SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Nama Kelompok
Ana Puja Prihatin D1B012062
Wulan Dwi Putri D1B012079
MOHD. AKBAR D1B012071
Subtitle
11
INTENSIFIKASI PERTANIAN
Intensifikasi pertanian  Pengolahan lahan pertanian yang ada
dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan
menggunakan berbagai sarana. (banyak dilakukan di Pulau Jawa dan
memperluas Bali yang memiliki lahan pertanian sempit)
Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan
progam panca usaha tani, kemudian dilanjutkan dengan
progam sapta usaha tani.
Progam sapta usaha tani meliputi kegiatan : pengolahan tanah yang
baik, pengairan yang teratur , pemilihan bibit unggul, pemupukan,
pemberantasan hama dan penyakit, pengolahan pasca panen,
pemasaran
EKSTENSIFIKASI PERTANIAN
Ekstensifikasi pertanian  Usaha meningkatkan hasil
pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru.
[ Membuka hutan dan semak belukar , daerah sekitar rawa-rawa,
membuka persawahan pasang surut dan juga daerah pertanian yang
belum di manfaatkan ]
Ekstensifikasi banyak dilakukan di daerah yang jarang penduduknya seperti di
luar pulau jawa, di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti : sumatera,
kalimantan dan irian jaya..
Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan
cara : Membangung gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan
menetapkan harga dasar gabah, Memberikan berbagai subsidi dan insentif
modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi
pertaniannya.Menyempurnakan sistem kelembagaan usahatani melalui
pembentukan kelompok tani, membentuk KUD di seluruh pelosok daerah yang
bertujuan untukmemberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-
hambatan yang dihadapi para petani.
KAITANNYA BIAYA DENGAN INTENSIFIKASI DAN
EKSTENSIFIKASI
di antara keduanya yang memiliki pengaruh besar terhadap biaya yang dikeluarkan
yaitu Intensifikasi di karenakan,adanya pengolahan lahan pertanian yang ada dengan
sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai
sarana misalnya saja adanya sapta usahatani : Pengolahan tanah yang baik, Pengairan
yang teratur, Pemilihan bibit unggul, Pemupukan, Pemberantasan hama dan penyakit
tanaman, Pengolahan pasca panen dan Pemasaran. Intensifikasi ini juga banyak
dilakukan didaerah-daerah yang padat penduduknya contohnya saja pulau jawa.
Penerapan intensifikasi pertanian,selain telah memberikan banyak keberhasilan, ternyata juga banyak
memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap keseimbangan ekosistem, dampak itu
antara lain seperti terjadinya pengkayaan hara N, P ,dan K pada perairan, karena penerapannya yang
kurang tepat .Tingkat pengkayaan nitrat di daerah hulu lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
tengah dan hilir. Namun, mutu perairan di daerah hulu lebih rendah dibandingkan daerah tengah dan
hilir.Penjelasan diatas telah mengungkapkan bahwa jika diharuskan untuk memilih antara intensifikasi
dan ekstensifikasi maka pilihannya intensifikasi jika biaya diperhitungkan didalamnya , dan juga
tanpa melihat jenis penerapan apa yang paling ideal diantara Intensifikasi dan Ekstensifikasi ada
baiknya bila kita tidak melupakan pelestarian lingkungan di dalam pembangunan pertanian.
First line of text
Second line of text
Third line of text
Masalah ekonomi pertanian yang pokok bersumber pada kebutuhan manusia yang tidak terbatas
akan produk-produk pertanian, sedangkan sumber daya (faktor produksi) pertanian yang
digunakan untuk menghasilkan produk-produk pertanian tersebut bersifat terbatas (langka).
Permintaan yaitu Jumlah barang atau komoditas yang mampu dibeli oleh seorang
konsumen karena peningkatan tersebut akan tergantung dari sifat barang atau
komoditas, apakah itu termasuk: (1) bersifat normal; (2) bersifat inferior; atau
(3) bersifat super inferior atau Giffen.Perubahan harga barang atau komoditas
akan mempengaruhi perubahan barang atau komoditas yang diminta pada
pergerakan sepanjang kurva.
Perubahan faktor-faktor lain (preferensi konsumen, pendapatan harga
barang atau komoditas lain) akan mempengaruhi perubahan barang atau
komoditas yang diminta melalui pergerakan atau pergeseran kurva
permintaan.
Penawaran atau Kurva penawaran individual sebenarnya dapat
diturunkan dari kurva biaya marjinal seorang pengusaha. Kurva
penawaran agregat atau pasar adalah merupakan penjumlahan secara
horizontal kurva penawaran individual di pasar. Kurva penawaran dapat
didefinisikan sebagai kurva tempat kedudukan hubungan antara jumlah
barang atau komoditas yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
Kurva penawaran mempunyai slope positif.
:
Bagaimana Kondisi Permintaan & Penawaran pada di dalam EKONOMI PERTANIAN ?
FAKTOR TERUKUR & TIDAK TERUKUR
Faktor - faktor terukur misalnya saja kita ambil contoh tanah . Faktor terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang bisa diolah secara ilmiah
menggunakan logika – logika akademik. Faktor ini kemunculannya terencana dan bentuk fisiknya ada di lapangan, misalnya aksesbilitas (jarak dan
transportasi) dan jaringan infrastruktur (sarana dan prasarana kota seperti jalan, listrik, perkantoran dan perumahan).
Faktor tak terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang muncul tiba - tiba (dengan sendirinya)
dan tidak bias dikendalikan di lapangan, dan faktor tak terukur ini dibagi menjadi tiga,yaitu :
a. Faktor adat kebiasaan (custom) dan pengaruhkelembagaan (institutional factors).
b. Faktor estetika, kenikmatan dan kesenangan (estheticamenity factors) seperti tipe tetangga dan
kesenangan.
c. Faktor spekulasi (speculation motives), sepertiantisipasi perubahan penggunaan lahan,
pertimbangan
Hubungan antara Total Product (TP), Marginal
Product (MP) dan Average Product (AP).
Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal :
tenaga kerja) tunduk pada hukum “the law of
deminishing return” yang menyatakan : Bila suatu
macam input penggunaannya terus ditambah sebanyak
1 unit, sedangkan input yang lain konstan, pada
mulanya Total Product(TP) akan semakin besar
pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu
tingkat tertentu “produksi tambahan” semakin
menurun hingga mencapai nol, dan ini menyebabkn
total product semakin lambat pertambahannya dan
akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila
penambahan input terus dilanjutkan, maka MP-nya
akan menjadi negatif dan TP-nya.
•tahapan produksi dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke
dalam tiga tahap, yaitu :
•a. produksi total dengan increasing returns,
•b. produksi total dengan decreasing returns, dan
•c. produksi total yang semakin menurun.
The law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi
dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 tahap :
Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami pertambahan yang semakin cepat .
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP
(produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin lama semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.
Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.Tahap III ini meliputi
daerah dimana MP negatif :
Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product (TP) mulai
berubahan.
Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat
dirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung, mesin, managerial.
Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah
output yang dihasilkan.
T
IS
Mk
H
iR
a
A
e

More Related Content

What's hot

Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Ir. Zakaria, M.M
 
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnahKuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Nurul Sholehuddin
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Ilham Johari
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
 

What's hot (20)

Bab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanahBab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanah
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawit
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnahKuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Erosi
ErosiErosi
Erosi
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2
 

Similar to EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan LingkunganIlmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
GeGe_7T7
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
kodok666
 
Pembangunan pertanian 2
Pembangunan pertanian 2Pembangunan pertanian 2
Pembangunan pertanian 2
sagantujuh
 
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptxMateri 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
IlhamMartadona1
 
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesia
Febrilidia
 

Similar to EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI (20)

Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniaga
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
 
Pertemuan 3 & 4.pptx
Pertemuan 3 & 4.pptxPertemuan 3 & 4.pptx
Pertemuan 3 & 4.pptx
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
 
Agroindustri
AgroindustriAgroindustri
Agroindustri
 
Peran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianPeran sektor Pertanian
Peran sektor Pertanian
 
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANGSUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
 
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan LingkunganIlmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Pembangunan pertanian 2
Pembangunan pertanian 2Pembangunan pertanian 2
Pembangunan pertanian 2
 
Power_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptxPower_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptx
 
Abdul Halim Muhammad Salam Proposal Presen.pptx
Abdul Halim Muhammad Salam Proposal Presen.pptxAbdul Halim Muhammad Salam Proposal Presen.pptx
Abdul Halim Muhammad Salam Proposal Presen.pptx
 
REVOLUSIHIJAU
REVOLUSIHIJAUREVOLUSIHIJAU
REVOLUSIHIJAU
 
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptxMateri 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
 
Ciri ciri pertanian
Ciri ciri pertanianCiri ciri pertanian
Ciri ciri pertanian
 
Fenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijauFenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijau
 
strategi akselerasi transformasi pertanian
strategi akselerasi transformasi pertanianstrategi akselerasi transformasi pertanian
strategi akselerasi transformasi pertanian
 
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesia
 
Penelitian analisis pertanian
Penelitian analisis pertanianPenelitian analisis pertanian
Penelitian analisis pertanian
 
Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1
 

More from Ana Puja Prihatin

SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYUR...
SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYUR...SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYUR...
SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYUR...
Ana Puja Prihatin
 
PEMASARAN / PROSES TATA NIAGA JAGUNG PROVINSI JAMBI
PEMASARAN / PROSES TATA NIAGA JAGUNG PROVINSI JAMBIPEMASARAN / PROSES TATA NIAGA JAGUNG PROVINSI JAMBI
PEMASARAN / PROSES TATA NIAGA JAGUNG PROVINSI JAMBI
Ana Puja Prihatin
 
ANALISIS USAHA KECIL ES DOGER
ANALISIS USAHA KECIL ES DOGERANALISIS USAHA KECIL ES DOGER
ANALISIS USAHA KECIL ES DOGER
Ana Puja Prihatin
 

More from Ana Puja Prihatin (10)

PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
 
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
 
SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYUR...
SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYUR...SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYUR...
SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYUR...
 
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016 Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
Proposal skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2016
 
JURNAL SKRIPSI "HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIFITAS KERJA PETA...
JURNAL SKRIPSI "HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIFITAS KERJA PETA...JURNAL SKRIPSI "HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIFITAS KERJA PETA...
JURNAL SKRIPSI "HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIFITAS KERJA PETA...
 
METODE PENELITIAN AGRIBISNIS
METODE PENELITIAN AGRIBISNISMETODE PENELITIAN AGRIBISNIS
METODE PENELITIAN AGRIBISNIS
 
Cerpen Sixth sense
Cerpen Sixth senseCerpen Sixth sense
Cerpen Sixth sense
 
Organisasi dan kepemimpinan
Organisasi dan kepemimpinanOrganisasi dan kepemimpinan
Organisasi dan kepemimpinan
 
PEMASARAN / PROSES TATA NIAGA JAGUNG PROVINSI JAMBI
PEMASARAN / PROSES TATA NIAGA JAGUNG PROVINSI JAMBIPEMASARAN / PROSES TATA NIAGA JAGUNG PROVINSI JAMBI
PEMASARAN / PROSES TATA NIAGA JAGUNG PROVINSI JAMBI
 
ANALISIS USAHA KECIL ES DOGER
ANALISIS USAHA KECIL ES DOGERANALISIS USAHA KECIL ES DOGER
ANALISIS USAHA KECIL ES DOGER
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

  • 1. Nama Kelompok Ana Puja Prihatin D1B012062 Wulan Dwi Putri D1B012079 MOHD. AKBAR D1B012071 Subtitle 11
  • 2. INTENSIFIKASI PERTANIAN Intensifikasi pertanian  Pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. (banyak dilakukan di Pulau Jawa dan memperluas Bali yang memiliki lahan pertanian sempit) Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan progam panca usaha tani, kemudian dilanjutkan dengan progam sapta usaha tani. Progam sapta usaha tani meliputi kegiatan : pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur , pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pengolahan pasca panen, pemasaran
  • 3. EKSTENSIFIKASI PERTANIAN Ekstensifikasi pertanian  Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru. [ Membuka hutan dan semak belukar , daerah sekitar rawa-rawa, membuka persawahan pasang surut dan juga daerah pertanian yang belum di manfaatkan ] Ekstensifikasi banyak dilakukan di daerah yang jarang penduduknya seperti di luar pulau jawa, di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti : sumatera, kalimantan dan irian jaya.. Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan cara : Membangung gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah, Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.Menyempurnakan sistem kelembagaan usahatani melalui pembentukan kelompok tani, membentuk KUD di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untukmemberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan- hambatan yang dihadapi para petani.
  • 4. KAITANNYA BIAYA DENGAN INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI di antara keduanya yang memiliki pengaruh besar terhadap biaya yang dikeluarkan yaitu Intensifikasi di karenakan,adanya pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana misalnya saja adanya sapta usahatani : Pengolahan tanah yang baik, Pengairan yang teratur, Pemilihan bibit unggul, Pemupukan, Pemberantasan hama dan penyakit tanaman, Pengolahan pasca panen dan Pemasaran. Intensifikasi ini juga banyak dilakukan didaerah-daerah yang padat penduduknya contohnya saja pulau jawa. Penerapan intensifikasi pertanian,selain telah memberikan banyak keberhasilan, ternyata juga banyak memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap keseimbangan ekosistem, dampak itu antara lain seperti terjadinya pengkayaan hara N, P ,dan K pada perairan, karena penerapannya yang kurang tepat .Tingkat pengkayaan nitrat di daerah hulu lebih tinggi dibandingkan dengan daerah tengah dan hilir. Namun, mutu perairan di daerah hulu lebih rendah dibandingkan daerah tengah dan hilir.Penjelasan diatas telah mengungkapkan bahwa jika diharuskan untuk memilih antara intensifikasi dan ekstensifikasi maka pilihannya intensifikasi jika biaya diperhitungkan didalamnya , dan juga tanpa melihat jenis penerapan apa yang paling ideal diantara Intensifikasi dan Ekstensifikasi ada baiknya bila kita tidak melupakan pelestarian lingkungan di dalam pembangunan pertanian.
  • 5. First line of text Second line of text Third line of text Masalah ekonomi pertanian yang pokok bersumber pada kebutuhan manusia yang tidak terbatas akan produk-produk pertanian, sedangkan sumber daya (faktor produksi) pertanian yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk pertanian tersebut bersifat terbatas (langka). Permintaan yaitu Jumlah barang atau komoditas yang mampu dibeli oleh seorang konsumen karena peningkatan tersebut akan tergantung dari sifat barang atau komoditas, apakah itu termasuk: (1) bersifat normal; (2) bersifat inferior; atau (3) bersifat super inferior atau Giffen.Perubahan harga barang atau komoditas akan mempengaruhi perubahan barang atau komoditas yang diminta pada pergerakan sepanjang kurva. Perubahan faktor-faktor lain (preferensi konsumen, pendapatan harga barang atau komoditas lain) akan mempengaruhi perubahan barang atau komoditas yang diminta melalui pergerakan atau pergeseran kurva permintaan. Penawaran atau Kurva penawaran individual sebenarnya dapat diturunkan dari kurva biaya marjinal seorang pengusaha. Kurva penawaran agregat atau pasar adalah merupakan penjumlahan secara horizontal kurva penawaran individual di pasar. Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai kurva tempat kedudukan hubungan antara jumlah barang atau komoditas yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Kurva penawaran mempunyai slope positif. : Bagaimana Kondisi Permintaan & Penawaran pada di dalam EKONOMI PERTANIAN ?
  • 6. FAKTOR TERUKUR & TIDAK TERUKUR Faktor - faktor terukur misalnya saja kita ambil contoh tanah . Faktor terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang bisa diolah secara ilmiah menggunakan logika – logika akademik. Faktor ini kemunculannya terencana dan bentuk fisiknya ada di lapangan, misalnya aksesbilitas (jarak dan transportasi) dan jaringan infrastruktur (sarana dan prasarana kota seperti jalan, listrik, perkantoran dan perumahan). Faktor tak terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang muncul tiba - tiba (dengan sendirinya) dan tidak bias dikendalikan di lapangan, dan faktor tak terukur ini dibagi menjadi tiga,yaitu : a. Faktor adat kebiasaan (custom) dan pengaruhkelembagaan (institutional factors). b. Faktor estetika, kenikmatan dan kesenangan (estheticamenity factors) seperti tipe tetangga dan kesenangan. c. Faktor spekulasi (speculation motives), sepertiantisipasi perubahan penggunaan lahan, pertimbangan
  • 7. Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average Product (AP). Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum “the law of deminishing return” yang menyatakan : Bila suatu macam input penggunaannya terus ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan, pada mulanya Total Product(TP) akan semakin besar pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu “produksi tambahan” semakin menurun hingga mencapai nol, dan ini menyebabkn total product semakin lambat pertambahannya dan akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila penambahan input terus dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya. •tahapan produksi dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu : •a. produksi total dengan increasing returns, •b. produksi total dengan decreasing returns, dan •c. produksi total yang semakin menurun.
  • 8. The law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 tahap : Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami pertambahan yang semakin cepat . Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product). Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin lama semakin kecil. Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum. Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif : Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product (TP) mulai berubahan. Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat dirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung, mesin, managerial. Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah output yang dihasilkan.