SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
I. PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Dengan semakin berkembangnya teknologi pertanian penyediaan benih/ bibit 
tanaman tidak hanya dapat diperoleh dari sumber benih, akan tetapi dapat di 
kembangkan denan teknologi kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan teknik 
perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata 
tunas serta menumbuhkan bagian tersebut dalam media buatan secara aseptis yang 
kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup dan tembus cahaya 
sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman 
lengkap. 
Salah satu syarat keberhasilan kultur jaringan adalah kondisi lingkungan yang 
aseptis dan sesuai. Lingkungan yang sesuai dapat di penuhi dengan menentukan media 
tumbuh yang sesuai dan penempatan pada kondisi yang terkendali dengan intens itas 
dan periodesitas cahaya, temperatur, dan kelembaban serta keharusan sterilisasi. maka 
dalam pelaksanakaan kultur jaringan yang petama perlu di perhatikan adalah sterilias i 
peralatan kultur jaringan. 
Segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan ditempat yang steril, 
yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Kondisi aseptik 
merupakan syarat yang mutlak dalam tahapan perbanyakan tanaman secara kultur 
jaringan yang perlu di terapkan dengan sungguh-gungguh. Untuk itu perlu adanya 
usaha sterilisasi peralatan yang akan digunakan dalam proses kultur. 
Proses sterilisasi dapat di lakukan dengan menggunakan autoclave. Di dalam 
autoclaf tersebut peralatan akan dipanasakan dengan suhu dan tekanan tertentu
2 
hingga mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang dapat mengakibatka n 
kontaminasi pada media ataupun eksplan tanaman akan mati. Tidak hanya sebatas 
peralatan, namun ruangan yang akan di gunakan juga harus dalam kondisi aseptic 
untuk menghindari kontaminasi oleh mikro organisme yang ada di peralatan maupun 
di udara bebas sekitar ruangan. 
B. TUJUAN 
Tujuan dari praktikum sterilisasi peralatan adalah untuk meningkatka n 
ketrampilan mahasiswa dalam melakukan sterilisasi peralatan dengan menggunaka n 
autoclave.
3 
II. METODE PELAKSANAAN 
A. WAKTU PELAKSANAAN 
Pelaksanaan praktikum sterilisasi peralatan dilaksanakan pada : 
Hari / tanggal : Kamis, 20 November 2014 
Tempat : Ruang Laboratorium Agroteknologi 
B. BAHAN 
 Deterjen 
 Alkohol 
 Tissue 
 Karet Gelang 
 Aluminium Foil 
C. ALAT 
 Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) 
 Autoklaf 
 Kompor serta Gas 
 Peralatan penanaman/Dissecting kit antara lain : pinset, gagang scalpel, mata 
pisau steril (blade)
4 
D. PROSEDUR KERJA 
1. Glass ware dan dissecting kit dicuci dicuci bersih dengan sabun, dibilas dan di 
keringkan. Setelah kering mulut botol ditutup dengan alumunium foil, pinset dan 
scalpel di bungkus dengan kertas payung. 
2. Glass ware dan dissecting kit di sterilkan dengan autoclave pada suhu 120oC pada 
tekanan 17,5 psi selama 30. 
3. Selama sterilisasi sutoclave di tutup rapat sehingga tekana di dalam autoclave 
naik. Tekanan tinggi di pertahankan selama 30 menit dengan api di kecilkan, 
selanjutnya katub di buka dengan membuang uap air sehingga tekanan akan turun 
hingga ke takanan 0 psi dan dilakukan sampai tiga kali. 
4. Autoclave dibuka dan peralatan yang sudah di sterilisasi di keluarkan. 
5. Peralatan disimpan di tempat yang bersih.
5 
III. PEMBAHASAN 
No. Nama Alat Fungsi Cara kerja 
1 Autoclave Alat untuk 
mensterilisasi 
peralatan kultur 
jaringan 
Alat-alat berupa Glass 
ware dan dissecting kit di 
cuci terlebih dahulu, lalu 
alat-alat tersebut di 
sterilisasi dengan autoclave 
dengan suhu 1200dan 
tekanan 17,5 psi selama 30 
menit sebanyak 3 kali. 
Tekanan harus tetap di jaga 
sebesar 17,5 psi, karena 
jika tekanan melebihi batas 
tersebut autoclave bisa 
meledak. Cara pengaturan 
alat ini adalah dengan 
mengatur katub yang 
terdapat pada tutp 
autoclave, dan dapat juga 
dengan mengontrol besar 
kecilnya api kompor 
(Hendaryono,1994) 
2 Timbangan Analitik Untuk menimbang 
bahan dalam 
pembuatan media 
kultur jaringan 
Memasukkan bahan / 
benda yang akan di takar 
dan lihat angka pada 
monitor yang 
menunjukkan berat bahan 
yang ada di dalamnya.
6 
3 pH Meter Untuk mengukur pH 
media kultur 
jaringan 
Peungukuran pH media 
dengan cara ujung sensor 
dimasukkan ke dalam 
larutan media, lalu pada 
monitor akan telihat besar 
pH. jika pH belum netral 
maka tambahkan NaOH. 
4 Magnetik Stirer Untuk mengaduk 
larutan dan 
memanaskan larutan 
Di tempatkan gelas ukur 
atau tabung erlenmeyer di 
atas stirer kemudian batang 
pengaduk di masukkan ke 
dalam gelas ukur dan akan 
mengaduk larutan secara 
otomatis. 
5 Botol Kultur Untuk tempat 
menanam eksplan 
Eksplan di masukkan ke 
dalam botol kultur yang 
telah berisi media. 
6 LAF Tempat penanaman 
eksplan 
Sebelum digunakan LAF 
harus dalam keadaan 
steril. Dengan cara : 
1. Nyalakan lampu UV, 
minimum selama 30 menit, 
sebelum laminar air flow 
digunakan. 
2. Alat-alat yang di-masukkan 
ke dalam LAF, 
disemprot terlebih dahulu 
dengan alcohol 70%. Meja 
dan dinding dalam LAF 
disemprot dengan alkohol 
70% atau dengan spiritus 
untuk men- sterilkan LAF.
7 
3. Blower pada LAF 
dihidupkan untuk men-jalankan 
air flow dan 
Nyalakan lampu da- lam 
LAF. LAF sudah siap 
untuk digunakan. 
Jangan meletakkan lampu 
bunsen terlalu dekat 
dengan filter dan alkohol 
untuk merendam peralatan 
kultur. Bersihkan Laminar 
Air Flow Cabinet, setelah 
selesai bekerja. 
7 Gelas ukur Untuk mengukur 
suatu larutan 
Cairan di masukkan 
kedalam gelas ukur dengan 
menggunakan corong, dan 
lihat skalanya. 
8 Erlenmeyer Untuk menampung 
larutan 
Cairan di masukkan 
erlenmeyer dengan 
menggunakan corong, dan 
lihat skalanya. 
9 Seal Untuk merekatkan 
alumunium foil pada 
botol kultur 
Meletakkan alumunium 
foil di leher botol hingga 
semua seluruh bagian 
leher botol tertutupi dan di 
rekatkan dengan seal. 
10 Pipet Untuk memindahkan 
larutan 
Celupkan ujung pipet 
tetes, kemudia tekan karet 
yang berada di bagian atas, 
maka cairan akan masuk 
dan lepas karet untuk 
mengeluarkan cairan.
8 
11 Mikropipet Untuk memindahkan 
larutan dengan skala 
yang kecil dan 
terukur 
Penggunaan mikropipet: 1. 
Set volume, Pasang tip 
disposable, Tekan penye-dot 
sampai pembatas 
pertama. 
2. Masukkan tip ke sampel 
ambil sampel, tahan tarik 
tip dan keluarkan sampel 
tarik pipet lepaskan 
tekanan penyedot. 
12 Pembakar Bunsen Untuk sterilisasi 
eksplan dan alat 
secara fisik. 
Benda yang akan di 
sterilisasi di flamir di atas 
bunsen. 
13 Petridish Untuk meletakan 
eksplan yang akar di 
kultur 
Letakkan eksplan di atas 
petrisdis. 
14 Pinset Untuk mengambil 
eksplan 
Ujung pinset jangan 
sampai mengenai media 
agar tidak terjadi 
kontaminasi. 
15 Pengaduk Kaca Untuk mengaduk 
larutan dalam 
pembuatan media 
kultur 
- 
16 Sarung Tangan Untuk melindungi 
tangan dari panas 
Digunakan satu kali agar 
tetap steril, tidak terkena 
kontaminasi. 
17 Karet Gelang Untuk mengikat alat-alat 
yang akan 
disterilkan 
-
9 
18 Aluminium foil Untuk menutup 
botol kultur 
Tutupi leher botol kultur, 
hingga semua bagian 
tertutupi. 
19 Beker Glass Untuk tempat 
membuat 
media/tempat 
melarutkan larutan 
Tuang larutan di beker 
glass dan di lihat skalanya. 
20 Kertas Payung Untuk membungkus 
alat-alat yang akan 
di sterilisasi 
Di gunakan pada bagian 
luar botol menutupi kertas 
alumunium foil. 
Sterilisasi dalam kultur jaringan sangat berpengaruh terhadap keberhasila n 
tumbuhnya eksplan, sterilisasi merupakan proses mematikan semua organisme yang 
terdapat disuatu media/alat. Suatu bahan / alat di katakan steril bila alat atau bahan 
tersebut bebas dari mikroba, baik dalm sel vegetatif maupun spora 
(Dwidjoseputro,2005). 
Autoclave merupakan cara sterilisasi yang paling baik jika di bandingkan 
dengan cara-cara sterilisasi lainnya. Autoclave merupakan cara sterilisasi dengan 
menggunakan cara strerilisasi dengan menggunakan uap panas bertekanan. Bahan-bahan 
yang di sterilkan ialah bahan-bahan atau alat-alat yang tidak rusak karena 
pemanasan dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja dengan autoclave pada dasarnya 
menggunakan panas dan tekanan uap air. Setelah pintu autoclave ditutup rapat, barulah 
kran pipa uap di buka, dan temperatur akan terus menerus naik (Dwidjoseputro,2005). 
Proses sterilisasi bahan eksplan merupakan kegiatan penting dalam kultur 
jaringan. Sterilisasi tersebut tidak hanya dilakukan terhadap bahan eksplan tetapi juga
10 
terhadap bahan dan peralatan, serta ruangan yang digunakan. Kegiatan sterilisas i 
bertujuan untuk mengeliminasi patogen atau cendawan yang mungkin terbawa saat 
pengambilan eksplan, yang dapat menimbulkan kontaminasi sehingga menghambat 
pertumbuhan eksplan menjadi tanaman utuh. Banyak bahan deinfektan yang dapat 
digunakan untuk sterilisasi media dalam kultur jaringan, diantaranya adalah HgCl2 
dan Clorox (Gunawan, 1992; Sugiyama, 1999). 
Keefektifan Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian Kontaminasi Pada 
Pertumbuhan Kultur Zygotik Surian (Toona sinensis Roem) menunjukkan Sterelisasi 
dengan HgCl2 0,05% dan Clorok bertinhadap pergkat 20%-30% menghasi lka n 
prosentase kecambah tertinggi yaitu 63,3%, serta tanpa adanya kontaminasi. Dengan 
demikian penggunaan sterilisasi HgCl2 0,05% dan Clorok bertingkat 20%-30% 
merupakan bahan sterilisasi yang baik untuk kultur zygotik surian. Bahan sterilisas i 
Clorox masih belum efektif karena masih terdapat kontaminasi sebesar 36,7%, namun 
sangat dibutuhkan untuk menetralisir HgCl2 (Hidayat, 2012). 
Praktikum acara 1 ini hanya melalakukan proses sterilisasi pada alat yang 
digunakan pada pelaksanaan kultur jaringan. Alat-alat tersebut di sterilisasi dengan 
menggunakan autoclave dengan suhu 120oC dan tekanan 17,7 psi selama 30 menit. 
Sterilisasi ini di lakukan sebanyak 3 kali dengan suhu dan tekanan yang sama. 
Pemanasan autoclave dilakukan dengan menggunakan kompor gas.
11 
IV. PENUTUP 
Berdasarkan data hasil pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa 
sterilisasi peralatan kultur dilakukan sebagai salah satu syarat utama suksesnya 
kegiatan kultur jaringan yang perlu diterapkan dengan sungguh-sungguh, salah 
satunya dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210C pada tekanan 15-17,5 psi. 
selama 30 menit. Beberapa peralatan yang di sterilisasi menggunakan autoklaf antara 
lain botol kultur, petridish, Erlenmeyer, aluminium foil, scalpel, dan pinset. 
Alat-alat logam dan gelas yang digunakan pada saat penanaman dapat 
disterilkan dalam autoklaf. Alat tanam seperti: pinset dan gunting dapat juga 
disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan dalam bacticinerator ataupun 
pembakar bunsen. Khusus untuk skalpel, gagangnya dapat disterilkan dengan 
pemanasan, namun mata pisaunya (blade) dapat menjadi tumpul bila dipanaskan 
dalam temperature tinggi.
12 
DAFRAT PUSTAKA 
Dwidjoseputro, D.2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit djambatan : Jakarta 
Gunawan, L.W. 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan Pusat Antar Univers itas 
(PAU) Bioteknologi IPB Bogor. 165 hal. 
Hendaryono, dkk. 1994. Teknik kultur jaringan : Pengenalan dan petunjuk 
perbanyakan tanaman secara modern. Penerbit swadaya, jakarta. 
Hidayat, Yayat. 2012. Keefektifan Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian 
Kontaminasi Pada Pertumbuhan Kultur Zygotik Surian (Toona Sinensis 
Roem). Jurnal Agrikultura 16 (2): 303-136. 
Sugiyarto, Lili. 2012. Eksplorasi Metode Sterilisasi dan Macam Media 
Untuk Perbanyakan Durian Secara In Vito. UNY. Yogyakarta

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorTidar University
 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Biology Education
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihTidar University
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Mawar
MawarMawar
Mawar
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 

Viewers also liked

BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)Nur Aini
 
Laminar air flow (LAF)
Laminar air flow (LAF)Laminar air flow (LAF)
Laminar air flow (LAF)cumipaus
 
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpictLAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpictIlmianisa Azizah
 
Makalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanMakalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanDhosma Rainsiwon
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”SMPN 4 Kerinci
 
Laporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pdaLaporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pdaJanex Shikamaru
 

Viewers also liked (9)

BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
 
Laminar air flow (LAF)
Laminar air flow (LAF)Laminar air flow (LAF)
Laminar air flow (LAF)
 
Nekropsi ayam.
Nekropsi ayam.Nekropsi ayam.
Nekropsi ayam.
 
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpictLAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
 
Makalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanMakalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringan
 
autoclave
autoclaveautoclave
autoclave
 
Laminar Flow
Laminar FlowLaminar Flow
Laminar Flow
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
 
Laporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pdaLaporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pda
 

Similar to STERILISASI ALAT KULTUR JARINGAN

ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisFransiska Puteri
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiLaporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiSalsabila Azzahra
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanVJ Asenk
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptAbuHamed2
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin15
 
Alat uji mutu benih
Alat uji mutu benihAlat uji mutu benih
Alat uji mutu benihYudha Has
 
CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0
CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0
CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0aris_priyanto
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Putri Nadhilah
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)itatriewahyuni
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxgebinawahyu
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 

Similar to STERILISASI ALAT KULTUR JARINGAN (20)

ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
 
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiLaporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
 
Praktikum 1 kuljar
Praktikum 1 kuljarPraktikum 1 kuljar
Praktikum 1 kuljar
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Alat uji mutu benih
Alat uji mutu benihAlat uji mutu benih
Alat uji mutu benih
 
CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0
CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0
CARA MUDAH MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM MEDIA PDA/F0
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Ppt karantina
Ppt karantinaPpt karantina
Ppt karantina
 

Recently uploaded

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 

Recently uploaded (8)

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 

STERILISASI ALAT KULTUR JARINGAN

  • 1. I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangnya teknologi pertanian penyediaan benih/ bibit tanaman tidak hanya dapat diperoleh dari sumber benih, akan tetapi dapat di kembangkan denan teknologi kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas serta menumbuhkan bagian tersebut dalam media buatan secara aseptis yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup dan tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Salah satu syarat keberhasilan kultur jaringan adalah kondisi lingkungan yang aseptis dan sesuai. Lingkungan yang sesuai dapat di penuhi dengan menentukan media tumbuh yang sesuai dan penempatan pada kondisi yang terkendali dengan intens itas dan periodesitas cahaya, temperatur, dan kelembaban serta keharusan sterilisasi. maka dalam pelaksanakaan kultur jaringan yang petama perlu di perhatikan adalah sterilias i peralatan kultur jaringan. Segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan ditempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Kondisi aseptik merupakan syarat yang mutlak dalam tahapan perbanyakan tanaman secara kultur jaringan yang perlu di terapkan dengan sungguh-gungguh. Untuk itu perlu adanya usaha sterilisasi peralatan yang akan digunakan dalam proses kultur. Proses sterilisasi dapat di lakukan dengan menggunakan autoclave. Di dalam autoclaf tersebut peralatan akan dipanasakan dengan suhu dan tekanan tertentu
  • 2. 2 hingga mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang dapat mengakibatka n kontaminasi pada media ataupun eksplan tanaman akan mati. Tidak hanya sebatas peralatan, namun ruangan yang akan di gunakan juga harus dalam kondisi aseptic untuk menghindari kontaminasi oleh mikro organisme yang ada di peralatan maupun di udara bebas sekitar ruangan. B. TUJUAN Tujuan dari praktikum sterilisasi peralatan adalah untuk meningkatka n ketrampilan mahasiswa dalam melakukan sterilisasi peralatan dengan menggunaka n autoclave.
  • 3. 3 II. METODE PELAKSANAAN A. WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan praktikum sterilisasi peralatan dilaksanakan pada : Hari / tanggal : Kamis, 20 November 2014 Tempat : Ruang Laboratorium Agroteknologi B. BAHAN  Deterjen  Alkohol  Tissue  Karet Gelang  Aluminium Foil C. ALAT  Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)  Autoklaf  Kompor serta Gas  Peralatan penanaman/Dissecting kit antara lain : pinset, gagang scalpel, mata pisau steril (blade)
  • 4. 4 D. PROSEDUR KERJA 1. Glass ware dan dissecting kit dicuci dicuci bersih dengan sabun, dibilas dan di keringkan. Setelah kering mulut botol ditutup dengan alumunium foil, pinset dan scalpel di bungkus dengan kertas payung. 2. Glass ware dan dissecting kit di sterilkan dengan autoclave pada suhu 120oC pada tekanan 17,5 psi selama 30. 3. Selama sterilisasi sutoclave di tutup rapat sehingga tekana di dalam autoclave naik. Tekanan tinggi di pertahankan selama 30 menit dengan api di kecilkan, selanjutnya katub di buka dengan membuang uap air sehingga tekanan akan turun hingga ke takanan 0 psi dan dilakukan sampai tiga kali. 4. Autoclave dibuka dan peralatan yang sudah di sterilisasi di keluarkan. 5. Peralatan disimpan di tempat yang bersih.
  • 5. 5 III. PEMBAHASAN No. Nama Alat Fungsi Cara kerja 1 Autoclave Alat untuk mensterilisasi peralatan kultur jaringan Alat-alat berupa Glass ware dan dissecting kit di cuci terlebih dahulu, lalu alat-alat tersebut di sterilisasi dengan autoclave dengan suhu 1200dan tekanan 17,5 psi selama 30 menit sebanyak 3 kali. Tekanan harus tetap di jaga sebesar 17,5 psi, karena jika tekanan melebihi batas tersebut autoclave bisa meledak. Cara pengaturan alat ini adalah dengan mengatur katub yang terdapat pada tutp autoclave, dan dapat juga dengan mengontrol besar kecilnya api kompor (Hendaryono,1994) 2 Timbangan Analitik Untuk menimbang bahan dalam pembuatan media kultur jaringan Memasukkan bahan / benda yang akan di takar dan lihat angka pada monitor yang menunjukkan berat bahan yang ada di dalamnya.
  • 6. 6 3 pH Meter Untuk mengukur pH media kultur jaringan Peungukuran pH media dengan cara ujung sensor dimasukkan ke dalam larutan media, lalu pada monitor akan telihat besar pH. jika pH belum netral maka tambahkan NaOH. 4 Magnetik Stirer Untuk mengaduk larutan dan memanaskan larutan Di tempatkan gelas ukur atau tabung erlenmeyer di atas stirer kemudian batang pengaduk di masukkan ke dalam gelas ukur dan akan mengaduk larutan secara otomatis. 5 Botol Kultur Untuk tempat menanam eksplan Eksplan di masukkan ke dalam botol kultur yang telah berisi media. 6 LAF Tempat penanaman eksplan Sebelum digunakan LAF harus dalam keadaan steril. Dengan cara : 1. Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. 2. Alat-alat yang di-masukkan ke dalam LAF, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70%. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk men- sterilkan LAF.
  • 7. 7 3. Blower pada LAF dihidupkan untuk men-jalankan air flow dan Nyalakan lampu da- lam LAF. LAF sudah siap untuk digunakan. Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan alkohol untuk merendam peralatan kultur. Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja. 7 Gelas ukur Untuk mengukur suatu larutan Cairan di masukkan kedalam gelas ukur dengan menggunakan corong, dan lihat skalanya. 8 Erlenmeyer Untuk menampung larutan Cairan di masukkan erlenmeyer dengan menggunakan corong, dan lihat skalanya. 9 Seal Untuk merekatkan alumunium foil pada botol kultur Meletakkan alumunium foil di leher botol hingga semua seluruh bagian leher botol tertutupi dan di rekatkan dengan seal. 10 Pipet Untuk memindahkan larutan Celupkan ujung pipet tetes, kemudia tekan karet yang berada di bagian atas, maka cairan akan masuk dan lepas karet untuk mengeluarkan cairan.
  • 8. 8 11 Mikropipet Untuk memindahkan larutan dengan skala yang kecil dan terukur Penggunaan mikropipet: 1. Set volume, Pasang tip disposable, Tekan penye-dot sampai pembatas pertama. 2. Masukkan tip ke sampel ambil sampel, tahan tarik tip dan keluarkan sampel tarik pipet lepaskan tekanan penyedot. 12 Pembakar Bunsen Untuk sterilisasi eksplan dan alat secara fisik. Benda yang akan di sterilisasi di flamir di atas bunsen. 13 Petridish Untuk meletakan eksplan yang akar di kultur Letakkan eksplan di atas petrisdis. 14 Pinset Untuk mengambil eksplan Ujung pinset jangan sampai mengenai media agar tidak terjadi kontaminasi. 15 Pengaduk Kaca Untuk mengaduk larutan dalam pembuatan media kultur - 16 Sarung Tangan Untuk melindungi tangan dari panas Digunakan satu kali agar tetap steril, tidak terkena kontaminasi. 17 Karet Gelang Untuk mengikat alat-alat yang akan disterilkan -
  • 9. 9 18 Aluminium foil Untuk menutup botol kultur Tutupi leher botol kultur, hingga semua bagian tertutupi. 19 Beker Glass Untuk tempat membuat media/tempat melarutkan larutan Tuang larutan di beker glass dan di lihat skalanya. 20 Kertas Payung Untuk membungkus alat-alat yang akan di sterilisasi Di gunakan pada bagian luar botol menutupi kertas alumunium foil. Sterilisasi dalam kultur jaringan sangat berpengaruh terhadap keberhasila n tumbuhnya eksplan, sterilisasi merupakan proses mematikan semua organisme yang terdapat disuatu media/alat. Suatu bahan / alat di katakan steril bila alat atau bahan tersebut bebas dari mikroba, baik dalm sel vegetatif maupun spora (Dwidjoseputro,2005). Autoclave merupakan cara sterilisasi yang paling baik jika di bandingkan dengan cara-cara sterilisasi lainnya. Autoclave merupakan cara sterilisasi dengan menggunakan cara strerilisasi dengan menggunakan uap panas bertekanan. Bahan-bahan yang di sterilkan ialah bahan-bahan atau alat-alat yang tidak rusak karena pemanasan dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja dengan autoclave pada dasarnya menggunakan panas dan tekanan uap air. Setelah pintu autoclave ditutup rapat, barulah kran pipa uap di buka, dan temperatur akan terus menerus naik (Dwidjoseputro,2005). Proses sterilisasi bahan eksplan merupakan kegiatan penting dalam kultur jaringan. Sterilisasi tersebut tidak hanya dilakukan terhadap bahan eksplan tetapi juga
  • 10. 10 terhadap bahan dan peralatan, serta ruangan yang digunakan. Kegiatan sterilisas i bertujuan untuk mengeliminasi patogen atau cendawan yang mungkin terbawa saat pengambilan eksplan, yang dapat menimbulkan kontaminasi sehingga menghambat pertumbuhan eksplan menjadi tanaman utuh. Banyak bahan deinfektan yang dapat digunakan untuk sterilisasi media dalam kultur jaringan, diantaranya adalah HgCl2 dan Clorox (Gunawan, 1992; Sugiyama, 1999). Keefektifan Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian Kontaminasi Pada Pertumbuhan Kultur Zygotik Surian (Toona sinensis Roem) menunjukkan Sterelisasi dengan HgCl2 0,05% dan Clorok bertinhadap pergkat 20%-30% menghasi lka n prosentase kecambah tertinggi yaitu 63,3%, serta tanpa adanya kontaminasi. Dengan demikian penggunaan sterilisasi HgCl2 0,05% dan Clorok bertingkat 20%-30% merupakan bahan sterilisasi yang baik untuk kultur zygotik surian. Bahan sterilisas i Clorox masih belum efektif karena masih terdapat kontaminasi sebesar 36,7%, namun sangat dibutuhkan untuk menetralisir HgCl2 (Hidayat, 2012). Praktikum acara 1 ini hanya melalakukan proses sterilisasi pada alat yang digunakan pada pelaksanaan kultur jaringan. Alat-alat tersebut di sterilisasi dengan menggunakan autoclave dengan suhu 120oC dan tekanan 17,7 psi selama 30 menit. Sterilisasi ini di lakukan sebanyak 3 kali dengan suhu dan tekanan yang sama. Pemanasan autoclave dilakukan dengan menggunakan kompor gas.
  • 11. 11 IV. PENUTUP Berdasarkan data hasil pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sterilisasi peralatan kultur dilakukan sebagai salah satu syarat utama suksesnya kegiatan kultur jaringan yang perlu diterapkan dengan sungguh-sungguh, salah satunya dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210C pada tekanan 15-17,5 psi. selama 30 menit. Beberapa peralatan yang di sterilisasi menggunakan autoklaf antara lain botol kultur, petridish, Erlenmeyer, aluminium foil, scalpel, dan pinset. Alat-alat logam dan gelas yang digunakan pada saat penanaman dapat disterilkan dalam autoklaf. Alat tanam seperti: pinset dan gunting dapat juga disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan dalam bacticinerator ataupun pembakar bunsen. Khusus untuk skalpel, gagangnya dapat disterilkan dengan pemanasan, namun mata pisaunya (blade) dapat menjadi tumpul bila dipanaskan dalam temperature tinggi.
  • 12. 12 DAFRAT PUSTAKA Dwidjoseputro, D.2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit djambatan : Jakarta Gunawan, L.W. 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan Pusat Antar Univers itas (PAU) Bioteknologi IPB Bogor. 165 hal. Hendaryono, dkk. 1994. Teknik kultur jaringan : Pengenalan dan petunjuk perbanyakan tanaman secara modern. Penerbit swadaya, jakarta. Hidayat, Yayat. 2012. Keefektifan Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian Kontaminasi Pada Pertumbuhan Kultur Zygotik Surian (Toona Sinensis Roem). Jurnal Agrikultura 16 (2): 303-136. Sugiyarto, Lili. 2012. Eksplorasi Metode Sterilisasi dan Macam Media Untuk Perbanyakan Durian Secara In Vito. UNY. Yogyakarta