SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Klausa adalah satuan gramatikal yang memiliki
tataran di atas frasa dan di bawah kalimat, berupa
kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas
subjek dan predikat, dan berpotensi untuk menjadi
kalimat.
Dalam konstruksinya yang terdiri atas S dan P klausa
dapat disertai dengan O, Pel, dan Ket, ataupun tidak.
Dalam hal ini, unsur inti klausa adalah S dan P. tetapi,
dalam praktiknya unsur S sering dihilangkan. Misalnya :
 Bersama dengan istrinya, Bapak Soleh datang
membawa oleh-oleh.
Kalimat di atas terdiri atas tiga klausa, yaitu :
• klausa (a) bersama dengan istrinya  terdiri atas unsur
P, diikuti Pel
• klausa (b) Bapak Soleh datang  terdiri atas S dan P
• klausa (c) membawa oleh-oleh  terdiri atas P diikuti
O.
Akibat penggabungan ketiga klausa tersebut, S pada
klausa (a) dan (c) dilesapkan.
Klausa lengkap
susun balik
Klausa lengkap
susun balik
Klausa lengkap
susun biasa
Klausa lengkap
susun biasa
Klausa lengkap susun biasa ialah klausa
lengkap yang S-nya terletak di depan P.
Misalnya :
(2)   Tulisan Hendi sangat berbobot.
Klausa (2) disebut klausa lengkap susun
biasa karena S-nya yaitu “tulisan Hendi”
berada di depan P “sangat berbobot”.
Klausa lengkap susun biasa ialah klausa
lengkap yang S-nya terletak di depan P.
Misalnya :
(2)   Tulisan Hendi sangat berbobot.
Klausa (2) disebut klausa lengkap susun
biasa karena S-nya yaitu “tulisan Hendi”
berada di depan P “sangat berbobot”.
Klausa lengkap
susun balik
Klausa lengkap
susun balik
Klausa lengkap susun balik atau klausa
lengkap inversi ialah klausa lengkap yang S-
nya berada di belakang P.
Klausa lengkap susun balik atau klausa
lengkap inversi ialah klausa lengkap yang S-
nya berada di belakang P.
Klausa lengkap
susun biasa
Klausa lengkap
susun biasa
Klausa tak lengkap atau dalam istilah Verhaar
klausa buntung merupakan klausa yang unsur
internalnya tidak lengkap karena di dalamnya tidak
terdapat unsur S dan hanya terdapat unsur P, baik
disertai maupun tidak disertai unsur P, Pel, dan Ket.
Misalnya :
Klausa tak lengkap atau dalam istilah Verhaar
klausa buntung merupakan klausa yang unsur
internalnya tidak lengkap karena di dalamnya tidak
terdapat unsur S dan hanya terdapat unsur P, baik
disertai maupun tidak disertai unsur P, Pel, dan Ket.
Misalnya :
(3)   terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu
Klausa (3) bisa berubah menjadi klausa lengkap jika
di sebelah kirinya ditambah S, misalnya ditambah frasa
istri saya sehingga menjadi (3) Istri saya terpaksa berhenti
bekerja di perusahaan itu.
(3)   terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu
Klausa (3) bisa berubah menjadi klausa lengkap jika
di sebelah kirinya ditambah S, misalnya ditambah frasa
istri saya sehingga menjadi (3) Istri saya terpaksa berhenti
bekerja di perusahaan itu.
Berdasarkan ada tidaknya kata negatif pada P, klausa dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu klausa negatif dan klausa positif. Klausa negatif ialah klausa
yang di dalamnya terdapat kata negative, yang menegasikan P. Menurut Ramlan
(1987: 137), yang termasuk kata negatif, yang menegasikan P ialah tidak, tak,
tiada, bukan, dan belum. Berikut ini adalah contoh klausa negative :
(4)   Deni tidak mengurus kenaikan pangkatnya.
Klausa (4) merupakan klausa negatif karena terdapat kata tidak yang
menegasikan mengurus.
Berdasarkan ada tidaknya kata negatif pada P, klausa dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu klausa negatif dan klausa positif. Klausa negatif ialah klausa
yang di dalamnya terdapat kata negative, yang menegasikan P. Menurut Ramlan
(1987: 137), yang termasuk kata negatif, yang menegasikan P ialah tidak, tak,
tiada, bukan, dan belum. Berikut ini adalah contoh klausa negative :
(4)   Deni tidak mengurus kenaikan pangkatnya.
Klausa (4) merupakan klausa negatif karena terdapat kata tidak yang
menegasikan mengurus.
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Klausa aktif ialah klausa yang P-nya
berupa verba transitif aktif.
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Klausa pasif ialah klausa yang P-nya
berupa verba transitif pasif.
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Klausa reflektif ialah klausa yang P-nya
berupa verba transitif reflektif, yaitu
verba yang menyatakan “perbuatan’
yang mengenai ‘pelaku’ perbuatan itu
sendiri.  Pada umumnya verba itu
berprefiks meng- yang diikuti kata diri.
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Adapun klausa resiprokal adalah klausa
yang P-nya berupa verba transitif
resiprokal, yaitu verba yang menyatakan
kesalingan.
Klausa verbal intransitif ialah klausa
yang mengandung verba intransitif.
Contohnya ialah sebagai berikut :
Taufik Hidayat tampil tidak
maksimal di Jepang.
Pengidap AIDS bertambah.
Klausa verbal intransitif ialah klausa
yang mengandung verba intransitif.
Contohnya ialah sebagai berikut :
Taufik Hidayat tampil tidak
maksimal di Jepang.
Pengidap AIDS bertambah.
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa
nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi
klausa nominal
klausa adjektival
klausa preposisional
klausa numeral
Klausa adverbial
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa
nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi
klausa nominal
klausa adjektival
klausa preposisional
klausa numeral
Klausa adverbial
Contoh :
Yang kita bela kebenaran
Budi pekertinya mulia
Aku bagai nelayan yang kehilangan arah
Yang dikorupsi 300 juta rupiah
Kedatangannya kemarin sore
Contoh :
Yang kita bela kebenaran
Budi pekertinya mulia
Aku bagai nelayan yang kehilangan arah
Yang dikorupsi 300 juta rupiah
Kedatangannya kemarin sore
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa
Koordinatif
Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural
atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk
setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa
tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara
gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-
penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu,
namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral koordinasi alternatif
koordinasi kontrastif koordinasi konsekutif
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural
atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk
setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa
tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara
gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-
penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu,
namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral koordinasi alternatif
koordinasi kontrastif koordinasi konsekutif
Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh
kalimat berikut :
 Saya menulis artikel itu, menyunting, dan
mengirimkannya ke media massa
 Mencari ilmu itu sulit, tetapi mengamalkannyajauh lebih
sulit
 Saudara mau bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang
S-2?
 Harga sepeda motor itu relative mahal, jadi perlu
diangsur.
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh
kalimat berikut :
 Saya menulis artikel itu, menyunting, dan
mengirimkannya ke media massa
 Mencari ilmu itu sulit, tetapi mengamalkannyajauh lebih
sulit
 Saudara mau bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang
S-2?
 Harga sepeda motor itu relative mahal, jadi perlu
diangsur.
Klausa
Berbatasan
Klausa
Terkandung
Kausal : Rombogan Suciwati merasa kecewa
karena tidak diperkenankan menjenguk
Presiden Soeharto.
Kondisional : Jika diundang, ia mau datang.
Konsekutif : Pendapatannya kecil, sehingga
sampai sekarang belum mampu membeli mobil.
Konsesif : Orang itu tetap rendah hati meskipun
telah menyandang banyak prestasi.
Temporal : Rui Costa, playmaker asal Portugal
datang ke La Viola setelah tiga musim
memperkuat Benfica.
Klausa
Berbatasan
Klausa
Terkandung
Klausa Pewatas
Klausa
Pemerlengkap
Klausa Pewatas
Klausa
Pemerlengkap
Preposisional
Eventif
Perbuatan
Preposisional
Eventif
Perbuatan
Preposisional
Eventif
Perbuatan
Preposisional
Eventif
Preposisional
Eventif
Preposisional
Eventif
Preposisional
Eventif
Preposisional
Eventif
Preposisional
Eventif
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa
Koordinatif
Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa
klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena
secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung
koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan
lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral
koordinasi kontrastif
koordinasi alternatif
koordinasi konsekutif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa
klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena
secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung
koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan
lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral
koordinasi kontrastif
koordinasi alternatif
koordinasi konsekutif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
Klausa lengkap
susun biasa
Klausa lengkap
susun biasa
Klausa lengkap
susun balik
Klausa lengkap
susun balik
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat
selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan
lagi menjadi
klausa nominal
klausa adjektival
klausa preposisional
klausa numeral
Klausa adverbial
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat
selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan
lagi menjadi
klausa nominal
klausa adjektival
klausa preposisional
klausa numeral
Klausa adverbial
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa
Koordinatif
Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa
klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena
secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung
koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan
lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral
koordinasi kontrastif
koordinasi alternatif
koordinasi konsekutif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa
klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena
secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung
koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan
lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral
koordinasi kontrastif
koordinasi alternatif
koordinasi konsekutif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
Klausa
Berbatasan
Klausa
Terkandung
Kausal : Rombogan Suciwati merasa kecewa
karena tidak diperkenankan menjenguk
Presiden Soeharto.
Kondisional : Jika diundang, ia mau datang.
Konsekutif : Pendapatannya kecil, sehingga
sampai sekarang belum mampu membeli mobil.
Konsesif : Orang itu tetap rendah hati meskipun
telah menyandang banyak prestasi.
Temporal : Rui Costa, playmaker asal Portugal
datang ke La Viola setelah tiga musim
memperkuat Benfica.
Klausa
Koordinatif
Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif

More Related Content

What's hot

Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaDarwis Maulana
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Fiil ma`lum dan majhul (chaterina doni)
Fiil ma`lum dan majhul (chaterina doni)Fiil ma`lum dan majhul (chaterina doni)
Fiil ma`lum dan majhul (chaterina doni)Chaterina_Doni
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaDarwis Maulana
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
PERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASPERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASsyoretta
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional iwan setiawan
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptRajaf Aratnasun
 
Kohesi leksikal dan gramatikal
Kohesi leksikal dan gramatikalKohesi leksikal dan gramatikal
Kohesi leksikal dan gramatikalRitma Ariesha
 
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelAnalisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelDedi Irawan
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATsyoretta
 
Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....ellda28
 

What's hot (20)

Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Morfologi klp 8
Morfologi klp 8Morfologi klp 8
Morfologi klp 8
 
KALIMAT AKTIF DAN PASIF
KALIMAT AKTIF DAN PASIFKALIMAT AKTIF DAN PASIF
KALIMAT AKTIF DAN PASIF
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Fiil ma`lum dan majhul (chaterina doni)
Fiil ma`lum dan majhul (chaterina doni)Fiil ma`lum dan majhul (chaterina doni)
Fiil ma`lum dan majhul (chaterina doni)
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
PERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASPERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITAS
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Kohesi leksikal dan gramatikal
Kohesi leksikal dan gramatikalKohesi leksikal dan gramatikal
Kohesi leksikal dan gramatikal
 
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelAnalisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....
 
Ppt sintaksis
Ppt sintaksisPpt sintaksis
Ppt sintaksis
 

Viewers also liked

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat Tunggal dan Kalimat MajemukKalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuknurfitri rahma
 
Kalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat MajemukKalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat MajemukLaila Fadilah
 
30318207 bahasa-melayu-klausa
30318207 bahasa-melayu-klausa30318207 bahasa-melayu-klausa
30318207 bahasa-melayu-klausaWong Cikgu
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaNurul Wulandari
 
Frasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukFrasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukAna Onana
 
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan MajemukMakalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemukdwikar92
 
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...Minis Lamna
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimatbusitisahara
 
Asal usul-bahasa-melayu
Asal usul-bahasa-melayuAsal usul-bahasa-melayu
Asal usul-bahasa-melayuHam Dan
 
Frasa Adjektif
Frasa AdjektifFrasa Adjektif
Frasa Adjektifuchot
 
Bahasa melayu penggal 2: Frasa adjektif dan frasa sendi nama
Bahasa melayu penggal 2: Frasa adjektif dan frasa sendi namaBahasa melayu penggal 2: Frasa adjektif dan frasa sendi nama
Bahasa melayu penggal 2: Frasa adjektif dan frasa sendi namaFairuz Alwi
 
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )NOOR IZWANA NADIA
 
Asal usu-bahasa-melayu
Asal usu-bahasa-melayuAsal usu-bahasa-melayu
Asal usu-bahasa-melayuNurul Izyan
 

Viewers also liked (19)

Frase dan klausa
Frase dan klausaFrase dan klausa
Frase dan klausa
 
Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat Tunggal dan Kalimat MajemukKalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
 
Frasa dan klausa
Frasa dan klausaFrasa dan klausa
Frasa dan klausa
 
Kalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat MajemukKalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
 
Frasa adjektiva Kelas X SMA
Frasa adjektiva Kelas X SMAFrasa adjektiva Kelas X SMA
Frasa adjektiva Kelas X SMA
 
30318207 bahasa-melayu-klausa
30318207 bahasa-melayu-klausa30318207 bahasa-melayu-klausa
30318207 bahasa-melayu-klausa
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
 
Frasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukFrasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemuk
 
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan MajemukMakalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
 
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat Majemuk
 
Asal usul-bahasa-melayu
Asal usul-bahasa-melayuAsal usul-bahasa-melayu
Asal usul-bahasa-melayu
 
Frasa Adjektif
Frasa AdjektifFrasa Adjektif
Frasa Adjektif
 
Frasa adjektif
Frasa adjektifFrasa adjektif
Frasa adjektif
 
Bahasa melayu penggal 2: Frasa adjektif dan frasa sendi nama
Bahasa melayu penggal 2: Frasa adjektif dan frasa sendi namaBahasa melayu penggal 2: Frasa adjektif dan frasa sendi nama
Bahasa melayu penggal 2: Frasa adjektif dan frasa sendi nama
 
Asal Usul Bahasa Melayu
Asal Usul  Bahasa MelayuAsal Usul  Bahasa Melayu
Asal Usul Bahasa Melayu
 
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
 
Asal usu-bahasa-melayu
Asal usu-bahasa-melayuAsal usu-bahasa-melayu
Asal usu-bahasa-melayu
 

Similar to Klausa lengkap susun biasa dan balik

Similar to Klausa lengkap susun biasa dan balik (20)

SINTAKSIS
SINTAKSISSINTAKSIS
SINTAKSIS
 
Frasa, Klausa dan Kalimat
Frasa, Klausa dan KalimatFrasa, Klausa dan Kalimat
Frasa, Klausa dan Kalimat
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa IndonesiaKalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
 
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxanalisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
 
Kalimatdalambahasaindonesia :)
Kalimatdalambahasaindonesia  :)Kalimatdalambahasaindonesia  :)
Kalimatdalambahasaindonesia :)
 
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF) RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Bm sem 6
Bm sem 6Bm sem 6
Bm sem 6
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
4. kalimat
4. kalimat4. kalimat
4. kalimat
 
2.2.2 kata kerja
2.2.2 kata kerja2.2.2 kata kerja
2.2.2 kata kerja
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia
 
Frasa 2010
Frasa 2010 Frasa 2010
Frasa 2010
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Frasa
FrasaFrasa
Frasa
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 

Klausa lengkap susun biasa dan balik

  • 1.
  • 2.
  • 3. Klausa adalah satuan gramatikal yang memiliki tataran di atas frasa dan di bawah kalimat, berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, dan berpotensi untuk menjadi kalimat. Dalam konstruksinya yang terdiri atas S dan P klausa dapat disertai dengan O, Pel, dan Ket, ataupun tidak. Dalam hal ini, unsur inti klausa adalah S dan P. tetapi, dalam praktiknya unsur S sering dihilangkan. Misalnya :
  • 4.  Bersama dengan istrinya, Bapak Soleh datang membawa oleh-oleh. Kalimat di atas terdiri atas tiga klausa, yaitu : • klausa (a) bersama dengan istrinya  terdiri atas unsur P, diikuti Pel • klausa (b) Bapak Soleh datang  terdiri atas S dan P • klausa (c) membawa oleh-oleh  terdiri atas P diikuti O. Akibat penggabungan ketiga klausa tersebut, S pada klausa (a) dan (c) dilesapkan.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Klausa lengkap susun balik Klausa lengkap susun balik Klausa lengkap susun biasa Klausa lengkap susun biasa
  • 9. Klausa lengkap susun biasa ialah klausa lengkap yang S-nya terletak di depan P. Misalnya : (2)   Tulisan Hendi sangat berbobot. Klausa (2) disebut klausa lengkap susun biasa karena S-nya yaitu “tulisan Hendi” berada di depan P “sangat berbobot”. Klausa lengkap susun biasa ialah klausa lengkap yang S-nya terletak di depan P. Misalnya : (2)   Tulisan Hendi sangat berbobot. Klausa (2) disebut klausa lengkap susun biasa karena S-nya yaitu “tulisan Hendi” berada di depan P “sangat berbobot”. Klausa lengkap susun balik Klausa lengkap susun balik
  • 10. Klausa lengkap susun balik atau klausa lengkap inversi ialah klausa lengkap yang S- nya berada di belakang P. Klausa lengkap susun balik atau klausa lengkap inversi ialah klausa lengkap yang S- nya berada di belakang P. Klausa lengkap susun biasa Klausa lengkap susun biasa
  • 11. Klausa tak lengkap atau dalam istilah Verhaar klausa buntung merupakan klausa yang unsur internalnya tidak lengkap karena di dalamnya tidak terdapat unsur S dan hanya terdapat unsur P, baik disertai maupun tidak disertai unsur P, Pel, dan Ket. Misalnya : Klausa tak lengkap atau dalam istilah Verhaar klausa buntung merupakan klausa yang unsur internalnya tidak lengkap karena di dalamnya tidak terdapat unsur S dan hanya terdapat unsur P, baik disertai maupun tidak disertai unsur P, Pel, dan Ket. Misalnya :
  • 12. (3)   terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu Klausa (3) bisa berubah menjadi klausa lengkap jika di sebelah kirinya ditambah S, misalnya ditambah frasa istri saya sehingga menjadi (3) Istri saya terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu. (3)   terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu Klausa (3) bisa berubah menjadi klausa lengkap jika di sebelah kirinya ditambah S, misalnya ditambah frasa istri saya sehingga menjadi (3) Istri saya terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu.
  • 13.
  • 14. Berdasarkan ada tidaknya kata negatif pada P, klausa dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu klausa negatif dan klausa positif. Klausa negatif ialah klausa yang di dalamnya terdapat kata negative, yang menegasikan P. Menurut Ramlan (1987: 137), yang termasuk kata negatif, yang menegasikan P ialah tidak, tak, tiada, bukan, dan belum. Berikut ini adalah contoh klausa negative : (4)   Deni tidak mengurus kenaikan pangkatnya. Klausa (4) merupakan klausa negatif karena terdapat kata tidak yang menegasikan mengurus. Berdasarkan ada tidaknya kata negatif pada P, klausa dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu klausa negatif dan klausa positif. Klausa negatif ialah klausa yang di dalamnya terdapat kata negative, yang menegasikan P. Menurut Ramlan (1987: 137), yang termasuk kata negatif, yang menegasikan P ialah tidak, tak, tiada, bukan, dan belum. Berikut ini adalah contoh klausa negative : (4)   Deni tidak mengurus kenaikan pangkatnya. Klausa (4) merupakan klausa negatif karena terdapat kata tidak yang menegasikan mengurus.
  • 15.
  • 16. Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Transitif Klausa Verbal Transitif
  • 17. Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Transitif Klausa Aktif Klausa Pasif Klausa Reflektif Klausa Resiprokal
  • 18. Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Transitif Klausa Aktif Klausa Pasif Klausa Reflektif Klausa Resiprokal Klausa aktif ialah klausa yang P-nya berupa verba transitif aktif.
  • 19. Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Transitif Klausa Aktif Klausa Pasif Klausa Reflektif Klausa Resiprokal Klausa pasif ialah klausa yang P-nya berupa verba transitif pasif.
  • 20. Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Transitif Klausa Aktif Klausa Pasif Klausa Reflektif Klausa Resiprokal Klausa reflektif ialah klausa yang P-nya berupa verba transitif reflektif, yaitu verba yang menyatakan “perbuatan’ yang mengenai ‘pelaku’ perbuatan itu sendiri.  Pada umumnya verba itu berprefiks meng- yang diikuti kata diri.
  • 21. Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Transitif Klausa Aktif Klausa Pasif Klausa Reflektif Klausa Resiprokal Adapun klausa resiprokal adalah klausa yang P-nya berupa verba transitif resiprokal, yaitu verba yang menyatakan kesalingan.
  • 22. Klausa verbal intransitif ialah klausa yang mengandung verba intransitif. Contohnya ialah sebagai berikut : Taufik Hidayat tampil tidak maksimal di Jepang. Pengidap AIDS bertambah. Klausa verbal intransitif ialah klausa yang mengandung verba intransitif. Contohnya ialah sebagai berikut : Taufik Hidayat tampil tidak maksimal di Jepang. Pengidap AIDS bertambah. Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Transitif Klausa Verbal Transitif
  • 23. Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi klausa nominal klausa adjektival klausa preposisional klausa numeral Klausa adverbial Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi klausa nominal klausa adjektival klausa preposisional klausa numeral Klausa adverbial
  • 24. Contoh : Yang kita bela kebenaran Budi pekertinya mulia Aku bagai nelayan yang kehilangan arah Yang dikorupsi 300 juta rupiah Kedatangannya kemarin sore Contoh : Yang kita bela kebenaran Budi pekertinya mulia Aku bagai nelayan yang kehilangan arah Yang dikorupsi 300 juta rupiah Kedatangannya kemarin sore
  • 25.
  • 26. Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya : Merokok dapat menyebabkan kanker Nirina sedang belajar Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya : Merokok dapat menyebabkan kanker Nirina sedang belajar
  • 28. Klausa Koordinatif Klausa Subordinatif Klausa Subordinatif Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung- penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain. Klausa koordinatif terdiri atas : koordinasi netral koordinasi alternatif koordinasi kontrastif koordinasi konsekutif Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung- penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain. Klausa koordinatif terdiri atas : koordinasi netral koordinasi alternatif koordinasi kontrastif koordinasi konsekutif
  • 29. Klausa Koordinatif Klausa Subordinatif Klausa Subordinatif Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :  Saya menulis artikel itu, menyunting, dan mengirimkannya ke media massa  Mencari ilmu itu sulit, tetapi mengamalkannyajauh lebih sulit  Saudara mau bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang S-2?  Harga sepeda motor itu relative mahal, jadi perlu diangsur. Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :  Saya menulis artikel itu, menyunting, dan mengirimkannya ke media massa  Mencari ilmu itu sulit, tetapi mengamalkannyajauh lebih sulit  Saudara mau bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang S-2?  Harga sepeda motor itu relative mahal, jadi perlu diangsur.
  • 31. Kausal : Rombogan Suciwati merasa kecewa karena tidak diperkenankan menjenguk Presiden Soeharto. Kondisional : Jika diundang, ia mau datang. Konsekutif : Pendapatannya kecil, sehingga sampai sekarang belum mampu membeli mobil. Konsesif : Orang itu tetap rendah hati meskipun telah menyandang banyak prestasi. Temporal : Rui Costa, playmaker asal Portugal datang ke La Viola setelah tiga musim memperkuat Benfica. Klausa Berbatasan Klausa Terkandung
  • 43. Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya : Merokok dapat menyebabkan kanker Nirina sedang belajar Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya : Merokok dapat menyebabkan kanker Nirina sedang belajar Klausa Koordinatif Klausa Koordinatif Klausa Subordinatif Klausa Subordinatif Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain. Klausa koordinatif terdiri atas : koordinasi netral koordinasi kontrastif koordinasi alternatif koordinasi konsekutif Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut : Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain. Klausa koordinatif terdiri atas : koordinasi netral koordinasi kontrastif koordinasi alternatif koordinasi konsekutif Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
  • 44. Klausa lengkap susun biasa Klausa lengkap susun biasa Klausa lengkap susun balik Klausa lengkap susun balik
  • 45.
  • 46. Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Intransitif Klausa Verbal Transitif Klausa Verbal Transitif Klausa Aktif Klausa Pasif Klausa Reflektif Klausa Resiprokal Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi klausa nominal klausa adjektival klausa preposisional klausa numeral Klausa adverbial Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi klausa nominal klausa adjektival klausa preposisional klausa numeral Klausa adverbial
  • 47. Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya : Merokok dapat menyebabkan kanker Nirina sedang belajar Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya : Merokok dapat menyebabkan kanker Nirina sedang belajar Klausa Koordinatif Klausa Koordinatif Klausa Subordinatif Klausa Subordinatif Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain. Klausa koordinatif terdiri atas : koordinasi netral koordinasi kontrastif koordinasi alternatif koordinasi konsekutif Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut : Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain. Klausa koordinatif terdiri atas : koordinasi netral koordinasi kontrastif koordinasi alternatif koordinasi konsekutif Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
  • 48. Klausa Berbatasan Klausa Terkandung Kausal : Rombogan Suciwati merasa kecewa karena tidak diperkenankan menjenguk Presiden Soeharto. Kondisional : Jika diundang, ia mau datang. Konsekutif : Pendapatannya kecil, sehingga sampai sekarang belum mampu membeli mobil. Konsesif : Orang itu tetap rendah hati meskipun telah menyandang banyak prestasi. Temporal : Rui Costa, playmaker asal Portugal datang ke La Viola setelah tiga musim memperkuat Benfica.