SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Oleh : Patrisius Olla, MT
BUNYI /SUARA adalah peristiwa getaran mekanik dgn 
bentuk gelombang longitudinal yg berjalan medium 
tertentu dgn frekuensi variabel. Gelombang 
longitudinal adh gel yg terdiri dr rapatan / kompresi 
dan regangan / ekspansi 
Berrdasarkan frek-nya bunyi dibedakan mjd: 
1. Infra sonik : frek : < 20 Hz 
2. Audio sonk : frek : 20 – 20000 Hz 
3. Ultra sonik : frek : >20000 Hz
Dalam dunia medis, gelombang Ultrasound 
digunakan untuk berbagai tujuan antara lain: 
1. diagnosis, misalnya “Doppler Blood Flow” 
frek 5-10 MHz, intensitas 203 mW/cm2 
2. Pembedahan, misalnya penghancuran batu 
kendung kencing, frek 0,10 MHz, intensitas 
20-100 W/cm2 
3. Terapeutik, disebut jg Ultrasound Therapy, 
frek 0,7- 3 MHz. digunakan dibidang FT.
SIFAT-SIFAT DR GELOMBANG SUARA 
Gelombang suara terbentuk dari gelombang longitudinal, dimana 
arah penyebarannya searah dengan arah getaran. Untuk dapat 
menyebarkan gelombang longitudinal ini, dibutuhkan medium 
ELASTIS 
PANJANG GELOMBANG US 
Karena kecepatan penyebaran gelombang ultrasound berdasarkan 
medium, maka panjang gelombang ultrasound juga tergantung 
pada medium. 
1. Pada frekuensi : 1 MHz 
a. jaringan lunak : λ = ± 1,5 mm 
b. jaringan tulang : λ = ± 3 mm 
2. Pada frekuensi : 3 MHz 
a. jaringan lunak : λ = ± 0,5 mm 
b. jaringan tulang : λ = ± 1mm
KERAPATAN MASSA DARI SEBUAH MEDIUM 
Adalah sebuah besaran materi yang dinyatakan dalam kg/m3. 
Kerapatan massa menentukan kecepatan penyebaran gelombang US. 
Semakin rapat suatu medium maka semakin cepat penyebarannya. 
Nilai kerapatan massa juga menentukan impedan akustik dan milai 
refleksi /pemantulan. 
Kecepatan penyebaran (C), kerapatan massa (Q), panjang gelombang 
(λ)pd mesin 1 MHz dan 3 MHz 
medium C (m/s) Q (kg/m3) 1 MHz 3 MHz 
Alumunium 
Darah 
5100 
1566 
2,7.10 
1,0.10 
5,1 
1,57 
1,7 
0,52
medium C(m/s) Q (kg/m3) 1 MHz 3 MHz 
Pembuluh drh 
Tulang 
Kulit 
Tulang rawan 
Udara 
Tendo 
Otot 
Lemak 
air 
1530 
3445 
1519 
1662 
343 
1750 
1552 
1478 
1492 
1,1.10 
1,8.10 
- 
- 
0,0012.10 
- 
1,0.10 
0,9.10 
1,0.10 
1,53 
3,44 
1,51 
1,75 
0,34 
1,75 
1,55 
1,48 
1,49 
0,51 
1,14 
0,5 
0,58 
0,11 
0,58 
0,52 
0,49 
0,5
IMPEDAN AKUSTIK (Zs) 
Merupakan besaran materi yang tergantung pada kerapatan massa 
dan kecepatan penyebaran. 
Specific Acoustic Impedance sbb : 
Medium Zs (kg /m2) 
Alumunium 
Darah 
Tulang 
Pembuluh darah 
Gel 
Kulit 
Udara 
Otot 
Lemak 
Air 
13,8.10 
1,6.10 
6,3.10 
1,7.10 
1,8.10 
1,6.10 
0,0004.10 
1,6.10 
1,4 
1,5
PENYERAPAN DAN PENETRASI ULTRASOUND 
Gelombang Ultraspund masuk ke dalam jaringan 
tubuh dalam berbagai macam ukuran. Sebagai 
ukuran digunakan koefisien penyerapan (a), dan 
koefisien akan menentukan penyebarluasan 
ultrasound di dalam jaringan tubuh. Penyerapan 
sangat tergantung dari frekuensi. 
Pada frekuensi rendah penyerapan lebih sedikit 
dari pada frekuensi tinggi. 
Ada keterkaitan antara frekunsi,koefisien 
penyerapan dan kedalaman efek.
MEDIA PENGHANTAR (COUPLING MEDIA) 
Udara merupkan kontak medium yang tidak baik, karena hampir semua 
energi ultrasound dipantulkan. Kebalikannya air merupakan media 
penghantar yang baik dan murah. Jika air digunakan sebagai media 
penghantar sebaiknya tidak mengandung gas di dalamnya untuk 
mencegah adanya penutupan gelembung-gelembung udara pada 
tranduser dan bagian tubuh yg diobati. Selain itu dapat juga digunakan 
pasta /gel /olie /salep. 
Media penghantar yg digunakan harus memenuhi persyaratan di bawah 
ini : 
1. Dalam keadaan tertentu harus steril 
2. Tidak terlalu cair (kecuali metode sub-aqual) 
3. Tidak terlalu cepat di serap oleh kulit 
4. Tidak menyebabkan flek-flek 
5. Tidak menimbulkan iritasi pada kulit 
6. Murah 
7. Mudah menghantarkan gelombang ultrasound 
8. Transparan
Produksi Ultrasound 
Bahan Piezoelektrik 
(kristal kuarts, 
polycrystalline seperti lead 
zirconate titanate dan 
barium titanate) jika 
diberikan tekanan berupa 
pukulan akan 
menyebabkan terjadinya 
aliran muatan listrik pada 
sisi luar dari bahan piezo 
elektrik. Peristiwa ini 
dikatakan efek piezo 
elektrik.
Produksi Ultrasound 
Pada tubuh manusia seperti jaringan tulang, 
kolagen, dan protein tubuh adalah bahan-bahan 
piezo elektrik. 
Pada produksi ultrasound, efek tersebut dibalik, 
dengan kata lain : jika bahan-bahan tersebut 
dihubungkan arus listrik akan mangalami 
perubahan bentuk. Sehingga bahan-bahan 
tersebut akan menjadi sumber suara. Peristiwa ini 
dikatakan sbg kebalikan efek piezo elektik (the 
reverse piezo-elektric effect)
Mesin Ultrasoud 
Cara kerja dari mesin ultrasound 
hampir sama dengan mesin SWD 
yang terdiri dari sirkuit primer dan 
sirkuit sekunder. 
Sirkuit primer : Generator frekuensi 
tinggi dan membangkitkan aruslistrik 
yang juga berfrekuensi tinggi. Sirkuit 
primer dihubungkan ke treatment 
head yang disebut sirkuit sekunder. 
Frrekuensi antara sirkuit primer dan 
sekunder harus sama. Jadi ketebalan 
dari piezoelektrik harus sesuai dgn 
frekuensi sirkuit primer.
EFEK-EFEK BIOFISIKA ULTRASOUND 
1. EFEK MEKANIK 
Jika gelombang Ultrasound masuk ke tubuh, maka efek 
pertama yang muncul adalah efek mekanik. Adanya 
gelombanng longitudinal  pemampatan dan peregangan 
dengan frekuensi yang sama  variasi tekanan di dalam 
jaringan. 
Variasi tekanan  efek mekanik yg disebut efek 
micromassage. 
Adanya variasi tekanan tersrbut akan menghasilkan 
a.Perubahan volume dari sel-sel tubuh sebesar 0,02% 
b.Perubahan permiabilitas dari membran sel dan 
membran jaringan. 
c. Mempermudah proses metabolisme
micromassage : efek terapeutik yang penting, karena semua 
efek yang timbul oleh terapi ultrasound diakibatkan oleh 
micromassage ini. Efek ini akn timbul pada aplikasi 
continyu mapun terputus-putus. 
2. EFEK PANAS 
Micromassage yang ditimbulkan dari ultrasound akan 
menimbulkan efek panas dalam jaringan. Efek panas yang 
diproduksi tidak sama untuk setiap jaringan tergantung 
beberapa faktor yang ditentukan. Antara lain : 
a. Bentuk aplikasi ultrasound (kontinyu / terputus-putus) 
b. Intensitas 
c. Lamanya terapi 
d. Koefisien absorbsi
“Lehman” mengemukakan bahwa setiap pemberian terapi 
ultrasound dengan dosis 1 watt/cm2 secara kontinyu dalam 
jaringan otot akan menaikkan temperatur sebesar 
0,070C/detik. 
Contoh penelitian yang dilakukan oleh para ahli : 
Jenis arus Jenis Jaringan Lunak Kenaikan temperatur 
I : ,5 W/cm2 Kapsul sendi 6,3 derajad Celcius 
W : 5 menit Jaringan lunak 3,3 derajad celcius 
Luas tranduse : 12,5 cm Meniscus medialis 8,2 derajad celcius 
Tulang 9,3 derajad celcius 
Perhatian : Efek Panas dapat terjadi oleh karena kenaikan 
intensitas sehingga dapat menyebabkan kenaikan itentensitas 
pada jaringan lunak, terutama jika aplikasi pada tulang akan 
terjadi kenaikan intensitas dan rasa nyeri di periosteum. Sehingga 
jika muncul problem tersebut dapat gunakan aplikasi mode 
intermitten.
EFEK BIOLOGIS 
Didapat dari respon fisiologis yang merupakan gabungan dari 
pengaruh mekanik dan panas 
Energi US 
Micromassage 
(efek mekanik) 
Panas 
- Meningkatkan sirkulasi darah 
- Relaksasi otot 
- Meningkatkan permiabilitas membran 
- meningkatkan kemampua regenerasi jar 
- pengaruh terhadap syaraf perifer 
- mengurangi nyeri
a. Meningkatkan sirkulasi darah 
Reaksi tubuh akibat efek panas adalah terjadi 
vasodiltasi (diameter pembuluh darah melebar). Efek 
panas tidak terjadi pada pemberian mode kontinue saja 
tetapi juga pada mode intermitten tetapi lebih kecil. 
Terjadinya vasodilatasi ini akan muncul : 
1) Oleh adanya pembebasan zat-zat pengiritasi jaringan 
(tissue stimulants), ini sbg konsekuensi dari sel-sel 
tubuh yg rusak akibat dari mekanisme vibrasi. 
2) Oleh adanya iritasi yang langsung pada serabut saraf 
afferen (bermielin tebal). Iritasi ini mengakibatan 
“postexitatory depression” dari aktivitas 
orthosympatis 
3) Akibat selanjutnya dari proses yang terjadi pada 
peristiwa kedua adalah relaksasi otot
b. Peningkatkan Permiabilitas Jaringan 
Efek ini baik digunakan pada aplikasi continues 
maupun intermitten. Terjadi akibat efek vibrasi  
cairan jaringan mampu menembus membran sel  
mampu merubah konsentrasi ion dan perubahan 
nilai ambang rangsang sel  mempermudah 
rangsangan sel. 
Di dalam sel terjadi peningkatan protoplasma  
peningkatan metabolisme, derajad keasamaan 
berkurang karena ada aliran dari cairan tubuh. Hal 
ini disebut kerja “antiacidotik” dari mesin 
ultrasound
c. Peningkatan Kemampuan Regenerasi 
Jaringan 
penelitian dengan mikroskop elektron 
menunjukkan bahwa kekuatan mekanik dari 
US dapat meyebabkan gerakan-gerakan bebas 
molekul-molekul dalam jaringan tubuh. 
d. Pengaruh Terhadap Syaraf Perifer 
Getaran ultrasound dengan intensitas 0,5 – 3 
w/cm2 dan gelombang continue, dapat 
mempengaruhi exitasi saraf perifer
e. Relaksasi Otot 
Diperoleh dari sensitifitas muscle spindle terhadap 
strech refleks oleh pengaruh thermal 
f. Pengurangan Rasa Nyeri 
Nyeri  jaringan tidak normal  memberikan iritasi ke 
reseptor nyeri. 
Efek mekanik  efek thermal efek sedatif karena 
kenaikan nlai ambang rangsang 
LEHMAN : pengurangan nyeri juga dapat terjadi karena : 
perbaikan sirkulasi darah dalam jaringan 
Normalisasi dari tonus otot 
Berkurangnya tekanan dalam jaringan 
Berkurangnya derajad keasaman 
Stimulasi pada syaraf afferen
Pengaruh lain ultrasound 
Kerusakan jaringan : hal ini terjadi pada aplikasi mode continue 
dengan intensitas 2 – 3 W/cm2 akan merusak jaringan karena 
merangsang afferen berpenampang kecil  nyeri. 
APLIKASI ULTRA SOUND 
1. METODE APLIKASI 
A. KONTAK LANGSUNG 
Yaitu metode dimana terdapat kontak antara tranduser dengan 
kulit. Untuk mendapatkan kontak yang sempurna memerlukan 
kontak media (oils/ minyak, water oil emulsions, aquas-gels, 
ointment /pasta). Pd umumnya menggunakan gel
2. KONTAK TIDAK LANGSUNG 
a). Sub-aqual (dalam air) 
Bagian tubuh yang diterapi dan trnduser 
dimasukkan di dalam bak askon/ember berisi 
air. dengan menempatkan tranduser dengan 
jarak tertentu. 
b). Water pillow 
Metode menggunakan kantong plastik atau karet 
yang berisi air kira-kira ¾ dari isi kantong 
tersebut. Kantong plastik atau karet merupakan 
media yang dapat menempel di kulit. Metode ini 
energi ultrasound banyak yang hilang.
PENENTUAN DOSIS TERAPI 
Dalam menentukan dosis terapi harus diperhatikan 
faktor-faktor di bawah ini : 
a. Kemungkinan memilih frekuensi yang berbeda 
b. Kemungkinan memilih gelombang kontinyu atau 
terputus-putus. Gelombang terputus-putus akan 
memberikan dosis yg rendah 
c. Bila efek panas yang kita inginkan untuk tujuan terapi, 
lebih baik dipilih gelombang kontinyu 
d. Jaringan mana yang akan diterapi serta bagaimana 
aktualitas kondisinya. 
e. Prinsip menggunakan terapi ultrasound tidak boleh 
terjadi rasa sakit di jaringan.
f. Jika setelah pemberian terapi timbul sakit kepala, pusing, 
mupun reaksi vegetati yang lain, maka terapi berikutnya harus 
diberikan intensitas yang lebih rendah. 
g. Lamanya terapi, banyak pendapat yg mengemukakan tentang 
hal ini. Menurut klinis lama terapi tergantung dari pembagian 
luas daerah yang diterapi dengan luas tranduser. Menurut 
“LEHMAN” waktu maksimal terapi adalah 15 menit pada 
daerah seluas 75 – 100 cm2 dengan menggunakan treatment 
head / tranduser yang besar. Ada juga pendapat bahwa 
permukaan 1 cm2 membutuhkan waku terapi minimal 1 menit. 
Terbaru menurut Michele and Verma, 2009 , waktu minimal 10 
menit untuk mendapatkan hasil maksimal efek panas dari 
ultrasound. 
h. Waktu terapi, sangat tergantung dari kondisi penyakit. Pada 
penyakit-penyakit aktualitas tinggi (akut) sebaiknya diterapi 
minimal setiap hari. Kondisi aktualitas rendah (kronis) diterapi 
2 sampai 3 kali perminggu.
PROSEDUR APLIKASI 
1. SEBELUM TERAPI 
a. Terapis melakukan pemeriksaan yang dimulai dari 
anamnesis sampai dengan kontra indikasi ultrasound 
b. Penjelasan terhadap pasien tentang terapi ultrasound dan 
tujuannya 
c. Menentukan daerah yg akan dierapi dengan tepat 
d. Tes sensibilitas 
e. Bersihkan dengan alkohol atau sabun 
f. Terapis memustuskan metode yang akan digunakan (kontak 
langsung/tidak langsung, phonoporesis), tentukan 
frekuensinya, jenis arus, tranduser, intensitas, lama terapi. 
g. Pasien diposisikan comfortable /nyaman. 
h. Rambut yang terlalu lebat sebaiknya dicukur 
i. Persiapan pasien
PROSEDUR APLIKASI 
2.SELAMATERAPI 
a. Terapis menyetel paramater pada mesin ultrasound 
b. Treatmen head/tranduser diletakkan di daerah yang 
akan diterapi 
c. Tentukan lama terapi, frekuensi, intensitas 
d. Treatment harus selalu dinamis dan ritmis, jangan 
terlalu ditekan 
e. Terapis harus menanyakan ke pasien
PROSEDUR APLIKASI 
3. SESUDAH TERAPI 
a. Terhadap alat: mesin dimatikan dan semua tombol dalam 
posisi nol, bersihkan tranduser dengan alkohol 70% dan 
dilap sampai kering. Rapikan tempat tidur 
b. Terhadap pasien : pemeriksaan baik subyektif maupun 
obyektif. 
INDIKASI ULTRASOUND 
1. Kelainan-kelainan / penyakit pada tulang, sendi dan otot 
2. Rheumatic arthritis pada stadium remisi (tak aktif) 
3. Kelainan /penyakit pada kalainan syaraf perifer 
4. Kelainan /penyakit pada sirkulasi pembuluh darah 
5. Penyakit-penyakit ogan alam  segmental 
6. Kelainan –kelainan pada kulit 
7. Luka terbuka
KONTRA INDIKASI US 
A.ABSOLUT 
1. Mata 
2. Jantung 
3. Uterus wanita sedang hamil 
4. Epihesal plates 
5. Testis 
B.REALATIF 
1. Pasca laminectom 
2. Hilangnya sensibilitas 
3. Endoprothese 
4. Tumor 
5. Post traumatuik 
6. Tromboplebitis dan varises 
7. Septis – inflamasi
TUGAS KELOMPOK 
1. Buat Blok Diagram dari alat Ultrasound 
Terapy dan beri penjelasan cara kerjanya 
(NIM 070 – 086) 
2.Buat Wiring Diagram dari Ultrasound 
Terapy dan jelaskan prinsip kerjanya 
(NIM 087 – 103)

More Related Content

What's hot

Terapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxTerapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxaditya romadhon
 
Modul : Strength Duration Curve (SDC)
Modul : Strength Duration Curve (SDC)Modul : Strength Duration Curve (SDC)
Modul : Strength Duration Curve (SDC)aditya romadhon
 
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTassesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTFitri Ardini Nuranisa
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndromesriyulianti19
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)aditya romadhon
 
Laser - Fisioterapi
Laser - FisioterapiLaser - Fisioterapi
Laser - FisioterapiRahmat Zeb
 
Anatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot foAnatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot foAisyah NurHasanah
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainageMelz Mutz
 
Kontra indikasi umum tens
Kontra indikasi umum tensKontra indikasi umum tens
Kontra indikasi umum tensayulesttari
 
Tentang Microwave Diathermy
Tentang Microwave DiathermyTentang Microwave Diathermy
Tentang Microwave DiathermyDzul Fiqri
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiYanto Physio
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanYanto Physio
 
Modul : Interferential Current
Modul : Interferential CurrentModul : Interferential Current
Modul : Interferential Currentaditya romadhon
 
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan AtasAnatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan AtasDarwis Yang Terbuang
 

What's hot (20)

Hidroterapi
HidroterapiHidroterapi
Hidroterapi
 
Terapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxTerapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptx
 
Manifulasi
ManifulasiManifulasi
Manifulasi
 
Modul : Strength Duration Curve (SDC)
Modul : Strength Duration Curve (SDC)Modul : Strength Duration Curve (SDC)
Modul : Strength Duration Curve (SDC)
 
Konsep dasar PNF
Konsep dasar PNFKonsep dasar PNF
Konsep dasar PNF
 
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTassesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
 
Laser - Fisioterapi
Laser - FisioterapiLaser - Fisioterapi
Laser - Fisioterapi
 
Anatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot foAnatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot fo
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Kontra indikasi umum tens
Kontra indikasi umum tensKontra indikasi umum tens
Kontra indikasi umum tens
 
Tentang Microwave Diathermy
Tentang Microwave DiathermyTentang Microwave Diathermy
Tentang Microwave Diathermy
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi Latihan
 
C arm ppt
C arm pptC arm ppt
C arm ppt
 
Hip joint
Hip jointHip joint
Hip joint
 
Modul : Interferential Current
Modul : Interferential CurrentModul : Interferential Current
Modul : Interferential Current
 
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan AtasAnatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
 

Viewers also liked

Theraputic ultrasound
Theraputic ultrasoundTheraputic ultrasound
Theraputic ultrasoundSimba Syed
 
Radio Frequency Skin Tightening
Radio Frequency Skin Tightening   Radio Frequency Skin Tightening
Radio Frequency Skin Tightening Pretty Face
 
Radiofrequency. a new tool for non surgical skin tightening
Radiofrequency. a new tool for  non surgical skin tighteningRadiofrequency. a new tool for  non surgical skin tightening
Radiofrequency. a new tool for non surgical skin tighteningOsama Moawad
 
Microwave diathermy
Microwave diathermyMicrowave diathermy
Microwave diathermySreeraj S R
 
THE ART OF NON SURGICAL SKIN REJUVENATION
THE ART OF NON SURGICAL SKIN REJUVENATIONTHE ART OF NON SURGICAL SKIN REJUVENATION
THE ART OF NON SURGICAL SKIN REJUVENATIONOsama Moawad
 
Therapeutic Ultrasound for Physiotherapy students
Therapeutic Ultrasound for Physiotherapy studentsTherapeutic Ultrasound for Physiotherapy students
Therapeutic Ultrasound for Physiotherapy studentsSaurab Sharma
 
Vacuum suction powerpoint
Vacuum suction powerpointVacuum suction powerpoint
Vacuum suction powerpointhpinn
 
Microcurrent treatment
Microcurrent treatmentMicrocurrent treatment
Microcurrent treatmenthpinn
 
Vacuum suction powerpoint
Vacuum suction powerpointVacuum suction powerpoint
Vacuum suction powerpointhpinn
 
Galvanic body treatment powerpoint
Galvanic body treatment powerpointGalvanic body treatment powerpoint
Galvanic body treatment powerpointhpinn
 
Faradic Facial Treatment
Faradic Facial TreatmentFaradic Facial Treatment
Faradic Facial Treatmenthpinn
 
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...JudiEndjun Ultrasound
 
Faradic body treatment
Faradic body treatmentFaradic body treatment
Faradic body treatmenthpinn
 

Viewers also liked (19)

Ultrasound therapy
Ultrasound therapyUltrasound therapy
Ultrasound therapy
 
Diathermy
DiathermyDiathermy
Diathermy
 
Ultrasonic therapy
Ultrasonic therapyUltrasonic therapy
Ultrasonic therapy
 
Theraputic ultrasound
Theraputic ultrasoundTheraputic ultrasound
Theraputic ultrasound
 
Therapeutic ultrasound
Therapeutic ultrasoundTherapeutic ultrasound
Therapeutic ultrasound
 
Radio Frequency Skin Tightening
Radio Frequency Skin Tightening   Radio Frequency Skin Tightening
Radio Frequency Skin Tightening
 
Radiofrequency. a new tool for non surgical skin tightening
Radiofrequency. a new tool for  non surgical skin tighteningRadiofrequency. a new tool for  non surgical skin tightening
Radiofrequency. a new tool for non surgical skin tightening
 
Microwave diathermy
Microwave diathermyMicrowave diathermy
Microwave diathermy
 
THE ART OF NON SURGICAL SKIN REJUVENATION
THE ART OF NON SURGICAL SKIN REJUVENATIONTHE ART OF NON SURGICAL SKIN REJUVENATION
THE ART OF NON SURGICAL SKIN REJUVENATION
 
Therapeutic ultra sound in physiotherapy
Therapeutic ultra sound in physiotherapyTherapeutic ultra sound in physiotherapy
Therapeutic ultra sound in physiotherapy
 
ultrasound in dentistry
ultrasound in dentistryultrasound in dentistry
ultrasound in dentistry
 
Therapeutic Ultrasound for Physiotherapy students
Therapeutic Ultrasound for Physiotherapy studentsTherapeutic Ultrasound for Physiotherapy students
Therapeutic Ultrasound for Physiotherapy students
 
Vacuum suction powerpoint
Vacuum suction powerpointVacuum suction powerpoint
Vacuum suction powerpoint
 
Microcurrent treatment
Microcurrent treatmentMicrocurrent treatment
Microcurrent treatment
 
Vacuum suction powerpoint
Vacuum suction powerpointVacuum suction powerpoint
Vacuum suction powerpoint
 
Galvanic body treatment powerpoint
Galvanic body treatment powerpointGalvanic body treatment powerpoint
Galvanic body treatment powerpoint
 
Faradic Facial Treatment
Faradic Facial TreatmentFaradic Facial Treatment
Faradic Facial Treatment
 
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
 
Faradic body treatment
Faradic body treatmentFaradic body treatment
Faradic body treatment
 

Similar to SUARA DAN ULTRASOUND

Ultra Sound - Fisioterapi
Ultra Sound - FisioterapiUltra Sound - Fisioterapi
Ultra Sound - FisioterapiRahmat Zeb
 
Ultra Sound – Fisioterapi
Ultra Sound – FisioterapiUltra Sound – Fisioterapi
Ultra Sound – Fisioterapirahmatzeb
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
Terapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxTerapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxadityajohan
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxTeori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxAlifiaaDevi
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rsJoni Iswanto
 
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdfBab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdfhardiajah924
 
Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan Shinta Fathia
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdfMuhammadSyarif783439
 
bioakustik oleh henri setiawan skep ners
bioakustik oleh henri setiawan skep nersbioakustik oleh henri setiawan skep ners
bioakustik oleh henri setiawan skep nerschairul35
 

Similar to SUARA DAN ULTRASOUND (20)

Ultra Sound - Fisioterapi
Ultra Sound - FisioterapiUltra Sound - Fisioterapi
Ultra Sound - Fisioterapi
 
Ultra Sound – Fisioterapi
Ultra Sound – FisioterapiUltra Sound – Fisioterapi
Ultra Sound – Fisioterapi
 
Gelombang
Gelombang Gelombang
Gelombang
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Terapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxTerapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Makalah fisika kesehatan
Makalah fisika kesehatanMakalah fisika kesehatan
Makalah fisika kesehatan
 
Makalah fisika kesehatan
Makalah fisika kesehatanMakalah fisika kesehatan
Makalah fisika kesehatan
 
MRI
MRIMRI
MRI
 
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxTeori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs
 
Ultrasonografi
UltrasonografiUltrasonografi
Ultrasonografi
 
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdfBab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
Bab 6 Radiasi Elektromagnetik.pdf
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
Kb3 bioakustik
Kb3 bioakustikKb3 bioakustik
Kb3 bioakustik
 
Training Radiasi
Training RadiasiTraining Radiasi
Training Radiasi
 
Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
 
bioakustik oleh henri setiawan skep ners
bioakustik oleh henri setiawan skep nersbioakustik oleh henri setiawan skep ners
bioakustik oleh henri setiawan skep ners
 

Recently uploaded

Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxmarnitahm32
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypianisaEndrasari
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.pptMUHAMMADHASINUDDIN
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...MAKSIPUASA1
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohARDS5
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakelin560994
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfNurlianiNurliani4
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptssuser8a13d21
 

Recently uploaded (13)

Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
 

SUARA DAN ULTRASOUND

  • 1. Oleh : Patrisius Olla, MT
  • 2. BUNYI /SUARA adalah peristiwa getaran mekanik dgn bentuk gelombang longitudinal yg berjalan medium tertentu dgn frekuensi variabel. Gelombang longitudinal adh gel yg terdiri dr rapatan / kompresi dan regangan / ekspansi Berrdasarkan frek-nya bunyi dibedakan mjd: 1. Infra sonik : frek : < 20 Hz 2. Audio sonk : frek : 20 – 20000 Hz 3. Ultra sonik : frek : >20000 Hz
  • 3. Dalam dunia medis, gelombang Ultrasound digunakan untuk berbagai tujuan antara lain: 1. diagnosis, misalnya “Doppler Blood Flow” frek 5-10 MHz, intensitas 203 mW/cm2 2. Pembedahan, misalnya penghancuran batu kendung kencing, frek 0,10 MHz, intensitas 20-100 W/cm2 3. Terapeutik, disebut jg Ultrasound Therapy, frek 0,7- 3 MHz. digunakan dibidang FT.
  • 4. SIFAT-SIFAT DR GELOMBANG SUARA Gelombang suara terbentuk dari gelombang longitudinal, dimana arah penyebarannya searah dengan arah getaran. Untuk dapat menyebarkan gelombang longitudinal ini, dibutuhkan medium ELASTIS PANJANG GELOMBANG US Karena kecepatan penyebaran gelombang ultrasound berdasarkan medium, maka panjang gelombang ultrasound juga tergantung pada medium. 1. Pada frekuensi : 1 MHz a. jaringan lunak : λ = ± 1,5 mm b. jaringan tulang : λ = ± 3 mm 2. Pada frekuensi : 3 MHz a. jaringan lunak : λ = ± 0,5 mm b. jaringan tulang : λ = ± 1mm
  • 5. KERAPATAN MASSA DARI SEBUAH MEDIUM Adalah sebuah besaran materi yang dinyatakan dalam kg/m3. Kerapatan massa menentukan kecepatan penyebaran gelombang US. Semakin rapat suatu medium maka semakin cepat penyebarannya. Nilai kerapatan massa juga menentukan impedan akustik dan milai refleksi /pemantulan. Kecepatan penyebaran (C), kerapatan massa (Q), panjang gelombang (λ)pd mesin 1 MHz dan 3 MHz medium C (m/s) Q (kg/m3) 1 MHz 3 MHz Alumunium Darah 5100 1566 2,7.10 1,0.10 5,1 1,57 1,7 0,52
  • 6. medium C(m/s) Q (kg/m3) 1 MHz 3 MHz Pembuluh drh Tulang Kulit Tulang rawan Udara Tendo Otot Lemak air 1530 3445 1519 1662 343 1750 1552 1478 1492 1,1.10 1,8.10 - - 0,0012.10 - 1,0.10 0,9.10 1,0.10 1,53 3,44 1,51 1,75 0,34 1,75 1,55 1,48 1,49 0,51 1,14 0,5 0,58 0,11 0,58 0,52 0,49 0,5
  • 7. IMPEDAN AKUSTIK (Zs) Merupakan besaran materi yang tergantung pada kerapatan massa dan kecepatan penyebaran. Specific Acoustic Impedance sbb : Medium Zs (kg /m2) Alumunium Darah Tulang Pembuluh darah Gel Kulit Udara Otot Lemak Air 13,8.10 1,6.10 6,3.10 1,7.10 1,8.10 1,6.10 0,0004.10 1,6.10 1,4 1,5
  • 8. PENYERAPAN DAN PENETRASI ULTRASOUND Gelombang Ultraspund masuk ke dalam jaringan tubuh dalam berbagai macam ukuran. Sebagai ukuran digunakan koefisien penyerapan (a), dan koefisien akan menentukan penyebarluasan ultrasound di dalam jaringan tubuh. Penyerapan sangat tergantung dari frekuensi. Pada frekuensi rendah penyerapan lebih sedikit dari pada frekuensi tinggi. Ada keterkaitan antara frekunsi,koefisien penyerapan dan kedalaman efek.
  • 9. MEDIA PENGHANTAR (COUPLING MEDIA) Udara merupkan kontak medium yang tidak baik, karena hampir semua energi ultrasound dipantulkan. Kebalikannya air merupakan media penghantar yang baik dan murah. Jika air digunakan sebagai media penghantar sebaiknya tidak mengandung gas di dalamnya untuk mencegah adanya penutupan gelembung-gelembung udara pada tranduser dan bagian tubuh yg diobati. Selain itu dapat juga digunakan pasta /gel /olie /salep. Media penghantar yg digunakan harus memenuhi persyaratan di bawah ini : 1. Dalam keadaan tertentu harus steril 2. Tidak terlalu cair (kecuali metode sub-aqual) 3. Tidak terlalu cepat di serap oleh kulit 4. Tidak menyebabkan flek-flek 5. Tidak menimbulkan iritasi pada kulit 6. Murah 7. Mudah menghantarkan gelombang ultrasound 8. Transparan
  • 10. Produksi Ultrasound Bahan Piezoelektrik (kristal kuarts, polycrystalline seperti lead zirconate titanate dan barium titanate) jika diberikan tekanan berupa pukulan akan menyebabkan terjadinya aliran muatan listrik pada sisi luar dari bahan piezo elektrik. Peristiwa ini dikatakan efek piezo elektrik.
  • 11. Produksi Ultrasound Pada tubuh manusia seperti jaringan tulang, kolagen, dan protein tubuh adalah bahan-bahan piezo elektrik. Pada produksi ultrasound, efek tersebut dibalik, dengan kata lain : jika bahan-bahan tersebut dihubungkan arus listrik akan mangalami perubahan bentuk. Sehingga bahan-bahan tersebut akan menjadi sumber suara. Peristiwa ini dikatakan sbg kebalikan efek piezo elektik (the reverse piezo-elektric effect)
  • 12. Mesin Ultrasoud Cara kerja dari mesin ultrasound hampir sama dengan mesin SWD yang terdiri dari sirkuit primer dan sirkuit sekunder. Sirkuit primer : Generator frekuensi tinggi dan membangkitkan aruslistrik yang juga berfrekuensi tinggi. Sirkuit primer dihubungkan ke treatment head yang disebut sirkuit sekunder. Frrekuensi antara sirkuit primer dan sekunder harus sama. Jadi ketebalan dari piezoelektrik harus sesuai dgn frekuensi sirkuit primer.
  • 13. EFEK-EFEK BIOFISIKA ULTRASOUND 1. EFEK MEKANIK Jika gelombang Ultrasound masuk ke tubuh, maka efek pertama yang muncul adalah efek mekanik. Adanya gelombanng longitudinal  pemampatan dan peregangan dengan frekuensi yang sama  variasi tekanan di dalam jaringan. Variasi tekanan  efek mekanik yg disebut efek micromassage. Adanya variasi tekanan tersrbut akan menghasilkan a.Perubahan volume dari sel-sel tubuh sebesar 0,02% b.Perubahan permiabilitas dari membran sel dan membran jaringan. c. Mempermudah proses metabolisme
  • 14. micromassage : efek terapeutik yang penting, karena semua efek yang timbul oleh terapi ultrasound diakibatkan oleh micromassage ini. Efek ini akn timbul pada aplikasi continyu mapun terputus-putus. 2. EFEK PANAS Micromassage yang ditimbulkan dari ultrasound akan menimbulkan efek panas dalam jaringan. Efek panas yang diproduksi tidak sama untuk setiap jaringan tergantung beberapa faktor yang ditentukan. Antara lain : a. Bentuk aplikasi ultrasound (kontinyu / terputus-putus) b. Intensitas c. Lamanya terapi d. Koefisien absorbsi
  • 15. “Lehman” mengemukakan bahwa setiap pemberian terapi ultrasound dengan dosis 1 watt/cm2 secara kontinyu dalam jaringan otot akan menaikkan temperatur sebesar 0,070C/detik. Contoh penelitian yang dilakukan oleh para ahli : Jenis arus Jenis Jaringan Lunak Kenaikan temperatur I : ,5 W/cm2 Kapsul sendi 6,3 derajad Celcius W : 5 menit Jaringan lunak 3,3 derajad celcius Luas tranduse : 12,5 cm Meniscus medialis 8,2 derajad celcius Tulang 9,3 derajad celcius Perhatian : Efek Panas dapat terjadi oleh karena kenaikan intensitas sehingga dapat menyebabkan kenaikan itentensitas pada jaringan lunak, terutama jika aplikasi pada tulang akan terjadi kenaikan intensitas dan rasa nyeri di periosteum. Sehingga jika muncul problem tersebut dapat gunakan aplikasi mode intermitten.
  • 16. EFEK BIOLOGIS Didapat dari respon fisiologis yang merupakan gabungan dari pengaruh mekanik dan panas Energi US Micromassage (efek mekanik) Panas - Meningkatkan sirkulasi darah - Relaksasi otot - Meningkatkan permiabilitas membran - meningkatkan kemampua regenerasi jar - pengaruh terhadap syaraf perifer - mengurangi nyeri
  • 17. a. Meningkatkan sirkulasi darah Reaksi tubuh akibat efek panas adalah terjadi vasodiltasi (diameter pembuluh darah melebar). Efek panas tidak terjadi pada pemberian mode kontinue saja tetapi juga pada mode intermitten tetapi lebih kecil. Terjadinya vasodilatasi ini akan muncul : 1) Oleh adanya pembebasan zat-zat pengiritasi jaringan (tissue stimulants), ini sbg konsekuensi dari sel-sel tubuh yg rusak akibat dari mekanisme vibrasi. 2) Oleh adanya iritasi yang langsung pada serabut saraf afferen (bermielin tebal). Iritasi ini mengakibatan “postexitatory depression” dari aktivitas orthosympatis 3) Akibat selanjutnya dari proses yang terjadi pada peristiwa kedua adalah relaksasi otot
  • 18. b. Peningkatkan Permiabilitas Jaringan Efek ini baik digunakan pada aplikasi continues maupun intermitten. Terjadi akibat efek vibrasi  cairan jaringan mampu menembus membran sel  mampu merubah konsentrasi ion dan perubahan nilai ambang rangsang sel  mempermudah rangsangan sel. Di dalam sel terjadi peningkatan protoplasma  peningkatan metabolisme, derajad keasamaan berkurang karena ada aliran dari cairan tubuh. Hal ini disebut kerja “antiacidotik” dari mesin ultrasound
  • 19. c. Peningkatan Kemampuan Regenerasi Jaringan penelitian dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa kekuatan mekanik dari US dapat meyebabkan gerakan-gerakan bebas molekul-molekul dalam jaringan tubuh. d. Pengaruh Terhadap Syaraf Perifer Getaran ultrasound dengan intensitas 0,5 – 3 w/cm2 dan gelombang continue, dapat mempengaruhi exitasi saraf perifer
  • 20. e. Relaksasi Otot Diperoleh dari sensitifitas muscle spindle terhadap strech refleks oleh pengaruh thermal f. Pengurangan Rasa Nyeri Nyeri  jaringan tidak normal  memberikan iritasi ke reseptor nyeri. Efek mekanik  efek thermal efek sedatif karena kenaikan nlai ambang rangsang LEHMAN : pengurangan nyeri juga dapat terjadi karena : perbaikan sirkulasi darah dalam jaringan Normalisasi dari tonus otot Berkurangnya tekanan dalam jaringan Berkurangnya derajad keasaman Stimulasi pada syaraf afferen
  • 21. Pengaruh lain ultrasound Kerusakan jaringan : hal ini terjadi pada aplikasi mode continue dengan intensitas 2 – 3 W/cm2 akan merusak jaringan karena merangsang afferen berpenampang kecil  nyeri. APLIKASI ULTRA SOUND 1. METODE APLIKASI A. KONTAK LANGSUNG Yaitu metode dimana terdapat kontak antara tranduser dengan kulit. Untuk mendapatkan kontak yang sempurna memerlukan kontak media (oils/ minyak, water oil emulsions, aquas-gels, ointment /pasta). Pd umumnya menggunakan gel
  • 22. 2. KONTAK TIDAK LANGSUNG a). Sub-aqual (dalam air) Bagian tubuh yang diterapi dan trnduser dimasukkan di dalam bak askon/ember berisi air. dengan menempatkan tranduser dengan jarak tertentu. b). Water pillow Metode menggunakan kantong plastik atau karet yang berisi air kira-kira ¾ dari isi kantong tersebut. Kantong plastik atau karet merupakan media yang dapat menempel di kulit. Metode ini energi ultrasound banyak yang hilang.
  • 23. PENENTUAN DOSIS TERAPI Dalam menentukan dosis terapi harus diperhatikan faktor-faktor di bawah ini : a. Kemungkinan memilih frekuensi yang berbeda b. Kemungkinan memilih gelombang kontinyu atau terputus-putus. Gelombang terputus-putus akan memberikan dosis yg rendah c. Bila efek panas yang kita inginkan untuk tujuan terapi, lebih baik dipilih gelombang kontinyu d. Jaringan mana yang akan diterapi serta bagaimana aktualitas kondisinya. e. Prinsip menggunakan terapi ultrasound tidak boleh terjadi rasa sakit di jaringan.
  • 24. f. Jika setelah pemberian terapi timbul sakit kepala, pusing, mupun reaksi vegetati yang lain, maka terapi berikutnya harus diberikan intensitas yang lebih rendah. g. Lamanya terapi, banyak pendapat yg mengemukakan tentang hal ini. Menurut klinis lama terapi tergantung dari pembagian luas daerah yang diterapi dengan luas tranduser. Menurut “LEHMAN” waktu maksimal terapi adalah 15 menit pada daerah seluas 75 – 100 cm2 dengan menggunakan treatment head / tranduser yang besar. Ada juga pendapat bahwa permukaan 1 cm2 membutuhkan waku terapi minimal 1 menit. Terbaru menurut Michele and Verma, 2009 , waktu minimal 10 menit untuk mendapatkan hasil maksimal efek panas dari ultrasound. h. Waktu terapi, sangat tergantung dari kondisi penyakit. Pada penyakit-penyakit aktualitas tinggi (akut) sebaiknya diterapi minimal setiap hari. Kondisi aktualitas rendah (kronis) diterapi 2 sampai 3 kali perminggu.
  • 25. PROSEDUR APLIKASI 1. SEBELUM TERAPI a. Terapis melakukan pemeriksaan yang dimulai dari anamnesis sampai dengan kontra indikasi ultrasound b. Penjelasan terhadap pasien tentang terapi ultrasound dan tujuannya c. Menentukan daerah yg akan dierapi dengan tepat d. Tes sensibilitas e. Bersihkan dengan alkohol atau sabun f. Terapis memustuskan metode yang akan digunakan (kontak langsung/tidak langsung, phonoporesis), tentukan frekuensinya, jenis arus, tranduser, intensitas, lama terapi. g. Pasien diposisikan comfortable /nyaman. h. Rambut yang terlalu lebat sebaiknya dicukur i. Persiapan pasien
  • 26. PROSEDUR APLIKASI 2.SELAMATERAPI a. Terapis menyetel paramater pada mesin ultrasound b. Treatmen head/tranduser diletakkan di daerah yang akan diterapi c. Tentukan lama terapi, frekuensi, intensitas d. Treatment harus selalu dinamis dan ritmis, jangan terlalu ditekan e. Terapis harus menanyakan ke pasien
  • 27. PROSEDUR APLIKASI 3. SESUDAH TERAPI a. Terhadap alat: mesin dimatikan dan semua tombol dalam posisi nol, bersihkan tranduser dengan alkohol 70% dan dilap sampai kering. Rapikan tempat tidur b. Terhadap pasien : pemeriksaan baik subyektif maupun obyektif. INDIKASI ULTRASOUND 1. Kelainan-kelainan / penyakit pada tulang, sendi dan otot 2. Rheumatic arthritis pada stadium remisi (tak aktif) 3. Kelainan /penyakit pada kalainan syaraf perifer 4. Kelainan /penyakit pada sirkulasi pembuluh darah 5. Penyakit-penyakit ogan alam  segmental 6. Kelainan –kelainan pada kulit 7. Luka terbuka
  • 28. KONTRA INDIKASI US A.ABSOLUT 1. Mata 2. Jantung 3. Uterus wanita sedang hamil 4. Epihesal plates 5. Testis B.REALATIF 1. Pasca laminectom 2. Hilangnya sensibilitas 3. Endoprothese 4. Tumor 5. Post traumatuik 6. Tromboplebitis dan varises 7. Septis – inflamasi
  • 29. TUGAS KELOMPOK 1. Buat Blok Diagram dari alat Ultrasound Terapy dan beri penjelasan cara kerjanya (NIM 070 – 086) 2.Buat Wiring Diagram dari Ultrasound Terapy dan jelaskan prinsip kerjanya (NIM 087 – 103)