Klausa adalah satuan gramatikal yang terdiri minimal dari subjek dan predikat, dan berpotensi menjadi kalimat. Terdapat beberapa jenis klausa berdasarkan susunan elemen internalnya seperti klausa lengkap, tak lengkap, verbal intransitif, dan lainnya. Klausa juga dapat dikelompokkan menjadi koordinatif dan subordinatif berdasarkan hubungannya dalam kalimat.
3. Klausa adalah satuan gramatikal yang memiliki
tataran di atas frasa dan di bawah kalimat, berupa
kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas
subjek dan predikat, dan berpotensi untuk menjadi
kalimat.
Dalam konstruksinya yang terdiri atas S dan P klausa
dapat disertai dengan O, Pel, dan Ket, ataupun tidak.
Dalam hal ini, unsur inti klausa adalah S dan P. tetapi,
dalam praktiknya unsur S sering dihilangkan. Misalnya :
4. Bersama dengan istrinya, Bapak Soleh datang
membawa oleh-oleh.
Kalimat di atas terdiri atas tiga klausa, yaitu :
• klausa (a) bersama dengan istrinya terdiri atas unsur
P, diikuti Pel
• klausa (b) Bapak Soleh datang terdiri atas S dan P
• klausa (c) membawa oleh-oleh terdiri atas P diikuti
O.
Akibat penggabungan ketiga klausa tersebut, S pada
klausa (a) dan (c) dilesapkan.
9. Klausa lengkap susun biasa ialah klausa
lengkap yang S-nya terletak di depan P.
Misalnya :
(2) Tulisan Hendi sangat berbobot.
Klausa (2) disebut klausa lengkap susun
biasa karena S-nya yaitu “tulisan Hendi”
berada di depan P “sangat berbobot”.
Klausa lengkap susun biasa ialah klausa
lengkap yang S-nya terletak di depan P.
Misalnya :
(2) Tulisan Hendi sangat berbobot.
Klausa (2) disebut klausa lengkap susun
biasa karena S-nya yaitu “tulisan Hendi”
berada di depan P “sangat berbobot”.
Klausa lengkap
susun balik
Klausa lengkap
susun balik
10. Klausa lengkap susun balik atau klausa
lengkap inversi ialah klausa lengkap yang S-
nya berada di belakang P.
Klausa lengkap susun balik atau klausa
lengkap inversi ialah klausa lengkap yang S-
nya berada di belakang P.
Klausa lengkap
susun biasa
Klausa lengkap
susun biasa
11. Klausa tak lengkap atau dalam istilah Verhaar
klausa buntung merupakan klausa yang unsur
internalnya tidak lengkap karena di dalamnya tidak
terdapat unsur S dan hanya terdapat unsur P, baik
disertai maupun tidak disertai unsur P, Pel, dan Ket.
Misalnya :
Klausa tak lengkap atau dalam istilah Verhaar
klausa buntung merupakan klausa yang unsur
internalnya tidak lengkap karena di dalamnya tidak
terdapat unsur S dan hanya terdapat unsur P, baik
disertai maupun tidak disertai unsur P, Pel, dan Ket.
Misalnya :
12. (3) terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu
Klausa (3) bisa berubah menjadi klausa lengkap jika
di sebelah kirinya ditambah S, misalnya ditambah frasa
istri saya sehingga menjadi (3) Istri saya terpaksa berhenti
bekerja di perusahaan itu.
(3) terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu
Klausa (3) bisa berubah menjadi klausa lengkap jika
di sebelah kirinya ditambah S, misalnya ditambah frasa
istri saya sehingga menjadi (3) Istri saya terpaksa berhenti
bekerja di perusahaan itu.
13.
14. Berdasarkan ada tidaknya kata negatif pada P, klausa dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu klausa negatif dan klausa positif. Klausa negatif ialah klausa
yang di dalamnya terdapat kata negative, yang menegasikan P. Menurut Ramlan
(1987: 137), yang termasuk kata negatif, yang menegasikan P ialah tidak, tak,
tiada, bukan, dan belum. Berikut ini adalah contoh klausa negative :
(4) Deni tidak mengurus kenaikan pangkatnya.
Klausa (4) merupakan klausa negatif karena terdapat kata tidak yang
menegasikan mengurus.
Berdasarkan ada tidaknya kata negatif pada P, klausa dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu klausa negatif dan klausa positif. Klausa negatif ialah klausa
yang di dalamnya terdapat kata negative, yang menegasikan P. Menurut Ramlan
(1987: 137), yang termasuk kata negatif, yang menegasikan P ialah tidak, tak,
tiada, bukan, dan belum. Berikut ini adalah contoh klausa negative :
(4) Deni tidak mengurus kenaikan pangkatnya.
Klausa (4) merupakan klausa negatif karena terdapat kata tidak yang
menegasikan mengurus.
20. Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Klausa reflektif ialah klausa yang P-nya
berupa verba transitif reflektif, yaitu
verba yang menyatakan “perbuatan’
yang mengenai ‘pelaku’ perbuatan itu
sendiri. Pada umumnya verba itu
berprefiks meng- yang diikuti kata diri.
21. Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Adapun klausa resiprokal adalah klausa
yang P-nya berupa verba transitif
resiprokal, yaitu verba yang menyatakan
kesalingan.
22. Klausa verbal intransitif ialah klausa
yang mengandung verba intransitif.
Contohnya ialah sebagai berikut :
Taufik Hidayat tampil tidak
maksimal di Jepang.
Pengidap AIDS bertambah.
Klausa verbal intransitif ialah klausa
yang mengandung verba intransitif.
Contohnya ialah sebagai berikut :
Taufik Hidayat tampil tidak
maksimal di Jepang.
Pengidap AIDS bertambah.
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Verbal
Transitif
23. Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa
nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi
klausa nominal
klausa adjektival
klausa preposisional
klausa numeral
Klausa adverbial
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa
nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi
klausa nominal
klausa adjektival
klausa preposisional
klausa numeral
Klausa adverbial
24. Contoh :
Yang kita bela kebenaran
Budi pekertinya mulia
Aku bagai nelayan yang kehilangan arah
Yang dikorupsi 300 juta rupiah
Kedatangannya kemarin sore
Contoh :
Yang kita bela kebenaran
Budi pekertinya mulia
Aku bagai nelayan yang kehilangan arah
Yang dikorupsi 300 juta rupiah
Kedatangannya kemarin sore
25.
26. Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
28. Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural
atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk
setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa
tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara
gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-
penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu,
namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral koordinasi alternatif
koordinasi kontrastif koordinasi konsekutif
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural
atau majemuk setara. Dalam kalimat plural atau majemuk
setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa
tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara
gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-
penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu,
namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral koordinasi alternatif
koordinasi kontrastif koordinasi konsekutif
29. Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh
kalimat berikut :
Saya menulis artikel itu, menyunting, dan
mengirimkannya ke media massa
Mencari ilmu itu sulit, tetapi mengamalkannyajauh lebih
sulit
Saudara mau bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang
S-2?
Harga sepeda motor itu relative mahal, jadi perlu
diangsur.
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh
kalimat berikut :
Saya menulis artikel itu, menyunting, dan
mengirimkannya ke media massa
Mencari ilmu itu sulit, tetapi mengamalkannyajauh lebih
sulit
Saudara mau bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang
S-2?
Harga sepeda motor itu relative mahal, jadi perlu
diangsur.
31. Kausal : Rombogan Suciwati merasa kecewa
karena tidak diperkenankan menjenguk
Presiden Soeharto.
Kondisional : Jika diundang, ia mau datang.
Konsekutif : Pendapatannya kecil, sehingga
sampai sekarang belum mampu membeli mobil.
Konsesif : Orang itu tetap rendah hati meskipun
telah menyandang banyak prestasi.
Temporal : Rui Costa, playmaker asal Portugal
datang ke La Viola setelah tiga musim
memperkuat Benfica.
Klausa
Berbatasan
Klausa
Terkandung
43. Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa
Koordinatif
Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa
klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena
secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung
koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan
lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral
koordinasi kontrastif
koordinasi alternatif
koordinasi konsekutif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa
klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena
secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung
koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan
lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral
koordinasi kontrastif
koordinasi alternatif
koordinasi konsekutif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
46. Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Intransitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Verbal
Transitif
Klausa Aktif
Klausa Pasif
Klausa Reflektif
Klausa Resiprokal
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat
selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan
lagi menjadi
klausa nominal
klausa adjektival
klausa preposisional
klausa numeral
Klausa adverbial
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat
selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan
lagi menjadi
klausa nominal
klausa adjektival
klausa preposisional
klausa numeral
Klausa adverbial
47. Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa
yan kehadirannya dapat berdiri sendiri. Klausa mandiri
berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Misalnya :
Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Klausa
Koordinatif
Klausa
Koordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa
Subordinatif
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa
klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena
secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung
koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan
lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral
koordinasi kontrastif
koordinasi alternatif
koordinasi konsekutif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa
klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena
secara gramatik dihubungka secara koordinatif oleh penghubung-penghubung
koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan
lain-lain.
Klausa koordinatif terdiri atas :
koordinasi netral
koordinasi kontrastif
koordinasi alternatif
koordinasi konsekutif
Yang berturut-turut dapat dilihat dalam contoh-contoh kalimat berikut :
48. Klausa
Berbatasan
Klausa
Terkandung
Kausal : Rombogan Suciwati merasa kecewa
karena tidak diperkenankan menjenguk
Presiden Soeharto.
Kondisional : Jika diundang, ia mau datang.
Konsekutif : Pendapatannya kecil, sehingga
sampai sekarang belum mampu membeli mobil.
Konsesif : Orang itu tetap rendah hati meskipun
telah menyandang banyak prestasi.
Temporal : Rui Costa, playmaker asal Portugal
datang ke La Viola setelah tiga musim
memperkuat Benfica.