SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1. Bilangan Bulat
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; 0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan
bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
a. Penjumlah dan Pengurangan Bilangan Bulat
Sifat-sifat penjumlahan:
Sifat tertutup , yaitu a + b = n jika a dan b adalah bilangan bulat, maka n adalah
bilangan bulat!
Sifat komulatif, yaitu a + b = b + a
Sifat assositif, (a + b) + c = a + (b + c)
Sifat identitas / Netral, Bilangan bulat jika dijumlahkan dengan bilangan nol "0",
maka hasilnya adalah bilangan bulat itu sendiri.
Lawan penjumlahan, Jika a adalah bilangan bulat, maka lawan dari a adalah -a yang
jika saling dijumlahkan akan menghasilkan bilangan nol "0". a + (-a) = 0
a. Model a + b = b + a
Contoh :
24 + 13 = 13 + 24 = 37
b. Model -a + b = b - a, jika b > a
contoh :
-23 + 26 = 26 - 23 = 3
c. Model -a + b = - (a - b), jika a > b
contoh :
-24 + 8 = - (24 - 8) = 16
d. Model a + (-b) = a - b
contoh
23 + (-4) = 23 - 4 = 19
e. Model -a + (-b) = - (a + b)
contoh
-68 + (-15) = - (68 + 15) = -83
f. Model a - (-b) = a + b
contoh
23 - (-33) = 23 + 33 = 56
g. model -a - b = - (a + b)
contoh
-55 - 25 = - (55 + 25) = 80
h. model -a - (-b) = -a + b = b - a, jika b > a
contoh
-22 - (-41) = -22 + 41 = 41 - 22 = 17
i. Model -a - (-b) = -a + b = - (a - b), jika a > b
contoh :
-43 - (-13) = -43 + 13 = - (43 - 13) = 30
b. Operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat
Sifat-sifat perkalian bilangan bulat:
Bersifat tertutup, Jika a dan b adalah bilangan bulat, maka a × b akan menghasilkan
bilangan bulat
Sifat komutatif, a × b = b × a
Unsur identitas / Netral, Jika a adalah bilangan bulat dikalikan dengan 1 maka
hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Perkalian dengan nol, Jika a adalah bilangan bulat dan dikalikan dengan "0", maka
hasilnya adalah "0".
Sifat Assosoatif, a × (b × c) = (a × b) × c
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, a × (b - c) = (a × b) - (a × c)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perkalian dan pembagian bilangan
bulat:
Hasil kali atau bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
contoh :
7 × 12 = 84
125 : 5 = 25
Hasil kali atau bagi bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif adalah bilangan
bulat negatif
-14 × 20 = - 280
720 : (-40) = -18
Hasil kali atau bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif
-11 × (-13) = 143
-1244 : (-4) = 311
2. Teorema Phytagoras
1. menemukan teorema pythagoras
Pada segitiga siku-siku mempunyai sisi-sisi yang terdiri atas 2 sisi siku-siku dan 1
sisi miring, seperti pada gambar di bawah ini!

perhatikan gambar dibawah ini
2. menggunakan rumus teorema pythagoras
a. menghitung panjang sisi segitiga siku-sikujika sisi lain diketahui
contoh :
Pada ∆ ABC yang siku-siku di A diketahui bahwa panjang sisi AB = 15 cm, dan
panjang sisi BC = 25 cm. Hitunglah panjang sisi AC !
jawab:

b. menghitung panjang diagonal pada bangun datar
contoh:
Persegi panjang KLMN mempunyai panjang KN = 7 cm dan KL = 24 cm. Hitunglah
panjang diagonal LN !
jawab:

jadi panjang diagonal LN adalah 25 cm
3. tripel pythagoras
Cara mencari bilangan-bilangan yang merupakan tripel Pythagoras adalah dengan
menggunakan rumus Pythagoras a2 = b2 + c2 yang ditentukan oleh dua bilangan
misalkan x dan y, diperoleh hubungan sebagai berikut :
a = x2 + y2
b = x2 – y2
c = 2 xy
4. menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku istimewa
1. Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku Istimewa Sudut 300 dan 60
3. Aljabar
a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang
dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing
variabel yang sama. Contoh: 5x dan –2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ...
Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing
variabel yang tidak sama. Contoh: 2x dan –3x2, –y dan –x3, 5x dan –2y, ...
b) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau
selisih. Contoh: 3x, 2a2, –4xy, ...
c) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau
selisih. Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3x2 – 4x, ...
d) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau
selisih. Contoh: 2x2 – x + 1, 3x + y – xy, ...
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak.
B. OPERASI HITUNG PADA ALJABAR
1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan pada
suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang
sejenis.
2. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif
perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a X (b + c) = (a X b) + (a X c) dan sifat distributif
perkalian terhadap pengurangan, yaitu a X (b – c) = (a X b) – (a X c), untuk setiap
bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.
3. Perpangkatan
Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat. Operasi
perpangkatan diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini
juga berlaku pada perpangkatan bentuk aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku
dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan
menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b)n, dengan n
bilangan asli.
Perhatikan uraian berikut:
Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari
penjumlahan bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya.
4. Pembagian
Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu
faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian
pada pembilang dan penyebutnya.
5. Substitusi pada Bentuk Aljabar
Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan cara menyubstitusikan sebarang
bilangan pada variabel-variabel bentuk aljabar tersebut.
6. Menentukan KPK dan FPB Bentuk Aljabar
Coba kalian ingat kembali cara menentukan KPK dan FPB dari dua atau lebih bilangan
bulat. Hal itu juga berlaku pada bentuk aljabar. Untuk menentukan KPK dan FPB dari
bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menyatakan bentuk-bentuk aljabar tersebut
menjadi perkalian faktor-faktor primanya. Perhatikan contoh berikut:
C. PECAHAN BENTUK ALJABAR
1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling sederhana apabila pembilang dan
penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya tidak sama
dengan nol. Untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan
cara membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari keduanya.
2. Operasi Hitung Pecahan Aljabar dengan Penyebut Suku Tunggal
a. Penjumlahan dan pengurangan
Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa hasil operasi penjumlahan dan
pengurangan pada pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya, kemudian
menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat bahwa
untuk menyamakan penyebut kedua pecahan, tentukan KPK dari penyebut-penyebutnya.
Dengan cara yang sama, hal itu juga berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan
bentuk pecahan aljabar.

b. Perkalian dan pembagian
Perkalian pecahan aljabar tidak jauh berbeda dengan perkalian bilangan pecahan.
Perhatikan contoh berikut:
c. Perpangkatan pecahan bentuk aljabar
Operasi perpangkatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini
juga berlaku pada perpangkatan pecahan bentuk aljabar. Perhatikan contoh berikut:

4. Variabel
Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga
mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita
akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita
seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang
menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan
suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak
bisa dihilangkan.
JENIS JENIS VARIABEL :
- Variabel Independen
Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent,
Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable
Bebas.
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural,
Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).
Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel
lain.
Contoh :
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…”
-

Variabel Dependen

Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel
Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung.
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural,
Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Indogen.
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.
Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel
bebas/variabel independent.
Contoh :
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…”
- Variable Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan
Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat.
Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua.
Contoh :
hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen
dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan
semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.
- Variabel Intervening
Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan
Diukur.
Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel
Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap
umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup
seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator
yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.
- Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor
luar yang tidak diteliti.
Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian eksperimental.
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap
umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup
seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator
yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.

5. Gradien
1. Pengertian Gradien
Gradien suatu garis adalah bilangan yang menyatakan kecondongan suatu garis
yang merupakan perbandingan antara komponen y dan komponen x.
m=

 y = mx

2. Perhitungan Gradien
a. Menghitung Gradien pada Persamaan y = mx
Besar gradien garis yang persamaannya y = mx adalah besarnya koefisien x,
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai gradien dalam suatu persamaan garis sama
dengan besar nilai konstanta m yang terletak di depan variabel x, dengan syarat,
persamaan garis tersebut diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk y = mx

b. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx + c
Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y = mx,
perhitungan gradien pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara menentukan nilai
konstanta di depan variabel x. Sehingga Garis dengan persamaan y = mx + c
memiliki gradien m.
c.
Menghitung Gradien pada Persamaan Garis ax + by + c = 0
Sama seperti sebelumnya, gradien pada persamaan garis ax + by + c = 0 dapat
ditentukan dengan cara mengubah terlebih dahulu persamaan garis tersebut ke
dalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta m di
depan variabel x.
Atau untuk mencari nilai gradien garis dengan persamaan ax + by + c = 0 dapat
ditentukan dengan rumus m =
d. Menghitung Gradien pada Garis yang Melalui Dua Titik
Ingat kembali bahwa gradien suatu garis adalah perbandingan antara komponen y
dan komponen x ruas garis yang terletak pada garis tersebut.
Sehingga besarnya nilai gradien garis yang melalui dua titik (x1 , y1) dan (x2 , y2)
adalah :
m=

=

Catatan:
Selisih antara dua bilangan x1 dan x2 dinotasikan dengan
x = x2 – x1 ( dibaca: delta).

More Related Content

What's hot

matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokCloudys04
 
Kalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganKalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganGusti Rahman
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realEko Supriyadi
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealKelinci Coklat
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatfauziahadni
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaArif Winahyu
 
Bab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilBab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilAdhi99
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Ajir Aja
 
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomi
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomiTeori dan konsep fungsi dalam ekonomi
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomiTrianingrum
 
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Matematika
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: MatematikaRingkasan Materi UAN SMA IPS: Matematika
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: MatematikaIswi Haniffah
 
Jenis jenis fungsi-Matematika
Jenis jenis fungsi-MatematikaJenis jenis fungsi-Matematika
Jenis jenis fungsi-MatematikaReskidtc
 
Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )yusufhidayat1995
 
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012iwhaen
 
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkatPersamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkatRahmah Salsabila
 

What's hot (20)

matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
 
Kalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganKalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilangan
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan real
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan Real
 
Matematika kelas VII
Matematika kelas VIIMatematika kelas VII
Matematika kelas VII
 
fungsi matematika
fungsi matematikafungsi matematika
fungsi matematika
 
Jenis jenis bilangan
Jenis jenis bilanganJenis jenis bilangan
Jenis jenis bilangan
 
Fungsi linear
Fungsi linearFungsi linear
Fungsi linear
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
 
Bab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilBab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riil
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
Bab 1 sistem bilangan riil
Bab 1 sistem bilangan riilBab 1 sistem bilangan riil
Bab 1 sistem bilangan riil
 
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomi
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomiTeori dan konsep fungsi dalam ekonomi
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomi
 
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Matematika
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: MatematikaRingkasan Materi UAN SMA IPS: Matematika
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Matematika
 
Jenis jenis fungsi-Matematika
Jenis jenis fungsi-MatematikaJenis jenis fungsi-Matematika
Jenis jenis fungsi-Matematika
 
Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )Sistem bilangan real ( matematika i )
Sistem bilangan real ( matematika i )
 
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
 
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkatPersamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
 
01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real
 

Viewers also liked

Kandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokokKandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokokVJ Asenk
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarahVJ Asenk
 
10 macam teori tentang sel
10 macam teori tentang sel 10 macam teori tentang sel
10 macam teori tentang sel VJ Asenk
 
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanKeadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanVJ Asenk
 
Profil negara
Profil negaraProfil negara
Profil negaraVJ Asenk
 
Tanaman obat
Tanaman obatTanaman obat
Tanaman obatVJ Asenk
 
Sepakbola,4shat
Sepakbola,4shatSepakbola,4shat
Sepakbola,4shatVJ Asenk
 
Angkutan sewa exsecutive full ac
Angkutan sewa exsecutive full ac Angkutan sewa exsecutive full ac
Angkutan sewa exsecutive full ac VJ Asenk
 
Medan eropa
Medan eropaMedan eropa
Medan eropaVJ Asenk
 
Cabang legislatif
Cabang legislatifCabang legislatif
Cabang legislatifVJ Asenk
 
Budaya barat yang masuk ke indonesi11
Budaya barat yang masuk ke indonesi11 Budaya barat yang masuk ke indonesi11
Budaya barat yang masuk ke indonesi11 VJ Asenk
 
Unit console computer port instalasi computer
Unit console computer port instalasi computerUnit console computer port instalasi computer
Unit console computer port instalasi computerVJ Asenk
 
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursor
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursorJelaskan dua cara untuk memindahkan kursor
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursorVJ Asenk
 
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950VJ Asenk
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danVJ Asenk
 
Modulo3 tutor familia
Modulo3 tutor familiaModulo3 tutor familia
Modulo3 tutor familiaOlivovy
 

Viewers also liked (20)

Kandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokokKandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
 
Kue ultah
Kue ultahKue ultah
Kue ultah
 
10 macam teori tentang sel
10 macam teori tentang sel 10 macam teori tentang sel
10 macam teori tentang sel
 
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanKeadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
 
Profil negara
Profil negaraProfil negara
Profil negara
 
Tanaman obat
Tanaman obatTanaman obat
Tanaman obat
 
Sepakbola,4shat
Sepakbola,4shatSepakbola,4shat
Sepakbola,4shat
 
Angkutan sewa exsecutive full ac
Angkutan sewa exsecutive full ac Angkutan sewa exsecutive full ac
Angkutan sewa exsecutive full ac
 
Medan eropa
Medan eropaMedan eropa
Medan eropa
 
Cabang legislatif
Cabang legislatifCabang legislatif
Cabang legislatif
 
Budaya barat yang masuk ke indonesi11
Budaya barat yang masuk ke indonesi11 Budaya barat yang masuk ke indonesi11
Budaya barat yang masuk ke indonesi11
 
Unit console computer port instalasi computer
Unit console computer port instalasi computerUnit console computer port instalasi computer
Unit console computer port instalasi computer
 
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursor
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursorJelaskan dua cara untuk memindahkan kursor
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursor
 
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu dan
 
Modulo3 tutor familia
Modulo3 tutor familiaModulo3 tutor familia
Modulo3 tutor familia
 
Facebook
FacebookFacebook
Facebook
 
Bingo
BingoBingo
Bingo
 
Control de calidad
Control de calidadControl de calidad
Control de calidad
 

Similar to Makalah mtk

Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smpMey Maajidah
 
Materi aljabar
Materi aljabarMateri aljabar
Materi aljabarSae Pime
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematikaMutiaIranda
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIHannaFadhilla
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIDiva Pendidikan
 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxnamfyoid
 
Rangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedRangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedSafran Nasoha
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabarcmem
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpTeguh Nugraha
 
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKha Kim
 
3. BENTUK ALJABAR.ppt
3. BENTUK ALJABAR.ppt3. BENTUK ALJABAR.ppt
3. BENTUK ALJABAR.pptIdaKuswandani
 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanJeanet Eva
 

Similar to Makalah mtk (20)

Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smp
 
Materi aljabar
Materi aljabarMateri aljabar
Materi aljabar
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematika
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
 
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnyaBentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VII
 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptx
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Rangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revisedRangkuman materi un matematika smp revised
Rangkuman materi un matematika smp revised
 
Bilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahanBilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahan
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smp
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
 
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
 
Alfi novitasari (2016077135)
Alfi novitasari (2016077135)Alfi novitasari (2016077135)
Alfi novitasari (2016077135)
 
3. BENTUK ALJABAR.ppt
3. BENTUK ALJABAR.ppt3. BENTUK ALJABAR.ppt
3. BENTUK ALJABAR.ppt
 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
 

More from VJ Asenk

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxPrakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxVJ Asenk
 
Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasaVJ Asenk
 
Surat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakSurat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakVJ Asenk
 
Sultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaSultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaVJ Asenk
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilVJ Asenk
 
Rumus persegi
Rumus persegiRumus persegi
Rumus persegiVJ Asenk
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitamVJ Asenk
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabVJ Asenk
 
Perilaku sombong
Perilaku sombongPerilaku sombong
Perilaku sombongVJ Asenk
 
Pengertian zakat
Pengertian zakatPengertian zakat
Pengertian zakatVJ Asenk
 
Pemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahPemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahVJ Asenk
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaVJ Asenk
 
Panitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiPanitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiVJ Asenk
 
Nankobes fc
Nankobes fcNankobes fc
Nankobes fcVJ Asenk
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purbaVJ Asenk
 
Laporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniLaporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniVJ Asenk
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanVJ Asenk
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganVJ Asenk
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...VJ Asenk
 

More from VJ Asenk (20)

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxPrakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
 
Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasa
 
Surat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakSurat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hak
 
Sultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaSultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusuma
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobil
 
Rumus persegi
Rumus persegiRumus persegi
Rumus persegi
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
 
Perilaku sombong
Perilaku sombongPerilaku sombong
Perilaku sombong
 
Pengertian zakat
Pengertian zakatPengertian zakat
Pengertian zakat
 
Pemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahPemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buah
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
 
Panitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiPanitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasi
 
Nankobes fc
Nankobes fcNankobes fc
Nankobes fc
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Laporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniLaporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudni
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
 

Makalah mtk

  • 1. 1. Bilangan Bulat Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; 0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan. a. Penjumlah dan Pengurangan Bilangan Bulat Sifat-sifat penjumlahan: Sifat tertutup , yaitu a + b = n jika a dan b adalah bilangan bulat, maka n adalah bilangan bulat! Sifat komulatif, yaitu a + b = b + a Sifat assositif, (a + b) + c = a + (b + c) Sifat identitas / Netral, Bilangan bulat jika dijumlahkan dengan bilangan nol "0", maka hasilnya adalah bilangan bulat itu sendiri. Lawan penjumlahan, Jika a adalah bilangan bulat, maka lawan dari a adalah -a yang jika saling dijumlahkan akan menghasilkan bilangan nol "0". a + (-a) = 0 a. Model a + b = b + a Contoh : 24 + 13 = 13 + 24 = 37 b. Model -a + b = b - a, jika b > a contoh : -23 + 26 = 26 - 23 = 3 c. Model -a + b = - (a - b), jika a > b contoh : -24 + 8 = - (24 - 8) = 16 d. Model a + (-b) = a - b contoh
  • 2. 23 + (-4) = 23 - 4 = 19 e. Model -a + (-b) = - (a + b) contoh -68 + (-15) = - (68 + 15) = -83 f. Model a - (-b) = a + b contoh 23 - (-33) = 23 + 33 = 56 g. model -a - b = - (a + b) contoh -55 - 25 = - (55 + 25) = 80 h. model -a - (-b) = -a + b = b - a, jika b > a contoh -22 - (-41) = -22 + 41 = 41 - 22 = 17 i. Model -a - (-b) = -a + b = - (a - b), jika a > b contoh : -43 - (-13) = -43 + 13 = - (43 - 13) = 30 b. Operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat Sifat-sifat perkalian bilangan bulat: Bersifat tertutup, Jika a dan b adalah bilangan bulat, maka a × b akan menghasilkan bilangan bulat Sifat komutatif, a × b = b × a Unsur identitas / Netral, Jika a adalah bilangan bulat dikalikan dengan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
  • 3. Perkalian dengan nol, Jika a adalah bilangan bulat dan dikalikan dengan "0", maka hasilnya adalah "0". Sifat Assosoatif, a × (b × c) = (a × b) × c Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, a × (b + c) = (a × b) + (a × c) Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, a × (b - c) = (a × b) - (a × c) Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perkalian dan pembagian bilangan bulat: Hasil kali atau bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif. contoh : 7 × 12 = 84 125 : 5 = 25 Hasil kali atau bagi bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif -14 × 20 = - 280 720 : (-40) = -18 Hasil kali atau bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif -11 × (-13) = 143 -1244 : (-4) = 311
  • 4. 2. Teorema Phytagoras 1. menemukan teorema pythagoras Pada segitiga siku-siku mempunyai sisi-sisi yang terdiri atas 2 sisi siku-siku dan 1 sisi miring, seperti pada gambar di bawah ini! perhatikan gambar dibawah ini
  • 5. 2. menggunakan rumus teorema pythagoras a. menghitung panjang sisi segitiga siku-sikujika sisi lain diketahui contoh : Pada ∆ ABC yang siku-siku di A diketahui bahwa panjang sisi AB = 15 cm, dan panjang sisi BC = 25 cm. Hitunglah panjang sisi AC ! jawab: b. menghitung panjang diagonal pada bangun datar contoh: Persegi panjang KLMN mempunyai panjang KN = 7 cm dan KL = 24 cm. Hitunglah panjang diagonal LN ! jawab: jadi panjang diagonal LN adalah 25 cm
  • 6. 3. tripel pythagoras Cara mencari bilangan-bilangan yang merupakan tripel Pythagoras adalah dengan menggunakan rumus Pythagoras a2 = b2 + c2 yang ditentukan oleh dua bilangan misalkan x dan y, diperoleh hubungan sebagai berikut : a = x2 + y2 b = x2 – y2 c = 2 xy 4. menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku istimewa 1. Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku Istimewa Sudut 300 dan 60
  • 7. 3. Aljabar a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih. Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang sama. Contoh: 5x dan –2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ... Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang tidak sama. Contoh: 2x dan –3x2, –y dan –x3, 5x dan –2y, ... b) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih. Contoh: 3x, 2a2, –4xy, ... c) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3x2 – 4x, ... d) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x2 – x + 1, 3x + y – xy, ... Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak. B. OPERASI HITUNG PADA ALJABAR 1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang sejenis. 2. Perkalian Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a X (b + c) = (a X b) + (a X c) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a X (b – c) = (a X b) – (a X c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar. 3. Perpangkatan Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat. Operasi perpangkatan diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada perpangkatan bentuk aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b)n, dengan n bilangan asli. Perhatikan uraian berikut:
  • 8. Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari penjumlahan bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya. 4. Pembagian Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya. 5. Substitusi pada Bentuk Aljabar Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada variabel-variabel bentuk aljabar tersebut. 6. Menentukan KPK dan FPB Bentuk Aljabar Coba kalian ingat kembali cara menentukan KPK dan FPB dari dua atau lebih bilangan bulat. Hal itu juga berlaku pada bentuk aljabar. Untuk menentukan KPK dan FPB dari bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menyatakan bentuk-bentuk aljabar tersebut menjadi perkalian faktor-faktor primanya. Perhatikan contoh berikut:
  • 9. C. PECAHAN BENTUK ALJABAR 1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling sederhana apabila pembilang dan penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya tidak sama dengan nol. Untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan cara membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari keduanya. 2. Operasi Hitung Pecahan Aljabar dengan Penyebut Suku Tunggal a. Penjumlahan dan pengurangan Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya, kemudian menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat bahwa untuk menyamakan penyebut kedua pecahan, tentukan KPK dari penyebut-penyebutnya. Dengan cara yang sama, hal itu juga berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk pecahan aljabar. b. Perkalian dan pembagian Perkalian pecahan aljabar tidak jauh berbeda dengan perkalian bilangan pecahan. Perhatikan contoh berikut: c. Perpangkatan pecahan bentuk aljabar Operasi perpangkatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada perpangkatan pecahan bentuk aljabar. Perhatikan contoh berikut: 4. Variabel Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak bisa dihilangkan. JENIS JENIS VARIABEL : - Variabel Independen Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.
  • 10. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Contoh : “Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…” - Variabel Dependen Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Indogen. Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent. Contoh : “Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…” - Variable Moderator Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua. Contoh : hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen : Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar. - Variabel Intervening Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur. Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat. Contoh : Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.
  • 11. - Variabel Kontrol Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Contoh : Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal. 5. Gradien 1. Pengertian Gradien Gradien suatu garis adalah bilangan yang menyatakan kecondongan suatu garis yang merupakan perbandingan antara komponen y dan komponen x. m=  y = mx 2. Perhitungan Gradien a. Menghitung Gradien pada Persamaan y = mx Besar gradien garis yang persamaannya y = mx adalah besarnya koefisien x, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai gradien dalam suatu persamaan garis sama dengan besar nilai konstanta m yang terletak di depan variabel x, dengan syarat, persamaan garis tersebut diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk y = mx b. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx + c Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y = mx, perhitungan gradien pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara menentukan nilai konstanta di depan variabel x. Sehingga Garis dengan persamaan y = mx + c memiliki gradien m. c. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis ax + by + c = 0 Sama seperti sebelumnya, gradien pada persamaan garis ax + by + c = 0 dapat ditentukan dengan cara mengubah terlebih dahulu persamaan garis tersebut ke dalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta m di depan variabel x. Atau untuk mencari nilai gradien garis dengan persamaan ax + by + c = 0 dapat ditentukan dengan rumus m =
  • 12. d. Menghitung Gradien pada Garis yang Melalui Dua Titik Ingat kembali bahwa gradien suatu garis adalah perbandingan antara komponen y dan komponen x ruas garis yang terletak pada garis tersebut. Sehingga besarnya nilai gradien garis yang melalui dua titik (x1 , y1) dan (x2 , y2) adalah : m= = Catatan: Selisih antara dua bilangan x1 dan x2 dinotasikan dengan x = x2 – x1 ( dibaca: delta).