2. MINYAK
BUMI
JENIS
SENYAWA
PRESENTASE CONTOH
Hidrokarbon 90-99 % Alkana,
sikloalkana dan
aromatis
Senyawa
belerang
0,1-7% Tioalkana (R-S-R)
Alkanatiol (R-S-H)
Senyawa
nitrogen
0,01-0,9% Pirol (C₄H₅N)
Senyawa
oksigen
0,01-0,4% Asam karboksilat
(RCOOH)
Organo logam Sangat kecil Senyawa logam
nikel
Minyak Bumi
adalah
campuran dari
berbagai
senyawa.
Penyusun
utamanya adalah
hidrokarbon
terutama alkana,
sikloalkana dan
senyawa
aromatis.
3. PROSES TERJADINYA MINYAK BUMI
• Teori dupleks :
minyak bumi berasal dari jasad renik hewan dan
tumbuhan yang telah mati. Kemudian terbawa air sungai
bersama lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat
pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan oleh
lapisan diatasnya, maka jasad renik berubah menjadi bintik
–bintik dan gelembung.
4. Lumpur yang bercampur
jasad renik kemudian
berubah menjadi batuan
sedimen berpori,
sedangkan bintik dan
minyak gas bergerak ke
tempat yang tekananya
rendah dan terakumulasi
pada daerah perangkap
(trap) yang merupakan
batuan kedap.
Pada daerah perangkap
tersebut gas alam,
minyak dan air menjadi
deposit minyak bumi.
Sedangkan cairan
minyak mengambang
diatas deposit air
5. PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Pengolahan minyak bumi dilakukan pada kilang minyak melalui 2
tahap yakni
• PENGOLAHAN TAHAP PERTAMA :
Dilakukan dengan destilasi bertingkat, yakni proses destilasi
berulang hingga didapatkan berbagai macam hasil dengan beda
titik didih
• PENGOLAHAN TAHAP KEDUA
Merupakan lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama
6. PENGOLAHAN TAHAP PERTAMA
• Fraksi pertama :
menghasilkan gas yang
dicairkan kembali yaitu LPG
• Fraksi kedua: gas bumi
(nafta) yang diolahmenjadi
bensin (premium) atau bahan
petrokimia lain.
• Fraksi ketiga : diolah menjadi
kerosin (minyak tanah) dan
avtur (bahan bakar pesawat
jet)
• Fraksi keempat :
menghasilkan solar
• Fraksi kelima : menghasilkan
residu yang berisi
hidrokarbon rantai panjang
dan dapat diolah lebihlanjut.
Sisanya berupa aspal dan
lilin
7. PENGOLAHAN TAHAP KEDUA
• Perengkahan (cracking) : pengubahan struktur kimia
seperti pemecahan rantai, alkilasi, polimerisasi,reformasi
dan isomerasi.
• Proses ekstraksi : pembersihan produk dengan
menggunakan pelarut agar didapatkan hasil banyak
dengan mutu tinggi
• Proses kristalisasi : pemisahan produk melalui perbedaan
titik cairnya
• Pembersihan dari kontaminasi (treating) : pembersihan
kotoran dengan menambahkan soda kaustik (NaOH),
tanah liat atau proses hidrogenasi.
8. TITIK DIDIH JUMLAH ATOM
KARBON
KEGUNAAN
< 20⁰C C₁-C₄ • Bahan bakar gas LPG
• Bahan baku
pembuatan produk
petrokimia
20-60⁰C C₅-C₆ • Cairan pembersih
60-100⁰C C₆-C₇ • Nafta
• Pelarut non polar
• Cairan pembersih
40-200⁰C C₅-C₁₀ • Bahan bakar minyak
(bensin)
175-325⁰C C₁₂-C₁₈ • Kerosin
• Bahan bakar jet
250-400⁰C C₁₂ ke atas • Solar
• Minyak diesel
Zat cair C₂₀ ke atas • Oli
• Pelumas
Zat padat C₂₀ ke atas • Lilin parafin
• aspal
9. Bensin
bensin merupakan salah satu bahan bakar hasil
pengolahan minyak bumi yang penting. Saat ini
adabeberapa jenis bensin yakni premium, pertamax,
pertamax plus. Harga dan kualitas masing-masing jenis
bensin berbeda-beda. Tergantung bilangan oktana.
Semakin tinggi bilangan oktan bensin, maka semakin baik
mutu bensin tersebut.
bensin dibuat dari senyawa n-heptana dan
isooktana (2,2,4-trimetil pentana)
11. mutu bensin ditentukan oleh efektifitas
pembakarannya dalam mesin. Bensin yang baik tidak
menimbulkan ketukan (knocking) pada mesin. Ketukan
pada mesin terjadi bila bensin terbakar tidak pada saat
yang tepat sehingga akan mengganggu gerakan piston
pada mesin.
pada umumnya bensin yang dihasilkan dari proses
penyulingan tahap pertama mempunya angka oktan 70-80.
maka angka oktan harus dinaikkan agar tidak
menyebabkan mesin mudah aus dengan penambahan TEL
(Tetra Ethyl Lead) dengan rumus kimia Pb(C₂H₅)₄. Namun
penambahan timbal dapat mencemari udara dan
mengganggu kesehatan, maka digunakan MTBE (Methyl
Tertiary Butyl Ether) sebagai penggantinya.
13. Dampak Pembakaran Bahan Bakar
• Pembakaran sempurna akan menghasilkan
karbondioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran
tidak sempurna akan menghasilkan asap dan butiran
halus dari karbon (jelaga), karbon monoksida, karbon
dioksida, dan uap air.
• CO₂ : menyebabkan pemanasan global
• CO : menyebabkan kematian
• C : merusak alat pernafasan
• NOᵪ : menyebabkan iritasi mata