SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
MEKANISME PENGOLAHAN DARAH MELIPUTI
PROSES PEMISAHAN DAN PENYIMPANAN
KOMPONEN DARAH DI UTDC PMI CABANG
KOTA SEMARANG
Disusun oleh
Kinaseh (4401411042)
Bayu Kurniawan (4401411055)
Dewi Setiyana (4401411058)
Irma Restia Susanti (4401411059)
PEND. Biologi/ROMBEL 3
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
LATAR BELAKANG
Pelayanan darah adalah
salah satu upaya kesehatan
yang dapat di lakukan dalam
rangka penyembuhan
penyakit dan pemulihan
kesehatan.
Peningkatan ini dapat menimbulkan permasalahan
tentang ketersediaan darah, mengenai keamanaan
darah tersebut untuk bisa di transfusikan karena
produk darah yang di olah harus terbebas dari
penyakit infeksi.
Penggunaan darah dan produk darah saat ini semakin
meningkat
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mekanisme pengolahan darah yang di lakukan di
UTDC PMI Cabang Kota Semarang?
2. Bagimana proses pemisahan komponen darah yang di lakukan
di UTDC PMI Cabang Kota Semarang?
3. Bagaimana proses penyimpanan komponen-komponen darah
di UTDC PMI Cabang Kota Semarang?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui mekanisme pengolahan darah yang
di lakukan di UTDC PMI Cabang Kota Semarang
2. Mengetahui proses pemisahan komponen darah
yang di lakukan di UTDC PMI cabang Kota
Semarang
3. Mengetahui proses penyimpanan komponen-
komponen darah di UTDC PMI Cabang Kota
Semarang?
1.4 MANFAAT
Untuk peneliti
Untuk meningkatkan
pengembangan ilmu bagi
peniliti tentang mekanisme
pengolahan darah meliputi
proses pemisahan dan
penyimpanan komponen
darah di UTD PMI cabang kota
semaran
Untuk Masyarakat
memberikan informasi
mengenai mekanisme
pengolahan darah meliputi
proses pemisahan dan
penyimpanan komponen darah
di UTD PMI cabang kota
semarang
Tempat dan Waktu
Jenis dan Sumber Data
Metode Pengambilan Data
Metode Analisis Data
DARAH
• Darah merupakan cairan yang memiliki fungsi sbb :
• 1.Transport : - gas pernafasan : O2 , CO2
- sari makanan dr usus
- hasil samping metabolisme
- hormon
- obat-obatan
• 2. Pertahanan tubuh
• 3. Hemostasis dan Koagulasi
• 4. Keseimbangan asam basa
KOMPONEN DARAH
KOMPOSISI DARAH
• Perhatikan urutan
komposisinya !
ERITROSIT
ERITROSIT
= Sel Darah Merah
• Fungsi :
- membawa Hb u/ transport gas
pernafasan
transport O2  HbO2
CO2  Hb CO2
- buffer/penyangga
Morfologi Eritrosit :
• bentuk : cakram bikonkaf
•  : 7,5 m
• tebal : 0,8- 1,9 m
• luas : 135 m2
• pada mamalia : tidak berinti
aves, reptil : berinti, bentuk elips
Komposisi Eritrosit :
• Air 62-72%
• Bahan padat
- Hemoglobin 95 %
- protein, lemak, vit, glukosa,
enzim, mineral 5 %
☻ Eritrogenesis
 Fase Organ produksi
• Embrio Yolk sac
• Trimester I
• Trimester II Hati dibantu : limpa &
Kelenjar limfe
• Trimester III Sumsum tulang:
• Lahir- dewasa Vertebra, sternum,
costa,femur, tibia, dll
Regulasi Eritrogenesis
• bukan o/ konsentrasi eritrosit dlm darah,
ttp o/ kemampuan fungsional eritrosit u/
mentransport O2 ke jaringan.
• Setiap keadaan yg menyebabkan  O2 yg
ditransport ke jaringan berkurang  me
kecepatan pembentukan eritrosit.
REGULASI ERITROSIT
Haemoglobin ( Hb )
• berada dalam eritrosit
Fungsi :
• mengikat O2 dan CO2
• buffer asam basa
• memberi warna merah pada darah
Hb terdiri dari :
4 rantai polipeptida yang masing-
masing mengikat heme,
tiap heme mengikat 1 atom Fe,
tiap Fe mengikat 1 molekul O2
ANEMIA
• Suatu keadaan kekurangan eritrosit, yang
disebabkan oleh hilangnya darah secara cepat
atau lambatnya produksi eritrosit.
• Kurang gizi : defisiensi besi, Vit B12, asam folat.
• Ginjal rusak  eritropoietin tidak
terproduksi
POLICYTEMIA
• Jumlah eritrosit meningkat
- faktor : fisiologis  hidup di
pegunungan
patologis  tumor ginjal
LEUKOSIT
LEUKOSIT
BERDASARKAN PEWARNAAN WRIGHT
TERBAGI ATAS :
• GRANULOSIT
= Poly Morpho Nuclear ( PMN )
- Neutrofil  sifat netral
- Eosinofil  sifat asam
- Basofil  sifat basa
• AGRANULOSIT
- Monosit
- Limfosit
PRODUKSI LEUKOSIT
• OLEH SUMSUM
TULANG
• KECUALI LIMFOSIT JUGA
DIPRODUKSI OLEH :
LIMPA & KEL. LIMFOID.
FUNGSI LEUKOSIT
• UNTUK PERTAHANAN TUBUH DENGAN CARA :
• 1. FAGOSITOSIS
• 2.MEMBENTUK ANTIBODI
LIMFOSIT
LIMFOSIT
• ADA 2 MACAM :
- LIMFOSIT B
dimasak di Bursa Fabrisius / Sumsum tlg
- LIMFOSIT T
dimasak di Thymus.
Limfosit B
• HUMORAL IMMUNITY
( sel-sel tsb beredar dalam darah )
• Membunuh bakteri dan toksinnya
• Menjadi plasma sel yang dpt memproduksi
antibodi
Limfosit T
• CELL-MEDIATED IMMUNITY
• Melawan virus, fungi, transplantasi organ, sel
kanker.
LIMPA
• TEMPAT HEMATOPOISIS PD JANIN
• MAKROFAG DIDALAMNYA BEKERJA SBG
FAGOSIT
-MEMBERSIHKAN SISA-SISA SEL
( TERMASUK ERITROSIT LISIS )
-MENCERNA MIKROORGANISME
Keping – keping darah atau trombosit(0,6 -
1,0%)
• Trombosit berperan dalam proses pembekuan
darah saat tubuh mengalami luka.
• Trombosit dihasilkan oleh sumsum tulang
dengan cara melepaskan diri (fragmentasi)
dari sitoplasma sel induknya(megakariosit)
melalui rangsangan suatu bahan stimulator
humoral yang disebut trombopoetin.
SYARAT DONOR DARAH
Pernyaratan umum dan fisik
pendonor darah
Persyaratan medis :
1. Usia 18-60 tahun
2. Berat minimal 45 kg
3. Suhu tubuh tidak boleh
melebihi 37,5° C
4. Nadi antara 48-100 per
menit
5. Hemoglobin tidak boleh
kurang dari 12,5 %
6. Tidur malam sebelum
donor darah minimal
harus 5 jam
Sudah sarapan / makan
Calon pendonor darah dengan
penyakit-penyakit berikut tidak
boleh mendonorkan darahnya :
1. Penyakit paru aktif
2. Penyakit kardiovaskular
3. Penyakit ginjal
4. Kanker
5. Filiariasis
6. HIV/ IADS
7. Penyakit kulit kronis
8. Sifilis
9. Hepatitis B
10.malaria
1. Mengetahui golongan darah
2. Memeriksakan kesehatan secara teratur (donor darah
dilakukan 3 bulan sekali) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu,
tinggi dan berat badan, hemoglobin, penyakit dalam, penyakit
hepatitis A dan C, Penyakit HIV / AIDS
3. Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh
4. Pendonor yang rutin mendonorkan darahnya setiap 3 bulan
sekali dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung,
terutama pada laki - laki sebesar 30% (British Journal Heart)
seperti serangan jantung koroner dan stroke karena
memungkinkan terjadinya pergantian sel darah baru, dan
badan merasa sehat
5. Membakar kalori dalam tubuh(Prodia.co.id)
Manfaat DonorDarah
Proses pengolahan darah
Pemeriksaan Konfirmasi
Pembuatan Komponen Darah
Uji Saring IMLTD
Uji Silang Keserasian
( Crossmatching)
Penerimaan Darah
Darah masuk
dari donor
1 kantung
2 tabung
1 kantung
2 tabung
1 tabung konfirmasi
Golda
1 tabung ke IMLTD
Distribusi
Pemrosesan
(komponen)
Penyimpan
(WB)
Pemeriksaan konfirmasi
Pemeriksaan konfirmasi merupakan
pemeriksaan ulang ( Second Check )
terhadap darah donor yang masuk ke UDD
sehingga tidak ada golongan darah donor
yang berbeda dengan yang tertera pada
kantung darahnya
Pembuatan komponen darah
Mengatur kecepatan,
suhu dan waktu
pemutaran pada
refrigated centrifuge
Dimasukkan
kedalam
refrigated
centrifuge
Darah dari
pendonor
Memisahkan
komponen
dengan Plasma
ekstraktor
Masuk lembar
kerja
Simpan pada tempat
penyimpanan
Pelabelan
Pemotongan
kantong transport
dengan tube
sealer
Di seimbangkan
dengan cara
ditimbang
Darah dimasukkan
kedalam
Centrifugae bucket
Scan
barcode
Alat-alat yang digunakan dalam proses
pembuatan komponen darah
Refrigated Centrifuge
Kantung darah Double, Triple, dan
Quadriple
Plasma ekstraktor
Tube Sealer
Timbangan
Centrifugae bucket
Refrigated Centrifuge Kantung darah Tube sealer
Plasma ekstraktor Timbangan dan Centrifuge bucket
Skema pembuatan komponen
WHOLE BLOOD (WB)
PRC FFP PRC PRP
TC PPP
5000 x g ,
suhu 20°C
Putaran cepat (5000 x g)
Suhu 4°C
Putaran rendah (2000 x g)
Suhu 20°C
KETERANGAN
PRC : Packed Red Cell
FFP : Fresh Frozen Plasma
PRP : Platelet Rich Plasma
TC : Trombosit Concentrate
PPP : Platelet Poor Plasma
PROGRA
M
JENIS PUTARAN PUTARAN G. FORGE SUHU WAKTU ACC DEG
1
2
TC
PUTARAN I
PUTARAN II
2000
3000
22° C
22° C
4'
6'
9
9
3
4
3
FFP
1 X
PUTARAN
3000 4° C 7' 9 3
4
WE
3 X
PUTARAN
3000 4° C 7' 9 3
5
BC
1 X
PUTARAN
2000 4° C 13' 9 3
6 AFH
 Putaran I
dibekukan
dengan Dry
Ice
 Dicairkan di
suhu 4°C
sampai cair
 Putaran
PUTARAN I
PUTARAN II
3000
3000
4° C
4° C
7'
7'
9
9
6
6
Pemeriksaan Uji Saring IMLTDpermintaan darah
Untuk mencegah penularan infeksi yang ditularkan
lewat darah dari pendonor darah kepada pasien.
Alat yang di gunakan untuk uji saring adalah dengan
menggunakan NAT (Nucleic Acid Test)
SKRINING IMLTD HIV / AIDS
Human Immunodeficiency Virus
PENYEBAB:
Hubungan seksual
1. Inokulasi dari darah yang
terinfeksi,baik melalui transfuse
darah maupun sebagai akibat
penggunaan jarum,
2. pisau yang terkontaminasi,misalnya
untuk menyuntik obat,pembuatan
tato
3. Dari seorang ibu yang terinfeksi
kepada anaknya,dalam
kandungan,pada saat
melahirkan,atau melalui pemberian
ASI
Transfusi darah juga berpengaruh
SKRINING IMLTD HEPATITIS B
Virus Hepatitis B (HBV)
PENYEBAB
1. Kontak dengan darah yang
terinfeksi melalui luka
melalui jarum suntik
2. Hubungan seksual
3. Penularan kepada neonates
atau perinatal saat kelahiran
melalui sekresi cairan
serviks.
4. Transfusi darah atau
komponen darah yang
terinfeksi
SKRINING IMLTD HEPATITIS C
Virus hepatitis C
PENYEBAB :
penularan penyakit ini dapat
secara parenteral dan cara
yang paling sering penularan
adalah saat pasca transfusi
darah mencapai angka
sekitar 90%
SKRINING IMLTD SIFILIS DAN MALARIA
Treponema pallidum
transfusi darah adalah jalur
yang sangat potensial untuk
penyebaran infeksi
ini,terutama jika yang di
transfusikan dalam bentuk
darah segar.kuman dari
penyakit ini akan mati
terhadap suhu yang rendah
genus Plasmodium
melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina dan
dapat juga di tularkan
melalui transfusi
darah,suntikan ataupun
secara kongenital
Uji Silang Keserasian (croosmatching)
croosmatching
Mayor
Crossmatch
Serum pasien + Sel donor
Minor
Crossmatch
Serum donor + Sel resipien
PenyimpananKomponen Darah
Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi trombosit dalam
penyimpanan adalah :
1. Larutan anticoagulant : mempengaruhi pH, metabolisme
glukosa, laktat dan HCO
2. Suhu penyimpanan :mempengaruhi pH,konsumsi glukosa dan
produksi laktat.
3. Komposisi ,ukuran dan permukaan area kantong plastic
penyimpan mempengaruhi oksigenasi dan metabolism
4. Jenis agitasi:mempengaruhi reaksi pelepasan
5. Volume plasma:mempengaruhi metabolism,pH dan
pembentukan laktat
Blood Refrigerator Freezer
Platelat Agitator
Penyimpanan Darah
TRANSFUSIDARAH
Transfusi Darah adalah proses pemindahan
darah dari seseorang yang sehat (donor) ke
orang sakit (respien).
• Transfusi hanya dilakukan atas dasar indikasi
dan urgensi.
• Jika dilakukan secara tidak tepat dan tidak
rasional, dapat menimbulkan berbagai akibat
yang fatal.
• Salah satu akibat transfusi yang dapat terjadi
adalah reaksi hemolitik.
Reaksi Transfusi Hemolitik
• Reaksi transfusi hemolitik disebabkan
krn adanya kerja antibodi (dlm
serum/aglutinin pasien) spesifik
berinteraksi dg antigen donor
Dasar-dasar imunologi
Reaksi Transfusi Hemolitik
Reaksi Transfusi Hemolitik
Pemecahan eritrosit intravascular menyebabkan lepasnya hemoglobin bebas ke dalam plasma.
Hemoglobin bebas ini akan diikat oleh hepatoglobin, sehingga kadar hepatoglobin plasma akan
menurun. Apabila kapasitas hepatoglobin di lampaui, maka terjadilah hemoglobin bebas dalam
plasma yang di sebut sebagai hemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi
menjadi metemoglobin sehingga terjadi metemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan keluar
melalui urine sehingga terjadi hemoglobinuria. Pemecahan eritrosit intravascular akan
melepaskan banyak LDH yang terdapat dalam eritrosit, sehingga serum LDH akan meningkat.
REAKSI ALERGIK ATAU ANAFILAKTIK
Ditandai dengan urtikaria, eritema, gatal.
Reaksi yang terjadi tergolong :
1. Ringan (paling sering terjadi dan ada yang
menyebutnya sebagai anfilaktoid);
2. Sedang;dan
3. Berat / mengancam jiwa penderita.
Distribusi Darah
1. Sistem tertutup adalah suatu mekanisme
pendistribusian darah yang mengikuti standar
operasional prosedur pelayanan di rumah sakit tanpa
melibatkan pihak lain seperti keluarga pasien.
2. metode rantai dingin adalah suatu sistem pemeliharaan
suhu darah dan komponen darah dari mulai
pengambilan sampai dengan pemberian darah kepada
pasien.
Distribusi Darah
kantong darah uji saring hasil tes
konfirmasi positif
darah di musnahkandi kumpulkan di UDDdi musnahkan
Pembuangandarah
Lembar Pertanyaan Fisiologi Hewan Rombel 3
1. Salah satu tahap yang harus di lakukan dalam transfuse darah adalah uji crossmatching.
a. jelaskan antibodi- antibodi apa sajakah yang ada dalam darah dan terdapat di bagian
darah yang mana?
b. antibodi- antibodi manakah yang berpotensi menyebabkan ketidaksesuaian darah antara
pendonor dan resipiennya .apa akibatnya dan berikan contohnya
Jawab:
IgG bentuk yang paling banyak pada fraksi globulin dari plasma
darah .mempunyai afinitas tinggi terhadap determinan
antigen yaitu bagian molekul yang di kenali antibody,dan ia
sangat efektiv dalam imunitas homoral .
igA dihasilkan sementara oleh limfosit pada awal respon terhadap antigen
dan hanya merupakan 10% dari imunoglobin serum, IgM adalah
imunoglobin yang mula- mula terdapat dalam embrio dan terdapat
bersama-bersama IgD pada permukaan limfosit
IgM merupakan 20% dari Imunoglobin serum. Dan paling banyak ke dua yang
ada di serum
IgM terdapat dalam serum hanya sedikit sekali ia tidak berperan penting
dalam respon terhadap masuknya mikroorganisme pathogen dalam
tubuh, namun terlibat dalam beberapa bentuk reaksi alergik
IgD terdapat di dalam jumlah sangat kecil di dalam serum.ia terdapat
bersama IgM pada permukaan limfosit matang yang belum terkena
antigen,mereka sukar di pelajari karena konsentrasinya sangat rendah
a) Antibodi yang terdapat di dalam darah adalah IgG, IgA, IgM, IgE dan IgD
b)Antibodi yang menyebabkan terjadi ketidaksesuaian darah antara pendonor dengan
resepien adalah IgG dan IgM
Hal tersebut terjadi apabila darah yang tidak cocok di campurkan sehingga aglutinin plasma
anti A atau anti B dengan sel darah merah yang mengandung anti Aglutinogen A/B,terjadilah
aglutinasi sel darah merah berikut ini:
Aglutinin melekatkan diri pada sel darah merah . karena agglutinin mempunyai dua tempat
pengikatan (IgG) atau 10 tempat pengikatan (IgM) maka 1 aglutinin dapat melekat pada 2 atau
lebih sel darah merah yang berbeda pada waktu yang sama . dengan hal demikian
menyebabkan sel saling melekat satu sama lain. keadaan ini menyebabkan sel-sel
menggumpal bersama-sama,yang merupakan proses aglutinasi . kemudian , gumpalan ini
menyumbat pembuluh darah kecil di seluruh sistem sirkulasi. Selama beberapa jam sampai
beberapa hari berikutnya, penyimpangan fisik sel dan serangan oleh sel darah putih fagositik
akan menghancurkan sel-sel yang ter aglutinasi ,melepaskan hemoglobin ke dalam
plasma,yang mana hal tersebut menyebabkan hemolisis sel darah merah.
2. Salah satu reaksi akibat transfusi darah adalah reaksi haemolitik,
terangkan bagaimana reaksi ini terjadi dan apa akibatnya bila terjadi
reaksi haemolitik pada resipien.
Jawab :
kadang-kadang , bila darah resipien dan darah donor
tidak cocok, segera terjadi hemolisis sel darah merah
dalam darah sirkulasi. Dalam hal ini, anti bodi
menyebabkan lisis sel darah merah dengan
mengaktifkan system komplemen, yang selanjutnya
melepaskan enzim-enzim proteolitik ( kompleks litik)
yang merobek membrane sel darah merah. Hemolisis
berdasarkan tempatnya di bagi menjadi dua, yaitu
hemolisis ekstravaskular dan hemolisis intravascular.
a) Hemolisis ekstravaskular
Hemolisis terjadi pada sel makrofag dari system retikulo
endothelial (RES)terutama pada lien, hepar, dan sumsum
tulang karena sel ini mengandung enzim heme oxygenase.
Lisis terjadi karena kerusakan membrane, presipitasi
hemoglobin dalam sitoplasma dan menurunnya fleksibilitas
eritrosit. Pemecahan eritrosit ini akan menghasilkan globin
yang akan di kembalikan ke protein pool, serta besi yang akan
di kembalikan ke makrofag yang selanjutnya akan digunakan
kembali, sedangkan protoporfirin akan menghasilkan gas CO2
dan bilirubin. Bilirubun dalam darah berikatan dengan
albumin menjadi bilirubin indireks, mengalami konjugasi
dalam hati menjadi bilirubin direk kemudian di buang melalui
empedu sehingga meningkatkan sterkobilinogen dalam feses
dan urobilinogen dalam urine.
b) Hemolisis intravascular
Pemecahan eritrosit intravascular menyebabkan lepasnya hemoglobin bebas ke dalam
plasma. Hemoglobin bebas ini akan diikat oleh hepatoglobin, sehingga kadar
hepatoglobin plasma akan menurun. Apabila kapasitas hepatoglobin di lampaui, maka
terjadilah hemoglobin bebas dalam plasma yang di sebut sebagai hemoglobinemia.
Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi menjadi metemoglobin sehingga terjadi
metemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan keluar melalui urine sehingga terjadi
hemoglobinuria. Pemecahan eritrosit intravascular akan melepaskan banyak LDH yang
terdapat dalam eritrosit, sehingga serum LDH akan meningkat.
Akibanya pada Resipien
Akibat reaksi hemolisis adalah penghentian fungsi ginjal akut setelah reaksi
transfuse darah. penghentian fungsi ginjal tersebut disebabkan oleh 3 hal yaitu:
•Reaksi antigen-antibodi dari reaksi transfusi akan mengeluarkan zat toksik
yang berasal dari darah yang mengalami hemolisis, yang kemudian
menimbulkan vasokonstriksi ginjal yang kuat.
•Hilangnya sel-sel darah merah dari sirkulasi disertai produksi zat toksik dari
sel yang mengalami hemolisis dan dari reaksi imun seringkali menyebabkan
syok sirkulasi. Tekanan darah arteri turun sangat rendah dan aliran darah ginjal
serta pengeluaran urin menurun.
•Bila jumlah total hemoglobin bebas dalam darah sirkulasi lebih
besar dari jumlah hemoglobin yang berikatan dengan
haptoglobin (suatu protein plasma yang dapat mengikat sedikit
hemoglobin) , maka hemoglobin yang berlebihan tersebut akan
menerobos membrane glomerulus masuk kedalam tubulus
ginjal. Bila jumlahnya sedikit, hemoglobin tersebut dapat
direabsorbsi melalui epitel tubuli masuk kedalam darah dan
tidak akan menimbulkan kerusakan; tetapi bila jumlahnya besar
hanya sedikit yang di absorbs. Karena air dalam tubulus terus
menerus direabsorbsi, maka konsentrasi hemoglobin di dalam
tubulus dapat meningkat sedemikian tingga sehingga
mengendap dan menyumbat banyak tubulus, hal ini terutama
terjadi bila urine bersifat asam. Jadi, vasokonstriksi ginjal, syok
sirkulasi dan penyumbatan tubulus, bersama-sama akan
menyebabkan penghentian fungsi ginjal akut.
3. Salah satu ketentuan yang harus di patuhi pendonor adalah
rentang waktu antara donor sekarang dan donor sebelumnya,
minimal 3 bulan. Analisislah mengapa rentang waktu itu harus
dipatuhi dan apa akibatnya bagi pendonor maupun resipien
yang menggunakan darah tersebut.
Jawab :
Ketentuan rentang waktu antara donor sekarang dan sebelumnya minimal 3
bulan ,hal tersebut berhubungan dengan siklus hidup sel darah merah yaitu
120 hari . Ketika seseorang melakukan donor kurang dari 3 bulan maka akan
berakibat buruk bagi pendonor dan resepien. Ketika rentan waktu tersebut
tidak dipenuhi maka pendonor akan kekurangan sel darah merah karena sel
darah merah belum terbentuk lagi. Jadi pendonor dapat terkena anemia.
4. Apa saja komponen dari plasma segar beku? Jelaskan bagaimana cara
penyimpanannya sehingga tidak membeku atau menjadi kristal es disuhu -
18˚C!
Jawab :
Komponen dari plasma segar beku adalah semua protein pembekuan yang
merupakan factor pembekuan darah . meliputi factor V,VIII dan IX
faktor pembekuan:
V → Akselerator plasma globulin
VIII → Globulin anti hemolitik
IX → Faktor Christmas
Cara penyimpanan plasma segar beku
Plasma segar beku setelah di pisahkan dari eritrosit maka selanjutnya akan di
bekukan lebih dahulu di plasma freezhing yang berisi albumin dan aquades
dengan suhu -23°C dan selanjutnya di simpan dalam freezher.
5. Jelaskan tahapan eritropoesis! Bagaimana sel darah merah
menyelenggarakan proses kehidupannya bila dia tidak punya inti dan
mitokondria!
Jawab : Hemositoblas
eritroblas
polikromatofil
basofil eritroblas
NormoblasRetikulositEritrosit
Berasal dari sel primordium (sel induk ) yang di kenal dengan nama
proeritroblas atau hemositoblas. Hemositoblas di bentuk secara terus menerus
dari sel reticulum yang terdapat di sumsum tulang
Dari hemositoblas terbentuklah basofil eritroblas ditandai dengan mulainya
pembentukan hemoglobin
Kemudian terbentuklah eritroblas polikromatofil ,dinamakan demikian
Karena ada campuran substansi basofilik dengan hemoglobin
Setelah ini nucleus mengecil,akan tetapi,pembentukan hemoglobin masih
terus berlangsung dan terbentuk normoblas .
Setelah sitoplasma dari normoblas terisi oleh hemoglobin sampai mencapai
kadar 34 %,nucleus dari normoblas lenyap dengan jalan otolisis dan absorbsi
akhirnya terbentuklah retikulosit dan eritrosit.
Retikulosit adalah eritrosit yang masih muda
Eritrosit di bentuk di sumsum tulang belakang ,ketika eritrosit
masih berada di sumsum tulang belakang,eritrosit masih
memiliki inti dan mitokondria . dan saat itu eritrosit sudah
mempunyai simpanan berupa enzim hidrolitik dan glikolitik
yang di dapat saat eritrosit masih mempunyai inti dimana
enzim tersebut berfungsi untuk menunjang kehidupan
eritrosit selama 120 hari . Sehingga Sel darah merah dapat
menyelenggarakan kehidupannya meskipun dia tidak
mempunyai inti dan mitokondria
6. Jelaskan proses terjadinya pembekuan darah di endotelium!
Jawab:
Ketika terjadi luka atau perdarahan selanjutnya akan terjadi reaksi
pelepasan trombosit, trombosit selanjutnya akan mensintesis
serotonin, tromboksan A2 dan ADP. Serotonin yang di sekresi oleh
trombosit akan menginisiasi vasokontriksi yang menyebabkan
aliran darah dalam pembuluh darah berkurang. Tromboksan A2 dan
ADH yang di sintesis oleh trombosit lain dan fibrinogen trombosit
akan menyebabkan agregasi trombosit selanjutnya terbentuk
sumbat hemostasis primer dan akhirnya terjadi fusi trombosit yang
membentuk hemostasis stabil. Di sisi lain adanya factor jaringan
akan menyebabkan perubahan protombin menjadi thrombin, yang
selanjutnya thrombin akan mengkatalisis pemecahan fibrinogen
menjadi fibrin.
TERIMA KASIH. . . .

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Rolly Scavengers
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysispdspatklinsby
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimeRiskymessyana99
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikPemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikAnnisa Nurul Chaerani
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)dimar aji
 
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaionSantos Tos
 
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan KehamilanPemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
Haemometer
HaemometerHaemometer
Haemometer
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysis
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikPemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
 
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
 
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
Pemeriksaan darah ( protozoa : parasit malaria)
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 

Viewers also liked

Analisis permenkes no. 83 tahun 2014
Analisis permenkes no. 83 tahun 2014Analisis permenkes no. 83 tahun 2014
Analisis permenkes no. 83 tahun 2014marsunpas2015
 
Audit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiAudit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiMuhammad Jufri
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Isti Rahayu
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganismeLutfii Kmuhh
 
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )riski albughari
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineSantos Tos
 
Macam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah doneMacam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah donemurtyaprilliaasih
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 

Viewers also liked (11)

Analisis permenkes no. 83 tahun 2014
Analisis permenkes no. 83 tahun 2014Analisis permenkes no. 83 tahun 2014
Analisis permenkes no. 83 tahun 2014
 
Penelitian laboratorium
Penelitian laboratoriumPenelitian laboratorium
Penelitian laboratorium
 
Audit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiAudit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksi
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2
 
Regulasi yan darah 2010
Regulasi yan darah 2010Regulasi yan darah 2010
Regulasi yan darah 2010
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 
Macam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah doneMacam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah done
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 

Similar to Pengolahan darah

Similar to Pengolahan darah (20)

Peredaran darah dan pengangkutan
Peredaran darah dan pengangkutanPeredaran darah dan pengangkutan
Peredaran darah dan pengangkutan
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
3. hematologi
3. hematologi3. hematologi
3. hematologi
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Bahan ajar biologi
Bahan ajar biologiBahan ajar biologi
Bahan ajar biologi
 
Darah dan sirkulasi
Darah dan sirkulasiDarah dan sirkulasi
Darah dan sirkulasi
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natip
 
Transfusi
TransfusiTransfusi
Transfusi
 
C9b206a457bc234d3457b91f5dffc06ff0dc9009
C9b206a457bc234d3457b91f5dffc06ff0dc9009C9b206a457bc234d3457b91f5dffc06ff0dc9009
C9b206a457bc234d3457b91f5dffc06ff0dc9009
 
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darahFungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
Fungsi, teknologi, dan kelainan pada darah
 
18 reinaldi idsya
18 reinaldi idsya18 reinaldi idsya
18 reinaldi idsya
 
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem Peredaran Darah Pada ManusiaSistem Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
 
05.darah
05.darah05.darah
05.darah
 
Makalah golongan darah
Makalah golongan darahMakalah golongan darah
Makalah golongan darah
 
Apus darah sudah diedit
Apus darah sudah dieditApus darah sudah diedit
Apus darah sudah diedit
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
 
Sains - Darah Manusia
Sains - Darah ManusiaSains - Darah Manusia
Sains - Darah Manusia
 
toksikologi 2-dikonversi.docx
toksikologi 2-dikonversi.docxtoksikologi 2-dikonversi.docx
toksikologi 2-dikonversi.docx
 

More from dewisetiyana52

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewandewisetiyana52
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsdewisetiyana52
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengarandewisetiyana52
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentationdewisetiyana52
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudaradewisetiyana52
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...dewisetiyana52
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsdewisetiyana52
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...dewisetiyana52
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...dewisetiyana52
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomasdewisetiyana52
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosialdewisetiyana52
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaireddewisetiyana52
 

More from dewisetiyana52 (20)

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applications
 
Anatomi Tumbuhan
Anatomi TumbuhanAnatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
 
Ocean life
Ocean lifeOcean life
Ocean life
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentation
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
 

Recently uploaded

Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 

Recently uploaded (20)

Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 

Pengolahan darah

  • 1. MEKANISME PENGOLAHAN DARAH MELIPUTI PROSES PEMISAHAN DAN PENYIMPANAN KOMPONEN DARAH DI UTDC PMI CABANG KOTA SEMARANG Disusun oleh Kinaseh (4401411042) Bayu Kurniawan (4401411055) Dewi Setiyana (4401411058) Irma Restia Susanti (4401411059) PEND. Biologi/ROMBEL 3 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
  • 2. LATAR BELAKANG Pelayanan darah adalah salah satu upaya kesehatan yang dapat di lakukan dalam rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
  • 3. Peningkatan ini dapat menimbulkan permasalahan tentang ketersediaan darah, mengenai keamanaan darah tersebut untuk bisa di transfusikan karena produk darah yang di olah harus terbebas dari penyakit infeksi. Penggunaan darah dan produk darah saat ini semakin meningkat
  • 4. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana mekanisme pengolahan darah yang di lakukan di UTDC PMI Cabang Kota Semarang? 2. Bagimana proses pemisahan komponen darah yang di lakukan di UTDC PMI Cabang Kota Semarang? 3. Bagaimana proses penyimpanan komponen-komponen darah di UTDC PMI Cabang Kota Semarang?
  • 5. 1.3 TUJUAN 1. Mengetahui mekanisme pengolahan darah yang di lakukan di UTDC PMI Cabang Kota Semarang 2. Mengetahui proses pemisahan komponen darah yang di lakukan di UTDC PMI cabang Kota Semarang 3. Mengetahui proses penyimpanan komponen- komponen darah di UTDC PMI Cabang Kota Semarang?
  • 6. 1.4 MANFAAT Untuk peneliti Untuk meningkatkan pengembangan ilmu bagi peniliti tentang mekanisme pengolahan darah meliputi proses pemisahan dan penyimpanan komponen darah di UTD PMI cabang kota semaran Untuk Masyarakat memberikan informasi mengenai mekanisme pengolahan darah meliputi proses pemisahan dan penyimpanan komponen darah di UTD PMI cabang kota semarang
  • 7. Tempat dan Waktu Jenis dan Sumber Data Metode Pengambilan Data Metode Analisis Data
  • 8. DARAH • Darah merupakan cairan yang memiliki fungsi sbb : • 1.Transport : - gas pernafasan : O2 , CO2 - sari makanan dr usus - hasil samping metabolisme - hormon - obat-obatan • 2. Pertahanan tubuh • 3. Hemostasis dan Koagulasi • 4. Keseimbangan asam basa
  • 13. ERITROSIT = Sel Darah Merah • Fungsi : - membawa Hb u/ transport gas pernafasan transport O2  HbO2 CO2  Hb CO2 - buffer/penyangga
  • 14. Morfologi Eritrosit : • bentuk : cakram bikonkaf •  : 7,5 m • tebal : 0,8- 1,9 m • luas : 135 m2 • pada mamalia : tidak berinti aves, reptil : berinti, bentuk elips
  • 15. Komposisi Eritrosit : • Air 62-72% • Bahan padat - Hemoglobin 95 % - protein, lemak, vit, glukosa, enzim, mineral 5 %
  • 16. ☻ Eritrogenesis  Fase Organ produksi • Embrio Yolk sac • Trimester I • Trimester II Hati dibantu : limpa & Kelenjar limfe • Trimester III Sumsum tulang: • Lahir- dewasa Vertebra, sternum, costa,femur, tibia, dll
  • 17. Regulasi Eritrogenesis • bukan o/ konsentrasi eritrosit dlm darah, ttp o/ kemampuan fungsional eritrosit u/ mentransport O2 ke jaringan. • Setiap keadaan yg menyebabkan  O2 yg ditransport ke jaringan berkurang  me kecepatan pembentukan eritrosit.
  • 19.
  • 20. Haemoglobin ( Hb ) • berada dalam eritrosit Fungsi : • mengikat O2 dan CO2 • buffer asam basa • memberi warna merah pada darah
  • 21. Hb terdiri dari : 4 rantai polipeptida yang masing- masing mengikat heme, tiap heme mengikat 1 atom Fe, tiap Fe mengikat 1 molekul O2
  • 22.
  • 23. ANEMIA • Suatu keadaan kekurangan eritrosit, yang disebabkan oleh hilangnya darah secara cepat atau lambatnya produksi eritrosit. • Kurang gizi : defisiensi besi, Vit B12, asam folat. • Ginjal rusak  eritropoietin tidak terproduksi
  • 24. POLICYTEMIA • Jumlah eritrosit meningkat - faktor : fisiologis  hidup di pegunungan patologis  tumor ginjal
  • 26. LEUKOSIT BERDASARKAN PEWARNAAN WRIGHT TERBAGI ATAS : • GRANULOSIT = Poly Morpho Nuclear ( PMN ) - Neutrofil  sifat netral - Eosinofil  sifat asam - Basofil  sifat basa • AGRANULOSIT - Monosit - Limfosit
  • 27. PRODUKSI LEUKOSIT • OLEH SUMSUM TULANG • KECUALI LIMFOSIT JUGA DIPRODUKSI OLEH : LIMPA & KEL. LIMFOID.
  • 28.
  • 29. FUNGSI LEUKOSIT • UNTUK PERTAHANAN TUBUH DENGAN CARA : • 1. FAGOSITOSIS • 2.MEMBENTUK ANTIBODI
  • 31. LIMFOSIT • ADA 2 MACAM : - LIMFOSIT B dimasak di Bursa Fabrisius / Sumsum tlg - LIMFOSIT T dimasak di Thymus.
  • 32. Limfosit B • HUMORAL IMMUNITY ( sel-sel tsb beredar dalam darah ) • Membunuh bakteri dan toksinnya • Menjadi plasma sel yang dpt memproduksi antibodi
  • 33. Limfosit T • CELL-MEDIATED IMMUNITY • Melawan virus, fungi, transplantasi organ, sel kanker.
  • 34.
  • 35. LIMPA • TEMPAT HEMATOPOISIS PD JANIN • MAKROFAG DIDALAMNYA BEKERJA SBG FAGOSIT -MEMBERSIHKAN SISA-SISA SEL ( TERMASUK ERITROSIT LISIS ) -MENCERNA MIKROORGANISME
  • 36. Keping – keping darah atau trombosit(0,6 - 1,0%) • Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah saat tubuh mengalami luka. • Trombosit dihasilkan oleh sumsum tulang dengan cara melepaskan diri (fragmentasi) dari sitoplasma sel induknya(megakariosit) melalui rangsangan suatu bahan stimulator humoral yang disebut trombopoetin.
  • 37. SYARAT DONOR DARAH Pernyaratan umum dan fisik pendonor darah Persyaratan medis : 1. Usia 18-60 tahun 2. Berat minimal 45 kg 3. Suhu tubuh tidak boleh melebihi 37,5° C 4. Nadi antara 48-100 per menit 5. Hemoglobin tidak boleh kurang dari 12,5 % 6. Tidur malam sebelum donor darah minimal harus 5 jam Sudah sarapan / makan Calon pendonor darah dengan penyakit-penyakit berikut tidak boleh mendonorkan darahnya : 1. Penyakit paru aktif 2. Penyakit kardiovaskular 3. Penyakit ginjal 4. Kanker 5. Filiariasis 6. HIV/ IADS 7. Penyakit kulit kronis 8. Sifilis 9. Hepatitis B 10.malaria
  • 38. 1. Mengetahui golongan darah 2. Memeriksakan kesehatan secara teratur (donor darah dilakukan 3 bulan sekali) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi dan berat badan, hemoglobin, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, Penyakit HIV / AIDS 3. Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh 4. Pendonor yang rutin mendonorkan darahnya setiap 3 bulan sekali dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung, terutama pada laki - laki sebesar 30% (British Journal Heart) seperti serangan jantung koroner dan stroke karena memungkinkan terjadinya pergantian sel darah baru, dan badan merasa sehat 5. Membakar kalori dalam tubuh(Prodia.co.id) Manfaat DonorDarah
  • 39. Proses pengolahan darah Pemeriksaan Konfirmasi Pembuatan Komponen Darah Uji Saring IMLTD Uji Silang Keserasian ( Crossmatching)
  • 40. Penerimaan Darah Darah masuk dari donor 1 kantung 2 tabung 1 kantung 2 tabung 1 tabung konfirmasi Golda 1 tabung ke IMLTD Distribusi Pemrosesan (komponen) Penyimpan (WB)
  • 41. Pemeriksaan konfirmasi Pemeriksaan konfirmasi merupakan pemeriksaan ulang ( Second Check ) terhadap darah donor yang masuk ke UDD sehingga tidak ada golongan darah donor yang berbeda dengan yang tertera pada kantung darahnya
  • 42. Pembuatan komponen darah Mengatur kecepatan, suhu dan waktu pemutaran pada refrigated centrifuge Dimasukkan kedalam refrigated centrifuge Darah dari pendonor Memisahkan komponen dengan Plasma ekstraktor Masuk lembar kerja Simpan pada tempat penyimpanan Pelabelan Pemotongan kantong transport dengan tube sealer Di seimbangkan dengan cara ditimbang Darah dimasukkan kedalam Centrifugae bucket Scan barcode
  • 43. Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan komponen darah Refrigated Centrifuge Kantung darah Double, Triple, dan Quadriple Plasma ekstraktor Tube Sealer Timbangan Centrifugae bucket
  • 44. Refrigated Centrifuge Kantung darah Tube sealer Plasma ekstraktor Timbangan dan Centrifuge bucket
  • 45. Skema pembuatan komponen WHOLE BLOOD (WB) PRC FFP PRC PRP TC PPP 5000 x g , suhu 20°C Putaran cepat (5000 x g) Suhu 4°C Putaran rendah (2000 x g) Suhu 20°C KETERANGAN PRC : Packed Red Cell FFP : Fresh Frozen Plasma PRP : Platelet Rich Plasma TC : Trombosit Concentrate PPP : Platelet Poor Plasma
  • 46. PROGRA M JENIS PUTARAN PUTARAN G. FORGE SUHU WAKTU ACC DEG 1 2 TC PUTARAN I PUTARAN II 2000 3000 22° C 22° C 4' 6' 9 9 3 4 3 FFP 1 X PUTARAN 3000 4° C 7' 9 3 4 WE 3 X PUTARAN 3000 4° C 7' 9 3 5 BC 1 X PUTARAN 2000 4° C 13' 9 3 6 AFH  Putaran I dibekukan dengan Dry Ice  Dicairkan di suhu 4°C sampai cair  Putaran PUTARAN I PUTARAN II 3000 3000 4° C 4° C 7' 7' 9 9 6 6
  • 47. Pemeriksaan Uji Saring IMLTDpermintaan darah Untuk mencegah penularan infeksi yang ditularkan lewat darah dari pendonor darah kepada pasien. Alat yang di gunakan untuk uji saring adalah dengan menggunakan NAT (Nucleic Acid Test)
  • 48. SKRINING IMLTD HIV / AIDS Human Immunodeficiency Virus PENYEBAB: Hubungan seksual 1. Inokulasi dari darah yang terinfeksi,baik melalui transfuse darah maupun sebagai akibat penggunaan jarum, 2. pisau yang terkontaminasi,misalnya untuk menyuntik obat,pembuatan tato 3. Dari seorang ibu yang terinfeksi kepada anaknya,dalam kandungan,pada saat melahirkan,atau melalui pemberian ASI Transfusi darah juga berpengaruh
  • 49. SKRINING IMLTD HEPATITIS B Virus Hepatitis B (HBV) PENYEBAB 1. Kontak dengan darah yang terinfeksi melalui luka melalui jarum suntik 2. Hubungan seksual 3. Penularan kepada neonates atau perinatal saat kelahiran melalui sekresi cairan serviks. 4. Transfusi darah atau komponen darah yang terinfeksi
  • 50. SKRINING IMLTD HEPATITIS C Virus hepatitis C PENYEBAB : penularan penyakit ini dapat secara parenteral dan cara yang paling sering penularan adalah saat pasca transfusi darah mencapai angka sekitar 90%
  • 51. SKRINING IMLTD SIFILIS DAN MALARIA Treponema pallidum transfusi darah adalah jalur yang sangat potensial untuk penyebaran infeksi ini,terutama jika yang di transfusikan dalam bentuk darah segar.kuman dari penyakit ini akan mati terhadap suhu yang rendah genus Plasmodium melalui gigitan nyamuk Anopheles betina dan dapat juga di tularkan melalui transfusi darah,suntikan ataupun secara kongenital
  • 52. Uji Silang Keserasian (croosmatching) croosmatching Mayor Crossmatch Serum pasien + Sel donor Minor Crossmatch Serum donor + Sel resipien
  • 53. PenyimpananKomponen Darah Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi trombosit dalam penyimpanan adalah : 1. Larutan anticoagulant : mempengaruhi pH, metabolisme glukosa, laktat dan HCO 2. Suhu penyimpanan :mempengaruhi pH,konsumsi glukosa dan produksi laktat. 3. Komposisi ,ukuran dan permukaan area kantong plastic penyimpan mempengaruhi oksigenasi dan metabolism 4. Jenis agitasi:mempengaruhi reaksi pelepasan 5. Volume plasma:mempengaruhi metabolism,pH dan pembentukan laktat
  • 54.
  • 55. Blood Refrigerator Freezer Platelat Agitator Penyimpanan Darah
  • 56.
  • 57. TRANSFUSIDARAH Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien).
  • 58. • Transfusi hanya dilakukan atas dasar indikasi dan urgensi. • Jika dilakukan secara tidak tepat dan tidak rasional, dapat menimbulkan berbagai akibat yang fatal. • Salah satu akibat transfusi yang dapat terjadi adalah reaksi hemolitik.
  • 59. Reaksi Transfusi Hemolitik • Reaksi transfusi hemolitik disebabkan krn adanya kerja antibodi (dlm serum/aglutinin pasien) spesifik berinteraksi dg antigen donor Dasar-dasar imunologi
  • 61. Reaksi Transfusi Hemolitik Pemecahan eritrosit intravascular menyebabkan lepasnya hemoglobin bebas ke dalam plasma. Hemoglobin bebas ini akan diikat oleh hepatoglobin, sehingga kadar hepatoglobin plasma akan menurun. Apabila kapasitas hepatoglobin di lampaui, maka terjadilah hemoglobin bebas dalam plasma yang di sebut sebagai hemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi menjadi metemoglobin sehingga terjadi metemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan keluar melalui urine sehingga terjadi hemoglobinuria. Pemecahan eritrosit intravascular akan melepaskan banyak LDH yang terdapat dalam eritrosit, sehingga serum LDH akan meningkat.
  • 62. REAKSI ALERGIK ATAU ANAFILAKTIK Ditandai dengan urtikaria, eritema, gatal. Reaksi yang terjadi tergolong : 1. Ringan (paling sering terjadi dan ada yang menyebutnya sebagai anfilaktoid); 2. Sedang;dan 3. Berat / mengancam jiwa penderita.
  • 63. Distribusi Darah 1. Sistem tertutup adalah suatu mekanisme pendistribusian darah yang mengikuti standar operasional prosedur pelayanan di rumah sakit tanpa melibatkan pihak lain seperti keluarga pasien. 2. metode rantai dingin adalah suatu sistem pemeliharaan suhu darah dan komponen darah dari mulai pengambilan sampai dengan pemberian darah kepada pasien.
  • 65. kantong darah uji saring hasil tes konfirmasi positif darah di musnahkandi kumpulkan di UDDdi musnahkan Pembuangandarah
  • 66. Lembar Pertanyaan Fisiologi Hewan Rombel 3 1. Salah satu tahap yang harus di lakukan dalam transfuse darah adalah uji crossmatching. a. jelaskan antibodi- antibodi apa sajakah yang ada dalam darah dan terdapat di bagian darah yang mana? b. antibodi- antibodi manakah yang berpotensi menyebabkan ketidaksesuaian darah antara pendonor dan resipiennya .apa akibatnya dan berikan contohnya Jawab:
  • 67. IgG bentuk yang paling banyak pada fraksi globulin dari plasma darah .mempunyai afinitas tinggi terhadap determinan antigen yaitu bagian molekul yang di kenali antibody,dan ia sangat efektiv dalam imunitas homoral . igA dihasilkan sementara oleh limfosit pada awal respon terhadap antigen dan hanya merupakan 10% dari imunoglobin serum, IgM adalah imunoglobin yang mula- mula terdapat dalam embrio dan terdapat bersama-bersama IgD pada permukaan limfosit IgM merupakan 20% dari Imunoglobin serum. Dan paling banyak ke dua yang ada di serum IgM terdapat dalam serum hanya sedikit sekali ia tidak berperan penting dalam respon terhadap masuknya mikroorganisme pathogen dalam tubuh, namun terlibat dalam beberapa bentuk reaksi alergik IgD terdapat di dalam jumlah sangat kecil di dalam serum.ia terdapat bersama IgM pada permukaan limfosit matang yang belum terkena antigen,mereka sukar di pelajari karena konsentrasinya sangat rendah a) Antibodi yang terdapat di dalam darah adalah IgG, IgA, IgM, IgE dan IgD
  • 68. b)Antibodi yang menyebabkan terjadi ketidaksesuaian darah antara pendonor dengan resepien adalah IgG dan IgM Hal tersebut terjadi apabila darah yang tidak cocok di campurkan sehingga aglutinin plasma anti A atau anti B dengan sel darah merah yang mengandung anti Aglutinogen A/B,terjadilah aglutinasi sel darah merah berikut ini: Aglutinin melekatkan diri pada sel darah merah . karena agglutinin mempunyai dua tempat pengikatan (IgG) atau 10 tempat pengikatan (IgM) maka 1 aglutinin dapat melekat pada 2 atau lebih sel darah merah yang berbeda pada waktu yang sama . dengan hal demikian menyebabkan sel saling melekat satu sama lain. keadaan ini menyebabkan sel-sel menggumpal bersama-sama,yang merupakan proses aglutinasi . kemudian , gumpalan ini menyumbat pembuluh darah kecil di seluruh sistem sirkulasi. Selama beberapa jam sampai beberapa hari berikutnya, penyimpangan fisik sel dan serangan oleh sel darah putih fagositik akan menghancurkan sel-sel yang ter aglutinasi ,melepaskan hemoglobin ke dalam plasma,yang mana hal tersebut menyebabkan hemolisis sel darah merah.
  • 69. 2. Salah satu reaksi akibat transfusi darah adalah reaksi haemolitik, terangkan bagaimana reaksi ini terjadi dan apa akibatnya bila terjadi reaksi haemolitik pada resipien. Jawab : kadang-kadang , bila darah resipien dan darah donor tidak cocok, segera terjadi hemolisis sel darah merah dalam darah sirkulasi. Dalam hal ini, anti bodi menyebabkan lisis sel darah merah dengan mengaktifkan system komplemen, yang selanjutnya melepaskan enzim-enzim proteolitik ( kompleks litik) yang merobek membrane sel darah merah. Hemolisis berdasarkan tempatnya di bagi menjadi dua, yaitu hemolisis ekstravaskular dan hemolisis intravascular.
  • 71. Hemolisis terjadi pada sel makrofag dari system retikulo endothelial (RES)terutama pada lien, hepar, dan sumsum tulang karena sel ini mengandung enzim heme oxygenase. Lisis terjadi karena kerusakan membrane, presipitasi hemoglobin dalam sitoplasma dan menurunnya fleksibilitas eritrosit. Pemecahan eritrosit ini akan menghasilkan globin yang akan di kembalikan ke protein pool, serta besi yang akan di kembalikan ke makrofag yang selanjutnya akan digunakan kembali, sedangkan protoporfirin akan menghasilkan gas CO2 dan bilirubin. Bilirubun dalam darah berikatan dengan albumin menjadi bilirubin indireks, mengalami konjugasi dalam hati menjadi bilirubin direk kemudian di buang melalui empedu sehingga meningkatkan sterkobilinogen dalam feses dan urobilinogen dalam urine.
  • 72. b) Hemolisis intravascular Pemecahan eritrosit intravascular menyebabkan lepasnya hemoglobin bebas ke dalam plasma. Hemoglobin bebas ini akan diikat oleh hepatoglobin, sehingga kadar hepatoglobin plasma akan menurun. Apabila kapasitas hepatoglobin di lampaui, maka terjadilah hemoglobin bebas dalam plasma yang di sebut sebagai hemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi menjadi metemoglobin sehingga terjadi metemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan keluar melalui urine sehingga terjadi hemoglobinuria. Pemecahan eritrosit intravascular akan melepaskan banyak LDH yang terdapat dalam eritrosit, sehingga serum LDH akan meningkat.
  • 73. Akibanya pada Resipien Akibat reaksi hemolisis adalah penghentian fungsi ginjal akut setelah reaksi transfuse darah. penghentian fungsi ginjal tersebut disebabkan oleh 3 hal yaitu: •Reaksi antigen-antibodi dari reaksi transfusi akan mengeluarkan zat toksik yang berasal dari darah yang mengalami hemolisis, yang kemudian menimbulkan vasokonstriksi ginjal yang kuat. •Hilangnya sel-sel darah merah dari sirkulasi disertai produksi zat toksik dari sel yang mengalami hemolisis dan dari reaksi imun seringkali menyebabkan syok sirkulasi. Tekanan darah arteri turun sangat rendah dan aliran darah ginjal serta pengeluaran urin menurun.
  • 74. •Bila jumlah total hemoglobin bebas dalam darah sirkulasi lebih besar dari jumlah hemoglobin yang berikatan dengan haptoglobin (suatu protein plasma yang dapat mengikat sedikit hemoglobin) , maka hemoglobin yang berlebihan tersebut akan menerobos membrane glomerulus masuk kedalam tubulus ginjal. Bila jumlahnya sedikit, hemoglobin tersebut dapat direabsorbsi melalui epitel tubuli masuk kedalam darah dan tidak akan menimbulkan kerusakan; tetapi bila jumlahnya besar hanya sedikit yang di absorbs. Karena air dalam tubulus terus menerus direabsorbsi, maka konsentrasi hemoglobin di dalam tubulus dapat meningkat sedemikian tingga sehingga mengendap dan menyumbat banyak tubulus, hal ini terutama terjadi bila urine bersifat asam. Jadi, vasokonstriksi ginjal, syok sirkulasi dan penyumbatan tubulus, bersama-sama akan menyebabkan penghentian fungsi ginjal akut.
  • 75. 3. Salah satu ketentuan yang harus di patuhi pendonor adalah rentang waktu antara donor sekarang dan donor sebelumnya, minimal 3 bulan. Analisislah mengapa rentang waktu itu harus dipatuhi dan apa akibatnya bagi pendonor maupun resipien yang menggunakan darah tersebut. Jawab : Ketentuan rentang waktu antara donor sekarang dan sebelumnya minimal 3 bulan ,hal tersebut berhubungan dengan siklus hidup sel darah merah yaitu 120 hari . Ketika seseorang melakukan donor kurang dari 3 bulan maka akan berakibat buruk bagi pendonor dan resepien. Ketika rentan waktu tersebut tidak dipenuhi maka pendonor akan kekurangan sel darah merah karena sel darah merah belum terbentuk lagi. Jadi pendonor dapat terkena anemia.
  • 76. 4. Apa saja komponen dari plasma segar beku? Jelaskan bagaimana cara penyimpanannya sehingga tidak membeku atau menjadi kristal es disuhu - 18˚C! Jawab : Komponen dari plasma segar beku adalah semua protein pembekuan yang merupakan factor pembekuan darah . meliputi factor V,VIII dan IX faktor pembekuan: V → Akselerator plasma globulin VIII → Globulin anti hemolitik IX → Faktor Christmas Cara penyimpanan plasma segar beku Plasma segar beku setelah di pisahkan dari eritrosit maka selanjutnya akan di bekukan lebih dahulu di plasma freezhing yang berisi albumin dan aquades dengan suhu -23°C dan selanjutnya di simpan dalam freezher.
  • 77. 5. Jelaskan tahapan eritropoesis! Bagaimana sel darah merah menyelenggarakan proses kehidupannya bila dia tidak punya inti dan mitokondria! Jawab : Hemositoblas eritroblas polikromatofil basofil eritroblas NormoblasRetikulositEritrosit
  • 78.
  • 79. Berasal dari sel primordium (sel induk ) yang di kenal dengan nama proeritroblas atau hemositoblas. Hemositoblas di bentuk secara terus menerus dari sel reticulum yang terdapat di sumsum tulang Dari hemositoblas terbentuklah basofil eritroblas ditandai dengan mulainya pembentukan hemoglobin Kemudian terbentuklah eritroblas polikromatofil ,dinamakan demikian Karena ada campuran substansi basofilik dengan hemoglobin Setelah ini nucleus mengecil,akan tetapi,pembentukan hemoglobin masih terus berlangsung dan terbentuk normoblas . Setelah sitoplasma dari normoblas terisi oleh hemoglobin sampai mencapai kadar 34 %,nucleus dari normoblas lenyap dengan jalan otolisis dan absorbsi akhirnya terbentuklah retikulosit dan eritrosit. Retikulosit adalah eritrosit yang masih muda
  • 80. Eritrosit di bentuk di sumsum tulang belakang ,ketika eritrosit masih berada di sumsum tulang belakang,eritrosit masih memiliki inti dan mitokondria . dan saat itu eritrosit sudah mempunyai simpanan berupa enzim hidrolitik dan glikolitik yang di dapat saat eritrosit masih mempunyai inti dimana enzim tersebut berfungsi untuk menunjang kehidupan eritrosit selama 120 hari . Sehingga Sel darah merah dapat menyelenggarakan kehidupannya meskipun dia tidak mempunyai inti dan mitokondria
  • 81. 6. Jelaskan proses terjadinya pembekuan darah di endotelium! Jawab:
  • 82.
  • 83.
  • 84. Ketika terjadi luka atau perdarahan selanjutnya akan terjadi reaksi pelepasan trombosit, trombosit selanjutnya akan mensintesis serotonin, tromboksan A2 dan ADP. Serotonin yang di sekresi oleh trombosit akan menginisiasi vasokontriksi yang menyebabkan aliran darah dalam pembuluh darah berkurang. Tromboksan A2 dan ADH yang di sintesis oleh trombosit lain dan fibrinogen trombosit akan menyebabkan agregasi trombosit selanjutnya terbentuk sumbat hemostasis primer dan akhirnya terjadi fusi trombosit yang membentuk hemostasis stabil. Di sisi lain adanya factor jaringan akan menyebabkan perubahan protombin menjadi thrombin, yang selanjutnya thrombin akan mengkatalisis pemecahan fibrinogen menjadi fibrin.