1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA YASIHA GUBUG
Nama Guru ; Sarinah, S.Pd
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : X / 2
Materi Pokok : Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Buleleng
Pertemuan ke- : 18 - 19
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45’)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkanajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual,
proseduralberdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa pra
aksara, Hindu-Buddha dan Islam
2.3 Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah
3.6 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih
berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
3.6.3. Menganalisis perkembangan hasil-hasil kebudayaan zaman Hindu-Buddha
3.6.4. Menunjukkan bukti-bukti kehidupan dan hasil budaya Hindu-Buddha yang masih ada
sampai sekarang
4.4 Menyajikan hasil analisis dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang
berkembang pada masa kerajaan Hindu-Budda dan masih berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini
4.4.1 Menganalisis lembaga pemerintahan Kerajaan Majapahit
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penayangan gamabar petilasan kerajaan Majapahit peserta didik mempunyai
keberanian untuk mendeskripsikan kemajuan teknologi Kerajaan Majapahit dengan baik
2. Melalui penayangan gamabar petilasan kerajaan Majapahit peserta didik dapat Menghayati
keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik
3. Melalui tanya jawab peserta didik memiliki rasa percaya diri untuk menjelaskan sejarah
berdirinya Kerajaan Majapahit dan Buleleng dengan jelas
2. 4. Melalui diskusi peserta didik dapat bekerja sama dengan baik sehingga dapat menjelaskan
makna Sumpah Palapa Gajah Mada dengan jelas
5. Melalui diskusi peserta didik menghargai pendapat yang berbeda dapat menjelaskan kehidupan
ekonomi dan sosial kerajaan Majapahit dan Buleleng dengan baik
6. Melalui diskusi dengan sikap yang sopan dalam mengemukakan pendapat peserta didik dapat
membandingkan perkembangan sastra dan budaya kerajaan Majapahit dan Buleleng dengan
benar
7. Melalui kegiatan membaca teks (buku) dengan sikap disiplin yang baik peserta didik dapat
mendeskripsikan keberadaan lembaga-lembaga negara di Kerajaan Majapahit dengan baik
8. Melalui kegiatan penugasan peserta didik dengan jujur dapat membuat laporan tertulis tentang
perbandingan lembaga negara Kerajaan Majapahit dengan lembaga negara masa NKRI
D. Materi Ajar
1. Fakta
a. Lokasi kearjaan Majapahit dan Buleleng
b. Petilasan kerajaan Majapahit dan Buleleng
c. Raja – raja kerajaan Majapahit dan Buleleng
d. Hasil budaya (bangunan, kitab sastra, kitab undang – undang kerajaan)
e. Naskah isi Sumpah Palapa
2. Konsep
a. Lahirnya kerajaan Majapahit dan Buleleng
b. Perkembangan pemerintahan kerajaan Majapahit dan Buleleng
c. Perkembangan Kehidupan social, ekonomi, dan Agama di Majapahit dan Buleleng
d. Kejayaaan - keruntuhan Majapahit
3. Prinsip
Majapahit dan Buleleng adalah kerajaan bercorak Hindu. Majapahit dirintis oleh R. Wijaya yang
berhasil direbut dari Jayakatwang.
Mencapai kejayaan masa Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. Wilayah kekuasaan
Majapahit pada masa itu sangat luas. Dengan Negara tetangga menjalin politik luar negeri
Bertetangga baik.
Gajah Mada untuk dapat diterima di Majapahit melalui perjuangan yang sangat lama, diawali
dari keberhasilannya dalam menumpas para pemberontak pada masa pemerintahan
Jayanegara. Kekuasaan Majapahit salah satunya sampai ke Bali – kerajaan Buleleng
4. Prosedur
E. Metode / Model / Pendekatan Pembelajaran
Metode : Observasi, diskusi, dan presentasi
Pendekatan : Scientific learning
Model : Problem Based Learning
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 18
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan • Menyiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (doa,
absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan).
• Tanya jawab materi sebelumnya yakni mengenai Kerajaan
Singasari
• Menyampaikan materi pokok tentang Kerajaan Majapahit dan
Kerajaan Buleleng
10 menit
3. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
• Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya materi
pembelajaran ini.
• Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik.
• memperingatkan kepada peserta didik bahwa pembelajaran
ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian kompetensi.
Inti Mengamati :
Membaca buku teks dan melihat tayangan tentang materi pokok
khususnya Kerajaan Majapahit
Menanya:
Berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang kehidupan
masyarakat di Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Buleleng
Mengeksplorasi :
- Membagi Peserta didik menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV,
V, dan VI).
I. Lahirnya kerajaan Majapahit dan Buleleng
II. Perkembangan pemerintahan kerajaan Majapahit dan
Buleleng
III. Perkembangan Kehidupan social Majapahit dan
Buleleng
IV. Kehidupan ekonomi, Majapahit dan Buleleng
V. Kehidupan Agama di Majapahit dan Buleleng
VI Kejayaaan - keruntuhan Majapahit
Mengsosiasi :
Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompoksesuai materi yang
didapat
Mengomunikasikan :
Antar kelompok mengomunikasikan / mempresentasikan hasil
diskusi dan teman lainnya menanggapi.
60 menit
Penutup • Peserta didik di pandu guru merumuskan hasil diskusi
• Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
• Sebagai refleksi peserta didik diberikan kesimpulan tentang
pelajaran yang baru saja berlangsung serta ditanyakan apa
manfaat yang dapat diperoleh setelah belajar topik ini.
• Untuk penugasan di rumah peserta didik diminta membuat
laporan tertulis untuk membandingkan lembaga negara
Kerajaan Majapahit dengan lembaga negara masa NKRI
20 Menit
Pertemuan 19
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan • Menyiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (doa,
absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan).
• Tanya jawab materi sebelumnya yakni mengenai Kerajaan
Singasari
• Menyampaikan materi pokok tentang perkembangan sastra
10 menit
4. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
dan budaya Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Buleleng
• Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya materi
pembelajaran ini.
• Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik.
• memperingatkan kepada peserta didik bahwa pembelajaran
ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian kompetensi.
Inti Mengamati :
Membaca buku teks dan melihat tayangan tentang materi pokok
Menanya:
Peserta didik terstimulisasi untuk mengkomentari hasil
pengamatan.
Mengsplorasi :
Membagi Peserta didik menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V,
dan VI). peserta didik dapat menganalisis tentang perkembangan
sastra dan budaya Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Buleleng
Mengasosiasi :
Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menjawab
permasalahan yang diberikan oleh guru dalam kelompok masing -
masing
Mengomunikasikan :
Antar kelompok mengomunikasikan / mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain menanggapinya
60 menit
Penutup • Peserta didik dibantu guru merumuskan kesimpulan
• Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi
tersebut.
• Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
• Sebagai refleksi peserta didik diberikan kesimpulan tentang
pelajaran yang baru saja berlangsung serta ditanyakan apa
manfaat yang dapat diperoleh setelah belajar topik ini.
20 menit
G. ALAT, MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
ALAT :
MEDIA :
Buku teks, gambar – gambar peninggalan kerajaan Majapahit
SUMBER BELAJAR:
1. Kemendikbud, 2013. Buku SIswa Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta.
2. ---------. 2013. Buku Guru Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta. Kemendikbud
3. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. 1990. Sejarah Nasional
Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
- TEKNIK : tes dan non tes
- BENTUK : essay, unjuk kerja
- INSTRUMEN : tes tertulis dan lembar pengamatan
5. KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN
MATA PELAJARAN : SEJARAH iNDONESIA WAKTU : 30 MENIT
KELAS/ SEMESTER : X / 1 JUMLAH SOAL : 5
TAHUN PELAJARAN : 2013-2014 BENTUK SOAL : URAIAN
Kompetensi Inti :
Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual,
proseduralberdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar Materi Indikator Ranah No
Soal
3.6
Menganalisis
karakteristik
kehidupan
masyarakat,
pemerintahan
dan kebudayaan
pada masa
kerajaan-
kerajaan Hindu-
Buddha di
Indonesia dan
menunjukkan
contoh bukti-
bukti yang masih
berlaku pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini
1) Kerajaan
Majapahi
2) Kerajaan
Buleleng
1. Mendeskripsikan kemajuan teknologi
Kerajaan Majapahit
2. Menjelaskan sejarah berdirinya Kerajaan
Majapahit dan Buleleng
3. Menganalisis makna Sumpah Palapa Gajah
Mada
4. Mendeskripsikan kehidupan ekonomi dan
sosial kerajaan Majapahit dan Buleleng
5. Membandingkan lembaga- lembaga
negara Kerajaan Majapahit dengan
lembaga negara NKRI
C 4
C 2
C 4
C 4
C 3
1
2
3
4
5
SOAL URAIAN
1. Deskripsikan kemajuan teknologi Kerajaan Majapahit !
2. Menjelaskan sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit dan Buleleng
3. Menganalisis makna Sumpah Palapa Gajah Mada
4. Mendeskripsikan kehidupan ekonomi dan sosial kerajaan Majapahit dan Buleleng
5. Membandingkan lembaga- lembaga negara Kerajaan Majapahit dengan lembaga negara NKRI
Kunci Jawaban :
1.
2.
3.
6. 4.
5.
Petunjuk penilaian Tes Uraian :
Masing-masing nomor diberi skore : 5
RUMUS NILAI :
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)
PEDOMAN PENILAIAN SIKAP
Format Lembar Pengamatan Sikap Siswa (Penilaian Afektif) Kerja kelompok :
No
Indikator Sikap
Nama Siswa
Keberanian
Percayadiri
Kerjasama
Menghargai
Sopan
Disiplin
Kerjakeras
Teliti
Jujur
Jumlahskor
1
2
3
4
5
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1. = sangatkurang;
2. = kurangkonsisten;
3. = mulaikonsisten;
4. = konsisten; dan
5. = selalukonsisten.
RUMUS NILAI :
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)
PEDOMAN PENILAIAN KETRAMPILAN
7. 1. Rubrik kegiatan Diskusi
No. Nama Siswa
A s p e k P e n g a m a t a n
Jumlah
Skor
NilaiKerja
sama
Mengajukan
pendapat
Toleransi Keaktifan
Ketepatan
menjawab
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
2. Rubrik Penilaian Presentasi
No
.
Nama Siswa
A s p e k P e n i l a i a n
Jumlah
Skor
NilaiKomuni
kasi
Sistematika
penyam
paian
Wawasan
Keberani
an
Antusias
Gesture dan
penampilan
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
8. C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
Format Penilaian Tugas
Struktur Makalah Indikator Nilai
Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :
• Latar belakang
• Rumusan masalah
• Tujuan penulisan.
Isi • Ketepatan pemilihan gambar
• Orisinalitas makalah
• Mendeskripsikan kehidupan masyarakat,
pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
• Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai
metode yang dipakai
• Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
• Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan
(Ilmiah)
• Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara
ilmiah
Penutup • Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
• Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan untuk
peningkatan kepedulian terhadap hasil peninggalan
sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Jumlah
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)
Gubug, 12 Juli 2014
Kepala Sekolah Guru Mapel Sejarah
Drs. H. Syafi’I Sarinah, S.Pd
Lampiran-lampiran
MATERI AJAR
Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
9. Kolam Segaran, merupakan
salah situs peninggalan
Kerajaan Majapahit terletak di
Trowulan, Mojokerto.
Candi Bajang Raju
Sumber : Doc. Direktorat Geografi Sejarah,
2010
Gambar Candi Tikus
Sumber : Bambang Budi Utomo. 2010.
Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik
(Hindu-Buddha). Jakarta: Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata.
A. Materi
Kerajaan Majapahit berpusat di Jawa Timur, didirikan oleh Raden
Wijaya dengan dibantu oleh Arya Wiraraja seorang penguasa Madura,
membuka hutan di wilayah yang disebut Terik (kitab Pararaton) yang
kemudian dinamai Majapahit. Penggantinya adalah puteranya
Jayanegara, yang dikenal sebagai raja yang kurang bijaksana dan lebih
suka bersenang-senang sehingga menyebabkan pembantu-
pembantunya melakukan pemberontakan.
Di antara pemberontakan tersebut, yang dianggap paling berbahaya
adalah pemberontakan Kuti karena berhasil menduduki ibu kota
negara. Jayanegara terpaksa menyingkir ke Desa Badander di bawah
perlindungan pasukan Bhayangkara pimpinan Gajah Mada.
Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, Majapahit mencapai zaman
keemasan. Wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas, bahkan melebihi luas wilayah Republik Indonesia
sekarang. Muhammad Yamin menyebut Majapahit sebagai negara nasional kedua di Indonesia. Seluruh
kepulauan di Indonesia berada di bawah kekuasaan Majapahit. Hal ini memang tidak dapat dilepaskan
dan kegigihan Gajah Mada dengan Sumpah Palapanya. Majapahit mengalami kemajuan di berbagai
bidang, antara lain :
Politik dan Pemerintahan
Majapahit telah mengembangkan sistem pemerintahan yang teratur.
Raja memegang kekuasaan tertinggi. Dalam melaksanakan
pemerintahan, raja dibantu oleh berbagai badan atau pejabat.
Kehidupan Sosial Ekonomi
Rakyat Majapahit hidup aman dan tenteram karena Hayam Wuruk
sangat memperhatikan rakyatnya. Keamanan dan kemakmuran rakyat
diutamakan dengan dibangunnya jalan-jalan dan jembatanjembatan.
Sehingga lalu lintas menjadi lancar. Hal ini mendukung kegiatan
keamanan dan kegiatan perekonomian, terutama perdagangan. Lalu
lintas perdagangan yang paling penting melalui sungai. Misalnya,
Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas. Akibatnya desa-desa di
tepi sungai dan yang berada di muara serta di tepi pantai,
berkembang menjadi pusat-pusat perdagangan. Hal itu menyebabkan
terjadinya arus bolak-balik para pedagang yang menjajakan barang
dagangannya dari daerah pantai atau muara ke pedalaman atau
sebaliknya.Bahkan di daerah pantai berkembang perdagangan antar
daerah, antar pulau, bahkan dengan pedagang dari luar.Kemudian
timbullah kota-kota pelabuhan sebagai pusat pelayaran dan perdagangan.
Bidang seni bangunan
Banyak bangunan candi telah dibuat oleh Kerajaan Majapahit. Misalnya Candi Penataran dan Sawentar
di daerah Blitar, Candi Tigawangi dan Surawana di dekat Pare, Kediri, serta Candi Tikus di Trowulan.
Perkembangan Sastra dan Budaya
• Kitab Negarakertagama oleh Empu Prapanca tahun 1365 M.
Di samping menunjukkan kemajuan di bidang sastra,
Negarakertagama juga merupakan sumber sejarah
Majapahit.
• Kitab Sutasoma. Kitab Sutasoma memuat kata-kata yang
sekarang menjadi semboyan negara Indonesia, yakni
Bhinneka Tunggal Ika.
• Kitab Arjunawiwaha oleh Empu Tantular
• Cerita wayang dari epos India yaitu Mahabharata dan
Ramayana
• Kisah asmara Raden Panji dengan Sekar Taji (Galuh
Candrakirana).
10. Gambar Candi Tikus
Sumber : Bambang Budi Utomo. 2010.
Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik
(Hindu-Buddha). Jakarta: Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata.
• Unsur arsitektur tampak pada bentuk atap tumpang, seni ukir sulur-suluran dan tanaman melata,
senjata keris, lokasi keramat, dan masih banyak lagi.
Kemajuan peradaban Majapahit tidak hilang dengan runtuhnya
kerajaan itu. Pencapaian itu terus dipertahankan hingga masa
perkembangan Islam di Jawa. Peninggalan peradaban Majapahit
juga dapat di saksikan pada perkembangan lingkup kebudayaan Bali
pada saat ini.
Keruntuhan Majapahit lebih disebabkan oleh ketidakpuasan
sebagian besar keluarga raja, setelah turunnya Hayam Wuruk.
Perang Paregreg telah melemahkan unsur-unsur kejayaan
Majapahit. Meskipun peperangan berakhir, Majapahit terus
mengalami kelemahan karena raja yang berkuasa tidak mampu lagi
mengembalikan kejayaannya. Unsur lain yang menyebabkan
runtuhnya Majapahit adalah semakin meluasnya pengaruh Islam
pada saat itu.
Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali
Menurut berita Cina di sebelah timur Kerajaan Kaling ada daerah Po-li atau Dwa-pa-tan yang dapat
disamakan dengan Bali. Adat istiadat di Dwa-pa-tan sama dengan kebiasaan orang-orang Kaling.
Misalnya, penduduk biasa menulisi daun lontar. Bila ada orang meninggal, mayatnya dihiasi dengan
emas dan ke dalammulutnya dimasukkan sepotong emas, serta diberi bau-bauan yang harum.
Kemudian mayat itu dibakar. Hal itu menandakan Bali telah berkembang. Dalam sejarah Bali, nama
Buleleng mulai terkenal setelah periode kekuasaan Majapahit. Pada waktu di Jawa berkembang
kerajaan-kerajaan Islam, di Bali juga berkembang sejumlah kerajaan. Misalnya Kerajaan Gelgel,
Klungkung, dan Buleleng yang didirikan oleh I Gusti Ngurak Panji Sakti, dan selanjutnya muncul kerajaan
yang lain. Nama Kerajaan Buleleng semakin terkenal, terutama setelah zaman penjajahan Belanda di
Bali. Pada waktu itu pernah terjadi perang rakyat Buleleng melawan Belanda. Pada zaman kuno,
sebenarnya Buleleng sudah berkembang. Pada masa perkembangan Kerajaan Dinasti Warmadewa,
Buleleng diperkirakan menjadi salah satu daerah kekuasaan Dinasti Warmadewa. Sesuai dengan
letaknya yang ada di tepi pantai, Buleleng berkembang menjadi pusat perdagangan laut. Hasil pertanian
dari pedalaman diangkut lewat darat menuju Buleleng. Dari Buleleng barang dagangan yang berupa
hasil pertanian seperti kapas, beras, asam, kemiri, dan bawang diangkut atau diperdagangkan ke pulau
lain (daerah seberang). Perdagangan dengan daerah seberang mengalami perkembangan pesat pada
masa Dinasti Warmadewa yang diperintah oleh Anak Wungsu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
kata-kata pada prasasti yang disimpan di Desa Sembiran yang berangka tahun 1065.
Kata-kata yang dimaksud berbunyi, “mengkana ya hana banyaga sakeng sabrangjong, bahitra,
rumunduk i manasa. ….. Artinya, andai kata ada saudagar dari seberang yang datang dengan
jukung bahitra datang berlabuh di manasa …..” Sistem perdagangannya ada yang menggunakan sistem
barter, ada yang sudah dengan alat tukar (uang). Pada waktu itu sudah dikenal beberapa jenis alat tukar
(uang), misalnya ma, su dan piling. Dengan perkembangan perdagangan laut antar pulau di zaman kuno
secara ekonomis Buleleng memiliki peranan yang penting bagi perkembangan kerajaan-kerajaan di Bali
misalnya pada masa Kerajaan Dinasti Warmadewa.
B. Soal-soal
1) Soal diskusi
a. Pelajaran apa yang dapat di petik dari belajar tentang perkembangan Kerajaan Majapahit?
b. Bagaimanakah Gajah Mada dapat menyatukan wilayah Nusantara?
c. Identifikasikan peninggalan budaya yang masih ada sampai sekarang dari Kerajaan-
kerajaan di Bali!
2) Soal Portofolio
Buatlah peta wilayah Nusantara pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit!
3) Soal tes essay
1. Jelaskan bagaimana peranan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa
Hindu-Buddha!
11. 2. Komoditas apa yang menarik bagi kaum pedagang untuk mendatangi pelabuhan yang ada
di Kepulauan Nusantara? Bandingkan dengan perdagangan saat ini, komoditas apakah
yang diminati dalam perdagangan internasional?
3. Carilah pelabuhan yang terdekat dengan kota Salatiga, bagaimanakah menurut
pendapatmu pelabuhan itu?
4. Apa pendapatmu tentang peran laut pada saat ini bagi negara Indonesia?
C. Kunci Jawaban
1) Hasil diskusi
a. Setelah mempelajari tentang Kerajaan majapahit, pelajaran yang dapat di petik adalah
- optimis menghadapi masa depan, kalau Majapahit pernah dan bisa menjadi Negara
hebat, maka Indonesiapun seharusnya juga bisa bahkan menjadi lebih hebat. Apabila
akhirnya Majapahit runtuh juga, ternyata bisa bangkit kembali dengan ideology yang
berbeda yaitu dengan berdirinya kerajaan Demak. Sehingga apabila saat ini Indonesia
dalam kondisi tidak stabil, maka harus optimis yang akan datang pasti bisa bangkit
kembali dari keterpurukan.
- persatuan dan kesatuan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
Seperti halnya Majapahit yang heterogen mampu menggalang persatuan dan kesatuan,
maka Bangsa Indonesiapun seharusnya demikian. Perbedaan harus dipandang sebagai
kekayaan yang menambah harta bangsa
- Toleransi beragama
- Dll
b. Gajah Mada dapat menyatukan wilayah Nusantara
Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, Majapahit mencapai
zaman keemasan. Hal ini memang tidak dapat dilepaskan dari kegigihan
Gajah Mada. Pada saat diangkat sebagai Mahapatih Gajah Mada bersumpah bahwa ia
tidak akan beristirahat (amukti palapa) jika belum dapat menyatukan seluruh Nusantara.
Sumpah itu kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa. Seluruh kepulauan di Indonesia
berada di bawah kekuasaan Majapahit. Sumpah Palapa ternyata benar-benar
dilaksanakan. Dalam melaksanakan cita-citanya, Gajah Mada didukung oleh beberapa
tokoh, misalnya Adityawarman dan Laksamana Nala. Di bawah pimpinan Laksamana Nala
Majapahit membentuk angkatan laut yang sangat kuat. Tugas utamanya adalah
mengawasi seluruh perairan yang ada di Nusantara.
c. Peninggalan budaya dari Kerajaan-kerajaan di Bali yang masih ada sampai sekarang
misalnya adalah :
- Prasasti Bali di desa Blanjong dekat Sanur menunjukkan keberadaan kerajaan di Bali
- Berbagai Pura peninggalan kerajaan-kerajaan Bali yang menunjukkan adanya semangat
religious masyarakatnya
- Bangunan istana (Tampak Siring)
- Arca
- dll
2) Portofolio
Peserta didik membuat peta wilayah masa kejayaan Kerajaan Majapahit dengan media bebas
untuk lebih mengeksplore kemampuan dan keseriusan peserta didik dalam melaksanakan
tugas yang diberikan
3) Jawaban essay
1. Pada masa Hindu-Buddha wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas bahkan melebihi
luas wilayah Republik Indonesia sekarang. Muhammad Yamin menyebut Majapahit
dengan sebutan negara nasional kedua di Indonesia. Seluruh kepulauan di Indonesia
berada di bawah kekuasaan Majapahit. Menurut Kakawin Nagarakertagama, daerah
kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi,
kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua,Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan
Filipina. Hal tersebut membuktikan bahwa Majapahit sangat berperan dalam proses
integrasi antarpulau
12. 2. Komoditas yang menarik bagi kaum pedagang untuk mendatangi pelabuhan yang ada di
Kepulauan Nusantara adalah rempah-rempah, emas, kapur barus, kayu manis, cendana,
beras, dll yang merupakan barang dagangan yang sangat laku di pasaran internasional
saat it
3. Pelabuhan yang terdekat dengan Kota Salatiga adalah Tanjung Mas Semarang,
keadaannya cukup representative sebagai pelabuhan nasional dan internasional sebab
kapal-kapal besar dapat memasuki pelabuhan karena pendsangkalan sudah teratasi
dengan upaya pengerukan secara rutin, akses jalan menuju pelabuhan relative lancer
sehingga container dapat masuk pelabuhan dengan baik
4. Peran laut pada saat ini bagi negara Indonesia adalah sebagai sarana transportasi,
sumber pangan, sumber pertambangan dan energy, sebagai wahana pariwisata dan
rekreasi, bahan baku obat-obatan, pusat pendidikan dan konservasi alam, sebagai
benteng pertahanan dan keamanan, sumber air bersih.