MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Kelompok 4 (fisika)
1.
2. Momentum dan Impuls
Momentum dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah
sebagai satu kesatuan karena momentum dan Impuls dua besaran
yang setara. Dua besaran dikatakan setara sepertimomentum dan
Impuls bila memiliki satuan Sistim Internasional(SI) sama.
3. Pengertian Momentum
Momentum adalah hasil kali antara massa dan
kecepatan. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut
Keterangan:
P = momentum(kg.m/s)
M=massa(kg)
V=kecepatan(m/s)
Jadi momentum adalah besaran yang dimiliki oleh
sebuah benda atau partikel yang bergerak.
4. CONTOH SOAL:
Sebuah bus bermassa 5 ton bergerak dengan
kecepatan tetap 10 m/s.
Berapa momentumyang dimiliki bus tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas
maka kita mendapatkan besar momentum bus
sebesar
P = mv
P = 5000 kg x 20 m/s
P= 100000 kg m/s
(catatan 1 ton = 1000 kg)
5. Pengertian Impuls
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja
pada benda dalam waktu hanya sesaat.
AtauImpuls adalah peristiwa
bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat
singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah:
peristiwa seperti bola ditendang, bola tenis
dipukul karena pada saat tendangan dan
pukulan, gaya yang bekerja sangat singkat.
I=F.Δt
Keterangan:
I= impuls
F=gaya(N)
Δt=selang waktu(s)
6. CONTOH SOAL :
Sebuah bola dipukul dengan gaya 50
Newton dengan waktu 0,01 sekon. Berapa
besar Impuspada bola tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas
maka
I=F.Δt
I=50 N. 0,01s
I=0,5 Ns
7. Impuls sama dengan perubahan momentum
Suatu partikel yang bermassa m bekerja gaya F
yang konstan, maka setelah waktu Δt partikel
tersebut bergerak dengan kecepatan
Vt=V0+ a Δt seperti yang sudah dibahas pada post
glbb(gerak lurus berubah beraturan)
Menurut hukum ke-2 Newton:
F=m.a,
Dengan subtitusi kedua persamaan tersebut maka
diperoleh
I=F.Δt = mvt – mv0
Keterangan
mvt = mementum benda pada saat kecepatan vt
mv0 = mementum benda pada saat kecepatan v0
8. HUKUM KEKEKALAN
MOMENTUM DAN IMPLUS
Berdasarkan Gambar 4. menunjukkan
bola dengan massa 1 ( m1 ) dan massa
2 ( m2) yang bergerak
berlawanan arah dalam satu garis lurus
dengan kecepatan berturut-turut
sebesar V1 dan V2.
setelah keduanya bertumbukan
masing-masing kecepatannya berubah
menjadi V1′ dan V2′
Jumlah momentum kedua bola
sebelum tumbukan adalah
Jumlah momentum kedua bola
setelah tumbukan adalah Berdasarkan hukum kekekalan
momentum, P = P’ .
9. contoh soal
Sebuah gerbong kereta api mempunyai
massa 10.000 kg berjalan dengan laju 24 m/s
ke kanan dan menabrak gerbong sejenis
yang sedang berhenti. Jika kedua gerbong itu
tersambung akibat bertumbukan, berapa
kecepatan keduanya sesaat setelah
tumbukan?
Jawab.
Jumlah momentum sebelum tumbukan
adalah
Arah momentum total
mula-mula ke kanan.
Setelah tumbukan kedua
gerbong tersambung sehingga
kecepatannya sama yaitu v’ dan
momentumnya menjadi Berdasarkan hukum
kekalan momentum,
Jumlah momentum
sebelum tumbukan
sama dengan jumlah
momentum setelah
tumbukan.
11. Tumbukan
• Tumbukan dapat berlangsung secara singkat
dan dapat pula berlangsung lama. Pada semua
proses tumbukan, benda-benda yang saling
bertumbukan akan berinteraksi dengan kuat
hanya selama tumbukan berlangsung kalaupun
ada gaya eksternal yang bekerja, besarnya
akan jauh lebih kecil daripada gaya interaksi
yang terjadi, dan oleh karenanya gaya tersebut
diabaikan.
Jika energi kinetik total benda-benda setelah
tumbukan sama dengan energi kinetik total
benda-benda sebelum tumbukan, tumbukannya
disebut tumbukan elastik sempurna .
12. 1. Tumbukan lenting sempurna pada satu dimensi
jika pada tumbukan tidak terjadi
kehilangan energi kinetik, maka
tumbukan yang terjadi bersifat lenting
sempurna
13. Tumbukan lenting sempurna pada
bidang
Tumbukan ini terjadi pada bidang
dua dimensi yang tidak segaris,
melainkan sebidang (dua dimensi).
Contoh tumbukan semacam ini
adalah tumbukan yang terjadi
pada dua bola billiar atau
tumbukan yang terjadi pada
tumbukan dua mobil yang sejenis
dan melaju dengan kecepatan
yang sama seperti pada gambar 7.
14. Tumbukan lenting sebagian
Sebagian besar tumbukan yang terjadi
antara dua benda adalah tumbukan lenting
sebagian. Misalnya, bola tenis yang
bertumbukan dengan raket atau bola
baseball yang dipukul. Analisis tumbukan
tidak lenting sebagian melibatkan koefisien
restitusi (e) .
koefisien restitusi didefinisikan sebagai
harga negatif dari perbandingan antara
besar kecepatan relatif kedua benda setelah
tumbukan dan sebelum tumbukan.