Ganggang merah umumnya hidup di laut dan memiliki dinding sel yang berlapis-lapis dan mampu menimbun kalsium karbonat. Mereka berwarna merah karena pigmen fikoeritrin dan memiliki kloroplas yang menyimpan hasil fotosintesis seperti karbohidrat dan minyak. Ganggang merah dapat berkembang biak secara vegetatif maupun generatif melalui pembentukan spora dan pembuahan sel kelamin.
2. Berwarna merah karena adanya pigmen fikoeritrin. Pigmen yg
lainnya adalah klorofil A dan D, karoten, dan fikosianin.
Umumnya hidup di laut, beberapa ada yg hidup di air tawar.
Talus ada yg terdiri atas satu sel, ada juga yg berbentuk benang.
Tidak memiliki flagel.
Dinding selnya berlapis-lapis dan mampu menimbun kalsium
karbonat (CaCO3).
Kloroplasnya mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil
fotosintesis, berupa tepung fluoride (sejenis karbohidrat),
floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes-tetes minyak.
Floridosid akan berwarna kemerahan jika ditambah dengan
iodium.
Beberapa jenis berbentuk filamen tetapi kebanyakan membentuk
stuktur kompleks yg bercabang-cabang menyerupai bulu/pipih
menyebar menyerupai pita.
Tumbuh pada bebatuan di daerah pasang hingga di kealaman
mencapai 90 m di bawah permukaan laut dimana gelombang
cahaya tertentu dari sinar matahari masih mampu mencapainya.
3. Dinding selnya terdiri dari dua lapis, lapisan bagian
dalam kasar (rigid) dan menyerupai mikrofibril,
sedangkan bagian luar berbentuk lapisan
mucilaginous. Pada dinding selnya terdapat berbagai
macam bahan selain selulosa, yaitu polisakarida sulfat,
agar dan karagenin. Pada alga pembentuk koral, dapat
mengumpilkan CaCO3di dalam dinding selnya. Oleh
karena hal tersebut jenis alga ini berperan penting
dalam proses pembentukan karang.
4. Umumnya tubuh berwarna merah karena adanya protein
fikobilin, terutama fikoeritrin, tetapi warnanya bervariasi
mulai dari merah ke cokelat atau kadang hijau karena
jumlahnya pada setiap pigmen. Dinding sel terdiri dari
sellulosa dan gabungan pektik, seperti agar-agar, karaginan,
dan fursellarin. Hasil makanan cadangannya adalah
karbohidrat yg kemerah-merahan. Ada perkapuran di
beberapa tempat pada beberapa jenis. Jenis dari divisi ini
umumnya makroskopis, filamen, sipon, atau thallus,
beberapa dari mereka bentuknya seperti lumut.
Tubuh ganggang ini juga berwarna merah sampai ungu, tetapi
ada juga yg lembayung atau pirang atau kemerah-merahan,
chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan
mengandung klorofil A, B, dan karoteboid. Akan tetapi,
warna lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai
pigmen utama yg mengadakan fluoresensi.
5. Vegetatif
Ganggang merah berlangsung dgn pembentukan spora
haploid yg di hasilkan oleh sporangium atau talus
ganggang yg diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh
menjadi ganggang jantan atau betina yg sel-selnya haploid.
Generatif
Ganggang merah dgn oogami, pembuahan sel kelamin
betina(ovum) oleh sel kelamin jantan(spermatium). Alat
perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yg
menghasilkan spermatium yg tak berflagel. Sedangkan alat
kelamin betina disebut karpogonium, yg menghasilkan
ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah
zigot yg diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh
menjadi ganggang baru yg menghasilkan aplanospora dgn
pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi
ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah
terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.
6. Kingdom: Protista
Divisi : Rhodophycophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Spesies : Gracilaria sp
7. Ganggang (alga) merah dimanfaatkan untuk makanan
suplemen kesehatan (porphyra), sumber makanan
(rhodymenia palmata), pembuatan agar (gellidium),
dan penghasil karagenan (pengental es krim).