Dokumen ini membahas tentang pemberontakan Andi Azis di Makassar pada tahun 1950. Andi Azis adalah mantan perwira KNIL yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah Soekarno dan memisahkan diri untuk mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur. Ia menyerang markas TNI di Makassar dan menuntut agar wilayah Indonesia Timur dijaga oleh pasukan KNIL. Pemerintah pusat kemudian berupaya menumpas pember
2. Nama Anggota Kelompok
1. M. Ibadur Rahman (06)
2. M. Irfan Rosidi (20)
3. Anisah Firdausiah O. (24)
4. Awanda Gita (25)
5. Firdausy Agha (27)
6. Hafshalfi Altara (33)
3. Andi Azis Bekas Perwira KNIL yang bergabung ke APRIS,
penggerak pasukan yang menyerang markas TNI dan menawan
sejumlah Perwira TNI . Setelah menguasai Makassar, ia
menyatakan bahwa NIT (Negara Indonesia Timur) harus
dipertahankan. Ia menuntut agar anggota APRIS
bekas KNIL bertanggung jawab atas keamanan di
wilayah Indonesia Timur
4. LATAR BELAKANG
Andi Azis tidak menyetujui kebijaksanaan pemerintahan presiden Soekarno
pada masanya, sehingga balik menentang pemerintah pusat dengan mengangkat
senjata. Ia dinyatakan pemerintah pusat sebagai pembangkan dan pemberontak.
3.penentangan atas masuknya pasukan
APRIS dari TNI
2. Sikap Andi Azis yang ingin Mempertahankan
tetap berdirinya Negara Indonesia Timur.
1. Adanya tuntutan agar pasukan bekas KNIL saja yang
bertanggung jawab atas keamanan di Negara Indonesia
Timur.
5. Peristiwa
Tanggal 5 April 1950, anggota pasukan
Andi Azis menyerang markas Tentara
Nesional Indonesia (TNI) yang
bertempat di Makassar, dan mereka pun
berhasil menguasainya. Bahkan, Letkol
Mokoginta berhasil ditawan oleh
pasukan Andi Azis
Akhirnya, Ir.P.D Diapri (Perdana Mentri
NIT) mengundurkan diri karena tidak
setuju dengan apa yang sudah dilakukan
oleh Andi Azis dan ia digantikan oleh Ir.
Putuhena yang pro-RI.
Pada tanggal 21 April 1950,
Sukawati yang menjabat
sebagai Wali Negara NIT
mengumumkan bahwa NIT
bersedia untuk bergabung
dengan NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia).
6. Upaya Penumpasan
Pemberontakan Andi Aziz
5 Agustus 1950 pertempuran kembali
terjadi antarapasukan APRIS & KL-
KNIL. Di kota Makassar.
Tanggal 8 Agustus 1950
Perundingan KNIL-INDONESIA
Perwakilan
Kolonel A.E Kawilarang pihak RI
Mayor Jendral Scheffelaar pihak KNIL
Hasil perundingan
1. setuju untuk menghentikan baku tembak
yang menyebabkan terjadinya kegaduhan
di daerah Makassar
2. dalam waktu dua hari pasukan KNIL harus
meninggalkan Makassar.
8 April 1950 pemerintah memberikan
perintah kepada Andi Azis bahwa setiap
4 x 24 Jam harus melaporkan diri ke
Jakartaa, mempertanggungjawabkan
perbuatannya & diperintahkan untuk
menyerahkan diri dan melepaskan semua
tawanan.
15 April 1950, Andi Azis ditangkap
& diadili.
Tanggal 26 April 1950, anggota
ekspedisi pimpinan A.E Kawilarang
mendarat di daratan Sulawesi Selatan.
Anggota KL-KNIL memprovokasi &
memancing emosi yang menimbulkan
terjadinya bentrok antara pasukan KL-
KNIL & APRIS.
7. H
I
K
M
A
H
Kapten Andi Abdoel Azis seorang pemberontak
yang tidak pernah menyakiti dan membunuh orang
untuk kepentingan pribadinya. Ia hanyalah korban
propaganda dari Belanda, karena kebutaannya
terhadap dunia politik. Andi Azis adalah seorang
militer sejati yang mencoba untuk mempertahankan
kesatuan Negara Republik Indonesia pada masa itu,
dan dalam kesehariannya, seorang Andi Azis cukup
dipandang dan dihargai oleh masyarakat suku Bugis
Makassar yang bertempat tinggal di Tanjung Priok,
Jakarta.
Andi Azis dikenal juga sebagai orang yang murah
hati dan suka menolong.
Seorang Andi Azis patut kita jadikan sebagai bahan
pembelajaran bahwa kita selama hidup di dunia ini
jangan terlalu percaya terhadap apa yang orang lain
katakan, percayalah kepada hati nurani.
Dibalik pemberontakan Andi Azis