koefisien regresi sederhana signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian melalui uji t. 
a) Menentukan hipotesis 
H0 
Ha 
: 
: 
Tidak ada pengaruh yang Positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. 
Ada pengaruh yang Positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. 
b) Menentukan tingkat signifikansi 
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). 
c) Menentukan thitung 
d) Menentukan ttabel 
Tabel distribusi t dicari pada α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 
e) Kriteria Pengujian 
Ho diterima jika thitung < ttabel 
Ho ditolak jika thitung > ttabel 
f) Membandingkan thitung dengan ttabel 
g) Membuat kesimpulan
84 
3.2 Objek Penelitian 
3.2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung 
PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis) merupakan salah satu unit yang berada di lingkungan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang maintenance, repair dan overhaul (MRO) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta engineering, procurement dan construction (EPC) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil. Keberadaan PLN Pusharlis memiliki sejarah yang cukup panjang yang mengalami perubahan nama hingga 4 kali. 
Salah satu unit PT PLN Pusharlis adalah Unit Workshop dan Pembantu IV Bandung. Unit Workshop dan Pembantu IV Dayeuhkolot Bandung ini sebelumnya dikenal sebagai BMDK dibawah KJB (Pembangkitan Jawa Bagian Barat), pada perkembangannya berubah menjadi Unit Produksi Dayeuhkolot (UPDK) pada 1997 dibawah Unit Bisnis Jasa Perbengkelan (UBJP). Kemudian pada tahun 2001 berganti baju menjadi Unit Produksi Citarum dibawah naungan PLN Jasa dan Produksi (J&P) berlokasi di Jl. Raya Dayeuhkolot KM 9 Bandung. 
Demi mendukung efisiensi dan efektivitas PT PLN (Persero) khususnya dalam proyek MRO Pembangkitan, terjadi perubahan lagi yakni dari PLN J&P menjadi Unit Pelaksana Pusharlis (Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan) pada tahun 2011.
85 
3.2.2 Visi dan Misi PT PLN Pusharlis 
Visi PLN Pusharlis 2017 
Menjadi center of excellence dalam Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) Ketenagalistrikan dengan bertumpu pada potensi insani. 
Misi PLN Pusharlis 
1. Sebagai pusat pemeliharaan ketenagalistrikan yang melakukan penanganan Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) ketenagalistrikan dalam rangka mendukung peningkatan kinerja peralatan ketenagalistrikan terutama kinerja pembangkit PLTU 10.000 MW untuk menjamin ketersediaan pasokan tenaga lisrik. 
2. Berperan untuk memenuhi kebutuhan emergency repair. 
3. Pengembangan hasil karya inovasi. 
Sumber : Provil Pusharlis 
3.2.3 Struktur Organisasi PT PLN Pusharlis 
PT PLN (Persero) Pusharlis dibentuk berdasarkan Surat Keputusan direksi No: 515.K/DIR/2012 Tanggal 7 November 2012. 
PLN Pusharlis UWP IV Bandung mempunyai struktur manajemen yang lengkap, terdiri dari seorang General Manager, tiga orang Manajer Bidang (Manajer Perencanaan; Manajer Teknik Pemeliharaan; dan Manajer Keuangan, SDM dan Administrasi) dan seorang Kepala Audit Internal. Terhadap unit-unit produksi yang tersebar di berbagai lokasi, manajemen PT PLN Pusharlis UWP IV Bandung menekankan pada
86 
desentralisasi kewenangan. Kebijakan ini diambil untuk menyederhanakan prosedur dan kecepatan pengambilan keputusan, sehingga dapat bergerak secara kreatif dan fleksibel. 
Adapun struktur Organisasi dapat dilihat pada Gambar 3.1. 
Gambar 3.1 Struktur Organisasi 
Sumber: Profil PLN Pusharlis 
Sedangkan untuk susunan organisasi yang lebih rinci, dapat dilihat pada lampiran 12. 
KEPALA 
UNIT PELAKSANA 
BIDANG KEU, SDM & ADM 
BIDANG TEKNIK PERENCANAAN 
BIDANG PERENCANAAN

More Related Content

What's hot

Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
Rhandy Prasetyo
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Hartono Ikawy
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
Hery budiyanto
 

What's hot (20)

Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataInstrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiMengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Ppt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana rPpt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana r
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 

Viewers also liked

Cara mengatasi pencemaran udara
Cara mengatasi pencemaran udaraCara mengatasi pencemaran udara
Cara mengatasi pencemaran udara
Ahmed Septiyanto
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Debora Febriyanti
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Vhentha Agabag
 
Metodologi penelitian dalam kesehatan
Metodologi penelitian dalam kesehatanMetodologi penelitian dalam kesehatan
Metodologi penelitian dalam kesehatan
Juwita Ayu Antateliz
 
The Library as a physical place at the Technion - July 2012
The Library as a physical place at the Technion - July 2012The Library as a physical place at the Technion - July 2012
The Library as a physical place at the Technion - July 2012
Dalia Dolev
 
6MP103 Metrostav
6MP103 Metrostav6MP103 Metrostav
6MP103 Metrostav
xxxxj
 
Rodrigo arenas betancur
Rodrigo  arenas betancurRodrigo  arenas betancur
Rodrigo arenas betancur
Caro Spin
 
Square j kao 081011
Square j kao 081011Square j kao 081011
Square j kao 081011
JoAnne Kao
 
Info2011 Riva Zohar - Technion
Info2011 Riva Zohar - TechnionInfo2011 Riva Zohar - Technion
Info2011 Riva Zohar - Technion
Dalia Dolev
 
Progetto involucro. Prof.Iovino
Progetto involucro.  Prof.IovinoProgetto involucro.  Prof.Iovino
Progetto involucro. Prof.Iovino
Antonella0_91
 

Viewers also liked (20)

T esis 1 oye
T esis 1 oyeT esis 1 oye
T esis 1 oye
 
Tesis 3
Tesis 3 Tesis 3
Tesis 3
 
Cara mengatasi pencemaran udara
Cara mengatasi pencemaran udaraCara mengatasi pencemaran udara
Cara mengatasi pencemaran udara
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
 
Metodologi penelitian dalam kesehatan
Metodologi penelitian dalam kesehatanMetodologi penelitian dalam kesehatan
Metodologi penelitian dalam kesehatan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Email Advertising
Email AdvertisingEmail Advertising
Email Advertising
 
Visions i cants s. buñuel i a. moreno
Visions i cants s. buñuel i a. morenoVisions i cants s. buñuel i a. moreno
Visions i cants s. buñuel i a. moreno
 
The Library as a physical place at the Technion - July 2012
The Library as a physical place at the Technion - July 2012The Library as a physical place at the Technion - July 2012
The Library as a physical place at the Technion - July 2012
 
6MP103 Metrostav
6MP103 Metrostav6MP103 Metrostav
6MP103 Metrostav
 
Propuesta capacitaciones design thinking lean
Propuesta capacitaciones design thinking leanPropuesta capacitaciones design thinking lean
Propuesta capacitaciones design thinking lean
 
Instalacion windows-7
Instalacion windows-7Instalacion windows-7
Instalacion windows-7
 
Rodrigo arenas betancur
Rodrigo  arenas betancurRodrigo  arenas betancur
Rodrigo arenas betancur
 
Square j kao 081011
Square j kao 081011Square j kao 081011
Square j kao 081011
 
Info2011 Riva Zohar - Technion
Info2011 Riva Zohar - TechnionInfo2011 Riva Zohar - Technion
Info2011 Riva Zohar - Technion
 
Progetto involucro. Prof.Iovino
Progetto involucro.  Prof.IovinoProgetto involucro.  Prof.Iovino
Progetto involucro. Prof.Iovino
 
Gentanil booklet
Gentanil bookletGentanil booklet
Gentanil booklet
 
Drones Services Gyga Full
Drones Services Gyga FullDrones Services Gyga Full
Drones Services Gyga Full
 

Similar to Bab iii metode dan objek penelitian

Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
saidil1
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
Anisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 

Similar to Bab iii metode dan objek penelitian (20)

Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
 
Bab iii wandik
Bab iii wandikBab iii wandik
Bab iii wandik
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab10
Bab10Bab10
Bab10
 
Mpp
MppMpp
Mpp
 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Organizational Culture
Organizational CultureOrganizational Culture
Organizational Culture
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
 
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.ppt
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.pptBab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.ppt
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.ppt
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
10410102 bab 3
10410102 bab 310410102 bab 3
10410102 bab 3
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
 
11. BAB III(1).docx
11. BAB III(1).docx11. BAB III(1).docx
11. BAB III(1).docx
 
Bab 3versi warna
Bab 3versi warnaBab 3versi warna
Bab 3versi warna
 
Proposal bab iii
Proposal bab iiiProposal bab iii
Proposal bab iii
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 3 seminar reg
Bab 3 seminar regBab 3 seminar reg
Bab 3 seminar reg
 

More from Lulu Nurul

Bab iii metode dan objek penelitian
Bab iii metode dan objek penelitianBab iii metode dan objek penelitian
Bab iii metode dan objek penelitian
Lulu Nurul
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakaBab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustaka
Lulu Nurul
 
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasanBab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Lulu Nurul
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
Lulu Nurul
 
Bab v kesimpulan dan saran
Bab v kesimpulan dan saranBab v kesimpulan dan saran
Bab v kesimpulan dan saran
Lulu Nurul
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
Lulu Nurul
 

More from Lulu Nurul (7)

Bab iii metode dan objek penelitian
Bab iii metode dan objek penelitianBab iii metode dan objek penelitian
Bab iii metode dan objek penelitian
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakaBab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustaka
 
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasanBab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Bab v kesimpulan dan saran
Bab v kesimpulan dan saranBab v kesimpulan dan saran
Bab v kesimpulan dan saran
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Lulu nurul A4
Lulu nurul A4Lulu nurul A4
Lulu nurul A4
 

Bab iii metode dan objek penelitian

  • 1. 67 BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Menurut Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah: Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan Ety Rochaety (2007:17) mendevinisikan metode deskriptif adalah sebagai berikut: Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel lain. Ditinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian verifikatif menurut Ety Rohaety (2007:13): Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang diajukan disertai data empiris. Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kausalitas variabel-variabelnya.
  • 2. 68 Adapun Maxfield (dalam Nazir, 2005:57) menerangkan bahwa: Studi kasus atau penelitian kasus (case study) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas, dengan tujuan memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. 3.1.2 Populasi dan Sampel Sugiyono (2009:72) mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja pada PT. PLN (Persero) Pusharlis Unit Workshop dan Pemeliharaan IV di Jalan Raya Dayeuhkolot Km. 9 Bandung dengan jumlah 55 orang pegawai tetap dan sebagian besar lainnya adalah pegawai lepas. Pegawai lepas tersebut biasanya dipanggil ketika perusahaan membutuhkan jumlah karyawan yang lebih banyak. Suharsimi Arikunto (2002:112) berpendapat bahwa apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Sedangkan jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
  • 3. 69 Dikarenakan populasi hanya berjumlah 55 orang pegawai (kurang dari 100 orang), untuk mendapatkan data yang representatif maka semua populasi dijadikan sampel. Dengan kata lain, metode sampel yang digunakan adalah metode sensus. 3.1.3 Devinisi Konsep Menurut Nazir (2005:123) konsep menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas. Pemberian Devinisi konsep disini adalah untuk membantu memperjelas pengamatan yang akan diteliti sebagai berikut: a. Budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh angora-anggota organisasi itu yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain (Robbins, 2006:719). b. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Hasibiuan, 2007:94). 3.1.4 Devinisi Operasional Berdasarkan pendapat Singarimbun (1995) devinisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
  • 4. 70 Adapun variable-variabel dari masalah ini adalah: a. Variabel bebas (X) Variabel independen/bebas adalah variable yang mempengaruhi terhadap variable lain (Nazir, 2005). Adapun variabel bebas dari masalah ini adalah Budaya Organisasi. b. Variabel terikat (Y) Variabel dependen/terikat adalah variabel yang tergantung kepada variabel lain (Nazir, 2005). Adapun variabel dependen dari masalah ini adalah Kinerja Karyawan. Adapun operasionalisasi variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) UWP IV Bandung Konsep Variabel Devinisi Variabel Indikator Uraian Indikator Skala Data Nomor Item Angket Budaya Budaya Organisasi (X) suatu sistem makna bersama yang dianut oleh angota- anggota organisasi itu yang membedakan organisasi itu a. Perhatian kepada detail Tingkat ketelitian karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Ordinal C.1 b. Orientasi hasil Tingkat kelengkapan dalam menyelesaikan tugas Ordinal C.2, C.3 c. Orientasi tim Tingkat efektifitas tim dalam pemecahan masalah Ordinal C.4 Tingkat integritas tim dalam menyelesaikan masalah Ordinal C.5, C.6 d. Agresifitas Tingkat kompetisi karyawan dalam melakukan tugas Ordinal C.7,C 8
  • 5. 71 Konsep Variabel Devinisi Variabel Indikator Uraian Indikator Skala Data Nomor Item Angket dari organisasi- organisasi lain (Robbins, 2006:719) Tingkat sikap agresif karyawan dalam menghadapi setiap pekerjaan Ordinal C.9 e. Stabilitas Tingkat konsistensi dalam menjalankan tugas Ordinal C.10 Tingkat pemahaman karyawan terhadap visi dan misi organisasi Ordinal C.11 f. Inovasi Tingkat motivasi karyawan dalam menciptakan inovasi Ordinal C.12 Tingkat Peluang karyawan untuk berkreasi Ordinal C.13 g. Orientasi manusia Tingkat sistem penghargaan yang jelas kepada karyawan Ordinal C.14, C.15 Kinerja Kinerja Karyawan (Y) hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. (Hasibiuan, 2007:94) a. Kesetiaan Kepeduian yang tinggi kepada perusahaan Ordinal D.1, D.2 Rasa memiliki perusahaan yang tinggi Ordinal D.3 Tetap bertahan didalam perusahaan Ordinal D.4 b. Prestasi kerja Kualitas hasil pekerjaan Ordinal D.5 Kuantitas hasil pekerjaan Ordinal D.6 c. Kejujuran Jujur dalam melaksanakan tugas- tugasnya Ordinal D.7, D.8 d. Kedisiplinan Taat pada peraturan yang berlaku Ordinal D.9 Ketepatan waktu dalam kehadiran Ordinal D.10 e. Kreatifitas Mengembangkan kreatifitasnya dalam menyelesaikan pekerjaan Ordinal D.11 f. Kerja sama Bekerjasama dalam satu tim Ordinal D.12 Bekerjasama antar seksi lain Ordinal D.13 g. Kepemimpinan Memiliki pengaruh yang kuat Ordinal D.14 Berwibawa dan dihormati rekan kerja Ordinal D.15 Memotivasi orang lain untuk bekerja efektif Ordinal D.16 h. Kepribadian Sikap yang baik Ordinal D.17 Berpenampilan simpatik dan wajar Ordinal D.18 i. Prakarsa Berinisiatif menciptakan sesuatu yang meningkatkan keefektifan Ordinal D.19 Berinisiatif dalam pengambilan keputusan penyelesaian masalah Ordinal D.20 j. Kecakapan Keterampilan dalam melaksanakan tugas Ordinal D.21 Tingkat pengalaman dalam menyelesaikan tugas Ordinal D.22 k. Tanggung jawab Tidak menunda pekerjaan Ordinal D.23 Berani memikul resiko pekerjaan Ordinal D.24
  • 6. 72 3.1.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data/keterangan/informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Teknik Pengumpulan Data Primer yaitu : a. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan sejumlah pertanyaan kepada pihak terkait. b. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya-jawab secara langsung kepada pihak-pihak terkait. c. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian di lokasi penelitian. 2. Teknik Pengumpulan Data Skunder yaitu : a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan ojek penelitian. b. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian, serta yang lainnya.
  • 7. 73 3.1.6 Teknik Pengukuran Skor Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menentukan jawaban kuesioner responden yang disebarkan kepada responden (Sugiyono:108). Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah: 1. Untuk alterbatif jawaban Sangat Setuju diberi skor 5 2. Untuk alternatif jawaban Setuju diberi skor 4 3. Untuk alternatif jawaban Kurang Setuju diberi skor 3 4. Untuk alternatif jawaban Tidak Setuju diberi skor 2 5. Untuk alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 Untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing- masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka ditentukan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban responden, maka dapat ditentukan interval kelasnya terlebih dahulu yaitu sebagai berikut: Maka diperoleh interval sebagai berikut: Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing- masing variabel yaitu:
  • 8. 74 Tabel 3.2 Pengukuran Skor Kategori Nilai Sangat Tinggi 4,24 – 5,00 Tinggi 3,43 – 4,23 Sedang 2,62 – 3,42 Rendah 1,81 – 2,61 Sangat Rendah 1,00 – 1,80 Teknik pengukuran frekuensi skor ini digunakan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian. Frekuensi skor pada setiap alternatif jawaban angket dihitung sehingga diperoleh presentase jawaban setiap alternatif jawaban. Presentase skor jawaban selanjutnya digunakan untuk mengetahui dan menginterpretasikan kecenderungan jawaban responden pada setiap indikator dan dimensi masing-masing variabel. 3.1.7 Peningkatan Ukuran Skala Penelitian Pengumpulan data melalui kuesioner dengan penilaian jawaban angket five option scale, menghasilkan data dengan ukuran skala ordinal. Guna kepentingan analisis selanjutnya terutama dalam memenuhi persyaratan analisis regresi (data bersifat interval atau rasio), maka data dalam bentuk skala ordinal tersebut harus ditingkatkan menjadi skala interval. Peningkatan skala ordinal menjadi interval dalam penelitian ini akan digunakan Method of Successive Intervals (MSI). Dalam MSI, peningkatan
  • 9. 75 skala dari ordinal ke interval ini dilakukan untuk setiap item pada masing- masing variabel (Al-Rasyid, 1993:131-134). Tahapan-tahapan Metode of Successive Interval adalah sebagai berikut: 1. Mementukan ferkuensi setiap responden. 2. Menentukan proporsi setiap responden dengan membagi frekuensi dengan jumlah sampel. 3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon sehingga diperoleh kumulatif. 4. Menentukan nilai Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran normal baku. 5. Menghitung scale value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh transformes scale value (TSV). 3.1.8 Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu pengujian untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas perlu dilakukan agar instrument yang digunakan peneliti dapat dipastikan kebenarannya, sehingga hasil pengujian hipotesis tepat. Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
  • 10. 76 mepunyai validitas tinggi (Suharsimi Arikunto, 1998:144). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal yang digunakan analisis faktor dengan cara mengkolerasikan jumlah skor tiap faktor dengan jumlah skor total masing-masing variabel. Menurut Hasan (2002:80), syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3. Dengan demikian, semua pertanyaan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus disisihkan karena dianggap tidak valid. Untuk membantu perhitungan korelasi tersebut, penulis menggunakan Software SPSS 20 for Windows. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment Pearson yang dikutip Hasan (2002:103) yaitu: Σ Σ Σ √ Σ Σ Σ Σ Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi Produk Momen x : Skor setiap item x : skor total dikurangi item tersebut n : jumlah sampel b. Uji Reliablitas Reliabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan dari hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah
  • 11. 77 pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliable). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya yang berarti skor hasil pengukuran tersebut terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error). Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach). Walaupun secara teori besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00-1,00, tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah tercapai dalam suatu pengukuran karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber kekeliruan yang potensial. Koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negative (-), tetapi dalam pengukuran reliabilitas yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpensi reliabilitas selalu mengacu kepada yang positif. Teknik perhitungan reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Alpha Cronbach (Singgah Santoso, 2000:271-291): Dimana: α = koefisien reliabilitas r = rata-rata korelasi antara faktor pembentuk sub variabel.
  • 12. 78 3.1.9 Uji Persyaratan Pengolahan Data Uji persyaratan pengolahan data untuk uji hipotesis meliputi (1) uji normalitas dan (2) uji homogenitas. a. Uji normalitas, dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolmografv- Smirnov (Santoso, 2001:86-93). b. Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terkait dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi yaitu uji F dan uji F test (Santoso, 2003:349-359). Uji persyaratan pengolahan data diatas, dalam penelitian ini menggunakan bantuan program paket SPSS versi 20.00 untuk uji normalitas dan linieritas. 3.1.10 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah analisis data kuantitatif dengan bantuan statistik. Karena data yang dimiliki telah ditransformasikan dari data ordinal menjadi data interval, maka hipotesis yang digunakan penulis akan diuji dengan menggunakan teknik analisis koefisien korelasi product moment, regresi linear sederhana, dan koefisien determinasi.
  • 13. 79 a. Koefisien Korelasi Product Moment Menurut Sugiyono (2011:228) teknik korelasi ini digunakan untuk: “Mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama”. Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : Σ Σ Σ √ Σ Σ Σ Σ Keterangan : rxy = Angka indeks korelatif “r” product moment N = Populasi Σx = Jumlah seluruh skor x Σy = Jumlah seluruh skor y Σxy = Jumlah hasil kali antar skor x dan skor y Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Nilai rxy yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain. b. Nilai rxy yang negative menunjukkan kedua variabel negatif, artinya menurunnya, nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.
  • 14. 80 c. Nilai rxy yang sama dengan nol (0) menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:231) seperti dijabarkan dalam tabel dibawah ini. Tabel 3.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: (Sugiyono, 2011:231) Dari nilai rxy yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel karelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencatumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesis dapat diterima. b. Regresi Linear Sederhana Apabila analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat
  • 15. 81 simetris, kausal dan reciprocial, maka analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaik-turunkan (Sugiyono, 2011:260). Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. Menurut Sugiyono (2011:261), “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”. Persamaan umum regresi sederhana X terhadap Y adalah sebagai berikut: ̂ Dimana: ̂ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan). b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Σ Σ Σ Σ Σ Σ
  • 16. 82 Harga b dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Σ Σ Σ Σ Σ Keterangan: a = bilangan konstan b = angka arah atau koefisien regresi X = variabel independen Y = variabel dependen n = banyaknya sampel e = Standard estimation of error c. Koefisiensi Determinan Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (rxy) dan dikalikan dengan 100%. Keterangan : KP = Koefisien Determinant rxy = Koefisien Korelasi Product Moment Sugiyono (2011:231) menerangkan bahwa: “Koefisien Determinasi adalah kuadrad dari koefisien korelasi (r2)”. Koefisien ini disebut juga sebagai koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel
  • 17. 83 dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. 3.1.10 Teknik Pengujian Hipotesis Untuk menguji apakah variabel-variabel koefisien regresi sederhana signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian melalui uji t. a) Menentukan hipotesis H0 Ha : : Tidak ada pengaruh yang Positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. Ada pengaruh yang Positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. b) Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). c) Menentukan thitung d) Menentukan ttabel Tabel distribusi t dicari pada α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 e) Kriteria Pengujian Ho diterima jika thitung < ttabel Ho ditolak jika thitung > ttabel f) Membandingkan thitung dengan ttabel g) Membuat kesimpulan
  • 18. 84 3.2 Objek Penelitian 3.2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis) merupakan salah satu unit yang berada di lingkungan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang maintenance, repair dan overhaul (MRO) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta engineering, procurement dan construction (EPC) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil. Keberadaan PLN Pusharlis memiliki sejarah yang cukup panjang yang mengalami perubahan nama hingga 4 kali. Salah satu unit PT PLN Pusharlis adalah Unit Workshop dan Pembantu IV Bandung. Unit Workshop dan Pembantu IV Dayeuhkolot Bandung ini sebelumnya dikenal sebagai BMDK dibawah KJB (Pembangkitan Jawa Bagian Barat), pada perkembangannya berubah menjadi Unit Produksi Dayeuhkolot (UPDK) pada 1997 dibawah Unit Bisnis Jasa Perbengkelan (UBJP). Kemudian pada tahun 2001 berganti baju menjadi Unit Produksi Citarum dibawah naungan PLN Jasa dan Produksi (J&P) berlokasi di Jl. Raya Dayeuhkolot KM 9 Bandung. Demi mendukung efisiensi dan efektivitas PT PLN (Persero) khususnya dalam proyek MRO Pembangkitan, terjadi perubahan lagi yakni dari PLN J&P menjadi Unit Pelaksana Pusharlis (Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan) pada tahun 2011.
  • 19. 85 3.2.2 Visi dan Misi PT PLN Pusharlis Visi PLN Pusharlis 2017 Menjadi center of excellence dalam Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) Ketenagalistrikan dengan bertumpu pada potensi insani. Misi PLN Pusharlis 1. Sebagai pusat pemeliharaan ketenagalistrikan yang melakukan penanganan Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) ketenagalistrikan dalam rangka mendukung peningkatan kinerja peralatan ketenagalistrikan terutama kinerja pembangkit PLTU 10.000 MW untuk menjamin ketersediaan pasokan tenaga lisrik. 2. Berperan untuk memenuhi kebutuhan emergency repair. 3. Pengembangan hasil karya inovasi. Sumber : Provil Pusharlis 3.2.3 Struktur Organisasi PT PLN Pusharlis PT PLN (Persero) Pusharlis dibentuk berdasarkan Surat Keputusan direksi No: 515.K/DIR/2012 Tanggal 7 November 2012. PLN Pusharlis UWP IV Bandung mempunyai struktur manajemen yang lengkap, terdiri dari seorang General Manager, tiga orang Manajer Bidang (Manajer Perencanaan; Manajer Teknik Pemeliharaan; dan Manajer Keuangan, SDM dan Administrasi) dan seorang Kepala Audit Internal. Terhadap unit-unit produksi yang tersebar di berbagai lokasi, manajemen PT PLN Pusharlis UWP IV Bandung menekankan pada
  • 20. 86 desentralisasi kewenangan. Kebijakan ini diambil untuk menyederhanakan prosedur dan kecepatan pengambilan keputusan, sehingga dapat bergerak secara kreatif dan fleksibel. Adapun struktur Organisasi dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber: Profil PLN Pusharlis Sedangkan untuk susunan organisasi yang lebih rinci, dapat dilihat pada lampiran 12. KEPALA UNIT PELAKSANA BIDANG KEU, SDM & ADM BIDANG TEKNIK PERENCANAAN BIDANG PERENCANAAN