SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
KONDUKTOMETRI
I. TUJUAN PERCOBAAN
• Menentukan daya hantar listrik suatu larutan
• Menentukan ekivalen titrasi
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan :
• Konduktometer 660
• Elektroda emmension cell dengan konstanta cell o,78
• Magnetik stirrer
• Gelas kimia 250ml, 100ml
• Pipet ukur 10ml
• Labu ukur 100ml, 250ml
Bahan yang digunakan :
• Larutan NaOH 0,1 N
• Larutan HCL 0,1 N
• Larutan CH3COOH 0,1 N
III. DASAR TEORI
Pengukuran konduktivitas dapat juga digunakan untuk menentukan titik akhir
titrasi. Titrasi konduktometri dapat dilakukan dengan dua cara dan tergantung pada
frekuensi arus yang digunakan. Jika arus frekuensinya bertambah besar, maka
kapasitas dan induktif akan semakin besar.
Konduktometri merupakan salah satu metode analisis yang berdasarkan daya
hantar larutan. Daya hantar ini bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam
larutan. Menurut hokum ohm arus (I) berbanding lurus dengan potensial listrik (E)
yang digunakan, tetapi berbanding terbalik dengan tahanan listrik (R).
I = E / R
G = I / R
Daya hantar (G) merupakan kebalikan dari tahan yang mempunyai satuan ohm atau
Siemens (S), bila arus listrik dialirkan ke suatu larutan melalui luas bidang elektroda
(A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (I), maka:
G = I / R = k x A / I
Dimana:
A / I = tetapan sel
K = daya hantar arus (konduktivitas) dengan satuan SI ohm cm-1 atau s cm-1
Titrasi yang dapat dilakukan adalah:
- Titrasi konduktometri yang dilakukan dengan frekuensi arus rendah (maksimum 300
Hz)
- Titrasi konduktometri yang dilakukan dengan frekuensi arus tinggi yang disebut
titrasi frekuensi tinggi
Titrasi konduktometri frekuensi arus rendah
Penambahan suatu elektrolit lain pada keadaan yang tidak ada perubahan volum
yang begitu besar akan mempengaruhi konduktivitas larutan karena akan terjadi reaksi
ionik atau tidak. Jika terjadi reaksi ionik akan terjadi perubahan konduktivitas yang cukup
besar sehingga dapat diamati reaksi yang terjadi, seperti pada titrasi asam kuat dan basa
kuat. Pada titrasi ini terjadi penurunan konduktivitas karena terjadinya penggantian ion
yang mempunyai konduktivitas rendah.
Pada titrasi penetralan, pengendapan, penentuan titik akhir titrasi ditentukan
berdasarkan konduktivitas dari reaksi kimia yang terjadi. Hantaran diukur pada setiap
penambahan sejumlah pereaksi pengukuran titik akhir titrasi berdasarkan dua alur garis
yang saling berpotongan. Titik potong ini disebut titik ekivalen.
Secara praktek, konsentrasi penitran 20-100 kali lebih pekat dari larutan yang
dititrasi, kelebihan dari titrasi ini, baik untuk asam yang sangat lemah yang secara
potensiometri tidak dapat dilakukan dengan cara koduktometri dapat dilakukan, selain itu
secara konduktometri contoh suhu tidak perlu dilakukan.
Titrasi konduktometri frekuensi arus tinggi
Titrasi ini sesuai untuk sel yang terdiri atas sistem reaksi yang dibuat bagian atau
dipasang sirkuit osilator berionisasi pada frekuensi beberapa MHz. Keuntungan cara ini
antara lain elektroda ditempatkan diluar sel dan tidak langsung kontak dengan zat lain,
sedangkan kerugiannya respon tidak spesifik karena tidak bergantung pada hantaran dan
tetapan dielektrik dari sistem, selain itu tidak dipengaruhi oleh sifat kimia dari komponen-
komponen system.
IV. PROSEDUR KERJA
Kalibrasi konduktometer
• Memasang sel konduktometer pada socket “ cond cell ” dengan socket berwarna
hitam
• Memasang resistance thermometer pt-100 pada socket warna merah
Menghidupkan alat konduktometer
• Mengecek harga konstanta cell pada elektroda emmension cell, memasukkan harga
1,00 pada “cell const” dan tekan tombol x1
• Memasukkan harga temperature pada “ temp “ dengan menekan tombol “ temp “
dapat dilihat dari tabel, jika tidak ada dalam tabel masukkan harga 2
• Menggunakan frekuensi 2 KHz (tombol tidak ditekan)
• Mengisi gelas kimia 50ml dengan KCl 1 nN dan memasukkan elektroda ke
dalamnya
• Mengatur temperature larutan sesuai dengan tabel atau menakan tombol “ temp
• Memasukkan harga K pada suhu laruutan untuk menghitung konstanta cell (K)
K = K tabel pada temp T / (K) pengukuran
• Mengkalibrasi telah selesai dan dicatat harga konduktivitas harga larutan KCl 1 N
• Menentukan konduktivitas larutan KCl 0,1 N (sesuai instruksi)
Tabel Harga λ₀ untuk anion dan kation
Kation λ (S.cm₀ 2.
. mol-1)
Anion λ (S.cm₀ 2.
. mol-1)
H+
Na+
K+
NH4
+
349,8
50,1
73,5
73,5
OH-
Cl-
I-
CH3COO-
C2O4
2-
HCO3
198,3
76,3
76,8
40,9
74,2
44,5
Tabel Harga K untuk penentuan tetapan sel
T(0
C) Ktabel (ms/cm) T(0
C) Ktabel (ms/cm)
0
10
15
20
21
22
23
7,15
9,33
10,48
11,67
11,91
12,15
12,39
24
24
26
27
28
29
30
Titrasi konduktometri
• Membuat larutan NaOH 0,1 N sebanyak 50ml
• Membuat larutan HCl 0,1 N sebanyak 50ml
• Memipet 10ml larutan NaOH sebanyak 10ml, memasukkan ke dalam gelas kimia
250ml dan menambahkan aquadest sebanyak 200ml (elektroda tenggelam)
• Meletakkan larutan NaOH diatas hot plate (jangan menghidupkan pemanas)
• Mengaduk larutan NaOH dengan magnetic stirrer
Melakukan penambahan HCl 0,1 N sebanyak 1ml-20ml (dengan kenaikan 1ml),
pada saat penambahan HCL posisi tombol pada posisi “ kond “ dan membaca
konduktiviitas pada display setiap penambahan HCl
Setelah didapat kurva yang diinginkan, menghitung konsentrasi NaOH
Melakukan titrasi asam basa yang lain (sesuai perintah instruktur)
Evaluasi
Untuk menghitung konsentrasi larutan NaOH digunakan persamaan:
V1C1 = V2C2
Dimana:
V1 = volume larutan HCl
V2 = volume larutan NaOH
C1 = konsentrasi larutan HCl
C2 = konsentrasi larutan NaOH
V. DATA PENGAMATAN
No Konduktasi (ms/cm) Penambahan HCl (v/ml)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16,99
15,20
15,08
12,49
12,41
11,61
11,40
11,18
11,10
10,74
10,31
9,61
8,04
8,49
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
8,84
8,93
9,26
9,39
9,63
10,08
11,50
11,65
11,85
11,99
12,99
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
• Kalibrasi :
KCl 0,1N 100 ml K= table = 13,87 ms/mc
T KCl : 290
C K pengukuran 13,79 ms/mc
K Tabel: 13,87 ms/cm =0,87
K pengukuran : 15,79 ms/cm Cells const : 136,7
VI. ANALISA PENGAMATAN
Dari percobaan yang telah di lakukan, dapat di analisa, bahwa d idalam titrasi
konduktometri kita akan mendapatkan beberapa kemudahan yang mungkin tidak kita
dapatkan jika kita menggunkan dengan titrasi lainya, misal tidak menggunakan indikator,
karena dalam titrasi konduktometri ini kita hanya mengukur daya hantar larutan. titrasi
konduktometri hanya terbatas untuk larutan yang tergolong kedalam larutan elektrolit saja.
Sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak dapat menggunakan titrasikonduktometri. Titrasi
konduktometri ini sangat berhubungan dengan daya hantar listrik, jadi juga akan
berhubungan dengan adanya ion – ion dalam larutan yang berperan untuk menghantarkan
arus listrik dalam larutan. Arus listrik ini tidak akan bisa melewati larutan yang tidak terdapat
ion-ion, sehingga larutan non elektrolit tidak bisa menghantarkan arus listrik.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui daya hantar listrik suatu larutan.
Konduktivitas suatu larutan elektrolit bergantung pada ion-ion yang ada dalam
konsentrasinya. Pada percobaan ini, sel konduktansi dibilas dengan aquades agar alat yang
digunakan bebas dari ion-ion yang mengganggu serta untuk menetralkan alat sehingga tidak
dipengaruhi oleh pengukuran sebelumnya. Pada percobaan ini, dilakukan penentuan titik
ekuivalen antara larutan HCl dan larutan NaOH dimana kedua larutan ini, merupakan
penghantar listrik yang baik.
Setiap proses titrasi, (penambahan NaOH 1 mL) dilakukan proses pengadukan dengan
magnetik stirer. Hal ini dilakukan agar dapat mengoptimalkan kemampuan daya hantar
listriksehingga ionnya dapat menyebar merata. Dari hasil percobaan dapat di lihat nilai
konduktivitas dari NaOH berbanding lurus dengan konsentrasi NaOH. Hal ini dapat terjadi
karena Konduktivitas suatu larutan elektrolit pada setiap temperature hanya bergantung pada
ion-ion yang ada, dan konsentrasi ion-ion tersebut. Bila larutan elektrolit diencerkan,
konduktivitas akan turun karena lebih sedikit ion pada per cm3 larutan untuk membawa arus.
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa “Volume HCl vs Konduktivitas Larutan”,
bentuk grafiknya turun naik. Dimana, semakin mendekati titik ekivalen maka grafiknya
menurun. Namun, jika melewati titik ekivalen maka grafiknya naik kembali. Hal ini terjadi
karena semakin banyak volume peniter yang digunakan maka konduktivitas larutan akan
semakin menurun, namun penambahan volume peniter secara terus menerus akan
mengakibatkan konduktivitas larutan semakin naik karena volume peniter akan semakin
jenuh di dalam larutan.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah di lakukan, dapat disimpulkan, bahwa :
• Konduktometri merupakan salah satu metode analisis yang berdasarkan daya hantar
larutan
• Titrasi konduktometri yang dapat di lakukan adalah titrasi dengan frekuensi arus
rendah (maksimum 30 Hz dan arus tinggi yang disebut frekuensi tinggi)
• Titik ekivalen pada volume titran adalah pada volume 13ml.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet:2013 “Penuntun Praktikum Inst & Teknik Pengukuran” Palembang,
Politeknik Negeri Sriwijaya.
GAMBAR ALAT

Bola karet spatula gelas kimia
Kaca arloji thermometer pipet ukur
Pipet tetes botol aquadest labu ukur
Konduktometri 660
LAPORAN PRAKTIKUM
Inst & Teknik Pengukuran
(KONDUKTOMETRI)
Di Susun oleh :
Arief Ferdiansyah : 061230401032
Dian Yunitasari : 061230401034
Fitri : 061230401039
Hilya Fithri : 061230401040
Masayu Tsuroyya : 061230401043
Lola : 061230401042
Sari tilawati : 061230401049
Wisman Dwingga : 061230401052
Dosen pembimbing :
Ir. Hj. Sofiah , M.T
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2012/2013
JUDUKONDUKTOMETRI
JUDUKONDUKTOMETRI

More Related Content

What's hot

laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Dede Suhendra
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airPT. SASA
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Perc 3 kuat medan ligan
Perc 3   kuat medan liganPerc 3   kuat medan ligan
Perc 3 kuat medan liganMartina Fajri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 

What's hot (20)

laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Perc 3 kuat medan ligan
Perc 3   kuat medan liganPerc 3   kuat medan ligan
Perc 3 kuat medan ligan
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 

Similar to JUDUKONDUKTOMETRI

Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi SederhanaPemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhanafirst last
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikSoal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikWawan GokiElz
 
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiPenentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiDian Mustikasari
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomqlp
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxFajrianAulia
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformqlp
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganNita Mardiana
 
Laporan pratikum kimia
Laporan pratikum kimia Laporan pratikum kimia
Laporan pratikum kimia samira_fa34
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateMuhammad Faisal Firdaus
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimiarendrafauzi
 
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdfkimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdfMuhammadAndre28
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit21 Memento
 

Similar to JUDUKONDUKTOMETRI (20)

Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi SederhanaPemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikSoal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
 
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiPenentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
 
Kimia (enthalpi reaksi)
Kimia (enthalpi reaksi)Kimia (enthalpi reaksi)
Kimia (enthalpi reaksi)
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
Laporan pratikum kimia
Laporan pratikum kimia Laporan pratikum kimia
Laporan pratikum kimia
 
6.AAS.ppt
6.AAS.ppt6.AAS.ppt
6.AAS.ppt
 
Modul praktikum elektrometri
Modul praktikum elektrometriModul praktikum elektrometri
Modul praktikum elektrometri
 
kULOMETRI.pdf
kULOMETRI.pdfkULOMETRI.pdf
kULOMETRI.pdf
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
 
Lapres percobaan avogadro
Lapres percobaan avogadroLapres percobaan avogadro
Lapres percobaan avogadro
 
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdfkimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
kimiakliniktutor1-131204022647-phpapp01.pdf
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 

More from Hilya Fithri

Penghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakanPenghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakanHilya Fithri
 
Teknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraTeknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraHilya Fithri
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" AyakanHilya Fithri
 

More from Hilya Fithri (9)

Penghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakanPenghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakan
 
Asetilinasi
AsetilinasiAsetilinasi
Asetilinasi
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Katalis heterogen
Katalis heterogenKatalis heterogen
Katalis heterogen
 
Teknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraTeknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udara
 
Bioremidasi
BioremidasiBioremidasi
Bioremidasi
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan
 
Bar screening
Bar screeningBar screening
Bar screening
 

JUDUKONDUKTOMETRI

  • 1. KONDUKTOMETRI I. TUJUAN PERCOBAAN • Menentukan daya hantar listrik suatu larutan • Menentukan ekivalen titrasi II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan : • Konduktometer 660 • Elektroda emmension cell dengan konstanta cell o,78 • Magnetik stirrer • Gelas kimia 250ml, 100ml • Pipet ukur 10ml • Labu ukur 100ml, 250ml Bahan yang digunakan : • Larutan NaOH 0,1 N • Larutan HCL 0,1 N • Larutan CH3COOH 0,1 N III. DASAR TEORI Pengukuran konduktivitas dapat juga digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Titrasi konduktometri dapat dilakukan dengan dua cara dan tergantung pada frekuensi arus yang digunakan. Jika arus frekuensinya bertambah besar, maka kapasitas dan induktif akan semakin besar. Konduktometri merupakan salah satu metode analisis yang berdasarkan daya hantar larutan. Daya hantar ini bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Menurut hokum ohm arus (I) berbanding lurus dengan potensial listrik (E) yang digunakan, tetapi berbanding terbalik dengan tahanan listrik (R). I = E / R G = I / R Daya hantar (G) merupakan kebalikan dari tahan yang mempunyai satuan ohm atau Siemens (S), bila arus listrik dialirkan ke suatu larutan melalui luas bidang elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (I), maka: G = I / R = k x A / I Dimana:
  • 2. A / I = tetapan sel K = daya hantar arus (konduktivitas) dengan satuan SI ohm cm-1 atau s cm-1 Titrasi yang dapat dilakukan adalah: - Titrasi konduktometri yang dilakukan dengan frekuensi arus rendah (maksimum 300 Hz) - Titrasi konduktometri yang dilakukan dengan frekuensi arus tinggi yang disebut titrasi frekuensi tinggi Titrasi konduktometri frekuensi arus rendah Penambahan suatu elektrolit lain pada keadaan yang tidak ada perubahan volum yang begitu besar akan mempengaruhi konduktivitas larutan karena akan terjadi reaksi ionik atau tidak. Jika terjadi reaksi ionik akan terjadi perubahan konduktivitas yang cukup besar sehingga dapat diamati reaksi yang terjadi, seperti pada titrasi asam kuat dan basa kuat. Pada titrasi ini terjadi penurunan konduktivitas karena terjadinya penggantian ion yang mempunyai konduktivitas rendah. Pada titrasi penetralan, pengendapan, penentuan titik akhir titrasi ditentukan berdasarkan konduktivitas dari reaksi kimia yang terjadi. Hantaran diukur pada setiap penambahan sejumlah pereaksi pengukuran titik akhir titrasi berdasarkan dua alur garis yang saling berpotongan. Titik potong ini disebut titik ekivalen. Secara praktek, konsentrasi penitran 20-100 kali lebih pekat dari larutan yang dititrasi, kelebihan dari titrasi ini, baik untuk asam yang sangat lemah yang secara potensiometri tidak dapat dilakukan dengan cara koduktometri dapat dilakukan, selain itu secara konduktometri contoh suhu tidak perlu dilakukan. Titrasi konduktometri frekuensi arus tinggi Titrasi ini sesuai untuk sel yang terdiri atas sistem reaksi yang dibuat bagian atau dipasang sirkuit osilator berionisasi pada frekuensi beberapa MHz. Keuntungan cara ini antara lain elektroda ditempatkan diluar sel dan tidak langsung kontak dengan zat lain, sedangkan kerugiannya respon tidak spesifik karena tidak bergantung pada hantaran dan tetapan dielektrik dari sistem, selain itu tidak dipengaruhi oleh sifat kimia dari komponen- komponen system. IV. PROSEDUR KERJA Kalibrasi konduktometer • Memasang sel konduktometer pada socket “ cond cell ” dengan socket berwarna hitam
  • 3. • Memasang resistance thermometer pt-100 pada socket warna merah Menghidupkan alat konduktometer • Mengecek harga konstanta cell pada elektroda emmension cell, memasukkan harga 1,00 pada “cell const” dan tekan tombol x1 • Memasukkan harga temperature pada “ temp “ dengan menekan tombol “ temp “ dapat dilihat dari tabel, jika tidak ada dalam tabel masukkan harga 2 • Menggunakan frekuensi 2 KHz (tombol tidak ditekan) • Mengisi gelas kimia 50ml dengan KCl 1 nN dan memasukkan elektroda ke dalamnya • Mengatur temperature larutan sesuai dengan tabel atau menakan tombol “ temp • Memasukkan harga K pada suhu laruutan untuk menghitung konstanta cell (K) K = K tabel pada temp T / (K) pengukuran • Mengkalibrasi telah selesai dan dicatat harga konduktivitas harga larutan KCl 1 N • Menentukan konduktivitas larutan KCl 0,1 N (sesuai instruksi) Tabel Harga λ₀ untuk anion dan kation Kation λ (S.cm₀ 2. . mol-1) Anion λ (S.cm₀ 2. . mol-1) H+ Na+ K+ NH4 + 349,8 50,1 73,5 73,5 OH- Cl- I- CH3COO- C2O4 2- HCO3 198,3 76,3 76,8 40,9 74,2 44,5 Tabel Harga K untuk penentuan tetapan sel T(0 C) Ktabel (ms/cm) T(0 C) Ktabel (ms/cm) 0 10 15 20 21 22 23 7,15 9,33 10,48 11,67 11,91 12,15 12,39 24 24 26 27 28 29 30 Titrasi konduktometri
  • 4. • Membuat larutan NaOH 0,1 N sebanyak 50ml • Membuat larutan HCl 0,1 N sebanyak 50ml • Memipet 10ml larutan NaOH sebanyak 10ml, memasukkan ke dalam gelas kimia 250ml dan menambahkan aquadest sebanyak 200ml (elektroda tenggelam) • Meletakkan larutan NaOH diatas hot plate (jangan menghidupkan pemanas) • Mengaduk larutan NaOH dengan magnetic stirrer Melakukan penambahan HCl 0,1 N sebanyak 1ml-20ml (dengan kenaikan 1ml), pada saat penambahan HCL posisi tombol pada posisi “ kond “ dan membaca konduktiviitas pada display setiap penambahan HCl Setelah didapat kurva yang diinginkan, menghitung konsentrasi NaOH Melakukan titrasi asam basa yang lain (sesuai perintah instruktur) Evaluasi Untuk menghitung konsentrasi larutan NaOH digunakan persamaan: V1C1 = V2C2 Dimana: V1 = volume larutan HCl V2 = volume larutan NaOH C1 = konsentrasi larutan HCl C2 = konsentrasi larutan NaOH V. DATA PENGAMATAN No Konduktasi (ms/cm) Penambahan HCl (v/ml) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16,99 15,20 15,08 12,49 12,41 11,61 11,40 11,18 11,10 10,74 10,31 9,61 8,04 8,49 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
  • 5. 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 8,84 8,93 9,26 9,39 9,63 10,08 11,50 11,65 11,85 11,99 12,99 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 • Kalibrasi : KCl 0,1N 100 ml K= table = 13,87 ms/mc T KCl : 290 C K pengukuran 13,79 ms/mc K Tabel: 13,87 ms/cm =0,87 K pengukuran : 15,79 ms/cm Cells const : 136,7 VI. ANALISA PENGAMATAN Dari percobaan yang telah di lakukan, dapat di analisa, bahwa d idalam titrasi konduktometri kita akan mendapatkan beberapa kemudahan yang mungkin tidak kita dapatkan jika kita menggunkan dengan titrasi lainya, misal tidak menggunakan indikator, karena dalam titrasi konduktometri ini kita hanya mengukur daya hantar larutan. titrasi konduktometri hanya terbatas untuk larutan yang tergolong kedalam larutan elektrolit saja. Sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak dapat menggunakan titrasikonduktometri. Titrasi konduktometri ini sangat berhubungan dengan daya hantar listrik, jadi juga akan berhubungan dengan adanya ion – ion dalam larutan yang berperan untuk menghantarkan arus listrik dalam larutan. Arus listrik ini tidak akan bisa melewati larutan yang tidak terdapat ion-ion, sehingga larutan non elektrolit tidak bisa menghantarkan arus listrik. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui daya hantar listrik suatu larutan. Konduktivitas suatu larutan elektrolit bergantung pada ion-ion yang ada dalam konsentrasinya. Pada percobaan ini, sel konduktansi dibilas dengan aquades agar alat yang digunakan bebas dari ion-ion yang mengganggu serta untuk menetralkan alat sehingga tidak dipengaruhi oleh pengukuran sebelumnya. Pada percobaan ini, dilakukan penentuan titik ekuivalen antara larutan HCl dan larutan NaOH dimana kedua larutan ini, merupakan penghantar listrik yang baik. Setiap proses titrasi, (penambahan NaOH 1 mL) dilakukan proses pengadukan dengan magnetik stirer. Hal ini dilakukan agar dapat mengoptimalkan kemampuan daya hantar
  • 6. listriksehingga ionnya dapat menyebar merata. Dari hasil percobaan dapat di lihat nilai konduktivitas dari NaOH berbanding lurus dengan konsentrasi NaOH. Hal ini dapat terjadi karena Konduktivitas suatu larutan elektrolit pada setiap temperature hanya bergantung pada ion-ion yang ada, dan konsentrasi ion-ion tersebut. Bila larutan elektrolit diencerkan, konduktivitas akan turun karena lebih sedikit ion pada per cm3 larutan untuk membawa arus. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa “Volume HCl vs Konduktivitas Larutan”, bentuk grafiknya turun naik. Dimana, semakin mendekati titik ekivalen maka grafiknya menurun. Namun, jika melewati titik ekivalen maka grafiknya naik kembali. Hal ini terjadi karena semakin banyak volume peniter yang digunakan maka konduktivitas larutan akan semakin menurun, namun penambahan volume peniter secara terus menerus akan mengakibatkan konduktivitas larutan semakin naik karena volume peniter akan semakin jenuh di dalam larutan. VII. KESIMPULAN Dari praktikum yang telah di lakukan, dapat disimpulkan, bahwa : • Konduktometri merupakan salah satu metode analisis yang berdasarkan daya hantar larutan • Titrasi konduktometri yang dapat di lakukan adalah titrasi dengan frekuensi arus rendah (maksimum 30 Hz dan arus tinggi yang disebut frekuensi tinggi) • Titik ekivalen pada volume titran adalah pada volume 13ml. IX. DAFTAR PUSTAKA Jobsheet:2013 “Penuntun Praktikum Inst & Teknik Pengukuran” Palembang, Politeknik Negeri Sriwijaya. GAMBAR ALAT Bola karet spatula gelas kimia Kaca arloji thermometer pipet ukur
  • 7. Pipet tetes botol aquadest labu ukur Konduktometri 660 LAPORAN PRAKTIKUM Inst & Teknik Pengukuran (KONDUKTOMETRI)
  • 8. Di Susun oleh : Arief Ferdiansyah : 061230401032 Dian Yunitasari : 061230401034 Fitri : 061230401039 Hilya Fithri : 061230401040 Masayu Tsuroyya : 061230401043 Lola : 061230401042 Sari tilawati : 061230401049 Wisman Dwingga : 061230401052 Dosen pembimbing : Ir. Hj. Sofiah , M.T POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN AJARAN 2012/2013