Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 1
Energi alam/primer
         dikonversi menjadi
                                           Turbin                     generator
  fluida/energi yang sesuai
untuk menggerakkan turbin



                                                                     Energi listrik




                          Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 2
Komponen utama:               Bagian yang bergerak disebut rotor
                              (rotate=berputar=bergerak).
        - Magnet
                              Bagian yang diam disebut stator (static=diam)
        - Kumparan

Agar timbul tegangan induksi, maka salah satu dari komponen tersebut harus
bergerak terhadap yang lain sehingga terjadi perubahan jumlah medan magnet
yang dilingkupi oleh kumparan.


Besarnya tegangan yang timbul dihitung dengan persamaan Induksi Faraday:

                       ε adalah emf yang dihasilkan (volt)
                       ΦΒ adalah fluks magnet (weber)
                       N adalah banyaknya lilitan
UNSW Generator
                           Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 3
Output generator didesain dengan mengatur variabel yang diperlihatkan dalam
persamaan Induksi Faraday, yaitu:
        1. Kuat medan magnet
         Kuat medan magnet dinyatakan dalam satuan Tesla. Cakupan kuat
         medan suatu magnet permanen adalah antara beberapa mili Tesla
         hingga beberapa Tesla.
        2. Kumparan (jumlah lilitan)
        3. Kecepatan putar dari rotor (rad/s, RPS: revolution per second,
           RPM: revolution per minute)

Hubungan antara kecepatan dan frekwensi dalam generator sinkron dinyatakan
dalam persamaan:
                        n= kecepatan putaran rotor,
             120 f
         n =            f= frekwensi tegangan yg dihasilkan,
               p
                        P=jumlah kutub dari generator
                           Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 4
Magnet yang digunakan dalam generator listrik, digolongkan menjadi 2, yaitu:
magnet permanen dan elektromagnet.
1. Magnet permanen:          Magnet yang berasal dari unsur alam yang
                             ditambang. Magnet permanen digunakan untuk
                             generator daya kecil hingga menengah.

                             Unsur-unsur alam yang digunakan dalam
                             pembuatan magnet antara lain:besi, aluminium,
                             kobal, nikel, titanium. Kombinasi unsur-unsur alam
                             inimenghasilkan berbagai jenis magnet seperti:
                             Alnico, Ticonal, dan rare-magnet earth.

Rare-magnet earth adalah magnet yang dibuat dengan mengkombinaskan
unsur samarium, kobal, neodymium, iron, dan boron sehingga dikenal magnet
samarium-kobal (SmCo) dan neodimium-iron-boron (NdFeB atau NIB). Kedua
jenis magnet ini merupakan magnet yang sangat kuat. Karena terbuat dari unsur
alam yang jarang maka harganya mahal sehingga aplikasinya terbatas.
                            Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 5
2. Elektromagnet   Magnet yang dibuat dengan cara mengeksitasi
                   sebuah kumparan dengan sumber listrik.


                   Karakteristik dari elektromagnet adalah:
                   Sifat kemagnetan tidak terlalu dipengaruhi oleh
                   panas.
                   Bisa dibuat dimana-mana tanpa adanya kendala
                   bahan. Magnet permanen NIB hanya bisa dibuat
                   kalau ada tambang rare-earth magnet.




                   Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 6
Secara sederhana kumparan dibuat dengan melilitkan kawat berisolasi tanpa
inti atau berinti udara.

                   Inti besi ditambahkan untuk:
                   Memperkuat densitas magnet,
                   mengarahkan fluks magnet




KHA, Kemampuan Hantar Arus sebagai dasar dalam memilih ukuran kawat
yang akan digunakan. Makin besar penampang (A) penghantar makin besar
KHA.
Inti besi adalah struktur yang terbuat dari lembaran besi yang berisolasi yang
disusun sedemikian rupa sehingga fluks magnet bisa diperkuat dan diarahkan.
Bentuk dari inti besi disesuaikan dengan desain generator.
                            Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 7
Dalam generator multi MW
                               kawat yang digunakan
                               memiliki penampang yang
                               besar agar mampu
                               mengalirkan arus yang
                               besar.
                               Multi MW generator
                               membutuhkan ‘kawat’
                               dengan KHA 2000 – 5000
                               Ampere.




Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 8
Sebuah generator biasanya didesain untuk beroperasi pada satu kecepatan
saja. Misalnya generator dengan putaran 200, 1500, 2000, 3000, ….hingga
100000 (RPM) putaran per menit untuk generator berkecepatan tinggi.

Generator kecepatan rendah biasanya digunakan dalam PLTA/PLTM.
Generator kecepatan tinggi untuk sistem dengan turbin uap atau gas.


Kenapa kecepatan harus tinggi ?
   1. Karena kecepatan berbanding lurus dengan besarnya induksi tegangan
      yang dihasilkan dalam kumparan (Hukum Induksi Faraday).
   2. Makin tinggi kecepatan rotor, untuk keluaran yang sama, generator bisa
      dibuat lebih kecil.
      Dimensi kecil   bahan lebih sedikit    biaya turun, ruang yang
      dibutuhkan untuk instalasi juga makin kecil, transportasi lebih mudah dan
      ekonomis.

                            Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 9
Pilot exciter: menghasilkan medan magnet (elektromagnet) bagi main exciter.
Main exciter: adalah generator ac yang kemudian di searahkan melalui sikat
dan komutator.
Main exciter berfungsi sebagai sumber tegangan bagi exciting coil
(elektromagnet) dari stator.

                           Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 10
Dalam sebuah generator praktis, selain komponen utama juga memerlukan
komponen penunjang yang harus ada sehingga generator dapat beroperasi
dengan ekonomis, handal dan aman.
        - Pendingin:
                 - Pendingin udara (cooled forced air cooling) untuk
                   generator kecil sampai 50 MW
                 - Hydrogen cooling untuk generator besar (50 – 300 MW)
                 - Hollow, water cooled conductor (1000 MW)




        - Sistem pengamanan: arus, suhu, dll



                          Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 11
Nameplate sebuah
                                                                  generator menunjukkan
                                                                  keluaran dari generator
                                                                  jika generator
                                                                  beroperasi sesuai
                                                                  dengan desainnya.



Output generator akan berubah jika terjadi perubahan pada input dan output.
Perubahan input terjadi karena adanya perubahan pada sistem penggerak
primernya:
PLTA    penurunan debit air karena perubahan musim, karena penurunan
        cadangan air
PLTB    penurunan kecepatan angin hingga di bawah cut in speed
PLTU/PLTD/PLTG/PLTPB         gangguan pada sistem pengadaan bahan bakar
                             atau sistem konversi energi primer menjadi energi
                             mekanik
                           Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 12
Output generator berubah karena adanya perubahan beban atau terjadi fangguan

Perubahan output yang dimaksud adalah perubahan kwalitas energi listrik yang
dihasilkan. Sebagai contoh: penurunan tegangan dan/atau frekwensi melebihi
ambang batas.


Generator dijaga (dikendalikan) agar selalu beroperasi mendekati besaran
nominalnya. Misalnya output selalu 220 V 50 Hz

Jika frekwensi turun maka putaran rotor perlu dinaikkan dengan mengatur sistem
konversi energi primernya.
Contoh:
PLTA/PLTM      tingkatkan volume air menuju turbin melalui katup pengatur aliran
air.
PLTD/PLTU/PLTG/PLTPB         atur kecepatan turbin.
                           Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 13
Tegangan menurun karena beban lebih atau gangguan jaringan

Jika beban naik, penurunan tegangan diatasi dengan pengaturan eksitasi (medan
magnet)




Jika terjadi gangguan, penurunan tegangan diatasi dengan pengaturan jaringan
melalui pemutusan bagian jaringan yang bermasalah
                          Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 14
Berdasarkan eksitasinya (medan magnet), generator dikelompokan menjadi
dua, yaitu:
        1. Permanent Magnet Synchronous Generator (generator sinkron
           magnet permanen)
        2. Brushed/Brushless Synchronous Generator (generator sinkron
           eksitasi dengan atau tanpa sikat-komutasi)

Perkembangan generator ditunjang oleh perkembangan teknologi bahan,
teknik optimasi, dan teknik pendinginan.




                         Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 15
Mengetahui potensi sumber energi alam yang tersedia di sekitar kita.

Mendesain generator yang sesuai dengan karakteristik potensi alam yang
tersedia.

Membuat sendiri pembangkit skala kecil 2000 – 5000 Watt dengan bahan
bakar gratis seumur hidup bagi yang memiliki akses terhadap sungai atau
tenaga angin.

Adanya kebijakan PSKT (Pembangkit Skala Kecil Tersebar) atau DG
distributed generation yang memungkinkan pembangkit skala kecil tersebar
menjual kelebihan dayanya ke PLN.




                           Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 16

Generator Design

  • 1.
    Manajemen Energi |Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 1
  • 2.
    Energi alam/primer dikonversi menjadi Turbin generator fluida/energi yang sesuai untuk menggerakkan turbin Energi listrik Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 2
  • 3.
    Komponen utama: Bagian yang bergerak disebut rotor (rotate=berputar=bergerak). - Magnet Bagian yang diam disebut stator (static=diam) - Kumparan Agar timbul tegangan induksi, maka salah satu dari komponen tersebut harus bergerak terhadap yang lain sehingga terjadi perubahan jumlah medan magnet yang dilingkupi oleh kumparan. Besarnya tegangan yang timbul dihitung dengan persamaan Induksi Faraday: ε adalah emf yang dihasilkan (volt) ΦΒ adalah fluks magnet (weber) N adalah banyaknya lilitan UNSW Generator Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 3
  • 4.
    Output generator didesaindengan mengatur variabel yang diperlihatkan dalam persamaan Induksi Faraday, yaitu: 1. Kuat medan magnet Kuat medan magnet dinyatakan dalam satuan Tesla. Cakupan kuat medan suatu magnet permanen adalah antara beberapa mili Tesla hingga beberapa Tesla. 2. Kumparan (jumlah lilitan) 3. Kecepatan putar dari rotor (rad/s, RPS: revolution per second, RPM: revolution per minute) Hubungan antara kecepatan dan frekwensi dalam generator sinkron dinyatakan dalam persamaan: n= kecepatan putaran rotor, 120 f n = f= frekwensi tegangan yg dihasilkan, p P=jumlah kutub dari generator Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 4
  • 5.
    Magnet yang digunakandalam generator listrik, digolongkan menjadi 2, yaitu: magnet permanen dan elektromagnet. 1. Magnet permanen: Magnet yang berasal dari unsur alam yang ditambang. Magnet permanen digunakan untuk generator daya kecil hingga menengah. Unsur-unsur alam yang digunakan dalam pembuatan magnet antara lain:besi, aluminium, kobal, nikel, titanium. Kombinasi unsur-unsur alam inimenghasilkan berbagai jenis magnet seperti: Alnico, Ticonal, dan rare-magnet earth. Rare-magnet earth adalah magnet yang dibuat dengan mengkombinaskan unsur samarium, kobal, neodymium, iron, dan boron sehingga dikenal magnet samarium-kobal (SmCo) dan neodimium-iron-boron (NdFeB atau NIB). Kedua jenis magnet ini merupakan magnet yang sangat kuat. Karena terbuat dari unsur alam yang jarang maka harganya mahal sehingga aplikasinya terbatas. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 5
  • 6.
    2. Elektromagnet Magnet yang dibuat dengan cara mengeksitasi sebuah kumparan dengan sumber listrik. Karakteristik dari elektromagnet adalah: Sifat kemagnetan tidak terlalu dipengaruhi oleh panas. Bisa dibuat dimana-mana tanpa adanya kendala bahan. Magnet permanen NIB hanya bisa dibuat kalau ada tambang rare-earth magnet. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 6
  • 7.
    Secara sederhana kumparandibuat dengan melilitkan kawat berisolasi tanpa inti atau berinti udara. Inti besi ditambahkan untuk: Memperkuat densitas magnet, mengarahkan fluks magnet KHA, Kemampuan Hantar Arus sebagai dasar dalam memilih ukuran kawat yang akan digunakan. Makin besar penampang (A) penghantar makin besar KHA. Inti besi adalah struktur yang terbuat dari lembaran besi yang berisolasi yang disusun sedemikian rupa sehingga fluks magnet bisa diperkuat dan diarahkan. Bentuk dari inti besi disesuaikan dengan desain generator. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 7
  • 8.
    Dalam generator multiMW kawat yang digunakan memiliki penampang yang besar agar mampu mengalirkan arus yang besar. Multi MW generator membutuhkan ‘kawat’ dengan KHA 2000 – 5000 Ampere. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 8
  • 9.
    Sebuah generator biasanyadidesain untuk beroperasi pada satu kecepatan saja. Misalnya generator dengan putaran 200, 1500, 2000, 3000, ….hingga 100000 (RPM) putaran per menit untuk generator berkecepatan tinggi. Generator kecepatan rendah biasanya digunakan dalam PLTA/PLTM. Generator kecepatan tinggi untuk sistem dengan turbin uap atau gas. Kenapa kecepatan harus tinggi ? 1. Karena kecepatan berbanding lurus dengan besarnya induksi tegangan yang dihasilkan dalam kumparan (Hukum Induksi Faraday). 2. Makin tinggi kecepatan rotor, untuk keluaran yang sama, generator bisa dibuat lebih kecil. Dimensi kecil bahan lebih sedikit biaya turun, ruang yang dibutuhkan untuk instalasi juga makin kecil, transportasi lebih mudah dan ekonomis. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 9
  • 10.
    Pilot exciter: menghasilkanmedan magnet (elektromagnet) bagi main exciter. Main exciter: adalah generator ac yang kemudian di searahkan melalui sikat dan komutator. Main exciter berfungsi sebagai sumber tegangan bagi exciting coil (elektromagnet) dari stator. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 10
  • 11.
    Dalam sebuah generatorpraktis, selain komponen utama juga memerlukan komponen penunjang yang harus ada sehingga generator dapat beroperasi dengan ekonomis, handal dan aman. - Pendingin: - Pendingin udara (cooled forced air cooling) untuk generator kecil sampai 50 MW - Hydrogen cooling untuk generator besar (50 – 300 MW) - Hollow, water cooled conductor (1000 MW) - Sistem pengamanan: arus, suhu, dll Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 11
  • 12.
    Nameplate sebuah generator menunjukkan keluaran dari generator jika generator beroperasi sesuai dengan desainnya. Output generator akan berubah jika terjadi perubahan pada input dan output. Perubahan input terjadi karena adanya perubahan pada sistem penggerak primernya: PLTA penurunan debit air karena perubahan musim, karena penurunan cadangan air PLTB penurunan kecepatan angin hingga di bawah cut in speed PLTU/PLTD/PLTG/PLTPB gangguan pada sistem pengadaan bahan bakar atau sistem konversi energi primer menjadi energi mekanik Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 12
  • 13.
    Output generator berubahkarena adanya perubahan beban atau terjadi fangguan Perubahan output yang dimaksud adalah perubahan kwalitas energi listrik yang dihasilkan. Sebagai contoh: penurunan tegangan dan/atau frekwensi melebihi ambang batas. Generator dijaga (dikendalikan) agar selalu beroperasi mendekati besaran nominalnya. Misalnya output selalu 220 V 50 Hz Jika frekwensi turun maka putaran rotor perlu dinaikkan dengan mengatur sistem konversi energi primernya. Contoh: PLTA/PLTM tingkatkan volume air menuju turbin melalui katup pengatur aliran air. PLTD/PLTU/PLTG/PLTPB atur kecepatan turbin. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 13
  • 14.
    Tegangan menurun karenabeban lebih atau gangguan jaringan Jika beban naik, penurunan tegangan diatasi dengan pengaturan eksitasi (medan magnet) Jika terjadi gangguan, penurunan tegangan diatasi dengan pengaturan jaringan melalui pemutusan bagian jaringan yang bermasalah Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 14
  • 15.
    Berdasarkan eksitasinya (medanmagnet), generator dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1. Permanent Magnet Synchronous Generator (generator sinkron magnet permanen) 2. Brushed/Brushless Synchronous Generator (generator sinkron eksitasi dengan atau tanpa sikat-komutasi) Perkembangan generator ditunjang oleh perkembangan teknologi bahan, teknik optimasi, dan teknik pendinginan. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 15
  • 16.
    Mengetahui potensi sumberenergi alam yang tersedia di sekitar kita. Mendesain generator yang sesuai dengan karakteristik potensi alam yang tersedia. Membuat sendiri pembangkit skala kecil 2000 – 5000 Watt dengan bahan bakar gratis seumur hidup bagi yang memiliki akses terhadap sungai atau tenaga angin. Adanya kebijakan PSKT (Pembangkit Skala Kecil Tersebar) atau DG distributed generation yang memungkinkan pembangkit skala kecil tersebar menjual kelebihan dayanya ke PLN. Manajemen Energi | Sistem Konversi Energi Listrik | Nyoman S Kumara | 16