Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme pengolahan darah yang mencakup proses pemisahan dan penyimpanan komponen darah di Unit Transfusi Darah Cabang Kota Semarang. Proses tersebut meliputi pemeriksaan konfirmasi donor, pemisahan komponen darah menggunakan sentrifugasi, uji saring infeksi, silang keserasian, dan penyimpanan komponen darah.
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
Pengolahan darah
1. MEKANISME PENGOLAHAN DARAH MELIPUTI
PROSES PEMISAHAN DAN PENYIMPANAN
KOMPONEN DARAH DI UTDC PMI CABANG
KOTA SEMARANG
Disusun oleh
Kinaseh (4401411042)
Bayu Kurniawan (4401411055)
Dewi Setiyana (4401411058)
Irma Restia Susanti (4401411059)
PEND. Biologi/ROMBEL 3
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
2. LATAR BELAKANG
Pelayanan darah adalah
salah satu upaya kesehatan
yang dapat di lakukan dalam
rangka penyembuhan
penyakit dan pemulihan
kesehatan.
3. Peningkatan ini dapat menimbulkan permasalahan
tentang ketersediaan darah, mengenai keamanaan
darah tersebut untuk bisa di transfusikan karena
produk darah yang di olah harus terbebas dari
penyakit infeksi.
Penggunaan darah dan produk darah saat ini semakin
meningkat
4. 1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mekanisme pengolahan darah yang di lakukan di
UTDC PMI Cabang Kota Semarang?
2. Bagimana proses pemisahan komponen darah yang di lakukan
di UTDC PMI Cabang Kota Semarang?
3. Bagaimana proses penyimpanan komponen-komponen darah
di UTDC PMI Cabang Kota Semarang?
5. 1.3 TUJUAN
1. Mengetahui mekanisme pengolahan darah yang
di lakukan di UTDC PMI Cabang Kota Semarang
2. Mengetahui proses pemisahan komponen darah
yang di lakukan di UTDC PMI cabang Kota
Semarang
3. Mengetahui proses penyimpanan komponen-
komponen darah di UTDC PMI Cabang Kota
Semarang?
6. 1.4 MANFAAT
Untuk peneliti
Untuk meningkatkan
pengembangan ilmu bagi
peniliti tentang mekanisme
pengolahan darah meliputi
proses pemisahan dan
penyimpanan komponen
darah di UTD PMI cabang kota
semaran
Untuk Masyarakat
memberikan informasi
mengenai mekanisme
pengolahan darah meliputi
proses pemisahan dan
penyimpanan komponen darah
di UTD PMI cabang kota
semarang
8. DARAH
• Darah merupakan cairan yang memiliki fungsi sbb :
• 1.Transport : - gas pernafasan : O2 , CO2
- sari makanan dr usus
- hasil samping metabolisme
- hormon
- obat-obatan
• 2. Pertahanan tubuh
• 3. Hemostasis dan Koagulasi
• 4. Keseimbangan asam basa
13. ERITROSIT
= Sel Darah Merah
• Fungsi :
- membawa Hb u/ transport gas
pernafasan
transport O2 HbO2
CO2 Hb CO2
- buffer/penyangga
14. Morfologi Eritrosit :
• bentuk : cakram bikonkaf
• : 7,5 m
• tebal : 0,8- 1,9 m
• luas : 135 m2
• pada mamalia : tidak berinti
aves, reptil : berinti, bentuk elips
15. Komposisi Eritrosit :
• Air 62-72%
• Bahan padat
- Hemoglobin 95 %
- protein, lemak, vit, glukosa,
enzim, mineral 5 %
16. ☻ Eritrogenesis
Fase Organ produksi
• Embrio Yolk sac
• Trimester I
• Trimester II Hati dibantu : limpa &
Kelenjar limfe
• Trimester III Sumsum tulang:
• Lahir- dewasa Vertebra, sternum,
costa,femur, tibia, dll
17. Regulasi Eritrogenesis
• bukan o/ konsentrasi eritrosit dlm darah,
ttp o/ kemampuan fungsional eritrosit u/
mentransport O2 ke jaringan.
• Setiap keadaan yg menyebabkan O2 yg
ditransport ke jaringan berkurang me
kecepatan pembentukan eritrosit.
20. Haemoglobin ( Hb )
• berada dalam eritrosit
Fungsi :
• mengikat O2 dan CO2
• buffer asam basa
• memberi warna merah pada darah
21. Hb terdiri dari :
4 rantai polipeptida yang masing-
masing mengikat heme,
tiap heme mengikat 1 atom Fe,
tiap Fe mengikat 1 molekul O2
22.
23. ANEMIA
• Suatu keadaan kekurangan eritrosit, yang
disebabkan oleh hilangnya darah secara cepat
atau lambatnya produksi eritrosit.
• Kurang gizi : defisiensi besi, Vit B12, asam folat.
• Ginjal rusak eritropoietin tidak
terproduksi
31. LIMFOSIT
• ADA 2 MACAM :
- LIMFOSIT B
dimasak di Bursa Fabrisius / Sumsum tlg
- LIMFOSIT T
dimasak di Thymus.
32. Limfosit B
• HUMORAL IMMUNITY
( sel-sel tsb beredar dalam darah )
• Membunuh bakteri dan toksinnya
• Menjadi plasma sel yang dpt memproduksi
antibodi
35. LIMPA
• TEMPAT HEMATOPOISIS PD JANIN
• MAKROFAG DIDALAMNYA BEKERJA SBG
FAGOSIT
-MEMBERSIHKAN SISA-SISA SEL
( TERMASUK ERITROSIT LISIS )
-MENCERNA MIKROORGANISME
36. Keping – keping darah atau trombosit(0,6 -
1,0%)
• Trombosit berperan dalam proses pembekuan
darah saat tubuh mengalami luka.
• Trombosit dihasilkan oleh sumsum tulang
dengan cara melepaskan diri (fragmentasi)
dari sitoplasma sel induknya(megakariosit)
melalui rangsangan suatu bahan stimulator
humoral yang disebut trombopoetin.
37. SYARAT DONOR DARAH
Pernyaratan umum dan fisik
pendonor darah
Persyaratan medis :
1. Usia 18-60 tahun
2. Berat minimal 45 kg
3. Suhu tubuh tidak boleh
melebihi 37,5° C
4. Nadi antara 48-100 per
menit
5. Hemoglobin tidak boleh
kurang dari 12,5 %
6. Tidur malam sebelum
donor darah minimal
harus 5 jam
Sudah sarapan / makan
Calon pendonor darah dengan
penyakit-penyakit berikut tidak
boleh mendonorkan darahnya :
1. Penyakit paru aktif
2. Penyakit kardiovaskular
3. Penyakit ginjal
4. Kanker
5. Filiariasis
6. HIV/ IADS
7. Penyakit kulit kronis
8. Sifilis
9. Hepatitis B
10.malaria
38. 1. Mengetahui golongan darah
2. Memeriksakan kesehatan secara teratur (donor darah
dilakukan 3 bulan sekali) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu,
tinggi dan berat badan, hemoglobin, penyakit dalam, penyakit
hepatitis A dan C, Penyakit HIV / AIDS
3. Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh
4. Pendonor yang rutin mendonorkan darahnya setiap 3 bulan
sekali dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung,
terutama pada laki - laki sebesar 30% (British Journal Heart)
seperti serangan jantung koroner dan stroke karena
memungkinkan terjadinya pergantian sel darah baru, dan
badan merasa sehat
5. Membakar kalori dalam tubuh(Prodia.co.id)
Manfaat DonorDarah
40. Penerimaan Darah
Darah masuk
dari donor
1 kantung
2 tabung
1 kantung
2 tabung
1 tabung konfirmasi
Golda
1 tabung ke IMLTD
Distribusi
Pemrosesan
(komponen)
Penyimpan
(WB)
41. Pemeriksaan konfirmasi
Pemeriksaan konfirmasi merupakan
pemeriksaan ulang ( Second Check )
terhadap darah donor yang masuk ke UDD
sehingga tidak ada golongan darah donor
yang berbeda dengan yang tertera pada
kantung darahnya
42. Pembuatan komponen darah
Mengatur kecepatan,
suhu dan waktu
pemutaran pada
refrigated centrifuge
Dimasukkan
kedalam
refrigated
centrifuge
Darah dari
pendonor
Memisahkan
komponen
dengan Plasma
ekstraktor
Masuk lembar
kerja
Simpan pada tempat
penyimpanan
Pelabelan
Pemotongan
kantong transport
dengan tube
sealer
Di seimbangkan
dengan cara
ditimbang
Darah dimasukkan
kedalam
Centrifugae bucket
Scan
barcode
43. Alat-alat yang digunakan dalam proses
pembuatan komponen darah
Refrigated Centrifuge
Kantung darah Double, Triple, dan
Quadriple
Plasma ekstraktor
Tube Sealer
Timbangan
Centrifugae bucket
45. Skema pembuatan komponen
WHOLE BLOOD (WB)
PRC FFP PRC PRP
TC PPP
5000 x g ,
suhu 20°C
Putaran cepat (5000 x g)
Suhu 4°C
Putaran rendah (2000 x g)
Suhu 20°C
KETERANGAN
PRC : Packed Red Cell
FFP : Fresh Frozen Plasma
PRP : Platelet Rich Plasma
TC : Trombosit Concentrate
PPP : Platelet Poor Plasma
46. PROGRA
M
JENIS PUTARAN PUTARAN G. FORGE SUHU WAKTU ACC DEG
1
2
TC
PUTARAN I
PUTARAN II
2000
3000
22° C
22° C
4'
6'
9
9
3
4
3
FFP
1 X
PUTARAN
3000 4° C 7' 9 3
4
WE
3 X
PUTARAN
3000 4° C 7' 9 3
5
BC
1 X
PUTARAN
2000 4° C 13' 9 3
6 AFH
Putaran I
dibekukan
dengan Dry
Ice
Dicairkan di
suhu 4°C
sampai cair
Putaran
PUTARAN I
PUTARAN II
3000
3000
4° C
4° C
7'
7'
9
9
6
6
47. Pemeriksaan Uji Saring IMLTDpermintaan darah
Untuk mencegah penularan infeksi yang ditularkan
lewat darah dari pendonor darah kepada pasien.
Alat yang di gunakan untuk uji saring adalah dengan
menggunakan NAT (Nucleic Acid Test)
48. SKRINING IMLTD HIV / AIDS
Human Immunodeficiency Virus
PENYEBAB:
Hubungan seksual
1. Inokulasi dari darah yang
terinfeksi,baik melalui transfuse
darah maupun sebagai akibat
penggunaan jarum,
2. pisau yang terkontaminasi,misalnya
untuk menyuntik obat,pembuatan
tato
3. Dari seorang ibu yang terinfeksi
kepada anaknya,dalam
kandungan,pada saat
melahirkan,atau melalui pemberian
ASI
Transfusi darah juga berpengaruh
49. SKRINING IMLTD HEPATITIS B
Virus Hepatitis B (HBV)
PENYEBAB
1. Kontak dengan darah yang
terinfeksi melalui luka
melalui jarum suntik
2. Hubungan seksual
3. Penularan kepada neonates
atau perinatal saat kelahiran
melalui sekresi cairan
serviks.
4. Transfusi darah atau
komponen darah yang
terinfeksi
50. SKRINING IMLTD HEPATITIS C
Virus hepatitis C
PENYEBAB :
penularan penyakit ini dapat
secara parenteral dan cara
yang paling sering penularan
adalah saat pasca transfusi
darah mencapai angka
sekitar 90%
51. SKRINING IMLTD SIFILIS DAN MALARIA
Treponema pallidum
transfusi darah adalah jalur
yang sangat potensial untuk
penyebaran infeksi
ini,terutama jika yang di
transfusikan dalam bentuk
darah segar.kuman dari
penyakit ini akan mati
terhadap suhu yang rendah
genus Plasmodium
melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina dan
dapat juga di tularkan
melalui transfusi
darah,suntikan ataupun
secara kongenital
52. Uji Silang Keserasian (croosmatching)
croosmatching
Mayor
Crossmatch
Serum pasien + Sel donor
Minor
Crossmatch
Serum donor + Sel resipien
53. PenyimpananKomponen Darah
Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi trombosit dalam
penyimpanan adalah :
1. Larutan anticoagulant : mempengaruhi pH, metabolisme
glukosa, laktat dan HCO
2. Suhu penyimpanan :mempengaruhi pH,konsumsi glukosa dan
produksi laktat.
3. Komposisi ,ukuran dan permukaan area kantong plastic
penyimpan mempengaruhi oksigenasi dan metabolism
4. Jenis agitasi:mempengaruhi reaksi pelepasan
5. Volume plasma:mempengaruhi metabolism,pH dan
pembentukan laktat
58. • Transfusi hanya dilakukan atas dasar indikasi
dan urgensi.
• Jika dilakukan secara tidak tepat dan tidak
rasional, dapat menimbulkan berbagai akibat
yang fatal.
• Salah satu akibat transfusi yang dapat terjadi
adalah reaksi hemolitik.
59. Reaksi Transfusi Hemolitik
• Reaksi transfusi hemolitik disebabkan
krn adanya kerja antibodi (dlm
serum/aglutinin pasien) spesifik
berinteraksi dg antigen donor
Dasar-dasar imunologi
61. Reaksi Transfusi Hemolitik
Pemecahan eritrosit intravascular menyebabkan lepasnya hemoglobin bebas ke dalam plasma.
Hemoglobin bebas ini akan diikat oleh hepatoglobin, sehingga kadar hepatoglobin plasma akan
menurun. Apabila kapasitas hepatoglobin di lampaui, maka terjadilah hemoglobin bebas dalam
plasma yang di sebut sebagai hemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi
menjadi metemoglobin sehingga terjadi metemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan keluar
melalui urine sehingga terjadi hemoglobinuria. Pemecahan eritrosit intravascular akan
melepaskan banyak LDH yang terdapat dalam eritrosit, sehingga serum LDH akan meningkat.
62. REAKSI ALERGIK ATAU ANAFILAKTIK
Ditandai dengan urtikaria, eritema, gatal.
Reaksi yang terjadi tergolong :
1. Ringan (paling sering terjadi dan ada yang
menyebutnya sebagai anfilaktoid);
2. Sedang;dan
3. Berat / mengancam jiwa penderita.
63. Distribusi Darah
1. Sistem tertutup adalah suatu mekanisme
pendistribusian darah yang mengikuti standar
operasional prosedur pelayanan di rumah sakit tanpa
melibatkan pihak lain seperti keluarga pasien.
2. metode rantai dingin adalah suatu sistem pemeliharaan
suhu darah dan komponen darah dari mulai
pengambilan sampai dengan pemberian darah kepada
pasien.
65. kantong darah uji saring hasil tes
konfirmasi positif
darah di musnahkandi kumpulkan di UDDdi musnahkan
Pembuangandarah
66. Lembar Pertanyaan Fisiologi Hewan Rombel 3
1. Salah satu tahap yang harus di lakukan dalam transfuse darah adalah uji crossmatching.
a. jelaskan antibodi- antibodi apa sajakah yang ada dalam darah dan terdapat di bagian
darah yang mana?
b. antibodi- antibodi manakah yang berpotensi menyebabkan ketidaksesuaian darah antara
pendonor dan resipiennya .apa akibatnya dan berikan contohnya
Jawab:
67. IgG bentuk yang paling banyak pada fraksi globulin dari plasma
darah .mempunyai afinitas tinggi terhadap determinan
antigen yaitu bagian molekul yang di kenali antibody,dan ia
sangat efektiv dalam imunitas homoral .
igA dihasilkan sementara oleh limfosit pada awal respon terhadap antigen
dan hanya merupakan 10% dari imunoglobin serum, IgM adalah
imunoglobin yang mula- mula terdapat dalam embrio dan terdapat
bersama-bersama IgD pada permukaan limfosit
IgM merupakan 20% dari Imunoglobin serum. Dan paling banyak ke dua yang
ada di serum
IgM terdapat dalam serum hanya sedikit sekali ia tidak berperan penting
dalam respon terhadap masuknya mikroorganisme pathogen dalam
tubuh, namun terlibat dalam beberapa bentuk reaksi alergik
IgD terdapat di dalam jumlah sangat kecil di dalam serum.ia terdapat
bersama IgM pada permukaan limfosit matang yang belum terkena
antigen,mereka sukar di pelajari karena konsentrasinya sangat rendah
a) Antibodi yang terdapat di dalam darah adalah IgG, IgA, IgM, IgE dan IgD
68. b)Antibodi yang menyebabkan terjadi ketidaksesuaian darah antara pendonor dengan
resepien adalah IgG dan IgM
Hal tersebut terjadi apabila darah yang tidak cocok di campurkan sehingga aglutinin plasma
anti A atau anti B dengan sel darah merah yang mengandung anti Aglutinogen A/B,terjadilah
aglutinasi sel darah merah berikut ini:
Aglutinin melekatkan diri pada sel darah merah . karena agglutinin mempunyai dua tempat
pengikatan (IgG) atau 10 tempat pengikatan (IgM) maka 1 aglutinin dapat melekat pada 2 atau
lebih sel darah merah yang berbeda pada waktu yang sama . dengan hal demikian
menyebabkan sel saling melekat satu sama lain. keadaan ini menyebabkan sel-sel
menggumpal bersama-sama,yang merupakan proses aglutinasi . kemudian , gumpalan ini
menyumbat pembuluh darah kecil di seluruh sistem sirkulasi. Selama beberapa jam sampai
beberapa hari berikutnya, penyimpangan fisik sel dan serangan oleh sel darah putih fagositik
akan menghancurkan sel-sel yang ter aglutinasi ,melepaskan hemoglobin ke dalam
plasma,yang mana hal tersebut menyebabkan hemolisis sel darah merah.
69. 2. Salah satu reaksi akibat transfusi darah adalah reaksi haemolitik,
terangkan bagaimana reaksi ini terjadi dan apa akibatnya bila terjadi
reaksi haemolitik pada resipien.
Jawab :
kadang-kadang , bila darah resipien dan darah donor
tidak cocok, segera terjadi hemolisis sel darah merah
dalam darah sirkulasi. Dalam hal ini, anti bodi
menyebabkan lisis sel darah merah dengan
mengaktifkan system komplemen, yang selanjutnya
melepaskan enzim-enzim proteolitik ( kompleks litik)
yang merobek membrane sel darah merah. Hemolisis
berdasarkan tempatnya di bagi menjadi dua, yaitu
hemolisis ekstravaskular dan hemolisis intravascular.
71. Hemolisis terjadi pada sel makrofag dari system retikulo
endothelial (RES)terutama pada lien, hepar, dan sumsum
tulang karena sel ini mengandung enzim heme oxygenase.
Lisis terjadi karena kerusakan membrane, presipitasi
hemoglobin dalam sitoplasma dan menurunnya fleksibilitas
eritrosit. Pemecahan eritrosit ini akan menghasilkan globin
yang akan di kembalikan ke protein pool, serta besi yang akan
di kembalikan ke makrofag yang selanjutnya akan digunakan
kembali, sedangkan protoporfirin akan menghasilkan gas CO2
dan bilirubin. Bilirubun dalam darah berikatan dengan
albumin menjadi bilirubin indireks, mengalami konjugasi
dalam hati menjadi bilirubin direk kemudian di buang melalui
empedu sehingga meningkatkan sterkobilinogen dalam feses
dan urobilinogen dalam urine.
72. b) Hemolisis intravascular
Pemecahan eritrosit intravascular menyebabkan lepasnya hemoglobin bebas ke dalam
plasma. Hemoglobin bebas ini akan diikat oleh hepatoglobin, sehingga kadar
hepatoglobin plasma akan menurun. Apabila kapasitas hepatoglobin di lampaui, maka
terjadilah hemoglobin bebas dalam plasma yang di sebut sebagai hemoglobinemia.
Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi menjadi metemoglobin sehingga terjadi
metemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan keluar melalui urine sehingga terjadi
hemoglobinuria. Pemecahan eritrosit intravascular akan melepaskan banyak LDH yang
terdapat dalam eritrosit, sehingga serum LDH akan meningkat.
73. Akibanya pada Resipien
Akibat reaksi hemolisis adalah penghentian fungsi ginjal akut setelah reaksi
transfuse darah. penghentian fungsi ginjal tersebut disebabkan oleh 3 hal yaitu:
•Reaksi antigen-antibodi dari reaksi transfusi akan mengeluarkan zat toksik
yang berasal dari darah yang mengalami hemolisis, yang kemudian
menimbulkan vasokonstriksi ginjal yang kuat.
•Hilangnya sel-sel darah merah dari sirkulasi disertai produksi zat toksik dari
sel yang mengalami hemolisis dan dari reaksi imun seringkali menyebabkan
syok sirkulasi. Tekanan darah arteri turun sangat rendah dan aliran darah ginjal
serta pengeluaran urin menurun.
74. •Bila jumlah total hemoglobin bebas dalam darah sirkulasi lebih
besar dari jumlah hemoglobin yang berikatan dengan
haptoglobin (suatu protein plasma yang dapat mengikat sedikit
hemoglobin) , maka hemoglobin yang berlebihan tersebut akan
menerobos membrane glomerulus masuk kedalam tubulus
ginjal. Bila jumlahnya sedikit, hemoglobin tersebut dapat
direabsorbsi melalui epitel tubuli masuk kedalam darah dan
tidak akan menimbulkan kerusakan; tetapi bila jumlahnya besar
hanya sedikit yang di absorbs. Karena air dalam tubulus terus
menerus direabsorbsi, maka konsentrasi hemoglobin di dalam
tubulus dapat meningkat sedemikian tingga sehingga
mengendap dan menyumbat banyak tubulus, hal ini terutama
terjadi bila urine bersifat asam. Jadi, vasokonstriksi ginjal, syok
sirkulasi dan penyumbatan tubulus, bersama-sama akan
menyebabkan penghentian fungsi ginjal akut.
75. 3. Salah satu ketentuan yang harus di patuhi pendonor adalah
rentang waktu antara donor sekarang dan donor sebelumnya,
minimal 3 bulan. Analisislah mengapa rentang waktu itu harus
dipatuhi dan apa akibatnya bagi pendonor maupun resipien
yang menggunakan darah tersebut.
Jawab :
Ketentuan rentang waktu antara donor sekarang dan sebelumnya minimal 3
bulan ,hal tersebut berhubungan dengan siklus hidup sel darah merah yaitu
120 hari . Ketika seseorang melakukan donor kurang dari 3 bulan maka akan
berakibat buruk bagi pendonor dan resepien. Ketika rentan waktu tersebut
tidak dipenuhi maka pendonor akan kekurangan sel darah merah karena sel
darah merah belum terbentuk lagi. Jadi pendonor dapat terkena anemia.
76. 4. Apa saja komponen dari plasma segar beku? Jelaskan bagaimana cara
penyimpanannya sehingga tidak membeku atau menjadi kristal es disuhu -
18˚C!
Jawab :
Komponen dari plasma segar beku adalah semua protein pembekuan yang
merupakan factor pembekuan darah . meliputi factor V,VIII dan IX
faktor pembekuan:
V → Akselerator plasma globulin
VIII → Globulin anti hemolitik
IX → Faktor Christmas
Cara penyimpanan plasma segar beku
Plasma segar beku setelah di pisahkan dari eritrosit maka selanjutnya akan di
bekukan lebih dahulu di plasma freezhing yang berisi albumin dan aquades
dengan suhu -23°C dan selanjutnya di simpan dalam freezher.
77. 5. Jelaskan tahapan eritropoesis! Bagaimana sel darah merah
menyelenggarakan proses kehidupannya bila dia tidak punya inti dan
mitokondria!
Jawab : Hemositoblas
eritroblas
polikromatofil
basofil eritroblas
NormoblasRetikulositEritrosit
78.
79. Berasal dari sel primordium (sel induk ) yang di kenal dengan nama
proeritroblas atau hemositoblas. Hemositoblas di bentuk secara terus menerus
dari sel reticulum yang terdapat di sumsum tulang
Dari hemositoblas terbentuklah basofil eritroblas ditandai dengan mulainya
pembentukan hemoglobin
Kemudian terbentuklah eritroblas polikromatofil ,dinamakan demikian
Karena ada campuran substansi basofilik dengan hemoglobin
Setelah ini nucleus mengecil,akan tetapi,pembentukan hemoglobin masih
terus berlangsung dan terbentuk normoblas .
Setelah sitoplasma dari normoblas terisi oleh hemoglobin sampai mencapai
kadar 34 %,nucleus dari normoblas lenyap dengan jalan otolisis dan absorbsi
akhirnya terbentuklah retikulosit dan eritrosit.
Retikulosit adalah eritrosit yang masih muda
80. Eritrosit di bentuk di sumsum tulang belakang ,ketika eritrosit
masih berada di sumsum tulang belakang,eritrosit masih
memiliki inti dan mitokondria . dan saat itu eritrosit sudah
mempunyai simpanan berupa enzim hidrolitik dan glikolitik
yang di dapat saat eritrosit masih mempunyai inti dimana
enzim tersebut berfungsi untuk menunjang kehidupan
eritrosit selama 120 hari . Sehingga Sel darah merah dapat
menyelenggarakan kehidupannya meskipun dia tidak
mempunyai inti dan mitokondria
84. Ketika terjadi luka atau perdarahan selanjutnya akan terjadi reaksi
pelepasan trombosit, trombosit selanjutnya akan mensintesis
serotonin, tromboksan A2 dan ADP. Serotonin yang di sekresi oleh
trombosit akan menginisiasi vasokontriksi yang menyebabkan
aliran darah dalam pembuluh darah berkurang. Tromboksan A2 dan
ADH yang di sintesis oleh trombosit lain dan fibrinogen trombosit
akan menyebabkan agregasi trombosit selanjutnya terbentuk
sumbat hemostasis primer dan akhirnya terjadi fusi trombosit yang
membentuk hemostasis stabil. Di sisi lain adanya factor jaringan
akan menyebabkan perubahan protombin menjadi thrombin, yang
selanjutnya thrombin akan mengkatalisis pemecahan fibrinogen
menjadi fibrin.