2. Kelompok 6
Asti Rizqy Amini (A1C313035)
Asranudin (A1C313022)
Agusnita Maulidah (A1C313021)
Halimatus Sa’diah (A1C313036)
Yuli Noor Indah Sari (A1C313047)
3. IKATAN LOGAM
Logam berasal dari bahasa yunani yaitu
metallon merupakan sebuah unsur kimia yang
siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan
Logam.
4. Apa Itu Ikatan Logam?
Ikatan logam adalah Ikatan
yang mungkin terbentuk antar
atom logam yang sejenis
Gaya tarikan inti atom-atom
logam dengan lautan elektron
yang mengakibatkan terjadinya
ikatan logam
Gerakan elektron pada
atom logam
5. Ikatan logam Beberapa Unsur
• Ikatan Logam Natrium
Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang
tinggi sehingga memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi
antara atom-atomnya. Secara rata-rata logam seperti natrium
(titik leleh 97,8°C) meleleh pada suhu yang sangat jauh lebih
tinggi dibanding unsur (neon) yang mendahuluinya pada tabel
periodik.
6. Ikatan Logam Pada Leburan logam
• Pada leburan logam, ikatan logam tetap ada, meskipun susunan
strukturnya telah rusak. Ikatan logam tidak sepenuhnya putus sampai
logam mendidih. Hal ini berarti bahwa titik didih merupakan penunjuk
kekuatan ikatan logam dibandingkan dengan titik leleh. Pada saat meleleh,
ikatan menjadi longgar tetapi tidak putus
• Logam dapat ditempa, direntangkan, tidak rapuh dan dapat dibengkokkan,
karena atom-atom logam tersusun secara teratur dan rapat sehingga
ketika diberi tekanan atom-atom tersebut dapat tergelincir di atas lapisan
atom yang lain seperti yang ditunjukan pada Gambar.
7. Unsur-unsur logam
Nama Indonesia Nama Latin Lambang Unsur Bentuk Fisik
aluminium aluminium Al padat, putih keperakan
barium barium Ba padat, putih keperakan
besi ferrum Fe padat, putih keperakan
emas aurum Au padat, berwarna kuning
kalium kalium K padat, putih keperakan
kalsium calsium Ca padat, putih keperakan
kromium chromium Cr padat, putih keperakan
magnesium magnesium Mg padat, putih keperakan
mangan manganium Mn padat, putih abu-abu
natrium natrium Na padat, putih keperakan
nikel nickelium Ni padat, putih keperakan
8. Sifat-Sifat Logam
Umumnya
berupa
padatan pada
suhu ruang
Logam Dapat Ditempa,
Dibengkokkan, dan Ditarik
Mempunyai titik leleh
dan tiik didih yang
tinggi
Merupakan
penghantar panas
dan listrik yang
baik
Mempunyai
permukaan yang
mengkilap
9. Berupa padatan pada suhu ruang
• Atom-atom logam bergabung oleh
ikatan logam yang sangat kuat
membentuk struktur kristal yang
rapat. Hal ini menyebabkan atom-
atom tidak memiliki kebebasan
bergerak seperti halnya pada zat cair.
12. Logam Bersifat Menghantarkan Listrik
yang baik
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas
yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi suatu
beda tegangan, maka elektron-elektron ini akan bergerak
dari kutub negatif menjadi kutub positif.
13. Logam Bersifat Menghantarkan Panas yang baik
Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam
memiliki energi kinetik. Jika dipanaskan, elektron-elektron akan
memperoleh energi kinetik yang cukup untuk dapat
bergerak/bervibrasi dengan cepat. Dalam pergerakannya, elektron-
elektron tersebut akan bertumbukkan dengan elektron-elektron
lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya transfer energi dari bagian
bersuhu tingi ke bagian bersuhu rendah.
15. Dipol sesaat pada suatu atom dapat mengimbas
atom yang berada di sekitarnya sehingga
terjadilah dipol terimbas yang menyebabkan
gaya tarik-menarik antara dipol sesaat dengan
dipol terimbas. Gaya ini yang disebut
sebagai Gaya London.
16. Pergerakan elektron yang mengakibatkan dipol
sesaat dalam suatu molekul akan bertambah besar
apabila molekul tersebut memiliki jumlah elektron
yang semakin besar pula. Pergerakan elektron yang
mengakibatkan dipol sesaat dalam suatu molekul
disebut polarisabilitas. Jumlah elektron yang besar
berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr)
molekul tersebut, sehingga semakin besar Mr suatu
molekul, maka semakin besar polarisabilitasnya dan
semakin besar pula Gaya Londonnya.
17.
18. Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antar
molekul atau antar dipol-dipol yang terjadi
antara dua muatan listrik parsial dengan
polaritas yang berlawanan.
Ikatan Hidrogen
19. Ikatan hidrogen dapat terjadi antara dua molekul
yang disebut ikatan antar molekul. Misalnya: HF, H2O,
dan NH3.
Jika ikatan hidrogen terjadi dalam molekul yang
sama, disebut ikatan intra molekul.
Misalnya: salisilaldehida (2-Hydroxybenzaldehyde)
20. Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah
molekul memiliki atom N, O, atau F yang
mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair
electron). Hidrogen dari molekul lain akan
berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini
membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar
ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ
mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1).
21. Kekuatan ikatan hidrogen dipengaruhi oleh
perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam
molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya,
semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu
senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin
tinggi titik didihnya.
22. Titik Didih Hibrida
Golongan IV Golongan V
Hibrida Titik Didih Hibrida Titik Didih
CH4 -162 NH3 -33
SiH4 -112 PH3 -86
GeH4 -90 AsH3 -55
SnH4 -52 SbH3 -17
23. Golongan IV Golongan V
Hibrida Titik Didih Hibrida Titik Didih
H2O 100 HF 19
H2S -62 HCl -84
H2Se -42
HBr -67
H2Te -2 HI -36
24. Sifat-sifat ikatan Hidrogen
1. Wujud cair, ikatan hidrogen antara satu molekul
H2O dengan molekul H2O yang lain mudah putus,
akibat gerak termal atom-atom H dan O. Namun
dapat tersambung dengan molekul H2O yang
letaknya relatif lebih jauh.
2. Wujud padat, ikatan hidrogennya lebih stabil karena
energi termalnya lebih rendah dari energi ikat
hidrogen : kristal es (suhunya lebih rendah)
25. GAYA VAN DER WAALS
Gaya van der waals adalah jumlah gaya tarik menarik atau
tolak menolak antar molekul (atau antar bagian dalam molekul
yang sama) selain yang disebabkan oleh ikatan kovalen maupun
interaksi elektrolisis ion dengan molekul netral atau bermuatan
lainnya.
Istilah gaya van der waals
1. Gaya antar dua dipol permanen.
2. Gaya antara suatu dipol permanen dan dipol induksi (gaya Dbye).
3. Gaya antara dua dipol induksi sementara (gaya dispersi London).
26. Gaya van der waals termasuk gaya tarik menarik dan
tolak menolak antara atom, molekul, dan prmukaan serta antar
molekul lainnya. Gaya van der waals relatif lebih lemah
dibandingkan ikatan kovalen. Gaya van der waals juga
mempunyai pengaruh terhadap senyawa organik, termasuk
kelarutan pada media polar dan nonpolar.
empat peranan besar Gaya van der waals
1. Komponen repulsif yang di hasilkan dari prinsip pengecualian
Pauli yang mencegah runtuhmya molekul.
2. Gaya elektrostatik tarik menarik dan tolak menolaj antara gaya
permanen, dipol, quadrupol, dan moltipolar permanen.
3. Induksi.
4. Dispersi.
27. Gaya van der waals bersifat anistropik, yang artinya
tergantung dari orientasi relatif molekul, kecuali pada dua gas
mulia.
Contoh gaya van der waals terdapat pada senyawa
hidrokarbon. Misalnya pada senyawa CH4. Perbedaan
keelektronegatifan C (2,5) dengan H (2,1) sangat kecil, yaitu
sebesar 0,4.
Senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan van der waals
akan mempunyai titik didih sangat rendah, tetapi dengan
bertambahnya Mr ikatan akan makin kuat sehingga titik didih
lebih tinggi. Contohnya, titik didih C4H10 > C3H8 > C2H6 > CH4.
28. Klasifikasi gaya van der waals
Gaya van der waals dapat di bagi berdasarkan jenis kepolaran
molekulnya, yaitu:
1. Interaksi ion – dipol
Merupakan interaksi (berikatan) / tarik menarik antar ion
dengan molekul polar (dipol). Interaksi ini termasuk
interaksi yang relatif cukup kuat. Contoh : H+ + H2O
H3O+ .
2. Interaksi dipol –dipol
merupakan interaksi antara sesama molekul polar (dipol).
Interaksi ini terjadi antara ekor dan kepala dimana jika
berlawanan kutub maka akan tarik menarik.
tanda “+” menunjukan dipol positif.
tanda “-” menunjukan dipol negatif.
29. 3. Interaksi ion – dipol terinduksi
merupakan interaksi antara aksi ion dengan dipol terinduksi.
Dipol terinduksi merupakan molekul netral yang menjadi dipol
akibat induksi partikel bermuatan yang berada didekatnya.
4. Interaksi dipol – dipol terinduksi
merupakan suatu molekul polar yang berdekatan dengan
molekul nonpolar, akan dapat menginduksi molekul nonpolar.
5. Interaksi dipol terinduksi – dipol terinduksi
30. Penyebab gaya van der waals
1. Interaksi dikutub – kutub, yaitu tatrikan elektrostatistik di
antara dua molekul dengan moment dikutub permanen.
2. Interkasi dikutub imbasan, yaitu dikutub timbul karena
adanya polarisasi.
3. Gaya disperi yang timbul karena dikutub kecil dan bersifat
sekejap dalam atom.
Faktor yang mempengaruhi gaya van der waals
1. Jumlah elektron dalam atom atau molekul
2. Bentuk molekul
3. Kepolaran molekul
4. Titik didih