1. 09/23/13 1
KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA
Meningkatnya pembangunan, berkembangnya IPTEK di
bidang industri, transfortasi, elektronik, infrastruktur
positif & negatif
WHO (1988) 8-12% penduduk dunia menderita
dampak bising dlm bbg bentuk diperkirakan terus
meningkat
USA (1982) 1 jt pekerja mengalami gangguan
pendengaran/th
WHO (2001) 120 jt penduduk dunia mengalami
gangguan pendengaran diperkirakan terus meningkat
2. 09/23/1309/23/13 22
DEFINISI KEBISINGANDEFINISI KEBISINGAN
Dennis :Dennis :
Kebisingan adalah suara yg timbul dari getaran ygKebisingan adalah suara yg timbul dari getaran yg
tdk teratur dan tidak periodik.tdk teratur dan tidak periodik.
SponnerSponner ::
Kebisingan adalah suara yg tdk mengandungKebisingan adalah suara yg tdk mengandung
kualitas musikkualitas musik
Burnt & Littler :Burnt & Littler :
Kebisingan adalah suara yg tdk dikehendakiKebisingan adalah suara yg tdk dikehendaki
oleh pendengarnya.oleh pendengarnya.
Wall :Wall :
Kebisingan adalah suara yg mengganggu.Kebisingan adalah suara yg mengganggu.
3. 09/23/1309/23/13 33
Hirsh & Ward :Hirsh & Ward :
Kebisingan adalah suara yg kompleks ygKebisingan adalah suara yg kompleks yg
mempunyai sedikit /tdk berpreriodik, dimanamempunyai sedikit /tdk berpreriodik, dimana
bentuk gelombang tdk dapat diikuti/bentuk gelombang tdk dapat diikuti/
diproduksi lagi dalam waktu tertentu.diproduksi lagi dalam waktu tertentu.
SK Menaker No. 01/1973 :SK Menaker No. 01/1973 :
Kebisingan adalah semua bunyi yg tdkKebisingan adalah semua bunyi yg tdk
dikehedaki yg bersumber dari alat produksi.dikehedaki yg bersumber dari alat produksi.
Suma’mur :Suma’mur :
Kebisingan adalah suara yg dapatKebisingan adalah suara yg dapat
menurunkan ambang pendengaran secaramenurunkan ambang pendengaran secara
kuantitatif dan berkaitan dng intensitas,kuantitatif dan berkaitan dng intensitas,
frekuensi, durasi dan pola waktu.frekuensi, durasi dan pola waktu.
4. 09/23/13 4
4
Bunyi / Suara :
Suatu fenomena fisik udara yang terjadi
karena kompresi dan dekompresi berupa
variasi perubahan tekanan udara yg terus
menerus, cepat, naik-turun dalam tekanan
atmosfir normal yg dirambatkan dalam
bentuk gelombang oleh benda bergetar
melalui medan padat, cair dan gas.
5. 09/23/1309/23/13 55
The difference
between noise out
here
and the noise in hereEar Plugs
Mekanisme Suara Didengar Manusia :
Suara Telinga Luar Telinga Tengah
Telinga Dalam Otak Asosiasi
Bunyi
6. 09/23/1309/23/13 66
Parts of earParts of ear
Outer EarOuter Ear
Middle EarMiddle Ear
Inner EarInner Ear
Ear AnatomyEar Anatomy
10. 09/23/1309/23/13 1010
Bunyi dapat diinterpretasi sebagai musik,Bunyi dapat diinterpretasi sebagai musik,
ceritra, lelucon, peringatan atau sinyal-sinyal.ceritra, lelucon, peringatan atau sinyal-sinyal.
Bunyi sering dpt memberi kenikmatan, tetapiBunyi sering dpt memberi kenikmatan, tetapi
dpt pula mengganggudpt pula mengganggu tergantung padatergantung pada
karakteristik orang dan karakteristik suara.karakteristik orang dan karakteristik suara.
Misal, sekelompok orang mungkin menikmatiMisal, sekelompok orang mungkin menikmati
main musik pd pkl 3 dini hari dan dilain pihakmain musik pd pkl 3 dini hari dan dilain pihak
akan mengganggu tetanggaakan mengganggu tetangga
11. 09/23/1309/23/13 1111
Frekuensi rendah menghasilkan pitch rendah =Frekuensi rendah menghasilkan pitch rendah =
bunyi bass.bunyi bass.
Frekuensi tinggi menghasilkan pitch tinggi, bunyiFrekuensi tinggi menghasilkan pitch tinggi, bunyi
melengking.melengking.
Telinga manusia peka pd frekuensi antaraTelinga manusia peka pd frekuensi antara
20Hz -- 20,000Hz (Sonik)20Hz -- 20,000Hz (Sonik)
Paling sensitif pada bunyi 1000 -- 4000HzPaling sensitif pada bunyi 1000 -- 4000Hz
Suara manusia berfrekuensi 500 -- 2,000Hz.Suara manusia berfrekuensi 500 -- 2,000Hz.
< 20Hz (infrasonik) & > 20,000Hz (ultrasonik)< 20Hz (infrasonik) & > 20,000Hz (ultrasonik)
bunyi tdk terdengarbunyi tdk terdengar
13. 09/23/1309/23/13 1313
2. Intensitas :
Jumlah energi bunyi yg mencapai gendang pendengar,
diukur dalam decibels (dB) Energi yg melewati
medium (dB)
Skala Intensitas Kebisingan :
0 – 20 dB : Sangat tenang
21 – 40 dB : Tenang
41 – 60 dB : Sedang
61 – 80 dB : Ramai
81 – 100 dB : Sangat Hiruk
3. Durasi :
Besar / lamanya paparan suara ke telinga
4. Pola Waktu :
Menggambarkan distribusi energi dalam
periode tertentu.
14. 09/23/13 14
1
Fisiologi Telinga
1. Tergantung usia
2. Orang muda normal : 20 – 20.000 Hz
3. Gendang telinga tahan sampai 125 dBA
4. Cara masuk suara : mll 3 cara
- Hantaran udara
- Hantaran tulang
- Hantaran diteruskan ke foramen ovale
15. 09/23/13 15
Skala Ukur Bising
Skala pengukuran A (filter A) : memperlihatkan
perbedaan kepekaan yg besar pd frekuensi rendah
dan tinggi yg mendekati reaksi telinga untuk
intensitas rendah (35-135 dB)
Skala pengukuran B : memperlihatkan kepekaan
telinga untuk intensitas sedang (40-135 dB)
Skala pengukuran C : untuk bunyi intensitas tinggi
(45-135 dB) kalibrasi pengukuran
16. 09/23/13 16
Basic Definitions
• Sound Level
– Tingkat Kebisingan
– Alat Ukur : sound level
meter
• Decibel
– The standard measurement of sound level
– The Decibel Scale is logarithmic and is an
expression of Sound Pressures
17. 09/23/13 17
6
1. Zona A : RS, Labkes : 35 - 45 dB
2. Zona B : Pendidikan : 45 – 55 dB
3. Zona C : Kantor : 50 – 60 dB
4. Zona D : Industri : 60 – 70 dB
NAB utk Tempat Kerja di Industri : 85 dB
STANDAR KEBISINGANSTANDAR KEBISINGAN
19. 09/23/13 19
7
Kebisingan Kontinue (Steady Noise)
Adalah Kebisingan dengan fluktuasi dari intensitas
tdk lebih dari 6 dB.
(1) Kontinue Spektrum Luas : Mesin Produksi
(2) Kontinue Spektrum Sempit : Gergaji
Kebisingan Intermiten :
Adalah Kebisingan yg terputus-putus
Kendaraan/lalu lintas
JENIS - JENIS KEBISINGANJENIS - JENIS KEBISINGAN
20. 09/23/13 20
8
Kebisingan Impulsif :
Adalah Kebisingan dimana waktu yg dibutuhkan
utk mencapai puncak dr sbr bunyi tdk lebih
0.3 dtk dengan waktu penurunan sampai 20 dB
(1) Impulsif : Ledakan
(2) Impulsif Berulang : mesin tempa
21. 09/23/13 21
• Pada Sistem Pendengaran
1. Trauma Akustik : Acoustic trauma
Disebabkan oleh Pemaparan tunggal dng
intensitas yg sangat tinggi dan terjadi
secara tiba-tiba. Kerusakan gendang
telinga akibat gesekan sel rambut
Membran
tectoria pd organon corti, mengakibatkan
kerusakan sel rambut dan tdk tjd
regenerasi Jd kerusakan lebih
disebabkan faktor mekanis.
PENGARUH KEBISINGANPENGARUH KEBISINGAN
22. 09/23/13 22
2. Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
Penurunan ketajaman akibat bising dg
intensitas > 85 dB dlm waktu lama. Akibat
paparan bising yg lama akumulasi
mikro trauma pd sel rambut.
a. Temporary Treshold Shift/TTS
b. Permanen Treshold Shift /PTS
23. 09/23/13 23
Bukan Pada Sistem Pendengaran
1. Gangguan Perasaan
2. Gangguan Pembicaraan / Komunikasi
3. Gangguan tidur / Insomnia 33 – 38 dB
4. Gangguan Keseimbangan / konsentrasi
5. Pengurangan daya kerja : cepat lelah,
tegang
6. Penurunan Produktifitas Kerja
24. 09/23/13 24
TANDA-TANDA
NOISE – INDUCED HEARING LOOS
1. Telinga berdenging/mendesis
2. Sulit memahami pembicaraan
3. Bunyi sedikit tidak jelas
4. Kesulitan memahami percakapan
5. Berkomunikasi dg berteriak
25. 09/23/13 25
–4 phases of hearing loss
Phase 1
Ringing in the ears
Phase 2
Intermittent Ringing
continues
Phase 4
Disturbed sleep,
mistakes
in conversation
Phase 3
Normal hearing
is gone
FASE KEHILANGAN
PENDENGARAN
26. 09/23/13 26
11
1. TUJUAN
(1) Mencari data kebisingan
(2) Sebagai tindakan korektif K3
2. ALAT UKUR
(1) Sound level meter
(2) Audiometer
PENGUKURAN KEBISINGANPENGUKURAN KEBISINGAN
27. 09/23/13 27
Pengukuran Kebisingan
Tujuan :
- Mencari data tingkat kebisingan
- Mengendalikan kebisingan
Alat Ukur :
- Sound Level Meter
- Noise Logging Dosimeter
Skala pembacaan
- Leq : Level Equivalen (Tk. Kebisingan
Sinambung Setara)
- Mode : Angka yg paling banyak muncul
- L95 : Exedence Level (Tingkat persentase 95 dr
pengukuran)
28. 09/23/13 28
CARA PENGUKURANCARA PENGUKURAN
►Di kantor :Di kantor :
Pengukuran dilakukan denganPengukuran dilakukan dengan
memperkirakan posisi telinga pekerja.memperkirakan posisi telinga pekerja.
Pengukuran dilakukan pada posisi yangPengukuran dilakukan pada posisi yang
mewakili tempat para pekerja bergerakmewakili tempat para pekerja bergerak
dan 1,2 – 1,5 m diatas lantai.dan 1,2 – 1,5 m diatas lantai.
Sound Level Meter didekatkan padaSound Level Meter didekatkan pada
sumber bising selama ± 10 mnt, lihatsumber bising selama ± 10 mnt, lihat
hasilnya.hasilnya.
29. 09/23/13 29
Di lingkungan umum ( pengukuran di luar/ di jalan )Di lingkungan umum ( pengukuran di luar/ di jalan )
► Posisi pengukuran dipilih pada tepi jalan.Posisi pengukuran dipilih pada tepi jalan.
► Sound Level Meter diarahkan kearah tengahSound Level Meter diarahkan kearah tengah
jalan, dan pada ketinggian 1,2 – 1,5 m diatasjalan, dan pada ketinggian 1,2 – 1,5 m diatas
tanah.tanah.
► Pengukuran dilakukan sebanyak 7 kaliPengukuran dilakukan sebanyak 7 kali
pengukuranpengukuran
► Dengan Integrating Sound Level Meter, denganDengan Integrating Sound Level Meter, dengan
waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuranwaktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuran
selama 10 menit.selama 10 menit.
► Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24
jam ( Lsm) dengan cara pada siang hari tingkatjam ( Lsm) dengan cara pada siang hari tingkat
aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (Ls)aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (Ls)
pada selang waktu 06.00 – 22.00 dan aktifitaspada selang waktu 06.00 – 22.00 dan aktifitas
malam hari selama 8 jam (Lm) pada selang 22.00malam hari selama 8 jam (Lm) pada selang 22.00
– 06.00.– 06.00.
30. 09/23/13 30
Daftar Skala Intensitas Kebisingan
Tingkat bising Intensitas (dB) Batas dengar tetinggi
Menulikan
Sangat hiruk-pikuk
Kuat
Sedang
Tenang
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
Halilintar dan meriam
Mesin uap
Jalan hiruk pikuk,
perusahaan sangat gaduh
Pluit polisi
Kantor gaduh, jalan pd umumnya
Radio dan perusahaan
Rumah gaduh, kantor pd umumnya
Percakapan kuat & radio perlahan]
Rumah tenang, kantor perorangan
auditorium, dan percakapan
31. 09/23/13 31
Intensitas & Jam Kerja yg diperkenankan (Suma’mur)
Intensitas (dBA) Waktu Kerja (Jam)
85 (90?) 8
92 6
95 4
97 3
100 2
105 1
110 0,5
115 0,25
32. Kriteria Ketulian
09/23/13 32
1.Tuli Normal: NAB < 25 dB
2.Tuli Ringan: NAB antara 26 – 40 dB
3.Tuli Sedang: NAB 40 – 55 dB
4.Tuli Berat: NAB 55 – 70 dB
5.Tuli Sangat Berat: NAB 70 – 90 dB
6.Tuli Total: NAB > 90 dB atau sama sekali tidak
mendengar.
34. 09/23/13 34
• C (Compliance) : Tingkat kebisingan dianggap
aman bila C < 1
• C1 : Waktu paparan pd intensitas kebisingan
pengukuran ke 1
• Tr : NAB waktu pd tabel intensitas kebisingan
pengukuran ke 1
• Tn : NAB waktu pd tabel intensitas kebisingan
pengukuran ke n
C1 Cn
Compliance = ___ + …….+ ___
Tr Tn
35. 09/23/13 35
Contoh :
• Seorang pekerja berada di lingkungan dg Intensitas (I)
kebisingan sbb :
I1 : 101 dBA selama 1 jam
I2 : 98 dBA selama 5 jam
Amankah pekerja dalam lingkungan tersebut :
Diket : I1 : 101 dBA -------- NAB : 7,5 mnt
I2 : 98 dbA --------- NAB : 15 mnt
1 x 60 5 x 60
C = -------- + -------- > 1
7,5 15
Jadi pekeja tidak aman di lingkungan tsb.
36. 09/23/13 36
Latihan Soal :
Suatu perusahaan tekstil tingkat menengah telah diukur
tingkat kebisingan di ruang produksi dengan hasil
sebagai berikut :
- Titik 1 : Intensitas Kebisingan : 105 dBA,
pekerja berada di lokasi tersebut selama 0,5 jam
- Titik 2 : Intensitas Kebisingan : 95 dBA,
pekerja berada di lokasi tersebut selama 6 jam
- Titik 3 : Intensitas Kebisingan : 91 dBA,
pekerja berada di lokasi tersebut selama 7 jam
Pertanyaan :
1. Amankah pekerja di ruang produksi tersebut?
2. Apa saran anda?
37. 09/23/13 37
HEARING CONSERVATION PROGRAM (HCP)
1. Penataan yg efektif
2. Pemantauan lingkungan (suvei kebisingan)
3. Pemantauan administrasi dan rekayasa
4. Perlindungan telinga
5. Pendidikan dan latihan
6. Pengawasan dan supervisi
7. Pemeriksaan Audiometri
HCP hrs didukung Manajemen puncak dr
perusahaan dg ketentuan yg tertulis serta
dikoordinasikan antara manajer dg karyawan.
38. 09/23/13 38
12
1. Pengendalian Teknis
(1) Mengurangi pada Sumbernya
(2) Mengurangi Rambatan Bunyi pada media
(3) Mengurangi Bunyi pada Pekerja
2. Pengendalian Administrasi
(1) Mengurangi Waktu paparan Bising
(2) Mengatur Rotasi Kerja
(3) Mengatur Jadwal kerja
(4) Manajemen K3
UPAYA PENGENDALIAN KEBISINGANUPAYA PENGENDALIAN KEBISINGAN