Budaya organisasi merupakan sistem makna bersama yang membentuk identitas dan perilaku anggota organisasi. Kultur organisasi dipengaruhi oleh berbagai sumber seperti budaya nasional, visi pendiri, sifat bisnis, dan struktur organisasi. Kultur yang kuat dapat meningkatkan kinerja namun juga dapat menghambat perubahan.
2. DEFINISI BUDAYA ORGANISASI
• Robbins dan Judge (2008:256) kultur organisasi
mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang
dianut oleh para anggota yg membedakan organisasi
tersebut dengan organisasi lainnya.
– Sistem makna bersama adalah sekumpulan karakteristik
kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Karakteristik
tersebut dapat berwujud; kebiasaan, nilai dan norma ,
persepsi, ritual, simbol, slogan, bahasa, mitos, kekhasan.
• Gibson et.al (1996:77) Kultur organisasi adalah
bauran nilai-nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi,
norma, dan pola perilaku dalam suatu organisasi.
05/22/13 2Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
3. SUMBER UTAMA KULTUR ORGANISASI
Terdapat enam sumber utama yang mempengaruhi budaya organisasi
1. Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana organisasi berada
secara fisik
2. Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri organisasi atau
pemimpin yang dominan.
3. Macam bisnis yang digeluti dan nature of business environment.
4. Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan melahirkan
pula budaya yang cenderung birokratis.
5. Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh terhadap perilaku
organisasi
6. Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun
artefak. (www.jakartaconsulting.com)
05/22/13 4Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
4. • Kultur organisasi dikatakan kuat apabila sistem makna
bersama dipegang teguh dan dijunjung bersama.
• Semakin banyak angggota yang menerima, dan ber-
komitmen terhadap budaya organisasi semakin kuat
budaya tersebut.
• Budaya yang kuat akan memiliki pengaruh yg besar
terhadap perilaku anggotanya. Budaya yang kuat akan
membangun kekompakan, loyalitas, dan komitmen
keorganisasian.
05/22/13 5Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
5. FUNGSI KULTUR ORGANISASI
Robbins dan Judge (2008:262) mengatakan bahwa kultur
memilki sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu:
1. Kultur sbg penentu batas-batas; artinya, kultur menciptakan
perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.
2.Kultur memuat rasa identitas anggota organisasi.
3.Kultur memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang
lebih besar daripada kepentingan individu.
4.Kultur meningkatkan stabilitas sistem sosial. Kultur adalah
perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan
cara me-nyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya
dikatakan dan dilakukan karyawan.
5.Kultur sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali sbg
mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan
membentuk sikap dan perilaku karyawan.
05/22/13 6Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
6. BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BEBAN?
• Robbins dan Judge (2008:264) “kultur berpotensi disfungsi-
onal terhadap keefektifan suatu organisasi.
1.Hambatan untuk perubahan. Kultur menjadi kendala mana-
kala nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan
nilai-nilai yg dapat meningkatkan efektivitas organisasi
2.Hambatan bagi keberagaman. Kultur membatasi rentang nilai
dan gaya yang dapat diterima, dimana perbedaan-perbedaan
dengan mayoritas anggota akan menciptakan paradoks.
3.Hambatan bagi akuisisi dan merger. Keputusan akuisisi dan
merger tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial
saja tetapi juga kesesuaian kultur menjadi fokus utama.
05/22/13 Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam 7
7. Menciptakan Kultur Tanggap Pelanggan
Robbins dan Judge (2008:279), menemukan beberapa variabel
dalam kultur-kultur yang tanggap pelanggan.
•Pertama adalah jenis karyawan itu sendiri. Organisasi yang
berhasil telah merekrut karyawan yang ramah dan bersahabat.
•Kedua adalah tingkat formalisasi yang rendah. Aturan, prosedur
dan ketentuan yang berlaku tidak kaku.
•Ketiga adalah penguatan tingkat formalisasi yg rendah melalui
pemberdayaan karyawan untuk memutuskan apa yang perlu
dilakukan untuk memuaskan pelanggan.
•Keempat adalah keterampilan mendengarkan yang baik.
•Kelima adalah kejelasan peran.
05/22/13 10Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
8. TINDAKAN MANAJERIAL
Robbins dan Judge (2008:262), ada beberapa tindakan manajer
yang dapat diambil jika ingin membuat kulkturnya lebih tanggap
pelanggan.
1.Seleksi.
Merekrut orang-orang yang menunjukan keramahan,
antusiasme dan sikap penuh perhatian.
1.Pelatihan dan sosialisasi.
Tindakan ini untuk membuat karyawan yang sudah ada lebih
fokus pada pelanggan.
1.Desain Struktur.
Manajemen membebaskan karyawan utk menyesuaikan
perilaku mereka dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan
yg selalu berubah.
05/22/13 11Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
9. 4. Pemberdayaan.
Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait
dengan kegiatan sehari-hari, yg memungkinkan karyawan
membuat keputusan seketika utk memuaskan pelanggan,
5. Kepemimpinan.
Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihat-
kan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan.
6. Evaluasi kinerja.
Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen,
kerja tim, keramahan, dan kemampuan memecahkan masalah
pelanggan ketimbang berdasarkan hasil terukur yg dicapai.
7. Sistem imbalan.
Manajemen perlu memberikan imbalan yang layak. Juga
memberikan penghargaan, kenaikan gaji, promosi berdasar-
kan layanan pelanggan yang luar biasa.
05/22/13 12Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
10. Gambar 12.1. Bagaimana Kultur Organisasi Terbangun
Manajemen
Puncak
05/22/13 13
Filsafat Pendiri
Organisasi
Kriteria
seleksi
Budaya organisasi
(cerita, ritual, simbol
material,bahasa)
Sumber: Diadaptasi dari Robbin dan Judge, Perlaku Organisasi, buku 2, 2008.
h. 274
Sosialisasi
Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
11. Gambar 12.2: Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Dan Kepuasan
Faktor –Faktor
Obyektif:
•Inovasi & peng-
ambilan resiko
•Perhatian pd detail
•Orientasi pd hasil
•Orientasi pd orang
•Orientasi pd tim
•Keagresifan
•Stabilitas
Budaya
Organisasi
Dipersepsi-
kan sbg
Tinggi
Rendah
Kinerja
Kepuasan
Sumber: Robbin dan Judge, Perlaku Organisasi, buku 2, Salemba Empat,
Jakarta 2008. h. 286
Kekuatan
kultur
05/22/13 Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam 15
12. Keterangan gambar
• Karyawan membentuk persepsi subyektif yang utuh tentang
organisasi berdasarkan faktor-faktor obyektif seperti;
tingkat toleransi terhadap resiko, penekanan pada tim, dan
dukungan orang.
• Persepsi ini pada dasarnya yang membentuk budaya organi-
sasi.
• Persepsi-persepsi yang baik ataupun yang tidak selanjutnya
mempengaruhi kinerja dan kpuasan karyawan dengan
dampak yang semakin besar dengan semakin kuat nya
kultur.
05/22/13 16Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
14. Pentingnya Budaya Organisasi
• Budaya dipelajari, dan membantu para anggota dalam usaha
mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain
dalam organisasi.
• Kultur organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari
para anggota organisasi.
• Kultur organisasi merupakat alat yg menuntun dan
membentuk perilaku.
• Kultur dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki
bersama oleh mayoritas anggota organisasi.
05/22/13 18Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam
15. Budaya Organisasi
• Kultur dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki
bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Subkultur
mencakup mencakup nilai-nilai inti dari kultur dominan
ditambah nilai-nilai unik bagi anggota departemen/unik.
• Kultur yang kuat (strong culture), nilai-nilai inti organisasi di-
pegang teguh dan dijunjung bersama. Semakin banyak
anggota yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar
komitmen mereka thd nilai-nilai inti ittu semakin kuat kultur
tersebut.
• Kultur yang kuat meningkatkan konsistensi perilaku. Dalam
pengertian ini nampak bahwa kultur yang kuat dapat
bertindak sebagai pengganti formalisasi.
• Kultur nasional lebih besar pengaruhnya dalam pembentukan
perilaku dibandingkan cultur korporasi.
05/22/13 19Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam