Teks tersebut membahas tentang proses pembentukan minyak bumi yang terbentuk dari sisa-sisa organisme laut yang mengendap di dasar lautan selama ratusan juta tahun lalu dan berubah menjadi minyak bumi akibat pengaruh tekanan dan suhu tinggi, serta komposisi minyak bumi yang terdiri atas senyawa hidrokarbon dan non-hidrokarbon seperti sulfur, nitrogen, oksigen dan logam.
2. Minyak Bumi atau petroleum berasal dari bahasa latin
“petra” yaitu rock/ stone yang berarti bebatuan dan
“oleum”yaitu oil yang berarti minyak.
Petroleum atau minyak bumi tersusun oleh unsur
karbon dan hidrogen yang merupakan komponen
utama dari bumi yang berasal dari jasad renik lautan,
tumbuhan dan hewan yang telah mati ratusan juta
tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut
mengendap di dasar lautan kemudian di tutupi oleh
lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi bebatuan karena pengaruh tekanan lapisan
diatasnya. Dengan meningkatnya tekanan dan suhu,
bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa organisme
tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas
bumi.
PENDAHULUAN
3. Definisiminyakbumimenurutkomponenpenyusunnyayaitu:
Campuran senyawa-senyawa hidrokarbon fasa gas, cair, dan padatan yang ada di cadangan
batuan sedimen di seluruh dunia dan juga terkandung sejumlah kecil senyawa-senyawa
nitrogen,oksigen, sulfur dan logam-logam (Speight, 2000; Gary et al,2007)
Campuran senyawa-senyawa hidrokarbon yang terbentuk secara alami dan secara umum
dalam fasa cair serta memiliki kandungan senyawa-senyawa sulfur, nitrogen, oksigen,
logam dan lain-lain (ASTM D4175)
Campuran senyawa-senyawa dengan titik didih berbeda yang dapat dipisahkan menjadi
berbagai macam fraksi berbeda melaluiproses distilasi
DEFINISI MINYAK BUMI
5. TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
TeoriAnorganik (Abiogenesis):
Menurut Berthelot (1866), minyak bumi berasal dari reaksi antara karbida (reaksi batuan
karbonat dan logam alkali) dengan air yang menghasilkan asetilen yang selanjutnya berubah
menjadiminyak bumi karena pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi.
Menurut Mendelejeff, teori pembentukan asetilen sebagai bahan dasar minyak bumi melalui
reaksi besi karbida ataupun mangan karbida dengan asam atau airpanas
Kelemahan:
Bahwa unsur logam alkali tidak pernah terdapat bebas didalam kerak bumi
6. TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
TeoriOrganik (Biogenesis):
Menurut Engler (1911),minyak bumi terbentuk dari pembusukan fosil-fosil hewan dan tumbuh-
tumbuhan pada zaman purba jutaan tahun silam.
Kelemahan:
Hasil akhir yang diperoleh pada percobaan berbeda dengan komposisi minyak bumi, terutama yang
terdiridari senyawa hidrokarbon parafin,naften dan aromatik.
7. TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
TeoriDuplex:
Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan karena menggambungkan teori organik
dengan anorganik. Minyak bumi terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan
maupun tumbuhan. Akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan maka endapan lumpur
berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung
bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (source rock). Selanjutnya minyak dan gas ini
akan berimigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di
tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (trap). Minyak dan gas bumi juga dapat
berimigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan
yang kedap. Meskipun minyak dan gas bumi terbentuk di dasar lautan, banyak minyak dan gas
yang terdapat di daratan akibat pergerakan kulit bumi.
9. Minyak bumi merupakan suatu campuran yang sangat kompleks yang terdiri dari senyawa
hidrokarbon, yaitu dengan unsur utama penyusunnya berupa senyawa organik Hidrogen (H) dan
Karbon (C). Selain itu terdapat juga senyawa-senyawa non-hidrokarbon dalam jumlah yang sangat
sedikit, seperti sulfur (S), oksigen (O), dan nitrogen (N) serta unsur-unsur pengotor berupa logam
yaitu besi (Fe),vanadium (V),nikel (Ni),dan organometal yang terdispersi dalam minyak mentah.
KOMPOSISI MINYAK BUMI
10. SENYAWA HIDROKARBON
Parafin merupakan golongan senyawa hidrokarbon jenuh (alkana) yang memiliki struktur rantai
lurus (normal)dan rantai bercabang (isomer).
Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur cincin (sikloalkana).
Olefin merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang terdiri dari ikatan rangkap dua (alkena)
dengan rumus molekul CnH2n dan ikatan rangkap tiga (alkuna) dengan rumus molekul CnH2n-2.
Aromatik merupakan hidrokarbon tak jenuh dengan rumus molekul CnH2n-6. Senyawa ini
memiliki struktur siklis berintikan 6 atom karbon yang membentuk cincin dengan ikatan rangkap
berjumlah 3.
11. SENYAWA NON HIDROKARBON
SENYAWA SULFUR
Senyawa sulfur dalam minyak bumi memiliki kadar yang berkisar antara 0,04 – 6 % berat.
Senyawa ini menimbulkan bau yang tidak sedap, bersifat asam dan dapat menyebabkan kerak
logam serta membutuhkan oksidasi pada pengolahan minyak bumi.
Sulfur atau belerang biasanya berbentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas (S), merkaptan
(R-SH dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’) dan tiofen (sulfida siklik)
Kerugian: (a) Bersifat korosif pada produk pengolahan; (b) Menyebabkan pencemaran udara; (c)
Meracuni katalis-katalis perengkahan; dan (d)Menurunkan angka oktan pada produk bensin.
12. SENYAWA NON HIDROKARBON
SENYAWA NITROGEN
Kadar nitrogen dalam minyak bumi umumnya sangat rendah berkisar antara 0,1 – 2 % berat dan
relatif stabil pada temperatur tinggi sehingga sulit terdekomposisi pada proses perengkahan
sederhana.
Senyawa-senyawa nitrogen dibagi menjadi zat-zat yang bersifat basa seperti 3-metilpiridin
(C6H7N) dan kuinolin (C9H7N) serta zat-zat yang tidak bersifat basa seperti pirol (C4H5N), indol
(C8H7N) dan karbazol (C12H9N).
Kerugian: (a)Menurunkan aktivitas katalis pada proses perengkahan, reforming, polimerisasi dan
isomerisasi; (b) Produk kerosin yang memiliki karakteristik tidak berwarna (jernih) pada waktu
distilasi jika mengandung nitrogen maka akan mengalami perubahan warna menjadi kemerahan
saat terkena sinar matahari; (c) Produk bensin yang mengandung nitrogen akan mempercepat
pembentukan damar dalam karburator; dan (d) Menyebabkan terjadinya endapan pada minyak
bakar dalam penyimpanannya.
13. SENYAWA NON HIDROKARBON
SENYAWA OKSIGEN
Kandungan senyawa oksigen pada minyak bumi berkisar 0,1- 2 % berat.
Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asam naftenat (C10H18O2) dan
asam-asam lemak (alkanoat),gugus hidroksi fenolik dan gugus keton.
Adanya senyawa oksigen pada minyak bumi menjadi hal yang penting karena beberapa alasan,
yaitu: (a)Titik didih akan semakin tinggi dengan meningkatnya kadar oksigen; (b)Oksigen berada
dalam bentuk asam organik, karboksilat atau fenolat pada fraksi ringan maupun sedang; (c)
Metode ekstraksi atau teknik berdasarkan reaksi saponifikasi berguna untuk
menghilangkan/mengurangi kadar oksigen.
14. SENYAWA NON HIDROKARBON
SENYAWA LOGAM
Minyak bumi biasanya mengandung senyawa logam yang relatif sangat rendah, yaitu sekitar
0,001 – 0,1% berat atau 5 – 400 ppm.
Kandungan logam-logam berat yang larut pada minyak bumi, seperti vanadium, nikel, tembaga
umumnya terdapat pada senyawa kompleks porfirin.Sedangkan logam garam anorganik (Cl,Mg,
Ca, K) yang larut dalam air tersuspensi dalam minyak bumi dalam keadaan terdispersi.
Kerugian: (a) Dapat meracuni katalis dan menurunkan aktivitas katalis pada proses pengolahan
minyak bumi; (b) Dapat menyebabkan korosi pada turbin gas dan pipa-pipa pembangkit uap; dan
(c)Dapat merusak burner dan dinding ruang pembakaran (furnace).