SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
I.

PENDAHULUAN
I.

Latar belakang
Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang
ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin
arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah
lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan Back to Nature telah menjadi trend
baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami,
seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi
pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode
baru yang dikenal dengan pertanian organik.
Pertanian organik (PO) juga tunduk pada prinsip diatas, pada hukum alam.
Segala yang ada di alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi,
melayani dan menghidupi untuk semua. Dalam alam ada keragaman hayati dan
keseimbangan ekologi. Maka, PO pun menghargai keragaman hayati dan
keseimbangan ekologi. Berjuta tahun alam membuktikan prinsipnya, tak ada
eksploitasi selain optimalisasi pemanfaatan. Demikian halnya PO, tidak untuk
memaksimalkan hasil, tidak berlebih; tetapi cukup untuk semua makhluk dan
berkesinambungan. Inilah filosofi mendasar PO.
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan
bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama
pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan
pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak
merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara
internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus
beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi
(nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi
konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia
meningkat pesat.
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik,
kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang
menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian
organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya
pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi
untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
II.

ISI
A. Pengertian Pertanian Organik
B. Ciri - Ciri Pertanian Organik
C. Prinsip – Prinsip Pertanian Organik
D. Manfaat Pertanian Organik
E. Tujuan Sistem Pertanian Organik
F. Penerapan Sistem Pertanian Organik
G. Pengembangan Pertanian Organik
H. Kelebihan dalam Sistem Pertanian Organik
I. Kelemahan dalam Sistem Pertanian Organik
III.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertanian Organik
Ada dua pemahaman tentang pertanian organik yaitu dalam arti
sempit dan dalam arti luas. Pertanian organik dalam artian sempit yaitu
pertanian yang bebas dari bahan – bahan kimia. Mulai dari perlakuan
untuk mendapatkan benih, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan
penyakit sampai perlakuan pascapanen tidak sedikiti pun melibatkan zat
kimia, semua harus bahan hayati, alami. Sedangkan pertanian organik
dalam arti yang luas, adalah sistem produksi pertanian yang mengandalkan
bahan-bahan alami dan menghindari atau membatasi penggunaan bahan
kimia sintetis (pupuk kimia/pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur
tumbuh dan aditif pakan). Dengan tujuan untuk menyediakan produk –
produk pertanian (terutama bahan pangan) yang aman bagi kesehatan
produsen dan konsumen serta menjaga keseimbangan lingkungan dengan
menjaga siklus alaminya.
Konsep awal pertanian organik yang ideal adalah menggunakan
seluruh input yang berasal dari dalam pertanian organik itu sendiri, dan
dijaga hanya minimal sekali input dari luar atau sangat dibatasi. (FG
Winarno 2002)
B. Ciri - Ciri Pertanian Organik
Adapun ciri-ciri pertanian organik antara lain :
1. Menyuarakan

aspek

lingkungan,

sosial

dan

ekonomi

berkesinambungan.
2. Aspek alamiah dan kondisi lingkungan sekitar merupakan sumber
penunjang produksi yang utama.
3. Mengurangi penggunaan bahan penunjang dari luar.
4. Rotasi tanaman.
5. Sistem budidaya secara tumpang sari atau polikultur.
6. Pengendalian OPT secara biologis.
7. Varietas tanaman yang resisten.
8. Tidak menggunakan zat kimia.
9. Mencegah erosi dan Pengelolaan air.
10. Daur ulang nutrisi atau unsur hara dari dalam tanah.
C. Prinsip – Prinsip Pertanian Organik
Prinsip-prinsip

pertanian

organik

merupakan

dasar

bagi

pertumbuhan dan perkembangan pertanian organik. Prinsip – prinsip ini
berisi tentang sumbangan yang dapat diberikan pertanian organik bagi
dunia, dan merupakan sebuah visi untuk meningkatkan keseluruhan aspek
pertanian secara global. Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling
mendasar bagi manusia, karena semua orang perlu makan setiap hari.
Nilai – nilai sejarah, budaya dan komunitas menyatu dalam pertanian.
Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam pertanian dengan pengertian
luas, termasuk bagaimana manusia memelihara tanah, air, tanaman, dan
hewan untuk menghasilkan, mempersiapkan dan menyalurkan pangan
dan produk lainnya. Prinsip – prinsip tersebut menyangkut bagaimana
manusia berhubungan dengan lingkungan hidup, berhubungan satu sama
lain dan menentukan warisan untuk generasi mendatang.
Pertanian organik didasarkan pada, prinsip kesehatan, Prinsip
ekologi, Prinsip keadilan, Prinsip perlindungan. Setiap prinsip dinyatakan
melalui suatu pernyataan disertai dengan penjelasannya. Prinsip – prinsip
ini harus digunakan secara menyeluruh an dibuat sebagai prinsip – prinsip
etis yang mengilhami tindakan.
1. Prinsip Kesehatan
Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan
kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu
kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan bahwa
kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari
kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman
sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia.
Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem
kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga
dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi.
Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal
mendasar untuk menuju sehat.
Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan,
distribusi

dan

konsumsi

bertujuan

untuk

melestarikan

dan

meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil
yang berada di alam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian
organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi
dan

bergizi

yang

mendukung

pemeliharaan

kesehatan

dan

kesejahteraan.
Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan
pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan
yang dapat berefek merugikan kesehatan.
2. Prinsip Ekologi
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus
ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem
dan siklus ekologi kehidupan.
Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem
ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan
pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan
diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus;
sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan
membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut
membutuhkan lingkungan perairan. Budidaya pertanian, peternakan
dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan
keseimbangan ekologi di alam. Siklus – siklus ini bersifat universal
tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik
harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal.
Bahan – bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai
kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan – bahan dan
energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan
melindungi sumber daya alam.
Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis
melalui pola sistem pertanian, pembangunan habitat, pemeliharaan
keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan,
memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk – produk
organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi
lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat,
keragaman hayati, udara dan air.
3. Prinsip Keadilan
Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu
menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup
bersama.
Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati,
berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia
dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini
menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik
harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan
adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan; seperti petani,
pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen.
Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik
bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan
dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan untuk
menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan ataupun produk
lainnya dengan kualitas yang baik.
Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus
dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat
fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya.
Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk
produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil secara
sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi mendatang.
Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi dan perdagangan
yang terbuka, adil, dan mempertimbangkan biaya sosial dan
lingkungan yang sebenarnya.
4. Prinsip Perlindungan
Pertanian organik harus dikelola secara hati – hati dan
bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan
generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.
Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan
dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal
maupun

eksternal.

meningkatkan

Para

efisiensi

pelaku
dan

pertanian

produktifitas,

organik
tetapi

didorong

tidak

boleh

membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya.
Karenanya, teknologi baru dan metode – metode yang sudah
ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan atas
pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh.
Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung awab
merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan
pemilihan teknologi di pertanian organik. lmu pengetahuan diperlukan
untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman
dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup.
Seiring waktu, pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan
dan kearifan tradisional menjadi solusi tepat. Pertanian organik harus
mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan
teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang tak dapat
diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika (genetic engineering).
segala keputusan harus mempertimbangkan nilai – nilai dan
kebutuhan dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya,
melalui proses – proses yang transparan dan artisipatif.
D. Manfaat Pertanian Organik
Adapun manfaat pertanian organik adalah :
1. Memperbaiki struktur dan kualitas serta mempertahankan kesuburan
fisik, biologi dan kimia tanah.
a. Secara Fisik
1) Kondisi fisik tanah semakin lama semakin gembur sehingga
mempermudah dalam pengolahan tanah.
2) Difusi O2 atau aerasi akan lebih banyak sehingga proses
fisiologi di akar akan lebih baik.
3) Mempermudah penyerapan dan penyimpanan air dalam
tanah sehingga dapat menghindari terjadinya erosi tanah
4) Penyerapan energi sinar matahari lebih banyak sehingga suhu
tanah bisa terjaga dengan baik.
b. Secara Kimia
1) Pertanian organik menggunakan kompos sebagai bahan
utama penyubur tanaman dan kompos ini menyediakan unsur
hara makro, mikro serta mineral yang sangat lengkap dan
dibutuhkan oleh tanaman.
2) Memperbaiki dan menjaga kestabilan Ph tanah.
3) Memperbaiki dan meningkatakan produktivitas tanaman
pada tanah asam.
4) Meningkatkan humus

yang sangat

dibutuhkan untuk

meningkatkan kandungan hara makro dan mikro tanah.
5) Meningkatkan kapasitas tukar kation
6) Membantu menetralisir unsur hara yang bersifat merugikan
seperti Al, Fe, dan Mn dengan meningkatkan kemampuannya
bereaksi dengan ion logam untuk membentuk senyawa
kompleks.
7) Mencegah hilangnya unsur hara dalam tanah akibat proses
pencucian oleh air hujan atau air irigasi.

c. Secara Biologi
1) Mendorong

peningkatan

dan

perkembangan

jumlah

mikrobiologi tanah yang menguntungkan.
2) Mendorong percepatan proses dekomposisi bahan organik
oleh mikro – organisme yang menguntungkan sehingga
proses fotosintesis tanaman dapat berlangsung dengan sangat
baik.
3) Menciptakan bioaktivator melalui pemanfaatan mikro –
organisme tanah.
2. Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga
meningkatkan kesehatan masyarakat.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani,
karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang
diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi
pertanian.
4. Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan
pertanian.
5. Menghemat energi minyak dalam proses pengolahan.
6. Menjaga kemurnian kualitas air tanah
7. Meminimalkan perubahan iklim global karena emisi gas rumah kaca
(greenhouse gas emission).
8. Mengurangi jumlah limbah melalui daur ulang limbah menjadi
pupuk organic.
9. Menciptakan dan menjaga keanekaragaman hayati.
10. Hemat biaya, tenaga dan waktu
E.

Tujuan Sistem Pertanian Organik
Tujuan dari sistem pertanian organik antara lain :
1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi.
2. Membudidayakan tanaman secara alami.
3. Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologi dalam ekosistem
pertanian.
4. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka
panjang.
5. Menghindarkan seluruh bentuk cemaran akibat dari penerapan
teknik pertanian.
6. Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air serta mengurangi
masalah erosi akibat pengolahan tanah yang intensif.
7. Meningkatkan peluang pasar produk organik baik domestik maupun
global.

F. Penerapan Sistem Pertanian Organik
Budidaya tanaman dengan sistem pertanian organik ini pada
dasarnya adalah menghindari segala pemakaian bahan kimia terhadap
tanah maupun tanaman. Penerapan dari sistem pertanian organik ini
adalah:
1. Penggunaan bahan alami untuk kesuburan tanah.
2. Tidak menggunakan bahan kimia dalam budidaya

G. Pengembangan Pertanian Organik
Pengembangan pertanian organik harus mengacu kepada prinsip –
prinsip organik (prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan dan
prinsip perlindungan) agar mendapatkan hasil pangan yang bermutu serta
aman dikonsumsi.
Berdasarkan pertimbangan pelaksanaan pembangunan pertanian di
Indonesia pada saat ini, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan pertanian alternatif:
1. Keragaman daur-ulang limbah organik dan pemanfaatannya untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
2. Memadukan sumber daya organik dan anorganik pada sistem
pertanian di lahan basah dan lahan kering.
3. Mengemangkan sistem pertanian berwawasan konservasi di lahan
basah dan lahan kering.
4. Memanfaatkan bermacam – macam jenis limbah sebagai sumber
nutrisi tanaman.
5. Reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan menerapkan konsep pertanian
organik.
6. Perubahan dari tanaman semusim menjadi tanaman keras di lahan
kering harus dipadukan dengan pengembangan ternak, pengolahan
minimum dan pengolahan residu pertanaman.
7. Mempromosikan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh pertanian
untuk memperbaiki citra dan tujuan pertanian organik.
8. Memanfaatkan kotoran ternak yang berasal dari unggas, babi, ayam,
itik, kambing, dan kelinci sebagai sumber pakan ikan.
Sesuai dengan prinsip – prinsip pertanian organik, ada sebuah
metode pengembangan pertanian yang dikenal sebagai metode bertani
‘tanpa bekerja’ dikembangkan di Jepang oleh seorang petani Jepang yang
berlatar

belakang

ahli

mikrobiologi

(mantan

seorang

ilmuwan

laboraturium). Ada empat azas bertani alami yang dipraktikan, yaitu :
a. Tanpa pengolahan, yaitu tanpa membajak atau membalik tanah.
Tanah sebenarnya mampu mengolah dirinya melalui penetrasi
akar – akar tumbuhan, aktivitas mikroorganisme, binatang – binatang
kecil dan cacing – cacing tanah.
b. Tanpa pupuk kimia atau kompos yang dipersiapkan.
Kebutuhan pupuk untuk tanaman bisa dipenuhi dengan
tanaman penutup tanah semisal leguminose, kacang – kacangan dan
mengembalikan jerami ladang dengan ditambah sedikit kotoran
unggas. Jika tanah dibiarkan pada keadaannya sendiri, tanah akan
mampu menjaga kesuburannya secara alami sesuai dengan daur
teratur dari tumbuhan dan binatang.
Jika tanah dibiarkan secara alami, maka kesuburannya
alaminya akan naik. Sisa – sisa bahan organik dari tumbuhan dan
binatang membusuk, oleh air hujan zat – zat hara masuk ke dalam
tanah, diserap tanaman dan menjadi makanan mikroorganisme.
c. Tanpa menghilangkan gulma dengan pengerjaan tanah atau
herbisida.
Pada

dasarnya

gulma

mempunyai

peranan

dalam

menyeimbangkan komunitas biologi dalam membangun kesuburan
tanah. Gulma – gulma itu cukup dikendalikan ukan dihilangkan.
Mulsa jerami, tanaman penutup tanah, penggenangan air sementara
merupakan cara pengendalian gulma yang efektif.
d. Tidak tergantung dari bahan – bahan kimia.
Ketika praktik – praktik bertani yang tidak alami dengan
pemupukan,

pengolahan

tanah,

pemberantasan

gulma

maka

ketidakseimbangan penyakit dan hama menjadi masalah serius.
Hama dan penyakit memang tidak dipungkiri dapat memberi
kerugian tetapi masih dalam batas – batas yang tidak memerlukan
penggunaan zat – zat kimia (pestisida). Pendekatan yang arif adalah
dengan menanam tanaman yang lebih tahan terhadap hama dan
penyakit pada sebuah lingkungan yang sehat. Penggunaan bahan
kimia hanya efektif untuk sementara waktu, pada saatnya akan
menyebabkan

terjadinya

ledakan

hama

yang

lain

karena

keseimabangan bioligis terganggu karena penggunaan bahan kimia
tersebut.

H. Kelebihan dalam Sistem Pertanian Organik
Beberapa hal yang menjadi kelebihan dalam mengembangkan pertanian
organik, yaitu :
a. Meningkatan aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman.
Mikroorganisme seperti rizobium dan mikroriza yang hidup di
tanah dan perakaran tanaman sangat membantu tanaman dalam
penyediaan dan penyerapan unsur hara. Juga banyak organisme lain
yang bersifat menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman.
Misalnya pertumbuhan cendawan akar (Ganoderma sp, Phytopthora sp)
dapat ditekan dan dihalangi oleh organisme Trichoderma sp.
b. Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi.
Cita rasa hasil tanaman organikmenjadi lebih menarik, misalnya
padi organik akan menghasilkan beras yang pulen, umbi – umbian
terasa lebih empuk dan enak atau buah menjadi manis dan segar. Selain
itu pertanian organik juga meningkatkan nilai gizi. Hasil uji
laboraturium terhadap beras organik mempunyai kandungan protein,
dan lemak lebih tinggi daripada beras nonorganik. Begitu pula nasi
yang berasal dari beras organik bisa bertahan (tidak mudah basi) dua
kali lebih lama ketimbang nasi dan beras organik. Kalau biasanya nasi
akan menjadi basi setelah 12 jam maka nasi dari beras organik bisa
bertahan 24 jam.
c. Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu.
Karena dengan penggunaan pupuk organik yang cukup maka
unsur – unsur hara makro dan mikro terpenuhi semua sehingga tanaman
lebih kuat dan sehat untuk menahan serangan beberapa organisme
pengganggu dan lebih tahan dari serangan peryakit.

d. Memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki struktur.
Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak atau akibat
penyimpanan. Buah cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan
pertanian organik, hal ini bisa dipahami karena tanaman yang dipupuk
organik , secara keseluruhan bagian tanaman akan mendapat suplai
unsur hara secara lengkap sehingga bagian – bagian sel tanama
termasuk sel – sel yang menyusun buah sempurna.
e. Membantu mengurangi erosi.
Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik mejadikan
tanah leih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah
menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahan – bahan
organik dan lebih tahan menyimpan air dibanding dengan tanah yang
tidak dipupuk bahan organik. Pada tanah yang miskin bahan organik,
air mudah mengalir dengan membawa tanah.

I. Kelemahan dalam Sistem Pertanian Organik
Beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan
pertanian organik, yaitu :
a. Ketersediaan bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak
b. Transportasi mahal karena bahan bersifat ruah
c. Menghadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh
sisa pertanaman dan limbah organik
d. Hasil pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan
pertanian non organik yang menggunakan bahan kimia terutama pada
awal menerapkan pertanian organik.
e. Pengendalian jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif
jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
f. Terbatasnya informasi tentang pertanian organik.

More Related Content

What's hot

Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
harisnibras
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
Ieke Ayu
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
dita wahyu
 
pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjani
Novia Anjani
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Riyou ShAma
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
ar_
 

What's hot (20)

Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Puhay penyul
Puhay penyulPuhay penyul
Puhay penyul
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
Budidaya Padi Organik
Budidaya Padi OrganikBudidaya Padi Organik
Budidaya Padi Organik
 
Penentu agroekosistem
Penentu agroekosistemPenentu agroekosistem
Penentu agroekosistem
 
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
 
pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjani
 
MAKALAH SANITASI MAKANAN
MAKALAH SANITASI MAKANANMAKALAH SANITASI MAKANAN
MAKALAH SANITASI MAKANAN
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
 

Similar to Rancangan makalah pip

Latihan pratikum ke_2
Latihan pratikum ke_2Latihan pratikum ke_2
Latihan pratikum ke_2
izullajzmi
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
ar_
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
cietera
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
University of Brawijaya
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Puan Habibah
 
Bismillah p aperku
Bismillah p aperkuBismillah p aperku
Bismillah p aperku
Eka Kurniati
 

Similar to Rancangan makalah pip (20)

Latihan pratikum ke_2
Latihan pratikum ke_2Latihan pratikum ke_2
Latihan pratikum ke_2
 
Makanan dan Pertanian.pptx
Makanan dan Pertanian.pptxMakanan dan Pertanian.pptx
Makanan dan Pertanian.pptx
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
BITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdfBITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdf
 
BITRANET edisi 48
BITRANET edisi 48BITRANET edisi 48
BITRANET edisi 48
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptxPENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
 
modul_indikator_kegagalan.pdf
modul_indikator_kegagalan.pdfmodul_indikator_kegagalan.pdf
modul_indikator_kegagalan.pdf
 
Profil Al Barokah.pptx
Profil Al Barokah.pptxProfil Al Barokah.pptx
Profil Al Barokah.pptx
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
 
Bismillah p aperku
Bismillah p aperkuBismillah p aperku
Bismillah p aperku
 
kta (1).pptx
kta (1).pptxkta (1).pptx
kta (1).pptx
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar Leisa
 

More from dita wahyu (19)

Presentasi agroklim
Presentasi agroklimPresentasi agroklim
Presentasi agroklim
 
6 kelembaban
6 kelembaban6 kelembaban
6 kelembaban
 
5 tekanan
5 tekanan5 tekanan
5 tekanan
 
4 suhu
4 suhu4 suhu
4 suhu
 
2 atmosfer
2 atmosfer2 atmosfer
2 atmosfer
 
1 pendahuluan-agroklimatologi
1 pendahuluan-agroklimatologi1 pendahuluan-agroklimatologi
1 pendahuluan-agroklimatologi
 
7 hujan
7 hujan7 hujan
7 hujan
 
Surak Keterangan Masih atktif kuliah
Surak Keterangan Masih atktif kuliahSurak Keterangan Masih atktif kuliah
Surak Keterangan Masih atktif kuliah
 
Surat Keringanan kepada PD 2
Surat Keringanan kepada PD 2 Surat Keringanan kepada PD 2
Surat Keringanan kepada PD 2
 
Petani rasional
Petani rasionalPetani rasional
Petani rasional
 
Makalah sistem Ekonomi Pertanian
Makalah sistem Ekonomi PertanianMakalah sistem Ekonomi Pertanian
Makalah sistem Ekonomi Pertanian
 
Petani rasional
Petani rasionalPetani rasional
Petani rasional
 
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunanPancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
 
Pancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampusPancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampus
 
Buku Panduan AAI
Buku Panduan AAIBuku Panduan AAI
Buku Panduan AAI
 
Hortatory exposition text
Hortatory exposition textHortatory exposition text
Hortatory exposition text
 
B.indo.ppt
B.indo.pptB.indo.ppt
B.indo.ppt
 
Giraffe
GiraffeGiraffe
Giraffe
 
Penggunaan bioteknologi
Penggunaan bioteknologiPenggunaan bioteknologi
Penggunaan bioteknologi
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Rancangan makalah pip

  • 1. I. PENDAHULUAN I. Latar belakang Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan Back to Nature telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik. Pertanian organik (PO) juga tunduk pada prinsip diatas, pada hukum alam. Segala yang ada di alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi, melayani dan menghidupi untuk semua. Dalam alam ada keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Maka, PO pun menghargai keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Berjuta tahun alam membuktikan prinsipnya, tak ada eksploitasi selain optimalisasi pemanfaatan. Demikian halnya PO, tidak untuk memaksimalkan hasil, tidak berlebih; tetapi cukup untuk semua makhluk dan berkesinambungan. Inilah filosofi mendasar PO. Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat. Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang
  • 2. menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
  • 3. II. ISI A. Pengertian Pertanian Organik B. Ciri - Ciri Pertanian Organik C. Prinsip – Prinsip Pertanian Organik D. Manfaat Pertanian Organik E. Tujuan Sistem Pertanian Organik F. Penerapan Sistem Pertanian Organik G. Pengembangan Pertanian Organik H. Kelebihan dalam Sistem Pertanian Organik I. Kelemahan dalam Sistem Pertanian Organik
  • 4. III. PEMBAHASAN A. Pengertian Pertanian Organik Ada dua pemahaman tentang pertanian organik yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pertanian organik dalam artian sempit yaitu pertanian yang bebas dari bahan – bahan kimia. Mulai dari perlakuan untuk mendapatkan benih, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan penyakit sampai perlakuan pascapanen tidak sedikiti pun melibatkan zat kimia, semua harus bahan hayati, alami. Sedangkan pertanian organik dalam arti yang luas, adalah sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia sintetis (pupuk kimia/pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan). Dengan tujuan untuk menyediakan produk – produk pertanian (terutama bahan pangan) yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta menjaga keseimbangan lingkungan dengan menjaga siklus alaminya. Konsep awal pertanian organik yang ideal adalah menggunakan seluruh input yang berasal dari dalam pertanian organik itu sendiri, dan dijaga hanya minimal sekali input dari luar atau sangat dibatasi. (FG Winarno 2002) B. Ciri - Ciri Pertanian Organik Adapun ciri-ciri pertanian organik antara lain : 1. Menyuarakan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi berkesinambungan. 2. Aspek alamiah dan kondisi lingkungan sekitar merupakan sumber penunjang produksi yang utama. 3. Mengurangi penggunaan bahan penunjang dari luar. 4. Rotasi tanaman. 5. Sistem budidaya secara tumpang sari atau polikultur. 6. Pengendalian OPT secara biologis.
  • 5. 7. Varietas tanaman yang resisten. 8. Tidak menggunakan zat kimia. 9. Mencegah erosi dan Pengelolaan air. 10. Daur ulang nutrisi atau unsur hara dari dalam tanah. C. Prinsip – Prinsip Pertanian Organik Prinsip-prinsip pertanian organik merupakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan pertanian organik. Prinsip – prinsip ini berisi tentang sumbangan yang dapat diberikan pertanian organik bagi dunia, dan merupakan sebuah visi untuk meningkatkan keseluruhan aspek pertanian secara global. Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling mendasar bagi manusia, karena semua orang perlu makan setiap hari. Nilai – nilai sejarah, budaya dan komunitas menyatu dalam pertanian. Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam pertanian dengan pengertian luas, termasuk bagaimana manusia memelihara tanah, air, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan, mempersiapkan dan menyalurkan pangan dan produk lainnya. Prinsip – prinsip tersebut menyangkut bagaimana manusia berhubungan dengan lingkungan hidup, berhubungan satu sama lain dan menentukan warisan untuk generasi mendatang. Pertanian organik didasarkan pada, prinsip kesehatan, Prinsip ekologi, Prinsip keadilan, Prinsip perlindungan. Setiap prinsip dinyatakan melalui suatu pernyataan disertai dengan penjelasannya. Prinsip – prinsip ini harus digunakan secara menyeluruh an dibuat sebagai prinsip – prinsip etis yang mengilhami tindakan. 1. Prinsip Kesehatan Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia.
  • 6. Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat. Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di alam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan. 2. Prinsip Ekologi Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan. Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus – siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal.
  • 7. Bahan – bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan – bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam. Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, pembangunan habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk – produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air. 3. Prinsip Keadilan Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama. Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan; seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen. Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan ataupun produk lainnya dengan kualitas yang baik.
  • 8. Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya. Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil secara sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi mendatang. Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka, adil, dan mempertimbangkan biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya. 4. Prinsip Perlindungan Pertanian organik harus dikelola secara hati – hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup. Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. meningkatkan Para efisiensi pelaku dan pertanian produktifitas, organik tetapi didorong tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. Karenanya, teknologi baru dan metode – metode yang sudah ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan atas pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh. Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung awab merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan pemilihan teknologi di pertanian organik. lmu pengetahuan diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring waktu, pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan kearifan tradisional menjadi solusi tepat. Pertanian organik harus mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan
  • 9. teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang tak dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika (genetic engineering). segala keputusan harus mempertimbangkan nilai – nilai dan kebutuhan dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui proses – proses yang transparan dan artisipatif. D. Manfaat Pertanian Organik Adapun manfaat pertanian organik adalah : 1. Memperbaiki struktur dan kualitas serta mempertahankan kesuburan fisik, biologi dan kimia tanah. a. Secara Fisik 1) Kondisi fisik tanah semakin lama semakin gembur sehingga mempermudah dalam pengolahan tanah. 2) Difusi O2 atau aerasi akan lebih banyak sehingga proses fisiologi di akar akan lebih baik. 3) Mempermudah penyerapan dan penyimpanan air dalam tanah sehingga dapat menghindari terjadinya erosi tanah 4) Penyerapan energi sinar matahari lebih banyak sehingga suhu tanah bisa terjaga dengan baik. b. Secara Kimia 1) Pertanian organik menggunakan kompos sebagai bahan utama penyubur tanaman dan kompos ini menyediakan unsur hara makro, mikro serta mineral yang sangat lengkap dan dibutuhkan oleh tanaman. 2) Memperbaiki dan menjaga kestabilan Ph tanah. 3) Memperbaiki dan meningkatakan produktivitas tanaman pada tanah asam. 4) Meningkatkan humus yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kandungan hara makro dan mikro tanah. 5) Meningkatkan kapasitas tukar kation 6) Membantu menetralisir unsur hara yang bersifat merugikan seperti Al, Fe, dan Mn dengan meningkatkan kemampuannya
  • 10. bereaksi dengan ion logam untuk membentuk senyawa kompleks. 7) Mencegah hilangnya unsur hara dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan atau air irigasi. c. Secara Biologi 1) Mendorong peningkatan dan perkembangan jumlah mikrobiologi tanah yang menguntungkan. 2) Mendorong percepatan proses dekomposisi bahan organik oleh mikro – organisme yang menguntungkan sehingga proses fotosintesis tanaman dapat berlangsung dengan sangat baik. 3) Menciptakan bioaktivator melalui pemanfaatan mikro – organisme tanah. 2. Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian. 4. Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. 5. Menghemat energi minyak dalam proses pengolahan. 6. Menjaga kemurnian kualitas air tanah 7. Meminimalkan perubahan iklim global karena emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission). 8. Mengurangi jumlah limbah melalui daur ulang limbah menjadi pupuk organic. 9. Menciptakan dan menjaga keanekaragaman hayati. 10. Hemat biaya, tenaga dan waktu
  • 11. E. Tujuan Sistem Pertanian Organik Tujuan dari sistem pertanian organik antara lain : 1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi. 2. Membudidayakan tanaman secara alami. 3. Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologi dalam ekosistem pertanian. 4. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. 5. Menghindarkan seluruh bentuk cemaran akibat dari penerapan teknik pertanian. 6. Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air serta mengurangi masalah erosi akibat pengolahan tanah yang intensif. 7. Meningkatkan peluang pasar produk organik baik domestik maupun global. F. Penerapan Sistem Pertanian Organik Budidaya tanaman dengan sistem pertanian organik ini pada dasarnya adalah menghindari segala pemakaian bahan kimia terhadap tanah maupun tanaman. Penerapan dari sistem pertanian organik ini adalah: 1. Penggunaan bahan alami untuk kesuburan tanah. 2. Tidak menggunakan bahan kimia dalam budidaya G. Pengembangan Pertanian Organik Pengembangan pertanian organik harus mengacu kepada prinsip – prinsip organik (prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan dan prinsip perlindungan) agar mendapatkan hasil pangan yang bermutu serta aman dikonsumsi. Berdasarkan pertimbangan pelaksanaan pembangunan pertanian di Indonesia pada saat ini, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan pertanian alternatif:
  • 12. 1. Keragaman daur-ulang limbah organik dan pemanfaatannya untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. 2. Memadukan sumber daya organik dan anorganik pada sistem pertanian di lahan basah dan lahan kering. 3. Mengemangkan sistem pertanian berwawasan konservasi di lahan basah dan lahan kering. 4. Memanfaatkan bermacam – macam jenis limbah sebagai sumber nutrisi tanaman. 5. Reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan menerapkan konsep pertanian organik. 6. Perubahan dari tanaman semusim menjadi tanaman keras di lahan kering harus dipadukan dengan pengembangan ternak, pengolahan minimum dan pengolahan residu pertanaman. 7. Mempromosikan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh pertanian untuk memperbaiki citra dan tujuan pertanian organik. 8. Memanfaatkan kotoran ternak yang berasal dari unggas, babi, ayam, itik, kambing, dan kelinci sebagai sumber pakan ikan. Sesuai dengan prinsip – prinsip pertanian organik, ada sebuah metode pengembangan pertanian yang dikenal sebagai metode bertani ‘tanpa bekerja’ dikembangkan di Jepang oleh seorang petani Jepang yang berlatar belakang ahli mikrobiologi (mantan seorang ilmuwan laboraturium). Ada empat azas bertani alami yang dipraktikan, yaitu : a. Tanpa pengolahan, yaitu tanpa membajak atau membalik tanah. Tanah sebenarnya mampu mengolah dirinya melalui penetrasi akar – akar tumbuhan, aktivitas mikroorganisme, binatang – binatang kecil dan cacing – cacing tanah. b. Tanpa pupuk kimia atau kompos yang dipersiapkan. Kebutuhan pupuk untuk tanaman bisa dipenuhi dengan tanaman penutup tanah semisal leguminose, kacang – kacangan dan mengembalikan jerami ladang dengan ditambah sedikit kotoran unggas. Jika tanah dibiarkan pada keadaannya sendiri, tanah akan
  • 13. mampu menjaga kesuburannya secara alami sesuai dengan daur teratur dari tumbuhan dan binatang. Jika tanah dibiarkan secara alami, maka kesuburannya alaminya akan naik. Sisa – sisa bahan organik dari tumbuhan dan binatang membusuk, oleh air hujan zat – zat hara masuk ke dalam tanah, diserap tanaman dan menjadi makanan mikroorganisme. c. Tanpa menghilangkan gulma dengan pengerjaan tanah atau herbisida. Pada dasarnya gulma mempunyai peranan dalam menyeimbangkan komunitas biologi dalam membangun kesuburan tanah. Gulma – gulma itu cukup dikendalikan ukan dihilangkan. Mulsa jerami, tanaman penutup tanah, penggenangan air sementara merupakan cara pengendalian gulma yang efektif. d. Tidak tergantung dari bahan – bahan kimia. Ketika praktik – praktik bertani yang tidak alami dengan pemupukan, pengolahan tanah, pemberantasan gulma maka ketidakseimbangan penyakit dan hama menjadi masalah serius. Hama dan penyakit memang tidak dipungkiri dapat memberi kerugian tetapi masih dalam batas – batas yang tidak memerlukan penggunaan zat – zat kimia (pestisida). Pendekatan yang arif adalah dengan menanam tanaman yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit pada sebuah lingkungan yang sehat. Penggunaan bahan kimia hanya efektif untuk sementara waktu, pada saatnya akan menyebabkan terjadinya ledakan hama yang lain karena keseimabangan bioligis terganggu karena penggunaan bahan kimia tersebut. H. Kelebihan dalam Sistem Pertanian Organik Beberapa hal yang menjadi kelebihan dalam mengembangkan pertanian organik, yaitu : a. Meningkatan aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman.
  • 14. Mikroorganisme seperti rizobium dan mikroriza yang hidup di tanah dan perakaran tanaman sangat membantu tanaman dalam penyediaan dan penyerapan unsur hara. Juga banyak organisme lain yang bersifat menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Misalnya pertumbuhan cendawan akar (Ganoderma sp, Phytopthora sp) dapat ditekan dan dihalangi oleh organisme Trichoderma sp. b. Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi. Cita rasa hasil tanaman organikmenjadi lebih menarik, misalnya padi organik akan menghasilkan beras yang pulen, umbi – umbian terasa lebih empuk dan enak atau buah menjadi manis dan segar. Selain itu pertanian organik juga meningkatkan nilai gizi. Hasil uji laboraturium terhadap beras organik mempunyai kandungan protein, dan lemak lebih tinggi daripada beras nonorganik. Begitu pula nasi yang berasal dari beras organik bisa bertahan (tidak mudah basi) dua kali lebih lama ketimbang nasi dan beras organik. Kalau biasanya nasi akan menjadi basi setelah 12 jam maka nasi dari beras organik bisa bertahan 24 jam. c. Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu. Karena dengan penggunaan pupuk organik yang cukup maka unsur – unsur hara makro dan mikro terpenuhi semua sehingga tanaman lebih kuat dan sehat untuk menahan serangan beberapa organisme pengganggu dan lebih tahan dari serangan peryakit. d. Memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki struktur. Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak atau akibat penyimpanan. Buah cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian organik, hal ini bisa dipahami karena tanaman yang dipupuk organik , secara keseluruhan bagian tanaman akan mendapat suplai unsur hara secara lengkap sehingga bagian – bagian sel tanama termasuk sel – sel yang menyusun buah sempurna. e. Membantu mengurangi erosi.
  • 15. Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik mejadikan tanah leih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahan – bahan organik dan lebih tahan menyimpan air dibanding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik. Pada tanah yang miskin bahan organik, air mudah mengalir dengan membawa tanah. I. Kelemahan dalam Sistem Pertanian Organik Beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan pertanian organik, yaitu : a. Ketersediaan bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak b. Transportasi mahal karena bahan bersifat ruah c. Menghadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh sisa pertanaman dan limbah organik d. Hasil pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertanian non organik yang menggunakan bahan kimia terutama pada awal menerapkan pertanian organik. e. Pengendalian jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia. f. Terbatasnya informasi tentang pertanian organik.