2. ā¢ Sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata
ā¢ Struktur di sini merujuk ļ urutan kata
Contoh
1. Kakak guru
2. Guru kakak
Kedua kalimat di atas tidak sama (maknanya), meskipun terdiri dari
kata yang sama dengan pola dibalik. Demikian juga:
1. Rejoz menunggu Rieka
2. Rieka menunggu Rejoz
Ada juga bentuk sama, meskipun dibalik-balik tetap bermakna samaļ
1. Kemarin kami membeli penggaris di toko buku
2. Kemarin di toko buku kami membeli penggaris
3. Kami membeli pengggaris kemarin di toko buku
Definisi
3. Gramatikal dan tidak gramatikal
ā¢ Tata bahas (gramatika) tiap bahasa mecakup kaidah-kaidah
sintaksis yang mencerminkan pengetahuan penutur bahasa
atas fakta-fakta tersebut
ā¢ Setiap kalimat ļ rangkaian kata, tetapi semua rangkaian kata
belum tentu kalimat
ā¢ Kalimat memiliki kaidah yang diketahui penuturnya, meskipun
belum pernah diperdengarkan sebelumnya
ā¢ Penilaian atas kegramatkalan kalimat tidak bersifat pribadi, tapi
berdasarkan kaidah yg disepakati bersama penuturnya
ā¢ rangkaian kata ļ patuhi kaidah sintaksis disebut apik (well-
formed)
Contoh:
1. Saya bertemu ļ (tidak apik)
2. Saya bertemu dia ļ (apik)
4. Kesepakatan kaidah bahasa
ļ¶ kaidah2 sintaksis menjelaskan kemampuan untuk
memberi penilaian meliputi sejumlah aturan, di samping
kaidah ttg urutan kata
ļ¶ Kaidah mengharuskan kehadiran suatu objek setelah
verba
ļ¶ verba seperti memperhatikan atau memperlakukan, tidak
cukup hanya dengan objek tetapi dengan kata keterangan
(adverbia). Misal: Adi memperhatikan televisi dengan
serius. Kalimat itu tidak cukup dengan āAdi
memperhatikan televisiā saja.
ļ¶ kata menganggap pada kalimat Rejoz menganggap
Rieka tidak cukup, namun mesti dilengkapi dengan kata
atau frasa seperti Rejoz menganggap Rieka benar.
5. Penilaian kegramatikalan kalimat tidak bergantung pada
apkaah kalimat itu bermakna atau tidak. Contoh:
1. Ratih menyiram bunga dengan kuah sekop yang paling
bermartabat
2. Colorless green ideas sleep furiosly
ā¢ Secara gramatikal betul, tapi tidak bermakna. Artinya,
kalimat sesuai dgn kaidah sintaksis tetapi tidak ada
makna.
6. Tafsir ganda
Perhatikan dua kalimat ini:
1. Istri jenderal yang nakal itu
Persepsi pembaca:
a) Istri nakal si jenderal
b) Istri si jenderal yang nakal itu
Kesipulan ļ ketidaklengkapan tanda baca (struktural)
akan
7. Hubungan gramatikal
1. Carla mencium Thomas
2. Carla dicium Thomas
ā¢ Dari kalimat 1, Carla sebagai pelaku perbuatan, dan
Thomas yang dikenai subjek yg dikenai target perbuatan
ā¢ Kaidah2 sintaksis memungkinkan penutur memahami
sebuah kalimat yg tdk pernah ditemui sebelumnya
ā¢ Inilah sifat produktif suatu bahasa
8. Struktur kalimat
Diagram diambil dari
http://image.slidesharecdn
.com/sintaksis-
130415040103-
phpapp02/95/sintaksis-80-
638.jpg?cb=1365998537
9. Struktur kalimatā¦
ā¢ Dari diagram itu, pada bagian memamerkan-baju barunya
akan terasa janggal bila dipenggal menjadi memamerkan
baju-barunya
ā¢ ini karena bentuk ānya lebih dekat dengan baju daripada
dengan baru mesikpun uratannya disambungkan dengan
kata baru.
ā¢ Ini cerminan dari hakikat bahasa itu bersifat linier
10. Kategori gramatikal
ā¢ Kategori gramatikal adalah golongan ujaran yang dapat saling
dipersulihkan tanpa kehilangan kegramatikalannya
Misal:
Sahabat baikku telah menikah
Anak manis itu telah menikah
Karlina telah menikah
Dia telah menikah
ā¢ Sahabat baikku, anak manis itu, Karlina dan dia (sebagai FN
atau frasa nomina) dapat dipersulihkan tanpa menghilangkan
kegramatikalan kalimatnya.
ā¢ Meskipun frasa itu bermakna kata yang lebih dari satu, tapi,
boleh dikatakan bahwa secara teknis
ā¢ Telah menikah dianggap sebagai FV atau frasa verbal
(menikah sebagai verba dan telah sebagai adverbia)
11. Kategori gramatikalā¦.
ā¢ Kategori ini terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan
keterangan (K).
ā¢ Fungsi gramatikal ini bisa dikatakan berlaku pada semua
bahasa di dunia, setidaknya bercabang dua: subjek (S) dan
predikat (P)
1. He (is) a postman
2. He (is) handsome
3. Dia seorang tukang pos
4. Dia ganteng
ā¢ Kalimat 1 dan 2 memerlukan to be is agar gramatikal. Ini
cerminan bahwa dlm bhs Inggris berlaku kaidah bahwa P itu
harus berupa frasa verbal sementara pada kaliat 3 & 4 tidak
berlaku.
ā¢ Ini cerminan bahsa itu unik dan universal.
12. Kategori kalimatā¦ā¦(kata)
ā¢ Kata terdiri dari dua:
1. Partikel ļ yang, ke, di, dan pada
2. Kata penuh ļ kata bermakna leksikal
a) Nomina (kata benda)
b) Verba (kata kerja)
c) Adjektiva (kata sifat)
d) Adverbia (kata keterangan)
e) Preposisi (kata depan)
f) Konjungsi (kata sambung)
g) Numeralia (kata bilangan)
13. Kategori kalimatā¦ā¦(frasa)
1. Frasa eksosentris ļ frasa yg salah satu pembentuknya
adalah preposisi. Misal Di rumah; Kepada mereka.
2. Frasa endosentris ļ frasa yang mempunyai induk
Misal: Kucing hitam
ā¢ yang menjadi induk adalah kucing.
ā¢ kucing hitam dianggap juga sbg frasa nominal krn
induknya adalah nomina
a) Frasa endosentris berinduk tunggal ļ punya satu induk
b) Frasa endosentris berinduk ganda ļ punya induk lebih
dari satu, biasanya disatukan oleh penghubung (frasa
koordinatif)
Contoh: ayah (dan) ibu; tua (dan) muda.
14. Kategori kalimatā¦ā¦(klausa)
1. Klausa bebas ļ klausa yang dapat berdiri sendiri
menjadi kalimat.
2. Klausa terikat ļ klausa yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai kalimat. Ini bisa ditemukan dengan konjungsi
bahwa atau sehingga
Contoh:
Kami datang setelah pertunjukan usai
Klausa bebas ļ kami datang. Sedangkan pertunjukan usai
merupakan klausa terikat karena mesti dilekatkan dengan
konjungsi setelah
15. Kategori kalimatā¦ā¦(kalimat)
ā¢ Kategori gramatikal:
1. Jumlah dan macam klausa
2. Struktur intern klausa
3. Jenis tanggapan yg diharapkan
4. Sifat hubungan pelaku dan perbuatan
5. Ada tidaknya unsur ingkar di dalam predikat utama
16. Jumlah dan macam klausa
ā¢ Kalimat sederhana atau kalimat tunggal, yaitu kalimat yg
terdiri dari satu klausa bebas ļ
a) Mereka berangkat kemarin
ā¢ Kalimat bersusun, yaitu kalimat yg terdiri dari satu klausa
bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat ļ
a) Mereka tahu bahwa mereka sedang dibuntuti
bahwa ļ penanda klausa terikat
ā¢ Kalimat majemuk atau kalimat setara, yaitu kalimat yg
terdiri atas lebih dari satu klausa bebas ļ
a) Kita mendapatkan juara pertama sedangkan mereka
juara kedua
Penanda ļ sedangkan, dan, atau, dan tetapi
17. Jumlah dan macam klausaā¦ā¦.
ā¢ Kalimat majemuk bersusun, kalimat yg terdiri atas
gabungan kalimat majemuk dan kalimat bersusun atau
sebaliknya ļ
a) Mereka tahu bahwa mereka dibuntuti tetapi mereka
tidak melakukan apa-apa
18. Struktur intern klausa utama
ā¢ Kalimat lengkap, yaitu kalimat yang mempnyai unsur-
unsur pengisi fungsi gramatikal yang lengkap, terutama
subjek dan predikat ļ
Dia makan
S P
ā¢ Kalimat tidak lengkap, kalimat penggalan, atau kalimat
minor, kalimat yan salah satu unsur pengisi fungsi
gramatikalnya tidak ada ļ
Siap!
Di Jalan.
Kalimat seperti ini acap dijumpai dalam bahasa Indonesia
19. Jenis tanggapan
ā¢ Kalimat pernyataan, yaitu kalimat yg mengharapkan
tanggapan berupa perhatian ļ
Tika sedang membuat sup ayam untuk kita
ā¢ Kalimat pertanyaan, yaitu kalimat yg mengharapkan
jawaban ļ
Apa yang membuatmu marah?
ā¢ Kalimat perintah, yaitu kalimat yang mengharapkan
tanggapan berupa jawaban berbentuk ujaran ļ
Tutup pintunya!
20. Sifat hubungan antara pelaku &
perbuatan
a) Kalimat aktif, yaitu kalimat sebagai subjek sebagai
pelaku. Contoh: Saya menaiki bus kota itu
b) Kalimat pasif, yaitu kalimat yang memperlihatkan subjek
sebagai tujuan atau sasaran. Contoh: Puisi itu
dibacakan oleh Gunawan
c) Kalimat tengah, yaitu kalimat yang subjeknya
merupakan pelaku dan tujuan. Contoh: Dia sedang
berhias
d) Kalimat netral, yaitu kalimat yang tidak berstrktur
pelaku-perbuatan. Contoh: Piyu Gitaris
21. Ada tidaknya unsur ingkar/negatif dlm
predikatnya
a) kalimat positif (kalimat afirmatif), yaitu kalimat yg tidak
mengandung unsur negatif. Contoh kalimat yg tidak
mengandung kata tidak atau bukan
b) Kalmat negatif (kalimat ingkar), yaitu kalimat yang
mengandung unsur negatif. Contoh kalimat yg tidak
mengandung kata tidak atau bukan
22. Kaidah struktur frasa
Dalam bahasa Indonsia ada hukum DM & MD
DM: diterangkan-menerangkan
MD: menerangkan-diterangkan
Baju Baru
Diterangkan menerangkan
Hal ini beda dengan bahasa Inggris:
New shoes
(adjektif ā nomina)